SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Download to read offline
ORGANISME PENGANGGANGGU
TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503)
“PENYAKIT PADA TANAMAN KARET”
Oleh:
Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si.
Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.
Program Studi Proteksi Tanaman
Fakultas Pertanian Universitas Jember
2019
Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.
Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian
Universitas Jember
HP / WA: 085747307692
Email: pandu@unej.ac.id
APA YANG KALIAN TAHU
TENTANG KARET?
ORGANISME PENGANGGANGGU
TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503)
“PENYAKIT PADA TANAMAN KARET”
Oleh:
Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si.
Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si.
Program Studi Proteksi Tanaman
Fakultas Pertanian Universitas Jember
2019
Penyakit sangat penting di antaranya adalah penyakit jamur akar putih
(JAP), kering alur sadap, penyakit gugur daun Corynospora, Colletotrichum,
dan Oidium.
Penyakit penting di antaranya adalah jamur akar merah, Mouldy rot,
nekrosis kulit, dan jamur upas.
Penyakit agak penting adalah gugur daun Helminthosphorium dan
Phytopthora, kanker bercak dan kanker lump.
Penyakit tidak penting adalah gugur daun Guignardia, Fusicoccum,
Cylindrocladium, penyakit akar coklat, penyakit akar hitam, dan
Botridiplodia sp.
PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN KARET
PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH
(Rigidoporus microporus)
PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH
• Produktivitas tanaman karet Indonesia
masih rendah salah satunya disebabkan
oleh adanya serangan penyakit jamur akar
putih (JAP) yang disebabkan oleh jamur
Rigidoporus microporus.
• Penyakit JAP merupakan penyakit yang
sangat penting pada tanaman karet, karena
penyakit ini dapat mengakibatkan
kematian tanaman dalam intensitas yang
tinggi terutama pada tanaman yang
berumur 2 sampai 6 tahun.
PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH
• Kehilangan hasil akibat JAP mencapai
3-5% pada perkebunan besar dan 5-
15% pada perkebunan rakyat.
• Selain mengakibatkan kehilangan
produksi karena kerusakan tanaman,
akibat lain dari infeksi patogen ini
adalah secara ekonomis, yaitu
memerlukan biaya yang tinggi dalam
pengendaliannya.
PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH
• Serangan jamur menyebabkan akar
menjadi busuk dan apabila perakaran
dibuka maka pada permukaan akar
terdapat semacam benang-benang
berwarna putih kekuningan dan pipih
menyerupai akar rambut yang menempel
kuat dan sulit dilepas (Disbun Kuansing,
2010).
• Menurut Setyamidjaja (1993) serangan
jamur akar putih biasanya mulai tampak
pada pertanaman menjelang umur dua
tahun sejak penanaman, dan sering
berjangkit sampai umur 4-5 tahun.
• Semakin tua tanaman umumnya semakin
tahan terhadap penyakit ini.
PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH
• Daun-daun menjadi kusam (tidak mengkilat) dan agak menggulung ke atas.
Tanda-tanda khas ini bisa tampak jelas bila pengamatan kita membelakangi
sinar matahari.
• Pada tingkat permulaan ini, akar-akar lateral dan sebagian akar tunggang
serta leher akar masih terserang ringan. Pada perlukaan akar baru terdapat
benang-benang jamur (rhizomorfa) berwarna putih kekuning-kuningan.
• Benang-benang jamur akar putih mudah dibedakan dengan jamur akar
merah. Benang-benang jamur akar putih dalam keadaan basah maupun
kering tetap berwarna putih, sedangkan benang-benang jamur akar merah
(Ganoderma pseudoferrum) dalam keadaan basah berubah warna menjadi
merah.
Tingkat permulaan
PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH
Tingkat kritis
• Daun-daun layu dan mulai
menguning.
• Benang-benang jamur telah mulai
menembus kulit akar yang
mengakibatkan pembusukan-
pembusukan setempat pada kulit
akar.
• Kadang-kadang pohon masih bisa
ditolong dengan usaha-usaha
pemberantasan atau pengobatan
yang intensif.
• Daun-daun mengering dan tetap
menggantung pada pohon. Demikian pula
ranting-ranting dan cabang-cabang mulai
mengering. Daun-daun kemudian
berguguran dan tanman pada akhirnya
mati.
• Pada pohon karet yang terserang
perakarannya sudah busuk dan mati.
Pohon yang demikian harus dibongkar
untuk mencegah penularan lebih lanjut.
PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH
Tingkat lanjut
Penyakit JAP disebabkan oleh Rigidoporus microporus, jamur ini membentuk
tubuh buah yang mirip topi pada akar, pangkal batang atau tunggul-tunggul
tanaman. Tubuh buah buah berwarna jingga kekuning-kuningan dan pada
permukaan bawahnya terdapat lubang-lubang kecil tempat spora.
Badan buah yang sudah tua akan mengering dan berwarna coklat. Penularan
penyakit melalui kontak langsung antara akar atau tunggul yang sakit dengan akar
tanaman sehat.
PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH
PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH
PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH
Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pengendalian jamur akar putih
diantaranya yaitu:
• Menanam tanaman penutup tanah jenis kacang-kacangan, minimal satu
tahun lebih awal dari penanaman karet.
• Sebelum penanaman, lubang tanam ditaburi biakan jamur Trichoderma
harzianum yang dicampur dengan kompos sebanyak 200 gr/lubang tanam
(1 kg T. Harzianum dicampur dengan 50 kg kompos/pupuk kandang).
PENCEGAHAN
PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH
PENGENDALIAN
• Pada serangan ringan masih dapat diselamatkkan dengan cara membuka
perakaran, dengan membuat lubang tanam 30 cm disekitar leher akar dengan
kedalaman sesuai serangan jamur.
• Permukaan akar yang ditumbuhi jamur dikerok dengan alat yang tidak
melukai akar. Bagian akar yang busuk dipotong dan dibakar. Bekas kerokan
dan potongan diberi ter kemudian seluruh permukaan akar dioles dengan
fungisida yang direkomendasikan.
• Setelah luka mengering, seluruh perakaran ditutup kembali dengan tanah.
