SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DENGAN
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
TERPADU
Oleh :
Puan Habibah
Kasmawati
Pengertian PHPT dan OPT
01
Peranan PHPT
02
Permasalahan Kentang
03
HPT dan OPT Kentang
04
Materi
PHPT DAN OPT
Pengertian
PHPT
Pengertian
OPT
Pengendalian hama terpadu adalah pengendalian hama
yang dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami
yang mampu mengendalikan hama agar tetap berada
pada jumlah dibawah ambang batas yang
merugikan.(Juanda & Cahyono, 2005)
Organisme Pengganggu Tanaman adalah semua
organisme yang dapat menyebabkan penurunan potensi
hasil yang secara langsung karena menimbulkan
kerusakan fisik, gangguan fisiologi, dan biokimia, atau
kompetisi hara terhadap tanaman budidaya.(Anonymous,
2011)
PERANAN
PHPT
MANFAAT
Untuk menekan dampak negatif
pemakaian pestisida sintetis
mencegah resurgensi dan
kekebalan OPT
Memanfaatkan semaksimal
mungkin kemampuan alam
untuk mengendalikan OPT
PERTANIAN
TERPADU
KENTANG (solanum tuberosum L)
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanace yang memiliki umbi batang
yang dapat dimakan dan disebut “kentang”.Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek
tidak berkayu). Umbi kentang berbentuk bulat sampai lonjong dengan ukuran yang beragam.
Kentang merupakan lima kelompok besar makanan pokok dunia selain gandum, jagung, beras,
dan terigu. Bagian utama kentang yang menjadi bahan makanan adalah umbi, yang merupakan
sumber karbohidrat, mengandung vitamin dan mineral cukup tinggi. Selain karbohidrat, kentang
juga kaya vitamin C.
Masalah
H a m a
Dalam meningkatkan produksi pertanian banyak kendala yang banyak dihadapi diantaranya adalah
gangguan organisme pengganggu Tanaman (OPT). Serangan OPT mengakibatkan kerusakan tanaman
dan penurunan hasil mulai dipertanaman hingga kepenyimpanan. Akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh
OPT tersebut akan mengakibatkan penurunan hasil baik secara kwantitas atau kwalitas.
Sebagai sayuran dan
substitusi karbohidrat
OPT
PROBLEM OPT KENTANG
Penggerek Umbi
(Phthorimaea operculella)
Pengorok Daun
(Liriomyza huidobrensis)
Ulat Tanah
(Agrotis ipsilon)
Problem OPT Tanaman Kentang
(Penyakit)
Penyakit Busuk Daun/ Hawar/ Lodoh
(Phytophthora infestans)
Penyakit Bercak Kering
(Alternaria solani)
OPT KENTANG
ORGANIC
Fresh
food
Healthy
food
Farm
Fresh
Content Here
Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully
designed. Easy to change
colors, photos and Text.
Organisme Pengganggu
Tanaman
Bagian Tanaman yang
Terserang
Fase Pertumbuhan
Tanaman
Hama
Phthorimaea operculella
Liriomyza huidobrenis
Agrotis ipsilon
Bemisia tabaci
Myzus persicae
Thrips palmi
Spodoptera sp
Chrysodexix sp
Helicoverpa armigera
Penyakit
Phytophthora infestans
Ralstonia solanaceraum
Fusarium oxysporum
Alternaria solani
Erwinia sp
Streptomyces scabies
PLRV, PVY, PVX, PVS
Nematoda
Meloidogyne sp
Daun + Umbi
Daun
Batang
Daun
Daun
Daun
Daun
Daun
Daun
Daun + Cabang
Batang + Umbi
Batang + Umbi
Daun
Batang + Umbi
Umbi
Daun + Sistemik
Umbi + Akar
Muda – Tua
Muda – Tua
Muda
Tua
Muda – Tua
Muda – Tua
Muda – Tua
Muda – Tua
Muda – Tua
Muda – Tua
Muda
Muda – Tua
Tua
Tua
Tua
Muda
Tua
Phthorimaea operculella Liriomyza huidobrenis
Agrotis ipsilon
Bemisia
tabaci
Myzus
persicae
Thrips palmi
Spodoptera sp Helicoverpa
armigera
Perbaikan agroekosistem
• Meningkatkan vigor tanaman
Menekan perkembangan hama
OPT
Pengelolaan Hama
terpadu
(PHT)
Pengelolaan Hama Terpadu
Pemilihan Lahan
• Bukan bekas pertanaman
Solanaceae ―> menghindari
patogen tular tanah
• Struktur tanah gembur ―>
tanaman tumbuh dengan
baik
• Bibit harus terhindar dari
patogen tular benih (Eks:
PLRV)
• Bibit mulus dan tidak cacat
• Bibit bersertifikat
resmi/varietas tahan
• Pemberian disenfektan
Pemilihan Bibit
Pengelolaan Hama Terpadu
PHPT
• Tanah dicangkul (20-30 cm)
dan dibalik 2-3 kali ―>
memusnahkan patogen dalam
tanah (Eks: Fusarium
oxysporum dan Streptomyces
scabies)
• Pembuatan guludan untuk
memperbaiki aerasi ―>
menekan pertumbuhan
Ralstonia solanacearum
• Pemusnahan sisa-sisa
tanaman ―> sebagai tempat
bertahan hidup patogen (Eks:
Alternaria solani) --- sarang
hama Agrotis ipsilon
• Pembuatan parit-parit isolasi
disekitar bedengan ―>
mencegah serangan
Spodoptera sp
Pengolahan Tanah
• Pupuk dasar ―> pupuk
kandang & pupuk
kompos
• Pemberian agen
antagonis seperti
Trichoderma sp
(Tricokompos) ―> Eks:
Phytophthora infestans
dan Fusarium
oxysporum
• Pembenaman bahan
organik
Pemberian Pupuk Dasar
Pengelolan Hama Terpadu
• Penyulaman
• Penyiangan ―>
mengendalikan kompetitor
tanaman dan memperbaiki
drainase tanah
• Pembubunan (mempertinggi
tanah disekitar tanaman) ―>
akar tanaman lebih kokoh,
menutup umbi kentang
