SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Teknik Penanaman Melon
1) Penentuan Pola Tanam
Tanaman melon merupakan tanaman semusim yg biasa ditanam dengan pola monokultur.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Untuk membuat lubang tanam dengan menggunakan pelat pemanas atau memanfaatkan bekas
kaleng susu kental. Plat pemanas yg berupa potongan besi dengan diameter 10 cm, dibuat
sedemikian rupa hingga panas yg ditimbulkan dari arang yg dibakar mampu melubangi mulsa
PHP dengan cepat. Model penanaman dapat berupa dua baris berhadap-hadapan membentuk segi
empat ati dia baros berhadap-hadapan membentuk segi tiga.
3) Cara Penanaman
Bibit yg telah di semai + 3 minggu dipindahkan kedalam besar beserta medianya. Akar tanaman
diusahakan tidak sampai rusak saat menyobek polibag kecil. Cetakan tanah yg telah berisi bibit
melon, diletakkan pada lubang yg telah ditugal & diusahakan agar tidak pecah/hancur karena
bisa mengakibatkan kerusakan akar & tanaman akan layu jika hari panas.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan & Penyulaman
Penjarangan & penyulaman dilakukan bila dalam waktu 2 (dua) minggu setelah tanam bibit tidak
menunjukkan pertumbuhan normal. Tanaman dicabut beserta akarnya kemudian diganti dengan
bibit/tanaman baru. Hal ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar tanaman muda ini dapat
lebih beradaptasi dengan lingkungan barunya. Penyulaman & penjarangan biasanya dilakukan
selama 3 – 5 hari, karena kemungkinan dalam seminggu pertama masih ada tanaman lainnya yg
perlu disulam. Saat setelah selesai penjarangan & penyulaman tanaman baru harus disiram air.
2) Penyiangan
Pada budidaya melon sistem mulsa PHP penyiangannya dilakukan pada lubang tanam & parit di
antara dua bedengan. Gulma yg tidak dibersihkan menyebabkan lingkungan pertanaman lembab
sehingga merangsang penyakit. Gulma juga dapat sebagai inang hama & nematoda yg
merugikan.
3) Pembubunan
Untuk pembubunan pertama-tama kita lakukan adalah pemupukan awal & mensterilkan lahan di
situ. Tujuannya adalah setelah tanah diolah & dipupuk, tanah akan menjadi subur & akan
terbebas dari hama & penyakit. Saat melakukan pemupukan, tanah yg sebelumnya sudah diolah,
telah dikelentang selama 2 minggu. Dengan begitu, diharapkan tanah yg cukup lama terkena
terik matahari tersebut, cukup sehat untuk ditanami.
4) Perempalan
Perempelan dilakukan terhadap tunas/cabang air yg bukan merupakan cabang utama.
5) Pemupukan
Pemupukan diberikan sebanyak 3 kali, yaitu 20 hari setelah ditanam, tanaman berusia 40 hari
(ketika akan melakukan penjarangan buah) & pada saat tanaman berusia 60 hari (saat menginjak
proses pematangan). Caranya sebarkan secara merata di atas tanah bedengan pada pinggiran kiri
& kanannya (10–15 cm). Kemudian tanah dibalik dengan hati-hati supaya tidak merusak
perakaran tanaman, & agar pupuk tersebut bisa aman terpendam dalam tanah. Untuk
memudahkan dalam pemupukan, dibuat data mengenai rangkaian pemupukan sejak awal.
1. Pupuk kandang/kompos: pupuk dasar=10–20 ton/ha.
2. Urea: pupuk dasar=440 kg/ha; pupuk susulan I=330 kg/ha; pupuk susulan II=220 kg/ha;
pupuk susulan III=440 kg/ha.
3. TSP: pupuk dasar=1.200 kg/ha; pupuk susulan I=220 kg/ha; pupuk susulan II=550 kg/ha.
4. KCl: pupuk dasar=330-440 kg/ha; pupuk susulan II=160 kg/ha. Keterangan pupuk dasar:
pemupukan pada pengolahan tanah (sebelum tanam); pupuk susulan I : umur ± 20 hari;
pupuk susulan II: umur + 40 hari; pupuk susulan III: umur + 60 hari.
6) Pengairan & Penyiraman
a) Pengairan
Tanaman melon menghendaki udara yg kering untuk pertumbuhannya, tetapi tanah harus
lembab. Pengairan harus dilakukan jika hari tidak hujan. Pengairan dilakukan pada sore atau
malam hari.
b) Penyiraman
Tanaman di siram sejak masa pertumbuhan tanaman, sampai tanaman akan dipetik buahnya. Saat
menyiram jangan sampai air siraman membasahi daun & air dari tanah jangan terkena daun &
buahnya. Tujuannya adalah supaya tanaman tidak dijangkiti penyakit yg berasal dari percikan
tersebut, kalau daun basah kuyup akan mengundang jamur sangat besar. Penyiraman dilakukan
pagi-pagi sekali atau malam hari. Oleh karena itu ada pengairan di sekitar kebun besar sekali
manfaatnya.
7) Waktu Penyemprotan Pestisida
1. Tindakan preventif, benih direndam dalam larutan bakterisida Agrimycin
(oxytetracycline & streptomycin sulfate) atau Agrept (streptomycin sulfate) dengan
konsentrasi 1,2 gram/liter & penyemprotan bakterisida pada umur 20 HST.
2. Penyemprotan fungisida Previcur N (propamocarb hydrochloride) dengan konsentrasi 2–
3 ml/liter apabila serangan telah melewati ambang ekonomi.
3. Fungisida Derasol 500 SC (carbendazim) dengan konsentrasi 1–2 ml/liter. Pangkal
batang yg terserang dioles dengan larutan fungisida Calixin 750 EC (tridemorph) dengan
konsentrasi 5 ml/liter.
8) Pemeliharaan Lain
a) Pemasangan Ajir
Ajir atau tongkat dari kayu atau bilahan bambu, untuk rambatan dapat di pasang setelah selesai
membuat pembubunan & selesai mensterilkan kebun. Atau dapat juga ajir dipasang sesudah bibit
ditanam, & bibit sudah mengeluarkan sulur-sulurnya kira-kira tingginya adalah 50 cm. Ajir harus
terbuat dari bahan yg kuat sehingga mampu menahan beban buah dengan bobot kira-kira 2–3 kg.
Tempat ditancapkannya ajir dengan jarak kira-kira 25 cm dari pinggir guludan baik kanan
maupun kiri. Supaya ajir lebih kokoh lagi, kita bisa menambahkan bambu panjang yg diletakkan
di bagian pucuk segitiga antara bambu atau kayu yg menyilang, mengikuti barisan ajir-ajir di
belakangnya.
b) Pemangkasan
