Dokumen tersebut membahas tentang teori graf dan pewarnaan graf. Terdapat definisi pewarnaan titik, bilangan kromatik, beberapa teorema seperti hubungan bilangan kromatik antara graf dan subgrafnya, serta contoh-contoh penerapannya.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
TEORI GRAF
PEWARNAAN GRAF
Rukmono Budi Utomo
30115301
March 9, 2016
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
2.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Pewarnaan Graf
1 Pewarnaan Titik(simpul)
2 2. Algotitma Welch-Powell
3 Permasalahan 4 warna
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
3.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Definisi 1
Pewarnaan Titik
Misalkan G graf tanpa lup dan sisi ganda dan memiliki k titik.
Pewarnaan titik pada graf G adalah memberikan warna berbeda
kepada titik-titik di graf G tersebut dengan tujuan setiap dua titik
yang bertetangga memiliki warna yang berbeda.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
4.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Definisi 1
Pewarnaan Titik
Misalkan G graf tanpa lup dan sisi ganda dan memiliki k titik.
Pewarnaan titik pada graf G adalah memberikan warna berbeda
kepada titik-titik di graf G tersebut dengan tujuan setiap dua titik
yang bertetangga memiliki warna yang berbeda.
Secara mudah, graf G dengan k titik dapat diwarnai saja
dengan k warna yang berbeda
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
5.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Definisi 1
Pewarnaan Titik
Misalkan G graf tanpa lup dan sisi ganda dan memiliki k titik.
Pewarnaan titik pada graf G adalah memberikan warna berbeda
kepada titik-titik di graf G tersebut dengan tujuan setiap dua titik
yang bertetangga memiliki warna yang berbeda.
Secara mudah, graf G dengan k titik dapat diwarnai saja
dengan k warna yang berbeda
Figure: Graf G dengan 4 titik di atas diwarnai dengan 4 warna berbeda
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
6.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Persoalannya adalah berapa banyak warna minimal yang
diperlukan untuk mewarnai sebuah graf sederhana?
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
7.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Persoalannya adalah berapa banyak warna minimal yang
diperlukan untuk mewarnai sebuah graf sederhana?
Figure: Graf G 4 titik seperti contoh di awal dapat diwarnai dengan
hanya 2 warna berbeda saja
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
8.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Bilangan Kromatik
Jumlah warna minimum yang digunakan untuk mewarnai titik-titik
pada suatu graf G disebut bilangan kromatik dari graf G dan
dinotasikan dengan χ(G)
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
9.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Bilangan Kromatik
Jumlah warna minimum yang digunakan untuk mewarnai titik-titik
pada suatu graf G disebut bilangan kromatik dari graf G dan
dinotasikan dengan χ(G)
Contoh 1
Figure: Bilangan kromatik graf G di atas χ(G) = 2
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
10.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Contoh 2
Figure: Bilangan kromatik graf G di atas χ(G) = 3
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
11.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema1
Jika ada sebuah pewarnaan k pada graf G, maka χ(G) ≤ k
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
12.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema1
Jika ada sebuah pewarnaan k pada graf G, maka χ(G) ≤ k
Bukti
Jika terdapat pewarnaan k pada graf G, maka semua titik
pada graf G tersebut dapat diwarnai dengan k warna
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
13.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema1
Jika ada sebuah pewarnaan k pada graf G, maka χ(G) ≤ k
Bukti
Jika terdapat pewarnaan k pada graf G, maka semua titik
pada graf G tersebut dapat diwarnai dengan k warna
Karena bilangan kromatik merupakan minimum banyaknya
warna yang digunakan untuk mewarnai semua titik pada graf
G, sedemikian sehingga syarat pewarnaan titik terpenuhi,
maka terbukti χ(G) ≤ k
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
14.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Contoh 3
Figure: Bilangan kromatik graf G, χ(G) = 3 < 7 = k
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
15.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Contoh 3
Figure: Bilangan kromatik graf G, χ(G) = 3 < 7 = k
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
16.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Contoh 3
Figure: Bilangan kromatik graf G, χ(G) = 3 < 7 = k
Contoh 4
Figure: Bilangan kromatik graf G, χ(G) = k = 3Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
17.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 2
Jika H merupakan graf bagian dari graf G, maka χ(H) ≤ χ(G)
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
18.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 2
Jika H merupakan graf bagian dari graf G, maka χ(H) ≤ χ(G)
Bukti
Misalkan H merupakn graf bagian dari graf G, maka
V (H) ⊆ V (G) dan E(H) ⊆ E(G)
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
19.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 2
Jika H merupakan graf bagian dari graf G, maka χ(H) ≤ χ(G)
Bukti
Misalkan H merupakn graf bagian dari graf G, maka
V (H) ⊆ V (G) dan E(H) ⊆ E(G)
Karena setiap pewarnaan titik di graf H dapat diperluas ke
sebuah pewarnaan titik di graf G, maka χ(H) ≤ χ(G)
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
20.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 2
Jika H merupakan graf bagian dari graf G, maka χ(H) ≤ χ(G)
Bukti
Misalkan H merupakn graf bagian dari graf G, maka
V (H) ⊆ V (G) dan E(H) ⊆ E(G)
Karena setiap pewarnaan titik di graf H dapat diperluas ke
sebuah pewarnaan titik di graf G, maka χ(H) ≤ χ(G)
Contoh 5
Figure: Graf H adalah graf bagian dari graf G dengan
χ(H) = 2 ≤ χ(G) = 3
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
21.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Contoh 6
Figure: Graf H adalah graf bagian dari graf G dengan χ(H) = χ(G) = 2
