SlideShare a Scribd company logo
Introduction to Epidemiology
Presented by Syahrum
Comunicación y Gerencia
1
Basic measurements in epidemiology
Program Studi DIII Keperawatan Solok
Poltekkes Kemenkes RI Padang
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 2
UKURAN-UKURAN DASAR
DALAM EPIDEMIOLOGI
Prepared and Presented by Syahrum
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 3
Apa Keterampilan Unik Dalam
Epidemiologi?
MENGUKU
R
KEJADIAN
PENYAKIT
DALAM
POPULASIIntroduction to Epidemiology Presented by Syahrum
4
5
Ukuran Kejadian Penyakit
6
Apa saja Ukuran Kejadian Penyakit?
Ukuran
Frekuensi/besar/jumlah
penyakit pada populasi
syahrumblog130661@gmail.com 7
Bagaimana Kita Mengukur Penyakit?
Empat Deskriptor Kuantitatif
• Jumlah
• Rasio
• Proporsi
• Rate
syahrumblog130661@gmail.com 8
Deskriptor (Descriptors)
Jumlah: Penggunaan Angka kejadian yang aktual
Misalnya: 100 kasus TB di Komunitas A
Rasio: Mengkuantifikasi besarnya satu kejadian X,
sehubungan dengan kejadian Y yang lain
seperti X/Y
Msalnya: Rasio kasus TB di masyarakat A
terhadap B adalah 1:10
9
Deskriptor (Descriptors)
Proporsi: rasio dimana pembilang disertakan
dalam penyebut
Misalnya: proporsi kasus TB di
komunitas A adalah 10%
Rate : sebuah proporsi dengan elemen waktu
Ini mengukur terjadinya suatu peristiwa
pada satu periode
Alat Ukur
• Proporsi
• Rate
• Rasio
10
Proporsi
Biasanya dinyatakan sebagai persentase (%)
 Pembilang (yang merupakan bagian dari
penyebut)
 Penyebut
 Pengali
 Tidak ada faktor waktu
11
Proporsi – Contoh
Berapa Proporsi Penggemar ..?
12
Proporsi – Contoh
Berapa Proporsi Kelas ini penggemar…?
13
Proporsi – Contoh nyata
Berapa proporsi penduduk menderita ..?
14
Rate
Contains
• Numerator (merupakan bagian dari denominator)
• Denominator
• Pengali
• Periode Waktu (Jangka Waktu)
• Biasanya dinyatakan per 100 / per 1000 penduduk
• Memiliki dimensi waktu, sedangkan PROPORSI
tidak
15
Rate – Contoh
16
Rate – Contoh
17
Rasio
Mengandung
• Numerator (tidak bagian dari denominator)
• Denominator
18
Rasio – Contoh
19
Ratio – Contoh
20
Ringkasan
• Epidemiologi menggunakan tiga alat ukur
utama
1. Proporsi
2. Rate
3. Rasio
21
A. Perhitungan Frekuensi
Penyakit
• Rasio
• Proporsi (Persentase)
• Rate Contoh:
– CDR (crude death rate)
– CBR (crude birth rate)
– RNI (rate of natural increase)
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 22
B. Ukuran Morbiditas
1. Insidence Attact Rate
2. Prevalence :
 Point Prevalence,
 Period Prevalence
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 23
C. Ukuran Mortalitas
1. Crude Death Rate (CDR
2. Age Specific Death Rate (ASDR)
a. Infant mortality rate (IMR)
b. Perinatal mortality rate (PMR)
c. Neonatal mortality rate (NMR)
d. Post Neonatal mortality rate (PNMR)
e. Angka Kematian Balita (Akaba)
f. Maternal Mortality Rate (MMR)
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 24
C. Ukuran Mortalitas
3. Cause Specific Mortality Rate (CSMR)
4. Case Fatality Rate (CFR)
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 25
D. Ukuran Fertilitas
1. Crude Birth Rate (CBR)
2. Age Specific Birth Rate (ASBR
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 26
E. Ukuran Risiko
1. Risiko Atribut (Attribute Risk/AR)
2. Risiko Relatif (Risk Ratio/RR)
3. Odds Ratio (OR)
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 27
A. Perhitungan Frekuensi Penyakit
1. Rasio
- Dapat dinyatakan dalam a/b
- Berguna untuk pembandingan
- Contoh ukuran yang menggunakan rasio
• Sex ratio
• Dependency ratio
• Rasio bidan per penduduk
• Rasio puskesmas per penduduk
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 28
How Many?
Community A Community B
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 29
2. Proporsi/Persentase
•Menyatakan besar relatif suatu kelompok
terhadap total semua kelompok
•Untuk dua kelompok a dan b, proporsi a= a/(a+b)
atau persentase a = a/(a+b) x 100%
Misalnya : Proporsi kematian karena DHF
adalah jumlah yang mati karena DHF dibagi
jumlah seluruh kematian
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 30
A. Perhitungan Frekuensi Penyakit
Distribusi Frekuensi, Proporsi dan Persentase
Responden Menurut Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Frekuensi Proporsi %
Tidak sekolah/tdk tamat SD 5 5/53 9,4
Tamat SD 23 23/53 43,4
Tamat SLTP 10 10/53 18,9
Tamat SLTA 11 11/53 20,8
Tamat Diploma/Universitas 4 4/53 7,5
Jumlah 53 100
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 31
3. Rate
• Besarnya peristiwa yang terjadi terhadap
jumlah keseluruhan penduduk dimana
peristiwa itu berlangsung dalam suatu batas
waktu tertentu
• Memasukkan unsur waktu dalam perhitungan
rasio maupun proporsi
• Contoh:
– CDR (crude death rate)
– CBR (crude birth rate)
– RNI (rate of natural increase)
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 32
A. Perhitungan Frekuensi
Penyakit
Rate
1000
huntengah tapopulasi
setahundalamhidupkelahiranN
CBR
1000
huntengah tapopulasi
setahundalamkematianN
CDR
CDRCBRRNI 
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 33
B. Ukuran Morbiditas
1.Insidensi
Jumlah kejadian/penyakit (kasus baru) pada
kelompok pddk tertentu dlm suatu kurun waktu
tertentu
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 34
Incidence
35
Incidence – example
JANUARY 1, 2016 DECEMBER 31, 2016
36
Pada penyakit menular tertentu dengan
masa tunas yg pendek dapat dihitung attack
rate (angka serangan), misal pada wabah
atau Kejadian Luar Biasa (KLB) yg biasanya
berlangsung tidak terlalu lama (beberapa
hari atau minggu saja).
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 37
B. Ukuran Morbiditas
Example of use of incidence
This news article is giving only the numerators,
Without denominator, it is hard to place much importance
38
2. Prevalensi
a. Point prevalence, jlh seluruh penderita
(lama+baru) yg ada pada suatu saat
tertentu
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 39
B. Ukuran Morbiditas
Point prevalence – example
JANUARY 1, 2016 DECEMBER 31, 2016
40
b. Periode prevalence, jlh seluruh
penderita (lama+baru) yg ada pada
suatu periode tertentu
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 41
B. Ukuran Morbiditas
Period prevalence – example
JANUARY 1, 2016 DECEMBER 31, 2016
42
syahrumblog130661@gmail.com 43
Incidence Vs prevalence
 Angka kejadian (Insidensi) hanya mempertimbangkan
kasus penyakit yang baru
Angka prevalensi mempertimbangkan semua kasus
penyakit (baru + lama)
 Angka Insidensi (kejadian) menganggap populasi yang
beresiko sebagai penyebut
Angka prevalensi menganggap total populasi sebagai
penyebut
 Angka Insidensi & Angka prevalensi periode
memerlukan studi lanjutan (Follow up Study)
