SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BAB I
                                PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
        Fungsi dengan variabel kompleks dinyatakan misalnya dalam bentuk
f(z) dengan z adalah bilangan kompleks. Secara umum fungsi dengan variabel
kompleks mempunyai bagian real dan imajiner yang juga merupakan fungsi.
                 2                             2            2     2    2
Misal f(z) = z , karena z = x + iy maka : z = (x + iy) = (x − y ) + i(2xy).
        Bagian real dan bagian imajiner suatu fungsi kompleks secara umum
merupakan fungsi dari variabel x dan y. Bagian real dinyatakan dengan u(x,
y)dan   bagian       imajiner   dinyatakan dengan    fungsi v(x, y).   Jadi   suatu
fungkompleks f (z) = u(x, y) + i v(x, y).           Dengan demikian untuk fungsi

kom– pleks di atas yang dinyatakan dengan f (z) = z 2 , maka u(x, y) = x2 − y2
dan v(x, y) = 2xy.


1.2 Rumuan Masalah
        Adapun Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
   a) Apa itu fungsi kompleks?
   b) Bagaimana cara melakukan operasi hitung pada fungsi kompleks?


1.3 Tujuan
   a) Untuk mengetahui pengertian dari fungsi kompleks.
   b) Agar bisa melakukan operasi hitung pada fungsi kompleks.




                                          1
BAB II
                                   PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fungsi Kompleks dan Operasi Fungsi
        Ada beberapa konsep dasar yang harus diketahui sebelum membahas
mengenai pengertian fungsi kompleks. Konsep dasar itu adalah pendahuluan dari
topologi yang menyangkut topik–topik berikut.
1. Himpunan di sini adalah koleksi titik–titik pada bidang z.
2. Operasi pada himpunan yaitu gabungan, irisan, penjumlahan dan pengurangan
    beserta sifat–sifatnya, harus dikuasai dengan baik.
Berikut ini mari kita perhatikan konsep–konsep dari topologi:

1. Lingkungan
    a. Lingkungan z0 : adalah himpunan semua titik z yang terletak di dalam lingkaran
        yang berpusat di z0 , berjari–jari r, r > 0.
        Ditulis sebagai : N (z0,r) atau 0 < | z – z0 | < r.
    b. Lingkungan tanpa z0 : himpunan semua titik z ≠ z0 yang terletak di dalam
        lingkaran yang berpusat di z0 , berjari–jari r, r > 0.
        Ditulis sebagai : N* (z0,r) atau 0 < | z – z0 | < r.
Contoh 1 :
a. N (i,1) atau | z – i | < 1, lihat pada Gambar 2.1
b. N* (i, ) atau 0< | z |      , dengan       0, lihat pada Gambar 2.2
               y                                                  y
                   2i


                   i                                                           x
                                                                   O
                                       x
               O

             Gambar 2.1                                          Gambar 2.2




                                               2
2. Komplemen
   Andaikan S suatu himpunan. Komplemen dari S ditulis SC, merupakan himpunan
   semua titik pada bidang z yang tidak termasuk di S.
   Contoh 2 :
   a. H = {z│Im(z) >1}                                b. S = {z│2 < │z│ ≤ 3}
       HC = {z│Im (z) ≤ 1}                                SC = {z││z│≤ 2, │z│> 3}
3. Titik limit
   Titik z0 disebut titik limit dari himpunan S, jika untuk setiap N* (z0, ), maka S
   N* (z0, )
4. Titik batas
   Titik z0 disebut titik batas dari himpunan S, jika untuk setiap N* (z0, ) memuat
   suatu titik di S dan memuat suatu titik yang tidak di S.
5. Batas dari himpunan S adalah himpunan semua titik batas dari S.
6. Interior dan Eksterior
   Titik z0 disebut titik interior dari himpunan S, jika ada N(z0, ) sehingga N(z0,
    ) S. Titik yang bukan titik interior atau titik batas disebut titik eksterior.
7. Himpunan buka
   Himpunan S disebut himpunan buka, jika S tidak memuat bagian dari batasnya.
8. Himpunan tutup
   Himpunan S disebut himpunan tutup, jika S memuat semua batasnya.
9. Himpunan terhubung
   Himpunan buka S disebut terhubung, jika setiap dua titik di S dapat dihubungkan
   oleh beberapa penggal garis lurus yang seluruhnya terletak di S.
10. Daerah terbuka
   Himpunan buka S yang terhubung disebut daerah terbuka.
11. Daerah tertutup
   Daerah tertutup S adalah daerah terbuka S digabung dengan batasnya.
12. Penutup dari S adalah himpunan S digabung dengan titik limitnya.




