SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
PRODUKTIVITAS TANAMAN
TROPIS TERKAIT DENGAN
PEMANFAATAN AIR
OLEH :
NAMA : PUAN HABIBAH
BP : 1920242005
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
Pendahuluan
Indonesia merupakan daerah tropika, di
di indonesia curah hujan merupakan
faktor utama bagi tersedianya air
terutama air permukaan. Air merupakan
salah satu produk yang sangat penting
dalam produk pangan. Jika air tidak
tersedia maka produksi pangan akan
terhenti. Ini berarti sumber daya air
menjadi faktor kunci untuk pertanian
berkelanjutan khususnya pertanian
beririgasi.
Air adalah semua air yang terdapat di atas maupun di bawah
permukaan tanah. Air dalam pengertian ini termasuk air permukaan,
air tanah, air hujan dan air laut yang dimanfaatkan didarat. Sedangkan
sumberdaya air adalah air dan semua potensi yang terdapat pada air,
sumber air, termasuk sarana dan prasarana pengairan yang dapat
dimanfaatkan, namun tidak termasuk kekayaan hewani yang ada di
dalamnya (D.Suharjito & M, 2004)
Fungsi Air Bagi Tanaman
• Sebagai bahan/komponen proses fotosintesa
• Sebagai bahan penyusunan jaringan tanaman
• Sebagai pelarut unsur-unsur hara di dalam tanah
• Sebagai pengangkut unsur-unsur hara dari akar ke daun dan
mengangkut gula (pati) dari daun ke bagaian tanaman.
Berdasarkan Ketersediaan Air Yang Dimilikinya, Tipe Habitat Tumbuh-tumbuhan
Di Alam Dibagi Menjadi Tiga, Yaitu Xeric, Mesic, dan Hydrics.
Xerophytes meliputi sejumlah spesies tumbuhan yang mampu beradaptasi
di habitat yang pasokan airnya sangat kurang, misalnya di daerah padang
pasir, dan bukit pasir. Kelompok tumbuhtumbuhan ini melakukan berbagai
modiikasi agar dapat hidup di habitatnya misalnya:
1. Modiikasiakar, dengan menghasilkan akar tunggang yang
panjang agar dapat menjangkau air tanah yang jauh di dalam, misalnya
pada Alhagi sp. (Fabaceae).
2. Modifikasi daun, untuk mengurangi transpirasi atau sebagai
penyimpan air, misalnya: menguramgi ukuran daun, pada Acacia dan
Prosopis; epidermis daun ditutupi oleh rambut-rambut halus contohnya
pada Calotropis, multiple epidermis dan sunken stomata pada Nerium;
daun berbentuk duri pada Opuntia dan Euphorbia.
3. Modiikasibatang, menjadi tebal dan berdaging untuk penyimpan
air, serta epidermisnya ditutupi lapisan lilin untuk mengurangi
kehilangan air pada Opuntia
Mesophytes adalah jenis tumbuhan yang mendiami habitat
dengan kondisi air, suhu, dan kelembaban rata-rata (moderat).
Mereka memiliki karakteristik moderat, yaitu sifat antara
Xerophytes dan Hydrophytes. Ciri-ciri umumnya adalah: sistem
perakarannya berkembang baik (dengan akar tunggang pada
dikotil dan akar serabut pada monokotil), batangnya kokoh dan
bercabang,daunnya berkloroil dan dilapisikutikula serta
memiliki stomata. Contohnya adalah sebagian dari tanaman liar,
dan tanaman budidaya (mangga, jagung, tomat, gandum, dan
lainnya
Hydrophytes adalah kelompok tumbuh-tumbuhan yang hidup di
tempat yang sangat basah. Dapat mengambang, berakar dan
mengambang, atau terendam di berbagai kedalaman air.
Beberapa bentuk adaptasi yang dilakukannya, antara lain:
1) Sistem akar, kurang berkembang misalnya Eichhornia, atau
tidak berkembang seperti pada Ceratophyllum;
2) Batang, mengalami reduksi pada Lemna (duckweed), atau
mungkin panjang, ramping, leksibel dan kenyal seperti
pada Nelumbo (lotus). Berbentuk spons, dengan ruang
udara besar agar dapat mengapung;
3) Daun, tipis dan halus seperti pada Hydrilla, atau berbentuk
pita seperti Vallisneria.
PERANAN AIR BAGI PERTUMBUHAN TANAMAN
Sebagai
bahan/komponen
proses
fotosintesis
Sebagai bahan
penyusun
jaringan tanaman
Sebagai pelarut
unsur-unsur hara
dari akar
Sebagai pengakut
unsur hara dari
akar ke daun
Bentuk Air
Air Kapiler
Air tidak tersedia
Terletak antara titik layu tetap (batas
bawah) dan kapasitas lapangan (batas
atas)
Air higroskopis (kurang dari titik layu
tetap) dan air gravitasi (di atas
kapasitas lapangan)
Air pada kapasitas Lapang
• Adanya imbangan antara pori makro dg mikro
• Sebagian besar nutrisi dalam bentuk terlarut
• Permukaan akar memiliki luasan terbesar untuk menjalankan proses
difusi ion dan aliran masa ion
Air membatasi pertumbuhan
• Jumlahnya terlalu banyak
(menimbulkan genangan) sering
menimbulkan cekaman aerasi
• Jumlahnya terlalu sedikit, sering
menimbulkan cekaman kekeringan
• Diperlukan upaya pengaturan
lengas tanah supaya optimum,
melalui pembuatan saluran
drainase (mencegah terjadinya
genangan) maupun saluran irigasi
(mencegah cekaman kekeringan)
• Air hujan dan irigasi masuk ke
tanah lewat infiltrasi, mengisi pori
mikro tanah, tertahan sebagai
lengas
• Air tanah memiliki energi kinetik
dan potensial
• Energi kinetik sangat rendah,
bergerak sangat lambat
• Energi potensial tinggi,
penjumlahan dari potensial
gravitasi, potensial matrik,
potensial tekanan, dan potensial
solut
Kapasitas Lapangan
• Seluruh pori mikro terisi air
• Batas atas air tersedia bagi
tanaman
• Diukur berdasarkan kandungan
lengas setelah tanah jenuh
dibiarkan bebas terdrainasi
selama 2 – 3 hari
• Cara lain: ditentukan pada tanah
jenuh yang mengalami tekanan
pada 0.01 Mpa (pasiran) – 0.033
Mpa (lempungan)
Titik Layu Tetap
• Air yang ada berupa air higroskopis
• Batas bawah air tersedia
• Ditentukan dengan mengukur
kandungan lengas pada saat
tanaman indikator layu, dan tidak
dapat segar kembali setelah
dibiarkan semalam di udara basah
