SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Download to read offline
SURVEILENS EPIDEMIOLOGI
KESEHATAN
TM 0
REVIEW: DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
 Asal kata
Epi = pada, di
Demos = penduduk, masyarakat
Logos = ilmu
 WHO (Regional Meeting, 1989)
Ilmu yg m’pelajari distribusi & determinan
peristiwa kes & yg terkait dg kes, yg
menimpa masy, serta menerapkan ilmu
tsb utk m’mecahkan masalah kes.
Prinsip & Kata tanya
 Unit studi = penduduk, bukan individu
 Metode = perbandingan antar kelompok
 Tempt = dlm klp yg jelas, subjek fenomena, klp
resiko tinggi
 Kata tanya (5W + H)
what = apa? Where = dimana?
who = siapa? Why = mengapa?
when = kapan? How = bagaimana?
Tingkatan Epidemiologi
 Epidemiologi Diskriptif
Tujuannya mendiskripsikan kejadian dan
penyebaran penyakit, menurut ciri-ciri orang,
tempat, dan waktu
Menjawab pertanyaan What, Who, When, dan
Where
 Epidemiologi Analitik
Tujuannya menganalisa kejadian & penyebaran
penyakit, untuk mencari penyebab, faktor penentu
(determinan), dan faktor lain yg terkait
Menjawab pertanyaan Why dan How
Tingkatan Epidemiologi
 Epidemiologi Konstruktif
Tujuannya menerapkan hasil studi diskriptif &
analitik untuk memecahkan masalah kesehatan
Dipakai dalam perencanaan program, melalui riset
operasional. Menjawab 5W + 1H
 Epidemiologi Evaluatif
Tujuannya menilai keberhasilan program2
pemecahan masalah kesehatan. Menjawab
5W+1H
Konsep terjadinya penyakit
Host agent
Environment
Konsep Terjadinya Penyakit
Faktor Jenis Contoh
Host Ciri orang Umur, sex, ras
Agent Penyebab Bioligis, kimia,
fisik, parasit,
Environment Ciri lingkungan Fisik, bio, kimia
Host
 Mahluk hidup, khusunya manusia
 Bisa diinfeksi agent spesifik
 Faktor pd host (orang):
umur, jenis kelamin, ras, status sosial,
status perkawinan, riwayat penyakit, cara
hidup, genetik, gizi, pekerjaan, dll
Agent
 Biologis
bakteri, virus, parasit (cacing, protozoa,
metazoa, jamur)
 Kimiawi
pestisida, zat pengawet, obat2an,
limbah, plastik, cat
 Fisik & mekanis
panas, radiasi, suara, getaran, gesekan,
benturan
 Psikososial
stres, beban kerja, hubungan kerja,
adat, kebiasaan
Environment
 Segala hal di luar host dan agent
 Fisik, biologik, sosial budaya
Fisik : air, tanah, udara, perumahan, iklim,
cuasa, gejala alam lainnya
Biologik : tumbuhan, binatang, manusia lain
Sosial budaya: adat-istiadat, norma sosial,
kelompok sosial, agama, kepercayaan, dll
Riwayat alamiah penyakit
 Interaksi host – agent – environment
 Hal-hal terkait reservoir, port of exit, port of
entry, mode of transmission, & susceptibility
 Dua tahap: prepethogenesis & pathogenesis
Prepathogenesis:
Penyakit belum terjadi, tapi sudah ada ineteraksi
triad faktor.
Dlm tubuh host telah diletakkan dasar2
timbulnya penyakit.
Tahap pathogenesis
 Incubation period :
sejak agent masuk hingga timbul tanda dan gejala.
 Prodromal period:
sejak timbul gejala samar hingga jelas dan dapat didiagnosa.
 Fastigium:
kondisi sakit yang jelas, dapat didiagnosa secara nyata.
 Defervescence: tubuh telah menguasai keadaan, dan awal proses
pemulihan.
 Convalescence:
proses pemulihan, tapi belum sempurna.
 Defection :
Kondisi sudah sembuh, tapi agent masih ada dalam tubuh.
KONSEP DASAR SURVEILANS
KESMAS
Tatapmuka I: Pengertian Dasar
Definisi, tujuan, & kegunaan
Definitions
 Public health surveillance is the ongoing systematic collection,
analysis, interpretation, and dissemination of health data
 Public health surveillance is the ongoing,systematic collection,
analysis, and interpretation of data that is then disseminated to
those responsible for preventing diseases and other health
conditions.
 Household surveys can be used to monitor diseases if the surveys are
consistent and repeated periodically,say every three to five years.
Definisi (1)
 WHO (Last, 2001) dlm Bhisma Murti (2003)
Pengumpulan, pengolahan, dan analisa data scr sistematis
dan terus menerus, serta diseminasi info tepat waktu kpd
pihak2 yg perlu mengetahui shg dpt diambil tindakan tepat.
termasuk studi epidemiologi observasional krn memonitor
kejadian penyakit pd populasi tertentu scr terus menerus.
Definisi (2)
 CDC (1996) dlm Bhisma Murti (2003)
pengumpulan, analisis & interpretasi data kes scr sistematis &
terus menerus yg diperlukan utk perenc, implementasi, & evaluasi
up. Kesmas, dipadukan dg diseminasi data tepatwaktu kpd pihak2
yg perlu mengetahui.
