SlideShare a Scribd company logo
1 of 64
ANIMALIA
By : Sog@
INVERTEBRATA
 PORIFERA
 Merupakan hewan yang memiliki pori-pori/lubang pada
tubuhnya sebagai jalan masuknya air.
 Tubuh berbentuk seperti vas bunga, atau piala
 Mengalami 2 bentuk kehidupan, yaitu berenang bebas
dan menetap.
 Pada bagian tengah tubuhnya terdapat Spongosol
(Paragaster) berupa saluran air, pada ujung atas ruang
tersebut terdapat tempat keluarnya air (Oskulum).
 Lapisan penyusun tubuh Porifera terdiri atas :
a. Epidermis, tersusun atas sel-sel pipih yg disebut
Pynakosit
b. Mesodermis/Mesoglea, merupakan lpisan pembatas
antara Epidermis dan Endodermis. Terdiri atas 2
macam sel, yaitu sel amoeboid yang mengangkut
makanan dan zat sisa metabolisme dari satu sel ke sel
lain dan sel skleroblas yang membentuk spikula (duri
penguat dinding tubuh porifera yg lunak)
c. Endodermis, terdiri dari sel-sel leher berflagel
(Koanosit) yg berfungsi untuk mencerna makanan.
 Reproduksi
a. Aseksual, dengan membentuk tunas atau kuncup
b. Seksual, terjadi pembuahan antara spermatozoa dan
ovum-terbentuk zigot-tumbuh menjadi larva-keluar dari
tubuh induknya-berenang bebas.
 Sistem sirkulasi air, ada 3 tipe :
1. Askon, saluran air yg lubang ostiumnya dihubungkan
dengan saluran lurus langsung ke spongosol
2. Sycon/scypa, saluran air yang lubang ostiumnya di
hubungkan dengan saluran bercabang-cabang ke
rongga yang berhubungan langsung dengan
spongosol
3. Leucon/Rhagon, saluran air yg lubang ostiumnya
dihubungkan dg saluran bercabang ke rongga yg
sudah tidak berhubungan langsung dg spongosol
 Klasifikasi Porifera berdasarkan sifat rangka
1.Calcarea
- Spikula dari zat kapur (CaCO3)
- Hidup di laut dangkal
- contoh : Clathrina, Sycon
2. Hexatinellida
- Rangka berupa spikula dari silika
- Hidup di laut dalam
- Contoh : Pheronema, Euplectella
3. Demospongia
- Tidak memiliki rangka, hanya berupa serabut
spongin
- Contoh : Euspongia, Spongilla.
CTENOPHORA (HEWAN KARANG)
 Hidup di laut
 Tubuh lunak, tak berwarna, mampu menghasilkan
cahaya (Bioluminesensi)
 Memiliki silia untuk membantu bergerak, simetri radial
 Memiliki perbedaan dg Cnidaria dalam hal sistem
pencernaan. Ctenophora memiliki mulut tempat
masuknya makanan dan dua lubang anus untuk
mengeluarkan air dan kotoran di ujung yang lain,
sedangkan Cnidaria hanya memiliki satu lubang bukaan
yang berfungsi sebagai mulut sekaligus sebagai anus.
 Memiliki tentakel yang selnya dapat menghasilkan zat
perekat untuk menangkap mangsa
 Berbagai jenis karang yg berasal dari Cnenophora yg
mati dimanfaatkan sebagai hiasan rumah, selain itu batu
karang juga berfungsi sebagai pelindung pantai dari
hantaman gelombang laut.
 Ctenophora dapat juga merugikan karena memakan
larva-larva tiram.
CNIDARIA
 Memiliki tentakel yang mengandung sel-sel
knidosit/knidoblas yang berisi organel-organel sengat
yang digunakan untuk menangkap mangsa
 Simetri radial, tubuhnya terdiri dari kantong dan rongga
gastrovaskuler untuk mencerna makanan.
 Hanya memiliki satu lubang bukaan yg berfungsi sebagai
mulut sekaligus sebagai anus
 Memiliki 2 bentuk tubuh, yaitu Polip (seperti tabung dan
memiliki mulut di bagian dorsal yg dikelilingi tentakel yg
memiliki nematosista) misalnya pada Hydra, dan bentuk
Medusa (seperti cakram yg dikelilingi tentakel, mulut
terletak di bagian bawah)
 Cnidaria dibagi menjadi 3 kelas utama,yaitu :
1. Hydrozoa, misalnya Hydra dan Obelia
2. Scyphozoa, misalnya Aurelia aurita (ubur-ubur)
3. Anthozoa, memiliki tubuh yg berbentuk seperti bunga,
misalnya Metridium.
 Reproduksi terjadi secara :
a. Aseksual, dengan pembentukan tunas pada polip.
Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap
melekat pd tubuh induknya sehingga membentuk
koloni.
b. Seksual, melalui pembentukan gamet yg dihasilkan
oleh medusa dan beberapa polip.
PR
1. Dalam klasifikasi hewan, mengapa Coelenterata lebih
maju daripada Porifera?
2. Gambarkan siklus hidup dari Obelia dan berikan
keterangannya!
3. Bagaimana Polip yang tidak dapat berpindah tempat
memperoleh makanan?
4. Apa manfaat usus Platyhelminthes yang bercabang-
cabang?
5. Apa yang menyebabkan sel pada sistem ekskresi
Turbellaria dinamakan sel api?
PLATYHELMINTHES
 Tubuhnya pipih, simetris bilateral dg dinding badannya
terdiri dari 3 lapisan (triploblastik)
 Tidak memiliki sistem peredaran darah
 Sistem pencernaan, memiliki mulut tanpa anus, berupa
rongga gastrovaskuler yang berperan sebagai usus
 Bersifat hermaprodit, reproduksi secara generatif melalui
perkawinan silang dan vegetatif melalui regenerasi
 Sistem saraf tangga tali, yaitu berupa dua ganglia otak
yang dilengkapi dengan saraf tepi
 Alat ekskresi berupa Nephridia (sel api), yaitu sel-sel
bersilia atau disebut juga sel bulu getar
 Klasifikasi
1. Kelas Turbelaria
 Epidermisnya bersilia, berperan dalam
pergerakan
 Habitat di perairan, dan dalam tanah yang
basah atau lembab
 Reproduksi, aseksual dengan membelah diri,
seksual ditandai dengan terbentuknya sel-sel
kelamin (sperma dan ovum)
 Contoh: Planaria (memiliki daya regenerasi
tinggi), Alaurina couposita
2. Kelas Trematoda (cacing isap)
 Bersifat parasit
 Memiliki alat hisap dengan gigi kitin
 Habitat, hidup pada organisme lain, bisa ektoparasit
(menempel pd permukaan tubuh inang) atau endoparasit
(hidup di dalam tubuh inang)
 Reproduksi secara seksual, yang ditandai dg
terbentuknya sel-sel kelamin
 Contoh: Polystomum sp, Octobothrium sp, Fasciola
hepatika (cacing hati) yg terdapat dalam kantung
empedu ternak dan menyerap makanan dari inangnya,
Schistosoma mansoni (cacing darah)
Fasciola hepatica (cacing hati ternak), bersifat
hetmafrodit.
Siklus hidupnya adalah :
Telur → Larva Mirasidium masuk ke dalam tubuh
siput Lymnea → Sporokista → berkembang menjadi
Larva (II): Redia → Larva (III): Serkaria yang berekor,
kemudian keluar dari tubuh keong → Kista yang
menempel pada tumbuhan air (terutama selada air
(Nasturqium officinale) kemudian termakan hewan
ternak (dapat tertular ke orang, apabila memakan
selada air) → masuk ke tubuh dan menjadi Cacing
dewasa menyebabkan Fascioliasis.
3. Cestoda (cacing pita)
 Bersifat parasit
 Bentuk tubuh seperti pita, terdiri dari kepala
(skoleks) yg dilengkapi dg alat kait sebagai alat
perekat pada inang, memiliki Proglotit (segmen
palsu) setiap proglotit memiliki kelenjar kelamin
jantan dan betina
 Contoh: Taenia solium (cacing pita pada babi),
Taenia saginata (cacing pita pada sapi), cacing-
cacing ini bisa hidup pada tubuh manusia bila
manusia memakan daging hewan tersebut yg
mengandung Sistiserkus yg kelak akan tumbuh
menjadi cacing dewasa
Taenia solium
Menyebabkan Taeniasis solium. Pada skoleknya terdapat
kait-kait. Proglotid yang matang menjadi alat
reproduksinya. Memiliki hospes perantara → Babi.
Siklus hidup :
Proglotid Masak (terdapat dalam feses) bila tertelan oleh
babi → Embrio Heksakan, menembus usus dan
melepaskan kait-kaitnya → Larva Sistiserkus (dalam otot
lurik babi) tertelan manusia → Cacing dewasa.
Taenia saginata
Menyebabkan Taeniasis saginata. Pada skoleknya tidak
terdapat kait-kait. Memiliki hospes perantara → Sapi. Daur
hidupnya sama dengan Taenia solium.
NEMATODA
Tubuh bulat panjang/silindris, simetri
bilateral, triploblastik dg rongga bandan
semu (pseudocela), tidak bersegmen
Bersifat gonochoris, sudah dapat
dibedakan antara jantan dan betina
Sistem pencernaan lengkap, di awali dg
mulut dan diakhiri dengan anus
Habitat hampir disemua tempat, ada yang
parasit baik pada hewan maupun pada
tumbuhan
Gambar. Irisan melintang tubuh Nematoda
 Contoh hewan
1. Ascaris lumbricoides (cacing perut manusia)
 Cacing betina ukurannya lebih besar daripada cacing jantan
dan dinding posterior cacing jantan terdapat kait yang
