Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)NajMah Usman
Mahasiswa mampu menjelaskan perhitungan angka kematian dan interpretasi hasil perhitungan
�
Mampu menjelaskan perbedaan prevalensi dan insidensi
�
Mampu menjelaskan perhitungan odd rasio, risk rasio dan prevalensi rasio.
�
REFERENSI
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
slide presentasi yang berisi proses rantai penularan dari penyakit, disertai pathway, definis, dan contohnya. Silahkan dibaca :) please read this thanks
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)NajMah Usman
Mahasiswa mampu menjelaskan perhitungan angka kematian dan interpretasi hasil perhitungan
�
Mampu menjelaskan perbedaan prevalensi dan insidensi
�
Mampu menjelaskan perhitungan odd rasio, risk rasio dan prevalensi rasio.
�
REFERENSI
Najmah, 2015, Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Penerbit: Raja Grafindo Jakarta
http://rajagrafindoonline.com/kesehatan/buku-epidemiologi-untuk-mahasiswa-kesehatan-masyarakat-pengarang-najmah-skm-mph
slide presentasi yang berisi proses rantai penularan dari penyakit, disertai pathway, definis, dan contohnya. Silahkan dibaca :) please read this thanks
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAUVia Putri
Epidemiologi Prinsip pencegahan Penyakit, Tingkatan Pencegahan Penyakit dan Dasar-dasar Pencegahan Penyakit ISPA di Daerah Guntung Payung Akibat Musim Kemarau
ateri pendahuluan perkuliahan Metodologi Penelitian untuk Prodi Teknik Industri yang relevan untuk digunakan pula bagi jurusan atau prodi sebagai pengantar perkuliahan
Pendahuluan Materi Ajar Biologi Umum
Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Video pembelajaran dapat dilihat di YouTube Channel: Auditya Sutarto
Materi pendahuluan perkuliahan Metodologi Penelitian untuk Prodi Teknik Industri yang relevan untuk digunakan pula bagi jurusan atau prodi lain.
Topik meliputi konsep dan definisi pengetahuan, sains, pseudosains, penelitian, prosedur ilmiah, dan jenis-jenis penelitian
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
Epidemiologi Analitik
1. EPIDEMIOLOGI:EPIDEMIOLOGI:
Ilmu yg mempelajari tentang Masalah Kesehatan padaIlmu yg mempelajari tentang Masalah Kesehatan pada
Sekelompok ManusiaSekelompok Manusia
FREKWENSIFREKWENSI DISTRIBUSIDISTRIBUSI DETERMINANDETERMINAN
2 Hal pokok yg2 Hal pokok yg
dilakukan :dilakukan :
1.1. MenemukanMenemukan
Masalah KesehatanMasalah Kesehatan
2.2. Mengukur MasalahMengukur Masalah
KesehatanKesehatan
DikelompokkanDikelompokkan
menurut :menurut :
1.1. ManusiaManusia
2.2. TempatTempat
3.3. WaktuWaktu
Langkah – langkah :Langkah – langkah :
1.1. MerumuskanMerumuskan
HipotesaHipotesa
2.2. Menguji HipotesaMenguji Hipotesa
3.3. Menarik KeseimpulanMenarik Keseimpulan
EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
DISKRIPTIFDISKRIPTIF
EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
ANALITIKANALITIK
2. • STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS dilakukandilakukan
untuk menguji hipotesa mengenai kemungkinanuntuk menguji hipotesa mengenai kemungkinan
hubungan kausal antara faktor resiko denganhubungan kausal antara faktor resiko dengan
penyakit atau masalah kesehatan.penyakit atau masalah kesehatan.
• STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS dilakukandilakukan
untuk mendapatkan informasi tentanguntuk mendapatkan informasi tentang
bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan /bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan /
masalah kesehatan / penyakit dalammasalah kesehatan / penyakit dalam
masyarakat bisa terjadi dan mencari sertamasyarakat bisa terjadi dan mencari serta
menganalisis hubungan atau interaksi antaramenganalisis hubungan atau interaksi antara
faktor resiko dengan kejadian masalahfaktor resiko dengan kejadian masalah
kesehatan/penyakit yang sedang terjadi.kesehatan/penyakit yang sedang terjadi.
EPIDEMIOLOGY ANALITIKEPIDEMIOLOGY ANALITIK 1)1)
3. • STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS
dilakukan untuk mengetahui besarnyadilakukan untuk mengetahui besarnya
kontribusi faktor resiko dan hubungannyakontribusi faktor resiko dan hubungannya
dengan kejadian penyakit yang diamati.dengan kejadian penyakit yang diamati.
• STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS
melakukan perbandingan antara duamelakukan perbandingan antara dua
kelompok manusia atau masyarakat, yaitukelompok manusia atau masyarakat, yaitu
satu kelompok yang dipelajari dan satusatu kelompok yang dipelajari dan satu
kelompok sebagai pembandingkelompok sebagai pembanding.
EPIDEMIOLOGY ANALITIKEPIDEMIOLOGY ANALITIK 1)1)
4. EPIDEMIOLOGY ANALITIKEPIDEMIOLOGY ANALITIK
STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIK
OBSERVASIONAL
(NON EKSPERIMENTAL)
INTERVENSI
( EKSPERIMENTAL )
Penelitian KOHORT Penelitian
KASUS CONTROL
Randomized Controlled Trial
Field Trial
Community Trial
5. 1). Memilih antara Penelitian / Study1). Memilih antara Penelitian / Study
Observasional dan Eksperimental (Intervensi)Observasional dan Eksperimental (Intervensi)
OBSERVASIOBSERVASI EKSPERIMENEKSPERIMEN
Jika masalah kesehatan yang akanJika masalah kesehatan yang akan
diteliti sering ditemukan.diteliti sering ditemukan.
Jika masalah kesehatan yang akanJika masalah kesehatan yang akan
diteliti jarang ditemukan.diteliti jarang ditemukan.
Jika bermaksud untuk mencariJika bermaksud untuk mencari
penjelasan pertama tentangpenjelasan pertama tentang
hubungan sebab akibathubungan sebab akibat
Jika bermaksud untuk lebihJika bermaksud untuk lebih
menjelaskan hubungan sebabmenjelaskan hubungan sebab
akibat (Tindak lanjut penelitianakibat (Tindak lanjut penelitian
Observasi)Observasi)
Jika tidak mungkin dilakukanJika tidak mungkin dilakukan
penelitian eksperimental karenapenelitian eksperimental karena
aspek Etika penelitianaspek Etika penelitian
Jika dalam melaksanakan penelitianJika dalam melaksanakan penelitian
tidak ditemukan hambatan etikatidak ditemukan hambatan etika
penelitian.penelitian.
Jika diduga akibat yang ditimbulkanJika diduga akibat yang ditimbulkan
terlalu berbahaya.terlalu berbahaya.
Jika diketahui akibat yangJika diketahui akibat yang
ditimbulkan tidak berbahaya.ditimbulkan tidak berbahaya.
Jika ingin mengetahui tendensiJika ingin mengetahui tendensi
hubungan kausal saja.hubungan kausal saja.
Jika ingin mengetahui ada atau tidakJika ingin mengetahui ada atau tidak
hubg kausal yg sebenarnya.hubg kausal yg sebenarnya.
6. 2). Memilih antara Penelitian / Study Kohort dan2). Memilih antara Penelitian / Study Kohort dan
Kasus Kontrol.Kasus Kontrol.
KOHORTKOHORT KASUS - KONTROLKASUS - KONTROL
Apabila yang diketahui adalahApabila yang diketahui adalah
Penyebab dan yang ingin diketahuiPenyebab dan yang ingin diketahui
adalah Akibat.adalah Akibat.
Apabila yang diketahui adalah AkibatApabila yang diketahui adalah Akibat
dan yang ingin diketahui adalahdan yang ingin diketahui adalah
Penyebab.Penyebab.
Apabila akibat yang ingin diketahuiApabila akibat yang ingin diketahui
banyak ditemukanbanyak ditemukan
Apbila akibat yang telah diketahuiApbila akibat yang telah diketahui
tersebut jarang ditemukan.tersebut jarang ditemukan.
Apabila jarak waktu antara adanyaApabila jarak waktu antara adanya
penyebab dan timbulnya akibatpenyebab dan timbulnya akibat
relative singkat.relative singkat.
Apabila jarak waktu antara adanyaApabila jarak waktu antara adanya
penyebab dan timbulnya akibatpenyebab dan timbulnya akibat
terlalu lama.terlalu lama.
Apabila ingin lebih mengetahuiApabila ingin lebih mengetahui
hubungan sebab – akibat (Tindakhubungan sebab – akibat (Tindak
lanjut penelitian Kasus Kontrol).lanjut penelitian Kasus Kontrol).
Apabila ingin lebih mengetahuiApabila ingin lebih mengetahui
hubungan Awal sebab – akibathubungan Awal sebab – akibat
Apabila angka drop out diperkirakanApabila angka drop out diperkirakan
rendah.rendah.
