SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
TEORI ANTRIANTEORI ANTRIAN
Suatu antrian ialah garis tunggu dari nasabah yang
memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fa-
silitas layanan). Antri adalah kejadian yang biasa
dalam kehidupan sehari-hari seperti menunggu di
depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api, me-
nunggu pada pompa bensin, pada pintu tol, ketika
akan keluar dari super market dan lain-lain.
Sekarang ini teori antrian banyak diterapkan dalam
bidang bisnis (bank, super market), industri (pelayan-
an ATM, penyimpanan), transportasi (pelabuhan
udara, pelabuhan laut, jasa pos) dan lain-lain.
Suatu antrian ialah garis tunggu dari nasabah yang
memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fa-
silitas layanan). Antri adalah kejadian yang biasa
dalam kehidupan sehari-hari seperti menunggu di
depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api, me-
nunggu pada pompa bensin, pada pintu tol, ketika
akan keluar dari super market dan lain-lain.
Sekarang ini teori antrian banyak diterapkan dalam
bidang bisnis (bank, super market), industri (pelayan-
an ATM, penyimpanan), transportasi (pelabuhan
udara, pelabuhan laut, jasa pos) dan lain-lain.
KOMPONEN PROSES ANTRIAN
Komponen dasar proses antrian adalah kedatangan,
pelayanan dan antri. Komponen-komponen ini disaji-
kan pada gambar berikut ini.
Sumber
Kedatangan
Antrian Fasilitas Keluar
pelayanan
(1). Kedatangan
Setiap masalah antrian melibatkan kedatangan, misal
orang, mobil, atau panggilan telepon untuk dilayani.
Unsur ini sering dinamakan proses input.
(2). Pelayanan
Pelayan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari
satu atau lebih pelayan, atau satu atau lebih fasilitas
pelayanan. Contohnya : jalan tol dapat terdiri dari
beberapa pintu tol. Mekanisme pelayanan dapat
hanya terdiri dari dari satu pelayan dalam satu fasi-
litas pelayanan yang ditemui pada loket seperti pada
penjualan tiket di gedung bioskop. Disamping itu,
perlu diketahui cara pelayanan dirampungkan, yang
kadang-kadang merupakan proses rendom.
(3). Antri
Inti dari analisa antrian adalah antri itu sendiri.
Timbulnya antrian terutama tergantung dari sifat
Kedatangan dan proses pelayanan. Penentuan antrian
lain yang penting disiplin antri. Disiplin antri adalah
aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani,
misalnya : datang awal dilayani dulu (FCFS = First
Come First Served atau FIFO = First In First Out),
yang tiba terakhir yang lebih dulu keluar (LCFS =
Last Come First Out atau LIFO = Last In First Out),
panggilan didasarkan pada peluang secara random
(SIRO = Service In Random Order), prioritas pelaya-
nan diberikan kepada mereka yang mempunyai prio-
ritas lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang
mempunyai prioritas lebih rendah (PS = Priority
Served). Jika tidak ada antrian berarti terdapat
pelayan yang menganggur atau kelebihan fasilitas.
STRUKTUR DASAR PROSES ANTRIAN
(1). Satu Saluran Satu Tahap (Single Channel-Single
Phase)
Antrian Pelayan Keluar
(2). Banyak Saluran Satu Tahap (Multi Channel-
(Single Phase)
Antrian Pelayan Keluar
(3). Satu Saluran Banyak Tahap (Single Channel-
Multi Phase)
Antrian Pelayan Pelayan Keluar
(4). Banyak Saluran Banyak Tahap (Multi Channel-
Multi Phase)
Antrian Pelayan Pelayan Keluar
NOTASI MODEL ANTRIAN
1. Pn = Probabilitas n pengantri dalam sistem
2. L = Rata-rata banyaknya pengantri dalam sistem
3. Lq = Rata-rata banyaknya pengantri dlm antrian
4. W = Rata-rata waktu menunggu dalam sistem
(antri + pelayan)
5. Wq = Rata-rata waktu antri
6. I = Proporsi waktu menganggur pelayan
Banyaknya analisa antrian akhirnya sampai pada per-
tanyaan bagaimana merancang fasilitas pelayanan
atau berapa tingkat pelayanan yg seharusnya disedia
kan. Jika variabel adalah tingkat pelayanan, maka
model hrs mengidentifikasi hubungan antara tingkat
pelayanan dengan parameter dan variabel-variabel
yg relevan. Kriteria evaluasi dari model adalah :
Total Expected Cost. Hubungan variabel (tingkat
pelayanan dengan kriteria evaluasi (total expected
cost) ditunjukkan pada gambar berikut.
PelayananTingkat
menungguBiaya
pelayananBiaya
CostTotalEC
Total Cost merupakan jumlah dari biaya pelayanan
dan biaya menunggu.
Biaya Pelayanan :
Jika tingkat pelayanan ditambah, biaya pelayanan
akan bertambah. Contohnya jika dibuka dua loket,
biaya akan bertambah sebesar gaji untuk penjaga
loket yang kedua. Jika tingkat pelayanan bertambah,
waktu menganggur pelayan diharapkan bertambah,
sehingga pada tingkat pelayanan tertentu, biaya pe-
layanan dalam masalah antrian hanya memasukkan
biaya waktu menganggur pelayan. Adanya waktu me-
