3. No Penyakit Jumlah
kasus
1. Upper Respiratory
Infection
216.583
2. Essential Primary
Hypertension
46.635
3. Myalgia 32.675
4. NIDDM 15.679
5. Dyspepsia 11.007
No Penyakit Jumlah
Kasus
1. Pneumonia 350
2. COPD 273
3. Dementia 144
4. CHF 134
5. Cerebral Infarction 91
No Penyakit Jumlah
Kasus
1. COPD 144
2. Pneumonia 138
3. Cerebral Infarction 90
4. Congestive Heart Failure 76
5. Acute Myocardial Infarction 70
MORBIDITAS
(2019)
RAWAT JALAN KLOTER
RAWAT INAP KKHI
RAWAT INAP RSAS
4. PENYAKIT PENYEBAB WAFAT TAHUN 2019
No Penyakit Jumlah
1. Cardiovascular disease 126
2. Respiratory disease 114
3. Circulatory disease 95
4. Infectious and paracitic
disease
62
5. Endocrine, nutritional and
metabolic diseases
19
5. Seluruh JH (Gel I
dan II) di Makkah
ARMUZNA Awal pemulangan
JH Gel I
Seluruh JH Gel I
di Makkah
Awal JH Gel II
ke Madinah
Akhir
pemulangan JH
Critical
Period
Suhu
Aktivitas fisik
Kepadatan massa↑
↑
↑
Awal JH Gel I
ke Makkah
Kedatangan JH
Gel II ke Makkah
JEMAAH HAJI WAFAT TAHUN 2017, 2018, DAN 2019
DAN CRITICAL PERIOD
6. 5 PENYAKIT TERBANYAK JEMAAH HAJI INDONESIA TAHUN
2020
(SISKOHATKES)
Dislipidemia
Diabetes Melitus
Hypertensive
disease
Ischemic Heart Disease
43.028
30.210
12.291
5.593
4.329 Gastritis & Duodenitis
8. PEMERIKSAAN
KESEHATAN
DI MASA
KEBERANGKATAN
Pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan satu
tahun sebelum berangkat dan paling lambat tiga
bulan sebelum masuk embarkasi.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi status
kesehatan jemaah haji dan penetapan istithaah
kesehatan.
Sasarannya adalah seluruh jemaah haji yang akan
diberangkatkan pada tahun berjalan.
Pemeriksaan kesehatan ini dilaksanakan oleh tim
penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota.
9. Pemeriksaan kesehatan masa keberangkatan meliputi:
• Anamnesa.
• Pemeriksaan fisik.
• Pemeriksaan penunjang.
• Hasil dan Rekomendasi Dokter Spesialis.
• Diagnosis.
• Penetapan Risti dan Istithaah Kesehatan.
• Rekomendasi/saran/rencana tindak lanjut.
10. ISTITHAAH
KESEHATAN
JAMAAH HAJI
•JH mampu ibadah tanpa bantuan obat,
alat, orang lain; tingkat kebugaran min.
cukup
Memenuhi
Syarat (MS)
• Berusia 60 tahun atau lebih
• Memiliki penyakit tertentu di luar
kriteria TMSS/TMS
MS dengan
Pendampingan
•Tanpa ICV sah
•Belum divaksinasi MM
•Memiliki penyakit yg berpeluang sembuh, suspek penyakit menular
potensi wabah, psikosis akut, fraktur tulang imobilisasi, fraktur tulang
belakang tanpa komplikasi, hamil di luar 14-26 mgg
Tidak MS (TMS)
Sementara
• Kondisi klinis mengancam jiwa
• Gangguan jiwa berat (skizofrenia, demensia, retardasi
mental)
• Penyakit sulit sembuh (TB-TDR, sirosis/hepatoma
decompensata)
TMS
11. Berdasarkan Surat Edaran No. HK.02.01/MENKES/33/2020 Tentang Kategori
Sakit Permanen Dalam Penyelenggaraan Kesehatan Haji adalah sebagai
berikut:
A. Penyakit yang mengancam jiwa
B. B. Gangguan Jiwa Berat
C. Penyakit yang sulit dihararapkan kesembuhannya
PENYAKIT KATEGORI TIDAK MEMENUHI SYARAT ISTITHAAH KESEHATAN
HAJI atau SAKIT PERMANEN
14. PEMERIKSAAN DOKUMEN
KESEHATANDI EMBARKASI
1. KKJH
2. Berita acara penetapan Istithaah yang ditandatangani
dan di cap oleh Dinas Kesehatan
3. Surat Keterangan Pemeriksaan WUS Maksimal H-7
(Bagi Wanita Usia Subur)
4. Lembar Obat (Printout SISKOHATKES)
5. Bukti Hasil Negatif Untuk Yang Memiliki Riwayat
Penyakit TB
18. DEFINISI
Kartu yang berisi informasi catatan medis hasil
pemeriksaan jemaah haji yang sudah tercatat
dalam Siskohatkes
Kartu diberikan kepada jemaah haji di Dinkes
kabupaten/kota.
