SlideShare a Scribd company logo
1 of 228
Download to read offline
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA
MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V DI MIN 09 ACEH TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Oleh
SOGA BILIYAN JAYA
NIM : 150209067
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2019 M/ 1440 H
ii
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA
MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V MIN 09 ACEH TIMUR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK)
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh
Sebagai Beban Studi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
dalam Ilmu Pendidikan Islam
Oleh
SOGA BILIYAN JAYA
NIM. 150209067
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Disetujui oleh:
Pembimbing I,
Wati Oviana, S. Pd. I., M. Pd.
NIP.198110182007102003
Pembimbing II,
Fanny Fajria, M. Pd.
iii
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA
MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V MIN 09 ACEH TIMUR
SKRIPSI
Telah Diuji oleh Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry dan Dinyatakan Lulus
serta Diterima sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana (S-1)
dalam Ilmu Pendidikan Islam
Pada Hari/Tanggal
Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry
Darussalam Banda Aceh
Dr. Muslim Razali, S. H. M. Ag.
NIP. 195903091989031001
Senin,
22 juli 2019
19 Dzulqa‟idah 1440 H
Ketua,
Wati Oviana, S. Pd. I., M. Pd.
NIP. 198110182007102003
Sekretaris,
Salfayana Putri Arita, M. Pd.
Penguji I,
Fanny Fajria, M. Pd.
Penguji II,
Mainisa, M. Pd.
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH/SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Soga Biliyan Jaya
NIM : 150 209 067
Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi : Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap Peningkatan
Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V
MIN 09 Aceh Timur
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunkan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan;
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain;
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya;
4. Tidak memanipulasi dan memalsukan data;
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.
Bila di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan dan ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-
Raniry Banda Aceh.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan dari
pihak manapun.
Banda Aceh,
Yang Menyatakan
( Soga Biliyan Jaya )
NIM. 150 209 067
v
ABSTRAK
Nama
NIM
Fakultas/Prodi
Judul
Jadwal Sidang
Tebal Skripsi
Pembimbing I
Pembimbing II
Kata Kunci
: Soga Biliyan Jaya
: 15209067
: Tarbiyah dan Keguruan/Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
: Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap
Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA di Kelas V MIN 9 Aceh Timur
: 22 Juni 2019
: 209 Lembar
: Wati Oviana, S.Pd.I., M.Pd.
: Fanny Fajria, M.Pd
: Pendekatan Keterampilan Proses, Keterampilan Proses Sains,
dan Pembelajaran IPA
Proses belajar mengajar di MIN 09 Aceh Timur umumnya proses pembelajaran yang
dilakukan guru kurang dalam mendukung perkembangan siswa secara utuh yaitu kognitif,
afektif, dan Psikomotor. Proses pembelajaran lebih ditekankan pada perkembangan kognitif
siswa, sehingga perkembangan psikomotor siswa kurang terasah. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui aktivitas guru melalui penerapan pendekatan keterampilan proses pada
mata pelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur, untuk mengetahui aktivitas siswa
melalui penerapan pendekatan keterampilan proses pada mata pelajaran IPA di kelas V MIN
09 Aceh Timur dan untuk mengetahui peningkatan keterampilanan proses sains siswa melalui
penerapan pendekatan keterampilan proses pada mata pelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh
Timur. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik dan intrumen
penelitian ini yaitu lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa dan soal
tes keterampilan proses sains siswa. Analisis data pada penelitian mengunakan rumus
deskriptif persentase. Berdasarkan hasil analisis penelitian diperoleh bahwa aktivitas guru
dalam mengolah pembelajaran pada siklus I adalah 80% dan pada siklus II memperoleh
92%, Sedangkan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran siklus I memperoleh 77% dan
siklus II sebanyak 92%. Hasil tes KPS siswa pada siklus I memperoleh 54,77% dan siklus II
memperoleh persentase 92,68%. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpullkan bahwa
penerapan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatan keterampilan proses sains
siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehazirat Allah SWT yang telah banyak
memberikan karunia-Nya berupa kekuatan, kesatuan, serta kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi sebagai mana mestinya. Selanjutnya
selawat beserta salam penulis sampaikan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW
yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan kepada alam yang penuh
dengan ilmu pengetahuan.
