SlideShare a Scribd company logo
TEKNOLOGI FERMENTASI
“Tempe”
OLEH:
SITI NURHARMA WINA ( Q1A117137)
INTAN WIJAYA KUMALA SARI (Q1A117082)
JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
Bahan baku untuk pembuatan tempe adalah kacang kedelai, dimana kacang kedelai ini
merupakan sumber protein juga lemak yang mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang
diperlukan manusia. Berdasarkan kandungan protein dan lemaknya, kedelai terbagi
dalam2jenis: :
1. Kedelai yang mengandung lemak tinggi dan berprotein rendah biasa dibuat bahan baku
industri minyak kedelai.
2. Kedelai yang mengandung lemak rendah dan berprotein tinggi yang cocok sebagai bahan
baku pembuatan kecap, tahu, susu kedelai dan kembang tahu.
Produksi Tempe
Bahan Baku
Alat dan bahan
Alat:
1. Baskom
2. Saringan
3. Dandang
4. Kipas angin
5. Sotel kayu
6. Tampah
7. Kompor
Bahan:
1. Kacang kedelai
2. Ragi tempe
3. Daun pisang/kantong plastik
Proses Pembuatan Tempe
Cuci peralatan
Cuci bersih kacang kedelai
Kacang kedelai direndam kurang lebih 13-18 jam
Jika sudah lunak, kupas kulitnya
Bilas dengan air
Rebus kembali biji kedalai yang sudah dibilas
Tiriskan pada tampah
Masukan ragi tempe biji kedelai secara merata, kemudian diaduk
Masukan biji kedelai yang sudah diberi ragi pada daun pisang atau kantong plastik.
Bakteri Yang Berperan Dalam Pembuatan Tempe
a. Rizhopus oryzae
Perannya sebagai jamur yang tumbuh pada
permukaan biji kedelai yang merekatkan biji
kedelai yang biasanya berwarna putih karena
jamur tersebut menghasilkan enzim-enzim yang
mampu merombak senyawa organik kompleks
menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga
senyawa tersebut dengan cepat dapat
dipergunakan oleh tubuh.
b. Rizhopus oligosporus
perananya yaitu menghasilkan enzim fitase yang
memecah fitat membuat komponen makro pada
kedelai dipecah menjadi
komponen mikro sehingga tempe lebih mudah
dicerna dan zat gizinya lebih mudah terserap
Rizhopus oryzae mempunyai
kemampuan menyurai menyurai
lemak kompeleks menjadi
trigliserida dan asam amino.
Ciri-ciri:
Koloni berwarna putih berangsur-angsur
menjadi abu-abu, stolon halus atau
sedikit kasar dan tidak berwarna hingga
kuning kecoklatan, sporangioofora
tumbuh dari stolon dan mengarah ke
udara, rhizoid tumbuh berlawnan dan
terletak pada posisi yang sama dengan
sporangiofora sporangia globus,
kolumela oval hingga bulat, dengan
dinding halus atau sedikit kasar, spora
bulat, oval atau berbentuk elips atau
silinder.
Rizhopus oryzae
Klasifikasi bakteri Rizhopus oryzae
Kingdom : Fungi
Divisio : zygomycota
Kelas : zygomycetes
Familia : mucoraceae
Genus : rhizopus
Spesies : rhizopus oryzae
Ordo : mucorales
perananya yaitu menghasilkan
enzim fitase yang memecah fitat membuat
komponen makro pada kedelai dipecah
menjadi
komponen mikro sehingga tempe lebih
mudah dicerna dan zat gizinya lebih mudah
terserap
Ciri-ciri:
