Uji hipotesis di dalam statistika dibagi menjadi beberapa jenis, salah staunya adalah uji hipotesis tentang rata – rata yang di bagi lagi menjadi uji hipotesis satu rata –rata dan uji hipotesis beda dua rata – rata.
Uji beda mean terdiri dari
Uji beda mean satu sampel
Uji beda mean dua sampel
- dua mean independen
- dua mean dependen
Uji beda mean lebih dari dua sampel
Hipotesis statistik or statistical hypotesisEmi Suhaemi
Dalam mengambil kesimpulan dalam statistik, sering harus diawali dengan hipotesis. Sehingga kesimpulan yang didapat adalah merupakah hasil uji dari hipotesis
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Populasi :
= 20
Sampel :
25
x
> 20?
Mana yang
benar?
Butuh
pembuktian
berdasarkan
contoh!!!
Apa yang
diperlukan?
Hal itu merupakan pengujian
hipotesis, butuh pengetahuan
mengenai SEBARAN
PENARIKAN CONTOH 2
3. Pengujian Hipotesis
• Merupakan perkembangan ilmu
experimental terminologi dan subyek
• Menggunakan 2 pendekatan :
–Metode inferensi induktif R.A.
Fisher
–Metode teori keputusan J. Neyman
& E.S. Pearson mengatasi
kekurangan dari metode inferensia
induktif
3
4. Unsur Pengujian Hipotesis
• Hipotesis Nol (H0)
• Hipotesis Alternatif (H1)
• Statistik UJi
• Daerah Penolakan H0
4
5. Hipotesis
• Suatu pernyataan/anggapan yang mempunyai
nilai mungkin benar/salah
• Atau suatu pernyataan/anggapan yang
mengandung nilai ketidakpastian
• Misalnya:
– Besok akan turun hujan mungkin
benar/salah
– Penambahan pupuk dapat meningkatkan
produksi mungkin benar/salah
– Konsumen lebih menyukai produk A daripada
produk B mungkin benar/salah
5
6. Hipotesis Statistik
–H0 (hipotesis nol): suatu pernyataan yang
bersifat “status quo” (tidak ada beda , tidak
ada perubahan)
–H1 (hipotesis tandingan): pernyataan lain
yang akan diterima jika H0 ditolak (”ada”
perbedaan, ”terdapat perubahan”)
Suatu pernyataan tentang nilai suatu parameter
populasi, yaitu:
6
7. Dalam pengambilan keputusan
memungkinkan untuk terjadi kesalahan:
Kenyataan
H0 benar H0 salah
Keputusan
Tolak H0 Peluang salah jenis I
(Taraf nyata; )
Kuasa pengujian
(1-)
Terima H0 Tingkat kepercayaan
(1-)
Peluang salah jenis II
()
P(salah jenis I) = P(tolak H0 | H0 benar) =
P(salah jenis II) = P(terima H0 | H1 benar) =
7
9. Sifat dan
H0
H1
H0
H0
H1
H1
Jika n maka dan akan
menurun (lihat KURVA)
9
10. Hipotesis yang diuji
H0 : = 0
H1 : < 0
H0 : = 0
H1 : > 0
H0 : = 0
H1 : 0
Hipotesis dua arah Hipotesis SATU arah
10
11. & nilai p (p-value)
• = taraf nyata dari uji
statistik
• Nilai p = taraf nyata dari
contoh peluang
merupakan suatu ukuran
“kewajaran” untuk
menerima H0 atau
menerima H1
• Jika nilai p < maka Tolak
H0
Nilai p
z zh
Nilai p = P (Tolak H0 | contoh)
Misalnya : nilai p = P(Z > zh) 11
12. Tujuan pengujian
Satu Populasi Dua populasi
Nilai
Tengah()
Satu
Populasi (p)
2
diketahui
Uji z Uji t
Tidak
diketahui dan
ukuran sampel
kecil
Uji z
Data saling
bebas
Data
berpasangan
1 - 2 p1 - p2 d
1
2
& 2
2
Uji z
diketahui
Tidak diketahui dan
ukuran sampel kecil
1
2
& 2
2
sama
Uji t
Formula 1
Tidak sama
Uji t
Formula 2
Uji z Uji t
12
13. a. Jika 1 dan 2 tdk diketahui dan diasumsikan sama:
Formula 1
2
1
2 1
1
2
1
n
n
s
s gab
x
x
2
dan
2
)
1
(
)
1
(
2
1
2
1
2
2
2
2
1
1
2
n
n
v
n
n
s
n
s
n
sgab
)
(
0
2
1
2
1
)
(
x
x
h
s
x
x
t
13
14. b. Jika 1 dan 2 tdk diketahui dan diasumsikan tidak sama:
Formula 2
2
2
2
1
2
1
2
1
n
s
n
s
s x
x
1
1 2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
n
n
s
n
n
s
n
s
n
s
v
)
(
0
2
1
2
1
)
