SlideShare a Scribd company logo
8. UJI
HIPOTESIS
(Statistika A)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020
Kompetensi Dasar
mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
pengertian uji hipotesis beserta elemen-elemen di
dalamnya, menyebutkan dan melakukan beberapa
macam uji hipotesis.
Indikator
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dasar yang berkaitan
dengan uji hipotesis.
Mahasiswa dapat melakukan uji hipotesis rata-rata
populasi.
Mahasiswa dapat melakukan uji hipotesis proporsi
populasi.
Mahasiswa dapat melakukan uji hipotesis beda dua
rata-rata populasi.
Mahasiswa dapat melakukan uji hipotesis beda dua proporsi
populasi.
PENDAHULUAN
 Statistika inferensial: bagian dari statistika yang mengkaji
semua hal yang berkaitan dengan analisis data sebagai
dasar dari penarikan kesimpulan tentang keseluruhan data
populasi.
STATISTIKA
INFERENSIAL
ESTIMA
SI
UJI
HIPOTES
IS
 Tujuan Statistika Inferensial: membuat inferensi tentang
karakteristik-karakteristik populasi.
 Proses
Inferensi:
Mengambil
sampel dari
populasi
Menentukan
statistik
sampel
Estimasi dan
uji hipotesis
Penarikan
kesimpulan
karakteristik
populasi
ESTIMASI PARAMETER
 Parameter : ukuran yang menunjukkan karakteristik
populasi
Parameter
umumnya
tidak
diketahui
Estimasi
Parameter (untuk
memperkirakan
nilai parameter)
Estimasi
Parameter
Estimas
i
Titik
Estimas
i
Interval
Memperkirakan nilai parameter
dengan satu nilai yang dihitung
berdasarkan sampel (statistik)
Memperkirakan nilai parameter dengan
sejumlah nilai yang dihitung
berdasarkan statistik sampel dan
berada dalam suatu interval
 Statistik : merupakan ukuran yang menunjukkan
karakteristik sampel
 Statistik merupakan estimasi titik dari parameter populasi
 Statistik (nilai estimasi titik) selalu berada dalam estimasi
intervalnya
 Beberapa Parameter Populasi dan Statistik Sampel
Karakteristik Parameter Statistik Nilai Estimasi Titik
Rata-rata  𝑥
𝑛 𝑥𝑖
𝑥 = 𝑖=1
𝑛
Variansi
𝜎2 𝑠2
𝑛 𝑥 − 𝑥 2
𝑠2 = 𝑖=1 𝑖
𝑛 − 1
Proporsi  p
𝑥
𝑝 =
𝑛
Selisih rata-rata 𝜇1 − 𝜇2 𝑥 1 − 𝑥 2
𝑛1
𝑥1𝑖
𝑛2
𝑥2𝑖
𝑥 1 − 𝑥 2 = 𝑖=1
− 𝑖=1
𝑛1 𝑛2
Selisih Proporsi 𝜋1 − 𝜋2 𝑝1 − 𝑝2
𝑝 − 𝑝 =
𝑥1
−
𝑥
2
1 2
𝑛1
𝑛2
UJI HIPOTESIS
 satu bagian statistika inferensial yang membolehkan orang
untuk menguji suatu pernyataan tentang parameter populasi
dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari studi
sampel
 bertujuan untuk menentukan apakah dugaan tentang
karakteristik populasi didukung oleh informasi yang diperoleh
dari sampel.
 Hipotesis merupakan dugaan sementara tentang
pertanyaan penelitian.
 Hipotesis umumnya merupakan pernyataan tentang
karakteristik populasi, sehingga disebut hipotesis statistik
HIPOTESIS STATISTIK
diformulasikan
Hipotesis Alternatif, Ha atau H1
Hipotesis Nol, H0
Dugaan yg dirumuskan
dg harapan akan ditolak
“Nol” bermakna
KEBERADAANNYA
TIDAK ADA (tidak ada
pengaruh, tidak ada
perbedaan dsb)
mengandung pernyataan
kesamaan (=)
pernyataan operasional penelitian
(harapan berdasarkan teori)
pernyataan yg didukung secara kuat
oleh data sampel
 mengandung pernyataan
ketaksamaan seperti <,= atau >
umumnya merupakan tujuan dari
suatu penelitian, sehingga diharapkan
untuk diterima
Tipe Kesalahan dalam Uji Hipotesis
Keputusan
Kebenaran Aktual dari H0
H0 Benar H0 Salah
Menerima H0 Keputusan Benar Kesalahan Tipe II
Menolak H0 Kesalahan Tipe I Keputusan Benar
 Peluang maksimum melakukan kesalahan tipe I disebut
dengan tingkat signifikan atau taraf signifikan atau taraf
nyata, dilambangkan dengan alpha ( ).
 Peluang maksimum melakukan kesalahan tipe II
dilambangkan dengan beta ( ).
 Peluang-peluang kesalahan ini diupayakan sekecil
mungkin.
Langkah-langkah Ujij Hipotesis
1.Merumuskan hipotesis nol dan alternatif
2. Menentukan taraf nyata (tingkat signifikan)
3. Menentukan statistik uji
4.Membandingkan statistik uji dengan nilai tabel (nilai
teoritis) masing-masing distribusi statistik uji
5. Menentukan kriteria pengambilan keputusan
6. Penarikan kesimpulan tentang populasi
Pengujian mean populasi dengan nilai
pembanding tertentu
Hipotesis
H0 : 0
H1 : 0
H0 : 0
H1 : 0
H0 : 0
H1 : 0
Uji Dua Arah Uji Satu Arah Kanan
1. Uji Hipotesis Rata-rata Satu Populasi
Uji Satu Arah
Kiri
Statistik
Uji:
Sampel besar, n ≥ 30,
σ diketahui
n
zhitung


x 0
s n
thitung
 x 0
Sampel kecil, n < 30,
σ tidak diketahui
Ztabel = Z
ttabel = t db=n-1
Kriteria Pengambilan Keputusan:
0
0
0
-z
-z
z
z


