Dokumen tersebut membahas rencana usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, meliputi perencanaan administrasi usaha, sistem produksi, perhitungan titik impas, dan strategi promosi. Limbah berbentuk bangun datar yang dapat diolah meliputi daun, kertas, kain, dan plastik.
2. WIRAUSAHA KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN
DATAR
A. Perencanaan Usaha Kerajinan
dari Bahan Limbah Berbentuk
Bangun Datar
1. Ide dan Peluang Usaha
Kerajinan dari Bahan Limbah
Berbentuk Bangun Datar
2. Sumber Daya yang
Dibutuhkan dalam Usaha
Kerajinan dari Bahan Limbah
Berbentuk Bangun Datar
3. Perencanaan Administrasi
Usaha Kerajinan dari Bahan
Limbah Berbentuk Bangun
Datar
4. Perencanaan Pemasaran
Usaha Kerajinan dari Bahan
Limbah Berbentuk Bangun
Datar
B. Sistem Produksi Usaha Kerajinan dari
Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
1. Aneka Produk Kerajinan dari Bahan
Limbah Berbentuk Bangun Datar
2. Manfaat Kerajinan dari Bahan Limbah
Berbentuk Bangun Datar
3. Potensi Kerajinan dari Bahan Limbah
Berbentuk Bangun Datar
4. Perencanaan Produksi Kerajinan dari
Bahan Limbah Berbentuk Bangun
Datar
5. Alat dan Bahan yang dibutuhkan
dalam Memproduksi Kerajinan dari
Bahan Limbah Berbentuk Bangun
Datar
6. Proses Produksi Kerajinan dari Bahan
Limbah Berbentuk Bangun Datar
7. Pengemasan Produk Kerajinan dari
Bahan Limbah Berbentuk Bangun
Datar
3. C. Perhitungan Titik Impas (Break Event Point) Usaha Kerajinan dari Bahan
Limbah Berbentuk Bangun Datar
1. Pengertian dan Manfaat Titik Impas (Break Event Point)
2. Komponen Perhitungan Titik Impas (Break Event Point)
3. Menghitung Biaya Pokok Produksi
4. Evaluasi Hasil Perhitungan Titik Impas (Break Event Point)
D. Strategi Promosi Produk Hasil Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk
Bangun Datar
1. Pengertian Promosi
2. Menentukan Strategi Promosi Produk Hasil Usaha Kerajinan dari Limbah
Berbentuk Bangun Datar
3. Melakukan Promosi Produk Hasil Usaha Kerajinan dari Limbah Berbentuk
Bangun Datar
4. E. Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk
Bangun Datar
1. Pengertian dan Manfaat Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan
Limbah Berbentuk Bangun Datar
2. Menganalisis Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah
Berbentuk Bangun Datar
3. Pembuatan Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah
Berbentuk Bangun Datar
5. WIRAUSAHA KERAJINAN DARI
BAHAN LIMBAH BERBENTUK
BANGUN DATAR
• Limbah ada dua jenis limbah organik dan limbah anorganik
• Limbah organik adalah limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau
mudah membusuk.
• Limbah organik mengandung unsur karbon. Limbah organik dapat ditemui
dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kulit buah, sayuran, dan hewan.
• limbah anorganik adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit
atau bahkan sulit untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk. Limbah
anorganik relatif sulit terurai. Beberapa bisa terurai, tetapi memerlukan
waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya alam yang
berasal dari pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah,
dan nikel.
6. • Limbah anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri,
pertambangan, dan domestik yaitu dari sampah rumah tangga,
seperti kaleng bekas, botol, plastik, karet sintetis, potongan atau
pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, dan pecah pecahan
gelas.
• Limbah anorganik yang dapat didaur ulang contohnya sampah
plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng. Limbah-limbah anorganik
dapat dipilahpilah sesuai kebutuhan, jika dinilai tidak layak pakai
maka limbah anorganik dapat dilebur. Sedangkan limbah yang
masih dalam kondisi baik, dapat dimanfaatkan kembali menjadi
karya kerajinan.
• Jika limbah sudah beralih manfaat menjadi barang kerajinan, maka
7.
8. • Limbah berbentuk bangun datar adalah limbah yang berbentuk
bangun yang berdimensi dua, yaitu bahan limbah yang
memiliki sisi panjang dan lebar sehingga tidak mempunyai
ruang. Limbah berbentuk bangun datar dapat berupa bidang
beraturan seperti lingkaran, segi empat, segitiga, dan bangun
tidak beraturan.
