Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen dengan fokus pada pengertian, tujuan, manfaat, unsur-unsur, dan perencanaan pengembangan e-business. Secara ringkas, e-business merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan secara online dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis serta memperluas jangkauan pasar. Pengembangan e-business
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Disusun Oleh:
Rorie Permony Suci (43217110386)
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
2. Pengertian e-Business
Definisi E-business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan
memanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.
Kegiatan E-business juga memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan
sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel.
Pengertian e-Business Menurut Para Ahli
Berikut adalah definisi e-business menurut para ahli :
Steven Alter (Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002)
E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan
pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan
data yang telah terkomputerisasi.
Sid L. Huff, dkk. 2000.
Dalam bukunya, yang berjudul Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill disebutkan
bahwa E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun
dari organisasi ke konsumen.
Samantha Shurety.1999 (E-business with Net.Commerce. Prentice Hall)
Pengertian E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan
transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat
adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir.
Christoper Stoole. 2000
Definisi e-business menurut IBM yang tercantum dalam bukunya berjudul “E-business – Just
What is It?” adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi untuk
3. memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan system dan proses yang
menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet.
Daniel Amor. 2000. (The E-business Revolution. Prentice Hall))
Menurut Daniel Amor, e-business menghubungkan sistem teknologi informasi tradisional
dengan internet akan menjadi sebuah e-business.
SearchCIO.com
E-business adalah mengelola bisnis di internet yang terkait dengan pembelian, penjualan,
pelayanan terhadap konsumen, dan kolaborasi antar rekan bisnis. Istilah e-business pertama
kali digunakan salah satunya oleh IBM pada tahun 1997.
MSN Encarta
Pengertian e-business merupakan perusahaan di internet; Penggunaan internet untuk
pengelolaan bisnis misalnya untuk menghubungkan dengan konsumen, supplier, pekerja, dan
rekan bisnis.; Perusahaan yang menggunakan teknologi internet.
Tujuan E Buisness
Tujuan dari perusahaan menggunakan suatu sistem e-commerce adalah karena adanya e-
commerce perusahaan akan dapat berkerja menjadi lebih efektif dan efisien dalam
meningkatkan keuntungan.
Bentuk Hubungan Bisnis e-business
Terdapat lima kemungkinan bentuk hubungan bisnis berdasarkan transaksinya :
Business to Business (perdagangan antar pelaku usaha bisnis)
Business to Consumer (perdagangan antar pelaku usaha bisnis dengan konsumen)
Consumer to Consumer (perdagangan antar konsumen yang satu dengan konsumen
yang lain)
4. Consumer to Business (perdagangan antar konsumen dengan pelaku bisnis atau
perusahaan)
Intrabusiness e-business (perdangan dalam lingkup intranet perusahaan yang
melibatkan pertukaran barang, jasa, dan informasi.
Tahapan E-business
Terdapat empat tahap pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk tujuan e-business, di
mana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke e-business, antara lain :
Mendaya gunakan komputer
Mendayagunakan jaringan dan internet (seperti email, chat messanger, IRC, dll,.)
Membangun dan mendayagunakan web
E – commerce
Manfaat dan Kegunaan e-business
Manfaat dan kegunaan dari e-business diantaranya adalah untuk :
Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi
Efisien dan Efektif
Peningkatan produktivitas dan keutungan
Alat dan Media
Alat dan media atau sumber yang digunakan dalam e-bisnis adalah :
Teknologi informasi dan komunikasi
Komputer
Internet
Kegiatan Sasaran
Kegiatan bisnis
5. Proses bisnis utama
Pembelian, penjualan, pelayanan, transaksi.
Pelaku E-Business
Pelaku e-business diantaranya :
Perusahaan
Konsumen
Perusahaan
Supllier
Rekan bisnis
Strategi e-business pada perusahaan
Adapun konsep atau strategi yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan e-business dapat
dibagi menjadi beberapa kelompok, yang diantaranya sebagai berikut:
a. ERP (Enterprise Resource Planning)
Merupakan strategi bisnis dari sistem informasi perusahaan yang dapat digunakan untuk
berkoordinasi mengenai sumber daya dan informasi yang digunakan untuk proses dalam
berbisnis.
b. EAI (Enterprise Application Programs)
Merupakan strategi bisnis menganai konsep integrasi dari proses bisnis yang memungkinkan
antar perusahaan dapat bertukar informasi.
c. CRM (Customer Relationship Management)
Merupakan strategi bisnis dari layanan dan perangkat lunak (softwere) yang di desain untuk
meningkatkan keuntungan dan kepuasan para konsumen.
d. SCM (Supply Chain Management)
6. Merupakan strategi manajemen mengenai rantai suplai yang secara otomatis akan
terkomputerisasi.
.
Keuntungan yang bisa di dapatkan dari e-business
Beberapa keuntungan yang bisa di dapatkan dari e-business, yang diantaranya seperti:
Memperluas pasar, dengan e-business perusahaan atau pembisnis dapat memperluas
pasarnya sehingga dapat memasuki pasar nasional maupun internasional, sehingga
pembisnis dapat menjangkau banyak pelanggan.