Alhamdulillah dengan petunjuk dan hidayah-Nya penulis telah selesai
menyusun skripsi yang sangat sederhana ini guna memenuhi dan melengkapi syarat-
syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh dengan judul
“Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap Peningkatan
Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran IPA di Kelas V MIN 09
Aceh Timur”
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terwujud tanpa bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Teristimewa kepada Ayahanda Siardi, Ibunda Emi Sari dan adik-adik
saya Sena Aditya Wijaksana dan Alya Qornea Kasih, serta seluruh
keluarga karena berkat pengorbanan, dukungan, dorongan dan kasih
vii
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini.
2. Bapak Dr. Muslim Razali, S. H., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Ar-Raniry.
3. Ibu Wati Oviana, S. Pd. I., M. Pd. selaku Penasehat Akademik dan
pembimbing pertama dan Ibu Fanny Fajria, M. Pd selaku pembimbing
kedua yang telah senantiasa ikhlas dan bersungguh-sungguh dalam
memotivasi dan membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
4. Bapak Irwandi, M.A. sebagai Ketua Prodi dan Ibu Wati Oviana, S. Pd. I.,
M. Pd. sebagai Wakil Prodi serta seluruh staf Prodi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar- Raniry
yang selalu membantu kelancaran administrasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik.
5. Bapak dan Ibu Dosen, Para Asisten, karyawan – karyawan dan semua
bagian Akademik Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar – Raniry yang
telah membantu penulisan selama ini.
6. Bapak Jailani, S. Ag. sebagai Kepala MIN 09 Aceh Timur, Staf dan
Dewan guru beserta siswa dan siswi yang telah memberikan kesempatan
meneliti dan membantu penulis dalam pengumpulan data penelitian ini.
viii
7. Terspesial kepada Bapak Mawardi, M. Pd. selaku Dosen The Best Of
PGMI yang telah memberikan masukan, bimbingan, saran dan nasehatnya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir tepat waktu.
8. Teristimewa kepada Agus Setiawan, Ismuhul Fadhil Azzam, Aqsanul
Harivah, Zikraul Husna, Putri Nur Alifah, Desi Ratna Juwita, Refina
Auliyanti, Dibrina Rauseki Ginting, Lidya, Mona Radshan Zana, Siti
Sarah, Siharmin, Harisnan, Rizki Furqan, Muhammad Noza (STAIN
Teungku Dirundeng Meulaboh), Risa Susilawati (UIN Sunan Gunung Jati
Bandung), Wan Azizah (UIN Alauddin Makasar), Muhammad Fikri
(IAIN Kudus) yang telah banyak memberikan support, spirit dan
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan letting PGMI‟15 dan Generation Of SMA
Bunga Bangsa Angkatan 15 yang telah banyak memberi suport dan
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Segala usaha telah dilakukan untuk menyelesaikan skripsi ini, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk meningkatkan
mutu tulisan di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat
memberi arti dan manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Akhirul kalam semoga Allah SWT selalu memberi rahmat dan karuni-nya kepada kita
semua. Amin Ya Rabbal‟alamin. Banda Aceh, 22 Juli 2019
Penulis,
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL JUDUL ..................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG.......................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIHAN ..............................................................iv
ABSTRAK ..................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR................................................................................................vi
DAFTAR ISI...............................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................xi
DAFTAR TABEL......................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................7
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................................7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................................8
E. Definisi Operasional..........................................................................................9
F. Penelitian yang Relevan..................................................................................13
BAB II LANDASAN TEORITIS.............................................................................16
A. Hakikat Pendekatan Keterampilan Proses .......................................................16
1. Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses..............................................18
2. Aspek-Aspek Pendekatan Keterampilan Proses ........................................21
3. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Keterampilan Proses ...................29
B. Keterampilan Proses Sains ..............................................................................33
C. Indikator Keterampilan Proses Sains...............................................................34
D. Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran IPA MI/SD............................40
E. Materi IPA dalam Pembelajaran Tematik Kelas V MI/SD..............................43
