1. INTEGRASI KESETARAAN GENDER
/PENGARUS UTAMAAN GENDER
DALAM PEMBANGUNAN
Disampaikan oleh:
Sigit Pramulia
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Deli Serdang
2019
2. DEFINISI GENDER
Perbedaan sifat, peranan, fungsi dan status laki-laki dan
perempuan (termasuk Lansia, Anak-anak, Penyandang
Disabilitas, dan Kelompok Rentan) yang bukan
berdasarkan perbedaan biologis, tetapi atas dasar relasi sosial
budaya yang dipengaruhi oleh struktur masyarakat yang
lebih luas.
Jadi gender merupakan konstruksi sosial budaya & dapat
berubah sesuai perkembangan jaman.
4. Pengertian Sex dan Gender
SEKS
Tidak bisa berubah
Berlaku sepanjang masa
Tidak bisa dipertukarkan
Berlaku dimana saja
Berlaku bagi siapa saja
Ditetapkan oleh Tuhan
Kodrat
GENDER
Dapat berubah
Bisa dipertukarkan
Tergantung budaya masing-masing
Berbeda antara kelompok masyarakat
dan antar satu kelas dengan kelas
lainnya
Ditentukan oleh masyarakat
Non-kodrat
Contoh Kodrat Perempuan 4 M
5. GENDER : HASIL KONSTRUKSI SOSIAL BUDAYA
PEREMPUAN PERBEDAAN LAKI-LAKI
PRIVAT/DOMETIK AREA PUBLIK
REPRODUKTIF PERAN PRODUKTIF
PENCARI NAFKAH TAMBAHAN FUNGSI PENCARI NAFKAH UTAMA
IBU RUMAH TANGGA TANGGUNG JAWAB KEPALA KELUARGA
FEMININ SIKAP MASKULIN
EMOSIONAL, RAGU-RAGU, PASIF,
LEMAH
PERILAKU RASIONAL, TEGAS, AGRESIF, KUAT
7. CONTOH KETIDAKSETARAAN GENDER
DI SEKTOR AIR MINUM DAN SANITASI
Beban ganda : Secara sosial, masyarakat menganggap pengadaan dan pengelolaan air bersih
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga adalah kewajiban perempuan. Pada saat debit air
PDAM rendah atau air sumur kering, perempuan terpaksa mengorbankan waktu dan tenaga
untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga. Begitu pula dalam hal pembiayaan, karena
tanggung jawab pengadaan air bersih dan sanitasi dianggap melekat pada perempuan, maka
banyak laki-laki melepaskan semua urusan pembiayaan ini kepada perempuan.
Peminggiran perempuan (marginalisasi) terutama dalam proses pengambilan keputusan terkait
air bersih dan sanitasi disebabkan anggapan bahwa urusan fasilitas umum terlebih menyangkut
teknis dan kontruksi bangunan adalah urusan laki-laki dan perempuan dianggap tidak memiliki
pengetahuan atau keahlian tentang hal ini (pelabelan/stereotip).
Kendati perempuan sangat intensif menggunakan fasilitas MCK umum namun rasa kepemilikan
terhadap fasilitas tersebut sangat rendah. Tidak jarang MCK umum yang dijumpai di lapangan
walaupun masih fungsional dapai digunakan tetapi kondisinya tidak terawat, kotor dan tidak
aman untuk perempuan dan anak-anak dari tindakan pelecehan seksual dan kekerasan berbasis
gender.
8. PENGARUSUTAMAAN GENDER
MERUPAKAN SUATU STRATEGI UNTUK MENCAPAI KESETARAAN DAN KEADILAN
GENDER, MELALUI KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN YANG
MEMPERHATIKAN PENGALAMAN, ASPIRASI, KEBUTUHAN, DAN PERMASALAHAN
LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN (TERMASUK LANSIA,ANAK2, PENYANDANG
DISABILITAS, KELOMPOK RENTAN) KE DALAM PERENCANAAN, PELAKSANAAN,
PEMANTAUAN DAN EVALUASI DARI SELURUH KEBIJAKAN DAN PROGRAM &
KEGIATAN DI BERBAGAI BIDANG PEMBANGUNAN SEHINGGA DIPEROLEH
KESETARAAN DARI ASPEK AKPM (Akses, Kontrol, Partisipasi dan Manfaat) DALAM
PEMBANGUNAN
10. INFRASTRUKTURUNTUK
SEMUA adalah Infrastruktur yang ….
Universal Utilization Dapat dimanfaatkan
oleh perempuan, laki-laki dan kelompok berkebutuhan khusus
lainnya (Lansia, Difable, Anak-anak,) sesuai dengan kebutuhan
Safety , Security, Convinience
Memberikan keamanan, keselamatan dan kenyamanan pengguna
(misalnya: penerangan jalan, bebas banjir, desain bangunan yang
aman, desain trotoar yang bebas halangan)
Gender Equity for Basic Needs
Memberikan kesetaraan aksesbilitas terhadap layanan dasar laki &
perempuan, Lansia, Dissable, Anak-anak, safety, security, health
(human needs)
Environmental Friendly Dilengkapi dengan
fasilitas infrastruktur yang ramah lingkungan sesuai dengan
kebutuhan perempuan, laki-laki dan kelompok berkebutuhan khusus
lainnya.