Definisi (3)
 Vaughan & Morrow (1988)
SE digunakan dl 2 hal yg berbeda:
1. Pengawasan scr terus menerus thd faktor penyebab kejadian dan sebaran
penyakit, dan faktor yg terkait dg keadaan sehat dan sakit
kegiatan: pengumpulan, analisis, penafsiran dan penyebaran data terkait
kegunaan: penanggulangan dan pencegahan scr efektif
Vaughan & Morrow
2. Sistem pelaporan khusus yg diadakan utk menanggulangi msl kes
utama atau penyakit, seperti penyebaran penyakit menahun dlm
bencana alam, status gizi dlm bencana kelaparan, dll.
sistem ini dikelola scr terbatas sesuai kebutuhan (jika insidens sgt
diperlukan)
Tujuan surkes
WHO (2002) dlm Bhisma Murti (2003)
1. Prediksi & deteksi dini epidemi (wabah)
2. Monitor, evaluasi, & perbaiki prog penc & penangg peny
3. Input info utk tentukan prioritas, mengambil kebijakan, perenc,
implementasi, & alokasi resources kes
4. Monitor trend peny endemis & estimasi dampak peny dimasa datang.
5. Identifikasi kebutuhan riset & investigasi lanjutan.
Latar belakang surkes
 Beban peny tinggi, shg jadi msl kesmas yg penting
 Ada tindakan yg andal utk mengatasi
 Tersedia data yg relevan
 Hasil/manfaat tindakan sepadan dg upaya yg dilakukan (efisien)
Kegunaan Utama Surkes
 Mendeteksi wabah & Evaluasi keberhasilan penanggulangannya
 Memantau pelaks & efektifitas program khusus (membandingkan
kondisi sebelum & sesudah)
 Membantu perenc prog kes (info jenis penyakit, frekuensi,
sebaran, & faktor lain yg terkait)
Kegunaan …
 Indentifikasi klp risiko tinggi (berdsr usia, pekerjaan, dll),
distribusi geografis dan variasi menurut waktu (terkait perenc
program)
 Mengenali vektor, bionomik, cara dan dinamika penularan
penyakit.
Kondisi yg perlu Surkes
 Penyakit yg berpotensi wabah: Yellow fever, DHF,
(meningococcus) meningitis
 Status gizi dan malagizi
 Tandon air dan vektor penyakit
 Polusi lingk, terutama air
 Kejadian demografis: kelahiran, kematian, perpindahan.
Ukuran-2 Epidemiologis
berdasarkan
Hasil Surveilans
Bentuk penyajian data
 Angka Mutlak
 Penyajian data dengan menampilkan jumlah kejadiannya saja, tanpa
diikuti keterangan lain. Contoh: jumlah kasus diare 100 orang.
 Informasinya terbatas sekali: hasil tersebut sedikit atau banyak? Berapa
jumlah penduduknya? Itu kejadian baru atau lama? Atau keseluruhan?
Rate
 Adalah perbandingan peristiwa (event) dibagi dengan jumlah
penduduk yang mungkin terkena peristiwa itu (population at
risk) dalam waktu yang sama, dinyatakan dalam persen atau
permil.
Jumlah peristiwa
Rate (t0 – t1) = ----------------------------------------- x 100% (1000‰)
Jumlah penduduk yang mungkin
terkena peristiwa itu (t0 – t1)
Ratio
 Adalah perbandingan event yang satu dengan event lainnya yang
tidak berhubungan dengan event itu. Rumus:
Jumlah peristiwa A (t0 – t1)
Ratio (t0 – t1) = -----------------------------------------
Jumlah peristiwa B (t0 – t1)
Ukuran Incidence
 Adalah gambaran frekuensi penderita baru suatu penyakit dalam
suatu waktu tertentu pada sekelompok masyarakat.
 Untuk menghitung insiden diperlukan data kejadian baru dan
jumlah penduduk yang beresiko terhadap kejadian itu.
 Pengukurannya bersifat longitudinal.
Langkah mengukur insidensi
 Menghitung jumlah penderita baru
 Criteria penderita baru suatu penyakit mengacu kepada: kapan saat pertama muncul
dan sifatnya akut atau kronis. Penyakit akut mudah diketahui kapan saat pertama
muncul, tetapi penyakit kronis tidak mudah.
 Contoh: Penyakit kanker, Jantung Koroner, dan semacamnya susah diketahui kapan
mulainya.
 Siapa yang termasuk penderita baru, juga tidak mudah ditentukan. Seseorang dapat
terkena penyakit yang sama 2 kali tau lebih dalam satu kurun waktu. Lalu orang
tersebut dihitung berapa kali (sebagai penderita baru)?
Langkah mengukur insidensi
 Menghitung jumlah penduduk yang beresiko
 Jumlah penduduk beresiko dapat dihitung dari jumlah seluruh penduduk
dikurang jumlah orang yang kebal.
 harus diketahui dulu jumlah orang yang benar-benar tidak terserang
penyakit tersebut.
 Datanya sering tidak tersedia, dan harus menghitung sendiri
Jenis-jenis ukuran insiden
Jumlah penderita baru (dlm 1 th)
Incidence rate (t0 – t1) = ----------------------------------------- x 100%
Jumlah penduduk yang mungkin
terkena pnyakit itu pada
pertengahan tahun(t0 – t1)
Jumlah penderita baru suatu saat
Attack rate = ----------------------------------------- x 100%
Jumlah penduduk yang mungkin
