SlideShare a Scribd company logo
EPIDEMIOLOGI:EPIDEMIOLOGI:
Ilmu yg mempelajari tentang Masalah Kesehatan padaIlmu yg mempelajari tentang Masalah Kesehatan pada
Sekelompok ManusiaSekelompok Manusia
FREKWENSIFREKWENSI DISTRIBUSIDISTRIBUSI DETERMINANDETERMINAN
2 Hal pokok yg2 Hal pokok yg
dilakukan :dilakukan :
1.1. MenemukanMenemukan
Masalah KesehatanMasalah Kesehatan
2.2. Mengukur MasalahMengukur Masalah
KesehatanKesehatan
DikelompokkanDikelompokkan
menurut :menurut :
1.1. ManusiaManusia
2.2. TempatTempat
3.3. WaktuWaktu
Langkah – langkah :Langkah – langkah :
1.1. MerumuskanMerumuskan
HipotesaHipotesa
2.2. Menguji HipotesaMenguji Hipotesa
3.3. Menarik KeseimpulanMenarik Keseimpulan
EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
DISKRIPTIFDISKRIPTIF
EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
ANALITIKANALITIK
• STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS dilakukandilakukan
untuk menguji hipotesa mengenai kemungkinanuntuk menguji hipotesa mengenai kemungkinan
hubungan kausal antara faktor resiko denganhubungan kausal antara faktor resiko dengan
penyakit atau masalah kesehatan.penyakit atau masalah kesehatan.
• STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS dilakukandilakukan
untuk mendapatkan informasi tentanguntuk mendapatkan informasi tentang
bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan /bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan /
masalah kesehatan / penyakit dalammasalah kesehatan / penyakit dalam
masyarakat bisa terjadi dan mencari sertamasyarakat bisa terjadi dan mencari serta
menganalisis hubungan atau interaksi antaramenganalisis hubungan atau interaksi antara
faktor resiko dengan kejadian masalahfaktor resiko dengan kejadian masalah
kesehatan/penyakit yang sedang terjadi.kesehatan/penyakit yang sedang terjadi.
EPIDEMIOLOGY ANALITIKEPIDEMIOLOGY ANALITIK 1)1)
• STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS
dilakukan untuk mengetahui besarnyadilakukan untuk mengetahui besarnya
kontribusi faktor resiko dan hubungannyakontribusi faktor resiko dan hubungannya
dengan kejadian penyakit yang diamati.dengan kejadian penyakit yang diamati.
• STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS
melakukan perbandingan antara duamelakukan perbandingan antara dua
kelompok manusia atau masyarakat, yaitukelompok manusia atau masyarakat, yaitu
satu kelompok yang dipelajari dan satusatu kelompok yang dipelajari dan satu
kelompok sebagai pembandingkelompok sebagai pembanding.
EPIDEMIOLOGY ANALITIKEPIDEMIOLOGY ANALITIK 1)1)
EPIDEMIOLOGY ANALITIKEPIDEMIOLOGY ANALITIK
STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIK
OBSERVASIONAL
(NON EKSPERIMENTAL)
INTERVENSI
( EKSPERIMENTAL )
Penelitian KOHORT Penelitian
KASUS CONTROL
Randomized Controlled Trial
Field Trial
Community Trial
1). Memilih antara Penelitian / Study1). Memilih antara Penelitian / Study
Observasional dan Eksperimental (Intervensi)Observasional dan Eksperimental (Intervensi)
OBSERVASIOBSERVASI EKSPERIMENEKSPERIMEN
Jika masalah kesehatan yang akanJika masalah kesehatan yang akan
diteliti sering ditemukan.diteliti sering ditemukan.
Jika masalah kesehatan yang akanJika masalah kesehatan yang akan
diteliti jarang ditemukan.diteliti jarang ditemukan.
Jika bermaksud untuk mencariJika bermaksud untuk mencari
penjelasan pertama tentangpenjelasan pertama tentang
hubungan sebab akibathubungan sebab akibat
Jika bermaksud untuk lebihJika bermaksud untuk lebih
menjelaskan hubungan sebabmenjelaskan hubungan sebab
akibat (Tindak lanjut penelitianakibat (Tindak lanjut penelitian
Observasi)Observasi)
Jika tidak mungkin dilakukanJika tidak mungkin dilakukan
penelitian eksperimental karenapenelitian eksperimental karena
aspek Etika penelitianaspek Etika penelitian
Jika dalam melaksanakan penelitianJika dalam melaksanakan penelitian
tidak ditemukan hambatan etikatidak ditemukan hambatan etika
penelitian.penelitian.
Jika diduga akibat yang ditimbulkanJika diduga akibat yang ditimbulkan
terlalu berbahaya.terlalu berbahaya.
Jika diketahui akibat yangJika diketahui akibat yang
ditimbulkan tidak berbahaya.ditimbulkan tidak berbahaya.
Jika ingin mengetahui tendensiJika ingin mengetahui tendensi
hubungan kausal saja.hubungan kausal saja.
Jika ingin mengetahui ada atau tidakJika ingin mengetahui ada atau tidak
hubg kausal yg sebenarnya.hubg kausal yg sebenarnya.
2). Memilih antara Penelitian / Study Kohort dan2). Memilih antara Penelitian / Study Kohort dan
Kasus Kontrol.Kasus Kontrol.
KOHORTKOHORT KASUS - KONTROLKASUS - KONTROL
Apabila yang diketahui adalahApabila yang diketahui adalah
Penyebab dan yang ingin diketahuiPenyebab dan yang ingin diketahui
adalah Akibat.adalah Akibat.
Apabila yang diketahui adalah AkibatApabila yang diketahui adalah Akibat
dan yang ingin diketahui adalahdan yang ingin diketahui adalah
Penyebab.Penyebab.
Apabila akibat yang ingin diketahuiApabila akibat yang ingin diketahui
banyak ditemukanbanyak ditemukan
Apbila akibat yang telah diketahuiApbila akibat yang telah diketahui
tersebut jarang ditemukan.tersebut jarang ditemukan.
Apabila jarak waktu antara adanyaApabila jarak waktu antara adanya
penyebab dan timbulnya akibatpenyebab dan timbulnya akibat
relative singkat.relative singkat.
Apabila jarak waktu antara adanyaApabila jarak waktu antara adanya
penyebab dan timbulnya akibatpenyebab dan timbulnya akibat
terlalu lama.terlalu lama.
Apabila ingin lebih mengetahuiApabila ingin lebih mengetahui
hubungan sebab – akibat (Tindakhubungan sebab – akibat (Tindak
lanjut penelitian Kasus Kontrol).lanjut penelitian Kasus Kontrol).
Apabila ingin lebih mengetahuiApabila ingin lebih mengetahui
hubungan Awal sebab – akibathubungan Awal sebab – akibat
Apabila angka drop out diperkirakanApabila angka drop out diperkirakan
rendah.rendah.
Apabila angka drop out diperkirakanApabila angka drop out diperkirakan
Tinggi.Tinggi.
Study KohortStudy Kohort
• Study Kohort juga sering disebut StudyStudy Kohort juga sering disebut Study Follow-Follow-
UpUp atauatau Study InsidensiStudy Insidensi..
• Study Kohort adalah Rancangan Study yangStudy Kohort adalah Rancangan Study yang
mempelajari hubungan antaramempelajari hubungan antara paparanpaparan dandan
penyakitpenyakit dengan cara membandingkandengan cara membandingkan
kelompok terpapar & kelompok tak terpapar.kelompok terpapar & kelompok tak terpapar.
• KelompokKelompok22
Study dgn karakteristik tertentu ygStudy dgn karakteristik tertentu yg
sama (yg pd awalnya bebas penyakit) tetapisama (yg pd awalnya bebas penyakit) tetapi
memiliki tingkat paparan yg berbeda kmdmemiliki tingkat paparan yg berbeda kmd
dibandingkandibandingkan INSIDENSIINSIDENSI penyakit yg dialaminyapenyakit yg dialaminya
selama periode waktu ttn.selama periode waktu ttn.
Pola Rancangan Study KohortPola Rancangan Study Kohort
CIRI – CIRI KOHORTCIRI – CIRI KOHORT
1.1. Pemilihan Subyek Penelitian berdasarkanPemilihan Subyek Penelitian berdasarkan
Status Paparannya dan kemudian dilakukanStatus Paparannya dan kemudian dilakukan
pengamatan dan pencatatan apakahpengamatan dan pencatatan apakah
Subyek dalam perkembangannyaSubyek dalam perkembangannya
mengalami penyakit yang diteliti atau tidak.mengalami penyakit yang diteliti atau tidak.
