2. Pengertian PHPT dan OPT
01
Peranan PHPT
02
Permasalahan Kentang
03
HPT dan OPT Kentang
04
Materi
3. PHPT DAN OPT
Pengertian
PHPT
Pengertian
OPT
Pengendalian hama terpadu adalah pengendalian hama
yang dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami
yang mampu mengendalikan hama agar tetap berada
pada jumlah dibawah ambang batas yang
merugikan.(Juanda & Cahyono, 2005)
Organisme Pengganggu Tanaman adalah semua
organisme yang dapat menyebabkan penurunan potensi
hasil yang secara langsung karena menimbulkan
kerusakan fisik, gangguan fisiologi, dan biokimia, atau
kompetisi hara terhadap tanaman budidaya.(Anonymous,
2011)
4. PERANAN
PHPT
MANFAAT
Untuk menekan dampak negatif
pemakaian pestisida sintetis
mencegah resurgensi dan
kekebalan OPT
Memanfaatkan semaksimal
mungkin kemampuan alam
untuk mengendalikan OPT
6. Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanace yang memiliki umbi batang
yang dapat dimakan dan disebut “kentang”.Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek
tidak berkayu). Umbi kentang berbentuk bulat sampai lonjong dengan ukuran yang beragam.
Kentang merupakan lima kelompok besar makanan pokok dunia selain gandum, jagung, beras,
dan terigu. Bagian utama kentang yang menjadi bahan makanan adalah umbi, yang merupakan
sumber karbohidrat, mengandung vitamin dan mineral cukup tinggi. Selain karbohidrat, kentang
juga kaya vitamin C.
7. Masalah
H a m a
Dalam meningkatkan produksi pertanian banyak kendala yang banyak dihadapi diantaranya adalah
gangguan organisme pengganggu Tanaman (OPT). Serangan OPT mengakibatkan kerusakan tanaman
dan penurunan hasil mulai dipertanaman hingga kepenyimpanan. Akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh
OPT tersebut akan mengakibatkan penurunan hasil baik secara kwantitas atau kwalitas.
9. PROBLEM OPT KENTANG
Penggerek Umbi
(Phthorimaea operculella)
Pengorok Daun
(Liriomyza huidobrensis)
Ulat Tanah
(Agrotis ipsilon)
10. Problem OPT Tanaman Kentang
(Penyakit)
Penyakit Busuk Daun/ Hawar/ Lodoh
(Phytophthora infestans)
Penyakit Bercak Kering
(Alternaria solani)
11. OPT KENTANG
ORGANIC
Fresh
food
Healthy
food
Farm
Fresh
Content Here
Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully
designed. Easy to change
colors, photos and Text.
Organisme Pengganggu
Tanaman
Bagian Tanaman yang
Terserang
Fase Pertumbuhan
Tanaman
Hama
Phthorimaea operculella
Liriomyza huidobrenis
Agrotis ipsilon
Bemisia tabaci
Myzus persicae
Thrips palmi
Spodoptera sp
Chrysodexix sp
Helicoverpa armigera
Penyakit
Phytophthora infestans
Ralstonia solanaceraum
Fusarium oxysporum
Alternaria solani
Erwinia sp
Streptomyces scabies
PLRV, PVY, PVX, PVS
Nematoda
Meloidogyne sp
Daun + Umbi
Daun
Batang
Daun
Daun
Daun
Daun
Daun
Daun
Daun + Cabang
Batang + Umbi
Batang + Umbi
Daun
Batang + Umbi
Umbi
Daun + Sistemik
Umbi + Akar
Muda – Tua
Muda – Tua
Muda
Tua
Muda – Tua
Muda – Tua
Muda – Tua
Muda – Tua
Muda – Tua
Muda – Tua
Muda
Muda – Tua
Tua
Tua
Tua
Muda
Tua
14. Pengelolaan Hama Terpadu
Pemilihan Lahan
• Bukan bekas pertanaman
Solanaceae ―> menghindari
patogen tular tanah
• Struktur tanah gembur ―>
tanaman tumbuh dengan
