Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
E-BISNIS TENTANG PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
1. "Pemanfaatan Teknologi Informasi pada E-Business"
Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen
Yananto Mihadi P, S.E, M.Si., CMA.
Disusun Oleh :
Sukartiningsih
43217110304
PROGRAM STUDI AKUNTASI S1
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2018
Jalan Meruya Selatan No.1 RT.005/001, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 116
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi pada e-business
E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan
memanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet. E-businessmemungkinkan
suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal
secara lebih efisien dan fleksibel. Contoh dari e-business misalnya pembelian barang secara
online melalui www.tokopedia.com. Dari proses pemesanan barang, konfirmasi pembayaran,
hingga konfirmasi bahwa pengiriman barang tersebut sudah sampai kepada customer
dilakukan secara elektronik.
Istilah e-commerce dan e-business mungkin kedengarannya sama tapi secara teknis
sebenarnya keduanya berbeda. Keduanya memang memiliki huruf “e” yang mengindikasikan
penggunaan elektronik termasuk internet dan EDI (Electronic Data Interchange) untuk
mengembangkan proses bisnis. Secara definisi e-commerce merupakan bagian dari e-
business, namun tidak semua e-business berarti e-commerce. E-commerce lebih sempit jika
dibandingkan dengan e-business, di mana e-commerce adalah sub perangkat dari e-
business. E-business memiliki ruang lingkup yang sangat luas, menunjuk kepada penggunaan
teknologi untuk menjalankan bisnis yang memberikan hasil, memberikan dampak yang besar
kepada bisnis secara keseluruhan. Sementara e-commerce mengacu kepada penggunaan
internet untuk belanja online, seperti untuk belanja produk dan jasa. Contohnya terjadi ketika
konsumen mengorder tiket, buku atau hadiah, produk berwujud maupun tidak berwujud
melalui internet.
Dalam Makalah “Implementasi E-Business di Indonesia” yang disusun oleh
Muhammad Fauzanul Hakim Abdurrahim dijelaskan beberapa pengertian E-Business sebagai
berikut:
E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi
proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-businessyang paling mudah terlihat adalah pembelian
barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha Shurety.1999. E-business with
Net.Commerce. Prentice Hall)
E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan
pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan
data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-
Business. Prentice Hall. 2002.)
E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi
ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill)
Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi, koordinasi, dan
manajemen organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Esssentials of
3. Management Information Systems: Organization and Technology in Networked Enterprise.
Prentice Hall).
Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel,
dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan
sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi
internet. (Christoper Stoole. 2000. Ebusiness – Just What is
It? http://ebusiness.about.com/industry).
Berdasarkan dari beberapa definisi e-bussines yang telah di kemukakan dapat dilihat
bahwa terdapat kesamaan yang ada pada tiap definisi-definisi di atas, kesamaan dari tiap
definisi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu pelaku e-business, alat atau media
atau sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan
keuntungan yang diberikan, berikut adalah sudut pandang yang diperhitungkan dalam
menggabungkan definisi e-bussines:
1. Pelaku E-Business
ü Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis.
2. Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
ü Teknologi informasi dan komunikasi
ü Komputer, data yang telah terkomputerisasi
ü internet
3. Kegiatan Sasaran
ü Kegiatan bisnis
ü Proses bisnis utama
ü Pembelian, penjualan,pelayanan, transaksi
ü Operasi bisnis utama
4. Tujuan
ü Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi
ü Transformasi proses bisnis
ü Sharing informasi
5. Keuntungan
ü Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
ü Memberikan nilai bisnis yang berbeda
4. ü Efisien
ü Peningkatan produktivitas dan keutungan
Dari beberapa sudut pandang yang telah dijabarkan diatas maka akan mudah untuk
mendefinisikan e-bussines, yaitu : penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh
organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis
utama sehingga dapat memberikan keuntungan dapat berupa keamanan, fleksibilitas,
integrasi, optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan produktivitas dan profit.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa e-business merupakan bentuk sistem
informasi dalam kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan
dengan menggunakan teknologi elektronik. E-businessmemungkinkan suatu perusahaan
untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien
dan fleksibel. e-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra
bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara
lebih baik.
Manfaat e-commerce yakni sebagai suatu cara yang efisien dalam bertransaksi dikarenakan
meniadakan batasan wilayah geografis dan batasan waktu, artinya transaksi e-commerce bisa
dilakukan kapan saja dan dimana saja selama dapat terhubung secara online. Dalam proses
ini, e-commerce biasanya mempermudah operasional dan menurunkan biaya.
Secara keseluruhan, e-commerce dapat digambarkan sebagai penggunaan internet dan Web
untuk transaksi bisnis. Lebih formalnya, secara digital memungkinkan terjadinya transaksi
komersial antara organisasi dan individu. Di sisi lain, e-business dapat digambarkan sebagai
proses digital yang memungkinkan proses transaksi dalam perusahaan, melibatkan sistem
informasi di bawah kontrol yang kuat. Selain itu, aplikasi e-business bisa turun menjadi e-
commerce ketika sebuah pertukaran nilai terjadi.
Pengelompokan E-Commerce
Berdasarkan sifat partisipan dalam transaksi e-commerce, terdapat tiga kelompok besar e-
commerce sebagai berikut:
Bussines-to-Consumere-Commerce (B2C) merupakan aktivitas penjualan barang dan jasa
secara elektronik secara langsung kepada konsumen individu, mencakup produk-produk retail
dan jasa para konsumen individu.