2.2. Peneliti hanya mengamati dan mencatatPeneliti hanya mengamati dan mencatat
Paparan dan Penyakit ; Dan Tidak denganPaparan dan Penyakit ; Dan Tidak dengan
Sengaja Mengalokasikan Paparan (MemberiSengaja Mengalokasikan Paparan (Memberi
Intervensi).Intervensi).
E+ : Terpapar Faktor Penelitian
E- : Tidak Terpapar Faktor Penelitian
D+ : Mengalami Penyakit ( Sakit )
D- : Tidak Mengalamai Penyakit ( Sehat )
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN STUDYKEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN STUDY
KOHORTKOHORT
KEUNTUNGANKEUNTUNGAN KELEMAHANKELEMAHAN
1. Dapat disusun criteria
responden seperti yang
diinginkan peneliti.
2. Dapat diobservasi semua
keterangan yang diinginkan
tanpa perlu khawatir akan
terjadinya Bias Selection.
3. Hasil yang diperoleh lebih dapat
dipercaya.
4. Tidak ada subyek yg sengaja
dirugikan karena suatu tindakan
atau memberikan paparan yg
merugikan krn sifatnya
Observasional.
1. Membutuhkan Waktu, Biaya
dan Tenaga yang besar.
2. Kemungkinan Drop Out
responden tinggi.
3. Sulit dilakukan jika jumlah
kasus sangat sedikit.
4. Apabila ada kemajuan ilmu yang
mengubah cara diagnosa,
metoden ini kemungkinan juga
berubah.
TEKNIKTEKNIKTeknik penelitian KOHORT dapat dibedakan atas beberapa LANGKAHTeknik penelitian KOHORT dapat dibedakan atas beberapa LANGKAH
POKOK, yaitu :POKOK, yaitu :
1.1. Menetapkan Kelompok – kelompok yangMenetapkan Kelompok – kelompok yang
Akan Diteliti.Akan Diteliti.
Kelompok tersebut dibedakan menjadi 2 yaitu :
KELOMPOK TERPAPAR (terkena masalah ) dan
KELOMPOK TIDAK TERPAPAR (tidak terkena
masalah).
1.1. Menetapkan Besarnya SampleMenetapkan Besarnya Sample
2.2. Mengobservasi dan Mencatat SegalaMengobservasi dan Mencatat Segala
Keterangan yang Diperoleh.Keterangan yang Diperoleh.
3.3. Melakukan Interpretasi Data yangMelakukan Interpretasi Data yang
Diperoleh.Diperoleh.
Menetapkan BesarnyaMenetapkan Besarnya
SampleSample
N =
Q =Q = (100 – P)(100 – P)
{(1,96 2PQ + 0,842 P1
Q1
+ P2
Q2
)}2
(P2
– P1
)2
Keterangan :Keterangan :
NN :: Jumlah Sample.Jumlah Sample.
P1P1 : Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Terpapar: Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Terpapar
Q1Q1 : Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Terpapar: Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Terpapar
P2P2 : Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Tidak: Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Tidak
TerpaparTerpapar
Q2Q2 : Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Tidak: Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Tidak
Terpapar.Terpapar.
P =P =
(P1 + P2)(P1 + P2)
22
CONTOHCONTOH
N =N =
N =N = 435435
(1,96 2PQ + 0,842 P1
Q1
+ P2
Q2
)2
(P2
– P1
)2
N =N =
{{ (1,96 2 x 0,075 x 0,925 + 0,842 0,10 x( 0,9 + 0,05 x 0,95) }(1,96 2 x 0,075 x 0,925 + 0,842 0,10 x( 0,9 + 0,05 x 0,95) }22
(0,1 – 0,05)(0,1 – 0,05)22
Q =Q = (100 – P)(100 – P) Q =Q = (1– 0,075)(1– 0,075) = 0,925= 0,925
P =P =
(P1 + P2)(P1 + P2)
22
= 0,075= 0,075
(0.10 + 0,05)(0.10 + 0,05)
P =P =
22
Mengobservasi dan Mencatat segalaMengobservasi dan Mencatat segala
keterangan yang diperolehketerangan yang diperoleh
MEROKOKMEROKOK
TOTALTOTAL
YAYA TIDAKTIDAK
KANKER PARUKANKER PARU
POSITIFPOSITIF aa bb a + ba + b
NEGATIFNEGATIF cc dd c + dc + d
JUMLAHJUMLAH a + ca + c b + db + d a + b + c + da + b + c + d
KASUS KONTROLKASUS KONTROL
• adalahadalah “Penelitian Epidemiologi Analitik yang bersifat“Penelitian Epidemiologi Analitik yang bersifat
Observasional dimana dilakukan perbandingan antaraObservasional dimana dilakukan perbandingan antara
SEKELOMPOK ORANG YG MENDERITA PENYAKIT (KASUS)SEKELOMPOK ORANG YG MENDERITA PENYAKIT (KASUS)
dengandengan SEKELOMPOK ORANG LAINNYA YG TIDAKSEKELOMPOK ORANG LAINNYA YG TIDAK
MENDERITA ENYAKIT TERSEBUT (KONTROL)MENDERITA ENYAKIT TERSEBUT (KONTROL) yang kemudianyang kemudian
mencari dan menentukanmencari dan menentukan FAKTOR – FAKTOR PENYEBABFAKTOR – FAKTOR PENYEBAB
timbulnya penyakit tersebut”timbulnya penyakit tersebut”..
• Karena yang diketahui dalam Penelitian Kasus Kontrol adalahKarena yang diketahui dalam Penelitian Kasus Kontrol adalah
AKIBATAKIBAT (Kasus : missal Penyakit Jantung) dan yang ingin(Kasus : missal Penyakit Jantung) dan yang ingin
diteliti adalahditeliti adalah PENYEBABPENYEBAB (factor – factor penyebab yang(factor – factor penyebab yang
ditemukan), maka Sifat Penelitian Kasus Kontrol adalahditemukan), maka Sifat Penelitian Kasus Kontrol adalah
Retrospekstif, sehingga disebut jugaRetrospekstif, sehingga disebut juga RETROSPEKTIF STUDY.RETROSPEKTIF STUDY.
• Selanjutnya, karena pengukuranSelanjutnya, karena pengukuran PENYEBABPENYEBAB (factor – factor(factor – factor
yang ditemukan) danyang ditemukan) dan AKIBATAKIBAT (penyakit jantung) dapat(penyakit jantung) dapat
dilakukan pada saat yang bersamaan, maka Penelitian Kasusdilakukan pada saat yang bersamaan, maka Penelitian Kasus
Kontrol dikenal juga sebagaiKontrol dikenal juga sebagai CROSS – SECTIONAL STUDY.CROSS – SECTIONAL STUDY.
KEUNTUNGAN DANKEUNTUNGAN DAN
KELEMAHANKELEMAHAN
KEUNTUNGANKEUNTUNGAN KELEMAHANKELEMAHAN
1.1. Tidak membutuhkan waktu,Tidak membutuhkan waktu,
biaya dan tenaga yang besar.biaya dan tenaga yang besar.
2.2. Tidak ditemukan kemungkinanTidak ditemukan kemungkinan
Drop Out pada responden.Drop Out pada responden.
3.3. Dapat dilakukan meskipunDapat dilakukan meskipun
kasusnya hanya sedikit.kasusnya hanya sedikit.
1.1. Karena mengumpulkan dataKarena mengumpulkan data
masa lampau, maka adamasa lampau, maka ada
kemungkinan datanya tidakkemungkinan datanya tidak
lengkap.lengkap.
2.2. Karena peristiwa telah terjadi,Karena peristiwa telah terjadi,
ada kemungkinan caraada kemungkinan cara
pencatatan tidak sama, sehinggapencatatan tidak sama, sehingga
sulit dalam menganalisaya.sulit dalam menganalisaya.
3.3. Hasil yang diperoleh kurangHasil yang diperoleh kurang
dapat dipercaya dan karena itudapat dipercaya dan karena itu
sering dilanjutkan dengansering dilanjutkan dengan
Penelitian Kohort atauPenelitian Kohort atau
Eksperimen.Eksperimen.
TEKNIKTEKNIK
1.1. Menetapkan Kelompok – kelompok yang AkanMenetapkan Kelompok – kelompok yang Akan
Diteliti.Diteliti.
2.2. Menetapkan Besarnya SampleMenetapkan Besarnya Sample
3.3. Mengobservasi dan Mencatat SegalaMengobservasi dan Mencatat Segala
Keterangan yang Diperoleh.Keterangan yang Diperoleh.
4.4. Melakukan Interpretasi Data yangMelakukan Interpretasi Data yang
Diperoleh.Diperoleh.
 adl Kelompok yg Menderita Peyakitadl Kelompok yg Menderita Peyakit (KASUS)(KASUS) & Kelompok yg& Kelompok yg
Tidak Menderita PenyakitTidak Menderita Penyakit (KONTROL).(KONTROL).
 Pemilihan Kelompok KASUSPemilihan Kelompok KASUS ::
Ditentkan oleh Tujuan Penelitian yang akan dilakukan.Ditentkan oleh Tujuan Penelitian yang akan dilakukan.
 Pemilihan Kelompok KONTROL :Pemilihan Kelompok KONTROL :
Pemilihan kelompok control harus mempunyai sifat – sifat yangPemilihan kelompok control harus mempunyai sifat – sifat yang
samasama (setara)(setara) kecuali dalam hal Penyakit yang sedang diteliti.kecuali dalam hal Penyakit yang sedang diteliti.
Kelompok Kontrol yang dapat dipakai sangat beraneka macam,Kelompok Kontrol yang dapat dipakai sangat beraneka macam,
misalnya :misalnya :

