Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan kesehatan bagi jemaah haji, meliputi konsep, tujuan, dasar hukum, dan upaya-upaya perlindungan kesehatan seperti vaksinasi, pemeriksaan kesehatan, penanganan lingkungan, dan penanggulangan krisis kesehatan bagi jemaah haji di Indonesia dan Arab Saudi.
2. NEXT!
HASIL BELAJAR :
Mampu melaksanakan upaya
perlindungan kesehatan bagi
jemaah haji
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
1. Mampu menjelaskan konsep
perlindungan kesehatan bagi
jemaah haji
2. Mampu melaksanakan upaya
perlindungan kesehatan bagi
jemaah haji
3. AGENDA PEMBELAJARAN
Konsep Perlindungan
Kesehatan bagi Jemaah Haji :
Dasar Hukum
Tujuan
Ruang Lingkup
Peny. gizi
Upaya Perlindungan
Kesehatan bagi Jemaah Haji :
Perlindungan spesifik
Peny. kesling
Visitasi jemaah haji sakit
Penanggulangan KLB
Penanggulangan krisis
kesehatan
Pengertian
6. 1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
4. Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah Dan Upaya Penanggulangan.
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 23 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 tahun 2016 tentang penyelenggaran Kesehatan Jemaah
Haji.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pelayanan Dan
Penerbitan Sertifikat Vaksinasi Internasional.
10. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan menteri Agama Nomor 23 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2019 Tentang Penanggulangan
Krisis Kesehatan.
Dasar Hukum
7. 1. Mencapai kondisi Istithaah Kesehatan Jemaah Haji;
2. Mengendalikan faktor risiko kesehatan haji;
3. Menjaga agar Jemaah Haji dalam kondisi sehat
selama di Indonesia, selama perjalanan, dan Arab
Saudi;
4. Mencegah terjadinya transmisi penyakit menular
yang mungkin terbawa keluar dan/atau masuk oleh
Jemaah Haji; dan
5. Memaksimalkan peran serta masyarakat dalam
Penyelenggaraan Kesehatan Haji.
Tujuan
10. PERLINDUNGAN SPESIFIK
Vaksinasi
• Setiap orang yang akan melakukan perjalanan
internasional dari dan ke negara terjangkit dan/atau
endemis penyakit menular tertentu dan/atau atas
permintaan negara tujuan wajib diberikan vaksinasi
tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Vaksinasi yang dilakukan di Indonesia terdiri
atas:
a. vaksinasi yang diwajibkan
b. vaksinasi yang disarankan/pilihan
11. PERLINDUNGAN SPESIFIK
Vaksinasi
• Vaksinasi diwajibkan oleh pemerintah dalam rangka
melindungi Jemaah Haji dari penyakit tertentu,
dilaksanakan di puskesmas dan/atau rumah sakit yang
ditunjuk oleh Dinkes setempat.
• Vaksinasi pilihan dapat dilaksanakan di puskesmas, rumah
sakit, dan/atau klinik swasta.
• Vaksinasi dapat dilaksanakan di lokasi Jemaah haji
berdomisili dengan berkoordinasi dengan Dinkes Kab/Kota.
• Jemaah Haji yang sudah mendapat vaksinasi diberikan
sertifikat vaksinasi internasional.
12. Pemeriksaan dan pembinaan
Kesehatan haji penting dalam
menyiapkan keberangkatan jemaah haji
sehingga TIDAK PERLU dilakukan
penundaan terhadap pemeriksaan,
pembinaan serta pemberian vaksinasi
kepada jemaah haji.
SE Kapuskes Haji No. HK.02.03/3/954/2020
tentang Pelaksanaan Pemeriksaan Pembinaan Kesehatan dan
Pemberian Vaksinasi bagi Jemaah Haji
14. Saat di Arab Saudi
• Pencegahan kekambuhan
• Pengendalian faktor risiko
• Penguatan persepsi dan pemahaman bahaya penyakit kardiovaskular pada
Jemaah haji sangat berpotensi mengganggu ibadah haji bila mengalami
serangan
• Deteksi dini dan intervensi cepat
• VLOG, media cetak, media komunikasi, edukasi dan visitasi pada jemaah
risiko tinggi
Strategi Pencegahan & Pengendalian
15. SIAPA
Setiap jamaah haji khusus, dokter PIHK, Jejaring.
APA
Memahami dan mampu melaksanakan upaya-upaya pengurangan resiko krisis kesehatan.
KAPAN
Sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan ibadah haji.
DIMANA
Di Indonesia, di Hotel Pra ARMINA, di ARMINA, di Hotel setelah ARMINA dan setelah
Kembali ke Indonesia.
BAGAIMANA
Memahami dan mampu mengendalikannya, faktor RISTI bawaan, pengaruh udara panas,
faktor penyakit menular potensial, prosedur meminta bantuan saat sakit, terpisah dari
rombongan, kedaruratan lain.
UPAYA PENGURANGAN RISIKO KESEHATAN DI ARAB SAUDI
16. PENGURANGAN RISIKO KESEHATAN SAAT DI ARAB SAUDI
1. Menempatkan jamaah sesuai faktor risikonya
2. Perhatikan VDJ (Ventilasi, Durasi dan Jarak)
3. Menerapkan 3M & tahu apa yang harus dilakukan bila ada kondisi kedaruratan
(jamaah dan petugas)
4. SDM Kesehatan aktif melakukan upaya kesmas, terus memantau & update kondisi
jamaah
5. Saat terjadi kedaruratan SDM kesehatan respon cepat & aktivasi sistem
kedaruratan. (koordinasi dengan TGC dan TMB)
18. PENYELENGGARAAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
• Inspeksi Kesehatan Lingkungan pemeriksaan & pengamatan
secara langsung terhadap media lingkungan dalam rangka
pengawasan berdasarkan standar, norma, & baku mutu yang berlaku
untuk meningkatkan kualitas lingkungan.