Pemangkasan yg dilakukan pada tanaman melon bertujuan untuk memelihara cabang sesuai
dengan yg dikehendaki. Tinggi tanaman dibuat rata-rata antara titik ke-20 sampai ke-25 (bagian
ruas, cabang atau buku dari tanaman tersebut). Pemangkasan dilakukan kalau udara cerah &
kering, supaya bekas luka tidak diserang jamur. Waktu pemangkasan dilakukan setiap 10 hari
sekali, yg paling awal dipangkas adalah cabang yg dekat dengan tanah & sisakan dua helai daun,
kemudian cabang-cabang yg tumbuh lalu dipangkas dengan menyisakan 2 helai daun.
Pemangkasan dihentikan, jika ketinggian tanamannya sudah mencapai pada cabang ke-20 atau
25.
7. HAMA & PENYAKIT
7.1. Hama
1. Kutu aphids (Aphis gossypii Glover )
o Ciri: Hama ini mempunyai getah cairan yg mengandung madu & di lihat dari
kejauhan mengkilap. Hama ini menyerang tanaman melon yg ada di lahan
penanaman. Aphids muda yg menyerang melon berwarna kuning, sedangkan yg
dewasa mempunyai sayap & berwarna agak kehitaman.
o Gejala: daun tanaman menggulung & pucuk tanaman menjadi kering akibat cairan
daun yg dihisap hama.
o Pengendalian:
1. gulma harus selalu dibersihkan agar tidak menjadi inang hama;
2. tanaman yg terserang parah harus disemprot secara serempak dengan
insektisida Perfekthion 400 EC (dimethoate) dengan konsentrasi 1,0–2,0
ml/liter;
3. tanaman yg telah terjangkit virus harus dicabut & dibakar (dimusnahkan).
2. Thirps (Thirps parvispinus Karny)
o Ciri: Hama ini menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman dewasa. Nimfa
thirps berwarna kekuning-kuningan & thirps dewasa berwarna coklat kehitaman.
Thirps berkembang biak sangat cepat secara partenogenesis (mampu melahirkan
keturunan meskipun tidak kawin). Serangan dilakukan di musim kemarau.
o Gejala: daun-daun muda atau tunas-tunas baru menjadi keriting, & bercaknya
kekuningan; tanaman keriting & kerdil serta tidak dapat membentuk buah secara
normal. Kalau gejala ini timbul harus diwaspadai karena telah tertular virus yg
dibawa hama thirps.
o Pengendalian: menyemprot dengan racun kontak, 3–4 hari sekali.
7.2. Penyakit
1. Layu bakteri
o Penyebab: bakteri Erwina tracheiphila E.F.Sm. Penyakit ini dapat disebarkan
dengan perantara kumbang daun oteng-oteng (Aulacophora femoralis
Motschulsky).
o Gejala: daun & cabang layu & terjadi pengkerutan pada daun, warna daun
menguning, mengering & akhirnya mati; daun tanaman layu satu per satu,
meskipun warnanya tetap hijau, kemudian tanaman layu secara keseluruhan.
Apabila batang tanaman yg dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih
kental & lengket bahkan dapat ditarik seperti benang.
o Pengendalian:
1. sebelum ditanami, lahan disterilisasi dengan Basamid G dengan dosis 40
g/m 2 ;
2. benih di rendam dalam bakterisida Agrimyciin (oxytetracycline &
streptomycin sulfate) atau Agrept (streptomycin sulfate) dengan
konsentrasi 1,2 gram/liter ;
3. penyemprotan bakterisida ini pada umur 20 HST
2. Penyakit busuk pangkal batang (gummy stem bligt)
o Penyebab: Cendawan Mycophaerekka melonis (Passerini) Chiu et Walker.
o Gejala: pangkal batang yg terserang mula-mula seperti tercelup minyak kemudian
keluar lendir berwarna merah coklat & kemudian tanaman layu & mati; daun
tanaman yg terserang akan mengering apabila diremas seperti kerupuk &
berbunyi kresek-kresek apabila diterpa angin.
o Pengendalian: penggunaan mulsa PHP untuk mencegah kelembaban di sekitar
pangkal batang & mencegah luka di perakaran maupun pangkal batang karena
penyiangan; daun-daun tanaman yg terserang dibersihkan lalu disemprot dengan
fungisida Derasol 500 SC (carbendazim) dengan konsentrasi 1–2 ml/liter;
pangkal batang yg terserang dioles dengan larutan fungisida Calixin 750 EC
(tridemorph) dengan konsentrasi 5 m/liter.
7.3. Gulma
Gulma (tumbuhan pengganggu) merugikan tanaman, karena bersaing zat hara, tempat tumbuh &
cahaya. Pencabutan gulma harus dilakukan sejak tumbuhan masih kecil, karena jika sudah besar
akan merusak perakaran tanaman melon.
8. PANEN
8.1. Ciri & Umur Panen
1. Tanda/ciri Penampilan Tanaman Siap Panen
1. Ukuran buah sesuai dengan ukuran normal
2. Serat jala pada kulit buah sangat nyata/kasar
3. Warna kulit hijau kekuningan.
2. Umur Panen + 3 bulan setelah tanam.
3. Waktu Pemanenan yg baik adalah pada pagi hari.
8.2. Cara Panen
1. Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimal 2,0 cm untuk
memperpanjang masa simpan buah.
2. Tangkai dipotong berbentuk huruf “T”, maksudnya agar tangkai buah utuh & kedua sisi
atasnya merupakan tangkai daun yg telah dipotong daunnya.
3. Pemanenan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yg benar-benar telah
siap dipanen.
4. Buah yg telah dipanen dikumpulkan disuatu tempat untuk disortir. Kerusakan buah akibat
terbentur/cacat fisik lainnya, sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga jual
terutama di swalayan.
8.3. Periode Panen
Panen dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yg benar-benar telah siap panen.
Seandainya dalam jangka waktu 3-5 bulan mendatang harga melon diramalkan jatuh. Maka
alternatif untuk rotasi tanaman yg dapat menggunakan lahan bekas menanam melon adalah
cabai. Karena lahan yg tersedia tidak perlu diubah. Hanya mulsa PHP dibuka & dosis
pemupukan ditambahkan 50%. Bila dalam jangka waktu 4 bulan berikutnya dinyatakan harga
melon meningkat, maka lahan bekas sawah ditanami padi terlebih dahulu untuk satu musim
tanam. Alasannya adalah dari segi kormesial tanaman padi kurang menguntungkan, tapi dari segi
pemutusan siklus hidup hama & penyakit sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan karena