H0 diterima
H0 diterima
H0 diterima
H0 ditolak
H0 ditolak
Uji Dua Arah
zhitung > za/2 atau zhitung < -za/2,
maka H0 ditolak
Uji Satu Arah (kanan)
zhitung > za maka H0 ditolak
Uji Satu Arah (kiri)
zhitung < -za maka H0 ditolak
Kriteria tsb berlaku juga utk stat. uji t
H0 ditolak

z
H0 ditolak

z
z
Contoh 1:
Pengusaha lampu mengatakan bahwa lampunya bisa tahan
pakai sekitar 1000 jam dengan simpangan baku 60 jam.
Namun akhir-akhir ini timbul dugaan bahwa masa pakai lampu
itu telah berubah. Untuk memastikan hal tersebut, dilakukan
penelitian dengan jalan menguji lama hidup dari 50 lampu.
Ternyata diperoleh rata-rata lama hidupnya adalah 980 jam.
Selidikilah dengan taraf nyata 5% apakah kualitas lampu itu
sudah berubah atau belum.
Jawab:
𝑛 =
50,
𝜇0 = 1000 𝑗𝑎𝑚, 𝜎 = 80 𝑗𝑎𝑚
,
Rumusan hipotesis
𝑥= 980 𝑗𝑎𝑚
H0 :  1000
H1 :   1000
Taraf nyata 𝛼 = 0.05
 1.77
9801000
n
zhitung
x0

 80

50
𝑍𝛼 = 𝑍0.025 =
1.96
2
−𝑍𝛼 = −𝑍0.025 =
−1.96
2
Kriteria Pengambilan Keputusan:
Daerah
terima H0
Daerah
tolak H0
0.025
Daerah
tolak H0
0.025
−1.96 1.96
0
𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛
𝑔
= −1.77 terletak
di antara -1.96 dan 1.96,
maka H0 diterima
Dalam taraf nyata 0.05, masa
pakai lampu masih sekitar 1000
jam. Jadi kualitas lampu belum
berubah.
Contoh 2:
Akhir-akhir ini masyarakat mengeluh dan mengatakan
bahwa isi bersih minuman A dalam botol tidak sesuai
dengan yang tertulis pada labelnya sebesar 500 ml.
Untuk meneliti hal ini, 25 botol minuman A diteliti secara
acak dan diperoleh berat rata-rata 492 ml dan simpangan
baku 20 ml. Dengan taraf nyata 0.05, tentukan apa yang
akan kita katakan tentang keluhan masyarakat tersebut.
Jawab:
𝜇0 = 500 𝑚𝑙, 𝑠 = 20 𝑚𝑙
,
𝑛 =
25,
𝑥= 492 𝑗𝑎𝑚
Rumusan hipotesis
H0 : 500
H1 : 500
Taraf nyata 𝛼 = 0.05
2
s 20
n 25
thitung
 x 0
 492  500

Kriteria Pengambilan Keputusan:
Daerah
terima H0
Daerah
tolak H0
0.05
−1.711 0
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛
𝑔
= −2 terletak
di kiri -1.711 (𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑡
0.05,24) maka H0 ditolak
Dalam taraf nyata 0.05, penelitian
tersebut memperkuat keluhan
masyarakat bahwa isi bersih
minuman A bekurang dari yang
tertulis pada label.
−𝑡𝛼,𝑑𝑏=𝑛 −1 = −𝑡0.05,24 =
−1.711
Pengujian untuk membandingkan rata-rata dua
populasi
Hipotesis
H0 : 1 2
H1 : 1 2
H0 : 1 2
H1 : 1 2
H0 : 1 2
H1 : 1 2
Uji Dua Arah Uji Satu Arah Kanan
2. Uji Hipotesis Dua Rata-rata Populasi
Uji Satu Arah
Kiri
Statistik Uji:
Sampelbesar,n≥30,𝜎1& 𝜎2 diketahui
1 1 2 2
zhitung
2
/ n 2
/n