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
22.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 3
Jika G1, G2, ..., Gk adalah komponen-komponen graf G, maka
χ (G) = max {χ (Gi ) |1 ≤ i ≤ k }
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
23.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 3
Jika G1, G2, ..., Gk adalah komponen-komponen graf G, maka
χ (G) = max {χ (Gi ) |1 ≤ i ≤ k }
Bukti
Misalkan Gi untuk suatu 1 ≤ i ≤ k ditulis dengan
G1, G2, ..., Gk adalah komponen-komponen graf G yang
memiliki bilangan kromatik maksimum, katakan t
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
24.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 3
Jika G1, G2, ..., Gk adalah komponen-komponen graf G, maka
χ (G) = max {χ (Gi ) |1 ≤ i ≤ k }
Bukti
Misalkan Gi untuk suatu 1 ≤ i ≤ k ditulis dengan
G1, G2, ..., Gk adalah komponen-komponen graf G yang
memiliki bilangan kromatik maksimum, katakan t
Berdasarkan hal tersebut t warna yang digunakan untuk
mewarnai semua titik di Gi , dapat digunakan untuk mewarnai
semua titik di G pada komponen selain Gi , dengan demikian
diperoleh sebuah pewarnaan t pada G
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
25.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 3
Jika G1, G2, ..., Gk adalah komponen-komponen graf G, maka
χ (G) = max {χ (Gi ) |1 ≤ i ≤ k }
Bukti
Misalkan Gi untuk suatu 1 ≤ i ≤ k ditulis dengan
G1, G2, ..., Gk adalah komponen-komponen graf G yang
memiliki bilangan kromatik maksimum, katakan t
Berdasarkan hal tersebut t warna yang digunakan untuk
mewarnai semua titik di Gi , dapat digunakan untuk mewarnai
semua titik di G pada komponen selain Gi , dengan demikian
diperoleh sebuah pewarnaan t pada G
karena χ(G) ≤ t, dan karena Gi adalah graf bagian dari G
serta χ(Gi ) = t, maka χ(G) ≥ χ(Gi ) = t
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
26.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 3
Jika G1, G2, ..., Gk adalah komponen-komponen graf G, maka
χ (G) = max {χ (Gi ) |1 ≤ i ≤ k }
Bukti
Misalkan Gi untuk suatu 1 ≤ i ≤ k ditulis dengan
G1, G2, ..., Gk adalah komponen-komponen graf G yang
memiliki bilangan kromatik maksimum, katakan t
Berdasarkan hal tersebut t warna yang digunakan untuk
mewarnai semua titik di Gi , dapat digunakan untuk mewarnai
semua titik di G pada komponen selain Gi , dengan demikian
diperoleh sebuah pewarnaan t pada G
karena χ(G) ≤ t, dan karena Gi adalah graf bagian dari G
serta χ(Gi ) = t, maka χ(G) ≥ χ(Gi ) = t
Dengan mengingat bahwa χ(G) ≤ t, maka χ(G) = t
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
27.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Contoh 7
Figure: Graf G dengan komponen-komponennya G1, G2 dan G3
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
28.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 4
Jika G adalah graf komplit dengan n titik, maka χ(G) = n
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
29.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 4
Jika G adalah graf komplit dengan n titik, maka χ(G) = n
Bukti
Karena pada graf komplit setiap dua titik berhubungan langsung,
sesuai dengan definisi pewarnaan titik maka semua titik harus
diwarnai dengan warna yang berbeda.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
30.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 4
Jika G adalah graf komplit dengan n titik, maka χ(G) = n
Bukti
Karena pada graf komplit setiap dua titik berhubungan langsung,
sesuai dengan definisi pewarnaan titik maka semua titik harus
diwarnai dengan warna yang berbeda.
contoh 8
Figure: Graf komplit G dengan 4 titik memiliki bilangan kromatik
χ(G) = 4
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
31.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 5
Jika G adalah graf kosong, maka χ(G) = 1
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
32.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 5
Jika G adalah graf kosong, maka χ(G) = 1
Bukti
Karena graf kosong hanya terdiri dari titik-titik dan tidak ada sisi
yang menghubungkan dua titik, dengan demikian setiap titik dapat
memiliki warna yang sama.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
33.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 5
Jika G adalah graf kosong, maka χ(G) = 1
Bukti
Karena graf kosong hanya terdiri dari titik-titik dan tidak ada sisi
yang menghubungkan dua titik, dengan demikian setiap titik dapat
memiliki warna yang sama.
Contoh9
Figure: Graf kosong G memiliki bilangan kromatik χ(G) = 1
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
34.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 6
Diberikan graf tak kosong G . Graf G bipartisi jika dan hanya jika
χ(G) = 2
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
35.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 6
Diberikan graf tak kosong G . Graf G bipartisi jika dan hanya jika
χ(G) = 2
Bukti
→ Jika G graf bipartisi, maka χ(G) = 2
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
36.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 6
Diberikan graf tak kosong G . Graf G bipartisi jika dan hanya jika
χ(G) = 2
Bukti
→ Jika G graf bipartisi, maka χ(G) = 2
karena G graf bipartisi maka G dapat dibagi menjadi dua
himpunan, katakan X dan Y
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
37.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 6
Diberikan graf tak kosong G . Graf G bipartisi jika dan hanya jika
χ(G) = 2
Bukti
→ Jika G graf bipartisi, maka χ(G) = 2
karena G graf bipartisi maka G dapat dibagi menjadi dua
himpunan, katakan X dan Y
Gunakan warna 1 untuk mewarnai semua titik di X. Hal ini
diperbolehkan karena tiap titik di X tidak saling berhubungan.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
38.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 6
Diberikan graf tak kosong G . Graf G bipartisi jika dan hanya jika
χ(G) = 2
Bukti
→ Jika G graf bipartisi, maka χ(G) = 2
karena G graf bipartisi maka G dapat dibagi menjadi dua
himpunan, katakan X dan Y
Gunakan warna 1 untuk mewarnai semua titik di X. Hal ini
diperbolehkan karena tiap titik di X tidak saling berhubungan.