Apabila angka drop out diperkirakanApabila angka drop out diperkirakan
Tinggi.Tinggi.
7. Study KohortStudy Kohort
• Study Kohort juga sering disebut StudyStudy Kohort juga sering disebut Study Follow-Follow-
UpUp atauatau Study InsidensiStudy Insidensi..
• Study Kohort adalah Rancangan Study yangStudy Kohort adalah Rancangan Study yang
mempelajari hubungan antaramempelajari hubungan antara paparanpaparan dandan
penyakitpenyakit dengan cara membandingkandengan cara membandingkan
kelompok terpapar & kelompok tak terpapar.kelompok terpapar & kelompok tak terpapar.
• KelompokKelompok22
Study dgn karakteristik tertentu ygStudy dgn karakteristik tertentu yg
sama (yg pd awalnya bebas penyakit) tetapisama (yg pd awalnya bebas penyakit) tetapi
memiliki tingkat paparan yg berbeda kmdmemiliki tingkat paparan yg berbeda kmd
dibandingkandibandingkan INSIDENSIINSIDENSI penyakit yg dialaminyapenyakit yg dialaminya
selama periode waktu ttn.selama periode waktu ttn.
9. CIRI – CIRI KOHORTCIRI – CIRI KOHORT
1.1. Pemilihan Subyek Penelitian berdasarkanPemilihan Subyek Penelitian berdasarkan
Status Paparannya dan kemudian dilakukanStatus Paparannya dan kemudian dilakukan
pengamatan dan pencatatan apakahpengamatan dan pencatatan apakah
Subyek dalam perkembangannyaSubyek dalam perkembangannya
mengalami penyakit yang diteliti atau tidak.mengalami penyakit yang diteliti atau tidak.
2.2. Peneliti hanya mengamati dan mencatatPeneliti hanya mengamati dan mencatat
Paparan dan Penyakit ; Dan Tidak denganPaparan dan Penyakit ; Dan Tidak dengan
Sengaja Mengalokasikan Paparan (MemberiSengaja Mengalokasikan Paparan (Memberi
Intervensi).Intervensi).
10. E+ : Terpapar Faktor Penelitian
E- : Tidak Terpapar Faktor Penelitian
D+ : Mengalami Penyakit ( Sakit )
D- : Tidak Mengalamai Penyakit ( Sehat )
11. KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN STUDYKEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN STUDY
KOHORTKOHORT
KEUNTUNGANKEUNTUNGAN KELEMAHANKELEMAHAN
1. Dapat disusun criteria
responden seperti yang
diinginkan peneliti.
2. Dapat diobservasi semua
keterangan yang diinginkan
tanpa perlu khawatir akan
terjadinya Bias Selection.
3. Hasil yang diperoleh lebih dapat
dipercaya.
4. Tidak ada subyek yg sengaja
dirugikan karena suatu tindakan
atau memberikan paparan yg
merugikan krn sifatnya
Observasional.
1. Membutuhkan Waktu, Biaya
dan Tenaga yang besar.
2. Kemungkinan Drop Out
responden tinggi.
3. Sulit dilakukan jika jumlah
kasus sangat sedikit.
4. Apabila ada kemajuan ilmu yang
mengubah cara diagnosa,
metoden ini kemungkinan juga
berubah.
12. TEKNIKTEKNIKTeknik penelitian KOHORT dapat dibedakan atas beberapa LANGKAHTeknik penelitian KOHORT dapat dibedakan atas beberapa LANGKAH
POKOK, yaitu :POKOK, yaitu :
1.1. Menetapkan Kelompok – kelompok yangMenetapkan Kelompok – kelompok yang
Akan Diteliti.Akan Diteliti.
Kelompok tersebut dibedakan menjadi 2 yaitu :
KELOMPOK TERPAPAR (terkena masalah ) dan
KELOMPOK TIDAK TERPAPAR (tidak terkena
masalah).
1.1. Menetapkan Besarnya SampleMenetapkan Besarnya Sample
2.2. Mengobservasi dan Mencatat SegalaMengobservasi dan Mencatat Segala
Keterangan yang Diperoleh.Keterangan yang Diperoleh.
3.3. Melakukan Interpretasi Data yangMelakukan Interpretasi Data yang
Diperoleh.Diperoleh.
13. Menetapkan BesarnyaMenetapkan Besarnya
SampleSample
N =
Q =Q = (100 – P)(100 – P)
{(1,96 2PQ + 0,842 P1
Q1
+ P2
Q2
)}2
(P2
– P1
)2
Keterangan :Keterangan :
NN :: Jumlah Sample.Jumlah Sample.
