Dokumen tersebut membahas tentang spesifikasi produk pada umumnya dan spesifikasi produk supermarket secara khusus. Produk dikelompokkan berdasarkan tujuan pemakaiannya, manfaat/tingkat kepuasan, sifat konsumsi, daya tahan, cara penyimpanan, sifat barang, bentuk, dan cara pemakaiannya. Supermarket dijelaskan sebagai toko swalayan besar yang menjual berbagai macam produk makanan dan kebutuhan rumah tangga dalam de
2. Spesifikasi Produk Pada Umumnya
• Kebutuhan manusia yang beragam dan mengalami perkembangan seiring
waktu memunculkan banyak alat pemuas kebutuhan dengan beragam jenis.
Berdasarkan tujuan pemakaiannya, barang dapat digolongkan menjadi
sebagai berikut.
3. .Berdasarkan Tujuan Pemakainnya
• 1. Barang Industri (Industrial Goods)
• Barang industri adalah barang yang dibeli untuk diproses kembali untuk memenuhi
kebutuhan industri. Konsumen dari barang industri adalah perusahaan, pebisnis,
lembaga atau organisasi, termasuk organisasi yang bertujuan untuk mencari laba.
Barang industri dapat dikelompokkan sebagai berikut.
• 1) Bahan dan Suku Cadang (Material and Spare Parts)
• Bahan yang akan diproses dalam sebuah produksi, misalnya sapi perah untuk
kebutuhan konsumsi susu, kapas untuk kebutuhan industri kecantikan dan fashion,
dan kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan minyak.
4. • 2) Bahan Baku (Materials)
• Bahan baku di antaranya barang dari hasil pertanian dan pengolahan alam. Bahan baku yang berasal dari hasil
pertanian adalah bahan yang berasal dari proses pengolahan tanah dan tanaman, misalnya kopi, kelapa sawit,
getah karet, ternak, buah-buahan, dan sayuran. Bahan baku yang berasal dari hasil pengolahan alam antara
lain semua jenis hasil tambang, seperti minyak bumi, biji besi, ikan, kayu, rotan, dan lain-lain.
• 3) Bahan Setengah Jadi
• Bahan setengah jadi adalah barang hasil produksi yang masih memerlukan proses lebih lanjut agar dapat
digunakan untuk menghasilkan barang jadi. Contohnya benang tenun, karet mentah, dan kawat.
• 4) Suku Cadang (Component Materials)
• Component materials telah melalui tahap standardisasi yang memengaruhi harga dan mutu yang ditawarkan
pemasok terhadap pembeli. Sementara itu, component parts seluruhnya masuk ke dalam produk jadi yang tidak
mengalami perubahan bentuk dan sifat. Contohnya, ban langsung dipasangkan pada bagia
5. • b. Barang Modal (Capital Item)
• Barang modal adalah seluruh barang yang digunakan dalam proses produksi dan menghasilkan
produk jadi. Capital items terdiri atas barang-barang tahan lama (long-lasting) yang memberi
kemudahan dalam mengembangkan produk jadi. Barang modal yang dimaksud adalah barang
yang digunakan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi.
• Barang modal dapat dikelompokkan sebagai berikut.
• 1) Instalasi
• Instalasi merupakan alat produksi utama dalam sebuah perusahaan dengan jangka waktu
penggunaan yang relatif panjang. Instalasi meliputi bangunan (pabrik dan kantor) dan peralatan
(generator, komputer, tangga berjalan, mesin bor, mesin diesel, dan tungku pembakaran).
6. • 2) Peralatan Esktra (Tambahan)
• Peralatan eskstra berfungsi sebagai penunjang dan pelengkap peralatan instalasi. Contohnya tang
dan pengungkit. Adapun peralatan ekstra yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi
adalah peralatan yang digunakan untuk kegiatan administrasi di kantor, berupa komputer dan
mesin fotokopi.
• 3) Pembekalan dan Pelayanan (Supplies and Service)
• Supplies terdiri dari perlengkapan operasi (minyak pelumas, batu bara, tinta mesin fotokopi,
tinta printer, dan pensil), bahan pemeliharaan dan reparasi (cat, batu, sapu, dan sikat).
