SlideShare a Scribd company logo
1 of 104
ORGANISME
PENGGANGGU TANAMAN
(OPT)
1.HAMA TANAMAN
2.PATOGEN
3.GULMA
HAMA TANAMAN
Istilah Hama lebih merujuk pada binatang
penyebab kerusakan tanaman
Selama binatang tersebut mendatangkan
kerugian disebut Hama Tanaman
Hama Herbivora (pemakan tumbuhan)
Istilah Hama merupakan istilah yang
ANTROPOSENTRIS berpusat pada
kepentingan manusia
Kelompok Binatang Hama
1. FILUM ARTHROPODA
KLAS INSECTA Serangga
KLAS ACARINA Tungau
KLAS CRUSTACEA Kepiting
2. FILUM CHORDATA
KLAS MAMALIA tikus, babi, monyet, gajah
KLAS AVES burung
3. FILUM NEMATODA nematoda par. tanaman
4. MOLUSCA MOLUSCA
KLAS GASTROPODA siput, keong
1. FILUM ARTHROPODA
KLAS INSEKTA/SERANGGA
Dari semua jenis binatang yang ada (957.000
jenis), terdapat 72% (686.000) jenis termasuk
serangga. Sebagian besar hama tanaman adalah
serangga.
Hampir semua tanaman dimana saja tumbuh
maupun hasil tanaman dimana saja disimpan
tidak luput dari serangan serangga hama. Oleh
karena itu, serangga hama mendapat perhatian
khusus.
Tidak semua serangga adalah hama, beberapa
jenis merupakan serangga berguna: serangga
penyerbuk, parasitoid, predator.
5
ORDO SERANGGA HAMA
Orthoptera
Isoptera
Thysanoptera
Homoptera
Lepidoptera
Coleoptera
Diptera
ORDO ORTHOPTERA
Sexava sp
Gejala serangan:Gejala serangan:
• Hama memakan daun kelapaHama memakan daun kelapa
dari pinggirdari pinggir
• Meninggalkan bekas yangMeninggalkan bekas yang
tidak ratatidak rata
• Serangan berat hanyaSerangan berat hanya
meninggalkan pelepah pucukmeninggalkan pelepah pucuk
dan lididan lidi
Pengelolaan:Pengelolaan:
• Pengolahan tanah, bercocokPengolahan tanah, bercocok
tanamtanam
• Musuh alami:Musuh alami: LeefmansiaLeefmansia
bicolorbicolor
• Insektisida tanahInsektisida tanah
• Insektisida secara injeksiInsektisida secara injeksi
batangbatang
ORDO ISOPTERA
Hama Rayap (Macrotermes sp.)Menyerang tanaman
keras / berkayu
(Cengkeh,Albasia dsb)
Pengendalian bersifat
preventif
Ordo Thysanoptera
Thrips sp pada Bawang Merah
Gejala serangan:
• Permukaan daun tampak warna
• Putih perak
• Daun mengering
Pengendalian:
• Secara fisik mekanik dengan
• Mematikan langsung
• Rotasi tanaman
Ordo Homoptera
Wereng Coklat
Nilaparvata lugens
Tanaman mengering
Serangan berat
mengakibatkan
gejala Hopperburn
Kelompok telur
dan nimfa wereng
PengendalianPengendalian::
• Sistem tanam serempakSistem tanam serempak
• Penanaman VUTWPenanaman VUTW
• Menghindari pemupukan NMenghindari pemupukan N
secara berlebihansecara berlebihan
• Eradikasi dan sanitasiEradikasi dan sanitasi
tanamantanaman
• Memanfaatkan musuh alami:Memanfaatkan musuh alami:
AnagrusAnagrus sp,sp, TetrastichusTetrastichus sp,sp,
OphioneaOphionea sp,sp, PaederusPaederus sp.sp.
• Penggunaan insektisida saatPenggunaan insektisida saat
populasi dominan nimfapopulasi dominan nimfa
Ordo Homoptera
Helopeltis sp pada Kakao
Buah muda mengering
dan rontok,
Kulit permukaan retak
Pengelolaan:
• PemangkasanPemangkasan
• Musuh alami:Musuh alami: TelenomusTelenomus spsp
Ordo Homoptera
Walang Sangit
(Leptocorisa sp)
Bulir padi ada
bintik hitam,
Kualitas bulir
padi turun,
beras pecah
PengendalianPengendalian::
• Tanam serempak untuk membatasiTanam serempak untuk membatasi
ketersediaan makanan yang sesuaiketersediaan makanan yang sesuai
• Pemanfaatan tanaman perangkapPemanfaatan tanaman perangkap
• Penanaman tanaman resistenPenanaman tanaman resisten
• Pemanfaatan musuh alami sepertiPemanfaatan musuh alami seperti
Conocephalus longipenisConocephalus longipenis,, Gryon nixoniGryon nixoni,,
Beauveria bassianaBeauveria bassiana
Ordo Homoptera
Kutu Daun (Toxoptera
sp)
Kutu daun
menyerang pucuk jeruk
Gejala:
Daun berkerut dan keriting
Pengendalian:
• Penggunaan mulsa jerami di
pembibitan
• Pemanfaatan musuh alami
Coccinelidae
Ordo Homoptera
Hama cabai
Kutu Daun,
Myzus persicae
Vektor Virus kerupuk
Gejala:
Daun keriting sehingga
Menghambat pertumbuhan
Pengendalian:
• Secara fisik mekanik
• Mengatur kelembaban
• Pergiliran tanaman
• Tanam serempak
• Penanaman dengan mulsa
Ordo Lepidoptera
Penggerek Batang Padi
Pucuk Daun
menguning,
Daun Tanaman
mudah dicabut
dari anakan
