SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
SPESIFIKASI
PRODUK
PENATAAN PRODUK
Spesifikasi Produk Pada Umumnya
• Kebutuhan manusia yang beragam dan mengalami perkembangan seiring
waktu memunculkan banyak alat pemuas kebutuhan dengan beragam jenis.
Berdasarkan tujuan pemakaiannya, barang dapat digolongkan menjadi
sebagai berikut.
.Berdasarkan Tujuan Pemakainnya
• 1. Barang Industri (Industrial Goods)
• Barang industri adalah barang yang dibeli untuk diproses kembali untuk memenuhi
kebutuhan industri. Konsumen dari barang industri adalah perusahaan, pebisnis,
lembaga atau organisasi, termasuk organisasi yang bertujuan untuk mencari laba.
Barang industri dapat dikelompokkan sebagai berikut.
• 1) Bahan dan Suku Cadang (Material and Spare Parts)
• Bahan yang akan diproses dalam sebuah produksi, misalnya sapi perah untuk
kebutuhan konsumsi susu, kapas untuk kebutuhan industri kecantikan dan fashion,
dan kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan minyak.
• 2) Bahan Baku (Materials)
• Bahan baku di antaranya barang dari hasil pertanian dan pengolahan alam. Bahan baku yang berasal dari hasil
pertanian adalah bahan yang berasal dari proses pengolahan tanah dan tanaman, misalnya kopi, kelapa sawit,
getah karet, ternak, buah-buahan, dan sayuran. Bahan baku yang berasal dari hasil pengolahan alam antara
lain semua jenis hasil tambang, seperti minyak bumi, biji besi, ikan, kayu, rotan, dan lain-lain.
• 3) Bahan Setengah Jadi
• Bahan setengah jadi adalah barang hasil produksi yang masih memerlukan proses lebih lanjut agar dapat
digunakan untuk menghasilkan barang jadi. Contohnya benang tenun, karet mentah, dan kawat.
• 4) Suku Cadang (Component Materials)
• Component materials telah melalui tahap standardisasi yang memengaruhi harga dan mutu yang ditawarkan
pemasok terhadap pembeli. Sementara itu, component parts seluruhnya masuk ke dalam produk jadi yang tidak
mengalami perubahan bentuk dan sifat. Contohnya, ban langsung dipasangkan pada bagia
• b. Barang Modal (Capital Item)
• Barang modal adalah seluruh barang yang digunakan dalam proses produksi dan menghasilkan
produk jadi. Capital items terdiri atas barang-barang tahan lama (long-lasting) yang memberi
kemudahan dalam mengembangkan produk jadi. Barang modal yang dimaksud adalah barang
yang digunakan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi.
• Barang modal dapat dikelompokkan sebagai berikut.
• 1) Instalasi
• Instalasi merupakan alat produksi utama dalam sebuah perusahaan dengan jangka waktu
penggunaan yang relatif panjang. Instalasi meliputi bangunan (pabrik dan kantor) dan peralatan
(generator, komputer, tangga berjalan, mesin bor, mesin diesel, dan tungku pembakaran).
• 2) Peralatan Esktra (Tambahan)
• Peralatan eskstra berfungsi sebagai penunjang dan pelengkap peralatan instalasi. Contohnya tang
dan pengungkit. Adapun peralatan ekstra yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi
adalah peralatan yang digunakan untuk kegiatan administrasi di kantor, berupa komputer dan
mesin fotokopi.
• 3) Pembekalan dan Pelayanan (Supplies and Service)
• Supplies terdiri dari perlengkapan operasi (minyak pelumas, batu bara, tinta mesin fotokopi,
tinta printer, dan pensil), bahan pemeliharaan dan reparasi (cat, batu, sapu, dan sikat).
• Business service terdiri dari jasa pemeliharaan dan reparasi (reparasi mesin tik dan pembersih
kaca/ruangan) dan jasa konsultasi bisnis (konsultasi manajemen, hukum, perpajakan, dan
periklanan).
• c. Barang Konsumsi (Consumer Goods)
• Barang konsumsi adalah barang yang digunakan untuk konsumsi sendiri dan keluarga. Oleh
karena itu, konsumen ini dikategorikan sebagai konsumen akhir karena barang tidak diproses
lagi. Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir
sendiri (individu rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Barang konsumen
diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu convenience goods, shopping goods, speciality goods,
dan unsought goods.
• 1) Convenience Goods (Barang-barang Kebutuhan Sendiri)
• Convenience goods adalah barang-barang yang rutin dibeli oleh konsumen dengan usaha dan
pertimbangan dalam membelinya. Contohnya, sabun, gula, pasta gigi, dan koran. Convenience
goods dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu staples, impulse goods, dan emergency goods.
• a) Staples adalah barang yang dibeli konsumen secara reguler atau rutin, misalnya
sabun mandi dan sampo.
• b) Impulse goods adalah barang yang dibeli tanpa direncanakan sebelumnya.
Umumnya, impulse goods tersedia dan dipajang di banyak tempat, sehingga konsumen
mudah menemukannya. Contohnya cokelat dan permen yang dipajang di dekat kasir
atau tempat strategis lainnya dalam area supermarket.
• c) Emergency goods adalah barang yang dibeli karena konsumen merasa sangat
membutuhkannya, misalnya payung dan jas hujan untuk menghadapi musim
penghujan.
• 2) Shopping Goods (Barang-barang yang Dipilih)
• Shopping goods adalah barang-barang yang dipilih dan dibandingkan oleh konsumen berdasarkan
kriteria tertentu. Contohnya, harga, mutu, dan model masing-masing barang. Contohnya, alat-alat
rumah tangga, pakaian, dan furnitur. Shopping goods terdiri atas dua jenis, yaitu homogeneous shopping
goods dan heterogeneous shopping goods.
• a) Homogeneous shopping goods merupakan barang-barang yang dianggap oleh konsumen,
mutunya mirip/serupa tetapi harganya berbeda. Konsumen akan mencari dan membandingkan
harga dari setiap toko. Contohnya, produk berupa televisi dan mesin cuci.
• b) Heterogeneous shopping goods adalah barang-barang yang aspek karakteristik atau ciri-
cirinya (features) dianggap lebih penting oleh konsumen daripada aspek harganya. Konsumen
memiliki persepsi berbeda dalam hal mutu dan atribut. Contohnya pakaian dan mebel.
• Shopping goods memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
• a) Barang-barang yang sebelumnya dibeli dibandingkan satu sama lain atas
dasar: suitability (kecocokan), quality (mutu/mutu), price (harga),