Rizhopus oligosporus mempunyai koloni
abu-abu kecoklatan dengan tinggi 1 mm
atau lebih, sporangiofor tunggal, sporangia
globosa yang pada saat masuk berwarna
hitam kecoklatan dengan diameter 100-180
mikro meter.
Rizhopus oligosporus
Klasifikasi bakteri Rizhopus oligosporus
Kingdom : Fungi
Divisio : zygomycota
Kelas : zygomycetes
Familia : mucoraceae
Genus : rhizopus
Spesies : rhizopus oligosporus
Ordo : mucorales
Syarat tumbuh lingkungan/ kodisi lingkungan
Suhu
Dapat tumbuh optinum pada suhu 30-35 derajat
celsius, dengan suhu minimum 12 derajat celsius,
dan suhu maksimum 42 derajat celsius.
suhu
Kelembaban
Dapat tumbuh optinum pada suhu 30-35 derajat celsius,
dengan suhu minimum 12 derajat celsius dan suhu
maksimum 42 derajat celsiusm
(30 dan 35)
Perananan enzim
Pada proses fermentasi kedelai menjadi tempe terjadi aktifitas enzim
amilolitik, lipolitik dan proteolitik, yang diproduksi oleh kapang
Rhizopus sp. Pada proses pembuatan tempe, sedikitnya terhadap
empat genus rhizopus yang dapat digunakan
Penyebab tempe cepat rusak
Yang menyebabkan tempe cepat membusuk, tempe yang fermentasinya
disengaja diperpanjang lebih lanjut antara 1-3 hari sehingga diperoleh
tempe yang mejadi busuk.
Ciri-ciri
1) Aroma busuk dan tidak segar
2) Rasa menjadi pahit
3) Warna menjadi kecoklatan
Metabolisme tempe
metabolisme
Penyimpanan dan pengemasan tempe
Penyimpanan:
Masukan tempe kedalam wadah kedap udara yang
tertutup rapat, letakan tempe kedalam kulkas
Pengemasan:
Plastik, daun pisang
Selama proses pembuatan tempe terjadi, Proses fermentasi yang
dilakukan oleh jamur Rhizopus sp menghasilkan energi. Energi tersebut
sebagian ada yang dilepaskan oleh jamur Rhizopus sp sebagai energi
panas. Energi panas itulah yang menyebabkan perubahan suhu selama
proses inokulasi tempe. Selain terjadi perubahan suhu, selama proses
inokulasi tempe juga terjadi perubahan warna, dan munculnya titik- titik
air yang dapat diamati pada permukaan dalam plastik pembungkus
tempe. Pada awal pengamatan, kedelai pada tempe seperti berselimut
kapas yang putih. Tetapi dengan bertambahnya masa inokulasi, mulai
muncul warna hitam pada permukaan. Pada proses pembuatan tempe,
sedikitnya terdapat empat genus rhizopus yang dapat digunakan.
Rhizopus oligosporus merupakan genus utama, kemudian Rhizopus
oryzae merupakan genus lainnya yang digunakan pada pembuatan
tempe Indonesia.
Kandungan Gizi Kedelai dan Tempe
Pemisahan mikroba pada produk
•Proses perebusan sebagai proses hidrasi, yaitu agar
biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin.
Perebusan juga dimaksud untuk melunakan biji
kedelai supaya nantinya dapat menyerap asam pada
tahap perendaman.
•Proses pencucian akhir dilakukan untuk
menghilangkan kotoran yang mungkin dibentuk oleh
bakteri asam laktat dan agar biji kedelai tidak terlalu
asam. Bakteri dan kotorannya dapat menghambat
pertumbuhan fungi.
Produk Tempe
THANK YOU

