SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Analisa Kompleks
Materi I : Sistem Bilangan Kompleks & Geometri Bilangan
Kompleks
Kelompok 5
(1202030129)Syuhada Sitompul
(1202030167)Hariyadi Putraga
(1202030173)Nuraida
(1202030178)Milda Lestari
(1202030186)SriWulan
KELAS VI-C PAGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
T.A. 2014/2015
2015
Kelompok 5
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Analisis Kompleks
2
Materi I
SISTEM BILANGAN KOMPLEKS &
GEOMETRI BILANGAN KOMPLEKS
1. Sistem Bilangan Kompleks
Definisi 1: Bilangan Kompleks adalah suatu pasangan terurut dari dua
bilangan Real x dan y yang dinyatakan oleh (x,y) atau x + iy. Pernyataan
ini merupakan definisi formal dari bilangan kompleks. Lambang bilangan
kompleks kita gunakan huruf z yang berarti   iyxyxz  ,
 zx Re = bagian riil z,
 zy Im = bagian imajiner z,
i = satuan imajiner dan 12
i .
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bilangan kompleks yaitu
1. C = himpunan bilangan kompleks
=  1&,, 2
 iyxiyxzz .
2. Jika   0Re z dan   0Im z maka z dinamakan bilangan imajiner
murni.
3. Jika   0Re z dan   0Im z maka z merupakan bilangan riil.
4. Kesamaan bilangan kompleks.
Misalkan 111 iyxz  dan 222 iyxz  .
21 zz  jika dan hanya jika 21 xx  dan 21 yy 
Kelompok 5
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Analisis Kompleks
3
Definisi 2: Dua bilangan kompleks z1 = x1 + iy1 dan z2 = x2 + iy2
dikatakan sama, ditulis z1 = z2 jika x1 = x2 dan y1 = y2.
Khususnya z = x + iy = 0 jika dan hanya jika x=0 dan y=0.
Dalam operasi bilangan kompleks, terdapat operasi aljabarnya. Misalkan
111 iyxz  dan 222 iyxz  .
a. Penjumlahan :    212121 yyixxzz 
b.Pengurangan :    212121 yyixxzz 
c. Perkalian :
  
   
   12212121
1221
2
2121
221121
yxyxiyyxx
iyxiyxiyyxx
iyxiyxzz



d.Pembagian :
0,
.
22
2
2
2
2112
2
2
2
2
2121
22
22
22
11
22
111
21
2
1






















 
z
yx
yxyx
i
yx
yyxx
iyx
iyx
iyx
iyx
iyx
iyx
zz
z
z
Perlu diperhatikan :
1. z ( negatif z ).
Jika iyxz  maka iyxz  .
2.
z
z
11

( kebalikan z )
Jika iyxz  maka 2222
1
yx
y
i
yx
x
z




.
Kelompok 5
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Analisis Kompleks
4
Teorema 1.1
Himpunan bilangan kompleks C memenuhi sifat-sifat lapangan, yakni :
1) z1 + z2  C dan z1 z2  C,  z1, z2  C
2) z1 + z2 = z2 + z1 dan z1 z2 = z2 z1,  z1, z2  C (komutatif)
3) (z1 + z2) + z3 = z1 + (z2 + z3) dan (z1 z2) z3 = z1 (z2 z3),
 z1, z2, z3  C (Asosiatif)
4) z1 (z2 + z3) = z1 z2 + z1 z3,  z1, z2, z3  C (Distributif)
5) Ada 0  C, sehingga z + 0 = 0 + z = z,  z C (identitas +)
6) Ada 1 C, sehingga z . 1 = 1.z = z,  z  C (identitas x)
7)  z = (x,y)  C,  -z = (-x, -y)  C,  z + (-z) = 0 (invers +)
8)  z = (x,y)  C,  z-1 = ( 22
yx
x

, 22
yx
y


)  C,  z z-1 = 1(invers x)
Bukti Teorema 1.1 dapat dilakukan sendiri dengan berpedoman pada
definisi 1dan 2
Contoh 1 :
Jika z = x + iy dan 2 = 2 + i0, tentukan 2z dan zz-1!
Jwb: 2z = z x 2 = (x + iy)(2 + i0) = 2x + 2yi = z
Jika z = x + iy dan z-1 = ( 22
yx
x

