SlideShare a Scribd company logo
1 of 91
Download to read offline
ORGANISME PENGANGGANGGU
TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503)
“PENYAKIT PADA TANAMAN TEMBAKAU”
Oleh:
Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si.
Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.
Program Studi Proteksi Tanaman
Fakultas Pertanian Universitas Jember
2019
Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.
Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian
Universitas Jember
HP / WA: 085747307692
Email: pandu@unej.ac.id
Apa yang kalian tahu tentang
TEMBAKAU?
PENYAKIT LAYU BAKTERI
(Ralstonia solanacearum)
PENYAKIT LAYU BAKTERI
GEJALA
 Layu sefihak merupakan gejala
spesifik penyakit ini.
 Pembuluh batang berwarna cokelat
 Bagian yang sakit bila dipijit keluar
lendir
PENYAKIT LAYU BAKTERI
ARTI EKONOMI:
Pada tembakau Deli (yang ditanam di tanah
kering) kerugian rata-rata 25 - 35%.
PENYEBAB:
Bakteri R. solanacearum, yang dahulu disebut
Pseudomonas solanacearum. Bakteri bersifat
aerob (butuh oksigen), sehingga tidak tahan
hidup pada sawah yang diairi.
GEJALA:
Tanaman layu, awalnya sefihak, setelah parah
seluruh daun layu. Berkas pembuluh di bagian
sakit berwarna cokelat, bila dipijit keluar lendir
putih kotor.
PENYAKIT LAYU BAKTERI
PENYAKIT LAYU BAKTERI
Berkas pembuluh di bagian sakit berwarna cokelat, bila dipijit keluar lendir putih kotor
PENYAKIT LAYU BAKTERI
PENYAKIT LAYU BAKTERI
Virulent colonies of
R. solanacearumin
TZC agar medium
PENYAKIT LAYU BAKTERI
TANAMAN INANG:
Solanaceae, kacang-kacangan, wijen.
PENULARAN:
Bakteri bertahan bertahun-tahun dalam
tanah tegal, apalagi bila kadar air cukup.
Dapat menginfeksi akar lewat luka akar,
antara lain akibat gigitan nematoda parasit
(Meloidogyne sp.). Bakteri juga dapat
melarutkan dinding sel akar rambut
PENYAKIT LAYU BAKTERI
 ROTASI TANAMAN: Di Deli rotasi 5 tahun sekali, setelah 3 tahun ditanami
tebu, lalu tanah diolah, setahun sebelum tanam tembakau ditanami Mimosa
invisa yang akarnya mengandung bakteri antagonis. Di Jawa rotasi tanaman
dengan padi sawah selama 2 musim, dapat membunuh patogen yang berada
di dalam tanah.
 SANITASI LAHAN: Lahan dibersihkan dari gulma, tanaman sakit dicabut,
dibawa keluar areal, setelah kering dibakar.
 STERILISASI MEDIA BIBITAN: Media disterilkan dengan dijemur di bawah sinar
matahari atau dengan uap air panas.
 PENGENDALIAN HAYATI: Bakteri antagonis yg diisolasi dari akar Mimosa
digunakan sebagai biopestisida. Bakteri itu termasuk species Pseudomonas
putida. Penyiraman dengan suspensi bakteri pada bibit yang akan ditanam
dapat menekan serangan.
PENGENDALIAN
PENGENDALIAN
PENYAKIT LAYU BAKTERI
PENGENDALIAN
PENYAKIT LAYU BAKTERI
PENYAKIT
BATANG BERLUBANG / HOLLOW STALK
(Erwinia carotovora)
PENYAKIT BATANG BERLUBANG
ARTI EKONOMI:
Penyakit ini menimbulkan kerugian pada
semua jenis tembakau di Indonesia.
PENYEBAB PENYAKIT:
Bakteri Erwinia carotovora
(Pectobacterium carotovorum) yg bersifat
fakultatif aerob, dapat hidup pada tanah
sawah. Bakteri hanya menginfeksi lewat
luka pada jaringan tanaman.
PENYAKIT BATANG BERLUBANG
PENYAKIT BATANG BERLUBANG
PENYAKIT BATANG BERLUBANG
PENYAKIT BATANG BERLUBANG
 Tanaman layu mirip layu bakteri atau lanas
 Gejala spesifik empulur kosong, sehingga batang tanaman dapat
patah di tengah.
 Infeksi biasanya lewat luka bekas petikan daun bawah. Jaringan
batang di sekitarnya busuk hitam.
 Daun terinfeksi yang terpetik & disujen di gudang pengering ibu
tulang daunnya busuk (busuk gagang), daun rontok dan berbau.
GEJALA
PENYAKIT BATANG BERLUBANG
PENULARAN:
Lewat luka akar, bekas petikan daun di
batang, lewat sujen yang tercemar.
PENGENDALIAN:
Sesudah petik bagian luka dibiarkan
kering sebelum digulud. Pada kondisi
lembab (rawan infeksi) luka dapat
dioles streptomycin sulfat 200-500
ppm. Sujen juga didesinfeksi.
VIRUS MOSAIK TEMBAKAU
(Tobacco Mosaic Virus / TMV)
VIRUS MOSAIK TEMBAKAU
Daun berwarna belang - belang hijau muda dengan hijau tua. Virus
menular melalui kontak tangan dengan daun tanaman yang sakit, tidak
ditularkan melalui biji
VIRUS MOSAIK TEMBAKAU
VIRUS MOSAIK TEMBAKAU
ARTI EKONOMI:
Penyakit menimbulkan kerugian di hampir
semua daerah penanaman tembakau.
PENYEBAB PENYAKIT:
Penyakit disebabkan oleh virus mosaik
tembakau (TMV).
Virus berbentuk batang dengan materi
genetik RNA yang dibungkus protein
pelindung.
Virus tahan panas, dapat diinaktifkan pada
suhu 93° C selama 10 menit.
Virus tak tahan pH tinggi. Pada pH > 8,5
protein pelindung rusak dan virus dapat
dihancurkan. Konsentrasi terendah yang
mampu menginfeksi yaitu 1 ppm (1 mg/l).
VIRUS MOSAIK TEMBAKAU
Serologically specific electron microscopy of tobacco mosaic virus
TANAMAN INANG:
Solanaceae (lombok, tomat, terong dsb.),
gulma ceplukan (Physalis angulata).
PENULARAN:
TMV ditularkan secara mekanis lewat
singgungan dengan tangan yang tercemar virus.
Sisa tanaman sakit di dalam tanah dapat
menularkan virus juga.
VIRUS MOSAIK TEMBAKAU
Tobacco Mosaic Virus
(TMV) of Tomatoes
VIRUS MOSAIK TEMBAKAU
Sanitasi
• Sisa tanaman dibersihkan
• Tanaman sakit yang masih muda dicabut
• Sebelum bekerja di kebun tangan dicuci dengan deterjen seperti
Rinso, konsentrasi 0,6% untuk merusak protein pelindung virus
• Kompleks yg terserang cukup berat tetapi hampir panen diisolasi
dengan tanda tali (seperti garis polisi), pemeliharaan ditangani
tenaga khusus, untuk mencegah penularan ke pertanaman yg masih
sehat
PENGENDALIAN
VIRUS MOSAIK TEMBAKAU
PENGENDALIAN
Menanam varietas tahan
• Tembakau Burley varietas tahan :Burley 21, Burley 49. Burley 64, Ky 34,
Ky 35, Ky 48, Ky 56, Ky 57.
• Tembakau rajangan belum ada yang tahan.
• Tembakau Besuki NO yang tahan yaitu H 877 dan H 894 (di Kebun
Sukowono dikenal sebagai H 6).
PENYAKIT MOSAIK KETIMUN
(CUCUMBER MOSAIC VIRUS / CMV)