(X1  X 2 )  (1 2 )
Ztabel =
Z
Kriteria Pengambilan
Keputusan:
Sama dengan kriteria pengambilan
keputusan pada uji hipotesis satu
rata-rata populasi
Contoh 3.
A B
Rata-rata 20.7 18.5
Simpangan
baku
6.3 5.8
Untuk membandingkan usia wanita saat pertama menikah dari
dua kelompok etnis,A dan B, sampel acak sebanyak 100 wanita
diambil dari masing-masing kelompok dan dicatat usianya saat
pertama menikah. Diperoleh rata-rata dan simpangan bakunya
sebagai berikut:
Lakukan pengujian dengan
taraf nyata 5% untuk
mengetahui apakah ada
perbedaan rata-rata usia
saat pertama menikah antara
wanita kelompok etnis A dan
B?
Jawab:
Sampel kecil, n < 30, 𝜎1 & 𝜎2 tidak diketahui
t
p 1 p 2
hitung
s2
/ n  s2
/ n
 (X1  X2 ) (1 2)
1 2
1 2
 1 1 2 2
n n 2
(n 1)s2
(n 1)s2
s2
p
ttabel = t db
db  n1  n2 2
1 1 2 2
thitung
s2
/ n  s2
/ n
 (X1  X2 ) (1 2)
1 2
ttabel = t db
2
2
2
1
1
1
(s2
/n )2
/(n 1)(s2
/n )2
/(n 1)
(s2
/n s2
/ n)2
db 1 1 2 2
Kriteria Pengambilan
Keputusan:
Sama dengan kriteria pengambilan
keputusan pada uji hipotesis satu
rata-rata populasi
Contoh 4.
Jawab :
thitung < t maka H0 ditolak Pada taraf nyata 5%,
kekerasan baja II lebih
tinggi dari baja I
thitung < t maka H0 ditolak Pada taraf nyata 5%,
kekerasan baja II lebih
tinggi dari baja I
Data berpasangan
, i 1,2,...,n
di  x1i  x2i
H0 : D 0
H1 : D 0
Hipotesis
H0 : D 0
H1 : D 0
H0 : D 0
H1 : D 0
Uji dua arah Uji satu arah kanan Uji satu arah kiri
12 D
Statistik Uji:
s
t
d
n
hitung
 d D
ttabel = t db=n-1
Kriteria Pengambilan Keputusan:
Sama dengan kriteria pengambilan keputusan pada uji
hipotesis satu rata-rata populasi berdasarkan distribusi t
𝑑
=
𝑖
=1
𝑛
𝑑
𝑖
𝑛 𝑠𝑑
=
𝑖
=1
𝑛
2
𝑑𝑖 − 𝑑
𝑛 − 1
Pengukuran kekuatan tekanan tangan kiri dan tangan
kanan dari 10 orang tukang ketik kidal dicatat sebagai
berikut:
Orang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tangan kiri 140 90 125 130 95 121 85 97 131 110
Tangan
kanan
138 87 110 132 96 120 86 90 129 100
Lakukan uji hipotesis terhadap pernyataan bahwa
kekuatan tekanan tangan kiri lebih besar dengan taraf
nyata 5%
.
Contoh 5.
Jawab:
Orang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tangan kiri 140 90 125 130 95 121 85 97 131 110
Tangan
kanan
138 87 110 132 96 120 86 90 129 100
di  x1i  x2i
2 3 15 -2 -1 1 -1 7 2 10
𝑑 = 𝑖=1
𝑛
𝑑
𝑖
𝑛
=
2+3+⋯+10
10
36
10
= = 3.6
𝑠𝑑
=
𝑛
𝑖=1 𝑑𝑖 −𝑑2
𝑛−1
=
2−3.6 2+ 3−3.6 2+⋯+ 10−3.6 2
10−1
= 5.46
H0 : D 0
H1 : D 0
Hipotesis
10
 2.0846
3.60
n

s 
5.46
d
thitung
d D 𝑡𝛼,𝑑𝑏=𝑛
−1
=
𝑡
0.05,9 = 1.833
Kriteria Pengambilan Keputusan:
0
Daerah
terima H0
Daerah
tolak H0
0.05
1.833
thitung > t maka H0 ditolak
Pada taraf nyata 5%,
kekuatan tangan kiri lebih
besar dari tangan kanan
Pengujian proporsi populasi dengan nilai
pembanding tertentu (0).
Hipotesis
H0 :0
H1 :0
H0 :0
H1 :0
H0 :0
H1 :0
Uji Dua Arah Uji Satu
Arah Kanan
3. Uji Hipotesis Proporsi Populasi
Uji Satu
Arah Kiri
Statistik Uji:
zhitung
0 0
n
0
 1 
x


n
Ztabel =
Z
Kriteria Penolakan H0:
Sama dengan kriteria penolakan H0 pada uji
hipotesis satu rata-rata populasi berdasarkan
distribusi Z(normal baku)
Lakukan uji hipotesis terhadap pernyataan bahwa
proporsi wanita yang melahirkan dengan berat badan
bayi yang rendah adalah kurang dari 0.5.
Pengujian didasarkan pada sampel sebanyak 200
wanita dimana 80 diantaranya melahirkan dengan
berat badan bayi rendah. Gunakan taraf nyata 5%.
Contoh 6 :
Jawab:
𝛼 =
5%
Rumusan Hipotesis
H0 : 0.5
H1 : 0.5
𝑥 = 80, 𝑛 =
200,
Statistik Uji:
200
0.510.5
80
0.5
hitung
z  200  2.83
Kriteria Pengambilan Keputusan:
Daerah
terima H0
Daerah
tolak H0
0.05
−1.64 0
𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛
𝑔
= −2.83 terletak
di kiri -1.64 (𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑍
0.05) maka H0 ditolak
Dalam taraf nyata 0.05, cukup
bukti bahwa proporsi wanita yang
melahirkan dengan berat badan
bayi yang rendah adalah kurang
dari 0.5.
−𝑍𝛼 = −𝑍0.05 =
−1.64
Pengujian untuk membandingkan proporsi
dua populasi
Hipotesis
H0 :1 2
H1 :1 2
H0 :1 2
H1 :1 2
H0 :1 2
H1 :1 2
Uji Dua Arah Uji Satu
Arah
Kanan
4. Uji Hipotesis Dua Proporsi Populasi
Uji Satu
Arah
Kiri
Statistik Uji:



 1 2 
 2 

1
 1 1 
 

n n
p1 p
x
 n1 n2 
 x
zhitung
2
1
1 2
n n
x  x
p 
Ztabel =
Z
Kriteria Penolakan H0:
Sama dengan kriteria penolakan H0 pada uji hipotesis
satu rata-rata populasi berdasarkan distribusi Z (normal
baku)
Contoh 7:
Berdasarkan sampel sebanyak 200 wanita melahirkan dari
kota A dan 150 dari kota B dimana 70 wanita dari kota A dan
60 wanita dari kota B melahirkan dengan berat badan bayi
rendah, dapatkan dikatakan bahwa proporsi wanita yang
melahirkan dengan berat badan bayi rendah di kota A lebih
besar dari kota B? Gunakan taraf nyata 5%.
Jawab:
𝑥2 =
60,
𝑛2 = 150, 𝛼 = 5% = 0.05
𝑥1 = 70, 𝑛1 = 200,
Rumusan hipotesis
H0 :1 2
H1 :1 2
 130
 0.37
7060
n1  n2 200150 350
p  x1  x2
0.0521
1 1
  0.05
 0.9597


 200 150 


0.371 0.37


 200 150 
 70 60 




2 
 1
 1 1 




 

n
 n
p1  p
 n1 n2 
 x1 x2 
zhitung
Statistik uji:
𝑍𝛼 = 𝑍0.05 =
1.64
Daerah
tolak H0
0.05
Daerah
terima H0
0 1.64
𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛
𝑔
= 0.9597 terletak di kiri
1.64 (<1.64), maka H0 diterima
pada taraf nyata 5% tidak cukup
bukti bahwa proporsi wanita yang
melahirkan dengan berat badan bayi
rendah di kota A lebih besar dari
kota B.