sehingga terlindung dari
serangan hama penggerek
umbi
• Pemangkasan bunga ―>
umbi tidak kecil-kecil
• Penyiraman ―> menjaga
kelembapan
• Eradikasi tanaman yang
terserang patogen
• Mengehindari terjadinya luka
• Perangkap kuning untuk
mengendalikan lalat
penggorok daun
• Pembuatan perangkap
feromon seks untuk
mengendalikan hama
• Penanaman tanaman
perangkap seperti kubis dan
caisin ―> kutu daun
• Penanaman tanaman
pelindung ―> Zea mays dan
Tagetes sp
Pemeliharaan Pembuatan Perangkap
PENGELOLAAN HPT
Pestisida nabati ―> mimba, lengkuas,
sirsak, tembakau, cengkeh dan serai
wangi.
Pestisida sintetik ―> confidor 200 LS,
Decis 2.5 EC, Ridomil Gold MZ 4/64
WP dan Topsin M 70 WP
Amblyseius cucumeris ―> Thrips sp
Cofesia rufircus ―> ulat tanah
Hemiptarsus varicornis ―> lalat
penggorok daun
Eriborus argenteopilosus ―>
Helicoverpa armigera dan Spodoptera
sp
Beauveria bassiana ―> inang luas
Menekan penggunaan insektisida
sintetik
Penanaman tanaman berbunga
sebagai sumber energi musuh alami
Penggendalian kimia
Musuh Alami
Hama trip ( Thrips tabaci )
Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak
berwarna putih, berubah menjadi abu-abu
perak dan mengering. Serangan dimulai
dari ujung-ujung daun yang masih muda.
Pengendalian: (1) memangkas bagian
daun yang terserang; (2) mengunakan
Pestona atau BVR.
Sumber: http://blogs.unpad.ac.id/thon043/2010/06/07/budidaya-kentang/ …..
BUDIDAYA KENTANG
Landbouw 043 is proudly powered by WordPress
Copyright © 2008. Theme Design by The Circling Sky
.
http://www.tomatospottedwiltinfo.org/vegcrops/tospoviruses/thripsvectors.html
Gejala :
 Adanya sekelompok kotoran berwarna putih kotor
sampai merah tua pada kulit umbi
 Bila umbi dibelah kelihatan larva dan lubang
 Jaringan epidermis daun yang melipat dengan warna
merah kecoklatan atau bening transparan
membentuk gulungan-gulungan
 Bila lipatan dibuka, ada jalinan benang dan terdapat
larva di dalamnya
Produk :
 Innotan 550 EC
 Helios 50 EC
 Prathen 75 WP
Petunjuk Pemakaian :
 Innotan 550 EC : Penyemprotan, dosis 1-2 L/ ha
 Helios 50 EC : Penyemprotan, dosis 1-2 L/ ha
 Prathen 75 WP : Penyemprotan, konsentrasi 1-2
g/ L
Waktu pengaplikasian sedini mungkin
Penggerek Umbi
(Phthorimaea operculella)
Hama
Hama Gejala :
 Larva mengorok daun sehingga yang tinggal
bagian epidermisnya saja
 Serangga dewasa merusak dengan menusuk
dan mengisap cairan daun
 Pada serangan parah daun tampak berwarna
merah kecoklatan. Akibatnya seluruh
pertanaman hancur
Produk :
 Innotan 550 EC
 Helios 50 EC
 Prathen 75 WP
Petunjuk Pemakaian :
 Innotan 550 EC : Penyemprotan, dosis
1-2 L/ ha
 Helios 50 EC : Penyemprotan, dosis 1-2 L/ ha
 Prathen 75 WP : Penyemprotan,
konsentrasi 1-2 g/ L
Waktu pengaplikasian sedini mungkin
Hama
Ulat Tanah
(Agrotis ipsilon)
Gejala :
 Larva membuat lubang-lubang kecil dengan
jalan memakan jaringan daun
 Ulat memotong batang muda atau tangkai
daun, lalu bagian tanaman ini sering ditarik
ke tempat persembunyiannya
Produk :
 Innotan 550 EC
 Fentona 250 SC
 Makrosan 400 EC
Petunjuk Pemakaian :
 Innotan 550 EC : Penyemprotan,
dosis 1-2 L/ ha
 Fentona 250 SC : Penyemprotan,
dosis 1-2 L/ ha
 Makrosan 400 EC : Penyemprotan, dosis 1-2
L/ ha
Waktu pengaplikasian sedini mungkin
Gejala :
 Bercak basah pada bagian tepi daun atau
tengah daun
 Bercak melebar sehingga membentuk daerah
berwarna coklat. Bercak aktif seperti tepung
putih hijau kelabu
 Serangan dapat menyebar ke tangkai, batang
dan umbi
Produk :
 Supermil 75 WP
 Proram 80 WP
 Closen 125 EC
Petunjuk Pemakaian :
 Supermil 75 WP : Penyemprotan,
konsentrasi 15g/ 10L
 Proram 80 WP : Penyemprotan, konsentrasi 2 g/
L
 Closen 125 EC: Penyemprotan, dosis 500 ml/ ha
Waktu pengaplikasian sedini mungkin
Penyakit Busuk Daun/ Hawar/ Lodoh
(Phytophthora infestans)
Penyakit
Gejala :
 Daun berbercak kecil tersebar tidak teratur, warna
coklat tua, meluas ke daun muda
 Permukaan kulit umbi berbercak gelap tidak
beraturan, kering, berkerut dan keras
Produk :
 Closen 125 EC
 Supermil 75 Wp
 Grandzeb 80 WP
 Maxcore 250 EC
Petunjuk Pemakaian :
 Closen 125 EC : Penyemprotan, dosis 500 ml/ ha
 Supermil 75 Wp : Penyemprotan,
konsetrasi 15g/ 10 L
 Grandzeb 80 WP : Penyemprotan, konsentrasi
15g/ 10 L
 Maxcore 250 EC : Penyemprotan, dosis
250 ml/ ha
Waktu pengaplikasian sedini mungkin
Penyakit Bercak Kering
(Alternaria solani)
Penyakit
No OPT Penting Nilai Ambang
1 Penggerek umbi 25 ngengat/perngkap pada MH
100 ngengat/perngkap feromon seks pada MK
20 larva/100tanaman sampel
2 Kutu daun 7 ekor nimfa/10 daun sampel
3 Trips 100 ekor nimfa/10 daun sampel
4 Busuk daun 1 bercak aktif/10 tanaman sampel
5 Layu bakteri 1 tanaman/100 tanaman
6 Virus 10% tanaman muda
Ambang ekonomi
Kentang siap dipanen jika 80% tanaman