PENYAKIT MOSAIK KETIMUN
Daun yg sakit berwarna belang tidak teratur, mirip seperti warna kulit
ketimun. Daun yg sakit parah menyempit & mengalami distorsi,
selanjutnya tanaman terhambat tumbuhnya. Terdapat beberapa strain
CMV yg menunjukkan variasi gejala yg berbeda.
PENYAKIT MOSAIK KETIMUN
Classical symptoms of cucumber mosaic virus (CMV) : a) young leaves that are
affected demonstrate vein yellowing and rather typical distorting mosaic pattern; b)
on this dark tobacco several highly chlorotic leaves show a well marked vein banding
and necrotic lesions along the main veins
PENYAKIT MOSAIK KETIMUN
Cucumber mosaic virus (CMV), particular symptoms on Burley and Virginia tobaccos; a) plant
infected early by CMV showing rather bright yellow lesions; b) sometimes leaves show more
diffused and superficial necrotic lesions, mostly interveinal, of rusty brown colour
PENYEBAB PENYAKIT:
Virus Mosaik Ketimun (CMV). Berbeda dengan TMV,
CMV di luar tanaman tidak tahan penyimpanan. CMV
dapat diinaktifkan pada suhu 60 - 75° C selama 10
menit. Konsentrasi terendah yang masih mampu
menginfeksi yaitu 10 ppm.
TANAMAN INANG:
Fam. Cucurbitaceae (ketimun, melon, semangka), kubis,
pisang, jagung, ceplukan.
PENULARAN :
Terutama melalui gigitan serangga pengisap cairan daun
(Myzus persicae, Aphis gossypii). Juga menular secara
mekanis.
PENYAKIT MOSAIK KETIMUN
PENYAKIT MOSAIK KETIMUN
PERKEMBANGAN GEJALA
Symptom development in tobacco
leaves infected with M-CMV. Virus-
infected and mock-inoculated
leaves were collected and
photographed at 6 dpi (vein
clearing, A), 9 dpi (mosaic, B), 11
dpi (severe chlorosis, C), 13 dpi
(partial recovery, D)
https://www.researchgate.net/publication/230805237_Transcriptome_Analysis_of_Nicotiana_tabacum_Infected_by_Cucumber_mosaic
_virus_during_Systemic_Symptom_Development
PENYAKIT MOSAIK KETIMUN
 Sanitasi lingkungan dengan membersihkan
gulma inang virus dan serangga vektornya.
 Mengendalikan serangga vektor dengan
insektisida sistemik, a.l. Confidor
(berbahan aktif imidakloprid) pada
konsentrasi 0,0125-0,02%. Pengendalian
dilakukan sejak dini, karena bila terlambat
akan terbentuk populasi yg bersayap dari
Myzus persicae, yg dapat terbang ke
tanaman di sekitarnya.
PENYAKIT MOSAIK KETIMUN
PENYAKIT MOSAIK KETIMUN
PENYAKIT MOSAIK KETIMUN
PENYAKIT KERUPUK
(TOBACCO LEAF CURL VIRUS / TLCV)
PENYAKIT KERUPUK
 Daun berkerut, urat daun menebal,
tulang daun melengkung-lengkung,
mengesankan seperti krupuk yang
digoreng.
 Di bagian bawah daun ada
tonjolan-tonjolan kecil seperti anak
daun (Enasi).
GEJALA
PENYAKIT KERUPUK
The typical symptoms of tobacco plant infected by tobacco leaf curl disease in the field. a
The symptoms of tobacco plant infected by TYLCCNV + TYLCCNB; b The symptoms of
tobacco plant infected by PaLCuCNV + TYLCCNV + TYLCCNB
PENYAKIT KERUPUK
PENYEBAB PENYAKIT:
Virus krupuk atau Tobacco Leaf Curl Virus
(TLCV)
TANAMAN INANG:
Gulma wedusan (Ageratum conyzoides),
legetan (Synedrella nodiflora), nyawon
(Vernonia cinerea).
PENULARAN:
Virus hanya ditularkan lewat kutu kebul
(Bemisia tabaci), tidak menular lewat
benih atau lewat singgungan dengan
tanaman sakit. Virus jarang menular dari
tembakau ke tembakau, lebih mudah dari
gulma ke tembakau.
PENYAKIT KERUPUK
Gulma wedusan (Ageratum conyzoides)
PENYAKIT KERUPUK
Legetan (Synedrella nodiflora)
PENYAKIT KERUPUK
Nyawon (Vernonia cinerea)
PENYAKIT KERUPUK
Kutu Kebul (Bemisia tabaci)
PENYAKIT KERUPUK
PENYAKIT KERUPUK
PENGENDALIAN
Sanitasi lingkungan
Membersihkan gulma dari lahan sampai sejauh + 20 m dari areal tembakau.
Hal ini untuk menghilangkan tempat persembunyian serangga vektornya.
Penggunaan insektisida
Bilamana populasi vektor sangat banyak, dapat disemprot dengan insektisida
sistemik seperti Confidor (imidakloprid), Regent (fipronil) atau Actara
(Tiametoksam).
PENYAKIT LANAS / KOLOT BASAH
(TOBACCO LEAF CURL VIRUS / TLCV)
PENYAKIT LANAS
 Akar membusuk, pangkal batang
menghitam
 Tanaman layu seperti disiram air panas
 Bila pangkal batang dibelah
empulurnya bersekat-sekat (tanda
spesifik penyakit ini)
 Pada daun menimbulkan lanas bercak,
berupa lingkaran konsentris berwarna
cokelat tua berseling cokelat kuning
(gelap dan terang)
PENYAKIT LANAS
PENYAKIT LANAS
Tembakau yang layu karena terserang jamur lanas (Phytophthora nicotianae). Gejala
layu seperti disiram air panas. Kiri : tembakau cerutu, tengah : tembakau Burley
PENYAKIT LANAS
PENYAKIT LANAS
Batang tanaman tembakau yang terserang lanas. Bila dibelah empulurnya bersekat
PENYAKIT LANAS
PENYEBAB PENYAKIT:
Jamur Phytophthora nicotianae. Jamur
menghasilkan zoospora yg berbulu cambuk,
sehingga dapat bergerak aktif dalam air.
Jamur dapat bertahan dalam tanah tegal (soil
borne), bersifat aerob (tak tahan
penggenangan).
TANAMAN INANG:
Familia Solanaceae, seperti tomat, terong,
lombok, kentang.
PENYAKIT LANAS
PENYAKIT LANAS
Culture of Phytophthora nicotianae
grown on V-8 juice agar
Sporangia of Phytophthora nicotianae.
PENYAKIT LANAS
PENULARAN:
 Air hujan & pengairan menyebarkan
spora. Tanah basah yg ada patogennya
dapat menempel di kaki orang atau
ternak, dan menularkan.
 Luka akar oleh gigitan nematoda parasit
memudahkan infeksi.
 Pupuk kandang yg kurang masak
(pemanasan kurang) dapat mengandung
spora jamur yg masih aktif.
 Tanaman sakit menularkan penyakit ke
tanaman lainnya.
Gejala Akar Membusuk
PENYAKIT LANAS
 Varietas tahan. Pada tembakau rajangan varietas Sumoris relatif tahan.
Tembakau Virginia yg tahan a.l. DB 101, NC 95, NC 2514, Coker 139, Coker
298, dan Coker 316. DB 101 juga ditanam sebagai tembakau rajangan.
 Rotasi tanam. Di tanah sawah disarankan rotasi 2 tahun sekali.
 Sanitasi. Tanaman sakit dicabut & dibakar. Bekas lubang tanam didesinfeksi
cara Raciborski (diberi campuran ZA + kapur tohor 1 : 10), disiram air sampai