Kelompok
telur
Larva
sedang
menggere
k
Batang
padi
Bulir
Hampa
Pengendalian:Pengendalian:
• Tanam serempak,Tanam serempak,
• Pergiliran tanaman,Pergiliran tanaman,
• Penanaman varietas tahanPenanaman varietas tahan
• Mengumpulkan telur sejak diMengumpulkan telur sejak di
persemaian kemudian dibunuhpersemaian kemudian dibunuh
• Pembabatan dan pengumpulanPembabatan dan pengumpulan
jerami lalu dibakarjerami lalu dibakar
• Memanfaatkan musuh alami:Memanfaatkan musuh alami:
AnaxiphaAnaxipha sp,sp, MetiocheMetioche sp,sp,
TrichogrammaTrichogramma spsp
• Insektisida yang selektif, efektifInsektisida yang selektif, efektif
Penggerek Polong
(Etiella zinckenella)
Pengendalian:
• Pemantauan dini
• Secara fisik dan mekanik
• Tanam serempak
• Sanitasi
• Pergiliran tanaman
Terdapat lubang gerek
pada polong
Ulat Penggulung Daun (Lamprosema sp)
Daun tergulung sehingga pertumbuhan terhambat
Pengendalian:
• Pemantauan dini
• Secara fisik dan
mekanik
• Tanam serempak
• Sanitasi
• Pergiliran tanaman
TEBU
Chilo sacchariphagusChilo sacchariphagus
Gejala serangan:Gejala serangan:
• Ulat memakan jaringan daunUlat memakan jaringan daun
• Pada daun terdapat lukaPada daun terdapat luka
memanjang dan tidak teraturmemanjang dan tidak teratur
• Bagian luar ruas muda yangBagian luar ruas muda yang
digerek akan didapati tepungdigerek akan didapati tepung
gerekgerek
Pengelolaan:Pengelolaan:
• Musuh alami:Musuh alami: TelenomusTelenomus sp,sp,
XanthopimplaXanthopimpla spsp
Scirphophaga nivella
Gejala serangan:Gejala serangan:
• Daun muda yang masihDaun muda yang masih
menggulung mengeringmenggulung mengering
• Pada ibu tulang daunPada ibu tulang daun
tampak lorong gerekantampak lorong gerekan
berwarna kecoklatanberwarna kecoklatan
Pengelolaan:Pengelolaan:
• Musuh alami:Musuh alami:TelenomusTelenomus
spsp
Ordo Coleoptera:
Hama Kelapa
Oryctes
rhinoceros
Gejala serangan:Gejala serangan:
• Terlihat potongan berbentukTerlihat potongan berbentuk
segitiga pada daunsegitiga pada daun
• Bila titik tumbuh terserang,Bila titik tumbuh terserang,
pohon akan matipohon akan mati
Pengelolaan:Pengelolaan:
• SanitasiSanitasi
• Membakar tanaman yangMembakar tanaman yang
mati terserangmati terserang
• Musuh alami: jamurMusuh alami: jamur
MetarhiziumMetarhizium spsp
KOPI
Penggerek Buah KopiPenggerek Buah Kopi
((Hypothenemus hampeiHypothenemus hampei))
Gejala serangan:Gejala serangan:
• Hama menggerek buah kopiHama menggerek buah kopi
sehingga menimbulkan lubangsehingga menimbulkan lubang
• Buah akan busuk kemudian gugurBuah akan busuk kemudian gugur
Pengelolaan:Pengelolaan:
• Modifikasi lingkunganModifikasi lingkungan
• Musuh alami, misal: jamurMusuh alami, misal: jamur SpicariaSpicaria
javanicajavanica
Penggerek Ranting Kopi
(Xylosandrus sp)
Gejala serangan:Gejala serangan:
• Hama menyerangHama menyerang
ranting sehingga daunranting sehingga daun
mengering lalu matimengering lalu mati
Pengelolaan:Pengelolaan:
• Sanitasi kebunSanitasi kebun
• PemangkasanPemangkasan
• Musuh alami, misal:Musuh alami, misal:
TetrastichusTetrastichus spsp
Ordo Diptera
Kedelai
Tanaman kedelai terserang
Lalat Kacang
(Agromyza phaseoli)
Pengendalian:
• Penggunaan mulsa jerami
• Tanam serempak
• Pergiliran tanaman
• Penggunaan pestisida selektif
Hama Ganjur (Orsealia oryzae)
Gejala seranganGejala serangan::
terbentuk puruterbentuk puru
Cara pengendalian:Cara pengendalian:
• Pengamatan rutinPengamatan rutin
• Penanaman secara serentakPenanaman secara serentak
• penggunaan varietas tahan,penggunaan varietas tahan,
perlakuan benih denganperlakuan benih dengan
insektisidainsektisida
terbatas menyerangterbatas menyerang
dalam luasan sawahdalam luasan sawah
sempit dan terpencar-sempit dan terpencar-
pencar terutama dipencar terutama di
Jawa, Bali, LombokJawa, Bali, Lombok
dan Sumatera Selatandan Sumatera Selatan
Pengorok Daun Kentang (Liriomyza sp)
Larva Imago
Daun
mengering
Pengendalian:
• Penanaman varietas tahan
• Pergiliran tanaman
• Sanitasi
• Pengumpulan larva kemudian memusnahkannya
Lalat Buah (Batrocera dorsalis)
pada Mangga
Pengendalian:
• Pembrongsongan buah
• Perangkap
