Dokumen ini membahas tentang transformasi koordinat yang mencakup translasi sumbu dan putaran sumbu. Translasi sumbu melibatkan perubahan titik asal tanpa mengubah arah sumbu, sedangkan putaran sumbu mengubah arah sumbu tanpa mengubah titik asal. Diberikan contoh soal dan penyelesaian untuk kedua jenis transformasi tersebut.
1. Dokumen ini membahas sistem koordinat satu dan dua dimensi, termasuk definisi titik, garis, dan bidang serta cara menentukan posisi dan jarak antar titik di R dan R2. Juga dibahas kedudukan titik terhadap garis dan bidang.
Dokumen tersebut merangkum materi tentang ruas garis berarah yang mencakup definisi, sifat-sifat, dan teorema-teorema yang terkait. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang:
1) Definisi ruas garis berarah dan sifat-sifat yang sederhana seperti kongruensi dan kesetaraan ruas garis berarah
2) Teorema yang menyatakan hubungan antara kesetaraan ruas garis berarah dengan s
Makalah ini membahas tentang pencerminan (refleksi) pada bidang datar. Definisi pencerminan dijelaskan sebagai fungsi yang memetakan titik ke titik lain sehingga membentuk sudut yang sama dengan sumbu refleksi. Sifat-sifat pencerminan seperti surjektif, injektif, dan melestarikan jarak juga dibuktikan sehingga pencerminan merupakan transformasi isometri. Contoh soal pencerminan juga diberikan unt
Dokumen tersebut membahas metode deret pangkat untuk menyelesaikan persamaan diferensial, yang menyatakan solusi dalam bentuk deret tak hingga. Metode ini memungkinkan penyelesaian untuk fungsi-fungsi analitik dengan mengembangkannya menjadi deret pangkat konvergen di sekitar titik tertentu.
Modul ini membahas tentang persamaan parabola, meliputi persamaan parabola dengan puncak (0,0) dan puncak (a,b), bentuk umum persamaan parabola, serta garis singgung parabola. Modul ini memberikan contoh-contoh soal dan penyelesaiannya untuk memahami konsep-konsep tersebut.
1. Dokumen ini membahas sistem koordinat satu dan dua dimensi, termasuk definisi titik, garis, dan bidang serta cara menentukan posisi dan jarak antar titik di R dan R2. Juga dibahas kedudukan titik terhadap garis dan bidang.
Dokumen tersebut merangkum materi tentang ruas garis berarah yang mencakup definisi, sifat-sifat, dan teorema-teorema yang terkait. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang:
1) Definisi ruas garis berarah dan sifat-sifat yang sederhana seperti kongruensi dan kesetaraan ruas garis berarah
2) Teorema yang menyatakan hubungan antara kesetaraan ruas garis berarah dengan s
Makalah ini membahas tentang pencerminan (refleksi) pada bidang datar. Definisi pencerminan dijelaskan sebagai fungsi yang memetakan titik ke titik lain sehingga membentuk sudut yang sama dengan sumbu refleksi. Sifat-sifat pencerminan seperti surjektif, injektif, dan melestarikan jarak juga dibuktikan sehingga pencerminan merupakan transformasi isometri. Contoh soal pencerminan juga diberikan unt
Dokumen tersebut membahas metode deret pangkat untuk menyelesaikan persamaan diferensial, yang menyatakan solusi dalam bentuk deret tak hingga. Metode ini memungkinkan penyelesaian untuk fungsi-fungsi analitik dengan mengembangkannya menjadi deret pangkat konvergen di sekitar titik tertentu.
Modul ini membahas tentang persamaan parabola, meliputi persamaan parabola dengan puncak (0,0) dan puncak (a,b), bentuk umum persamaan parabola, serta garis singgung parabola. Modul ini memberikan contoh-contoh soal dan penyelesaiannya untuk memahami konsep-konsep tersebut.
Dokumen menjelaskan tentang persamaan bola pada ruang tiga dimensi. Terdapat definisi bola, langkah-langkah menentukan persamaan bola yang berpusat di titik tertentu, bentuk umum persamaan bola, dan hubungan antara bola dengan bidang datar.
Dokumen tersebut merupakan catatan kuliah tentang Teori Bilangan (MX 127) yang mencakup beberapa bab seperti aksioma dasar bilangan bulat, bukti dengan induksi, keterbagian, kongruensi, faktorisasi, algoritma Euclid, dan fungsi-fungsi bilangan teoritik."
1. Dokumen tersebut membahas tentang irisan kerucut parabola, elips, dan hiperbola.
2. Menguraikan unsur-unsur geometri dasar ketiga bentuk irisan kerucut tersebut seperti persamaan, fokus, direktris, sumbu simetri, dan lainnya.