Menekan biaya telekomunikasi dan waktu transaksi serta penerimaan produk.
Konsumen dapat melihat barang, spesifikasi dan informasi lainnya melalui internet
sehingga tidak perlu repot-repot harus mendatangi penjual.
Meningkatkan citra yang baik di mata para konsumen tentunya dengan pelayanan
yang baik juga, sebab dengan media internet informasi dapat dengan cepat tersebar.
Dan masih banyak lagi keuntungan yang lainnya.
Kelebihan dan kelemahan e-business
Adapun beberapa keunggulan atau kelebihan dari e-business, yang diantaranya sebagai
berikut:
a. Akses yang mudah
Maksudnya supaya dapat terhubung atau berinteraksi jarak jauh atau tidak langsung dengan
konsumen, para pembisnis hanya membutuhkan koneksi internet yang memadai.
b. Lebih tepat sasaran
Jadi para pembisnis yang mempromosikan produknya akan lebih tepat sasaran, sehingga
konsumenpun akan bertambah.
c. Menghemat waktu
7. Jika untuk berinteraksi ataupun bertransaksi harus menemui konsumen atau menemui rekan
bisnis, maka dengan e-business komunikasi dapat dilakukan secara online di internet
sehingga dapat menghemat waktu.
d. Tidak membutuhkan modal yang terlalu besar
Kebanyakan slalu orang beranggapan bahwa untuk memulai suatu bisnis membutuhkan
modal yang cukup besar, khususnya dalam melakukan promosi produk yang akan di jual.
Sedangkan sekarang ini dapat dilihat banyak sekali orang yang berbisnis menggunakan
internet atau secara online dengan modal yang sedikit atau tidak terlalu besar. Hanya dengan
modal yang kecil dan di dukung dengan koneksi internet yang memadai, banyak orang yang
langsung bisa menjalankan bisnis. Contoh bisnis di internet adalah menjadi reseller, jadi
hanya menjual ulang produk-produk yang dijual oleh penjual lain tentunya dengan
kesepakatan yang sudah disepakati sebelumnya.
Adapun beberapa kelemahan yang dimiliki oleh e-business, yang diantaranya sebagai berikut:
a. Tidak adanya pertemuan secara langsung dengan konsumen maupun sebaliknya
Jadi tidak ada akses antara pembisnis dengan konsumen sehingga tidak akan terjadi tatap
muka secara langsung antara penjual dan pembeli. Jika ingin bertemu harus membuat
kesepakatan terlebih dahulu.
b. Beresiko terjadinya penipuan
Karena transaksi tidak secara langsung maka beresiko terjadinya penipuan, terutama bagi
pembisnis pemula yang masih kurang pengetahuan mengenai bisnis di internet. Tapi saat ini
banyak sekali cara untuk menghindari penipuan salah satunya dengan transaksi menggunakan
rekening bersama, sehingga transaksi menjadi lebih aman.
Unsur-unsur e-busines
Adapun unsur-unsur pada e-business, yang diantaranya sebagai berikut:
a. Pelaku bisnis
8. Diantaranya seperti Organisasi, produsen atau perusahaan, supplier, rekan bisnis, konsumen
dll.
b. Alat, media atau sumber daya yang digunakan
Diantaranya seperti Teknologi informasi dan komunikasi (Komputer, internet dll).
c. Kegiatan dan sasarannya
Diantaranya seperti kegiatan dan proses bisnis (pelayanan, penjualan dan transaksi) serta
operasi bisnis utama.
d. Tujuannya
Diantaranya seperti komunikasi, koordinasi, pengolahan organisasi, transformasi proses
bisnis dan berbagi informasi.
e. Beberapa keuntungan yang bisa di dapatkan
Diantaranya seperti pendekatan yang relatif aman, lebih fleksibel, efesien, peningkatan
produktivitas, peningkatan keuntungan, bisnis yang terintegrasi dll.
.
Dampak positif dan negatif ebusiness
Dampak positif dulu ni dari E-Business:
1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak
bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
3. Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4. Melebarkan jangkauan (global reach).
5. Meningkatkan customer loyality.
6. Meningkatkan supplier management.
7. Memperpendek waktu produksi.
8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan)
9. dampak negatif dari E-Business :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu
mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti
semua data finansial yang ada.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap
semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat
kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker
yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan
sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor
seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha
menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan
sengaja , ketidakjujuran , praktek bisnis yang tidak benar , kesalahan faktor manusia ,
kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
Perencanaan dan Pengembangan E-Business
Bisnis berbasis elektronik, dalam hal ini sering kita sebut dengan E-Business adalah sebuah
kegiatan bisnis yang menggunakan fasilitas jaringan internet. Dalam pelaksanaannya,
perusahaan yang akan mengaplikasikan e-Business dalam usahanya tentunya membutuhkan
rencana agar penerapannya bisa efektif.
Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer, dan internet seoptimal mungkin. Ini
merupakan hal paling dasar yang harus disiapkan sebelum memanfaatkan E-Bussiness.
Membangun halaman web untuk membangung jalinan komunikasi antara perusahaan dengan
konsumen secara efektif dan fleksibel.
10. Setelah semua terpenuhi di atas barulah kita melangkah dalam tahap pembangunan system E-
Business, meliputi:
Pembangunan Arsitektur E-Business. Arsitektur E-Business merupakan framework
konseptual dari infrasktruktur dan aplikasi E-Business yang diwujudkan dalam sebuah
perencanaan struktur dan integrasi dari berbagai sumber-sumber yang ada dalam
sebuah organisasi. Dalam proses pengembangannya terdiri dari enam langkah, yaitu:
1. Pendefinisian visi dan tujuan, pendefinisian visi dan tujuan dari organisasi merupakan
langkah awal untuk mendapatkan gambaran umum dari organisasi tersebut.
2. Pendefinisian arsitektur informasi, pendefinisian informasi yang dibutuhkan
merupakan langkah selanjutnya untuk mengetahui situasi dan kondisi dalam
rancangan pengembangan e-Business.
3. Pendefinisian arsitektur data, aktifitas pada bagian ini seperti pengklasifikasian data
yang dibutuhkan, cara pengolahannya dan sasaran yang ingin diambil untuk
pengembangan.
4. Pendefinisian arsitektur aplikasi, pendefinisian ini dimaksudkan untuk menentukan
jenis aplikasi dan batasan-batasan yang diinginkan dalam bidang keamanan.
5. Pendefinisian arsitektur teknikal, pendefinisian dari arsitektur teknikal dimaksudkan
untuk menentukan jenis-jenis hardware dan software secara keseluruhan.
6. Pendefinisian arsitektur organisasi, dalam bagian ini ditentukan berbagai hal yang
berhubungan dengan sumber daya, baik berupa manusia, keuangan, dan waktu yang
dipergunakan.
Instalasi. Langkah selanjutnya adalah pengimplementasian aplikasi yang telah
dibangun atau instalasi. Aktifitas instalasi ini dapat dilaksanakan langsung oleh para
tenaga ahli yang ada di perusahaan tersebut atau menggunakan tenaga outsourcing,
pilihan ini sangat berhubungan erat dengan pemilihan opsi pengembangan yang
dilakukan sebelumnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aktifitas instalasi
ini yaitu, bagaimana aplikasi tersebut berhubungan dengan aplikasi yang telah ada.
Pemilihan Opsi Pengembangan. Pengembangan aplikasi dari E-Business pada
dasarnya mengikuti beberapa pendekatan. Masing-masing pendekatan tersebut
memiliki keuntungan dan kekurangan yang pada intinya, pemilihan salah satu dari
11. opsi tersebut akan memberikan efisiensi yang lebih besar dibandingkan opsi-opsi
lainnya. Beberapa pendekatan tersebut adalah:
1. Membeli aplikasi, membeli sebuah aplikasi yang telah diimplementasikan oleh sebuah
application service provider (ASP) dapat menghemat biaya dan waktu dibanding
dengan membangun sendiri. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti
kadangkala aplikasi tersebut tidak sepenuhnya diperlukan, sangat susah untuk
dimodifikasikan sesuai dengan kebutuhan, susah untuk diintegrasikan dengan aplikasi
yang telah lebih dulu digunakan, pelayanan purna jual dari ASP yang buruk dan
keterikatan kontrak dengan pihak ASP untuk meningkatkan fungsi dari aplikasi
tersebut dikemudian hari.
2. Menyewa (lease), menyewa aplikasi hampir mirip dengan membeli aplikasi yang
diinginkan. Biasanya menyewa aplikasi dilakukan jika aplikasi tersebut sangat mahal.
Kadangkala menyewa merupakan langkah awal sebelum membeli aplikasi tersebut
dan alasan lain karena keterbatasan tenaga ahli yang akan mengelola pemanfaatan dan
pemeliharaan aplikasi tersebut.
3. Membangun sendiri (in-house development), membangun sendiri aplikasi yang
dibutuhkan merupakan salah satu pilihan dari pengembangan E-Business. Walaupun
biasanya pendekatan ini membutuhkan biaya yang besar dan menghabiskan waktu
yang banyak, tetapi pilihan ini diharapkan sangat mendekati sistem yang diinginkan.
4. Bekerjasama dengan pihak ketiga, dewasa ini sedang berkembang trend kerjasama
antara perusahaan pengembang aplikasi E-Business dengan perusahaan-perusahaan
penggunanya. Berbagai jenis kerjasama yang dilakukan seperti kerjasama dengan
pengembang E-marketplace, telah mengembangkan berbagai aplikasi E-Business bagi
para perusahaan yang ingin membangun bisnis B2C ( Business to Customer) di
internet, sedangkan untuk B2B (Business to Business), perusahaan dapat bergabung
dalam berbagai pengembang khusus lainnya di bidangnya, bekerjasama dengan third-
party auction, perusahaan dapat bekerjasama dengan pihak pelelangan untuk
memasarkan produknya sebagai pihak ketiga.