digunakan untuk reproduksi seksual.
 Tubuhnya licin karena terselubungi lapisan kutikula yang
terbuat dari protein.
 Siklus hidup :
Telur Masak (tidak sengaja) tertelan manusia→menetas
menjadi Larva di saluran pencernaan→menembus
usus→peredaran darah→Jantung→Paru-Paru→Trakea
(tenggorokan)→tertelan ntuk kedua kalinya dengan gejala
batuk-batuk→Usus→Cacing dewasa
 Sering didapati komensalisme di dalam tubuh, namun pada
anak-anak < 10 th → Ascariasis
2. Ascaris megalocephala
Persis sepeti Ascaris lumbricoides namun hospes tetapnya adalah hewan kuda
3. Ascaris suilae
Persis seperti Ascaris lumbricoides namun hospes tetapnya adalah hewan babi
4. Ancylostoma duodenale dan Necator americanus (cacing tambang)
Hidup di dalam Duodenum manusia menyebabkan Ancylostomiasis
Siklus hidup :
Telur (keluar bersama feses)→menetas menjadi Larva Rhabditiform→Larva
Filariform aktif akan menembus kulit→aliran darah→Jantung→Paru-
Paru→Trakea→ tertelan masuk ke Duodenum (usus 12 jari)→ menghisap darah
5. Oxyuris vermicularis/Enterobius vermicularis (cacing kremi)
Hidup di usus halus dan menyebakan Oxyuriasis.
6. Wuchereria bancrofti (Filaria bancrofti)
Hidup di dalam kelenjar limfe menyebabkan penyakit kaki gajah
(Elefantiasis/Filariasis), ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex sp.
ANNELIDA
 Merupakan kelompok cacing yg memiliki tubuh bersegmen-segmen
seperti gelang/cincin sehingga disebut cacing gelang
 Simetris bilateral, triploblastik, memiliki rongga tubuh
 Setiap segmentasi (ruas tubuh) memiliki hubungan dg segmen lain
sehingga berbentuk seperti cincin yg terkoordinasi (disebut Metameri)
 Memiliki alat gerak berupa Setae (rambut-rambut kaku)
 Sistem pencernaan lengkap, alat ekskresi berupa Neprhidium (organ
ekskresi yg berfungsi seperti ginjal)
 Umumnya bersifat hermaprodit, adapula yang gonochoris (alat
kelamin terpisah)
 Sistem peredaran darah tertutup
 Habitat didalam tanah, air, bahkan ada pula yg parasit
Gbr. Struktur tubuh Annelida
KLASIFIKASI ANNELIDA
1. Kelas Polychaeta
 Memiliki banyak setae/rambut yang tumbuh pada
parapodia (semacam kaki)
 Umumnya gonochoris
 Habitat di laut
 Pada bagian anterior terdapat kepala yg
dilengkapi dg mata, tentakel, serta mulut yang
berahang
 Contoh : Nereis, Eunice viridis (cacing wawo),
Lysidice (cacing palolo) kedua jenis cacing ini
sering dikonsumsi orang-orang di kepulauan
Maluku
2. Kelas Olygochaeta
 Memiliki sedikit setae
 Tidak memiliki parapodia
 Umumnya bersifat hermaprodiet
 Kepala berukuran kecil tanpa tentakel dan
mata
 Sebagian tubuh mengalami penebalan
(disebut Klitelum) untuk
perkembangbiakan secara generatif
 Contoh : Lumbricus terestris (cacing tanah)
3. Kelas Hirudinea
 Tubuh pipih, tidak memiliki setae
 Umumnya bersifat hermaprodiet
 Memiliki alat pengisap di kedua ujung
tubuh sebagai alat pelekat pd manusia
atau hewan lain yg akan di hisap
darahnya
 Memiliki zat Hirudinin, yaitu zat yang
menyebabkan darah tidak membeku
pada saat dihisap
 Contoh : Hirudo medicinalis (lintah) dan
Haemodipsa (pacet)
PERANAN ANNELIDA
 Cacing tanah mampu menyuburkan tanah, bahkan dipakai
sbg sumber protein bagi ternak
 Lintah menghasilkan zat hirudin untuk anti pembekuan
darah
 Cacing wawo dan cacing palolo dapat dipakai sbg sumber
makanan
 Cacing Tubifex yg hidup di air tawar berlimbah organik
dipakai sebagai indikator polusi air
MOLLUSCA
 Merupakan hewan yang bertubuh lunak, tidak bersegment,
simetris bilateral, triploblastik
 Habitat di darat, air tawar, dan air laut
 Umumnya memiliki cangkang sebagai eksokleleton yang
berperan melindungi tubuh dari gangguan luar
 Antara tubuh dan cangkang terdapat bungkus yang disebut
mantel.
 Reproduksi internal, ada yang bersifat diesis dan adapula
yang monoesis
 Telah memiliki sistem pencernaan dengan mulut yang
dilengkapi dengan Radula (lidah parut), sistem peredaran
darah terbuka, sistem ekskresi yang berupa ginjal, dan
sistem saraf.
KLASIFIKASI
1. Kelas Amphineura/Polyplacophora
 Cangkang terdiri dari delapan buah
lembaran transversal dari bahan kapur
atau kalsium karbonat
 Bernafas dengan insang
 Habitat di laut
 Tubuh simetris bilateral
 Contoh : Chiton sp
2. KELAS GASTROPODA
 Tubuh asimetris dengan cangkang tunggal (univalvia)
berupa bangunan yang berputar spiral
 Kaki berupa kaki perut
 Gastropoda yang hidup di air bernafas dengan
semacam insang, sedangkan yang hidup di darat
bernafas dengan paru-paru
 Bersifat hermaprodiet atau gonochoris
 Contoh : Achatina fulica (bekicot), Lymnea javanica
(siput air tawar), Helix pomatia
Gbr. Anatomi Gastropoda
3. KELAS CHEPHALOPODA
 Tubuh simetris bilateral, umumnya tidak mempunyai
cangkang kecuali Nautilus
 Memiliki kepala besar dengan mata menonjol yang
dikelilingi tentakel, berfungsi untuk pergerakan, dan
menangkap mangsa
 Umumnya memiliki kantung tinta, kecuali Nautilus
 Bernafas dengan insang
 Bersifat gonochoris
 Contoh : Loligo indica (cumi-cumi), Sepia (sotong),
Octopus vulgaris (gurita), Nautilus
Gambar : Anatomi tubuh Loligo indica (cumi-cumi)
4. KELAS PELECYPODA
 Tubuh simetris bilateral, memiliki sepasang cangkang
yang dapat dikatupkan
 Memiliki satu kaki pipih, tebal berotot yang digunakan
untuk menggali di dasar perairan
 Bernafas dengan insang, habitat di perairan
 Bersifat gonochoris
 Memiliki beberapa nama lain :
1. Lemellibranchiata (jika insangnya berlempeng-
lempeng
2. Bivalvia (jika cangkangnya ada 2 dan dapat dikatupkan)
 Contoh : Pinctada margaritifera (tiram mutiara), Mytilus
viridis (kerang hijau), Anodonta, Chima, Remis
 Pada Remis, cangkang terdiri atas 3 bagian:
1. Periostakum, lapisan tipis dari zat tanduk yang
dihasilkan oleh tepi mantel. Berguna untuk melindungi
cangkang dari asam karbonat yang terdapat dalam air
serta memberi warna pada cangkang
2. Prismatik, lapisan tengah yang terdiri dari kristal
kalsium karbonat dan materi organik yang dihasilkan
oleh tepi mantel
3. Nakreas, lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh
permukaan mantel. Di lapisan ini materi organik yg ada
lebih banyak daripada di lapisan Prismatik. Lapisan ini
tampak berkilauan dan tempat dihasilkannya mutiara.
PROSES PEMBENTUKAN MUTIARA
Jika ada partikel/benda asing, misalnya butiran
pasir atau suatu parasit yg secara tak sengaja
masuk ke dalam cangkang, maka benda asing
tersebut akan disimpan dalam suatu kantong
kecil di dalam mantel. Di mantel banyak di
sekresikan nakreas oleh lapisan epitelium
kantong tersebut. Sedikit demi sedikit nakreas
akan melapisi pertikel/benda asing tersebut.
Dalam waktu sekitar 4 tahun, partikel dan lapisan
nakreas tersebut telah menjadi mutiara.
5. KELAS SCAPOPHODA
Cangkang menyerupai tabung seperti
gading gajah (disebut juga siput gading)
Habitat di laut dengan membenamkan
dirinya dalam pasir
Ujung cangkang bercabang, dimanfaatkan
untuk mengambil makanan
Memiliki kaki yang berperan menggali
pasir
Contoh : Dentalium entale
ECHINODERMATA
 Merupakan hewan yang tubuhnya ditutupi oleh duri, pada
waktu larva simetri bilateral sedangkan saat dewasa simetri
radial, memiliki rongga tubuh
 Alat gerak berupa kaki ambulakral
 Tubuh terdiri dari permukaan oral dan aboral. Pada
permukaan oral ditemukan mulut, pada permukaan aboral
ditemukan anus, dekat dengan anus ditemukan Madreporit
(lubang air/lempeng saringan tempat masuknya air)
 Bersifat gonochoris, memiliki daya regenerasi tinggi
 Habitat di laut
 Sistem pencernaan lengkap
 Reproduksi secara vegetatif melalui regenerasi atau
pembelahan sel, sedangkan secara generatif melalui fertilisasi
eksternal.
•Sistem ambulakral :
Air → celah (madreporit)→saluran batu→saluran cincin→gelembung
yang berotot (ampula).
• Sistem saraf terdiri dari→Cincin Saraf.