• Business service terdiri dari jasa pemeliharaan dan reparasi (reparasi mesin tik dan pembersih
kaca/ruangan) dan jasa konsultasi bisnis (konsultasi manajemen, hukum, perpajakan, dan
periklanan).
7. • c. Barang Konsumsi (Consumer Goods)
• Barang konsumsi adalah barang yang digunakan untuk konsumsi sendiri dan keluarga. Oleh
karena itu, konsumen ini dikategorikan sebagai konsumen akhir karena barang tidak diproses
lagi. Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir
sendiri (individu rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Barang konsumen
diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu convenience goods, shopping goods, speciality goods,
dan unsought goods.
• 1) Convenience Goods (Barang-barang Kebutuhan Sendiri)
• Convenience goods adalah barang-barang yang rutin dibeli oleh konsumen dengan usaha dan
pertimbangan dalam membelinya. Contohnya, sabun, gula, pasta gigi, dan koran. Convenience
goods dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu staples, impulse goods, dan emergency goods.
8. • a) Staples adalah barang yang dibeli konsumen secara reguler atau rutin, misalnya
sabun mandi dan sampo.
• b) Impulse goods adalah barang yang dibeli tanpa direncanakan sebelumnya.
Umumnya, impulse goods tersedia dan dipajang di banyak tempat, sehingga konsumen
mudah menemukannya. Contohnya cokelat dan permen yang dipajang di dekat kasir
atau tempat strategis lainnya dalam area supermarket.
• c) Emergency goods adalah barang yang dibeli karena konsumen merasa sangat
membutuhkannya, misalnya payung dan jas hujan untuk menghadapi musim
penghujan.
9. • 2) Shopping Goods (Barang-barang yang Dipilih)
• Shopping goods adalah barang-barang yang dipilih dan dibandingkan oleh konsumen berdasarkan
kriteria tertentu. Contohnya, harga, mutu, dan model masing-masing barang. Contohnya, alat-alat
rumah tangga, pakaian, dan furnitur. Shopping goods terdiri atas dua jenis, yaitu homogeneous shopping
goods dan heterogeneous shopping goods.
• a) Homogeneous shopping goods merupakan barang-barang yang dianggap oleh konsumen,
mutunya mirip/serupa tetapi harganya berbeda. Konsumen akan mencari dan membandingkan
harga dari setiap toko. Contohnya, produk berupa televisi dan mesin cuci.
• b) Heterogeneous shopping goods adalah barang-barang yang aspek karakteristik atau ciri-
cirinya (features) dianggap lebih penting oleh konsumen daripada aspek harganya. Konsumen
memiliki persepsi berbeda dalam hal mutu dan atribut. Contohnya pakaian dan mebel.
10. • Shopping goods memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
• a) Barang-barang yang sebelumnya dibeli dibandingkan satu sama lain atas
dasar: suitability (kecocokan), quality (mutu/mutu), price (harga),
dan style (gaya/model)
• b) Faktor yang menentukan pembelian barang tersebut adalah ukuran dan warna,
model dan desain.
• c) Konsumen bersedia untuk meluangkan waktunya dalam memilah barang-barang
yang diinginkannya, misalnya pakaian jadi, tekstil, jin, sepatu, tas, dan kaca mata.
11. • 3) Speciality Goods
• Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau merek yang unik.
Pembeli memerlukan usaha khusus untuk mendapatkan barang tersebut. Speciality
goods memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
• a) Barang-barang yang dibeli atas dasar suatu merek/brand tertentu. Konsumen
terpengaruh oleh ciri khas dari barang yang diiklankan sebelumnya.
• b) Harganya relatif tinggi. Produsen dari kelompok ini bergantung
kepada dealer yang akan membeli. Contohnya mobil, perlengkapan kamera, dan
peralatan kosmetik.
12. • 4) Unsought Goods
• Unsought goods adalah barang yang tidak diketahui atau bisa juga tidak
diketahui oleh konsumen, tetapi biasanya tidak terpikir untuk membelinya.
Produk baru seperti detektor asap dan prosesor makanan adalah barang yang
tidak dicari sampai tiba saatnya konsumen mengenalnya melalui iklan.