sudah menguning. Umbi-umbi sakit
dipisahkan dan dimusnahkan. Umbi
konsumsi dikelompokan berdasarkan
ukuran, begitupula dengan umbi bibit
dikelompokan berdasarkan kelas bibit.
PANEN DAN PASCA PANEN
USAHATANI KENTANG
Biaya produksi dalam usahatani kentang sangat
bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, demikian
juga biaya produksi antar petani di suatu lokasi sangat
beragam.
Penggunaan pupuk dan pestisida sangat beragam,
mahalnya harga bahan-bahan tesebut membuat petani
berimpropisasi dan menyesuaikannya dengan
kemampuan finansialnya masing-masing.
Biaya total per hektar beragam mulai dari sekitar Rp 15
juta hingga hampir Rp 30 juta.
Besarnya penerimaan usahatani kentang sangat
tergantung pada produktifitasnya, berkisar antara Rp 30
hingga lebih dari Rp 50 juta.
Petani kentang tampaknya masih menerima
keuntungan cukup tinggi yaitu berkisar antara Rp 12
juta hingga lebih Rp 30 juta; atau dengan ukuran profil
margin antara 40 persen sampai sekitar 60 persen.
KAJIAN PASAR KENTANG
Sumber: http://www.smecda.com/kajian/files/hslkajian/kajian%20pasar%20kentang.pdf
USAHATANI KENTANG MENGUNTUNGKAN
ANALISIS USAHATANI KENTANG PER HEKTAR/MUSIM TANAM
BIAYA TENAGA KERJA:
1. Pengolahan tanah 100 HOK @ 15.000 Rp 1.500.000
2. Penanaman 25 HOK @ 15.000 Rp 375.000
2. Penyiangan, pembumbunan I 50 HOK @ 15.000 Rp 750.000
3. Penyiangan , pembumbunan II 50 HOK @ 15.000 Rp 750.000
4. Pengendalian hama tanaman 72 HOK Rp 1.080.000
5. Pemanenan 50 HOK Rp 750.000
6. Pengangkutan hasil panen 50/Kg X 25.000 Kg Rp 1.250.000
Jumlah tenaga kerja Rp 6.455.000
B. SARANA PRODUKSI
1. Bibit kentang 2000 kg X Rp 6000 Rp 12.000.000
2. Pupuk kandang 20.000 Kg x Rp 300 Rp 6.000.000
3. Pupuk buatan:
- ZA 350 Kg @ 1300 Rp 455.000
- SP 36 750 Kg @ Rp 1.600 Rp 1.200.000
- KCL 500 Kg @ Rp 1.750 Rp 875.000
- NPK 250 Kg @ Rp 2.500 Rp 625.000
4. kapur pertanian 3.000 Kg @ Rp 400 Rp 1.200.000
5. Pestisida :
- Fungisida 130 Kg @ 50.000 Rp 6.500.000
- Insektisida 10 Ltr @ Rp 250.000 Rp 2.500.000
Jumlah biaya sarana produksi Rp 31.605.000
C. BIAYA LAIN_LAIN
1.Sewa lahan Permusim Rp 1.000.000
2. Hansprayer 5 buah @ Rp 350.000 , usia ekonomis 5 tahun Rp 175.000
3. ¾ inchi 2 roll @ 250.000, usia ekonomis 5 tahun
penyusutannya per musim Rp 50.000
4. Drum plastik 200 Lt 3 buah @ Rp 60.000, usia ekonomis 5 thn Rp 18.000
5. Karung 700 Buah @ Rp 2000 usia aekonomis 2,thn Rp 350.000
Jumlah Biaya lain-lain Rp 1. 593.000
Total biaya produksi (A + B + C) Rp 39.403.000
D. PENERIMAAN
Hasil produksi 25.000 Kg @ Rp 2.500 Rp 62.500.000
E. KEUNTUNGAN Rp 23.097.000
R/C = 1,59
BT Rp 1593.000
BEP = ------------------------------- = ----------------------------------------- = Rp 4.032.911,39
1- BV/Sales 1 - Rp.37.810.000/62.500.000
BT Rp 1593.000
BEP = --------------------------------------- = --------------------------------------- = 1.613 Kg
Price - BV per unit Rp 2500/Kg - Rp.1.512,40/Kg
USAHATANI KENTANG
Keberhasilan usahatani kentang sangat ditentukan oleh kualitas lingkungan tumbuh kentang, dan teknologi budidayanya.
Beberapa faktor yang mendukung stabilitas harga umbi kentang:
1. Kentang termasuk komoditas sayuran yang dapat disimpan
2. Permintaan kentang terus meningkat secara signifikan
3. Pasokan kentang meningkat lambat.
4. Pengembangan kentang skala besar di Indonesia masih menghadapai banyak kendala. Hal ini menjadi penyebab utama pasokan umbi kentang di
pasaran terkendali, sehingga harga umbi kentang di pasaran relatif stabil.
Produksi merupakan kombinasi antara factor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi satuan-satuan produksi. Dapat disimpulkan bahwa
produksi adalah proses transformasi (merubah) dari input (faktor-faktor produksi) menjadi output (hasil produksi) yang siap untuk diperdagangkan.
Dalam kegiatan usahatani, produksi dan produktivitas tidak dapat dipisahkan.
Produksi dan produktivitas per hektar ditentukan oleh kualitas tanah dan agroklimat, varietas yang ditanam, pupuk yang digunakan, dan teknologi
pemupukan. Ukuran dari keberhasilan suatu usahatani adalah produktivitas dari usahatani itu sendiri.
Sumber: http://wartamalang.com/2012/01/petani-kentang-gagal-panen/…..
Petani Kentang Gagal Panen
Akibat Cuaca buruk yang terjadi di Kota Batu, petani kentang di Desa Sumber Brantas,Kecamatan
Bumiaji,Kota Batu mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah; karena hasil panen ketangnya
mengalami penurunan drastis.
“ Cuaca yang buruk dengan angin yang kencang membuat daun kentang mudah rontok dan
batangnya membusuk. Sehingga, kentang harus dipanen lebih awal untuk menghindari kerugian
yang lebih banyak. (menurut Ngateri, petani kentang).
(sumber: http://wartamalang.com/2012/01/petani-kentang-gagal-panen/)
Thank You