hama & penyakit yg mengisap oksigen (aerob) akan mati dengan kondisi tanah yg terendam air
(anaerob). Setelah menanam padi selesai, tanaman melon yg ditanam akan berproduksi tinggi
dengan risiko serangan hama & penyakit yg lebih rendah.
8.4. Prakiraan Produksi
Untuk mengetahui jumlah produksi yg akan dihasilkan bagian pemasaran harus melakukan
penelitian pasar. Untuk luas satu hektar tanaman melon diperkirakan akan menghasilkan buah
melon 10–15 ton, maka memanennya harus dilakukan secara bertahap. Misalnya minggu I
menanam seluas 2.000 m 2 , minggu II menanam seluas 2.000 m 2 , & seterusnya. Hal ini untuk
tingkat kontinuitas produksi akan tercapai & resiko tidak terjualnya buah melon akan terhindar.
9. PASCAPANEN
Pascapanen merupakan serangkaian kegiatan yg dilakukan setelah melon dipanen. Kesalahan
penanganan dalam pascapanen akan mempengaruhi kwalitas/penampilan buah melon.
9.1. Pengumpulan
Buah-buah melon yg telah dipanen dikumpulkan pada suatu tempat untuk segera disortir. Saat
panen kerusakan buah sebaiknya dihindari akibat terbentur atau cacar fisik lainnya, karena akan
mengurangi harga jual terutama untuk konsumsi pasar swalayan.
9.2. Penyortiran & Penggolongan
Melon yg telah dipanen, diangkut & dikumpulkan di suatu tempat kemudian di sortasi. Buah yg
sehat & utuh dipisahkan dari buah yg cacat fisik maupun cacat karena serangan hama &
penyakit. Buah melon yg berkualitas bagus kemudian di lakukan penggolongan melon
berdasarkan tiga kelas.
1. Kelas M1 yaitu melon berbobot 1,5 kg/lebih jaring berbentuk sempurna.
2. Kelas M2 yaitu melon berbobot 1–1,5 kg jaringnya terbentuk hanya 70% saja.
3. Kelas M3 yaitu bobot buahnya bervariasi dengan jaring sedikit atau tidak berbentuk sama
sekali. Hal ini terjadi karena tanaman belum saatnya dipanen tapi telah mati terlebih
dahulu akibat serangan hama.
9.3. Penyimpanan
Buah melon yg sudah dipetik, tidak boleh ditumpuk satu sama lain, & buah yg belum terangkut
dapat disimpan dalam gudang penyimpanan. Buah ditata secara rapi dengan dilapisi jerami
kering. Tempat penyimpanan buah harus bersih, kering & bebas dari hama seperti kecoa atau
tikus. Melon yg sudah terlalu masak jangan disatukan dengan buah yg setengah masak
(mengkal). Bila ada buah yg mulai busuk harus di jauhkan dari tempat penyimpanan.
9.4. Pengemasan & Pengangkutan
Kemasan untuk melon dapat dibuat dari kayu biasa & banyak memiliki lubang angin. Cara
menyusunnya, bagian dasar kotak diberi jerami kering yg cukup tebal, kemudian melon
diberikan jerami juga dibagian atas buahnya. Sebelum kotak ditutup, buah melon diberi lapisan
jerami lagi. Selain dari kotak, pengemasan bisa juga menggunakan rajutan benang yg mirip jala,
kemudian dimasukkan dalam kemasan karton. Dalam karton masih dilapisi dengan jerami kering
atau kertas hancuran. Dengan kemasan seperti ini akan lebih terjamin dibanding dengan
menggunakan kotak dari kayu (cara tradisional). Kendaraan yg digunakan untuk mengangkut
buah melon yg akan dibawa ke pasar tergantung jarak yg ditempuh. Buah yg akan di ekspor
biasanya dipak
secara khusus dengan peti kemas yg terbuat dari kayu, karton atau kotak plastik. Di kargo
pesawat, peti kemas melon dimasukkan ke dalam kontainer pendingin agar buah tetap segar jika
sampai ke tempat tujuan.
10. STANDAR PRODUKSI
10.1. Ruang Lingkup
Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya, khususnya petani melon,
Pemerintah menetapkan kebijaksanaan dalam memilih urutan jenis tanaman
pertanian/hortikultura. Dalam ruang lingkup berikut telah disusun beberapa pedoman sebagai
berikut:
1. Mengutamakan jenis tanaman melon yg bernilai ekonomi tinggi, untuk meningkatkan
pendapatan petani melon, baik untuk konsumsi dalam maupun luar negeri
2. Mengutamakan jenis tanaman yg dapat memberi kesempatan tenaga kerja lebih banyak.
3. Mengutamakan jenis tanaman melon yg mempunyai prospek pasar & pemasaran yg baik.
4. Mengutamakan jenis tanaman melon yg dapat mempertinggi nilai gizi masyarkat.
10.2. Diskripsi
Berdasarkan uraian diatas, tanaman melon merupakan salah satu tanaman prioritas utama yg
perlu mendapatkan perhatian diantara tanaman-tanaman hortikultura. Buah melon mempunyai
harga yg relatif lebih tinggi dibanding tanaman hortikultura pada umumnya. Hal ini memberi
banyak keuntungan kepada petani atau pengusaha pertanian tanaman melon. & ini
memungkinkan adanya perbaikan tata perekonomian Indonesia, khususnya dari bidang
pertanian.
10.3. Klasifikasi & Standar Mutu
Untuk klasifikasi standar mutu & syarat produk yg berlaku dipasaran maka kita harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Melon yg diproduksi harus diberi merek, yaitu dengan menempelkan stiker pada buah;
2. Kepercayaan yg telah diberikan oleh pelanggan harus dijaga;
3. Pangsa pasar harus diperkuat, & kontinuitas (keberlanjutan) produksi melon harus dijaga;
4. Buah melon yg berkualitas (kelas M1) harus dikemas sedemikian rupa untuk memberikan
kepuasan pelanggan.
10.4. Pengambilan Contoh
Dalam pengambilan contoh untuk penanganan produksi selanjutnya, umur melon kurang lebih
56–65 HST, buah melon yg berukuran besar mempunyai berat rata-rata 2,5 kg, ukuran sedang
1,0–2,5 kg, & ukuran kecil berat buah sekitar 400 gram.
10.5. Pengemasan
Untuk pengemasan yg standar dapat menggunakan kotak kayu atau dapat juga menggunakan
rajutan benang yg mirip dengan jala. Dengan kemasan rajutan benang akan lebih terjamin
dibanding dengan menggunakan kotak kayu.
Demikian artikel tentang Cara Budidaya Buah Melon, semoga bermanfaat.

