SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
PERENCANAAN
KOTA
INKLUSIF:
Tantangan
& Instrumen Penilaian
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
DIMENSI
INKLUSI
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
KONSEP
KOTA
INKLUSIF
Aksesibilitas
Hak dan Partisipasi Sosial
Keberagaman
Ruang Sosial yang Adil
Pendidikan dan Kesadaran
Keselamatan dan Keamanan
Elias, Peter (2020)
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
ACCESS
IBILITY
IS THE
KEY
TO INCLUSIVE CITIES
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
TANTANGAN
KOTA INKLUSIF
• Mengajui pertumbuhan urbanisasi yang pesat dan
prospek penambahan kelompok berpenghasilan
rencdah
• Implikasi yang beragam: pendapatan, tempat tinggal,
tanah, Kesehatan, proteksi sosial, Pendidikan, dll.
• Diperlukan perencanaan proaktif seperti penilaian
kebutuhan layanan inklusif, pro-poor housing, dan
pertumbuhan ekonomi yang inklusif
1 RAPID URBANIZATION
• Tantangan terkait pengembangan informalitas dalam
ekonomi dan permukiman
• Pertumbuhan urbanisasi yang cepat berimplikasi
terhadap penduduk perkotaan yang tidak memiliki
keterampilan untuk mengakses peluang, barang, dan
ruang khusus yang tersedia di kota
• Diperlukan program yang pro-poor, seperti
affordable land and housing, akses ke pelayanan dan
infrastruktur umum, dll.
2 INFORMALITAS
Elias, Peter (2020)
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
TANTANGAN
KOTA INKLUSIF (2)
• Sering kali kebijakan lebih menguntungkan kelas elit
daripada memperhatikan kondisi kelompok ekonomi
kelas bawah, menyebabkan kesenjangan yang
semakin besar.
• Tantangan utama membentuk kota inklusif lebih
mengarah ke politik, dibandingkan bidang ekonomi
maupun teknisnya.
• Pemerintah cenderung memilih untuk menghindar,
Ketika program yang dilaksanakan lebih condong
kepada kelas elit.
3 KELAS “ELIT”
• Terkait bagaimana kebijakan diputuskan dan
diimplementasikan untuk pertumbuhan dan
perkembangan yang inklusif
• Usaha untuk mengikutsertakan dan melibatkan
komunitas marjinal dianggap inkosisten dan tidak
menentu.
• Diperlukan pemetaan institusional, kapasitas penilaian
kebutuham dan analisis stakeholder untuk menciptakan
institusi yang kuat, penguatan kapasitas, dan profil
pemangku kepentingan untuk pengembangan kota
yang efektif dan inklusif
4 TATA KELOLA
Elias, Peter (2020)
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
TANTANGAN
KOTA INKLUSIF (3)
• Kurangnya data yang relevan dan akurat mengenai
permukiman informal dan permukiman kumuh
menyebabkan eksklusi spasial, sosial, dan ekonomi
karena mereka tidak diikutsertakan dalam kebijakan
perkotaan, proses perencanaan, dan kesempatan
ekonomi.
• Penggunaan perangkat yang tepat seperti deliniasi
batas wilayah, pembuatan profil pemukiman,
pencacahan, dan survei rumah tangga dapat
menghasilkan pengumpulan dan pemetaan data
5 INADEQUATE DATA
• Perubahan iklim dan lingkungan mengancam
pembuatan dan kapasitas kota yang inklusif, aman,
dan tangguh untuk semua.
• Integrasi perubahan iklim dan lingkungan ke dalam
kebijakan dan perencanaan jarang terjadi dalam
perencanaan kota inklusif dan Pembangunan kota.
6 IKLIM DAN LINGKUNGAN
Elias, Peter (2020)
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
TANTANGAN
KOTA INKLUSIF (4)
• Ketidakmampuan pemerintah untuk mengakses dana
untuk menyediakan infrastruktur untuk mendukung
teknologi dan industrialisasi menghambat penciptaan
lapangan kerja, penyediaan layanan, dan
penyediaan perumahan.
• Usaha untuk membentuk ekonomi inklusif harus
berfokus kepada meningkatkan akses lokal ke
pelayanan untuk pasar tempat tinggal dll.
7 SUMBER DAYA