13. 2. Berdasarkan Manfaat/Tingkat Kepuasan
• a. Deficient Product
• Deficient products secara harfiah berarti barang-barang yang tidak bagus atau
tidak sempurna. Barang-barang ini tidak membawa manfaat
(kepuasan/kebaikan) bagi konsumen dan masyarakat, baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang. Contoh: obat-obatan yang tidak
mujarab atau bahkan memiliki efek samping yang membahayakan. Deficient
products harus segera dihapus dari daftar produk karena jelas tidak
menguntungkan perusahaan dan masyarakat.
14. • b. Pleasing Products
• Pleasing products (secara harfiah berarti produk yang menyenangkan) adalah produk-
produk yang memberi kepuasan dan manfaat yang tinggi dalam jangka pendek,
tetapi bisa merugikan konsumen dalam jangka panjang. Contoh: rokok, makanan
cepat saji (junk food), minuman beralkohol. Rokok, misalnya, memberi kenikmatan
bagi konsumen dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang bisa memicu
masalah kesehatan, seperti gangguan paru-paru dan jantung. Sama halnya, junk
food memberi kepuasan dalam jangka pendek karena kelezatannya, namun dalam
jangka panjang bisa memicu penyakit diabetes atau kolesterol.
15. • c. Salutary Products
• Salutary products (secara harfiah berarti produk yang bermanfaat/berguna) adalah bentuk-bentuk yang kurang
memiliki daya tarik atau memberi kepuasan yang rendah dalam jangka pendek, tetapi bermanfaat bagi
konsumen/masyarakat dalam jangka panjang. Contoh: produk asuransi kesehatan/jiwa, helm sepeda,
beberapa jenis obat salep.
• d. Desirable Products
• Desirable products (secara harfiah berarti produk yang didambakan) adalah produk-produk yang memiliki daya
tarik serta memberi kepuasan yang tinggi, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Contoh:
suplemen vitamin, sereal bergizi untuk sarapan, bohlam LED (lebih terang, awet, dan hemat energi). Produk-
produk Body Shop kerap juga dianggap sebagai contoh derisable products karena memberi kepuasan jangka
pendek serta membantu masyarakat dalam jangka panjang karena dihubungkan dengan yayasan kanker
payudara.
16. 3. Berdasarkan Sifat Konsumsi
• a. Barang Klasik
• Barang klasik adalah barang yang tetap digemari oleh konsumen sepanjang masa
meskipun banyak model dan produk baru yang bermunculan. Penggemar barang ini
sangat fanatik terhadap merek barang tertentu karena dapat memberikan
kebanggaan dan kepuasan, misalnya blue jeans merek Levi’s.
• b. Barang Kontemporer
• Barang kontemporer dipengaruhi tren dan kegemaran konsumen. Barang tersebut
memiliki manfaat ekonomis bagi penjual karena banyak dicari. Sementara itu,
manfaat bagi konsumen adalah memberikan rasa percaya diri karena mampu
mengikuti tren di lingkungannya.
17. • c. Barang Adjustable
• Barang adjustable adalah barang yang menyesuaikan perubahan iklim. Barang
tersebut akan dirasakan manfaatnya jika terjadi perubahan musim, seperti musim
penghujan atau kemarau. Contohnya adalah jas hujan.
• d. Barang Luxurious
• Barang luxurious adalah barang mewah dan konsumennya berasal dari golongan
tertentu. Pemilik toko akan menyediakan ruangan khusus untuk memberikan kesan
mewah lengkap dengan pengawasan yang ketat. Manfaat yang dirasakan oleh
konsumen adalah kemewahan dan prestisius . Contohnya berlian dan jam tangan
mewah.
18. • e. Barang Prestisius
• Barang prestisius adalah barang yang menunjukkan kedudukan seseorang dalam struktur
sosial di masyarakat. Barang tersebut biasanya ditata dan dikelompokkan secara eksklusif di
dalam toko. Manfaat yang dirasakan konsumen berbentuk image tertentu. Contohnya, orang
menggunakan dasi diasosiasikan dengan orang yang cerdas serta memiliki kedudukan
penting di perusahaan.