More Related Content

What's hot

Teknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangTeknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangsujononasa
 
Teknis budidaya melon
Teknis budidaya melonTeknis budidaya melon
Teknis budidaya melonsujononasa
 
Budidayacabaimerah
BudidayacabaimerahBudidayacabaimerah
Budidayacabaimerahnevraline
 
Teknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelaiTeknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelaisujononasa
 
Teknis budidaya strawberrry
Teknis budidaya strawberrryTeknis budidaya strawberrry
Teknis budidaya strawberrrysujononasa
 
Tanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur DaunTanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur DaunNAUFARA
 
Teknis budidaya terong
Teknis budidaya terongTeknis budidaya terong
Teknis budidaya terongsujononasa
 
Budidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jaheBudidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jaheCaraKerja
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padiPengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padiAdham Maulana Ibrahim
 
Teknis budidaya mentimun
Teknis budidaya mentimunTeknis budidaya mentimun
Teknis budidaya mentimunsujononasa
 
Presentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitPresentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitDadan Kartiwa
 
Teknis budidaya ginseng
Teknis budidaya ginsengTeknis budidaya ginseng
Teknis budidaya ginsengsujononasa
 
Budidaya semangka
Budidaya semangkaBudidaya semangka
Budidaya semangkaBP4K
 
Inovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelaiInovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelaiCuils Tea
 
Cara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organikCara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organikMahda Leni
 
Budidaya Menanam Semangka
Budidaya Menanam SemangkaBudidaya Menanam Semangka
Budidaya Menanam SemangkaWarta Wirausaha
 
Teknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jerukTeknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jeruksujononasa
 
Budidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjangBudidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjangBP4K
 

What's hot (20)

Teknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangTeknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentang
 
Teknis budidaya melon
Teknis budidaya melonTeknis budidaya melon
Teknis budidaya melon
 
Budidayacabaimerah
BudidayacabaimerahBudidayacabaimerah
Budidayacabaimerah
 
Teknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelaiTeknis budidaya kedelai
Teknis budidaya kedelai
 
Teknis budidaya strawberrry
Teknis budidaya strawberrryTeknis budidaya strawberrry
Teknis budidaya strawberrry
 
Tanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur DaunTanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur Daun
 
Teknis budidaya terong
Teknis budidaya terongTeknis budidaya terong
Teknis budidaya terong
 
Budidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jaheBudidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jahe
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padiPengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi
 
Teknis budidaya mentimun
Teknis budidaya mentimunTeknis budidaya mentimun
Teknis budidaya mentimun
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
Presentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakitPresentation2 hama penyakit
Presentation2 hama penyakit
 
Teknis budidaya ginseng
Teknis budidaya ginsengTeknis budidaya ginseng
Teknis budidaya ginseng
 
Budidaya semangka
Budidaya semangkaBudidaya semangka
Budidaya semangka
 
Inovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelaiInovasi produksi.kedelai
Inovasi produksi.kedelai
 
Cara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organikCara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organik
 
Budidaya Menanam Semangka
Budidaya Menanam SemangkaBudidaya Menanam Semangka
Budidaya Menanam Semangka
 
Teknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jerukTeknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jeruk
 
Budidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjangBudidaya kacang panjang
Budidaya kacang panjang
 

Viewers also liked

Budidaya melon di puspa lebo
Budidaya melon di puspa leboBudidaya melon di puspa lebo
Budidaya melon di puspa leboNeysaLiem
 
Basic finance and retirement dilshad final
Basic finance and retirement dilshad finalBasic finance and retirement dilshad final
Basic finance and retirement dilshad finalGeorge Philip
 
Od in political enviroment
Od in political enviromentOd in political enviroment
Od in political enviromentjagadishprasad
 
Technology and society
Technology and societyTechnology and society
Technology and societyconchin_ddz
 
Презентация
ПрезентацияПрезентация
ПрезентацияTankograd
 
Audience Feedback on Final Cut
Audience Feedback on Final CutAudience Feedback on Final Cut
Audience Feedback on Final Cutdanielbruce22
 
Answer to evaluation question 3
Answer to evaluation question 3Answer to evaluation question 3
Answer to evaluation question 3danielbruce22
 
Representation Of Women
Representation Of WomenRepresentation Of Women
Representation Of Womendanielbruce22
 
What would be the media audience for your media product?
What would be the media audience for your media product?What would be the media audience for your media product?
What would be the media audience for your media product?danielbruce22
 
My Music Video's Institution
My Music Video's InstitutionMy Music Video's Institution
My Music Video's Institutiondanielbruce22
 
Top industry Producers
Top industry ProducersTop industry Producers
Top industry Producersdanielbruce22
 
Take Charge of Your Data to Meet Fundraising Goals
Take Charge of Your Data to Meet Fundraising GoalsTake Charge of Your Data to Meet Fundraising Goals
Take Charge of Your Data to Meet Fundraising Goalsfundchat
 
Wijn & Spijs magazine Van Brandwijk Wijnkopers
Wijn & Spijs magazine Van Brandwijk WijnkopersWijn & Spijs magazine Van Brandwijk Wijnkopers
Wijn & Spijs magazine Van Brandwijk WijnkopersSander van Brandwijk
 
Evaluation Question 4
Evaluation Question 4Evaluation Question 4
Evaluation Question 4danielbruce22
 

Viewers also liked (20)