• Cara lain: dengan mengukur
kandungan lengas dari tanah jenuh
setelah diberi tekanan 1.5 Mpa di
alat piring tekan
Genangan
• Kandungan lengas tanah di atas kapasitas lapangan
• Menimbulkan dampak yang buruk terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman
• Dampak genangan: menurunkan pertukaran gas antara tanah dan udara
yang mengakibatkan menurunnya ketersediaan O2 bagi akar, menghambat
pasokan O2 bagi akar dan mikroorganisme (mendorong udara keluar dari
pori tanah maupun menghambat laju difusi)
• Pada kondisi genangan, < 10% volume pori yang berisi udara
• Sebagian besar tanaman pertumbuhan akarnya terhambat bila < 10%
volume pori yang berisi udara dan laju difusi O2 kurang dari 0.2
ug/cm2/menit
• Keadaan lingkungan kekurangan O2 disebut hipoksia, dan keadaan
lingkungan tanpa O2 disebut anoksia (mengalami cekaman aerasi)
Genangan
• Kondisi anoksia tercapai pada jangka waktu 6 – 8 jam setelah
genangan, karena O2 terdesak oleh air dan sisa O2 dimanfaatkan oleh
mikroorganisme
• Pada kondisi tergenang, kandungan O2 yang tersisa di tanah lebih
cepat habis bila ada tanaman
• Laju difusi O2 di tanah basah 20000 kali lebih lambat dibandingkan di
udara
• Laju penurunan O2 dipengaruhi oleh tekstur tanah
• Genangan selain menimbulkan penurunan difusi O2 masuk ke pori juga
akan menghambat difusi gas lainnya, misal keluarnya CO2 dari pori tanah.
CO2 terakumulasi di pori, pada tanah yang baru saja tergenang 50% gas
terlarut adalah CO2, sebagian tanaman tidak mampu menahan keadaan
tersebut
• dampak kelebihan konsentrasi CO2 mempunyai pengaruh lebih kecil
dibandingkan defisiensi O2
• Genangan mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan biologi tanah
• Struktur tanah rusak, daya rekat agregat lemah, penurunan potensial
redoks, peningkatan pH tanah masam, penurunan pH tanah basa,
perubahan daya hantar dan kekuatan ion, perubahan keseimbangan hara
• Tanaman yang tergenang menunjukkan gejala klorosis khas kahat N
• Kekahatan N terjadi karena penurunan ketersediaan N maupun penurunan
penyerapannya
Kekeringan
• Kekeringan menimbulkan cekaman bagi tanaman yang tidak tahan
kering
• Kekeringan terjadi jika lengas tanah lebih rendah dari titik layu tetap
• Kondisi di atas timbul karena tidak adanya tambahan lengas baik dari
air hujan maupun irigasi sementara evapotranspirasi tetap
berlangsung
• Cekaman kekeringan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu:
a. Cekaman ringan :jika potensial air daun menurun 0.1 Mpa atau
kandungan air nisbi menurun 8 – 10 %
b. Cekaman sedang: jika potensial air daun menurun 1.2 s/d 1.5 Mpa
atau kandungan air nisbi menurun 10 – 20 %
c. Cekaman berat: jika potensial air daun menurun >1.5 Mpa atau
kandungan air nisbi menurun > 20%
Apabila tanaman kehilangan lebih dari separoh air jaringannya
dapat dikatakan bahwa tanaman mengalami kekeringan
• Pertumbuhan dan hasil tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh
cekaman kekeringan, merupakan hasil integrasi dari semua pengaruh
cekaman pada proses fotosintesis, respirasi, metabolisme
pertumbuhan, dan reproduksi
• Proses fisiologis untuk mengetahui dampak kekeringan yang dapat
diukur: tekanan turgor, bukaan stomata, laju metabolisme, kerusakan
enzim, dan kerapatan akar
• Faktor yang mempengaruhi penurunan pertumbuhan secara langsung
bukan potensial air, tetapi potensial osmotik atau tekanan turgor.
• Tekanan turgor sel tanaman akan mempengaruhi aktivitas fisiologis antara
lain pengembangan daun, bukaan stomata, fotosintesis, dan pertumbuhan
akar
• Pada tanaman yang tahan cekaman kekeringan, tekanan turgor daun tetap
dipertahankan meskipun kandungan lengas tanah maupun air jaringan
menurun. Hal ini terjadi melalui penurunan potensial osmotik daun yang
disebut penyesuaian osmotik
• Penyesuaian osmotik dapat dilakukan melalui akumulasi atau sintesis zat
terlarut yang menurunkan potensial solut dan mempertahankan turgor sel
Sumber air potensial
a. Sungai
kegiatan pemanfaatan sungai yeng berlangsung selama ini sebagian besar masih
dilakukan dengan cara kurang memperhatikan kelestarian dan kepentingan umum.
Hal ini ditandai dengan kondisi-kondisi yang salah satunya ialah hilangnya sebagian
besar tumbuhan penutup didaerah aliran sungai bagian hulu, sehingga
mempengaruhi daya resap lahan dan meningkatkan erosi (Puslit Sumber daya Air,
2002:3 ). Menurut Puslit Sumber daya Air, (2002:3) sungai sebagai sumber air yamg
mempunyai sejumlah potensi yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan
manusia. Manfaat sungai sebagai sumber air diantaranya adalah:
1) Sebagai sumber penghidupan dan kehidupan, air dibutuhkan manusia.
2) Sungai juga dapat dijadikan sarana transportasi untuk mendukung mobilitas
manusia.
3) Sungai berfungsi sebagai sumber protein hewani yang hidup di dalamnya,
seperti ikan.
4) Sungai berfungsi untuk mengairi pertanian (irigasi).
b. Waduk atau Danau
Selain sungai, keberadaan waduk dan danau merupakan potensi dari
sumberdaya air yang memberikan manfaat bagi kelangsungan manusia.
Danau terbentuk secara alamiah oleh proses geologi, baik tektonisme
maupun vulkanisme, sedangkan waduk merupakan buatan manusia
dengan membuat tanggul atau bendungan sehingga air sungai naik dan
menggenangi daerah sekitar yang memiliki ketinggian yang sama.
Manfaat Air dalam bidang pertanian
Dalam kegiatan budidaya pertanian baik dalam pengembangan pangan,