Organisme berukuran kecil (max.0,8 mm), banyak
jenis, hidup di tropis & subtropis, hidup di darat, air,
dalam tanah, bagian tanaman dan hewan
Hidup sebagai dekomposer, parasit hewan, parasit
pada tanaman dengan mengisap cairan sel dan
menimbulkan kerusakan pada daun, batang, bunga,
buah, pucuk tanaman
Terdapat 427 famili & sekitar 1.000.000 spesies,
35.000 spesies yg telah diberi nama
Siklus hidup: telur, larva, protonimfa, deutonymfa,
tritonimfa, dewasa
Kaki dewasa 4 pasang, bentuk gnatosoma sesuai jenis
makanan
FAMILI TUNGAU YANG PENTING
a. FAMILI TETRANYCHIDAE :
Sebagian besar anggotanya bersifat hama tanaman,
menyerang daun
Ciri khas mampu menghasilkan benang sutera yg
digunakan untuk tempat sembunyi & meletakkan
telur
Contoh : Oligonychus coffeae, Tetranychus
bimaculatus, Brevipalpus poenicis
Tetranychus sp.
Gejala serangan
Tetranychus
b. FAMILI TARSONEMIDAE
Sebagian besar anggotanya merupakan hama
tanaman kapas, the, karet, kopi, jeruk, dan tanaman
hias
Contoh : tungau teh kuning Polyphagotarsonemus
latus
Polyphagotarsonemus latus
CARA PENGENDALIAN TUNGAU
1. Sanitasi
Membersihkan gulma & tanaman inang alternatif
tungau
Mengusahakan jalan dekat tanaman tdk terlalu
berdebu (menyiram air, menanan rumput)
2. Cara bercocok tanam
Pergiliran tanam
Mengatur waktu tanam (serangan tungau tinggi pd
musim kemarau)
3. Cara biologi
Pemanfaatan predator tungau: tungau predator
Phytoseilus persimilis, Amblysius deleoni,
Typlodromus medieli
Penggunaan pestisida yg selektif dan bijaksana
4. Cara kimia
Penggunaan akarisida yg bijaksana
Kepiting kenari/perompak (Birgus latro)
Kelompok Mamalia
TIKUS
Rattus argentiventer
Batang padi
terserang tikus
E. Pengendalian
sanitasi, membersihkan rumput dan semak disekitar
petak sawah
Sawah bera
Mekanik (gropyokan), membongkar sarang ,
memasukkan air kedalam lubang, kemudian tikus
diburu (siang hari), menggunakan obor/lampu, tikus
yg keluar dr sarang diburu (malam hari)
Kultur teknik, tanam serentak dalam areal yg luas
(50-100 ha)
Hayati, memanipulasi musuh alami
 stadia vegetatif
 sanitasi
kimia, menggunakan rodentisida dalam umpan,
pengumpanan dilakukan 15 & 45 hr setelah tanam
(tergantung populasi), rodentisida yg digunakan:
racun akut (Zinkfosfid Zn3P02)( racun:umpan = 1:100),
racun antikoagulan (racumin, warfarin, tomorin,
klerat) (racun:umpan=1:20), Dosis 2,5 kg umpan
racun/ha, umpan diletakkan disawah disawah
dengan atau tanpa pelindung sepanjang pematang
sawah 25 g tiap tumpuk dengan jarak 4 m (mudah
rusak bila hujan), pelindung terbuat dari bambu atau
tempurung kelapa, disebar 50 bh/ha dengan 50 g
umpan, diletakkan di dekat sarang atau jalan tikus
dengan jarak antar umpan 15 m
 Stadia generatif
 Mekanik, gropyokan
 Pengemposan dengan asap belerang, sebuk
belerang (100 g) dicampur merang (100-150 g)
dimasukkan kedalam alat, dibakar, asap yg
keluar dihembuskan kedalam liang yg
sebelumnya lubang keluar ditutup terlebih
dahulu
Monyet Macaca sp.
Babi Hutan
B. BABI HUTAN (Sus scrofa)
Berat dapat mencapai 200 kg untuk jantan
dewasa, serta panjangnya dapat mencapai 1,8 m
Indera penglihat jelek, indra pencium tajam
Habitat yang disukai: tempat yang berlereng,
bersemak rendah, tertutup, tidak rapat, dan
dekat sumber air
Potensi reproduksi 2-10 ekor/kelahiran/ thn
PENGENDALIAN BABI HUTAN
1. PENGENDALIAN LANGSUNG
a. Jerat
- Jerat dibuat dari bahan nilon maupun kawat.
- Sebelum pemasangan jerat dilakukan peletakan umpan selama
beberapa waktu pada jalur yang sering dilalui oleh babi hutan.
Umpan dapat berupa umbi-umbian, kacang tanah
- Jerat dipasang di pinggir areal pertanaman pada jalur yang
sering dilalui, seperti pada daerah kubangan & pinggiran
hutan.
- Jerat dipasang sepanjang tahun, namun lebih digiatkan pada
saat babi hutan mulai berhenti menyusui.
- Jumlah jerat disarankan 2-5 buah per hektar dengan jarak 500
meter.
- Untuk menghilangkan bau manusia, pada saat pemasangan
jerat, tangan dan jerat dilumuri lumpur
- Pemasangan jerat disertai dengan peletakan umpan.
Sebaiknya, pemasangan jerat dilakukan secara berkelompok
b. Perangkap
Pemasangan perangkap sangat dianjurkan menangkap
induk dan anakan babi hutan. Pemasangan perangkap