1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam MI/SD....................................................43
2. Pengertian IPA...........................................................................................46
3. Pembelajaran IPA dalam Tematik Kelas V MIN/SD .................................48
4. Zat Tunggal Dan Campuran.......................................................................49
5. Klasifikasi Materi.......................................................................................51
x
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...............................................................55
A. Rancangan Penelitian......................................................................................55
B. Lokasi Penelitian.............................................................................................61
C. Subjek Penelitian.............................................................................................61
D. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................................61
E. Instrumen Pengumpulan Data .........................................................................63
F. Teknik Analisis Data.......................................................................................64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................................68
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...............................................................................68
1. Siklus I.......................................................................................................69
2. Siklus II....................................................................................................100
B. Pembahasan dan Analisis Data Penelitian .....................................................131
BAB V PENUTUP...................................................................................................146
A. Kesimpulan ...................................................................................................146
B. Saran .............................................................................................................148
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................149
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Pembagian Materi ........................................................................50
Gambar 2.2 Bagan Klarifikasi Materi.........................................................................51
Gambar 2.4 Air Mineral Merupakan Zat Tunggal......................................................52
Gambar 2.5 Sirup Merupakan Zat Campuran Homogen (Larutan) ............................53
Gambar 2.6 Secangkir Kopi Merupakan Zat Campuran Heterogen...........................54
Gambar 4.4 Persentase Aktivitas Guru .....................................................................135
Gambar 4.5 Persentase Aktivitas Siswa....................................................................135
Gambar 4.6 Persentase Keterampilan Proses Sains Siswa........................................138
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Aspek-aspek Pendekatan Keterampilan Proses .....................................26
Tabel 2.2 : Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Keterampilan Proses ..............29
Tabel 2.3 : Aspek-aspek Keterampilan Proses Sains...............................................34
Tabel 2.4 : KD dan Indikator Subtema Benda Tunggal Dan Campuran PB 1.........46
Tabel 2.5 : KD dan Indikator Pembelajaran 3..........................................................46
Tabel 3.1 : Krietria Penilaian Aktivitas Guru ..........................................................63
Tabel 3.2 : Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa..........................................................64
Tabel 3.3 : Kriteria Penilaian Tes Keterampilan Proses Sains Siswa......................65
Tabel 4.1 : Jadwal Penelitian MIN 09 Aceh Timur .................................................66
Tabel 4.2 : Hasil Penelitian Aktivitas Guru Dalam mengolah PMB Siklus I..........73
Tabel 4.3 : Hasil Penelitian Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I............77
Tabel 4.4 : Hasil KPS Siswa Indikator 1 Mengamati Silkus I.................................80
Tabel 4.5 : Hasil KPS Siswa Indikator 2 Mengajukan Hipotesis Silkus I...............81
Tabel 4.6 : Hasil KPS Siswa Indikator 3 Menafsirkan Silkus I...............................82
Tabel 4.7 : Hasil KPS Siswa Indikator 5 Merencanakan Percobaan Silkus I..........85
Tabel 4.8 : Hasil KPS Siswa Indikator 6 Melakukan Percobaan Silkus I................86
Tabel 4.9 : Hasil KPS Siswa Indikator 7 Menarik Kesimpulan Silkus I .................87
Tabel 4.10 : Hasil KPS Siswa Indikator 8 Mengkomunikasikan Silkus I .................88
Tabel 4.11 : Nilai Rata-rata KPS Siswa Perindikator Siklus I...................................90
Tabel 4.12 : Hasil Temuan dan Revisi Proses Pembelajaran Siklus I .......................93