(
x
x
h
s
x
x
t
14
15. Perlu diingat …!
Apabila ukuran contoh (sample size)
adalah besar (n 30) maka pada formula
uji hipotesis tersebut dapat menggunakan
sebaran NORMAL (Z), nilai 2 diganti
dengan s2
15
16. Jumlah Sampel Ragam (σ1
2; σ2
2) Sebaran
Besar
( n1 ≥ 30 dan n2 ≥ 30 )
Diketahui Normal
Tdk Diketahui Normal
Kecil
( n1 < 30 atau n2 < 30 )
Diketahui Normal
Tdk Diketahui t-Student
16
21. Hipotesis yang dapat diuji:
Hipotesis satu arah
• H0 : = 0 vs H1 : < 0
• H0 : = 0 vs H1 : > 0
Hipotesis dua arah
• H0 : = 0 vs H1 : 0
• Statistik uji:
– Jika ragam populasi (2) diketahui :
– Jika ragam populasi (2) tidak diketahui :
n
s
x
th
/
0
n
x
zh
/
0
Contoh Soal :
Mendenhall, hlm. 350, 352; dan hlm. 394
21
28. Hipotesis
–Hipotesis satu arah:
H0: 1- 2 = 0 vs H1: 1- 2 < 0
H0: 1- 2 = 0 vs H1: 1- 2 > 0
–Hipotesis dua arah:
H0: 1- 2 = 0 vs H1: 1- 2 0
29
29. Statistik uji
Syarat :
1
2 & 2
2
diketahui
Tidak
diketahui
dan ukuran
sampel
kecil
1
2 & 2
2
Tidak sama
sama
Formula 1
Formula 2
)
(
0
2
1
2
1
)
(
x
x
h
x
x
z
30
30. a. Jika 1 dan 2 tdk diketahui dan diasumsikan sama:
Formula 1
2
1
2 1
1
2
1
n
n
s
s gab
x
x
2
dan
2
)
1
(
)
1
(
2
1
2
1
2
2
2
2
1
1
2
n
n
v
n
n
s
n
s
n
sgab
)
(
0
2
1
2
1
)
(
x
x
h
s
x
x
t
31
31. b. Jika 1 dan 2 tdk diketahui dan diasumsikan tidak sama:
Formula 2
2
2
2
1
2
1
2
1
n
s
n
s
s x
x
1
1 2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
1
2
1
n
n
s
n
n
s
n
s
n
s
v
)
(
0
2
1
2
1
)
(
x
x
h
s
x
x
t
32
32. Perlu diingat …!
Apabila ukuran contoh (sample size)
adalah besar (n 30) maka pada formula
selang uji hipotesis tersebut dapat
menggunakan sebaran NORMAL (Z), nilai
2 diganti dengan s2
Contoh Soal : Mendenhall, hlm. 364; hlm. 402
33
38. Hipotesis
–Hipotesis satu arah:
H0: 1- 2 =0 vs H1: 1- 2 <0
atau
H0: D =0 vs H1: D<0
H0: 1- 2 = 0 vs H1: 1- 2 >0
atau
H0: D = 0 vs H1: D>0
–Hipotesis dua arah:
H0: 1- 2 =0 vs H1: 1- 2 0
atau
H0: D = 0 vs H1: D0
n
s
d
th
/
0
Statistik uji :
41
39. Contoh
Suatu klub kesegaran jasmani ingin mengevaluasi program diet,
kemudian dipilih secara acak 10 orang anggotanya untuk mengikuti
program diet tersebut selama 3 bulan. Data yang diambil adalah
berat badan sebelum dan sesudah program diet dilaksanakan, yaitu:
Apakah program diet tersebut dapat mengurangi berat badan
minimal 5 kg? Lakukan pengujian pada taraf nyata 5%!
Berat Badan Peserta
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sebelum (X1) 90 89 92 90 91 92 91 93 92 91
Sesudah (X2) 85 86 87 86 87 85 85 87 86 86
D=X1-X2 5 3 5 4 4 7 6 6 6 5
42
40. Penyelesaian
• Karena kasus ini merupakan contoh berpasangan, maka:
• Hipotesis:
H0 : D = 5 vs H1 : D > 5
• Deskripsi:
• Statistik uji:
1
,
5
10
51
n
d
d
i
43
,
1
)
9
(
10
)
51
(
)
273
(
10
)
1
(
2
2
2
2
n
n
d
d
n
s
i
i
d
20
,
1
43
,
1
d
s
26
,
0
10
/
20
,
1
5
1
,
5
n
s
d
s
d
t
d
d
d
d
43
41. • Daerah kritis pada =5%
Tolak H0, jika th > t(=5%,db=9) = 1.833
• Kesimpulan:
Terima H0, artinya program diet tersebut dapat
mengurangi berat badan tidak lebih dari 5 kg
44
43. Hipotesis yang dapat diuji:
Hipotesis satu arah
• H0 : p = p0 vs H1 : p < p0
• H0 : p = p0 vs H1 : p > p0
Hipotesis dua arah
• H0 : p = p0 vs H1 : p p0
• Statistik uji:
n
p
p
p
p
zh
)
1
(
ˆ
0
0
0
46
48. Hipotesis (1)
–Hipotesis satu arah:
H0: p1- p2 =0 vs H1: p1- p2 <0
H0: p1- p2 = 0 vs H1: p1- p2 >0
–Hipotesis dua arah:
H0: p1- p2 =0 vs H1: p1- p2 0
Statistik uji :
2
2
2
1
1
1
0
2
1
)
ˆ
1
(
ˆ
)
ˆ
1
(
ˆ
)
ˆ
ˆ
(
n
p
p
n
p
p
p
p
zh
53
49. Hipotesis (2)
–Hipotesis satu arah:
H0: p1 = p2 vs H1: p1 < p2
H0: p1 = p2 vs H1: p1 > p2
–Hipotesis dua arah:
H0: p1 = p2 vs H1: p1 p2
Statistik uji :
)
1
1
)(
ˆ
1
(
ˆ
)
ˆ
ˆ
(
2
1
2
1
n
n
p
p
p
p
zh
2
1
2
1
ˆ
n
n
x
x
p
54