• Empat tanaman di sekitar tanaman yang sakit ditaburi dengan T. Harzianum
dan pupuk.
PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH
PENGENDALIAN
• Tanaman yang telah diobati diperiksa kembali 6 bulan setelah pengolesan
dengan membuka perakaran, apabila masih terdapat benang jamur maka
dikerok dan dioles dengan fungisida kembali.
• Pengolesan dan penyiraman akar dengan fungsida dilakukan setiap 6 bulan
sampai tanaman sehat.
• Tanaman yang terserang berat atau telah mati/tumbang harus segera
dibongkar, bagian pangkal batang dan akarnya dikubur diluar areal
pertanaman, menggunakan wadah agar tanah yang terikut tidak tercecer di
dalam kebun.
• Bekas lubang dan 4 tanaman di sekitarnya ditaburi 200 gram campuran
Trichoderma sp. dengan pupuk kandang 200 g per lubang atau tanaman.
KERING ALUR SADAP
PENYAKIT KERING ALUR SADAP
• Kering Alur Sadap (KAS) merupakan salah satu
faktor yang membatasi produktivitas hampir di
semua perkebunan karet terutama
perkebunan yang dikelola rakyat.
• Kejadian kering alur sadap (KAS) merupakan
gangguan fisiologis, karena tanaman
mengalami keletihan akibat ketidak-
seimbangan antara lateks yang dieksploitasi
dengan lateks yang terbentuk kembali
(regenerasi/biosintesis)
PENYAKIT KERING ALUR SADAP
• Serangan KAS tidak hanya menurunkan
produktivitas karena merusak kulit yang
akan disadap, tetapi KAS juga menjadi
faktor penyebab kehilangan tegakan karena
tanaman menjadi rentan terhadap angin.
• Tanaman yang berumur lebih tua sering
dilaporkan mengalami KAS lebih tinggi, hal
ini logis karena adanya interaksi dengan
intensitas eksploitasi yang lebih tinggi.
PENYAKIT KERING ALUR SADAP
• Tidak mengalirnya lateks dari sebagian alur sadap.
• Dalam beberapa minggu keseluruhan alur sadap kering tidak mengeluarkan
lateks.
• Bagian yang kering berwarna coklat karena pada bagian ini terbentuk gum
(blendok).
• Kekeringan kulit meluas ke kulit lainnya yang seumur tapi tidak meluas dari
kulit perawan ke kulit pulihan atau sebaliknya.
• Terjadinya pecah-pecah pada kulit dan pembengkakan atau tonjolan pada
batang tanaman.
GEJALA
PENYAKIT KERING ALUR SADAP
PENYAKIT KERING ALUR SADAP
• KAS tidak disebabkan oleh patogen melainkan
berupa gangguan fisiologis karena tanaman
mengalami keletihan akibat ketidakseimbangan
antara lateks yang dieksploitasi dengan lateks
yang terbentuk kembali (regenerasi/ biosintesis).
• Penyadapan yang terlalu sering dan tidak sesuai
norma sadap terlebih lagi jika disertai dengan
penggunaan bahan perangsang lateks ethepon
(ethrel), kondisi ini memiliki peluang yang sangat
besar untuk membuat pohon karet tidak
mengeluarkan lateks (KAS).
• Secara fisiologis, ketidak seimbangan ini mengakibatkan sel-sel pembuluh lateks
mengalami keletihan (fatigue) sehingga banyak membentuk senyawa radikal
bebas. Senyawa radikal bebas berupa O2-, OH dan Active oksidative spesies
(AOS).
• Senyawa tersebut dapat menggangu enzim-enzim yang terlibat dalam biosintesis
karet seperti rubber transferase dan prenyl transferase.
• Kedua enzim tersebut berperan mengubah mevalonat menjadi partikel karet.
Gangguan aktivitas enzim-enzim tersebut mengakibatkan penumpukan sukrosa,
HMG CoA dan mevalonat.
PENYAKIT KERING ALUR SADAP
PENYAKIT GUGUR DAUN Corynospora
(Corynespora cassiicola)
PENYAKIT GUGUR DAUN Corynospora
• Penyakit gugur daun Corynespora umumnya
pertama kali menyerang daun karet yang
masih muda, dengan gejala berupa bercak
hitam pada urat atau tulang daun.
• Gejala tersebut baru akan terlihat setelah
daun berwarna hijau muda atau hijau tua.
• Pada periode selanjutnya gejala tersebut
akan berkembang mengikuti tulang atau urat
daun meluas ke bagian lainnya sehingga
bercak akan tampak seperti tulang ikan.
• Apabila kondisi lingkungan
menguntungkan maka gejala ini akan
bertambah meluas dimana bercak
akan berbentuk bulat atau tidak
teratur.
• Pada bagian tepi bercak berwarna
cokelat dan terdapat sirip-sirip
berwarna cokelat atau hitam dengan
bagian pusat kering.
• Selanjutnya daun-daun yang sakit
tersebut akan menguning atau cokelat
PENYAKIT GUGUR DAUN Corynospora
PENYAKIT GUGUR DAUN Corynospora
• Adanya guratan menyerupai tulang ikan sejajar pada urat daun
• Serangan pada daun muda tampak berbercak hitam, menyirip lemas, pucat,
dan ujungnya mati serta menggulung
• Daun tua juga tampak berbercak hitam dan menyirip seperti tulang ikan
sejajar pada urat daun, gejala serangan lebih jelas terlihat
• Bercak akan meluas sejajar dengan urat daun dan kadang tidak teratur
• Bagian pusat bercak berwarna cokelat atau kelabu, kering, dan berlubang.
Akhirnya, daun menjadi kuning atau cokelat kemerahan kemudian gugur.
RANGKUMAN GEJALA PENYAKIT SECARA UMUM
PENYAKIT GUGUR DAUN Corynospora
PENGENDALIAN
• Tanaman yang terserang sebaiknya diberi pupuk nitrogen dengan dosis tinggi
(dua kali dosis anjuran) pada saat daun-daun baru mulai terbentuk. Karena
pemberian pupuk biasanya pada awal musim hujan, maka sebaiknya pupuk
dibenamkan ke dalam tanah agar mudah diserap oleh akar.
• Perlindungan atas serangan penyakit daun dilakukan dengan cara
penghembusan serbuk belerang seminggu sekali selama lima minggu.
Penghembusan dimulai pada saat 10% pohon di kebun membentuk daun
baru atau sudah terlihat gejala serangan. Saat yang tepat untuk
penghembusan belerang adalah pagi hari karena tidak akan terbawa angin
dan serbuk mudah menempel pada permukaan daun.
PENYAKIT GUGUR DAUN Corynospora
PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum
(Colletotrichum gloeosporioides)
PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum
• Penyakit gugur daun Colletotrichum
yang disebabkan oleh Colletotrichum
gloeosporioides merupakan
penyakit penting pada pertanaman
karet.
• Penyakit ini merupakan penyakit gugur
daun yang paling luas penyebarannya
dan terdapat pada semua Negara
penghasil karet alam.
• Di Indonesia, kerugian akibat penyakit
ini mencaoai 7-40%.
PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum
• Penyakit gugur daun Colletotrichum