• f. Barang Praktis
• Barang praktis adalah barang yang penggunaannya tidak rumit dan membangun kesan santai.
Manfaat yang dirasakan konsumen adalah perasaan bebas dan nyaman untuk digunakan
dalam kegiatan sehari-hari di luar dinas. Contohnya sandal dan T-shirt.
19. 4. Berdasarkan Daya Tahan Produk
• Berdasarkan aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang yaitu sebagai berikut.
• a. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)
• Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang habis dikonsumsi dalam satu
atau beberapa kali pemakaian. Hal ini berarti nilai ekonomisnya kurang dari satu
tahun. Contohnya: sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula, dan
garam. Strategi pemasaran barang nondurable goods adalah dengan menerapkan mark-
up kecil dan gencar mengiklankannya. Hal ini karena frekuensi pembelian barang
tersebut tinggi.
20. • b. Barang Tahan Lama (Durable Goods)
• Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang dapat bertahan lama
meskipun rutin digunakan. Contohnya adalah televisi, lemari es, mobil, dan
komputer. Jenis barang ini membutuhkan personal selling dan pelayanan yang
lebih banyak daripada barang tidak tahan lama, memberikan keuntungan
lebih besar, dan membutuhkan jaminan/garansi tertentu dari penjualnya.
21. 5. Berdasarkan Cara Penyimpanannya
• a. Barang yang memerlukan penyimpanan khusus. Contohnya adalah es
krim, obat.
• b. Barang yang tidak memerlukan penyimpanan khusus. Contohnya
adalah makanan kering, fashion.
22. 6. Berdasarkan Sifat Barangnya
• a. Barang konkret, misalnya barang elektronik, pakaian.
• b. Barang abstrak, misalnya pulsa elektrik, lagu.
23. 7. Berdasarkan Bentuknya
• a. Barang padat, misalnya beras, meja.
• b. Barang cair, misalnya shampo, minyak.
24. 8. Berdasarkan Cara Pemakaiannya
• a. Barang komplementer, misalnya adalah kompor dengan gas.
• b. Barang substitusi, misalnya beras dengan roti.
25. B. Spesifikasi Produk Supermarket
• Supermarket adalah toko swalayan yang terbagi dalam beberapa departemen
dan menawarkan berbagai macam jenis makanan dan perlengkapan rumah
tangga. Supermarket berukuran lebih besar dengan lebih banyak pilihan
produk daripada toko grosir yang tradisional. Supermarket terdiri dari
departemen-departemen yang menjual daging, hasil bumi, hasil peternakan
seperti keju, susu, mentega, serta berbagai macam roti dan makanan kecil
bersama dengan rak-rak khusus yang menyediakan makanan kaleng dan
kemasan lainnya.
26. • Kebanyakan supermarket menjual berbagai macam kebutuhan rutin rumah tangga seperti minuman dan pakaian serta variasi barang lainnya.
Pengelolaan barang di supermarket biasanya ditangani bagian khusus, yaitu merchandising. Tugasnya adalah menganalisis, melaksanakan, dan
mengendalikan barang dagang, seperti posisi peletakan barang, mutu, dan kuantitas yang tepat. Hal-hal yang perlu dikuasai oleh seorang
merchandiser adalah sebagai berikut.
• Harus mengenal jenis barang.
• Mengetahui letak barang di toko.
• Mengetahui cara display yang benar.
• Mengetahui posisi label rak.
• Bertanggung jawab.
• Menjaga kebersihan rak serta barang-barang yang ada di pajangan.
• Menghindari kekosongan barang yang dipajang.
• Memberi label pada semua barang yang ada di pajangan.
27. 1. Spesifikasi Produk
• Barang supermarket meliputi departemen-departemen sebagai berikut.
• a. Departemen Food
• Departemen food meliputi semua jenis makanan, seperti:
• 1) Milk and milk powder (susu untuk bayi sampai dewasa).
• 2) Biscuits (sejenis wafer dan cikelat).
• 3) Drink (jenis minuman berenergi, obat, soda, dan jus).
• 4) Canned food (makanan yang diawetkan dalam kaleng).
• 5) Snack (makanan ringan, termasuk hasil industri rumah tangga, misalnya kerupuk dan kacang).