More Related Content

What's hot

10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
Hafiza .h
 
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
Muhammad Eko
 
[5] uji wilcoxon
[5] uji wilcoxon[5] uji wilcoxon
[5] uji wilcoxon
Darnah Andi Nohe
 
10. uji hipotesis satu rata rata
10. uji hipotesis satu rata rata10. uji hipotesis satu rata rata
10. uji hipotesis satu rata rata
Ria Defti Nurharinda
 
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Eko Mardianto
 
Panduan olah data spss
Panduan olah data spssPanduan olah data spss
Panduan olah data spssMedian Agus P
 
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu PopulasiMakalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu PopulasiFadhila Isnaini
 
Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Okta Rostalia
 
Bab viii uji normalitas dan homogenitas
Bab viii uji normalitas dan homogenitasBab viii uji normalitas dan homogenitas
Bab viii uji normalitas dan homogenitas
linda_rosalina
 
Wilcoxon
WilcoxonWilcoxon
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesis
abiumi01
 
pendugaan titik dan pendugaan interval
 pendugaan titik dan pendugaan interval pendugaan titik dan pendugaan interval
pendugaan titik dan pendugaan interval
Yesica Adicondro
 
NON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLINGNON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLING
Mira Aryuni
 
uji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisheruji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisher
kacangtom
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
Kampus-Sakinah
 
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelRiswan
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelDerima Febrike
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Rosmaiyadi Snt
 

What's hot (20)

10. hipotesis
10. hipotesis10. hipotesis
10. hipotesis
 
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...EXPERIMENTAL DESIGN(RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
EXPERIMENTAL DESIGN (RANCANGAN PERCOBAAN) Suatu pendekatan teoritis dari & un...
 
[5] uji wilcoxon
[5] uji wilcoxon[5] uji wilcoxon
[5] uji wilcoxon
 
10. uji hipotesis satu rata rata
10. uji hipotesis satu rata rata10. uji hipotesis satu rata rata
10. uji hipotesis satu rata rata
 
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
Panduan Lengkap Menguasai SPSS 17
 
Panduan olah data spss
Panduan olah data spssPanduan olah data spss
Panduan olah data spss
 
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu PopulasiMakalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
Makalah Pengujian Hipotesis Varians Satu Populasi
 
Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1Uji chi square kel 1
Uji chi square kel 1
 
Bab viii uji normalitas dan homogenitas
Bab viii uji normalitas dan homogenitasBab viii uji normalitas dan homogenitas
Bab viii uji normalitas dan homogenitas
 
Wilcoxon
WilcoxonWilcoxon
Wilcoxon
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesis
 
pendugaan titik dan pendugaan interval
 pendugaan titik dan pendugaan interval pendugaan titik dan pendugaan interval
pendugaan titik dan pendugaan interval
 
NON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLINGNON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLING
 
uji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisheruji mann whitney dan uji fisher
uji mann whitney dan uji fisher
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)Metode pengambilan sampel (sampling)
Metode pengambilan sampel (sampling)
 
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel
 
T test
T testT test
T test
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 

Similar to UJI HIPOTESIS.pptx

Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
fitriafadhilahh
 
Jenis-Jenis Hipotesis , Latihan, Workbook
Jenis-Jenis Hipotesis , Latihan, WorkbookJenis-Jenis Hipotesis , Latihan, Workbook
Jenis-Jenis Hipotesis , Latihan, Workbook
SienlyVeronica
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
baiqtryz
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
silvia kuswanti
 
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleSelvin Hadi
 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterRetna Rindayani
 
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docxBAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
Tegar Adi
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
emailphi6
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
suwarnohaji
 
PENGUJIAN_HIPOTESIS STATISTIK PROBABILITAS
PENGUJIAN_HIPOTESIS STATISTIK PROBABILITASPENGUJIAN_HIPOTESIS STATISTIK PROBABILITAS
PENGUJIAN_HIPOTESIS STATISTIK PROBABILITAS
pratikariris2
 
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
SMAPLUSN2BANYUASINII
 
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Wisma Morgans
 
Bab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesisBab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesis
Bayu Bayu
 
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Awal Akbar Jamaluddin
 
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdfmakalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
CandraPrasetyoWibowo1
 
Stk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removedStk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removed
PutriPamungkas8
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasGina Safitri
 
Hipotesis(11)
Hipotesis(11)Hipotesis(11)
Hipotesis(11)
rizka_safa
 
Kel9b Blok8skenario3
Kel9b Blok8skenario3Kel9b Blok8skenario3
Kel9b Blok8skenario3
micelia amalia
 

Similar to UJI HIPOTESIS.pptx (20)

Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Uji hipotesis
Uji hipotesisUji hipotesis
Uji hipotesis
 
Jenis-Jenis Hipotesis , Latihan, Workbook
Jenis-Jenis Hipotesis , Latihan, WorkbookJenis-Jenis Hipotesis , Latihan, Workbook
Jenis-Jenis Hipotesis , Latihan, Workbook
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan HomogenitasUji Normalitas dan Homogenitas
Uji Normalitas dan Homogenitas
 
