Merupakan hubungan antara siklus kehidupan produk selama jangka waktu tertentu dengan penjualan dan laba perusahaan
Penting dibahas sebagai usaha untuk mengenali tahap-tahap khusus tertentu selama riwayat penjualan suatu produk
Dalam tahap-tahap tersebut terkandung peluang-peluang dan juga persoalan khusus sehubungan dengan strategi pemasaran serta keuntungan yang diharapkan
2. Konsep Daur Hidup Produk
(Product Life Cycle)
• Merupakan hubungan antara siklus kehidupan
produk selama jangka waktu tertentu dengan
penjualan dan laba perusahaan
• Penting dibahas sebagai usaha untuk mengenali
tahap-tahap khusus tertentu selama riwayat
penjualan suatu produk
• Dalam tahap-tahap tersebut terkandung peluang-
peluang dan juga persoalan khusus sehubungan
dengan strategi pemasaran serta keuntungan yang
diharapkan
3. Mengapa produk mempunyai daur
hidup ?
•Setiap produk mempunyai umur yang
terbatas,
•Penjualan produk melewati tahap-tahap
yang berbeda dan setiap tahap memberi
tantangan yang berbeda kepada penjual
4. Mengapa produk mempunyai daur hidup ?
•Keuntungan yang diperoleh dari penjualan akan
meningkat , dan menurun pada tahap yang berbeda
dalam daur hidup produk, dan
•Produk menuntut strategi yang berlainan dalam hal
pemasaran, keuangan, produksi, personalia maupun
pembelian pada setiap tahap dalam daur hidup produk
5. Beberapa tahap/fase dalam
siklus hidup produk
1.Pengenalan
adalah periode “pemunculan” produk baru di pasar.
Biasanya perlu biaya tinggi, untuk perkenalan karena
menuntut usaha promosi dan tawaran khusus kepada
para dealer .
Pertumbuhan penjualan lambat karena produk baru
saja diperkenalkan di masyarakat.
Biaya sangat tinggi sehingga produk belum
menghasilkan keuntungan.
6. 2. Pertumbuhan (growth)
Pasar dengan cepat menerima produk baru
sehingga penjualan melonjak dan menghasilkan
keuntungan besar.
Sistem distribusi diperluas untuk mencapai pasar
yang luas, dan terdapat peningkatan laba . Yang
perlu diperhatikan pada tahap ini , Kenaikan laba
sering mengundang pesaing baru masuk pasar,
akibatnya karena daya tampung pasar terbatas,
memperlambat dan memperkecil tingkat laba
7. 3. Kedewasaan (maturity)
periode dimana pertumbuhan penjualan mulai
menurun karena produk sudah bisa diterima
oleh sebagian besar pembeli potensial .
Jumlah keuntungan mantap, stabil atau menurun
yang disebabkan oleh meningkatnya biaya
pemasaran untuk melawan persaingan yang
ketat.
4. Kemunduran (decline)
dalam peri0de ini penjualan menurun dengan
tajam diikuti dengan menyusutnya
keuntungan.
8. Konsep Produk
• Produk merupakan segala sesuatu yang dapat
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta,
dicari, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginanan pasar ybs.
• Produk yang ditawarkan meliputi: barang fisik, jasa
orang, organisasi , tempat, organisasi dan ide.
• Jadi produk dapat berupa manfaat tangible maupun
intangible
9. Berdasarkan konsumen dalam berbelanja :
1. Convenience goods , umumnya memiliki
frekuensi pembelian tinggi, dibutuhkan dalam
waktu segera ;
2. Shooping goods, dalam proses pemilihan dan
pembeliannya dibandingkan oleh konsumen di
antara berbagai alternatif yang tersedia,
3. Specialy goods, memiliki karakteristik yang unik
4. Unsought product , belum diketahui konsumen
dan belum terpikirkan untuk membelinya
KLASIFIKASI PRODUK
10. • PRODUK :
• Segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen
untuk dapat diperhatikan, dibeli,digunakan, atau
dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan keinginan atau
kebutuhan pasar tertentu.
• TINGKAT PRODUK :
Dalam merencanakan penawaran pasarnya, pemasar
harus mempertimbangkan 5 tingkat produk. Setiap
tingkat menambah nilai konsumen, dan kelimanya
merupakan hierarki nilai konsumen
PRODUK DAN BAURAN PRODUK
11. 1. Produk dasar (core benefit).
Manfaat inti atau layanan dasar yang sebenarnya konsumen
beli. Contoh tamu hotel : membeli manfaat ”istirahat dan tidur”;
bioskop membeli ”hiburan” dll
2. Produk generik.
Produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling
dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).