• Organ pernafasan dan ekskresi→Papula
KLASIFIKASI
1. Kelas Asteroidea (Bintang laut)
 Tubuh berbentuk seperti bintang, memiliki 5 buah lengan
dengan duri kecil-kecil
 Diantara duri-duri terdapat jepit (Pediselaria) yg berfungsi
untuk menangkap mangsa, melindungi insang, dan
mencegah agar tubuh tidak tertimpa kotoran, pasir, atau
lumpur
 Dapat dibedakan permukaan oral dan aboral
 Memiliki gejala Autotomi (bagian tubuh yg terluka/rusak
akan terlepas dari tubuh dan digantikan oleh bagian tubuh
baru)
 Memiliki madreporit
 Larvanya disebut Bipinnaria
 Contoh : Asterias glaciasis, Linckia laevigatus (bintang laut
biru), Solaster sp.
2. KELAS OPHIUROIDEA (BINTANG ULAR)
Tubuh seperti bintang laut namun dengan
lengan yang lebih panjang berbentuk bola
cakram kecil dengan 5 lengan bulat
panjang
Memiliki madreporit pada daerah oral
Larvanya disebut Pluteus
Contoh : Ophiura, Ophiothrix fragilis
3. ECHINOIDEA (BULU BABI/LANDAK LAUT)
 Bentuk tubuh bulat,
setengah bulat, atau bulat
telur yg ditutupi oleh duri
 Sistem kaki ambulakral
pendek
 Pada bagian oral ditemukan
mulut, bagian aboral
ditemukan anus dan
madreporit
 Larvanya disebut
Echinopluteus
 Contoh : Eching descus,
Diadema saxatile,
Echinocardium cordatum
4. HOLOTHUROIDEA (TERIPANG/TIMUN LAUT)
 Tubuhnya berkulit keras,
tidak berlengan, dan
hampir tak ada rangka
 Sistem kaki ambulakral
terdapat pd seluruh
permukaan tubuh
 Mulutnya dikelilingi oleh
tentakel
 Larvanya disebut
Auricularia
 Contoh : Holothuria edulis
5. KELAS CRINOIDEA (LILIA LAUT)
 Tubuhnya menyerupai
tumbuhan, memiliki lengan
panjang, hidup melekat pd
benda di bawah air
 Tidak memiliki madreporit
 Pada permukaan oral
ditemukan mulut dan anus
 Larvanya disebut Pentacrinus
 Contoh : Antedon rosacea,
Metacrinus interruptus
ARTHROPODA
CIRI-CIRI:
 Merupakan hewan yg memiliki kaki/tubuh yg
beruas-ruas, simetri bilateral, triploblastik, memiliki
rangka luar (eksokleleton).
 Memiliki sistem saraf tangga tali, peredaran darah
terbuka, sistem pencernaan makanan lengkap,
sistem ekskresi berupa pembuluh Malpighi,
pernafasan dengan insang, trakea, permukaan
tubuh, dan paru-paru buku.
 Reproduksi secara vegetatif dan generatif
(Partenogenesis dan paedogenesis), bersifat
gonochoris
 Habitat di darat dan perairan
 Mengalami pengelupasan kulit (Ekdisis) secara
periodik
KLASIFIKASI
1. Kelas Crustacea (Udang-udangan)
 Habitat di perairan
 Tubuh terdiri atas 2 bagian yaitu Chepalotorax (kepala
dan dada) serta Abdomen (perut) dg rangka luar yg
keras
 Kaki terdapat pada semua ruas tubuhnya
 Bernafas dg insang
 Memiliki 2 pasang antena dan 3 pasang rahang
 Memiliki mata facet yg terletak pada suatu ujung yg
bertangkai dan dapat bergerak
 Contoh : Lobster, Scylla aerrata (kepiting), neptunus
pelagius (rajungan)
Gbr. Struktur Tubuh Crustacea
TERDIRI ATAS 2 KELOMPOK BESAR :
1. Entomostraka→crustacea miroskopik, hidup
sebagai zooplankton.
Meliputi ordo :
 Branchiopoda, Ostrcoda, Ranchiura→parasit,
Copepoda→parasit beberapa ikan, dan Cirripedia,
misalnya : Daphnia sp. dan Mesocyclops sp.
2. Malakostraka→crustacea tingkat tinggi,
makroskopik.
Meliputi ordo: Isopoda, Stomatopoda dan
Dekapoda yang memiliki nilai ekonorni bagi
manusia
Misalnya : Portunus sexdentatus (kepiting) dan
Penaeus monodon (udang windu).
2. KELAS ARACHNIIDA
 Tubuh terdiri atas Cephalotorax dan abdomen, tidak
memiliki antena
 Pada bagian kepala depan terdapat Kelisera berbentuk
seperti gunting, memiliki racun yg berguna untuk
melumpuhkan mangsa. Di bagian belakang kepala
terdapat Pedipalpus berbentuk seperti kaki yg berfungsi
untuk memegang mangsa, memiliki 4 pasang kaki
 Bernafas dg paru-paru
 Habitat di darat
 Contoh : Kalajengking, laba-laba, tungau, dan caplak
DIBAGI MENJADI 3 ORDO
1. Arachnoidea (kelompok laba-laba)
Misalnya:
 Heteropoda venatoria (laba-laba pemburu)
 Nephila maculata (kemlandingan)
 Latrodectus mactans (laba-laba janda hitam→beracun dan
sengatannya dapat mematikan)
 Argiope aurantina (laba-laba kebun)
2. Scorpionida (kelompok kalajengking)
 Segmen terakhir abdomen merupakan kelenjar racun→Telson
 Pada mulut terdapat alat pencapit seperti catut→Pedipalpus, dan
semacam gigi→Kelisera
Misalnya:
• Thelyphonus condutus (kalajengking)
• Chelifer cancroides (kala yang hidup di tumpukan buku-buku)
• Mastigoproctus giganteus (kalajengking raksasa)
3. Acarina (kelompok tungau dan caplak)
Abdomennya bersatu dengan chephalotorax, sebagian
besar jenisnya hidup sebagai parasit.
Misalnya:
• Sarcoptes scabiei (caplak kudis, penyebab penyakit kulit
kudis, [scabies = kudis])
• Dermacentor andersoni (caplak pembawa ricketsia
penyebab demam typus)
• Dermacentor variabilis (caplak anjing)
• Psoroptes ovis (tungau biri-biri)
KELAS MYRIAPODA (CHILOPODA)
 Tubuh pipih dorsoventral
 Bersifat karnivora, karena memiliki rahang yg
kuat dan beravun
 Setiap ruas tubuh memiliki satu pasang kaki
 Memiliki antena yg panjang
 Habitat di darat
 Contoh : Lipan/kelabang
DIPLOPODA
 Tubuh silindris dg banyak ruas, warna mengkilat
 Setiap ruas tubuh memiliki 2 pasang kaki
 Memiliki antena yang pendek
 Bersifat herbivora
 Bernafas dengan trakhea
 Habitat di darat
 Contoh : Kaki seribu/luwing
HEXAPODA (INSECTA)/SERANGGA
 Tubuh terdiri dari 3 bagian yaitu kepala (ada sepasang
mata fecet dengan antena), thorax (dada), dan abdomen
(perut). Pada thorax terdapat 3 segmen dan setiap
segmen memiliki sepasang kaki
 Umumnya bersayap yg terdapat pada thorax
 Bernafas dengan trakhea
 Habitat di darat dan air tawar
 Memiliki 3 pasang mulut ( Mandibula, maksila, dan labia)
mulut beragam tergantung cara makan, seperti
mengisap, menggigit, mengunyah, bahkan memarut
makanan
 Umumnya mengalami metamorfosis
KLASIFIKASI
1. Sub kelas Apterygota
 Tidak bersayap, tidak mengalami metamorfosis, ukuran
tubuh kecil
 Contoh : Lepisma saccharima (kutu busuk) dari ordo
Thysanura
2. Sub kelasPterigota
a. Ordo Isoptera
 Sayap 2 pasang, tipis, ukurannya sama
 Mulut tipe menggigit
 Metamorfosis tidak sempurna
 Contoh : Capung, rayap
b. Ordo Neuroptera
 Sayap 2 pasang, tipis seperti selaput dan
berpembuluh, ukuran sama
 Mulut tipe menggigit
 Metamorfosis sempurna
 Contoh : Myrmeleon frontalis (capung jarum)
c. Ordo Orthoptera
 Sayap 2 pasang, sayap depan lurus dan tebal,
sayap belakang tipis, pada saat diam sayap
belakang tertutup sayap depan
 Metamorfosis tidak sempurna
 Mulut tipe menggigit
 Contoh : jangkrik, belalang
d. Ordo Hemiptera
 Sayap 2 pasang, sepasang tebal sepasang tipis
 Mulut tipe menusuk dan mengisap
 Metamorfosis tidak sempurna
 Contoh : kutu busuk, walang sangit
e. Ordo Coleoptera
 Sayap depan tebal dan keras, sayap belakang tipis
 Mulut tipe menggigit
 Metamorfosis sempurna
 Contoh : kumbang kelapa
f. Ordo Hymenoptera
 Sayap depan lebih besar dari sayap belakang, kedua
sayapnyan tipis seperti selaput
 Metamorfosis sempurna
 Mulut tipe menggigit, mengisap, dan menjilat
 Contoh : lebah dan semut
g. Ordo Diptera
 Bersayap 2, tipis, sayap belakang menyusust tinggal
dalam bentuk bulatan-bulatan kecil yg disebut Halter
 Metamorfosis sempurna
 Mulut tipe menggigit, menususk dan mengisap
 Contoh : nyamuk dan lalat
h. Ordo Siphonoptera
 Tidak bersayap
 Mulut tipe menusuk dan mengisap
 Metamorfosis sempurna
 Contoh : kutu pada anjing, kucing, dan tikus
i. Ordo Lepidoptera
 Memiliki 2 pasang sayap yg tipis yg ditutupi oleh sisik
halus dengan warna yg beraneka ragam
 Metamorfosis sempurna
 Mulut tipe mengisap
 Contoh : kupu-kupu
METAMORFOSIS
 Perubahan bentuk tubuh menuju kepada kedewasaan
 Metamorfosis sempurna, Telur→larva→pupa→imago
(dewasa)
 Metamorfosis tidak sempurna, Telur→nimfa (hewan
muda)→ imago (hewan dewasa)
TERIMA KASIH…..