More Related Content

What's hot

Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaNurma Fauzaniar
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
7 hardiningsih-patogenitas phytoptora
7 hardiningsih-patogenitas phytoptora7 hardiningsih-patogenitas phytoptora
7 hardiningsih-patogenitas phytoptoraxie_yeuw_jack
 
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANLAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANdilaaasf
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelaiMarta Adinata
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortelBondan the Planter of Palm Oil
 
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanamanPengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanamanLeman Shah Mizatie
 
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabai
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabaiidentifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabai
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabaiDian Lestari
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianfahmiganteng
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padiPengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padiAdham Maulana Ibrahim
 
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Teknik penanaman melon
Teknik penanaman melonTeknik penanaman melon
Teknik penanaman melonsucielshi
 
Biologi hama dan penyakit tumbuhan
Biologi hama dan penyakit tumbuhanBiologi hama dan penyakit tumbuhan
Biologi hama dan penyakit tumbuhanFerlinda Feliana
 
5 hardiningsih-embun tepung
5 hardiningsih-embun tepung5 hardiningsih-embun tepung
5 hardiningsih-embun tepungxie_yeuw_jack
 
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optBustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optAdiluhungAhsan1
 
Hama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiHama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiSupianto Anto
 

What's hot (20)

Diagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: HamaDiagnosis Laboratorium: Hama
Diagnosis Laboratorium: Hama
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
7 hardiningsih-patogenitas phytoptora
7 hardiningsih-patogenitas phytoptora7 hardiningsih-patogenitas phytoptora
7 hardiningsih-patogenitas phytoptora
 
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMANLAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
LAPORAN IPT PATOGEN TANAMAN
 
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
34 hama-dan-penyakit-pada-kedelai
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortelMakalah_69 laporan kel  5 hama dan penyakit tanaman wortel
Makalah_69 laporan kel 5 hama dan penyakit tanaman wortel
 
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
 
Pathogen Tanaman
Pathogen TanamanPathogen Tanaman
Pathogen Tanaman
 
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanamanPengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
Pengaruh Biosis Terhadap Tumbuhan Dan Hasil tanaman
 
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabai
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabaiidentifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabai
identifikasi gejala serangan hama dan patogen pada tanaman padi dan cabai
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padiPengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
 
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
 
Teknik penanaman melon
Teknik penanaman melonTeknik penanaman melon
Teknik penanaman melon
 
Biologi hama dan penyakit tumbuhan
Biologi hama dan penyakit tumbuhanBiologi hama dan penyakit tumbuhan
Biologi hama dan penyakit tumbuhan
 
5 hardiningsih-embun tepung
5 hardiningsih-embun tepung5 hardiningsih-embun tepung
5 hardiningsih-embun tepung
 
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optBustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
 
Hama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiHama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman Padi
 
Insektisida alami
Insektisida alamiInsektisida alami
Insektisida alami
 

Similar to OPT KENTANG

Ii. pengenalan tentang kelompok jenis hama Daslintan
Ii. pengenalan tentang kelompok jenis hama DaslintanIi. pengenalan tentang kelompok jenis hama Daslintan
Ii. pengenalan tentang kelompok jenis hama DaslintanHario Sadewo
 
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.pptPpt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.pptLiliWardani1
 
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfHama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfAsikin3
 
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptOPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptSRI MANWAN
 