menyerang tanaman karet mulai di
pembibitan, tanaman belum menghasilkan,
dan tanaman dewasa yang telah
menghasilkan.
• Serangan di pembibitan dan tanaman
belum menghasilkan dapat menyebabkan
gugurnya daun-daun muda sehingga
tanaman menjadi gundul dan daun yang
terisa akan berlubang-lubang sehingga
pertumbuhan tanaman terhambat dan
bahkan menyebabkan kematian bibit.
• Pada tanaman yang telah menghasilkan dapat
menurunkan produksi. Pada klon yang rentan,
serangan berat dapat menurunkan produktivitas
lateks sebesar 40% atau lebih.
• Faktor yang mempengaruhi perkembangan
penyakit gugur daun adalah kelembapan,
terutama adanya hujan.
• Hujan yang terjadi pada saat pembentukan daun
baru setelah masa gugur daun akan diikuti oleh
serangan Colletotrichum lebih berat.
• Spora Colletotrichum gloeosporioides hanya
dapat berkecambah bila kelembaban udara
sekitar 95%, dan berkembang optimum pada
suhu 25-28°C.
PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum
PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum
PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum
• Tidak menanam klon-klon yang rentan terhadap penyakit gugur daun di
dataran tinggi dan bercurah hujan tinggi, seperti GT1, AVROS 427, dan
AVROS 1734
• Jangan membiarkan bibit terlalu lembap
• Memberi pupuk ekstra sebelum terbentuk daun baru agar tanaman lebih
tahan terhadap serangan jamur
• Daun-daun muda di pembibitan disemprot menggunakan fungisida kimia
PENGENDALIAN
PENYAKIT GUGUR DAUN Oidium
(Oidium heveae)
PENYAKIT GUGUR DAUN Oidium
• Penyakit gugur daun Oidium merupakan
penyakit utama pada tanaman karet, penyakit
ini disebut juga penyakit embun tepung,
menyebabkan kerugian di perkebunan karet
baik tanaman belum menghasilkan (TBM)
maupun tanaman telah menghasilkan (TM).
• Selain tanaman belum dan telah menghasilkan,
jamur ini juga menyerang tanaman di
persemaian, pembibitan, dan kebun entres.
• Serangan berat terjadi bila keadaan cuaca
kering diselang-selingi oleh hujan yang singkat
di malam hari atau kabut dipagi hari pada
waktu tanaman membentuk daun muda (awal
musim hujan).
PENYAKIT GUGUR DAUN Oidium
• Patogen O. heveae terutama menyerang daun-daun muda yang
berwarna coklat.
• Daun yang terserang terlihat berwarna hitam, lemas mengeriput, dan
berlendir.
• Di bawah permukaan daun terdapat bercak putih seperti tepung halus
yang terdiri dari atas benang hifa dan spora jamur.
• Massa tepung jamur tersebut dapat juga menutupi permukaan atas
daun.
• Pada serangan lanjut bagian ujung daun mati, daun melengkung dan
akhirnya gugur sehingga tinggal tangkainya saja dan tangkai ini
akhirnya gugur juga.
PENYAKIT GUGUR DAUN Oidium
PENYAKIT GUGUR DAUN Oidium
PENYAKIT GUGUR DAUN Oidium
• Pada daun yang lebih tua, gejala
serangan ditandai adanya bercak
kekuningan atau coklat, kemudian
berkembang membentuk bintik-bintik
nekrotik yang dapat mengurangi efisiensi
fotosintesis.
• Pada daun tua ini juga terdapat tepung
halus berwarna putih dipermukaan,
namun daun-daun tersebut tidak banyak
yang gugur hanya beberapa saja.
PENYAKIT GUGUR DAUN Oidium
• Klon-klon rentan sebaiknya tidak ditanam di daerah yang rawan penyakit
gugur daun oidium, seperti GT1, PR255, dan WR101.
• Merangsang pembentukan daun baru lebih cepat atau lebih awal,
sehingga dapat terhindari dari serangan O. heveae pada saat musim
hujan. Pembentukan daun baru dapat dirangsang dengan pemberian
pupuk Nitrogen satu kali dosis anjuran. Pupuk nitrogen berfungsi untuk
merangsang pembentukan daun baru lebih cepat atau lebih awal sehingga
diharapkan daun tanaman telah menjadi hijau pada waktu O. heveae
menyerang pada awal musim hujan.
• Pada tanaman menghasilkan (TM) pengendalian menggunakan fungisida
tidak ekonomis, biasanya serangan penyakit ini dibiarkan saja (tidak
dikendalikan).
• Pada tanaman TM pengendalian dilakukan dengan pemberian pupuk
ekstra pada awal dan akhir musim hujan.
PENYAKIT JAMUR AKAR MERAH
(Ganoderma sp.)
PENYAKIT JAMUR AKAR MERAH
Jamur akar merah merupakan
penyakit yang biasa menyerang
tanaman-tanaman perkebunan
seperti; karet, teh, kelapa sawit,
sengon, mangga dan sebagainya.
Penyakit ini sangat umum terjadi di
Indonesia yang berada di daerah
tropis.
• Tanaman karet yang terserang penyakit jamur akar merah ditandai oleh
bagian akar tanaman karet yang sakit tertutupi selaput miselium yang
berwarna merah.
• Jika diperhatikan dengan baik, selaput tadi ditempeli butiran-butiran
tanah berwarna merah yang terlihat lebih jelas apabila akar yang
terserang dicuci bersih.
• Miselium yang sedang tumbuh di akar memiliki tepi yang berwarna merah
anggur tua. Sedangkan perlukaan dalam dari selaput miselium ini
berwarna putih kotor.
PENYAKIT JAMUR AKAR MERAH
PENYAKIT JAMUR AKAR MERAH
• Cendawan Ganoderma philippii biasanya menular dari satu tanaman
karet ke tanaman karet lainnya melalui kontak langsung antara
masing-masing akar.
• Cendawan tersebut mempunyai benang-benang yang agak pendek
membentuk jaringan miselia yang bisa menutupi bagian permukaan
akar tanaman.
• Semua tanggul dan sisa akar harus dibersihkan lalu dibakar ketika sedang
melakukan pembukaan lahan atau peremajaan perkebunan.
• Tanaman-tanaman karet yang sakit atau mati sebaiknya dibongkar tuntas.
Carilah sumber infeksinya, lalu musnahkan.
• Jagalah agar kondisi pH tanah pada perkebunan karet tetap berada di
kisaran 6-6,5. Jika pH tanah terlalu rendah, Anda bisa memberikan dolomit.
• Buatlah selokan isolasi atau pembukaan leher akar untuk mencegah
semakin meluas serangan penyakit jamur akar putih ini.
• Tanaman karet yang sakit bisa diobati menggunakan Ganocide seperti
drazoxolon atau calixin CP (collar protectant) seperti tridemorf.
• Perkebunan karet perlu diatur kondisinya agar jangan terlalu lembab. Salah
satu cara yang bisa ditempuh yaitu membuat sistem drainase sebaik-
baiknya.
PENYAKIT JAMUR AKAR MERAH
PENGENDALIAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Hama dan penyakit karet
Hama dan penyakit karetHama dan penyakit karet
Hama dan penyakit karetIlham Johari
 