                                           3
Contoh 3:
Diberikan himpunan
A = {z||z| < 1}
B = {z||z| < 1}    {(0,1)}
C = {z||z|    2}
Jawab :
Dapat didefinisikan bahwa A himpunan buka, terhubung.
Batas dari A adalah {z||z|=1}. Penutup dari A adalah {z||z| 1}
B bukan merupakan himpunan buka, bukan himpunan tutup.
Interior C adalah {z||z|< 2}.


2.1.1 FUNGSI
        Fungsi kompleks didefinisikan serupa seperti pendefinisian pada fungsi real,
hanya peubah bebas dan peubah tak bebas berupa bilangan komlpleks. Berikut ini
definisi formal dari fungsi kompleks.
Definisi 1:

 Misalnya D himpunan bilangan kompleks di bidang z. Fungsi komplek f adalah
 suatu aturan yang memasangkan bilangan z anggota D dengan satu dan hanya satu
 bilangan kompleks w pada bidang w, yaitu (z,w), fungsi tersebut ditulis w = f(z).

Himpunan D disebut domain (wilayah) dari f , dinyatakan oleh Df dan f(z) disebut
nilai dari z atau peta dari z oleh f. Range (jelajah) dari f, dinyatakan oleh Rf ; yaitu
himpuanan f(z) untuk setiap z anggota D. Untuk lebih memahami definisi di atas,
perhatikan ilustrasi berikut ini.
Contoh 4 :
Coba lihat,
a) w = z
b) w = yi
c) w = x2 – yi
d) w = z2 + 10z
e) w = z–1


                                           4
f) w = │z│+          – z–2

g) w =

Masing–masing dengan z = x + yi sebagai peubah bebas dan w = u + vi sebagai peubah
tak bebas–nya, dan x, y, u dan v adalah bilangan real. Pernyataan a), b), c) dan d)
adalah fungsi dengan domain terluasnya adalah seluruh bilangan z. Sedangkan
pernyataan e), f) merupakan fungsi dengan domain terluasnya adalah semua titik
(bilangan kompleks) pada bidang z, kecuali z = 0. Dan pernyataan g) merupakan fungsi
dengan domain terluasnya adalah titik pada bidang z, kecuali z =            .
Domain fungsi terkadang diberikan secara khusus, sebagai contoh :
     f(z) = z2 , Df = {z││z│< 3}
Artinya himpunan titik–titik di dalam lingkaran yang berpusat di 0, jari–jari 3, pada
bidang z dipetakan oleh fungsi f(z) = z2, ke bidang w di mana w = f(z) = z2.


2.1.2 OPERASI PADA FUNGSI DAN FUNGSI KOMPOSISI
Operasi pada fungsi, menyangkut operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian didefinisikan sebagai berikut.

       a) (f + g)(z) = f(z) + g(z)
       b) (f - g)(z) = f(z) – g(z)
       c) (f.g)(z) = f(z).g(z)
       d)        (z) =

         Masing–masing dengan syarat Df           Dg     dan untuk d) ditambahkan syarat
g(z)    0.
Contoh 5:
Diberikan fungsi f(z) = 3z+2i dan g(z) = z2 + 4z
Maka diperoleh:
a) (f + g)(z) = f(z) + g(z) = (3z+2i) + (z2 + 4z) = z2 + 7z +2i
b) (f – g)(z) = f(z) – g(z) = (3z+2i) – (z2 + 4z) = z2 – z +2i
c) (f . g)(z) = f(z) . g(z) = (3z+2i) . (z2 + 4z) = 3z3 + (12+2i)z2 + 8iz

d)       (z) =           =


                                              5
Masing–masing pernyataan a), b), c) dengan syarat Df                         Dg     dan untuk
                                                          2
pernyataan d) dengan syarat Df          Dg        dan z + 4z        0
Fungsi komposisi didefinisikan sebagai berikut. Misalnya diketahui fungsi f dengan
domain Df dan g dengan domain Dg. Jika Df                 Dg       , maka ada fungsi komposisi
(g f) (z) = g (f(z)) dengan domain suatu himpunan bagian dari Df .
Contoh 6 :
Diberikan fungsi f(z)=z2 dan g(z)= , z = x + yi dengan
Df = {z|0 arg z        } dan Dg = {z|0 arg z              }
Maka diperoleh Rf = {z|0 arg z                 }, sehingga Jika Df      Dg
Dengan demikian diperoleh
(g f) (z) = g (f(z)) = g (z2) =     =                 =                      =