holtikultura, peternakan mapun perkebunan, ketersediaan air merupakan
faktor yang sangat strategis. Tanpa adanya dukungan ketersediaan air yang
sesuai dengan kebutuhan baik dalam dimensi jumlah, mutu, ruang maupun
waktunya, maka dapat dipastikan kegiatan budidaya tersebut akan berjalan
dengan tidak optimal. Selain itu yang paling penting adalah manusia sangat
membutuhkan air untuk memenuhi segala kebutuhannya. Oleh karena itu,
perlu dilakukannya pengembangan sumber-sumber air. Sebagaimana
diketahui, setiap daerah indonesia tidak seluruhnya mendapatkan curah
hujan yang sama, dengan demikian akan terdapat dua daerah ada yang
curah hujannya telah mampu mencukupi kebutuhan pengairan dan ada
daerah dengan lahan yang memerlukan pengairan (irigasi) bagi
pertaniannya. Untuk itu diperlukan pengelolaan air agar air yang tersedia
mampu digunakan seefektif dan seefisien mungkin agar mampu memenuhi
kebutuhan pertanian, dll.
Kedaan pertanian Indonesia
Lahan kering di Indonesia 33,3 juta Ha, dengan sebagian besar
lahan tersebut beriklim kering tipe D dan E berdasarkan
klasifikasi zona iklim Oldemen. Selain fakta tersebut, saat ini
kekeringan mulai melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
Ratusan ribu ha tanaman pangan, terutama padi, di Pulau Jawa
terancam. Luas lahan padi yang potensial gagal panen terus
bertambah seiring dengan musim kemarau yang berubah pola.
Manfaat irigasi Bagi lahan pertanian
Diperkirakan sekitar 68% air di dunia
digunakan sebagai keperluan irigasi.
Hal ini wajar karena air memiliki
banyak sekali manfaat di bidang
pertanian, yaitu antara lain sebagai
berikut:
1. Membantu membasahi tanah
pertanian. air yang dialirkan menuju
lahan pertanian menjadi basah
sehingga akan memudahkan untuk
ditanami. Selain itu, tanah yang
basah oleh air juga dapat
memudahkan petani untuk
membajak sawah sebelum dilakukan
penanaman tanaman pertanian.
2. Membantu menyuburkan tanah
pertanian Tanah pertanian yang telah di
basahi oleh air akan menjadi subur
karena air dari sumber pertanian yang
dialirkan ke lahan pertanian tersebut
kaya akan lumpur dan berbagai unsur
hara lainnya.
3. Membantu penyerapan unsur hara
tanaman pertanian. Air dapat
membantu dalam proses penyerapan
unsur hara dari dalam tanah oleh akar
tanaman pertanian.
Manfaat Irigasi untuk Lahan Pertanian
4. Membantu sistem metabolisme tanaman pertanian
Setelah unsur hara diserap oleh akar, air juga membantu mengangkut
unsur hara ke seluruh organ tanaman. Air juga membantu
mempelancar metabolisme pada proses fotosintesis tanaman lalu
mengangkat hasilnya keseluruh tubuh.
5. Mengisi cairan tubuh tanaman pertanian
Air yang dialirkan dari danau, bendungan, sungai maupun sumber air
lainnya.
Surjan Sebagai Pemanfaatan Lahan Suboptimal
Lahan sub optimal merupakan lahan terdegradasi yang mempunyai kesuburan rendah dan tidak mampu
mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Lahan yang termasuk dalam kategori lahan sub
optimal diantaranya adalah lahan kering, rawa lebak, dan lahan pasang surut. Untuk mensiasati
pemanfaatan lahan sub optimal tersebut, saat ini pemerintah telah menggalakkan kembali teknologi lama
yang pernah digunakan yaitu Surjan.
Surjan adalah sistem penanaman yang dicirikan dengan
perbedaan tinggi permukaan bidang tanam pada suatu
luasan lahan. Dalam praktiknya, sebagian tanah lapisan
atas diambil atau digali kemudian digunakan untuk
meninggikan bidang tanah di sampingnya secara
memanjang.Sederhananya, bila pada sistem tanam
monokultur luas galengannya hanya kurang dari 0,5 meter
dan tinggi 30 cm, maka sistem surjan memiliki lebar
galengan lebih dari 1 meter sehingga petani bisa
menanami galengan dengan berbagai komoditas lain.
Dengan perbedaan tinggi, bidang yang tinggi dapat
ditanami sayur, buah, rumput, atau palawija lainnya,
sedangkan bidang yang rendah dapat ditanami dengan
padi.
Teknologi yang tepat juga diperlukan dalam
mengurangi dampak kerusakan tanaman
akibat pirit yang teroksidasi. Salah satunya
adalah dengan membuat surjan secara
bertahap dari lebar satu meter pada
periode penanaman yang pertama dan
dapat dilanjutkan memperlebar surjan pada
periode penanaman selanjutnya. Sistem ini
terbukti mampu meningkatkan keuntungan
usaha tani di lahan rawa pasang surut yang
awalnya tidak ideal digunakan sebagai
media tumbuh tanaman budi daya.
Kesimpulan
• Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, Air adalah
semua air yang terdapat di atas maupun di bawah permukaan tanah.
Air dalam pengertian ini termasuk air permukaa, air tanah, air hujan
dan air laut yang dimanfaatkan didarat. Sedangkan sumberdaya air
adalah air dan semua potensi yang terdapat pada air, sumber air,
termasuk sarana dan prasarana pengairan yang dapat
dimanfaatkan, namun tidak termasuk kekayaan hewani yang ada di
dalamnnya (D.Suharjito & M, 2004).
• Air tidak bisa dilepaskan dari kata pertanian. Karena tanpa air,
pertanian tidak berarti apa-apa. Tetapi jika pertanian juga kelebihan
pasokan air, hal itu akan berdampak buruk terhadap perkembangan
tanaman. Jadi, air juga dapat difungsikan sebagai indikator.
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan Marginal
Laporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan MarginalLaporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan Marginal
Laporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan MarginalNidya Maula N.
 
