2. Pengertian E-Commerce
E-Commerce adalah bagian dari e-business meliputi aktivitas jual beli secara
elektronik. E-commerce meliputi segala aktivitas pengelolaan internal dalam
suatu perusahaan serta berbagai koordinasi dengan pemasok meliputi
kegiatan pembelian, penjualan, ataupun pengantian produk, pelayanan serta
informasi dengan menggunakan jaringan internet.
3. Sejarah E-Commerce
Aplikasi e-commerce yang pertama kali dikembangkan adalah Electronic
Funds Transfer (EFT) pada awal tahun 1970. Penggunaan aplikasi tersebut
dibatasi hanya pada perusahaan-perusahaan besar dan lembaga keuangan.
Aplikasi selanjutnya yang berkembang adalah Electronic Data
Interchange (EDI), yaitu sebuah aplikasi transfer dokumen
seperti invoice dan purchase order secara elektronik. Pengguna dari aplikasi
EDI lebih banyak dibandingkan EFT, yakni meliputi manufaktur, retailer,
dan service provider. Perkembangan e-commerce semakin meluas sejak tahun
1990-an. Ketika itu, hampir semua perusahaan skala menengah maupun besar
memiliki website untuk menjual produk/jasa mereka. AOL, eBay, VeriSign,
dan Checkpoint adalah contoh-contoh pengembangan aplikasi e-commerce
pure online yang sukses. GE, IBM, Intel, dan Schwab adalah contoh
pengembangan aplikasi partial e-commerce yang juga sukses. Namun,
kesuksesan ini diikuti oleh kegagalan kebanyakan aplikasi e-commercepada
tahun 1999 walaupun ketika itu Amazon.com juga mulai bertumbuh pesat.
4. Standar Teknologi E-Commerce
1. Electronic Data Interchange (EDI).
EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan
organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan prívat.
2. Open Buying on the Internet (OBI).
Adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan
menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan
lainnya
3. Open Trading Protocol (OTP).
OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa
perusahaan, seperti AT&T, IBM, dan Sun Microsystems
4. Open Profiling Standard (OPS).
OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup
kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.
5. Secure Socket Layer (SSL).
Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server.
6. Secure Electronic Transaction (SET).
SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant.
5. Jenis-Jenis E-Commerce
Business To Business(B2B)
Business To Consumer(B2C)
Consumer To Consumer(C2C)
Consumer To Business(C2B)
Business To Administration (B2A)
Consumer To Administration (C2A)
6. Business-to-Business (B2B)
B2B e-commerce meliputi semua transaksi elektronik barang atau jasa yang
dilakukan antar perusahaan. Produsen dan pedagang tradisional biasanya
menggunakan jenis e-commerce ini.
Umumnya e-commerce dengan jenis ini dilakukan dengan menggunakan EDI
(Electronic Data Interchange) dan email dalam proses pembelian barang dan jasa,
informasi dan konsultasi, atau pengiriman dan permintaan proposal bisnis.
EDI (Electronic Data Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur,
dalam format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem
komputer lainnya, dalam bentuk elektronik.
Contoh website e-commerce B2B adalah Bizzy dan Ralali.
Bizzy merupakan E Commerce pertama yang memiliki konsep B2B atau Business To
Business di Indonesia. Bizzy menyediakan solusi bagi perusahaan yang memiliki
masalah dalam hal pengadaan suplai dan jasa kebutuhan bisnis.
Produk yang disediakan oleh Bizzy antara lain, Office Supplies(ATK), Elektronik,
Pantry dll.
7. Business-to-Consumer (B2C)
B2C adalah jenis e-commerce antara perusahaan dan konsumen akhir. Hal ini
sesuai dengan bagian ritel dari e-commerce yang biasa dioperasikan oleh
perdagangan ritel tradisional.
Jenis ini bisa lebih mudah dan dinamis, namun juga lebih menyebar secara
tak merata atau bahkan bisa terhenti.
Jenis e-commerce ini berkembang dengan sangat cepat karena adanya
dukungan munculnya website serta banyaknya toko virtual bahkan mal di
internet yang menjual beragam kebutuhan masyarakat.
8. Consumer-to-Consumer (C2C)
C2C merupakan jenis e-commerce yang meliputi semua transaksi elektronik
barang atau jasa antar konsumen. Umumnya transaksi ini dilakukan melalui
pihak ketiga yang menyediakan platform online untuk melakukan transaksi
tersebut.
Beberapa contoh penerapan C2C dalam website di Indonesia adalah
Tokopedia, Bukalapak dan Lamido. Disana penjual diperbolehkan langsung
berjualan barang melalui website yang telah ada.