• 6) Seasoning (aneka macam bumbu masakan lokal, nasional, dan internasional).
• 7) Local basic (sembilan bahan pokok atau sembako).
28. • 8) Bakery (seperti roti tawar dan roti manis).
• 9) Baking needs (jenis-jenis bahan untuk pembuatan kue, seperti ovelet, TBM, dan fermipan).
• 10) Candies and chocolate (permen dan cokelat).
• 11) Noodles (mie dan sejenisnya).
• 12) Breakfast (untuk sarapan dan minuman, seperti teh, kopi, dan sereal).
• 13) Syrup (minuman sari buah).
• 14) Cooking oil (minyak goreng).
• 15) Dry goods (makanan yang diawetkan dengan cara dikeringkan).
• 16) Cigarette (rokok).
29. • b. Departemen Non-food
• Departemen non-food meliputi barang-barang selain makanan, seperti:
• 1) Hair care (aneka bahan untuk perawatan rambut, seperti sampo dan minyak rambut).
• 2) Body care (aneka bahan untuk perawatan tubuh, seperti sabun mandi dan hand and body
lotion).
• 3) Skin care (aneka bahan untuk perawatan kulit, misalnya obat jerawat, pelembab, dan
pemutih wajah atau kulit).
• 4) Mouth care (aneka bahan untuk perawatan gigi, seperti pasta gigi, sikat gigi, dan obat
kumur).
30. • 5) Cleaning aid (aneka bahan untuk pembersih, pengharum lantai, dan pembersih
pakaian).
• 6) Insect killer (pembunuh serangga).
• 7) Air freshener (pengharum ruangan).
• 8) Tissue and piper product (aneka tisu dan kelengkapan wanita).
• 9) Kosmetik tradisional dan internasional.
• 10) Obat-obatan (aneka obat yang tidak dapat dimakan, seperti Hansaplast dan
Betadine).
31. • c. Departemen Household
• Departemen household (perlengkapan rumah tangga) meliputi sebagai berikut.
• 1) Electrical (peralatan yang menggunakan listrik, misalnya magic jar dan setrika).
• 2) Party wear (perlengkapan pesta, misalnya piring kertas dan sendok plastik).
• 3) Seasonal goods (barang musiman, seperti payung dan jas hujan).
• 4) Luggage (tas dan koper).
32. • 5) Hardware (perlengkapan untuk bengkel, seperti palu dan tang).
• 6) Souvenir (barang pajangan, hiasan, dan cendera mata).
• 7) Plasticware (perlengkapan rumah tangga dari bahan plastik).
• 8) Kitchenware (perlengkapan dapur, seperti kompor gas dan wajan).
• 9) Melamine ware (perlengkapan yang terbuat dari melamin, seperti piring, sendok, dan
garpu).
• 10) Cleaning equipment (perlengkapan kebersihan, seperti sapu lantai, sapu pel, dan keset).
• 11) Glassware (perlengkapan dari kaca dan beling, misalnya gelas, piring, dan cangkir).
33. • d. Departemen Toys
• Departemen toys merupakan semua jenis mainan anak-anak. Toys dikelompokkan menjadi lima, antara lain sebagai berikut.
• 1) Soft toys, merupakan mainan khusus untuk anak perempuan, misalnya boneka.
• 2) Battered operated toys for boys, merupakan mainan anak laki-laki yang menggunakan baterai, seperti mobil-mobilan,
pistol-pistolan, dan robot-robotan.
• 3) Battered operated toys for girls, merupakan aneka mainan anak perempuan yang menggunakan baterai, misalnya
boneka, alat untuk masak-masakan, dan alat musik mainan.
• 4) Game, yaitu peralatan bermain yang digunakan anak-anak, baik peralatan tradisional, maupun internasional, misalnya
dakon, ular tangga, bola basket, dan catur.
• 5) Educational toys, yaitu permainan yang mengandung unsur pendidikan, misalnya catur, scrabble/mainan penyusun
huruf, lego/mainan membuat konstruksi jembatan rumah, dan gedung.
34. • e. Departemen Stationary
• Departemen stationary meliputi semua peralatan tulis dan kantor, seperti
pensil, buku, tas, dan koper.