Pengunjung lain yang datang berobat ke suatu Rumah Sakit,Pengunjung lain yang datang berobat ke suatu Rumah Sakit,

Tetangga dari orang – orang yang masuk dalam kelompok Kasus,Tetangga dari orang – orang yang masuk dalam kelompok Kasus,

Keluarga lainnya dari penderita yang sedang diteliti.Keluarga lainnya dari penderita yang sedang diteliti.
Menetapkan Besarnya SampleMenetapkan Besarnya Sample
N =N =
{{ (1,96 2u(1 – u) + 0,842 f (1 – f ) + pq) }(1,96 2u(1 – u) + 0,842 f (1 – f ) + pq) }22
( f – p )( f – p )22
Keterangan :Keterangan :
NN :: Jumlah Sample.Jumlah Sample.
ff : Perkiraan besarnya paparan di masyarakat: Perkiraan besarnya paparan di masyarakat
RR : Perkiraan besarnya Relative Risk (Resiko Relatif): Perkiraan besarnya Relative Risk (Resiko Relatif)
qq : 1 – p: 1 – p
uu ==
1 + f ( R – 1 )1 + f ( R – 1 )
½ x f { 1 +½ x f { 1 + )})}(( p =p = f xf x
RR
1 + f ( R – 1 )1 + f ( R – 1 ) ))((
RR
EpidemiologiEpidemiologi
EksperimentalEksperimental
adalah : Penelitian Epidemiologi AnalitikPenelitian Epidemiologi Analitik
yang membandingkan data dariyang membandingkan data dari
sekelompok manusia yang dengansekelompok manusia yang dengan
sengaja dialokasikan tindakan tertentusengaja dialokasikan tindakan tertentu
atau intervensiatau intervensi dengandengan kelompok lainkelompok lain
yang sama tetapi tidak dilakukanyang sama tetapi tidak dilakukan
intervensi apapun.intervensi apapun.
Contoh :Contoh :
Ingin mengetahui pengaruh penggunaan
Vit. C terhadap penyembuhan penyakit
gusi berdarah. Pada penelitian ini para
penderita penyakit gusi berdarah dibagi
dalam 2 kelompok. Kelompok pertama
diberikan Vitamin C dan kelompok kedua
tidak diberikan Vitamin C. Kemudian
dilihat hasilnya.
Penelitian eksperimentalPenelitian eksperimental
dalam Epidemiologi padadalam Epidemiologi pada
umumnya hanya menerapkanumumnya hanya menerapkan
Jenis Intervensi yang bersifatJenis Intervensi yang bersifat
::
−Preventif (Profilaktif)Preventif (Profilaktif)
−Promotif, danPromotif, dan
−Terapeutik.Terapeutik.
Berdasarkan Karakter Subyek
Penelitiannya, Eksperimen dlm
Epidemiologi dibedakan menjadi 3
macam :
1.1.Uji KlinikUji Klinik
2.2.Eksperimen LapanganEksperimen Lapangan
3.3.Intervensi Komunitas.Intervensi Komunitas.
KEUNTUNGAN &KEUNTUNGAN &
KELEMAHANKELEMAHANKEUNTUNGAN KERUGIAN
1.1. MemungkinkanMemungkinkan
pengawasan yang optimalpengawasan yang optimal
sehingga hasil dapat lebihsehingga hasil dapat lebih
dipercaya dandipercaya dan
merupakan bukti terkuatmerupakan bukti terkuat
suatu hubungan kausal.suatu hubungan kausal.
2.2. Apabila jumlahApabila jumlah
samplenya besar, dapatsamplenya besar, dapat
dihindari pengaruh –dihindari pengaruh –
pengaruh luar yang tidakpengaruh luar yang tidak
diinginkan.diinginkan.
1.1. Tidak dapat dilakukanTidak dapat dilakukan
langsung pada manusia.langsung pada manusia.
2.2. Prinsip Double Blind sulitPrinsip Double Blind sulit
diterapkan untukditerapkan untuk
penelitian yang bukanpenelitian yang bukan
obat.obat.
Dalam Penelitian EpidemiologiDalam Penelitian Epidemiologi Eksperimental,Eksperimental,
Kelompok – kelompok (Populasi) yang akan ditelitiKelompok – kelompok (Populasi) yang akan diteliti
dibedakan menjadi beberapa tingkat, yaitu :zdibedakan menjadi beberapa tingkat, yaitu :z
 Populasi ReferenPopulasi Referen
Yang dimaksud adalah populasi yang sesuai dengan tujuan peneitian.Yang dimaksud adalah populasi yang sesuai dengan tujuan peneitian.
 Populasi StudyPopulasi Study
Adalah Populasi yang akan menjadi sasaran pada penelitian yang akanAdalah Populasi yang akan menjadi sasaran pada penelitian yang akan
dilakukan. Hal ini untuk menghindari adanya kesulitan secara teknisdilakukan. Hal ini untuk menghindari adanya kesulitan secara teknis
karena tidak semua penderita penyakit TBC Paru dapat diteliti.karena tidak semua penderita penyakit TBC Paru dapat diteliti.
 Populasi TrialPopulasi Trial
Adalah bagian dari Populasi Study yang benar – benar bersediaAdalah bagian dari Populasi Study yang benar – benar bersedia
diikutsertakan sebagai responden dalam penelitian.diikutsertakan sebagai responden dalam penelitian.
 Kelompok Study dan Kelompok KontrolKelompok Study dan Kelompok Kontrol
Dari mereka yang masuk dalam Populasi Trial kemudian dibagiDari mereka yang masuk dalam Populasi Trial kemudian dibagi
menjadi 2 kelompok secara acak, yaitu kelompok study dan kelompokmenjadi 2 kelompok secara acak, yaitu kelompok study dan kelompok
control.control.
Menerima Intervensi Tidak Menerima
Intervensi
Menerima Intervensi Tidak Menerima
Intervensi
Tidak Ikut dlm Penelitian Ikut dlm Penelitian
(POPULASI TRIAL)
Kelompok Study Kelompok Kontrol
Populasi Referen
Populasi Study
BAGAN TINGKATAN KELOMPOK PENELITIANBAGAN TINGKATAN KELOMPOK PENELITIAN
EKSPERIMENTALEKSPERIMENTAL
EPIDEMIOLOGI KLINIKEPIDEMIOLOGI KLINIK
 EEpidemiologi Klinik adalah Penerapan
prinsip – prinsip dan metode – metode
epidemiologi ke dalam praktek kedokteran
klinik.
 Epidemiologi klinik masih merupakan sebuahEpidemiologi klinik masih merupakan sebuah
istilah yangistilah yang KONTRADIKTIFKONTRADIKTIF yaituyaitu BahwaBahwa
epidemiologi itu berurusan denganepidemiologi itu berurusan dengan
populasi/komunitas, sementara kedokteranpopulasi/komunitas, sementara kedokteran
klinik itu berurusan dengan individu.klinik itu berurusan dengan individu.
Hal – hal yang dipelajari dalam epidemiologi
klinik mencakup antara lain :
Definisi – definisi tentang NormalitasDefinisi – definisi tentang Normalitas
dan Abnormalitas,dan Abnormalitas,
Akurasi uji – uji diagnostic,Akurasi uji – uji diagnostic,
Riwayat penyakit dan prognosisRiwayat penyakit dan prognosis
penyakit,penyakit,
Efektifitas pengobatan,Efektifitas pengobatan,
Tindakan pencegahan dalam praktekTindakan pencegahan dalam praktek
kedokteran klinis.kedokteran klinis.
NORMALITAS &NORMALITAS &
ABNORMALITASABNORMALITAS
Normal adalah suatu keadaan yang padaNormal adalah suatu keadaan yang pada
umumnya terjadi (Normal adalah Umum)umumnya terjadi (Normal adalah Umum)
Abnormalitas berassosiasi dengan penyakit,Abnormalitas berassosiasi dengan penyakit,
Abnormal sebagai keadaan yang dapatAbnormal sebagai keadaan yang dapat
diobati.diobati.
UJI DIAGNOSTIKUJI DIAGNOSTIK
 Tujuan dari melakukan uji diagnostic adalahTujuan dari melakukan uji diagnostic adalah
Untuk membantu memastikan diagnosis –Untuk membantu memastikan diagnosis –
diagnosis yang paling memungkinkan.diagnosis yang paling memungkinkan.
 Dalam pengertian ini, maka seharusnyaDalam pengertian ini, maka seharusnya
diagnosis itu merupakan sebuah prosesdiagnosis itu merupakan sebuah proses
ilmiah.ilmiah.
 Oleh karena itu, dalam setiap uji diagnosticOleh karena itu, dalam setiap uji diagnostic
seharusnya dilakukan dengan prosedur –seharusnya dilakukan dengan prosedur –
prosedur ilmiah seperti layaknya sebuahprosedur ilmiah seperti layaknya sebuah
penelitian.penelitian.
PENYAKIT JumlahJumlah
AdaAda Tidak adaTidak ada
HASIL UJIHASIL UJI
DIAGNOSTIKDIAGNOSTIK
PositifPositif
( a )( a )
Positf SebenarnyaPositf Sebenarnya
(True Positif)(True Positif)
( b )( b )
Positif PalsuPositif Palsu
(False Positif)(False Positif)
a + ba + b
NegativeNegative
( c )( c )
Negatif PalsuNegatif Palsu
(False negative)(False negative)
( d )( d )
Negatif SebenarnyaNegatif Sebenarnya
(True Negatif)(True Negatif)
c + dc + d
JumlahJumlah a + ca + c b + db + d a+b+c+da+b+c+d
• True Positif (a) : banyaknya kasus yg menderita penyakit dg hasil test Positif.True Positif (a) : banyaknya kasus yg menderita penyakit dg hasil test Positif.
• True Negatif (d) : banyaknya kasus yg tidak sakit dg hasil test yang Negatif.True Negatif (d) : banyaknya kasus yg tidak sakit dg hasil test yang Negatif.
•False Positif ( ) : banyaknya kasus yg sebenarnya tidak sakit tetapi hasil test positif.False Positif ( ) : banyaknya kasus yg sebenarnya tidak sakit tetapi hasil test positif.
b
b+d
•False Negatif ( ): banyaknya kasus yg sebenarnya menderita penyakit tetapi hasilFalse Negatif ( ): banyaknya kasus yg sebenarnya menderita penyakit tetapi hasil
test Negatif.test Negatif.
c
a+c
Sensitivitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Positif pada Orang yg MENDERITA Penyakit.Sensitivitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Positif pada Orang yg MENDERITA Penyakit.
aa
a + ca + c
Spesifisitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Negatif pd Orang yg TDK MENDERITA Sakit.Spesifisitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Negatif pd Orang yg TDK MENDERITA Sakit.
dd
b + db + d
RIWAYAT PENYAKITRIWAYAT PENYAKIT
menunjuk kepada tahap – tahap sebuah penyakitmenunjuk kepada tahap – tahap sebuah penyakit
1.1. Mulai timbulnya patologi penyakit,Mulai timbulnya patologi penyakit,
2.2. Tahap presimtomatis dari timbulnyaTahap presimtomatis dari timbulnya
perubahan – perubahan patologis denganperubahan – perubahan patologis dengan
munculnya gejala – gejala atau tanda –munculnya gejala – gejala atau tanda –
tanda.tanda.
3.3. Tahap sebuah Penyakit ; yang secara klinikTahap sebuah Penyakit ; yang secara klinik
benar – benar nyata dan mungkin dapatbenar – benar nyata dan mungkin dapat
mengalami perkembangan yang burukmengalami perkembangan yang buruk
bahkan menyebabkan kematianbahkan menyebabkan kematian
PROGNOSISPROGNOSIS
• PrognosisPrognosis : Merupakan prediksi tentang kelangsungan: Merupakan prediksi tentang kelangsungan
sebuah penyakit yang mencerminkan sebagaisebuah penyakit yang mencerminkan sebagai
probabilitas akan perkembangannya pada masa/tahapprobabilitas akan perkembangannya pada masa/tahap
selanjutnya.selanjutnya.
• Prognosis dalam pengertian Mortalitas diukur sebagaiPrognosis dalam pengertian Mortalitas diukur sebagai
tingkattingkat Fatalitas Kasus (Case Fatality Rate)Fatalitas Kasus (Case Fatality Rate) atauatau
Probabilitas Kelangsungan HidupProbabilitas Kelangsungan Hidup..
• Sedangkan Metode yang digunakan untuk MengukurSedangkan Metode yang digunakan untuk Mengukur
Prognosis adalahPrognosis adalah Analisis Survival (SurvivalAnalisis Survival (Survival
Analysis).Analysis).
EFEKTIFITAS PENGOBATANEFEKTIFITAS PENGOBATAN
• KEPATUHAN & KETAATANKEPATUHAN & KETAATAN adalah : Suatuadalah : Suatu
kedaan sejauh mana penderita itu menjalankankedaan sejauh mana penderita itu menjalankan
nasehat – nasehat medis secara baik.nasehat – nasehat medis secara baik.
• Metode yang paling sesuai untuk mengetahuiMetode yang paling sesuai untuk mengetahui
Efikasi dan Efektifitas adalahEfikasi dan Efektifitas adalah Uji Coba KlinikUji Coba Klinik
Acak Terkendali (Randomized ControlledAcak Terkendali (Randomized Controlled
Trial)Trial)
PENCEGAHAN DI DALAM PRAKTEKPENCEGAHAN DI DALAM PRAKTEK
KLINIKKLINIK
1.1. Pencegahan PrimordialPencegahan Primordial
Menciptakan prakondisi dimana masyarakat merasa
bahwa merokok itu merupakan status kebiasaan yang
tidak baik dan masyarakat mampu bersikap positif
untuk tidak merokok.
2.2. Pencegahan PrimerPencegahan Primer
Promosi Kesehatan Masyarakat :
Pencegahan Khusus :
3.3. Pencegahan SekunderPencegahan Sekunder
Diagnosis Dini : Screening.
Pengobatan : Kemotherapi / Pembedahan.
4.4. Pencegahan Tersier.Pencegahan Tersier.
Rehabilitasi
TingkatTingkat
PencegahanPencegahan
FaseFase
PenyakitPenyakit SasaranSasaran
PRIMORDIA
L
Kondisi yang mengarahKondisi yang mengarah
pada penyebabpada penyebab
penyakit.penyakit.
Populasi Total danPopulasi Total dan
Kelompok – kelompokKelompok – kelompok
terseleksi.terseleksi.
PRIMER Factor – factorFactor – factor
penyebab yang Spesifik.penyebab yang Spesifik.
Populasi Total,Populasi Total,
Kelompok – kelompokKelompok – kelompok
yang terseleksi &yang terseleksi &
Individu – individu ygIndividu – individu yg
Sehat.Sehat.
SEKUNDER Penyakit dalam TahapPenyakit dalam Tahap
DiniDini
Penderita – penderita.Penderita – penderita.
TERSIER Penyakit dalam tahapPenyakit dalam tahap
Akhir (Pengobatan ;Akhir (Pengobatan ;
Rehabilitasi).Rehabilitasi).
Penderita – Penderita.Penderita – Penderita.