19. Manfaat KKJH
Memuat status kesehatan jemaah haji.
Memuat status vaksinasi (ICV).
Penanda Risti (Orange)dan Tidak Risti (Putih).
Mudah digunakan oleh Petugas (memiliki Bar Code & QR Code)
20. Kelebihan KKJH
Efisien, hanya berupa kartu.
Memberikan informasi yang lengkap
Cepat dan mudah digunakan (mobile aplikasi).
21.
22. Sumber gambar: Hellosehat.com
Penyakit terbanyak
pada jemaah haji
Stress fisik dan mental
meningkatkan tekanan darah
Hipertensi factor
risiko gagal jantung,
gagal ginjal, dan
stroke
HIPERTENSI
23. Sumber: p2ptm.kemkes.go.id
TIPS BAGI JEMAAH HAJI HIPERTENSI
SAAT IBADAH HAJI:
• Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Cek tensi secara
mandiri atau manfaatkan pos kesehatan kloter. (3 kali seminggu)
• Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur sesuai petunjuk
dokter. Bawa obat persediaan selama di Arab Saudi.
• Tetap menjaga kebiasaan makan dengan gizi seimbang dengan mengkonsumsi
makanan yang didapat dari katering. Minum air putih 1 gelas (200 mL) tiap jam.
Hindari kafein dan minuman bersoda.
• Upayakan aktifitas fisik yang aman. Hindari kelelahan terutama saat
beribadah. Jangan memaksakan diri dan istirahat yang cukup (6-8 jam).
• Hindari asap rokok dan Kelola stres dengan baik.
24. Sumber gambar: hellosehat.com
Penyakit terbanyak ke-3
Jemaah haji Indonesia
Makan tidak tepat waktu, kurang
istirahat, dan kurang minum air
putih dehidrasi, kelelahan,
hipoglikemi /hiperglikemi,
kambuhnya penyakit kronis
Diabetes komplikasi (ulkus
diabetic, kerusakan saraf, stroke,
penyakit jantung koroner dan
kerusakan ginjal)
DIABETES/
KENCING MANIS
25. Sumber gambar: hellosehat.com
• Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Cek gula darah secara
mandiri atau manfaatkan pos kesehatan kloter. (2 kali seminggu)
• Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur sesuai petunjuk
dokter. Bawa obat persediaan selama di Arab Saudi.
• Tetap menjaga kebiasaan makan dengan mengkonsumsi makanan yang didapat
dari katering. Bawa makanan ringan seperti permen gula atau kurma saat
beraktivitas dan dikonsumsi jika mengalami gejala hipoglikemi seperti lemas,
pusing, mual, dan keringat dingin. Minum air putih 5-6 botol @600mL per hari.
• Upayakan aktifitas fisik yang aman. Hindari kelelahan terutama saat beribadah.
Jangan memaksakan diri dan istirahat yang cukup (6-8 jam). Gunakan selalu alas
kaki saat beraktivitas. Pastikan untuk mencuci dan mengeringkan kaki setiap hari
dan rajin membersihkan luka (jika ada). Gunakan pelembab kulit.
• Hindari asap rokok dan Kelola stres dengan baik.
TIPS BAGI JEMAAH HAJI DIABETES SAAT IBADAH HAJI:
26. • Penyakit terbanyak no. 4 Jemaah Haji
Indonesia
• Aktivitas yang berat dan kurang istirahat
kelelahan memicu timbulnya PJK
27. TIPS BAGI JEMAAH HAJI PJK
SAAT IBADAH HAJI
• Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter. Cek tensi dan gula darah
secara mandiri atau manfaatkan pos kesehatan kloter. (3 kali seminggu)
• Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur sesuai petunjuk dokter.
Bawa obat selama di Arab Saudi.
• Tetap menjaga kebiasaan makan dengan gizi seimbang dengan mengkonsumsi
makanan yang didapat dari katering. Batasi konsumsi garam maksimal 1 sendok teh,
gula/karbohidrat kurang dari 4 sendok teh dan lemak/minyak goreng kurang dari 5
sendok perhari.
• Upayakan aktifitas ibadah yang aman. Dianjurkan menggunakan alat bantu seperti
kursi roda atau skuter elektrik saat beribadah dengan aktivitas fisik yang berat
seperti tawaf, sai, dan lontar jamrah.