, 22
yx
y


), maka
zz-1 = (x + iy) ( 22
yx
x

, 22
yx
y


i)
= 22
22
yx
yx


+ 22
yx
xyyx


i = 1 + 0i = 1
Kelompok 5
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Analisis Kompleks
5
Contoh 2
Diberikan z1 = 5 – 3i dan z2 = -3 + i, tentukan bilangan kompleks :
(a) z1 + z2, (b) z1 - z2, (c) z1 z2, dan (d)
2
1
z
z
Jawab :
(a) z1 + z2 = (5 – 3i) + (-3 + i) = (5 – 3) + (-3 + 1)i = -2 – 2i
(b)z1 - z2 = (5 – 3i) - (-3 + i) = (5 + 3) + (-3 - 1)i = 8 – 4i
(c)z1 z2 = (5 – 3i) (-3 + i) = – 15 + 5i + 9i –3i2
= – 15 +3 + 14i
= – 12 + 14i
(d)
2
1
z
z
=
i
i


3
35
= (
i
i


3
35
)(
i
i


3
3
) = 2
2
9
39515
i
iii


=
10
1418 i
=
5
9
+
5
7
i
Aspek Geometri Bilangan Kompleks
Secara aljabar bilangan kompleks z = x+yi dapat dibayangkan sebagai
pasangan terurut dua bilangan real (x, y) yang terletak di bidang Euclides
atau bidang Argan R2, sehingga secara geometri himpunan bilangan
kompleks C dapat pula dinyatakan sebagai suatu bidang, yang disebut
bidang kompleks atau bidang-z. Pada bidang kompleks, sumbu x disebut
sumbu real sedangkan sumbu y disebut sumbu imajiner. Dengan demikian,
suatu bilangan kompleks z = a + bi dapat dinyatakan sebagai titik di bidang
kompleks dengan koordinat (a,b) dan C  R2.
Kelompok 5
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Analisis Kompleks
6
Selain itu, suatu bilangan kompleks z = a + bi dapat dinyatakan pula sebagai
vektor di bidang kompleks dengan titik pangkal (0,0) dan titik ujung (a, b).
Jika pada R2 kita dapat menyatakan suatu titik dalam koordinat kutub (polar)
maka demikian pula pada C, dengan mendefenisikan modulus dan argumen
dari z. Pada R2, modulus kita kenal sebagai panjang atau norm vektor (x, y),
sedangkan argumen kita kenal sebagai arah vektor (x, y).
Modulus dari z = a+bi, dinotasikan sebagai │𝑧│ didefenisikan sebagai
│z│ = √ 𝑎2 + 𝑏2
Penyajian SecaraGeometris
Setiap bilangan kompleks dapat dipasangkan dengan tepat satu titik di dalam
bidang datar, sebaliknya setiap titik di dalam bidang datar berpasangan den-
gan tepat satu bilangan kompleks. Sebagai contoh, bilangan 2 + 3i dapat dis-
ajikan dengan titik (2, 3). Jadi, terdapat korespondensi 1-1 antara sistem
bilangankompleks C dengan bidang datar. Oleh karena itu, sebarang
bilangan kompleks z = x + iy dapat atau sering disajikan sebagai titik (x, y)
atau sebagai vektor posisi dari titik asal ke titik (x, y). Karena sebarang
bilangan kompleks z = x + iy secara geometris dapat dinyatakan sebagai titik
(x, y), maka bidang datar xy seringkali disebut sebagai bidang kompleks
atau bidang-z. Sumbu-x dan sumbu-y masing-masing disebut sebagai sumbu
real dan sumbu imajiner. Diberikan dua bilangan kompleks sebarang z1 = x1
+ iy1 dan z2 = x2 + iy2. Terkait dengan defenisi penjumlahan dua bilangan
kompleks, maka z1 +z2 dapat disajikan dengan titik (x1 + x2, y1 + y2) atau
Kelompok 5
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Analisis Kompleks
7
dapat pula disajikan dengan vektor posisi OA, dengan A(x1 + x2, y1 + y2).
Dengan demikian z1 + z2 dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan vektor