dan style (gaya/model)
• b) Faktor yang menentukan pembelian barang tersebut adalah ukuran dan warna,
model dan desain.
• c) Konsumen bersedia untuk meluangkan waktunya dalam memilah barang-barang
yang diinginkannya, misalnya pakaian jadi, tekstil, jin, sepatu, tas, dan kaca mata.
• 3) Speciality Goods
• Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau merek yang unik.
Pembeli memerlukan usaha khusus untuk mendapatkan barang tersebut. Speciality
goods memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
• a) Barang-barang yang dibeli atas dasar suatu merek/brand tertentu. Konsumen
terpengaruh oleh ciri khas dari barang yang diiklankan sebelumnya.
• b) Harganya relatif tinggi. Produsen dari kelompok ini bergantung
kepada dealer yang akan membeli. Contohnya mobil, perlengkapan kamera, dan
peralatan kosmetik.
• 4) Unsought Goods
• Unsought goods adalah barang yang tidak diketahui atau bisa juga tidak
diketahui oleh konsumen, tetapi biasanya tidak terpikir untuk membelinya.
Produk baru seperti detektor asap dan prosesor makanan adalah barang yang
tidak dicari sampai tiba saatnya konsumen mengenalnya melalui iklan.
2. Berdasarkan Manfaat/Tingkat Kepuasan
• a. Deficient Product
• Deficient products secara harfiah berarti barang-barang yang tidak bagus atau
tidak sempurna. Barang-barang ini tidak membawa manfaat
(kepuasan/kebaikan) bagi konsumen dan masyarakat, baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang. Contoh: obat-obatan yang tidak
mujarab atau bahkan memiliki efek samping yang membahayakan. Deficient
products harus segera dihapus dari daftar produk karena jelas tidak
menguntungkan perusahaan dan masyarakat.
• b. Pleasing Products
• Pleasing products (secara harfiah berarti produk yang menyenangkan) adalah produk-
produk yang memberi kepuasan dan manfaat yang tinggi dalam jangka pendek,
tetapi bisa merugikan konsumen dalam jangka panjang. Contoh: rokok, makanan
cepat saji (junk food), minuman beralkohol. Rokok, misalnya, memberi kenikmatan
bagi konsumen dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang bisa memicu
masalah kesehatan, seperti gangguan paru-paru dan jantung. Sama halnya, junk
food memberi kepuasan dalam jangka pendek karena kelezatannya, namun dalam
jangka panjang bisa memicu penyakit diabetes atau kolesterol.
• c. Salutary Products
• Salutary products (secara harfiah berarti produk yang bermanfaat/berguna) adalah bentuk-bentuk yang kurang
memiliki daya tarik atau memberi kepuasan yang rendah dalam jangka pendek, tetapi bermanfaat bagi
konsumen/masyarakat dalam jangka panjang. Contoh: produk asuransi kesehatan/jiwa, helm sepeda,
beberapa jenis obat salep.
• d. Desirable Products
• Desirable products (secara harfiah berarti produk yang didambakan) adalah produk-produk yang memiliki daya
tarik serta memberi kepuasan yang tinggi, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Contoh:
suplemen vitamin, sereal bergizi untuk sarapan, bohlam LED (lebih terang, awet, dan hemat energi). Produk-
produk Body Shop kerap juga dianggap sebagai contoh derisable products karena memberi kepuasan jangka
pendek serta membantu masyarakat dalam jangka panjang karena dihubungkan dengan yayasan kanker
payudara.
3. Berdasarkan Sifat Konsumsi
• a. Barang Klasik
• Barang klasik adalah barang yang tetap digemari oleh konsumen sepanjang masa
meskipun banyak model dan produk baru yang bermunculan. Penggemar barang ini
sangat fanatik terhadap merek barang tertentu karena dapat memberikan
kebanggaan dan kepuasan, misalnya blue jeans merek Levi’s.
• b. Barang Kontemporer
• Barang kontemporer dipengaruhi tren dan kegemaran konsumen. Barang tersebut
memiliki manfaat ekonomis bagi penjual karena banyak dicari. Sementara itu,
manfaat bagi konsumen adalah memberikan rasa percaya diri karena mampu
mengikuti tren di lingkungannya.
• c. Barang Adjustable
• Barang adjustable adalah barang yang menyesuaikan perubahan iklim. Barang
tersebut akan dirasakan manfaatnya jika terjadi perubahan musim, seperti musim
penghujan atau kemarau. Contohnya adalah jas hujan.
• d. Barang Luxurious
• Barang luxurious adalah barang mewah dan konsumennya berasal dari golongan
tertentu. Pemilik toko akan menyediakan ruangan khusus untuk memberikan kesan
mewah lengkap dengan pengawasan yang ketat. Manfaat yang dirasakan oleh
konsumen adalah kemewahan dan prestisius . Contohnya berlian dan jam tangan
mewah.
• e. Barang Prestisius
• Barang prestisius adalah barang yang menunjukkan kedudukan seseorang dalam struktur
sosial di masyarakat. Barang tersebut biasanya ditata dan dikelompokkan secara eksklusif di
dalam toko. Manfaat yang dirasakan konsumen berbentuk image tertentu. Contohnya, orang
menggunakan dasi diasosiasikan dengan orang yang cerdas serta memiliki kedudukan
penting di perusahaan.
• f. Barang Praktis
• Barang praktis adalah barang yang penggunaannya tidak rumit dan membangun kesan santai.
Manfaat yang dirasakan konsumen adalah perasaan bebas dan nyaman untuk digunakan
dalam kegiatan sehari-hari di luar dinas. Contohnya sandal dan T-shirt.
4. Berdasarkan Daya Tahan Produk
• Berdasarkan aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang yaitu sebagai berikut.
• a. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)
• Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang habis dikonsumsi dalam satu
atau beberapa kali pemakaian. Hal ini berarti nilai ekonomisnya kurang dari satu
tahun. Contohnya: sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula, dan
garam. Strategi pemasaran barang nondurable goods adalah dengan menerapkan mark-
up kecil dan gencar mengiklankannya. Hal ini karena frekuensi pembelian barang
tersebut tinggi.
• b. Barang Tahan Lama (Durable Goods)
• Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang dapat bertahan lama
meskipun rutin digunakan. Contohnya adalah televisi, lemari es, mobil, dan
komputer. Jenis barang ini membutuhkan personal selling dan pelayanan yang