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandaLaporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandafahmiganteng
 
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Issuchii Liescahyani
 
Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanAli Babang
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaTidar University
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)tochi run
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyAndrew Hutabarat
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanFeisal Rachman Soedibja
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanPurwandaru Widyasunu
 

What's hot (20)

IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Hama dan penyakit karet
Hama dan penyakit karetHama dan penyakit karet
Hama dan penyakit karet
 
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandaLaporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
 
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
Hama dan penyakit cabai
Hama dan penyakit cabaiHama dan penyakit cabai
Hama dan penyakit cabai
 
Pupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukanPupuk dan pemupukan
Pupuk dan pemupukan
 
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
Pengambilan contoh benih (materi analisis mutu benih)
 
Bakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanamanBakteri penyakit pada tanaman
Bakteri penyakit pada tanaman
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
 
Laporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulmaLaporan pengendalian gulma
Laporan pengendalian gulma
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
Kultur teknis
Kultur teknisKultur teknis
Kultur teknis
 
Aklimatisasi
AklimatisasiAklimatisasi
Aklimatisasi
 
Pengendalian hama dan penyakit penting pada tanaman jagung
Pengendalian hama dan penyakit penting pada tanaman jagungPengendalian hama dan penyakit penting pada tanaman jagung
Pengendalian hama dan penyakit penting pada tanaman jagung
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dody
 
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanamanM23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
M23 kelompok 7 pertumbuhan dan perkembangan tanaman
 
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanamanDasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
Dasar-Dasar Ilmu Tanah: kimia kesuburan tanah dan unsur hara tanaman
 

Similar to Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya

hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptxhama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptxRianRifandi
 
PENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptx
PENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptxPENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptx
PENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptxREZADWIANTA1
 
OPT Hortikultura.pptx
OPT Hortikultura.pptxOPT Hortikultura.pptx
OPT Hortikultura.pptxPOPTAhli
 
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipasPenyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipassat rahayuwati
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahafifauliya
 