terkena pnyakit itu pada saat itu
Attack rate
Jumlah penderita baru serangan II
Secondary Attack rate = ----------------------------------------------- x 100%
Jumlah penduduk – jumlah penderita
serangan pertama
Ukuran Prevalence
 Ada 2 macam prevalensi, yaitu period prevalence dan point prevalence
 Period prevalence =jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit dibagi
jumlah penduduk pada pertengahan tahun.
 Rumus:
 penderita lama + baru (t0 – t1)
Period prevalence (t0 – t1) = ----------------------- x 100%
 penduduk pertengahan (t0 – t1)
Point prevalence
 penderita lama + baru suatu saat
Point Prevalence (t0 – t1) = ------------------------ x 100%
 penduduk pada suatu saat
Perhitungan yang berdasar prevalensi
 CDR = Crude Death Rate
 IMR = infant mortality rate
 CSMR = cause specific mortality rate
 CFR = case fatality rate
Public Health Definition
• Public Health is the science and art of :
– preventing diseases
– prolonging life, and
– promoting health and efficiency,
• through organized community effort for:
– the sanitation of the environment,
– the control if communicable infections,
– the education of the individual in personal hygiene,
– the organization of medical and nursing services for the early diagnosis
and preventive treatment of disease, and
– the development of social machinery to insure everyone a standart of
living adequate for the maintenance of health,
• so organizing these benefits as enable every citizen to realize his
birthright of health and longevity.
SURVEILENS KESMAS
Tatapmuka II Pengertian Dasar:
Sumberdata, Manajemen, dan
Pendekatan
Klasifikasi Surveilans
Secara Umum
• Pasif
• Aktif
Sumber Data SE
• Laporan t4 yankes (pemerintah & swasta): pasif
- Register Penderita Rawat Jalan
- Hasil Px Laboratorium
- Data Cakupan Program
• Laporan instansi tertentu  surv. aktif
- Hasil investigasi lap. (PE, PJR, Posyandu, dll)
• Laporan sektor terkait/SE terpadu (Kemendagri,
Kementan, Pemda, BPS)
– Food safety (zat adiktif,
Manajemen SE
• McNabb et al, 2002; WHO,2001)
Dua komponen penting SE:
1. Kegiatan inti
surveilens kesmas, mencakup: deteksi,
pencatatan, pelaporan, & analisis data;
konfirmasi epidemiologis &/ laboratoris,
& umpan balik.
Manajemen SE ….
- Tindakan kesmas, mencakup: respon
segera (typical), & respon terencana
(management)
2. Keg pendukung
pelatihan, supervisi, penyediaan SDM, lab,
manaj Sbrdaya, & komunikasi.
SE yg efektif
• Wuhib et al, 2002; McNabb et al, 2002; Tapla-Conyer et al, 2001;
Eylenbosch & Naoh, 1988)
1. Sederhana & praktis
- Struktur, prosedur, formulir
2. Fleksibel & akseptebel
- adaptatif thd perubahan, kebutuhan info, fokus
peny & kondisi lapangan
3. Tepat waktu
- diutamakan tepat waktu d/p akurasi &
kelengkapan data (utk tindakan segera &
investigasi lanjutan
SE Efektif….
agar tepat waktu:
- analisis di tk pengumpul data primer
- melembagakan lap wajib utk peny tertentu
- libatkan swasta dg per-UU
- fasilitasi agar keputusan berdsrkan analisis dan
prioritas
- implementasikan sistem umpan balik tunggal,
teratur, 2 arah & segera (ttg morbiditas &
mortalitas)
SE Efektif
4. Akurat
- mampu deteksi semua insidens penyakit
- mampu prediksi trend insidensi mendatang
Akurasi dipengaruhi:
- infrastruktur lab  dilatih epidemiologi.
- kemampuan petugas  dilatih teknis.
SE efektif
5. Representatif & lengkap
- data yg dicatat mewakili kejadian
sebenarnya
- data mencakup semua variabel yg
dibutuhkan
Kendala:
Petugas sering menutup-nutupi insidens krn
“sesuatu” penyebab.
Rumusan SE WHO
• S scientific (ilmiah)
• M measurable (terukur)
• A action oriented (berorientasi tindakan)
• R realistic (sebenarnya)
• T timely (tepat waktu)
Pendekatan SE
1. Individual (klinis)
- fokus monitor: individu yg kontak peny
(pes, tifus, cacar, Tbc, Yellow fever,
sifilis)
- isolasi kontak, penyakit terkendali
Contoh: Karantina
Pendakatan SE ….
2. SE penyakit
- fokus: kejadian, sebaran, & faktor terkait dg
penyakit
- Dikelola vertikal/melekat program
- Kendala:
duplikasi informasi, fasilitas penunjang, &
dana
Pendekatan SE
3. SE terpadu
- menekankan koordinasi, integrasi, & sinergi
semua kegiatan SE
- Ciri-ciri: memonitor kumpulan gejala, bukan
penyakit
- Contoh: lumpuh layu (bukan polio), urethral
discharge (bukan gonorhoea)
- Keuntungan: px lintas penyakit cepat, hindari gap
SE antar penyakit, hindari stigmatisasi penderita