lebih banyak daripada barang tidak tahan lama, memberikan keuntungan
lebih besar, dan membutuhkan jaminan/garansi tertentu dari penjualnya.
5. Berdasarkan Cara Penyimpanannya
• a. Barang yang memerlukan penyimpanan khusus. Contohnya adalah es
krim, obat.
• b. Barang yang tidak memerlukan penyimpanan khusus. Contohnya
adalah makanan kering, fashion.
6. Berdasarkan Sifat Barangnya
• a. Barang konkret, misalnya barang elektronik, pakaian.
• b. Barang abstrak, misalnya pulsa elektrik, lagu.
7. Berdasarkan Bentuknya
• a. Barang padat, misalnya beras, meja.
• b. Barang cair, misalnya shampo, minyak.
8. Berdasarkan Cara Pemakaiannya
• a. Barang komplementer, misalnya adalah kompor dengan gas.
• b. Barang substitusi, misalnya beras dengan roti.
B. Spesifikasi Produk Supermarket
• Supermarket adalah toko swalayan yang terbagi dalam beberapa departemen
dan menawarkan berbagai macam jenis makanan dan perlengkapan rumah
tangga. Supermarket berukuran lebih besar dengan lebih banyak pilihan
produk daripada toko grosir yang tradisional. Supermarket terdiri dari
departemen-departemen yang menjual daging, hasil bumi, hasil peternakan
seperti keju, susu, mentega, serta berbagai macam roti dan makanan kecil
bersama dengan rak-rak khusus yang menyediakan makanan kaleng dan
kemasan lainnya.
• Kebanyakan supermarket menjual berbagai macam kebutuhan rutin rumah tangga seperti minuman dan pakaian serta variasi barang lainnya.
Pengelolaan barang di supermarket biasanya ditangani bagian khusus, yaitu merchandising. Tugasnya adalah menganalisis, melaksanakan, dan
mengendalikan barang dagang, seperti posisi peletakan barang, mutu, dan kuantitas yang tepat. Hal-hal yang perlu dikuasai oleh seorang
merchandiser adalah sebagai berikut.
• Harus mengenal jenis barang.
• Mengetahui letak barang di toko.
• Mengetahui cara display yang benar.
• Mengetahui posisi label rak.
• Bertanggung jawab.
• Menjaga kebersihan rak serta barang-barang yang ada di pajangan.
• Menghindari kekosongan barang yang dipajang.
• Memberi label pada semua barang yang ada di pajangan.
1. Spesifikasi Produk
• Barang supermarket meliputi departemen-departemen sebagai berikut.
• a. Departemen Food
• Departemen food meliputi semua jenis makanan, seperti:
• 1) Milk and milk powder (susu untuk bayi sampai dewasa).
• 2) Biscuits (sejenis wafer dan cikelat).
• 3) Drink (jenis minuman berenergi, obat, soda, dan jus).
• 4) Canned food (makanan yang diawetkan dalam kaleng).
• 5) Snack (makanan ringan, termasuk hasil industri rumah tangga, misalnya kerupuk dan kacang).
• 6) Seasoning (aneka macam bumbu masakan lokal, nasional, dan internasional).
• 7) Local basic (sembilan bahan pokok atau sembako).
• 8) Bakery (seperti roti tawar dan roti manis).
• 9) Baking needs (jenis-jenis bahan untuk pembuatan kue, seperti ovelet, TBM, dan fermipan).
• 10) Candies and chocolate (permen dan cokelat).
• 11) Noodles (mie dan sejenisnya).
• 12) Breakfast (untuk sarapan dan minuman, seperti teh, kopi, dan sereal).
• 13) Syrup (minuman sari buah).
• 14) Cooking oil (minyak goreng).
• 15) Dry goods (makanan yang diawetkan dengan cara dikeringkan).
• 16) Cigarette (rokok).
• b. Departemen Non-food
• Departemen non-food meliputi barang-barang selain makanan, seperti:
• 1) Hair care (aneka bahan untuk perawatan rambut, seperti sampo dan minyak rambut).
• 2) Body care (aneka bahan untuk perawatan tubuh, seperti sabun mandi dan hand and body
lotion).
• 3) Skin care (aneka bahan untuk perawatan kulit, misalnya obat jerawat, pelembab, dan
pemutih wajah atau kulit).
• 4) Mouth care (aneka bahan untuk perawatan gigi, seperti pasta gigi, sikat gigi, dan obat
kumur).
• 5) Cleaning aid (aneka bahan untuk pembersih, pengharum lantai, dan pembersih
pakaian).
• 6) Insect killer (pembunuh serangga).
• 7) Air freshener (pengharum ruangan).
• 8) Tissue and piper product (aneka tisu dan kelengkapan wanita).
• 9) Kosmetik tradisional dan internasional.
• 10) Obat-obatan (aneka obat yang tidak dapat dimakan, seperti Hansaplast dan
Betadine).
• c. Departemen Household
• Departemen household (perlengkapan rumah tangga) meliputi sebagai berikut.
• 1) Electrical (peralatan yang menggunakan listrik, misalnya magic jar dan setrika).
• 2) Party wear (perlengkapan pesta, misalnya piring kertas dan sendok plastik).
• 3) Seasonal goods (barang musiman, seperti payung dan jas hujan).
• 4) Luggage (tas dan koper).
• 5) Hardware (perlengkapan untuk bengkel, seperti palu dan tang).
• 6) Souvenir (barang pajangan, hiasan, dan cendera mata).
• 7) Plasticware (perlengkapan rumah tangga dari bahan plastik).
• 8) Kitchenware (perlengkapan dapur, seperti kompor gas dan wajan).
• 9) Melamine ware (perlengkapan yang terbuat dari melamin, seperti piring, sendok, dan
garpu).
• 10) Cleaning equipment (perlengkapan kebersihan, seperti sapu lantai, sapu pel, dan keset).
• 11) Glassware (perlengkapan dari kaca dan beling, misalnya gelas, piring, dan cangkir).
• d. Departemen Toys
• Departemen toys merupakan semua jenis mainan anak-anak. Toys dikelompokkan menjadi lima, antara lain sebagai berikut.
• 1) Soft toys, merupakan mainan khusus untuk anak perempuan, misalnya boneka.
• 2) Battered operated toys for boys, merupakan mainan anak laki-laki yang menggunakan baterai, seperti mobil-mobilan,
pistol-pistolan, dan robot-robotan.
• 3) Battered operated toys for girls, merupakan aneka mainan anak perempuan yang menggunakan baterai, misalnya
boneka, alat untuk masak-masakan, dan alat musik mainan.
• 4) Game, yaitu peralatan bermain yang digunakan anak-anak, baik peralatan tradisional, maupun internasional, misalnya
dakon, ular tangga, bola basket, dan catur.
• 5) Educational toys, yaitu permainan yang mengandung unsur pendidikan, misalnya catur, scrabble/mainan penyusun
huruf, lego/mainan membuat konstruksi jembatan rumah, dan gedung.
• e. Departemen Stationary
• Departemen stationary meliputi semua peralatan tulis dan kantor, seperti
pensil, buku, tas, dan koper.

