Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
4. Proyeksi
• Suatu titik atau sistem diproyeksikan terhadap suatu garis
acuan sehingga setiap titik atau sistem tersebut sejajar
dengan garis acuan.
• Proyeksi merupakan jarak terpendek.
Jika titik A diproyeksikan terhadap sumbu x, maka hasil tersebut
adalah titik B dengan AB merupakan jarak terpendek titik A
terhadap sumbu x.
Jika diproyeksikan terhadap sumbu y, maka hasilnya adalah titik
C dengan AC merupakan jarak terpendek titik A terhadap
y
sumbu y
A
C
O
B
x
5. Proyeksi titik terhadap garis x= y
Titik A(a,b) diproyeksikan pada
garis y = x menghasilkan titik
A’(a’,b’)
Cara mencari matrik
transformasi- nya adalah sebagai
berikut :
Perhatikan bahwa :
a= r cos θ dan b = r sin θ
a’=OA’ cos 45 dan b’ = OA’ sin 45
OA’=r cos (45 – θ)
Maka :
a’= r cos (45 – θ) cos 45
a b
= r cos 45 cos 45 cos θ + r cos 45 sin 45 sin θ = +
2 2
a b
Karena a’ = b’, maka b’ = 2 + 2
6. Sehingga diperoleh :
′ 1
a
2
A′ = = 1
b′ 2
a b
+
1
2 2
2 a
=
1
b
a + b
2
2 2
Matrik transformasi untuk titik
yang diproyeksikan pada garis y = x
7. Translasi
• Suatu titik atau sistem mengalami pergeseran namun
tidak merubah bentuk, karena setiap titik penyusun
sistem mengalami pergeseran yang sama.
• Contoh : Sebuah titik P(x,y) ditranslasikan sejauh a
satuan sepanjang sumbu x dan y satuan sepanjang
sumbu y, diperoleh peta titik P’(x’,y’).
y’
Y
a
b
T=
y
P’(x’,y’) = P’(x+a,y+b)
P(x,y)
b
a
X
O
x
x’
8. Translasi dari titik P ke titik P’ secara linier.
P’(x’,y’)
dy
P(x,y)
dx
x’ = x + dx
y’ = y + dy
Model Matrik:
x' x dx
y ' = y + dy
9. • Sebuah buku yang terletak di atas meja digeser sejauh
h, maka setiap titik yang menyusun buku tersebut
harus bergeser sejauh h juga.
Buku bergeser dalam satu arah yaitu arah x positif
11. • Penulisan proses translasi titik A menjadi titik M,
dan titik B menjadi titik N dengan T = h adalah :
s
A(a, c)
B(b, c)
h
T=
s
h
T=
s
M(a + h, c + s)
N(b + h, c + s)
12. Contoh soal :
Tentukan bayangan dari lingkaran (x – 2)2 + (y – 1)2 = 9
3
T
jika ditranslasikan oleh := 4
Jawab :
Misalkan titik P(a,b) adalah titik pada lingkaran, sehingga
persamaan dapat ditulis : (a – 2)2 + (b – 1)2 = 9.
3
Titik P ditranslasi dengan T = 4 diperoleh titik T’ sbb :
P(a, b)
3
T=
4
P'(a + 3, b + 4)
13. Maka : a’ = a + 3 dan b’ = b + 3
a = a’ – 3 dan b = b’ – 3
Substitusi ke persamaan :
(a’ – 3– 2)2 + (b’ – 4– 1)2 = 9
(a’ – 5)2 + (b’ – 5)2 = 9
Jadi bayangan lingkaran : (x – 5)2 + (y – 5)2 = 9
Cara lain :
Persamaan lingkaran mempunyai pusat (2,1). Dengan
dilakukan translasi pusat lingkaran diperoleh :
O(2,1)
3
T=
4
O'(2 + 3,1 + 4) = O '(5,5)
Jadi bayangan lingkaran : (x – 5)2 + (y – 5)2 = 9
15. • Refleksi terhadap sumbu x
Refleksi titik A (a, c) terhadap sumbu x
menghasilkan bayangan yaitu A’(a’, c’),
demikian juga untuk titik B dan titik C.
Diperoleh persamaan bahwa : a’ = a,
b’ = b, c’= -c dan seterusnya sehingga
persamaan matrik transformasinya
adalah :
1 0
Tx =
0 -1
Refleksi ditulis dengan notasI :
A(a,c)
Dengan notasi
matrik :
sumbu x
x′
y ′ = Tx
A’(a, -c)
x 1 0 x
y = 0 -1 y
16. •Refleksi terhadap sumbu y
Sama seperti refleksi terhadap
sumbu x menghasilkan persamaan
a’= - a, b’ = - b dan c’ = c dan
seterusnya. sehingga persamaan
matrik transformasinya adalah :
-1
Ty =
0
0
1
Refleksi ditulis dengan notasI :
A(a,c)
Dengan notasi
matrik :
sumbu y
x′
y ′ = Ty
A’(-a, c)
x -1 0 x
y = 0 1 y
17. • Refleksi terhadap titik asal (0,0)
Menghasilkan persamaan :
a’= - a, dan c’ = -c,
b’= - b, dan c’ = -c,
d’= - d, dan c’ = -c,
sehingga persamaan matrik
transformasinya adalah :
-1 0
T(0,0) =
0 -1
Refleksi ditulis dengan notasI :
A(a,c)
titik(0,0)
A’(-a,-c)
Dengan notasi
matrik :
x′
x -1 0 x
y′ = T(0,0) y = 0 -1 y
18. • Refleksi terhadap garis y = x
Menghasilkan persamaan :
a’= c, dan c’ = a,
b’= c, dan c’’ = b,
d’= e, dan e’ = d dan seterusnya
sehingga persamaan matrik
transformasinya adalah :
Ty = x
0 1
=
1 0
Refleksi ditulis dengan notasI :
A(a,c)
y=x
A’(c,a)
Dengan notasi
matrik :
x′
x 0 1 x
y ′ = Ty = x y = 1 0 y
19. • Refleksi terhadap garis y = - x
Menghasilkan persamaan :
a’= -c, dan c’ = -a,
b’= -c, dan c’’ = -b,
d’= -e, dan e’ = -d dan seterusnya,
sehingga persamaan matrik
transformasinya adalah :
Ty =− x
0 -1
=
-1 0
Refleksi ditulis dengan notasI :
A(a,c)
y =- x
A’(-c,-a)
Dengan notasi
matrik :
x′
x 0 -1 x
y′ = Ty =− x y = -1 0 y
20. • Refleksi terhadap garis y = h
Sumbu x digeser sejauh h,
menghasilkan persamaan :
a’= a, dan c’ = 2h-c,
b’= b, dan c’ = 2h-c,
d’= d, dan e’ = 2h-e,
sehingga notasi persamaan matrik
transformasinya adalah :
x′ 1 0 x 0
y′ = 0 -1 y + 2h
21. Bukti :
Sumbu-x dipindahkan sejauh h sehingga sumbu-x yang baru
adalah y = h. Maka koefisien setiap titik berubah menjadi (x’,
y’) dengan: x 0 x
x′
y′ = y − h = y − h
Kemudian titik tersebut direfleksikan pada sumbu-x yang baru
x
menjadi : ′′ 1 0 x x
y ′′ = 0 -1 y − h = − y + h
Tahap terakhir, menggeser sumbu-x yang baru ke sumbu-x
semula dengan memakai translasi diperoleh:
x′′′ x 0 x
y′′′ = − y + h + h = − y + 2h
x 0 1 0 x 0
= + =
y + 2h
- y 2h 0 -1
22. • Refleksi terhadap garis x = k
Sekarang yang digeser adalah
sumbu y sejauh k, menghasilkan
persamaan :
a’= 2k-a, dan c’ = c,
b’= 2k-b, dan c’ = c,
d’= 2k-d, dan e’ = e,
sehingga notasinya adalah :
A(a,c)
Dengan notasi
matrik :
x=k
A’(2k-a,c)
x′ -1 0 x 2k
y ′ = 0 1 y + 0
23. Contoh Soal :
Tentukan bayangan jajaran-genjang ABCD dengan titik
sudut A(-2,4), B(0,-5) C(3,2) dan D(1,11) jika direfleksikan
terhadap sumbu-x, kemudian dilanjutkan dengan refleksi
terhadap sumbu-y.
Jawab :
Penyelesaian soal tersebut dilakukan dengan dua tahap
yaitu mencari bayangan jajaran-genjang ABCD dari
refleksi terhadap sumbu-x, kemudian bayangan yang
terjadi direfleksikan terhadap sumbu-y.
26. Hasil akhir diperoleh jajaran-genjang A’’B’’C’’D’’ dengan
titik sudut A’’(2,-4), B’’(0,5), C’’(-3,-2) dan D’’(-1,-11).
Coba pikirkan :
Bagaimana cara mendapatkan matrik transformasi pada
suatu sistem yang mengalami refleksi lebih dari satu
kali tetapi penyelesaiannya hanya dengan
mengunakan satu tahap saja ?