• Ciri-ciri utama globalisasi meliputi keterhubungan
kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi serta
liberalisasi faktor-faktor produksi.
• Globalisasi menciptakan kapitalisme perusahaan
multinasional yang terus berkembang, ketergantungan
negara-negara miskin terhadap negara pusat, serta
melebarnya kesenjangan dan perpecahan dalam
masyarakat.
8 GLOBALISASI
Elias, Peter (2020)
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
TANTANGAN
KOTA INKLUSIF (4)
• Tantangan terakhir terasosiasi dengan perencanaan
kota dan praktiknya
• Permukiman kumuh dan gubuk-gubuk merupakan
respon organik dari tata kelola kota yang tidak
berfungsi dan penyediaan layanan, namun respon
pemerintah biasanya berupa kebijakan penggusuran
paksa untuk memberi ruang bagi para elit kota.
9 PROSES & PRAKTIK
Elias, Peter (2020)
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
SWOT ANALYSIS Elias, Peter (2020)
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
MENGAPA
KOTA
BELUM
INKLUSIF?
• Tidak adanya keterlibatan kaum marjinal
(khususnya penyandang disabilitas dalam
proses perencanaan kota.
• Sehingga desain dan infrastruktur kota tidak
mewadahi hak kelompok tsb (tidak
mempertimbangkan keseluruhan populasi).
• Diskriminasi terhadap hak-hak kaum marjinal.
• Adanya Pembangunan yang tidak merata baik
secara ekonomi maupun spasial.
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
MEMASTIKAN AKSESIBILITAS
DALAM KOTA
Untuk memastikan kota sudah memiliki akses yang baik, pastikan:
• Memudahkan semua kelompok masyarakat dapat bergerak bebas;
• Menguragi penggunaan kendaraan bermotor dan tingkatkan penggunaan transportasi public.
• Merencanakan dan mendesain kota dengan mempertimbangkan semua pengguna.
• Menyediakan tempat tinggal yang dekat dengan tujuan sehari-hari.
• Menyediakan ruang public dan fasilitasnya yang aman dan mudah dicapai untuk semua kelompok
Masyarakat.
• Memastikan bangunan lama dan baru dibangun dengan akses yang mudah untuk evakuasi disaat
emergency.
• Menyediakan ruang terbuka hijau dan bangunan berkonsep keberlanjutan yang mudah dicapai.
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
MEMASTIKAN KESETARAAN
DALAM KOTA
• Meningkatkan Kesehatan dan keselamatan untuk kelompok rentan.
• Menyediakan perumahan dengan berbagai model, termasuk perumahan yang
terjangkau.
• Menyediakan layanan umum, fasilitas umum, dan fasilitas Kesehatan yang terjangkau
untuk kelompok Masyarakat berpenghasilan rendah.
• Melindungi kelompok Masyarakat rentan terhadap bencana alam.
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
MEMASTIKAN KESETARAAN DALAM
KESEMPATAN BERPARTISIPASI
• Melibatkan semua Masyarakat dalam proses perencanaan, termasuk pemerintah
lokal, anggota komunitas, perencana dan pengembang.
• Memastikan proses perencanaan melibatkan berbagai kelompok Masyarakat dari
berbagai generasi, umur, etnis, gender, dan disability.
• Melibatkan pemimpin dan orang yang dihormati dari komunitas yang didiskriminasi.
• Menyediakan informasi dalam berbagai format dan Bahasa yang mudah diakses.
• Melibatkan partisipan dalam semua tahapan proses.
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
MEMASTIKAN PERENCANAAN
KOTA DAPAT DIAKSES DAN PATUH
PADA PERATURAN
• Gambar visual yang uptodate untuk mendukung perencanaan kota yang aksesibilitas.
• Memastikan perencanaan kota sesuai dengan perencanaan regional, wilayah, dan
negara.
• Memastikan perencanaan sesuai degan hukum anti diskriminasi.
• Memastikan rencana benar-benar dijelaskan di tiap tahapannya.
• Menggunakan berbagai format (selain kertas).
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