More Related Content

What's hot

kepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpointkepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpoint
Malang
 
Presentasi Pemisahan Campuran
Presentasi Pemisahan CampuranPresentasi Pemisahan Campuran
Presentasi Pemisahan Campuran
Ai Roudatul
 
Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan AnorganikPemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Ali Murtadho
 

What's hot (20)

Evaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan SumatifEvaluasi Formatif dan Sumatif
Evaluasi Formatif dan Sumatif
 
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya KepemimpinanKelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
Kelompok 5 : Gaya Kepemimpinan
 
kepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpointkepemimpinan .powerpoint
kepemimpinan .powerpoint
 
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajarKesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
Kesulitan belajar dan identifikasi kesulitan belajar
 
PPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampahPPT Pengelolaan sampah
PPT Pengelolaan sampah
 
Dampak sampah plastik terhadap lingkungan hidup
Dampak sampah plastik terhadap lingkungan hidupDampak sampah plastik terhadap lingkungan hidup
Dampak sampah plastik terhadap lingkungan hidup
 
Lembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswaLembar wawancara siswa
Lembar wawancara siswa
 
Proses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemenProses pengawasan dalam manajemen
Proses pengawasan dalam manajemen
 
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPTPENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
PENGELOLAAN SAMPAH SECARA 3R - PPT
 
Presentasi Pemisahan Campuran
Presentasi Pemisahan CampuranPresentasi Pemisahan Campuran
Presentasi Pemisahan Campuran
 
RPP IPA KELAS 7 SMP Bab 4. suhu dan perubahannya
RPP IPA KELAS 7 SMP Bab 4. suhu dan perubahannyaRPP IPA KELAS 7 SMP Bab 4. suhu dan perubahannya
RPP IPA KELAS 7 SMP Bab 4. suhu dan perubahannya
 
Teori antrian
Teori antrianTeori antrian
Teori antrian
 
Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan AnorganikPemilahan Sampah Organik dan Anorganik
Pemilahan Sampah Organik dan Anorganik
 
Tes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektifTes objektif dan pengembangan tes objektif
Tes objektif dan pengembangan tes objektif
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemenSejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 

Similar to SPESIFIKASI PRODUK.pptx

Report pemasaran
Report pemasaranReport pemasaran
Report pemasaran
Azri Azrul
 
Mengelola Bauran dan Lini Produk
Mengelola Bauran dan Lini ProdukMengelola Bauran dan Lini Produk
Mengelola Bauran dan Lini Produk
IE3603
 
Manajemen Pemasaran Lanjutan.pptx
Manajemen Pemasaran Lanjutan.pptxManajemen Pemasaran Lanjutan.pptx
Manajemen Pemasaran Lanjutan.pptx
zainNuddin1
 

Similar to SPESIFIKASI PRODUK.pptx (20)

Jenis-jenis-Barang (1).pdf
Jenis-jenis-Barang (1).pdfJenis-jenis-Barang (1).pdf
Jenis-jenis-Barang (1).pdf
 