bau amoniak, atau diberi larutan terusi (Cu SO4) 1% (10 g terusi per liter air).
 Secara hayati. Lubang tanam diberi jamur Trichoderma sp.
 Kimiawi. Menjelang tanam (H -1) lubang tanam diberi larutan Ridomil 0,3%
(bahan aktif metalaxyl, sistemik).
PENGENDALIAN
PENYAKIT LANAS
SANITASI UNTUK MEMBUANG TANAMAN TEMBAKAU YANG SAKIT
PENYAKIT PATIK / TOL-TOL / SPIKKEL
(Cercospora nicotianae)
PENYAKIT PATIK
• Daun yg hampir masak menampakkan
bercak putih, di tengahnya berwarna
hitam karena adanya konidia jamur.
• Setelah daun kering (krosok) bercak
tetap putih, mudah robek. Ada juga yg
bercaknya berwarna hitam bila kondisi
gudang pengering terlalu lembab.
• Infeksi yg lambat belum terlihat di daun
yg dipanen, tetapi dalam gudang
pengering tumbuh jadi bercak hijau
(greenspot).
PENYAKIT PATIK
PENYAKIT PATIK
PENYAKIT PATIK
PENYAKIT PATIK
PENYEBAB PENYAKIT:
Jamur Cercospora nicotianae. Jamur
tergolong parasit lemah, yg masuk
melalui mulut kulit (stomata), terutama
pada daun tua yg fisiologis sudah lemah.
TANAMAN INANG:
Famili Solanaceae (a.l. terong, cabai,
kecubung).
PENYAKIT PATIK
PENULARAN:
• Spora atau konidia disebarkan oleh angin siang hari, terutama bila cuaca
lembab. Untuk berkecambah spora perlu tetesan air.
• Spora juga dapat menular lewat benih yg baru (kurang dari setahun).
• Diduga spora bertahan dalam tanah ringan yg berbahan organik.
PENYAKIT PATIK
 Sanitasi. Daun bawah yg terinfeksi dibuang (petik higienis), sisa tanaman
atau bibit yg sudah tidak terpakai dibinasakan.
 Benih yg sehat. Dianjurkan petani menggunakan benih yg dihasilkan oleh
lembaga yg berwenang.
 Pemetikan awal. Bila tanda-tanda infeksi akan berat, daun dipetik agak
awal, di gudang pengering segera diberi asap.
 Kimiawi. Penyemprotan dengan fungisida sistemik. Dulu dipakai a.l.
karbendazim (Derosal), tiofanat metil (Topsin), benomyl (Benlate)
berselang-seling dengan fungisida kontak mankozeb (Dithane M 45) atau
propineb (Antracol). Saat sekarang fungisida sistemik karbendazim tidak
disukai pembeli luar negeri, sebaiknya diganti Bayleton (Triadimefon
PENGENDALIAN
PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA
(Meloidogyne sp.)
PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA
• Nematoda parasitik tumbuhan terdapat
pada tanaman tembakau dibudidayakan,
tetapi beratnya masalah yang timbul
tergantung pada iklim dan tipe tanah.
• Sebagian besar negara-negara penghasil
tembakau terdapat pada kawasan
intertropik.
• Nematoda parasitik yang dominan ialah
Meloidogyne spp., diantaranya yang
penting ialah Meloidogyne arenaria, M.
incognita, M. javanica, dan M. hapla.
PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA
PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA
PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA
Gejala di atas permukaan tanah pada
umumnya:
 Tanaman layu dan merana
 Pertumbuhan kerdil
 Seperti kekurangan nutrisi dan air
 Daun tidak segar
 Gejala ter"spot-spot", karena umumnya
penyebaran nematoda di lahan tidak
merata dikarenakan kemampuan
geraknya yang sangat terbatas
PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA
Pertumbuhan di Lahan Tidak Merata
PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA
Pertumbuhan di Lahan Tidak Merata
PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA
Meloidogyne incognita – Penyebab Penyakit Puru Akar Pada Tembakau
PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA
Menggunakan varietas tahan
Rotasi tanam
Penambahan bahan organik
Penggunaan biofumigan dari
kubis-kubisan
Pengendalian hayati
PENGENDALIAN
Nematode Trapping Fungi
INFORMASI TAMBAHAN
DAFTAR FUNGISIDA UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT PADA TEMBAKAU
Nama dagang Bahan aktif Konsentrasi Penyakit sasaran Residu max
(mg/kg)
Ridomil 35 SD Metalaxil
(sistemik)
2 gr/l air Lanas (Phytophthora),
Pythium
2,0
Previcur N Propamocarb
(sistemik)
2 gr/l air Lanas dan Pythium -
Kasumin 20 AS Kasugamicin
(sistemik)
2 cc/l air Lanas dan Pythium -
Dithane M 45 Mancozeb
(kontak)
2 gr/l air Patik (Cercospora) dan
Bercak cokelat (Alternaria)
5,0
Antracol 70 WP Propineb
(kontak)
2 gr/l air idem 5,0
Melody duo
66.8 WP
Propineb dan
Iprovalicab
(sistemik)
2 gr/l air idem 5,0
Bayleton 250 EC Triadimefon
(sistemik)
0,5 cc/l air idem 0,5
Anvil 50 EC Heksakonazol
(sistemik)
1 cc/l air idem -
Score 250 EC Difenokonazol 0,5 – 1 cc/l idem -
DAFTAR BAKTERISIDA UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT PADA TEMBAKAU
Nama dagang Bahan aktif Konsentrasi Penyakit sasaran Residu max
(ppm)
Agrept 20 WP Streptomicin
sulfat (sistemik)
1 – 1,5 gr/l Layu Ralstonia dan Erwinia -
Kasumin 5/75
WP
Kasugamicin
(sistemik)
2 gr/l idem -
Catatan:
• Bakterisida dituangkan ke dalam lubang tanam pada H – 1
• Sebanyak 50 cc/lubang tanam, atau 1 liter larutan untuk 20 lubang tanam.
• Residu max menurut CORESTA Guide No. 1, Juni 2008
DAFTAR INSEKTISIDA UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT PADA TEMBAKAU
Nama dagang Bahan aktif Konsentrasi Hama sasaran Residu max
(mg/kg)
Confidor 200SL Imidakloprid
(sistemik)
0,5-1 cc/l Kutu daun Myzus, Thrips,
Bemisia tabaci
5,0
Regent 50 EC Fipronil
(sistemik)
1 cc/l idem -
Actara 25 WG Tiametoksam
(sistemik)
0,2-0,3 gr/l idem -
Decis 2,5 EC Deltametrin
(kontak+ perut)
0,5- 1 cc/l Ulat daun Spodoptera dan ulat
pupus Helicoverpa
1,0
Buldok 25 EC Betasiflutrin
(kontak+ perut)
1 cc/l idem 2,0
Agrimec 18 EC Abamectin
(kontak+ perut)
0,5 – 1 cc/l idem -
Kanon 400 EC Dimetoat (kon-
tak & sistemik)
1 cc/l Ulat daun dan ulat pupus,
serta kutu-kutu daun
0,5
Organeem Azadirachtin 4 gr/l Ulat daun dan ulat pupus -
Amcothene 75
SP
Acephate (kon-
tak & sistemik)
0,5-1cc/l Ulat daun dan ulat pupus 0,2
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya

More Related Content

What's hot

Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihNur Haida
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camfahmiganteng
 
Presentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitPresentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitDadan Kartiwa
 
Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanAli Babang
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluansat rahayuwati
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisSiti Nur Aeni
 
Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitTidar University
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAdiana novitasari
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahTidar University
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 

What's hot (20)

Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Presentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitPresentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakit
 
Tanaman tomat
Tanaman tomatTanaman tomat
Tanaman tomat
 
Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanaman
 
mikropropagasi
mikropropagasimikropropagasi
mikropropagasi
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
Makalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunan
Makalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunanMakalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunan
Makalah_68 praktikum 10 opt tanaman perkebunan
 
Hama teh
Hama tehHama teh
Hama teh
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan
1. Penyakit Kelapa Sawit_Pendahuluan
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksis
 
Laporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakitLaporan pengenalan penyakit
Laporan pengenalan penyakit
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Fisiologi Tumbuhan
Fisiologi TumbuhanFisiologi Tumbuhan
Fisiologi Tumbuhan
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 

Similar to Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya

teknologi produksi benih - PENYAKIT BENIH
teknologi produksi benih - PENYAKIT BENIHteknologi produksi benih - PENYAKIT BENIH
teknologi produksi benih - PENYAKIT BENIHNodd Nittong
 