Dengan alasan yang sama, kita dapat mewarnai semua titik di
Y dengan warna 2
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
39.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 6
Diberikan graf tak kosong G . Graf G bipartisi jika dan hanya jika
χ(G) = 2
Bukti
→ Jika G graf bipartisi, maka χ(G) = 2
karena G graf bipartisi maka G dapat dibagi menjadi dua
himpunan, katakan X dan Y
Gunakan warna 1 untuk mewarnai semua titik di X. Hal ini
diperbolehkan karena tiap titik di X tidak saling berhubungan.
Dengan alasan yang sama, kita dapat mewarnai semua titik di
Y dengan warna 2
Dengan demikian hanya dibutuhkan 2 warna untuk mewarnai
graf bipartit tersebut G, sehingga terbukti χ(G) = 2
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
40.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Contoh 10
Figure: Graf bipartisi G memiliki bilangan kromatik χ(G) = 2
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
41.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Bukti
← Jika graf G memiliki bilangan kromatik χ(G) = 2 maka graf
tersebut adalah bipartisi
Misalkan semua titik yang diwarnai dengan warna 1 diletakkan
dalam himpunan X dan semua titik yang diwarnai dengan
warna 2 diletakkan dalam himpunan Y .
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
42.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Bukti
← Jika graf G memiliki bilangan kromatik χ(G) = 2 maka graf
tersebut adalah bipartisi
Misalkan semua titik yang diwarnai dengan warna 1 diletakkan
dalam himpunan X dan semua titik yang diwarnai dengan
warna 2 diletakkan dalam himpunan Y .
Hal ini menandakan titik-titik yang terletak dalam himpunan
X tidak mungkin saling berhubungan (karena memiliki warna
sama), begitu juga untuk titik- titik yang terletak dalam
himpunan Y
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
43.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Bukti
← Jika graf G memiliki bilangan kromatik χ(G) = 2 maka graf
tersebut adalah bipartisi
Misalkan semua titik yang diwarnai dengan warna 1 diletakkan
dalam himpunan X dan semua titik yang diwarnai dengan
warna 2 diletakkan dalam himpunan Y .
Hal ini menandakan titik-titik yang terletak dalam himpunan
X tidak mungkin saling berhubungan (karena memiliki warna
sama), begitu juga untuk titik- titik yang terletak dalam
himpunan Y
Titik-titik yang terletak dalam himpunan X dan titik-titik
yang teletak dalam himpunan Y pastilah berhubungan agar
terbentuk suatu graf, dengan demikian graf yang terbentuk
adalah bipartisi.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
44.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Contoh 11
Figure: Suatu graf dengan bilangan kromatik χ(G) = 2 dan graf tersebut
bipartisi
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
45.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 7
Jika Cn adalah sikel dengan n titik, maka
χ (Cn) =
2, n = genap
3, n = ganjil
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
46.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 7
Jika Cn adalah sikel dengan n titik, maka
χ (Cn) =
2, n = genap
3, n = ganjil
Bukti
Misalkan Cn adalah sikel dengan n titik, maka panjang sikel
Cn adalah n.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
47.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 7
Jika Cn adalah sikel dengan n titik, maka
χ (Cn) =
2, n = genap
3, n = ganjil
Bukti
Misalkan Cn adalah sikel dengan n titik, maka panjang sikel
Cn adalah n.
Jika n genap, maka Cn adalah graf bipartisi. Berdasarkan
teorema 6 bilangan kromatik Cn adalah 2.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
48.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 7
Jika Cn adalah sikel dengan n titik, maka
χ (Cn) =
2, n = genap
3, n = ganjil
Bukti
Misalkan Cn adalah sikel dengan n titik, maka panjang sikel
Cn adalah n.
Jika n genap, maka Cn adalah graf bipartisi. Berdasarkan
teorema 6 bilangan kromatik Cn adalah 2.
Jika n ganjil maka Cn bukan graf bipartisi, dengan demikian
Cn bukan graph kosong dan χ(Cn) ≥ 3
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
49.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 7
Jika Cn adalah sikel dengan n titik, maka
χ (Cn) =
2, n = genap
3, n = ganjil
Bukti
Misalkan Cn adalah sikel dengan n titik, maka panjang sikel
Cn adalah n.
Jika n genap, maka Cn adalah graf bipartisi. Berdasarkan
teorema 6 bilangan kromatik Cn adalah 2.
Jika n ganjil maka Cn bukan graf bipartisi, dengan demikian
Cn bukan graph kosong dan χ(Cn) ≥ 3
misalkan titik-titik dari graf Cn dituliskan sebagai v1, v2, ..., vn
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
50.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Untuk n ganjil dan 1 ≤ i ≤ n − 2, warnai titik vi dengan
warna 1.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
51.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Untuk n ganjil dan 1 ≤ i ≤ n − 2, warnai titik vi dengan
warna 1.
Untuk n genap dan 1 ≤ i ≤ n − 1, warnai titik vi dengan
warna 2, dan terakhir warnai titik vn dengan warna 3.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
52.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Untuk n ganjil dan 1 ≤ i ≤ n − 2, warnai titik vi dengan
warna 1.
Untuk n genap dan 1 ≤ i ≤ n − 1, warnai titik vi dengan
warna 2, dan terakhir warnai titik vn dengan warna 3.