TOD APPROACH
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
INSTRUMEN
PENILAIAN
KOTA
INKLUSIF
1. Data
2. Pengembangan Masyarakat/Partisipasi
Publik
3. Perumahan
4. Kesehatan
5. Perlindungan & Pelayanan Sosial
6. Pendidikan
7. Olahraga, Seni, dan Rekreasi
8. Tenaga Kerja
9. Akses terhadap Keadilan dan Perlindungan
10.Pengurangan Resiko Bencana
11.Transportasi Umum
UNESCO, 2017
Dalam dokumen Instrumen Penilaian Kota Inklusif,
UNESCO menetapkan beberapa sektor penilaian:
1 - Data
Seberapa inkulsif data mengenai subjek penilaian
dari segi umur, kesejahteraan, disabilitas, dsb, dan
sejauh mana etika penilaian diterapkan
(menghormati kehormatan dan perlindungan
minoritas).
2 – Pengembangan Masyarakat/Partisipasi Publik
Seberapa inklusif peraturan pemerintah mengenai
hak bekerja, bersuara, akses informasi,
kependudukan, desain kantor pemerintahan untuk
semua orang termasuk disabilitas.
3 – Perumahan
Seberapa jauh dukungan pemerintah dalam
mendukung kompleks perumahan ramah disabilitas
serta pemberian bantuan akomodasi rumah tangga
bagi penyandang disabilitas. Respon oleh
penyandang disabilitas terhadap hal-hal tersebut
juga ikut dipertanyakan.
3 – Kesehatan
Seberapa inklusif akses layanan kesehatan termasuk
bagi penyandang disabilitas, layanan Kesehatan
gratis untuk disabiitas, akses rehabilitasi bagi
disabilitas yang berkualitas dan gratis.
5 – Perlindungan & Pelayanan Sosial
Akses skema asuransi social bagi penyandang
disabilitas, data mengenai data anggota keluarga
yang menerima PKH untuk anggota keluarga
dengan disabilitas berat, seberapa aktif disabilitas
berpartisipasi aktif dalam program perlindungan
social.
6 – Pendidikan
Akses untuk mengikuti sekolah umum gratis tanpa
biaya tersembunyi, terdaftarnya anak penyandang
disabilitas di sekolah umum inklusif, ketersediaan
peran pemerintah dalam peraturan mengenai
Pendidikan inkusif
7 – Olahraga, Seni & Rekreasi
Akses disabilitas ke fasilitas olahraga dan
asosiasinya secara inklusif, kesempatan disabilitas
mengekspresikan seni dan music secara publik, akses
disabilitas terhadap kegiatan budaya dan pusat
kebudayaan, serta akses disabilitas ke area
rekreasi umum.
8 – Tenaga Kerja
Peraturan atau rencana pemerintah tentang
pekerjaan untuk penyandang disabilitas,
ketersediaan petugas konseling lapangan kerja,
pemberdayaan ekonomi bagi penyandang
disabilitas, akses ke BLK.
9 – Akses terhadap Keadilan dan Perlindungan
Ketersediaan dan akses ke T2TP2A bagi
penyandang disabilitas, akses ke perumahan yang
aman bagi anak-anak, perempuan, dan
penyandang disabilitas, bantuan hukum secara
inklusif, ketersediaan PIK PPD oleh kota.
10 – Pengurangan Resiko Bencana
Peraturan atau rencana aksi PRB oleh pemerintah,
sudahkan BPBD terbentuk,, keterlibatan dan
partisipasi disabilitas dalam program PRB.
11 – Transportasi Umum
Peraturan atau rencana aksi mengenai transportasi
umum oleh pemerintah, transportasi umum yang
aman dan aksesibel (termasuk untuk disabilitas(
tersedia di semua wilayah.
Penilaian untuk setiap pertanyaan menggunakan skala 1
sampai dengan 5.
Peninailan harus dilakukan secara partisiatif. Tim penilaian
harus terdiri dari anggota pemeritahan kota setempat,
perwakilan DPO dan masyarakat umum yang diwakili oleh
LSM non-disabilitas.
Tiga komponent tim penilaian, yaitu anggota pemeritahan
kota setempat, perwakilan DPO dan masyarakat umum,
harus melakukan penilaian sendiri.
Hasil dibanding sesudah penilaian selesai.
Total skor harus dihitung.
Penilaian akhir harus dipresentasikan dalam lokakarya
kepada anggota APEKSI dan UNESCO
Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
THANK YOU