z1 dan vektor z2. Demikian pula, vektor z1-z2dapat diperoleh dengan cara
menjumlahkan vektor z1 dengan vektor -z2.
Andaikan terdapat bilangan komplek z= (3 + 2j), maka jumlahkan vektor 3
dengan Vektor 2ĵ
2j
+3
-3 -2 -1 0 1 2
Untuk lebih memperjelasnya , akan diberikan contoh
pengimplementasiannya dari keempat kuadran. Sebagai berikut :
Gambaran bilangan kompleks : (i) z1 = 2 + 3ĵ
(ii) z2 = -3 + 2j
(iii) z3 = 4 – 4j
(iv) z4 = -4 – 4j
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Z4 = -4 - 4j
Z3 = 4 - 4j
Z1 = 2 + 3j
Z2 = -3 + 2j
3 + 2j
Kelompok 5
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Analisis Kompleks
8
Penjumlahan bilangan kompleks
Andaikan terdapat bilangan kompleks Z1 dan Z2, maka penggambaran
operasinya sama dengan operasi penjumlahan pada vektor.
Contoh:
Gambarkan penjumlahan bilangan kompleks, sebagai berikut :
penjumlahan bilangan kompleks : (i) z1 = 2 + 3ĵ (ii) z2 = 3 + 2j
menghasilkan (iii) z3 = 5 + 5j
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
Z1 = 2 + 3j
Z2 = 3 + 2j
Z3 = 5 + 5j
1
4
3
2
5
Kelompok 5
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Analisis Kompleks
9
Teorema 1.2
1. Bilangan kompleks sekawan dari iyxz  didefinisikan sebagai bilangan
kompleks iyxz  .Jika z bilangan kompleks, maka :
(a) z = z
(b) z + z = 2 Re(z)
(c) z – z = 2i Im(z)
(d) zz = (Re(z))2 + (Im(z))2
2. Jika z1 dan z2 bilangan kompleks, maka :
(a) 21 zz  = 1z + 2z
(b) 21 zz  = 1z – 2z
(c) 21zz = 1z 2z
(d) )(
2
1
z
z
=
2
1
z
z
, 2z 0
Bukti
Misalkan z1 = x1 + iy1 dan z2 = x2 + y2, maka
(a). 21 zz  = )()( 2211 iyxiyx  = iyyxx )()( 2121 
= (x1 + x2) – i(y1 + y2)
= (x1 - iy1) + (x2 - iy2)
= 1z + 2z
(b). 21 zz  = )()( 2211 iyxiyx  = iyyxx )()( 2121 
= (x1 - x2) + i(y1 - y2)
= (x1 + iy1) - (x2 + iy2)
= 1z - 2z
Kelompok 5
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Analisis Kompleks
2
DAFTAR PUSTAKA
http://cc.ee.ntu.edu.tw/~jfkiang/complex%20analysis/complex_analysis.pdf
http://directory.ung.ac.id/bei/Kompetisi%20Bahan%20Ajar/Pendaftaran/We
b/FMIPA%20-%20Nurwan/HANDOU~1.DOC
http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/64481/2aaa16d43f5e7bbd2675
89be80a8e01e Pg. 8-10
http://math.sfsu.edu/beck/papers/complex.pdf Pg.11
http://wmuharini.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/ModulFungsiKompleks.pdf
www.academia.edu/9212057/SISTEM_BILANGAN_KOMPLEKS Pg. 10

More Related Content

What's hot

Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Aser FK
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomialoilandgas24
 
Paraboloida - Geometri Analitik Ruang
Paraboloida - Geometri Analitik RuangParaboloida - Geometri Analitik Ruang
Paraboloida - Geometri Analitik RuangMuhammadFirzha1
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahNia Matus
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Rangkuman Rumus Parabola, Elips, Hiperbola
Rangkuman Rumus Parabola, Elips, HiperbolaRangkuman Rumus Parabola, Elips, Hiperbola
Rangkuman Rumus Parabola, Elips, HiperbolaSafira APM
 