Penyakit pada Tanaman Pepaya dan Jeruk Nipis
Penyakit pada Tanaman Pepaya dan Jeruk NipisPenyakit pada Tanaman Pepaya dan Jeruk Nipis
Penyakit pada Tanaman Pepaya dan Jeruk NipisFadllika Larasati
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungDesti Diana Putri
 
FM cabe baru 2021 singosari.ppt
FM  cabe baru 2021 singosari.pptFM  cabe baru 2021 singosari.ppt
FM cabe baru 2021 singosari.pptRhozieFerdiansyah
 
Hama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiHama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiSupianto Anto
 
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optBustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optAdiluhungAhsan1
 
Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli  Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli Furqaan Hamsyani
 
Hama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karetHama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karetfebrianiwijaya7
 
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfHama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfAsikin3
 
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya (20)

hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptxhama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
hama dan penyakit tanaman cengkeh.pptx
 
PENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptx
PENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptxPENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptx
PENYAKIT PENTING TANAMAN JAGUNG (bulai dan karat).pptx
 
OPT DURIAN.pptx
OPT DURIAN.pptxOPT DURIAN.pptx
OPT DURIAN.pptx
 
OPT Hortikultura.pptx
OPT Hortikultura.pptxOPT Hortikultura.pptx
OPT Hortikultura.pptx
 
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipasPenyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri JamurJenis dan Ciri-Ciri Jamur
Jenis dan Ciri-Ciri Jamur
 
Penyakit pada Tanaman Pepaya dan Jeruk Nipis
Penyakit pada Tanaman Pepaya dan Jeruk NipisPenyakit pada Tanaman Pepaya dan Jeruk Nipis
Penyakit pada Tanaman Pepaya dan Jeruk Nipis
 
patogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagungpatogen pada jamur bulai jagung
patogen pada jamur bulai jagung
 
FM cabe baru 2021 singosari.ppt
FM  cabe baru 2021 singosari.pptFM  cabe baru 2021 singosari.ppt
FM cabe baru 2021 singosari.ppt
 
Hama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiHama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman Padi
 
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan optBustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
Bustanul adi pranoto a1 d019151_laporan acara 4 pengelolaan opt
 
Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli  Praktikum pencemaran udara asli
Praktikum pencemaran udara asli
 
OPT Bw.Merah.pptx
OPT Bw.Merah.pptxOPT Bw.Merah.pptx
OPT Bw.Merah.pptx
 
HAMA PENYAKIT MA.pptx
HAMA PENYAKIT MA.pptxHAMA PENYAKIT MA.pptx
HAMA PENYAKIT MA.pptx
 
hama dan penyakit
hama dan penyakithama dan penyakit
hama dan penyakit
 
Hama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karetHama dan penyakit tanaman karet
Hama dan penyakit tanaman karet
 
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfHama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
 
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
 

Recently uploaded

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 

Recently uploaded (6)