Angka prevalensi titik memerlukan penelitian cross
sectional
44
Hubungan antara Prevalence Rate &
Incidence Rates
Prevalensi α Insiden
Prevalensi α Durasi rata-rata
Prevalensi α Insiden X Durasi rata-rata
Kenaikan angka prevalensi mungkin belum tentu
Karena kenaikan angka insiden, bisa jadi karena
peningkatan durasi rata-rata penyakit akibat
penurunan angka kematian dan / atau angka
pemulihan
Relation between incidence &
prevalence
45
Contoh soal :
1. Jika kita ingin memperoleh ukuran insidensi
kanker payudara diantara wanita di Kabupaten
Solok tahun 2016, kasus kanker payudara
mana yg kita jadikan penyebut (numerator) ?
a. Seluruh kasus kanker payudara diantara
wanita Kabupaten Solok tahun 2016 ?, atau
b. Hanya kasus baru kanker payudara diantara
wanita Kabupaten Solok 2016 ?
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 46
Contoh soal :
2: Diasumsikan kita mulai menghitung insidensi
pada 1 Januari 2016, wanita Kab. Solok mana
yangg kita jadikan pembilang (denuminator)
dari ukuran insidensi ?
a. Seluruh wanita di Kab. Solok pada tahun 2016.
b. Hanya wanita tanpa kaknker payudara di
Kab. Solok pada 1 Januari 2016
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 47
Contoh soal :
3: Untuk menghitung prevalensi kanker payudara
pada wanita Kab. Solok 2016, kasus kanker
payudara mana yang kita jadikan numeraor ?
a. Seluruh kasus kanker payudara yg dilaporkan
pad atahun 2016?
b. Seluruh kasus kanker payudara yg pernah
dilaporkan?, atau
c. Seluruh kasus kanker payudara yg masih
bertahan yg pernah dilaporkan?
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 48
Contoh soal :
4.Selama tahun 2016 ditemukan 100 org
penderita TB baru. Penderita TB tahun 2015
yang masih bertahan sampai tahun 2016 50
orang. Jumlah pddk Kab. Solok 400.000 orang.
 Hitung angka insidensi dan prevalensi TB di
Kab Solok tahun 2016!
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 49
Manfaat ukuran insidensi
1. Angka insidensi dapat digunakan untuk
mengukur angka kejadian penyakit. Perubahan
angka insidensi dapat menunjukkan adanya
perubahan faktor2 penyebab penyakit, yaitu
fluktuasi alamiah dan adanya program
pencegahan.
2. Dalam penelitian Epidemiologi  sebab akibat
3. Perbandingan antara berbagai populasi dengan
pemamapan yg berbeda
4. Untuk mengukur besarnya risiko determinan
tertentu
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 50
Manfaat ukuran prevalensi
1. Menggambarkan tingkat keberhasilan
program pemberantasan penyakit
2. Penyusunan perencanaan pelayanan
kesehatan, misal obat, tenaga, ruangan
3. Menyatakan banyaknya kasus yg dapat
didiagnosis
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 51
C. Ukuran Mortalitas
1. Crude Death Rate (CDR)
Angka kematian kasar adalah jumlah kematian
yg dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk
di pertengahan tahun yg sama
AKK/CDR = Jmh kematian yg dicatat dlm thn kalender X 1000
Jlh seluruh pddk pertengahan thn yg sama
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 52
Total population in Solok Distric in 2016
53
No. of deaths in Solok District in 2016
54
CDR in Solok District in 2016
55
2. Age Specific Death Rate (ASDR)
Jmlh kematian pada kelompok umur tertentu
tertentu selama satu tahun
Jmlh penduduk golongan umur tersebut pada
pertengahan tahun yg sama
/ 1000
• Bisa interval 5 tahunan atau
• Kelompok umur khusus spt : neonatus, bayi,
balita, usia sekolah, dewasa, usia lanjut, dll.
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 56
C. Ukuran Mortalitas
Kelompok Umur
Cth : Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)
Dirinci lagi menjadi :
Perinatal Mortality Rate (Kematian Janin >28 mgg Usia
Kehamilan s.d bayi berusia 7 hari)
Neonatal Mortality Rate (0 – 1 bulan)
Post Neonatal Mortality Rate (1 bulan – 1 tahun)
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 57
A. Infant mortality rate (IMR)
Examples for age spesific death rates:
Jmlh kematian bayi selama satu tahun
Jmlh bayi lahir hidup di area yg sama dan tahun yg sama
/ 1000
Tinggi rendahnya IMR berkaitan dengan
1. Penyakit infeksi yg dapat dicegah dgn imunisasi
2. Diare yg dapat menyebabkan dehidrasi
3. Personal higiene dan sanitasi lingkungan yg
kurang memadai, serta sosial ekonomi rendah
4. Gizi buruk dan daya tahan tubuh yg menurun
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 58
B. Perinatal mortality rate (PMR)
Examples for age spesific death rates:
Jmlh kematian janin pada kehamilan 28 mgg atau lebih
+ jumlah kematian bayi < 7 hari selama satu tahun
Jmlh bayi lahir hidup di area yg sama dan tahun yg sama
/ 1000
Tinggi rendahnya PMR berkaitan dengan
1. Banyaknya bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
2. Status gizi ibu dan bayi
3. Keadaan sosial ekonomi
4. Penyakit infeksi terutama ISPA
5. Pertolongan persalinan
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 59
C. Neonatal mortality rate (NMR)
Examples for age spesific death rates:
Jmlh kematian bayi berumur < 28 hari selama satu tahun
Jmlh bayi lahir hidup di area yg sama dan tahun yg sama
/ 1000
Tinggi rendahnya NMR berguna untuk mengetahui :
1. Tinggi randahnya usaha perawatan antenatal/
selama kehamilan dan post natal/perawatan bayi
setelah lahir
2. Program imunisasi
3. Pertolongan persalinan
4. Penyakit infeksi terutama ISPA
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum
60
D. Post Neonatal mortality rate (PNMR)
Examples for age spesific death rates:
Jmlh kematian bayi berumur > 28 hari sampai 1 tahun
selama satu tahun
Jmlh bayi lahir hidup di area yg sama dan tahun yg sama
/ 1000
Tinggi rendahnya PNMR berkaitan dengan :
1. Penyakit infeksi yang sebenarnya dapat dicegah
dengan imunisasi
2. Diare yg mengakibatkan dehidrasi
3. Lingkungan dan higiene sanitasi yg kurang memadai
4. Gizi buruk dan penurunan daya tahan tubuh
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 61
E. Angka Kematian Balita (Akaba)
Examples for age spesific death rates:
Jmlh kematian balita dalam 1 tahun
Jmlh balita di area yg sama dan tahun yg sama
/ 1000
Tinggi rendahnya Akaba berkaitan dengan :
1. Program pelayanan kesehatan
2. Program imunisasi
3. Program perbaikan gizi
4. Tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi, dll
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 62
Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan
Examples for age spesific death rates:
F. Maternal Mortality Rate (MMR)
Jmlh kematian ibu karena kehamilan, persalinan dan
masa nifas selama satu tahun
Jmlh kelahiran hidup pada tahun dan wilayah yg sama
/ 100 000
1. Keadaan sosial ekonomi
2. Kesehatan ibu selama hamil, bersalin dan nifas
3. Pelayanan kesehatan terhadap ibu
4. Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 63
3. Cause Specific Mortality Rate (CSMR)
Jmlh kematian karena sebab penyakit tertentu
selama satu tahun
Jmlh penduduk pada pertengahan tahun yg sama
/ 100000
Jumlahnya sangat kecil dibandingkan jumlah
penduduk
Maka digunakan konstanta 100.000 untuk
menghindari angka desimal
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 64
Total population in Solok Town in
2016
65
No. of deaths in Solok Town in 2015
66
Cause of death – cholera
67
Cholera specific death rate in Solok
Town in 2016
68
Lebih menunjukkan keganasan penyakit
tersebut pada kondisi atau lingkungan
tertentu
Seperti kematian saat Kejadian Luar Biasa
(KLB) penyakit tertentu
Jmlh kematian karena penyebab penyakit tertentu
dlm suatu lingkungan dan kurun waktu tertentu
Jmlh penderita penyakit tsb dlm lingkungan dan kurun
waktu yg sama
/ 1 000
4. Case Fatality Rate (CFR)
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 69
Total no. of cholera cases
70
No. of people died due to cholera
71
Total no. of cholera cases
72
Contoh soal :
Selama tahun 2016 di Kabupaten Solok
dilaporkan 9.000 kasus DBD. 100 org
diantaranya meninggal dunia. Jumlah pddk
Tanah Datar 400.000 orang.
 Hitung angka :
1. Cause Spesific Mortality Rate (CSMR)
2. Case Fatality Rate (CFR)
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 73
D. Ukuran Fertilitas
1. Crude Birth Rate (CBR)
Angka kelahiran kasar adalah jumlah kelahiran
yg dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk
di pertengahan tahun yg sama
Jmlh kelahiran hidup selama satu tahun
Jmlh penduduk pada pertengahan tahun yg sama
/ 1000
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 74
• Perhitungan CBR ini sederhana, mudah
dihitung tetapi kasar.
• Perhitungan ini disebut perhitungan kasar
karena yang menjadi pembagi adalah
seluruh penduduk baik laki-laki maupun
perempuan seluruh usia termasuk yang
bukan perempuan usia reproduksi (15-49
tahun).
Keterbatasan CBR
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 75
2. Age Specific Birth Rate (ASBR)
Jumlah kelahiran hidup oleh ibu pada golongan
umur tertentu yg dicatat selama satu tahun per
1000 penduduk wanita golongan umur tertentu
pada pertengahan tahun yg sama
Jmlh kelahiran hidup oleh ibu golongan umur
tertentu selama satu tahun
Jmlh penduduk wanita golongan umur tertentu
pada pertengahan tahun yg sama
/ 1000
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 76
Age Specific Birth Rate (ASBR)
• Biasanya dengan interval 5 tahun
• Usia subur = 15 – 49 tahun  7 interval.
• Dapat disusun menjadi distribusi frekuensi pada
setiap golongan umur (interval).
• Dapat diketahui : umur berapa yang punya
tingkat kesuburan yang tinggi.
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 77
• Usia 15-20  5/25 x 1000 = 200 per 1000
• Usia 20-25  10/30 x 1000 = 333 per 1000
Dapat disimpulkan wanita usia 20-25 tahun.
lebih subur daripada usia 15-20 tahun
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 78
E. Ukuran Risiko
Risiko dapat diartikan sebagai derajad ketidakpastian
Risiko = 0
Ada kepastian suatu peristiwa tidak akan terjadi
Risiko = 1
Terdapat kepastian bahwa suatu peristiwa pasti
akan terjadi
Besarnya risiko untuk terkena penyakit dapat
dibandingkan dengan menghitung besarnya
insidensi suatu penyakit antara orang yg terpapar
degan faktor penyebab penyakit tersebut degan
yang tidak terpapar
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 79
1. Risiko Atribut (Attribute Risk/AR)
• Selisih angka insidensi antara kelompok terpapar dgn
tidak terpapar
• Dianggap sbg akibat pemaparan oleh faktor penyebab
penyakit (atribut)
Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker paru
Dari 100 perokok berat  5 menderita ca paru  besar
risiko = 5/100 = 0,05
Dari 100 bukan perokok  2 menderita ca paru  besar
risiko = 2/100 = 0,02
Risiko Atribut = 0,05 – 0,02 = 0,03  3% insidensi ca
paru disebabkan oleh kebiasaan merokok
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 80
Risiko atribut bermanfaat untuk memperkirakan
besarnya risiko yg dapat dihindarkan bila ‘atribut’
yg dianggap sbg penyebab penyakit dihindarkan.
Cth : Hubungan antara kontrasepsi oral dgn tromboflebitis
Dari 1700 pengguna kontrasepsi oral  17 menderita
tromboflebitis
Dari 1000 yg tdk menggunakan kontrasepsi  5 menderita
tromboflebitis
Risiko Atribut = (17/1700) – (5/1000) = 0,005  0,5%
Risiko tromboflebitis yg dapat dihindarkan dgn tidak
menggunakan kontrasepsi oral adalah 0,53%
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 81
Risko atribut penting diketahui untuk :
• Penyuluhan kepada masyarakat ttg
manfaat yg diperoleh bila faktor penyebab
penyakit dihindarkan
• Menyusun rencana pencegahan penyakit
dgn menghilangkan atau mengurangi
‘atribut’ atau faktor yg dianggap sbg
penyebab timbulnya penyakit
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 82
2. Risiko Relatif (Risk Ratio/RR)
• Menghitung rasio antara 2 kelompok
• Membandingkan insidensi antara kelompok terpapar dgn
yg tidak terpapar
Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker Paru
Dari 1000 perokok  90 menderita ca Paru
Dari 1000 bukan perokok  30 menderita ca Paru
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 83
Besarnya risiko yg ditanggung oleh perokok untuk terkena
ca Paru dibandingkan dgn bukan perokok dapat dijelaskan
sbb.
Ca Paru Jumlah Risiko
+ -
Perokok 90 910 1000 0,09
Bukan
perokok 30 970
1000 0,03
Jumlah 120 1880 2000 RR=3,0
Kesimpulan : Perokok mempunyai risiko menderita Ca Paru 3
kali lebih besar dibandingkan dengan bukan perokok
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 84
3. Odds Ratio (OR)
• Pada penelitian retrospektif perhitungan risiko relatif
hanya berdasarkan perkiraan saja yg disebut odds ratio.
• Yg dibandingkan bukan angka insidensi tetapi
pemaparan
Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker Paru
Dari 1000 perokok  90 menderita ca Paru
Dari 1000 bukan perokok  30 menderita ca Paru
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 85
Besarnya risiko yg ditanggung oleh perokok untuk terkena
ca paru dibandingkan dgn bukan perokok dapat dijelaskan
sbb.
Ca Paru Odds
+ -
Perokok 90 910 90/910
Bukan
perokok
30 970 30/970
Odds 90/30 910/970 OR=3,2
Kesimpulan : Besarnya risiko untuk menderita Ca Parupada
perokok 3,2 kali lebih besar dibandingkan dengan risiko
menderita Paru pada yang bukan perokok
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 86
• OR = 90/910 : 30/970
= 90 x 970/30x910
= 87300/27300
= 3,2
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 87
Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 88
Thank You
Introduction to Epidemiology Presented
by Syahrum 89