Analisis riil (interval dan desimal)
Analisis riil (interval dan desimal)Analisis riil (interval dan desimal)
Analisis riil (interval dan desimal)RizkiKRMedan
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Jamil Sirman
 

What's hot (20)

Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
 
Koefisien binomial
Koefisien binomialKoefisien binomial
Koefisien binomial
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Paraboloida - Geometri Analitik Ruang
Paraboloida - Geometri Analitik RuangParaboloida - Geometri Analitik Ruang
Paraboloida - Geometri Analitik Ruang
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarah
 
Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)Geometri netral (Neutral Geometry)
Geometri netral (Neutral Geometry)
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Rangkuman Rumus Parabola, Elips, Hiperbola
Rangkuman Rumus Parabola, Elips, HiperbolaRangkuman Rumus Parabola, Elips, Hiperbola
Rangkuman Rumus Parabola, Elips, Hiperbola
 
TURUNAN TINGKAT TINGGI
TURUNAN TINGKAT TINGGITURUNAN TINGKAT TINGGI
TURUNAN TINGKAT TINGGI
 
Analisis riil (interval dan desimal)
Analisis riil (interval dan desimal)Analisis riil (interval dan desimal)
Analisis riil (interval dan desimal)
 
Integral Garis
Integral GarisIntegral Garis
Integral Garis
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah Limit fungsi dua peubah
Limit fungsi dua peubah
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 

Viewers also liked

61207366 analisa-variabel-kompleks
61207366 analisa-variabel-kompleks61207366 analisa-variabel-kompleks
61207366 analisa-variabel-kompleksRafika Viya
 
Transformasi linier (analisa kompleks)
Transformasi linier (analisa kompleks) Transformasi linier (analisa kompleks)
Transformasi linier (analisa kompleks) syandika Rafina
 
Kartu domino matematika
Kartu domino matematikaKartu domino matematika
Kartu domino matematikaGalih Mapag
 
Pemanfaatan alam sekitar dalam pembelajaran matematika
Pemanfaatan alam sekitar dalam pembelajaran matematikaPemanfaatan alam sekitar dalam pembelajaran matematika
Pemanfaatan alam sekitar dalam pembelajaran matematikaDessy Rasihen
 
Penggunaan alat peraga dalam matematika
Penggunaan alat peraga dalam matematikaPenggunaan alat peraga dalam matematika
Penggunaan alat peraga dalam matematikaoctaviana shinta dewi
 
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)Interest_Matematika_2011
 
Suci_Unsri Alat peraga matematika
Suci_Unsri Alat peraga matematikaSuci_Unsri Alat peraga matematika
Suci_Unsri Alat peraga matematikaSuci Agustina
 
Alat Peraga Matematika (Kartu Domino)
Alat Peraga Matematika (Kartu Domino)Alat Peraga Matematika (Kartu Domino)
Alat Peraga Matematika (Kartu Domino)Arini Dyah
 
Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika
Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari MatematikaMemaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika
Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari MatematikaState University of Medan
 
Sistem bilangan kompleks
Sistem bilangan kompleksSistem bilangan kompleks
Sistem bilangan komplekstejowati
 
Batang Perkalian "BaPer"
Batang Perkalian "BaPer"Batang Perkalian "BaPer"
Batang Perkalian "BaPer"Nety W Saputri
 
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundurPembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundurEdi B Mulyana
 
Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"
Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"
Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"fatmawati9625
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleksUHN
 

Viewers also liked (20)

1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks
 
fungsi-fungsi kompleks
fungsi-fungsi kompleksfungsi-fungsi kompleks
fungsi-fungsi kompleks
 
61207366 analisa-variabel-kompleks
61207366 analisa-variabel-kompleks61207366 analisa-variabel-kompleks
61207366 analisa-variabel-kompleks
 
Transformasi linier (analisa kompleks)
Transformasi linier (analisa kompleks) Transformasi linier (analisa kompleks)
Transformasi linier (analisa kompleks)
 
Kartu domino matematika
Kartu domino matematikaKartu domino matematika
Kartu domino matematika
 