Report pemasaran
Report pemasaranReport pemasaran
Report pemasaran
 
Atribut produk
Atribut produkAtribut produk
Atribut produk
 
Materi strategi produk & jasa
Materi strategi produk & jasaMateri strategi produk & jasa
Materi strategi produk & jasa
 
Mengelola Bauran dan Lini Produk
Mengelola Bauran dan Lini ProdukMengelola Bauran dan Lini Produk
Mengelola Bauran dan Lini Produk
 
Ppt sismansar
Ppt sismansarPpt sismansar
Ppt sismansar
 
Konsep Daur Hidup Produk (Product Life Cycle)
Konsep Daur Hidup Produk (Product Life Cycle)Konsep Daur Hidup Produk (Product Life Cycle)
Konsep Daur Hidup Produk (Product Life Cycle)
 
RESUME BAB 12 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 12 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURARESUME BAB 12 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
RESUME BAB 12 BUKU INTRODUCTION TO BUSINESS JEFF MADURA
 
konsep produk
konsep produkkonsep produk
konsep produk
 
Bab 2 Campuran Pemasaran - Produk
Bab 2 Campuran Pemasaran - ProdukBab 2 Campuran Pemasaran - Produk
Bab 2 Campuran Pemasaran - Produk
 
Kwu
KwuKwu
Kwu
 
Pert 7 pemasaran-produk
Pert 7 pemasaran-produkPert 7 pemasaran-produk
Pert 7 pemasaran-produk
 
WIRAUSAHA PRODUK KERAJINAN UNTUK PASAR GLOBAL 2.pptx
WIRAUSAHA PRODUK KERAJINAN UNTUK PASAR GLOBAL 2.pptxWIRAUSAHA PRODUK KERAJINAN UNTUK PASAR GLOBAL 2.pptx
WIRAUSAHA PRODUK KERAJINAN UNTUK PASAR GLOBAL 2.pptx
 
Ppt wirausaha produk kerajinan untuk pasar global
Ppt wirausaha produk kerajinan untuk pasar globalPpt wirausaha produk kerajinan untuk pasar global
Ppt wirausaha produk kerajinan untuk pasar global
 
Manajemen Pemasaran Lanjutan.pptx
Manajemen Pemasaran Lanjutan.pptxManajemen Pemasaran Lanjutan.pptx
Manajemen Pemasaran Lanjutan.pptx
 
PERT_7_PEMASARAN-PRODUK.pptx
PERT_7_PEMASARAN-PRODUK.pptxPERT_7_PEMASARAN-PRODUK.pptx
PERT_7_PEMASARAN-PRODUK.pptx
 
Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaranManajemen pemasaran
Manajemen pemasaran
 
Bab 12 menentukan strategi produk
Bab 12 menentukan strategi produkBab 12 menentukan strategi produk
Bab 12 menentukan strategi produk
 
MATERI XI PRAKARYA.pptx
MATERI XI PRAKARYA.pptxMATERI XI PRAKARYA.pptx
MATERI XI PRAKARYA.pptx
 
Aspek pemasaran i
Aspek pemasaran iAspek pemasaran i
Aspek pemasaran i
 

Recently uploaded

Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
LeoRahmanBoyanese
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