More Related Content

What's hot

Ppt kngdom animal
Ppt kngdom animalPpt kngdom animal
Ppt kngdom animalallakfi
 
Bab 8-animalia-porifera-coelenterata
Bab 8-animalia-porifera-coelenterataBab 8-animalia-porifera-coelenterata
Bab 8-animalia-porifera-coelenteratakawidian_putri
 
Kingdom animalia
Kingdom animaliaKingdom animalia
Kingdom animaliaJLe JLe
 
Presentation kingdom animalila kelompok 1
Presentation kingdom animalila kelompok 1Presentation kingdom animalila kelompok 1
Presentation kingdom animalila kelompok 1Siska Paramitha
 
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. LengkapKingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. LengkapTeuku Ichsan
 
Kingdom Animalia (Avertebrata)
Kingdom Animalia (Avertebrata)Kingdom Animalia (Avertebrata)
Kingdom Animalia (Avertebrata)Dewi Ayu Pratiwi
 
Kingdom animalia
Kingdom animaliaKingdom animalia
Kingdom animaliaNia Oktafia
 
Biologi: Coelentrata, Cnidaria, Ctenophora
Biologi: Coelentrata, Cnidaria, CtenophoraBiologi: Coelentrata, Cnidaria, Ctenophora
Biologi: Coelentrata, Cnidaria, CtenophoraFitraAnnissa07
 
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANKLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANDesy Aryanti
 

What's hot (20)

Kingdom animalia bag. 1
Kingdom animalia bag. 1Kingdom animalia bag. 1
Kingdom animalia bag. 1
 
Ppt kngdom animal
Ppt kngdom animalPpt kngdom animal
Ppt kngdom animal
 
Kingdom animalia
Kingdom animaliaKingdom animalia
Kingdom animalia
 
Bab 8-animalia-porifera-coelenterata
Bab 8-animalia-porifera-coelenterataBab 8-animalia-porifera-coelenterata
Bab 8-animalia-porifera-coelenterata
 
Kingdom animalia
Kingdom animaliaKingdom animalia
Kingdom animalia
 
Presentasi animalia
Presentasi animaliaPresentasi animalia
Presentasi animalia
 
Presentation kingdom animalila kelompok 1
Presentation kingdom animalila kelompok 1Presentation kingdom animalila kelompok 1
Presentation kingdom animalila kelompok 1
 
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. LengkapKingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
Kingdom Animalia - Filum Platyhelminthes. Lengkap
 
Kingdom Animalia (Avertebrata)
Kingdom Animalia (Avertebrata)Kingdom Animalia (Avertebrata)
Kingdom Animalia (Avertebrata)
 
Kingdom Animalia
Kingdom AnimaliaKingdom Animalia
Kingdom Animalia
 
Kingdom animalia
Kingdom animaliaKingdom animalia
Kingdom animalia
 
Biologi: Coelentrata, Cnidaria, Ctenophora
Biologi: Coelentrata, Cnidaria, CtenophoraBiologi: Coelentrata, Cnidaria, Ctenophora
Biologi: Coelentrata, Cnidaria, Ctenophora
 
Filum coelenterata
Filum coelenterataFilum coelenterata
Filum coelenterata
 
Kelompok 3 hewan
Kelompok 3 hewanKelompok 3 hewan
Kelompok 3 hewan
 
Hewan
HewanHewan
Hewan
 
ANIMALIA
ANIMALIAANIMALIA
ANIMALIA
 
Dunia avertebrata
Dunia avertebrataDunia avertebrata
Dunia avertebrata
 
Animalia
AnimaliaAnimalia
Animalia
 
struktur tubuh invertebrata
struktur tubuh invertebratastruktur tubuh invertebrata
struktur tubuh invertebrata
 
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWANKLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
KLASIFIKASI HEWAN DAN PENGGOLONGAN DUNIA HEWAN
 

Similar to SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia

Animalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas XAnimalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas Xanitasari2311
 
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.Galuh Musa
 
Klasifikasi Cnidaria
Klasifikasi CnidariaKlasifikasi Cnidaria
Klasifikasi CnidariaUchiha Ithaci
 
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesBahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesRaden Iqrafia Ashna
 
