2. Ciri Umum Plathyhelmintes
Memiliki ukuran tubuh beragam, mikroskopis
hingga 20 m
Tubuh berbentuk simetri bolateral pipih yang
paling sederhana
Merupakan hewan Aselomata
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring,
dan usus (tanpa anus)
Tidak memiliki sistem Peredaran darah,
sisitem respirasi dan ekskresi
3. Memiliki sistem saraf tangga tali
Merupakan jenis hewan Hermaforodit, alat
reproduksi terdapat pada bagian ventral
tubuh
Hidup secara bebas maupun parasit
8. Trematoda (cacing isap)
• Trematoda termasuk dalam filum Platyhelminthes
• Morfologi umum :
– Pipih seperti daun , tidak bersegmen
– Tidak mempunyai rongga badan
– Mempunyai 2 batil isap : mulut dan perut.
– Mempunyai saluran pencernaan yang menye-
rupai huruf Y terbalik dan buntu.
– Hermafrodit, kecuali Schistosoma.
9. Daur hidup:
• Hospes definitif : hewan dan manusia
• Menurut habitat cacing dewasa, dibagi
dalam:
1. Trematoda hati (liver flukes) :
– Clonorchis sinensis
– Opisthorchis felineus
– Opisthorchis viverrini
– Fasciola
12. • Telur
– Diletakkan dalam saluran hati, rongga usus, paru,
p. darah atau jaringan tempat hidup.
– Dikeluarkan bersama tinja, urin atau sputum.
– Umumnya berisi sel telur dan bbrp spesies berisi
mirasidium (M).
– Menetas dalam air atau menetas setelah ditelan
oleh keong (hospes perantara)
16. Patologi dan gejala klinis
• Tergantung :
– Lokalisasi cacing dalam tubuh hospes
– Rangsangan setempat
– Zat toksin yang dikeluarkan oleh cacing
17. Diagnosis
• Menemukan telur dalam tinja, urin, sputum
atau dalam jaringan biopsi
• Reaksi serologi
PENGOBATAN
• Prazikuantel (biltricide, Distocide)
18. TREMATODA PARU
Paragonimus westermani
• Hospes : Manusia dan binatang spt. kucing,
luak, harimau, anjing, serigala dll.
• Penyebaran geografik : Timur jauh, Asia
Tenggara.
Di Indonesia :- bin.autotokhton
- ma. impor.
19. Morfologi dan daur hidup
• Habitat : saluran pernapasan (paru-paru)
• Cacing dewasa :
– Seperti biji kopi, biasanya berpasangan
– Warna coklat tua
– Ukuran 8-12 x 4-6 mm
• Telur :
– Lonjong dgn operkulum agak tertekan ke dlm.
– Ukuran 80-118 μ
– Matang dlm air dlm wkt 16 hari.
25. Hospes Perantara
• Hospes perantara I : keong air dari jenis
– Melania sp.,
– Semisulcospira, dan
– Thiara sp.
– Perkembangan dalam HP 1 : M-S-R1-R2-Sk
• Hospes Perantara II: ketam air tawar
– Potamon sp.
– Eriocheir sp.
– Cambarus virilis
28. • Cara infeksi : makan ketam/udang mentah
atau kurang masak yang mengandung
metaserkaria.
• Eksistasi terjadi di usus halus menembus
dinding usus masuk rongga abdomen
cacing muda menembus diafragma
menjadi cacing dewasa di paru-paru dalam
8-12 minggu.
29. Patologi dan Gejala Klinik
• Cacing muda tidak menimbulkan gejala klinis
• Cacing dewasa membentuk kista di paru-paru.
Di dalam kista cacing terdapat dalam bentuk
diploid (berpasangan) maupun triploid
• Gejala : batuk dengan sputum bergaris
merah (endemic hemoptysis) disertai nyeri
pleura dan sesak napas(dyspnea).
30. • Cacing dewasa dapat bermigrasi ke alat-alat
lain dan menimbulkan abses pada alat
tersebut (hati, limpa, otak, otot, dinding
usus).
• Di otak dapat menimbulkan gejala epilepsi
tipe Jackson
31.
32. Diagnosis
• Menemukan telur dalam sputum, juga telur
dalam tinja.
• Tes serologis : ELISA dan Western blot
PENGOBATAN
• Praziquantel
• Bitionol.