sebaiknya dilakukan pada bulan Januari, Pebruari, Maret,
April, Mei, Juni, Juli, Nopember, dan Desember. Pada
bulan-bulan tersebut kelahiran babi hutan cukup tinggi
dan jumlah anakan yang menyusui cukup banyak.
Perangkap yang digunakan dapat berupa kurungan
maupun lubang. Pemasangan perangkap sebaiknya
dilakukan pada daerah kubangan, tempat makan, dan
pinggiran hutan. Jumlah perangkap kurungan disarankan 1
buah per ha atau 2-3 buah di sekitar kubangan. Perangkap
lubang dapat dibuat dengan jumlah tak terbatas,
tergantung luas areal pertanaman yang dilindungi dan
kemampuan yang ada.
c. Perburuan
Perburuan sebaiknya dilakukan secara berkelompok.
Sebaiknya dilakukan pada saat dimana diperkirakan
banyak babi hutan betina yang hamil atau sedang
menyusukan anaknya, atau pada saat jumlah babi hutan
muda sedang banyak (pada bulan Januari, Pebruari, Maret,
April, Mei, Juni, Juli, Nopember, dan Desember). Sebelum
melakukan perburuan, perlu dilakukan pemilihan lokasi
berburu berdasarkan tanda-tanda kehidupan babi hutan
seperti adanya congkelan-congkelan tanah, jejak kaki,
kubangan, maupun sisa-sisa tanaman yang dirusak.
Perburuan dapat dilakukan menggunakan sejata api,
senjata tajam ataupun menggunakan anjing berburu.
Hambatan alam seperti tebing dan jurang dapat
dimanfaatkan untuk membantu perburuan. Strategi
pengepungan dan penghalauan dapat mengikuti Gambar
10 a dan b.
d. Jaring lapon
Lapon (Gambar 11a) adalah sejenis jaring yang terbuat
dari nilon atau kawat baja yang dapat digunakan
untuk menangkap babi hutan hidup-hidup. Lapon
dapat digunakan secara tunggal atau dikombinasikan
dengan perburuan. Penempatan jaring lapon dapat
mengikuti Gambar 11 b, c, d, dan e.
e. Peracunan
Saat ini tidak ada pestisida berijin untuk pengendalian babi
hutan, sehingga peracunan tidak disarankan. Jika suatu
saat ada pestisida berijin untuk pengendalian babi hutan,
maka peracunan dapat dilakukan dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
- Sebelum pemasangan umpan beracun, terlebih dahulu
dipasang umpan bebas (tanpa racun) selama beberapa hati
sehingga babi hutan tidak curiga.
- Umpan dipasang letakkan pada jalan babi hutan,
pinggiran hutan, pinggir areal pertanaman, dan daerah
jelajah babi hutan yang sulit dimasuki kelompok berburu.
Area tempat pemasangan umpan dipastikan aman dari
hewan non target dan manusia.
- Peracunan sebaiknya dilakukan pada bulan Januari-
Pebruari dan Juli – Agustus, atau seusai panen.
- Peracunan sebaiknya dilakukan secara massal.
- Jika umpan beracun sudang dipasang, berikan tanda-
tanda peringatan.
2.  Metode pengendalian tidak langsung
Pengendalian secara tidak langsung dapat dilakukan
melalui:
• Penjagaan kebun pada penjagaan malam hari
secara berkelompok.
• Pemagaran menggunakan tanaman/pagar hidup
(misalnya: Gliricidia/junjung merica, Gambar 13),
tanaman berduri (misal:salak), kawat, kawat berduri,
kawat berlistrik (electric double fence), dan lain-lain.
Gambar 13. Gliricidia/junjung merica
3.  Pelestarian musuh alami
Hewan liar seperti harimau, harimau akar, ular
python, dan elang (Gambar 14) merupakan predator
yang dapat memangsa anakan babi hutan. Oleh
karena itu, pelestarian hutan dan satwa liar
merupakan isu yang sangat penting.
C. BAJING (Callosciurus notatus)
Ciri umum :
   C. notatus merupakan bajing berukuran sedang. 
Ukuran tubuh bervariasi menurut subspesies. Berat 
badan berkisar 150–280  g, panjang badan 
keseluruhan 298–435 mm, HB (head to body length) 
152–224  mm, T (tail length) 146–211  mm, dan HF (hind
foot length): 38–47 mm.
    Badan bagian atas dan ekor berwarna abu-abu lusuh 
(olive-brown). Tubuh bagian bawah berwarna merah 
kecoklatan (solid red-brown). Terdapat garis (strip) 
berwarna hitam dan putih sepanjang bagian samping 
badan. Bajing betina memiliki 2–3 puting susu. 
Susunan gigi terdiri dari 2 gigi seri, masing-masing 
pada rahang atas dan rahang bawah; 2 geraham kecil 
(premolar) atas dan 1 premolar bawah pada tiap sisi 
rahang; dan 3 geraham besar (molar) atas serta 3 
geraham besar bawah. C. notatus tidak memiliki gigi 
taring.
Makanan