More Related Content

Similar to TM 1.pdf

Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
BidangTFBBPKCiloto
 
1 pengertian epid
1 pengertian epid1 pengertian epid
1 pengertian epid
desymukti
 
Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)
Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)
Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)
BidangTFBBPKCiloto
 
Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1
Qarin Erni
 
KP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdf
KP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdfKP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdf
KP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdf
andrekesuma1
 
Pengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah KesehatanPengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Mila Khairina
 
Ilmu kebidanan
Ilmu kebidananIlmu kebidanan
Ilmu kebidanan
Rivai Sam
 
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjriTugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
AndreZeref
 
C3 outbreak-management
C3 outbreak-managementC3 outbreak-management
C3 outbreak-management
intanzhofir
 

Similar to TM 1.pdf (20)

Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptxDasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
 
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
Edit pengantar epid dasar jafung epid nov 2020(1)
 
Dasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologiDasar dasar epidemologi
Dasar dasar epidemologi
 
Kaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologiKaedah epidemiologi
Kaedah epidemiologi
 
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdfAulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
Aulia Dwi Juanita 22420014 perbedaan epid deskriptif dan analitik.pdf
 
1 pengertian epid
1 pengertian epid1 pengertian epid
1 pengertian epid
 
Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)
Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)
Dasar2 epid jafung epid nov 2020 (1)(1)
 
Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1Epidemiologi desktriptif-1
Epidemiologi desktriptif-1
 
Dasar epidemiologi
Dasar epidemiologiDasar epidemiologi
Dasar epidemiologi
 
KP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdf
KP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdfKP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdf
KP 4.3.2.5 - Wabah dan KLB.pdf
 
Dasar epidemiologi
Dasar epidemiologiDasar epidemiologi
Dasar epidemiologi
 
Perkenalan kuliah epidemiologi
Perkenalan kuliah epidemiologiPerkenalan kuliah epidemiologi
Perkenalan kuliah epidemiologi
 
Pengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah KesehatanPengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
Pengukuran Frekuensi Masalah Kesehatan
 
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
 
Ilmu kebidanan
Ilmu kebidananIlmu kebidanan
Ilmu kebidanan
 
5 hand out prinsip epidemiologi
5 hand out prinsip epidemiologi5 hand out prinsip epidemiologi
5 hand out prinsip epidemiologi
 
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjriTugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
 
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkunganIndikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
 
C3 outbreak-management
C3 outbreak-managementC3 outbreak-management
C3 outbreak-management
 

Recently uploaded

14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
ariniastuti020
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
ulfahyus
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
ariniastuti020
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
ariniastuti020
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
rosintauli1
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 

Recently uploaded (13)

fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersafisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
fisiologi haid dan bagaimana. Kita bersa
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptxDIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
DIET SEHAT PADA DIABETES MELLITUS PPT DES 23.pptx
 
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjkKota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
Kota Palembang Dalam Angka 2023.pdf]]kjk
 
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogorobat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
obat aborsi Bogor wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bogor
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.pptAPLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
APLIKASI SIstem Informasi Terpadu Kesehatan Kerja dan Olahraga 2023.ppt
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
158679843-Penyuluhan-Katarak-Koass-Mata.ppt
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 