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 

Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya

  • 1. ORGANISME PENGANGGANGGU TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503) “PENYAKIT PADA TANAMAN KARET” Oleh: Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si. Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si. Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember 2019
  • 2. Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si. Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Jember HP / WA: 085747307692 Email: pandu@unej.ac.id
  • 3. APA YANG KALIAN TAHU TENTANG KARET?
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11. ORGANISME PENGANGGANGGU TANAMAN PERKEBUNAN (PNH 1503) “PENYAKIT PADA TANAMAN KARET” Oleh: Dr. Ir. Rachmi Masnilah, M.Si. Ankardiansyah Pandu Pradana, S.P., M.Si. Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jember 2019
  • 12. Penyakit sangat penting di antaranya adalah penyakit jamur akar putih (JAP), kering alur sadap, penyakit gugur daun Corynospora, Colletotrichum, dan Oidium. Penyakit penting di antaranya adalah jamur akar merah, Mouldy rot, nekrosis kulit, dan jamur upas. Penyakit agak penting adalah gugur daun Helminthosphorium dan Phytopthora, kanker bercak dan kanker lump. Penyakit tidak penting adalah gugur daun Guignardia, Fusicoccum, Cylindrocladium, penyakit akar coklat, penyakit akar hitam, dan Botridiplodia sp. PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN KARET
  • 13. PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH (Rigidoporus microporus)
  • 14. PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH • Produktivitas tanaman karet Indonesia masih rendah salah satunya disebabkan oleh adanya serangan penyakit jamur akar putih (JAP) yang disebabkan oleh jamur Rigidoporus microporus. • Penyakit JAP merupakan penyakit yang sangat penting pada tanaman karet, karena penyakit ini dapat mengakibatkan kematian tanaman dalam intensitas yang tinggi terutama pada tanaman yang berumur 2 sampai 6 tahun.
  • 15. PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH • Kehilangan hasil akibat JAP mencapai 3-5% pada perkebunan besar dan 5- 15% pada perkebunan rakyat. • Selain mengakibatkan kehilangan produksi karena kerusakan tanaman, akibat lain dari infeksi patogen ini adalah secara ekonomis, yaitu memerlukan biaya yang tinggi dalam pengendaliannya.
  • 16. PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH • Serangan jamur menyebabkan akar menjadi busuk dan apabila perakaran dibuka maka pada permukaan akar terdapat semacam benang-benang berwarna putih kekuningan dan pipih menyerupai akar rambut yang menempel kuat dan sulit dilepas (Disbun Kuansing, 2010). • Menurut Setyamidjaja (1993) serangan jamur akar putih biasanya mulai tampak pada pertanaman menjelang umur dua tahun sejak penanaman, dan sering berjangkit sampai umur 4-5 tahun. • Semakin tua tanaman umumnya semakin tahan terhadap penyakit ini.
  • 17. PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH • Daun-daun menjadi kusam (tidak mengkilat) dan agak menggulung ke atas. Tanda-tanda khas ini bisa tampak jelas bila pengamatan kita membelakangi sinar matahari. • Pada tingkat permulaan ini, akar-akar lateral dan sebagian akar tunggang serta leher akar masih terserang ringan. Pada perlukaan akar baru terdapat benang-benang jamur (rhizomorfa) berwarna putih kekuning-kuningan. • Benang-benang jamur akar putih mudah dibedakan dengan jamur akar merah. Benang-benang jamur akar putih dalam keadaan basah maupun kering tetap berwarna putih, sedangkan benang-benang jamur akar merah (Ganoderma pseudoferrum) dalam keadaan basah berubah warna menjadi merah. Tingkat permulaan
  • 18. PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH Tingkat kritis • Daun-daun layu dan mulai menguning. • Benang-benang jamur telah mulai menembus kulit akar yang mengakibatkan pembusukan- pembusukan setempat pada kulit akar. • Kadang-kadang pohon masih bisa ditolong dengan usaha-usaha pemberantasan atau pengobatan yang intensif.
  • 19. • Daun-daun mengering dan tetap menggantung pada pohon. Demikian pula ranting-ranting dan cabang-cabang mulai mengering. Daun-daun kemudian berguguran dan tanman pada akhirnya mati. • Pada pohon karet yang terserang perakarannya sudah busuk dan mati. Pohon yang demikian harus dibongkar untuk mencegah penularan lebih lanjut. PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH Tingkat lanjut
  • 20. Penyakit JAP disebabkan oleh Rigidoporus microporus, jamur ini membentuk tubuh buah yang mirip topi pada akar, pangkal batang atau tunggul-tunggul tanaman. Tubuh buah buah berwarna jingga kekuning-kuningan dan pada permukaan bawahnya terdapat lubang-lubang kecil tempat spora. Badan buah yang sudah tua akan mengering dan berwarna coklat. Penularan penyakit melalui kontak langsung antara akar atau tunggul yang sakit dengan akar tanaman sehat. PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH
  • 22. PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam pengendalian jamur akar putih diantaranya yaitu: • Menanam tanaman penutup tanah jenis kacang-kacangan, minimal satu tahun lebih awal dari penanaman karet. • Sebelum penanaman, lubang tanam ditaburi biakan jamur Trichoderma harzianum yang dicampur dengan kompos sebanyak 200 gr/lubang tanam (1 kg T. Harzianum dicampur dengan 50 kg kompos/pupuk kandang). PENCEGAHAN
  • 23. PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH PENGENDALIAN • Pada serangan ringan masih dapat diselamatkkan dengan cara membuka perakaran, dengan membuat lubang tanam 30 cm disekitar leher akar dengan kedalaman sesuai serangan jamur. • Permukaan akar yang ditumbuhi jamur dikerok dengan alat yang tidak melukai akar. Bagian akar yang busuk dipotong dan dibakar. Bekas kerokan dan potongan diberi ter kemudian seluruh permukaan akar dioles dengan fungisida yang direkomendasikan. • Setelah luka mengering, seluruh perakaran ditutup kembali dengan tanah. • Empat tanaman di sekitar tanaman yang sakit ditaburi dengan T. Harzianum dan pupuk.