More Related Content

What's hot

Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
NajMah Usman
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
HMRojali
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
rickygunawan84
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 
5.surveilans malaria
5.surveilans malaria5.surveilans malaria
5.surveilans malariaJoni Iswanto
 
ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
rafi rafiuddin rasyids ya'ban
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakitdahlia_purba
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
Niken Kurniasih
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
Sukistinah
 
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Tata Naipospos
 
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
Irfrans D' Rayyan
 
Problem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyProblem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyDae Zhun
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
NajMah Usman
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Afina Permatasari
 
Konsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahKonsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabah
rickygunawan84
 
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
NajMah Usman
 
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malariaJoni Iswanto
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
NajMah Usman
 
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Helda Zakiya Fitri
 

What's hot (20)

Bab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epidBab viii surveilans epid
Bab viii surveilans epid
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 
5.surveilans malaria
5.surveilans malaria5.surveilans malaria
5.surveilans malaria
 
ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
 
Ukuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi PenyakitUkuran Frekuensi Penyakit
Ukuran Frekuensi Penyakit
 
Ppt stunting niken
Ppt stunting nikenPpt stunting niken
Ppt stunting niken
 
Metode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatanMetode promosi kesehatan
Metode promosi kesehatan
 
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
Surveilans Berbasis Risiko - BVet Lampung, Bandar Lampung, 2 April 2014
 
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
 
Problem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyProblem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masy
 
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
 
Diseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologiDiseminasi data surveilans epiemiologi
Diseminasi data surveilans epiemiologi
 
Konsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahKonsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabah
 
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
 
Indikator program malaria
Indikator program malariaIndikator program malaria
Indikator program malaria
 
Ppt malaria
Ppt malariaPpt malaria
Ppt malaria
 
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular MalariaBAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
BAB 11 Epidemiologi Penyakit Menular Malaria
 
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
 

Similar to 08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi

5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.ppt5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.ppt
Na'mal Saleh
 
5 hand out prinsip epidemiologi
5 hand out prinsip epidemiologi5 hand out prinsip epidemiologi
5 hand out prinsip epidemiologi
agustriyanah
 
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.pptPPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
JoniSiahaan
 
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptEpidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
AyuEnjelitaGultom
 
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologiIstilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
pjj_kemenkes
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
Ngulya Imroatul
 
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
fachrulshidiq3
 
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
ZilMp1
 
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
Oktarina Permatasari
 
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdfUKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
viviindriyani2
 
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjriTugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
AndreZeref
 
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptxDasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
AlfrianaMargareta
 
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxPENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
AnnisaIntanPratiwi
 
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkunganIndikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
MuhammadRafliferdian
 
Data k lb_wabah_prov_sumsel_2015-dikonversi[1]
Data k lb_wabah_prov_sumsel_2015-dikonversi[1]Data k lb_wabah_prov_sumsel_2015-dikonversi[1]
Data k lb_wabah_prov_sumsel_2015-dikonversi[1]
Ajrinaaputri
 
TUGAS PENYAJIAN DATA
TUGAS PENYAJIAN DATATUGAS PENYAJIAN DATA
TUGAS PENYAJIAN DATA
resna adtya
 
Data k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversi
Data k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversiData k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversi
Data k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversi
Fitriasryngsh26
 
Data k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversi
Data k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversiData k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversi
Data k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversi
liapurnm
 
Makalah nandang
Makalah nandangMakalah nandang
Makalah nandang
apriliantonandang14
 