Bussines-to-Bussines E-Commerce (B2B) merupakan sebuah transaksi secara elektronik
antara dua pihak yang sama-sama organisasi atau pelaku bisnis mencakup penjualan barang
dan jasa antarbisnis.
Consumer-to-Consumer E-Commerce (C2C) merupakan penjualan barang dan jasa secara
elektronik antar konsumen, mencakup konsumen yang menjual secara langsung kepada
konsumen.
5. Berdasarkan koneksi para partisipan ke Web, e-commerce ternyata juga dapat dilakukan
secara mobile yang disebut dengan Mobile Commerce (M-Commerce). M-
Commerce merupakan aktivitas penggunaan internet untuk membeli barang dan jasa serta
untuk transmisi pesan dengan menggunakan perangkat nirkabel (telepon selular, PDA,
laptop). Jadi M-commercemenggunakan perangkat nirkabel seperti ponsel atau perangkat
informasi genggam untuk menjalankan transaksi Bussines-to-Consumere-
Commerce,Bussines-to-Bussines E-Commerce dan Consumer-to-Consumer E-
Commercemelalui internet.
Model E-Bussines
Model bisnis merupakan suatu abstraksi mengenai apa itu perusahaan dan cara perusahaan
menyampaikan produk atau jasa, menunjukkan bgaimana perusahaan menciptakan kekayaan.
Jadi dalam hal in model bisnis menggambarkan bagaimana perusahaan menghasilkan,
mengirimkan, dan menjual produk atau jasa, menunjukkan nilai kepada para pelanggan dan
bagaimana ia menciptakan kesejahteraan (Margaretta, 2002).
Model-Model Bisnis yang Memanfaatkan Internet
Kategori Keterangan Contoh
Toko Virtual Menjual produk-produk fisik secara langsung
kepada konsumen atau bisnis individual
Amazon.com
EPM.com
Pialang
informasi
Menyediakan produk, harga, ketersediaan informasi
kepada individual dan bisnis. Penghasilan diperoleh
dari periklanan atau mengarahkan pembeli kepada
penjual.
Edmunds.com
Kbb.com
Insweb.com
IndustrialMall.com
Pialang
transaksi
Menghemat uang dan waktu pengguna dengan
memproses transaksi penjualan secara online,
membuat biaya setiap kali muncul transaksi serta
menyediakan mengenai istilah-istilah dan daftar
harga.
E*TRADE.com
Expedia.com
Pasar Online Memberikan suatu lingkungan digital di mana
pembeli dan penjual dapat bertemu, mencari produk,
memajang produk dan menetapkan harga untuk
produk. Dapat memberikan lelang online atau lelang
balik di mana pembeli mengajukan penawaran
kepada banyak penjual untuk membeli pada harga
yang ditetapkan oleh pembeli, harga negoisasi, atau
harga tetap.
EBay.com
Priceline.com
ChenConnect.com
Pantellos.com
6. Content
Provider
Menciptakan pendapatan dengan memberikan isi
digital seperti berita digital, music, foto atau video
pada Web. Pembayar membayar sejumlah uang
untuk dapat mengaksesnya atau pendapatan
dihasilkan dengan menjual ruang iklan.
WSJ.com
CNN.com
TheStreet.com
Gettyimages.com
MP3.com
Penyedia jasa
online
Menyediakan jasa online untuk individu dan bisnis.
Menghasilkan pendapatan dari pembayaran
subskripsi atau transaksi dari iklan atau dengan
menmgumpulkan informasi pemasaran dari para
pengguna.
@Backup.com
Xdrive.com
Employease.com
Salesforce.com
Komunitas
virtual
Menyediakan tempat pertemuan online di mana
orang-orang dengan minat yang sama dapat
berkomunikasi dan menemukan informasi yang
berguna.
FortuneCity.com
IVillage.com
Portal Menyediakan poin entri awal ke Web bersama
dengan isi spesifik dan layanan lain
Yahoo.com
MSN.com
Strategi E-business
Strategi merupakan cara bagaimana mencapai tujuan. Berhubungan dengan masalah e-
business, starategi dapat dikatakan sebagai cara untuk mencapai tujuan dari kompetisi di
dunia bisnis (competitive advantage). E-business tidak dapat bekerja tanpa strategi (bisnis).
Strategi e-business dibutuhkan untuk mendukung arah strategis perusahaan secara
keseluruhan. Oleh sebab itu agar dapat sukses dalam e-business, organisasi perlu
mengembangkan strategi e-business.
Terdapat tiga strategi dasar dalam membangun e-business yang memiliki hubungan hierarki
atau berurutan. Strategi tersebut meliputi strategi analisa, strategi dalam pemilihan, dan
strategi implementasi.
Strategi analisa adalah strategi dimana organisasi menganalisa segala sesuatu dengan tepat
sesuai dengan tujuan e-businessnya. Strategi analisis ini dapat meliputi analisis lingkuangan
eksternal yang dapat meliputi analisa teknologi, ekonomi, politik, social serta analisis sumber
daya internal dapat meliputi analisis sumber daya, analisis competitor, dan juga yang tidak
kalah penting adalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threaths).
7. Berikut ini empat model umum strategi bisnis yang dapat dianalisis:
1. Low-Cost Leadership
Dalam strategi ini Sistem informasi diharapkan dapat mendukung dalam kegiatan
memproduksi produk, menganalisis data untuk penjualan tersetel dan teknik pemasaran.
Selain itu dalam strategi low-cost leadership ini diharapkan pula system informassi dapat
mendukung layanan pada lower-price dimana memungkinkan perusahaan untuk menganalisis
pola pembelian konsumen, selera, dan preferensi guna efisien layanan iklan dan pemasaran
untuk target pasar yang low-cost.