Pemanfaat harus dapat mengubah manfaat inti menjadi produk
dasar (basic product)
contoh : hotel merupakan suatu
bangunan yang memiliki banyak
ruangan untuk disewakan.
LimaTingkat Produk
12. 3. Produk harapan (expected product ).
Pemasar menyiapkan produk yang diharapkan,
yaitu produk yang ditawarkan dengan berbagai
atribut dan kondisinya secara layak diharapkan
oleh para pembeli produk tsb.
Contoh : tamu hotel mengharapkan tempat tidur
bersih, sabun dan handuk, ketenangan, air ledeng,
lemari pakaian.
13. 4. Produk pelengkap (augmented product).
Berbagai atribut produk yang dilengkapi atau
ditambah berbagai manfaat layanan, sehingga
dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa
dibedakan dengan produk pesaing. Pemasar
menyiapkan produk bernilai tambah yang melebihi
harapan konsumen:
Contoh: hotel bisa menambahkan fasilitas TV,
bunga-bunga segar, pelayanan kamar yang baik,
check-in dan check-out yang cepat(pelayanan
medis gratis, garansi dll).
14. 5. Produk potensial.
Segala macam tambahan dan perubahan yang
mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa
mendatang. Misal: hotel menambah kan fasilitas
layanan internet, perekam video dan kaset
videonya, sepiring buah-buahan segar.
15. • Persaingan baru : ”bukanlah antara apa yang
diproduksi oleh perusahaan di pabriknya, tetapi apa
yang dapat mereka tambahkan dari keluaran pabrik
mereka dalam bentuk kemasan, jasa, iklan, cara
pengiriman, penyimpanan dll yang dianggap bernilai
oleh banyak orang.”
16. • Berdasarkan berwujud tidaknya produk dapat
diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok utama
1. Barang : adalah produk berwujud fisik ,
a.Barang tidak tahan lama (non-durable goods), yang
biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
pemakaian. Strategi ? banyak lokasi, mark-up kecil, iklan
gencar.
b. Barang tahan lama (durable goods) , umur ekonomisnya
≥ 1 tahun. Strategi : personal selling, pelayanan lebih
banyak, garansi.
2. Jasa (services) : aktivitas, manfaat atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual.
KLASIFIKASI PRODUK
17. KLASIFIKASI BARANG KONSUMEN :
1. CONVENIENCE GOODS : barang memiliki frekuensi
pembelian tinggi dan dibutuhkan segera
Dpt dikelompokkan :
• Staples : barang yg dibeli konsumen secara
reguler/rutin
• Impulse goods : barang yg dibeli tanpa
perencanaan terlebih dahulu
• Emergency goods : dibeli bila suatu kebutuhan
dirasakan konsumen sangat mendesak
18. 2.Shopping goods , barang yang dalam proses pembeliannya
dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif
yang tersedia (harga, kualitas, model) :
a. Homogeneous shopping goods : barang-barang yang oleh
konsumen dianggap serupa dalam kualitas tetapi cukup
berbeda dalam harga.
b.Heterogeneous shopping goods : barang-barang yang aspek
karakteristik atau ciri-cirinya dianggap lebih penting
daripada harganya (kualitas dan atribut)
3.Specialty goods : Barang yang memiliki karakteristik dan
identifikasi merek yang unik sehingga konsumen bersedia
melakukan usaha khusus untuk membelinya
19. 4.Unsought goods : barang yang tidak diketahui atau
kalau diketahui juga umumnya belum terpikirkan
untuk membelinya. Unsought goods ada 2 jenis :
a. Regularly unsought product : barang yang sudah
diketahui konsumen tetapi tidak terpikirkan untuk
membelinya .
b. New unsought goods : barang yang benar-benar
baru dan sama sekali belum diketahui konsumen
(hasil inovasi).
20. DASAR
PEMBAN
DINGAN
JENIS BARANG KONSUMEN
CONVENIENCE SHOPPING SPECIALTY UNSOUGHT
Produk Pasta gigi, sabun,
deterjen dll
Kamera, TV,
pakaian, tas
kantor dll
Sedan Rollis
Roice, jam
tangan rolex dll
Asuransi jiwa,
ensiklopedia
dll
Harga Relatif murah Agak mahal Sangat mahal Bervariasi
Distribusi Tersebar luas, banyak
outlet
Jumlah outlet
banyak tapi
bersifat selektif
Sangat terbatas Seringkali
terbatas
Promosi Penekanan pada aspek
harga , ketersediaan
dan kesadaran
Penekanan pada
aspek
diferensiasi
terhadap
pesaing
Penekanan pada
aspek keunikan
merek dan status
Kesadaran
merupakan
unsur
terpenting
21. Loyalitas Merek Peduli/sadar
akan merek,
tetapi tetap
bersedia
menerima
merek
substitusi
Menyukai merek
tertentu tetapi
tetap bersedia
menerima merek
substitusi
Sangat loyal
terhadap
merek tertentu
Bersedia
menerima
merek substitusi
Perilaku
Konsumen
Pembelian
sering
dilakukan
Frekuensi
pembelian jarang ,
dalam berbelanja
terjadi
pembandingan ,
keputusan
pembelian
membutuhkan
waktu
Frekuensi
pembelian
jarang , dalam
berbelanja
terjadi
pembandingan
, keputusan
pembelian
membutuhkan
waktu
Frekuensi
pembelian
sangat jarang ,
kadangkala
diperlukan juga
pembandingan
terhadap
berbagai
alternatif yang
ada.