Budidaya melon di puspa lebo
Budidaya melon di puspa leboBudidaya melon di puspa lebo
Budidaya melon di puspa lebo
 
Basic finance and retirement dilshad final
Basic finance and retirement dilshad finalBasic finance and retirement dilshad final
Basic finance and retirement dilshad final
 
A2 media coursework
A2 media courseworkA2 media coursework
A2 media coursework
 
Od in political enviroment
Od in political enviromentOd in political enviroment
Od in political enviroment
 
Technology and society
Technology and societyTechnology and society
Technology and society
 
Презентация
ПрезентацияПрезентация
Презентация
 
Audience Feedback on Final Cut
Audience Feedback on Final CutAudience Feedback on Final Cut
Audience Feedback on Final Cut
 
My Target Audience
My Target AudienceMy Target Audience
My Target Audience
 
Answer to evaluation question 3
Answer to evaluation question 3Answer to evaluation question 3
Answer to evaluation question 3
 
figures of speech
figures of speechfigures of speech
figures of speech
 
Representation Of Women
Representation Of WomenRepresentation Of Women
Representation Of Women
 
What would be the media audience for your media product?
What would be the media audience for your media product?What would be the media audience for your media product?
What would be the media audience for your media product?
 
BFI Trip Notes
BFI Trip NotesBFI Trip Notes
BFI Trip Notes
 
My Music Video's Institution
My Music Video's InstitutionMy Music Video's Institution
My Music Video's Institution
 
Top industry Producers
Top industry ProducersTop industry Producers
Top industry Producers
 
Ir presentation
Ir presentationIr presentation
Ir presentation
 
Take Charge of Your Data to Meet Fundraising Goals
Take Charge of Your Data to Meet Fundraising GoalsTake Charge of Your Data to Meet Fundraising Goals
Take Charge of Your Data to Meet Fundraising Goals
 
Wijn & Spijs magazine Van Brandwijk Wijnkopers
Wijn & Spijs magazine Van Brandwijk WijnkopersWijn & Spijs magazine Van Brandwijk Wijnkopers
Wijn & Spijs magazine Van Brandwijk Wijnkopers
 
Brand Chant
Brand ChantBrand Chant
Brand Chant
 
Evaluation Question 4
Evaluation Question 4Evaluation Question 4
Evaluation Question 4
 

Similar to TEKNIK PENANAMAN MELON

Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahafifauliya
 
PENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBISPENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBISAyda.N Mazlan
 
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merah
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merahTeknis budidaya cabe merah budidaya cabai merah
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merahsujononasa
 
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya HebrasPedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya HebrasWarta Wirausaha
 
Budidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptxBudidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptxIriyantoWahyu1
 
Teknis budidaya kakao
Teknis budidaya kakaoTeknis budidaya kakao
Teknis budidaya kakaosujononasa
 
Cara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangCara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangsupriyadispd21
 
Teknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawitTeknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawitsujononasa
 
Teknis budidaya panili
Teknis budidaya paniliTeknis budidaya panili
Teknis budidaya panilisujononasa
 
Teknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkaTeknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkasujononasa
 
Teknis budidaya karet
Teknis budidaya karetTeknis budidaya karet
Teknis budidaya karetsujononasa
 
Teknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangTeknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangsujononasa
 
Produksi Tanaman Kacang Panjang
Produksi Tanaman Kacang PanjangProduksi Tanaman Kacang Panjang
Produksi Tanaman Kacang PanjangRozi Aziz
 
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxPRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxTerserah8
 
Tanaman sayur merambat diploma
Tanaman sayur merambat diplomaTanaman sayur merambat diploma
Tanaman sayur merambat diplomaAndary Aindåapryl
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxMuasyaroh
 
Budidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukBudidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukCaraKerja
 

Similar to TEKNIK PENANAMAN MELON (20)

Budidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanahBudidaya kacang tanah
Budidaya kacang tanah
 
PENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBISPENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
Kumis kucing
Kumis kucingKumis kucing
Kumis kucing
 
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merah
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merahTeknis budidaya cabe merah budidaya cabai merah
Teknis budidaya cabe merah budidaya cabai merah
 
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya HebrasPedoman Teknis Budidaya Hebras
Pedoman Teknis Budidaya Hebras
 
Budidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptxBudidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptx
 
Teknis budidaya kakao
Teknis budidaya kakaoTeknis budidaya kakao
Teknis budidaya kakao
 
Cara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangCara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentang
 
Teknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawitTeknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawit
 
Teknis budidaya panili
Teknis budidaya paniliTeknis budidaya panili
Teknis budidaya panili
 
Teknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkaTeknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangka
 
Teknis budidaya karet
Teknis budidaya karetTeknis budidaya karet
Teknis budidaya karet
 
Zaras
ZarasZaras
Zaras
 
Teknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisangTeknis budidaya pisang
Teknis budidaya pisang
 
Produksi Tanaman Kacang Panjang
Produksi Tanaman Kacang PanjangProduksi Tanaman Kacang Panjang
Produksi Tanaman Kacang Panjang
 
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxPRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
 
Tanaman sayur merambat diploma
Tanaman sayur merambat diplomaTanaman sayur merambat diploma
Tanaman sayur merambat diploma
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptx
 
Budidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukBudidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jeruk
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