baik
• Bibit harus terhindar dari
patogen tular benih (Eks:
PLRV)
• Bibit mulus dan tidak cacat
• Bibit bersertifikat
resmi/varietas tahan
• Pemberian disenfektan
Pemilihan Bibit
15. Pengelolaan Hama Terpadu
PHPT
• Tanah dicangkul (20-30 cm)
dan dibalik 2-3 kali ―>
memusnahkan patogen dalam
tanah (Eks: Fusarium
oxysporum dan Streptomyces
scabies)
• Pembuatan guludan untuk
memperbaiki aerasi ―>
menekan pertumbuhan
Ralstonia solanacearum
• Pemusnahan sisa-sisa
tanaman ―> sebagai tempat
bertahan hidup patogen (Eks:
Alternaria solani) --- sarang
hama Agrotis ipsilon
• Pembuatan parit-parit isolasi
disekitar bedengan ―>
mencegah serangan
Spodoptera sp
Pengolahan Tanah
• Pupuk dasar ―> pupuk
kandang & pupuk
kompos
• Pemberian agen
antagonis seperti
Trichoderma sp
(Tricokompos) ―> Eks:
Phytophthora infestans
dan Fusarium
oxysporum
• Pembenaman bahan
organik
Pemberian Pupuk Dasar
16. Pengelolan Hama Terpadu
• Penyulaman
• Penyiangan ―>
mengendalikan kompetitor
tanaman dan memperbaiki
drainase tanah
• Pembubunan (mempertinggi
tanah disekitar tanaman) ―>
akar tanaman lebih kokoh,
menutup umbi kentang
sehingga terlindung dari
serangan hama penggerek
umbi
• Pemangkasan bunga ―>
umbi tidak kecil-kecil
• Penyiraman ―> menjaga
kelembapan
• Eradikasi tanaman yang
terserang patogen
• Mengehindari terjadinya luka
• Perangkap kuning untuk
mengendalikan lalat
penggorok daun
• Pembuatan perangkap
feromon seks untuk
mengendalikan hama
• Penanaman tanaman
perangkap seperti kubis dan
caisin ―> kutu daun
• Penanaman tanaman
pelindung ―> Zea mays dan
Tagetes sp
Pemeliharaan Pembuatan Perangkap
17. PENGELOLAAN HPT
Pestisida nabati ―> mimba, lengkuas,
sirsak, tembakau, cengkeh dan serai
wangi.
Pestisida sintetik ―> confidor 200 LS,
Decis 2.5 EC, Ridomil Gold MZ 4/64
WP dan Topsin M 70 WP
Amblyseius cucumeris ―> Thrips sp
Cofesia rufircus ―> ulat tanah
Hemiptarsus varicornis ―> lalat
penggorok daun
Eriborus argenteopilosus ―>
Helicoverpa armigera dan Spodoptera
sp
Beauveria bassiana ―> inang luas
Menekan penggunaan insektisida
sintetik
Penanaman tanaman berbunga
sebagai sumber energi musuh alami
Penggendalian kimia
Musuh Alami
19. Gejala :
Adanya sekelompok kotoran berwarna putih kotor
sampai merah tua pada kulit umbi
Bila umbi dibelah kelihatan larva dan lubang
Jaringan epidermis daun yang melipat dengan warna
merah kecoklatan atau bening transparan
membentuk gulungan-gulungan
Bila lipatan dibuka, ada jalinan benang dan terdapat
larva di dalamnya
Produk :
Innotan 550 EC
Helios 50 EC
Prathen 75 WP
Petunjuk Pemakaian :
Innotan 550 EC : Penyemprotan, dosis 1-2 L/ ha
Helios 50 EC : Penyemprotan, dosis 1-2 L/ ha
Prathen 75 WP : Penyemprotan, konsentrasi 1-2
g/ L
Waktu pengaplikasian sedini mungkin
Penggerek Umbi
(Phthorimaea operculella)
Hama
20. Hama Gejala :
Larva mengorok daun sehingga yang tinggal
bagian epidermisnya saja
Serangga dewasa merusak dengan menusuk
dan mengisap cairan daun
Pada serangan parah daun tampak berwarna
merah kecoklatan. Akibatnya seluruh
pertanaman hancur
Produk :
Innotan 550 EC
Helios 50 EC
Prathen 75 WP
Petunjuk Pemakaian :
Innotan 550 EC : Penyemprotan, dosis