• Contoh limbah berbentuk bangun datar antara lain daun,
kertas, kain perca, dan plastik
LIMBAH BANGUN DATAR
9.
10.
11.
12.
13. PERENCANAAN USAHA KERAJINAN DARI
BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN
DATAR
• Ide dan Peluang Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk
Bangun Datar
• Analisis Peluang Usaha;
a. Meneliti berapa luas usaha yang akan dipilih.
b. Bentuk usaha apa yang akan dipilih.
c. Jenis usaha apa yang akan ditekuni.
d. Informasi usaha yang akan diterima.
e. Ada atau tidaknya peta usaha yang menguntungkan.
14. BEKAL PENGETAHUAN & KOMPETENSI
KEWIRAUSAHAAN WATAK KEWIRAUSAHAAN
DITENTUKAN OLEH KETRAMPILAN DAN
KEMAMPUAN. KEMAMPUAN DITENTUKAN OLEH
PENGETAHUAN DAN PENGALAMAN.
• Kemauan dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang wirausaha
diperlukan untuk
• 1. Menghasilkan produk atau jasa baru
• 2. Memghasilkan nilai tambah baru
• 3. Merintis usaha baru
• 4. Melakukan proses / teknik baru
• 5. Mengembangkan organisasi baru
15. SUMBER DAYA KERAJINAN BAHAN LIMBAH
BERBENTUK BANGUN DATAR ( 6M )
• - Man,
• - Money,
• - Material,
• - Machine,
• - Method, dan
• - Market.
16. PERENCANAAN ADMINISTRASI USAHA KERAJINAN
DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN
DATAR
• a. Mengurus Izin Usaha.
• b. Penetapan Besarnya Retribusi.
• c. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
• d. Pengurusan Pajak.
• e. Membuka Rekening Bank.
• f. Tanda Dafar Perusahaan (TDP).
• g. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
17. RENCANA PEMASARAN KERAJINAN BAHAN
LIMBAH
Faktor pemasaran dapat dikatakan berhasil jika jangkauan pasar semakin luas dan masa
produksi dapat bertahan dalam waktu yang lama. Maka dari itu, hal-hal yang kiranya perlu
untuk dipertimbangkan, meliputi;
• - Sasaran pasar,
• - Selera konsumen,
• - Citra produk,
• - Saluran distribusi, dan
• - Penentuan harga.
Terdapat 3 elemen penting dari sarana atau target sebuah promosi yang diantaranya
adalah sebagai berikut.
• - Pembentukan merek (branding),
• - Layanan kepada konsumen yang berupa komunikasi dan pemberian informasi, dan
• - Menciptakan kesetiaan pelanggan.
18. TERDAPAT ENAM KEGIATAN DAN RENCANA
PEMASARAN YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK
MENGOMUNIKASIKAN PRODUK DAN MEREK
(BRANDING) USAHA, YAITU ;
• a. Penjualan personal ( personal selling).
• b. Iklan (advertising).
• c. Promosi penjualan (sales pormotian).
• d. Publikasi (piblikation).
• e. Sponsorship.
• f. Komunikasi di tempat.
• g. Komunikasi dengan sistem.
19. PEMETAAN POTENSI USAHA
• Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) adalah
suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Analisis ini didahului oleh proses identifikasi faktor eksternal dan
internal untuk menentukan strategi terbaik, kemudian dilakukan
pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat
kepentingan.
• Analisis internal lebih menitikberatkan pada aspek kekuatan
(strenght) dan kelemahan (weakness), sedangkan analisis eksternal
untuk menggali dan mengidentifikasi semua gejala peluang
(opportunity) yang adadan yang akan datang serta ancaman (threat)
dari kemungkinan adanya pesaing/calon pesaing.
20. • Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah
yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha produk
kerajinan sebagai alat penyusun strategi. Analisis SWOT
didasarkan pada logika untuk memaksimalkan kekuatan dan
peluang yang secara bersamaan dapat mengatasi kelemahan
dan ancaman.
• Analisis SWOT dapat dilakukan dengan mewawancarai
pengusaha kerajinan menggunakan kuisioner. Aspek penting
yang perlu disampaikan pada saat mewawancarai pengusaha
antara lain aspek sosial, ekonomi, dan teknik produksi untuk
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi keberhasilan usaha produk kerajinan.
21. PROSES PRODUKSI KERAJINAN
• a. Unsur Estetika (Nilai-nilai keindahan), meliputi :
prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan
kontras (contrast)
• b. Unsur Ergonomis (aspek fungsi atau kegunaan), meliputi :
1) Keamanan(security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan
produk kerajinan tersebut.
2) Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan
tersebut digunakan
3) Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan
adalah produk terapan/pakai yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai
dengan kegunaan atau terapannya.
22. SENI MENJUAL DAN TEKNIK PROMOSI
• 1. Seni Menjual
Menjual adalah seni (art) yang harus dilaksanakan oleh penjual untuk
memperoleh hasil yang maksimal.
Tujuan Menjual
Melaksanakan kemampuan dalam seni menjual, yaitu menjual kepandaian
jasa maupun barang-barang kepada calon pembeli.
Persyaratan bagi seorang penjual adalah harus mempunyai pengetahuan
tentang :
a) Ilmu / teknik menjual
b) Produk / barang / jasa yang akan dijual
c) Sifat dan watak pembeli
23. • Teknik Menjual Dengan menggunakan metode AIDAS
• A Attention ( Perhatian )
Penjual haris dapat menarik perhatian calon pembeli melalui penawaran produk
dengan penampilan menarik, sopan, ramah, menghargai, dan sebagainya.
• I Interest ( Kepentingan )
penjual harus mampu mendorong calon pembeli supaya merasa mempunyai
kepentingan terhadap barang yang ditawarkan.
• D Desire ( Keinginan )
Setelah calon pembeli merasa mempunyai kepentingan terhadap penawaran produk,
penjual harus mampu mendorong mereka menjadi berkeinginan untuk membeli.
• A Action ( Tindakan )
Dari keinginan untuk membeli, bantulah mereka untuk mengadakan transaksi.
• S Servis (Pelayanan )
Pelayanan yang baik dalam konsep pelayanan prima.
24. PELAYANAN PRIMA ADALAH PELAYANAN SEBAIK-BAIKNYA
KEPADA PELANGGAN SEHINGGA DAPAT MENIMBULKAN
RASA PUAS KEPADA PELANGGAN.
• Pelayana Prima meliputi A3 yaitu :
• 1. ATTITUDE ( Sikap )
v Melayani pelanggan dengan penampilan serasi
v Melayani pelanggan dengan pikiran positif
v Melayani pelanggan dengan sikap menghargai
• 2. ATTENTION ( Perhatian )
v Mendengarkan dan memahami kebutuhan pelanggan
v Mengamati perilaku pelanggan
v Mencurahkan perhatian penuh
• 3. ACTION ( Tindakan )
Melakukan transaksi penjualan dengan menguntungkan kedua belah pihak sehingga
pembeli merasa puas.
25. TEKNIK PROMOSI
• Promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk
sesuai dengan permintaan konsumen.
• Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan :
a. Pemasangan iklan
b. Penjualan langsung
c. Pelayanan penjualan
d. Demonstrasi
e. Spanduk, pamphlet, brosur,dll
• Cara Penyusunan alat promosi :
a) Tulisan, gambar, dan penampilan dibuat mudah terbaca dan menarik
b) Tulisan dibuat dengan bahasa yang mudah dimengerti
c) Kata-kata promosidisesuaikan dengan keadaan yang dipromosikan.
26. PROMOTIONAL MIX
PROMOTIONAL MIX ADALAH BAURAN / PANDUAN STRATEGI PEMASARAN / PROMOSI UNTUK
MEMBANGUN RELASI YANG BERTUJUAN UNTUK MENGHASILKAN KEUNTUNGAN / MENDAPATKAN UANG
DARI PRODUK YANG KITA TAWARKAN.
• Promosi dengan Promotional Mix :
• 1. ADVERTENSI
Penyajian barang / jasa yang dibiayai oleh sponsor ( pengiklanan ) dalam media masa.
Contoh : Majalah, surat kabar, radio, Televisi, dll.
• 2. PERSONAL SELLING
Penjual langsung berhubungan dengan calon pembeli untuk mempromosikan produk.
• 3. SALES PROMOTION
Segala bentuk kegiatan penjualan mulai dari display, penyediaan fasilitas serta pelayanan
penjualan.
• 4. PUBLICITY
Publisitas yang baik akan merangsang permintaan dari suatu produk.