More Related Content

What's hot

Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
lasnisiregar
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
HMRojali
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
fikri asyura
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
WiandhariEsaBBPKCilo
 
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &Ira Masykura
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanCsii M'py
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
NajMah Usman
 
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan   1 - epidemiologi penyakit menularPertemuan   1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Lila Kania
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatan
Tini Wartini
 
Imt
ImtImt
Presentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptifPresentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptif
Nurindah Laili Maghfirati
 
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
SISTEM INFORMASI KESEHATANSISTEM INFORMASI KESEHATAN
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
alfianidessyawijianti
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
anisya nana
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
W Theresia
 
Rantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan PenyakitRantai Penularan Penyakit
Kuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensiKuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensi
Si Om
 
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
NajMah Usman
 

What's hot (20)

Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologiUkuran ukuran frekuensi epidemiologi
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian EpidemiologiBentuk Desain Penelitian Epidemiologi
Bentuk Desain Penelitian Epidemiologi
 
Metodologi penelitian, desain studi &
Metodologi penelitian, desain  studi &Metodologi penelitian, desain  studi &
Metodologi penelitian, desain studi &
 
Pelayanan Kesehatan
Pelayanan KesehatanPelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
 
Promosi kesehatan
Promosi kesehatanPromosi kesehatan
Promosi kesehatan
 
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan   1 - epidemiologi penyakit menularPertemuan   1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
 
Materi inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatanMateri inti 13 determinan kesehatan
Materi inti 13 determinan kesehatan
 
Imt
ImtImt
Imt
 
Presentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptifPresentasi epid. studi deskriptif
Presentasi epid. studi deskriptif
 
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
SISTEM INFORMASI KESEHATANSISTEM INFORMASI KESEHATAN
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Rantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan PenyakitRantai Penularan Penyakit
Rantai Penularan Penyakit
 
Kuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensiKuesioner penelitian-hipertensi
Kuesioner penelitian-hipertensi
 
Wabah
WabahWabah
Wabah
 
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
 

Viewers also liked

Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
sofian.alfarisi
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
Ngulya Imroatul
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanSariana Csg
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiUkuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiAgus Candra
 
Makalah Demam Berdarah Dengue
Makalah Demam Berdarah DengueMakalah Demam Berdarah Dengue
Makalah Demam Berdarah Dengue
Noveldy Pitna
 
Epidemiologi Dekskriptif
Epidemiologi DekskriptifEpidemiologi Dekskriptif
Epidemiologi Dekskriptif
dahlia_purba
 
Pneumoni balita
Pneumoni balitaPneumoni balita
Pneumoni balita
opal nofal
 
Eksperimental studi
Eksperimental studiEksperimental studi
Eksperimental studiAgus Candra
 
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAUEPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
Via Putri
 
Ukuran-ukuran epidemiologi
Ukuran-ukuran epidemiologiUkuran-ukuran epidemiologi
Ukuran-ukuran epidemiologi
Kim Bhie SJs
 
ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
rafi rafiuddin rasyids ya'ban
 
Konsep Epidemiologi
Konsep EpidemiologiKonsep Epidemiologi
Konsep Epidemiologi
pjj_kemenkes
 
Uji klinik litbangkes-jun 05
Uji klinik litbangkes-jun 05Uji klinik litbangkes-jun 05
Uji klinik litbangkes-jun 05mewanglo
 
Case control & cohort study
Case control & cohort studyCase control & cohort study
Case control & cohort studyBhumika Bhatt
 
2. Case study and case series
2. Case study and case series2. Case study and case series
2. Case study and case series
Razif Shahril
 

Viewers also liked (15)

Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
Epidemiologi Deskriptif Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kelurahan Keraton M...
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
 
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi KesehatanKonsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
Konsep Sehat dan Sakit dalam Epidemiologi Kesehatan
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologiUkuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
 
Makalah Demam Berdarah Dengue
Makalah Demam Berdarah DengueMakalah Demam Berdarah Dengue
Makalah Demam Berdarah Dengue
 
Epidemiologi Dekskriptif
Epidemiologi DekskriptifEpidemiologi Dekskriptif
Epidemiologi Dekskriptif
 
