SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Kelompok 9
Adella Riska Pratiwi (2001026P)
M Thobi Permadi (2101047P)
Hama dan Penyakit
Pada Tanaman Kelapa Sawit
 Secara umum hama dikenal dengan semua organisme
atau semua binatang yang merugikan atau merusak
tanaman sehingga menimbulkan kerugian ekonomi
bagi manusia.
 Penyakit adalah sesuatu yang menyebabkan
gangguan pada tanaman sehingga tanaman tidak
bereproduksi atau mati secara perlahan – lahan.
 Hama yang terdapat pada tanaman sawit biasanya
seperti :
1. golongan serangga
2. golongan mamalia
3. golongan binatang lunak
4. golongan aves (burung).
 Adapun bagian-bagian yang diserang hama yaitu
pada:
1. Penyerangan hama pada bagian akar yang
menyebabkan proses unsur hara air terganggu.
2. Serangan pada bagian batang atau cabang yang
menyebabkan zat makanan terganggu atau terhenti
sehingga mengakibat kan tanaman layu dan mati
3. Serangan hama pada bagian daun dapat
menyebabkan fotosintesis terganggu
4. Serangan hama pada bagian buah yang dapat
menyebabkan bagian buah rusak.
 1. Hama tungau
Tungau merah (olygonycus)
Hewan ini biasanya berukuran 0,5mm dan hidup di
sepanjang tulang anak daun, sambil mengisap cairan
anak daun sambil mengisap cairan daun sehingga
warna daun berubah. Tungau biasanya merusak bibit.
Pengendalian yang dilakukan yaitu dengan cra
penyemprotan dengan akarisda tetradifon (tedion) 0,1
0,2%
2. Hama ulat soetera
Biasanya ulat sutra memakan daun dari bawah sehingga
terkadang hanya menyisa kan lidinya saja.
Cara pengendalian nya biasanya yaitu:
1. Dengan musuh alami menggunakan burung burung
pemakan serangga
2. Dan ulat ini juga dapat digunakan dengan
penyemprotan racun pada hama.
kumbang (oryctes)
Kumbang biasanya memakan bakal daun dan
mengakibat kan daun rusak, selain memakan daun
hewan ini juga biasanya memakan bagian-bagian yang
lunak pada tanaman sawit.
Untuk biasanya cara pengendaliannya secara
manual yaitu dengan mengumpulakan kumbang yang
ada pada tanaman kelapa sawit tersebut deangan
menggunakan alat kail dari kawat.
dengan menaburkan insektisida butiran, kapur barus
tiap pohon kelapa sawit, menabur kan biakan murni
jamur seperti jamur metarrhizium anisopliae, atau
pemerangkapan kumbang dengan menggunakan ferotrap.
3. Penggerek tandan buah kelapa sawit
Ulat atau larva ini biasanya memakan pada buah
muda atau memakan permukaan buah yang telah
matang pada buah kelapa sawit
Cara untuk pengendalaian nya yaitu biasanya dengan
menggunakan memotong tandan pada buah yang
terserang hama bisa dengan menggunakan mesin
pemotong tandan.
hama mamalia yaitu hewan yang menyusui seperti :
Babi hutan, tikus, dan kera. Hama ini sangat
merusak kelapa sawit, tikus biasanya memakan buah
kelapa sawit yang sudah tua.
Cara perawatannya yaitu dengan cara
memelihara hewan predator pada lahan tersebut
misalnya sepert ular untuk memakan tikus.
 Ciri – ciri penyakit antara lain sebagai berikut :
 1. Penyebab penyakit sukar dilihat oleh mata
telanjang
 2. Penyebab penyakit antara lain mikroorganisme
(virus, bakteri, jamur atau cendawan) dan
kekurangan zat tertentu dalam tanah.
 3. Serangan penyakit umumnya tidak langsung
sehingga tanaman mati secara perlahan – lahan.
1.Gambar busuk tandan
 Tindakan Pencegahan di lakukan dengan melakukan
penyerbukan buatan, kaustrasi dan sanitasi kebun terutama
pada musim hujan. Semua bunga dan buah yang membusuk
sebaiknya dibuang.
Pengendalian pengendalian terbagi dua yaitu
Secara mekanis
mengumpulkan dan membakar tanaman yang terserang,
mengumpulkan dan mengubur atau memendam kedalam
tanah
Secara Kimia
yaitu menggunakan Fungisida yang selektif sehingga tidak
mematikan serangga dan kumbang yang membantu
penyerbukan. Fungisida yang biasa digunakan adalah
Folatan 0,2-07%/ha dengan interval 2 minggu sekali
2. Penyakit tajuk
 Penyakit tajuk atau penyakit Crown disease adalah
penyakit pada tanaman kelapa sawit yang disebabkan
oleh gen keturunan tanaman induk.
 Penyakit ini merupakan penyakit merupakan penyakit
yang berbahaya dan perlu penanganan yang serius. Jika
tidak, sudah dapat dipastikan tanaman kelapa sawit
yang berasal dari induk berpenyakit produktifitasnya
sangat rendah karena tanaman tidak dapat membentuk
buah dengan maksimal.
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi penyakit ini adalah sebagai berikut :
 Menggunakan bibit yang sehat dan berkualitas dan
jelas asal – usulnya,
 Menggunakan bibit bersertifikat yang sudah terbukti
kualitasnya,
 Menyingkirkan tanaman-tanaman yang memiliki gen
panyakit tajuk.
3. Penyakit busuk pangkal
Penyakit busuk pangkal batang disebut juga penyakit
Basal stem rot atau Ganoderma. merupakan penyakit yang
disebabkan oleh jamur dan menyerang pangkal batang
tanaman kelapa sawit.
Penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa
sawit disebabkan oleh jamur Ganoderma applanatum,
Ganoderma lucidum, dan Ganoderma pseudofferum.
Pangkal batang tanaman yang terinfeksi akan
membusuk dan lunak. Penyakit ini sering dijumpai pada
tanaman muda dan tanaman dewasa. Penyakit ini dapat
menular ketanaman lainnya jika akarnya bersentuhan dengan
tunggul pohon yang terinfeksi atau bersentuhan dengan sisa-
sisa tanaman terinfeksi
Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk
mencegah penyebaran penyakit ini adalah sebagai berikut
:
 Membersihakan lahan dari sisa-sisa pelapukan tunggul
kayu.
 Menggunakan bibit yang sehat dan berkualitas.
 Melakukan pengapuran atau penaburan dolomit pada
lubang tanam untuk meningkatkan pH tanah yang
rendah.
 Jika lahan adalah bekas tanaman kelapa sawit, tunggul-
tunggul sawit harus dibongkar dan dimusnahkan dengan
cara dibakar.
 Jika ada tanaman yang terinfeksi harus segra dibongkar
beserta tunggulnya dan dibakar agar tidak menular
ketanaman lainnya.
 Pengapuran pada bekas tunggul tanaman yang
terinfeksi.
alat atau mesin pertanian yang digiunakan biasanya
yaitu berupa sprayer
 Penyulaman dan penjarangan
 Lakukan pengamatan terhadap bibit yang telah selesai
ditanam.
 Jika terdapat bibit yang pertumbuhannya tidak normal,
terserang penyakit atau mati, bibit harus disulam (dicabut,
dibuang dan diganti dengan bibit baru yang sehat dan terpilih.
Penyulaman dilakukan ketika bibit berumur 10 – 14 bulan