Jenis jenis irigasi fungsi kelebihan
Jenis jenis irigasi fungsi kelebihanJenis jenis irigasi fungsi kelebihan
Jenis jenis irigasi fungsi kelebihanAris Pamungkas
 
Biologi gulma gulma kiambang
Biologi gulma   gulma kiambangBiologi gulma   gulma kiambang
Biologi gulma gulma kiambangRaden Angga
 
Materi Biosfer BAB 1 kelas XI IPS
Materi Biosfer BAB 1 kelas XI IPSMateri Biosfer BAB 1 kelas XI IPS
Materi Biosfer BAB 1 kelas XI IPSAdam Maulana Aji
 
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikPenanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikJennie Ong
 
Media dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponikMedia dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponikJennie Ong
 
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaan
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaanHidroponik , solusi pertanian di perkotaan
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaanDeli Hidro
 
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula Belajar Bareng Hidroponik
 
hidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nkhidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nkmartia nurfa
 
ekosistem kuatik dan ekosistem buatan (nendra, nurlita, nurul xii tkj)
ekosistem kuatik dan ekosistem buatan (nendra, nurlita, nurul xii tkj)ekosistem kuatik dan ekosistem buatan (nendra, nurlita, nurul xii tkj)
ekosistem kuatik dan ekosistem buatan (nendra, nurlita, nurul xii tkj)Nurlita Yuliandari
 
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
 PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERINGDzuhri06
 
Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuan
Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuanEvaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuan
Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuanmuhammadzain158
 

What's hot (20)

Biosfer
BiosferBiosfer
Biosfer
 
09 hidroponik
09   hidroponik09   hidroponik
09 hidroponik
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Laporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan Marginal
Laporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan MarginalLaporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan Marginal
Laporan Praktikum Budidaya Tanaman pada Lahan Marginal
 
Transpirasi
Transpirasi Transpirasi
Transpirasi
 
Jenis jenis irigasi fungsi kelebihan
Jenis jenis irigasi fungsi kelebihanJenis jenis irigasi fungsi kelebihan
Jenis jenis irigasi fungsi kelebihan
 
Biologi gulma gulma kiambang
Biologi gulma   gulma kiambangBiologi gulma   gulma kiambang
Biologi gulma gulma kiambang
 
Unsur hara dan mekanisme
Unsur hara dan mekanismeUnsur hara dan mekanisme
Unsur hara dan mekanisme
 
Materi Biosfer BAB 1 kelas XI IPS
Materi Biosfer BAB 1 kelas XI IPSMateri Biosfer BAB 1 kelas XI IPS
Materi Biosfer BAB 1 kelas XI IPS
 
biosfer ?
biosfer ?biosfer ?
biosfer ?
 
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan AeroponikPenanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
Penanaman Cara Hidroponik dan Aeroponik
 
Deskripsi bioekologis
Deskripsi bioekologisDeskripsi bioekologis
Deskripsi bioekologis
 
Media dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponikMedia dan jenis tanaman hidroponik
Media dan jenis tanaman hidroponik
 
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaan
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaanHidroponik , solusi pertanian di perkotaan
Hidroponik , solusi pertanian di perkotaan
 
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula Sebuah Catatan Kecil tentang  Hidroponik untuk Pemula
Sebuah Catatan Kecil tentang Hidroponik untuk Pemula
 
hidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nkhidroponik lengkap #by : m_nk
hidroponik lengkap #by : m_nk
 
ekosistem kuatik dan ekosistem buatan (nendra, nurlita, nurul xii tkj)
ekosistem kuatik dan ekosistem buatan (nendra, nurlita, nurul xii tkj)ekosistem kuatik dan ekosistem buatan (nendra, nurlita, nurul xii tkj)
ekosistem kuatik dan ekosistem buatan (nendra, nurlita, nurul xii tkj)
 
Hidroponik
HidroponikHidroponik
Hidroponik
 
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
 PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
PELESTARIAN SUMBER DAYA LAHAN KERING
 
Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuan
Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuanEvaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuan
Evaluasi lahan dan_klasifikasi_kemampuan
 

Similar to produktivitas tanaman tropis terkait dengan air

5_hubungan_air_tanaman.ppt
5_hubungan_air_tanaman.ppt5_hubungan_air_tanaman.ppt
5_hubungan_air_tanaman.pptLantip1
 
hub air dg pertumbuhan
hub air dg pertumbuhanhub air dg pertumbuhan
hub air dg pertumbuhanMigasSragen
 
hub air, tanah dan tanaman
hub air, tanah dan tanamanhub air, tanah dan tanaman
hub air, tanah dan tanamanMigasSragen
 
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi PertanianHubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi PertanianYahya M Aji
 
Penyerapan air dan evapotranspirasi
Penyerapan air dan evapotranspirasiPenyerapan air dan evapotranspirasi
Penyerapan air dan evapotranspirasiYeyen Hito
 
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)Bondan the Planter of Palm Oil
 
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-2.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-2.pptxHUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-2.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-2.pptxAgathaHaselvin
 
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)BMKG
 
PROBLEMATIKA HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN.pdf
PROBLEMATIKA HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN.pdfPROBLEMATIKA HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN.pdf
PROBLEMATIKA HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN.pdfZianfaradis2
 
FISTUM_3. HTAT.pdf
FISTUM_3. HTAT.pdfFISTUM_3. HTAT.pdf
FISTUM_3. HTAT.pdfWan Na
 
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAinal Chaza
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
TranspirasiAstri
 
Dasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanDasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanMr.Mahmud
 
Modul M3KB1 TKP - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
Modul M3KB1 TKP - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianModul M3KB1 TKP - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
Modul M3KB1 TKP - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPGHybrid1
 
Agroekosistem pengaruh faktor lingkungan tanah, air, dan udar) terhadap pertu...
Agroekosistem pengaruh faktor lingkungan tanah, air, dan udar) terhadap pertu...Agroekosistem pengaruh faktor lingkungan tanah, air, dan udar) terhadap pertu...
Agroekosistem pengaruh faktor lingkungan tanah, air, dan udar) terhadap pertu...Ahwal Dejiro
 
Bab hidosfer
Bab hidosferBab hidosfer
Bab hidosferjgesik
 

Similar to produktivitas tanaman tropis terkait dengan air (20)

5_hubungan_air_tanaman.ppt
5_hubungan_air_tanaman.ppt5_hubungan_air_tanaman.ppt
5_hubungan_air_tanaman.ppt
 
hub air dg pertumbuhan
hub air dg pertumbuhanhub air dg pertumbuhan
hub air dg pertumbuhan
 
hub air, tanah dan tanaman
hub air, tanah dan tanamanhub air, tanah dan tanaman
hub air, tanah dan tanaman
 
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi PertanianHubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
Hubungan Drainase, Tanah, Produksi Pertanian
 
Penyerapan air dan evapotranspirasi
Penyerapan air dan evapotranspirasiPenyerapan air dan evapotranspirasi
Penyerapan air dan evapotranspirasi
 
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
Ringkasan perkuliahan semester 1 pengantar ilmu pertanian (bagian 3)
 
Imbisisi
ImbisisiImbisisi
Imbisisi
 
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-2.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-2.pptxHUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-2.pptx
HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR-2.pptx
 
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
Hub tanah-air-tumbuhan (kelompok 7)
 
PROBLEMATIKA HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN.pdf
PROBLEMATIKA HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN.pdfPROBLEMATIKA HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN.pdf
PROBLEMATIKA HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN.pdf
 
FISTUM_3. HTAT.pdf
FISTUM_3. HTAT.pdfFISTUM_3. HTAT.pdf
FISTUM_3. HTAT.pdf
 
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
 
Air tanah
Air tanahAir tanah
Air tanah
 
Transpirasi
TranspirasiTranspirasi
Transpirasi
 
Dasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanamanDasar ilmu tanaman
Dasar ilmu tanaman
 
pengairan 1.ppt
pengairan 1.pptpengairan 1.ppt
pengairan 1.ppt
 
Modul M3KB1 TKP - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
Modul M3KB1 TKP - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianModul M3KB1 TKP - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
Modul M3KB1 TKP - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
 
Agroekosistem pengaruh faktor lingkungan tanah, air, dan udar) terhadap pertu...
Agroekosistem pengaruh faktor lingkungan tanah, air, dan udar) terhadap pertu...Agroekosistem pengaruh faktor lingkungan tanah, air, dan udar) terhadap pertu...
Agroekosistem pengaruh faktor lingkungan tanah, air, dan udar) terhadap pertu...
 
5225162002142. peranan air
5225162002142. peranan air5225162002142. peranan air
5225162002142. peranan air
 
Bab hidosfer
Bab hidosferBab hidosfer
Bab hidosfer
 

More from Puan Habibah

Efek fisiologis sitokinin
Efek fisiologis sitokininEfek fisiologis sitokinin
Efek fisiologis sitokininPuan Habibah
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan suhu
produktivitas tanaman tropis terkait dengan suhuproduktivitas tanaman tropis terkait dengan suhu
produktivitas tanaman tropis terkait dengan suhuPuan Habibah
 
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimatphotoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimatPuan Habibah
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan cahaya
produktivitas tanaman tropis terkait dengan cahayaproduktivitas tanaman tropis terkait dengan cahaya
produktivitas tanaman tropis terkait dengan cahayaPuan Habibah
 
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (Puan Habibah
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPuan Habibah
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYU
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYUPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYU
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYUPuan Habibah
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPuan Habibah
 
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit TrepaduTeknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit TrepaduPuan Habibah
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Puan Habibah
 
Konsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar LeisaKonsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar LeisaPuan Habibah
 
PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRI
PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRIPERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRI
PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRIPuan Habibah
 
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA Puan Habibah
 

More from Puan Habibah (15)

POLLEN TUBE.pptx
POLLEN TUBE.pptxPOLLEN TUBE.pptx
POLLEN TUBE.pptx
 
Efek fisiologis sitokinin
Efek fisiologis sitokininEfek fisiologis sitokinin
Efek fisiologis sitokinin
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan suhu
produktivitas tanaman tropis terkait dengan suhuproduktivitas tanaman tropis terkait dengan suhu
produktivitas tanaman tropis terkait dengan suhu
 
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimatphotoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
photoperiode dan pembungaan tanaman tropis dengan agroklimat
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan cahaya
produktivitas tanaman tropis terkait dengan cahayaproduktivitas tanaman tropis terkait dengan cahaya
produktivitas tanaman tropis terkait dengan cahaya
 
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
faktor pembatas pertumbuhan dan produksi tanaman tropis (
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYU
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYUPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYU
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN UBI KAYU
 
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar LeisaPrinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
Prinsip-prinsip ekologi dasar Leisa
 
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit TrepaduTeknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
Teknologi Budidaya Tanaman Dengan Pengendalian Hama dan Penyakit Trepadu
 
Mina padi
Mina padi Mina padi
Mina padi
 
Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan Nilai kesetaraan lahan
Nilai kesetaraan lahan
 
Konsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar LeisaKonsep EKologi dasar Leisa
Konsep EKologi dasar Leisa
 
PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRI
PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRIPERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRI
PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS AGROFORESTRI
 
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
PERTANIAN INDONESIA DAN PERMASALAHANNYA
 

Recently uploaded

Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 

Recently uploaded (11)

Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 

produktivitas tanaman tropis terkait dengan air

  • 1. PRODUKTIVITAS TANAMAN TROPIS TERKAIT DENGAN PEMANFAATAN AIR OLEH : NAMA : PUAN HABIBAH BP : 1920242005 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ANDALAS 2020
  • 2. Pendahuluan Indonesia merupakan daerah tropika, di di indonesia curah hujan merupakan faktor utama bagi tersedianya air terutama air permukaan. Air merupakan salah satu produk yang sangat penting dalam produk pangan. Jika air tidak tersedia maka produksi pangan akan terhenti. Ini berarti sumber daya air menjadi faktor kunci untuk pertanian berkelanjutan khususnya pertanian beririgasi.
  • 3. Air adalah semua air yang terdapat di atas maupun di bawah permukaan tanah. Air dalam pengertian ini termasuk air permukaan, air tanah, air hujan dan air laut yang dimanfaatkan didarat. Sedangkan sumberdaya air adalah air dan semua potensi yang terdapat pada air, sumber air, termasuk sarana dan prasarana pengairan yang dapat dimanfaatkan, namun tidak termasuk kekayaan hewani yang ada di dalamnya (D.Suharjito & M, 2004)
  • 4. Fungsi Air Bagi Tanaman • Sebagai bahan/komponen proses fotosintesa • Sebagai bahan penyusunan jaringan tanaman • Sebagai pelarut unsur-unsur hara di dalam tanah • Sebagai pengangkut unsur-unsur hara dari akar ke daun dan mengangkut gula (pati) dari daun ke bagaian tanaman.
  • 5. Berdasarkan Ketersediaan Air Yang Dimilikinya, Tipe Habitat Tumbuh-tumbuhan Di Alam Dibagi Menjadi Tiga, Yaitu Xeric, Mesic, dan Hydrics. Xerophytes meliputi sejumlah spesies tumbuhan yang mampu beradaptasi di habitat yang pasokan airnya sangat kurang, misalnya di daerah padang pasir, dan bukit pasir. Kelompok tumbuhtumbuhan ini melakukan berbagai modiikasi agar dapat hidup di habitatnya misalnya: 1. Modiikasiakar, dengan menghasilkan akar tunggang yang panjang agar dapat menjangkau air tanah yang jauh di dalam, misalnya pada Alhagi sp. (Fabaceae). 2. Modifikasi daun, untuk mengurangi transpirasi atau sebagai penyimpan air, misalnya: menguramgi ukuran daun, pada Acacia dan Prosopis; epidermis daun ditutupi oleh rambut-rambut halus contohnya pada Calotropis, multiple epidermis dan sunken stomata pada Nerium; daun berbentuk duri pada Opuntia dan Euphorbia. 3. Modiikasibatang, menjadi tebal dan berdaging untuk penyimpan air, serta epidermisnya ditutupi lapisan lilin untuk mengurangi kehilangan air pada Opuntia
  • 6. Mesophytes adalah jenis tumbuhan yang mendiami habitat dengan kondisi air, suhu, dan kelembaban rata-rata (moderat). Mereka memiliki karakteristik moderat, yaitu sifat antara Xerophytes dan Hydrophytes. Ciri-ciri umumnya adalah: sistem perakarannya berkembang baik (dengan akar tunggang pada dikotil dan akar serabut pada monokotil), batangnya kokoh dan bercabang,daunnya berkloroil dan dilapisikutikula serta memiliki stomata. Contohnya adalah sebagian dari tanaman liar, dan tanaman budidaya (mangga, jagung, tomat, gandum, dan lainnya
  • 7. Hydrophytes adalah kelompok tumbuh-tumbuhan yang hidup di tempat yang sangat basah. Dapat mengambang, berakar dan mengambang, atau terendam di berbagai kedalaman air. Beberapa bentuk adaptasi yang dilakukannya, antara lain: 1) Sistem akar, kurang berkembang misalnya Eichhornia, atau tidak berkembang seperti pada Ceratophyllum; 2) Batang, mengalami reduksi pada Lemna (duckweed), atau mungkin panjang, ramping, leksibel dan kenyal seperti pada Nelumbo (lotus). Berbentuk spons, dengan ruang udara besar agar dapat mengapung; 3) Daun, tipis dan halus seperti pada Hydrilla, atau berbentuk pita seperti Vallisneria.
  • 8. PERANAN AIR BAGI PERTUMBUHAN TANAMAN Sebagai bahan/komponen proses fotosintesis Sebagai bahan penyusun jaringan tanaman Sebagai pelarut unsur-unsur hara dari akar Sebagai pengakut unsur hara dari akar ke daun
  • 9. Bentuk Air Air Kapiler Air tidak tersedia Terletak antara titik layu tetap (batas bawah) dan kapasitas lapangan (batas atas) Air higroskopis (kurang dari titik layu tetap) dan air gravitasi (di atas kapasitas lapangan)
  • 10. Air pada kapasitas Lapang • Adanya imbangan antara pori makro dg mikro • Sebagian besar nutrisi dalam bentuk terlarut • Permukaan akar memiliki luasan terbesar untuk menjalankan proses difusi ion dan aliran masa ion
  • 11. Air membatasi pertumbuhan • Jumlahnya terlalu banyak (menimbulkan genangan) sering menimbulkan cekaman aerasi • Jumlahnya terlalu sedikit, sering menimbulkan cekaman kekeringan • Diperlukan upaya pengaturan lengas tanah supaya optimum, melalui pembuatan saluran drainase (mencegah terjadinya genangan) maupun saluran irigasi (mencegah cekaman kekeringan) • Air hujan dan irigasi masuk ke tanah lewat infiltrasi, mengisi pori mikro tanah, tertahan sebagai lengas • Air tanah memiliki energi kinetik dan potensial • Energi kinetik sangat rendah, bergerak sangat lambat • Energi potensial tinggi, penjumlahan dari potensial gravitasi, potensial matrik, potensial tekanan, dan potensial solut
  • 12. Kapasitas Lapangan • Seluruh pori mikro terisi air • Batas atas air tersedia bagi tanaman • Diukur berdasarkan kandungan lengas setelah tanah jenuh dibiarkan bebas terdrainasi selama 2 – 3 hari • Cara lain: ditentukan pada tanah jenuh yang mengalami tekanan pada 0.01 Mpa (pasiran) – 0.033 Mpa (lempungan) Titik Layu Tetap • Air yang ada berupa air higroskopis • Batas bawah air tersedia • Ditentukan dengan mengukur kandungan lengas pada saat tanaman indikator layu, dan tidak dapat segar kembali setelah dibiarkan semalam di udara basah • Cara lain: dengan mengukur kandungan lengas dari tanah jenuh setelah diberi tekanan 1.5 Mpa di alat piring tekan