2.1.3 ARTI GEOMETRI DARI FUNGSI KOMPLEKS
        Sebelum meninjau arti geometri dari fungsi kompleks, tinjaulah fungsi yang
sangat sederhana berikut.
Misalkan n bilangan cacah dan a0, a1, … , an bilangan kompleks.
Fungsi p(z) = a0 + a1zn + a2z2 + … +anzn , (an                 0) disebut polinom dalam z dengan
derajat n, domain terluasnya adalah seluruh bidang z. jika p(z) dan q(z) masing–masing

polinom, maka          dengan q(z)           0 disebut fungsi rasional yang didefinisikan pada

bidang z, kecuali di z untuk q(z) = 0.
        Untuk memahami fungsi kompleks secara geometris perhatikan hal berikut.
Jika z = x + yi, maka fungsi w = f(z) dapat diuraikan menjadi w = u (x, y) + iv(x,y),
artinya Re(w) dan Im(w) masing–masing merupakan fungsi dua peubah real x dan y.
Demikian juga, jika z = r(cos + i sin ), maka w = u(r, ) + v(r, ).
Contoh 7 :
a) Jika z = x + yi, maka f(z) = z2 + i dapat diuraikan menjadi
    f(z) = z2 + i = (x + yi)2 + i
         = (x2 – y2) + (2xy + 1)i

    dalam hal ini u = x2 – y2 , v = 2xy + 1


                                                  6
b) Jika z = r(cos + i sin ), maka f(z) = z2 + i dapat diuraikan menjadi
    f(z) = z2 + i = [r(cos + i sin )]2 + i
         = r2 cos2 – r2 sin2 + (1 + r sin 2 )i
    Sehingga diperoleh :
    u = r2 cos2 – r2 sin2 dan v = 1 + r sin 2 .
Pada bagian berikut kita akan melihat fungsi kompleks w = f(z) secara geometris,
sebagai pemetaan dari bidang z ke bidang w. Untuk setiap peubah bebas z = z + yi
anggota dari domain f pada bidang z ada satu dan hanya satu peubah tak bebas w = u
+ wi yang terletak pada bidang w. Kita menemui kesukaran untuk melihat pasangan
(z,w) dalam satu sistem. Meskipun demikian kita masih dapat melakukan sesuatu
untuk melihat gambaran dari w=f(z) pada bidang w berdampingan dengan bidang z.
Contoh 8 :
Diketahui fungsi w =         . Untuk setiap peubah z = x + yi didapat nilai w = x – yi ,
misalnya untuk setiap z1 = 3 + 2i , z2 = 2 – i berturut–turut didapat w = 3 – 2i dan
w =2+ I . Semua titik z pada daerah segitiga ABC di bidang z petanya adalah semua
titik w pada daerah segitiga A’B’C’ di bidang w (lihat gambar 2.3). Dalam pernyataan
tersebut terkandung pernyataan apakah garis lurus di bidang z dipetakan menjadi
garis lurus di bidang w oleh fungsi w = .
Jawab:
Misalkan l : y = ax + b garis lurus di bidang z. w =      = x – yi , berarti u = x, v = – y .
Subsitusikan ke l , diperoleh
–v = au + b atau v = –au – b merupakan garis lurus di bidang w.
                 C       y                                        y

                                   z1
             A                                                            w2
                     B
                                        x                                      u

                              z2                             B
                                                     A        ’              w1
                                                      ’
                                                              C
                                                               ’
                 Bidang z                                    Bidang w
                                        Gambar 2.3
                                              7
Contoh 9 :
Diketahui fungsi w = │z│– yi. Jika diambil titik–titik z pada lingkaran x2 + y2 = c2 ,
c   0, makanya petanya adalah w = │z│– yi =                   – yi = c – yi , ini berarti u = c
; v = –y.
Pada lingkaran x2 + y2 = c2 nilai y terletak antara –c dan c yaitu –c                , dengan
demikian –c              . Dalam gambar 2.4 berikut terlihat bahwa lingkaran x2 + y2 = c2
petanya adalah penggal garis u = c dengan –c                , dan peta lingkaran D adalah
penggal garis R.       y                                           v

                                                                                  u=v
                                    D
                               zo
                                                                            R
                                c                                      c            u
                     O                   x                                 w0


                                                                                  u=-v

                   Bidang z                                Bidang w
                                         Gambar 2.4
Contoh 10 :
Diketahui fungsi w = z2. Dengan menggunakan bentuk polar atau eksponen
z = r(cos + i sin ) =         , mudah dilihat bahwa w = z2 = r2(                   ) = r2
                y                                                v




               O                             x               O                          u




            Bidang z                                       Bidang w

                                        Gambar 2.5

                                                 8
LATIHAN SOAL
1. Jika f(z) = + 2 Im (z) , maka f(z) untuk z = 3 – 4i maka
2. Jika z = x + yi dan w = z2 – 3iz, maka nilai Re(w) dan Im(w) adalah