nganggur merupakan opportunity cost karena tidak
mengalokasikan pelayan kegiatan produktif yang lain.
Biaya Menunggu
Umumnya terdapat hubungan terbalik antara tingkat
pelayanan dan waktu menunggu. Namun sangat sulit
menyatakan secara eksplisit biaya menunggu per unit
waktu. Biaya menunggu dapat diduga secara seder-
hana sebagai biaya kehilangan keuntungan bagi pengu
saha atau turunnya produktivitas bagi pekerja.
Sehingga model antrian dapat dirumuskan sbb :
Minimumkan : E[Cs] = I.Ci + W.Cw
Keterangan :
E[Cs] = Total Expected Cost utk tingkat pelayanan S
I = Waktu menganggur pelayanan yg diharapkan
Ci = Biaya menganggur pelayan per unit waktu
W = Waktu menunggu yg diharapkan utk semua kedatangan
Cw = Biaya menunggu pengantri per unit waktu
Asumsi-asumsi Teori Antrian
1. Model antrian adalah model probabilistik (stokas-
tik) karena unsur-unsur tertentu proses antrian yg
dimasukkan dlm model adalah variabel rendom.
Variabel random ini sering digambarkan dengan
distribusi probabilitas.
Asumsi yg biasa digunakan dalam distribusi keda-
tangan (banyaknya kedatangan per unit waktu)
adalah distribusi Poisson :
r = banyaknya kedatangan
P(r) = probabilitas r kedatangan
A = tingkat kedatangan rata-rata
e = logaritma natural= 2,71828
!
.e
P(r)
-A
r
Ar
=
(2). Distribusi Waktu Pelayanan
Waktu pelayanan dalam proses antrian dapat juga se
suai dengan salah satu bentuk distribusi. Asumsi yg
biasa digunakan bagi distribusi waktu pelayanan adlh
distribusi eksponensial negatif, sehingga jika waktu
pelayanan mengikuti distribusi eksponensial negatif,
maka tingkat pelayanan mengikuti distribusi Poisson.
Rumus fungsi kepadatan probabilitas eksponensial
negatif adalah :
t = waktu pelayanan
F(t) = probabilitas kepadatan yg berhubungan dengan t
U = tingkat pelayanan rata-rata
1/U = Waktu pelayanan rata-rata
-Ut
U.eF(t) =
(3). Dalam teori antrian, pada umumnya pengantri
diasumsikan dilalayani berdasarkan FCFS.
(4). Sistem yang digunakan dalam teori antrian adlh
keadaan keseimbangan atau disebut dengan
Stady State. Ini berarti ciri-ciri operasi seperti
panjang antrian dan rata-rata waktu menunggu
akan memiliki nilai konstan setelah sistem
berjalan selama suatu periode waktu.
(5). Tingkat pelayanan U harus melebihi tingkat ke-
datangan pengantri A. Jika tidak, antrian akan
makin panjang sehingga tak ada solusi keseimba-
ngan. Hubungan antara tingkat kedatangan A
dan tingkat pelayanan U serta panjang antrian
yg diharapkan ditunjukkan pada gbr berikut.
0 0,1 0,2 0,3 1,0
A/U
MODEL ANTRIAN (M / M / 1)
Pada model ini kedatangan dan keberangkatan meng-
ikuti distribusi Poisson dengan tingkat A dan U.
Terdapat satu pelayan, kapasitas pelayanan dan
sumber kedatangan tak terbatas. Ini adalah model
antri yang paling sederhana dan merupakan model yg
akan dibahas.
Untuk menentukan semua ukuran prestasi atau ciri-
ciri operasi, dapat dilakukan dengan mudah setelah
diperoleh Pn, yaitu probabilitas n pengantri dalam
sistem. Melalui penurunan matematik yang cukup
panjang, dalam kondisi steady state diperoleh :
Pn = (1 - R). Rn
, dimana (R=A/U)≤ 1 , n=1,2,3,…….
Bertolak dari rumus itu dapat diperoleh ciri-ciri ope-
rasi lain :
(1). Probabilitas terdapat k atau lebih pengantri dlm
sistem adalah : Pn ≥k = Rk
.
(2). Rata-rata banyaknya pengantri dalam sistem :
(3). Rata-rata banyaknya pengantri yang sedang antri
(4). Rata-rata waktu menunggu dalam sistem :
R
R
PnL n
−
==
1
.
R
R
Lq
−
=
1
2
AU
W
−
=
1
(5). Rata-rata Waktu Antri :
(6). Proporsi waktu menganggur pelayan :
I = 1 - R
Contoh:
Penumpang kereta api pada loket dengan tingkat
rata-rata 20 per jam. Secara rata-rata setiap pe-
numpang dilayanan 2 menit. Setelah sistem berada
dalam steady state, carilah :
a. P4 b. L c. Lq d. W e. Wq
)( AUU
A
Wq
−
=
Penyelesaian :
Tingkat kedatangan rata-rata A= 20 per jam, dan
tingkat pelayanan rata-rata U = 30 per jam (60/2=
30), sehingga R = 2/3 (atau A/U = 20/30 = 2/3).
a. P4 = (1 - R). R4
= (1 - 2/3). (2/3)4
= 16/192
R 2/3
b. L = ------ = -------- = 2 penumpang
1 - R 1 - 2/3
R2
4/9
c. Lq = ----- = ------- = 1,33 penumpang
1-R2
1-4/9
d. W = 1/(U-A) = 1/(30-20) = 1/10 jam = 6 menit
e. Wq = A/(U(U-A)) = 20/((30)(30-20)) = 4 menit
Misalkan kepala stasiun mengetahui dengan menggan
ti penjaga loket yang ada dengan penjaga yang ter-
ampil, waktu pelayanan berkurang dari rata-rata 2
menit per penumpang menjadi 1,5 menit per penum-
pang (40 penumpang per jam). Namun upah penjaga
terampil adalah Rp 600 per jam, yang berarti dua
kali upah penjaga yang ada. Kepala stasiun juga mem-
perkirakan biaya menunggu adalah Rp 500 per menit.
Haruskah kepala stasiun mengganti penjaga yang
ada dengan penjaga yang lebih terampil ?