Penyebaran/Integrasi. Pada tahapan ini aplikasi yang telah dipilih dan
diimplementasikan diharapkan dapat terintegrasi dengan baik dengan segala aplikasi
yang telah ada sebelumnya. Berbagai langkah dijalankan dalam tahapan ini seperti
pemberian training dan informasi terhadap para pengguna, baik yang berhubungan
12. secara langsung atau tidak dengan aplikasi tersebut, pembuatan kebijakan atau
peraturan-peraturan yang mendukung hingga pengintegrasian sistem dengan para
supplier dan pihak-pihak terkait lainnya.
Operasi/Pemeliharaan. Operasi dan pemeliharaan dari aplikasi yang telah
diimplementasikan merupakan langkah selanjutnya yang harus diperhatikan dengan
baik. Perencanaan yang baik sangat diperlukan agar seluruh pengimplementasian
yang telah dilakukan dapat berjalan dengan sempurna. Selanjutnya, aktifitas
pemeliharaan dapat dilanjutkan ke tahap pengembangan selanjutnya untuk
penyempurnaan aplikasi yang telah diimplementasikan sesuai dengan maksud dan
tujuan aplikasi tersebut dibangun.
Manajemen Teknologi E-Business
Pada dasarnya dalam proses pembangunan dan pengembangan E-Business diperlukan suatu
manajamen system informasi yang baik, efektif dan efisisen. Dalam proses pembangunan dan
pengembangan E-Business, manajemen teknologi menjadi hal yang tidak kalah penting
diantara manajemen komponen system informasi yang lain. Teknologi informasi memiliki
kontribusi penting dalam menjalankan proses system informasi E-Business. Teknologi
informasi ini dapat disebut sebagai supply atas demand of system information dalam E-
Business. Manajemen teknologi dalam proses E-Business ini pada umumnya dapat
dikelompokkan dalam dua perspektif, yaitu:
Perspektif Teknis.
Dilihat dari sisi teknis, manajemen teknologi informasi dalam E-Business dibagi kedalam dua
fungsi, yaitu fungsi penciptaan dan fungsi penyebaran.
Fungsi Penciptaan
Dalam fungsi penciptaan, manajemen teknologi itu dapat berpacu pada aspek-aspek berikut:
1. Teknologi informasi harus mampu menjadi medium atau sarana untuk mengubah
fakta-fakta atau kejadian-kejadian sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan
ke dalam format data kuantitatif. Ada dua cara umum yang biasa dipergunakan, yaitu
13. secara manual dan otomatis. Yang dimaksud dengan manual adalah dilibatkannya
seorang user untuk melakukan data entry terhadap fakta-fakta relevan di dalam
aktivitas sehari-hari yang dipandang perlu untuk direkam. Sementara yang dimaksud
dengan cara otomatis di sini adalah jika berbagai teknologi dipergunakan sebagai alat
untuk merekam fakta dan mengubahnya menjadi data tanpa harus melibatkan unsur
manusia sebagai data entry.
2. Teknologi harus mampu merubah data mentah yang telah dikumpulkan tersebut
menjadi informasi yang relevan bagi setiap penggunanya (stakeholders), yaitu
manajemen, staf, konsumen, mitra bisnis, pemilik perusahaan, dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan.
3. Teknologi mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai konteks organisasi
yang ada, menjadi sebuah knowledge yang dapat diakses oleh semua pihak di dalam
perusahaan.
4. Merubah knowledge menjadi wisdom merupakan tugas teknologi informasi yang
terakhir dalam proses penciptaan.
Fungsi Penyebaran
Dilihat dari fungsi manajemen tekonologi E-Business dapat meliputi kegiatan manajemen
yang berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai berikut:
1. Gathering. Teknologi informasi dikelola (manage) untuk mampu mengumpulkan
entiti-entiti tersebut dan meletakkannya di dalam suatu media penyimpan digital.
Media penyimpan tersebut harus mampu untuk menangkap berbagai karakteristik
unik dari entiti-entiti terkait, yang biasa direpresentasikan dalam berbagai bentuk
format media (multi-media), seperti: teks, suara (audio), citra (image), gambar
bergerak (video), dan lain-lain.
2. Organising. Untuk memudahkan pencarian terhadap entiti- entiti di kemudian hari,
teknologi informasi dimanage memilik mekanisme baku dalam mengorganisasikan
penyimpanan entiti- entiti tersebut di dalam media penyimpan. Konsep-konsep
struktur data, database, dan sistem berkas merupakan dasar- dasar ilmu yang kerap
dipergunakan sehubungan dengan kebutuhan ini.
14. 3. Selecting. Di saat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan entity entiti
tersebut, teknologi informasi diciptakan untuk menyediakan fasilitas untuk
memudahkan pencarian dan pemilihan.