137870072 identifikasi-opt
137870072 identifikasi-opt137870072 identifikasi-opt
137870072 identifikasi-optKabayan Baduy
 
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)ita wahyu
 
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptOPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptSRI MANWAN
 
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdf
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdfOrganisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdf
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdfAriefBimaPramono
 
8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanamanAlfie Kesturi
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungDesti Diana Putri
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukFauzia Hidayati
 
Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virusPenyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virusSeptian Muna Barakati
 
Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virusPenyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virusOperator Warnet Vast Raha
 
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotiksat rahayuwati
 
Contoh Gejala dan Tanda penyakit- Muhammad Arifin
Contoh Gejala dan  Tanda penyakit- Muhammad ArifinContoh Gejala dan  Tanda penyakit- Muhammad Arifin
Contoh Gejala dan Tanda penyakit- Muhammad ArifinMuhammad Arifin
 
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxNUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxnisachairunnisa2
 
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangHama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangIda Haerani
 

Similar to Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya (20)

Virus
VirusVirus
Virus
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
teknologi produksi benih - PENYAKIT BENIH
teknologi produksi benih - PENYAKIT BENIHteknologi produksi benih - PENYAKIT BENIH
teknologi produksi benih - PENYAKIT BENIH
 
Mikrobiologi pertanian
Mikrobiologi pertanianMikrobiologi pertanian
Mikrobiologi pertanian
 
137870072 identifikasi-opt
137870072 identifikasi-opt137870072 identifikasi-opt
137870072 identifikasi-opt
 
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)
Pengendalian Hayati Pada Tanaman Perkebunan (KOPI)
 
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptOPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
 
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdf
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdfOrganisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdf
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada BENIH.pdf
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman8 9. hama & penyakit pada tanaman
8 9. hama & penyakit pada tanaman
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagung
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
 
Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virusPenyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
 
Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virusPenyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus
 
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
 
Contoh Gejala dan Tanda penyakit- Muhammad Arifin
Contoh Gejala dan  Tanda penyakit- Muhammad ArifinContoh Gejala dan  Tanda penyakit- Muhammad Arifin
Contoh Gejala dan Tanda penyakit- Muhammad Arifin
 
virus pada pepaya, jagung, kakao
virus pada pepaya, jagung, kakaovirus pada pepaya, jagung, kakao
virus pada pepaya, jagung, kakao
 
HAMA PENYAKIT MA.pptx
HAMA PENYAKIT MA.pptxHAMA PENYAKIT MA.pptx
HAMA PENYAKIT MA.pptx
 
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxNUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
 
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang PanjangHama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Panjang
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 