3. Nilai fungsi f(z) =         untuk z = 2 + i adalah

4. Tentukanlah nilai fungsi
    a) f(z) = z2 – 2z – 1 , untuk z = 1 + 2i

    b) f(z) =       , untuk z = 1 + i

    c) f(z) =                     , untuk z = 3 + i
5. Diberikan fungsi f(z)=z2 dan g(z)= z , z = x + yi , maka nilai (f   g) (z) adalah
6. Jika z = x + yi , nyatakan fungsi–fungsi berikut dalam bentuk u(x,y)+iv(x,y) dan
   u(r, )+iv(r, )
    a) f(z) = z2 + 3z3

    b) f(z) =

    c) f(z) = 2 +
7. Pada masing–masing soal berikut ada dua titik z dan suatu fungsi w=f(x).
   Gambarkan titik z pada bidang z dan petanya, yaitu titk w pada bidang w.
    a) z1= – 2i , z2 = 1 + i ; w = z–2i
    b) z1= 2+ 2i , z2 = 3i ; w = iz
    c) z1= 1+i , z2 = –4i ; w = i
8. Daerah pada bidang z berikut ada dua titik z berikut dipetakan oleh w=f(z) .
   Gambarkan untuk masing–masing soal, daerah tersebut pada bidang z dan petanya
   pada bidang w.
    a)           ; f(z) = z2




                                               9
BAB III
                                     PENUTUP



3.1 Kesimpulan
       Fungsi komplek w=f(x) adalah suatu fungsi peubah dengan peubah bebas
bilangan kompleks z dan peubah tak bebas w juga bernilai bilangan kompleks. Fungsi
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut
       Jika z = x + yi , maka w = f(z)= u(x,y)+iv(x,y)
       u(x,y) = Re(w) dan v(x,y) = Im (w)
       atau,
       w=f(x) = u(r, )+iv(r, ) ; r =       ;    = arg z
       u(r, ) = Re(w) dan v(r, ) = Im (w)
Apabila tidak diberikan, yang dimaksud dengan domain fungsi f yaitu Df adalah
daerah terluas di bidang z yang mengakibatkan w=f(x) ada nilainya; sedangkan
range dari f yaitu Rf adalah himpunan semua w untuk setiap z anggota Df . Fungsi
w=f(x) dapat dipandang sebagai pemetaan dari domain di bidang z ke bidang w .
Secara geometris masing–masing bidang digambarkan terpisah, dengan ketentuan
bidang z mempunyai sumbu real x dan imajiner y sedangkan bidang w mempunyai
sumbu real u dan imajiner y.


3.2 Saran
       Sebagai calon guru matematika hendaknya mampu serta memahami seluruh
materi pelajaran matematika yang akan kita ajarkan pada peserta didik. Dengan
harapan kita sebagai seorang guru dapat menanamkan konsep yang tepat dan jelas
mengenai materi yang kita ajarkan.




                                               10

More Related Content

What's hot

Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihMono Manullang
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksmarihot TP
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiSeptian Amri
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiArdika MathEdu
 
Materi ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiMateri ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiderin4n1
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBHyronimus Lado
 
Geometri analitik bidang lingkaran
Geometri analitik bidang  lingkaran Geometri analitik bidang  lingkaran
Geometri analitik bidang lingkaran barian11
 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Aser FK
 

What's hot (20)

Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Ring
RingRing
Ring
 
relasi himpunan
relasi himpunanrelasi himpunan
relasi himpunan
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Bab ii ring
Bab ii ringBab ii ring
Bab ii ring
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
 
integral fungsi kompleks
integral fungsi kompleksintegral fungsi kompleks
integral fungsi kompleks
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
 
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
Materi ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasiMateri ajar-geometri-transformasi
Materi ajar-geometri-transformasi
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
 
Pengantar Teori Peluang
Pengantar Teori PeluangPengantar Teori Peluang
Pengantar Teori Peluang
 
Geometri analitik bidang lingkaran
Geometri analitik bidang  lingkaran Geometri analitik bidang  lingkaran
Geometri analitik bidang lingkaran
 
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q) Persamaan elips dengan pusat (p,q)
Persamaan elips dengan pusat (p,q)
 

Viewers also liked

Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)Ridha Zahratun
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleksUHN
 
CONTOH MAKALAH P2KM
CONTOH MAKALAH P2KMCONTOH MAKALAH P2KM
CONTOH MAKALAH P2KMAsri Yunita
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hppHan Hanif
 
Isi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfixIsi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfixAhmad Firman
 
Makalah kombinasi, permutasi dan peluang
Makalah kombinasi, permutasi dan peluangMakalah kombinasi, permutasi dan peluang
Makalah kombinasi, permutasi dan peluangAisyah Turidho
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Yabniel Lit Jingga
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienpjj_kemenkes
 
Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
Makalah Perencanaan Tenaga KeperawatanMakalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatanevhamariaefriliana
 
Halaman depan makalah
Halaman depan makalahHalaman depan makalah
Halaman depan makalahAba Abdillah
 
Makalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi Aljabar
Makalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi AljabarMakalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi Aljabar
Makalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi AljabarAisyah Turidho
 

Viewers also liked (20)