Tugas I Fungsi Kompleks
Tugas I Fungsi KompleksTugas I Fungsi Kompleks
Tugas I Fungsi Kompleks
 
Pemanfaatan alam sekitar dalam pembelajaran matematika
Pemanfaatan alam sekitar dalam pembelajaran matematikaPemanfaatan alam sekitar dalam pembelajaran matematika
Pemanfaatan alam sekitar dalam pembelajaran matematika
 
Blok aljabar
Blok aljabarBlok aljabar
Blok aljabar
 
Penggunaan alat peraga dalam matematika
Penggunaan alat peraga dalam matematikaPenggunaan alat peraga dalam matematika
Penggunaan alat peraga dalam matematika
 
Kompleks11
Kompleks11Kompleks11
Kompleks11
 
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
Komik Sebagai Media Pembelajaran Matematika (Dian Haryadi, 0903605)
 
Suci_Unsri Alat peraga matematika
Suci_Unsri Alat peraga matematikaSuci_Unsri Alat peraga matematika
Suci_Unsri Alat peraga matematika
 
Alat Peraga Matematika (Kartu Domino)
Alat Peraga Matematika (Kartu Domino)Alat Peraga Matematika (Kartu Domino)
Alat Peraga Matematika (Kartu Domino)
 
Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika
Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari MatematikaMemaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika
Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika
 
Sistem bilangan kompleks
Sistem bilangan kompleksSistem bilangan kompleks
Sistem bilangan kompleks
 
Batang Perkalian "BaPer"
Batang Perkalian "BaPer"Batang Perkalian "BaPer"
Batang Perkalian "BaPer"
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundurPembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
Pembelajaran bilangan bulat dengan metode maju mundur
 
Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"
Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"
Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleks
 

Similar to Sistem bil kompleks dan geometri

01 bilangan kompleks
01 bilangan kompleks01 bilangan kompleks
01 bilangan komplekssiti komsiyah
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleksbagustris
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelPower Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabelrestu sri rahayu
 
Sistem Bilangan
Sistem BilanganSistem Bilangan
Sistem BilanganOng Lukman
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1arman11111
 
Kelas x-sistem-persamaan-lienar
Kelas x-sistem-persamaan-lienarKelas x-sistem-persamaan-lienar
Kelas x-sistem-persamaan-lienarAedietya Yusuf K
 
Latihan matematika dasar-sbmptn-2013
Latihan matematika dasar-sbmptn-2013Latihan matematika dasar-sbmptn-2013
Latihan matematika dasar-sbmptn-2013Eni Mar'a Qoneta
 
Muhammad Sahid - fractal sierpinski triangle
Muhammad Sahid - fractal sierpinski triangleMuhammad Sahid - fractal sierpinski triangle
Muhammad Sahid - fractal sierpinski triangleHari Haryanto
 
Sistem bilangan rill.pptx
Sistem bilangan rill.pptxSistem bilangan rill.pptx
Sistem bilangan rill.pptxMunajiMoena
 
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan LinearSistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan LinearSulthan Isa
 

Similar to Sistem bil kompleks dan geometri (20)

01 bilangan kompleks
01 bilangan kompleks01 bilangan kompleks
01 bilangan kompleks
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Pertemuan-1.pptx
Pertemuan-1.pptxPertemuan-1.pptx
Pertemuan-1.pptx
 
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelPower Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Power Point Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
 
Sistem Bilangan
Sistem BilanganSistem Bilangan
Sistem Bilangan
 
Bab i kalkulus
Bab i kalkulusBab i kalkulus
Bab i kalkulus
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
 
Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1Kelas xii bab 1
Kelas xii bab 1
 
Kelas x-sistem-persamaan-lienar
Kelas x-sistem-persamaan-lienarKelas x-sistem-persamaan-lienar
Kelas x-sistem-persamaan-lienar
 
Soal integral dan pembahasan
Soal integral dan pembahasanSoal integral dan pembahasan
Soal integral dan pembahasan
 
Trigonometri ppt bab6
Trigonometri ppt bab6Trigonometri ppt bab6
Trigonometri ppt bab6
 