Pneumoni balita
Pneumoni balitaPneumoni balita
Pneumoni balita
 
Eksperimental studi
Eksperimental studiEksperimental studi
Eksperimental studi
 
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAUEPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
EPIDEMIOLOGI KASUS ISPA DI DAERAH GUNTUNG PAYUNG AKIBAT MUSIM KEMARAU
 
Ukuran-ukuran epidemiologi
Ukuran-ukuran epidemiologiUkuran-ukuran epidemiologi
Ukuran-ukuran epidemiologi
 
ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
 
Konsep Epidemiologi
Konsep EpidemiologiKonsep Epidemiologi
Konsep Epidemiologi
 
Uji klinik litbangkes-jun 05
Uji klinik litbangkes-jun 05Uji klinik litbangkes-jun 05
Uji klinik litbangkes-jun 05
 
Case control & cohort study
Case control & cohort studyCase control & cohort study
Case control & cohort study
 
2. Case study and case series
2. Case study and case series2. Case study and case series
2. Case study and case series
 

Similar to Epidemiologi Analitik

1.1.bio.ppt
1.1.bio.ppt 1.1.bio.ppt
1.1.bio.ppt
gusharya
 
PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIANPENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Biologi Umum (Collage)
Biologi Umum (Collage)Biologi Umum (Collage)
Biologi Umum (Collage)
Fauzia1112
 
Ruang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrik
Ruang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrikRuang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrik
Ruang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrik
tenobella
 
Ruang lingkup-biologi
Ruang lingkup-biologiRuang lingkup-biologi
Ruang lingkup-biologiEko Supriyadi
 
Pert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitianPert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitian
dedidarwis
 
Ppt study eksperimental
Ppt study eksperimentalPpt study eksperimental
Ppt study eksperimental
Desy Rahayu
 
RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANRANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN
fikri asyura
 
BEKERJA ILMIAH.ppt
BEKERJA ILMIAH.pptBEKERJA ILMIAH.ppt
BEKERJA ILMIAH.ppt
dewi sartika sari
 
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
HMRojali
 
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
Mühammad Hamim Afiat
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
Muhammad Eko
 
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
critical appraisal ANDREI contoh - ikmunair2009.pdf
critical appraisal ANDREI contoh - ikmunair2009.pdfcritical appraisal ANDREI contoh - ikmunair2009.pdf
critical appraisal ANDREI contoh - ikmunair2009.pdf
ayeshahendriana1
 
Case control ppt
Case control pptCase control ppt
Case control ppt
Halu Oleo University
 
Dasar penelitian
Dasar penelitianDasar penelitian
Dasar penelitian
hestimarliza
 

Similar to Epidemiologi Analitik (20)

1.1.bio.ppt
1.1.bio.ppt 1.1.bio.ppt
1.1.bio.ppt
 
PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIANPENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
 
Biologi Umum (Collage)
Biologi Umum (Collage)Biologi Umum (Collage)
Biologi Umum (Collage)
 
Ruang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrik
Ruang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrikRuang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrik
Ruang lingkup penelitian kedokteran 2014 matrik
 
Ruang lingkup-biologi
Ruang lingkup-biologiRuang lingkup-biologi
Ruang lingkup-biologi
 
Pert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitianPert 2 jenis jenis penelitian
Pert 2 jenis jenis penelitian
 
Ppt study eksperimental
Ppt study eksperimentalPpt study eksperimental
Ppt study eksperimental
 
RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIANRANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN PENELITIAN
 
Pengantar Statistika 1
Pengantar Statistika 1Pengantar Statistika 1
Pengantar Statistika 1
 
BEKERJA ILMIAH.ppt
BEKERJA ILMIAH.pptBEKERJA ILMIAH.ppt
BEKERJA ILMIAH.ppt
 
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
Investigasi wabah sistem pelaporan klb dan wabah 2
 
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
Bab 1 metode penelitian kelas X Kurikulum 2013
 
Metodologi research
Metodologi researchMetodologi research
Metodologi research
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
2021_PENDAHULUAN METODOLOGI PENELITIAN
 
critical appraisal ANDREI contoh - ikmunair2009.pdf
critical appraisal ANDREI contoh - ikmunair2009.pdfcritical appraisal ANDREI contoh - ikmunair2009.pdf
critical appraisal ANDREI contoh - ikmunair2009.pdf
 
Metode Ilmiah
Metode IlmiahMetode Ilmiah
Metode Ilmiah
 
Bab 01-bekerja-ilmiah
Bab 01-bekerja-ilmiahBab 01-bekerja-ilmiah
Bab 01-bekerja-ilmiah
 
Case control ppt
Case control pptCase control ppt
Case control ppt
 
Dasar penelitian
Dasar penelitianDasar penelitian
Dasar penelitian
 

Recently uploaded

MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
 

Recently uploaded (8)

MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
 
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
 

Epidemiologi Analitik

  • 1. EPIDEMIOLOGI:EPIDEMIOLOGI: Ilmu yg mempelajari tentang Masalah Kesehatan padaIlmu yg mempelajari tentang Masalah Kesehatan pada Sekelompok ManusiaSekelompok Manusia FREKWENSIFREKWENSI DISTRIBUSIDISTRIBUSI DETERMINANDETERMINAN 2 Hal pokok yg2 Hal pokok yg dilakukan :dilakukan : 1.1. MenemukanMenemukan Masalah KesehatanMasalah Kesehatan 2.2. Mengukur MasalahMengukur Masalah KesehatanKesehatan DikelompokkanDikelompokkan menurut :menurut : 1.1. ManusiaManusia 2.2. TempatTempat 3.3. WaktuWaktu Langkah – langkah :Langkah – langkah : 1.1. MerumuskanMerumuskan HipotesaHipotesa 2.2. Menguji HipotesaMenguji Hipotesa 3.3. Menarik KeseimpulanMenarik Keseimpulan EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI DISKRIPTIFDISKRIPTIF EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI ANALITIKANALITIK
  • 2. • STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS dilakukandilakukan untuk menguji hipotesa mengenai kemungkinanuntuk menguji hipotesa mengenai kemungkinan hubungan kausal antara faktor resiko denganhubungan kausal antara faktor resiko dengan penyakit atau masalah kesehatan.penyakit atau masalah kesehatan. • STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS dilakukandilakukan untuk mendapatkan informasi tentanguntuk mendapatkan informasi tentang bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan /bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan / masalah kesehatan / penyakit dalammasalah kesehatan / penyakit dalam masyarakat bisa terjadi dan mencari sertamasyarakat bisa terjadi dan mencari serta menganalisis hubungan atau interaksi antaramenganalisis hubungan atau interaksi antara faktor resiko dengan kejadian masalahfaktor resiko dengan kejadian masalah kesehatan/penyakit yang sedang terjadi.kesehatan/penyakit yang sedang terjadi. EPIDEMIOLOGY ANALITIKEPIDEMIOLOGY ANALITIK 1)1)
  • 3. • STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS dilakukan untuk mengetahui besarnyadilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi faktor resiko dan hubungannyakontribusi faktor resiko dan hubungannya dengan kejadian penyakit yang diamati.dengan kejadian penyakit yang diamati. • STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITISSTUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIS melakukan perbandingan antara duamelakukan perbandingan antara dua kelompok manusia atau masyarakat, yaitukelompok manusia atau masyarakat, yaitu satu kelompok yang dipelajari dan satusatu kelompok yang dipelajari dan satu kelompok sebagai pembandingkelompok sebagai pembanding. EPIDEMIOLOGY ANALITIKEPIDEMIOLOGY ANALITIK 1)1)
  • 4. EPIDEMIOLOGY ANALITIKEPIDEMIOLOGY ANALITIK STUDY EPIDEMIOLOGI ANALITIK OBSERVASIONAL (NON EKSPERIMENTAL) INTERVENSI ( EKSPERIMENTAL ) Penelitian KOHORT Penelitian KASUS CONTROL Randomized Controlled Trial Field Trial Community Trial
  • 5. 1). Memilih antara Penelitian / Study1). Memilih antara Penelitian / Study Observasional dan Eksperimental (Intervensi)Observasional dan Eksperimental (Intervensi) OBSERVASIOBSERVASI EKSPERIMENEKSPERIMEN Jika masalah kesehatan yang akanJika masalah kesehatan yang akan diteliti sering ditemukan.diteliti sering ditemukan. Jika masalah kesehatan yang akanJika masalah kesehatan yang akan diteliti jarang ditemukan.diteliti jarang ditemukan. Jika bermaksud untuk mencariJika bermaksud untuk mencari penjelasan pertama tentangpenjelasan pertama tentang hubungan sebab akibathubungan sebab akibat Jika bermaksud untuk lebihJika bermaksud untuk lebih menjelaskan hubungan sebabmenjelaskan hubungan sebab akibat (Tindak lanjut penelitianakibat (Tindak lanjut penelitian Observasi)Observasi) Jika tidak mungkin dilakukanJika tidak mungkin dilakukan penelitian eksperimental karenapenelitian eksperimental karena aspek Etika penelitianaspek Etika penelitian Jika dalam melaksanakan penelitianJika dalam melaksanakan penelitian tidak ditemukan hambatan etikatidak ditemukan hambatan etika penelitian.penelitian. Jika diduga akibat yang ditimbulkanJika diduga akibat yang ditimbulkan terlalu berbahaya.terlalu berbahaya. Jika diketahui akibat yangJika diketahui akibat yang ditimbulkan tidak berbahaya.ditimbulkan tidak berbahaya. Jika ingin mengetahui tendensiJika ingin mengetahui tendensi hubungan kausal saja.hubungan kausal saja. Jika ingin mengetahui ada atau tidakJika ingin mengetahui ada atau tidak hubg kausal yg sebenarnya.hubg kausal yg sebenarnya.
  • 6. 2). Memilih antara Penelitian / Study Kohort dan2). Memilih antara Penelitian / Study Kohort dan Kasus Kontrol.Kasus Kontrol. KOHORTKOHORT KASUS - KONTROLKASUS - KONTROL Apabila yang diketahui adalahApabila yang diketahui adalah Penyebab dan yang ingin diketahuiPenyebab dan yang ingin diketahui adalah Akibat.adalah Akibat. Apabila yang diketahui adalah AkibatApabila yang diketahui adalah Akibat dan yang ingin diketahui adalahdan yang ingin diketahui adalah Penyebab.Penyebab. Apabila akibat yang ingin diketahuiApabila akibat yang ingin diketahui banyak ditemukanbanyak ditemukan Apbila akibat yang telah diketahuiApbila akibat yang telah diketahui tersebut jarang ditemukan.tersebut jarang ditemukan. Apabila jarak waktu antara adanyaApabila jarak waktu antara adanya penyebab dan timbulnya akibatpenyebab dan timbulnya akibat relative singkat.relative singkat. Apabila jarak waktu antara adanyaApabila jarak waktu antara adanya penyebab dan timbulnya akibatpenyebab dan timbulnya akibat terlalu lama.terlalu lama. Apabila ingin lebih mengetahuiApabila ingin lebih mengetahui hubungan sebab – akibat (Tindakhubungan sebab – akibat (Tindak lanjut penelitian Kasus Kontrol).lanjut penelitian Kasus Kontrol). Apabila ingin lebih mengetahuiApabila ingin lebih mengetahui hubungan Awal sebab – akibathubungan Awal sebab – akibat Apabila angka drop out diperkirakanApabila angka drop out diperkirakan rendah.rendah. Apabila angka drop out diperkirakanApabila angka drop out diperkirakan Tinggi.Tinggi.
  • 7. Study KohortStudy Kohort • Study Kohort juga sering disebut StudyStudy Kohort juga sering disebut Study Follow-Follow- UpUp atauatau Study InsidensiStudy Insidensi.. • Study Kohort adalah Rancangan Study yangStudy Kohort adalah Rancangan Study yang mempelajari hubungan antaramempelajari hubungan antara paparanpaparan dandan penyakitpenyakit dengan cara membandingkandengan cara membandingkan kelompok terpapar & kelompok tak terpapar.kelompok terpapar & kelompok tak terpapar. • KelompokKelompok22 Study dgn karakteristik tertentu ygStudy dgn karakteristik tertentu yg sama (yg pd awalnya bebas penyakit) tetapisama (yg pd awalnya bebas penyakit) tetapi memiliki tingkat paparan yg berbeda kmdmemiliki tingkat paparan yg berbeda kmd dibandingkandibandingkan INSIDENSIINSIDENSI penyakit yg dialaminyapenyakit yg dialaminya selama periode waktu ttn.selama periode waktu ttn.
  • 8. Pola Rancangan Study KohortPola Rancangan Study Kohort
  • 9. CIRI – CIRI KOHORTCIRI – CIRI KOHORT 1.1. Pemilihan Subyek Penelitian berdasarkanPemilihan Subyek Penelitian berdasarkan Status Paparannya dan kemudian dilakukanStatus Paparannya dan kemudian dilakukan pengamatan dan pencatatan apakahpengamatan dan pencatatan apakah Subyek dalam perkembangannyaSubyek dalam perkembangannya mengalami penyakit yang diteliti atau tidak.mengalami penyakit yang diteliti atau tidak. 2.2. Peneliti hanya mengamati dan mencatatPeneliti hanya mengamati dan mencatat Paparan dan Penyakit ; Dan Tidak denganPaparan dan Penyakit ; Dan Tidak dengan Sengaja Mengalokasikan Paparan (MemberiSengaja Mengalokasikan Paparan (Memberi Intervensi).Intervensi).
  • 10. E+ : Terpapar Faktor Penelitian E- : Tidak Terpapar Faktor Penelitian D+ : Mengalami Penyakit ( Sakit ) D- : Tidak Mengalamai Penyakit ( Sehat )
  • 11. KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN STUDYKEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN STUDY KOHORTKOHORT KEUNTUNGANKEUNTUNGAN KELEMAHANKELEMAHAN 1. Dapat disusun criteria responden seperti yang diinginkan peneliti. 2. Dapat diobservasi semua keterangan yang diinginkan tanpa perlu khawatir akan terjadinya Bias Selection. 3. Hasil yang diperoleh lebih dapat dipercaya. 4. Tidak ada subyek yg sengaja dirugikan karena suatu tindakan atau memberikan paparan yg merugikan krn sifatnya Observasional. 1. Membutuhkan Waktu, Biaya dan Tenaga yang besar. 2. Kemungkinan Drop Out responden tinggi. 3. Sulit dilakukan jika jumlah kasus sangat sedikit. 4. Apabila ada kemajuan ilmu yang mengubah cara diagnosa, metoden ini kemungkinan juga berubah.