Kompleks11
Kompleks11Kompleks11
Kompleks11
 
Isi makalah
Isi makalahIsi makalah
Isi makalah
 
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
 
1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleks
 
Bab ii makalah statistik
Bab ii makalah statistikBab ii makalah statistik
Bab ii makalah statistik
 
Isi Makalah
Isi MakalahIsi Makalah
Isi Makalah
 
CONTOH MAKALAH P2KM
CONTOH MAKALAH P2KMCONTOH MAKALAH P2KM
CONTOH MAKALAH P2KM
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hpp
 
Isi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfixIsi makalah-msdmfix
Isi makalah-msdmfix
 
Makalah kombinasi, permutasi dan peluang
Makalah kombinasi, permutasi dan peluangMakalah kombinasi, permutasi dan peluang
Makalah kombinasi, permutasi dan peluang
 
FUNGSI ANALITIK
FUNGSI ANALITIKFUNGSI ANALITIK
FUNGSI ANALITIK
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasienPenghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
Penghitungan tenaga berdasar tingkat ketergantungan pasien
 
fungsi-fungsi kompleks
fungsi-fungsi kompleksfungsi-fungsi kompleks
fungsi-fungsi kompleks
 
Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
Makalah Perencanaan Tenaga KeperawatanMakalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
Makalah Perencanaan Tenaga Keperawatan
 
Halaman depan makalah
Halaman depan makalahHalaman depan makalah
Halaman depan makalah
 
Makalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi Aljabar
Makalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi AljabarMakalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi Aljabar
Makalah Metode Pembelajaran Limit Fungsi Aljabar
 
Contoh makalah
Contoh makalahContoh makalah
Contoh makalah
 

Similar to FUNGSI KOMPLEKS

Similar to FUNGSI KOMPLEKS (20)

4 PPT LIMIT.pdf
4 PPT LIMIT.pdf4 PPT LIMIT.pdf
4 PPT LIMIT.pdf
 
6678 bab ii fungsi
6678 bab ii fungsi6678 bab ii fungsi
6678 bab ii fungsi
 
kekontinuan fungsi
kekontinuan fungsikekontinuan fungsi
kekontinuan fungsi
 
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptxlog&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
log&himp_Fungsi_Kelompok-1.pptx
 
Fungsi
FungsiFungsi
Fungsi
 
Fungsi dan grafik
Fungsi dan grafikFungsi dan grafik
Fungsi dan grafik
 
Trigonometri ppt bab6
Trigonometri ppt bab6Trigonometri ppt bab6
Trigonometri ppt bab6
 
Fungsi dan grafik
Fungsi dan grafikFungsi dan grafik
Fungsi dan grafik
 
residu dan kutub (Analisis Variabel Kompleks
 residu dan kutub (Analisis Variabel Kompleks residu dan kutub (Analisis Variabel Kompleks
residu dan kutub (Analisis Variabel Kompleks
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
1.5-Integral_Lipat_.pptx
1.5-Integral_Lipat_.pptx1.5-Integral_Lipat_.pptx
1.5-Integral_Lipat_.pptx
 
Kalkulus2 part2 d
Kalkulus2 part2 dKalkulus2 part2 d
Kalkulus2 part2 d
 
4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss
4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss
4. Nilai ekstrim kalkulus lanjutanssssss
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
 
FUNGSI DAN GRAFIK
FUNGSI DAN GRAFIKFUNGSI DAN GRAFIK
FUNGSI DAN GRAFIK
 
61207366 analisa-variabel-kompleks
61207366 analisa-variabel-kompleks61207366 analisa-variabel-kompleks
61207366 analisa-variabel-kompleks
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Kalkulus1
Kalkulus1 Kalkulus1
Kalkulus1
 
Integral
IntegralIntegral
Integral
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 