TEKNIK PENANAMAN MELON

  • 1. Teknik Penanaman Melon 1) Penentuan Pola Tanam Tanaman melon merupakan tanaman semusim yg biasa ditanam dengan pola monokultur. 2) Pembuatan Lubang Tanam Untuk membuat lubang tanam dengan menggunakan pelat pemanas atau memanfaatkan bekas kaleng susu kental. Plat pemanas yg berupa potongan besi dengan diameter 10 cm, dibuat sedemikian rupa hingga panas yg ditimbulkan dari arang yg dibakar mampu melubangi mulsa PHP dengan cepat. Model penanaman dapat berupa dua baris berhadap-hadapan membentuk segi empat ati dia baros berhadap-hadapan membentuk segi tiga. 3) Cara Penanaman Bibit yg telah di semai + 3 minggu dipindahkan kedalam besar beserta medianya. Akar tanaman diusahakan tidak sampai rusak saat menyobek polibag kecil. Cetakan tanah yg telah berisi bibit melon, diletakkan pada lubang yg telah ditugal & diusahakan agar tidak pecah/hancur karena bisa mengakibatkan kerusakan akar & tanaman akan layu jika hari panas. 6.4. Pemeliharaan Tanaman 1) Penjarangan & Penyulaman Penjarangan & penyulaman dilakukan bila dalam waktu 2 (dua) minggu setelah tanam bibit tidak menunjukkan pertumbuhan normal. Tanaman dicabut beserta akarnya kemudian diganti dengan bibit/tanaman baru. Hal ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar tanaman muda ini dapat lebih beradaptasi dengan lingkungan barunya. Penyulaman & penjarangan biasanya dilakukan selama 3 – 5 hari, karena kemungkinan dalam seminggu pertama masih ada tanaman lainnya yg perlu disulam. Saat setelah selesai penjarangan & penyulaman tanaman baru harus disiram air. 2) Penyiangan Pada budidaya melon sistem mulsa PHP penyiangannya dilakukan pada lubang tanam & parit di antara dua bedengan. Gulma yg tidak dibersihkan menyebabkan lingkungan pertanaman lembab sehingga merangsang penyakit. Gulma juga dapat sebagai inang hama & nematoda yg merugikan. 3) Pembubunan Untuk pembubunan pertama-tama kita lakukan adalah pemupukan awal & mensterilkan lahan di situ. Tujuannya adalah setelah tanah diolah & dipupuk, tanah akan menjadi subur & akan terbebas dari hama & penyakit. Saat melakukan pemupukan, tanah yg sebelumnya sudah diolah, telah dikelentang selama 2 minggu. Dengan begitu, diharapkan tanah yg cukup lama terkena terik matahari tersebut, cukup sehat untuk ditanami. 4) Perempalan Perempelan dilakukan terhadap tunas/cabang air yg bukan merupakan cabang utama. 5) Pemupukan Pemupukan diberikan sebanyak 3 kali, yaitu 20 hari setelah ditanam, tanaman berusia 40 hari (ketika akan melakukan penjarangan buah) & pada saat tanaman berusia 60 hari (saat menginjak proses pematangan). Caranya sebarkan secara merata di atas tanah bedengan pada pinggiran kiri
  • 2. & kanannya (10–15 cm). Kemudian tanah dibalik dengan hati-hati supaya tidak merusak perakaran tanaman, & agar pupuk tersebut bisa aman terpendam dalam tanah. Untuk memudahkan dalam pemupukan, dibuat data mengenai rangkaian pemupukan sejak awal. 1. Pupuk kandang/kompos: pupuk dasar=10–20 ton/ha. 2. Urea: pupuk dasar=440 kg/ha; pupuk susulan I=330 kg/ha; pupuk susulan II=220 kg/ha; pupuk susulan III=440 kg/ha. 3. TSP: pupuk dasar=1.200 kg/ha; pupuk susulan I=220 kg/ha; pupuk susulan II=550 kg/ha. 4. KCl: pupuk dasar=330-440 kg/ha; pupuk susulan II=160 kg/ha. Keterangan pupuk dasar: pemupukan pada pengolahan tanah (sebelum tanam); pupuk susulan I : umur ± 20 hari; pupuk susulan II: umur + 40 hari; pupuk susulan III: umur + 60 hari. 6) Pengairan & Penyiraman a) Pengairan Tanaman melon menghendaki udara yg kering untuk pertumbuhannya, tetapi tanah harus lembab. Pengairan harus dilakukan jika hari tidak hujan. Pengairan dilakukan pada sore atau malam hari. b) Penyiraman Tanaman di siram sejak masa pertumbuhan tanaman, sampai tanaman akan dipetik buahnya. Saat menyiram jangan sampai air siraman membasahi daun & air dari tanah jangan terkena daun & buahnya. Tujuannya adalah supaya tanaman tidak dijangkiti penyakit yg berasal dari percikan tersebut, kalau daun basah kuyup akan mengundang jamur sangat besar. Penyiraman dilakukan pagi-pagi sekali atau malam hari. Oleh karena itu ada pengairan di sekitar kebun besar sekali manfaatnya. 7) Waktu Penyemprotan Pestisida 1. Tindakan preventif, benih direndam dalam larutan bakterisida Agrimycin (oxytetracycline & streptomycin sulfate) atau Agrept (streptomycin sulfate) dengan konsentrasi 1,2 gram/liter & penyemprotan bakterisida pada umur 20 HST. 2. Penyemprotan fungisida Previcur N (propamocarb hydrochloride) dengan konsentrasi 2– 3 ml/liter apabila serangan telah melewati ambang ekonomi. 3. Fungisida Derasol 500 SC (carbendazim) dengan konsentrasi 1–2 ml/liter. Pangkal batang yg terserang dioles dengan larutan fungisida Calixin 750 EC (tridemorph) dengan konsentrasi 5 ml/liter. 8) Pemeliharaan Lain a) Pemasangan Ajir Ajir atau tongkat dari kayu atau bilahan bambu, untuk rambatan dapat di pasang setelah selesai membuat pembubunan & selesai mensterilkan kebun. Atau dapat juga ajir dipasang sesudah bibit ditanam, & bibit sudah mengeluarkan sulur-sulurnya kira-kira tingginya adalah 50 cm. Ajir harus terbuat dari bahan yg kuat sehingga mampu menahan beban buah dengan bobot kira-kira 2–3 kg. Tempat ditancapkannya ajir dengan jarak kira-kira 25 cm dari pinggir guludan baik kanan maupun kiri. Supaya ajir lebih kokoh lagi, kita bisa menambahkan bambu panjang yg diletakkan