Dengan demikian diperoleh sebuah pewarnaan 3 pada graf Cn,
sehingga berdasarkan definisi bilangan kromatik, χ(Cn) ≤ 3
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
53.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Untuk n ganjil dan 1 ≤ i ≤ n − 2, warnai titik vi dengan
warna 1.
Untuk n genap dan 1 ≤ i ≤ n − 1, warnai titik vi dengan
warna 2, dan terakhir warnai titik vn dengan warna 3.
Dengan demikian diperoleh sebuah pewarnaan 3 pada graf Cn,
sehingga berdasarkan definisi bilangan kromatik, χ(Cn) ≤ 3
Karena χ(Cn) ≥ 3 danχ(Cn) ≤ 3, maka χ(Cn) = 3
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
54.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Untuk n ganjil dan 1 ≤ i ≤ n − 2, warnai titik vi dengan
warna 1.
Untuk n genap dan 1 ≤ i ≤ n − 1, warnai titik vi dengan
warna 2, dan terakhir warnai titik vn dengan warna 3.
Dengan demikian diperoleh sebuah pewarnaan 3 pada graf Cn,
sehingga berdasarkan definisi bilangan kromatik, χ(Cn) ≤ 3
Karena χ(Cn) ≥ 3 danχ(Cn) ≤ 3, maka χ(Cn) = 3
Dengan demikian untuk Cn adalah sikel dengan n titik maka
untuk n genap χ(Cn) = 2 dan untuk n ganjil , χ(Cn) = 3
Terbukti
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
55.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Contoh 12
Figure: graf C6 memiliki χ(C6) = 2 dan graf C5 memiliki χ(C5) = 3
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
56.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 8
Jika G graf sederhana dengan derajat maksimum ∆(G), maka
χ(G) ≤ ∆(G) + 1
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
57.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 8
Jika G graf sederhana dengan derajat maksimum ∆(G), maka
χ(G) ≤ ∆(G) + 1
Bukti Bukti akan dilakukan dengan Induksi
Misalkan G graph sederhana dengan n titik, maka |V (G)| = n
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
58.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 8
Jika G graf sederhana dengan derajat maksimum ∆(G), maka
χ(G) ≤ ∆(G) + 1
Bukti Bukti akan dilakukan dengan Induksi
Misalkan G graph sederhana dengan n titik, maka |V (G)| = n
Untuk |V (G)| = 1 maka G = K1 atau graf kosong, sehingga
χ(G) = 1 dan ∆(G) = 0. Akibatnya
χ(G) = 1 ≤ 0 + 1 = ∆(G) + 1. Dengan demikian pernyataan
benar untuk n = 1
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
59.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 8
Jika G graf sederhana dengan derajat maksimum ∆(G), maka
χ(G) ≤ ∆(G) + 1
Bukti Bukti akan dilakukan dengan Induksi
Misalkan G graph sederhana dengan n titik, maka |V (G)| = n
Untuk |V (G)| = 1 maka G = K1 atau graf kosong, sehingga
χ(G) = 1 dan ∆(G) = 0. Akibatnya
χ(G) = 1 ≤ 0 + 1 = ∆(G) + 1. Dengan demikian pernyataan
benar untuk n = 1
Diasumsikan pernyataan benar untuk graf G dengan
|V (G)| = n − 1, untuk n > 1 dan misalkan dalam
pembahasan ini G graf sederhana dengan |V (G)| = n
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
60.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 8
Jika G graf sederhana dengan derajat maksimum ∆(G), maka
χ(G) ≤ ∆(G) + 1
Bukti Bukti akan dilakukan dengan Induksi
Misalkan G graph sederhana dengan n titik, maka |V (G)| = n
Untuk |V (G)| = 1 maka G = K1 atau graf kosong, sehingga
χ(G) = 1 dan ∆(G) = 0. Akibatnya
χ(G) = 1 ≤ 0 + 1 = ∆(G) + 1. Dengan demikian pernyataan
benar untuk n = 1
Diasumsikan pernyataan benar untuk graf G dengan
|V (G)| = n − 1, untuk n > 1 dan misalkan dalam
pembahasan ini G graf sederhana dengan |V (G)| = n
Pandang sebarang titik v di G dan hapus titik v tersebut
sehingga terbentuk graph baru yakni Gv dengan n − 1 titik.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
61.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Berdasarkan asumsi, diperoleh χ(G − v) ≤ ∆(G − v) + 1
yang memberi arti bahwa semua titik di graph G − v dapat
diwarnai dengan ∆(G − v) + 1 warna.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
62.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Berdasarkan asumsi, diperoleh χ(G − v) ≤ ∆(G − v) + 1
yang memberi arti bahwa semua titik di graph G − v dapat
diwarnai dengan ∆(G − v) + 1 warna.
Karena titik v dihapus pada graf G maka∆(G − v) ≤ ∆(G)
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
63.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Berdasarkan asumsi, diperoleh χ(G − v) ≤ ∆(G − v) + 1
yang memberi arti bahwa semua titik di graph G − v dapat
diwarnai dengan ∆(G − v) + 1 warna.
Karena titik v dihapus pada graf G maka∆(G − v) ≤ ∆(G)
Dari ∆(G − v) ≤ ∆(G)) terdapat 2 kasus,yaitu :
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
64.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Berdasarkan asumsi, diperoleh χ(G − v) ≤ ∆(G − v) + 1
yang memberi arti bahwa semua titik di graph G − v dapat
diwarnai dengan ∆(G − v) + 1 warna.
Karena titik v dihapus pada graf G maka∆(G − v) ≤ ∆(G)
Dari ∆(G − v) ≤ ∆(G)) terdapat 2 kasus,yaitu :
1 ∆(G − v) = ∆(G)
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
65.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Berdasarkan asumsi, diperoleh χ(G − v) ≤ ∆(G − v) + 1
yang memberi arti bahwa semua titik di graph G − v dapat
diwarnai dengan ∆(G − v) + 1 warna.