  • 13. Genangan • Kandungan lengas tanah di atas kapasitas lapangan • Menimbulkan dampak yang buruk terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman • Dampak genangan: menurunkan pertukaran gas antara tanah dan udara yang mengakibatkan menurunnya ketersediaan O2 bagi akar, menghambat pasokan O2 bagi akar dan mikroorganisme (mendorong udara keluar dari pori tanah maupun menghambat laju difusi) • Pada kondisi genangan, < 10% volume pori yang berisi udara • Sebagian besar tanaman pertumbuhan akarnya terhambat bila < 10% volume pori yang berisi udara dan laju difusi O2 kurang dari 0.2 ug/cm2/menit • Keadaan lingkungan kekurangan O2 disebut hipoksia, dan keadaan lingkungan tanpa O2 disebut anoksia (mengalami cekaman aerasi)
  • 14. Genangan • Kondisi anoksia tercapai pada jangka waktu 6 – 8 jam setelah genangan, karena O2 terdesak oleh air dan sisa O2 dimanfaatkan oleh mikroorganisme • Pada kondisi tergenang, kandungan O2 yang tersisa di tanah lebih cepat habis bila ada tanaman • Laju difusi O2 di tanah basah 20000 kali lebih lambat dibandingkan di udara • Laju penurunan O2 dipengaruhi oleh tekstur tanah
  • 15. • Genangan selain menimbulkan penurunan difusi O2 masuk ke pori juga akan menghambat difusi gas lainnya, misal keluarnya CO2 dari pori tanah. CO2 terakumulasi di pori, pada tanah yang baru saja tergenang 50% gas terlarut adalah CO2, sebagian tanaman tidak mampu menahan keadaan tersebut • dampak kelebihan konsentrasi CO2 mempunyai pengaruh lebih kecil dibandingkan defisiensi O2 • Genangan mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan biologi tanah • Struktur tanah rusak, daya rekat agregat lemah, penurunan potensial redoks, peningkatan pH tanah masam, penurunan pH tanah basa, perubahan daya hantar dan kekuatan ion, perubahan keseimbangan hara • Tanaman yang tergenang menunjukkan gejala klorosis khas kahat N • Kekahatan N terjadi karena penurunan ketersediaan N maupun penurunan penyerapannya
  • 16. Kekeringan • Kekeringan menimbulkan cekaman bagi tanaman yang tidak tahan kering • Kekeringan terjadi jika lengas tanah lebih rendah dari titik layu tetap • Kondisi di atas timbul karena tidak adanya tambahan lengas baik dari air hujan maupun irigasi sementara evapotranspirasi tetap berlangsung
  • 17. • Cekaman kekeringan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu: a. Cekaman ringan :jika potensial air daun menurun 0.1 Mpa atau kandungan air nisbi menurun 8 – 10 % b. Cekaman sedang: jika potensial air daun menurun 1.2 s/d 1.5 Mpa atau kandungan air nisbi menurun 10 – 20 % c. Cekaman berat: jika potensial air daun menurun >1.5 Mpa atau kandungan air nisbi menurun > 20% Apabila tanaman kehilangan lebih dari separoh air jaringannya dapat dikatakan bahwa tanaman mengalami kekeringan
  • 18. • Pertumbuhan dan hasil tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh cekaman kekeringan, merupakan hasil integrasi dari semua pengaruh cekaman pada proses fotosintesis, respirasi, metabolisme pertumbuhan, dan reproduksi • Proses fisiologis untuk mengetahui dampak kekeringan yang dapat diukur: tekanan turgor, bukaan stomata, laju metabolisme, kerusakan enzim, dan kerapatan akar
  • 19. • Faktor yang mempengaruhi penurunan pertumbuhan secara langsung bukan potensial air, tetapi potensial osmotik atau tekanan turgor. • Tekanan turgor sel tanaman akan mempengaruhi aktivitas fisiologis antara lain pengembangan daun, bukaan stomata, fotosintesis, dan pertumbuhan akar • Pada tanaman yang tahan cekaman kekeringan, tekanan turgor daun tetap dipertahankan meskipun kandungan lengas tanah maupun air jaringan menurun. Hal ini terjadi melalui penurunan potensial osmotik daun yang disebut penyesuaian osmotik • Penyesuaian osmotik dapat dilakukan melalui akumulasi atau sintesis zat terlarut yang menurunkan potensial solut dan mempertahankan turgor sel
  • 20. Sumber air potensial a. Sungai kegiatan pemanfaatan sungai yeng berlangsung selama ini sebagian besar masih dilakukan dengan cara kurang memperhatikan kelestarian dan kepentingan umum. Hal ini ditandai dengan kondisi-kondisi yang salah satunya ialah hilangnya sebagian besar tumbuhan penutup didaerah aliran sungai bagian hulu, sehingga mempengaruhi daya resap lahan dan meningkatkan erosi (Puslit Sumber daya Air, 2002:3 ). Menurut Puslit Sumber daya Air, (2002:3) sungai sebagai sumber air yamg mempunyai sejumlah potensi yang dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia. Manfaat sungai sebagai sumber air diantaranya adalah: 1) Sebagai sumber penghidupan dan kehidupan, air dibutuhkan manusia. 2) Sungai juga dapat dijadikan sarana transportasi untuk mendukung mobilitas manusia. 3) Sungai berfungsi sebagai sumber protein hewani yang hidup di dalamnya, seperti ikan. 4) Sungai berfungsi untuk mengairi pertanian (irigasi).
  • 21. b. Waduk atau Danau Selain sungai, keberadaan waduk dan danau merupakan potensi dari sumberdaya air yang memberikan manfaat bagi kelangsungan manusia. Danau terbentuk secara alamiah oleh proses geologi, baik tektonisme maupun vulkanisme, sedangkan waduk merupakan buatan manusia dengan membuat tanggul atau bendungan sehingga air sungai naik dan menggenangi daerah sekitar yang memiliki ketinggian yang sama.