  • 12. TEKNIKTEKNIKTeknik penelitian KOHORT dapat dibedakan atas beberapa LANGKAHTeknik penelitian KOHORT dapat dibedakan atas beberapa LANGKAH POKOK, yaitu :POKOK, yaitu : 1.1. Menetapkan Kelompok – kelompok yangMenetapkan Kelompok – kelompok yang Akan Diteliti.Akan Diteliti. Kelompok tersebut dibedakan menjadi 2 yaitu : KELOMPOK TERPAPAR (terkena masalah ) dan KELOMPOK TIDAK TERPAPAR (tidak terkena masalah). 1.1. Menetapkan Besarnya SampleMenetapkan Besarnya Sample 2.2. Mengobservasi dan Mencatat SegalaMengobservasi dan Mencatat Segala Keterangan yang Diperoleh.Keterangan yang Diperoleh. 3.3. Melakukan Interpretasi Data yangMelakukan Interpretasi Data yang Diperoleh.Diperoleh.
  • 13. Menetapkan BesarnyaMenetapkan Besarnya SampleSample N = Q =Q = (100 – P)(100 – P) {(1,96 2PQ + 0,842 P1 Q1 + P2 Q2 )}2 (P2 – P1 )2 Keterangan :Keterangan : NN :: Jumlah Sample.Jumlah Sample. P1P1 : Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Terpapar: Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Terpapar Q1Q1 : Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Terpapar: Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Terpapar P2P2 : Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Tidak: Jml. Orang yg SAKIT pada Kelompok Tidak TerpaparTerpapar Q2Q2 : Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Tidak: Jml. Orang yg SEHAT pada Kelompok Tidak Terpapar.Terpapar. P =P = (P1 + P2)(P1 + P2) 22
  • 14. CONTOHCONTOH N =N = N =N = 435435 (1,96 2PQ + 0,842 P1 Q1 + P2 Q2 )2 (P2 – P1 )2 N =N = {{ (1,96 2 x 0,075 x 0,925 + 0,842 0,10 x( 0,9 + 0,05 x 0,95) }(1,96 2 x 0,075 x 0,925 + 0,842 0,10 x( 0,9 + 0,05 x 0,95) }22 (0,1 – 0,05)(0,1 – 0,05)22 Q =Q = (100 – P)(100 – P) Q =Q = (1– 0,075)(1– 0,075) = 0,925= 0,925 P =P = (P1 + P2)(P1 + P2) 22 = 0,075= 0,075 (0.10 + 0,05)(0.10 + 0,05) P =P = 22
  • 15. Mengobservasi dan Mencatat segalaMengobservasi dan Mencatat segala keterangan yang diperolehketerangan yang diperoleh MEROKOKMEROKOK TOTALTOTAL YAYA TIDAKTIDAK KANKER PARUKANKER PARU POSITIFPOSITIF aa bb a + ba + b NEGATIFNEGATIF cc dd c + dc + d JUMLAHJUMLAH a + ca + c b + db + d a + b + c + da + b + c + d
  • 16. KASUS KONTROLKASUS KONTROL • adalahadalah “Penelitian Epidemiologi Analitik yang bersifat“Penelitian Epidemiologi Analitik yang bersifat Observasional dimana dilakukan perbandingan antaraObservasional dimana dilakukan perbandingan antara SEKELOMPOK ORANG YG MENDERITA PENYAKIT (KASUS)SEKELOMPOK ORANG YG MENDERITA PENYAKIT (KASUS) dengandengan SEKELOMPOK ORANG LAINNYA YG TIDAKSEKELOMPOK ORANG LAINNYA YG TIDAK MENDERITA ENYAKIT TERSEBUT (KONTROL)MENDERITA ENYAKIT TERSEBUT (KONTROL) yang kemudianyang kemudian mencari dan menentukanmencari dan menentukan FAKTOR – FAKTOR PENYEBABFAKTOR – FAKTOR PENYEBAB timbulnya penyakit tersebut”timbulnya penyakit tersebut”.. • Karena yang diketahui dalam Penelitian Kasus Kontrol adalahKarena yang diketahui dalam Penelitian Kasus Kontrol adalah AKIBATAKIBAT (Kasus : missal Penyakit Jantung) dan yang ingin(Kasus : missal Penyakit Jantung) dan yang ingin diteliti adalahditeliti adalah PENYEBABPENYEBAB (factor – factor penyebab yang(factor – factor penyebab yang ditemukan), maka Sifat Penelitian Kasus Kontrol adalahditemukan), maka Sifat Penelitian Kasus Kontrol adalah Retrospekstif, sehingga disebut jugaRetrospekstif, sehingga disebut juga RETROSPEKTIF STUDY.RETROSPEKTIF STUDY. • Selanjutnya, karena pengukuranSelanjutnya, karena pengukuran PENYEBABPENYEBAB (factor – factor(factor – factor yang ditemukan) danyang ditemukan) dan AKIBATAKIBAT (penyakit jantung) dapat(penyakit jantung) dapat dilakukan pada saat yang bersamaan, maka Penelitian Kasusdilakukan pada saat yang bersamaan, maka Penelitian Kasus Kontrol dikenal juga sebagaiKontrol dikenal juga sebagai CROSS – SECTIONAL STUDY.CROSS – SECTIONAL STUDY.
  • 17. KEUNTUNGAN DANKEUNTUNGAN DAN KELEMAHANKELEMAHAN KEUNTUNGANKEUNTUNGAN KELEMAHANKELEMAHAN 1.1. Tidak membutuhkan waktu,Tidak membutuhkan waktu, biaya dan tenaga yang besar.biaya dan tenaga yang besar. 2.2. Tidak ditemukan kemungkinanTidak ditemukan kemungkinan Drop Out pada responden.Drop Out pada responden. 3.3. Dapat dilakukan meskipunDapat dilakukan meskipun kasusnya hanya sedikit.kasusnya hanya sedikit. 1.1. Karena mengumpulkan dataKarena mengumpulkan data masa lampau, maka adamasa lampau, maka ada kemungkinan datanya tidakkemungkinan datanya tidak lengkap.lengkap. 2.2. Karena peristiwa telah terjadi,Karena peristiwa telah terjadi, ada kemungkinan caraada kemungkinan cara pencatatan tidak sama, sehinggapencatatan tidak sama, sehingga sulit dalam menganalisaya.sulit dalam menganalisaya. 3.3. Hasil yang diperoleh kurangHasil yang diperoleh kurang dapat dipercaya dan karena itudapat dipercaya dan karena itu sering dilanjutkan dengansering dilanjutkan dengan Penelitian Kohort atauPenelitian Kohort atau Eksperimen.Eksperimen.
  • 18. TEKNIKTEKNIK 1.1. Menetapkan Kelompok – kelompok yang AkanMenetapkan Kelompok – kelompok yang Akan Diteliti.Diteliti. 2.2. Menetapkan Besarnya SampleMenetapkan Besarnya Sample 3.3. Mengobservasi dan Mencatat SegalaMengobservasi dan Mencatat Segala Keterangan yang Diperoleh.Keterangan yang Diperoleh. 4.4. Melakukan Interpretasi Data yangMelakukan Interpretasi Data yang Diperoleh.Diperoleh.
  • 19.  adl Kelompok yg Menderita Peyakitadl Kelompok yg Menderita Peyakit (KASUS)(KASUS) & Kelompok yg& Kelompok yg Tidak Menderita PenyakitTidak Menderita Penyakit (KONTROL).(KONTROL).  Pemilihan Kelompok KASUSPemilihan Kelompok KASUS :: Ditentkan oleh Tujuan Penelitian yang akan dilakukan.Ditentkan oleh Tujuan Penelitian yang akan dilakukan.  Pemilihan Kelompok KONTROL :Pemilihan Kelompok KONTROL : Pemilihan kelompok control harus mempunyai sifat – sifat yangPemilihan kelompok control harus mempunyai sifat – sifat yang samasama (setara)(setara) kecuali dalam hal Penyakit yang sedang diteliti.kecuali dalam hal Penyakit yang sedang diteliti. Kelompok Kontrol yang dapat dipakai sangat beraneka macam,Kelompok Kontrol yang dapat dipakai sangat beraneka macam, misalnya :misalnya :  Pengunjung lain yang datang berobat ke suatu Rumah Sakit,Pengunjung lain yang datang berobat ke suatu Rumah Sakit,  Tetangga dari orang – orang yang masuk dalam kelompok Kasus,Tetangga dari orang – orang yang masuk dalam kelompok Kasus,  Keluarga lainnya dari penderita yang sedang diteliti.Keluarga lainnya dari penderita yang sedang diteliti.
  • 20. Menetapkan Besarnya SampleMenetapkan Besarnya Sample N =N = {{ (1,96 2u(1 – u) + 0,842 f (1 – f ) + pq) }(1,96 2u(1 – u) + 0,842 f (1 – f ) + pq) }22 ( f – p )( f – p )22 Keterangan :Keterangan : NN :: Jumlah Sample.Jumlah Sample. ff : Perkiraan besarnya paparan di masyarakat: Perkiraan besarnya paparan di masyarakat RR : Perkiraan besarnya Relative Risk (Resiko Relatif): Perkiraan besarnya Relative Risk (Resiko Relatif) qq : 1 – p: 1 – p uu == 1 + f ( R – 1 )1 + f ( R – 1 ) ½ x f { 1 +½ x f { 1 + )})}(( p =p = f xf x RR 1 + f ( R – 1 )1 + f ( R – 1 ) ))(( RR
  • 21. EpidemiologiEpidemiologi EksperimentalEksperimental adalah : Penelitian Epidemiologi AnalitikPenelitian Epidemiologi Analitik yang membandingkan data dariyang membandingkan data dari sekelompok manusia yang dengansekelompok manusia yang dengan sengaja dialokasikan tindakan tertentusengaja dialokasikan tindakan tertentu atau intervensiatau intervensi dengandengan kelompok lainkelompok lain yang sama tetapi tidak dilakukanyang sama tetapi tidak dilakukan intervensi apapun.intervensi apapun.
  • 22. Contoh :Contoh : Ingin mengetahui pengaruh penggunaan Vit. C terhadap penyembuhan penyakit gusi berdarah. Pada penelitian ini para penderita penyakit gusi berdarah dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama diberikan Vitamin C dan kelompok kedua tidak diberikan Vitamin C. Kemudian dilihat hasilnya.
  • 23. Penelitian eksperimentalPenelitian eksperimental dalam Epidemiologi padadalam Epidemiologi pada umumnya hanya menerapkanumumnya hanya menerapkan Jenis Intervensi yang bersifatJenis Intervensi yang bersifat :: −Preventif (Profilaktif)Preventif (Profilaktif) −Promotif, danPromotif, dan −Terapeutik.Terapeutik.
  • 24. Berdasarkan Karakter Subyek Penelitiannya, Eksperimen dlm Epidemiologi dibedakan menjadi 3 macam : 1.1.Uji KlinikUji Klinik 2.2.Eksperimen LapanganEksperimen Lapangan 3.3.Intervensi Komunitas.Intervensi Komunitas.
  • 25. KEUNTUNGAN &KEUNTUNGAN & KELEMAHANKELEMAHANKEUNTUNGAN KERUGIAN 1.1. MemungkinkanMemungkinkan pengawasan yang optimalpengawasan yang optimal sehingga hasil dapat lebihsehingga hasil dapat lebih dipercaya dandipercaya dan merupakan bukti terkuatmerupakan bukti terkuat suatu hubungan kausal.suatu hubungan kausal. 2.2. Apabila jumlahApabila jumlah samplenya besar, dapatsamplenya besar, dapat dihindari pengaruh –dihindari pengaruh – pengaruh luar yang tidakpengaruh luar yang tidak diinginkan.diinginkan. 1.1. Tidak dapat dilakukanTidak dapat dilakukan langsung pada manusia.langsung pada manusia. 2.2. Prinsip Double Blind sulitPrinsip Double Blind sulit diterapkan untukditerapkan untuk penelitian yang bukanpenelitian yang bukan obat.obat.
