SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
INDIKATOR DERAJAT
KESEHATAN
Oleh :
I NYOMAN SUJAYA,SKM,MPH.
HL. BLOOM, 1974
DERAJAT
KESEHATAN
lingkungan
Perilaku
Pelayanan
Kesehatan
Keturunan
KONSEP-KONSEP EPIDEMIOLOGIS
PENYEBARAN PENYAKIT
1. Pendekatan dengan model segitiga epidemiologi:
Menggambarkan adanya interaksi antara,
Host
(penjamu)
Agent
(Agen Penyebab)
Environment
(Lingkungan)
A. Pendekatan Epidemiologi
H A
E
= Sehat
H
A
E
= Sakit
H
A
E
= Sakit
2. Model Roda
Inti Genetik
(keturunan)
Manusia
Lingkungan
Lingkungan Sosial
Lingkungan Fisik
Lingkungan Biologis
3. Model Jaring-Jaring (sarang laba-laba)
F1
F2
F3
F4
F5
SAKIT
Manusia
Terjadinya penularan penyakit karena manusia kontak
dengan penyebab sakit, diantara penyebab sakitpun berin
teraksi untuk memperkuat/melemahkan terjadinya sakit
UKURAN FREKUENSI PENYAKIT DAN
INDIKATORDERAJAT KESEHATAN
X
Rumus = ------ x K
Y
1. Angka Insidensi ( Incidence Rate Penyakit/IR )
Pembilang ( X )= Jumlah kasus baru penyakit tertentu disuatu wilayah
dalam periode waktu tertentu.
Penyebut (Y) = Populasi yang beresiko terkena penyakit pada wilayah dan
periode waktu yang sama .
Konstanta (K) = 10, 100, 1000, 100.000.
Manfaat = 1. Potret maslah penyakit ttt.
2. Angka beberapa periode dpt digunakan unt memperkirakan
kecenderungan dan fluktuasi penyakit.
3. Pemantauan evaluasi upaya pencegahan dan penanggulangan
penyakit.
4. Perbndingan angka insiensi antar wilayah dan antar waktu.
Interprestasi = Makin besar angka insidensi berarti makin besar masalah
penyakit tsb.
Rumus umum
2.Angka Prevalensi ( Prevalen Rate/ PR)
Pembilang (X): Jumlah kasus lama dan baru penyakit ttt di wilayah ttt pada
periode ttt.
Penyebut (Y): Jumlah penduduk beresiko di wilayah ttt pada periode ttt.
Konstanta (K): SDA
Manfaat : 1. Untuk mengetahui tingkat keganasan, durasi penyakit.
Interpretasi :1. Semakin tinggi prevalensi suatu penyakit, berarti penyakit
tidak ganas.
2. Semakin rendah durasi penyakit semakin rendah angka
prevalensi.
3. Attac Rate Penyakit Wabah (AR)
Pembilang (X) = Jml kasus penyakit sejak ditemukannya kasus penyakit
pertama sampai dengan berakhirnya masa inkubasi ka
sus terakhir penyakit tersebut dalam kelompok masya
rakat terancam di wilayah tertentu.
Penyebut (Y) = Jumlah penduduk yang terancam di wilayah dan pada
periode waktu yang sama.
Konstanta (K) = SDA.
Manfaat = 1. Untuk mengetahui kecepatan dan jangkauan penyeba
ran suatu penyakit di suatu wilayah pada suatu wabah.
2. Untuk mengetahui Keberhasilan upaya pencegahan
dan penanggulangan wabah.
Interpretasi : Bila Attac Rate suatu penyakit tinggi, berarti kecepatan dan
jangkauan penyebaran penyakit tinggi.
4. Case Fatality Rate (CFR)
Pembilang (X): Jumlah kematian karena penyakit tertentu di suatu
wilayah pada periode waktu tertentu.
Penyebut (Y): Jumlah kasus penyakit yang sama pada wilayah dan
periode waktu yang sama.
Konstanta (K): SDA.
Manfaat : 1. Untuk mengetahui tingkat keganasan suatu penyakit.
2. Untuk mengetahui efektifitas upaya-upaya penaggulangan
suatu penyakit tertentu.
Interpretasi : CFR Suatu penyakit tinggi menunjukkan bahwa penyakit
tersebut ganas dan atau upaya penanggulangan kurang
efektif.
5. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortality Rate/ IMR)
Pembilang (X) : Jumlah kematian bayi dibawah usia 1 tahun di wilayah
tertentu selama 1 tahun.
Penyebut (Y) : Jumlah lahir hidup di wilayah dan periode waktu yang
sama.
Konstanta (K) : SDA
Manfaat : 1. Untuk mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan
masyarakat berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi.
2. Tingkat pelayanan ante-natal.
3. Status gizi ibu hamil.
4. Tingkat keberhasilan program KIA & KB.
5. Kondisi lingkungan & Sosek.
Interpretasi : Bila IMR di suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan
di wilayah tersebut rendah.
6. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate /CDR)
Pembilang (X) = Jumlah kematian penduduk pada suatu wilayah dalam
waktu satu tahun.
Penyebut (Y) = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun dalam
tahun yang sama.
Konstanta (K) = SDA.
Manfaat : 1. Petunjuk umum status kesehatan masyarakat.
2. Menggambarkan kondisi/tingkat permsalahan penyakit dalam
masyarakat.
3. Menggambarkan kondisi lingkungan fisik dan biologik.
4. Berguna untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk.
Interpretasi : Angka CDR yang tinggi disuatu wilayah menunjukkan bahwa
keadaan status kesehatan, ekonomi, lingkungan fisik dan bio
logik masyarakat di wilayah tersebut masih rendah.
7. Angka Kematian (Child Mortality Rate =CMR)
Pembilang (X) = Jumlah kematian anak balita (1-4 tahun) pada suatu
wilayah dan periode waktu tertentu.
Penyebut (Y) = Jumlah penduduk usia 1-4 tahun pada pertengahan tahun
pada tahun yang sama.
Konstanta (K) = SDA.
Manfaat = 1. Untuk mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan
anak balita.
2. Untuk mengetahui tingkat pelayanan KIA/Posyandu.
3. Untuk Mengetahui Keberhasilan Program KIA/Posyandu.
4. Untuk menilai kondisi sanitasi lingkungan.
Interprestasi : Angka kematian anak balita tinggi mencerminkan kondisi
perinatal yang tidak sehat dialami oleh para ibu atau meru
pakan akibat dari faktor lingkungan yang buruk pada awal
usia anak.
8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate = MMR).
Pembilang (X) = Jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan, ma
sa nifas dalam suatu wilayh dan waktu tertentu.
Penyebut (Y) = Jumlah lahir hidup dalam wilayah dan waktu yang sama.
Konstanta = SDA.
Manfaat : 1. Angka kematian ibu mencerminkan resiko yang dihadapi
ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi
oleh :
a. Keadan sosial ekonomi-keadaan kesehatan yang kurang
baik menjelang kehamilan.
b. Kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kela
hiran.
c. Tersedianya dan penggunan fasilitas pelayanan kesehatan
termasuk pelayanan prenatl dan obstetri.
Interpretasi : Tingginya angka kematian ibu menunjukkan : keadaan Sosek
rendah, Fasilitas pelayanan kesehatan termsuk pelayanan prena
tal dan obstetri rendah.
9. Angka Kematian Neonatal (Neonatal Death Rate/ NDR)
Pembilang (X) : Jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari selama satu
tahun dalam wilayah dan tahun tertentu.
Penyebut (Y) : Jumlah kelahirah hidup dalam wilayah dan tahun yang sama.
Konstanta (K) : SDA.
Manfaat : Untuk mengetahui tingkat pelayanan kesehatan ibu, anak
termsuk antenatal care, Imunisasi TT, Pertolongan persa
linan, Post natal ibu hamil.
Interpretasi : Semakin tinggi angka kematian neonatal, berarti semakin
rendah tingkat pelayanan kesehatan ibu anak.
10. Angka Kematian Khusus Menurut Kelompok Umur Dan Penyebab
Penyakit ( Age And Cause Specifik Death Rate / ASDR dan CSDR)
Pembilang ( X) = Jumlah kematian karena sutu penyakit pada penduduk
golongan umur tertentu di suatu wilayah pada periode
waktu tertentu.
Penyebut (Y) = Jumlah penduduk golongan umur yang sama di wilayah
dan periode waktu yang sama.
Konstanta (K) = SDA
Manfaat : Untuk mengetahui tingkat dan pola kematian menurut golongan
umur dan menurut penyebabnya.
Interpretasi: Tingginya Angka ASDRdan CSDR menggambarkan bahwa
pola kematian suatu penyakit menurut golongan umur me
ningkat.
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan

More Related Content

Similar to Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan

4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptxZilMp1
 
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptxDasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptxAlfrianaMargareta
 
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptEpidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptAyuEnjelitaGultom
 
Frekuensi penyakitm
Frekuensi penyakitmFrekuensi penyakitm
Frekuensi penyakitms.warnock
 
5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.ppt5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.pptNa'mal Saleh
 
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptxUKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptxRamaBD
 
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologiUkuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologiUFDK
 
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologiIstilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologipjj_kemenkes
 
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdfUKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdfviviindriyani2
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiesyaayuning cipta
 
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdffachrulshidiq3
 
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologiSyahrum Syuib
 
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)robygeographer
 
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah Oktarina Permatasari
 

Similar to Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan (20)

Mortalitas dan morbiditas
Mortalitas dan morbiditasMortalitas dan morbiditas
Mortalitas dan morbiditas
 
Mortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan MorbiditasMortalitas dan Morbiditas
Mortalitas dan Morbiditas
 
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
 
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptxDasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
 
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptEpidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
 
13319964.ppt
13319964.ppt13319964.ppt
13319964.ppt
 
Epidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptxEpidemiologi HAIS.pptx
Epidemiologi HAIS.pptx
 
Frekuensi penyakitm
Frekuensi penyakitmFrekuensi penyakitm
Frekuensi penyakitm
 
5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.ppt5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.ppt
 
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptxUKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
UKURAN_MORBIDITAS_MORTALITAS_DALAM_EPIDEMIOLOGI.pptx
 
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologiUkuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
Ukuran morbiditas mortalitas dalam epidemiologi
 
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologiIstilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
 
Epidemologi
EpidemologiEpidemologi
Epidemologi
 
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdfUKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
 
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologiUkuran frekuensi penyakit epidemiologi
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
 
Kaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologiKaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologi
 
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
 
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
 
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
Ppt demografi kelompok 10 (mortalitas & morbiditas)
 
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
 

Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan

  • 1. INDIKATOR DERAJAT KESEHATAN Oleh : I NYOMAN SUJAYA,SKM,MPH.
  • 3. KONSEP-KONSEP EPIDEMIOLOGIS PENYEBARAN PENYAKIT 1. Pendekatan dengan model segitiga epidemiologi: Menggambarkan adanya interaksi antara, Host (penjamu) Agent (Agen Penyebab) Environment (Lingkungan) A. Pendekatan Epidemiologi
  • 4. H A E = Sehat H A E = Sakit H A E = Sakit
  • 5. 2. Model Roda Inti Genetik (keturunan) Manusia Lingkungan Lingkungan Sosial Lingkungan Fisik Lingkungan Biologis
  • 6. 3. Model Jaring-Jaring (sarang laba-laba) F1 F2 F3 F4 F5 SAKIT Manusia Terjadinya penularan penyakit karena manusia kontak dengan penyebab sakit, diantara penyebab sakitpun berin teraksi untuk memperkuat/melemahkan terjadinya sakit
  • 7. UKURAN FREKUENSI PENYAKIT DAN INDIKATORDERAJAT KESEHATAN X Rumus = ------ x K Y 1. Angka Insidensi ( Incidence Rate Penyakit/IR ) Pembilang ( X )= Jumlah kasus baru penyakit tertentu disuatu wilayah dalam periode waktu tertentu. Penyebut (Y) = Populasi yang beresiko terkena penyakit pada wilayah dan periode waktu yang sama . Konstanta (K) = 10, 100, 1000, 100.000. Manfaat = 1. Potret maslah penyakit ttt. 2. Angka beberapa periode dpt digunakan unt memperkirakan kecenderungan dan fluktuasi penyakit. 3. Pemantauan evaluasi upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit. 4. Perbndingan angka insiensi antar wilayah dan antar waktu. Interprestasi = Makin besar angka insidensi berarti makin besar masalah penyakit tsb. Rumus umum
  • 8. 2.Angka Prevalensi ( Prevalen Rate/ PR) Pembilang (X): Jumlah kasus lama dan baru penyakit ttt di wilayah ttt pada periode ttt. Penyebut (Y): Jumlah penduduk beresiko di wilayah ttt pada periode ttt. Konstanta (K): SDA Manfaat : 1. Untuk mengetahui tingkat keganasan, durasi penyakit. Interpretasi :1. Semakin tinggi prevalensi suatu penyakit, berarti penyakit tidak ganas. 2. Semakin rendah durasi penyakit semakin rendah angka prevalensi.
  • 9. 3. Attac Rate Penyakit Wabah (AR) Pembilang (X) = Jml kasus penyakit sejak ditemukannya kasus penyakit pertama sampai dengan berakhirnya masa inkubasi ka sus terakhir penyakit tersebut dalam kelompok masya rakat terancam di wilayah tertentu. Penyebut (Y) = Jumlah penduduk yang terancam di wilayah dan pada periode waktu yang sama. Konstanta (K) = SDA. Manfaat = 1. Untuk mengetahui kecepatan dan jangkauan penyeba ran suatu penyakit di suatu wilayah pada suatu wabah. 2. Untuk mengetahui Keberhasilan upaya pencegahan dan penanggulangan wabah. Interpretasi : Bila Attac Rate suatu penyakit tinggi, berarti kecepatan dan jangkauan penyebaran penyakit tinggi.
  • 10. 4. Case Fatality Rate (CFR) Pembilang (X): Jumlah kematian karena penyakit tertentu di suatu wilayah pada periode waktu tertentu. Penyebut (Y): Jumlah kasus penyakit yang sama pada wilayah dan periode waktu yang sama. Konstanta (K): SDA. Manfaat : 1. Untuk mengetahui tingkat keganasan suatu penyakit. 2. Untuk mengetahui efektifitas upaya-upaya penaggulangan suatu penyakit tertentu. Interpretasi : CFR Suatu penyakit tinggi menunjukkan bahwa penyakit tersebut ganas dan atau upaya penanggulangan kurang efektif.
  • 11. 5. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortality Rate/ IMR) Pembilang (X) : Jumlah kematian bayi dibawah usia 1 tahun di wilayah tertentu selama 1 tahun. Penyebut (Y) : Jumlah lahir hidup di wilayah dan periode waktu yang sama. Konstanta (K) : SDA Manfaat : 1. Untuk mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan masyarakat berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi. 2. Tingkat pelayanan ante-natal. 3. Status gizi ibu hamil. 4. Tingkat keberhasilan program KIA & KB. 5. Kondisi lingkungan & Sosek. Interpretasi : Bila IMR di suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan di wilayah tersebut rendah.
  • 12. 6. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate /CDR) Pembilang (X) = Jumlah kematian penduduk pada suatu wilayah dalam waktu satu tahun. Penyebut (Y) = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun dalam tahun yang sama. Konstanta (K) = SDA. Manfaat : 1. Petunjuk umum status kesehatan masyarakat. 2. Menggambarkan kondisi/tingkat permsalahan penyakit dalam masyarakat. 3. Menggambarkan kondisi lingkungan fisik dan biologik. 4. Berguna untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk. Interpretasi : Angka CDR yang tinggi disuatu wilayah menunjukkan bahwa keadaan status kesehatan, ekonomi, lingkungan fisik dan bio logik masyarakat di wilayah tersebut masih rendah.
  • 13. 7. Angka Kematian (Child Mortality Rate =CMR) Pembilang (X) = Jumlah kematian anak balita (1-4 tahun) pada suatu wilayah dan periode waktu tertentu. Penyebut (Y) = Jumlah penduduk usia 1-4 tahun pada pertengahan tahun pada tahun yang sama. Konstanta (K) = SDA. Manfaat = 1. Untuk mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan anak balita. 2. Untuk mengetahui tingkat pelayanan KIA/Posyandu. 3. Untuk Mengetahui Keberhasilan Program KIA/Posyandu. 4. Untuk menilai kondisi sanitasi lingkungan. Interprestasi : Angka kematian anak balita tinggi mencerminkan kondisi perinatal yang tidak sehat dialami oleh para ibu atau meru pakan akibat dari faktor lingkungan yang buruk pada awal usia anak.
  • 14. 8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate = MMR). Pembilang (X) = Jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan, ma sa nifas dalam suatu wilayh dan waktu tertentu. Penyebut (Y) = Jumlah lahir hidup dalam wilayah dan waktu yang sama. Konstanta = SDA. Manfaat : 1. Angka kematian ibu mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh : a. Keadan sosial ekonomi-keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan. b. Kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kela hiran. c. Tersedianya dan penggunan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatl dan obstetri. Interpretasi : Tingginya angka kematian ibu menunjukkan : keadaan Sosek rendah, Fasilitas pelayanan kesehatan termsuk pelayanan prena tal dan obstetri rendah.
  • 15. 9. Angka Kematian Neonatal (Neonatal Death Rate/ NDR) Pembilang (X) : Jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari selama satu tahun dalam wilayah dan tahun tertentu. Penyebut (Y) : Jumlah kelahirah hidup dalam wilayah dan tahun yang sama. Konstanta (K) : SDA. Manfaat : Untuk mengetahui tingkat pelayanan kesehatan ibu, anak termsuk antenatal care, Imunisasi TT, Pertolongan persa linan, Post natal ibu hamil. Interpretasi : Semakin tinggi angka kematian neonatal, berarti semakin rendah tingkat pelayanan kesehatan ibu anak.
  • 16. 10. Angka Kematian Khusus Menurut Kelompok Umur Dan Penyebab Penyakit ( Age And Cause Specifik Death Rate / ASDR dan CSDR) Pembilang ( X) = Jumlah kematian karena sutu penyakit pada penduduk golongan umur tertentu di suatu wilayah pada periode waktu tertentu. Penyebut (Y) = Jumlah penduduk golongan umur yang sama di wilayah dan periode waktu yang sama. Konstanta (K) = SDA Manfaat : Untuk mengetahui tingkat dan pola kematian menurut golongan umur dan menurut penyebabnya. Interpretasi: Tingginya Angka ASDRdan CSDR menggambarkan bahwa pola kematian suatu penyakit menurut golongan umur me ningkat.