Coelenterata biologi
Coelenterata biologiCoelenterata biologi
Coelenterata biologiSurya Ardi
 
PPT Coelenterata Kel. 5_2.pptx
PPT Coelenterata Kel. 5_2.pptxPPT Coelenterata Kel. 5_2.pptx
PPT Coelenterata Kel. 5_2.pptxnirmalarahmawati2
 
coelenterata(paling baru)
coelenterata(paling baru)coelenterata(paling baru)
coelenterata(paling baru)Surya Ardi
 
Kerkom Biologi.pptx
Kerkom Biologi.pptxKerkom Biologi.pptx
Kerkom Biologi.pptxArifinHwang
 
Animalia
AnimaliaAnimalia
Animaliagurubio
 
Coelenterata. Hydrozoa, Scypozoa, Anthozoa.
Coelenterata. Hydrozoa, Scypozoa, Anthozoa.Coelenterata. Hydrozoa, Scypozoa, Anthozoa.
Coelenterata. Hydrozoa, Scypozoa, Anthozoa.Maghfira
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesImawaty Yulia
 

Similar to SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia (20)

Animalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas XAnimalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas X
 
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
 
Klasifikasi Cnidaria
Klasifikasi CnidariaKlasifikasi Cnidaria
Klasifikasi Cnidaria
 
MATERI ANIMALIA
MATERI ANIMALIAMATERI ANIMALIA
MATERI ANIMALIA
 
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesBahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
 
Coelenterata biologi
Coelenterata biologiCoelenterata biologi
Coelenterata biologi
 
Siklus hidup obelia
Siklus hidup obeliaSiklus hidup obelia
Siklus hidup obelia
 
PPT Coelenterata Kel. 5_2.pptx
PPT Coelenterata Kel. 5_2.pptxPPT Coelenterata Kel. 5_2.pptx
PPT Coelenterata Kel. 5_2.pptx
 
Animalia
AnimaliaAnimalia
Animalia
 
coelenterata(paling baru)
coelenterata(paling baru)coelenterata(paling baru)
coelenterata(paling baru)
 
Coelenterata
CoelenterataCoelenterata
Coelenterata
 
Kerkom Biologi.pptx
Kerkom Biologi.pptxKerkom Biologi.pptx
Kerkom Biologi.pptx
 
Animalia
AnimaliaAnimalia
Animalia
 
Klasifikasi & Tata Nama.ppt
Klasifikasi & Tata Nama.pptKlasifikasi & Tata Nama.ppt
Klasifikasi & Tata Nama.ppt
 
Coelenterata. Hydrozoa, Scypozoa, Anthozoa.
Coelenterata. Hydrozoa, Scypozoa, Anthozoa.Coelenterata. Hydrozoa, Scypozoa, Anthozoa.
Coelenterata. Hydrozoa, Scypozoa, Anthozoa.
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
Ppt molusca
Ppt molusca Ppt molusca
Ppt molusca
 
Mollusca
MolluscaMollusca
Mollusca
 
Animalia
AnimaliaAnimalia
Animalia
 
Ppt coelenterata
Ppt coelenterataPpt coelenterata
Ppt coelenterata
 

More from Soga Biliyan Jaya

CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020
CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020
CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020Soga Biliyan Jaya
 
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...Soga Biliyan Jaya
 
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...Soga Biliyan Jaya
 
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniMakalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniSoga Biliyan Jaya
 
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamTugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamSoga Biliyan Jaya
 
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau Disertasi
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau DisertasiContoh Persentasi Sidang, Tesis atau Disertasi
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau DisertasiSoga Biliyan Jaya
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranSoga Biliyan Jaya
 
Proposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses SainProposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses SainSoga Biliyan Jaya
 
Kelompok 13 (soga biliyan jaya &amp; noura iklima)
Kelompok 13 (soga biliyan jaya &amp; noura iklima)Kelompok 13 (soga biliyan jaya &amp; noura iklima)
Kelompok 13 (soga biliyan jaya &amp; noura iklima)Soga Biliyan Jaya
 
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Soga Biliyan Jaya
 
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahua
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahuaSosiologi pendidikan dan ilmu pengetahua
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahuaSoga Biliyan Jaya
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganSoga Biliyan Jaya
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranSoga Biliyan Jaya
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
 

More from Soga Biliyan Jaya (20)

CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020
CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020
CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020
 
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains ...
 
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
 
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniMakalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
 
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamTugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
 
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau Disertasi
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau DisertasiContoh Persentasi Sidang, Tesis atau Disertasi
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau Disertasi
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Proposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses SainProposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses Sain
 
Kelompok 13 (soga biliyan jaya &amp; noura iklima)
Kelompok 13 (soga biliyan jaya &amp; noura iklima)Kelompok 13 (soga biliyan jaya &amp; noura iklima)
Kelompok 13 (soga biliyan jaya &amp; noura iklima)
 
Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
 
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahua
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahuaSosiologi pendidikan dan ilmu pengetahua
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahua
 
Sistem indra
Sistem indraSistem indra
Sistem indra
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Fotosintesis pada tumbuhan
Fotosintesis pada tumbuhanFotosintesis pada tumbuhan
Fotosintesis pada tumbuhan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINIPENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 

SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia

  • 2. INVERTEBRATA  PORIFERA  Merupakan hewan yang memiliki pori-pori/lubang pada tubuhnya sebagai jalan masuknya air.  Tubuh berbentuk seperti vas bunga, atau piala  Mengalami 2 bentuk kehidupan, yaitu berenang bebas dan menetap.  Pada bagian tengah tubuhnya terdapat Spongosol (Paragaster) berupa saluran air, pada ujung atas ruang tersebut terdapat tempat keluarnya air (Oskulum).
  • 3.
  • 4.  Lapisan penyusun tubuh Porifera terdiri atas : a. Epidermis, tersusun atas sel-sel pipih yg disebut Pynakosit b. Mesodermis/Mesoglea, merupakan lpisan pembatas antara Epidermis dan Endodermis. Terdiri atas 2 macam sel, yaitu sel amoeboid yang mengangkut makanan dan zat sisa metabolisme dari satu sel ke sel lain dan sel skleroblas yang membentuk spikula (duri penguat dinding tubuh porifera yg lunak) c. Endodermis, terdiri dari sel-sel leher berflagel (Koanosit) yg berfungsi untuk mencerna makanan.
  • 5.  Reproduksi a. Aseksual, dengan membentuk tunas atau kuncup b. Seksual, terjadi pembuahan antara spermatozoa dan ovum-terbentuk zigot-tumbuh menjadi larva-keluar dari tubuh induknya-berenang bebas.  Sistem sirkulasi air, ada 3 tipe : 1. Askon, saluran air yg lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus langsung ke spongosol 2. Sycon/scypa, saluran air yang lubang ostiumnya di hubungkan dengan saluran bercabang-cabang ke rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol 3. Leucon/Rhagon, saluran air yg lubang ostiumnya dihubungkan dg saluran bercabang ke rongga yg sudah tidak berhubungan langsung dg spongosol
  • 6.  Klasifikasi Porifera berdasarkan sifat rangka 1.Calcarea - Spikula dari zat kapur (CaCO3) - Hidup di laut dangkal - contoh : Clathrina, Sycon 2. Hexatinellida - Rangka berupa spikula dari silika - Hidup di laut dalam - Contoh : Pheronema, Euplectella 3. Demospongia - Tidak memiliki rangka, hanya berupa serabut spongin - Contoh : Euspongia, Spongilla.
  • 7. CTENOPHORA (HEWAN KARANG)  Hidup di laut  Tubuh lunak, tak berwarna, mampu menghasilkan cahaya (Bioluminesensi)  Memiliki silia untuk membantu bergerak, simetri radial  Memiliki perbedaan dg Cnidaria dalam hal sistem pencernaan. Ctenophora memiliki mulut tempat masuknya makanan dan dua lubang anus untuk mengeluarkan air dan kotoran di ujung yang lain, sedangkan Cnidaria hanya memiliki satu lubang bukaan yang berfungsi sebagai mulut sekaligus sebagai anus.
  • 8.  Memiliki tentakel yang selnya dapat menghasilkan zat perekat untuk menangkap mangsa  Berbagai jenis karang yg berasal dari Cnenophora yg mati dimanfaatkan sebagai hiasan rumah, selain itu batu karang juga berfungsi sebagai pelindung pantai dari hantaman gelombang laut.  Ctenophora dapat juga merugikan karena memakan larva-larva tiram.
  • 9. CNIDARIA  Memiliki tentakel yang mengandung sel-sel knidosit/knidoblas yang berisi organel-organel sengat yang digunakan untuk menangkap mangsa  Simetri radial, tubuhnya terdiri dari kantong dan rongga gastrovaskuler untuk mencerna makanan.  Hanya memiliki satu lubang bukaan yg berfungsi sebagai mulut sekaligus sebagai anus  Memiliki 2 bentuk tubuh, yaitu Polip (seperti tabung dan memiliki mulut di bagian dorsal yg dikelilingi tentakel yg memiliki nematosista) misalnya pada Hydra, dan bentuk Medusa (seperti cakram yg dikelilingi tentakel, mulut terletak di bagian bawah)
  • 10.  Cnidaria dibagi menjadi 3 kelas utama,yaitu : 1. Hydrozoa, misalnya Hydra dan Obelia 2. Scyphozoa, misalnya Aurelia aurita (ubur-ubur) 3. Anthozoa, memiliki tubuh yg berbentuk seperti bunga, misalnya Metridium.  Reproduksi terjadi secara : a. Aseksual, dengan pembentukan tunas pada polip. Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap melekat pd tubuh induknya sehingga membentuk koloni. b. Seksual, melalui pembentukan gamet yg dihasilkan oleh medusa dan beberapa polip.
  • 11. PR 1. Dalam klasifikasi hewan, mengapa Coelenterata lebih maju daripada Porifera? 2. Gambarkan siklus hidup dari Obelia dan berikan keterangannya! 3. Bagaimana Polip yang tidak dapat berpindah tempat memperoleh makanan? 4. Apa manfaat usus Platyhelminthes yang bercabang- cabang? 5. Apa yang menyebabkan sel pada sistem ekskresi Turbellaria dinamakan sel api?
  • 12. PLATYHELMINTHES  Tubuhnya pipih, simetris bilateral dg dinding badannya terdiri dari 3 lapisan (triploblastik)  Tidak memiliki sistem peredaran darah  Sistem pencernaan, memiliki mulut tanpa anus, berupa rongga gastrovaskuler yang berperan sebagai usus  Bersifat hermaprodit, reproduksi secara generatif melalui perkawinan silang dan vegetatif melalui regenerasi  Sistem saraf tangga tali, yaitu berupa dua ganglia otak yang dilengkapi dengan saraf tepi  Alat ekskresi berupa Nephridia (sel api), yaitu sel-sel bersilia atau disebut juga sel bulu getar
  • 13.  Klasifikasi 1. Kelas Turbelaria  Epidermisnya bersilia, berperan dalam pergerakan  Habitat di perairan, dan dalam tanah yang basah atau lembab  Reproduksi, aseksual dengan membelah diri, seksual ditandai dengan terbentuknya sel-sel kelamin (sperma dan ovum)  Contoh: Planaria (memiliki daya regenerasi tinggi), Alaurina couposita
  • 14.
  • 15. 2. Kelas Trematoda (cacing isap)  Bersifat parasit  Memiliki alat hisap dengan gigi kitin  Habitat, hidup pada organisme lain, bisa ektoparasit (menempel pd permukaan tubuh inang) atau endoparasit (hidup di dalam tubuh inang)  Reproduksi secara seksual, yang ditandai dg terbentuknya sel-sel kelamin  Contoh: Polystomum sp, Octobothrium sp, Fasciola hepatika (cacing hati) yg terdapat dalam kantung empedu ternak dan menyerap makanan dari inangnya, Schistosoma mansoni (cacing darah)
  • 16. Fasciola hepatica (cacing hati ternak), bersifat hetmafrodit. Siklus hidupnya adalah : Telur → Larva Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymnea → Sporokista → berkembang menjadi Larva (II): Redia → Larva (III): Serkaria yang berekor, kemudian keluar dari tubuh keong → Kista yang menempel pada tumbuhan air (terutama selada air (Nasturqium officinale) kemudian termakan hewan ternak (dapat tertular ke orang, apabila memakan selada air) → masuk ke tubuh dan menjadi Cacing dewasa menyebabkan Fascioliasis.
  • 17. 3. Cestoda (cacing pita)  Bersifat parasit  Bentuk tubuh seperti pita, terdiri dari kepala (skoleks) yg dilengkapi dg alat kait sebagai alat perekat pada inang, memiliki Proglotit (segmen palsu) setiap proglotit memiliki kelenjar kelamin jantan dan betina  Contoh: Taenia solium (cacing pita pada babi), Taenia saginata (cacing pita pada sapi), cacing- cacing ini bisa hidup pada tubuh manusia bila manusia memakan daging hewan tersebut yg mengandung Sistiserkus yg kelak akan tumbuh menjadi cacing dewasa
  • 18. Taenia solium Menyebabkan Taeniasis solium. Pada skoleknya terdapat kait-kait. Proglotid yang matang menjadi alat reproduksinya. Memiliki hospes perantara → Babi. Siklus hidup : Proglotid Masak (terdapat dalam feses) bila tertelan oleh babi → Embrio Heksakan, menembus usus dan melepaskan kait-kaitnya → Larva Sistiserkus (dalam otot lurik babi) tertelan manusia → Cacing dewasa. Taenia saginata Menyebabkan Taeniasis saginata. Pada skoleknya tidak terdapat kait-kait. Memiliki hospes perantara → Sapi. Daur hidupnya sama dengan Taenia solium.
  • 19. NEMATODA Tubuh bulat panjang/silindris, simetri bilateral, triploblastik dg rongga bandan semu (pseudocela), tidak bersegmen Bersifat gonochoris, sudah dapat dibedakan antara jantan dan betina Sistem pencernaan lengkap, di awali dg mulut dan diakhiri dengan anus Habitat hampir disemua tempat, ada yang parasit baik pada hewan maupun pada tumbuhan
  • 20. Gambar. Irisan melintang tubuh Nematoda