FUNGSI KOMPLEKS

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi dengan variabel kompleks dinyatakan misalnya dalam bentuk f(z) dengan z adalah bilangan kompleks. Secara umum fungsi dengan variabel kompleks mempunyai bagian real dan imajiner yang juga merupakan fungsi. 2 2 2 2 2 Misal f(z) = z , karena z = x + iy maka : z = (x + iy) = (x − y ) + i(2xy). Bagian real dan bagian imajiner suatu fungsi kompleks secara umum merupakan fungsi dari variabel x dan y. Bagian real dinyatakan dengan u(x, y)dan bagian imajiner dinyatakan dengan fungsi v(x, y). Jadi suatu fungkompleks f (z) = u(x, y) + i v(x, y). Dengan demikian untuk fungsi kom– pleks di atas yang dinyatakan dengan f (z) = z 2 , maka u(x, y) = x2 − y2 dan v(x, y) = 2xy. 1.2 Rumuan Masalah Adapun Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu: a) Apa itu fungsi kompleks? b) Bagaimana cara melakukan operasi hitung pada fungsi kompleks? 1.3 Tujuan a) Untuk mengetahui pengertian dari fungsi kompleks. b) Agar bisa melakukan operasi hitung pada fungsi kompleks. 1
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Fungsi Kompleks dan Operasi Fungsi Ada beberapa konsep dasar yang harus diketahui sebelum membahas mengenai pengertian fungsi kompleks. Konsep dasar itu adalah pendahuluan dari topologi yang menyangkut topik–topik berikut. 1. Himpunan di sini adalah koleksi titik–titik pada bidang z. 2. Operasi pada himpunan yaitu gabungan, irisan, penjumlahan dan pengurangan beserta sifat–sifatnya, harus dikuasai dengan baik. Berikut ini mari kita perhatikan konsep–konsep dari topologi: 1. Lingkungan a. Lingkungan z0 : adalah himpunan semua titik z yang terletak di dalam lingkaran yang berpusat di z0 , berjari–jari r, r > 0. Ditulis sebagai : N (z0,r) atau 0 < | z – z0 | < r. b. Lingkungan tanpa z0 : himpunan semua titik z ≠ z0 yang terletak di dalam lingkaran yang berpusat di z0 , berjari–jari r, r > 0. Ditulis sebagai : N* (z0,r) atau 0 < | z – z0 | < r. Contoh 1 : a. N (i,1) atau | z – i | < 1, lihat pada Gambar 2.1 b. N* (i, ) atau 0< | z | , dengan 0, lihat pada Gambar 2.2 y y 2i i x O x O Gambar 2.1 Gambar 2.2 2
  • 3. 2. Komplemen Andaikan S suatu himpunan. Komplemen dari S ditulis SC, merupakan himpunan semua titik pada bidang z yang tidak termasuk di S. Contoh 2 : a. H = {z│Im(z) >1} b. S = {z│2 < │z│ ≤ 3} HC = {z│Im (z) ≤ 1} SC = {z││z│≤ 2, │z│> 3} 3. Titik limit Titik z0 disebut titik limit dari himpunan S, jika untuk setiap N* (z0, ), maka S N* (z0, ) 4. Titik batas Titik z0 disebut titik batas dari himpunan S, jika untuk setiap N* (z0, ) memuat suatu titik di S dan memuat suatu titik yang tidak di S. 5. Batas dari himpunan S adalah himpunan semua titik batas dari S. 6. Interior dan Eksterior Titik z0 disebut titik interior dari himpunan S, jika ada N(z0, ) sehingga N(z0, ) S. Titik yang bukan titik interior atau titik batas disebut titik eksterior. 7. Himpunan buka Himpunan S disebut himpunan buka, jika S tidak memuat bagian dari batasnya. 8. Himpunan tutup Himpunan S disebut himpunan tutup, jika S memuat semua batasnya. 9. Himpunan terhubung Himpunan buka S disebut terhubung, jika setiap dua titik di S dapat dihubungkan oleh beberapa penggal garis lurus yang seluruhnya terletak di S. 10. Daerah terbuka Himpunan buka S yang terhubung disebut daerah terbuka. 11. Daerah tertutup Daerah tertutup S adalah daerah terbuka S digabung dengan batasnya. 12. Penutup dari S adalah himpunan S digabung dengan titik limitnya. 3