Similar to 08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi (20)

5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.ppt5_Insiden dan Prevalens.ppt
5_Insiden dan Prevalens.ppt
 
5 hand out prinsip epidemiologi
5 hand out prinsip epidemiologi5 hand out prinsip epidemiologi
5 hand out prinsip epidemiologi
 
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.pptPPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
PPT-UEU-Epidemiologi-Lingkungan-Pertemuan-6.ppt
 
2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm2 epidemiologi ikm
2 epidemiologi ikm
 
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptEpidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
 
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologiIstilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
 
Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi Ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
 
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
 
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
 
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
MPI 1 Surveilans Penyakit Menular Potensial KLB - Wabah
 
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdfUKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
 
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjriTugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
 
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptxDasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
 
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptxPENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
 
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkunganIndikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
Indikator derajat kesehatan ilmu kesehatan lingkungan
 
Data k lb_wabah_prov_sumsel_2015-dikonversi[1]
Data k lb_wabah_prov_sumsel_2015-dikonversi[1]Data k lb_wabah_prov_sumsel_2015-dikonversi[1]
Data k lb_wabah_prov_sumsel_2015-dikonversi[1]
 
TUGAS PENYAJIAN DATA
TUGAS PENYAJIAN DATATUGAS PENYAJIAN DATA
TUGAS PENYAJIAN DATA
 
Data k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversi
Data k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversiData k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversi
Data k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversi
 
Data k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversi
Data k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversiData k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversi
Data k lb wabah prov sumsel 2015 dikonversi
 
Makalah nandang
Makalah nandangMakalah nandang
Makalah nandang
 

More from Syahrum Syuib

07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakit
07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakit07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakit
07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakit
Syahrum Syuib
 
06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit
06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit
06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit
Syahrum Syuib
 
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
Syahrum Syuib
 
04. sehat sakit dan masalah kesehatan
04. sehat sakit dan masalah kesehatan04. sehat sakit dan masalah kesehatan
04. sehat sakit dan masalah kesehatan
Syahrum Syuib
 
03. epidemiologi dalam chn
03. epidemiologi dalam chn03. epidemiologi dalam chn
03. epidemiologi dalam chn
Syahrum Syuib
 
02. sejarah perkembangan epidemiologi
02. sejarah perkembangan epidemiologi02. sejarah perkembangan epidemiologi
02. sejarah perkembangan epidemiologi
Syahrum Syuib
 
01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi
Syahrum Syuib
 
Syahrum_Diktat Pengantar Penelitian Keperawatan
Syahrum_Diktat Pengantar Penelitian KeperawatanSyahrum_Diktat Pengantar Penelitian Keperawatan
Syahrum_Diktat Pengantar Penelitian Keperawatan
Syahrum Syuib
 

More from Syahrum Syuib (8)

07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakit
07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakit07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakit
07. tingkatan dan uapaya pencegahan penyakit
 
06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit
06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit
06. proses kejadian dan riwayat alamiah penyakit
 
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
 
04. sehat sakit dan masalah kesehatan
04. sehat sakit dan masalah kesehatan04. sehat sakit dan masalah kesehatan
04. sehat sakit dan masalah kesehatan
 
03. epidemiologi dalam chn
03. epidemiologi dalam chn03. epidemiologi dalam chn
03. epidemiologi dalam chn
 
02. sejarah perkembangan epidemiologi
02. sejarah perkembangan epidemiologi02. sejarah perkembangan epidemiologi
02. sejarah perkembangan epidemiologi
 
01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi01. pengantar epidemiologi
01. pengantar epidemiologi
 
Syahrum_Diktat Pengantar Penelitian Keperawatan
Syahrum_Diktat Pengantar Penelitian KeperawatanSyahrum_Diktat Pengantar Penelitian Keperawatan
Syahrum_Diktat Pengantar Penelitian Keperawatan
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 