  • 24. PENYAKIT JAMUR AKAR PUTIH PENGENDALIAN • Tanaman yang telah diobati diperiksa kembali 6 bulan setelah pengolesan dengan membuka perakaran, apabila masih terdapat benang jamur maka dikerok dan dioles dengan fungisida kembali. • Pengolesan dan penyiraman akar dengan fungsida dilakukan setiap 6 bulan sampai tanaman sehat. • Tanaman yang terserang berat atau telah mati/tumbang harus segera dibongkar, bagian pangkal batang dan akarnya dikubur diluar areal pertanaman, menggunakan wadah agar tanah yang terikut tidak tercecer di dalam kebun. • Bekas lubang dan 4 tanaman di sekitarnya ditaburi 200 gram campuran Trichoderma sp. dengan pupuk kandang 200 g per lubang atau tanaman.
  • 26. PENYAKIT KERING ALUR SADAP • Kering Alur Sadap (KAS) merupakan salah satu faktor yang membatasi produktivitas hampir di semua perkebunan karet terutama perkebunan yang dikelola rakyat. • Kejadian kering alur sadap (KAS) merupakan gangguan fisiologis, karena tanaman mengalami keletihan akibat ketidak- seimbangan antara lateks yang dieksploitasi dengan lateks yang terbentuk kembali (regenerasi/biosintesis)
  • 27. PENYAKIT KERING ALUR SADAP • Serangan KAS tidak hanya menurunkan produktivitas karena merusak kulit yang akan disadap, tetapi KAS juga menjadi faktor penyebab kehilangan tegakan karena tanaman menjadi rentan terhadap angin. • Tanaman yang berumur lebih tua sering dilaporkan mengalami KAS lebih tinggi, hal ini logis karena adanya interaksi dengan intensitas eksploitasi yang lebih tinggi.
  • 28. PENYAKIT KERING ALUR SADAP • Tidak mengalirnya lateks dari sebagian alur sadap. • Dalam beberapa minggu keseluruhan alur sadap kering tidak mengeluarkan lateks. • Bagian yang kering berwarna coklat karena pada bagian ini terbentuk gum (blendok). • Kekeringan kulit meluas ke kulit lainnya yang seumur tapi tidak meluas dari kulit perawan ke kulit pulihan atau sebaliknya. • Terjadinya pecah-pecah pada kulit dan pembengkakan atau tonjolan pada batang tanaman. GEJALA
  • 30. PENYAKIT KERING ALUR SADAP • KAS tidak disebabkan oleh patogen melainkan berupa gangguan fisiologis karena tanaman mengalami keletihan akibat ketidakseimbangan antara lateks yang dieksploitasi dengan lateks yang terbentuk kembali (regenerasi/ biosintesis). • Penyadapan yang terlalu sering dan tidak sesuai norma sadap terlebih lagi jika disertai dengan penggunaan bahan perangsang lateks ethepon (ethrel), kondisi ini memiliki peluang yang sangat besar untuk membuat pohon karet tidak mengeluarkan lateks (KAS).
  • 31. • Secara fisiologis, ketidak seimbangan ini mengakibatkan sel-sel pembuluh lateks mengalami keletihan (fatigue) sehingga banyak membentuk senyawa radikal bebas. Senyawa radikal bebas berupa O2-, OH dan Active oksidative spesies (AOS). • Senyawa tersebut dapat menggangu enzim-enzim yang terlibat dalam biosintesis karet seperti rubber transferase dan prenyl transferase. • Kedua enzim tersebut berperan mengubah mevalonat menjadi partikel karet. Gangguan aktivitas enzim-enzim tersebut mengakibatkan penumpukan sukrosa, HMG CoA dan mevalonat. PENYAKIT KERING ALUR SADAP
  • 32. PENYAKIT GUGUR DAUN Corynospora (Corynespora cassiicola)
  • 33. PENYAKIT GUGUR DAUN Corynospora • Penyakit gugur daun Corynespora umumnya pertama kali menyerang daun karet yang masih muda, dengan gejala berupa bercak hitam pada urat atau tulang daun. • Gejala tersebut baru akan terlihat setelah daun berwarna hijau muda atau hijau tua. • Pada periode selanjutnya gejala tersebut akan berkembang mengikuti tulang atau urat daun meluas ke bagian lainnya sehingga bercak akan tampak seperti tulang ikan.
  • 34. • Apabila kondisi lingkungan menguntungkan maka gejala ini akan bertambah meluas dimana bercak akan berbentuk bulat atau tidak teratur. • Pada bagian tepi bercak berwarna cokelat dan terdapat sirip-sirip berwarna cokelat atau hitam dengan bagian pusat kering. • Selanjutnya daun-daun yang sakit tersebut akan menguning atau cokelat PENYAKIT GUGUR DAUN Corynospora
  • 35. PENYAKIT GUGUR DAUN Corynospora
  • 36. • Adanya guratan menyerupai tulang ikan sejajar pada urat daun • Serangan pada daun muda tampak berbercak hitam, menyirip lemas, pucat, dan ujungnya mati serta menggulung • Daun tua juga tampak berbercak hitam dan menyirip seperti tulang ikan sejajar pada urat daun, gejala serangan lebih jelas terlihat • Bercak akan meluas sejajar dengan urat daun dan kadang tidak teratur • Bagian pusat bercak berwarna cokelat atau kelabu, kering, dan berlubang. Akhirnya, daun menjadi kuning atau cokelat kemerahan kemudian gugur. RANGKUMAN GEJALA PENYAKIT SECARA UMUM PENYAKIT GUGUR DAUN Corynospora
  • 37. PENGENDALIAN • Tanaman yang terserang sebaiknya diberi pupuk nitrogen dengan dosis tinggi (dua kali dosis anjuran) pada saat daun-daun baru mulai terbentuk. Karena pemberian pupuk biasanya pada awal musim hujan, maka sebaiknya pupuk dibenamkan ke dalam tanah agar mudah diserap oleh akar. • Perlindungan atas serangan penyakit daun dilakukan dengan cara penghembusan serbuk belerang seminggu sekali selama lima minggu. Penghembusan dimulai pada saat 10% pohon di kebun membentuk daun baru atau sudah terlihat gejala serangan. Saat yang tepat untuk penghembusan belerang adalah pagi hari karena tidak akan terbawa angin dan serbuk mudah menempel pada permukaan daun. PENYAKIT GUGUR DAUN Corynospora
  • 38. PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum (Colletotrichum gloeosporioides)
  • 39. PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum • Penyakit gugur daun Colletotrichum yang disebabkan oleh Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit penting pada pertanaman karet. • Penyakit ini merupakan penyakit gugur daun yang paling luas penyebarannya dan terdapat pada semua Negara penghasil karet alam. • Di Indonesia, kerugian akibat penyakit ini mencaoai 7-40%.