(sumber: Riset Gender Impact Assessment, Puslitbang Sosekling, 2013)
13. INTEGRASI GENDER DAN INKLUSI SOSIAL
DALAMTAHAPAN PELAKSANAAN SPALDT
1. Pembentukan Kelambagaan Pengelola SPALDT (UPT, PDPAL, PDAM)
2. Persiapan Kegiatan Sosialisasi / Penyiapan Masyarakat
3. Persiapan dan Pembebasan Lahan
4. Penyusunan Dokumen Lelang
5. Konstruksi
6. Operasi dan Pemeliharaan
7. Monitoring dan Evaluasi
14. PEMBENTUKAN KELAMBAGAAN PENGELOLA SPALDT
Pengadaan SDM Pengelola SPALDT dan Pembentukan forum
Pelanggan (termasuk swasta, akademisi,dan perwakilan
masyarakat
Keterbukaan Akses (informasi, peluang) bagi laki-laki,
perempuan termasuk lansia, penyandang disabilitas)
Peluang Partisipasi bagi laki-laki, perempuan termasuk
lansia, penyandang disabilitas)
Fungsi Kontrol setara dan Adil bagi laki-laki, perempuan
termasuk lansia, penyandang disabilitas)
15. PERSIAPAN KEGIATAN SOSIALISASI / PENYIAPAN MASYARAKAT
Aspek Gender :
Akses
Partisipasi
Kontrol
Manfaat
Penyiapan Masyarakat :
• Identifikasi dan
Pembebasan Lahan
IPAL
• Identifikasi Calon
Penenrima Manfaat
• Persiapan Pembuatan
Surat Izin Lingkungan
• Survey untuk
mendapatkan masukan
berkaitan dengan tarif
Sarana / Media :
• Urun rembug /
musyawarah
• Media cetak
• Media presentasi
ppt
16. PERSIAPAN
DED & Site Plan
•Keterbukaan Akses (informasi, peluang) bagi laki-laki, perempuan
termasuk lansia, penyandang disabilitas)
•Peluang Partisipasi bagi laki-laki, perempuan termasuk lansia, penyandang
disabilitas)
•Fungsi Kontrol setara dan Adil bagi laki-laki, perempuan termasuk lansia,
penyandang disabilitas)
17. KONSTRUKSI
Keterbukaan Informasi terhadap pelaksanaan pekerjaan yang adil dan
setara bagi semua
Fungsi Kontrol yang setara dan adil bagi seluruh kelompok masyarakat
Fungsi kontrol berkaitan dengan K3
18. Operasional dan Pemeliharaan
Aspek Gender :
Akses
Partisipasi
Kontrol
Manfaat
Operasional dan
Pemeliharaan
Sosialisasi /pendampingan
/pelatihan bagi kelompok
masyarakat berkaitan
dnegan operasional dan
pemeliharaan SPALDT
Pemanfaatan Bangunan
IPAL
Sarana / Media :
• Urun rembug /
musyawarah
• Media cetak
• Media presentasi
ppt
22. JENIS KELAMIN
Perbedaan BIOLOGIS antara laki-laki dan
perempuan mencakup perbedaan kromosom, organ
seksual-reproduksi dan karakteristik fisik.
Ciri-ciri :
Diperoleh SEJAK LAHIR
Ciptaan Tuhan (KODRATI, GIVEN, TERBERI)
Universal (berlaku sepanjang zaman dan dimana saja)
Menetap/permanen
TIDAK dapat BERUBAH atau DIUBAH
TIDAK dapat DITUKAR
Sering disebut jenis kelamin biologis
23. GENDER
Ciri-ciri :
Bersifat Non Biologis
Dibentuk dan dipelajari sejak
kecil Faktor Lingkungan,
Kebiasaan, Pola asuh, Pendidikan dll
Kontekstual (dipengaruhi ruang dan
waktu)
Spesifik (tidak sama untuk setiap
orang)
Dapat berubah atau diubah
Dapat dipertukarkan
Sering disebut jenis kelamin
sosial
Pembedaan laki-laki
dan perempuan, dalam
hal nilai, posisi, peran,
status maupun relasi
Editor's Notes
Menuju infrastruktur for all, maka harus memahami makna gender infrastruktur terlebih dahulu.
Dalam berbicara infrastruktur for all, maka sangat erat kaitannya dengan pendekatan hak masyarakat. Tidak hanya persoalan perempuan dan laki-laki karena perbedaan fisiologis.
Masyarakat siapa? Masyarakat laki dan perempuan dan lapisan-lapisan di dalam kelompok tersebut yang berdasarkan usia, sosio ekonomi, kerentanan, pendidikan, modernitas, religi, etnis dan masih banyak lagi.
Apa itu infrastruktur for all?
Infrastruktur for All adalah infrastruktur PUPR yang memenuhi 4 kriteria infrastruktur yang responsif gender (Balitbang PUPR,2013):
Kriteria tersebut dapat diwujudkan, jika Penyelenggara infrastruktur memahami, sensitif dan tanggap/responsif terhadap roh dari gender infrastruktur.