More Related Content

Similar to Tantangan dan Instrumen Penilaian Kota Inklusif

PNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif AkademisiPNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif AkademisiArdi Novra
 
Dita Nurlaila Pratiwi 20333016 .INFRASTRUKTUR EPP Prodi EP UGK
Dita Nurlaila Pratiwi 20333016 .INFRASTRUKTUR EPP Prodi EP UGKDita Nurlaila Pratiwi 20333016 .INFRASTRUKTUR EPP Prodi EP UGK
Dita Nurlaila Pratiwi 20333016 .INFRASTRUKTUR EPP Prodi EP UGKUGK
 
Konsep city changer
Konsep city changerKonsep city changer
Konsep city changerayi sugandhi
 
CONTOH PROPOSAL LIPUTAN MEDIA
CONTOH PROPOSAL LIPUTAN MEDIACONTOH PROPOSAL LIPUTAN MEDIA
CONTOH PROPOSAL LIPUTAN MEDIAMarcom Agency
 
Indek perkembangan kawasan perdesaan
Indek perkembangan kawasan perdesaanIndek perkembangan kawasan perdesaan
Indek perkembangan kawasan perdesaanEkoWahyudi107
 
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...Gugum Gumilar
 
Policy Brief Ruang Publik Kreatif Sumbawa
Policy Brief Ruang Publik Kreatif SumbawaPolicy Brief Ruang Publik Kreatif Sumbawa
Policy Brief Ruang Publik Kreatif SumbawaYudiwid
 
2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc ise
2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc ise2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc ise
2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc isePanembahan Senopati Sudarmanto
 
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...Bagus ardian
 
v2_Tugas 10_Paparan Kelompok 2.pptx
v2_Tugas 10_Paparan Kelompok 2.pptxv2_Tugas 10_Paparan Kelompok 2.pptx
v2_Tugas 10_Paparan Kelompok 2.pptxGunawanWicaksono26
 
KULIAH 4 -5.pptx
KULIAH 4 -5.pptxKULIAH 4 -5.pptx
KULIAH 4 -5.pptxDarinFatia1
 
Proposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli NegeriProposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli NegeriLisa Ramadhanty
 
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa Melung
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa MelungLokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa Melung
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa MelungYossy Suparyo
 
Desa 2.0 - Bayu Setyo Nugroho
Desa 2.0 - Bayu Setyo NugrohoDesa 2.0 - Bayu Setyo Nugroho
Desa 2.0 - Bayu Setyo NugrohoSupri yanto
 
Studi_lapangan_ke_Desa_Sukasari2024.pptx
Studi_lapangan_ke_Desa_Sukasari2024.pptxStudi_lapangan_ke_Desa_Sukasari2024.pptx
Studi_lapangan_ke_Desa_Sukasari2024.pptxKimungKinanti1
 
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptxMateri Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptxAllEnaMau
 

Similar to Tantangan dan Instrumen Penilaian Kota Inklusif (20)

PNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif AkademisiPNPM-MP dari perspektif Akademisi
PNPM-MP dari perspektif Akademisi
 
Community Participation (041115)
Community Participation (041115)Community Participation (041115)
Community Participation (041115)
 