SPESIFIKASI PRODUK.pptx

  • 2. Spesifikasi Produk Pada Umumnya • Kebutuhan manusia yang beragam dan mengalami perkembangan seiring waktu memunculkan banyak alat pemuas kebutuhan dengan beragam jenis. Berdasarkan tujuan pemakaiannya, barang dapat digolongkan menjadi sebagai berikut.
  • 3. .Berdasarkan Tujuan Pemakainnya • 1. Barang Industri (Industrial Goods) • Barang industri adalah barang yang dibeli untuk diproses kembali untuk memenuhi kebutuhan industri. Konsumen dari barang industri adalah perusahaan, pebisnis, lembaga atau organisasi, termasuk organisasi yang bertujuan untuk mencari laba. Barang industri dapat dikelompokkan sebagai berikut. • 1) Bahan dan Suku Cadang (Material and Spare Parts) • Bahan yang akan diproses dalam sebuah produksi, misalnya sapi perah untuk kebutuhan konsumsi susu, kapas untuk kebutuhan industri kecantikan dan fashion, dan kelapa sawit untuk memenuhi kebutuhan minyak.
  • 4. • 2) Bahan Baku (Materials) • Bahan baku di antaranya barang dari hasil pertanian dan pengolahan alam. Bahan baku yang berasal dari hasil pertanian adalah bahan yang berasal dari proses pengolahan tanah dan tanaman, misalnya kopi, kelapa sawit, getah karet, ternak, buah-buahan, dan sayuran. Bahan baku yang berasal dari hasil pengolahan alam antara lain semua jenis hasil tambang, seperti minyak bumi, biji besi, ikan, kayu, rotan, dan lain-lain. • 3) Bahan Setengah Jadi • Bahan setengah jadi adalah barang hasil produksi yang masih memerlukan proses lebih lanjut agar dapat digunakan untuk menghasilkan barang jadi. Contohnya benang tenun, karet mentah, dan kawat. • 4) Suku Cadang (Component Materials) • Component materials telah melalui tahap standardisasi yang memengaruhi harga dan mutu yang ditawarkan pemasok terhadap pembeli. Sementara itu, component parts seluruhnya masuk ke dalam produk jadi yang tidak mengalami perubahan bentuk dan sifat. Contohnya, ban langsung dipasangkan pada bagia
  • 5. • b. Barang Modal (Capital Item) • Barang modal adalah seluruh barang yang digunakan dalam proses produksi dan menghasilkan produk jadi. Capital items terdiri atas barang-barang tahan lama (long-lasting) yang memberi kemudahan dalam mengembangkan produk jadi. Barang modal yang dimaksud adalah barang yang digunakan, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi. • Barang modal dapat dikelompokkan sebagai berikut. • 1) Instalasi • Instalasi merupakan alat produksi utama dalam sebuah perusahaan dengan jangka waktu penggunaan yang relatif panjang. Instalasi meliputi bangunan (pabrik dan kantor) dan peralatan (generator, komputer, tangga berjalan, mesin bor, mesin diesel, dan tungku pembakaran).
  • 6. • 2) Peralatan Esktra (Tambahan) • Peralatan eskstra berfungsi sebagai penunjang dan pelengkap peralatan instalasi. Contohnya tang dan pengungkit. Adapun peralatan ekstra yang tidak berkaitan langsung dengan proses produksi adalah peralatan yang digunakan untuk kegiatan administrasi di kantor, berupa komputer dan mesin fotokopi. • 3) Pembekalan dan Pelayanan (Supplies and Service) • Supplies terdiri dari perlengkapan operasi (minyak pelumas, batu bara, tinta mesin fotokopi, tinta printer, dan pensil), bahan pemeliharaan dan reparasi (cat, batu, sapu, dan sikat). • Business service terdiri dari jasa pemeliharaan dan reparasi (reparasi mesin tik dan pembersih kaca/ruangan) dan jasa konsultasi bisnis (konsultasi manajemen, hukum, perpajakan, dan periklanan).
  • 7. • c. Barang Konsumsi (Consumer Goods) • Barang konsumsi adalah barang yang digunakan untuk konsumsi sendiri dan keluarga. Oleh karena itu, konsumen ini dikategorikan sebagai konsumen akhir karena barang tidak diproses lagi. Barang konsumen adalah barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu rumah tangga), bukan untuk tujuan bisnis. Barang konsumen diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu convenience goods, shopping goods, speciality goods, dan unsought goods. • 1) Convenience Goods (Barang-barang Kebutuhan Sendiri) • Convenience goods adalah barang-barang yang rutin dibeli oleh konsumen dengan usaha dan pertimbangan dalam membelinya. Contohnya, sabun, gula, pasta gigi, dan koran. Convenience goods dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu staples, impulse goods, dan emergency goods.
  • 8. • a) Staples adalah barang yang dibeli konsumen secara reguler atau rutin, misalnya sabun mandi dan sampo. • b) Impulse goods adalah barang yang dibeli tanpa direncanakan sebelumnya. Umumnya, impulse goods tersedia dan dipajang di banyak tempat, sehingga konsumen mudah menemukannya. Contohnya cokelat dan permen yang dipajang di dekat kasir atau tempat strategis lainnya dalam area supermarket. • c) Emergency goods adalah barang yang dibeli karena konsumen merasa sangat membutuhkannya, misalnya payung dan jas hujan untuk menghadapi musim penghujan.
  • 9. • 2) Shopping Goods (Barang-barang yang Dipilih) • Shopping goods adalah barang-barang yang dipilih dan dibandingkan oleh konsumen berdasarkan kriteria tertentu. Contohnya, harga, mutu, dan model masing-masing barang. Contohnya, alat-alat rumah tangga, pakaian, dan furnitur. Shopping goods terdiri atas dua jenis, yaitu homogeneous shopping goods dan heterogeneous shopping goods. • a) Homogeneous shopping goods merupakan barang-barang yang dianggap oleh konsumen, mutunya mirip/serupa tetapi harganya berbeda. Konsumen akan mencari dan membandingkan harga dari setiap toko. Contohnya, produk berupa televisi dan mesin cuci. • b) Heterogeneous shopping goods adalah barang-barang yang aspek karakteristik atau ciri- cirinya (features) dianggap lebih penting oleh konsumen daripada aspek harganya. Konsumen memiliki persepsi berbeda dalam hal mutu dan atribut. Contohnya pakaian dan mebel.