  • 4. Contoh 3: Diberikan himpunan A = {z||z| < 1} B = {z||z| < 1} {(0,1)} C = {z||z| 2} Jawab : Dapat didefinisikan bahwa A himpunan buka, terhubung. Batas dari A adalah {z||z|=1}. Penutup dari A adalah {z||z| 1} B bukan merupakan himpunan buka, bukan himpunan tutup. Interior C adalah {z||z|< 2}. 2.1.1 FUNGSI Fungsi kompleks didefinisikan serupa seperti pendefinisian pada fungsi real, hanya peubah bebas dan peubah tak bebas berupa bilangan komlpleks. Berikut ini definisi formal dari fungsi kompleks. Definisi 1: Misalnya D himpunan bilangan kompleks di bidang z. Fungsi komplek f adalah suatu aturan yang memasangkan bilangan z anggota D dengan satu dan hanya satu bilangan kompleks w pada bidang w, yaitu (z,w), fungsi tersebut ditulis w = f(z). Himpunan D disebut domain (wilayah) dari f , dinyatakan oleh Df dan f(z) disebut nilai dari z atau peta dari z oleh f. Range (jelajah) dari f, dinyatakan oleh Rf ; yaitu himpuanan f(z) untuk setiap z anggota D. Untuk lebih memahami definisi di atas, perhatikan ilustrasi berikut ini. Contoh 4 : Coba lihat, a) w = z b) w = yi c) w = x2 – yi d) w = z2 + 10z e) w = z–1 4
  • 5. f) w = │z│+ – z–2 g) w = Masing–masing dengan z = x + yi sebagai peubah bebas dan w = u + vi sebagai peubah tak bebas–nya, dan x, y, u dan v adalah bilangan real. Pernyataan a), b), c) dan d) adalah fungsi dengan domain terluasnya adalah seluruh bilangan z. Sedangkan pernyataan e), f) merupakan fungsi dengan domain terluasnya adalah semua titik (bilangan kompleks) pada bidang z, kecuali z = 0. Dan pernyataan g) merupakan fungsi dengan domain terluasnya adalah titik pada bidang z, kecuali z = . Domain fungsi terkadang diberikan secara khusus, sebagai contoh : f(z) = z2 , Df = {z││z│< 3} Artinya himpunan titik–titik di dalam lingkaran yang berpusat di 0, jari–jari 3, pada bidang z dipetakan oleh fungsi f(z) = z2, ke bidang w di mana w = f(z) = z2. 2.1.2 OPERASI PADA FUNGSI DAN FUNGSI KOMPOSISI Operasi pada fungsi, menyangkut operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian didefinisikan sebagai berikut. a) (f + g)(z) = f(z) + g(z) b) (f - g)(z) = f(z) – g(z) c) (f.g)(z) = f(z).g(z) d) (z) = Masing–masing dengan syarat Df Dg dan untuk d) ditambahkan syarat g(z) 0. Contoh 5: Diberikan fungsi f(z) = 3z+2i dan g(z) = z2 + 4z Maka diperoleh: a) (f + g)(z) = f(z) + g(z) = (3z+2i) + (z2 + 4z) = z2 + 7z +2i b) (f – g)(z) = f(z) – g(z) = (3z+2i) – (z2 + 4z) = z2 – z +2i c) (f . g)(z) = f(z) . g(z) = (3z+2i) . (z2 + 4z) = 3z3 + (12+2i)z2 + 8iz d) (z) = = 5
  • 6. Masing–masing pernyataan a), b), c) dengan syarat Df Dg dan untuk 2 pernyataan d) dengan syarat Df Dg dan z + 4z 0 Fungsi komposisi didefinisikan sebagai berikut. Misalnya diketahui fungsi f dengan domain Df dan g dengan domain Dg. Jika Df Dg , maka ada fungsi komposisi (g f) (z) = g (f(z)) dengan domain suatu himpunan bagian dari Df . Contoh 6 : Diberikan fungsi f(z)=z2 dan g(z)= , z = x + yi dengan Df = {z|0 arg z } dan Dg = {z|0 arg z } Maka diperoleh Rf = {z|0 arg z }, sehingga Jika Df Dg Dengan demikian diperoleh (g f) (z) = g (f(z)) = g (z2) = = = = 2.1.3 ARTI GEOMETRI DARI FUNGSI KOMPLEKS Sebelum meninjau arti geometri dari fungsi kompleks, tinjaulah fungsi yang sangat sederhana berikut. Misalkan n bilangan cacah dan a0, a1, … , an bilangan kompleks. Fungsi p(z) = a0 + a1zn + a2z2 + … +anzn , (an 0) disebut polinom dalam z dengan derajat n, domain terluasnya adalah seluruh bidang z. jika p(z) dan q(z) masing–masing polinom, maka dengan q(z) 0 disebut fungsi rasional yang didefinisikan pada bidang z, kecuali di z untuk q(z) = 0. Untuk memahami fungsi kompleks secara geometris perhatikan hal berikut. Jika z = x + yi, maka fungsi w = f(z) dapat diuraikan menjadi w = u (x, y) + iv(x,y), artinya Re(w) dan Im(w) masing–masing merupakan fungsi dua peubah real x dan y. Demikian juga, jika z = r(cos + i sin ), maka w = u(r, ) + v(r, ). Contoh 7 : a) Jika z = x + yi, maka f(z) = z2 + i dapat diuraikan menjadi f(z) = z2 + i = (x + yi)2 + i = (x2 – y2) + (2xy + 1)i dalam hal ini u = x2 – y2 , v = 2xy + 1 6