More Related Content

What's hot

Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)Wisnu Dewobroto
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)Ancilla Kustedjo
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 
Penjadwalan manajemen operasi
Penjadwalan manajemen operasiPenjadwalan manajemen operasi
Penjadwalan manajemen operasialawwapnp
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Az'End Love
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)eyepaste
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendekmagdalena praharani
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiindra wahyudi
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
 
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAPerguruan Tinggi Raharja
 

What's hot (20)

Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)Materi 8 (perilaku produsen)
Materi 8 (perilaku produsen)
 
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Kuliah 1 OMPI)
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 5 : Teori Cuplikan (Sampling)
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2Pengantar Statistika 2
Pengantar Statistika 2
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Penjadwalan manajemen operasi
Penjadwalan manajemen operasiPenjadwalan manajemen operasi
Penjadwalan manajemen operasi
 
Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3Pengantar statistika slide 3
Pengantar statistika slide 3
 
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
Ukuran variasi atau dispersi (penyebaran)
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
 
Probabilitas 2
Probabilitas 2Probabilitas 2
Probabilitas 2
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Just in time (jit)
Just in time (jit)Just in time (jit)
Just in time (jit)
 
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakKeseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINAANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA PELAYANAN PENGISIAN BBM DI SPBU PERTAMINA
 
Distribusi Sampling
Distribusi SamplingDistribusi Sampling
Distribusi Sampling
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Statistika Probabilitas
Statistika ProbabilitasStatistika Probabilitas
Statistika Probabilitas
 

Viewers also liked

Security Architecture
Security ArchitectureSecurity Architecture
Security ArchitecturePriyank Hada
 