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)Robin Ginting
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungDesti Diana Putri
 
Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitTidar University
 
Dasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanDasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanMr.Mahmud
 
Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Yuwan Kilmi
 
PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIsumitrojait
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihTidar University
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
PPT Entomologi blattaria dan isoptera
PPT Entomologi blattaria dan isopteraPPT Entomologi blattaria dan isoptera
PPT Entomologi blattaria dan isopteraIda Agustina
 
Pengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayatiPengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayatiDesti Diana Putri
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
 
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)ita wahyu
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANJosua Sitorus
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanYusuf Ahmad
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan AirLaporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan AirUNESA
 

What's hot (20)

Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
Ppinteraksi tumbuhan dengan mikroba (bakteri)
 
Hama coleoptera
Hama coleopteraHama coleoptera
Hama coleoptera
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagung
 
Kakao
KakaoKakao
Kakao
 
Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakit
 
Dasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanDasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanaman
 
Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4Alsintan laporan 4
Alsintan laporan 4
 
PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATI
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
 
PPT Entomologi blattaria dan isoptera
PPT Entomologi blattaria dan isopteraPPT Entomologi blattaria dan isoptera
PPT Entomologi blattaria dan isoptera
 
Pengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayatiPengendalian gulma secara hayati
Pengendalian gulma secara hayati
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
 
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
 
Hubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan TanamanHubungan Cahaya dan Tanaman
Hubungan Cahaya dan Tanaman
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan AirLaporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
Laporan Fisiologi Tumbuhan III Angkutan Air
 

Similar to Hama dan Penyakit pada Tanaman Kelapa Sawit

NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxNUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxnisachairunnisa2
 
8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanamanAlfie Kesturi
 
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optBustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optAdiluhungAhsan1
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedediana novitasari
 