P1P1 : Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Terpapar: Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Terpapar
Q1Q1 : Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Terpapar: Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Terpapar
P2P2 : Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Tidak: Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Tidak
TerpaparTerpapar
Q2Q2 : Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Tidak: Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Tidak
Terpapar.Terpapar.
P =P =
(P1 + P2)(P1 + P2)
22
14. CONTOHCONTOH
N =N =
N =N = 435435
(1,96 2PQ + 0,842 P1
Q1
+ P2
Q2
)2
(P2
– P1
)2
N =N =
{{ (1,96 2 x 0,075 x 0,925 + 0,842 0,10 x( 0,9 + 0,05 x 0,95) }(1,96 2 x 0,075 x 0,925 + 0,842 0,10 x( 0,9 + 0,05 x 0,95) }22
(0,1 – 0,05)(0,1 – 0,05)22
Q =Q = (100 – P)(100 – P) Q =Q = (1– 0,075)(1– 0,075) = 0,925= 0,925
P =P =
(P1 + P2)(P1 + P2)
22
= 0,075= 0,075
(0.10 + 0,05)(0.10 + 0,05)
P =P =
22
15. Mengobservasi dan Mencatat segalaMengobservasi dan Mencatat segala
keterangan yang diperolehketerangan yang diperoleh
MEROKOKMEROKOK
TOTALTOTAL
YAYA TIDAKTIDAK
KANKER PARUKANKER PARU
POSITIFPOSITIF aa bb a + ba + b
NEGATIFNEGATIF cc dd c + dc + d
JUMLAHJUMLAH a + ca + c b + db + d a + b + c + da + b + c + d
16. KASUS KONTROLKASUS KONTROL
• adalahadalah “Penelitian Epidemiologi Analitik yang bersifat“Penelitian Epidemiologi Analitik yang bersifat
Observasional dimana dilakukan perbandingan antaraObservasional dimana dilakukan perbandingan antara
SEKELOMPOK ORANG YG MENDERITA PENYAKIT (KASUS)SEKELOMPOK ORANG YG MENDERITA PENYAKIT (KASUS)
dengandengan SEKELOMPOK ORANG LAINNYA YG TIDAKSEKELOMPOK ORANG LAINNYA YG TIDAK
MENDERITA ENYAKIT TERSEBUT (KONTROL)MENDERITA ENYAKIT TERSEBUT (KONTROL) yang kemudianyang kemudian
mencari dan menentukanmencari dan menentukan FAKTOR – FAKTOR PENYEBABFAKTOR – FAKTOR PENYEBAB
timbulnya penyakit tersebut”timbulnya penyakit tersebut”..
• Karena yang diketahui dalam Penelitian Kasus Kontrol adalahKarena yang diketahui dalam Penelitian Kasus Kontrol adalah
AKIBATAKIBAT (Kasus : missal Penyakit Jantung) dan yang ingin(Kasus : missal Penyakit Jantung) dan yang ingin
diteliti adalahditeliti adalah PENYEBABPENYEBAB (factor – factor penyebab yang(factor – factor penyebab yang
ditemukan), maka Sifat Penelitian Kasus Kontrol adalahditemukan), maka Sifat Penelitian Kasus Kontrol adalah
Retrospekstif, sehingga disebut jugaRetrospekstif, sehingga disebut juga RETROSPEKTIF STUDY.RETROSPEKTIF STUDY.
• Selanjutnya, karena pengukuranSelanjutnya, karena pengukuran PENYEBABPENYEBAB (factor – factor(factor – factor
yang ditemukan) danyang ditemukan) dan AKIBATAKIBAT (penyakit jantung) dapat(penyakit jantung) dapat
dilakukan pada saat yang bersamaan, maka Penelitian Kasusdilakukan pada saat yang bersamaan, maka Penelitian Kasus
Kontrol dikenal juga sebagaiKontrol dikenal juga sebagai CROSS – SECTIONAL STUDY.CROSS – SECTIONAL STUDY.
17. KEUNTUNGAN DANKEUNTUNGAN DAN
KELEMAHANKELEMAHAN
KEUNTUNGANKEUNTUNGAN KELEMAHANKELEMAHAN
1.1. Tidak membutuhkan waktu,Tidak membutuhkan waktu,
biaya dan tenaga yang besar.biaya dan tenaga yang besar.
2.2. Tidak ditemukan kemungkinanTidak ditemukan kemungkinan
Drop Out pada responden.Drop Out pada responden.
