2. Penyelenggaraan Ibadah Haji, sebagaimana diamanahkan dalam Undang
Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, bertujuan untuk memberikan
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi Jemaah Haji sehingga Jemaah
Haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam, dan untuk maksud
tersebut, Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan
menyediakan layanan administrasi, bimbingan Ibadah Haji, Akomodasi, Transportasi, Pelayanan
Kesehatan, keamanan, dan hal-hal lain yang diperlukan oleh Jemaah Haji.
5. PROFIL JEMAAH HAJI
TAHUN 2013
EVALUASI KESEHATAN
HAJI 2013
* SUMBER DATA : SISKOHATKES
2013
TRAINING OF TRAINERS, 2014
6. JEMAAH HAJI RISTI
TAHUN 2013
EVALUASI KESEHATAN
HAJI 2013
* SUMBER DATA : SISKOHATKES
2013
Essential (primary) hypertension 40,36%
Non-insulin-dependent diabetes mellitus 14,22%
Disorders of lipoprotein metabolism and other
lipidaemias 13,23%
Cardiomegaly 6,48%
Other rheumatoid arthritis 4,10%
General examination and investigation of
persons without complaint or 3,76%
Gastritis and duodenitis 2,89%
Dyspepsia 2,57%
Asthma 2,05%
Atherosclerotic heart disease 1,69%
10 PENYAKIT RISTI TERBANYAK
TRAINING OF TRAINERS, 2014
7. PERBANDINGAN WAFAT DI ARAB SAUDI
TAHUN 2011, 2012 DAN 2013
A
R
M
I
N
A
PASCA
PRA
4.184 BDJ 6
4.259 BPN 4
7.866 BTH 13
3.072 BTJ 12
17.902 JKG 27
30.208 JKS 41
3.573 LOP 6
6.554 MES 11
5.928 PDG 11
5.999 PLM 16
26.414 SOC 55
28.441 SUB 33
11.930 UPG 16
13.554 PIHK 12
MIN 39
MAX 87
Mod 68
Med 66
Rata 66
497
428
266
2013
2012
2011
* SUMBER DATA : SISKOHATKES
8. ANALISIS JEMAAH WAFAT DI ARAB SAUDI
TAHUN 2013 (1)
* SUMBER DATA : SISKOHATKES
2013
TRAINING OF TRAINERS, 2014
9. ANALISIS JEMAAH WAFAT DI ARAB SAUDI
TAHUN 2013 (2)
* SUMBER DATA : SISKOHATKES
2013
TRAINING OF TRAINERS, 2014
10. ANALISIS JEMAAH WAFAT DI ARAB SAUDI
TAHUN 2013 (3)
* SUMBER DATA : SISKOHATKES
2013
TRAINING OF TRAINERS, 2014
11. ANALISIS JEMAAH WAFAT DI ARAB SAUDI
TAHUN 2013 (4)
EVALUASI KESEHATAN
HAJI 2013
* SUMBER DATA : SISKOHATKES TRAINING OF TRAINERS, 2014
12. LATARLATAR BELAKANG (1)BELAKANG (1)LATARLATAR BELAKANG (1)BELAKANG (1)
UU NO. 13 TAHUN 2008
Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
JEMAAH HAJI
SEHAT,BUGAR,MANDIR
I
& MABRUR
JEMAAH HAJI
SEHAT,BUGAR,MANDIR
I
& MABRUR
MANAJEMEN RESIKO
KESEHATAN HAJI
KEPMENKES RI NO:
442/MENKES/SK/VI/2009
Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Haji
13. Latar Belakang (2)
Ibadah haji merupakan ibadah yg
lebih banyak menggunakan
kemampuan jasmani/fisik
(Olah fisik).