L1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdf
L1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdfL1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdf
L1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdfMngtad
 
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxNUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxnisachairunnisa2
 
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdfssuser37d4f01
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiJosua Sitorus
 
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxHama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxgoliaputra1
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Botani tumbuhan (1)
Botani tumbuhan (1)Botani tumbuhan (1)
Botani tumbuhan (1)denotsudiana
 
Hama dan penyakit tanaman alpukat
Hama dan penyakit tanaman alpukatHama dan penyakit tanaman alpukat
Hama dan penyakit tanaman alpukatAnggi Setiawan
 
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramMakalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramSarah Kartika
 

Similar to OPT KENTANG (20)

Ii. pengenalan tentang kelompok jenis hama Daslintan
Ii. pengenalan tentang kelompok jenis hama DaslintanIi. pengenalan tentang kelompok jenis hama Daslintan
Ii. pengenalan tentang kelompok jenis hama Daslintan
 
Kuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdfKuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdf
 
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.pptPpt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
 
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfHama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
 
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptOPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
 
L1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdf
L1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdfL1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdf
L1_ILMU HAMA-Muhammad Dede Erlangga.pdf
 
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxNUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
 
OPT DURIAN.pptx
OPT DURIAN.pptxOPT DURIAN.pptx
OPT DURIAN.pptx
 
Tugas Materi Penyuluhan.pptx
Tugas Materi Penyuluhan.pptxTugas Materi Penyuluhan.pptx
Tugas Materi Penyuluhan.pptx
 
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
 
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxHama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Botani tumbuhan (1)
Botani tumbuhan (1)Botani tumbuhan (1)
Botani tumbuhan (1)
 
MATERI UKK
MATERI UKKMATERI UKK
MATERI UKK
 
14bookcabe
14bookcabe14bookcabe
14bookcabe
 
Hama dan penyakit tanaman alpukat
Hama dan penyakit tanaman alpukatHama dan penyakit tanaman alpukat
Hama dan penyakit tanaman alpukat
 
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramMakalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
 
Plant Structure
Plant StructurePlant Structure
Plant Structure
 
Perosak Tanaman
Perosak TanamanPerosak Tanaman
Perosak Tanaman
 

More from Puan Habibah

Efek fisiologis sitokinin
Efek fisiologis sitokininEfek fisiologis sitokinin
Efek fisiologis sitokininPuan Habibah
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan suhu
produktivitas tanaman tropis terkait dengan suhuproduktivitas tanaman tropis terkait dengan suhu
produktivitas tanaman tropis terkait dengan suhuPuan Habibah
 
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimatphotoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimatPuan Habibah
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan cahaya
produktivitas tanaman tropis terkait dengan cahayaproduktivitas tanaman tropis terkait dengan cahaya
produktivitas tanaman tropis terkait dengan cahayaPuan Habibah
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan airproduktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan airPuan Habibah
 
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (Puan Habibah
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPuan Habibah
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYU
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYUPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYU
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYUPuan Habibah
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPuan Habibah
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Puan Habibah
 
Konsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar LeisaKonsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar LeisaPuan Habibah
 
PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRI
PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRIPERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRI
PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRIPuan Habibah
 
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA Puan Habibah
 

More from Puan Habibah (15)

POLLEN TUBE.pptx
POLLEN TUBE.pptxPOLLEN TUBE.pptx
POLLEN TUBE.pptx
 
Efek fisiologis sitokinin
Efek fisiologis sitokininEfek fisiologis sitokinin
Efek fisiologis sitokinin
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan suhu
produktivitas tanaman tropis terkait dengan suhuproduktivitas tanaman tropis terkait dengan suhu
produktivitas tanaman tropis terkait dengan suhu
 
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimatphotoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan cahaya
produktivitas tanaman tropis terkait dengan cahayaproduktivitas tanaman tropis terkait dengan cahaya
produktivitas tanaman tropis terkait dengan cahaya
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan airproduktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air
 
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYU
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYUPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYU
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYU
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
 
Mina padi
Mina padi Mina padi
Mina padi
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan
 
Konsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar LeisaKonsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar Leisa
 
PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRI
PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRIPERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRI
PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRI
 
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
 

Recently uploaded

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanAprissiliaTaifany1
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 

Recently uploaded (10)

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanamanhormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
hormon Asam Jasmonat dan Lainnya, pengatur tumbuh tanaman
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 