1-2 L/ ha
Helios 50 EC : Penyemprotan, dosis 1-2 L/ ha
Prathen 75 WP : Penyemprotan,
konsentrasi 1-2 g/ L
Waktu pengaplikasian sedini mungkin
21. Hama
Ulat Tanah
(Agrotis ipsilon)
Gejala :
Larva membuat lubang-lubang kecil dengan
jalan memakan jaringan daun
Ulat memotong batang muda atau tangkai
daun, lalu bagian tanaman ini sering ditarik
ke tempat persembunyiannya
Produk :
Innotan 550 EC
Fentona 250 SC
Makrosan 400 EC
Petunjuk Pemakaian :
Innotan 550 EC : Penyemprotan,
dosis 1-2 L/ ha
Fentona 250 SC : Penyemprotan,
dosis 1-2 L/ ha
Makrosan 400 EC : Penyemprotan, dosis 1-2
L/ ha
Waktu pengaplikasian sedini mungkin
22. Gejala :
Bercak basah pada bagian tepi daun atau
tengah daun
Bercak melebar sehingga membentuk daerah
berwarna coklat. Bercak aktif seperti tepung
putih hijau kelabu
Serangan dapat menyebar ke tangkai, batang
dan umbi
Produk :
Supermil 75 WP
Proram 80 WP
Closen 125 EC
Petunjuk Pemakaian :
Supermil 75 WP : Penyemprotan,
konsentrasi 15g/ 10L
Proram 80 WP : Penyemprotan, konsentrasi 2 g/
L
Closen 125 EC: Penyemprotan, dosis 500 ml/ ha
Waktu pengaplikasian sedini mungkin
Penyakit Busuk Daun/ Hawar/ Lodoh
(Phytophthora infestans)
Penyakit
23. Gejala :
Daun berbercak kecil tersebar tidak teratur, warna
coklat tua, meluas ke daun muda
Permukaan kulit umbi berbercak gelap tidak
beraturan, kering, berkerut dan keras
Produk :
Closen 125 EC
Supermil 75 Wp
Grandzeb 80 WP
Maxcore 250 EC
Petunjuk Pemakaian :
Closen 125 EC : Penyemprotan, dosis 500 ml/ ha
Supermil 75 Wp : Penyemprotan,
konsetrasi 15g/ 10 L
Grandzeb 80 WP : Penyemprotan, konsentrasi
15g/ 10 L
Maxcore 250 EC : Penyemprotan, dosis
250 ml/ ha
Waktu pengaplikasian sedini mungkin
Penyakit Bercak Kering
(Alternaria solani)
Penyakit
24. No OPT Penting Nilai Ambang
1 Penggerek umbi 25 ngengat/perngkap pada MH
100 ngengat/perngkap feromon seks pada MK
20 larva/100tanaman sampel
2 Kutu daun 7 ekor nimfa/10 daun sampel
3 Trips 100 ekor nimfa/10 daun sampel
4 Busuk daun 1 bercak aktif/10 tanaman sampel
5 Layu bakteri 1 tanaman/100 tanaman
6 Virus 10% tanaman muda
Ambang ekonomi
25. Kentang siap dipanen jika 80% tanaman
sudah menguning. Umbi-umbi sakit
dipisahkan dan dimusnahkan. Umbi
konsumsi dikelompokan berdasarkan
ukuran, begitupula dengan umbi bibit
dikelompokan berdasarkan kelas bibit.
PANEN DAN PASCA PANEN
26. USAHATANI KENTANG
Biaya produksi dalam usahatani kentang sangat
bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, demikian
juga biaya produksi antar petani di suatu lokasi sangat
beragam.
Penggunaan pupuk dan pestisida sangat beragam,
mahalnya harga bahan-bahan tesebut membuat petani
berimpropisasi dan menyesuaikannya dengan
kemampuan finansialnya masing-masing.
Biaya total per hektar beragam mulai dari sekitar Rp 15
juta hingga hampir Rp 30 juta.
Besarnya penerimaan usahatani kentang sangat
tergantung pada produktifitasnya, berkisar antara Rp 30
hingga lebih dari Rp 50 juta.
Petani kentang tampaknya masih menerima
keuntungan cukup tinggi yaitu berkisar antara Rp 12
juta hingga lebih Rp 30 juta; atau dengan ukuran profil
margin antara 40 persen sampai sekitar 60 persen.