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sampleStatistik 1 8 uji hipothesis satu sample
Statistik 1 8 uji hipothesis satu sample
 
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan ParameterStatistika bisnis: Pendugaan Parameter
Statistika bisnis: Pendugaan Parameter
 
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docxBAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docx
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1)(1).ppt
 
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).pptPENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
PENGUJIAN-HIPOTESIS_(1).ppt
 
PENGUJIAN_HIPOTESIS STATISTIK PROBABILITAS
PENGUJIAN_HIPOTESIS STATISTIK PROBABILITASPENGUJIAN_HIPOTESIS STATISTIK PROBABILITAS
PENGUJIAN_HIPOTESIS STATISTIK PROBABILITAS
 
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
14_Pelatihan-Soal uji hipotesis.pdf
 
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
Pendugaan dan-pengujian-hipotesis
 
Bab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesisBab.10 uji hipotesis
Bab.10 uji hipotesis
 
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
Statistika Uji Homogenitas (Uji Fmax, Uji Barlett, dan Uji Runs)
 
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdfmakalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
makalahstatistik-140811215134-phpapp02 (1).pdf
 
Stk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removedStk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removed
 
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitasringkasan uji homogenitas dan normalitas
ringkasan uji homogenitas dan normalitas
 
Hipotesis(11)
Hipotesis(11)Hipotesis(11)
Hipotesis(11)
 
Kel9b Blok8skenario3
Kel9b Blok8skenario3Kel9b Blok8skenario3
Kel9b Blok8skenario3
 

More from Wan Na

PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptxPERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
Wan Na
 
MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdf
MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdfMATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdf
MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdf
Wan Na
 
quiz mikro.docx
quiz mikro.docxquiz mikro.docx
quiz mikro.docx
Wan Na
 
Kajian teoritis BAB 2.pdf
Kajian teoritis BAB 2.pdfKajian teoritis BAB 2.pdf
Kajian teoritis BAB 2.pdf
Wan Na
 
Stat Terori Peluang.pdf
Stat Terori Peluang.pdfStat Terori Peluang.pdf
Stat Terori Peluang.pdf
Wan Na
 
BIG BOOK FISIKA.pdf
BIG BOOK FISIKA.pdfBIG BOOK FISIKA.pdf
BIG BOOK FISIKA.pdf
Wan Na
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.pptPengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Wan Na
 
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptxKasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
Wan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
Wan Na
 
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
Wan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
Wan Na
 
HO-Fungi.pdf
HO-Fungi.pdfHO-Fungi.pdf
HO-Fungi.pdf
Wan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
Wan Na
 
Virus.pdf
Virus.pdfVirus.pdf
Virus.pdf
Wan Na
 
Materi3-Bakteri (1).pdf
Materi3-Bakteri (1).pdfMateri3-Bakteri (1).pdf
Materi3-Bakteri (1).pdf
Wan Na
 
Isolasi Pertumbuhan Mikroba.pdf
Isolasi  Pertumbuhan Mikroba.pdfIsolasi  Pertumbuhan Mikroba.pdf
Isolasi Pertumbuhan Mikroba.pdf
Wan Na
 
FLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdfFLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdf
Wan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdfBAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
Wan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
Wan Na
 
TERMODINAMIKA.pdf
TERMODINAMIKA.pdfTERMODINAMIKA.pdf
TERMODINAMIKA.pdf
Wan Na
 

More from Wan Na (20)

PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptxPERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
PERTANIAN YANG BERKEBUDAYAAN INDUSTRI.pptx
 
MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdf
MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdfMATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdf
MATERI 3 Teori-Teori Asal Mula Negara.pdf
 
quiz mikro.docx
quiz mikro.docxquiz mikro.docx
quiz mikro.docx
 
Kajian teoritis BAB 2.pdf
Kajian teoritis BAB 2.pdfKajian teoritis BAB 2.pdf
Kajian teoritis BAB 2.pdf
 
Stat Terori Peluang.pdf
Stat Terori Peluang.pdfStat Terori Peluang.pdf
Stat Terori Peluang.pdf
 
BIG BOOK FISIKA.pdf
BIG BOOK FISIKA.pdfBIG BOOK FISIKA.pdf
BIG BOOK FISIKA.pdf
 
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.pptPengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
Pengaruh kemajuan iptek terhadap nkri.ppt
 
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptxKasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
Kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara.pptx
 
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-3 Virus.pdf
 
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
1_ PEND_ARTI DAN LINGKUP TP (2).pptx
 
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 4 - Isolasi dan Pertumbuhan Mikroba.pdf
 
HO-Fungi.pdf
HO-Fungi.pdfHO-Fungi.pdf
HO-Fungi.pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-2 Fungi.pdf
 
Virus.pdf
Virus.pdfVirus.pdf
Virus.pdf
 
Materi3-Bakteri (1).pdf
Materi3-Bakteri (1).pdfMateri3-Bakteri (1).pdf
Materi3-Bakteri (1).pdf
 
Isolasi Pertumbuhan Mikroba.pdf
Isolasi  Pertumbuhan Mikroba.pdfIsolasi  Pertumbuhan Mikroba.pdf
Isolasi Pertumbuhan Mikroba.pdf
 
FLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdfFLUIDA_STATIS.pdf
FLUIDA_STATIS.pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdfBAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
BAHAN BACAAN BAB 2 - Perkembangan Mikrobiologi (1).pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
 
TERMODINAMIKA.pdf
TERMODINAMIKA.pdfTERMODINAMIKA.pdf
TERMODINAMIKA.pdf
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 