  • 7. b) Jika z = r(cos + i sin ), maka f(z) = z2 + i dapat diuraikan menjadi f(z) = z2 + i = [r(cos + i sin )]2 + i = r2 cos2 – r2 sin2 + (1 + r sin 2 )i Sehingga diperoleh : u = r2 cos2 – r2 sin2 dan v = 1 + r sin 2 . Pada bagian berikut kita akan melihat fungsi kompleks w = f(z) secara geometris, sebagai pemetaan dari bidang z ke bidang w. Untuk setiap peubah bebas z = z + yi anggota dari domain f pada bidang z ada satu dan hanya satu peubah tak bebas w = u + wi yang terletak pada bidang w. Kita menemui kesukaran untuk melihat pasangan (z,w) dalam satu sistem. Meskipun demikian kita masih dapat melakukan sesuatu untuk melihat gambaran dari w=f(z) pada bidang w berdampingan dengan bidang z. Contoh 8 : Diketahui fungsi w = . Untuk setiap peubah z = x + yi didapat nilai w = x – yi , misalnya untuk setiap z1 = 3 + 2i , z2 = 2 – i berturut–turut didapat w = 3 – 2i dan w =2+ I . Semua titik z pada daerah segitiga ABC di bidang z petanya adalah semua titik w pada daerah segitiga A’B’C’ di bidang w (lihat gambar 2.3). Dalam pernyataan tersebut terkandung pernyataan apakah garis lurus di bidang z dipetakan menjadi garis lurus di bidang w oleh fungsi w = . Jawab: Misalkan l : y = ax + b garis lurus di bidang z. w = = x – yi , berarti u = x, v = – y . Subsitusikan ke l , diperoleh –v = au + b atau v = –au – b merupakan garis lurus di bidang w. C y y z1 A w2 B x u z2 B A ’ w1 ’ C ’ Bidang z Bidang w Gambar 2.3 7
  • 8. Contoh 9 : Diketahui fungsi w = │z│– yi. Jika diambil titik–titik z pada lingkaran x2 + y2 = c2 , c 0, makanya petanya adalah w = │z│– yi = – yi = c – yi , ini berarti u = c ; v = –y. Pada lingkaran x2 + y2 = c2 nilai y terletak antara –c dan c yaitu –c , dengan demikian –c . Dalam gambar 2.4 berikut terlihat bahwa lingkaran x2 + y2 = c2 petanya adalah penggal garis u = c dengan –c , dan peta lingkaran D adalah penggal garis R. y v u=v D zo R c c u O x w0 u=-v Bidang z Bidang w Gambar 2.4 Contoh 10 : Diketahui fungsi w = z2. Dengan menggunakan bentuk polar atau eksponen z = r(cos + i sin ) = , mudah dilihat bahwa w = z2 = r2( ) = r2 y v O x O u Bidang z Bidang w Gambar 2.5 8
  • 9. LATIHAN SOAL 1. Jika f(z) = + 2 Im (z) , maka f(z) untuk z = 3 – 4i maka 2. Jika z = x + yi dan w = z2 – 3iz, maka nilai Re(w) dan Im(w) adalah 3. Nilai fungsi f(z) = untuk z = 2 + i adalah 4. Tentukanlah nilai fungsi a) f(z) = z2 – 2z – 1 , untuk z = 1 + 2i b) f(z) = , untuk z = 1 + i c) f(z) = , untuk z = 3 + i 5. Diberikan fungsi f(z)=z2 dan g(z)= z , z = x + yi , maka nilai (f g) (z) adalah 6. Jika z = x + yi , nyatakan fungsi–fungsi berikut dalam bentuk u(x,y)+iv(x,y) dan u(r, )+iv(r, ) a) f(z) = z2 + 3z3 b) f(z) = c) f(z) = 2 + 7. Pada masing–masing soal berikut ada dua titik z dan suatu fungsi w=f(x). Gambarkan titik z pada bidang z dan petanya, yaitu titk w pada bidang w. a) z1= – 2i , z2 = 1 + i ; w = z–2i b) z1= 2+ 2i , z2 = 3i ; w = iz c) z1= 1+i , z2 = –4i ; w = i 8. Daerah pada bidang z berikut ada dua titik z berikut dipetakan oleh w=f(z) . Gambarkan untuk masing–masing soal, daerah tersebut pada bidang z dan petanya pada bidang w. a) ; f(z) = z2 9
  • 10. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Fungsi komplek w=f(x) adalah suatu fungsi peubah dengan peubah bebas bilangan kompleks z dan peubah tak bebas w juga bernilai bilangan kompleks. Fungsi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut Jika z = x + yi , maka w = f(z)= u(x,y)+iv(x,y) u(x,y) = Re(w) dan v(x,y) = Im (w) atau, w=f(x) = u(r, )+iv(r, ) ; r = ; = arg z u(r, ) = Re(w) dan v(r, ) = Im (w) Apabila tidak diberikan, yang dimaksud dengan domain fungsi f yaitu Df adalah daerah terluas di bidang z yang mengakibatkan w=f(x) ada nilainya; sedangkan range dari f yaitu Rf adalah himpunan semua w untuk setiap z anggota Df . Fungsi w=f(x) dapat dipandang sebagai pemetaan dari domain di bidang z ke bidang w . Secara geometris masing–masing bidang digambarkan terpisah, dengan ketentuan bidang z mempunyai sumbu real x dan imajiner y sedangkan bidang w mempunyai sumbu real u dan imajiner y. 3.2 Saran Sebagai calon guru matematika hendaknya mampu serta memahami seluruh materi pelajaran matematika yang akan kita ajarkan pada peserta didik. Dengan harapan kita sebagai seorang guru dapat menanamkan konsep yang tepat dan jelas mengenai materi yang kita ajarkan. 10