4. Synthesizing. Teknologi informasi diciptaakan mampu memenuhi kebutuhan manajer
ini dalam menggabungkan beberapa entiti menjadi satu paket kesatuan yang
terintegrasi.
5. Distributing. Teknologi informasi dibuat dan dikelola dengan memiliki infrastruktur
yang dapat menyalurkan berbagai entiti dari tempat disimpannya entitientiti tersebut
ke pihak-pihak yang membutuhkannya.
Perspektif Manajerial
Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan Manajemen Supply
Chain, ada 4 (empat) peranan yang diharapkan perusahaan dari implementasi efektif sebuah
teknologi informasi.
1. Minimize Risks. Setiap bisnis memiliki resiko, terutama yang berkaitan dengan
faktor-faktor keuangan. Pada umumnya resiko berasal dari adanya ketidakpastian
dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada di luar kontrol
perusahaan.
2. Reduce Costs. Teknologi informasi diharapkan dapat berkotribusi dalam perbaikan
efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan. Peranan teknologi
informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha mengurangi biaya-biaya
operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas
perusahaan.
3. Create New Realities. Dengan pesatnya perkembangan teknologi internet, telah
mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya.
Berbagai konsep E-Business semacam E-Commerce, E-Procurement, E-Customers,
E-Loyalty, dan lain-lain pada dasarnya meruapakan suatu cara memandang baru di
dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Metode Pembangunan Sistem
Metode yang paling sering digunakan dalam membangun e-Business adalah metode daur
hidup. Metode ini cocok untuk pembangunan sistem e-Business, karena memiliki beberapa
15. karakteristik yaitu proses dilakukan selangkah demi selangkah yang disertai dengan proses
dokumentasi yang rapi. Metode daur hdup terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap
perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliaraan. Pada
setiap tahapan dilakukan proses pendokumentasian atas segala yang telah dilakukan atau
disepakati.
Tahap Perencanaan
Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan yang sebenarnya didefinisikan
secara rinci dimana Pembuat sistem mencoba memahami permasalahan dan mendefinisikan
secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala-
kendala. Hasilnya berupa proposal proyek
Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan yang sebenarnya didefinisikan
secara rinci.
Tahap Analisis
Pada tahap ini pembuat sistem akan menganalisis permasalahan dengan menyusun studi
kelayakan. Studi kelayakan ini menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan
serta untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai
dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta
dampak terhadap lingkungan sekeliling.
Tahap Perancangan
Tahap perancangan dalam membuat system informasi e-Business ini dapat disebut juga
sebagai desain system. Dalam rancangan SI e-Business harus memperhatikan kebutuhan
perusahaan e-Business, kebutuhan operator, kebutuhan pemakai, dan kebutuhan teknis.
16. Tahap Penerapan (Implikasi)
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun
sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan. Implementasi untuk prosedur di dalam teknologi
komputer akan menggunakan bahasa computer. Sementara itu, untuk proses yang terdapat di
luar sistem komputer, disusunlah sebuah konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap
orang yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan. Untuk merealisasikan sistem
pada tahap pemaparan ini, ditempuh beberapa metode, antara lain, penggunaan paket
aplikasi, pengembangan oleh staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan
dengan kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing).
Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba
diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.
1. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat keras adalah:
2. Kemampuan perangkat keras yang meliputi kecepatn proses dan distribusinya
3. Seberapa besar biaya yang harus disediakannya untuk pengoperasian dan perawatan
sistem.
4. Kompatibilitas perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait, seberapa lama
teknologi yang digunakan akan bertahan.
5. Sejauh mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan, memperhatikan
faktor-faktor ergonomik.
6. Tingkat kehandalan dan sekalabilitas jaringan komputer yang dibangun sebagai
infrastruktur sistem tersebut.
Tahap Pemeliharaan dan penggunaan
Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan
untuk mengenal proses E-Business yang sesungguhnya. Pemeliharaan sistem secara rutin
dapat meliputi penataan ulang database, membackup, dan scaning virus. Sementara itu,
pemeliharaa juga termasuk melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga
kemuktahiran sistem, atau pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan
belum diketahui sebelumnya.
17. Secara global, sebenarnya dimensi utama dari manejemen E-Business adalah meliputi
tantangan-tantangan dalam hal sistem informasi dan teknologi informasi. Tantangan itu
meliputi:
1. Pengelolaan strategi Bisnis/TI
2. Pengelolaan aplikasi-aplikasi bisnis
3. Pengelolaan platform teknologi berbasis internet
4. Manajemen sumberdaya data
5. Pengembangan sistem
Dari tantangan-tantangan yang ada, organisasi E-Business diharapkan mampu menjawab
tantangan dengan system dan manajemen yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan
organisasi.
Faktor Kesuksesan E-Business
Wade, 2005, mengungkapkan beberapa faktor kesuksesan inplementasi E-Business, antara
lain:
1. Ekspektasi dari perusahaan ditunjang dengan ketersediaan dana.
2. Jadwal dan waktu implementasi yang memadai.
3. Pengetahuan akan proses bisnis, kompetensi dan pengalaman dalam pembangunan e-
Business system.