TM 1.pdf

  • 2. DEFINISI EPIDEMIOLOGI  Asal kata Epi = pada, di Demos = penduduk, masyarakat Logos = ilmu  WHO (Regional Meeting, 1989) Ilmu yg m’pelajari distribusi & determinan peristiwa kes & yg terkait dg kes, yg menimpa masy, serta menerapkan ilmu tsb utk m’mecahkan masalah kes.
  • 3. Prinsip & Kata tanya  Unit studi = penduduk, bukan individu  Metode = perbandingan antar kelompok  Tempt = dlm klp yg jelas, subjek fenomena, klp resiko tinggi  Kata tanya (5W + H) what = apa? Where = dimana? who = siapa? Why = mengapa? when = kapan? How = bagaimana?
  • 4. Tingkatan Epidemiologi  Epidemiologi Diskriptif Tujuannya mendiskripsikan kejadian dan penyebaran penyakit, menurut ciri-ciri orang, tempat, dan waktu Menjawab pertanyaan What, Who, When, dan Where  Epidemiologi Analitik Tujuannya menganalisa kejadian & penyebaran penyakit, untuk mencari penyebab, faktor penentu (determinan), dan faktor lain yg terkait Menjawab pertanyaan Why dan How
  • 5. Tingkatan Epidemiologi  Epidemiologi Konstruktif Tujuannya menerapkan hasil studi diskriptif & analitik untuk memecahkan masalah kesehatan Dipakai dalam perencanaan program, melalui riset operasional. Menjawab 5W + 1H  Epidemiologi Evaluatif Tujuannya menilai keberhasilan program2 pemecahan masalah kesehatan. Menjawab 5W+1H
  • 7. Konsep Terjadinya Penyakit Faktor Jenis Contoh Host Ciri orang Umur, sex, ras Agent Penyebab Bioligis, kimia, fisik, parasit, Environment Ciri lingkungan Fisik, bio, kimia
  • 8. Host  Mahluk hidup, khusunya manusia  Bisa diinfeksi agent spesifik  Faktor pd host (orang): umur, jenis kelamin, ras, status sosial, status perkawinan, riwayat penyakit, cara hidup, genetik, gizi, pekerjaan, dll
  • 9. Agent  Biologis bakteri, virus, parasit (cacing, protozoa, metazoa, jamur)  Kimiawi pestisida, zat pengawet, obat2an, limbah, plastik, cat  Fisik & mekanis panas, radiasi, suara, getaran, gesekan, benturan  Psikososial stres, beban kerja, hubungan kerja, adat, kebiasaan
  • 10. Environment  Segala hal di luar host dan agent  Fisik, biologik, sosial budaya Fisik : air, tanah, udara, perumahan, iklim, cuasa, gejala alam lainnya Biologik : tumbuhan, binatang, manusia lain Sosial budaya: adat-istiadat, norma sosial, kelompok sosial, agama, kepercayaan, dll
  • 11. Riwayat alamiah penyakit  Interaksi host – agent – environment  Hal-hal terkait reservoir, port of exit, port of entry, mode of transmission, & susceptibility  Dua tahap: prepethogenesis & pathogenesis Prepathogenesis: Penyakit belum terjadi, tapi sudah ada ineteraksi triad faktor. Dlm tubuh host telah diletakkan dasar2 timbulnya penyakit.
  • 12. Tahap pathogenesis  Incubation period : sejak agent masuk hingga timbul tanda dan gejala.  Prodromal period: sejak timbul gejala samar hingga jelas dan dapat didiagnosa.  Fastigium: kondisi sakit yang jelas, dapat didiagnosa secara nyata.  Defervescence: tubuh telah menguasai keadaan, dan awal proses pemulihan.  Convalescence: proses pemulihan, tapi belum sempurna.  Defection : Kondisi sudah sembuh, tapi agent masih ada dalam tubuh.
  • 13. KONSEP DASAR SURVEILANS KESMAS Tatapmuka I: Pengertian Dasar Definisi, tujuan, & kegunaan
  • 14. Definitions  Public health surveillance is the ongoing systematic collection, analysis, interpretation, and dissemination of health data  Public health surveillance is the ongoing,systematic collection, analysis, and interpretation of data that is then disseminated to those responsible for preventing diseases and other health conditions.  Household surveys can be used to monitor diseases if the surveys are consistent and repeated periodically,say every three to five years.
  • 15. Definisi (1)  WHO (Last, 2001) dlm Bhisma Murti (2003) Pengumpulan, pengolahan, dan analisa data scr sistematis dan terus menerus, serta diseminasi info tepat waktu kpd pihak2 yg perlu mengetahui shg dpt diambil tindakan tepat. termasuk studi epidemiologi observasional krn memonitor kejadian penyakit pd populasi tertentu scr terus menerus.
  • 16. Definisi (2)  CDC (1996) dlm Bhisma Murti (2003) pengumpulan, analisis & interpretasi data kes scr sistematis & terus menerus yg diperlukan utk perenc, implementasi, & evaluasi up. Kesmas, dipadukan dg diseminasi data tepatwaktu kpd pihak2 yg perlu mengetahui.