Dita Nurlaila Pratiwi 20333016 .INFRASTRUKTUR EPP Prodi EP UGK
Dita Nurlaila Pratiwi 20333016 .INFRASTRUKTUR EPP Prodi EP UGKDita Nurlaila Pratiwi 20333016 .INFRASTRUKTUR EPP Prodi EP UGK
Dita Nurlaila Pratiwi 20333016 .INFRASTRUKTUR EPP Prodi EP UGK
 
Konsep city changer
Konsep city changerKonsep city changer
Konsep city changer
 
CONTOH PROPOSAL LIPUTAN MEDIA
CONTOH PROPOSAL LIPUTAN MEDIACONTOH PROPOSAL LIPUTAN MEDIA
CONTOH PROPOSAL LIPUTAN MEDIA
 
Indek perkembangan kawasan perdesaan
Indek perkembangan kawasan perdesaanIndek perkembangan kawasan perdesaan
Indek perkembangan kawasan perdesaan
 
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...
 
Survey Penggunaan TIK
Survey Penggunaan TIKSurvey Penggunaan TIK
Survey Penggunaan TIK
 
Kesetaraan Gender
Kesetaraan GenderKesetaraan Gender
Kesetaraan Gender
 
Policy Brief Ruang Publik Kreatif Sumbawa
Policy Brief Ruang Publik Kreatif SumbawaPolicy Brief Ruang Publik Kreatif Sumbawa
Policy Brief Ruang Publik Kreatif Sumbawa
 
2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc ise
2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc ise2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc ise
2. iam city changer paparan pa dirjen cipta karya 290914 cc ise
 
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
perencanaan berbasis masyarakat menuju penyediaan infrastruktur yang nyaman d...
 
v2_Tugas 10_Paparan Kelompok 2.pptx
v2_Tugas 10_Paparan Kelompok 2.pptxv2_Tugas 10_Paparan Kelompok 2.pptx
v2_Tugas 10_Paparan Kelompok 2.pptx
 
KULIAH 4 -5.pptx
KULIAH 4 -5.pptxKULIAH 4 -5.pptx
KULIAH 4 -5.pptx
 
Proposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli NegeriProposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli Negeri
 
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa Melung
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa MelungLokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa Melung
Lokakarya Mengenal Desa Sendiri di Desa Melung
 
Desa 2.0 - Bayu Setyo Nugroho
Desa 2.0 - Bayu Setyo NugrohoDesa 2.0 - Bayu Setyo Nugroho
Desa 2.0 - Bayu Setyo Nugroho
 
Studi_lapangan_ke_Desa_Sukasari2024.pptx
Studi_lapangan_ke_Desa_Sukasari2024.pptxStudi_lapangan_ke_Desa_Sukasari2024.pptx
Studi_lapangan_ke_Desa_Sukasari2024.pptx
 
Tayangan 2 modul city changer
Tayangan 2   modul city changerTayangan 2   modul city changer
Tayangan 2 modul city changer
 
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptxMateri Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
Materi Perenc Inklusif_29 Mar 2019.pptx
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialParulianGultom2
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAVeonaHartanti
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxMateri Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramTitaniaUtami
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxjayantilinda
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13ZulfiWahyudiAsyhaer1
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 

Recently uploaded (20)

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi SosialFARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
FARMASI SOSIAL - Pengantar Farmasi Sosial
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKAATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
ATP MM FASE E MATEMATIKA KELAS X KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
 
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxMateri Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docxDokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
Dokumentasi Penilaian Kinerja-Disiplin Positif-Aprilia.docx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
MATERI TENTANG SUMBER ENERGI KELAS 4 TEMA 2 K13
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 