27. • Sasaran Promosi
a. Seluruh masyarakat konsumen
b. Para pembeli produk dari perusahaan tersebut
c. Para pemakai produk
d. Mereka yang mempunyai potensi menjadi pembeli
e. Para distributor dan para agen yang bersedia menjualkan
produknya
• Tujuan Promosi
Ø Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen
Ø Memberi informasi tentang penawaran produk
Ø Membujuk sonsumen agar menyenangi dan mendorong untuk
membeli
Ø Meningkatkan masyarakat konsumen tentang manfaat produk
28. BREAK EVEN POINT (BEP): PENGERTIAN, RUMUS,
DAN CARA MENGHITUNGNYA
• BEP adalah sebuah titik impas saat posisi biaya seimbang dengan total
pendapatan. Sehingga, kamu tidak mengalami kerugian maupun
mendapatkan keuntungan dalam berbisnis.
• Supaya bisa menentukan analisis Break Even Point, biaya yang ada perlu
kamu pisahkan menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel
merupakan biaya yang jumlahnya berubah mengikuti perubahan volume
kegiatan. Sementara biaya tetap merupakan biaya yang totalnya tetap,
namun akan bertambah saat terjadi perubahan volume kegiatan.
29. Jenis Biaya Tetap & Contohnya
• Biaya untuk pembayaran sewa Gedung
Contoh pertama dari biaya tetap adalah biaya sewa properti, seperti bangunan, tanah, dll. Meski penghasilan
bisnis Kamu sudah turun, Kamu tetap harus membayar sewa gedung, tanah dan sejenisnya. Selain biaya
sewa, biaya pembelian properti juga termasuk dalam contoh biaya tetap.
• Biaya untuk pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB)
Contoh biaya tetap yang lainnya adalah pajak bumi dan bangunan (PBB). Selama luas properti tidak
bertambah, maka nominal PBB yang harus dibayarkan perusahaan setiap tahun tidak akan bertambah.
• Biaya untuk pembayaran asuransi
Setelah Kamu mengikuti program asuransi, perusahaan akan diminta untuk membayar premi Kamu terlepas
dari situasi keuangan Kamu. Selain itu, besarnya biaya asuransi biasanya tetap dan tidak mengalami
perubahan pada setiap bulannya, sehingga dapat digolongkan sebagai biaya tetap.
• Biaya penyusutan
Biaya penyusutan merupakan contoh biaya tetap yang juga dapat diklasifikasikan sebagai biaya variabel.
Oleh karena itu, banyak orang menyebut biaya penyusutan/depresiasi sebagai biaya campuran atau mixed
cost. Pada dasarnya, penyusutan akuntansi dihitung setiap tahun, sehingga secara sah diklasifikasikan sebagai
biaya tetap. Namun, ada dua hal yang membedakan biaya penyusutan nominal, yaitu jumlah produksi per
tahun dan cara penghitungan penyusutan.
30. Jenis Biaya Variabel & Contohnya
• Biaya untuk pembayaran bahan baku
Contoh pertama dari biaya variabel adalah biaya bahan baku untuk produksi suatu barang dan atau jasa. Biaya bahan baku harus
dikeluarkan berdasarkan jumlah produksi yang diinginkan perusahaan dalam suatu periode tertentu sehingga hal ini dapat
dikategorikan sebagai biaya variabel
• Biaya distribusi barang
Contoh dari biaya variabel adalah biaya pengiriman produk ke distributor hingga ke konsumen. Hal ini juga termasuk kedalam biaya
bensin, pengemudi, dll. Biaya distribusi produk jenis ini disebut biaya variabel dimana jumlah biaya bergantung dengan jumlah produk
yang didistribusikan.
• Biaya tenaga kerja atau upah
Contoh biaya variabel selanjutnya adalah upah tenaga kerja langsung, yaitu upah yang dibayarkan kepada pekerja yang berhubungan
langsung dengan proses produksi. Upah tenaga kerja langsung dibayarkan untuk setiap barang yang diproduksi
• Biaya untuk komisi penjualan
Beberapa perusahaan memberikan komisi penjualan atau bonus untuk memastikan penjualan terpenuhi atau di atas target. Oleh karena
itu, komisi termasuk dalam biaya variabel.
• Biaya lainnya atau overhead
Biaya lainnya/overhead termasuk ke dalam biaya variabel. Biaya overhead ini merupakan biaya-biaya selain yang telah disebutkan di
atas, dan tidak dapat dimasukkan secara rinci ke laporan keuangan. Contoh berbagai biaya overhead itu seperti biaya beli alat tulis,
print dokumen-dokumen, konsumsi untuk harian, kebutuhan untuk pengharum ruangan, dll.