Tabel 4.13 : Hasil Penelitian Aktivitas Guru Siklus II.............................................104
Tabel 4.14 : Hasil Penelitian Aktivitas Siswa Siklus II ...........................................108
Tabel 4.15 : Hasil KPS Siswa Indikator 1 Mengamati Silkus II..............................111
Tabel 4.16 : Hasil KPS Siswa Indikator 2 Mengajukan Hipotesis Silkus II............112
Tabel 4.17 : Hasil KPS Siswa Indikator 3 Menafsirkan Silkus II............................113
Tabel 4.18 : Hasil KPS Siswa Indikator 5 Merencanakan Percobaan Silkus II.......116
Tabel 4.19 : Hasil KPS Siswa Indikator 6 Melakukan Percobaan Silkus II ............117
Tabel 4.20 : Hasil KPS Siswa Indikator 7 Menarik Kesimpulan Silkus II..............118
Tabel 4.21 : Hasil KPS Siswa Indikator 8 Mengkomunikasikan Silkus II ..............119
Tabel 4.22 : Deskripsi Skor Rata-rata KPS Siswa Perindikator Siklus II................121
Tabel 4.23 : Hasil Temuan dan Revisi Selama Proses Pembelajaran Siklus II .......123
Tabel 4.24 : Persentase Keterampilan Proses Sains Siklus I dan Siklus II...............126
Tabel 4.25 : Deskripsi Perolehan Skor Aktivitas Guru............................................131
Tabel 4.26 : Deskripsi Perolehan Skor Aktivitas Siswa ..........................................135
Tabel 4.27 : Deskripsi Perolehan Keterampilan Proses Sains Siswa.......................138
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Keterangan Bimbingan Skripsi ................................................26
Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian dari Dekan............................................26
Lampiran 3 : Surat Keterangan Penelitian dari MIN 09 Aceh Timur.....................26
Lampiran 4 : RPP Siklus I dan Siklus II .................................................................26
Lampiran 5 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Siklus I dan Siklus II ............26
Lampiran 6 : Soal Tes Keterampilan Proses Sains Siswa.......................................26
Lampiran 7 : Lembar Obervasi Guru dan Siswa.....................................................26
Lampiran 8 : Foto Penelitian...................................................................................26
Lampiran 9 : Daftar Riwayat Hidup Peneliti ..........................................................26
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha dasar dan terencana untuk mengembangkan
potensi diri manusia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.1
Menurut Salahuddin, pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan
segenap dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu dan membimbing
siswa untuk mengembangkan segala potensinya sehingga mencapai kulaitas diri yang
lebih baik.2
Pengetian di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan merupakan usaha dan
upaya pendidik yang bekerja secara interaktif dengan siswa untuk meningkatkan dan
mengembangkan serta memajukan kecerdasan dan keterampilan pada diri siswa.
Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia, seperti yang tercamtum dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasiona No. 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 disebutkan bahwa, Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman
1
Dwi Siswoyo, dkk. Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Pres, 2007), hlm. 15
2
Anas Salahuddin, Filsafat Pendidikan, (Cet. 10. Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 19
2
dan berwatak kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklah mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.3
Berdasarkan undang-undang di atas dapat disimpulkan beberapa hal,
Pertama, pendidikan adalah usaha sadar yang terencana. Kedua, proses pendidikan
diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Ketiga,
suasana belajar dan pembelajaran itu diarahkan pada pengembangkan potensi diri
siswa. Keempat, akhir dari proses pendidikan adalah kognitif, afektif, dan
psikomotor. Ketiga indikator inilah yang menjadi sasaran akhir tujuan pendidikan
yang harus diupayakan.
Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada
tingkat dasar dan diharapkan akan mampu mengembangkan keseimbangan antara
pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama
dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik dalam diri siswa.4
Hal tersebut
senada dengan Suhandi Astuti (dalam Dina Indriyani) menjelaskan bahwa
pengembangan kurikulum 2013 pada proses pembelajaran, bukan hanya sebagai
pemberi ilmu pengetahuan saja tetapi guru juga bertugas untuk memberikan
3
Departemen Agama Republik Indonesia, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintahan RI
Tentang Pendidikan, ( Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI. 2006),
hlm 08-09.
4
Yuna Mumpuni Rahayu, Pengaruh Perubahan Kurikulum 2013 Terhadap Perkembangan
Peserta Didik (Jurnal Logika, Vol XVIII, No 3, 2016), hlm. 24. Diakses pada tanggal 27 Juni 2019
dari situs: http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/logika/article/viewFile/216/139.