2. Product Differentiation
Strategi ini pada dasarnya adalah bagaimana menghasilkan suatu produk yang berbeda
dengan produk lain. Strategi ini menggunakan sistem informasi untuk memproduksi produk
dan layanan yang belum ada, new, fresh dan tentunya berbeda dengan produk-produk yang
sudah ada. Sebagai contoh, Google yang terus memperkenalkan layanan pencarian baru dan
unik di situs Web-nya, seperti Google Maps, Google Docs, Google Mail.
3. Focus on Market Niche
Strategi ini lebih menekankan pada bagaimana sistem informasi itu nantinya dapat focus pada
pangsa pasar tertentu dan dapat melayani yang lebih baik. Jadi dapat dikatakan strategi ini
memfokuskan bisnis pada a single marketdengan produk dan layanan khusus.
4. Strengthen Customer and Supplier Intimacy
Strategi ini lebih mengutamakan kekuatan hubungan baik dengan pemasok maupun
pelanggan atau partner. Sistem informasi diharapkan mampu mengembangkan kekuatan
hubungan dan loyalitas dengan partner baik itucustomer maupun supplier agar nantinya
dengan kekuatan hubungan dan loyalitas dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.
Setelah strategi analisis ini benar-benar matang maka strategi selanjutnya adalah strategi
dalam pengambilan keputusan atau strategi pemilihan, organisasi memilih dan memutuskan
segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan e-businessnya untuk selanjutnya
mengimplementasikan pilihan atau keputusan yang diambil strategi dalam kegiatan e-
business dari organisasi.
Membangun Sistem E-business
Membangun sistem e-business bukan hanya mengkomputerisasi sistem informasi bisnis yang
kemudian dihubungkan ke Internet. Jika pemahaman itu yang menjadi landasan dalam
membangun sistem e-business, maka niscaya sistem itu sulit untuk bertahan. Oleh sebab itu
sebelum membangun sistem e-business perlu menetapkan persiapan yang tepat menuju
pembangunan e-business. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan e-
business.
8. Visi dan prospek membangun e-business:
1. Adanya keinginan yang kuat dan konsisten untuk membangun hubungan langsung
dengan konsumen.
2. Pembangunan Jaringan Komunitas
3. Perluasan pasar
4. Masuk era persaingan global
Tahap-tahap Pembangunan Sistem
Tahap- tahap dalam pembentukan Sistem e-business:
1. Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer dan internet seoptimal
mungkin
2. Membangun halaman Web
Web merupakan salah satu wadah dimana e-business dapat dijalankan maka oleh sebab itu
perlu dibuat web dari e-business.
3. Membangun SI E-Business yang efektif
Pembangunan Sistem informasi ini dapat meliputi kegiatan merancang aliran data, prosedur
pengolahan dan aliran informasi. Untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan
efisiendiperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan
masingmasing organisasi. Guna dari sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk
mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi
4. Mengembangkan SI yang bersifat inter platform
Sistem informasi diharapkan mampu menjembatani antar platform system informasi seperti
arsitektur komputer, sistem operasi atau bahasa pemrograman.
Metode Pembangunan Sistem
Metode yang paling sering digunakan dalam membangun e-business adalah metode daur
hidup. Metode ini cocok untuk pembangunan sistem e-business, karena memiliki beberapa
karakteristik yaitu proses dilakukan selangkah demi selangkah yang disertai dengan proses
dokumentasi yang rapi. Metode daur hdup terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap
perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliaraan. Pada
setiap tahapan dilakukan proses pendokumentasian atas segala yang telah dilakukan atau
disepakati.
A. Tahap Perencanaan
Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan yang sebenarnya didefinisikan
secara rinci dimana Pembuat sistem mencoba memahami permasalahan dan mendefinisikan
9. secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala-
kendala. Hasilnya berupa proposal proyek
B. Tahap Analisis
Pada tahap ini pembuat sistem akan menganalisis permasalahan dengan menyusun studi
kelayakan. Studi kelayakan ini menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan
serta untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai
dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan
serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.
C. Tahap Perancangan
Tahap perancangan dalam membuat sistem informasi e-business ini dapat disebut juga
sebagai desain sistem. Dalam rancangan SI e-business harus memperhatikan kebutuhan
perusahaan e-business, kebutuhan operator, kebutuhan pemakai, dan kebutuhan teknis.
D. Tahap Penerapan (Implikasi)
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun
sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan. Implementasi untuk prosedur di dalam teknologi
komputer akan menggunakan bahasa computer. Sementara itu, untuk proses yang terdapat di
luar sistem komputer, disusunlah sebuah konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap
orang yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan. Untuk merealisasikan sistem
pada tahap pemaparan ini, ditempuh beberapa metode, antara lain, penggunaan paket
aplikasi, pengembangan oleh staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan
dengan kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing).
E. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba
diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat keras adalah:
· Kemampuan perangkat keras yang meliputi kecepatn proses dan distribusinya
· Seberapa besar biaya yang harus disediakannya untuk pengoperasian dan perawatan
sistem.
· Kompatibilitas perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait, seberapa lama
teknologi yang digunakan akan bertahan.
· Sejauh mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan, memperhatikan faktor-
faktor ergonomik.
· Tingkat kehandalan dan sekalabilitas jaringan komputer yang dibangun sebagai
infrastruktur sistem tersebut.