  • 17. Definisi (3)  Vaughan & Morrow (1988) SE digunakan dl 2 hal yg berbeda: 1. Pengawasan scr terus menerus thd faktor penyebab kejadian dan sebaran penyakit, dan faktor yg terkait dg keadaan sehat dan sakit kegiatan: pengumpulan, analisis, penafsiran dan penyebaran data terkait kegunaan: penanggulangan dan pencegahan scr efektif
  • 18. Vaughan & Morrow 2. Sistem pelaporan khusus yg diadakan utk menanggulangi msl kes utama atau penyakit, seperti penyebaran penyakit menahun dlm bencana alam, status gizi dlm bencana kelaparan, dll. sistem ini dikelola scr terbatas sesuai kebutuhan (jika insidens sgt diperlukan)
  • 19. Tujuan surkes WHO (2002) dlm Bhisma Murti (2003) 1. Prediksi & deteksi dini epidemi (wabah) 2. Monitor, evaluasi, & perbaiki prog penc & penangg peny 3. Input info utk tentukan prioritas, mengambil kebijakan, perenc, implementasi, & alokasi resources kes 4. Monitor trend peny endemis & estimasi dampak peny dimasa datang. 5. Identifikasi kebutuhan riset & investigasi lanjutan.
  • 20. Latar belakang surkes  Beban peny tinggi, shg jadi msl kesmas yg penting  Ada tindakan yg andal utk mengatasi  Tersedia data yg relevan  Hasil/manfaat tindakan sepadan dg upaya yg dilakukan (efisien)
  • 21. Kegunaan Utama Surkes  Mendeteksi wabah & Evaluasi keberhasilan penanggulangannya  Memantau pelaks & efektifitas program khusus (membandingkan kondisi sebelum & sesudah)  Membantu perenc prog kes (info jenis penyakit, frekuensi, sebaran, & faktor lain yg terkait)
  • 22. Kegunaan …  Indentifikasi klp risiko tinggi (berdsr usia, pekerjaan, dll), distribusi geografis dan variasi menurut waktu (terkait perenc program)  Mengenali vektor, bionomik, cara dan dinamika penularan penyakit.
  • 23. Kondisi yg perlu Surkes  Penyakit yg berpotensi wabah: Yellow fever, DHF, (meningococcus) meningitis  Status gizi dan malagizi  Tandon air dan vektor penyakit  Polusi lingk, terutama air  Kejadian demografis: kelahiran, kematian, perpindahan.
  • 25. Bentuk penyajian data  Angka Mutlak  Penyajian data dengan menampilkan jumlah kejadiannya saja, tanpa diikuti keterangan lain. Contoh: jumlah kasus diare 100 orang.  Informasinya terbatas sekali: hasil tersebut sedikit atau banyak? Berapa jumlah penduduknya? Itu kejadian baru atau lama? Atau keseluruhan?
  • 26. Rate  Adalah perbandingan peristiwa (event) dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena peristiwa itu (population at risk) dalam waktu yang sama, dinyatakan dalam persen atau permil. Jumlah peristiwa Rate (t0 – t1) = ----------------------------------------- x 100% (1000‰) Jumlah penduduk yang mungkin terkena peristiwa itu (t0 – t1)
  • 27. Ratio  Adalah perbandingan event yang satu dengan event lainnya yang tidak berhubungan dengan event itu. Rumus: Jumlah peristiwa A (t0 – t1) Ratio (t0 – t1) = ----------------------------------------- Jumlah peristiwa B (t0 – t1)
  • 28. Ukuran Incidence  Adalah gambaran frekuensi penderita baru suatu penyakit dalam suatu waktu tertentu pada sekelompok masyarakat.  Untuk menghitung insiden diperlukan data kejadian baru dan jumlah penduduk yang beresiko terhadap kejadian itu.  Pengukurannya bersifat longitudinal.
  • 29. Langkah mengukur insidensi  Menghitung jumlah penderita baru  Criteria penderita baru suatu penyakit mengacu kepada: kapan saat pertama muncul dan sifatnya akut atau kronis. Penyakit akut mudah diketahui kapan saat pertama muncul, tetapi penyakit kronis tidak mudah.  Contoh: Penyakit kanker, Jantung Koroner, dan semacamnya susah diketahui kapan mulainya.  Siapa yang termasuk penderita baru, juga tidak mudah ditentukan. Seseorang dapat terkena penyakit yang sama 2 kali tau lebih dalam satu kurun waktu. Lalu orang tersebut dihitung berapa kali (sebagai penderita baru)?
  • 30. Langkah mengukur insidensi  Menghitung jumlah penduduk yang beresiko  Jumlah penduduk beresiko dapat dihitung dari jumlah seluruh penduduk dikurang jumlah orang yang kebal.  harus diketahui dulu jumlah orang yang benar-benar tidak terserang penyakit tersebut.  Datanya sering tidak tersedia, dan harus menghitung sendiri
  • 31. Jenis-jenis ukuran insiden Jumlah penderita baru (dlm 1 th) Incidence rate (t0 – t1) = ----------------------------------------- x 100% Jumlah penduduk yang mungkin terkena pnyakit itu pada pertengahan tahun(t0 – t1) Jumlah penderita baru suatu saat Attack rate = ----------------------------------------- x 100% Jumlah penduduk yang mungkin terkena pnyakit itu pada saat itu