  • 22. Manfaat Air dalam bidang pertanian Dalam kegiatan budidaya pertanian baik dalam pengembangan pangan, holtikultura, peternakan mapun perkebunan, ketersediaan air merupakan faktor yang sangat strategis. Tanpa adanya dukungan ketersediaan air yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam dimensi jumlah, mutu, ruang maupun waktunya, maka dapat dipastikan kegiatan budidaya tersebut akan berjalan dengan tidak optimal. Selain itu yang paling penting adalah manusia sangat membutuhkan air untuk memenuhi segala kebutuhannya. Oleh karena itu, perlu dilakukannya pengembangan sumber-sumber air. Sebagaimana diketahui, setiap daerah indonesia tidak seluruhnya mendapatkan curah hujan yang sama, dengan demikian akan terdapat dua daerah ada yang curah hujannya telah mampu mencukupi kebutuhan pengairan dan ada daerah dengan lahan yang memerlukan pengairan (irigasi) bagi pertaniannya. Untuk itu diperlukan pengelolaan air agar air yang tersedia mampu digunakan seefektif dan seefisien mungkin agar mampu memenuhi kebutuhan pertanian, dll.
  • 23. Kedaan pertanian Indonesia Lahan kering di Indonesia 33,3 juta Ha, dengan sebagian besar lahan tersebut beriklim kering tipe D dan E berdasarkan klasifikasi zona iklim Oldemen. Selain fakta tersebut, saat ini kekeringan mulai melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Ratusan ribu ha tanaman pangan, terutama padi, di Pulau Jawa terancam. Luas lahan padi yang potensial gagal panen terus bertambah seiring dengan musim kemarau yang berubah pola.
  • 24. Manfaat irigasi Bagi lahan pertanian Diperkirakan sekitar 68% air di dunia digunakan sebagai keperluan irigasi. Hal ini wajar karena air memiliki banyak sekali manfaat di bidang pertanian, yaitu antara lain sebagai berikut: 1. Membantu membasahi tanah pertanian. air yang dialirkan menuju lahan pertanian menjadi basah sehingga akan memudahkan untuk ditanami. Selain itu, tanah yang basah oleh air juga dapat memudahkan petani untuk membajak sawah sebelum dilakukan penanaman tanaman pertanian. 2. Membantu menyuburkan tanah pertanian Tanah pertanian yang telah di basahi oleh air akan menjadi subur karena air dari sumber pertanian yang dialirkan ke lahan pertanian tersebut kaya akan lumpur dan berbagai unsur hara lainnya. 3. Membantu penyerapan unsur hara tanaman pertanian. Air dapat membantu dalam proses penyerapan unsur hara dari dalam tanah oleh akar tanaman pertanian.
  • 25. Manfaat Irigasi untuk Lahan Pertanian 4. Membantu sistem metabolisme tanaman pertanian Setelah unsur hara diserap oleh akar, air juga membantu mengangkut unsur hara ke seluruh organ tanaman. Air juga membantu mempelancar metabolisme pada proses fotosintesis tanaman lalu mengangkat hasilnya keseluruh tubuh. 5. Mengisi cairan tubuh tanaman pertanian Air yang dialirkan dari danau, bendungan, sungai maupun sumber air lainnya.
  • 26. Surjan Sebagai Pemanfaatan Lahan Suboptimal Lahan sub optimal merupakan lahan terdegradasi yang mempunyai kesuburan rendah dan tidak mampu mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Lahan yang termasuk dalam kategori lahan sub optimal diantaranya adalah lahan kering, rawa lebak, dan lahan pasang surut. Untuk mensiasati pemanfaatan lahan sub optimal tersebut, saat ini pemerintah telah menggalakkan kembali teknologi lama yang pernah digunakan yaitu Surjan.
  • 27. Surjan adalah sistem penanaman yang dicirikan dengan perbedaan tinggi permukaan bidang tanam pada suatu luasan lahan. Dalam praktiknya, sebagian tanah lapisan atas diambil atau digali kemudian digunakan untuk meninggikan bidang tanah di sampingnya secara memanjang.Sederhananya, bila pada sistem tanam monokultur luas galengannya hanya kurang dari 0,5 meter dan tinggi 30 cm, maka sistem surjan memiliki lebar galengan lebih dari 1 meter sehingga petani bisa menanami galengan dengan berbagai komoditas lain. Dengan perbedaan tinggi, bidang yang tinggi dapat ditanami sayur, buah, rumput, atau palawija lainnya, sedangkan bidang yang rendah dapat ditanami dengan padi.
  • 28. Teknologi yang tepat juga diperlukan dalam mengurangi dampak kerusakan tanaman akibat pirit yang teroksidasi. Salah satunya adalah dengan membuat surjan secara bertahap dari lebar satu meter pada periode penanaman yang pertama dan dapat dilanjutkan memperlebar surjan pada periode penanaman selanjutnya. Sistem ini terbukti mampu meningkatkan keuntungan usaha tani di lahan rawa pasang surut yang awalnya tidak ideal digunakan sebagai media tumbuh tanaman budi daya.
  • 29. Kesimpulan • Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, Air adalah semua air yang terdapat di atas maupun di bawah permukaan tanah. Air dalam pengertian ini termasuk air permukaa, air tanah, air hujan dan air laut yang dimanfaatkan didarat. Sedangkan sumberdaya air adalah air dan semua potensi yang terdapat pada air, sumber air, termasuk sarana dan prasarana pengairan yang dapat dimanfaatkan, namun tidak termasuk kekayaan hewani yang ada di dalamnnya (D.Suharjito & M, 2004). • Air tidak bisa dilepaskan dari kata pertanian. Karena tanpa air, pertanian tidak berarti apa-apa. Tetapi jika pertanian juga kelebihan pasokan air, hal itu akan berdampak buruk terhadap perkembangan tanaman. Jadi, air juga dapat difungsikan sebagai indikator.