  • 21.  Contoh hewan 1. Ascaris lumbricoides (cacing perut manusia)  Cacing betina ukurannya lebih besar daripada cacing jantan dan dinding posterior cacing jantan terdapat kait yang digunakan untuk reproduksi seksual.  Tubuhnya licin karena terselubungi lapisan kutikula yang terbuat dari protein.  Siklus hidup : Telur Masak (tidak sengaja) tertelan manusia→menetas menjadi Larva di saluran pencernaan→menembus usus→peredaran darah→Jantung→Paru-Paru→Trakea (tenggorokan)→tertelan ntuk kedua kalinya dengan gejala batuk-batuk→Usus→Cacing dewasa  Sering didapati komensalisme di dalam tubuh, namun pada anak-anak < 10 th → Ascariasis
  • 22. 2. Ascaris megalocephala Persis sepeti Ascaris lumbricoides namun hospes tetapnya adalah hewan kuda 3. Ascaris suilae Persis seperti Ascaris lumbricoides namun hospes tetapnya adalah hewan babi 4. Ancylostoma duodenale dan Necator americanus (cacing tambang) Hidup di dalam Duodenum manusia menyebabkan Ancylostomiasis Siklus hidup : Telur (keluar bersama feses)→menetas menjadi Larva Rhabditiform→Larva Filariform aktif akan menembus kulit→aliran darah→Jantung→Paru- Paru→Trakea→ tertelan masuk ke Duodenum (usus 12 jari)→ menghisap darah 5. Oxyuris vermicularis/Enterobius vermicularis (cacing kremi) Hidup di usus halus dan menyebakan Oxyuriasis. 6. Wuchereria bancrofti (Filaria bancrofti) Hidup di dalam kelenjar limfe menyebabkan penyakit kaki gajah (Elefantiasis/Filariasis), ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex sp.
  • 23. ANNELIDA  Merupakan kelompok cacing yg memiliki tubuh bersegmen-segmen seperti gelang/cincin sehingga disebut cacing gelang  Simetris bilateral, triploblastik, memiliki rongga tubuh  Setiap segmentasi (ruas tubuh) memiliki hubungan dg segmen lain sehingga berbentuk seperti cincin yg terkoordinasi (disebut Metameri)  Memiliki alat gerak berupa Setae (rambut-rambut kaku)  Sistem pencernaan lengkap, alat ekskresi berupa Neprhidium (organ ekskresi yg berfungsi seperti ginjal)  Umumnya bersifat hermaprodit, adapula yang gonochoris (alat kelamin terpisah)  Sistem peredaran darah tertutup  Habitat didalam tanah, air, bahkan ada pula yg parasit
  • 25. KLASIFIKASI ANNELIDA 1. Kelas Polychaeta  Memiliki banyak setae/rambut yang tumbuh pada parapodia (semacam kaki)  Umumnya gonochoris  Habitat di laut  Pada bagian anterior terdapat kepala yg dilengkapi dg mata, tentakel, serta mulut yang berahang  Contoh : Nereis, Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice (cacing palolo) kedua jenis cacing ini sering dikonsumsi orang-orang di kepulauan Maluku
  • 26. 2. Kelas Olygochaeta  Memiliki sedikit setae  Tidak memiliki parapodia  Umumnya bersifat hermaprodiet  Kepala berukuran kecil tanpa tentakel dan mata  Sebagian tubuh mengalami penebalan (disebut Klitelum) untuk perkembangbiakan secara generatif  Contoh : Lumbricus terestris (cacing tanah)
  • 27. 3. Kelas Hirudinea  Tubuh pipih, tidak memiliki setae  Umumnya bersifat hermaprodiet  Memiliki alat pengisap di kedua ujung tubuh sebagai alat pelekat pd manusia atau hewan lain yg akan di hisap darahnya  Memiliki zat Hirudinin, yaitu zat yang menyebabkan darah tidak membeku pada saat dihisap  Contoh : Hirudo medicinalis (lintah) dan Haemodipsa (pacet)
  • 28. PERANAN ANNELIDA  Cacing tanah mampu menyuburkan tanah, bahkan dipakai sbg sumber protein bagi ternak  Lintah menghasilkan zat hirudin untuk anti pembekuan darah  Cacing wawo dan cacing palolo dapat dipakai sbg sumber makanan  Cacing Tubifex yg hidup di air tawar berlimbah organik dipakai sebagai indikator polusi air
  • 29. MOLLUSCA  Merupakan hewan yang bertubuh lunak, tidak bersegment, simetris bilateral, triploblastik  Habitat di darat, air tawar, dan air laut  Umumnya memiliki cangkang sebagai eksokleleton yang berperan melindungi tubuh dari gangguan luar  Antara tubuh dan cangkang terdapat bungkus yang disebut mantel.  Reproduksi internal, ada yang bersifat diesis dan adapula yang monoesis  Telah memiliki sistem pencernaan dengan mulut yang dilengkapi dengan Radula (lidah parut), sistem peredaran darah terbuka, sistem ekskresi yang berupa ginjal, dan sistem saraf.
  • 30. KLASIFIKASI 1. Kelas Amphineura/Polyplacophora  Cangkang terdiri dari delapan buah lembaran transversal dari bahan kapur atau kalsium karbonat  Bernafas dengan insang  Habitat di laut  Tubuh simetris bilateral  Contoh : Chiton sp
  • 31. 2. KELAS GASTROPODA  Tubuh asimetris dengan cangkang tunggal (univalvia) berupa bangunan yang berputar spiral  Kaki berupa kaki perut  Gastropoda yang hidup di air bernafas dengan semacam insang, sedangkan yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru  Bersifat hermaprodiet atau gonochoris  Contoh : Achatina fulica (bekicot), Lymnea javanica (siput air tawar), Helix pomatia
  • 33. 3. KELAS CHEPHALOPODA  Tubuh simetris bilateral, umumnya tidak mempunyai cangkang kecuali Nautilus  Memiliki kepala besar dengan mata menonjol yang dikelilingi tentakel, berfungsi untuk pergerakan, dan menangkap mangsa  Umumnya memiliki kantung tinta, kecuali Nautilus  Bernafas dengan insang  Bersifat gonochoris  Contoh : Loligo indica (cumi-cumi), Sepia (sotong), Octopus vulgaris (gurita), Nautilus
  • 34. Gambar : Anatomi tubuh Loligo indica (cumi-cumi)
  • 35. 4. KELAS PELECYPODA  Tubuh simetris bilateral, memiliki sepasang cangkang yang dapat dikatupkan  Memiliki satu kaki pipih, tebal berotot yang digunakan untuk menggali di dasar perairan  Bernafas dengan insang, habitat di perairan  Bersifat gonochoris  Memiliki beberapa nama lain : 1. Lemellibranchiata (jika insangnya berlempeng- lempeng 2. Bivalvia (jika cangkangnya ada 2 dan dapat dikatupkan)  Contoh : Pinctada margaritifera (tiram mutiara), Mytilus viridis (kerang hijau), Anodonta, Chima, Remis
  • 36.  Pada Remis, cangkang terdiri atas 3 bagian: 1. Periostakum, lapisan tipis dari zat tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel. Berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat yang terdapat dalam air serta memberi warna pada cangkang 2. Prismatik, lapisan tengah yang terdiri dari kristal kalsium karbonat dan materi organik yang dihasilkan oleh tepi mantel 3. Nakreas, lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Di lapisan ini materi organik yg ada lebih banyak daripada di lapisan Prismatik. Lapisan ini tampak berkilauan dan tempat dihasilkannya mutiara.
  • 37. PROSES PEMBENTUKAN MUTIARA Jika ada partikel/benda asing, misalnya butiran pasir atau suatu parasit yg secara tak sengaja masuk ke dalam cangkang, maka benda asing tersebut akan disimpan dalam suatu kantong kecil di dalam mantel. Di mantel banyak di sekresikan nakreas oleh lapisan epitelium kantong tersebut. Sedikit demi sedikit nakreas akan melapisi pertikel/benda asing tersebut. Dalam waktu sekitar 4 tahun, partikel dan lapisan nakreas tersebut telah menjadi mutiara.
  • 38. 5. KELAS SCAPOPHODA Cangkang menyerupai tabung seperti gading gajah (disebut juga siput gading) Habitat di laut dengan membenamkan dirinya dalam pasir Ujung cangkang bercabang, dimanfaatkan untuk mengambil makanan Memiliki kaki yang berperan menggali pasir Contoh : Dentalium entale
  • 39. ECHINODERMATA  Merupakan hewan yang tubuhnya ditutupi oleh duri, pada waktu larva simetri bilateral sedangkan saat dewasa simetri radial, memiliki rongga tubuh  Alat gerak berupa kaki ambulakral  Tubuh terdiri dari permukaan oral dan aboral. Pada permukaan oral ditemukan mulut, pada permukaan aboral ditemukan anus, dekat dengan anus ditemukan Madreporit (lubang air/lempeng saringan tempat masuknya air)  Bersifat gonochoris, memiliki daya regenerasi tinggi  Habitat di laut  Sistem pencernaan lengkap  Reproduksi secara vegetatif melalui regenerasi atau pembelahan sel, sedangkan secara generatif melalui fertilisasi eksternal.
  • 40. •Sistem ambulakral : Air → celah (madreporit)→saluran batu→saluran cincin→gelembung yang berotot (ampula). • Sistem saraf terdiri dari→Cincin Saraf. • Organ pernafasan dan ekskresi→Papula