3.3. Dapat dilakukan meskipunDapat dilakukan meskipun
kasusnya hanya sedikit.kasusnya hanya sedikit.
1.1. Karena mengumpulkan dataKarena mengumpulkan data
masa lampau, maka adamasa lampau, maka ada
kemungkinan datanya tidakkemungkinan datanya tidak
lengkap.lengkap.
2.2. Karena peristiwa telah terjadi,Karena peristiwa telah terjadi,
ada kemungkinan caraada kemungkinan cara
pencatatan tidak sama, sehinggapencatatan tidak sama, sehingga
sulit dalam menganalisaya.sulit dalam menganalisaya.
3.3. Hasil yang diperoleh kurangHasil yang diperoleh kurang
dapat dipercaya dan karena itudapat dipercaya dan karena itu
sering dilanjutkan dengansering dilanjutkan dengan
Penelitian Kohort atauPenelitian Kohort atau
Eksperimen.Eksperimen.
18. TEKNIKTEKNIK
1.1. Menetapkan Kelompok – kelompok yang AkanMenetapkan Kelompok – kelompok yang Akan
Diteliti.Diteliti.
2.2. Menetapkan Besarnya SampleMenetapkan Besarnya Sample
3.3. Mengobservasi dan Mencatat SegalaMengobservasi dan Mencatat Segala
Keterangan yang Diperoleh.Keterangan yang Diperoleh.
4.4. Melakukan Interpretasi Data yangMelakukan Interpretasi Data yang
Diperoleh.Diperoleh.
19. adl Kelompok yg Menderita Peyakitadl Kelompok yg Menderita Peyakit (KASUS)(KASUS) & Kelompok yg& Kelompok yg
Tidak Menderita PenyakitTidak Menderita Penyakit (KONTROL).(KONTROL).
Pemilihan Kelompok KASUSPemilihan Kelompok KASUS ::
Ditentkan oleh Tujuan Penelitian yang akan dilakukan.Ditentkan oleh Tujuan Penelitian yang akan dilakukan.
Pemilihan Kelompok KONTROL :Pemilihan Kelompok KONTROL :
Pemilihan kelompok control harus mempunyai sifat – sifat yangPemilihan kelompok control harus mempunyai sifat – sifat yang
samasama (setara)(setara) kecuali dalam hal Penyakit yang sedang diteliti.kecuali dalam hal Penyakit yang sedang diteliti.
Kelompok Kontrol yang dapat dipakai sangat beraneka macam,Kelompok Kontrol yang dapat dipakai sangat beraneka macam,
misalnya :misalnya :
Pengunjung lain yang datang berobat ke suatu Rumah Sakit,Pengunjung lain yang datang berobat ke suatu Rumah Sakit,
Tetangga dari orang – orang yang masuk dalam kelompok Kasus,Tetangga dari orang – orang yang masuk dalam kelompok Kasus,
Keluarga lainnya dari penderita yang sedang diteliti.Keluarga lainnya dari penderita yang sedang diteliti.
20. Menetapkan Besarnya SampleMenetapkan Besarnya Sample
N =N =
{{ (1,96 2u(1 – u) + 0,842 f (1 – f ) + pq) }(1,96 2u(1 – u) + 0,842 f (1 – f ) + pq) }22
( f – p )( f – p )22
Keterangan :Keterangan :
NN :: Jumlah Sample.Jumlah Sample.
ff : Perkiraan besarnya paparan di masyarakat: Perkiraan besarnya paparan di masyarakat
RR : Perkiraan besarnya Relative Risk (Resiko Relatif): Perkiraan besarnya Relative Risk (Resiko Relatif)
qq : 1 – p: 1 – p
uu ==
1 + f ( R – 1 )1 + f ( R – 1 )
½ x f { 1 +½ x f { 1 + )})}(( p =p = f xf x
RR
1 + f ( R – 1 )1 + f ( R – 1 ) ))((
RR
21. EpidemiologiEpidemiologi
EksperimentalEksperimental
adalah : Penelitian Epidemiologi AnalitikPenelitian Epidemiologi Analitik
yang membandingkan data dariyang membandingkan data dari
sekelompok manusia yang dengansekelompok manusia yang dengan
sengaja dialokasikan tindakan tertentusengaja dialokasikan tindakan tertentu
atau intervensiatau intervensi dengandengan kelompok lainkelompok lain
yang sama tetapi tidak dilakukanyang sama tetapi tidak dilakukan
intervensi apapun.intervensi apapun.