Recently uploaded (7)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 

Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya

  • 1. ORGANISME PENGANGGANGGU TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503) “PENYAKIT PADA TANAMAN TEMBAKAU” Oleh: Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si. Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si. Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember 2019
  • 2. Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si. Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Jember HP / WA: 085747307692 Email: pandu@unej.ac.id
  • 3. Apa yang kalian tahu tentang TEMBAKAU?
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 13. PENYAKIT LAYU BAKTERI GEJALA  Layu sefihak merupakan gejala spesifik penyakit ini.  Pembuluh batang berwarna cokelat  Bagian yang sakit bila dipijit keluar lendir
  • 14. PENYAKIT LAYU BAKTERI ARTI EKONOMI: Pada tembakau Deli (yang ditanam di tanah kering) kerugian rata-rata 25 - 35%. PENYEBAB: Bakteri R. solanacearum, yang dahulu disebut Pseudomonas solanacearum. Bakteri bersifat aerob (butuh oksigen), sehingga tidak tahan hidup pada sawah yang diairi. GEJALA: Tanaman layu, awalnya sefihak, setelah parah seluruh daun layu. Berkas pembuluh di bagian sakit berwarna cokelat, bila dipijit keluar lendir putih kotor.
  • 16. PENYAKIT LAYU BAKTERI Berkas pembuluh di bagian sakit berwarna cokelat, bila dipijit keluar lendir putih kotor
  • 18. PENYAKIT LAYU BAKTERI Virulent colonies of R. solanacearumin TZC agar medium
  • 19. PENYAKIT LAYU BAKTERI TANAMAN INANG: Solanaceae, kacang-kacangan, wijen. PENULARAN: Bakteri bertahan bertahun-tahun dalam tanah tegal, apalagi bila kadar air cukup. Dapat menginfeksi akar lewat luka akar, antara lain akibat gigitan nematoda parasit (Meloidogyne sp.). Bakteri juga dapat melarutkan dinding sel akar rambut
  • 20. PENYAKIT LAYU BAKTERI  ROTASI TANAMAN: Di Deli rotasi 5 tahun sekali, setelah 3 tahun ditanami tebu, lalu tanah diolah, setahun sebelum tanam tembakau ditanami Mimosa invisa yang akarnya mengandung bakteri antagonis. Di Jawa rotasi tanaman dengan padi sawah selama 2 musim, dapat membunuh patogen yang berada di dalam tanah.  SANITASI LAHAN: Lahan dibersihkan dari gulma, tanaman sakit dicabut, dibawa keluar areal, setelah kering dibakar.  STERILISASI MEDIA BIBITAN: Media disterilkan dengan dijemur di bawah sinar matahari atau dengan uap air panas.  PENGENDALIAN HAYATI: Bakteri antagonis yg diisolasi dari akar Mimosa digunakan sebagai biopestisida. Bakteri itu termasuk species Pseudomonas putida. Penyiraman dengan suspensi bakteri pada bibit yang akan ditanam dapat menekan serangan. PENGENDALIAN
  • 23. PENYAKIT BATANG BERLUBANG / HOLLOW STALK (Erwinia carotovora)
  • 24. PENYAKIT BATANG BERLUBANG ARTI EKONOMI: Penyakit ini menimbulkan kerugian pada semua jenis tembakau di Indonesia. PENYEBAB PENYAKIT: Bakteri Erwinia carotovora (Pectobacterium carotovorum) yg bersifat fakultatif aerob, dapat hidup pada tanah sawah. Bakteri hanya menginfeksi lewat luka pada jaringan tanaman.
  • 28. PENYAKIT BATANG BERLUBANG  Tanaman layu mirip layu bakteri atau lanas  Gejala spesifik empulur kosong, sehingga batang tanaman dapat patah di tengah.  Infeksi biasanya lewat luka bekas petikan daun bawah. Jaringan batang di sekitarnya busuk hitam.  Daun terinfeksi yang terpetik & disujen di gudang pengering ibu tulang daunnya busuk (busuk gagang), daun rontok dan berbau. GEJALA
  • 29. PENYAKIT BATANG BERLUBANG PENULARAN: Lewat luka akar, bekas petikan daun di batang, lewat sujen yang tercemar. PENGENDALIAN: Sesudah petik bagian luka dibiarkan kering sebelum digulud. Pada kondisi lembab (rawan infeksi) luka dapat dioles streptomycin sulfat 200-500 ppm. Sujen juga didesinfeksi.
  • 30. VIRUS MOSAIK TEMBAKAU (Tobacco Mosaic Virus / TMV)
  • 31. VIRUS MOSAIK TEMBAKAU Daun berwarna belang - belang hijau muda dengan hijau tua. Virus menular melalui kontak tangan dengan daun tanaman yang sakit, tidak ditularkan melalui biji
  • 33. VIRUS MOSAIK TEMBAKAU ARTI EKONOMI: Penyakit menimbulkan kerugian di hampir semua daerah penanaman tembakau. PENYEBAB PENYAKIT: Penyakit disebabkan oleh virus mosaik tembakau (TMV). Virus berbentuk batang dengan materi genetik RNA yang dibungkus protein pelindung. Virus tahan panas, dapat diinaktifkan pada suhu 93° C selama 10 menit. Virus tak tahan pH tinggi. Pada pH > 8,5 protein pelindung rusak dan virus dapat dihancurkan. Konsentrasi terendah yang mampu menginfeksi yaitu 1 ppm (1 mg/l).
  • 34. VIRUS MOSAIK TEMBAKAU Serologically specific electron microscopy of tobacco mosaic virus
  • 35. TANAMAN INANG: Solanaceae (lombok, tomat, terong dsb.), gulma ceplukan (Physalis angulata). PENULARAN: TMV ditularkan secara mekanis lewat singgungan dengan tangan yang tercemar virus. Sisa tanaman sakit di dalam tanah dapat menularkan virus juga. VIRUS MOSAIK TEMBAKAU Tobacco Mosaic Virus (TMV) of Tomatoes
  • 36. VIRUS MOSAIK TEMBAKAU Sanitasi • Sisa tanaman dibersihkan • Tanaman sakit yang masih muda dicabut • Sebelum bekerja di kebun tangan dicuci dengan deterjen seperti Rinso, konsentrasi 0,6% untuk merusak protein pelindung virus • Kompleks yg terserang cukup berat tetapi hampir panen diisolasi dengan tanda tali (seperti garis polisi), pemeliharaan ditangani tenaga khusus, untuk mencegah penularan ke pertanaman yg masih sehat PENGENDALIAN
  • 37. VIRUS MOSAIK TEMBAKAU PENGENDALIAN Menanam varietas tahan • Tembakau Burley varietas tahan :Burley 21, Burley 49. Burley 64, Ky 34, Ky 35, Ky 48, Ky 56, Ky 57. • Tembakau rajangan belum ada yang tahan. • Tembakau Besuki NO yang tahan yaitu H 877 dan H 894 (di Kebun Sukowono dikenal sebagai H 6).
  • 38. PENYAKIT MOSAIK KETIMUN (CUCUMBER MOSAIC VIRUS / CMV)