  • 10. • Shopping goods memiliki ciri-ciri sebagai berikut. • a) Barang-barang yang sebelumnya dibeli dibandingkan satu sama lain atas dasar: suitability (kecocokan), quality (mutu/mutu), price (harga), dan style (gaya/model) • b) Faktor yang menentukan pembelian barang tersebut adalah ukuran dan warna, model dan desain. • c) Konsumen bersedia untuk meluangkan waktunya dalam memilah barang-barang yang diinginkannya, misalnya pakaian jadi, tekstil, jin, sepatu, tas, dan kaca mata.
  • 11. • 3) Speciality Goods • Speciality goods adalah barang yang memiliki karakteristik atau merek yang unik. Pembeli memerlukan usaha khusus untuk mendapatkan barang tersebut. Speciality goods memiliki ciri-ciri sebagai berikut. • a) Barang-barang yang dibeli atas dasar suatu merek/brand tertentu. Konsumen terpengaruh oleh ciri khas dari barang yang diiklankan sebelumnya. • b) Harganya relatif tinggi. Produsen dari kelompok ini bergantung kepada dealer yang akan membeli. Contohnya mobil, perlengkapan kamera, dan peralatan kosmetik.
  • 12. • 4) Unsought Goods • Unsought goods adalah barang yang tidak diketahui atau bisa juga tidak diketahui oleh konsumen, tetapi biasanya tidak terpikir untuk membelinya. Produk baru seperti detektor asap dan prosesor makanan adalah barang yang tidak dicari sampai tiba saatnya konsumen mengenalnya melalui iklan.
  • 13. 2. Berdasarkan Manfaat/Tingkat Kepuasan • a. Deficient Product • Deficient products secara harfiah berarti barang-barang yang tidak bagus atau tidak sempurna. Barang-barang ini tidak membawa manfaat (kepuasan/kebaikan) bagi konsumen dan masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Contoh: obat-obatan yang tidak mujarab atau bahkan memiliki efek samping yang membahayakan. Deficient products harus segera dihapus dari daftar produk karena jelas tidak menguntungkan perusahaan dan masyarakat.
  • 14. • b. Pleasing Products • Pleasing products (secara harfiah berarti produk yang menyenangkan) adalah produk- produk yang memberi kepuasan dan manfaat yang tinggi dalam jangka pendek, tetapi bisa merugikan konsumen dalam jangka panjang. Contoh: rokok, makanan cepat saji (junk food), minuman beralkohol. Rokok, misalnya, memberi kenikmatan bagi konsumen dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang bisa memicu masalah kesehatan, seperti gangguan paru-paru dan jantung. Sama halnya, junk food memberi kepuasan dalam jangka pendek karena kelezatannya, namun dalam jangka panjang bisa memicu penyakit diabetes atau kolesterol.
  • 15. • c. Salutary Products • Salutary products (secara harfiah berarti produk yang bermanfaat/berguna) adalah bentuk-bentuk yang kurang memiliki daya tarik atau memberi kepuasan yang rendah dalam jangka pendek, tetapi bermanfaat bagi konsumen/masyarakat dalam jangka panjang. Contoh: produk asuransi kesehatan/jiwa, helm sepeda, beberapa jenis obat salep. • d. Desirable Products • Desirable products (secara harfiah berarti produk yang didambakan) adalah produk-produk yang memiliki daya tarik serta memberi kepuasan yang tinggi, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Contoh: suplemen vitamin, sereal bergizi untuk sarapan, bohlam LED (lebih terang, awet, dan hemat energi). Produk- produk Body Shop kerap juga dianggap sebagai contoh derisable products karena memberi kepuasan jangka pendek serta membantu masyarakat dalam jangka panjang karena dihubungkan dengan yayasan kanker payudara.
  • 16. 3. Berdasarkan Sifat Konsumsi • a. Barang Klasik • Barang klasik adalah barang yang tetap digemari oleh konsumen sepanjang masa meskipun banyak model dan produk baru yang bermunculan. Penggemar barang ini sangat fanatik terhadap merek barang tertentu karena dapat memberikan kebanggaan dan kepuasan, misalnya blue jeans merek Levi’s. • b. Barang Kontemporer • Barang kontemporer dipengaruhi tren dan kegemaran konsumen. Barang tersebut memiliki manfaat ekonomis bagi penjual karena banyak dicari. Sementara itu, manfaat bagi konsumen adalah memberikan rasa percaya diri karena mampu mengikuti tren di lingkungannya.
  • 17. • c. Barang Adjustable • Barang adjustable adalah barang yang menyesuaikan perubahan iklim. Barang tersebut akan dirasakan manfaatnya jika terjadi perubahan musim, seperti musim penghujan atau kemarau. Contohnya adalah jas hujan. • d. Barang Luxurious • Barang luxurious adalah barang mewah dan konsumennya berasal dari golongan tertentu. Pemilik toko akan menyediakan ruangan khusus untuk memberikan kesan mewah lengkap dengan pengawasan yang ketat. Manfaat yang dirasakan oleh konsumen adalah kemewahan dan prestisius . Contohnya berlian dan jam tangan mewah.
  • 18. • e. Barang Prestisius • Barang prestisius adalah barang yang menunjukkan kedudukan seseorang dalam struktur sosial di masyarakat. Barang tersebut biasanya ditata dan dikelompokkan secara eksklusif di dalam toko. Manfaat yang dirasakan konsumen berbentuk image tertentu. Contohnya, orang menggunakan dasi diasosiasikan dengan orang yang cerdas serta memiliki kedudukan penting di perusahaan. • f. Barang Praktis • Barang praktis adalah barang yang penggunaannya tidak rumit dan membangun kesan santai. Manfaat yang dirasakan konsumen adalah perasaan bebas dan nyaman untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari di luar dinas. Contohnya sandal dan T-shirt.
  • 19. 4. Berdasarkan Daya Tahan Produk • Berdasarkan aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang yaitu sebagai berikut. • a. Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods) • Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Hal ini berarti nilai ekonomisnya kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula, dan garam. Strategi pemasaran barang nondurable goods adalah dengan menerapkan mark- up kecil dan gencar mengiklankannya. Hal ini karena frekuensi pembelian barang tersebut tinggi.
  • 20. • b. Barang Tahan Lama (Durable Goods) • Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang dapat bertahan lama meskipun rutin digunakan. Contohnya adalah televisi, lemari es, mobil, dan komputer. Jenis barang ini membutuhkan personal selling dan pelayanan yang lebih banyak daripada barang tidak tahan lama, memberikan keuntungan lebih besar, dan membutuhkan jaminan/garansi tertentu dari penjualnya.