• Intervensi Kesehatan Lingkungan berupa:
a. Komunikasi, informasi, & edukasi
b. Perbaikan & pembangunan sarana
c. Pengembangan teknologi tepat guna
d. Rekayasa lingkungan
19. PENYELENGGARAAN
KESEHATAN LINGKUNGAN
• Penyelenggaraan kesehatan lingkungan di
Arab Saudi dilaksanakan pada: Hotel dan
Katering
• Pelaporan terhadap hasil pengamatan
disampaikan kepada Penyelenggara Ibadah
Haji Khusus (PIHK).
• Penyelenggaraan kesehatan lingkungan di Indonesia dilaksanakan
pada: Asrama Haji, Pesawat, Katering
20. PENYELENGGARAAN GIZI
• Pengawasan mutu makanan katering jemaah haji di Embarkasi
dan di Arab Saudi
Petugas PIHK dapat memberikan masukan/rekomendasi terkait
gizi makanan & mutu makanan katering pada jemaah haji selama
di Arab Saudi. Rekomendasi diinformasikan kepada pengelola
PIHK.
• Pemberian makanan pada jemaah haji sakit (dilakukan saat visitasi
di RSAS) oleh Petugas PIHK.
21.
22.
23. Diselenggarakan di Rumah Sakit Arab
Saudi
VISITASI JEMAAH HAJI SAKIT
Dilaksanakan oleh Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH),
Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI),
Petugas Pendamping Kesehatan
Jemaah Haji Khusus, dan/atau Tenaga
Pendukung Kesehatan (TPK)
24. PENANGGULANGAN KLB/WABAH
• Kejadian Luar Biasa : timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan
dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu, & merupakan keadaan yang dapat
menjurus pada terjadinya wabah.
• Penanggulangan KLB/Wabah dilakukan secara terpadu oleh Pemerintah,
pemerintah daerah & masyarakat.
• Dalam keadaan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang meresahkan
dunia, pemerintah pusat dapat menetapkan Karantina Wilayah di pintu
Masuk.
25. PENANGGULANGAN KLB/WABAH
• Jika terjadi KLB di Arab Saudi, contoh keracunan makanan maka yang
harus dilakukan petugas PIHK adalah ;
a. Petugas pendamping Kesehatan PIHK berkoordinasi dengan PPIH
Arab Saudi dan Kasie PIHK Arab Saudi.
b. Melakukan penilaian cepat (ada tidak jemaahnya yang menjadi
korban), jika ada kontak TGC di sektor khusus atau Kasie Kesehatan
Makkah/Madinah.
c. Memberikan informasi terkait kejadian kesehatan yang terjadi pada
jemaahnya.
d. Upaya penanggulangan secara dini dilakukan kurang dari 24 jam
terhitung sejak daerahnya memenuhi salah satu kriteria KLB.
27. SE Kapuskes Haji No. HJ.01.01/2/946/2020 tentang Upaya Pencegahan
Penyebaran Coronavirus (COVID-19) Kepada Seluruh Jemaah Haji
Indonesia
1. Makan makanan yang bergizi, perbanyak makan sayur dan buah.
2. Istirahat yang cukup, agar kondisi jemaah tidak mengalami
kelelahan.
3. Minum air yang cukup, agar terhindari dari dehidrasi
4. Jemaah haji harus menggunakan masker, terutama saat berada
dikerumunan banyak orang.
HAJI pada PANDEMI COVID-19
28. 5. Sering mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir atau
gunakan cairan antiseptic (hand sanitizer) bila tidak/sulit
ditemukan air.
6. Jangan mengkonsumsi makanan yang tidak dimasak.
7. Senantiasa berolahraga secara teratur.
8. Hindari berkunjung ke pasar hewan dan jangan dekat-dekat
dengan unta atau binatang lainnya.
9. Jika mengalami demam, batuk dan sesak napas, jangan ditunda
segera berobat ke dokter.
HAJI pada PANDEMI COVID-19
29. PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
• Diselenggarakan sebagai upaya perlindungan terhadap Jemaah Haji pada
saat di Indonesia & di Arab Saudi. Penanggulangan Krisis Kesehatan di
Indonesia dilaksanakan secara berjenjang oleh Dinkes Kabupaten/Kota,
Dinkes Provinsi, dan Kementerian Kesehatan sesuai dengan tugas &
fungsinya dengan mengutamakan kegiatan pengurangan risiko Krisis
Kesehatan.
• Tahapan Penanggulangan Krisis Kesehatan :
a. tahap prakrisis kesehatan;
b. tahap tanggap darurat Krisis Kesehatan; dan
c. tahap pascakrisis kesehatan.
30.
31. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons from
Flaticon, and infographics & images by
Freepik.
Please keep this slide as attribution.
• Dalam penanggulangan krisis
kesehatan di Arab Saudi, tenaga
kesehatan pendamping Haji
Khusus dapat berkoordinasi
dengan Tim Gerak Cepat (TGC)
PPIH Arab Saudi Bidang
Kesehatan dan Tim Mobile
Bandara (TMB) saat berada di
daerah Jeddah.
• Tujuannya adalah dalam rangka
respon cepat terhadap adanya
kejadian kegawatdaruratan.