OPT KENTANG

  • 1. TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DENGAN PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TERPADU Oleh : Puan Habibah Kasmawati
  • 2. Pengertian PHPT dan OPT 01 Peranan PHPT 02 Permasalahan Kentang 03 HPT dan OPT Kentang 04 Materi
  • 3. PHPT DAN OPT Pengertian PHPT Pengertian OPT Pengendalian hama terpadu adalah pengendalian hama yang dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan alami yang mampu mengendalikan hama agar tetap berada pada jumlah dibawah ambang batas yang merugikan.(Juanda & Cahyono, 2005) Organisme Pengganggu Tanaman adalah semua organisme yang dapat menyebabkan penurunan potensi hasil yang secara langsung karena menimbulkan kerusakan fisik, gangguan fisiologi, dan biokimia, atau kompetisi hara terhadap tanaman budidaya.(Anonymous, 2011)
  • 4. PERANAN PHPT MANFAAT Untuk menekan dampak negatif pemakaian pestisida sintetis mencegah resurgensi dan kekebalan OPT Memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan alam untuk mengendalikan OPT
  • 6. Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanace yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut “kentang”.Tanaman ini merupakan herba (tanaman pendek tidak berkayu). Umbi kentang berbentuk bulat sampai lonjong dengan ukuran yang beragam. Kentang merupakan lima kelompok besar makanan pokok dunia selain gandum, jagung, beras, dan terigu. Bagian utama kentang yang menjadi bahan makanan adalah umbi, yang merupakan sumber karbohidrat, mengandung vitamin dan mineral cukup tinggi. Selain karbohidrat, kentang juga kaya vitamin C.
  • 7. Masalah H a m a Dalam meningkatkan produksi pertanian banyak kendala yang banyak dihadapi diantaranya adalah gangguan organisme pengganggu Tanaman (OPT). Serangan OPT mengakibatkan kerusakan tanaman dan penurunan hasil mulai dipertanaman hingga kepenyimpanan. Akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh OPT tersebut akan mengakibatkan penurunan hasil baik secara kwantitas atau kwalitas.
  • 9. PROBLEM OPT KENTANG Penggerek Umbi (Phthorimaea operculella) Pengorok Daun (Liriomyza huidobrensis) Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)
  • 10. Problem OPT Tanaman Kentang (Penyakit) Penyakit Busuk Daun/ Hawar/ Lodoh (Phytophthora infestans) Penyakit Bercak Kering (Alternaria solani)
  • 11. OPT KENTANG ORGANIC Fresh food Healthy food Farm Fresh Content Here Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. Easy to change colors, photos and Text. Organisme Pengganggu Tanaman Bagian Tanaman yang Terserang Fase Pertumbuhan Tanaman Hama Phthorimaea operculella Liriomyza huidobrenis Agrotis ipsilon Bemisia tabaci Myzus persicae Thrips palmi Spodoptera sp Chrysodexix sp Helicoverpa armigera Penyakit Phytophthora infestans Ralstonia solanaceraum Fusarium oxysporum Alternaria solani Erwinia sp Streptomyces scabies PLRV, PVY, PVX, PVS Nematoda Meloidogyne sp Daun + Umbi Daun Batang Daun Daun Daun Daun Daun Daun Daun + Cabang Batang + Umbi Batang + Umbi Daun Batang + Umbi Umbi Daun + Sistemik Umbi + Akar Muda – Tua Muda – Tua Muda Tua Muda – Tua Muda – Tua Muda – Tua Muda – Tua Muda – Tua Muda – Tua Muda Muda – Tua Tua Tua Tua Muda Tua
  • 12. Phthorimaea operculella Liriomyza huidobrenis Agrotis ipsilon Bemisia tabaci Myzus persicae Thrips palmi Spodoptera sp Helicoverpa armigera
  • 13. Perbaikan agroekosistem • Meningkatkan vigor tanaman Menekan perkembangan hama OPT Pengelolaan Hama terpadu (PHT)
  • 14. Pengelolaan Hama Terpadu Pemilihan Lahan • Bukan bekas pertanaman Solanaceae ―> menghindari patogen tular tanah • Struktur tanah gembur ―> tanaman tumbuh dengan baik • Bibit harus terhindar dari patogen tular benih (Eks: PLRV) • Bibit mulus dan tidak cacat • Bibit bersertifikat resmi/varietas tahan • Pemberian disenfektan Pemilihan Bibit
  • 15. Pengelolaan Hama Terpadu PHPT • Tanah dicangkul (20-30 cm) dan dibalik 2-3 kali ―> memusnahkan patogen dalam tanah (Eks: Fusarium oxysporum dan Streptomyces scabies) • Pembuatan guludan untuk memperbaiki aerasi ―> menekan pertumbuhan Ralstonia solanacearum • Pemusnahan sisa-sisa tanaman ―> sebagai tempat bertahan hidup patogen (Eks: Alternaria solani) --- sarang hama Agrotis ipsilon • Pembuatan parit-parit isolasi disekitar bedengan ―> mencegah serangan Spodoptera sp Pengolahan Tanah • Pupuk dasar ―> pupuk kandang & pupuk kompos • Pemberian agen antagonis seperti Trichoderma sp (Tricokompos) ―> Eks: Phytophthora infestans dan Fusarium oxysporum • Pembenaman bahan organik Pemberian Pupuk Dasar