3. Juga menjelaskan rumus-rumus yang terkait dengan garis singgung dan jarak antara unsur-unsurnya.
Dokumen ini berisi penyelesaian soal-soal geometri analitik ruang yang meliputi penentuan persamaan bidang, titik potong sumbu koordinat dengan bidang datar, dan mengecek apakah beberapa titik sebidang.
Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom membahas tentang barisan dan deret, termasuk definisi barisan dan deret, kekonvergensian barisan dan deret, serta contoh-contoh soal.
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut membahas tentang rotasi dalam bidang geometri. Secara umum, rotasi adalah transformasi yang memutar setiap titik pada bidang dengan menggunakan titik pusat dan sudut putar tertentu. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, jenis-jenis, dan contoh soal rotasi beserta penyelesaiannya.
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)guest6ea51d
Bahan ajar tentang transformasi (translasi, rotasi dan dilatasi) menjelaskan tiga jenis transformasi tersebut beserta contoh-contoh perhitungannya. Translasi adalah pergeseran, rotasi adalah perputaran, dan dilatasi adalah perubahan ukuran tanpa mengubah bentuk. Transformasi dapat digunakan untuk menentukan bayangan suatu kurva akibat perpindahan dan perubahan ukurannya.
Dokumen menjelaskan tentang persamaan bola pada ruang tiga dimensi. Terdapat definisi bola, langkah-langkah menentukan persamaan bola yang berpusat di titik tertentu, bentuk umum persamaan bola, dan hubungan antara bola dengan bidang datar.
Dokumen tersebut merupakan catatan kuliah tentang Teori Bilangan (MX 127) yang mencakup beberapa bab seperti aksioma dasar bilangan bulat, bukti dengan induksi, keterbagian, kongruensi, faktorisasi, algoritma Euclid, dan fungsi-fungsi bilangan teoritik."
1. Dokumen tersebut membahas tentang irisan kerucut parabola, elips, dan hiperbola.
2. Menguraikan unsur-unsur geometri dasar ketiga bentuk irisan kerucut tersebut seperti persamaan, fokus, direktris, sumbu simetri, dan lainnya.
3. Juga menjelaskan rumus-rumus yang terkait dengan garis singgung dan jarak antara unsur-unsurnya.
Dokumen ini berisi penyelesaian soal-soal geometri analitik ruang yang meliputi penentuan persamaan bidang, titik potong sumbu koordinat dengan bidang datar, dan mengecek apakah beberapa titik sebidang.
Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom membahas tentang barisan dan deret, termasuk definisi barisan dan deret, kekonvergensian barisan dan deret, serta contoh-contoh soal.
1. Dokumen ini membahas tentang geseran (translasi) sebagai transformasi geometri. Geseran adalah hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.
2. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain teorema yang menyatakan bahwa geseran adalah isometri, komposisi geseran dan setengah putaran adalah setengah putaran, dan balikan dari geseran GAB adalah GBA.
3. Contoh soal juga d
Jawaban latihan soal bagian 2.2 pada buku Analisis Real karangan Drs. Sutrima, M.SI
cetakan : pertama, Juni 2010
penerbit : Javatechno Publisher (Jln. Ahmad Yani 365A, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia - 57162
Dokumen tersebut membahas tentang rotasi dalam bidang geometri. Secara umum, rotasi adalah transformasi yang memutar setiap titik pada bidang dengan menggunakan titik pusat dan sudut putar tertentu. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, jenis-jenis, dan contoh soal rotasi beserta penyelesaiannya.
Transformasi (Translasi, Rotasi Dan Dilatasi)guest6ea51d
Bahan ajar tentang transformasi (translasi, rotasi dan dilatasi) menjelaskan tiga jenis transformasi tersebut beserta contoh-contoh perhitungannya. Translasi adalah pergeseran, rotasi adalah perputaran, dan dilatasi adalah perubahan ukuran tanpa mengubah bentuk. Transformasi dapat digunakan untuk menentukan bayangan suatu kurva akibat perpindahan dan perubahan ukurannya.
Modul ini membahas tentang turunan fungsi, termasuk pengertian turunan fungsi, rumus-rumus turunan fungsi aljabar dan trigonometri, dalil rantai, garis singgung, dan penerapannya untuk menentukan fungsi naik dan turun serta titik ekstrim grafik fungsi.
Refleksi adalah transformasi geometri yang memindahkan semua titik pada sebuah bangun geometri terhadap suatu garis tertentu, serta bayangannya kongruen dengan bangun semula. Terdapat beberapa jenis refleksi, yaitu refleksi terhadap sumbu koordinat, garis y=x, y=-x, dan garis x=k.
1. Dokumen tersebut berisi soal-soal transformasi geometri yang meliputi pencerminan, rotasi, dan transformasi linier.
2. Diberikan penjelasan rumus dan langkah-langkah penyelesaian untuk setiap soal transformasi geometri.
3. Soal-soal tersebut diambil dari berbagai ujian nasional dan olimpiade matematika tingkat SMA.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi geometri yang meliputi translasi, refleksi, dan dilatasi. Transformasi-transformasi tersebut dijelaskan dengan menggunakan matriks transformasi yang merepresentasikan perubahan koordinat titik akibat transformasi.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan-persamaan trigonometri, termasuk penyelesaian persamaan trigonometri sederhana, persamaan yang mengandung fungsi trigonometri, rumus jumlah dan selisih trigonometri, serta latihan soal untuk mempraktikkan konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan-persamaan trigonometri, termasuk definisi persamaan trigonometri, bentuk dasar persamaan trigonometri, penyelesaian persamaan trigonometri sederhana, persamaan yang mengandung fungsi trigonometri, rumus jumlah dan selisih trigonometri, serta contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan trigonometri. Secara singkat, dibahas mengenai definisi persamaan trigonometri, contoh persamaan trigonometri identik dan bersyarat, bentuk dasar persamaan trigonometri untuk sinus, kosinus dan tangen, rumus-rumus untuk menyelesaikan persamaan trigonometri yang mengandung jumlah, selisih, dan kuadrat dari sinus dan kosinus.
Transformasi geometri mencakup pergeseran, refleksi, rotasi dan perkalian ukuran terhadap objek geometri. Refleksi menghasilkan bayangan objek dengan menggunakan sumbu, garis, atau titik sebagai acuan. Refleksi terhadap sumbu x, y, atau titik asal akan mengubah tanda koordinat y. Refleksi terhadap garis acuan akan menukar koordinat objek.
1. Dokumen tersebut membahas tentang persamaan dan pertidaksamaan linear, yang mencakup:
2. Gradien garis, persamaan garis, dan penyelesaian persamaan garis
3. Penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel dan dua variabel, serta sistem pertidaksamaan linear dua variabel
4. Penyelesaian pertidaksamaan dan sistem pertidaksamaan yang melibatkan nilai mutlak
Transformasi Geometri Matematika SMA kelas 11 part 1.pptxthamuz347
Translasi dalam transformasi geometri adalah pergeseran suatu objek dari satu lokasi ke lokasi lain tanpa perubahan bentuk atau orientasi. Proses ini melibatkan pergeseran setiap titik objek sejauh dan searah tertentu. Translasi didefinisikan oleh vektor perpindahan, yang menentukan jarak dan arah pergeseran. Hasilnya adalah objek yang sama tetapi terletak pada posisi yang baru. Translasi memiliki aplikasi luas dalam grafika komputer, pemodelan 3D, dan ilmu matematika lainnya, memberikan dasar untuk pemahaman perubahan posisi objek dalam ruang geometris.
Dokumen tersebut membahas tentang tiga jenis transformasi geometri yaitu translasi, rotasi, dan dilatasi. Translasi adalah pergeseran, rotasi adalah perputaran, sedangkan dilatasi adalah perubahan ukuran suatu bangun tanpa mengubah bentuknya. Diberikan contoh-contoh soal untuk menentukan bayangan suatu kurva akibat dilakukannya ketiga jenis transformasi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang trigonometri dan segitiga, meliputi:
1) Metode eliminasi untuk menyelesaikan persamaan dua variabel;
2) Jenis-jenis persamaan trigonometri sederhana dan lanjutannya beserta contoh soal dan penyelesaiannya;
3) Karakteristik dan macam-macam segitiga berdasarkan panjang sisi dan besar sudut;
4) Garis-garis istimewa pada segitiga seperti garis tinggi,
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat, termasuk cara menentukan himpunan penyelesaian, menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan, serta sistem persamaan linier dua variabel.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian mengenai pengukuran dan operasi matematika dasar seperti penentuan hasil maksimum dan minimum pengukuran, pembulatan hasil pengukuran, penyelesaian persamaan dan pertidaksamaan linear serta kuadrat.
Dokumen tersebut berisi format penulisan soal mata pelajaran matematika untuk kelas X semester 1. Terdiri dari kompetensi dasar, bahan pelajaran, tujuan pembelajaran, tingkat kesukaran soal, dan kunci jawaban.
Dokumen tersebut membahas tentang diferensial dan penggunaannya untuk mendekati perubahan variabel tergantung (dy) dan akar-akar persamaan. Diferensial dy didefinisikan sebagai f'(x)dx dan dapat digunakan untuk mendekati Δy. Metode iterasi juga dibahas untuk memperbaiki pendekatan akar-akar persamaan.
Dokumen tersebut membahas tentang program linier yang mencakup metode grafik dan metode simplex untuk memecahkan masalah optimalisasi linier dengan kendala-kendala tertentu.
1. Hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dan kebenarannya harus dibuktikan melalui data yang terkumpul.
2. Secara statistik diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian.
3. Ada dua cara menaksir parameter populasi yaitu point estimate dan interval estimate.
1. TUGAS GEONAL DATAR
TRANSFORMASI KOORDINAT
Dosen pembimbing :
Yuni Katminingsih, S.Pd, M.Pd
disusun oleh :
ERICH RINIKA (10.1.01.05.0085)
M.TAUFIQQULATIF (10.1.01.05.0148)
MARIA TIRTA BUWANA (10.1.01.05.0154)
MARTINI (10.1.01.05.0155)
METI SUSANTI (10.1.01.05.0157)
MOHAMAD NUR FAUZI (10.1.01.05.0164)
NANDA HENING PRASASTI (10.1.01.05.0172)
NORA(10.1.01.05.0180)
Program Sarjana S1 FKIP Matematika
Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. TRANSFORMASI KOORDINAT
77.Translation sumbu. Dalam bab XI telah membahas persamaan lingkaran,
kita lihat bahwa persamaan lingkaran dengan pusat di titik titik asal adalah
x ² + y ² = r ²
Dimana, untuk lingkaran dengan pusat di (α, β), persamaan menjadi
(x-α) ² + (y-β) ² = r ²
Hal ini sangat jelas bahwa persamaan lingkaran dengan pusat di titik titik asal
diasumsikan sebagai bentuk sederhana dari yang diasumsikan ketika pusat tidak
pada titik titik asal. Diperoleh titik puncak yang sama untuk elips dan hiperbola,
dan juga untuk parabola jika kita mempertimbangkan puncak di tempat pusat.
Oleh karena itu,kurva dengan pusat atau beberapa titik lain tidak di titik asal, itu
akan sangat mudah jika kita memindahkan sumbu koordinat sedemikian rupa
sehingga titik titik asal akan berimpit dengan titik tersebut, dan sumbu koordinat
akan bertepatan dengan sumbu kurva. Ada dua gerakan yang terlibat: translasi,
atau memindahkan sumbu koordinat sejajar dengan diri mereka sendiri, dan
rotasi, atau memutar sumbu sekitar titik.
langkah pertama kita akan mentranslasikan, dan melibatkan perubahan titik
titik asal tanpa mengubah arah dari sumbu.
Kami diberi dua garis sumbu (gambar 79): garis awal, OX dan OY, dengan titik
asal di O (0,0), dan satu garis baru, CX dan CY, dengan titik asal di C (h, k).
kita diberikan, juga, titik P, yang disebut koordinat sumbu awal adalah
x= OA dan y= AP, merupakan titik koordinat pada sumbu baru dengan x’=CB
dan y’= BP. Kita dapat tentukan hubungan antara jumlah pertama dan terakhir.
X
X’
Y
Y’
P
C ( h,k)
O(0,0) D A
3. Kami mempunyai:
OA = OD + DA
atau
X = h + x '
juga:
AP = AB + BP,
atau
Y = k + y '
Oleh karena itu kita mempunyai persamaan translasi:
x=h + x’
y= k + y’
Hal ini cukup jelas, kemudian, jika kita mempunyai persamaan kurva dimana
garis-garis sumbu,sejajar dengan sumbu yang diberikan dengan titik awal di (h,
k) diperoleh dengan mengganti x dengan x ' +h dan y dengan y '+ k.
Contoh 1:
Tentukan persamaan lingkaran:
x2 + y2 – 6z + 2y - 6 = 0
210
Disebut sumbu translasi melalui (3,-1)
Dari x = x’ + 3
Dan y = y’ – 1
Kita subtitusi dalam persamaan lingkaran dan kita dapatkan:
x’2 + 6x’ + 9 + y’2 - 2y’ + 1 – 6x’ – 18 + 2y’ – 2 – 6 = 0
setelah menyerdehanakan hasilnya, kita tentukan:
x’2 + y’2 =16
contoh 2:
Mengeliminasi persaman pertama dari persaman berikut ini:
x2 + y2 -2x + 4y – 4 = 0
dengan x = x’ + h
dan y = y’ + k
kemudian subtitusi persamaan diatas ke persaman awal, kita mendapatkan:
x’2 + 2hx’ + h2 + y’2 + 2ky’ + k2
-2x’ – 2h + 4y’ + 4k – 4 = 0
4. ( catatan : merubah persamaan pertama = 0)
Ambil persaman pertama:
x’(2h – 2),
y’(2k + 4).
2h – 2 = 0
2k + 4 = 0
Atau
h= 1
k= -2
subtitusi lagi:
x’2 + y’2 + 1 + 4 – 2 – 8 – 4 = 0,
akhirnya x’2 + y’2 = 9
Kita mungkin dapat memecahkan contoh 2 b dengan cara lain, ditunjukkan
dalam contoh berikutnya:
211
Contoh 3
Mengubah istilah tingkat pertama dari berikut
푥2 + 푦2 – 2x + 4y- 4 = 0
Menyelesaikan soal diats bisa ubah menjadi:
(푥 - 1 )2 + (푦 + 2)2 = 9
Diketahui 푥 - 1 =푦′
Dan 푦 + 2 =푦′
Atau 푥 =푦′ + 1
Dan 푦 =푦′ - 2
Maka h =1
K =-2
5. SOAL
1. Tentukan koordinat dari titik (1,3), (-2,5), dan (3, -2) dan melalui sumbu
translasi (1, -3)
2. Tentukan koordinat dari titik (-1, 2) ,(3,-2), dan (x,y) yang melalui sumbu
translasi (3, -2)
3. Tentukan persamaan garis x-2y – 6 = 0 danmelalui sumbu translasi (2, -2)
4. Tentukan persamaan kurva x2 + y2 -4x + 6y -12 =0 dan melalui sumbu
translasi (2,-3)
5. Tentukan persamaan kurva x2 + 2y2+ 2x- 12y + 17 = 0 dan melalui
sumbu translasi (-1, 3)
6. Tentukan persamaan dari kurva 3x2 – 4y2 – 16 y – 6x -25 = 0 dan melalui
sumbu translasi (1,2)
7. Dari soal diatas , mengubah persaman dari x2 + y2 -2x + 4y -3 =0
8. Dari soal diatas , mengubah persamaan konstanta dalam x dari x2 + 4y –
8y + 12 = 0
9. Tentukan nilai-nilai dari h dan k yang akan mengubah istilah konstan dari
: 2x – 3y – 4 = 0. adalah nilai yang diperoleh?
10. Dari translasi sumbu,kita memperoleh persamaan berikut :
a)
(푥−훼 )²
푎2 + (푦−훽)²
푏2 = 1
b) (푥 − 훼)2 = 4훼(푦 − 훽)2
(푥−훼 )²
c)
푎2 − (푦−훽)²
푏2 = 1
212
Transformasi koordinat
78. Sumbu putar. Sekarang kita akan mengubah arah sumbu tanpa
mengubah titik asal. Kita putar sumbu melalui sudut Ф. OX dan OY
biarkan menjadi garis awal sumbu-sumbu koordinat OX’ dan OY’, satu
garis baru,dengan sudut dimana sumbu awal harus diputar, dengan titik
asal O, bertepatan dengan sumbu baru (gambar 80). Misalkan P menjadi
titik yang koordinat sebagai sumbu awal sehingga x = OA dan y = AP,
dan koordinat sumbu baru x’ = OB dan y’ = BP penurunan garis tegak
lurus dari B ke AP dan OX.
6. X’
X
Y’ Y
P
D
B
O A E
Kemudian
x = OA
= OE – AE
= OE – DB
= OB cos Ф – BP sin Ф
= x’ cos Ф – y’ sin Ф
Dengan cara yang Sama maka:
y = AP
= AD + DP
= EB + DP
= OB sin Ф + BP cos Ф
= x’ sin Ф + y’ cos Ф
Maka kita mempunyai persamaan sumbu putar
213
x = x’ cos Ф – y’ sin Ф
y = x’ sin Ф + y’ cos Ф
Oleh sumbu putar , mengeliminasi istilah dalam dari : 3푥 + 4푦 − 10 = 0
7. Mengganti persamaan dari putaran ,dengan mempunyai :
3(푥′ cos ∅ − 푦′ sin ∅ ) + 4 (푥′ sin∅ + 푦′ cos ∅)-10 =0
Atau :
푥′ ( 3 cos ∅ + 4 sin ∅ ) + 푦′ (4 cos ∅ − 3 sin ∅) − 10 = 0
(Catatan : Untuk istilah dalam menghilangkan 푦′ , koefisian harus sama
dengan nol )
Oleh karena itu :
4 cos ∅ − 3 sin ∅= 0,
Atau:
sin ∅
cos ∅
=
4
3
Lalu:
Tan ∅ = 4
3
Oleh karena itu :
Sin ∅ = 4
5
Cos ∅ =
3
5
Dari sini, dapat diperoleh :
9
5
푥′ (
+
16
5
) + 푦′ (
12
5
-
12
5
) – 10 = 0
Atau: 5푥′ - 10 = 0
Atau: 푥′ = 2.
SOAL
1. Oleh sumbu putar, mengeliminasi bagian dalam 푥 dari : 3푥 − 4푦 -6 =
0
8. 2. Oleh sumbu putar, mengeliminasi bagian dalam 푦 dari : 5푥 + 12푦 - 7
= 0
3. Oleh sumbu putar, mengeliminasi bagian dalam 푦 dari : 푥2 + 푦2 - 2푥 -
2푦 = 0
4. Setelah sumbu yang diputar melalui 30 °, tentukan persamaan garis
3푥 - 2푦 + 6 = 0
5. Setelah sumbu yang diputar melalui 45 °, tentukan persamaan garis
3푥 + 3푦 - 10 = 0
214
6. Setelah sumbu yang diputar melalui 90 °, tentukan persamaan
lingkaran 푥2 + 푦2 = 25
7. Setelah sumbu yang diputar melalui 45 °, tentukan persamaan
lingkaran 푥2 + 푦2 =25
8. Setelah sumbu yang diputar melalui 45 ° , tentukan persamaan kurva
푥푦 = 6.
9. Setelah sumbu yang diputar melalui 45 ° , tentukan persamaan kurva
푥푦 = 4.
10.Mengeliminasi persamaan dari 푥푦 =10
79. Mengeliminasi persamaan dari 푥푦. Dalam empat bab
sebelumnya , telah membahas berbagai jenis persamaan dari 푥푦 tidak
mengandung persamaan. Dan kurva yang dihasilkan dari jenis ini. Kami
mengusulkan untuk menunjukkan bahwa ada sebuah transformasi yang
selalu akan mengeliminasi persamaan dari 푥푦 yang paling umum dalam
derajat dua; misalnya :
퐴푥2 + 퐵푥푦 + 퐶푦2 + 퐷푥 + 퐸푦 + 퐹 = 0
Jadi, Setelah dikurangi persamaan satu dengan yang telah
diketahui, cara ini memungkinkan untuk menyelesaikan persamaan
derajat dua. Kemudian kita transformasi sebuah persamaan
퐴푥2 + 퐵푥푦 + 퐶푦2 + 퐷푥 +퐸푦 + 퐹 = 0
Mensubtitusikan dalam persamaan nilai – nilai berikut:
푥 = 푥′ cos ∅ - 푦′ sin ∅,
푦 =푥′ sin ∅ + 푦′ cos ∅
Setelah dapat , mengumpulkan persyaratan ,
9. 푥′(퐴 푐표푠2 ∅ + 퐵 sin ∅ cos ∅ + 퐶 푠푖푛2 ∅ )
+ 푥′푦′ (퐵 푐표푠2 ∅ - 퐵 푠푖푛2 ∅ + 2퐶 sin ∅ cos ∅ -2퐴 sin ∅ cos ∅
)
+푦′2 (퐴 푠푖푛2 ∅ - 퐵 sin ∅ cos ∅ + 퐶푐표푠2 ∅ )
+푥′ ( 퐷 cos ∅ + 퐸 sin ∅)
+푦′ ( 퐸 cos ∅ - 퐷 sin ∅ )
+ f = 0
215
GEOMETRI ANALITIK
(Catatan : istilah x’ y’ dapat dieliminasi, koefisien harus sama dengan 0 )
Selanjutnya :
2 2
cos sin 2sin 0
B AC
Tapi, dari contoh 35,
cos sin 2 2 2 ,
dan
2sin cos sin 2 ,
Untuk itu :
cos2 (C)sin 2 ,
atau :
sin 2 .
B
A C
cos2
Selanjutnya kita harus mengikuti transformation
10. B
A C
tan 2
Dalam contoh umum, kita membutuhkan nilai dari sin dan cos,
untuk mensubtitusikan dalam rumus rotasi. Banyak nilai yang mudah ditentukan
dari perbedaan dari garis tengah sudut (Bagian 36) yaitu :
1 cos 2
2
sin
,
1 cos 2
2
cos
.
Sebelum meneruskan contoh diatas, mari kita buat beberapa pengamatan
dengan memperhatikan bahan diatas. Pertama-tama, translasikan dan rumus
rotasi dari Bagian 78 adalah derajat pertama; selanjutnya, ketika rumus rotasi
tersubtitusi dalam persamaan, derajat persamaan pasti tidak tinggi. Lagipula,
derajatnya tidak rendah; untuk itu, ketika mensubtitusikan lebih lanjut untuk
memperbaiki awalnya akan menghasilkan persamaan derajat rendah dibanding
awalnya.
216
Demikian derajat persamaan sisanya tidak berubah dengan transformasi
koordinat.
Untuk itu ikutilah, dengan persamaan transformasi berikut
B
A C
tan 2
,
Persamaan umum dari derajat kedua
0 2 2 2 Ax Bx C y Dx Ey F
mungkin sisanya menjadi bentuk
11. 퐴 ′푥 ′ ퟐ + 퐵′푥′ 2
+ 퐶′푦′ 2
+ 퐷′푥′ + 퐸′푦′ + 퐹′ = 0
Dimana A’ dan C ‘ keduanya tidak boleh 0
X
X’
Y
Y’
O
Y’
Y
X
X’
Bagaimanapun, kita sebelumnya harus menunjukan bahwa persamaan ini
selalu mewakili beberapa tipe dari conic, termasuk; imajinasi,atau nilai conic.
Selanjutnya dikatakan : garis derajat kedua persamaan mewakili conic, dan
garis conic terwakili oleh persamaan dari derajat kedua.
Situasi yang khas tergambarkan oleh angka bulat
217
Dalam P titik asal 80, kita akan menunjukkan bagaimana jenis kerucut
mungkin ditentukan oleh hubungan tertentu di antara koefisien A, B, dan C.
Contoh 1
Hapus istilah 푥푦 dari : 5푥2 − 4푥푦 + 2푦2 = 6
Di sini, A = 5, B = -4, danC = 2
Oleh karena itu :
tan 2∅ =
−4
5 − 2
= −
4
3
Oleh karena itu :
sin 2∅ =
4
5
12. cos 2∅ = −
3
5
(Karena kita asumsikan ∅ sebagai akut dalam contoh ini, 2∅ demikian di
kuadran kedua.) Lalu:
3
5
2
sin ∅ = √1 +
= √
8
10
= √
4
5
3
5
2
cos ∅ = √1 −
= √
2
10
= √
1
5
Mensubstitusikan dalam persamaan awal, kita mempunyai:
5 (푥′√
1
5
− 푦′√
4
5
)
2
− 4 (푥′√
1
5
− 푦′√
4
5
) (푥′√
4
5
+ 푦′√
1
5
)
4
5
+ 2 (푥′√
1
5
+ 푦′√
2
)
= 6
atau
푥′2 + 6푦′2 = 6
Persamaan ini dalam bentuk elips.
Contoh 2
Hapus istilah xy dari: 푥푦 = 푘
Di sini, A = 0, B = 1, danC = 0
13. Oleh karena itu :
tan 2∅ =
1
0
= ∞
Oleh karena itu :
2∅ = 90°
atau :
∅ = 45°
218
TRANSFORMASI KOORDINAT
substitusikan dalam persamaan awal, kita mempunyai:
푥′
√2
(
−
푦′
√2
푥′
√2
) (
+
푦′
√2
) = 푘
atau :
1
2
(푥′ − 푦′)(푥′ + 푦′) = 푘
atau :
푥′2 − 푦′ 2
= 2푘
Persamaan ini dalam bentuk hiperbola sama sisi dengan sumbu-sumbu
koordinat sebagai asimtot
CONTOH
Eliminasi istilah 푥푦 , dan menentukan jenis kurva di garisiap berikut.
mengingat:
1. 푥푦 = 4
2. 2 푥푦 = −7
3. 푥2 + 3푥푦 − 3푦2 − 4 = 0
4. 5푥2 − 6푥푦 + 5푦2 − 8 = 0
14. 5. 푥2 + 4푥푦 + 푦2 = 2
6. 3푥2 − 3푥푦 − 푦2 = 10
7. 푥2 + 푥푦 − 5푥 − 3푦 + 6 = 0
8. 푥2 − 4푥푦 + 4푦2 − 4푥 − 2푦 + 8 = 0
9. 푥2 − 2푥푦 + 2푦2 − 2푥 = 0
10. 푦2 + 푥푦 − 2푥2 − 4 = 0
11. 푦2 − 2푥푦 + 2푥 = 0
12. 8푥2 + 12푥푦 + 17푦2 − 20 = 0
13. 푥2 + 2푥푦 + 푦2 + 2푥 + 6푦 = 0
14. 3푥2 + 4푥푦 + 6푥 + 4푦 − 1 = 0
15. 푥2 + 24푥푦 − 6푦2 − 30 = 0
80. Invariants; klasifikasi jenis conics. Dalam bagian ini kita akan tentukan
bagaimana menentukan sekilas, oleh hubungan tertentu antara tiga koefisien A,
B, dan C, jenis kerucut diwakili oleh persamaan
퐴푥2 + 퐵푥푦 + 퐶푦2 + 퐷푥 + 퐸푦 + 퐹 = 0
Perhatikan persamaan di atas sehubungan dengan rumus rotasi:
푥 = 푥′ cos ∅ − 푦′ sin ∅
푦 = 푥′ sin ∅ + 푦′ cos ∅
219
GEOMETRI ANALITIS
Subtitusikan dalam persamaan awal, maka kita memperoleh:
A'x2 + B'x'y' + C'y' 2 + D'x' + E'y' + F' = 0,
dimana, dalam bagian 79
(1) A' = A cos2 ø + B sin ø cos + C sin2 ø
15. (2) B' = B cos 2ø – (A – C) sin 2ø
(3) C' = A sin2 ø – B sin ø cos + C cos2 ø
Dan
D' = D cos ø + E sin ø
E' = E cos ø – D sin ø
F' = F
(Pada hubungan tiga relasi tidak diperlukan dalam masalah khusus kita.)
Kita akan menemukan beberapa hubungan yang menarik yang ada antara A, B,
C dan A ', B', C '.
Menambahkan persamaan (1) dan (3), kita memperoleh:
A' + C' = A (cos2 ø + sin2 ø ) + C (cos2 ø + sin2 ø ),
Atau :
(4) A' + C' = A + C.
Amati bahwa hubungan antara kuantitas prima, A '+ C', sama dengan hubungan
yang sama antara jumlah unprimed, A C + Kami menyebutnya A + C invarian.
Sekarang kita akan memperoleh dua invariants lainnya. Mengurangkan (3) dari
(1), kita memiliki:
A' – C' = (A – C) (cos2 ø – sin2 ø ) + 2B sin ø cos ø ,
Atau:
(5) A' – C' = (A – C) cos 2ø + B sin 2ø.
Amati bahwa (A - C) bukan merupakan invarian. Tetapi jika kita persegi (5),
tambahkan '2 ke sisi kiri dari persamaan, dan kemudian menambahkan nilai dari
B' B 2 dari (2) ke sisi kanan persamaan, kita memperoleh:
16. (A' – C')2 + B' 2 =
(A –C)2 cos 2 2ø + 2B (A – C) sin 2ø cos 2ø + B2 sin2 2ø
+ (A – C)2 sin2 2ø – 2B (A – C) sin 2ø cos 2ø + B2 cos2 2ø,
220
TRANSFORMASI KOORDINAT
Atau:
(6) (A' – C')2 + B' 2 = (A – C)2 + B
Jadi kita memiliki invarian: (A - C) 2 + B2.
Akhirnya, persegi (4), dan kemudian kurangi dari (6). Persamaan yang
dihasilkan
A' 2 - 2A'C' + C' 2 + B' 2 – A' 2 – 2A'C' – C' 2
= A2 – 2AC + C2 + B2 – A2 – 2AC – C2,
Atau:
(7) B' 2 – 4A'C' = B2 – 4AC.
Oleh karena itu c - 4ac adalah suatu varian.
Selain itu, b 2 invarian - 4ac yang akan menentukan berbagai jenis conics.
Pertimbangan tranformation yaitu
tan 2ø =
diterapkan untuk persamaan derajat umum kedua. Kita tahu, dari Bagian 79,
bahwa 'B = 0. Oleh karena itu, persamaan yang dihasilkan dari derajat kedua
adalah:
(8) A'x' 2 + C'y' 2 + D'x' + E'y' + F' = 0;
17. dan (7) menjadi:
(9) B2 - 4AC = - 4A'C'.
Sekarang, jika salah satu A 'atau C' adalah nol, (8) mewakili parabola. Namun,
dari (9), kita tahu bahwa b2 - 4ac = 0. Sekali lagi, jika A 'dan C' memiliki tanda
yang sama, (8) mewakili elips. Namun, dari (9), kita tahu bahwa b2 - 4ac adalah
negatif. Akhirnya, jika A 'dan C' memiliki tanda yang berlawanan, (8)
merupakan hiperbola. Namun, dari (9), kita tahu bahwa b2 - 4ac adalah positif.
Proses ini juga reversibel.
Oleh karena itu kami memiliki:
Parabola : B2 – 4AC = 0
Ellipse : B2 – 4AC < 0
Hyperbola : B2 – 4AC > 0
221
GEOMETRI ANALITIS
Dalam rumus diatas, harus dipahami bahwa menurun dan kasus imajiner
disertakan.
Contoh
Klasifikasi : 3푥2 - 4푥푦 - 2푦2 +푥 –푦 – 3 = 0
Disini , 퐴 =3 ,퐵 = -4, dan 퐶 = -2
Oleh karena itu 퐵2 – 4 퐴퐶 = 16- 4(3)(-2)
= 16 + 24
= 40
Oleh karena itu istilah hiperbola suatu.
CONTOH
Klasifikasikan :