  • 39. PENYAKIT MOSAIK KETIMUN Daun yg sakit berwarna belang tidak teratur, mirip seperti warna kulit ketimun. Daun yg sakit parah menyempit & mengalami distorsi, selanjutnya tanaman terhambat tumbuhnya. Terdapat beberapa strain CMV yg menunjukkan variasi gejala yg berbeda.
  • 40. PENYAKIT MOSAIK KETIMUN Classical symptoms of cucumber mosaic virus (CMV) : a) young leaves that are affected demonstrate vein yellowing and rather typical distorting mosaic pattern; b) on this dark tobacco several highly chlorotic leaves show a well marked vein banding and necrotic lesions along the main veins
  • 41. PENYAKIT MOSAIK KETIMUN Cucumber mosaic virus (CMV), particular symptoms on Burley and Virginia tobaccos; a) plant infected early by CMV showing rather bright yellow lesions; b) sometimes leaves show more diffused and superficial necrotic lesions, mostly interveinal, of rusty brown colour
  • 42. PENYEBAB PENYAKIT: Virus Mosaik Ketimun (CMV). Berbeda dengan TMV, CMV di luar tanaman tidak tahan penyimpanan. CMV dapat diinaktifkan pada suhu 60 - 75° C selama 10 menit. Konsentrasi terendah yang masih mampu menginfeksi yaitu 10 ppm. TANAMAN INANG: Fam. Cucurbitaceae (ketimun, melon, semangka), kubis, pisang, jagung, ceplukan. PENULARAN : Terutama melalui gigitan serangga pengisap cairan daun (Myzus persicae, Aphis gossypii). Juga menular secara mekanis. PENYAKIT MOSAIK KETIMUN
  • 43. PENYAKIT MOSAIK KETIMUN PERKEMBANGAN GEJALA Symptom development in tobacco leaves infected with M-CMV. Virus- infected and mock-inoculated leaves were collected and photographed at 6 dpi (vein clearing, A), 9 dpi (mosaic, B), 11 dpi (severe chlorosis, C), 13 dpi (partial recovery, D) https://www.researchgate.net/publication/230805237_Transcriptome_Analysis_of_Nicotiana_tabacum_Infected_by_Cucumber_mosaic _virus_during_Systemic_Symptom_Development
  • 44. PENYAKIT MOSAIK KETIMUN  Sanitasi lingkungan dengan membersihkan gulma inang virus dan serangga vektornya.  Mengendalikan serangga vektor dengan insektisida sistemik, a.l. Confidor (berbahan aktif imidakloprid) pada konsentrasi 0,0125-0,02%. Pengendalian dilakukan sejak dini, karena bila terlambat akan terbentuk populasi yg bersayap dari Myzus persicae, yg dapat terbang ke tanaman di sekitarnya.
  • 48. PENYAKIT KERUPUK (TOBACCO LEAF CURL VIRUS / TLCV)
  • 49. PENYAKIT KERUPUK  Daun berkerut, urat daun menebal, tulang daun melengkung-lengkung, mengesankan seperti krupuk yang digoreng.  Di bagian bawah daun ada tonjolan-tonjolan kecil seperti anak daun (Enasi). GEJALA
  • 50. PENYAKIT KERUPUK The typical symptoms of tobacco plant infected by tobacco leaf curl disease in the field. a The symptoms of tobacco plant infected by TYLCCNV + TYLCCNB; b The symptoms of tobacco plant infected by PaLCuCNV + TYLCCNV + TYLCCNB
  • 51. PENYAKIT KERUPUK PENYEBAB PENYAKIT: Virus krupuk atau Tobacco Leaf Curl Virus (TLCV) TANAMAN INANG: Gulma wedusan (Ageratum conyzoides), legetan (Synedrella nodiflora), nyawon (Vernonia cinerea). PENULARAN: Virus hanya ditularkan lewat kutu kebul (Bemisia tabaci), tidak menular lewat benih atau lewat singgungan dengan tanaman sakit. Virus jarang menular dari tembakau ke tembakau, lebih mudah dari gulma ke tembakau.
  • 52. PENYAKIT KERUPUK Gulma wedusan (Ageratum conyzoides)
  • 55. PENYAKIT KERUPUK Kutu Kebul (Bemisia tabaci)
  • 57. PENYAKIT KERUPUK PENGENDALIAN Sanitasi lingkungan Membersihkan gulma dari lahan sampai sejauh + 20 m dari areal tembakau. Hal ini untuk menghilangkan tempat persembunyian serangga vektornya. Penggunaan insektisida Bilamana populasi vektor sangat banyak, dapat disemprot dengan insektisida sistemik seperti Confidor (imidakloprid), Regent (fipronil) atau Actara (Tiametoksam).
  • 58. PENYAKIT LANAS / KOLOT BASAH (TOBACCO LEAF CURL VIRUS / TLCV)
  • 59. PENYAKIT LANAS  Akar membusuk, pangkal batang menghitam  Tanaman layu seperti disiram air panas  Bila pangkal batang dibelah empulurnya bersekat-sekat (tanda spesifik penyakit ini)  Pada daun menimbulkan lanas bercak, berupa lingkaran konsentris berwarna cokelat tua berseling cokelat kuning (gelap dan terang)
  • 61. PENYAKIT LANAS Tembakau yang layu karena terserang jamur lanas (Phytophthora nicotianae). Gejala layu seperti disiram air panas. Kiri : tembakau cerutu, tengah : tembakau Burley
  • 63. PENYAKIT LANAS Batang tanaman tembakau yang terserang lanas. Bila dibelah empulurnya bersekat
  • 65. PENYEBAB PENYAKIT: Jamur Phytophthora nicotianae. Jamur menghasilkan zoospora yg berbulu cambuk, sehingga dapat bergerak aktif dalam air. Jamur dapat bertahan dalam tanah tegal (soil borne), bersifat aerob (tak tahan penggenangan). TANAMAN INANG: Familia Solanaceae, seperti tomat, terong, lombok, kentang. PENYAKIT LANAS
  • 66. PENYAKIT LANAS Culture of Phytophthora nicotianae grown on V-8 juice agar Sporangia of Phytophthora nicotianae.
  • 67. PENYAKIT LANAS PENULARAN:  Air hujan & pengairan menyebarkan spora. Tanah basah yg ada patogennya dapat menempel di kaki orang atau ternak, dan menularkan.  Luka akar oleh gigitan nematoda parasit memudahkan infeksi.  Pupuk kandang yg kurang masak (pemanasan kurang) dapat mengandung spora jamur yg masih aktif.  Tanaman sakit menularkan penyakit ke tanaman lainnya. Gejala Akar Membusuk
  • 68. PENYAKIT LANAS  Varietas tahan. Pada tembakau rajangan varietas Sumoris relatif tahan. Tembakau Virginia yg tahan a.l. DB 101, NC 95, NC 2514, Coker 139, Coker 298, dan Coker 316. DB 101 juga ditanam sebagai tembakau rajangan.  Rotasi tanam. Di tanah sawah disarankan rotasi 2 tahun sekali.  Sanitasi. Tanaman sakit dicabut & dibakar. Bekas lubang tanam didesinfeksi cara Raciborski (diberi campuran ZA + kapur tohor 1 : 10), disiram air sampai bau amoniak, atau diberi larutan terusi (Cu SO4) 1% (10 g terusi per liter air).  Secara hayati. Lubang tanam diberi jamur Trichoderma sp.  Kimiawi. Menjelang tanam (H -1) lubang tanam diberi larutan Ridomil 0,3% (bahan aktif metalaxyl, sistemik). PENGENDALIAN