Karena titik v dihapus pada graf G maka∆(G − v) ≤ ∆(G)
Dari ∆(G − v) ≤ ∆(G)) terdapat 2 kasus,yaitu :
1 ∆(G − v) = ∆(G)
Karena χ(G − v) ≤ ∆(G) + 1 , menandakan semua titik di
G − v dapat diwarnai dengan ∆(G) + 1 warna sedemikian
hingga syarat pewarnaan terpenuhi
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
66.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Berdasarkan asumsi, diperoleh χ(G − v) ≤ ∆(G − v) + 1
yang memberi arti bahwa semua titik di graph G − v dapat
diwarnai dengan ∆(G − v) + 1 warna.
Karena titik v dihapus pada graf G maka∆(G − v) ≤ ∆(G)
Dari ∆(G − v) ≤ ∆(G)) terdapat 2 kasus,yaitu :
1 ∆(G − v) = ∆(G)
Karena χ(G − v) ≤ ∆(G) + 1 , menandakan semua titik di
G − v dapat diwarnai dengan ∆(G) + 1 warna sedemikian
hingga syarat pewarnaan terpenuhi
Karena banyaknya warna yang diperlukan untuk mewarnai
NG(v di G − v sebanyak banyaknya ∆(G), padahal
pewarnaan ∆(G) + 1 di graf G − v, maka terdapat paling
sedikit satu warna di G − v yang tidak muncul pada NG(v di
G, sehingga warna tersebut dapat digunakan untuk mewarnai
titik v di G. diperoleh pewarnaan∆(G) + 1 pada graf G.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
67.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Akibatnya, berdasarkan definisi bilangan kromatik diperoleh
χ(G) ≤ ∆(G) + 1
1 ∆(G − v) < ∆(G)
Berdasarkan asumsi diperoleh χ(G − v) ≤ ∆(G − v) + 1
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
68.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Akibatnya, berdasarkan definisi bilangan kromatik diperoleh
χ(G) ≤ ∆(G) + 1
1 ∆(G − v) < ∆(G)
Berdasarkan asumsi diperoleh χ(G − v) ≤ ∆(G − v) + 1
Karena χ(G − v) ≤ ∆(G) + 1 dan χ(G − v) < ∆(G), maka
χ(G − v) < ∆(G) + 1 atau χ(G − v) ≤ ∆(G) + 1 (karena
bilangan kromatik dari graph G − v adalah bilangan bulat).
Artinya ada pewarnaan ∆(G) pada graph G − v
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
69.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Akibatnya, berdasarkan definisi bilangan kromatik diperoleh
χ(G) ≤ ∆(G) + 1
1 ∆(G − v) < ∆(G)
Berdasarkan asumsi diperoleh χ(G − v) ≤ ∆(G − v) + 1
Karena χ(G − v) ≤ ∆(G) + 1 dan χ(G − v) < ∆(G), maka
χ(G − v) < ∆(G) + 1 atau χ(G − v) ≤ ∆(G) + 1 (karena
bilangan kromatik dari graph G − v adalah bilangan bulat).
Artinya ada pewarnaan ∆(G) pada graph G − v
Warnai titik v di G dengan warna (warna baru) selain warna
yang muncul di graf G − v sehingga diperoleh pewarnaan
∆(G) + 1 pada graf G.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
70.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Akibatnya, berdasarkan definisi bilangan kromatik diperoleh
χ(G) ≤ ∆(G) + 1
1 ∆(G − v) < ∆(G)
Berdasarkan asumsi diperoleh χ(G − v) ≤ ∆(G − v) + 1
Karena χ(G − v) ≤ ∆(G) + 1 dan χ(G − v) < ∆(G), maka
χ(G − v) < ∆(G) + 1 atau χ(G − v) ≤ ∆(G) + 1 (karena
bilangan kromatik dari graph G − v adalah bilangan bulat).
Artinya ada pewarnaan ∆(G) pada graph G − v
Warnai titik v di G dengan warna (warna baru) selain warna
yang muncul di graf G − v sehingga diperoleh pewarnaan
∆(G) + 1 pada graf G.