  • 16. Pengelolan Hama Terpadu • Penyulaman • Penyiangan ―> mengendalikan kompetitor tanaman dan memperbaiki drainase tanah • Pembubunan (mempertinggi tanah disekitar tanaman) ―> akar tanaman lebih kokoh, menutup umbi kentang sehingga terlindung dari serangan hama penggerek umbi • Pemangkasan bunga ―> umbi tidak kecil-kecil • Penyiraman ―> menjaga kelembapan • Eradikasi tanaman yang terserang patogen • Mengehindari terjadinya luka • Perangkap kuning untuk mengendalikan lalat penggorok daun • Pembuatan perangkap feromon seks untuk mengendalikan hama • Penanaman tanaman perangkap seperti kubis dan caisin ―> kutu daun • Penanaman tanaman pelindung ―> Zea mays dan Tagetes sp Pemeliharaan Pembuatan Perangkap
  • 17. PENGELOLAAN HPT Pestisida nabati ―> mimba, lengkuas, sirsak, tembakau, cengkeh dan serai wangi. Pestisida sintetik ―> confidor 200 LS, Decis 2.5 EC, Ridomil Gold MZ 4/64 WP dan Topsin M 70 WP Amblyseius cucumeris ―> Thrips sp Cofesia rufircus ―> ulat tanah Hemiptarsus varicornis ―> lalat penggorok daun Eriborus argenteopilosus ―> Helicoverpa armigera dan Spodoptera sp Beauveria bassiana ―> inang luas Menekan penggunaan insektisida sintetik Penanaman tanaman berbunga sebagai sumber energi musuh alami Penggendalian kimia Musuh Alami
  • 18. Hama trip ( Thrips tabaci ) Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak berwarna putih, berubah menjadi abu-abu perak dan mengering. Serangan dimulai dari ujung-ujung daun yang masih muda. Pengendalian: (1) memangkas bagian daun yang terserang; (2) mengunakan Pestona atau BVR. Sumber: http://blogs.unpad.ac.id/thon043/2010/06/07/budidaya-kentang/ ….. BUDIDAYA KENTANG Landbouw 043 is proudly powered by WordPress Copyright © 2008. Theme Design by The Circling Sky . http://www.tomatospottedwiltinfo.org/vegcrops/tospoviruses/thripsvectors.html
  • 19. Gejala :  Adanya sekelompok kotoran berwarna putih kotor sampai merah tua pada kulit umbi  Bila umbi dibelah kelihatan larva dan lubang  Jaringan epidermis daun yang melipat dengan warna merah kecoklatan atau bening transparan membentuk gulungan-gulungan  Bila lipatan dibuka, ada jalinan benang dan terdapat larva di dalamnya Produk :  Innotan 550 EC  Helios 50 EC  Prathen 75 WP Petunjuk Pemakaian :  Innotan 550 EC : Penyemprotan, dosis 1-2 L/ ha  Helios 50 EC : Penyemprotan, dosis 1-2 L/ ha  Prathen 75 WP : Penyemprotan, konsentrasi 1-2 g/ L Waktu pengaplikasian sedini mungkin Penggerek Umbi (Phthorimaea operculella) Hama
  • 20. Hama Gejala :  Larva mengorok daun sehingga yang tinggal bagian epidermisnya saja  Serangga dewasa merusak dengan menusuk dan mengisap cairan daun  Pada serangan parah daun tampak berwarna merah kecoklatan. Akibatnya seluruh pertanaman hancur Produk :  Innotan 550 EC  Helios 50 EC  Prathen 75 WP Petunjuk Pemakaian :  Innotan 550 EC : Penyemprotan, dosis 1-2 L/ ha  Helios 50 EC : Penyemprotan, dosis 1-2 L/ ha  Prathen 75 WP : Penyemprotan, konsentrasi 1-2 g/ L Waktu pengaplikasian sedini mungkin
  • 21. Hama Ulat Tanah (Agrotis ipsilon) Gejala :  Larva membuat lubang-lubang kecil dengan jalan memakan jaringan daun  Ulat memotong batang muda atau tangkai daun, lalu bagian tanaman ini sering ditarik ke tempat persembunyiannya Produk :  Innotan 550 EC  Fentona 250 SC  Makrosan 400 EC Petunjuk Pemakaian :  Innotan 550 EC : Penyemprotan, dosis 1-2 L/ ha  Fentona 250 SC : Penyemprotan, dosis 1-2 L/ ha  Makrosan 400 EC : Penyemprotan, dosis 1-2 L/ ha Waktu pengaplikasian sedini mungkin
  • 22. Gejala :  Bercak basah pada bagian tepi daun atau tengah daun  Bercak melebar sehingga membentuk daerah berwarna coklat. Bercak aktif seperti tepung putih hijau kelabu  Serangan dapat menyebar ke tangkai, batang dan umbi Produk :  Supermil 75 WP  Proram 80 WP  Closen 125 EC Petunjuk Pemakaian :  Supermil 75 WP : Penyemprotan, konsentrasi 15g/ 10L  Proram 80 WP : Penyemprotan, konsentrasi 2 g/ L  Closen 125 EC: Penyemprotan, dosis 500 ml/ ha Waktu pengaplikasian sedini mungkin Penyakit Busuk Daun/ Hawar/ Lodoh (Phytophthora infestans) Penyakit
  • 23. Gejala :  Daun berbercak kecil tersebar tidak teratur, warna coklat tua, meluas ke daun muda  Permukaan kulit umbi berbercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut dan keras Produk :  Closen 125 EC  Supermil 75 Wp  Grandzeb 80 WP  Maxcore 250 EC Petunjuk Pemakaian :  Closen 125 EC : Penyemprotan, dosis 500 ml/ ha  Supermil 75 Wp : Penyemprotan, konsetrasi 15g/ 10 L  Grandzeb 80 WP : Penyemprotan, konsentrasi 15g/ 10 L  Maxcore 250 EC : Penyemprotan, dosis 250 ml/ ha Waktu pengaplikasian sedini mungkin Penyakit Bercak Kering (Alternaria solani) Penyakit
  • 24. No OPT Penting Nilai Ambang 1 Penggerek umbi 25 ngengat/perngkap pada MH 100 ngengat/perngkap feromon seks pada MK 20 larva/100tanaman sampel 2 Kutu daun 7 ekor nimfa/10 daun sampel 3 Trips 100 ekor nimfa/10 daun sampel 4 Busuk daun 1 bercak aktif/10 tanaman sampel 5 Layu bakteri 1 tanaman/100 tanaman 6 Virus 10% tanaman muda Ambang ekonomi