World on your Finger Tips - IT
World on your Finger Tips - ITWorld on your Finger Tips - IT
World on your Finger Tips - ITHarin Sagar
 
Security Baselines and Risk Assessments
Security Baselines and Risk AssessmentsSecurity Baselines and Risk Assessments
Security Baselines and Risk AssessmentsPriyank Hada
 
Me Myself and I
Me Myself and IMe Myself and I
Me Myself and IAna Car
 
ZGeoportal upute za korištenje
ZGeoportal upute za korištenjeZGeoportal upute za korištenje
ZGeoportal upute za korištenjeAna Car
 
0108ゲーミフィケーションインタレストレポート
0108ゲーミフィケーションインタレストレポート0108ゲーミフィケーションインタレストレポート
0108ゲーミフィケーションインタレストレポートYuri Nakayama
 
Omnik solar-inverter-product-portfolio
Omnik solar-inverter-product-portfolioOmnik solar-inverter-product-portfolio
Omnik solar-inverter-product-portfolioOmnik Solar
 
What Others Are Saying Pelino
What Others Are Saying PelinoWhat Others Are Saying Pelino
What Others Are Saying Pelinodrloreleypelino
 
GIS Day @ APIS IT 2012
GIS Day @ APIS IT 2012GIS Day @ APIS IT 2012
GIS Day @ APIS IT 2012Ana Car
 
Pv-inverter-efficiency-photon-test
Pv-inverter-efficiency-photon-testPv-inverter-efficiency-photon-test
Pv-inverter-efficiency-photon-testOmnik Solar
 

Viewers also liked (14)

Security Architecture
Security ArchitectureSecurity Architecture
Security Architecture
 
World on your Finger Tips - IT
World on your Finger Tips - ITWorld on your Finger Tips - IT
World on your Finger Tips - IT
 
Security Baselines and Risk Assessments
Security Baselines and Risk AssessmentsSecurity Baselines and Risk Assessments
Security Baselines and Risk Assessments
 
Me Myself and I
Me Myself and IMe Myself and I
Me Myself and I
 
Biology
BiologyBiology
Biology
 
Compliance
ComplianceCompliance
Compliance
 
ZGeoportal upute za korištenje
ZGeoportal upute za korištenjeZGeoportal upute za korištenje
ZGeoportal upute za korištenje
 
Fail
FailFail
Fail
 
0108ゲーミフィケーションインタレストレポート
0108ゲーミフィケーションインタレストレポート0108ゲーミフィケーションインタレストレポート
0108ゲーミフィケーションインタレストレポート
 
Introduzione al web marketing
Introduzione al web marketingIntroduzione al web marketing
Introduzione al web marketing
 
Omnik solar-inverter-product-portfolio
Omnik solar-inverter-product-portfolioOmnik solar-inverter-product-portfolio
Omnik solar-inverter-product-portfolio
 
What Others Are Saying Pelino
What Others Are Saying PelinoWhat Others Are Saying Pelino
What Others Are Saying Pelino
 
GIS Day @ APIS IT 2012
GIS Day @ APIS IT 2012GIS Day @ APIS IT 2012
GIS Day @ APIS IT 2012
 
Pv-inverter-efficiency-photon-test
Pv-inverter-efficiency-photon-testPv-inverter-efficiency-photon-test
Pv-inverter-efficiency-photon-test
 

Similar to Teori antrian

Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdfPertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdfNajwaIsmira
 
Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01
Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01
Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01ellynorsanti
 
Materi mata kuliah teknik Simulasi antrian
Materi mata kuliah teknik Simulasi antrianMateri mata kuliah teknik Simulasi antrian
Materi mata kuliah teknik Simulasi antrianIzhan Nassuha
 
teori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.pptteori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.pptRendiAditya4
 
pptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdfpptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdfFajarSeptiayuda
 
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01sunshine_un
 
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASIPROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASIArning Susilawati
 
Jurnal Sistem Antrian
Jurnal Sistem AntrianJurnal Sistem Antrian
Jurnal Sistem AntrianHendra Nasrul
 
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan gandaJurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan gandayulia fitriastuti
 
Simulasi Pemodelan
Simulasi PemodelanSimulasi Pemodelan
Simulasi PemodelanCQMughis
 
Simulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan IIISimulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan IIIDimara Hakim
 

Similar to Teori antrian (20)

Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdfPertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
Pertemuan 13 Analisis Antrian.pdf
 
Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01
Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01
Teoriantrian ro-130704084204-phpapp01
 
Materi mata kuliah teknik Simulasi antrian
Materi mata kuliah teknik Simulasi antrianMateri mata kuliah teknik Simulasi antrian
Materi mata kuliah teknik Simulasi antrian
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
teori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.pptteori-antrian_ut.ppt
teori-antrian_ut.ppt
 
9545-18379-1-SM
9545-18379-1-SM9545-18379-1-SM
9545-18379-1-SM
 
pptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdfpptteoriantrian-170908113324.pdf
pptteoriantrian-170908113324.pdf
 
Mentkuan14modelantrian
Mentkuan14modelantrianMentkuan14modelantrian
Mentkuan14modelantrian
 
Teori Antrian
Teori AntrianTeori Antrian
Teori Antrian
 
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01
Contohsoalteoriantriankhusus 121221200156-phpapp01
 
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASIPROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
PROYEK ANTRIAN RISET OPERASI
 
bab1teoriantrian.pdf
bab1teoriantrian.pdfbab1teoriantrian.pdf
bab1teoriantrian.pdf
 
Jurnal Sistem Antrian
Jurnal Sistem AntrianJurnal Sistem Antrian
Jurnal Sistem Antrian
 
Simulasi kelompok 1
Simulasi kelompok 1Simulasi kelompok 1
Simulasi kelompok 1
 
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan gandaJurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
Jurnal penentuan jumlah optimum dalam model antrian tunggal dengan pelayan ganda
 
Research 012
Research 012Research 012
Research 012
 
Simulasi Pemodelan
Simulasi PemodelanSimulasi Pemodelan
Simulasi Pemodelan
 
Simulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan IIISimulasi - Pertemuan III
Simulasi - Pertemuan III
 
Ramani 14
Ramani 14 Ramani 14
Ramani 14
 
PPT.pptx
PPT.pptxPPT.pptx
PPT.pptx
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (6)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