Namun ada juga website yang menerapkan jenis C2C dan mengharuskan
penjual terlebih dulu menyelesaikan proses verifikasi,
seperti Blanja dan Elevenia.
9. Consumer-to-Business (C2B)
C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi
pertukaran atau jual beli barang secara tradisional. Jenis e-commerce ini
sangat umum dalam proyek dengan dasar multi sumber daya.
Sekelompok besar individu menyediakan layanan jasa atau produk mereka
bagi perusahaan yang mencari jasa atau produk tersebut.
Contohnya adalah sebuah website dimana desainer website menyediakan
beberapa pilihan logo yang nantinya hanya akan dipilih salah satu yang
dianggap paling efektif.
Contoh lainnya adalah www.mybloggerthemes.com, sebuah website yang
menjual ragam template blog dari berbagai pengembang template.
10. Business-to-Administration (B2A)
B2A adalah jenis e-commerce yang mencakup semua transaksi yang dilakukan
secara online antara perusahaan dan administrasi publik.
Jenis e-commerce ini melibatkan banyak layanan, khususnya di bidang-bidang
seperti fiskal, jaminan sosial, ketenagakerjaan, dokumen hukum dan register,
dan lainnya.
Jenis e-commerce ini telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan
investasi yang dibuat melalui e-government atau pihak pemerintah.
Beberapa contoh website administrasi publik yang menerapkan B2A
adalah www.pajak.go.id, www.allianz.com dan www.bpjs-online.com. Disana
perusahaan dapat melakukan proses transaksi atas jasa yang mereka dapatkan
langsung kepada pihak administrasi publik.
11. Consumer-to-Administration (C2A)
Jenis C2A meliputi semua transaksi elektronik yang dilakukan antara individu
dan administrasi publik.
Contoh area yang menggunakan jenis e-commerce ini adalah :
Pendidikan – penyebaran informasi, proses pembelajaran jarak jauh, dan
lainnya
Jamsostek – penyebaran informasi, pembayaran, dan lainnya
Pajak – pengajuan pajak, pembayaran pajak, dan lainnya
Kesehatan – janji pertemuan, informasi mengenai penyakit, pembayaran
layanan kesehatan dan lainnya
12. Manfaat e-commerce bagi konsumen
Electronic commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan transaksi lain
selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir setiap lokasi.
Electronic commerce memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan mereka bisa memilih
berbagai produk dari banyak vendor.
Electronic commerce menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan
dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
Dalam beberapa kasus, khususnya pada produk-produk yang digitized, electronic commerce
menjadikan pengiriman menjadi sangat cepat.
Pelanggan bisa menerima informasi relevan secar detail dalam hitungan detik, bukan lagi menjadi
hari.
Electronic commerce memungkinkan partisipasi dalam pelelangan maya (virtual auction).
Electronic commerce memberi tempat bagi para pelanggan untuk berinteraksi dengan pelanggan
lain di electronic community dan bertukar pikiran serta berbagai pengalaman.
Electronic commerce memudahkan persaingan yang pada akhirnya akan menghasilkan diskon secara
substansial.
13. Manfaat e-commerce bagi masyarakat
Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja didalam rumah dan tidak
banyak keluar untuk berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan
lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.
Electronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan
harga lebih rendah,sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak
dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Electronic commerce memungkinkan orang di Negara-negara dunia ketiga dan
wilayah pedesaan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka
dapatkan tanpa Electronic commerce. Ini juga termasuk peluang untuk belajar
berprofesi serta mendapatkan gelar akademik.
Electronic commerce memfasilitsi layanan public, seperti perawatan kesehatan,
pendidikan, dan pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan
biaya yang lebih rendah, dan atau dengan kualitas yang lebih baik. Layanan
perawatan kesehatan, misalnya bisa menjangkau pasien daerah pedesaan.
14. Manfaat e-commerce bagi bisnis
Perusahaan-perusahaan dapat menjangkau pelanggan diseluruh dunia. Oleh
karena itu dengan memperluas bisnis mereka, sama saja dengan
meningkatkan keuntungan.
E-commerce menawarkan pengurangan sejumlah biaya tambahan. Sebuah
perusahaan yang elakukan bisnis diinternet akan mengurangi biaya tersebut
tidak digunakan untuk gedung dan pelayanan pelanggan (customer service),
jika dibandingkan dengan jenis bisnis tradisional.
15. Dampak Positive E-Commerce
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan
yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)
16. Dampak Negatif E-Commerce
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer
uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial
yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua
informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan
kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan
non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang
berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah
rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti
usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi
perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja ,
ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan faktor manusia , kesalahan
faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.