10. F. Tahap Pemeliharaan dan penggunaan
Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan
untuk mengenal proses e-business yang sesungguhnya. Pemeliharaan sistem secara rutin
dapat meliputi penataan ulang database, membackup, dan scaning virus. Sementara itu,
pemeliharaa juga termasuk melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga
kemuktahiran sistem, atau pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan
belum diketahui sebelumnya.
Manajemen Teknologi E-business
Pada dasarnya dalam proses pembangunan dan pengembangan e-businessdiperlukan suatu
manajamen sistem informasi yang baik, efektif dan efisisen. Dalam proses pembangunan dan
pengembangan e-business, manajemen teknologi menjadi hal yang tidak kalah penting
diantara manajemen komponen system informasi yang lain. Teknologi informasi memiliki
kontribusi penting dalam menjalankan proses system informasi e-business. Teknologi
informasi ini dapat disebut sebagai supply atas demand of system information dalam e-
business.
Manajemen teknologi dalam proses e-business ini pada umumnya dapat dikelompokkan
dalam dua perspektif, yaitu:
Perspektif Teknis
Dilihat dari sisi teknis, manajemen teknologi informasi dalam e-businessdibagi kedalam dua
fungsi, yaitu fungsi penciptaan dan fungsi penyebaran.
Ø Fungsi Penciptaan
Dalam fungsi penciptaan, manajemen teknologi itu dapat berpacu pada aspek-aspek berikut:
· Teknologi informasi harus mampu menjadi medium atau sarana untuk mengubah
fakta-fakta atau kejadian-kejadian sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke
dalam format data kuantitatif. Ada dua cara umum yang biasa dipergunakan, yaitu secara
manual dan otomatis. Yang dimaksud dengan manual adalah dilibatkannya seorang user
untuk melakukan data entry terhadap fakta-fakta relevan di dalam aktivitas sehari-hari yang
dipandang perlu untuk direkam. Sementara yang dimaksud dengan cara otomatis di sini
adalah jika berbagai teknologi dipergunakan sebagai alat untuk merekam fakta dan
mengubahnya menjadi data tanpa harus melibatkan unsur manusia sebagai data entry.
· Teknologi harus mampu merubah data mentah yang telah dikumpulkan tersebut
menjadi informasi yang relevan bagi setiap penggunanya (stakeholders), yaitu manajemen,
staf, konsumen, mitra bisnis, pemilik perusahaan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
· Teknologi mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai konteks organisasi
yang ada, menjadi sebuah knowledge yang dapat diakses oleh semua pihak di dalam
perusahaan.
11. · Merubah knowledge menjadi wisdom merupakan tugas teknologi informasi yang
terakhir dalam proses penciptaan.
Ø Fungsi Penyebaran
Dilihat dari fungsi manajemen tekonologi e-business dapat meliputi kegiatan manajemen
yang berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai berikut:
· Gathering. Teknologi informasi dikelola (manage) untuk mampu mengumpulkan
entiti-entiti tersebut dan meletakkannya di dalam suatu media penyimpan digital. Media
penyimpan tersebut harus mampu untuk menangkap berbagai karakteristik unik dari entiti-
entiti terkait, yang biasa direpresentasikan dalam berbagai bentuk format media (multi-
media), seperti: teks, suara (audio), citra (image),gambar bergerak (video), dan lain-lain.
· Organising. Untuk memudahkan pencarian terhadap entiti-entiti di kemudian hari,
teknologi informasi dimanage memiliki mekanisme baku dalam mengorganisasikan
penyimpanan entiti-entiti tersebut di dalam media penyimpan. Konsep-konsep struktur data,
database, dan sistem berkas merupakan dasar-dasar ilmu yang kerap dipergunakan
sehubungan dengan kebutuhan ini.
· Selecting. Di saat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan entity entiti
tersebut, teknologi informasi diciptakan untuk menyediakan fasilitas untuk memudahkan
pencarian dan pemilihan.
· Synthesizing. Teknologi informasi diciptaakan mampu memenuhi kebutuhan manajer
ini dalam menggabungkan beberapa entiti menjadi satu paket kesatuan yang terintegrasi.
· Distributing. Teknologi informasi dibuat dan dikelola dengan memiliki infrastruktur
yang dapat menyalurkan berbagai entiti dari tempat disimpannya entitientiti tersebut ke
pihak-pihak yang membutuhkannya.
Perspektif Manajerial
Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan Manajemen Supply
Chain, ada 4 (empat) peranan yang diharapkan perusahaan dari implementasi efektif sebuah
teknologi informasi.
Ø Minimize Risks
Setiap bisnis memiliki resiko, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Pada
umumnya resiko berasal dari adanya ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek
eksternal lain yang berada di luar kontrol perusahaan.
Ø Reduce Costs
Teknologi informasi diharapkan dapat berkotribusi dalam perbaikan efisiensi dan
optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan. Peranan teknologi informasi sebagai
12. katalisator dalam berbagai usaha mengurangi biaya-biaya operasional perusahaan pada
akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
Ø Create New Realities
Dengan pesatnya perkembangan teknologi internet, telah mampu menciptakan suatu arena
bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacam
ecommerce, e-procurement, e-customers, e-loyalty, dan lain-lain pada dasarnya meruapakan
suatu cara memandang baru di dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi
informasi.