Teori antrian

  • 1. TEORI ANTRIANTEORI ANTRIAN Suatu antrian ialah garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fa- silitas layanan). Antri adalah kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari-hari seperti menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api, me- nunggu pada pompa bensin, pada pintu tol, ketika akan keluar dari super market dan lain-lain. Sekarang ini teori antrian banyak diterapkan dalam bidang bisnis (bank, super market), industri (pelayan- an ATM, penyimpanan), transportasi (pelabuhan udara, pelabuhan laut, jasa pos) dan lain-lain. Suatu antrian ialah garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fa- silitas layanan). Antri adalah kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari-hari seperti menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api, me- nunggu pada pompa bensin, pada pintu tol, ketika akan keluar dari super market dan lain-lain. Sekarang ini teori antrian banyak diterapkan dalam bidang bisnis (bank, super market), industri (pelayan- an ATM, penyimpanan), transportasi (pelabuhan udara, pelabuhan laut, jasa pos) dan lain-lain.
  • 2. KOMPONEN PROSES ANTRIAN Komponen dasar proses antrian adalah kedatangan, pelayanan dan antri. Komponen-komponen ini disaji- kan pada gambar berikut ini. Sumber Kedatangan Antrian Fasilitas Keluar pelayanan (1). Kedatangan Setiap masalah antrian melibatkan kedatangan, misal orang, mobil, atau panggilan telepon untuk dilayani. Unsur ini sering dinamakan proses input.
  • 3. (2). Pelayanan Pelayan atau mekanisme pelayanan dapat terdiri dari satu atau lebih pelayan, atau satu atau lebih fasilitas pelayanan. Contohnya : jalan tol dapat terdiri dari beberapa pintu tol. Mekanisme pelayanan dapat hanya terdiri dari dari satu pelayan dalam satu fasi- litas pelayanan yang ditemui pada loket seperti pada penjualan tiket di gedung bioskop. Disamping itu, perlu diketahui cara pelayanan dirampungkan, yang kadang-kadang merupakan proses rendom. (3). Antri Inti dari analisa antrian adalah antri itu sendiri. Timbulnya antrian terutama tergantung dari sifat
  • 4. Kedatangan dan proses pelayanan. Penentuan antrian lain yang penting disiplin antri. Disiplin antri adalah aturan keputusan yang menjelaskan cara melayani, misalnya : datang awal dilayani dulu (FCFS = First Come First Served atau FIFO = First In First Out), yang tiba terakhir yang lebih dulu keluar (LCFS = Last Come First Out atau LIFO = Last In First Out), panggilan didasarkan pada peluang secara random (SIRO = Service In Random Order), prioritas pelaya- nan diberikan kepada mereka yang mempunyai prio- ritas lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mempunyai prioritas lebih rendah (PS = Priority Served). Jika tidak ada antrian berarti terdapat pelayan yang menganggur atau kelebihan fasilitas.
  • 5. STRUKTUR DASAR PROSES ANTRIAN (1). Satu Saluran Satu Tahap (Single Channel-Single Phase) Antrian Pelayan Keluar (2). Banyak Saluran Satu Tahap (Multi Channel- (Single Phase) Antrian Pelayan Keluar
  • 6. (3). Satu Saluran Banyak Tahap (Single Channel- Multi Phase) Antrian Pelayan Pelayan Keluar (4). Banyak Saluran Banyak Tahap (Multi Channel- Multi Phase) Antrian Pelayan Pelayan Keluar
  • 7. NOTASI MODEL ANTRIAN 1. Pn = Probabilitas n pengantri dalam sistem 2. L = Rata-rata banyaknya pengantri dalam sistem 3. Lq = Rata-rata banyaknya pengantri dlm antrian 4. W = Rata-rata waktu menunggu dalam sistem (antri + pelayan) 5. Wq = Rata-rata waktu antri 6. I = Proporsi waktu menganggur pelayan Banyaknya analisa antrian akhirnya sampai pada per- tanyaan bagaimana merancang fasilitas pelayanan atau berapa tingkat pelayanan yg seharusnya disedia kan. Jika variabel adalah tingkat pelayanan, maka model hrs mengidentifikasi hubungan antara tingkat
  • 8. pelayanan dengan parameter dan variabel-variabel yg relevan. Kriteria evaluasi dari model adalah : Total Expected Cost. Hubungan variabel (tingkat pelayanan dengan kriteria evaluasi (total expected cost) ditunjukkan pada gambar berikut. PelayananTingkat menungguBiaya pelayananBiaya CostTotalEC
  • 9. Total Cost merupakan jumlah dari biaya pelayanan dan biaya menunggu. Biaya Pelayanan : Jika tingkat pelayanan ditambah, biaya pelayanan akan bertambah. Contohnya jika dibuka dua loket, biaya akan bertambah sebesar gaji untuk penjaga loket yang kedua. Jika tingkat pelayanan bertambah, waktu menganggur pelayan diharapkan bertambah, sehingga pada tingkat pelayanan tertentu, biaya pe- layanan dalam masalah antrian hanya memasukkan biaya waktu menganggur pelayan. Adanya waktu me- nganggur merupakan opportunity cost karena tidak mengalokasikan pelayan kegiatan produktif yang lain.