Lt madas-sbmptn-2013
Lt madas-sbmptn-2013Lt madas-sbmptn-2013
Lt madas-sbmptn-2013
 
Latihan matematika dasar-sbmptn-2013
Latihan matematika dasar-sbmptn-2013Latihan matematika dasar-sbmptn-2013
Latihan matematika dasar-sbmptn-2013
 
Muhammad Sahid - fractal sierpinski triangle
Muhammad Sahid - fractal sierpinski triangleMuhammad Sahid - fractal sierpinski triangle
Muhammad Sahid - fractal sierpinski triangle
 
Teknik pengintegralan
Teknik pengintegralanTeknik pengintegralan
Teknik pengintegralan
 
Sistem bilangan rill.pptx
Sistem bilangan rill.pptxSistem bilangan rill.pptx
Sistem bilangan rill.pptx
 
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan LinearSistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
 

Recently uploaded

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Sistem bil kompleks dan geometri

  • 1. Analisa Kompleks Materi I : Sistem Bilangan Kompleks & Geometri Bilangan Kompleks Kelompok 5 (1202030129)Syuhada Sitompul (1202030167)Hariyadi Putraga (1202030173)Nuraida (1202030178)Milda Lestari (1202030186)SriWulan KELAS VI-C PAGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA T.A. 2014/2015 2015
  • 2. Kelompok 5 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Analisis Kompleks 2 Materi I SISTEM BILANGAN KOMPLEKS & GEOMETRI BILANGAN KOMPLEKS 1. Sistem Bilangan Kompleks Definisi 1: Bilangan Kompleks adalah suatu pasangan terurut dari dua bilangan Real x dan y yang dinyatakan oleh (x,y) atau x + iy. Pernyataan ini merupakan definisi formal dari bilangan kompleks. Lambang bilangan kompleks kita gunakan huruf z yang berarti   iyxyxz  ,  zx Re = bagian riil z,  zy Im = bagian imajiner z, i = satuan imajiner dan 12 i . Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bilangan kompleks yaitu 1. C = himpunan bilangan kompleks =  1&,, 2  iyxiyxzz . 2. Jika   0Re z dan   0Im z maka z dinamakan bilangan imajiner murni. 3. Jika   0Re z dan   0Im z maka z merupakan bilangan riil. 4. Kesamaan bilangan kompleks. Misalkan 111 iyxz  dan 222 iyxz  . 21 zz  jika dan hanya jika 21 xx  dan 21 yy 
  • 3. Kelompok 5 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Analisis Kompleks 3 Definisi 2: Dua bilangan kompleks z1 = x1 + iy1 dan z2 = x2 + iy2 dikatakan sama, ditulis z1 = z2 jika x1 = x2 dan y1 = y2. Khususnya z = x + iy = 0 jika dan hanya jika x=0 dan y=0. Dalam operasi bilangan kompleks, terdapat operasi aljabarnya. Misalkan 111 iyxz  dan 222 iyxz  . a. Penjumlahan :    212121 yyixxzz  b.Pengurangan :    212121 yyixxzz  c. Perkalian :           12212121 1221 2 2121 221121 yxyxiyyxx iyxiyxiyyxx iyxiyxzz    d.Pembagian : 0, . 22 2 2 2 2112 2 2 2 2 2121 22 22 22 11 22 111 21 2 1                         z yx yxyx i yx yyxx iyx iyx iyx iyx iyx iyx zz z z Perlu diperhatikan : 1. z ( negatif z ). Jika iyxz  maka iyxz  . 2. z z 11  ( kebalikan z ) Jika iyxz  maka 2222 1 yx y i yx x z     .