14. 8 hari
Madinah
22 hari Makkah
+ 5 hari ArMina
Bus6jam
Bus6jam
pesawat 8-10 jam
pesawat 8-10 jam
Perjalanan
Gelombang 1b
1 hari
(pulang)
21. PEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI
KEGIATAN :
1. Peningkatan kesehatan
2. Pemeliharaan kesehatan
3. Pencegahan penyakit
4. Pengobatan penyakit
5. Pemulihan kesehatan
Profil jemaah haji kita
22. Di tanah air sebelum sebelum berangkat haji
Di Embarkasi menjelang pemberangkatan
Pelayanan kesehatan penerbangan (saat berada di dalam pesawat)
Di tanah suci selama menjalankan ibadah
Debarkasi (saat) kepulangan jamaah
Lingkup Pelayanan
Kesehatan Haji
27. Aklimatisasi (Penyesuaian)
cuaca di Arab Saudi
Dengan cara olah raga Aerobik
dan/atau Jalan Kaki ( 3 – 5 km)
secara periodik 2 – 3 kali seminggu.
Selanjutnya latihan dilakukan tiap
hari menjelang keberangkatan.
Dianjurkan setelah sholat subuh
(05.00-06.00) dan sore (16.30-
17.30)
Lakukan Aklimitasi untuk menyesuaikan dengan iklim dan suhu di Arab
Saudi
Contoh jalan ke masjid untuk sholat dhuhur dan ashar +/- 30menit
28. Efikasi Vaksin, Daya Lindung
dan Imunisasi Ulang
• Efikasi vaksin : 95 %
• Daya lindung/ proteksi kekebalan : 2
tahun, antibody terbentuk 10 hari setelah
imunisasi.
• Imunisasi ulang dilakukan setelah 2 tahun.
◄
39. FAKTOR RISIKO
LINGKUNGAN NEUROPSIKOLOGIS
DISBARISM
SUHU, BISING, VIBRASI
AKSELERASI, DESELERASI,
KETINGGIAN
PRESSURE CABIN
Motion Sickness
Jet lag, Humidity/Ggn Met
Rythme circadian
Pengembangan gas
Gas larut
Fisiologis,
Mental
58. Kebutuhan cairan di Tanah Suci
bervariasi 4-6 lt/hari
Tanda kekurangan cairan
(dehidrasi)
1. Rasa haus berlebih
5. Jarang buang air kecil
(urin berubah menjadi orange
/kuning pekat /hitam)
2. Kulit tidak elastis
(tidak berlaku pada lansia)
3. Kepala terasa pusing (mengambang)
dan berkunang-kunang
4.Penyakit sembelit dan tidak berkeringat
Penderita Gagal Jantung
Perlu perhatian khusus !!!
67. Gunakan Payung dan kacamata
saat matahari terik
Awas pantangan ihrom bagi pria
68. Lakukan selama di perjalanan
• Tetap minum walaupun tidak haus
• Perbanyak makan buah
• Makan dgn porsi kecil & sering
• Makan dahulu sebelum melakukan aktivitas
• Saat arbain & melontar jumrah, jgn lupa membawa
bekal minuman & makanan seperti : korma, buah,
permen, roti
• Bila mengalami tanda2 : berkeringat dingin,
menguap terus, pusing, mata berkunang-kunang
segera makan atau minum yg manis
69. Lakukan selama di perjalanan
• Hindari makanan pedas & asam, krn dpt
menyebabkan terjadinya gangguan
pencernaan
• Bagi jemaah lansia, pilih makanan yg
lebih lunak & jumlahnya sesuai kebutuhan
• Bagi jemaah risti, pilih makanan sesuai
dgn diet yg dianjurkan oleh dokter & ahli
gizi
70. MASALAH KESEHATAN JIWA
• Jemaah perlu mempersiapkan diri agar
terhindar dari stres pd pelaksanaan
ibadah haji.
• Kiat mengelola stres :
– Meluruskan niat ibadah hanya krn mendapat
ridho Allah
– Pertahankan & tingkatkan sikap tawakkal
kepada Allah SWT (husnudzon)
– Senantiasa sabar disertai ikhtiar yg optimal
71. UPAYA/PERSIAPAN BAGI LANSIA
(>60 TH)
• Bagi penderita katarak, operasi sebaiknya dilakukan
selambatnya 2 bln sblm keberangkatan proses
penyembuhan sempurna setelah 2 bln paska
operasi.