More Related Content

What's hot

Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Aditya Rendra
 
Laporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopLaporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan Mikroskop
Rohma Vnitha
 

What's hot (20)

5. proses thermal
5. proses thermal5. proses thermal
5. proses thermal
 
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteriFaktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
Faktor faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-bakteri
 
Tugas presentasi PEMBUATAN TEMPE
Tugas presentasi PEMBUATAN TEMPETugas presentasi PEMBUATAN TEMPE
Tugas presentasi PEMBUATAN TEMPE
 
Makalah Yoghurt
Makalah YoghurtMakalah Yoghurt
Makalah Yoghurt
 
Metabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganismeMetabolisme mikroba mikroorganisme
Metabolisme mikroba mikroorganisme
 
Teknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempeTeknologi Fermentasi padaTempe
Teknologi Fermentasi padaTempe
 
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces AspergillusPenicillium Paecilomyces Aspergillus
Penicillium Paecilomyces Aspergillus
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
Laporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan MikroskopLaporan Penggunaan Mikroskop
Laporan Penggunaan Mikroskop
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Teknologi fermentasi kecap
Teknologi fermentasi kecapTeknologi fermentasi kecap
Teknologi fermentasi kecap
 
Teknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuTeknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada Keju
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
 
Bioreaktor
BioreaktorBioreaktor
Bioreaktor
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fix
 

Similar to Teknologi Fermentasi pada tempe

bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptxbioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
winnygardiani
 

Similar to Teknologi Fermentasi pada tempe (20)

Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 2 Tempe - UNPAS
 
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
Kelompok tempe. (itp, fp, uho) 1
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
 
Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe Bioteknologi pembuatan tempe
Bioteknologi pembuatan tempe
 
Pembuatan Tempe
Pembuatan TempePembuatan Tempe
Pembuatan Tempe
 
Rancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape SingkongRancangan Percobaan Tape Singkong
Rancangan Percobaan Tape Singkong
 
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptxbioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
bioteknologipembuatantempekel-161125205757.pptx
 
Bioteknologi
Bioteknologi Bioteknologi
Bioteknologi
 
Bakteri rhizopus oligosporus
Bakteri rhizopus oligosporusBakteri rhizopus oligosporus
Bakteri rhizopus oligosporus
 
Bab i iv
Bab i ivBab i iv
Bab i iv
 
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
 
Budidaya jamur tiram
Budidaya jamur tiramBudidaya jamur tiram
Budidaya jamur tiram
 
Budidaya jamur tiram
Budidaya jamur tiramBudidaya jamur tiram
Budidaya jamur tiram
 
Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)
 
Tugas pembuatan tempe
Tugas pembuatan tempeTugas pembuatan tempe
Tugas pembuatan tempe
 
Teknologi Fermentasi pada Oncom
Teknologi Fermentasi pada OncomTeknologi Fermentasi pada Oncom
Teknologi Fermentasi pada Oncom
 
makalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempemakalah pengendalian mutu pada tempe
makalah pengendalian mutu pada tempe
 
Kapang
KapangKapang
Kapang
 
Pembuatan Tahu dan Tempe
Pembuatan Tahu dan TempePembuatan Tahu dan Tempe
Pembuatan Tahu dan Tempe
 
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
Biokimia Pangan (Beras, Jagung dan Sagu)
 

More from Nuruliswati

More from Nuruliswati (20)

Teknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada TahuTeknologi Fermentasi pada Tahu
Teknologi Fermentasi pada Tahu
 
Teknologi Fermentasi pada Dangke
Teknologi Fermentasi pada DangkeTeknologi Fermentasi pada Dangke
Teknologi Fermentasi pada Dangke
 
Teknologi Fermentasi Nata de coco
Teknologi Fermentasi Nata de cocoTeknologi Fermentasi Nata de coco
Teknologi Fermentasi Nata de coco
 
Fermentasi Asam laktat
Fermentasi Asam laktat Fermentasi Asam laktat
Fermentasi Asam laktat
 
Teknologi Fermentasi pada Mocaf
Teknologi Fermentasi pada MocafTeknologi Fermentasi pada Mocaf
Teknologi Fermentasi pada Mocaf
 
Teknologi Fermentasi pada Kecap
Teknologi Fermentasi pada KecapTeknologi Fermentasi pada Kecap
Teknologi Fermentasi pada Kecap
 
Teknologi Fermentasi pada Khimci
Teknologi Fermentasi pada KhimciTeknologi Fermentasi pada Khimci
Teknologi Fermentasi pada Khimci
 
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada YoghurtTeknologi Fermentasi pada Yoghurt
Teknologi Fermentasi pada Yoghurt
 
Teknologi Fermentasi pada Donat
Teknologi Fermentasi pada DonatTeknologi Fermentasi pada Donat
Teknologi Fermentasi pada Donat
 
Teknologi Fermentasi pada VCO
Teknologi Fermentasi pada VCOTeknologi Fermentasi pada VCO
Teknologi Fermentasi pada VCO
 
Teknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada KejuTeknologi Fermentasi pada Keju
Teknologi Fermentasi pada Keju
 
Teknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada NatadecocoTeknologi Fermentasi pada Natadecoco
Teknologi Fermentasi pada Natadecoco
 
Teknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada BremTeknologi Fermentasi pada Brem
Teknologi Fermentasi pada Brem
 
Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)
Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)
Ppt biokimia pangan lanjutan (terasi)
 
Biokimia pangan
Biokimia panganBiokimia pangan
Biokimia pangan
 
Proses Fermentasi Mikroba - Kimchi Sawi Putih
Proses Fermentasi Mikroba - Kimchi Sawi PutihProses Fermentasi Mikroba - Kimchi Sawi Putih
Proses Fermentasi Mikroba - Kimchi Sawi Putih
 
Metabolisme Mikroba Pada Kimchi
Metabolisme Mikroba Pada KimchiMetabolisme Mikroba Pada Kimchi
Metabolisme Mikroba Pada Kimchi
 
Metabolisme Mikroba Pada Kabuto
Metabolisme Mikroba Pada KabutoMetabolisme Mikroba Pada Kabuto
Metabolisme Mikroba Pada Kabuto
 
Metabolisme Mikroba Pada Tauco
Metabolisme Mikroba  Pada TaucoMetabolisme Mikroba  Pada Tauco
Metabolisme Mikroba Pada Tauco
 
Metabolisme Mikroba Pada Donat
Metabolisme Mikroba Pada DonatMetabolisme Mikroba Pada Donat
Metabolisme Mikroba Pada Donat
 