22. Contoh :Contoh :
Ingin mengetahui pengaruh penggunaan
Vit. C terhadap penyembuhan penyakit
gusi berdarah. Pada penelitian ini para
penderita penyakit gusi berdarah dibagi
dalam 2 kelompok. Kelompok pertama
diberikan Vitamin C dan kelompok kedua
tidak diberikan Vitamin C. Kemudian
dilihat hasilnya.
23. Penelitian eksperimentalPenelitian eksperimental
dalam Epidemiologi padadalam Epidemiologi pada
umumnya hanya menerapkanumumnya hanya menerapkan
Jenis Intervensi yang bersifatJenis Intervensi yang bersifat
::
−Preventif (Profilaktif)Preventif (Profilaktif)
−Promotif, danPromotif, dan
−Terapeutik.Terapeutik.
24. Berdasarkan Karakter Subyek
Penelitiannya, Eksperimen dlm
Epidemiologi dibedakan menjadi 3
macam :
1.1.Uji KlinikUji Klinik
2.2.Eksperimen LapanganEksperimen Lapangan
3.3.Intervensi Komunitas.Intervensi Komunitas.
25. KEUNTUNGAN &KEUNTUNGAN &
KELEMAHANKELEMAHANKEUNTUNGAN KERUGIAN
1.1. MemungkinkanMemungkinkan
pengawasan yang optimalpengawasan yang optimal
sehingga hasil dapat lebihsehingga hasil dapat lebih
dipercaya dandipercaya dan
merupakan bukti terkuatmerupakan bukti terkuat
suatu hubungan kausal.suatu hubungan kausal.
2.2. Apabila jumlahApabila jumlah
samplenya besar, dapatsamplenya besar, dapat
dihindari pengaruh –dihindari pengaruh –
pengaruh luar yang tidakpengaruh luar yang tidak
diinginkan.diinginkan.
1.1. Tidak dapat dilakukanTidak dapat dilakukan
langsung pada manusia.langsung pada manusia.
2.2. Prinsip Double Blind sulitPrinsip Double Blind sulit
diterapkan untukditerapkan untuk
penelitian yang bukanpenelitian yang bukan
obat.obat.
26. Dalam Penelitian EpidemiologiDalam Penelitian Epidemiologi Eksperimental,Eksperimental,
Kelompok – kelompok (Populasi) yang akan ditelitiKelompok – kelompok (Populasi) yang akan diteliti
dibedakan menjadi beberapa tingkat, yaitu :zdibedakan menjadi beberapa tingkat, yaitu :z
Populasi ReferenPopulasi Referen
Yang dimaksud adalah populasi yang sesuai dengan tujuan peneitian.Yang dimaksud adalah populasi yang sesuai dengan tujuan peneitian.
Populasi StudyPopulasi Study
Adalah Populasi yang akan menjadi sasaran pada penelitian yang akanAdalah Populasi yang akan menjadi sasaran pada penelitian yang akan
dilakukan. Hal ini untuk menghindari adanya kesulitan secara teknisdilakukan. Hal ini untuk menghindari adanya kesulitan secara teknis
karena tidak semua penderita penyakit TBC Paru dapat diteliti.karena tidak semua penderita penyakit TBC Paru dapat diteliti.
Populasi TrialPopulasi Trial
Adalah bagian dari Populasi Study yang benar – benar bersediaAdalah bagian dari Populasi Study yang benar – benar bersedia
diikutsertakan sebagai responden dalam penelitian.diikutsertakan sebagai responden dalam penelitian.
Kelompok Study dan Kelompok KontrolKelompok Study dan Kelompok Kontrol
Dari mereka yang masuk dalam Populasi Trial kemudian dibagiDari mereka yang masuk dalam Populasi Trial kemudian dibagi
menjadi 2 kelompok secara acak, yaitu kelompok study dan kelompokmenjadi 2 kelompok secara acak, yaitu kelompok study dan kelompok
control.control.
27. Menerima Intervensi Tidak Menerima
Intervensi
Menerima Intervensi Tidak Menerima
Intervensi
Tidak Ikut dlm Penelitian Ikut dlm Penelitian
(POPULASI TRIAL)
Kelompok Study Kelompok Kontrol
Populasi Referen
Populasi Study
BAGAN TINGKATAN KELOMPOK PENELITIANBAGAN TINGKATAN KELOMPOK PENELITIAN
EKSPERIMENTALEKSPERIMENTAL
28. EPIDEMIOLOGI KLINIKEPIDEMIOLOGI KLINIK
EEpidemiologi Klinik adalah Penerapan
prinsip – prinsip dan metode – metode
epidemiologi ke dalam praktek kedokteran
klinik.