4. Komunikasi baik secara fungsional dan cross-fuction.
5. Komitmen yang tinggi dari semua pihak yang terlibat.
Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan E-Business
1. Tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen.
2. Penerapan e-Business tidak diikuti proses change management.
3. Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis
18. 4. Buruknya infrastruktur komunikasi
5. Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan.
6. Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi
7. Kurangnya dukungan finansial
8. Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak yang
bertransaksi (cyberlaw),
9. Menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi E-Business
Ada empat tahapan evolusi yang dapat dijadikan pegangan atau panduan bagi perusahanan
yang ingin membangun E-Business:
Tahap Inform, ditandai adanya unit-unit kecil di dalam perusahaan yang mulai
mencoba membangun software-software kecilberbasis internet.
Tahap Automate, mengintegrasikan unit-unit kecil software dalam perusahaan.
Tahap Integrate, mengintegrasikan aplikasi E-Business perusahaan dengan entiti-entiti
lain diluar perusahaan.
Tahap Reinvent, adanya perubahan secara mendasar dari manajemen perusahaan
terutama yang berkaitan dengan cara melihat bisnis yang ada.
19. Prospek E-Business di Indonesia
Melalui berbagai kajian terhadap perkembangan e-business paling tidak terdapat 10 terdapat
10 prospek E-Business di Indonesia yaitu :
1. E-Business Type. Perkembangan pemakaian alat-alat elektronik dan digital sebagai
medium komunikasi dan relasi bisnis jauh lebih cepat dibanding dengan cara transaksi
jual beli.
2. Community. Lebih mudah menciptakan kebutuhan (demand creation) kepada generasi
muda dibanding dengan mengubah pola hidup generasi tua
3. Content. Adanya internet yang paling banyak memperoleh keuntungan adalah
perusahaan bukan end user.
4. Technology Device. Teknologi berbasis PC akan bergeser ke teknologi digital
ditambah microprosessor seperti PDA
5. Access Channels. Berkembangnya teknologi informasi semacan internet dan website
menawarkanperusahaan yang berminat mengimplementasikan kanal akses tersebut
6. Regulation. e-Business berkaitan erat dengan aktifitas pencarian laba finansial maka
pemerintah akan mengikuti negara-negara maju dalam menerapkan regulasi e-
business yang kondusif.
7. Organization. Faktor budaya, pendidikan, sosial dan perilaku dalam organisasi
memegang peranan penting dalam menentukan sukses tidaknya sosialisasi
penggunaan teknologi informasi
8. Change Strategy. Perusahaan di negara berkembang lebih memilih metode evolusi
dibanding revolusi dalam mengimplementasikan e-Business.
9. Business Process. Perusahaan yang sukses diraih oleh perusahaan yang mampu
mengawinkan konsep tradisional physical value chain dengan virtual value chain.
System Approach. E-Business baru dapat berkembang jika komponen lain dalam lingkungan
sistem E-Business turut tumbuh dan berkembang secara serentak.
E-Business sekarang tidak hanya digunakan dalam ekonomi terutama bidang pemasaran. Kini
telah merambah kebidang-bidang lain juga. E-Payment, dan E-Pathner merupakan salah satu
contoh pengembangan E-Bussiness.
20. MANFAAT E-BUSINESS BAGI PERUSAHAAN, CUSTOMER, DAN
MASYARAKAT
Bagi Perusahaan
• Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global, sehingga perusahaan
bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi
dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok.
• Menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan mengakses
informasi berbasis kertas (paperbased information).
• Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi.
Contohnya: www.dogtoys.com, www.cattoys.com, dan www.pawprintbooks.com
• Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen rantai nilai
bertipe “pull”, yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan menggunakan
pemanufakturan just-intime (JIT).
• Memungkinkan perusahaan untuk menerapkan mass customization terhadap produk dan
jasanya.
• Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.
• Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis.
• Menekan biaya telekomunikasi.
• Manfaat-manfaat lainnya, seperti citra yang lebih baik, layanan pelanggan yang lebih bagus,
proses yang lebih sederhana, mitra bisnis yang baru, waktu siklus dan pengiriman yang lebih
singkat, akses terhadap informasi yang lebih luas, biaya transportasi yang lebih murah, dan
fleksibilitas yang lebih tinggi.
• Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan
berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga
kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah roduk atau jasa kerap sangat
ditentukan oleh faktorfaktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan
Bagi Customer
• Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainnya setiap saat (24 jam
sehari) dan dari hampir semua lokasi.
• Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan.
• Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang lebih murah, karena
konsumen bias berbelanja di banyak tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
21. • Dalam beberapa kasus, terutama produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan
pengiriman produk secara cepat dan real-time.
• Memungkinkan pelanggan untuk berpartisipasi dalam lelang virtual.
• Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya dalam electronic
communities dan saling bertukar gagasan serta pengalaman.
• Memfasilitasi kompetisi yang mengarah pada diskon substansial bagi pelanggan.
Bagi Masyarakat Luas
• Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah dan lebih jarang bepergian untuk
berbelanja, sehingga kemacetan dan polusi udara bisa berkurang.
• Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga murah, sehingga bias terjangkau
oleh orang yang kurang mampu.
• Memungkinkan masyarakat di negara berkembang dan kawasan pedalaman menikmati
produk dan jasa yang relatif langka di tempat tinggalnya, termasuk di dalamnya belajar jarak
jauh lewat euniversity.
• Memfasilitasi penyampaian jasa publik, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, dan
distribusi layanan social pemerintah secara lebih murah dan/atau berkualitas.
Contoh Penerapan Kasus E Buisness
1. Penerapan E-Business Pada PT.Garuda Indonesia
Dengan sejalannya perkembangan bidang teknologi pada masa sekarang ini, perusahaan-
perusahaan makin dipacu untuk menggunakan teknologi yang maju sebagai nilai jual untuk
tetap survive dan memenangkan persaingan yang kian hari semakin ketat . Akhir-akhir ini
penggunaan internet yang menjurus kepada cyberspace kelihatannya akan mendominasi
seluruh kegiatan bisnis secara global, teknologi akan berubah menjadi alat untuk persaingan
antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Ini pun akan membawa dampak yang
sangat besar bagi setiap perusahaan. Memasuki era globalisasi, para pengusaha perlu
mempertimbangkan pemanfaatan teknologi komputer dan telekomunikasi seperti internet
untuk melakukan kegiatan bisnis dengan jangkauan pasar yang luas. Dengan teknologi itu,
para pengusaha dapat membangun unit-unit bisnis secara elektronik, artinya tidak
membutuhkan tempat secara fisik. (Budi Sutedja,2001:86) Kini makin banyak perusahaan di
Indonesia yang menerapkan e-business sebagai sarana untuk membantu perkembangan
perusahaan, terutama untuk memperbaiki proses bisnis mereka. Dampak pada aspek
22. persaingan adalah terbentuknya tingkat kompetisi yang semakin nyata terlihat. Sehingga
perusahaan harus memiliki kemampuan yang cepat untuk beradaptasi terhadap perubahan
yang terjadi sehingga perusahaan akan mampu bersaing dengan para kompetitornya.
Penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia
bisnis yang kompetitif tersebut.
Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu
mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi
teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk produk adalah
dengan menggunakan E-Business. Selama ini juga pelanggan yang ingin membeli suatu
produk diharuskan untuk mendatangi tempat dari penjual produk sendiri dan hal itu sangatlah
tidak efisien bagi para pelanggan yang mempunyai kesibukan kesibukan yang sangat padat
sekali. Dengan adanya layanan E-Business ini maka pelanggan dapat mengakses serta
melakukan pesanan dari berbagai tempat. Dengan adanya era teknologi yang canggih saat ini
para pelanggan yang ingin mengakses E-Buiness tidak harus berada di suatu tempat, hal itu
dikarenakan di kota kota besar di Indonesia telah banyak tempat tempat yang menyediakan
suatu fasilitas akses internet hanya dengan menggunakan laptop/notebook ataupun dengan
Personal Digital Assistant (PDA) dengan menggunakan teknologi wifi. Maka dari itu saat
sekarang sangat diperlukan dan diminati perusahaan-perusahaan yang menerapkan layanan
E-Business.
Dalam pembahasan ini penerapan E-Business di Indonesia, akan mengambil studi kasus
PT.Garuda Indonesia. Dalam upayanya untuk kelangsungan e-business Garuda Indonesia di
masa depan, pihak perusahaan menyadari bahwa e-commerce dapat menjadi salah satu faktor
untuk mengendalikan ekonomi, dan perusahaan tanpa sebuah platform e-commerce tidak
akan dapat berkompetisi secara global. Dalam pelaksanaan aktivitas sehari-harinya, Garuda
Indonesia juga menggunakan internet yang ditampilkan dalam website khusus dalam hal e-
ticketing. Setiap orang yang akan menggunakan jasa Garuda Indonesia tidak hanya dapat
memesan tiket secara konvensional, tetapi juga bisa secara online melalui internet. Selain itu,
fungsi internet disini adalah untuk memperkenalkan Garuda Indonesia kepada masyarakat itu
sendiri, sejarah Garuda Indonesia, serta jasa-jasa yang dilayani. Dari sini dapat dilihat bahwa
Garuda Indonesia memanfaatkan e-commerce untuk menjalankan aktivitas bisnisnya. Bentuk
penerapan e-commerce Garuda Indonesia ini adalah dengan menyediakan pusat layanan call
centre selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, reservasi online, serta e-auction. Garuda
23. Indonesia mempersiapkan dirinya untuk menjadi market leader domestic dan berharap agar
dirinya siap untuk menghadapi kompetisi secara internasional. Selain itu, visi Garuda
Indonesia sendiri saat ini adalah menjadi market leader dalam bidang e-travel dengan terlebih
dahulu menjadi pioneer dalam penerapan teknologi ini di dalam sistem mereka. Dengan
adanya fondasi yang kokoh, Garuda Indonesia telah menjadi salah satu kebanggaan bagi
Indonesia
2. Penerapan E-Business Pada Air Asia
Profil Perusahaan AirAsia
Maskapai penerbangan yang terdepan di Asia ini didirikan dengan impian untuk
membuat semua orang dapat terbang dengan pesawat. Sejak 2001, AirAsia telah
dengan mulus mendobrak norma bepergian keliling dunia dan telah meningkatkan
posisinya menjadi yang terbaik di dunia. Dengan jaringan rute yang membentang di
lebih dari 20 negara, AirAsia terus membangun jalur menuju penerbangan berbiaya
hemat dengan solusi inovatif kami, proses yang efisien dan pendekatan kami terhadap
dunia bisnis yang penuh dengan semangat. Bersama dengan perusahaan rekanan kami
AirAsia X, Thai AirAsia dan Indonesia AirAsia, AirAsia siap membawa konsep
terbang dengan biaya hemat ke level yang baru dengan slogan kami: “Sekarang
Siapapun Bisa Terbang (Now Everyone Can Fly)”.