  • 3. di bagian pucuk segitiga antara bambu atau kayu yg menyilang, mengikuti barisan ajir-ajir di belakangnya. b) Pemangkasan Pemangkasan yg dilakukan pada tanaman melon bertujuan untuk memelihara cabang sesuai dengan yg dikehendaki. Tinggi tanaman dibuat rata-rata antara titik ke-20 sampai ke-25 (bagian ruas, cabang atau buku dari tanaman tersebut). Pemangkasan dilakukan kalau udara cerah & kering, supaya bekas luka tidak diserang jamur. Waktu pemangkasan dilakukan setiap 10 hari sekali, yg paling awal dipangkas adalah cabang yg dekat dengan tanah & sisakan dua helai daun, kemudian cabang-cabang yg tumbuh lalu dipangkas dengan menyisakan 2 helai daun. Pemangkasan dihentikan, jika ketinggian tanamannya sudah mencapai pada cabang ke-20 atau 25. 7. HAMA & PENYAKIT 7.1. Hama 1. Kutu aphids (Aphis gossypii Glover ) o Ciri: Hama ini mempunyai getah cairan yg mengandung madu & di lihat dari kejauhan mengkilap. Hama ini menyerang tanaman melon yg ada di lahan penanaman. Aphids muda yg menyerang melon berwarna kuning, sedangkan yg dewasa mempunyai sayap & berwarna agak kehitaman. o Gejala: daun tanaman menggulung & pucuk tanaman menjadi kering akibat cairan daun yg dihisap hama. o Pengendalian: 1. gulma harus selalu dibersihkan agar tidak menjadi inang hama; 2. tanaman yg terserang parah harus disemprot secara serempak dengan insektisida Perfekthion 400 EC (dimethoate) dengan konsentrasi 1,0–2,0 ml/liter; 3. tanaman yg telah terjangkit virus harus dicabut & dibakar (dimusnahkan). 2. Thirps (Thirps parvispinus Karny) o Ciri: Hama ini menyerang saat fase pembibitan sampai tanaman dewasa. Nimfa thirps berwarna kekuning-kuningan & thirps dewasa berwarna coklat kehitaman. Thirps berkembang biak sangat cepat secara partenogenesis (mampu melahirkan keturunan meskipun tidak kawin). Serangan dilakukan di musim kemarau. o Gejala: daun-daun muda atau tunas-tunas baru menjadi keriting, & bercaknya kekuningan; tanaman keriting & kerdil serta tidak dapat membentuk buah secara normal. Kalau gejala ini timbul harus diwaspadai karena telah tertular virus yg dibawa hama thirps. o Pengendalian: menyemprot dengan racun kontak, 3–4 hari sekali. 7.2. Penyakit 1. Layu bakteri o Penyebab: bakteri Erwina tracheiphila E.F.Sm. Penyakit ini dapat disebarkan dengan perantara kumbang daun oteng-oteng (Aulacophora femoralis Motschulsky).
  • 4. o Gejala: daun & cabang layu & terjadi pengkerutan pada daun, warna daun menguning, mengering & akhirnya mati; daun tanaman layu satu per satu, meskipun warnanya tetap hijau, kemudian tanaman layu secara keseluruhan. Apabila batang tanaman yg dipotong melintang akan mengeluarkan lendir putih kental & lengket bahkan dapat ditarik seperti benang. o Pengendalian: 1. sebelum ditanami, lahan disterilisasi dengan Basamid G dengan dosis 40 g/m 2 ; 2. benih di rendam dalam bakterisida Agrimyciin (oxytetracycline & streptomycin sulfate) atau Agrept (streptomycin sulfate) dengan konsentrasi 1,2 gram/liter ; 3. penyemprotan bakterisida ini pada umur 20 HST 2. Penyakit busuk pangkal batang (gummy stem bligt) o Penyebab: Cendawan Mycophaerekka melonis (Passerini) Chiu et Walker. o Gejala: pangkal batang yg terserang mula-mula seperti tercelup minyak kemudian keluar lendir berwarna merah coklat & kemudian tanaman layu & mati; daun tanaman yg terserang akan mengering apabila diremas seperti kerupuk & berbunyi kresek-kresek apabila diterpa angin. o Pengendalian: penggunaan mulsa PHP untuk mencegah kelembaban di sekitar pangkal batang & mencegah luka di perakaran maupun pangkal batang karena penyiangan; daun-daun tanaman yg terserang dibersihkan lalu disemprot dengan fungisida Derasol 500 SC (carbendazim) dengan konsentrasi 1–2 ml/liter; pangkal batang yg terserang dioles dengan larutan fungisida Calixin 750 EC (tridemorph) dengan konsentrasi 5 m/liter. 7.3. Gulma Gulma (tumbuhan pengganggu) merugikan tanaman, karena bersaing zat hara, tempat tumbuh & cahaya. Pencabutan gulma harus dilakukan sejak tumbuhan masih kecil, karena jika sudah besar akan merusak perakaran tanaman melon. 8. PANEN 8.1. Ciri & Umur Panen 1. Tanda/ciri Penampilan Tanaman Siap Panen 1. Ukuran buah sesuai dengan ukuran normal 2. Serat jala pada kulit buah sangat nyata/kasar 3. Warna kulit hijau kekuningan. 2. Umur Panen + 3 bulan setelah tanam. 3. Waktu Pemanenan yg baik adalah pada pagi hari. 8.2. Cara Panen 1. Potong tangkai buah melon dengan pisau, sisakan minimal 2,0 cm untuk memperpanjang masa simpan buah.
  • 5. 2. Tangkai dipotong berbentuk huruf “T”, maksudnya agar tangkai buah utuh & kedua sisi atasnya merupakan tangkai daun yg telah dipotong daunnya. 3. Pemanenan dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yg benar-benar telah siap dipanen. 4. Buah yg telah dipanen dikumpulkan disuatu tempat untuk disortir. Kerusakan buah akibat terbentur/cacat fisik lainnya, sebaiknya dihindari karena akan mengurangi harga jual terutama di swalayan. 8.3. Periode Panen Panen dilakukan secara bertahap, dengan mengutamakan buah yg benar-benar telah siap panen. Seandainya dalam jangka waktu 3-5 bulan mendatang harga melon diramalkan jatuh. Maka alternatif untuk rotasi tanaman yg dapat menggunakan lahan bekas menanam melon adalah cabai. Karena lahan yg tersedia tidak perlu diubah. Hanya mulsa PHP dibuka & dosis pemupukan ditambahkan 50%. Bila dalam jangka waktu 4 bulan berikutnya dinyatakan harga melon meningkat, maka lahan bekas sawah ditanami padi terlebih dahulu untuk satu musim tanam. Alasannya adalah dari segi kormesial tanaman padi kurang menguntungkan, tapi dari segi pemutusan siklus hidup hama & penyakit sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan karena hama & penyakit yg mengisap oksigen (aerob) akan mati dengan kondisi tanah yg terendam air (anaerob). Setelah menanam padi selesai, tanaman melon yg ditanam akan berproduksi tinggi dengan risiko serangan hama & penyakit yg lebih rendah. 