3
katerampilan dan merubah perilaku siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya.5
Pembahasan di atas dapat disadari bahwa sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013,
guru perlu mengadakan perbaikan atau perubahan dalam proses pendidikan, sehingga
guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja melainkan perubahan sikap dan
keterampilan juga harus dikembangkan dalam diri siswa. Maka dari itu, dalam
kurikulum 2013 siswa dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan, salah satu
keterampilan yang harus dimiliki siswa adalah keterampilan proses sains.
Selaras dengan pendapat yang telah dijelaskan di atas, salah satu hakikat IPA
yang berhubungan dengan kegiatan tersebut adalah IPA sebagai proses yang artinya
pembelajaran IPA tidak hanya berfokus pada hasil belajar saja tetapi memberi
perhatian lebih juga terhadap proses-proses kegiatan pembelajaran yang sedang
berlangsung.6
Senada dengan penjelasan diatas, pasal 2 Permendikbud Nomor 103
tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah disebutkan
bahwa pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilaksanakan berbasis aktivitas dengan
karakteristik, interaktif dan ispriratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi
5
Dina Indriyani, dkk, Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Melalui Model Inkuiri
Berbantuan Media Konkret Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 05 Tahun Pelajaran
2018/2019, (Jurnal Basicedu, Volume 3 No 1, 2019), hlm.28. Diakses pada tanggal 27 Juni 2019 dari
situs: https://www.neliti.com/journals/jurnal-basicedu.
6
Siti Nur Azizah Puji Ayu Lestari, dkk, Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
Pada Materi Sifatsifat Cahaya Melalui Pembelajaran Inkuiri, (Jurnal Pena Ilmiah, Volume 2 No 1,
Sumedang: UPI Kampus Sumedang, 2017), hlm. 622. Diakses pada tanggal 27 Juni 2019 dari situs:
http://ejournal.upi.edu/index.php/penailmiah/article/download/10051/6243.
4
siswa untuk berpartisipasi aktif, kontekstual dan kolaboratif.7
Pasal di atas
menjelaskan bahwa, pembelajaran di kelas harus menekankan pada keaktifan,
inovatif, berpikir kritis dan student center, serta suasana pembelajaran yang
menyenangkan. Sehingga, siswa termotivasi dalam proses pembelajaran dan dapat
mendorong siswa untuk selalu mengembangkan cakrawala ilmu pengetahuan
mereka dan menerapkanya dalam kehidupan, sehingga mereka menjadi manusia
yang kreatif. Proses pembelajaran IPA diperlukan suatu pembaharuan yang merujuk
terhadap pendekatan pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan berpikir kritis. Sesuai
yang disarankan dalam undang-undang dan kurikulum 2013, salah satu pendekatan
yang dapat diterapkan guru pada proses pembelajaran IPA adalah ”Pendekatan
Keterampilan Proses”.
Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada proses belajar, berfikir kritis dan kreativitas siswa dalam
memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta menerapkannya dalam
kehiduapn sehari-hari.8
Djamarah menyatakan, keterampilan proses bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan siswa, menyadari, memahami dan menguasai rangkaian
bentuk kegiatan yang berhubungan dengan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
Rangkaian bentuk kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan mengamati,
7
Suryadharma dkk, Panduan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar
Sekolah Menengah Pertama, (Cet. 03. Kemdikbud: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan
Menengah. 2017), hlm 01.
8
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Cet., 12. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2013),
hlm. 99.