Dari kasus 1 dan kasus 2 , maka diperoleh χ(G − v) ≤ ∆(G) + 1
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
71.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Algoritma Welch Powell
Pewarnaan Titik pada suatu graf sederhana G dapat dilakukan
dengan menggunakan algoritma Welch-Powell
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
72.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Algoritma Welch Powell
Pewarnaan Titik pada suatu graf sederhana G dapat dilakukan
dengan menggunakan algoritma Welch-Powell
Algoritma Welch-Powell
Urutkan titik-titik dari G dalam derajat menurun
d(v1) > d(v2) > ... > d(vn). Pengurutan derajat titik dapat
menggunakan bantuan tabel
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
73.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Algoritma Welch Powell
Pewarnaan Titik pada suatu graf sederhana G dapat dilakukan
dengan menggunakan algoritma Welch-Powell
Algoritma Welch-Powell
Urutkan titik-titik dari G dalam derajat menurun
d(v1) > d(v2) > ... > d(vn). Pengurutan derajat titik dapat
menggunakan bantuan tabel
Gunakan warna 1 untuk mewarnai titik pertama (yang
memiliki derajat tertinggi (v1) )dan titik yang tidak
bertetangga dengan v1
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
74.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Algoritma Welch Powell
Pewarnaan Titik pada suatu graf sederhana G dapat dilakukan
dengan menggunakan algoritma Welch-Powell
Algoritma Welch-Powell
Urutkan titik-titik dari G dalam derajat menurun
d(v1) > d(v2) > ... > d(vn). Pengurutan derajat titik dapat
menggunakan bantuan tabel
Gunakan warna 1 untuk mewarnai titik pertama (yang
memiliki derajat tertinggi (v1) )dan titik yang tidak
bertetangga dengan v1
Gunakan warna kedua untuk mewarnai titik dengan derajat
tertinggi berikutnya
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
75.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Algoritma Welch Powell
Pewarnaan Titik pada suatu graf sederhana G dapat dilakukan
dengan menggunakan algoritma Welch-Powell
Algoritma Welch-Powell
Urutkan titik-titik dari G dalam derajat menurun
d(v1) > d(v2) > ... > d(vn). Pengurutan derajat titik dapat
menggunakan bantuan tabel
Gunakan warna 1 untuk mewarnai titik pertama (yang
memiliki derajat tertinggi (v1) )dan titik yang tidak
bertetangga dengan v1
Gunakan warna kedua untuk mewarnai titik dengan derajat
tertinggi berikutnya
U langi penambahan warna-warna sampai semua titik
terwarnai
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
76.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Contoh 13
Berikan warna seminimal mungkin pada graf dibawah ini
sedemikian hingga setiap dua titik yang bertetangga berbeda warna
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
77.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
solusi
Kita dapat mewarnai titik-titik pada graf tersebut dengan
menggunakan algoritma Welch-Powell
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
78.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
solusi
Kita dapat mewarnai titik-titik pada graf tersebut dengan
menggunakan algoritma Welch-Powell
Urutkan titik-titik pada graf G dari derajat yang paling tinggi.
Pengurutan derajat titik disajikan pada tabel di bawah ini:
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
79.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
solusi
Kita dapat mewarnai titik-titik pada graf tersebut dengan
menggunakan algoritma Welch-Powell
Urutkan titik-titik pada graf G dari derajat yang paling tinggi.
Pengurutan derajat titik disajikan pada tabel di bawah ini:
Titik v1 v3 v5 v7 v2 v4 v6
Derajat 5 4 4 4 3 3 3
warna a b b c c a d
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
80.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
solusi
Kita dapat mewarnai titik-titik pada graf tersebut dengan
menggunakan algoritma Welch-Powell
Urutkan titik-titik pada graf G dari derajat yang paling tinggi.
Pengurutan derajat titik disajikan pada tabel di bawah ini:
Titik v1 v3 v5 v7 v2 v4 v6
Derajat 5 4 4 4 3 3 3
warna a b b c c a d
Dari tabel diperoleh v1 mempunyai derajat tertinggi yaitu 5,
warnai titik v1 dengan warna a dan warnai titik lain (yaitu
titik v4) yang tidak berhubungan langsung dengan titik v1
dengan warna a.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
81.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Lanjutkan mewarnai titik yang mempunyai derajat tertinggi
berikutnya yaitu titik v3 (dengan derajat 4) dengan warna b,
dan cari titik lain yang tidak berhubungan langsung dengan
titik v3 yaitu titik v5, kemudian warnai titik v5 dengan warna
yang sama dengan titik v3 yaitu warna b.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
82.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Lanjutkan mewarnai titik yang mempunyai derajat tertinggi
berikutnya yaitu titik v3 (dengan derajat 4) dengan warna b,
dan cari titik lain yang tidak berhubungan langsung dengan
titik v3 yaitu titik v5, kemudian warnai titik v5 dengan warna
yang sama dengan titik v3 yaitu warna b.
Lanjutkan mewarnai titik yang mempunyai derajat tertinggi
berikutnya yaitu titik v7 (dengan derajat 4) dengan warna c,
dan cari titik lain yang tidak berhubungan langsung dengan
titik v7 yaitu titik v2, kemudian warnai titik v2 dengan warna
yang sama dengan titik v7 yaitu warna c.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
83.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Lanjutkan mewarnai titik yang mempunyai derajat tertinggi
berikutnya yaitu titik v3 (dengan derajat 4) dengan warna b,
dan cari titik lain yang tidak berhubungan langsung dengan
titik v3 yaitu titik v5, kemudian warnai titik v5 dengan warna
yang sama dengan titik v3 yaitu warna b.
Lanjutkan mewarnai titik yang mempunyai derajat tertinggi
berikutnya yaitu titik v7 (dengan derajat 4) dengan warna c,
dan cari titik lain yang tidak berhubungan langsung dengan
titik v7 yaitu titik v2, kemudian warnai titik v2 dengan warna
yang sama dengan titik v7 yaitu warna c.
warnai titik terakhir yang belum terwarnai yaitu titik v6
dengan warna d.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
84.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Dengan demikian, hasil pewarnaan graf G dalam contoh ini adalah
sebagai berikut:
Figure: Graf G dalam contoh ini terwarnai dalam 4 warna
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
85.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Contoh 14
Diberikan graf sederhana G di bawah ini
Figure: Graf G dalam contoh ini terwarnai dalam 3 warna
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
86.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Pewarnaan graf sederhana G pada contoh 14 adalah sbb
Figure: Bilangan Kromatik dari Graf G dalam contoh ini adalah χ(G) = 3
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
87.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Permasalahan 4 warna
Pada akhir abad kesembilan belas, seorang kepala sekolah
memberikan soal yang sangat menantang kepada murid-muridnya.
Soal itu sebagai berikut:
Tunjukkan bahwa semua peta hanya memerlukan empat warna,
sehingga negara-negara atau propinsi-propinsi yang bertetangga
mendapat warna yang berbeda
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
88.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Permasalahan 4 warna
Pada akhir abad kesembilan belas, seorang kepala sekolah
memberikan soal yang sangat menantang kepada murid-muridnya.