C. notatus merupakan hewan pemakan buah-buahan 
(frugivore) dan biji-bijian (granivore). Susunan diet 
terdiri dari daging buah, bunga, daun, biji-bijian, dan 
serangga. Terkadang juga menghisap getah 
pohon/latex (termasuk getah karet).
Reproduksi
C. notatus dapat berbiak sepanjang tahun. Namun 
demikian, individu betina hamil seringkali 
ditemukan pada bulan April–Juni  dan bulan 
Oktober–Desember. Jumlah anak tiap kelahiran 
biasanya 1–4 ekor (rata-rata 2,20 ekor). Masa 
kehamilan rata-rata 40 hari. Masa asuh anak rata-rata 
6 minggu.
Longevitas
Longevitas terpanjang yang dilaporkan mencapai 9,6 
tahun (dipelihara di laboratorium). Di alam, 
longevitas C. notatus berkisar antara 3–7 tahun.
 Pengendalian
 Perlindungan fisik
        Perlindungan fisik yang dapat dilakukan 
adalah pada tanaman kelapa yang diserang 
bajing. Batang kelapa dilapisi seng sehingga 
tidak dipanjat bajing dari bawah. Cara ini 
kurang berhasil jika tidak ada barier fisik 
dengan pertanaman atau lingkungan di 
sekitarnya. Hal ini karena bajing dapat 
melompat dari satu pohon ke pohon lain. 
Perlindungan fisik seperti ini juga sulit 
dilakukan jika yang menyerang adalah 
bajing terbang.
Pemerangkapan
       Teknik pengendalian bajing dengan 
perangkap adalah teknik yang paling umum 
dan cukup berhasil. Bahan perangkap dapat 
dibuat dari logam maupun bambu. Jika bahan 
logam digunakan, maka pencucian harus 
dilakukan pada air mengalir 3 – 4 jam karena 
kelenjar bajing yang terperangkap 
mengeluarkan bau khas. Untuk perangkap 
bambu harus direndam lebih lama, sekitar 2–
3  hari pada air mengalir. Umpan untuk 
perangkap berupa buah-buahan yang 
beraroma tajam, seperti nangka, pisang emas, 
nenas, dan jambu biji, ataupun kelapa dan 
kakao.
Contoh perangkap bajing (TrapMan.co.uk)
 Perburuan
 Merupakan teknik yang umum digunakan petani. 
Perburuan hama bajing, sebaiknya dilakukan 
secara berkelompok. Peserta perburuan dapat 
menggunakan pentungan kayu atau bambu, 
ataupun dibantu anjing pemburu. Perburuan juga 
dapat dilakukan dengan senapan angin, namun 
perlu diingat bahwa bajing sangat peka dengan 
suara tembakan. Karena itu harus dilakukan secara 
efektif pada waktu yang tepat. Waktu perburuan 
yang terbaik adalah pada pagi atau sore hari, 
disesuaikan dengan waktu aktif bajing mencari 
makan. Jika memungkinkan perburuan dilakukan 
mulai dini hari dengan sasaran terarah pada bajing 
yang baru keluar sarang.
 Pelestarian musuh alami
 Hewan-hewan predator seperti ular, burung elang,
harimau akar, dan harimau diketahui merupakan
predator bajing
D. KALONG (Pteropus celaeno)
E. Musang
(Paradoxurus hermaphroditus)
Nematoda Globodera sp
pada Kentang
Daun menguning lalu mengering
Tanaman
tanpa
umbi
Sista
Pengendalian
Pengendalian dengan peraturan
Penanaman pada lokasi bebas Globodera
Penanaman benih sehat
Sanitasi
Rotasi tanaman
Pencabutan dan pembakaran tanaman
terserang
Penggunaan nematisida selektif
Nematoda
Radopholus similis pada Pisang
Tanaman terserang mudah rebah
Akar Sehat
Akar TerserangPengendalian:
• Perendaman batang bibit pisang
• Penanaman tanaman repelent
• Sanitasi
• Pengolahan tanah
Nematoda Meloidogyne sp
Terdapat puru pada akar
Betina
Gejala: Tanaman kerdil,
Jumlah batang sedikit, khlorosis
Pengendalian:
• Pergiliran tanaman
• Penggenangan
• Pembersihan gulma sebagai inang alternatif
• Pengolahan Tanah
Nematoda Batang
(Ditylenchus angustus)
Gejala serangan:
• Daun tidak dapat
membuka.
• Pucuk daun seperti
terkilir
Pengendalian:
• Pengaturan pola tanam
• Rotasi tanaman
• Penanaman varietas
resisten
Burung secara bergerombol mendatangani
hamparan petakan tanaman.
Pada padi satu burung bisa makan ratusan
bulir gabah dalam satu harinya.
Kerugian dari kehilangan bulir gabah yang
menjelang panen sangat tinggi
Emprit Jawa Gelatik
Gereja Trengganis
Kelompok AVES
Pengendalian Hama
Burung
Pengendalian hama burung bisa dilakukan
dengan cara pengusiran dengan membuat
ajir berwarna merah disekitar sawah atau
dengan menggunakan tali-tali yang diberi
kaleng/ plastik atau dengan menggunakan
jaring.
KLAS GRASTROPODA
(SLUGS AND SNAILS)
CIRI UMUM :