Epidemiologi klinik masih merupakan sebuahEpidemiologi klinik masih merupakan sebuah
istilah yangistilah yang KONTRADIKTIFKONTRADIKTIF yaituyaitu BahwaBahwa
epidemiologi itu berurusan denganepidemiologi itu berurusan dengan
populasi/komunitas, sementara kedokteranpopulasi/komunitas, sementara kedokteran
klinik itu berurusan dengan individu.klinik itu berurusan dengan individu.
29. Hal – hal yang dipelajari dalam epidemiologi
klinik mencakup antara lain :
Definisi – definisi tentang NormalitasDefinisi – definisi tentang Normalitas
dan Abnormalitas,dan Abnormalitas,
Akurasi uji – uji diagnostic,Akurasi uji – uji diagnostic,
Riwayat penyakit dan prognosisRiwayat penyakit dan prognosis
penyakit,penyakit,
Efektifitas pengobatan,Efektifitas pengobatan,
Tindakan pencegahan dalam praktekTindakan pencegahan dalam praktek
kedokteran klinis.kedokteran klinis.
30. NORMALITAS &NORMALITAS &
ABNORMALITASABNORMALITAS
Normal adalah suatu keadaan yang padaNormal adalah suatu keadaan yang pada
umumnya terjadi (Normal adalah Umum)umumnya terjadi (Normal adalah Umum)
Abnormalitas berassosiasi dengan penyakit,Abnormalitas berassosiasi dengan penyakit,
Abnormal sebagai keadaan yang dapatAbnormal sebagai keadaan yang dapat
diobati.diobati.
31. UJI DIAGNOSTIKUJI DIAGNOSTIK
Tujuan dari melakukan uji diagnostic adalahTujuan dari melakukan uji diagnostic adalah
Untuk membantu memastikan diagnosis –Untuk membantu memastikan diagnosis –
diagnosis yang paling memungkinkan.diagnosis yang paling memungkinkan.
Dalam pengertian ini, maka seharusnyaDalam pengertian ini, maka seharusnya
diagnosis itu merupakan sebuah prosesdiagnosis itu merupakan sebuah proses
ilmiah.ilmiah.
Oleh karena itu, dalam setiap uji diagnosticOleh karena itu, dalam setiap uji diagnostic
seharusnya dilakukan dengan prosedur –seharusnya dilakukan dengan prosedur –
prosedur ilmiah seperti layaknya sebuahprosedur ilmiah seperti layaknya sebuah
penelitian.penelitian.
32. PENYAKIT JumlahJumlah
AdaAda Tidak adaTidak ada
HASIL UJIHASIL UJI
DIAGNOSTIKDIAGNOSTIK
PositifPositif
( a )( a )
Positf SebenarnyaPositf Sebenarnya
(True Positif)(True Positif)
( b )( b )
Positif PalsuPositif Palsu
(False Positif)(False Positif)
a + ba + b
NegativeNegative
( c )( c )
Negatif PalsuNegatif Palsu
(False negative)(False negative)
( d )( d )
Negatif SebenarnyaNegatif Sebenarnya
(True Negatif)(True Negatif)
c + dc + d
JumlahJumlah a + ca + c b + db + d a+b+c+da+b+c+d
• True Positif (a) : banyaknya kasus yg menderita penyakit dg hasil test Positif.True Positif (a) : banyaknya kasus yg menderita penyakit dg hasil test Positif.
• True Negatif (d) : banyaknya kasus yg tidak sakit dg hasil test yang Negatif.True Negatif (d) : banyaknya kasus yg tidak sakit dg hasil test yang Negatif.
•False Positif ( ) : banyaknya kasus yg sebenarnya tidak sakit tetapi hasil test positif.False Positif ( ) : banyaknya kasus yg sebenarnya tidak sakit tetapi hasil test positif.
b
b+d
•False Negatif ( ): banyaknya kasus yg sebenarnya menderita penyakit tetapi hasilFalse Negatif ( ): banyaknya kasus yg sebenarnya menderita penyakit tetapi hasil
test Negatif.test Negatif.
c
a+c
Sensitivitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Positif pada Orang yg MENDERITA Penyakit.Sensitivitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Positif pada Orang yg MENDERITA Penyakit.
aa
a + ca + c
Spesifisitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Negatif pd Orang yg TDK MENDERITA Sakit.Spesifisitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Negatif pd Orang yg TDK MENDERITA Sakit.
dd
b + db + d
33. RIWAYAT PENYAKITRIWAYAT PENYAKIT
menunjuk kepada tahap – tahap sebuah penyakitmenunjuk kepada tahap – tahap sebuah penyakit
1.1. Mulai timbulnya patologi penyakit,Mulai timbulnya patologi penyakit,
2.2. Tahap presimtomatis dari timbulnyaTahap presimtomatis dari timbulnya
perubahan – perubahan patologis denganperubahan – perubahan patologis dengan
munculnya gejala – gejala atau tanda –munculnya gejala – gejala atau tanda –
tanda.tanda.