Secara global, sebenarnya dimensi utama dari manejemen e-business adalah meliputi
tantangan-tantangan dalam hal system informasi dan teknologi informasi. Tantangan itu
meliputi:
· Pengelolaan Strategi Bisnis/TI
· Pengelolaan aplikasi-aplikasi bisnis
· Pengelolaan Platform Teknologi berbasis Internet
· Manajemen sumberdaya data
· Pengembangan system
Dari tantangan-tantangan yang ada, organisasi e-business diharapkan mampu
menjawab tantangan dengan system dan manajemen yang efektif dan efisien sesuai dengan
tujuan organisasi.
E-business memiliki karakteristik tujuan yang sama dengan bisnis secara
konvensional, hanya saja e-business memiliki cakupan yang berbeda. Bisnis mengandalkan
pertemuan antar pebisnis seperti halnya rapat ditempat khusus, atau sekadar untuk berkenalan
dengan partner bisnis, sedangkan e-businessmengandalkan media internet sebagai sarana
untuk memperoleh tujuannya.
Dalam kegiatan e-business, ada lima kemungkinan bentuk hubungan bisnis
berdasarkan transaksinya, yaitu :
1. Business to Business (perdagangan antar pelaku usaha bisnis)
2. Business to Consumer (perdagangan antar pelaku usaha bisnis dengan konsumen)
3. Consumer to Consumer (perdagangan antar konsumen yang satu dengan konsumen yang
lain)
4. Consumer to Business (perdagangan antar konsumen dengan pelaku bisnis atau
perusahaan)
5. Intrabusiness e-business (perdangan dalam lingkup intranet perusahaan yang melibatkan
pertukaran barang, jasa, dan informasi.
13. Sasaran dari e-business adalah pasar atau market. Menurut Forrester Research, telah terjadi
perkembangan yang sangat fantastis terhadap jumlah komputer yang terhubung dalam
internet, termasuk penggunanya. E-business market ini menyimpan peluang omset yang besar
yang dapat diperebutkan oleh para pebisnis.
E-Commerce (EC) adalah pembelian dan penjualan barang atau jasa melalui sistem
elektronik seperti internet dan jaringan komputer lainnya.
E-Commerce adalah bagian dari e-business karena adanya penggunaan teknologi informasi
berupa internet dan jaringan komputer lainnya untuk menjalankan proses bisnis utama
beruapa pembelian dan penjualan.
Peran Teknologi Informasi Dalam Menunjang Keberhasilan Bisnis
Teknologi informasi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk dapat lebih kompetitif.
Teknologi informasi akan mendukung terciptanya suatu sistem informasi yang dibutuhkan
oleh konsumennya. Mengaplikasikan suatu sistem informasi yang berbasis teknologi di
dalam suatu perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut antara lain:
Sebagai salah satu sumberdaya organisasi yang menunjang kegiatan operasional, dan
manajerial. Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, dan tersaji dalam bentuk
yang sesuai. Menunjang keunggulan kompetitif perusahaan.
Penerapan teknologi informasi yang sesuai di suatu perusahaan bukanlah suatu hal yang
mudah. Banyak hal yang harus diperhitungkan seperti manajemen perusahaan, budaya
perusahaan, biaya pengadaan perangkat keras maupun lunak, operator, perawatan dan
kesiapan masyarakat menerima sistem yang dikembangkan bila dilibatkan sebagai end user.
Suatu sistem informasi yang baik dan dapat dikatakan berhasil apabila mampu menyediakan
data dan memiliki kemampuan analisis penghitungan data. Dalam suatu perusahaan, setiap
tingkatan manajemen mempunyai kebutuhan yang berbeda terhadap perencana, sistem
informasi yang dikembangkan harus mampu menjawab setiap kebutuhan tersebut. Dengan
demikian suatu sistem informasi manajemen yang baik harus mampu memberikan dukungan
pada proses-proses berikut:
· Proses perencanaan
· Proses pengendalian
· Proses pengambilan keputusan
· Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi (Aplikasi/Software Hardware)
Bagi Perusahaan
Pengertian Teknologi Informasi (TI) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan,
14. akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, pemerintahan dan
merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi Informasi tidak
hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk
memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi
untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999).
Semua bidang membutuhkan teknologi informasi, baik hukum, ekonomi, perbankan,
kesehatan, dan sebagainya. Penerapan Teknologi Informasi banyak digunakan para
usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa
perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja.
Penerapan Teknologi Informasi dapat menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja.
Misalnya penerapan Enterprice Resource Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi
perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan. Juga penggunaan
Microsoft Access dapat membuat aplikasi untuk dapat memenuhi tujuan efektifitas dan
efisiensi suatu perusahaan.
Terdapat enam fungsi teknologi informasi, yaitu:
1. Menangkap (Capture)
Menangkap disini dapat diartikan sebagai menginput. Misalnya menerima inputan dari mic,
keyboard, scanner, dan lain-lain.
2. Mengolah (Processing)
Mengolah atau memproses data masukkan yang diterima untuk menjadi informasi.
Pengolahan dan pemrosesan data dapat berupa mengkonversi, menganalisis, dan menghitung
(kalkulasi).
3. Menghasilkan (Generating)
Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berguna atau laporan
yang dapat dimengerti oleh orang lain. Misal laporan, tabel, grafik, gambar, dan lain-lain.
4. Menyimpan (Storage)
Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan
untuk keperluan lain. Contohnya adalah menyimpan ke hard disk, flash disk, tape, dan lain-
lain.
5. Mencari Kembali (Retrival)
Menelusuri dan mendapatkan kembali informasi atau mengkopi data dan informasi yang
sudah tersimpan. Misalnya mencari data penjualan yang sudah disimpan sebelumnya.