KAJIAN PASAR KENTANG
Sumber: http://www.smecda.com/kajian/files/hslkajian/kajian%20pasar%20kentang.pdf
27. USAHATANI KENTANG MENGUNTUNGKAN
ANALISIS USAHATANI KENTANG PER HEKTAR/MUSIM TANAM
BIAYA TENAGA KERJA:
1. Pengolahan tanah 100 HOK @ 15.000 Rp 1.500.000
2. Penanaman 25 HOK @ 15.000 Rp 375.000
2. Penyiangan, pembumbunan I 50 HOK @ 15.000 Rp 750.000
3. Penyiangan , pembumbunan II 50 HOK @ 15.000 Rp 750.000
4. Pengendalian hama tanaman 72 HOK Rp 1.080.000
5. Pemanenan 50 HOK Rp 750.000
6. Pengangkutan hasil panen 50/Kg X 25.000 Kg Rp 1.250.000
Jumlah tenaga kerja Rp 6.455.000
B. SARANA PRODUKSI
1. Bibit kentang 2000 kg X Rp 6000 Rp 12.000.000
2. Pupuk kandang 20.000 Kg x Rp 300 Rp 6.000.000
3. Pupuk buatan:
- ZA 350 Kg @ 1300 Rp 455.000
- SP 36 750 Kg @ Rp 1.600 Rp 1.200.000
- KCL 500 Kg @ Rp 1.750 Rp 875.000
- NPK 250 Kg @ Rp 2.500 Rp 625.000
4. kapur pertanian 3.000 Kg @ Rp 400 Rp 1.200.000
5. Pestisida :
- Fungisida 130 Kg @ 50.000 Rp 6.500.000
- Insektisida 10 Ltr @ Rp 250.000 Rp 2.500.000
Jumlah biaya sarana produksi Rp 31.605.000
C. BIAYA LAIN_LAIN
1.Sewa lahan Permusim Rp 1.000.000
2. Hansprayer 5 buah @ Rp 350.000 , usia ekonomis 5 tahun Rp 175.000
3. ¾ inchi 2 roll @ 250.000, usia ekonomis 5 tahun
penyusutannya per musim Rp 50.000
4. Drum plastik 200 Lt 3 buah @ Rp 60.000, usia ekonomis 5 thn Rp 18.000
5. Karung 700 Buah @ Rp 2000 usia aekonomis 2,thn Rp 350.000
Jumlah Biaya lain-lain Rp 1. 593.000
Total biaya produksi (A + B + C) Rp 39.403.000
D. PENERIMAAN
Hasil produksi 25.000 Kg @ Rp 2.500 Rp 62.500.000
E. KEUNTUNGAN Rp 23.097.000
R/C = 1,59
BT Rp 1593.000
BEP = ------------------------------- = ----------------------------------------- = Rp 4.032.911,39
1- BV/Sales 1 - Rp.37.810.000/62.500.000
BT Rp 1593.000
BEP = --------------------------------------- = --------------------------------------- = 1.613 Kg
Price - BV per unit Rp 2500/Kg - Rp.1.512,40/Kg
28. USAHATANI KENTANG
Keberhasilan usahatani kentang sangat ditentukan oleh kualitas lingkungan tumbuh kentang, dan teknologi budidayanya.
Beberapa faktor yang mendukung stabilitas harga umbi kentang:
1. Kentang termasuk komoditas sayuran yang dapat disimpan
2. Permintaan kentang terus meningkat secara signifikan
3. Pasokan kentang meningkat lambat.
4. Pengembangan kentang skala besar di Indonesia masih menghadapai banyak kendala. Hal ini menjadi penyebab utama pasokan umbi kentang di
pasaran terkendali, sehingga harga umbi kentang di pasaran relatif stabil.
Produksi merupakan kombinasi antara factor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi satuan-satuan produksi. Dapat disimpulkan bahwa
produksi adalah proses transformasi (merubah) dari input (faktor-faktor produksi) menjadi output (hasil produksi) yang siap untuk diperdagangkan.
Dalam kegiatan usahatani, produksi dan produktivitas tidak dapat dipisahkan.
Produksi dan produktivitas per hektar ditentukan oleh kualitas tanah dan agroklimat, varietas yang ditanam, pupuk yang digunakan, dan teknologi
pemupukan. Ukuran dari keberhasilan suatu usahatani adalah produktivitas dari usahatani itu sendiri.
Sumber: http://wartamalang.com/2012/01/petani-kentang-gagal-panen/…..
Petani Kentang Gagal Panen
Akibat Cuaca buruk yang terjadi di Kota Batu, petani kentang di Desa Sumber Brantas,Kecamatan
Bumiaji,Kota Batu mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah; karena hasil panen ketangnya
mengalami penurunan drastis.
“ Cuaca yang buruk dengan angin yang kencang membuat daun kentang mudah rontok dan
batangnya membusuk. Sehingga, kentang harus dipanen lebih awal untuk menghindari kerugian
yang lebih banyak. (menurut Ngateri, petani kentang).
(sumber: http://wartamalang.com/2012/01/petani-kentang-gagal-panen/)