  • 25. Kentang siap dipanen jika 80% tanaman sudah menguning. Umbi-umbi sakit dipisahkan dan dimusnahkan. Umbi konsumsi dikelompokan berdasarkan ukuran, begitupula dengan umbi bibit dikelompokan berdasarkan kelas bibit. PANEN DAN PASCA PANEN
  • 26. USAHATANI KENTANG Biaya produksi dalam usahatani kentang sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, demikian juga biaya produksi antar petani di suatu lokasi sangat beragam. Penggunaan pupuk dan pestisida sangat beragam, mahalnya harga bahan-bahan tesebut membuat petani berimpropisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan finansialnya masing-masing. Biaya total per hektar beragam mulai dari sekitar Rp 15 juta hingga hampir Rp 30 juta. Besarnya penerimaan usahatani kentang sangat tergantung pada produktifitasnya, berkisar antara Rp 30 hingga lebih dari Rp 50 juta. Petani kentang tampaknya masih menerima keuntungan cukup tinggi yaitu berkisar antara Rp 12 juta hingga lebih Rp 30 juta; atau dengan ukuran profil margin antara 40 persen sampai sekitar 60 persen. KAJIAN PASAR KENTANG Sumber: http://www.smecda.com/kajian/files/hslkajian/kajian%20pasar%20kentang.pdf
  • 27. USAHATANI KENTANG MENGUNTUNGKAN ANALISIS USAHATANI KENTANG PER HEKTAR/MUSIM TANAM BIAYA TENAGA KERJA: 1. Pengolahan tanah 100 HOK @ 15.000 Rp 1.500.000 2. Penanaman 25 HOK @ 15.000 Rp 375.000 2. Penyiangan, pembumbunan I 50 HOK @ 15.000 Rp 750.000 3. Penyiangan , pembumbunan II 50 HOK @ 15.000 Rp 750.000 4. Pengendalian hama tanaman 72 HOK Rp 1.080.000 5. Pemanenan 50 HOK Rp 750.000 6. Pengangkutan hasil panen 50/Kg X 25.000 Kg Rp 1.250.000 Jumlah tenaga kerja Rp 6.455.000 B. SARANA PRODUKSI 1. Bibit kentang 2000 kg X Rp 6000 Rp 12.000.000 2. Pupuk kandang 20.000 Kg x Rp 300 Rp 6.000.000 3. Pupuk buatan: - ZA 350 Kg @ 1300 Rp 455.000 - SP 36 750 Kg @ Rp 1.600 Rp 1.200.000 - KCL 500 Kg @ Rp 1.750 Rp 875.000 - NPK 250 Kg @ Rp 2.500 Rp 625.000 4. kapur pertanian 3.000 Kg @ Rp 400 Rp 1.200.000 5. Pestisida : - Fungisida 130 Kg @ 50.000 Rp 6.500.000 - Insektisida 10 Ltr @ Rp 250.000 Rp 2.500.000 Jumlah biaya sarana produksi Rp 31.605.000 C. BIAYA LAIN_LAIN 1.Sewa lahan Permusim Rp 1.000.000 2. Hansprayer 5 buah @ Rp 350.000 , usia ekonomis 5 tahun Rp 175.000 3. ¾ inchi 2 roll @ 250.000, usia ekonomis 5 tahun penyusutannya per musim Rp 50.000 4. Drum plastik 200 Lt 3 buah @ Rp 60.000, usia ekonomis 5 thn Rp 18.000 5. Karung 700 Buah @ Rp 2000 usia aekonomis 2,thn Rp 350.000 Jumlah Biaya lain-lain Rp 1. 593.000 Total biaya produksi (A + B + C) Rp 39.403.000 D. PENERIMAAN Hasil produksi 25.000 Kg @ Rp 2.500 Rp 62.500.000 E. KEUNTUNGAN Rp 23.097.000 R/C = 1,59 BT Rp 1593.000 BEP = ------------------------------- = ----------------------------------------- = Rp 4.032.911,39 1- BV/Sales 1 - Rp.37.810.000/62.500.000 BT Rp 1593.000 BEP = --------------------------------------- = --------------------------------------- = 1.613 Kg Price - BV per unit Rp 2500/Kg - Rp.1.512,40/Kg
  • 28. USAHATANI KENTANG Keberhasilan usahatani kentang sangat ditentukan oleh kualitas lingkungan tumbuh kentang, dan teknologi budidayanya. Beberapa faktor yang mendukung stabilitas harga umbi kentang: 1. Kentang termasuk komoditas sayuran yang dapat disimpan 2. Permintaan kentang terus meningkat secara signifikan 3. Pasokan kentang meningkat lambat. 4. Pengembangan kentang skala besar di Indonesia masih menghadapai banyak kendala. Hal ini menjadi penyebab utama pasokan umbi kentang di pasaran terkendali, sehingga harga umbi kentang di pasaran relatif stabil. Produksi merupakan kombinasi antara factor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi satuan-satuan produksi. Dapat disimpulkan bahwa produksi adalah proses transformasi (merubah) dari input (faktor-faktor produksi) menjadi output (hasil produksi) yang siap untuk diperdagangkan. Dalam kegiatan usahatani, produksi dan produktivitas tidak dapat dipisahkan. Produksi dan produktivitas per hektar ditentukan oleh kualitas tanah dan agroklimat, varietas yang ditanam, pupuk yang digunakan, dan teknologi pemupukan. Ukuran dari keberhasilan suatu usahatani adalah produktivitas dari usahatani itu sendiri. Sumber: http://wartamalang.com/2012/01/petani-kentang-gagal-panen/….. Petani Kentang Gagal Panen Akibat Cuaca buruk yang terjadi di Kota Batu, petani kentang di Desa Sumber Brantas,Kecamatan Bumiaji,Kota Batu mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah; karena hasil panen ketangnya mengalami penurunan drastis. “ Cuaca yang buruk dengan angin yang kencang membuat daun kentang mudah rontok dan batangnya membusuk. Sehingga, kentang harus dipanen lebih awal untuk menghindari kerugian yang lebih banyak. (menurut Ngateri, petani kentang). (sumber: http://wartamalang.com/2012/01/petani-kentang-gagal-panen/)