  • 4. Kelompok 5 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Analisis Kompleks 4 Teorema 1.1 Himpunan bilangan kompleks C memenuhi sifat-sifat lapangan, yakni : 1) z1 + z2  C dan z1 z2  C,  z1, z2  C 2) z1 + z2 = z2 + z1 dan z1 z2 = z2 z1,  z1, z2  C (komutatif) 3) (z1 + z2) + z3 = z1 + (z2 + z3) dan (z1 z2) z3 = z1 (z2 z3),  z1, z2, z3  C (Asosiatif) 4) z1 (z2 + z3) = z1 z2 + z1 z3,  z1, z2, z3  C (Distributif) 5) Ada 0  C, sehingga z + 0 = 0 + z = z,  z C (identitas +) 6) Ada 1 C, sehingga z . 1 = 1.z = z,  z  C (identitas x) 7)  z = (x,y)  C,  -z = (-x, -y)  C,  z + (-z) = 0 (invers +) 8)  z = (x,y)  C,  z-1 = ( 22 yx x  , 22 yx y   )  C,  z z-1 = 1(invers x) Bukti Teorema 1.1 dapat dilakukan sendiri dengan berpedoman pada definisi 1dan 2 Contoh 1 : Jika z = x + iy dan 2 = 2 + i0, tentukan 2z dan zz-1! Jwb: 2z = z x 2 = (x + iy)(2 + i0) = 2x + 2yi = z Jika z = x + iy dan z-1 = ( 22 yx x  , 22 yx y   ), maka zz-1 = (x + iy) ( 22 yx x  , 22 yx y   i) = 22 22 yx yx   + 22 yx xyyx   i = 1 + 0i = 1
  • 5. Kelompok 5 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Analisis Kompleks 5 Contoh 2 Diberikan z1 = 5 – 3i dan z2 = -3 + i, tentukan bilangan kompleks : (a) z1 + z2, (b) z1 - z2, (c) z1 z2, dan (d) 2 1 z z Jawab : (a) z1 + z2 = (5 – 3i) + (-3 + i) = (5 – 3) + (-3 + 1)i = -2 – 2i (b)z1 - z2 = (5 – 3i) - (-3 + i) = (5 + 3) + (-3 - 1)i = 8 – 4i (c)z1 z2 = (5 – 3i) (-3 + i) = – 15 + 5i + 9i –3i2 = – 15 +3 + 14i = – 12 + 14i (d) 2 1 z z = i i   3 35 = ( i i   3 35 )( i i   3 3 ) = 2 2 9 39515 i iii   = 10 1418 i = 5 9 + 5 7 i Aspek Geometri Bilangan Kompleks Secara aljabar bilangan kompleks z = x+yi dapat dibayangkan sebagai pasangan terurut dua bilangan real (x, y) yang terletak di bidang Euclides atau bidang Argan R2, sehingga secara geometri himpunan bilangan kompleks C dapat pula dinyatakan sebagai suatu bidang, yang disebut bidang kompleks atau bidang-z. Pada bidang kompleks, sumbu x disebut sumbu real sedangkan sumbu y disebut sumbu imajiner. Dengan demikian, suatu bilangan kompleks z = a + bi dapat dinyatakan sebagai titik di bidang kompleks dengan koordinat (a,b) dan C  R2.
  • 6. Kelompok 5 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Analisis Kompleks 6 Selain itu, suatu bilangan kompleks z = a + bi dapat dinyatakan pula sebagai vektor di bidang kompleks dengan titik pangkal (0,0) dan titik ujung (a, b). Jika pada R2 kita dapat menyatakan suatu titik dalam koordinat kutub (polar) maka demikian pula pada C, dengan mendefenisikan modulus dan argumen dari z. Pada R2, modulus kita kenal sebagai panjang atau norm vektor (x, y), sedangkan argumen kita kenal sebagai arah vektor (x, y). Modulus dari z = a+bi, dinotasikan sebagai │𝑧│ didefenisikan sebagai │z│ = √ 𝑎2 + 𝑏2 Penyajian SecaraGeometris Setiap bilangan kompleks dapat dipasangkan dengan tepat satu titik di dalam bidang datar, sebaliknya setiap titik di dalam bidang datar berpasangan den- gan tepat satu bilangan kompleks. Sebagai contoh, bilangan 2 + 3i dapat dis- ajikan dengan titik (2, 3). Jadi, terdapat korespondensi 1-1 antara sistem bilangankompleks C dengan bidang datar. Oleh karena itu, sebarang bilangan kompleks z = x + iy dapat atau sering disajikan sebagai titik (x, y) atau sebagai vektor posisi dari titik asal ke titik (x, y). Karena sebarang bilangan kompleks z = x + iy secara geometris dapat dinyatakan sebagai titik (x, y), maka bidang datar xy seringkali disebut sebagai bidang kompleks atau bidang-z. Sumbu-x dan sumbu-y masing-masing disebut sebagai sumbu real dan sumbu imajiner. Diberikan dua bilangan kompleks sebarang z1 = x1 + iy1 dan z2 = x2 + iy2. Terkait dengan defenisi penjumlahan dua bilangan kompleks, maka z1 +z2 dapat disajikan dengan titik (x1 + x2, y1 + y2) atau