Tantangan dan Instrumen Penilaian Kota Inklusif

  • 1. PERENCANAAN KOTA INKLUSIF: Tantangan & Instrumen Penilaian Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
  • 2. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif DIMENSI INKLUSI
  • 3. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif KONSEP KOTA INKLUSIF Aksesibilitas Hak dan Partisipasi Sosial Keberagaman Ruang Sosial yang Adil Pendidikan dan Kesadaran Keselamatan dan Keamanan Elias, Peter (2020)
  • 4. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif ACCESS IBILITY IS THE KEY TO INCLUSIVE CITIES
  • 5. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif TANTANGAN KOTA INKLUSIF • Mengajui pertumbuhan urbanisasi yang pesat dan prospek penambahan kelompok berpenghasilan rencdah • Implikasi yang beragam: pendapatan, tempat tinggal, tanah, Kesehatan, proteksi sosial, Pendidikan, dll. • Diperlukan perencanaan proaktif seperti penilaian kebutuhan layanan inklusif, pro-poor housing, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif 1 RAPID URBANIZATION • Tantangan terkait pengembangan informalitas dalam ekonomi dan permukiman • Pertumbuhan urbanisasi yang cepat berimplikasi terhadap penduduk perkotaan yang tidak memiliki keterampilan untuk mengakses peluang, barang, dan ruang khusus yang tersedia di kota • Diperlukan program yang pro-poor, seperti affordable land and housing, akses ke pelayanan dan infrastruktur umum, dll. 2 INFORMALITAS Elias, Peter (2020)
  • 6. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif TANTANGAN KOTA INKLUSIF (2) • Sering kali kebijakan lebih menguntungkan kelas elit daripada memperhatikan kondisi kelompok ekonomi kelas bawah, menyebabkan kesenjangan yang semakin besar. • Tantangan utama membentuk kota inklusif lebih mengarah ke politik, dibandingkan bidang ekonomi maupun teknisnya. • Pemerintah cenderung memilih untuk menghindar, Ketika program yang dilaksanakan lebih condong kepada kelas elit. 3 KELAS “ELIT” • Terkait bagaimana kebijakan diputuskan dan diimplementasikan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang inklusif • Usaha untuk mengikutsertakan dan melibatkan komunitas marjinal dianggap inkosisten dan tidak menentu. • Diperlukan pemetaan institusional, kapasitas penilaian kebutuham dan analisis stakeholder untuk menciptakan institusi yang kuat, penguatan kapasitas, dan profil pemangku kepentingan untuk pengembangan kota yang efektif dan inklusif 4 TATA KELOLA Elias, Peter (2020)
  • 7. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif TANTANGAN KOTA INKLUSIF (3) • Kurangnya data yang relevan dan akurat mengenai permukiman informal dan permukiman kumuh menyebabkan eksklusi spasial, sosial, dan ekonomi karena mereka tidak diikutsertakan dalam kebijakan perkotaan, proses perencanaan, dan kesempatan ekonomi. • Penggunaan perangkat yang tepat seperti deliniasi batas wilayah, pembuatan profil pemukiman, pencacahan, dan survei rumah tangga dapat menghasilkan pengumpulan dan pemetaan data 5 INADEQUATE DATA • Perubahan iklim dan lingkungan mengancam pembuatan dan kapasitas kota yang inklusif, aman, dan tangguh untuk semua. • Integrasi perubahan iklim dan lingkungan ke dalam kebijakan dan perencanaan jarang terjadi dalam perencanaan kota inklusif dan Pembangunan kota. 6 IKLIM DAN LINGKUNGAN Elias, Peter (2020)
  • 8. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif TANTANGAN KOTA INKLUSIF (4) • Ketidakmampuan pemerintah untuk mengakses dana untuk menyediakan infrastruktur untuk mendukung teknologi dan industrialisasi menghambat penciptaan lapangan kerja, penyediaan layanan, dan penyediaan perumahan. • Usaha untuk membentuk ekonomi inklusif harus berfokus kepada meningkatkan akses lokal ke pelayanan untuk pasar tempat tinggal dll. 7 SUMBER DAYA • Ciri-ciri utama globalisasi meliputi keterhubungan kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi serta liberalisasi faktor-faktor produksi. • Globalisasi menciptakan kapitalisme perusahaan multinasional yang terus berkembang, ketergantungan negara-negara miskin terhadap negara pusat, serta melebarnya kesenjangan dan perpecahan dalam masyarakat. 8 GLOBALISASI Elias, Peter (2020)