UJI HIPOTESIS.pptx

  • 1. 8. UJI HIPOTESIS (Statistika A) FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM 2020
  • 2. Kompetensi Dasar mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan pengertian uji hipotesis beserta elemen-elemen di dalamnya, menyebutkan dan melakukan beberapa macam uji hipotesis.
  • 3. Indikator Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dasar yang berkaitan dengan uji hipotesis. Mahasiswa dapat melakukan uji hipotesis rata-rata populasi. Mahasiswa dapat melakukan uji hipotesis proporsi populasi. Mahasiswa dapat melakukan uji hipotesis beda dua rata-rata populasi. Mahasiswa dapat melakukan uji hipotesis beda dua proporsi populasi.
  • 4. PENDAHULUAN  Statistika inferensial: bagian dari statistika yang mengkaji semua hal yang berkaitan dengan analisis data sebagai dasar dari penarikan kesimpulan tentang keseluruhan data populasi. STATISTIKA INFERENSIAL ESTIMA SI UJI HIPOTES IS
  • 5.  Tujuan Statistika Inferensial: membuat inferensi tentang karakteristik-karakteristik populasi.  Proses Inferensi: Mengambil sampel dari populasi Menentukan statistik sampel Estimasi dan uji hipotesis Penarikan kesimpulan karakteristik populasi
  • 6. ESTIMASI PARAMETER  Parameter : ukuran yang menunjukkan karakteristik populasi Parameter umumnya tidak diketahui Estimasi Parameter (untuk memperkirakan nilai parameter)
  • 7. Estimasi Parameter Estimas i Titik Estimas i Interval Memperkirakan nilai parameter dengan satu nilai yang dihitung berdasarkan sampel (statistik) Memperkirakan nilai parameter dengan sejumlah nilai yang dihitung berdasarkan statistik sampel dan berada dalam suatu interval
  • 8.  Statistik : merupakan ukuran yang menunjukkan karakteristik sampel  Statistik merupakan estimasi titik dari parameter populasi  Statistik (nilai estimasi titik) selalu berada dalam estimasi intervalnya
  • 9.  Beberapa Parameter Populasi dan Statistik Sampel Karakteristik Parameter Statistik Nilai Estimasi Titik Rata-rata  𝑥 𝑛 𝑥𝑖 𝑥 = 𝑖=1 𝑛 Variansi 𝜎2 𝑠2 𝑛 𝑥 − 𝑥 2 𝑠2 = 𝑖=1 𝑖 𝑛 − 1 Proporsi  p 𝑥 𝑝 = 𝑛 Selisih rata-rata 𝜇1 − 𝜇2 𝑥 1 − 𝑥 2 𝑛1 𝑥1𝑖 𝑛2 𝑥2𝑖 𝑥 1 − 𝑥 2 = 𝑖=1 − 𝑖=1 𝑛1 𝑛2 Selisih Proporsi 𝜋1 − 𝜋2 𝑝1 − 𝑝2 𝑝 − 𝑝 = 𝑥1 − 𝑥 2 1 2 𝑛1 𝑛2
  • 10. UJI HIPOTESIS  satu bagian statistika inferensial yang membolehkan orang untuk menguji suatu pernyataan tentang parameter populasi dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari studi sampel  bertujuan untuk menentukan apakah dugaan tentang karakteristik populasi didukung oleh informasi yang diperoleh dari sampel.
  • 11.  Hipotesis merupakan dugaan sementara tentang pertanyaan penelitian.  Hipotesis umumnya merupakan pernyataan tentang karakteristik populasi, sehingga disebut hipotesis statistik
  • 12. HIPOTESIS STATISTIK diformulasikan Hipotesis Alternatif, Ha atau H1 Hipotesis Nol, H0 Dugaan yg dirumuskan dg harapan akan ditolak “Nol” bermakna KEBERADAANNYA TIDAK ADA (tidak ada pengaruh, tidak ada perbedaan dsb) mengandung pernyataan kesamaan (=) pernyataan operasional penelitian (harapan berdasarkan teori) pernyataan yg didukung secara kuat oleh data sampel  mengandung pernyataan ketaksamaan seperti <,= atau > umumnya merupakan tujuan dari suatu penelitian, sehingga diharapkan untuk diterima
  • 13. Tipe Kesalahan dalam Uji Hipotesis Keputusan Kebenaran Aktual dari H0 H0 Benar H0 Salah Menerima H0 Keputusan Benar Kesalahan Tipe II Menolak H0 Kesalahan Tipe I Keputusan Benar
  • 14.  Peluang maksimum melakukan kesalahan tipe I disebut dengan tingkat signifikan atau taraf signifikan atau taraf nyata, dilambangkan dengan alpha ( ).  Peluang maksimum melakukan kesalahan tipe II dilambangkan dengan beta ( ).  Peluang-peluang kesalahan ini diupayakan sekecil mungkin.
  • 15. Langkah-langkah Ujij Hipotesis 1.Merumuskan hipotesis nol dan alternatif 2. Menentukan taraf nyata (tingkat signifikan) 3. Menentukan statistik uji 4.Membandingkan statistik uji dengan nilai tabel (nilai teoritis) masing-masing distribusi statistik uji 5. Menentukan kriteria pengambilan keputusan 6. Penarikan kesimpulan tentang populasi
  • 16. Pengujian mean populasi dengan nilai pembanding tertentu Hipotesis H0 : 0 H1 : 0 H0 : 0 H1 : 0 H0 : 0 H1 : 0 Uji Dua Arah Uji Satu Arah Kanan 1. Uji Hipotesis Rata-rata Satu Populasi Uji Satu Arah Kiri
  • 17. Statistik Uji: Sampel besar, n ≥ 30, σ diketahui n zhitung   x 0 s n thitung  x 0 Sampel kecil, n < 30, σ tidak diketahui Ztabel = Z ttabel = t db=n-1
  • 18. Kriteria Pengambilan Keputusan: 0 0 0 -z -z z z   H0 diterima H0 diterima H0 diterima H0 ditolak H0 ditolak Uji Dua Arah zhitung > za/2 atau zhitung < -za/2, maka H0 ditolak Uji Satu Arah (kanan) zhitung > za maka H0 ditolak Uji Satu Arah (kiri) zhitung < -za maka H0 ditolak Kriteria tsb berlaku juga utk stat. uji t H0 ditolak  z H0 ditolak  z z
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25. Contoh 1: Pengusaha lampu mengatakan bahwa lampunya bisa tahan pakai sekitar 1000 jam dengan simpangan baku 60 jam. Namun akhir-akhir ini timbul dugaan bahwa masa pakai lampu itu telah berubah. Untuk memastikan hal tersebut, dilakukan penelitian dengan jalan menguji lama hidup dari 50 lampu. Ternyata diperoleh rata-rata lama hidupnya adalah 980 jam. Selidikilah dengan taraf nyata 5% apakah kualitas lampu itu sudah berubah atau belum.
  • 26. Jawab: 𝑛 = 50, 𝜇0 = 1000 𝑗𝑎𝑚, 𝜎 = 80 𝑗𝑎𝑚 , Rumusan hipotesis 𝑥= 980 𝑗𝑎𝑚 H0 :  1000 H1 :   1000 Taraf nyata 𝛼 = 0.05  1.77 9801000 n zhitung x0   80  50
  • 27. 𝑍𝛼 = 𝑍0.025 = 1.96 2 −𝑍𝛼 = −𝑍0.025 = −1.96 2 Kriteria Pengambilan Keputusan: Daerah terima H0 Daerah tolak H0 0.025 Daerah tolak H0 0.025 −1.96 1.96 0 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛 𝑔 = −1.77 terletak di antara -1.96 dan 1.96, maka H0 diterima Dalam taraf nyata 0.05, masa pakai lampu masih sekitar 1000 jam. Jadi kualitas lampu belum berubah.
  • 28. Contoh 2: Akhir-akhir ini masyarakat mengeluh dan mengatakan bahwa isi bersih minuman A dalam botol tidak sesuai dengan yang tertulis pada labelnya sebesar 500 ml. Untuk meneliti hal ini, 25 botol minuman A diteliti secara acak dan diperoleh berat rata-rata 492 ml dan simpangan baku 20 ml. Dengan taraf nyata 0.05, tentukan apa yang akan kita katakan tentang keluhan masyarakat tersebut.
  • 29. Jawab: 𝜇0 = 500 𝑚𝑙, 𝑠 = 20 𝑚𝑙 , 𝑛 = 25, 𝑥= 492 𝑗𝑎𝑚 Rumusan hipotesis H0 : 500 H1 : 500 Taraf nyata 𝛼 = 0.05 2 s 20 n 25 thitung  x 0  492  500 
  • 30. Kriteria Pengambilan Keputusan: Daerah terima H0 Daerah tolak H0 0.05 −1.711 0 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛 𝑔 = −2 terletak di kiri -1.711 (𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑡 0.05,24) maka H0 ditolak Dalam taraf nyata 0.05, penelitian tersebut memperkuat keluhan masyarakat bahwa isi bersih minuman A bekurang dari yang tertulis pada label. −𝑡𝛼,𝑑𝑏=𝑛 −1 = −𝑡0.05,24 = −1.711
  • 31. Pengujian untuk membandingkan rata-rata dua populasi Hipotesis H0 : 1 2 H1 : 1 2 H0 : 1 2 H1 : 1 2 H0 : 1 2 H1 : 1 2 Uji Dua Arah Uji Satu Arah Kanan 2. Uji Hipotesis Dua Rata-rata Populasi Uji Satu Arah Kiri
  • 32. Statistik Uji: Sampelbesar,n≥30,𝜎1& 𝜎2 diketahui 1 1 2 2 zhitung 2 / n 2 /n  (X1  X 2 )  (1 2 ) Ztabel = Z Kriteria Pengambilan Keputusan: Sama dengan kriteria pengambilan keputusan pada uji hipotesis satu rata-rata populasi
  • 33. Contoh 3. A B Rata-rata 20.7 18.5 Simpangan baku 6.3 5.8 Untuk membandingkan usia wanita saat pertama menikah dari dua kelompok etnis,A dan B, sampel acak sebanyak 100 wanita diambil dari masing-masing kelompok dan dicatat usianya saat pertama menikah. Diperoleh rata-rata dan simpangan bakunya sebagai berikut: Lakukan pengujian dengan taraf nyata 5% untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata usia saat pertama menikah antara wanita kelompok etnis A dan B?
  • 35.
  • 36. Sampel kecil, n < 30, 𝜎1 & 𝜎2 tidak diketahui t p 1 p 2 hitung s2 / n  s2 / n  (X1  X2 ) (1 2) 1 2 1 2  1 1 2 2 n n 2 (n 1)s2 (n 1)s2 s2 p ttabel = t db db  n1  n2 2 1 1 2 2 thitung s2 / n  s2 / n  (X1  X2 ) (1 2) 1 2 ttabel = t db 2 2 2 1 1 1 (s2 /n )2 /(n 1)(s2 /n )2 /(n 1) (s2 /n s2 / n)2 db 1 1 2 2 Kriteria Pengambilan Keputusan: Sama dengan kriteria pengambilan keputusan pada uji hipotesis satu rata-rata populasi
  • 39.
  • 40. thitung < t maka H0 ditolak Pada taraf nyata 5%, kekerasan baja II lebih tinggi dari baja I
  • 41.
  • 42. thitung < t maka H0 ditolak Pada taraf nyata 5%, kekerasan baja II lebih tinggi dari baja I
  • 43. Data berpasangan , i 1,2,...,n di  x1i  x2i H0 : D 0 H1 : D 0 Hipotesis H0 : D 0 H1 : D 0 H0 : D 0 H1 : D 0 Uji dua arah Uji satu arah kanan Uji satu arah kiri 12 D
  • 44. Statistik Uji: s t d n hitung  d D ttabel = t db=n-1 Kriteria Pengambilan Keputusan: Sama dengan kriteria pengambilan keputusan pada uji hipotesis satu rata-rata populasi berdasarkan distribusi t 𝑑 = 𝑖 =1 𝑛 𝑑 𝑖 𝑛 𝑠𝑑 = 𝑖 =1 𝑛 2 𝑑𝑖 − 𝑑 𝑛 − 1
  • 45. Pengukuran kekuatan tekanan tangan kiri dan tangan kanan dari 10 orang tukang ketik kidal dicatat sebagai berikut: Orang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tangan kiri 140 90 125 130 95 121 85 97 131 110 Tangan kanan 138 87 110 132 96 120 86 90 129 100 Lakukan uji hipotesis terhadap pernyataan bahwa kekuatan tekanan tangan kiri lebih besar dengan taraf nyata 5% . Contoh 5.
  • 46. Jawab: Orang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tangan kiri 140 90 125 130 95 121 85 97 131 110 Tangan kanan 138 87 110 132 96 120 86 90 129 100 di  x1i  x2i 2 3 15 -2 -1 1 -1 7 2 10 𝑑 = 𝑖=1 𝑛 𝑑 𝑖 𝑛 = 2+3+⋯+10 10 36 10 = = 3.6 𝑠𝑑 = 𝑛 𝑖=1 𝑑𝑖 −𝑑2 𝑛−1 = 2−3.6 2+ 3−3.6 2+⋯+ 10−3.6 2 10−1 = 5.46 H0 : D 0 H1 : D 0 Hipotesis
  • 47. 10  2.0846 3.60 n  s  5.46 d thitung d D 𝑡𝛼,𝑑𝑏=𝑛 −1 = 𝑡 0.05,9 = 1.833 Kriteria Pengambilan Keputusan: 0 Daerah terima H0 Daerah tolak H0 0.05 1.833 thitung > t maka H0 ditolak Pada taraf nyata 5%, kekuatan tangan kiri lebih besar dari tangan kanan
  • 48. Pengujian proporsi populasi dengan nilai pembanding tertentu (0). Hipotesis H0 :0 H1 :0 H0 :0 H1 :0 H0 :0 H1 :0 Uji Dua Arah Uji Satu Arah Kanan 3. Uji Hipotesis Proporsi Populasi Uji Satu Arah Kiri
  • 49. Statistik Uji: zhitung 0 0 n 0  1  x   n Ztabel = Z Kriteria Penolakan H0: Sama dengan kriteria penolakan H0 pada uji hipotesis satu rata-rata populasi berdasarkan distribusi Z(normal baku)
  • 50. Lakukan uji hipotesis terhadap pernyataan bahwa proporsi wanita yang melahirkan dengan berat badan bayi yang rendah adalah kurang dari 0.5. Pengujian didasarkan pada sampel sebanyak 200 wanita dimana 80 diantaranya melahirkan dengan berat badan bayi rendah. Gunakan taraf nyata 5%. Contoh 6 :
  • 51. Jawab: 𝛼 = 5% Rumusan Hipotesis H0 : 0.5 H1 : 0.5 𝑥 = 80, 𝑛 = 200, Statistik Uji: 200 0.510.5 80 0.5 hitung z  200  2.83
  • 52. Kriteria Pengambilan Keputusan: Daerah terima H0 Daerah tolak H0 0.05 −1.64 0 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛 𝑔 = −2.83 terletak di kiri -1.64 (𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑍 0.05) maka H0 ditolak Dalam taraf nyata 0.05, cukup bukti bahwa proporsi wanita yang melahirkan dengan berat badan bayi yang rendah adalah kurang dari 0.5. −𝑍𝛼 = −𝑍0.05 = −1.64
  • 53. Pengujian untuk membandingkan proporsi dua populasi Hipotesis H0 :1 2 H1 :1 2 H0 :1 2 H1 :1 2 H0 :1 2 H1 :1 2 Uji Dua Arah Uji Satu Arah Kanan 4. Uji Hipotesis Dua Proporsi Populasi Uji Satu Arah Kiri
  • 54. Statistik Uji:     1 2   2   1  1 1     n n p1 p x  n1 n2   x zhitung 2 1 1 2 n n x  x p  Ztabel = Z Kriteria Penolakan H0: Sama dengan kriteria penolakan H0 pada uji hipotesis satu rata-rata populasi berdasarkan distribusi Z (normal baku)
  • 55. Contoh 7: Berdasarkan sampel sebanyak 200 wanita melahirkan dari kota A dan 150 dari kota B dimana 70 wanita dari kota A dan 60 wanita dari kota B melahirkan dengan berat badan bayi rendah, dapatkan dikatakan bahwa proporsi wanita yang melahirkan dengan berat badan bayi rendah di kota A lebih besar dari kota B? Gunakan taraf nyata 5%.
  • 56. Jawab: 𝑥2 = 60, 𝑛2 = 150, 𝛼 = 5% = 0.05 𝑥1 = 70, 𝑛1 = 200, Rumusan hipotesis H0 :1 2 H1 :1 2  130  0.37 7060 n1  n2 200150 350 p  x1  x2
  • 57. 0.0521 1 1   0.05  0.9597    200 150    0.371 0.37    200 150   70 60      2   1  1 1         n  n p1  p  n1 n2   x1 x2  zhitung Statistik uji: 𝑍𝛼 = 𝑍0.05 = 1.64 Daerah tolak H0 0.05 Daerah terima H0 0 1.64 𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛 𝑔 = 0.9597 terletak di kiri 1.64 (<1.64), maka H0 diterima pada taraf nyata 5% tidak cukup bukti bahwa proporsi wanita yang melahirkan dengan berat badan bayi rendah di kota A lebih besar dari kota B.