  • 21. 5. Berdasarkan Cara Penyimpanannya • a. Barang yang memerlukan penyimpanan khusus. Contohnya adalah es krim, obat. • b. Barang yang tidak memerlukan penyimpanan khusus. Contohnya adalah makanan kering, fashion.
  • 22. 6. Berdasarkan Sifat Barangnya • a. Barang konkret, misalnya barang elektronik, pakaian. • b. Barang abstrak, misalnya pulsa elektrik, lagu.
  • 23. 7. Berdasarkan Bentuknya • a. Barang padat, misalnya beras, meja. • b. Barang cair, misalnya shampo, minyak.
  • 24. 8. Berdasarkan Cara Pemakaiannya • a. Barang komplementer, misalnya adalah kompor dengan gas. • b. Barang substitusi, misalnya beras dengan roti.
  • 25. B. Spesifikasi Produk Supermarket • Supermarket adalah toko swalayan yang terbagi dalam beberapa departemen dan menawarkan berbagai macam jenis makanan dan perlengkapan rumah tangga. Supermarket berukuran lebih besar dengan lebih banyak pilihan produk daripada toko grosir yang tradisional. Supermarket terdiri dari departemen-departemen yang menjual daging, hasil bumi, hasil peternakan seperti keju, susu, mentega, serta berbagai macam roti dan makanan kecil bersama dengan rak-rak khusus yang menyediakan makanan kaleng dan kemasan lainnya.
  • 26. • Kebanyakan supermarket menjual berbagai macam kebutuhan rutin rumah tangga seperti minuman dan pakaian serta variasi barang lainnya. Pengelolaan barang di supermarket biasanya ditangani bagian khusus, yaitu merchandising. Tugasnya adalah menganalisis, melaksanakan, dan mengendalikan barang dagang, seperti posisi peletakan barang, mutu, dan kuantitas yang tepat. Hal-hal yang perlu dikuasai oleh seorang merchandiser adalah sebagai berikut. • Harus mengenal jenis barang. • Mengetahui letak barang di toko. • Mengetahui cara display yang benar. • Mengetahui posisi label rak. • Bertanggung jawab. • Menjaga kebersihan rak serta barang-barang yang ada di pajangan. • Menghindari kekosongan barang yang dipajang. • Memberi label pada semua barang yang ada di pajangan.
  • 27. 1. Spesifikasi Produk • Barang supermarket meliputi departemen-departemen sebagai berikut. • a. Departemen Food • Departemen food meliputi semua jenis makanan, seperti: • 1) Milk and milk powder (susu untuk bayi sampai dewasa). • 2) Biscuits (sejenis wafer dan cikelat). • 3) Drink (jenis minuman berenergi, obat, soda, dan jus). • 4) Canned food (makanan yang diawetkan dalam kaleng). • 5) Snack (makanan ringan, termasuk hasil industri rumah tangga, misalnya kerupuk dan kacang). • 6) Seasoning (aneka macam bumbu masakan lokal, nasional, dan internasional). • 7) Local basic (sembilan bahan pokok atau sembako).
  • 28. • 8) Bakery (seperti roti tawar dan roti manis). • 9) Baking needs (jenis-jenis bahan untuk pembuatan kue, seperti ovelet, TBM, dan fermipan). • 10) Candies and chocolate (permen dan cokelat). • 11) Noodles (mie dan sejenisnya). • 12) Breakfast (untuk sarapan dan minuman, seperti teh, kopi, dan sereal). • 13) Syrup (minuman sari buah). • 14) Cooking oil (minyak goreng). • 15) Dry goods (makanan yang diawetkan dengan cara dikeringkan). • 16) Cigarette (rokok).
  • 29. • b. Departemen Non-food • Departemen non-food meliputi barang-barang selain makanan, seperti: • 1) Hair care (aneka bahan untuk perawatan rambut, seperti sampo dan minyak rambut). • 2) Body care (aneka bahan untuk perawatan tubuh, seperti sabun mandi dan hand and body lotion). • 3) Skin care (aneka bahan untuk perawatan kulit, misalnya obat jerawat, pelembab, dan pemutih wajah atau kulit). • 4) Mouth care (aneka bahan untuk perawatan gigi, seperti pasta gigi, sikat gigi, dan obat kumur).
  • 30. • 5) Cleaning aid (aneka bahan untuk pembersih, pengharum lantai, dan pembersih pakaian). • 6) Insect killer (pembunuh serangga). • 7) Air freshener (pengharum ruangan). • 8) Tissue and piper product (aneka tisu dan kelengkapan wanita). • 9) Kosmetik tradisional dan internasional. • 10) Obat-obatan (aneka obat yang tidak dapat dimakan, seperti Hansaplast dan Betadine).
  • 31. • c. Departemen Household • Departemen household (perlengkapan rumah tangga) meliputi sebagai berikut. • 1) Electrical (peralatan yang menggunakan listrik, misalnya magic jar dan setrika). • 2) Party wear (perlengkapan pesta, misalnya piring kertas dan sendok plastik). • 3) Seasonal goods (barang musiman, seperti payung dan jas hujan). • 4) Luggage (tas dan koper).
  • 32. • 5) Hardware (perlengkapan untuk bengkel, seperti palu dan tang). • 6) Souvenir (barang pajangan, hiasan, dan cendera mata). • 7) Plasticware (perlengkapan rumah tangga dari bahan plastik). • 8) Kitchenware (perlengkapan dapur, seperti kompor gas dan wajan). • 9) Melamine ware (perlengkapan yang terbuat dari melamin, seperti piring, sendok, dan garpu). • 10) Cleaning equipment (perlengkapan kebersihan, seperti sapu lantai, sapu pel, dan keset). • 11) Glassware (perlengkapan dari kaca dan beling, misalnya gelas, piring, dan cangkir).
  • 33. • d. Departemen Toys • Departemen toys merupakan semua jenis mainan anak-anak. Toys dikelompokkan menjadi lima, antara lain sebagai berikut. • 1) Soft toys, merupakan mainan khusus untuk anak perempuan, misalnya boneka. • 2) Battered operated toys for boys, merupakan mainan anak laki-laki yang menggunakan baterai, seperti mobil-mobilan, pistol-pistolan, dan robot-robotan. • 3) Battered operated toys for girls, merupakan aneka mainan anak perempuan yang menggunakan baterai, misalnya boneka, alat untuk masak-masakan, dan alat musik mainan. • 4) Game, yaitu peralatan bermain yang digunakan anak-anak, baik peralatan tradisional, maupun internasional, misalnya dakon, ular tangga, bola basket, dan catur. • 5) Educational toys, yaitu permainan yang mengandung unsur pendidikan, misalnya catur, scrabble/mainan penyusun huruf, lego/mainan membuat konstruksi jembatan rumah, dan gedung.
  • 34. • e. Departemen Stationary • Departemen stationary meliputi semua peralatan tulis dan kantor, seperti pensil, buku, tas, dan koper.