6. Mentransmisi (Transmission)
15. Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jaringan
komputer. Misalkan mengirimkan data penjualan dari user A ke user yang lainnya.
Penggunaan IT dalam sebuah organisasi sangatlah penting, untuk menerapkan IT haruslah
dilihat karakteristik organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu meningkatkan efisiensi
sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan orang yang handal yang dapat
berjalan dengan baik.
Ada 4 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu:
1. Fungsi Operasional akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah
diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar
di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan
menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap
sebagai sebuah firm infrastructure.
2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi
akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial embedded di
dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat
memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi
efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.
3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang
lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai penyedia dari rencana bisnis perusahaan
dan merupakan sebuah tambahan informasi bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan
pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya.
4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure. Dalam era
organisasi modern dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau
media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan
berinteraksi.
Tahapan E-business
Ada empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk tujuan e-business, di
mana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke e-business, diantaranya sebagai berikut:
1. Mendayagunakan komputer
2. Mendayagunakan jaringan dan internet (seperti email, chat messanger, IRC, dll,.)
3. Membangun dan mendayagunakan web
4. E – commerce
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian e-commerce dan e-business apabila tidak dipahami
terlebih dahulu akan membuat pembahasan tentang hal tersebut menjadi tidak sistematis. Hal
ini dikarenakan kebingungan dalam menentukan istilah yang paling cocok untuk mewakili
konsep perdagangan dengan sarana elektronik.
16. Perbedaan yang mendasar antara e-commerce dan e-business adalah bahwa tujuan e-
commerce berorientasi pada bagaimana memperoleh keuntungan, sedangkan e-
business berorientasi pada kepentingan jangka panjang dan sifatnya abstrak seperti
kepercayaan konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi antar mitra
bisnis, dan penanganan masalah sosial lainnya. Selain dari perbedaan yang dimiliki oleh
keduanya, ternyata keduanya juga memiliki persamaan tujuan yaitu memajukan perusahaan
menjadi perusahaan yang lebih besar dari sebelumnya.
Sistem Informasi ManajemenStudi Kasus “GO-Jek”
PERUSAHAAN TRANSPORTASI “GOJEK”
GO-JEK merupakan perusahaan penyedia jasa layanan transpotasi dengan menggunakan
armada Motor yang saat ini telah memimpin revolusi industri transportasi Ojek di wilayah
jabodetabek. PT. Gojek Indonesia (Go-jek), pertama kali didirikan oleh Nadiem Makarim
pada tahun 2010. Go-Jek adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industry
transportasi Ojek. Go-Jek bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta,
Bandung, Bali & Surabaya dan menjadi solusi utama dalam pengiriman barang, pesan antar
makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan. Tukang ojek yang bernaung di
GoJek juga sudah mencapai 7.500 driver di area Jabodetabek saja. Dengan perkembangannya
yang pesat ini, kabarnya Go-Jek telah menuai prestasi sebagai Juara 1 dalam kompetisi bisnis
Gobal Entrepreneurship, Program Indonesia (GEPI) di Bali. Selain itu, Go-Jek telah
memperoleh berbagai penghargaan dari komunitas bisnis maupun sosial.
Di situs resminya disebutkan Go-Jek memberikan layanan jasa kurir (90 minute delivery
anywhere in the city), Jasa transportasi (transparent pricing, free shower cap and masker),
Jasa delivery makanan (delivering your favorite food under 60 minutes in Jabodetabek) dan
Jasa belanja dengan nominal dibawah 1 juta rupiah (shop for food, ticket, medicine, anything
under RP 1.000.000. we`ll pay for it first). Go-Jek dapat dipesan melalui Go-Jek App yang
bisa diunduh melalui Play Store maupun App store. Dengan aplikasi Go-Jek, para pengemudi
tidak perlu menunggu lama pelanggan dan membuang waktu di pangkalan. Aplikasi Go-Jek
melakukan sentralisasi pemesanan dan membagikan ke para pengemudi yang dekat dengan
lokasi Pelanggan (seperti sistem pemesanan Taksi). Hal ini menyebabkan waktu tunggu
pengemudi menjadi sedikit sekali, sehingga para pengemudi Go-Jek lebih efektif dan efisien
dalam melakukan pekerjaannya.
Dalam waktu 1 bulan aplikasi ini sudah berhasil mencapai 150 ribu download, dengan rating
4,4 dari 5 bintang. Untuk pembayarannya pun memiliki 2 cara yaitu cash atau menggunakan
Go-Jek Credit. Go-Jek Credit adalah metode pembayaran GO-Jek yang dibuat cashless dan
dapat digunakan untuk membayar semua layanan.
17. Melalui slogannya yaitu “An Ojek for Every Need”, Go-Jek tidak hanya menyediakan
layanan transportasi angkutan penumpang, saat ini Go-Jek memiliki empat jenis jasa layanan
yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yaitu Instant Courier, Transport, Go-
food (Food Delivery), dan shoping. Beberapa pelayanan GO-Jek yaitu :
Instant Courier
Instant Courier atau jasa pengiriman barang, Go-Jek bisa dimanfaatkan sebagai pengiriman
barang secara “real time”. Biaya yang dibayar tentu saja sesuai dengan jarak tempuh yang
secara otomatis sudah tertera di aplikasi. Baik dokumen maupun barang bisa diantar. Dengan
catatan untuk barang yang akan dikirimkan tidak boleh melebihi dari pada jarak stang motor
dan tinggi pengemudi.