• Hindari asap rokok dan kelelahan.
29. Pemicu Stres Pada Jemaah Haji
Orang Baru
Bertemu dengan orang baru dari
berbagai daerah/negara dengan
karakter yang berbeda-beda
Dehidrasi
Dehidrasi pemicu
terbesar stress di Arab
Saudi
Lingkungan dan Cuaca
Perbedaan lingkungan dan
Cuaca yang mencolok dan
jarak hotel yang jauh dapat
memicu stress
Masa Tunggu
Masa tunggu yang lama
membuat cemas dan
ragu
Kesehatan
Khawatir penyakit
kambuh di Arab Saudi
Keluarga
Berpisah dengan
Keluarga dalam waktu
cukup lama
30. Sikap Mental Positif Mencegah Stres di Arab Saudi
Fokus pada Ibadah Inti
Mempersiapkan fisik dan mental
untuk menjalankan ritual Haji
sesuai syariat
Hindari Aktivitas Fisik
yang Berlebihan
Membatasi kegiatan fisik yang berlebihan yang
dapat menyebabkan kelelahan
Berbagi
Membantu orang lain yang
membutuhkan
Hindari Berfikir
Negatif
Berpikir negatif akan menambah
beban pikiran
Memiliki Teman Cerita
Bercerita dengan teman yang
dapat dipercaya tentang masalah
yang dihadapi
Konsultasi
Konsultasi dengan tenaga
kesehatan apabila merasakan
gejala stress
31. Cara Mengelola Stres Pada Jemaah Haji
Berdzikir dan
Berdoa
Berdzikir dan
Berdoa dapat
menenangkan hati
dan pikiran
Pola Hidup
Sehat
Terapkan pola hidup
sehat seperti tidak
merokok, PHBS,
makan makanan
bergizi
Istirahat
Istirahat yang cukup
dapat membantu
mengurangi stres
Aktivitas
Fisik
Beraktivitas fisik atau
berolahraga ringan
dapat mencegah
stres
Dan jangan Lupa
Minum Air
Sesuai Anjuran
32. Ibadah haji sebagai aktifitas fisik
• Lama perjalanan dari Indonesia ke Arab Saudi sekitar 9 - 10 jam.
• Tawaf: berjalan mengelilingi Ka’bah berlawanaan arah jarum jam
sebanyak tujuh kali dengan jarak tempuh sekitar 1 - 3 km
• Sa’i: berjalan atau berlari-lari kecil dari bukit Shofa ke bukit Marwah
sebanyak tujuh kali sekitar 3 km
• kegiatan Armina (Arofah, Muzdalifah, Mina) meliputi wukuf di Arofah
mabit di Muzdalifah termasuk melontar jumroh. Jarak melontar
jumroh sekitar 6 – 10 km/hari.
32
Perlu persiapan fisik
33. 2. Kebugaran fisik.
• Aktifitas fisik (olah raga) yang cukup perlu dilakukan minimal 30 menit
tiap hari, disesuaikan dengan kondisi tubuh dan usia.
• Jika sibuk, oleh raga dapat dilakukan 2-3 hari sekali dengan waktu yang
lebih lama, misalkan 40-60menit.
• Pilih olah raga yang menyenangkan sesuai dengan hobi dapat berupa
senam, berjalan kaki, lari, bersepeda, dll
• Upayakan aktifitas fisik dikerjakan dengan baik, benar, dan teratur
serta terukur
33
34. Program Latihan Fisik Sesuai Tingkat Kebugaran
34
• Frekuensi : 2x/minggu
• Intensitas : denyut nadi 100-120x/menit
• Lama : Latihan inti 20-30 menit, pemanasan+peregangan 10
menit, pendinginan+peregangan 5 menit
• Tipe/jenis: aerobik tipe 1 (jalan, lari, sepeda)
BAIK /
BAIK SEKALI
CUKUP
KURANG /
KURANG SEKALI
• Frekuensi : 3x/minggu
• Intensitas : denyut nadi 120-130x/menit
• Lama : Latihan inti 30-40 menit, pemanasan+peregangan 10
menit, pendinginan+peregangan 5 menit
• Tipe/jenis: aerobik tipe 1 dan 2(jalan, lari, sepeda, senam
ritmik, renang)
• Frekuensi : 4-5x/minggu
• Intensitas : denyut nadi 130-150x/menit
• Lama : Latihan inti 40-60 menit,
pemanasan+peregangan 10 menit,
pendinginan+peregangan 5 menit
• Tipe/jenis: aerobik tipe 1,2,3 (jalan, lari, sepeda)
Evaluasi tiap
3 bulan