• Triclabendazol
34. Cestoda (cacing pita)
Ciri-ciri umum:
a. Cacing dewasa hidup di saluran usus dan larva di jaringan
vertebrata & invertebrata.
b. Bentuk badan pipih dorsoventral, memanjang seperti pita,
bersegmen (proglotid >>> dewasa (berisi reproduksi & )
c. Tidak mempunyai alat cerna
d. Tubuh skolek (ujung bagian anterior yang berubah menjadi alat
pelekat >>> kait-kait & alat isap) , leher dan strobila.
e. Hermafrodit
f. Reproduksi :
• Ovipar
• Kadang-kadang berbiak dalam bentuk larva
g. Infeksi umumnya oleh larva dalam kista.
35. Sifat-sifat Umum :
• Badan cacing dewasa terdiri dari:
1. Skolek (kepala >>> alat utk melekat, dilengkapi dengan batil
isap/lekuk isap).
2. Leher (tempat pertumbuhan badan).
3. Strobila (badan yang terdiri dari segmen-segmen (proglotid).
• Sistem reproduksi: Hermaprodit
• Telur dilepaskan bersama proglotid/tersendiri melalui lubang
uterus)
• Embrio di dlm telur (onkosfer >> embrio heksakan)
36. • Ordo Proteocephalide
Cacing pita kecil, scolex denagan 4 alat penghisap, vitellaria sebagai pita
samping, parasit pada ikan, amphibi, dan reptil.
• Ordo Tetraphyllidea
Cacing pita berukuran sedang,scolex dengan 4 bothridia, vitterallia di
bagian samping, parasit pada ikan elasmobranch, calliobothrium
certicillatum terjadi dikatup spiral pada mulut anjing laut.
• Ordo Pseudophyllidea
Cacing pita yang kecil atau besar, sclexnya punya dua pothria, pitelaria
sebagai polikel yang tersebar pada pori uterine yang terbuka di
permukaan, parasit pada ikan, burung dan mamalia,. Kebanyakan ada
pada manusia khususnya pada wanitapada bothriocephalus latus yang
mempunyai dua inang intermediet, pada copepod daikan air tawar.
Panjangnya dapat mencapai 20 kaki dan usianya lebihdari 20thdan dapat
juga menjadi penyebab symptoom seperti anemia pada laki-laki
37. • Ordo Trypanorhynchydea
Scolexnya terdiri dari 2 atau 4 bothria dan 4 rectractile, proboscides
berduri dan tubuhnya memanjang. Pori alat kelaminnya terletak
dipinggir. Ketika dalam keadaan larva merupakan parasit pada ikan
teleoste dan setelah dewasa menjadi parasit pada ikan
elasmobranch
• Ordo Caryphylidea
Bentuknya tidak bersegmen, parasit pada pisces dan oligocaetae,
berkembang dengan reproduksi seksual, procercoid saat larva dan
hanya memiliki beberapa spesies.
• Ordo Lecanicephalidea
Variabel scolex pada bagian anterior dan posterior dilegkapi oleh 4
alat penghisap, parasit pada ikan elasmobranch.
• Ordo Disculieptidea
Hanya satu species yang dikenal dari ikan elasmobranch, scolex
hanya satu dan tersebar dibagian anterior, siklus hidupnya belum
diketahui.
38. • Ordo Apollidea
Variabel scolex, biasanya besar dengan 4 sucker, tidak bersegmen
dan parasitkecil pada angsa dan bebek
• Ordo Nippotaeniidea
Scolexnya memiliki 1 sucker dibagian anterior, punya beberapa
proglotid dan parasit pada ikan di jepang dan rusia
• Ordo cycophyllidea
Scolrxnya mempunyai 4 alat penghisap dan juga dilengkapi oleh
rostellum, tidak ada pori uterin, vitellarianya ada di posterior
sedangkan ovarinya ada di lateral. Proglotidnya pecah dari srtobila
ketika ia hampir mati, telurnya tidak operculate dan ochospernya
tidak bersilia terdapat pada taenidae. Contohnya adalah taenia
solium yang merupakan parasit pada manusia.
• Ordo Spatheathridea
Variabel scolex tidak punya proglotid eksternal dan parasit pada
ikan yang hendak bertelur dan ikan laut.
39. Kelas Ordo Famili Genus Spesies
Cestoda Pseudophylidea Diphylobothriidae Diphylobothrium D. latum
D. mansoni/
Spirometra
mansoni
(Diphylobothrium
binatang
Cyclophyli
idea
Taeniidae Taenia T. saginata
T. solium
Echinococcus E. granulosus
E. multilocularis
Multiceps M. multiceps
Hymenolepididae Hymenolepis H. nana
H. diminuta
Dilepididae Diphylidium D. caninum
Phylum : Plathyhelminthes