  • 7. Kelompok 5 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Analisis Kompleks 7 dapat pula disajikan dengan vektor posisi OA, dengan A(x1 + x2, y1 + y2). Dengan demikian z1 + z2 dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan vektor z1 dan vektor z2. Demikian pula, vektor z1-z2dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan vektor z1 dengan vektor -z2. Andaikan terdapat bilangan komplek z= (3 + 2j), maka jumlahkan vektor 3 dengan Vektor 2ĵ 2j +3 -3 -2 -1 0 1 2 Untuk lebih memperjelasnya , akan diberikan contoh pengimplementasiannya dari keempat kuadran. Sebagai berikut : Gambaran bilangan kompleks : (i) z1 = 2 + 3ĵ (ii) z2 = -3 + 2j (iii) z3 = 4 – 4j (iv) z4 = -4 – 4j -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 Z4 = -4 - 4j Z3 = 4 - 4j Z1 = 2 + 3j Z2 = -3 + 2j 3 + 2j
  • 8. Kelompok 5 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Analisis Kompleks 8 Penjumlahan bilangan kompleks Andaikan terdapat bilangan kompleks Z1 dan Z2, maka penggambaran operasinya sama dengan operasi penjumlahan pada vektor. Contoh: Gambarkan penjumlahan bilangan kompleks, sebagai berikut : penjumlahan bilangan kompleks : (i) z1 = 2 + 3ĵ (ii) z2 = 3 + 2j menghasilkan (iii) z3 = 5 + 5j -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 Z1 = 2 + 3j Z2 = 3 + 2j Z3 = 5 + 5j 1 4 3 2 5
  • 9. Kelompok 5 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Analisis Kompleks 9 Teorema 1.2 1. Bilangan kompleks sekawan dari iyxz  didefinisikan sebagai bilangan kompleks iyxz  .Jika z bilangan kompleks, maka : (a) z = z (b) z + z = 2 Re(z) (c) z – z = 2i Im(z) (d) zz = (Re(z))2 + (Im(z))2 2. Jika z1 dan z2 bilangan kompleks, maka : (a) 21 zz  = 1z + 2z (b) 21 zz  = 1z – 2z (c) 21zz = 1z 2z (d) )( 2 1 z z = 2 1 z z , 2z 0 Bukti Misalkan z1 = x1 + iy1 dan z2 = x2 + y2, maka (a). 21 zz  = )()( 2211 iyxiyx  = iyyxx )()( 2121  = (x1 + x2) – i(y1 + y2) = (x1 - iy1) + (x2 - iy2) = 1z + 2z (b). 21 zz  = )()( 2211 iyxiyx  = iyyxx )()( 2121  = (x1 - x2) + i(y1 - y2) = (x1 + iy1) - (x2 + iy2) = 1z - 2z
  • 10. Kelompok 5 Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Analisis Kompleks 2 DAFTAR PUSTAKA http://cc.ee.ntu.edu.tw/~jfkiang/complex%20analysis/complex_analysis.pdf http://directory.ung.ac.id/bei/Kompetisi%20Bahan%20Ajar/Pendaftaran/We b/FMIPA%20-%20Nurwan/HANDOU~1.DOC http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/64481/2aaa16d43f5e7bbd2675 89be80a8e01e Pg. 8-10 http://math.sfsu.edu/beck/papers/complex.pdf Pg.11 http://wmuharini.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/ModulFungsiKompleks.pdf www.academia.edu/9212057/SISTEM_BILANGAN_KOMPLEKS Pg. 10