  • 26. Dalam Penelitian EpidemiologiDalam Penelitian Epidemiologi Eksperimental,Eksperimental, Kelompok – kelompok (Populasi) yang akan ditelitiKelompok – kelompok (Populasi) yang akan diteliti dibedakan menjadi beberapa tingkat, yaitu :zdibedakan menjadi beberapa tingkat, yaitu :z  Populasi ReferenPopulasi Referen Yang dimaksud adalah populasi yang sesuai dengan tujuan peneitian.Yang dimaksud adalah populasi yang sesuai dengan tujuan peneitian.  Populasi StudyPopulasi Study Adalah Populasi yang akan menjadi sasaran pada penelitian yang akanAdalah Populasi yang akan menjadi sasaran pada penelitian yang akan dilakukan. Hal ini untuk menghindari adanya kesulitan secara teknisdilakukan. Hal ini untuk menghindari adanya kesulitan secara teknis karena tidak semua penderita penyakit TBC Paru dapat diteliti.karena tidak semua penderita penyakit TBC Paru dapat diteliti.  Populasi TrialPopulasi Trial Adalah bagian dari Populasi Study yang benar – benar bersediaAdalah bagian dari Populasi Study yang benar – benar bersedia diikutsertakan sebagai responden dalam penelitian.diikutsertakan sebagai responden dalam penelitian.  Kelompok Study dan Kelompok KontrolKelompok Study dan Kelompok Kontrol Dari mereka yang masuk dalam Populasi Trial kemudian dibagiDari mereka yang masuk dalam Populasi Trial kemudian dibagi menjadi 2 kelompok secara acak, yaitu kelompok study dan kelompokmenjadi 2 kelompok secara acak, yaitu kelompok study dan kelompok control.control.
  • 27. Menerima Intervensi Tidak Menerima Intervensi Menerima Intervensi Tidak Menerima Intervensi Tidak Ikut dlm Penelitian Ikut dlm Penelitian (POPULASI TRIAL) Kelompok Study Kelompok Kontrol Populasi Referen Populasi Study BAGAN TINGKATAN KELOMPOK PENELITIANBAGAN TINGKATAN KELOMPOK PENELITIAN EKSPERIMENTALEKSPERIMENTAL
  • 28. EPIDEMIOLOGI KLINIKEPIDEMIOLOGI KLINIK  EEpidemiologi Klinik adalah Penerapan prinsip – prinsip dan metode – metode epidemiologi ke dalam praktek kedokteran klinik.  Epidemiologi klinik masih merupakan sebuahEpidemiologi klinik masih merupakan sebuah istilah yangistilah yang KONTRADIKTIFKONTRADIKTIF yaituyaitu BahwaBahwa epidemiologi itu berurusan denganepidemiologi itu berurusan dengan populasi/komunitas, sementara kedokteranpopulasi/komunitas, sementara kedokteran klinik itu berurusan dengan individu.klinik itu berurusan dengan individu.
  • 29. Hal – hal yang dipelajari dalam epidemiologi klinik mencakup antara lain : Definisi – definisi tentang NormalitasDefinisi – definisi tentang Normalitas dan Abnormalitas,dan Abnormalitas, Akurasi uji – uji diagnostic,Akurasi uji – uji diagnostic, Riwayat penyakit dan prognosisRiwayat penyakit dan prognosis penyakit,penyakit, Efektifitas pengobatan,Efektifitas pengobatan, Tindakan pencegahan dalam praktekTindakan pencegahan dalam praktek kedokteran klinis.kedokteran klinis.
  • 30. NORMALITAS &NORMALITAS & ABNORMALITASABNORMALITAS Normal adalah suatu keadaan yang padaNormal adalah suatu keadaan yang pada umumnya terjadi (Normal adalah Umum)umumnya terjadi (Normal adalah Umum) Abnormalitas berassosiasi dengan penyakit,Abnormalitas berassosiasi dengan penyakit, Abnormal sebagai keadaan yang dapatAbnormal sebagai keadaan yang dapat diobati.diobati.
  • 31. UJI DIAGNOSTIKUJI DIAGNOSTIK  Tujuan dari melakukan uji diagnostic adalahTujuan dari melakukan uji diagnostic adalah Untuk membantu memastikan diagnosis –Untuk membantu memastikan diagnosis – diagnosis yang paling memungkinkan.diagnosis yang paling memungkinkan.  Dalam pengertian ini, maka seharusnyaDalam pengertian ini, maka seharusnya diagnosis itu merupakan sebuah prosesdiagnosis itu merupakan sebuah proses ilmiah.ilmiah.  Oleh karena itu, dalam setiap uji diagnosticOleh karena itu, dalam setiap uji diagnostic seharusnya dilakukan dengan prosedur –seharusnya dilakukan dengan prosedur – prosedur ilmiah seperti layaknya sebuahprosedur ilmiah seperti layaknya sebuah penelitian.penelitian.
  • 32. PENYAKIT JumlahJumlah AdaAda Tidak adaTidak ada HASIL UJIHASIL UJI DIAGNOSTIKDIAGNOSTIK PositifPositif ( a )( a ) Positf SebenarnyaPositf Sebenarnya (True Positif)(True Positif) ( b )( b ) Positif PalsuPositif Palsu (False Positif)(False Positif) a + ba + b NegativeNegative ( c )( c ) Negatif PalsuNegatif Palsu (False negative)(False negative) ( d )( d ) Negatif SebenarnyaNegatif Sebenarnya (True Negatif)(True Negatif) c + dc + d JumlahJumlah a + ca + c b + db + d a+b+c+da+b+c+d • True Positif (a) : banyaknya kasus yg menderita penyakit dg hasil test Positif.True Positif (a) : banyaknya kasus yg menderita penyakit dg hasil test Positif. • True Negatif (d) : banyaknya kasus yg tidak sakit dg hasil test yang Negatif.True Negatif (d) : banyaknya kasus yg tidak sakit dg hasil test yang Negatif. •False Positif ( ) : banyaknya kasus yg sebenarnya tidak sakit tetapi hasil test positif.False Positif ( ) : banyaknya kasus yg sebenarnya tidak sakit tetapi hasil test positif. b b+d •False Negatif ( ): banyaknya kasus yg sebenarnya menderita penyakit tetapi hasilFalse Negatif ( ): banyaknya kasus yg sebenarnya menderita penyakit tetapi hasil test Negatif.test Negatif. c a+c Sensitivitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Positif pada Orang yg MENDERITA Penyakit.Sensitivitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Positif pada Orang yg MENDERITA Penyakit. aa a + ca + c Spesifisitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Negatif pd Orang yg TDK MENDERITA Sakit.Spesifisitas ( ) : Probabilitas hasil Uji Negatif pd Orang yg TDK MENDERITA Sakit. dd b + db + d
  • 33. RIWAYAT PENYAKITRIWAYAT PENYAKIT menunjuk kepada tahap – tahap sebuah penyakitmenunjuk kepada tahap – tahap sebuah penyakit 1.1. Mulai timbulnya patologi penyakit,Mulai timbulnya patologi penyakit, 2.2. Tahap presimtomatis dari timbulnyaTahap presimtomatis dari timbulnya perubahan – perubahan patologis denganperubahan – perubahan patologis dengan munculnya gejala – gejala atau tanda –munculnya gejala – gejala atau tanda – tanda.tanda. 3.3. Tahap sebuah Penyakit ; yang secara klinikTahap sebuah Penyakit ; yang secara klinik benar – benar nyata dan mungkin dapatbenar – benar nyata dan mungkin dapat mengalami perkembangan yang burukmengalami perkembangan yang buruk bahkan menyebabkan kematianbahkan menyebabkan kematian
  • 34. PROGNOSISPROGNOSIS • PrognosisPrognosis : Merupakan prediksi tentang kelangsungan: Merupakan prediksi tentang kelangsungan sebuah penyakit yang mencerminkan sebagaisebuah penyakit yang mencerminkan sebagai probabilitas akan perkembangannya pada masa/tahapprobabilitas akan perkembangannya pada masa/tahap selanjutnya.selanjutnya. • Prognosis dalam pengertian Mortalitas diukur sebagaiPrognosis dalam pengertian Mortalitas diukur sebagai tingkattingkat Fatalitas Kasus (Case Fatality Rate)Fatalitas Kasus (Case Fatality Rate) atauatau Probabilitas Kelangsungan HidupProbabilitas Kelangsungan Hidup.. • Sedangkan Metode yang digunakan untuk MengukurSedangkan Metode yang digunakan untuk Mengukur Prognosis adalahPrognosis adalah Analisis Survival (SurvivalAnalisis Survival (Survival Analysis).Analysis).
  • 35. EFEKTIFITAS PENGOBATANEFEKTIFITAS PENGOBATAN • KEPATUHAN & KETAATANKEPATUHAN & KETAATAN adalah : Suatuadalah : Suatu kedaan sejauh mana penderita itu menjalankankedaan sejauh mana penderita itu menjalankan nasehat – nasehat medis secara baik.nasehat – nasehat medis secara baik. • Metode yang paling sesuai untuk mengetahuiMetode yang paling sesuai untuk mengetahui Efikasi dan Efektifitas adalahEfikasi dan Efektifitas adalah Uji Coba KlinikUji Coba Klinik Acak Terkendali (Randomized ControlledAcak Terkendali (Randomized Controlled Trial)Trial)
  • 36. PENCEGAHAN DI DALAM PRAKTEKPENCEGAHAN DI DALAM PRAKTEK KLINIKKLINIK 1.1. Pencegahan PrimordialPencegahan Primordial Menciptakan prakondisi dimana masyarakat merasa bahwa merokok itu merupakan status kebiasaan yang tidak baik dan masyarakat mampu bersikap positif untuk tidak merokok. 2.2. Pencegahan PrimerPencegahan Primer Promosi Kesehatan Masyarakat : Pencegahan Khusus : 3.3. Pencegahan SekunderPencegahan Sekunder Diagnosis Dini : Screening. Pengobatan : Kemotherapi / Pembedahan. 4.4. Pencegahan Tersier.Pencegahan Tersier. Rehabilitasi
  • 37. TingkatTingkat PencegahanPencegahan FaseFase PenyakitPenyakit SasaranSasaran PRIMORDIA L Kondisi yang mengarahKondisi yang mengarah pada penyebabpada penyebab penyakit.penyakit. Populasi Total danPopulasi Total dan Kelompok – kelompokKelompok – kelompok terseleksi.terseleksi. PRIMER Factor – factorFactor – factor penyebab yang Spesifik.penyebab yang Spesifik. Populasi Total,Populasi Total, Kelompok – kelompokKelompok – kelompok yang terseleksi &yang terseleksi & Individu – individu ygIndividu – individu yg Sehat.Sehat. SEKUNDER Penyakit dalam TahapPenyakit dalam Tahap DiniDini Penderita – penderita.Penderita – penderita. TERSIER Penyakit dalam tahapPenyakit dalam tahap Akhir (Pengobatan ;Akhir (Pengobatan ; Rehabilitasi).Rehabilitasi). Penderita – Penderita.Penderita – Penderita.