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.pptPpt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.pptLiliWardani1
 
hama dan penyakit tanaman11
 hama dan penyakit tanaman11 hama dan penyakit tanaman11
hama dan penyakit tanaman11Febrina Tentaka
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karetPengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karethome
 
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptxhama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptxRianRifandi
 
Kelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdf
Kelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdfKelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdf
Kelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdfMeisyaBalaba8
 
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfHama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfAsikin3
 
penyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptx
penyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptxpenyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptx
penyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptxradityaadiputra5
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaNike Triwahyuningsih
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukFauzia Hidayati
 
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdfssuser37d4f01
 
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramMakalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramSarah Kartika
 

Similar to Hama dan Penyakit pada Tanaman Kelapa Sawit (20)

NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxNUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
 
OPT DURIAN.pptx
OPT DURIAN.pptxOPT DURIAN.pptx
OPT DURIAN.pptx
 
8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman
 
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optBustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
 
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.pptPpt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
Ppt_Alat_dan_Mesin_Pengendalian_Hama_dan.ppt
 
hama dan penyakit tanaman11
 hama dan penyakit tanaman11 hama dan penyakit tanaman11
hama dan penyakit tanaman11
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karetPengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
 
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptxhama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
 
Kelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdf
Kelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdfKelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdf
Kelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdf
 
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfHama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
 
penyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptx
penyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptxpenyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptx
penyakit yang disebabkan bakteri dan jamur padatanaman kunyit .pptx
 
Kuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdfKuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdf
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
 
Dele 13.marwoto 1
Dele 13.marwoto 1Dele 13.marwoto 1
Dele 13.marwoto 1
 
Dele 13.marwoto 1
Dele 13.marwoto 1Dele 13.marwoto 1
Dele 13.marwoto 1
 
Rpp ujian
Rpp ujian Rpp ujian
Rpp ujian
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
 
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
69136-Ilmu-Hama-Tanaman-S2-M-I.pdf
 
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramMakalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
 