Soal itu sebagai berikut:
Tunjukkan bahwa semua peta hanya memerlukan empat warna,
sehingga negara-negara atau propinsi-propinsi yang bertetangga
mendapat warna yang berbeda
Kepala sekolah tersebut mengatakan hanya mau menerima
pembuktian tidak lebih dari 30 baris tulisan dan satu halaman
diagram.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
89.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Permasalahan 4 warna
Pada akhir abad kesembilan belas, seorang kepala sekolah
memberikan soal yang sangat menantang kepada murid-muridnya.
Soal itu sebagai berikut:
Tunjukkan bahwa semua peta hanya memerlukan empat warna,
sehingga negara-negara atau propinsi-propinsi yang bertetangga
mendapat warna yang berbeda
Kepala sekolah tersebut mengatakan hanya mau menerima
pembuktian tidak lebih dari 30 baris tulisan dan satu halaman
diagram.
Tampaknya soal ini sederhana sekali, tetapi sebenarnya tidak
demikian. Soal ini menjadi masalah besar di dunia
matematika, yang kemudian terkenal dengan nama Konjektur
Empat Warna.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
90.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Baru pada Tahun 1976 ditemukan penyelesaian masalah ini.
Pada tahun tersebut Kenneth Appel dan Wolfgang Haken,
dua matematikawan dari Universitas Illionis di Amerika
Serikat, dapat membuktikan (dengan bantuan komputer)
dugaan empat warna dengan menyita waktu sekitar 1.200 jam
komputer untuk menghasilkan beratus-ratus halaman kertas
hasil analisis menyeluruh terhadap sekitar 2.000 graph dengan
jutaan kemungkinan bentuknya.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
91.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Baru pada Tahun 1976 ditemukan penyelesaian masalah ini.
Pada tahun tersebut Kenneth Appel dan Wolfgang Haken,
dua matematikawan dari Universitas Illionis di Amerika
Serikat, dapat membuktikan (dengan bantuan komputer)
dugaan empat warna dengan menyita waktu sekitar 1.200 jam
komputer untuk menghasilkan beratus-ratus halaman kertas
hasil analisis menyeluruh terhadap sekitar 2.000 graph dengan
jutaan kemungkinan bentuknya.
Salah satu cara yang digunakan adalah menggunakan graph
yang titiknya menunjukkan propinsi dan garis menunjukkan
hubungan dua propinsi itu sebagai tetangga.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
92.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 9
Graf Planar G dapat terwarnai dengan 4 warna
Bukti Sederhana
Menurut De Morgan tidak ada lebih dari 4 wilayah pada
sebuah bidang dapat saling kontak satu sama lain
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
93.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 9
Graf Planar G dapat terwarnai dengan 4 warna
Bukti Sederhana
Menurut De Morgan tidak ada lebih dari 4 wilayah pada
sebuah bidang dapat saling kontak satu sama lain
Peta yang terdiri dari tiga wilayah adalah sebuah segitiga dan
bila ditambahkan satu wilayah lagi maka hal tersebut akan
ditunjukkan oleh sebuh titik lagi
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
94.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Teorema 9
Graf Planar G dapat terwarnai dengan 4 warna
Bukti Sederhana
Menurut De Morgan tidak ada lebih dari 4 wilayah pada
sebuah bidang dapat saling kontak satu sama lain
Peta yang terdiri dari tiga wilayah adalah sebuah segitiga dan
bila ditambahkan satu wilayah lagi maka hal tersebut akan
ditunjukkan oleh sebuh titik lagi
Titik ini harus diletakan di dalam segitiga agar menunjukkan
setiap wilayah saling berdampingan(adjoint)
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
95.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan Hasil penggambaran kondisi ini adalah graf planar
dibawah ini:
Figure: Graf Planar dengan V = 4 dan E = 6
Bila titik kelima ditambahkan, maka titik tersebut hanya akan
mencapai tiga dari empat titik laninnya, dan akan terwarnai
sama dengan warna untuk titik yang sudah ada dikarenakan
keempat simpul tadi sudah terhubung dengan tiga sisi secara
menyeluruh, sehingga membangun akses ke setiap simpul
lainnya.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
96.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Namun, tidak adanya graf dengan lima simpul yang
berdampingan tidak otomatis meniadakan graf yang
membutuhkan lima warna berbeda
Bila kita membuat jumlah maksimum hubungan antar simpul
pada sebuah graf planar, selalu didapatkan bidang graf yang
terbagi menjadi wilayah bersegitiga (triangular), yaitu wilayah
yang dibatasi oleh tiga sisi dan berhubungan hanya dengan
tiga simpul.