Tubuh lunak, tidak bersegmen, berlendir, ukuran
variatif, punya cangkang/tidak
Tubuh terdiri dari: kepala, badan, kaki
Siput darat: kepala mempunyai 2 ps tentakel,
depan lebih kecil & pendek, stigma pd ujung
tentakel panjang, mulut pd anterior, gigi kitin dan
lidah parut (radula)
Siput air: kepala punya 1 ps tentakel, stigma pd
pangkal, mulut, gigi kitin, radula
Badan dlm cangkang, sis. saraf, peredaran darah,
pencennaan, reproduksi
Kaki, ventral badan tdr otot yg bergerak secara
gelombang dan ekskresi lendir
Keong darat: kepala 2 ps tentakel
Keong air: kepala 1 ps tentakel
1. Acatina fulica Bowd. (bekicot, giant snail)
Uk. Besar 13 Cm, cangkang besar, coklat bergaris
Afrika Selatan endemis, 1920-30 masuk ke Indonesia
Telur diameter 5 mm, cluster 3 Cm, tanah gembur,
bebatuan. Tetas, bertahan dlm tanah (1 bln), 2-3 bln
uk. 4 Cm (visible). Telur 10-14 hr, 6-9 bln uk. 7,5-9
Cm. Kondisi kering operculum menutup tahan 6 bln,
aktif dlm bbrp jam setelah lembab. Bersifat nocturnal.
Acatina fulica Bowd.
Kelompok A. fulica dewasa dan telur dlm tanah
Tan. Inang: pisang, canna, zingiberaceae, tanaman
hias, sayuran, pupuk hijau, latex & tanaman karet
muda, Artocarpus, kacang tanah, Brassica, papaya,
melon, kakao, wortel
 Tidak menyerang: bawang, cabai,sorgum, padi,
singkong, kopi, teh, bengkoang, lada
Keberadaan: gejala serangan, feses, lendir
Reproduksi: hermaprodit
Pengendalian: manual, pembersihan gulma, pakan
itik, babi, manusia, metildehid+dedak.
• A. achatina
A. marginata
Perbandingan morfologi 3 spesies Acatina
2. Pomacea canaliculata (golden snail, apple
snail, golden kumol, miracle snalis, keong mas)
P. canaliculata oranye cerah
P. insularum pink
P. lineata pink
P. doliodes pink
P. haustrum hijau
P. gigas/maculata hijau
Warna telur: spesies, komposisi makanan, umur telur,
kelembaban relatif
Keong mas berasal dari Amerika Selatan (Brasil,
Argentina) menyebar ke Indonesia, Tailand, kamboja,
Hongkong, China, Jepang, Filipina, USA (Texas, Ohio,
Florida)
Alasan impor: estetika, sumber protein murah,
pengatur ekologi akuarium
Uk. 40-60 mm lebar, 45-75 mm (tinggi), bentuk bulat,
cangkang coklat keras, daging lunak kuning/oranye
Penutup cangkang (operkulum) tebal coklat tua
(keong tua) coklat terang (keong muda), dpt
digerakkan menutup lubang cangkang (aperture)
Morfologi keong mas dewasa
Dewasa bertelur 1000-1200 telur/bln, umur sampai 2-
6 thn
Telur ukuran 2,2-3,5 mm diameter, berkelompok,
200-600/kelompok, diletakkan diatas garis air, 7-14
menetas, telur merah terang & lebih pucat ketika
akan menetas
Dewasa matang seksual ukuran 2,5 Cm
Stadia paling merusak mulai ukuran 10 mm (biji
jagung) sampai 40 mm (bola pingpong)
Amfibi, sembunyi ketika terik, nokturnal, 180
C lambat
gerak, 250
C aktif, dpt diapause (6 bln)
Kelompok telur keong mas
Habitat : sawah, kolam, rawa, lahan beririgasi,
saluran irigasi
Mampu survive pd. lingkungan terpolusi dan O2
rendah
Gejala serangan: tanaman habis, rumpun hilang,
daun sisa berserak di permukaan air
Tanaman padi muda (transplanting, 1-15 hst),
(langsung 4-30 hst)
Tanaman padi muda 4m2
(inokulasi 10 keong habis 5
hr, inokulasi 2 keong habis 10 hr)
PENGENDALIAN
Persiapan lahan: pemasangan saringan pd. inlet dan
outlet, monitoring, handpicking (uk. besar), traping
(selokan lebar 25 Cm, dalam 5 Cm), tanaman penarik,
tanaman toksik, itik.
Transplanting: jarak tanam standar, daerah endemis
tanam bibit tua (25-39 hr var. genjah), pasang ajir,
handpicking, drainase
Setelah panen: itik
Kimia (moluskisida)
METALDEHID dan NICLOSAMIN
METALDEHID
Metabait 6% pellets 4-8 kg/ha
Porsnail 10 sendok/16 l
Snailkil 6% P 4-8 kg/ha
Bayonet 6% P 4-8 kg/ha
NICLOSAMIN
Trap 70 WP 35 g/16 l
Hit 250 EC 7-14 sendok/16 l
Moluxide 250 EC 7-14 sendok/16 l
Bayluscide 250 EC 7-14 sendok/16 l
Musuh alami keong mas:
keong predator Euglandina rosea,
Gecarcoidea natalis
Platydemus manokwari
Solenopsis geminata
3. Fillicaulis (Vaginula) bleekeri
coklat abu-abu, 5 Cm, pesemaian tembakau di Deli
4. Parmarion pupillaris
Sayuran, tembakau, karet, ubi jalar, 5 Cm
5. Lamellaxis gracilis
Rumah silindris, 11 mm, kuning pucat, pesemaian
tembakau di Deli