31. Rumus Biaya Tetap
• Untuk menghitung biaya tetap, rumusnya adalah
FC = TC – (UVC x Quantity)
Keterangan:
FC = Fixed Cost
TC = Total Cost
UVC = Unit Variable Cost
Contoh perhitungannya:
Dimulai pada bulan Mei 2021, PT. X mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp500 juta. Diketahui bahwa kuantitas produksi
sebanyak 25 ribu produk dan biaya variabel Rp15 ribu per produknya. Untuk mengetahui biaya tetapnya adalah:
FC = TC – (UVC X Quantity)
= Rp 500,000,000 – (25.000 X Rp 15.000)
= Rp 500.000.000 – Rp 375.000.000
= Rp 125.000.000
• Dari contoh diatas, dapat dilihat bahwa biaya tetap yang dikeluarkan pada bulan Mei 2021 oleh PT X adalah sebesar Rp 125
juta.
32. Rumus biaya variabel
Untuk menghitung biaya tetap, rumusnya adalah
VC = TC – FC/ Quantity
Keterangan:
VC = Variable Cost
TC = Total Cost
FC = Fixed Cost
Contoh perhitungannya:
Pada bulan Mei 2021, Andika mengeluarkan biaya produksi totalnya Rp 50 juta, dengan tagihan fixed
cost sebesar Rp 5 juta. Andika juga memproduksi 2500 unit barang pada bulan yang sama, maka
dapat diketahui biaya variabelnya:
VC = TC – FC/ Quantity
= (Rp 50.000.000 – Rp 5.000.000) / 2.500
= Rp 45.000.000 / 2.500
= Rp 18.000
Jadi biaya variabel yang dikeluarkan oleh Andika pada bulan Mei 2021 adalah sebesar Rp 18 ribu per
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43. CONTOH ANALISIS SWOT
ANALISIS SWOT USAHA GANTUNGAN & BONEKA
DANBO
Streght/Keuatan
• Banyak kalangan menyukai boneka
danbo
• Konsep penawaran menggunakan
media social
• Masih kurangnya orang yang tau
• Harga yang terjangkau
• Tempat yang mudah di akses
• Belum Memiliki website pribadi
• Mengutamakan Brand
Weakness/Kelemahan
• Banyaknya Persaingan di kalangan
pembuat boneka, khususnya boneka
danbo
• Masih Kurangnya kemampuan
membuat boneka danbo yang terbuat
dari kayu, dan banyak di sukai
khususnya kalangan remaja
• Modal untuk memulai usaha masih
kurang
• Masih membutuhkan modal yang besar
44. Opportunities | Kesempatan
• Dengan daya inovatif dan kreatif usaha
ini memiliki kesempatan besar untuk
menguasai pasar dan bisnis online.
• Belum banyak pembuat boneka yang
dapat mengukir nama pemesan yang
di inginkan konsumen
• Memberikan lapangan pekerjaan bagi
warga sekitar
Threats | Ancaman
• Alat yang di gunakan masih belum
memadai
• Harga bahan baku yang meningkat,
otomatis harga boneka juga
semakin mahal
• Banyak pesaing yang mengikuti
konsep yang telah kita buat.
45.
46. Halaman judul
Kata pengantar
Daftar isi
• PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pembuatan
C. Rumusan Masalah
• PELAKSANAAN KEGIATAN
A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
B. JENIS DAN PEMILIHAN BAHAN
C. Seni Kerajinan . . . . .
D. BIAYA ( BEP ), Rincian biaya
• Daftar Pstaka
47. BAB I PENDAHULUAN
• A.LATAR BELAKANG
• B.VISI
• C.MISI
• D.TUJUAN KEGIATAN USAHA
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Perencanaan Produk
C. Perancangan Produk
D. Penghitungan Harga Jual Produk
E. Media Promosi Produk
BAB III RUMUSAN KEGIATAN
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Kegunaan
BAB IV GAMBARAN KEGIATAN
A. GAMBARAN UMUM RENCANA
USAHA
1. Product (Produk)
2. Price (Harga)
3. Place (Tempat/Lokasi
Produksi)
4. Promotion (Promosi)
5. People (Orang)
B. METODE PELAKSANAAN
1. Persiapan
2. Proses Pembuatan Wadah/tempat lilin
3. Pemasaran
BAB V ANGGARAN KEGIATAN
A. Anggaran Biaya
BAB VI PENUTUP
48. • KATA PENGANTAR
• DAFTAR ISI
• BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
• BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
B. CONTOH
C. PERSIAPAN
D. TUJUAN
E. LANGKAH2 MENGANALISIS
PELUANG USAHA
• BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA