2. Atribusi adalah memperkirakan apa yang
menyebabkan orang lain itu berperilaku
tertentu. Menurut Myers (1996),
kecenderungan memberi atribusi
disebabkan oleh kecenderungan manusia
untuk menjelaskan segala sesuatu,
termasuk apa yang ada dibalik perilaku
orang lain.
PENGERTIAN ATRIBUSI
Teori Atribusi, Oleh Kelompok II
3. Contoh dari teori ini jika anda melihat
seseorang menyampaikan ceramah
dihadapan anda, kemudian anda melihat
penceramah tersebut gelagapan, keringat
dingin, dan berbicara terbata-bata maka
anda menilai tindakan tersebut dengan
mencoba mengemukakan beberapa
alasan:
CONTOH TEORI ATRIBUSI
Teori Atribusi, Oleh Kelompok II
4. - Pertama, orang itu Nampak gerogi
karena tidak membuat persiapan
(internal).
- Kedua, orang tersebut gerogi karena
semua persiapannya yang disimpan di
flashdisk tidak terbawa (alasan
situasional/eksternal), bisa juga anda
langsung menilainya kalau penceramah
tadi memamg tidak bisa presentasi
ALASAN PENILAIAN
Teori Atribusi, Oleh Kelompok II
5. Menurut Heyder (1958), jika anda melihat
seseorang berbuat sesuatu secara
langsung anda membuat suatu penilaian
tentang apa yang menyebabkan orang
tersebut melakukan hal itu. Dan penilaian
tersebut bisa terjaadi dengan melihat
factor disposisional atau factor situasional.
MENURUT HEYDER
Teori Atribusi, Oleh Kelompok II
6. Menurut Kelley perilaku manusia
disebabkan oleh factor internal, eksternal
atau keduanya secara bersamaan.
Penialaian seseorang terhadap perilaku
orang lain itu dengan memperhatikan tiga
factor yaitu: konsensus, konsistensi, dan
kekhasan.
MENURUT KELLEY
Teori Atribusi, Oleh Kelompok II
7. Pertama, konsensus yaitu bagaimana
seseorang bereaksi bila dibandingkan
dengan orang lain terhadap stimulus
tertentu. Misalnya A bereaksi terhadap
percakapan B, seedangkan C tidak
menanggapi percakapan B, maka dapat
dinyatakan A mempunyai konsensus.
KONSENSUS
Teori Atribusi, Oleh Kelompok II
8. Kedua, konsistensi yaitu bagaimana
seseorang bereaksi terhadap stimulus yang
sama dalam situasi yang berbeda. Misalnya
seorang mahasiswa tidur ketika diajar oleh
dosen X, dan ternyata ketika diajar oleh
dosen Y mahasiswa tersebut juga tidur. Ini
menandakan ada konsistensi pada
mahasiswa tersebut.
KONSISTENSI
Teori Atribusi, Oleh Kelompok II
9. Ketiga, kekhasan yaitu bagaimana seorang
bereaksi terhadap stimulus atau situasi
yang berbeda –beda. Misalnya mahasiswa
tidur ketika diajar oleh dosen X, tapi ketika
dia diajar oleh dosen Y mahasiswa
tersebut tidak tidur, ini menandakan bahwa
mahasiswa tersebut memiliki kekhasan.
KEKHASAN
Teori Atribusi, Oleh Kelompok II