• Persiapkan alat bantu dengar bagi jemaah yg
mengalami gangguan pendengaran (presbikusis)
terutama pd lansia.
• Gangguan mengunyah & pencernaan pd lansia
mengakibatkan lansia menderita kekurangan gizi
seimbangkan dgn asupan vitamin
72. UPAYA/PERSIAPAN BAGI LANSIA
(>60 TH)
• Kapasitas vital paru lansia sdh berkurang, akibatnya
lansia sering sesak napas & rentan thd infeksi
saluran napas lansia disarankan jangan
melakukan aktivitas fisik yg berlebihan, banyak
minum air putih, hindari polusi udara, olahraga
teratur.
• Proses penuaan mengakibatkan tjd osteporosis.
Untuk mencegah lakukan olahraga teratur &
cukup mengkonsumsi kalsium. Untuk penderita
osteoporosis kurangi aktivitas fisik utk
menghindari kemungkinan terjatuh atau kecelakaan
73. GANGGUAN MENTAL
EMOSIONAL PADA LANSIA
• Sering mengalami susah tidur/tidur
berlebihan
• Sering merasa gelisah tanpa sebab yg
jelas
• Sering murung atau menangis sendiri
• Sering merasa was-was & khawatir
• Sering mengurung diri di kamar
• Hilangnya minat utk merawat diri (mandi,
makan, berpakaian)
• Dementia (pikun)
74. WUS dan penundaan Haid
• Haid atau menstruasi dalah peristiwa
keluarnya darah dan lepasnya selaput
lendir rahim, berwarna merah kehitaman
• Diusahakan agar haidnya tidak bertepatan
dengan waktu tawaf, waktu salat/ziarah
disalam masjid nabawi)
• Terikat dengan rombongan sehingga tidak
dapat mengubah jadwal perjalanan
• Yang dapat diubah adalah waktu haid
dengan menunda atau memajukan
75. Bagaimana caranya??
• Rencanakan 2-3 bulan sebelum berangkatan
• Catat tanggal haid 3 bulan terakhir
• Pengaturan haid dengan obat diperlukan jika haid
bertepatan dengan ibadah misalnya lutenyl,
primolut, PKK
• Jika tidak bertepatan dengan ibadah, tidak perlu
menggunakan obat
• Segera Konsultasi Ke Dokter/ spesialis
kandungan
• Efek samping?? Aman, kadang spooting
• Kontraindikasi untuk ibu hamil
76. Apabila sakit??
• Segera hubungi karu atau karom
• Segera periksakan ke petugas kesehatan
di arab saudi (TKHI/TKHD dokter kloter,
sektor,BPHI)
• Istirahat dan konsumsi obat yang
diberikan
• Makan yang bergizi sesuai dengan
anjuran dokter
77. Mengenal Middle East Respiratory Syndroma Corona VirusMiddle East Respiratory Syndroma Corona Virus
(MERS CoV)(MERS CoV)
penyakit saluran pernafasan
Disebabkan oleh virus corona
Dapat menular antar manusia
Belum Ada Obat maupun Vaksin Mers
Gejala mirip influensa + gangguan ginjal (tidak ada air
kencing)
INGAT PHBS
78. Kasus dengan Ko-morbid
• Dari laporan 47 kasus pertama infeksi MERS
CoV di Saudi arabia, 60% kasus memiliki
penyakit komorbid
• Penyakit – penyakit komorbid tersering adalah :
No Ko-Morbid Jumlah Kasus %
1. Diabetes 32 68%
2. Penyakit ginjal kronis 23 49%
3. Penyakit jantung kronis 13 28%
4. Hipertensi 16 34%
5. Penyakit paru kronis 12 26%
NEJM 2013
79. Update Situasi MERS-CoV
MERS-CoV pertama kali dilaporkan Sept.