Teknologi Fermentasi pada tempe

  • 1. TEKNOLOGI FERMENTASI “Tempe” OLEH: SITI NURHARMA WINA ( Q1A117137) INTAN WIJAYA KUMALA SARI (Q1A117082) JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2019
  • 2. Bahan baku untuk pembuatan tempe adalah kacang kedelai, dimana kacang kedelai ini merupakan sumber protein juga lemak yang mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang diperlukan manusia. Berdasarkan kandungan protein dan lemaknya, kedelai terbagi dalam2jenis: : 1. Kedelai yang mengandung lemak tinggi dan berprotein rendah biasa dibuat bahan baku industri minyak kedelai. 2. Kedelai yang mengandung lemak rendah dan berprotein tinggi yang cocok sebagai bahan baku pembuatan kecap, tahu, susu kedelai dan kembang tahu. Produksi Tempe Bahan Baku
  • 3. Alat dan bahan Alat: 1. Baskom 2. Saringan 3. Dandang 4. Kipas angin 5. Sotel kayu 6. Tampah 7. Kompor Bahan: 1. Kacang kedelai 2. Ragi tempe 3. Daun pisang/kantong plastik
  • 4. Proses Pembuatan Tempe Cuci peralatan Cuci bersih kacang kedelai Kacang kedelai direndam kurang lebih 13-18 jam Jika sudah lunak, kupas kulitnya Bilas dengan air Rebus kembali biji kedalai yang sudah dibilas Tiriskan pada tampah Masukan ragi tempe biji kedelai secara merata, kemudian diaduk Masukan biji kedelai yang sudah diberi ragi pada daun pisang atau kantong plastik.
  • 5. Bakteri Yang Berperan Dalam Pembuatan Tempe a. Rizhopus oryzae Perannya sebagai jamur yang tumbuh pada permukaan biji kedelai yang merekatkan biji kedelai yang biasanya berwarna putih karena jamur tersebut menghasilkan enzim-enzim yang mampu merombak senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga senyawa tersebut dengan cepat dapat dipergunakan oleh tubuh. b. Rizhopus oligosporus perananya yaitu menghasilkan enzim fitase yang memecah fitat membuat komponen makro pada kedelai dipecah menjadi komponen mikro sehingga tempe lebih mudah dicerna dan zat gizinya lebih mudah terserap
  • 6. Rizhopus oryzae mempunyai kemampuan menyurai menyurai lemak kompeleks menjadi trigliserida dan asam amino. Ciri-ciri: Koloni berwarna putih berangsur-angsur menjadi abu-abu, stolon halus atau sedikit kasar dan tidak berwarna hingga kuning kecoklatan, sporangioofora tumbuh dari stolon dan mengarah ke udara, rhizoid tumbuh berlawnan dan terletak pada posisi yang sama dengan sporangiofora sporangia globus, kolumela oval hingga bulat, dengan dinding halus atau sedikit kasar, spora bulat, oval atau berbentuk elips atau silinder. Rizhopus oryzae
  • 7. Klasifikasi bakteri Rizhopus oryzae Kingdom : Fungi Divisio : zygomycota Kelas : zygomycetes Familia : mucoraceae Genus : rhizopus Spesies : rhizopus oryzae Ordo : mucorales
  • 8. perananya yaitu menghasilkan enzim fitase yang memecah fitat membuat komponen makro pada kedelai dipecah menjadi komponen mikro sehingga tempe lebih mudah dicerna dan zat gizinya lebih mudah terserap Ciri-ciri: Rizhopus oligosporus mempunyai koloni abu-abu kecoklatan dengan tinggi 1 mm atau lebih, sporangiofor tunggal, sporangia globosa yang pada saat masuk berwarna hitam kecoklatan dengan diameter 100-180 mikro meter. Rizhopus oligosporus
  • 9. Klasifikasi bakteri Rizhopus oligosporus Kingdom : Fungi Divisio : zygomycota Kelas : zygomycetes Familia : mucoraceae Genus : rhizopus Spesies : rhizopus oligosporus Ordo : mucorales
  • 10. Syarat tumbuh lingkungan/ kodisi lingkungan Suhu Dapat tumbuh optinum pada suhu 30-35 derajat celsius, dengan suhu minimum 12 derajat celsius, dan suhu maksimum 42 derajat celsius. suhu Kelembaban Dapat tumbuh optinum pada suhu 30-35 derajat celsius, dengan suhu minimum 12 derajat celsius dan suhu maksimum 42 derajat celsiusm (30 dan 35)
  • 11. Perananan enzim Pada proses fermentasi kedelai menjadi tempe terjadi aktifitas enzim amilolitik, lipolitik dan proteolitik, yang diproduksi oleh kapang Rhizopus sp. Pada proses pembuatan tempe, sedikitnya terhadap empat genus rhizopus yang dapat digunakan
  • 12. Penyebab tempe cepat rusak Yang menyebabkan tempe cepat membusuk, tempe yang fermentasinya disengaja diperpanjang lebih lanjut antara 1-3 hari sehingga diperoleh tempe yang mejadi busuk. Ciri-ciri 1) Aroma busuk dan tidak segar 2) Rasa menjadi pahit 3) Warna menjadi kecoklatan
  • 14. Penyimpanan dan pengemasan tempe Penyimpanan: Masukan tempe kedalam wadah kedap udara yang tertutup rapat, letakan tempe kedalam kulkas Pengemasan: Plastik, daun pisang
  • 15. Selama proses pembuatan tempe terjadi, Proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur Rhizopus sp menghasilkan energi. Energi tersebut sebagian ada yang dilepaskan oleh jamur Rhizopus sp sebagai energi panas. Energi panas itulah yang menyebabkan perubahan suhu selama proses inokulasi tempe. Selain terjadi perubahan suhu, selama proses inokulasi tempe juga terjadi perubahan warna, dan munculnya titik- titik air yang dapat diamati pada permukaan dalam plastik pembungkus tempe. Pada awal pengamatan, kedelai pada tempe seperti berselimut kapas yang putih. Tetapi dengan bertambahnya masa inokulasi, mulai muncul warna hitam pada permukaan. Pada proses pembuatan tempe, sedikitnya terdapat empat genus rhizopus yang dapat digunakan. Rhizopus oligosporus merupakan genus utama, kemudian Rhizopus oryzae merupakan genus lainnya yang digunakan pada pembuatan tempe Indonesia.
  • 17. Pemisahan mikroba pada produk •Proses perebusan sebagai proses hidrasi, yaitu agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin. Perebusan juga dimaksud untuk melunakan biji kedelai supaya nantinya dapat menyerap asam pada tahap perendaman. •Proses pencucian akhir dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang mungkin dibentuk oleh bakteri asam laktat dan agar biji kedelai tidak terlalu asam. Bakteri dan kotorannya dapat menghambat pertumbuhan fungi.