More Related Content

What's hot

Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklimTungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklimKhairullah Khairullah
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANdyahpuspita73
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karetPengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karethome
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADUPengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADUsapri yanto
 
Biologi gulma gulma kiambang
Biologi gulma   gulma kiambangBiologi gulma   gulma kiambang
Biologi gulma gulma kiambangRaden Angga
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaTidar University
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptirhamakbar7
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Mohammad Muttaqien
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAJosua Sitorus
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camfahmiganteng
 
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBudidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBima Andika
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahTidar University
 
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanLaporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanNurma Fauzaniar
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihUnhy Doel
 
Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)Iqrimha Lairung
 

What's hot (20)

Blas padi
Blas padiBlas padi
Blas padi
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
Pola tanam
Pola tanamPola tanam
Pola tanam
 
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklimTungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
Tungro wereng hijau dan hubungan dengan iklim
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karetPengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
 
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADUPengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
Pengendalian HAYATI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA TERPADU
 
Biologi gulma gulma kiambang
Biologi gulma   gulma kiambangBiologi gulma   gulma kiambang
Biologi gulma gulma kiambang
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulma
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
 
Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)Laporan kadar air benih (autosaved)
Laporan kadar air benih (autosaved)
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAPERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnyaBudidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
Budidaya tanaman kelapa serta pemanfaatan limbahnya
 
Laporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambahLaporan identifikasi benih dan kecambah
Laporan identifikasi benih dan kecambah
 
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit TanamanLaporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
Laporan Praktikum Diagnosis Laboratorium: Penyakit Tanaman
 
Vigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benihVigor dan viabilitas benih
Vigor dan viabilitas benih
 
Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)Kapasitas lapang (pertemuan 4)
Kapasitas lapang (pertemuan 4)
 

Viewers also liked

Ameaças Fitossanitárias para o Brasil – A visão da Indústria
Ameaças Fitossanitárias para o Brasil – A visão da IndústriaAmeaças Fitossanitárias para o Brasil – A visão da Indústria
Ameaças Fitossanitárias para o Brasil – A visão da IndústriaOxya Agro e Biociências
 
V. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama Daslintan
V. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama DaslintanV. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama Daslintan
V. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama DaslintanHario Sadewo
 
Iii.morfologi dan tipe kerusakan Daslintan
Iii.morfologi dan tipe kerusakan DaslintanIii.morfologi dan tipe kerusakan Daslintan
Iii.morfologi dan tipe kerusakan DaslintanHario Sadewo
 
Modul1 kb2, konsep perlintan_opt
Modul1 kb2, konsep perlintan_optModul1 kb2, konsep perlintan_opt
Modul1 kb2, konsep perlintan_optmuditateach
 
Modul2 kb2, parasit patogen
Modul2 kb2, parasit patogenModul2 kb2, parasit patogen
Modul2 kb2, parasit patogenmuditateach
 
D059283626
D059283626D059283626
D059283626mocoz
 
Analisis isi lambung kadal
Analisis isi lambung kadalAnalisis isi lambung kadal
Analisis isi lambung kadalErvi Afifah
 
Mengenal program aplikasi grafis
Mengenal program aplikasi grafisMengenal program aplikasi grafis
Mengenal program aplikasi grafisBambang Triwaluyo
 
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretraFisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretraZora Yui
 
Presentasi Ronny Jumat
Presentasi Ronny JumatPresentasi Ronny Jumat
Presentasi Ronny JumatRonny Romdhon
 
4 Entomology New
4 Entomology New4 Entomology New
4 Entomology Newsherylwil
 

Viewers also liked (20)

Ordo thysanoptera
Ordo thysanopteraOrdo thysanoptera
Ordo thysanoptera
 
Hama dan penyakit tanaman cabai
Hama dan penyakit tanaman cabaiHama dan penyakit tanaman cabai
Hama dan penyakit tanaman cabai
 