2012 di Saudi Arabia.
CDC ( 2 Mei ) 401 Kasus, 93 + ( 30 % )
Pada bulan Maret - April 2014 terjadi
peningkatan kasus signifikan.
15 negara terinfeksi :
Timur Tengah : Jordan, Kuwait, Oman, Qatar, Kingdom
of Saudi Arabia (KSA) and the United Arab Emirates
(UAE), Mesir.
Eropa: France, Germany, Greece, Italy and the United
Kingdom (UK);
Afrika: Tunisia.
80. Kurva Epidemi MERS CoV
The cause of the rapid increase in cases in April is unknown
81. • 495 kasus of MERS-CoV dilaporkan secara
global termasuk 141 kematian. Semua kasus
berhubungan dengan negara timur tengah.(CFR
28,48%), Release WHO 7 Mei 2014 jumlah
kasus 496.
• Petugas Kesehatan pada bulan April 2014
dilaporkan lebih banyak yang terinfeksi
dibandingkan sebelumnya. Sejak April 2012,
terdapat 96 kasus di Petugas kesehatan, dan 63
(65%) dilaporkan terjadi pada bulan April 2014
dibandingkan sebelumnya 35%. 70 orang (74%)
merupakan petugas kesehatan di arab saudi
ECDC 6 May 2014
82. Data Mei 2014
• 63,4% menderita ISPA berat, 29.8%
dilaporkan tidak menderita gejala yang
berat.
• 76% memiliki kondisi komorbid, yaitu
gagal ginjal kronik (13.3%), diabetes
(10%), penyakit jantung (7.5%).
• 90.2% kasus index dan kasus sporadic
mempunyai gejala yang berat ataupun
fatal.
83. Cara penularan MERS-CoV
• Virus ini dapat menular antar manusia
secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi
penularan antar manusia di komunitas yang
berkelanjutan.
• Kemungkinan penularannya dapat
melalui :
Langsung : melalui percikan dahak (droplet)
pada saat pasien batuk atau bersin.
Tidak Langsung : melalui kontak dengan
benda yang terkontaminasi virus.
84. Situasi di Indonesia
• Sampel yang diperiksa sampai dengan 30 April 2014
• 13 Provinsi telah melaporkan pemeriksaan kasus suspek :
Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bengkulu, JawaTimur, Jawa
Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Banten, Bali,
NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat
• Semua kasus suspek ternyata negatif MERS CoV
Sumber : PBTDK, Balitbangkes 2 Mei 2014
85. Unta
• Penelitian baru pada unta menunjukkan bahwa
unta dewasa sudah punya antibodi terhadap
MERS CoV, angkanya bisa mencapai lebih dari
70%.
• Unta anak2 punya virus yang aktif, penelitian
menunjukkan sampai 35% pada swab hidung
unta muda.
• Belum dapat membuktikan bahwa ada
penularan dari unta ke manusia secara jelas,
karena hubungan langsung kausal belum
ditemukan.
• Data ini bisa membuat kita lebih ber-hati2 dan
waspada dalam kaitannya dengan unta.
86. • Virus di Unta dan Manusia, tapi tidak ada
kasus yang berhubungan
• Unta : Muda, Virus hidup.
• Hanya sekitar 49 kasus yang mempunyai
informasi kontak dengan hewan, termasuk
mempunyai atau mengunjungi peternakan
unta, ayam, bebek, kambing, domba, dan
barang lainnya.
87. Pengobatan
• Belum ada vaksin yang tersedia.
• General supportive care
• Intensive care
• Pencegahan sepsis
• Pengobatan yang bersifat spesifik
belum ada.
• Universal Precaution
88. Pencegahan
1. PHBS
2. CTPS
3. Masker
4. Penyakit Kronik
5. Unta
6. Keluhan di Arab
7. 14 hari sesudah kembali
8. Ikuti perkembangan WHO, dll.