  • 9. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif TANTANGAN KOTA INKLUSIF (4) • Tantangan terakhir terasosiasi dengan perencanaan kota dan praktiknya • Permukiman kumuh dan gubuk-gubuk merupakan respon organik dari tata kelola kota yang tidak berfungsi dan penyediaan layanan, namun respon pemerintah biasanya berupa kebijakan penggusuran paksa untuk memberi ruang bagi para elit kota. 9 PROSES & PRAKTIK Elias, Peter (2020)
  • 10. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif SWOT ANALYSIS Elias, Peter (2020)
  • 11. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif MENGAPA KOTA BELUM INKLUSIF? • Tidak adanya keterlibatan kaum marjinal (khususnya penyandang disabilitas dalam proses perencanaan kota. • Sehingga desain dan infrastruktur kota tidak mewadahi hak kelompok tsb (tidak mempertimbangkan keseluruhan populasi). • Diskriminasi terhadap hak-hak kaum marjinal. • Adanya Pembangunan yang tidak merata baik secara ekonomi maupun spasial.
  • 12.
  • 13. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif
  • 14. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif MEMASTIKAN AKSESIBILITAS DALAM KOTA Untuk memastikan kota sudah memiliki akses yang baik, pastikan: • Memudahkan semua kelompok masyarakat dapat bergerak bebas; • Menguragi penggunaan kendaraan bermotor dan tingkatkan penggunaan transportasi public. • Merencanakan dan mendesain kota dengan mempertimbangkan semua pengguna. • Menyediakan tempat tinggal yang dekat dengan tujuan sehari-hari. • Menyediakan ruang public dan fasilitasnya yang aman dan mudah dicapai untuk semua kelompok Masyarakat. • Memastikan bangunan lama dan baru dibangun dengan akses yang mudah untuk evakuasi disaat emergency. • Menyediakan ruang terbuka hijau dan bangunan berkonsep keberlanjutan yang mudah dicapai.
  • 15. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif MEMASTIKAN KESETARAAN DALAM KOTA • Meningkatkan Kesehatan dan keselamatan untuk kelompok rentan. • Menyediakan perumahan dengan berbagai model, termasuk perumahan yang terjangkau. • Menyediakan layanan umum, fasilitas umum, dan fasilitas Kesehatan yang terjangkau untuk kelompok Masyarakat berpenghasilan rendah. • Melindungi kelompok Masyarakat rentan terhadap bencana alam.
  • 16. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif MEMASTIKAN KESETARAAN DALAM KESEMPATAN BERPARTISIPASI • Melibatkan semua Masyarakat dalam proses perencanaan, termasuk pemerintah lokal, anggota komunitas, perencana dan pengembang. • Memastikan proses perencanaan melibatkan berbagai kelompok Masyarakat dari berbagai generasi, umur, etnis, gender, dan disability. • Melibatkan pemimpin dan orang yang dihormati dari komunitas yang didiskriminasi. • Menyediakan informasi dalam berbagai format dan Bahasa yang mudah diakses. • Melibatkan partisipan dalam semua tahapan proses.
  • 17. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif MEMASTIKAN PERENCANAAN KOTA DAPAT DIAKSES DAN PATUH PADA PERATURAN • Gambar visual yang uptodate untuk mendukung perencanaan kota yang aksesibilitas. • Memastikan perencanaan kota sesuai dengan perencanaan regional, wilayah, dan negara. • Memastikan perencanaan sesuai degan hukum anti diskriminasi. • Memastikan rencana benar-benar dijelaskan di tiap tahapannya. • Menggunakan berbagai format (selain kertas).
  • 18. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif TOD APPROACH