Entrenamiento en Calidad del Café ITC IWCA SCAA
Entrenamiento en Calidad del Café ITC IWCA SCAAEntrenamiento en Calidad del Café ITC IWCA SCAA
Entrenamiento en Calidad del Café ITC IWCA SCAA
 
Ameaças Fitossanitárias para o Brasil – A visão da Indústria
Ameaças Fitossanitárias para o Brasil – A visão da IndústriaAmeaças Fitossanitárias para o Brasil – A visão da Indústria
Ameaças Fitossanitárias para o Brasil – A visão da Indústria
 
Mollusca
MolluscaMollusca
Mollusca
 
V. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama Daslintan
V. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama DaslintanV. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama Daslintan
V. kehilangan hasil dan keputusan ekonomi pengendalian hama Daslintan
 
Iii.morfologi dan tipe kerusakan Daslintan
Iii.morfologi dan tipe kerusakan DaslintanIii.morfologi dan tipe kerusakan Daslintan
Iii.morfologi dan tipe kerusakan Daslintan
 
Modul1 kb2, konsep perlintan_opt
Modul1 kb2, konsep perlintan_optModul1 kb2, konsep perlintan_opt
Modul1 kb2, konsep perlintan_opt
 
Modul2 kb2, parasit patogen
Modul2 kb2, parasit patogenModul2 kb2, parasit patogen
Modul2 kb2, parasit patogen
 
D059283626
D059283626D059283626
D059283626
 
Analisis isi lambung kadal
Analisis isi lambung kadalAnalisis isi lambung kadal
Analisis isi lambung kadal
 
Sistem peredaran darah pada manusia
Sistem peredaran darah pada manusiaSistem peredaran darah pada manusia
Sistem peredaran darah pada manusia
 
Mengenal program aplikasi grafis
Mengenal program aplikasi grafisMengenal program aplikasi grafis
Mengenal program aplikasi grafis
 
Bahaya rokok
Bahaya rokokBahaya rokok
Bahaya rokok
 
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretraFisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
 
Presentasi Ronny Jumat
Presentasi Ronny JumatPresentasi Ronny Jumat
Presentasi Ronny Jumat
 
4 Entomology New
4 Entomology New4 Entomology New
4 Entomology New
 
Hama coleoptera
Hama coleopteraHama coleoptera
Hama coleoptera
 
Kimia3 budi
Kimia3 budiKimia3 budi
Kimia3 budi
 
Bab iv produksi sinyal audio
Bab iv produksi sinyal audioBab iv produksi sinyal audio
Bab iv produksi sinyal audio
 

Similar to Ii. pengenalan tentang kelompok jenis hama Daslintan

Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit TrepaduTeknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit TrepaduPuan Habibah
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedediana novitasari
 
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptOPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptSRI MANWAN
 
Pert-3-Hama.pptx
Pert-3-Hama.pptxPert-3-Hama.pptx
Pert-3-Hama.pptxeeqra
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiJosua Sitorus
 
GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA.pptx
GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA.pptxGANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA.pptx
GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA.pptxBagusDhanys
 
Identifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alamiIdentifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alamimuditateach
 
Perlintan pertemuan 7_top2013
Perlintan pertemuan 7_top2013Perlintan pertemuan 7_top2013
Perlintan pertemuan 7_top2013Komalam Mariappan
 
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxHama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxgoliaputra1
 
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)Lisa Tri Setiawati
 
Kelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdf
Kelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdfKelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdf
Kelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdfMeisyaBalaba8
 

Similar to Ii. pengenalan tentang kelompok jenis hama Daslintan (20)

Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit TrepaduTeknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
 
Kuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdfKuliah Perlintan.pdf
Kuliah Perlintan.pdf
 
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptOPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
 
Filicinae
FilicinaeFilicinae
Filicinae
 
Pert-3-Hama.pptx
Pert-3-Hama.pptxPert-3-Hama.pptx
Pert-3-Hama.pptx
 
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman CabaiIdentifikasi Serangga Tanaman Cabai
Identifikasi Serangga Tanaman Cabai
 
Perosak Tanaman
Perosak TanamanPerosak Tanaman
Perosak Tanaman
 
Peranan Plantae
Peranan PlantaePeranan Plantae
Peranan Plantae
 
GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA.pptx
GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA.pptxGANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA.pptx
GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA.pptx
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
Identifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alamiIdentifikasi musuh alami
Identifikasi musuh alami
 
Perlintan pertemuan 7_top2013
Perlintan pertemuan 7_top2013Perlintan pertemuan 7_top2013
Perlintan pertemuan 7_top2013
 
Tumbuhan Biji
Tumbuhan BijiTumbuhan Biji
Tumbuhan Biji
 
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxHama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
 
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
Biologi, Dunia Tumbuhan (Plantae)
 
Kelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdf
Kelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdfKelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdf
Kelompok 3_Tugas PPT_PHT A.pdf
 
Plantae
PlantaePlantae
Plantae
 
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae)
 
Tugas Materi Penyuluhan.pptx
Tugas Materi Penyuluhan.pptxTugas Materi Penyuluhan.pptx
Tugas Materi Penyuluhan.pptx
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Ii. pengenalan tentang kelompok jenis hama Daslintan