  • 41. KLASIFIKASI 1. Kelas Asteroidea (Bintang laut)  Tubuh berbentuk seperti bintang, memiliki 5 buah lengan dengan duri kecil-kecil  Diantara duri-duri terdapat jepit (Pediselaria) yg berfungsi untuk menangkap mangsa, melindungi insang, dan mencegah agar tubuh tidak tertimpa kotoran, pasir, atau lumpur  Dapat dibedakan permukaan oral dan aboral  Memiliki gejala Autotomi (bagian tubuh yg terluka/rusak akan terlepas dari tubuh dan digantikan oleh bagian tubuh baru)  Memiliki madreporit  Larvanya disebut Bipinnaria  Contoh : Asterias glaciasis, Linckia laevigatus (bintang laut biru), Solaster sp.
  • 42.
  • 43. 2. KELAS OPHIUROIDEA (BINTANG ULAR) Tubuh seperti bintang laut namun dengan lengan yang lebih panjang berbentuk bola cakram kecil dengan 5 lengan bulat panjang Memiliki madreporit pada daerah oral Larvanya disebut Pluteus Contoh : Ophiura, Ophiothrix fragilis
  • 44. 3. ECHINOIDEA (BULU BABI/LANDAK LAUT)  Bentuk tubuh bulat, setengah bulat, atau bulat telur yg ditutupi oleh duri  Sistem kaki ambulakral pendek  Pada bagian oral ditemukan mulut, bagian aboral ditemukan anus dan madreporit  Larvanya disebut Echinopluteus  Contoh : Eching descus, Diadema saxatile, Echinocardium cordatum
  • 45. 4. HOLOTHUROIDEA (TERIPANG/TIMUN LAUT)  Tubuhnya berkulit keras, tidak berlengan, dan hampir tak ada rangka  Sistem kaki ambulakral terdapat pd seluruh permukaan tubuh  Mulutnya dikelilingi oleh tentakel  Larvanya disebut Auricularia  Contoh : Holothuria edulis
  • 46. 5. KELAS CRINOIDEA (LILIA LAUT)  Tubuhnya menyerupai tumbuhan, memiliki lengan panjang, hidup melekat pd benda di bawah air  Tidak memiliki madreporit  Pada permukaan oral ditemukan mulut dan anus  Larvanya disebut Pentacrinus  Contoh : Antedon rosacea, Metacrinus interruptus
  • 48. CIRI-CIRI:  Merupakan hewan yg memiliki kaki/tubuh yg beruas-ruas, simetri bilateral, triploblastik, memiliki rangka luar (eksokleleton).  Memiliki sistem saraf tangga tali, peredaran darah terbuka, sistem pencernaan makanan lengkap, sistem ekskresi berupa pembuluh Malpighi, pernafasan dengan insang, trakea, permukaan tubuh, dan paru-paru buku.  Reproduksi secara vegetatif dan generatif (Partenogenesis dan paedogenesis), bersifat gonochoris  Habitat di darat dan perairan  Mengalami pengelupasan kulit (Ekdisis) secara periodik
  • 49. KLASIFIKASI 1. Kelas Crustacea (Udang-udangan)  Habitat di perairan  Tubuh terdiri atas 2 bagian yaitu Chepalotorax (kepala dan dada) serta Abdomen (perut) dg rangka luar yg keras  Kaki terdapat pada semua ruas tubuhnya  Bernafas dg insang  Memiliki 2 pasang antena dan 3 pasang rahang  Memiliki mata facet yg terletak pada suatu ujung yg bertangkai dan dapat bergerak  Contoh : Lobster, Scylla aerrata (kepiting), neptunus pelagius (rajungan)
  • 50. Gbr. Struktur Tubuh Crustacea
  • 51. TERDIRI ATAS 2 KELOMPOK BESAR : 1. Entomostraka→crustacea miroskopik, hidup sebagai zooplankton. Meliputi ordo :  Branchiopoda, Ostrcoda, Ranchiura→parasit, Copepoda→parasit beberapa ikan, dan Cirripedia, misalnya : Daphnia sp. dan Mesocyclops sp. 2. Malakostraka→crustacea tingkat tinggi, makroskopik. Meliputi ordo: Isopoda, Stomatopoda dan Dekapoda yang memiliki nilai ekonorni bagi manusia Misalnya : Portunus sexdentatus (kepiting) dan Penaeus monodon (udang windu).
  • 52. 2. KELAS ARACHNIIDA  Tubuh terdiri atas Cephalotorax dan abdomen, tidak memiliki antena  Pada bagian kepala depan terdapat Kelisera berbentuk seperti gunting, memiliki racun yg berguna untuk melumpuhkan mangsa. Di bagian belakang kepala terdapat Pedipalpus berbentuk seperti kaki yg berfungsi untuk memegang mangsa, memiliki 4 pasang kaki  Bernafas dg paru-paru  Habitat di darat  Contoh : Kalajengking, laba-laba, tungau, dan caplak
  • 53. DIBAGI MENJADI 3 ORDO 1. Arachnoidea (kelompok laba-laba) Misalnya:  Heteropoda venatoria (laba-laba pemburu)  Nephila maculata (kemlandingan)  Latrodectus mactans (laba-laba janda hitam→beracun dan sengatannya dapat mematikan)  Argiope aurantina (laba-laba kebun) 2. Scorpionida (kelompok kalajengking)  Segmen terakhir abdomen merupakan kelenjar racun→Telson  Pada mulut terdapat alat pencapit seperti catut→Pedipalpus, dan semacam gigi→Kelisera Misalnya: • Thelyphonus condutus (kalajengking) • Chelifer cancroides (kala yang hidup di tumpukan buku-buku) • Mastigoproctus giganteus (kalajengking raksasa)
  • 54. 3. Acarina (kelompok tungau dan caplak) Abdomennya bersatu dengan chephalotorax, sebagian besar jenisnya hidup sebagai parasit. Misalnya: • Sarcoptes scabiei (caplak kudis, penyebab penyakit kulit kudis, [scabies = kudis]) • Dermacentor andersoni (caplak pembawa ricketsia penyebab demam typus) • Dermacentor variabilis (caplak anjing) • Psoroptes ovis (tungau biri-biri)
  • 55. KELAS MYRIAPODA (CHILOPODA)  Tubuh pipih dorsoventral  Bersifat karnivora, karena memiliki rahang yg kuat dan beravun  Setiap ruas tubuh memiliki satu pasang kaki  Memiliki antena yg panjang  Habitat di darat  Contoh : Lipan/kelabang
  • 56. DIPLOPODA  Tubuh silindris dg banyak ruas, warna mengkilat  Setiap ruas tubuh memiliki 2 pasang kaki  Memiliki antena yang pendek  Bersifat herbivora  Bernafas dengan trakhea  Habitat di darat  Contoh : Kaki seribu/luwing
  • 57. HEXAPODA (INSECTA)/SERANGGA  Tubuh terdiri dari 3 bagian yaitu kepala (ada sepasang mata fecet dengan antena), thorax (dada), dan abdomen (perut). Pada thorax terdapat 3 segmen dan setiap segmen memiliki sepasang kaki  Umumnya bersayap yg terdapat pada thorax  Bernafas dengan trakhea  Habitat di darat dan air tawar  Memiliki 3 pasang mulut ( Mandibula, maksila, dan labia) mulut beragam tergantung cara makan, seperti mengisap, menggigit, mengunyah, bahkan memarut makanan  Umumnya mengalami metamorfosis
  • 58. KLASIFIKASI 1. Sub kelas Apterygota  Tidak bersayap, tidak mengalami metamorfosis, ukuran tubuh kecil  Contoh : Lepisma saccharima (kutu busuk) dari ordo Thysanura 2. Sub kelasPterigota a. Ordo Isoptera  Sayap 2 pasang, tipis, ukurannya sama  Mulut tipe menggigit  Metamorfosis tidak sempurna  Contoh : Capung, rayap
  • 59. b. Ordo Neuroptera  Sayap 2 pasang, tipis seperti selaput dan berpembuluh, ukuran sama  Mulut tipe menggigit  Metamorfosis sempurna  Contoh : Myrmeleon frontalis (capung jarum) c. Ordo Orthoptera  Sayap 2 pasang, sayap depan lurus dan tebal, sayap belakang tipis, pada saat diam sayap belakang tertutup sayap depan  Metamorfosis tidak sempurna  Mulut tipe menggigit  Contoh : jangkrik, belalang
  • 60. d. Ordo Hemiptera  Sayap 2 pasang, sepasang tebal sepasang tipis  Mulut tipe menusuk dan mengisap  Metamorfosis tidak sempurna  Contoh : kutu busuk, walang sangit e. Ordo Coleoptera  Sayap depan tebal dan keras, sayap belakang tipis  Mulut tipe menggigit  Metamorfosis sempurna  Contoh : kumbang kelapa
  • 61. f. Ordo Hymenoptera  Sayap depan lebih besar dari sayap belakang, kedua sayapnyan tipis seperti selaput  Metamorfosis sempurna  Mulut tipe menggigit, mengisap, dan menjilat  Contoh : lebah dan semut g. Ordo Diptera  Bersayap 2, tipis, sayap belakang menyusust tinggal dalam bentuk bulatan-bulatan kecil yg disebut Halter  Metamorfosis sempurna  Mulut tipe menggigit, menususk dan mengisap  Contoh : nyamuk dan lalat
  • 62. h. Ordo Siphonoptera  Tidak bersayap  Mulut tipe menusuk dan mengisap  Metamorfosis sempurna  Contoh : kutu pada anjing, kucing, dan tikus i. Ordo Lepidoptera  Memiliki 2 pasang sayap yg tipis yg ditutupi oleh sisik halus dengan warna yg beraneka ragam  Metamorfosis sempurna  Mulut tipe mengisap  Contoh : kupu-kupu
  • 63. METAMORFOSIS  Perubahan bentuk tubuh menuju kepada kedewasaan  Metamorfosis sempurna, Telur→larva→pupa→imago (dewasa)  Metamorfosis tidak sempurna, Telur→nimfa (hewan muda)→ imago (hewan dewasa)