Dengan demikian benarlah bahwa empat warna cukup untuk
semua graf seperti ini
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
97.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Bukti Lebih Kompleks
Apabila jumlah simpul, sisi dan wilayah berturut-turut
disimbolkan dengan V , E dan F, maka rumus Euler untuk
bidang (atau ruang) adalah V − E + F = 2
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
98.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Bukti Lebih Kompleks
Apabila jumlah simpul, sisi dan wilayah berturut-turut
disimbolkan dengan V , E dan F, maka rumus Euler untuk
bidang (atau ruang) adalah V − E + F = 2
Setiap wilayah pada graf planar dibatasi oleh tiga sisi, dan
setiap sisi dibatasi oleh 3 wilayah, sehingga F = 2E
3 dan rumus
Euler untuk graf planar sederhana menjadi 2E = 6V − 12,
dan rata-rata sisi terhubung persimpul adalah 6 − 12
v
Selanjutnya untuk semua graf, jumlah rata-rata sisi terhubung
persimpul kurang dari 6. Hal ini memberi arti berdasarkan
rumus Euler, tidak ada graf yang membutuhkan lebih dari
enam warna
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
99.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Dengan pembuktian lanjutan, akan dapat ditemui bahwa
tidak ada graf yang memiliki bilangan kromatik lebih dari 5
(jika ada, maka graf tersebut pasti memiliki lebih dari 5 titik)
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
100.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Dengan pembuktian lanjutan, akan dapat ditemui bahwa
tidak ada graf yang memiliki bilangan kromatik lebih dari 5
(jika ada, maka graf tersebut pasti memiliki lebih dari 5 titik)
perhatikan graf yang mengandung sebuah simpul dengan lima
simpul tetangga dengan lima warna yang berbeda, seperti
ilustrasi dibawah
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
101.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lnajutan
Karena simpul tengah tak berwarna memiliki lima tetangga
dengan warna yang berbeda, maka sepertinya kita
membutuhkan warna ke enam. Akan tetapi, kita bisa
mengubah urutan (transpose) warna biru dan hijau pada
cluster 2 biru/hijau pada sisi kiri atas pentagon, sehingga
warna biru menjadi hijau dan hijau menjadi biru.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
102.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lnajutan
Karena simpul tengah tak berwarna memiliki lima tetangga
dengan warna yang berbeda, maka sepertinya kita
membutuhkan warna ke enam. Akan tetapi, kita bisa
mengubah urutan (transpose) warna biru dan hijau pada
cluster 2 biru/hijau pada sisi kiri atas pentagon, sehingga
warna biru menjadi hijau dan hijau menjadi biru.
Setelah melakukan ini, simpul tengah tak berwarna akan
memiliki tetangga dengan empat warna berbeda dan kita
dapat memberinya warna biru
Jadi butuh 4 warna atau 5 warna? Perhatikan graf berikut.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
103.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Figure: Graf mengandung simpul yang dikelilingi empat simpul tetangga
dengan warna berbeda
Simpul tak berwarna yang berada di tengah memiliki empat
simpul tetangga dengan empat warna yang berbeda. Ini
memperlihatkan bahwa dibutuhkan warna ke lima. Tetapi,
dengan mengubah susunan warna biru dan kuning pada
cluster-2 diatas simpul tengah (ditunjukkan dengan garis
outline merah), kita akan mendapatkan simpul-simpul
tetangga hanya memiliki tiga warna berbeda (merah, hijau,
biru)
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
104.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Simpul tak berwarna dapat diberi warna kuning (χ = 4). Kita
sudah melihat bahwa tidak ada graf yang membutuhkan lebih
dari lima warna berbeda, menurut rumus Euler. Dengan
menambah sisi, kita juga dapat membuat planar semua graf
pada simpul V sehingga seluruh wilayahnya bersegitiga dan
memiliki jumlah sisi terhubung tepat sebanyak 6V − 12
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
105.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Simpul tak berwarna dapat diberi warna kuning (χ = 4). Kita
sudah melihat bahwa tidak ada graf yang membutuhkan lebih
dari lima warna berbeda, menurut rumus Euler. Dengan
menambah sisi, kita juga dapat membuat planar semua graf
pada simpul V sehingga seluruh wilayahnya bersegitiga dan
memiliki jumlah sisi terhubung tepat sebanyak 6V − 12
Graf ini pastinya masih merupakan graf minimal lima warna
karena kita belum menaikkan jumlah simpulnya, dan
menambah sisi tidak dapat mengurangi jumlah warna yang
dibutuhkan, mengingat tidak ada graf yang membutuhkan
lebih dari lima warna.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
106.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Karena itu, misalkan a5, a6, a7, ... menunjuk jumlah simpul
dengan 5, 6, 7 ,sisi terhubung berturut-turut, kita memiliki
sebuah graf minimal lima warna sedemikian rupa sehingga
6V − 12 = 5a5 + 6a6 + 7a7 + 8a8 + 9a9...(1) dengan
V = a5 + a6 + a7 + a8 + a9 Substitusi ekspresi ini ke dalam
persamaan (1) diatas dan meyusunnya kembali, kita
mendapatkan 12 = a5 − a7 − 2a8 − 3a9...(2)
Ini menetapkan batasan yang cukup sulit terhadap berbagai
graf minimal lima warna
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
107.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
lanjutan
Sebagai contoh, bila kita memperhatikan sebuah gaf serupa
yang tidak memiliki lebih dari enam sisi terhubung pada setiap
simpulnya, maka persamaan (2) menyatakan secara tidak
langsung bahwa a5 = 12. Dengan kata lain, sebuah graf
planar minimal lima warna dengan tidak lebih dari enam sisi
terhubung per simpul, dipastikan memiliki tepat 12 simpul
dengan lima buah sisi terhubung pada setiap simpulnya
Ini mengindikasikan bahwa 12 simpul ini disusun secara global
dalam bentuk sebuah icosahedron, dan sisa simpul lainnya
yang memiliki enam sisi terhubung per simpul tersusun dalam
bentuk segienam beraturan, mengisi wilayah dari icosahedron
Graf yang fundamental untuk tipe seperti ini, dengan a6 = 0,
ditunjukkan oleh gambar berikut.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF
108.
Pewarnaan Titik(simpul)
2. AlgotitmaWelch-Powell
Permasalahan 4 warna
Figure: Graf icosahedron dengan a6 = 0
Kita dapat melakukan secara eksplisit, empat pewarnaan pada
setiap pola serupa, sehingga juga dapat ditunjukkan dengan
jelas bahwa graf serupa tidak memerlukan lebih dari empat
warna berbeda. Hal ini membuktikan kebenaran dari Teorema
Empat Warna.
Rukmono Budi Utomo30115301 TEORI GRAFPEWARNAAN GRAF