Core Business AirAsia
Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global. Mencapai tarif terhemat
sehingga semua orang bisa terbang dengan AirAsia. Mempertahankan produk
berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan
meningkatkan kualitas layanan.
AirAsia Memfokuskan diri untuk penerbangan berbiaya hemat, untuk penerbangan
jarak jauh.
AirAsia menyediakan jaringan titik ke titik dan berfrekuensi tinggi untuk bisnis
layanan jarak jauh. Efisiensi biaya AirAsia bersumber dari langkah mempertahankan
armada penerbangan yang sederhana dan jaringan rute yang didasarkan pada bandara
berbudget hemat, tanpa pembagian kode yang rumit dan kebiasaan-kebiasaan
pembiayaan lainnya, yang memberatkan penerbangan konvensional tanpa mengurangi
24. komitmen kami dalam hal keamanan penerbangan. Para penumpang dapat terus
menikmati penerbangan dengan biaya hemat, melalui penghematan biaya yang kami
lakukan.
Penerapan e-business Pada AirAsia
Penggunaan internet sebagai bisnis model inti dalam perusahaan juga biasa dikenal
dengan e-business. Melalui AirAsia.com, maka customer hanya perlu mengakses situs
dari AirAsia.com untuk melakukan reservasi tiket pesawat, bahkan lebih jauh lagi,
mereka dapat melakukan reservasi untuk hotel dan berbagai paket menarik yang
ditawarkan oleh AirAsia.com. Dengan sistem e-Business tersebut, AirAsia dapat
melakukan efisiensi biaya seperti komisi untuk travel agent, dan juga AirAsia tidak
perlu membuat sistem Human Resource sebanyak pada perusahaan penerbangan
lainnya. E-Business yang diterapkan AirAsia termasuk dalam aplikasi B2C (Business
to Consumer) dimana aplikasi ini ditujukan agar consumer dapat langsung
berhubungan dengan pihak perusahaan tanpa harus melalui perantara (travel agent)
seperti sistem reservasi konvensional. Penerapan e-Business pada AirAsia
memberikan berbagai keuntungan baik untuk pihak perusahaan maupun bagi pihak
customer.
Sistem yang digunakan sebagai POS (Point Of Sales) disebut dengan Global
Distribution System (GDS). GDS memiliki interface yang berupa GUI (Graphical
User Interface) yang langsung berhadapan dengan pelanggan. Saat pelanggan
berinteraksi dengan sistem malalui GUI, maka sistem tersebut secara real-time akan
melakukan proses-proses back-office diantaranya melakukan validasi, otorisasi dan
konfirmasi yang akhirnya akan memberikan pelanggan suatu bukti penjualan tiket
sehingga bukti penjualan ini yang akhirnya akan digunakan sebagai tiket pesawat.
Keberhasilan AirAsia yang dapat mempertahankan kualitas maskapainya dengan
penggunaan e-Business sebagai core business model merupakan salah satu bukti
bahwa teknologi dapat memberikan competitive advantage dalam persaingan bisnis.
Namun pengggunaan teknologi juga harus didukung dengan infrastruktur dan sistem
yang memadai sehingga akan memberikan hasil yang optimal bagi profitabilitas
perusahaan.
25. Daftar Pustaka
Putra, Yananto Mihadi. (2018). Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen: Pengantar Sistem
Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.
Anonim, 2017,online http://www.sumberpengertian.co/pengertian-e-business
Anonim, 2017,online http://www.sumberpengertian.co/pengertian-e-business-menurut-para-
ahli-terlengkap
Nafisah, 2014,online http://nafisahssi.blogspot.com/2014/12/perencnaan-dan-
pengembangan-e-business.html
Elfa. Astrid, 2011, online http://elfaastrid.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/07/12/paper-e-
business/
Prasetya. Faisal, 2016, online http://faisalksiuts.blogspot.com/