08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi

  • 1. Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum Comunicación y Gerencia 1
  • 2. Basic measurements in epidemiology Program Studi DIII Keperawatan Solok Poltekkes Kemenkes RI Padang Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 2
  • 3. UKURAN-UKURAN DASAR DALAM EPIDEMIOLOGI Prepared and Presented by Syahrum Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 3
  • 4. Apa Keterampilan Unik Dalam Epidemiologi? MENGUKU R KEJADIAN PENYAKIT DALAM POPULASIIntroduction to Epidemiology Presented by Syahrum 4
  • 6. 6 Apa saja Ukuran Kejadian Penyakit? Ukuran Frekuensi/besar/jumlah penyakit pada populasi
  • 7. syahrumblog130661@gmail.com 7 Bagaimana Kita Mengukur Penyakit? Empat Deskriptor Kuantitatif • Jumlah • Rasio • Proporsi • Rate
  • 8. syahrumblog130661@gmail.com 8 Deskriptor (Descriptors) Jumlah: Penggunaan Angka kejadian yang aktual Misalnya: 100 kasus TB di Komunitas A Rasio: Mengkuantifikasi besarnya satu kejadian X, sehubungan dengan kejadian Y yang lain seperti X/Y Msalnya: Rasio kasus TB di masyarakat A terhadap B adalah 1:10
  • 9. 9 Deskriptor (Descriptors) Proporsi: rasio dimana pembilang disertakan dalam penyebut Misalnya: proporsi kasus TB di komunitas A adalah 10% Rate : sebuah proporsi dengan elemen waktu Ini mengukur terjadinya suatu peristiwa pada satu periode
  • 10. Alat Ukur • Proporsi • Rate • Rasio 10
  • 11. Proporsi Biasanya dinyatakan sebagai persentase (%)  Pembilang (yang merupakan bagian dari penyebut)  Penyebut  Pengali  Tidak ada faktor waktu 11
  • 12. Proporsi – Contoh Berapa Proporsi Penggemar ..? 12
  • 13. Proporsi – Contoh Berapa Proporsi Kelas ini penggemar…? 13
  • 14. Proporsi – Contoh nyata Berapa proporsi penduduk menderita ..? 14
  • 15. Rate Contains • Numerator (merupakan bagian dari denominator) • Denominator • Pengali • Periode Waktu (Jangka Waktu) • Biasanya dinyatakan per 100 / per 1000 penduduk • Memiliki dimensi waktu, sedangkan PROPORSI tidak 15
  • 18. Rasio Mengandung • Numerator (tidak bagian dari denominator) • Denominator 18
  • 21. Ringkasan • Epidemiologi menggunakan tiga alat ukur utama 1. Proporsi 2. Rate 3. Rasio 21
  • 22. A. Perhitungan Frekuensi Penyakit • Rasio • Proporsi (Persentase) • Rate Contoh: – CDR (crude death rate) – CBR (crude birth rate) – RNI (rate of natural increase) Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 22
  • 23. B. Ukuran Morbiditas 1. Insidence Attact Rate 2. Prevalence :  Point Prevalence,  Period Prevalence Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 23
  • 24. C. Ukuran Mortalitas 1. Crude Death Rate (CDR 2. Age Specific Death Rate (ASDR) a. Infant mortality rate (IMR) b. Perinatal mortality rate (PMR) c. Neonatal mortality rate (NMR) d. Post Neonatal mortality rate (PNMR) e. Angka Kematian Balita (Akaba) f. Maternal Mortality Rate (MMR) Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 24
  • 25. C. Ukuran Mortalitas 3. Cause Specific Mortality Rate (CSMR) 4. Case Fatality Rate (CFR) Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 25
  • 26. D. Ukuran Fertilitas 1. Crude Birth Rate (CBR) 2. Age Specific Birth Rate (ASBR Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 26
  • 27. E. Ukuran Risiko 1. Risiko Atribut (Attribute Risk/AR) 2. Risiko Relatif (Risk Ratio/RR) 3. Odds Ratio (OR) Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 27
  • 28. A. Perhitungan Frekuensi Penyakit 1. Rasio - Dapat dinyatakan dalam a/b - Berguna untuk pembandingan - Contoh ukuran yang menggunakan rasio • Sex ratio • Dependency ratio • Rasio bidan per penduduk • Rasio puskesmas per penduduk Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 28
  • 29. How Many? Community A Community B Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 29
  • 30. 2. Proporsi/Persentase •Menyatakan besar relatif suatu kelompok terhadap total semua kelompok •Untuk dua kelompok a dan b, proporsi a= a/(a+b) atau persentase a = a/(a+b) x 100% Misalnya : Proporsi kematian karena DHF adalah jumlah yang mati karena DHF dibagi jumlah seluruh kematian Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 30 A. Perhitungan Frekuensi Penyakit
  • 31. Distribusi Frekuensi, Proporsi dan Persentase Responden Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi Proporsi % Tidak sekolah/tdk tamat SD 5 5/53 9,4 Tamat SD 23 23/53 43,4 Tamat SLTP 10 10/53 18,9 Tamat SLTA 11 11/53 20,8 Tamat Diploma/Universitas 4 4/53 7,5 Jumlah 53 100 Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 31
  • 32. 3. Rate • Besarnya peristiwa yang terjadi terhadap jumlah keseluruhan penduduk dimana peristiwa itu berlangsung dalam suatu batas waktu tertentu • Memasukkan unsur waktu dalam perhitungan rasio maupun proporsi • Contoh: – CDR (crude death rate) – CBR (crude birth rate) – RNI (rate of natural increase) Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 32 A. Perhitungan Frekuensi Penyakit
  • 34. B. Ukuran Morbiditas 1.Insidensi Jumlah kejadian/penyakit (kasus baru) pada kelompok pddk tertentu dlm suatu kurun waktu tertentu Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 34
  • 36. Incidence – example JANUARY 1, 2016 DECEMBER 31, 2016 36
  • 37. Pada penyakit menular tertentu dengan masa tunas yg pendek dapat dihitung attack rate (angka serangan), misal pada wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) yg biasanya berlangsung tidak terlalu lama (beberapa hari atau minggu saja). Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 37 B. Ukuran Morbiditas
  • 38. Example of use of incidence This news article is giving only the numerators, Without denominator, it is hard to place much importance 38
  • 39. 2. Prevalensi a. Point prevalence, jlh seluruh penderita (lama+baru) yg ada pada suatu saat tertentu Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 39 B. Ukuran Morbiditas
  • 40. Point prevalence – example JANUARY 1, 2016 DECEMBER 31, 2016 40
  • 41. b. Periode prevalence, jlh seluruh penderita (lama+baru) yg ada pada suatu periode tertentu Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 41 B. Ukuran Morbiditas
  • 42. Period prevalence – example JANUARY 1, 2016 DECEMBER 31, 2016 42
  • 43. syahrumblog130661@gmail.com 43 Incidence Vs prevalence  Angka kejadian (Insidensi) hanya mempertimbangkan kasus penyakit yang baru Angka prevalensi mempertimbangkan semua kasus penyakit (baru + lama)  Angka Insidensi (kejadian) menganggap populasi yang beresiko sebagai penyebut Angka prevalensi menganggap total populasi sebagai penyebut  Angka Insidensi & Angka prevalensi periode memerlukan studi lanjutan (Follow up Study) Angka prevalensi titik memerlukan penelitian cross sectional