Transport
Transport atau jasa transportasi, sesuai dengan namanya Go-Jek dimanfaatkan sebagai media
transportasi khususnya diwaktu macet dan disaat kesulitan mencari transportasi publik.
Kelebihan pada Go-Jek adalah pada awal pemesanan kita menentukan dimana keberadaan
calon penumpang dan mementukan tujuan, dan seketika aplikasi memberikan konfirmasi
harga yang harus dibayar oleh calon penumpang.
Food Delivery
Food Delivery atau jasa pengiriman makanan, dengan layanan ini kita bisa order makanan di
restoran favorit kita tanpa harus pergi kesana. Tinggal order lalu beritahu saja di aplikasi
restoran yang kita maksud dan menu apa saja yang ingin kita order. Bahkan didalam layanan
ini sudah ada jenis-jenis makanan yang direkomendasikan sehingga memudahkan.
Shopping
Go-Jek yaitu shopping, merupakan layanan dimana konsumen dapat membeli sesuatu tanpa
harus datang ke gerai penjualan. Konsumen hanya perlu mengisi form yang tertera pada
aplikasi dan juga menentukan jenis barang yang ingin dibeli
Tidak berhenti sampai disitu saja, Go-Jek juga akan meluncurkan layanan Go-World yang
menawarkan tiga layanan baru, yaitu jasa pembersih untuk bersih-bersih rumah atau kantor,
kemudian jasa pijat untuk pijat panggilan, dan jasa kecantikan layaknya salon keliling. Semua
jenis layanan dapat dipesan oleh pelanggan lewat aplikasi.
Go-Jek berharap dengan hadirnya layanan ini dapat menyerap banyak tenaga kerja. Melihat
kondisi di tanah air banyak para penganggur yang memiliki keahlian namun sulit mencari
kerja. Dengan layanan ini Go-JEK mencoba untuk berkontribusi dalam menyelesaikan
masalah tersebut. Selain itu Go-JEK juga mencoba menciptakan style baru dalam
menggunakan jasa transportasi.
Customer Relationship Management (CRM) merupakan sebuah teknologi informasi untuk
menciptakan cross-functional enterprise system yang di dalamnya mengintegrasikan dan
mengotomatisasi proses layanan pelanggan dalam bidang penjualan, pemasaran, dan layanan
18. produk atau jasa yang berkaitan dengan perusahaan. Menurut O‟Brien(2002), sistem CRM
juga menciptakan IT frameworkyang menghubungkan semua proses dengan bisnis
operasional perusahaan.
Go-Jek menerapkan strategi sistem informasi marketing melalui tiga tahapan yang
disebut customer life cycle. Tahapan pertama adalah acquire yaitu mendapatkan pelanggan
menggunakan teknik direct marketing yaitu dengan melakukan promosi secara langsung
di social media. Tahapan kedua adalah enhance yaitu menambah pelanggan menggunakan
teknik cross sell and up sellyaitu bekerja sama dengan para mitra perusahaan yang mau
menggunakan layanan Go-Jek sehingga hal tersebut dapat menambah jumlah pelanggan baru.
Tahapan ketiga adalah retain yaitu mempertahankan pelanggan atau loyal
customer menggunakan teknik customer support dimana perusahaan menanggapi setiap
keluhan dan keinginan konsumen sehingga perusahaan dapat menciptakan loyal customer.
CRM berkaitan dengan kegiatan penjualan terpadu, marketing dan strategi pelayanan kepada
pelanggan. Melalui CRM Go-Jek menggunakan layanan aplikasi dan website pelanggan yang
ada saat ini untuk dapat meningkatan pendapatan perusahaan melalui penjualan jasa layanan,
memberikan layanan prima, sekaligus memperkenalkan tata cara transaksi yang telah dibuat
perusahaan. CRM Go-Jek dilakukan untuk membina dan menjaga hubungan baik antara
pelanggan dengan pihak manajemen.Pemahaman yang mendalam terhadap pelanggan akan
mampu menghasilkan respon yang cepat terhadap perubahan preferensi konsumen sehingga
akan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Untuk mendukung CRM, Go-Jek
senantiasa memberikan frequent-flyer dalam dua bahasa yang berisi tentang informasi-
informasi terkini perusahaan kepada pelanggan yang loyal melalui e-mail. Hal ini selain
bersifat apresiasi juga bersifat marketing dan pengelolaan loyalitas pelanggan. Kegiatan yang
berhubungan dengan CRM pada perusahaan ini adalah dengan penggunaan sistem informasi
(website) yang bisa diakses oleh semua kalangan tanpa batas, mulai dari penyediaan
informasi perusahaan, produk, forum diskusi antara pelanggan dengan pihak manajemen
sampai pada proses pemesanan. Supply Chain Management (SCM) merupakan sebuah proses
dimana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen. Berdasarkan perspektif
struktural, sebuah Supply Chain Management merujuk pada suatu jaringan yang rumit dari
hubungan dimana organisasi mempertahankan dengan partner bisnis untuk memperoleh
bahan baku, produksi dan menyampaikannya kepada konsumen (Kalakota 2001).
Dalam kasus ini, karena Go-Jek merupajkan sebuah perusahaan jasa, maka Supply Chain
Management yang dilakukan Go-Jek merupakan suatu konsep manajemen dimana
perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra
kerja perusahaan, baik para driver (pekerja), konsumen, dan juga para stakeholder yang
berhubungan dalam kegiatan transaksi. Sistem akuntansi dari Go-Jek tersusun dari
diantaranya fasilitas order processingyaitu fasilitas yang memungkinkan untuk konsumen
melakukan pemesanan jasa, kemudian data yang telah diperoleh dari form yang tertera akan
menentukan jumlah pembayaran. Jumlah pembayaran tersebut termasuk ke dalam
fasilitas billing yang kemudian akan dibukukan menjadi general ledger. Bukti dari
pembayaran yang telah dilakukan oleh konsumen akan tertera pada cash receiptyang
kemudian akan terakumulasikan pada general ledger. Pemesanan yang dilakukan oleh
19. konsumen terhadap mitra dari Go-Jek akan masuk ke dalam sistem cash disbursement-
account payable tergantung kepada jenis pembagian untung yang telah disepakati oleh pihak
Go-Jek dan mitra yang bersangkutan. Pembagian keuntungan yang telah masuk ke dalam
perjanjian kedua belah pihak akan termasuk ke dalam sistem general ledger Go-Jek.
Hal yang merupakan perbedaan dari Go-Jek dan perusahaan pelayanan jasa lainnya terletak
pada mekanisme pembayaran upah atau gaji dari driver. Pembagian upah terbagi menjadi
80% yang diberikan kepada driver dan 20% yang masuk ke dalam keuntungan perusahaan.
Upah yang merupakan hak driver dapat diperoleh secara harian atau bulanan tergantung
kepada keinginan. Seluruh arus kas yang telah dicatat di general ledger akan dituang
ke dalam financial reporting.
Dalam menggunakan layanan jasa Go-Jek konsumen diwajibkan melakukan top-up melalui
bank yang telah bekerja samadengan minimal jumlah uang yang di top-up sebesar Rp
100.000,-. Selanjutnya uang yang telah masuk akan dicatat kedalam database perusahaan
sesuai dengan akun pengguna. Go-Jek menggunakan aplikasi secara realtime dalam
menghitung jumlah argo per transaksinya. Jumlah transaksi yang masuk akan diakumulasikan
di dalam database dan secara langsung, uang yang telah di top-up akan terpotong secara
otomatis sesuai dengan jumlah nominal transaksi. Selanjutnya, perusahaan akan langsung
membagi pendapatan dengan driver sesuai kesepakatan presentase yakni 80% untuk
pihak driver dan 20% untuk pihak perusahaan. Hal tersebut dilakukaan karena Go-Jek tidak
menerapkan sistem penggajian bulanan. Routingmerupakan proses untuk memilih jalur (path)
yang harus dilalui oleh paket untuk dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain.
Sedangkan shippingmerupakan proses pengiriman barang secara fisik via darat, laut, atau
udara yang membutuhkan proses routing Go-Jek dalam praksisnya sudah menggunakan
asas e-businessdalam proses shipping dikarenakan dalam proses pemesanan layanan tersebut
sudah berbasis teknologi informasi dalam bentuk smartphone. Sehingga konsumen dan pihak
perusahaan dapat terintegrasi secara real-time dalam kegiatan transaksi tersebut. Sedangkan
dalam proses routing tersebut perusahaan menggunakan teknologi GPS (Global Positioning
System). Hal tersebut memberikan benefit pada berbagai pihak baik konsumen, driver,
maupun perusahaan.
Dalam merekrut karyawan Go-Jek masih menggunakan cara manual,
yakni requirementperusahaan masih dilakukan dengan cara menyeleksi CV para pelamar dan
diambil apabila sesuai dengan ketentuan dan persyaratan perusahaan. Setelah karyawan
diterima barulah Go-Jek membuat Human Resource Management, yaitu sebuah sistem yang
terbagi atas staffing, training & development dan compensation administration. Dalam
tahap staffing yang pertama adalah employee records yaitu proses pencatatan
biodata driver yang telah resmi bekerja di Go-Jek. Data para driver tersebut akan dimasukkan
kedalam database perusahaan. Yang kedua adalah workforce planning /
scheduling merupakan program yang terintegrasi antara perusahaan dan driver melalui
aplikasi dimana akan ada jadwal orderan penumpang yang telah masuk akan dikirimkan ke
aplikasi yang digunakan oleh driver.
20. Dalam tahap training & development yang pertama adalah skil assesment yaitu saat pertama
kali driver diterima, setelah mengikuti pelatihan mereka akan diberikan test melalui komputer
yang berisi pertanyaan tentang tata cara mengemudi, rambu-rambu lalu lintas dan sebagainya.
Yang kedua adalah performance evaluation yaitu proses evaluasi para driver melalui saran
dan keluhan dari konsumen yang disampaikan melalui email perusahaan.
Dalam tahap compensation administration terdapat payroll control yaitu suatu proses untuk
mengetahui apakah gaji karyawan sudah dibayarkan atau belum. Gaji akan diproses
dikarenakan ada sistem bagi hasil yang akan di proses pada bagaian accounting &finance.
Go-Jek sudah menerapkan sistem e-bussines dalam proses marketingnya. Kegiatan marketing
dilakukan dengan memasang flyer di website perusahaan, mitra kerja, social media, dan
segala bentuk media elektronik lainnya. Selain itu baru-baru ini Go-Jek juga memasang video
iklan di youtube yang dimana ketika seseorang menekan iklan tersebut maka otomatis akan
langsung masuk ke website perusahaan.
21. Daftar Pustaka :
Putra, Yananto Mihadi. (2018). "Pemanfaatan Teknologi Informasi pada E-Business".
Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.
http://olivbelotugasim.blogspot.com/
https://milaminora.wordpress.com/2016/02/13/sistem-informasi-manajemen-studi-
kasus-go-jek-2/