  • 10. Biaya Menunggu Umumnya terdapat hubungan terbalik antara tingkat pelayanan dan waktu menunggu. Namun sangat sulit menyatakan secara eksplisit biaya menunggu per unit waktu. Biaya menunggu dapat diduga secara seder- hana sebagai biaya kehilangan keuntungan bagi pengu saha atau turunnya produktivitas bagi pekerja. Sehingga model antrian dapat dirumuskan sbb : Minimumkan : E[Cs] = I.Ci + W.Cw Keterangan : E[Cs] = Total Expected Cost utk tingkat pelayanan S I = Waktu menganggur pelayanan yg diharapkan Ci = Biaya menganggur pelayan per unit waktu W = Waktu menunggu yg diharapkan utk semua kedatangan Cw = Biaya menunggu pengantri per unit waktu
  • 11. Asumsi-asumsi Teori Antrian 1. Model antrian adalah model probabilistik (stokas- tik) karena unsur-unsur tertentu proses antrian yg dimasukkan dlm model adalah variabel rendom. Variabel random ini sering digambarkan dengan distribusi probabilitas. Asumsi yg biasa digunakan dalam distribusi keda- tangan (banyaknya kedatangan per unit waktu) adalah distribusi Poisson : r = banyaknya kedatangan P(r) = probabilitas r kedatangan A = tingkat kedatangan rata-rata e = logaritma natural= 2,71828 ! .e P(r) -A r Ar =
  • 12. (2). Distribusi Waktu Pelayanan Waktu pelayanan dalam proses antrian dapat juga se suai dengan salah satu bentuk distribusi. Asumsi yg biasa digunakan bagi distribusi waktu pelayanan adlh distribusi eksponensial negatif, sehingga jika waktu pelayanan mengikuti distribusi eksponensial negatif, maka tingkat pelayanan mengikuti distribusi Poisson. Rumus fungsi kepadatan probabilitas eksponensial negatif adalah : t = waktu pelayanan F(t) = probabilitas kepadatan yg berhubungan dengan t U = tingkat pelayanan rata-rata 1/U = Waktu pelayanan rata-rata -Ut U.eF(t) =
  • 13. (3). Dalam teori antrian, pada umumnya pengantri diasumsikan dilalayani berdasarkan FCFS. (4). Sistem yang digunakan dalam teori antrian adlh keadaan keseimbangan atau disebut dengan Stady State. Ini berarti ciri-ciri operasi seperti panjang antrian dan rata-rata waktu menunggu akan memiliki nilai konstan setelah sistem berjalan selama suatu periode waktu. (5). Tingkat pelayanan U harus melebihi tingkat ke- datangan pengantri A. Jika tidak, antrian akan makin panjang sehingga tak ada solusi keseimba- ngan. Hubungan antara tingkat kedatangan A dan tingkat pelayanan U serta panjang antrian yg diharapkan ditunjukkan pada gbr berikut.
  • 14. 0 0,1 0,2 0,3 1,0 A/U
  • 15. MODEL ANTRIAN (M / M / 1) Pada model ini kedatangan dan keberangkatan meng- ikuti distribusi Poisson dengan tingkat A dan U. Terdapat satu pelayan, kapasitas pelayanan dan sumber kedatangan tak terbatas. Ini adalah model antri yang paling sederhana dan merupakan model yg akan dibahas. Untuk menentukan semua ukuran prestasi atau ciri- ciri operasi, dapat dilakukan dengan mudah setelah diperoleh Pn, yaitu probabilitas n pengantri dalam sistem. Melalui penurunan matematik yang cukup panjang, dalam kondisi steady state diperoleh : Pn = (1 - R). Rn , dimana (R=A/U)≤ 1 , n=1,2,3,…….
  • 16. Bertolak dari rumus itu dapat diperoleh ciri-ciri ope- rasi lain : (1). Probabilitas terdapat k atau lebih pengantri dlm sistem adalah : Pn ≥k = Rk . (2). Rata-rata banyaknya pengantri dalam sistem : (3). Rata-rata banyaknya pengantri yang sedang antri (4). Rata-rata waktu menunggu dalam sistem : R R PnL n − == 1 . R R Lq − = 1 2 AU W − = 1
  • 17. (5). Rata-rata Waktu Antri : (6). Proporsi waktu menganggur pelayan : I = 1 - R Contoh: Penumpang kereta api pada loket dengan tingkat rata-rata 20 per jam. Secara rata-rata setiap pe- numpang dilayanan 2 menit. Setelah sistem berada dalam steady state, carilah : a. P4 b. L c. Lq d. W e. Wq )( AUU A Wq − =
  • 18. Penyelesaian : Tingkat kedatangan rata-rata A= 20 per jam, dan tingkat pelayanan rata-rata U = 30 per jam (60/2= 30), sehingga R = 2/3 (atau A/U = 20/30 = 2/3). a. P4 = (1 - R). R4 = (1 - 2/3). (2/3)4 = 16/192 R 2/3 b. L = ------ = -------- = 2 penumpang 1 - R 1 - 2/3 R2 4/9 c. Lq = ----- = ------- = 1,33 penumpang 1-R2 1-4/9 d. W = 1/(U-A) = 1/(30-20) = 1/10 jam = 6 menit
  • 19. e. Wq = A/(U(U-A)) = 20/((30)(30-20)) = 4 menit Misalkan kepala stasiun mengetahui dengan menggan ti penjaga loket yang ada dengan penjaga yang ter- ampil, waktu pelayanan berkurang dari rata-rata 2 menit per penumpang menjadi 1,5 menit per penum- pang (40 penumpang per jam). Namun upah penjaga terampil adalah Rp 600 per jam, yang berarti dua kali upah penjaga yang ada. Kepala stasiun juga mem- perkirakan biaya menunggu adalah Rp 500 per menit. Haruskah kepala stasiun mengganti penjaga yang ada dengan penjaga yang lebih terampil ?