  • 44. 44 Hubungan antara Prevalence Rate & Incidence Rates Prevalensi α Insiden Prevalensi α Durasi rata-rata Prevalensi α Insiden X Durasi rata-rata Kenaikan angka prevalensi mungkin belum tentu Karena kenaikan angka insiden, bisa jadi karena peningkatan durasi rata-rata penyakit akibat penurunan angka kematian dan / atau angka pemulihan
  • 45. Relation between incidence & prevalence 45
  • 46. Contoh soal : 1. Jika kita ingin memperoleh ukuran insidensi kanker payudara diantara wanita di Kabupaten Solok tahun 2016, kasus kanker payudara mana yg kita jadikan penyebut (numerator) ? a. Seluruh kasus kanker payudara diantara wanita Kabupaten Solok tahun 2016 ?, atau b. Hanya kasus baru kanker payudara diantara wanita Kabupaten Solok 2016 ? Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 46
  • 47. Contoh soal : 2: Diasumsikan kita mulai menghitung insidensi pada 1 Januari 2016, wanita Kab. Solok mana yangg kita jadikan pembilang (denuminator) dari ukuran insidensi ? a. Seluruh wanita di Kab. Solok pada tahun 2016. b. Hanya wanita tanpa kaknker payudara di Kab. Solok pada 1 Januari 2016 Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 47
  • 48. Contoh soal : 3: Untuk menghitung prevalensi kanker payudara pada wanita Kab. Solok 2016, kasus kanker payudara mana yang kita jadikan numeraor ? a. Seluruh kasus kanker payudara yg dilaporkan pad atahun 2016? b. Seluruh kasus kanker payudara yg pernah dilaporkan?, atau c. Seluruh kasus kanker payudara yg masih bertahan yg pernah dilaporkan? Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 48
  • 49. Contoh soal : 4.Selama tahun 2016 ditemukan 100 org penderita TB baru. Penderita TB tahun 2015 yang masih bertahan sampai tahun 2016 50 orang. Jumlah pddk Kab. Solok 400.000 orang.  Hitung angka insidensi dan prevalensi TB di Kab Solok tahun 2016! Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 49
  • 50. Manfaat ukuran insidensi 1. Angka insidensi dapat digunakan untuk mengukur angka kejadian penyakit. Perubahan angka insidensi dapat menunjukkan adanya perubahan faktor2 penyebab penyakit, yaitu fluktuasi alamiah dan adanya program pencegahan. 2. Dalam penelitian Epidemiologi  sebab akibat 3. Perbandingan antara berbagai populasi dengan pemamapan yg berbeda 4. Untuk mengukur besarnya risiko determinan tertentu Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 50
  • 51. Manfaat ukuran prevalensi 1. Menggambarkan tingkat keberhasilan program pemberantasan penyakit 2. Penyusunan perencanaan pelayanan kesehatan, misal obat, tenaga, ruangan 3. Menyatakan banyaknya kasus yg dapat didiagnosis Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 51
  • 52. C. Ukuran Mortalitas 1. Crude Death Rate (CDR) Angka kematian kasar adalah jumlah kematian yg dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk di pertengahan tahun yg sama AKK/CDR = Jmh kematian yg dicatat dlm thn kalender X 1000 Jlh seluruh pddk pertengahan thn yg sama Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 52
  • 53. Total population in Solok Distric in 2016 53
  • 54. No. of deaths in Solok District in 2016 54
  • 55. CDR in Solok District in 2016 55
  • 56. 2. Age Specific Death Rate (ASDR) Jmlh kematian pada kelompok umur tertentu tertentu selama satu tahun Jmlh penduduk golongan umur tersebut pada pertengahan tahun yg sama / 1000 • Bisa interval 5 tahunan atau • Kelompok umur khusus spt : neonatus, bayi, balita, usia sekolah, dewasa, usia lanjut, dll. Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 56 C. Ukuran Mortalitas
  • 57. Kelompok Umur Cth : Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate) Dirinci lagi menjadi : Perinatal Mortality Rate (Kematian Janin >28 mgg Usia Kehamilan s.d bayi berusia 7 hari) Neonatal Mortality Rate (0 – 1 bulan) Post Neonatal Mortality Rate (1 bulan – 1 tahun) Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 57
  • 58. A. Infant mortality rate (IMR) Examples for age spesific death rates: Jmlh kematian bayi selama satu tahun Jmlh bayi lahir hidup di area yg sama dan tahun yg sama / 1000 Tinggi rendahnya IMR berkaitan dengan 1. Penyakit infeksi yg dapat dicegah dgn imunisasi 2. Diare yg dapat menyebabkan dehidrasi 3. Personal higiene dan sanitasi lingkungan yg kurang memadai, serta sosial ekonomi rendah 4. Gizi buruk dan daya tahan tubuh yg menurun Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 58
  • 59. B. Perinatal mortality rate (PMR) Examples for age spesific death rates: Jmlh kematian janin pada kehamilan 28 mgg atau lebih + jumlah kematian bayi < 7 hari selama satu tahun Jmlh bayi lahir hidup di area yg sama dan tahun yg sama / 1000 Tinggi rendahnya PMR berkaitan dengan 1. Banyaknya bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 2. Status gizi ibu dan bayi 3. Keadaan sosial ekonomi 4. Penyakit infeksi terutama ISPA 5. Pertolongan persalinan Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 59
  • 60. C. Neonatal mortality rate (NMR) Examples for age spesific death rates: Jmlh kematian bayi berumur < 28 hari selama satu tahun Jmlh bayi lahir hidup di area yg sama dan tahun yg sama / 1000 Tinggi rendahnya NMR berguna untuk mengetahui : 1. Tinggi randahnya usaha perawatan antenatal/ selama kehamilan dan post natal/perawatan bayi setelah lahir 2. Program imunisasi 3. Pertolongan persalinan 4. Penyakit infeksi terutama ISPA Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 60
  • 61. D. Post Neonatal mortality rate (PNMR) Examples for age spesific death rates: Jmlh kematian bayi berumur > 28 hari sampai 1 tahun selama satu tahun Jmlh bayi lahir hidup di area yg sama dan tahun yg sama / 1000 Tinggi rendahnya PNMR berkaitan dengan : 1. Penyakit infeksi yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi 2. Diare yg mengakibatkan dehidrasi 3. Lingkungan dan higiene sanitasi yg kurang memadai 4. Gizi buruk dan penurunan daya tahan tubuh Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 61
  • 62. E. Angka Kematian Balita (Akaba) Examples for age spesific death rates: Jmlh kematian balita dalam 1 tahun Jmlh balita di area yg sama dan tahun yg sama / 1000 Tinggi rendahnya Akaba berkaitan dengan : 1. Program pelayanan kesehatan 2. Program imunisasi 3. Program perbaikan gizi 4. Tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi, dll Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 62
  • 63. Tinggi rendahnya MMR berkaitan dengan Examples for age spesific death rates: F. Maternal Mortality Rate (MMR) Jmlh kematian ibu karena kehamilan, persalinan dan masa nifas selama satu tahun Jmlh kelahiran hidup pada tahun dan wilayah yg sama / 100 000 1. Keadaan sosial ekonomi 2. Kesehatan ibu selama hamil, bersalin dan nifas 3. Pelayanan kesehatan terhadap ibu 4. Pertolongan persalinan dan perawatan masa nifas Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 63
  • 64. 3. Cause Specific Mortality Rate (CSMR) Jmlh kematian karena sebab penyakit tertentu selama satu tahun Jmlh penduduk pada pertengahan tahun yg sama / 100000 Jumlahnya sangat kecil dibandingkan jumlah penduduk Maka digunakan konstanta 100.000 untuk menghindari angka desimal Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 64
  • 65. Total population in Solok Town in 2016 65
  • 66. No. of deaths in Solok Town in 2015 66
  • 67. Cause of death – cholera 67
  • 68. Cholera specific death rate in Solok Town in 2016 68
  • 69. Lebih menunjukkan keganasan penyakit tersebut pada kondisi atau lingkungan tertentu Seperti kematian saat Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit tertentu Jmlh kematian karena penyebab penyakit tertentu dlm suatu lingkungan dan kurun waktu tertentu Jmlh penderita penyakit tsb dlm lingkungan dan kurun waktu yg sama / 1 000 4. Case Fatality Rate (CFR) Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 69
  • 70. Total no. of cholera cases 70
  • 71. No. of people died due to cholera 71
  • 72. Total no. of cholera cases 72
  • 73. Contoh soal : Selama tahun 2016 di Kabupaten Solok dilaporkan 9.000 kasus DBD. 100 org diantaranya meninggal dunia. Jumlah pddk Tanah Datar 400.000 orang.  Hitung angka : 1. Cause Spesific Mortality Rate (CSMR) 2. Case Fatality Rate (CFR) Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 73
  • 74. D. Ukuran Fertilitas 1. Crude Birth Rate (CBR) Angka kelahiran kasar adalah jumlah kelahiran yg dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk di pertengahan tahun yg sama Jmlh kelahiran hidup selama satu tahun Jmlh penduduk pada pertengahan tahun yg sama / 1000 Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 74
  • 75. • Perhitungan CBR ini sederhana, mudah dihitung tetapi kasar. • Perhitungan ini disebut perhitungan kasar karena yang menjadi pembagi adalah seluruh penduduk baik laki-laki maupun perempuan seluruh usia termasuk yang bukan perempuan usia reproduksi (15-49 tahun). Keterbatasan CBR Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 75
  • 76. 2. Age Specific Birth Rate (ASBR) Jumlah kelahiran hidup oleh ibu pada golongan umur tertentu yg dicatat selama satu tahun per 1000 penduduk wanita golongan umur tertentu pada pertengahan tahun yg sama Jmlh kelahiran hidup oleh ibu golongan umur tertentu selama satu tahun Jmlh penduduk wanita golongan umur tertentu pada pertengahan tahun yg sama / 1000 Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 76
  • 77. Age Specific Birth Rate (ASBR) • Biasanya dengan interval 5 tahun • Usia subur = 15 – 49 tahun  7 interval. • Dapat disusun menjadi distribusi frekuensi pada setiap golongan umur (interval). • Dapat diketahui : umur berapa yang punya tingkat kesuburan yang tinggi. Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 77
  • 78. • Usia 15-20  5/25 x 1000 = 200 per 1000 • Usia 20-25  10/30 x 1000 = 333 per 1000 Dapat disimpulkan wanita usia 20-25 tahun. lebih subur daripada usia 15-20 tahun Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 78
  • 79. E. Ukuran Risiko Risiko dapat diartikan sebagai derajad ketidakpastian Risiko = 0 Ada kepastian suatu peristiwa tidak akan terjadi Risiko = 1 Terdapat kepastian bahwa suatu peristiwa pasti akan terjadi Besarnya risiko untuk terkena penyakit dapat dibandingkan dengan menghitung besarnya insidensi suatu penyakit antara orang yg terpapar degan faktor penyebab penyakit tersebut degan yang tidak terpapar Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 79
  • 80. 1. Risiko Atribut (Attribute Risk/AR) • Selisih angka insidensi antara kelompok terpapar dgn tidak terpapar • Dianggap sbg akibat pemaparan oleh faktor penyebab penyakit (atribut) Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker paru Dari 100 perokok berat  5 menderita ca paru  besar risiko = 5/100 = 0,05 Dari 100 bukan perokok  2 menderita ca paru  besar risiko = 2/100 = 0,02 Risiko Atribut = 0,05 – 0,02 = 0,03  3% insidensi ca paru disebabkan oleh kebiasaan merokok Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 80
  • 81. Risiko atribut bermanfaat untuk memperkirakan besarnya risiko yg dapat dihindarkan bila ‘atribut’ yg dianggap sbg penyebab penyakit dihindarkan. Cth : Hubungan antara kontrasepsi oral dgn tromboflebitis Dari 1700 pengguna kontrasepsi oral  17 menderita tromboflebitis Dari 1000 yg tdk menggunakan kontrasepsi  5 menderita tromboflebitis Risiko Atribut = (17/1700) – (5/1000) = 0,005  0,5% Risiko tromboflebitis yg dapat dihindarkan dgn tidak menggunakan kontrasepsi oral adalah 0,53% Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 81
  • 82. Risko atribut penting diketahui untuk : • Penyuluhan kepada masyarakat ttg manfaat yg diperoleh bila faktor penyebab penyakit dihindarkan • Menyusun rencana pencegahan penyakit dgn menghilangkan atau mengurangi ‘atribut’ atau faktor yg dianggap sbg penyebab timbulnya penyakit Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 82
  • 83. 2. Risiko Relatif (Risk Ratio/RR) • Menghitung rasio antara 2 kelompok • Membandingkan insidensi antara kelompok terpapar dgn yg tidak terpapar Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker Paru Dari 1000 perokok  90 menderita ca Paru Dari 1000 bukan perokok  30 menderita ca Paru Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 83
  • 84. Besarnya risiko yg ditanggung oleh perokok untuk terkena ca Paru dibandingkan dgn bukan perokok dapat dijelaskan sbb. Ca Paru Jumlah Risiko + - Perokok 90 910 1000 0,09 Bukan perokok 30 970 1000 0,03 Jumlah 120 1880 2000 RR=3,0 Kesimpulan : Perokok mempunyai risiko menderita Ca Paru 3 kali lebih besar dibandingkan dengan bukan perokok Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 84
  • 85. 3. Odds Ratio (OR) • Pada penelitian retrospektif perhitungan risiko relatif hanya berdasarkan perkiraan saja yg disebut odds ratio. • Yg dibandingkan bukan angka insidensi tetapi pemaparan Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker Paru Dari 1000 perokok  90 menderita ca Paru Dari 1000 bukan perokok  30 menderita ca Paru Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 85
  • 86. Besarnya risiko yg ditanggung oleh perokok untuk terkena ca paru dibandingkan dgn bukan perokok dapat dijelaskan sbb. Ca Paru Odds + - Perokok 90 910 90/910 Bukan perokok 30 970 30/970 Odds 90/30 910/970 OR=3,2 Kesimpulan : Besarnya risiko untuk menderita Ca Parupada perokok 3,2 kali lebih besar dibandingkan dengan risiko menderita Paru pada yang bukan perokok Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 86
  • 87. • OR = 90/910 : 30/970 = 90 x 970/30x910 = 87300/27300 = 3,2 Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 87
  • 88. Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 88
  • 89. Thank You Introduction to Epidemiology Presented by Syahrum 89