  • 32. Attack rate Jumlah penderita baru serangan II Secondary Attack rate = ----------------------------------------------- x 100% Jumlah penduduk – jumlah penderita serangan pertama
  • 33. Ukuran Prevalence  Ada 2 macam prevalensi, yaitu period prevalence dan point prevalence  Period prevalence =jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun.  Rumus:  penderita lama + baru (t0 – t1) Period prevalence (t0 – t1) = ----------------------- x 100%  penduduk pertengahan (t0 – t1)
  • 34. Point prevalence  penderita lama + baru suatu saat Point Prevalence (t0 – t1) = ------------------------ x 100%  penduduk pada suatu saat
  • 35. Perhitungan yang berdasar prevalensi  CDR = Crude Death Rate  IMR = infant mortality rate  CSMR = cause specific mortality rate  CFR = case fatality rate
  • 36. Public Health Definition • Public Health is the science and art of : – preventing diseases – prolonging life, and – promoting health and efficiency, • through organized community effort for: – the sanitation of the environment, – the control if communicable infections, – the education of the individual in personal hygiene, – the organization of medical and nursing services for the early diagnosis and preventive treatment of disease, and – the development of social machinery to insure everyone a standart of living adequate for the maintenance of health, • so organizing these benefits as enable every citizen to realize his birthright of health and longevity.
  • 37. SURVEILENS KESMAS Tatapmuka II Pengertian Dasar: Sumberdata, Manajemen, dan Pendekatan
  • 39. Sumber Data SE • Laporan t4 yankes (pemerintah & swasta): pasif - Register Penderita Rawat Jalan - Hasil Px Laboratorium - Data Cakupan Program • Laporan instansi tertentu  surv. aktif - Hasil investigasi lap. (PE, PJR, Posyandu, dll) • Laporan sektor terkait/SE terpadu (Kemendagri, Kementan, Pemda, BPS) – Food safety (zat adiktif,
  • 40. Manajemen SE • McNabb et al, 2002; WHO,2001) Dua komponen penting SE: 1. Kegiatan inti surveilens kesmas, mencakup: deteksi, pencatatan, pelaporan, & analisis data; konfirmasi epidemiologis &/ laboratoris, & umpan balik.
  • 41. Manajemen SE …. - Tindakan kesmas, mencakup: respon segera (typical), & respon terencana (management) 2. Keg pendukung pelatihan, supervisi, penyediaan SDM, lab, manaj Sbrdaya, & komunikasi.
  • 42. SE yg efektif • Wuhib et al, 2002; McNabb et al, 2002; Tapla-Conyer et al, 2001; Eylenbosch & Naoh, 1988) 1. Sederhana & praktis - Struktur, prosedur, formulir 2. Fleksibel & akseptebel - adaptatif thd perubahan, kebutuhan info, fokus peny & kondisi lapangan 3. Tepat waktu - diutamakan tepat waktu d/p akurasi & kelengkapan data (utk tindakan segera & investigasi lanjutan
  • 43. SE Efektif…. agar tepat waktu: - analisis di tk pengumpul data primer - melembagakan lap wajib utk peny tertentu - libatkan swasta dg per-UU - fasilitasi agar keputusan berdsrkan analisis dan prioritas - implementasikan sistem umpan balik tunggal, teratur, 2 arah & segera (ttg morbiditas & mortalitas)
  • 44. SE Efektif 4. Akurat - mampu deteksi semua insidens penyakit - mampu prediksi trend insidensi mendatang Akurasi dipengaruhi: - infrastruktur lab  dilatih epidemiologi. - kemampuan petugas  dilatih teknis.
  • 45. SE efektif 5. Representatif & lengkap - data yg dicatat mewakili kejadian sebenarnya - data mencakup semua variabel yg dibutuhkan Kendala: Petugas sering menutup-nutupi insidens krn “sesuatu” penyebab.
  • 46. Rumusan SE WHO • S scientific (ilmiah) • M measurable (terukur) • A action oriented (berorientasi tindakan) • R realistic (sebenarnya) • T timely (tepat waktu)
  • 47. Pendekatan SE 1. Individual (klinis) - fokus monitor: individu yg kontak peny (pes, tifus, cacar, Tbc, Yellow fever, sifilis) - isolasi kontak, penyakit terkendali Contoh: Karantina
  • 48. Pendakatan SE …. 2. SE penyakit - fokus: kejadian, sebaran, & faktor terkait dg penyakit - Dikelola vertikal/melekat program - Kendala: duplikasi informasi, fasilitas penunjang, & dana
  • 49. Pendekatan SE 3. SE terpadu - menekankan koordinasi, integrasi, & sinergi semua kegiatan SE - Ciri-ciri: memonitor kumpulan gejala, bukan penyakit - Contoh: lumpuh layu (bukan polio), urethral discharge (bukan gonorhoea) - Keuntungan: px lintas penyakit cepat, hindari gap SE antar penyakit, hindari stigmatisasi penderita