Hama dan Penyakit pada Tanaman Kelapa Sawit

  • 1. Kelompok 9 Adella Riska Pratiwi (2001026P) M Thobi Permadi (2101047P)
  • 2. Hama dan Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit
  • 3.  Secara umum hama dikenal dengan semua organisme atau semua binatang yang merugikan atau merusak tanaman sehingga menimbulkan kerugian ekonomi bagi manusia.  Penyakit adalah sesuatu yang menyebabkan gangguan pada tanaman sehingga tanaman tidak bereproduksi atau mati secara perlahan – lahan.
  • 4.  Hama yang terdapat pada tanaman sawit biasanya seperti : 1. golongan serangga 2. golongan mamalia 3. golongan binatang lunak 4. golongan aves (burung).
  • 5.  Adapun bagian-bagian yang diserang hama yaitu pada: 1. Penyerangan hama pada bagian akar yang menyebabkan proses unsur hara air terganggu. 2. Serangan pada bagian batang atau cabang yang menyebabkan zat makanan terganggu atau terhenti sehingga mengakibat kan tanaman layu dan mati 3. Serangan hama pada bagian daun dapat menyebabkan fotosintesis terganggu 4. Serangan hama pada bagian buah yang dapat menyebabkan bagian buah rusak.
  • 6.  1. Hama tungau
  • 7. Tungau merah (olygonycus) Hewan ini biasanya berukuran 0,5mm dan hidup di sepanjang tulang anak daun, sambil mengisap cairan anak daun sambil mengisap cairan daun sehingga warna daun berubah. Tungau biasanya merusak bibit. Pengendalian yang dilakukan yaitu dengan cra penyemprotan dengan akarisda tetradifon (tedion) 0,1 0,2%
  • 8. 2. Hama ulat soetera
  • 9. Biasanya ulat sutra memakan daun dari bawah sehingga terkadang hanya menyisa kan lidinya saja. Cara pengendalian nya biasanya yaitu: 1. Dengan musuh alami menggunakan burung burung pemakan serangga 2. Dan ulat ini juga dapat digunakan dengan penyemprotan racun pada hama.
  • 11. Kumbang biasanya memakan bakal daun dan mengakibat kan daun rusak, selain memakan daun hewan ini juga biasanya memakan bagian-bagian yang lunak pada tanaman sawit. Untuk biasanya cara pengendaliannya secara manual yaitu dengan mengumpulakan kumbang yang ada pada tanaman kelapa sawit tersebut deangan menggunakan alat kail dari kawat. dengan menaburkan insektisida butiran, kapur barus tiap pohon kelapa sawit, menabur kan biakan murni jamur seperti jamur metarrhizium anisopliae, atau pemerangkapan kumbang dengan menggunakan ferotrap.
  • 12. 3. Penggerek tandan buah kelapa sawit
  • 13. Ulat atau larva ini biasanya memakan pada buah muda atau memakan permukaan buah yang telah matang pada buah kelapa sawit Cara untuk pengendalaian nya yaitu biasanya dengan menggunakan memotong tandan pada buah yang terserang hama bisa dengan menggunakan mesin pemotong tandan.
  • 14. hama mamalia yaitu hewan yang menyusui seperti : Babi hutan, tikus, dan kera. Hama ini sangat merusak kelapa sawit, tikus biasanya memakan buah kelapa sawit yang sudah tua. Cara perawatannya yaitu dengan cara memelihara hewan predator pada lahan tersebut misalnya sepert ular untuk memakan tikus.
  • 15.  Ciri – ciri penyakit antara lain sebagai berikut :  1. Penyebab penyakit sukar dilihat oleh mata telanjang  2. Penyebab penyakit antara lain mikroorganisme (virus, bakteri, jamur atau cendawan) dan kekurangan zat tertentu dalam tanah.  3. Serangan penyakit umumnya tidak langsung sehingga tanaman mati secara perlahan – lahan.
  • 17.  Tindakan Pencegahan di lakukan dengan melakukan penyerbukan buatan, kaustrasi dan sanitasi kebun terutama pada musim hujan. Semua bunga dan buah yang membusuk sebaiknya dibuang. Pengendalian pengendalian terbagi dua yaitu Secara mekanis mengumpulkan dan membakar tanaman yang terserang, mengumpulkan dan mengubur atau memendam kedalam tanah Secara Kimia yaitu menggunakan Fungisida yang selektif sehingga tidak mematikan serangga dan kumbang yang membantu penyerbukan. Fungisida yang biasa digunakan adalah Folatan 0,2-07%/ha dengan interval 2 minggu sekali
  • 19.  Penyakit tajuk atau penyakit Crown disease adalah penyakit pada tanaman kelapa sawit yang disebabkan oleh gen keturunan tanaman induk.  Penyakit ini merupakan penyakit merupakan penyakit yang berbahaya dan perlu penanganan yang serius. Jika tidak, sudah dapat dipastikan tanaman kelapa sawit yang berasal dari induk berpenyakit produktifitasnya sangat rendah karena tanaman tidak dapat membentuk buah dengan maksimal.
  • 20. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk menanggulangi penyakit ini adalah sebagai berikut :  Menggunakan bibit yang sehat dan berkualitas dan jelas asal – usulnya,  Menggunakan bibit bersertifikat yang sudah terbukti kualitasnya,  Menyingkirkan tanaman-tanaman yang memiliki gen panyakit tajuk.
  • 21. 3. Penyakit busuk pangkal
  • 22. Penyakit busuk pangkal batang disebut juga penyakit Basal stem rot atau Ganoderma. merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur dan menyerang pangkal batang tanaman kelapa sawit. Penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa sawit disebabkan oleh jamur Ganoderma applanatum, Ganoderma lucidum, dan Ganoderma pseudofferum. Pangkal batang tanaman yang terinfeksi akan membusuk dan lunak. Penyakit ini sering dijumpai pada tanaman muda dan tanaman dewasa. Penyakit ini dapat menular ketanaman lainnya jika akarnya bersentuhan dengan tunggul pohon yang terinfeksi atau bersentuhan dengan sisa- sisa tanaman terinfeksi
  • 23. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit ini adalah sebagai berikut :  Membersihakan lahan dari sisa-sisa pelapukan tunggul kayu.  Menggunakan bibit yang sehat dan berkualitas.  Melakukan pengapuran atau penaburan dolomit pada lubang tanam untuk meningkatkan pH tanah yang rendah.  Jika lahan adalah bekas tanaman kelapa sawit, tunggul- tunggul sawit harus dibongkar dan dimusnahkan dengan cara dibakar.  Jika ada tanaman yang terinfeksi harus segra dibongkar beserta tunggulnya dan dibakar agar tidak menular ketanaman lainnya.  Pengapuran pada bekas tunggul tanaman yang terinfeksi.
  • 24. alat atau mesin pertanian yang digiunakan biasanya yaitu berupa sprayer
  • 25.  Penyulaman dan penjarangan  Lakukan pengamatan terhadap bibit yang telah selesai ditanam.  Jika terdapat bibit yang pertumbuhannya tidak normal, terserang penyakit atau mati, bibit harus disulam (dicabut, dibuang dan diganti dengan bibit baru yang sehat dan terpilih. Penyulaman dilakukan ketika bibit berumur 10 – 14 bulan