  • 19. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif INSTRUMEN PENILAIAN KOTA INKLUSIF 1. Data 2. Pengembangan Masyarakat/Partisipasi Publik 3. Perumahan 4. Kesehatan 5. Perlindungan & Pelayanan Sosial 6. Pendidikan 7. Olahraga, Seni, dan Rekreasi 8. Tenaga Kerja 9. Akses terhadap Keadilan dan Perlindungan 10.Pengurangan Resiko Bencana 11.Transportasi Umum UNESCO, 2017
  • 20. Dalam dokumen Instrumen Penilaian Kota Inklusif, UNESCO menetapkan beberapa sektor penilaian: 1 - Data Seberapa inkulsif data mengenai subjek penilaian dari segi umur, kesejahteraan, disabilitas, dsb, dan sejauh mana etika penilaian diterapkan (menghormati kehormatan dan perlindungan minoritas). 2 – Pengembangan Masyarakat/Partisipasi Publik Seberapa inklusif peraturan pemerintah mengenai hak bekerja, bersuara, akses informasi, kependudukan, desain kantor pemerintahan untuk semua orang termasuk disabilitas.
  • 21. 3 – Perumahan Seberapa jauh dukungan pemerintah dalam mendukung kompleks perumahan ramah disabilitas serta pemberian bantuan akomodasi rumah tangga bagi penyandang disabilitas. Respon oleh penyandang disabilitas terhadap hal-hal tersebut juga ikut dipertanyakan. 3 – Kesehatan Seberapa inklusif akses layanan kesehatan termasuk bagi penyandang disabilitas, layanan Kesehatan gratis untuk disabiitas, akses rehabilitasi bagi disabilitas yang berkualitas dan gratis.
  • 22. 5 – Perlindungan & Pelayanan Sosial Akses skema asuransi social bagi penyandang disabilitas, data mengenai data anggota keluarga yang menerima PKH untuk anggota keluarga dengan disabilitas berat, seberapa aktif disabilitas berpartisipasi aktif dalam program perlindungan social. 6 – Pendidikan Akses untuk mengikuti sekolah umum gratis tanpa biaya tersembunyi, terdaftarnya anak penyandang disabilitas di sekolah umum inklusif, ketersediaan peran pemerintah dalam peraturan mengenai Pendidikan inkusif
  • 23. 7 – Olahraga, Seni & Rekreasi Akses disabilitas ke fasilitas olahraga dan asosiasinya secara inklusif, kesempatan disabilitas mengekspresikan seni dan music secara publik, akses disabilitas terhadap kegiatan budaya dan pusat kebudayaan, serta akses disabilitas ke area rekreasi umum. 8 – Tenaga Kerja Peraturan atau rencana pemerintah tentang pekerjaan untuk penyandang disabilitas, ketersediaan petugas konseling lapangan kerja, pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas, akses ke BLK.
  • 24. 9 – Akses terhadap Keadilan dan Perlindungan Ketersediaan dan akses ke T2TP2A bagi penyandang disabilitas, akses ke perumahan yang aman bagi anak-anak, perempuan, dan penyandang disabilitas, bantuan hukum secara inklusif, ketersediaan PIK PPD oleh kota. 10 – Pengurangan Resiko Bencana Peraturan atau rencana aksi PRB oleh pemerintah, sudahkan BPBD terbentuk,, keterlibatan dan partisipasi disabilitas dalam program PRB.
  • 25. 11 – Transportasi Umum Peraturan atau rencana aksi mengenai transportasi umum oleh pemerintah, transportasi umum yang aman dan aksesibel (termasuk untuk disabilitas( tersedia di semua wilayah.
  • 26. Penilaian untuk setiap pertanyaan menggunakan skala 1 sampai dengan 5. Peninailan harus dilakukan secara partisiatif. Tim penilaian harus terdiri dari anggota pemeritahan kota setempat, perwakilan DPO dan masyarakat umum yang diwakili oleh LSM non-disabilitas. Tiga komponent tim penilaian, yaitu anggota pemeritahan kota setempat, perwakilan DPO dan masyarakat umum, harus melakukan penilaian sendiri. Hasil dibanding sesudah penilaian selesai. Total skor harus dihitung. Penilaian akhir harus dipresentasikan dalam lokakarya kepada anggota APEKSI dan UNESCO
  • 27. Siti Zahrina Fakhrana, S.Ars., M.Sc Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Perencanaan Kota Inklusif THANK YOU