27. Perputaran (rotasi)
• Rotasi adalah perpindahan obyek dari titik P ke
titik P’, dengan cara diputar dengan sudut θ
y
P’(x’,y’)
θ
x’ = x cos(θ) - y sin(θ)
y’ = x sin(θ) + y cos(θ)
P(x,y)
x
28. • Untuk memudahkan perhitungan, maka dibuat notasi
dalam bentuk matrik :
x′ cos θ -sinθ x
y′ = sinθ cosθ y
dengan :
- sin θ dan cos θ adalah fungsi linier dari θ
- x’ kombinasi linier dari x dan y
- y’ kombinasi linier dari x dan y
29. Bukti :
Titik A berpindah ke titik A’ sejauh α.
Dalam koordinat kutub, titik A(a,b) ditulis : A(r cos θ, r sin θ).
Sedangkan A’(a’,b’) ditulis : A’(r cos (θ + α), r sin (θ + α)).
Maka, diperoleh :
Matrik transformasi
untuk titik yang dirotasi
terhadap titik pusat O (0,0)
30. Penskalaan (dilatasi)
• Merupakan transformasi suatu titik atau sistem
terhadap suatu acuan yang menyebabkan jarak titik
atau sistem berubah dengan perbandingan tertentu.
(Perpindahan titik P ke titik P’ dengan jarak titik P’
sebesar m kali titik P)
y
P’(x’,y’)
my.y
P(x,y)
mx.x
x
x’ = mx x
y’ = my y
31. • Dalam bentuk matrik dituliskan :
x ′ mx 0 x
y′ = 0 m y
y
• Transformasi ini tidak mengalami perubahan bentuk,
hanya mengalami perubahan ukuran karena jarak
titik-titik penyusun berubah dengan perbandingan
tertentu terhadap acuan.
32. • Dikenal suatu istilah faktor dilatasi k yang menyebabkan perbesaran atau perkecilan suatu sistem.
• Jika nilai k (bilangan nyata):
k> 1 : hasil dilatasi diperbesar
-1<k<1 : hasil dilatasi diperkecil
k = 1 : hasil dilatasi sama dengan aslinya.
• Contoh :
Gambar disamping dilakukan
dilatasi dengan faktor k = 2.
Carilah titik-titik A’, B’ C’ dan
D’ !
33. • Jawab :
Transformasi dapat dilakukan dengan :
Jadi hasil dilatasi
terhadap titik O(0,0):
A’(4,6), B’(10,6)
C’(12,10), D’ (6,10)
Notasi :
(0,k)
A(a,b)
A’(ka,kb)
34. Shear
• Pergeseran pada suatu sistem dengan terjadinya
perubahan bentuk disebut transformasi shear.
• Biasanya digunakan dalam memanipulasi grafik pada
komputer. Untuk memberi kesan lain pada obyek
jika dilihat dari sudut pandang berbeda.
• Ada dua macam transformasi shear yaitu shear
terhadap sumbu-x dan shear terhadap sumbu-y
35. • Shear terhadap sumbu-x
Perubahan terjadi pada absis titik-titik pada ujung
sistem yang tidak terletak pada sumbu-x dengan
faktor shear k (k : bilangan nyata)
36.
37. • Shear terhadap sumbu-y
Perubahan terjadi pada absis titik-titik pada ujung
sistem yang tidak terletak pada sumbu-y dengan
faktor shear k (k : bilangan nyata)
38.
39. Contoh soal :
Tentukan titik koordinat bayangan dari sebuah bangun
segitiga ABC dengan A(2,0), B(6,0), C(0,4) jika segitiga
tersebut di shear terhadap sumbu-x dengan faktor
shear k=3 serta sketsakan bayangan yang terbentuk.
Jawab :
Sketsa bayangan :
42. Komposisi Transformasi
• Komposisi transformasi adalah menggabungkan
beberapa tranformasi, sehingga dapat menghasilkan
bentuk transformasi yang lebih kompleks
• Dapat dilakukan 3 transformasi dalam sebuah matrik
tunggal :
- operasi yang dilakukan adalah perkalian matrik
- ketika mentransformasikan suatu titik, tidak ada
penangan khusus : matrik . Vektor
- transformasi gabungan : matrik . matrik
43. • Macam komposisi transformasi :
Rotasi sebagai titik perubahan :
Translasi – Rotasi – Translasi
Skala sebagai titik perubahan :
Translasi – Skala – Translasi
Perubahan sistem koordinat :
Translasi – Rotasi – Skala
44.
45.
46.
47.
48.
49. Latihan :
1. Jika titik (a,b) direfleksikan terhadap sumbu-y, kemudian
dilanjutkan dengantransformasi sesuai matrik -2 1
1 2
menghasilkan titik (1, -8).
Tentukan nilai a dan b.
2. Tentukan matrik yang bersesuaian dengan dilatasi pusat (0,0)
dan faktor skala 3 dilanjutkan dengan refleksi terhadap garis y
= x.
3. Buktikan bahwa :
merupakan matrik transformasi untuk titik yang dirotasi
terhadap titik P(m,n)