22. ATRIBUT PRODUK
1. MEREK
2. KEMASAN
3. LABELING
4. JAMINAN (GARANSI)
5. LAYANAN PELENGKAP
(UPPLEMENTARY SERVICES)
23. Strategi Bauran Produk
• Perluasan (ekspansi) bauran produk : dengan menambah
lini produk (melebarkan) dan / atau kedalaman dalam
suatu lini produk
• Penciutan (kontraksi) bauran produk : melalui
penghapusan produk2 yg tdk menguntungkan agar laba
lebih tinggi.
• Modifikasi/pengembangan produk yang sudah ada ;
lebih menguntungkan dan resiko kecil.
• Memposisikan produk (product positionong) : hrs dilihat
terlebih dahulu siapa yg menjadi pasar sasaran (target
market). Shampoo bayi diposisikan menjadi shampo
keluarga.
24. Strategi Bauran Produk
• trading-up : menambah variasi produk dengan produk-
produk yang lebih mahal serta tinggi kualitas dan nilai
prestisenya. : mendongkrak penjualan produk lama yg
lebih murah dan memperoleh laba yg lebih besar dari
produk baru .
• Trading-down : menambah variasi produk dengan
produk-produk yang lebih murah : tujuan untuk
meningkatkan penjualan melalui perluasan pasar.
• Differensiasi produk membuat berbagai variasi pada
produk dengan tujuan untuk membedakannya dari
produk-produk pesaing. (supaya perusahaan tidak
bersaing dalam hal harga).
25. Strategi Produk Dan Pasar
Untuk mengembangkan usaha , suatu perusahaan
dapat memilih diantara strategi-strategi
berikut:
• Penetrasi pasar: meningkatkan volume
penjualan yg sudah ada pada pasar sekarang
untuk meraih konsumen baru .
caranya:
• Menurunkan harga;
• Meninggikan anggaran dan menyempurnakan
program promosi ;
• Mencari outlet-outlet baru/memperkuat posisi
outlet yg ada
26. Strategi Produk Dan Pasar
• Pengembangan pasar : meningkatkan volume
penjualan melalui perluasan pasar (masuk ke
pasar-pasar yg belum digarap)
• Pengembangan produk : meningkatkan volume
penjualan pada pasar yang ada dengan
melakukan modifikasi /variasi produk yg ada
• Diversifikasi : meningkatkan volume penjualan
dengan menciptakan produk atau bisnis baru
untuk pasar yg baru pula. Resiko besar
27. KEPUTUSAN-KEPUTUSAN MENGENAI PRODUK
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang
penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian, meliputi : merek,
kemasan, jaminan (garansi) , pelayanan.
1. MEREK (BRAND) :
“merupakan identitas dari suatu produk agar produk
tersebut dapat dikenali dan dibedakan dari produk yang
lain.”
• Merek merupakan : nama /istilah, simbol, desain, warna,
atau kombinasinya , yang ditujukan agar dapat mengenali
dan membedakannya dari produk dan jasa pesaing
• Merek : merupakan janji penjual untuk secara konsisten
28. Merek adalah sesuatu yang rumit yang dapat menyampaikan
6 pesan : sebagai berikut:
1.Sifat (attributes) , sebuah merek dapat menyapaikan
sejumlah sifat dalam benak konsumen. Mercedes :
menunjukkan mobil yang mahal, dengan model dan mesin
sangat baik, tahan lama dan prestise tinggi.
2.Manfaat (benefits) , sifat harus diterjemahkan ke dalam
manfaat fungsional (misal tahan lama)dan manfaat emosional
(sifat “mahal” : penting dan dikagumi).
3.Nilai (values) : mencerminkan nilai-nilai yang dipegang oleh
produsen: Mercedes berarti performa, keamanan dan prestise
tinggi;
4.Budaya : merek juga mewakili budaya tertentu . Toyota :
mewakili budaya Jepang yang tertata, efisien dan dapat
dipercaya.