  • 40. PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum • Penyakit gugur daun Colletotrichum menyerang tanaman karet mulai di pembibitan, tanaman belum menghasilkan, dan tanaman dewasa yang telah menghasilkan. • Serangan di pembibitan dan tanaman belum menghasilkan dapat menyebabkan gugurnya daun-daun muda sehingga tanaman menjadi gundul dan daun yang terisa akan berlubang-lubang sehingga pertumbuhan tanaman terhambat dan bahkan menyebabkan kematian bibit.
  • 41. • Pada tanaman yang telah menghasilkan dapat menurunkan produksi. Pada klon yang rentan, serangan berat dapat menurunkan produktivitas lateks sebesar 40% atau lebih. • Faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit gugur daun adalah kelembapan, terutama adanya hujan. • Hujan yang terjadi pada saat pembentukan daun baru setelah masa gugur daun akan diikuti oleh serangan Colletotrichum lebih berat. • Spora Colletotrichum gloeosporioides hanya dapat berkecambah bila kelembaban udara sekitar 95%, dan berkembang optimum pada suhu 25-28°C. PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum
  • 42. PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum
  • 43. PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum • Tidak menanam klon-klon yang rentan terhadap penyakit gugur daun di dataran tinggi dan bercurah hujan tinggi, seperti GT1, AVROS 427, dan AVROS 1734 • Jangan membiarkan bibit terlalu lembap • Memberi pupuk ekstra sebelum terbentuk daun baru agar tanaman lebih tahan terhadap serangan jamur • Daun-daun muda di pembibitan disemprot menggunakan fungisida kimia PENGENDALIAN
  • 44. PENYAKIT GUGUR DAUN Oidium (Oidium heveae)
  • 45. PENYAKIT GUGUR DAUN Oidium • Penyakit gugur daun Oidium merupakan penyakit utama pada tanaman karet, penyakit ini disebut juga penyakit embun tepung, menyebabkan kerugian di perkebunan karet baik tanaman belum menghasilkan (TBM) maupun tanaman telah menghasilkan (TM). • Selain tanaman belum dan telah menghasilkan, jamur ini juga menyerang tanaman di persemaian, pembibitan, dan kebun entres. • Serangan berat terjadi bila keadaan cuaca kering diselang-selingi oleh hujan yang singkat di malam hari atau kabut dipagi hari pada waktu tanaman membentuk daun muda (awal musim hujan).
  • 46. PENYAKIT GUGUR DAUN Oidium • Patogen O. heveae terutama menyerang daun-daun muda yang berwarna coklat. • Daun yang terserang terlihat berwarna hitam, lemas mengeriput, dan berlendir. • Di bawah permukaan daun terdapat bercak putih seperti tepung halus yang terdiri dari atas benang hifa dan spora jamur. • Massa tepung jamur tersebut dapat juga menutupi permukaan atas daun. • Pada serangan lanjut bagian ujung daun mati, daun melengkung dan akhirnya gugur sehingga tinggal tangkainya saja dan tangkai ini akhirnya gugur juga.
  • 49. PENYAKIT GUGUR DAUN Oidium • Pada daun yang lebih tua, gejala serangan ditandai adanya bercak kekuningan atau coklat, kemudian berkembang membentuk bintik-bintik nekrotik yang dapat mengurangi efisiensi fotosintesis. • Pada daun tua ini juga terdapat tepung halus berwarna putih dipermukaan, namun daun-daun tersebut tidak banyak yang gugur hanya beberapa saja.
  • 50. PENYAKIT GUGUR DAUN Oidium • Klon-klon rentan sebaiknya tidak ditanam di daerah yang rawan penyakit gugur daun oidium, seperti GT1, PR255, dan WR101. • Merangsang pembentukan daun baru lebih cepat atau lebih awal, sehingga dapat terhindari dari serangan O. heveae pada saat musim hujan. Pembentukan daun baru dapat dirangsang dengan pemberian pupuk Nitrogen satu kali dosis anjuran. Pupuk nitrogen berfungsi untuk merangsang pembentukan daun baru lebih cepat atau lebih awal sehingga diharapkan daun tanaman telah menjadi hijau pada waktu O. heveae menyerang pada awal musim hujan. • Pada tanaman menghasilkan (TM) pengendalian menggunakan fungisida tidak ekonomis, biasanya serangan penyakit ini dibiarkan saja (tidak dikendalikan). • Pada tanaman TM pengendalian dilakukan dengan pemberian pupuk ekstra pada awal dan akhir musim hujan.
  • 51. PENYAKIT JAMUR AKAR MERAH (Ganoderma sp.)
  • 52. PENYAKIT JAMUR AKAR MERAH Jamur akar merah merupakan penyakit yang biasa menyerang tanaman-tanaman perkebunan seperti; karet, teh, kelapa sawit, sengon, mangga dan sebagainya. Penyakit ini sangat umum terjadi di Indonesia yang berada di daerah tropis.
  • 53. • Tanaman karet yang terserang penyakit jamur akar merah ditandai oleh bagian akar tanaman karet yang sakit tertutupi selaput miselium yang berwarna merah. • Jika diperhatikan dengan baik, selaput tadi ditempeli butiran-butiran tanah berwarna merah yang terlihat lebih jelas apabila akar yang terserang dicuci bersih. • Miselium yang sedang tumbuh di akar memiliki tepi yang berwarna merah anggur tua. Sedangkan perlukaan dalam dari selaput miselium ini berwarna putih kotor. PENYAKIT JAMUR AKAR MERAH
  • 54. PENYAKIT JAMUR AKAR MERAH • Cendawan Ganoderma philippii biasanya menular dari satu tanaman karet ke tanaman karet lainnya melalui kontak langsung antara masing-masing akar. • Cendawan tersebut mempunyai benang-benang yang agak pendek membentuk jaringan miselia yang bisa menutupi bagian permukaan akar tanaman.
  • 55. • Semua tanggul dan sisa akar harus dibersihkan lalu dibakar ketika sedang melakukan pembukaan lahan atau peremajaan perkebunan. • Tanaman-tanaman karet yang sakit atau mati sebaiknya dibongkar tuntas. Carilah sumber infeksinya, lalu musnahkan. • Jagalah agar kondisi pH tanah pada perkebunan karet tetap berada di kisaran 6-6,5. Jika pH tanah terlalu rendah, Anda bisa memberikan dolomit. • Buatlah selokan isolasi atau pembukaan leher akar untuk mencegah semakin meluas serangan penyakit jamur akar putih ini. • Tanaman karet yang sakit bisa diobati menggunakan Ganocide seperti drazoxolon atau calixin CP (collar protectant) seperti tridemorf. • Perkebunan karet perlu diatur kondisinya agar jangan terlalu lembab. Salah satu cara yang bisa ditempuh yaitu membuat sistem drainase sebaik- baiknya. PENYAKIT JAMUR AKAR MERAH PENGENDALIAN