8.4. Prakiraan Produksi Untuk mengetahui jumlah produksi yg akan dihasilkan bagian pemasaran harus melakukan penelitian pasar. Untuk luas satu hektar tanaman melon diperkirakan akan menghasilkan buah melon 10–15 ton, maka memanennya harus dilakukan secara bertahap. Misalnya minggu I menanam seluas 2.000 m 2 , minggu II menanam seluas 2.000 m 2 , & seterusnya. Hal ini untuk tingkat kontinuitas produksi akan tercapai & resiko tidak terjualnya buah melon akan terhindar. 9. PASCAPANEN Pascapanen merupakan serangkaian kegiatan yg dilakukan setelah melon dipanen. Kesalahan penanganan dalam pascapanen akan mempengaruhi kwalitas/penampilan buah melon. 9.1. Pengumpulan Buah-buah melon yg telah dipanen dikumpulkan pada suatu tempat untuk segera disortir. Saat panen kerusakan buah sebaiknya dihindari akibat terbentur atau cacar fisik lainnya, karena akan mengurangi harga jual terutama untuk konsumsi pasar swalayan. 9.2. Penyortiran & Penggolongan Melon yg telah dipanen, diangkut & dikumpulkan di suatu tempat kemudian di sortasi. Buah yg sehat & utuh dipisahkan dari buah yg cacat fisik maupun cacat karena serangan hama & penyakit. Buah melon yg berkualitas bagus kemudian di lakukan penggolongan melon berdasarkan tiga kelas. 1. Kelas M1 yaitu melon berbobot 1,5 kg/lebih jaring berbentuk sempurna. 2. Kelas M2 yaitu melon berbobot 1–1,5 kg jaringnya terbentuk hanya 70% saja.
  • 6. 3. Kelas M3 yaitu bobot buahnya bervariasi dengan jaring sedikit atau tidak berbentuk sama sekali. Hal ini terjadi karena tanaman belum saatnya dipanen tapi telah mati terlebih dahulu akibat serangan hama. 9.3. Penyimpanan Buah melon yg sudah dipetik, tidak boleh ditumpuk satu sama lain, & buah yg belum terangkut dapat disimpan dalam gudang penyimpanan. Buah ditata secara rapi dengan dilapisi jerami kering. Tempat penyimpanan buah harus bersih, kering & bebas dari hama seperti kecoa atau tikus. Melon yg sudah terlalu masak jangan disatukan dengan buah yg setengah masak (mengkal). Bila ada buah yg mulai busuk harus di jauhkan dari tempat penyimpanan. 9.4. Pengemasan & Pengangkutan Kemasan untuk melon dapat dibuat dari kayu biasa & banyak memiliki lubang angin. Cara menyusunnya, bagian dasar kotak diberi jerami kering yg cukup tebal, kemudian melon diberikan jerami juga dibagian atas buahnya. Sebelum kotak ditutup, buah melon diberi lapisan jerami lagi. Selain dari kotak, pengemasan bisa juga menggunakan rajutan benang yg mirip jala, kemudian dimasukkan dalam kemasan karton. Dalam karton masih dilapisi dengan jerami kering atau kertas hancuran. Dengan kemasan seperti ini akan lebih terjamin dibanding dengan menggunakan kotak dari kayu (cara tradisional). Kendaraan yg digunakan untuk mengangkut buah melon yg akan dibawa ke pasar tergantung jarak yg ditempuh. Buah yg akan di ekspor biasanya dipak secara khusus dengan peti kemas yg terbuat dari kayu, karton atau kotak plastik. Di kargo pesawat, peti kemas melon dimasukkan ke dalam kontainer pendingin agar buah tetap segar jika sampai ke tempat tujuan. 10. STANDAR PRODUKSI 10.1. Ruang Lingkup Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya, khususnya petani melon, Pemerintah menetapkan kebijaksanaan dalam memilih urutan jenis tanaman pertanian/hortikultura. Dalam ruang lingkup berikut telah disusun beberapa pedoman sebagai berikut: 1. Mengutamakan jenis tanaman melon yg bernilai ekonomi tinggi, untuk meningkatkan pendapatan petani melon, baik untuk konsumsi dalam maupun luar negeri 2. Mengutamakan jenis tanaman yg dapat memberi kesempatan tenaga kerja lebih banyak. 3. Mengutamakan jenis tanaman melon yg mempunyai prospek pasar & pemasaran yg baik. 4. Mengutamakan jenis tanaman melon yg dapat mempertinggi nilai gizi masyarkat. 10.2. Diskripsi Berdasarkan uraian diatas, tanaman melon merupakan salah satu tanaman prioritas utama yg perlu mendapatkan perhatian diantara tanaman-tanaman hortikultura. Buah melon mempunyai harga yg relatif lebih tinggi dibanding tanaman hortikultura pada umumnya. Hal ini memberi banyak keuntungan kepada petani atau pengusaha pertanian tanaman melon. & ini memungkinkan adanya perbaikan tata perekonomian Indonesia, khususnya dari bidang pertanian.
  • 7. 10.3. Klasifikasi & Standar Mutu Untuk klasifikasi standar mutu & syarat produk yg berlaku dipasaran maka kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Melon yg diproduksi harus diberi merek, yaitu dengan menempelkan stiker pada buah; 2. Kepercayaan yg telah diberikan oleh pelanggan harus dijaga; 3. Pangsa pasar harus diperkuat, & kontinuitas (keberlanjutan) produksi melon harus dijaga; 4. Buah melon yg berkualitas (kelas M1) harus dikemas sedemikian rupa untuk memberikan kepuasan pelanggan. 10.4. Pengambilan Contoh Dalam pengambilan contoh untuk penanganan produksi selanjutnya, umur melon kurang lebih 56–65 HST, buah melon yg berukuran besar mempunyai berat rata-rata 2,5 kg, ukuran sedang 1,0–2,5 kg, & ukuran kecil berat buah sekitar 400 gram. 10.5. Pengemasan Untuk pengemasan yg standar dapat menggunakan kotak kayu atau dapat juga menggunakan rajutan benang yg mirip dengan jala. Dengan kemasan rajutan benang akan lebih terjamin dibanding dengan menggunakan kotak kayu. Demikian artikel tentang Cara Budidaya Buah Melon, semoga bermanfaat.