  • 69. PENYAKIT LANAS SANITASI UNTUK MEMBUANG TANAMAN TEMBAKAU YANG SAKIT
  • 70. PENYAKIT PATIK / TOL-TOL / SPIKKEL (Cercospora nicotianae)
  • 71. PENYAKIT PATIK • Daun yg hampir masak menampakkan bercak putih, di tengahnya berwarna hitam karena adanya konidia jamur. • Setelah daun kering (krosok) bercak tetap putih, mudah robek. Ada juga yg bercaknya berwarna hitam bila kondisi gudang pengering terlalu lembab. • Infeksi yg lambat belum terlihat di daun yg dipanen, tetapi dalam gudang pengering tumbuh jadi bercak hijau (greenspot).
  • 75. PENYAKIT PATIK PENYEBAB PENYAKIT: Jamur Cercospora nicotianae. Jamur tergolong parasit lemah, yg masuk melalui mulut kulit (stomata), terutama pada daun tua yg fisiologis sudah lemah. TANAMAN INANG: Famili Solanaceae (a.l. terong, cabai, kecubung).
  • 76. PENYAKIT PATIK PENULARAN: • Spora atau konidia disebarkan oleh angin siang hari, terutama bila cuaca lembab. Untuk berkecambah spora perlu tetesan air. • Spora juga dapat menular lewat benih yg baru (kurang dari setahun). • Diduga spora bertahan dalam tanah ringan yg berbahan organik.
  • 77. PENYAKIT PATIK  Sanitasi. Daun bawah yg terinfeksi dibuang (petik higienis), sisa tanaman atau bibit yg sudah tidak terpakai dibinasakan.  Benih yg sehat. Dianjurkan petani menggunakan benih yg dihasilkan oleh lembaga yg berwenang.  Pemetikan awal. Bila tanda-tanda infeksi akan berat, daun dipetik agak awal, di gudang pengering segera diberi asap.  Kimiawi. Penyemprotan dengan fungisida sistemik. Dulu dipakai a.l. karbendazim (Derosal), tiofanat metil (Topsin), benomyl (Benlate) berselang-seling dengan fungisida kontak mankozeb (Dithane M 45) atau propineb (Antracol). Saat sekarang fungisida sistemik karbendazim tidak disukai pembeli luar negeri, sebaiknya diganti Bayleton (Triadimefon PENGENDALIAN
  • 78. PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA (Meloidogyne sp.)
  • 79. PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA • Nematoda parasitik tumbuhan terdapat pada tanaman tembakau dibudidayakan, tetapi beratnya masalah yang timbul tergantung pada iklim dan tipe tanah. • Sebagian besar negara-negara penghasil tembakau terdapat pada kawasan intertropik. • Nematoda parasitik yang dominan ialah Meloidogyne spp., diantaranya yang penting ialah Meloidogyne arenaria, M. incognita, M. javanica, dan M. hapla.
  • 80. PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA
  • 81. PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA
  • 82. PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA Gejala di atas permukaan tanah pada umumnya:  Tanaman layu dan merana  Pertumbuhan kerdil  Seperti kekurangan nutrisi dan air  Daun tidak segar  Gejala ter"spot-spot", karena umumnya penyebaran nematoda di lahan tidak merata dikarenakan kemampuan geraknya yang sangat terbatas
  • 83. PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA Pertumbuhan di Lahan Tidak Merata
  • 84. PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA Pertumbuhan di Lahan Tidak Merata
  • 85. PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA Meloidogyne incognita – Penyebab Penyakit Puru Akar Pada Tembakau
  • 86. PENYAKIT PURU AKAR NEMATODA Menggunakan varietas tahan Rotasi tanam Penambahan bahan organik Penggunaan biofumigan dari kubis-kubisan Pengendalian hayati PENGENDALIAN Nematode Trapping Fungi
  • 88. DAFTAR FUNGISIDA UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT PADA TEMBAKAU Nama dagang Bahan aktif Konsentrasi Penyakit sasaran Residu max (mg/kg) Ridomil 35 SD Metalaxil (sistemik) 2 gr/l air Lanas (Phytophthora), Pythium 2,0 Previcur N Propamocarb (sistemik) 2 gr/l air Lanas dan Pythium - Kasumin 20 AS Kasugamicin (sistemik) 2 cc/l air Lanas dan Pythium - Dithane M 45 Mancozeb (kontak) 2 gr/l air Patik (Cercospora) dan Bercak cokelat (Alternaria) 5,0 Antracol 70 WP Propineb (kontak) 2 gr/l air idem 5,0 Melody duo 66.8 WP Propineb dan Iprovalicab (sistemik) 2 gr/l air idem 5,0 Bayleton 250 EC Triadimefon (sistemik) 0,5 cc/l air idem 0,5 Anvil 50 EC Heksakonazol (sistemik) 1 cc/l air idem - Score 250 EC Difenokonazol 0,5 – 1 cc/l idem -
  • 89. DAFTAR BAKTERISIDA UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT PADA TEMBAKAU Nama dagang Bahan aktif Konsentrasi Penyakit sasaran Residu max (ppm) Agrept 20 WP Streptomicin sulfat (sistemik) 1 – 1,5 gr/l Layu Ralstonia dan Erwinia - Kasumin 5/75 WP Kasugamicin (sistemik) 2 gr/l idem - Catatan: • Bakterisida dituangkan ke dalam lubang tanam pada H – 1 • Sebanyak 50 cc/lubang tanam, atau 1 liter larutan untuk 20 lubang tanam. • Residu max menurut CORESTA Guide No. 1, Juni 2008
  • 90. DAFTAR INSEKTISIDA UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT PADA TEMBAKAU Nama dagang Bahan aktif Konsentrasi Hama sasaran Residu max (mg/kg) Confidor 200SL Imidakloprid (sistemik) 0,5-1 cc/l Kutu daun Myzus, Thrips, Bemisia tabaci 5,0 Regent 50 EC Fipronil (sistemik) 1 cc/l idem - Actara 25 WG Tiametoksam (sistemik) 0,2-0,3 gr/l idem - Decis 2,5 EC Deltametrin (kontak+ perut) 0,5- 1 cc/l Ulat daun Spodoptera dan ulat pupus Helicoverpa 1,0 Buldok 25 EC Betasiflutrin (kontak+ perut) 1 cc/l idem 2,0 Agrimec 18 EC Abamectin (kontak+ perut) 0,5 – 1 cc/l idem - Kanon 400 EC Dimetoat (kon- tak & sistemik) 1 cc/l Ulat daun dan ulat pupus, serta kutu-kutu daun 0,5 Organeem Azadirachtin 4 gr/l Ulat daun dan ulat pupus - Amcothene 75 SP Acephate (kon- tak & sistemik) 0,5-1cc/l Ulat daun dan ulat pupus 0,2