3. Secara umum hama dikenal dengan semua organisme
atau semua binatang yang merugikan atau merusak
tanaman sehingga menimbulkan kerugian ekonomi
bagi manusia.
Penyakit adalah sesuatu yang menyebabkan
gangguan pada tanaman sehingga tanaman tidak
bereproduksi atau mati secara perlahan – lahan.
4. Hama yang terdapat pada tanaman sawit biasanya
seperti :
1. golongan serangga
2. golongan mamalia
3. golongan binatang lunak
4. golongan aves (burung).
5. Adapun bagian-bagian yang diserang hama yaitu
pada:
1. Penyerangan hama pada bagian akar yang
menyebabkan proses unsur hara air terganggu.
2. Serangan pada bagian batang atau cabang yang
menyebabkan zat makanan terganggu atau terhenti
sehingga mengakibat kan tanaman layu dan mati
3. Serangan hama pada bagian daun dapat
menyebabkan fotosintesis terganggu
4. Serangan hama pada bagian buah yang dapat
menyebabkan bagian buah rusak.
7. Tungau merah (olygonycus)
Hewan ini biasanya berukuran 0,5mm dan hidup di
sepanjang tulang anak daun, sambil mengisap cairan
anak daun sambil mengisap cairan daun sehingga
warna daun berubah. Tungau biasanya merusak bibit.
Pengendalian yang dilakukan yaitu dengan cra
penyemprotan dengan akarisda tetradifon (tedion) 0,1
0,2%
9. Biasanya ulat sutra memakan daun dari bawah sehingga
terkadang hanya menyisa kan lidinya saja.
Cara pengendalian nya biasanya yaitu:
1. Dengan musuh alami menggunakan burung burung
pemakan serangga
2. Dan ulat ini juga dapat digunakan dengan
penyemprotan racun pada hama.
11. Kumbang biasanya memakan bakal daun dan
mengakibat kan daun rusak, selain memakan daun
hewan ini juga biasanya memakan bagian-bagian yang
lunak pada tanaman sawit.
Untuk biasanya cara pengendaliannya secara
manual yaitu dengan mengumpulakan kumbang yang
ada pada tanaman kelapa sawit tersebut deangan
menggunakan alat kail dari kawat.
dengan menaburkan insektisida butiran, kapur barus
tiap pohon kelapa sawit, menabur kan biakan murni
jamur seperti jamur metarrhizium anisopliae, atau
pemerangkapan kumbang dengan menggunakan ferotrap.
13. Ulat atau larva ini biasanya memakan pada buah
muda atau memakan permukaan buah yang telah
matang pada buah kelapa sawit
Cara untuk pengendalaian nya yaitu biasanya dengan
menggunakan memotong tandan pada buah yang
terserang hama bisa dengan menggunakan mesin
pemotong tandan.
14. hama mamalia yaitu hewan yang menyusui seperti :
Babi hutan, tikus, dan kera. Hama ini sangat
merusak kelapa sawit, tikus biasanya memakan buah
kelapa sawit yang sudah tua.
Cara perawatannya yaitu dengan cara
memelihara hewan predator pada lahan tersebut
misalnya sepert ular untuk memakan tikus.
15. Ciri – ciri penyakit antara lain sebagai berikut :
1. Penyebab penyakit sukar dilihat oleh mata
telanjang
2. Penyebab penyakit antara lain mikroorganisme
(virus, bakteri, jamur atau cendawan) dan
kekurangan zat tertentu dalam tanah.
3. Serangan penyakit umumnya tidak langsung
sehingga tanaman mati secara perlahan – lahan.
17. Tindakan Pencegahan di lakukan dengan melakukan
penyerbukan buatan, kaustrasi dan sanitasi kebun terutama
pada musim hujan. Semua bunga dan buah yang membusuk
sebaiknya dibuang.
Pengendalian pengendalian terbagi dua yaitu
Secara mekanis
mengumpulkan dan membakar tanaman yang terserang,
mengumpulkan dan mengubur atau memendam kedalam
tanah
Secara Kimia
yaitu menggunakan Fungisida yang selektif sehingga tidak
mematikan serangga dan kumbang yang membantu
penyerbukan. Fungisida yang biasa digunakan adalah
Folatan 0,2-07%/ha dengan interval 2 minggu sekali
19. Penyakit tajuk atau penyakit Crown disease adalah
penyakit pada tanaman kelapa sawit yang disebabkan
oleh gen keturunan tanaman induk.
Penyakit ini merupakan penyakit merupakan penyakit
yang berbahaya dan perlu penanganan yang serius. Jika
tidak, sudah dapat dipastikan tanaman kelapa sawit
yang berasal dari induk berpenyakit produktifitasnya
sangat rendah karena tanaman tidak dapat membentuk
buah dengan maksimal.
20. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi penyakit ini adalah sebagai berikut :
Menggunakan bibit yang sehat dan berkualitas dan
jelas asal – usulnya,
Menggunakan bibit bersertifikat yang sudah terbukti
kualitasnya,
Menyingkirkan tanaman-tanaman yang memiliki gen
panyakit tajuk.
22. Penyakit busuk pangkal batang disebut juga penyakit
Basal stem rot atau Ganoderma. merupakan penyakit yang
disebabkan oleh jamur dan menyerang pangkal batang
tanaman kelapa sawit.
Penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa
sawit disebabkan oleh jamur Ganoderma applanatum,
Ganoderma lucidum, dan Ganoderma pseudofferum.
Pangkal batang tanaman yang terinfeksi akan
membusuk dan lunak. Penyakit ini sering dijumpai pada
tanaman muda dan tanaman dewasa. Penyakit ini dapat
menular ketanaman lainnya jika akarnya bersentuhan dengan
tunggul pohon yang terinfeksi atau bersentuhan dengan sisa-
sisa tanaman terinfeksi
23. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk
mencegah penyebaran penyakit ini adalah sebagai berikut
:
Membersihakan lahan dari sisa-sisa pelapukan tunggul
kayu.
Menggunakan bibit yang sehat dan berkualitas.
Melakukan pengapuran atau penaburan dolomit pada
lubang tanam untuk meningkatkan pH tanah yang
rendah.
Jika lahan adalah bekas tanaman kelapa sawit, tunggul-
tunggul sawit harus dibongkar dan dimusnahkan dengan
cara dibakar.
Jika ada tanaman yang terinfeksi harus segra dibongkar
beserta tunggulnya dan dibakar agar tidak menular
ketanaman lainnya.
Pengapuran pada bekas tunggul tanaman yang
terinfeksi.
24. alat atau mesin pertanian yang digiunakan biasanya
yaitu berupa sprayer
25. Penyulaman dan penjarangan
Lakukan pengamatan terhadap bibit yang telah selesai
ditanam.
Jika terdapat bibit yang pertumbuhannya tidak normal,
terserang penyakit atau mati, bibit harus disulam (dicabut,
dibuang dan diganti dengan bibit baru yang sehat dan terpilih.
Penyulaman dilakukan ketika bibit berumur 10 – 14 bulan