5.Kepribadian (personality) . Menggambarkan kepribadian
tertentu . Mercedes menggambarkan pengemudi seorang
bos yang pintar
6.Pengguna (user) .
29. 1. Membangun Identitas Merek
• Upaya membangun identitas merek memerlukan sejumlah
keputusan tambahan terkait dengan nama, logo, warna,
tagline (slogan) dan simbol
• Merek : pada intinya adalah janji pemasar untuk
menyampaikan sejumlah fitur, keuntungan dan pelayanan
konsisten kepada konsumen.
• Brand bonding (keterikatan merek hanya akan terjadi jika
konsumen mengalami manfaat langsung yang dijanjikan
oleh perusahaan .
30. 2. Ekuitas Merek (Brand Equity)
• Ekuitas merek :
• ” merupakan dampak pembeda positif setelah
mengetahui nama merek terhadap respons konsumen
yang mempunyai pilihan (preference) jika dihadapkan
pada produk yang dasarnya hampir sama”
• Ekuitas merek menghasilkan konsumen yang mempunyai
pilihan (preference) jika dihadapkan pada dua produk yang
pada dasarnya hampir sama.
31. • Ada lima tingkat sikap konsumen terhadap
merek , mulai dari yang terendah hingga yang
tertinggi.
1. Konsumen akan berganti merek , khususnya
karena alasan harga.Tidak ada loyalitas.
2. Konsumen puas.Tidak ada alasan untuk berganti
merek;
3. Konsumen puas dan mau mengeluarkan biaya
asal tidak berganti merek
4. Konsumen menghargai merek dan
memandangnya sebagai teman; dan
5. Konsumen setia terhadap merek.
32. 3. Keputusan Nama Merek
Ada empat strategi untuk memilih nama merek mana yang akan
digunakan perusahaan:
1. Nama sendiri (individual Name) : Seiko , meluncurkan lini jam
dengan kualitas lebih rendah (Pulser) tanpa merusak nama.
2. Nama keluarga yang sama untuk seluruh produk (Blanket
family name) : Hitachi
3. Nama keluarga terpisah untuk semua produk(separate family
names for products) : Matshuhita (Panasonic untuk produk
audio visual; National untuk produk-produk rumah tangga)
4. Nama perusahaan digabungkan dengan nama-nama produk
sendiri (corporate name combined with individual product
names).
Untuk memutuskan Strategi nama merek yang tepat , pemasar
harus mempertimbangkan hal-hal yang menyangkut bahasa ,
budaya, dan hukum.
33. 2. PENGEMASAN DAN PEMBERIAN LABEL
• Pengemasan (packaging):
” merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan
dan pembuatan wadah (container) atau pembungkusan
(wrapper) untuk suatu produk”.
34. • Tujuan penggunaan kemasan:
1.Sebagai pelindung isi (protection),
2. Memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating) :
3. Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable) : refill
4. Memberikan daya tarik : aspek artistik, warna, bentuk dan
desainnya.
5. Sebagai identitas (image) produk : berkesan kokoh/awet,
mewah dll
6. Distribusi (shipping), mudah disusun, dihitung dan
ditangani
7. Informasi (labelling) ,
8. Sebagai cermin inovasi produk,
35. 3. PEMBERIAN LABEL (LABELLING)
• Secara garis besar ada 3 macam label :
• Brand label, yaitu nama merek yang diberikan pada produk
atau dicantumkan pada kemasan
• Descriptive label, yaitu label yang memberikan informasi
obyektif mengenai penggunaan , konstruksi/pembuatan,
perawatan/perhatian dan kinerja produk serta
karakteristiklainnya yang berhubungan dengan produk.
• Grade label , yaitu label yang mengidentifikasikasi
penilaian kualitas produk dengan suatu huruf, angka, atau
kata.
36. 4. PELAYANAN (SERVIS)
Pelayanan Pelengkap diklasifikasikan ke dalam kelompok sbb ;
• Informasi , contoh : tanda terima, tiket dll
• Konsultasi, seperti pemberian saran, konseling pribadi, konsultasi
manajemen dll
• Order taking : keanggotaan di Club , jasa langganan, dan reservasi
(tempat duduk, meja, ruang dll).
• Hospitaly : diantaranya : toilet dan kamar kecil, fasilitas menunggu,
(majalah dll)
• Carefacking < terdiri dari perhatian dan perlindungan atas barang
milik pelanggan yang mereka bawa (parkir kendaraan, ddl serta
perlindungan atas barang yang dibeli pelanggan (pengemasan,
transportasi, pengantaran dll).