3.3. Tahap sebuah Penyakit ; yang secara klinikTahap sebuah Penyakit ; yang secara klinik
benar – benar nyata dan mungkin dapatbenar – benar nyata dan mungkin dapat
mengalami perkembangan yang burukmengalami perkembangan yang buruk
bahkan menyebabkan kematianbahkan menyebabkan kematian
34. PROGNOSISPROGNOSIS
• PrognosisPrognosis : Merupakan prediksi tentang kelangsungan: Merupakan prediksi tentang kelangsungan
sebuah penyakit yang mencerminkan sebagaisebuah penyakit yang mencerminkan sebagai
probabilitas akan perkembangannya pada masa/tahapprobabilitas akan perkembangannya pada masa/tahap
selanjutnya.selanjutnya.
• Prognosis dalam pengertian Mortalitas diukur sebagaiPrognosis dalam pengertian Mortalitas diukur sebagai
tingkattingkat Fatalitas Kasus (Case Fatality Rate)Fatalitas Kasus (Case Fatality Rate) atauatau
Probabilitas Kelangsungan HidupProbabilitas Kelangsungan Hidup..
• Sedangkan Metode yang digunakan untuk MengukurSedangkan Metode yang digunakan untuk Mengukur
Prognosis adalahPrognosis adalah Analisis Survival (SurvivalAnalisis Survival (Survival
Analysis).Analysis).
35. EFEKTIFITAS PENGOBATANEFEKTIFITAS PENGOBATAN
• KEPATUHAN & KETAATANKEPATUHAN & KETAATAN adalah : Suatuadalah : Suatu
kedaan sejauh mana penderita itu menjalankankedaan sejauh mana penderita itu menjalankan
nasehat – nasehat medis secara baik.nasehat – nasehat medis secara baik.
• Metode yang paling sesuai untuk mengetahuiMetode yang paling sesuai untuk mengetahui
Efikasi dan Efektifitas adalahEfikasi dan Efektifitas adalah Uji Coba KlinikUji Coba Klinik
Acak Terkendali (Randomized ControlledAcak Terkendali (Randomized Controlled
Trial)Trial)
36. PENCEGAHAN DI DALAM PRAKTEKPENCEGAHAN DI DALAM PRAKTEK
KLINIKKLINIK
1.1. Pencegahan PrimordialPencegahan Primordial
Menciptakan prakondisi dimana masyarakat merasa
bahwa merokok itu merupakan status kebiasaan yang
tidak baik dan masyarakat mampu bersikap positif
untuk tidak merokok.
2.2. Pencegahan PrimerPencegahan Primer
Promosi Kesehatan Masyarakat :
Pencegahan Khusus :
3.3. Pencegahan SekunderPencegahan Sekunder
Diagnosis Dini : Screening.
Pengobatan : Kemotherapi / Pembedahan.
4.4. Pencegahan Tersier.Pencegahan Tersier.
Rehabilitasi
37. TingkatTingkat
PencegahanPencegahan
FaseFase
PenyakitPenyakit SasaranSasaran
PRIMORDIA
L
Kondisi yang mengarahKondisi yang mengarah
pada penyebabpada penyebab
penyakit.penyakit.
Populasi Total danPopulasi Total dan
Kelompok – kelompokKelompok – kelompok
terseleksi.terseleksi.
PRIMER Factor – factorFactor – factor
penyebab yang Spesifik.penyebab yang Spesifik.
Populasi Total,Populasi Total,
Kelompok – kelompokKelompok – kelompok
yang terseleksi &yang terseleksi &
Individu – individu ygIndividu – individu yg
Sehat.Sehat.
SEKUNDER Penyakit dalam TahapPenyakit dalam Tahap
DiniDini
Penderita – penderita.Penderita – penderita.
TERSIER Penyakit dalam tahapPenyakit dalam tahap
Akhir (Pengobatan ;Akhir (Pengobatan ;
Rehabilitasi).Rehabilitasi).
Penderita – Penderita.Penderita – Penderita.