5
menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, merencanakan dan menerapkan
penelitian, dan mengkomunikasikan.9
Berdasarkan uraian di atas, semakin jelas bahwa proses pembelajaran yang
bersifat penemuan dalam hal ini yang dimaksud peneliti pendekatan keterampilan
proses pada kegiatan IPA dapat dikembangkan bersamaan dengan mengembangkan
aspek keterampilan proses sains. Hal tersebut menegaskan bahwa pembelajaran IPA
di SD/MI lebih baik dilakukan melalui kegiatan pengalaman langsung siswa ketika
berinteraksi dengan sumber belajarnya. Sehingga siswa dapat menemukan fakta-
fakta, membangun konsep, teori dan sikap ilmiah yang akhirnya dapat berpengaruh
positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan. Pembelajaran
IPA tidak hanya mengutamakan hasil saja, tetapi proses untuk mendapatkan konsep
tersebut juga sangat penting dalam membangun gagasan baru sewaktu siswa
berinteraksi dengan gejala-gejala alam. Ketarampilan proses perlu dikembangkan
melalui pengalaman-pengalaman langsung siswa sehingga dapat lebih menghayati
proses atau kegiatan yang sedang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di kelas V MIN 09 Aceh
Timur khususnya pada mata pelajaran IPA, terlihat selama proses pembelajaran
berlangsung hanya satu arah bersifat teacher centered. Guru cenderung hanya
menyampaikan materi-materi, guru kurang dalam mengembangkan keterampian
proses siswa akibatnya potensi diri pada siswa kurang terasah, tidak hanya itu saja
kurangnya dalam memanfatan media sebagai sarana dalam proses pembelajaran
9
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik, ( Jakarta : Rineka Cipta. 2005), hlm 88.
6
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa permasalahan yang dihadapi
guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPA di sekolah, yaitu guru jarang
mengajak siswa untuk melakukan percobaan sehingga siswa kurang terampil dalam
mengasilkan suatu produk IPA, motivasi belajar siswa kurang, siswa kurang aktif
dalam proses belajar mengajar dan siswa dituntut untuk menghafalkan konsep atau
teori sehingga siswa sulit memahami konsep-konsep IPA. Proses pembelajaran di
kelas terkesan kurang inovatif, kreatif, bermakna dan student center, sehingga siswa
kurang memahami apa yang dipelajari dan dijelaksan oleh guru, tentu hal ini akan
berdampak pada tidak meningkatkan keterampilan proses siswa baik itu koqnitif,
afektif, dan psikomotor.10
Proses pembelajaran IPA di MIN 09 Aceh Timur khususnya kelas V perlu
diadakan inovasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan/metode/model yang
tepat, untuk itu perlu dikembangkan suatu model atau pendekatan pembelajaran IPA
yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan
dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan guru hanya sebagai
pembimbing untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan
keterampilan proses merupakan salah satu upaya untuk meningkatan keterampilan
proses sains siswa dalam menemukan dan mengembangkan fakta dan konsep IPA,
serta menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan proses, sikap siswa agar
menjadi manusia yang produktif dan kreatif.
10
Hasil Obesrvasi, Proses Pembelajaran IPA di kelas V Min 09 Aceh Timur, (Tanggal 07
Maret 2019. Pukul 08:00 sd 12:30)
7
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik ingin melakukan
penelitian lebih lanjut dengan judul “Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses
Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran
IPA di Kelas V MIN 09 Aceh Timur”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan
masalahnya adalah:
1. Bagaimanakah aktivitas guru melalui penerapan pendekatan keterampilan
proses pada pembelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur?
2. Bagaimanakah aktivitas siswa melalui penerapan pendekatan keterampilan
proses pada pembelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur?
3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan proses sains siswa melalui
penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA di kelas V
MIN 09 Aceh Timur?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui aktivitas guru melalui penerapan pendekatan keterampilan
proses pada pembelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur.
2. Untuk mengetahui aktivitas siswa melalui penerapan pendekatan keterampilan
proses pada pembelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur.
8
3. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains siswa melalui
penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA di kelas V
MIN 09 Aceh Timur.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan peneliatian di atas maka hasil penelitian ini diharapakan
berguna:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, diharapakan dapat memberikan kontribusi besar dalam
perkembangan pendidikan di Aceh terutama kepada pendidik, pembaca,
mahasiswa dan peneliti sendiri mengenai penerapan pendekatan keterampilan
proses terhadap peningkatan keterampilan proses siswa pada pembelajaran IPA
kelas V MIN 09 Aceh Timur.
2. Manfaat Praktis
a. Bagu guru, melalui penelitian ini diharapkan dapat mengenal lebih
dekat tentang pemanfaatan lingkungan sekolah dan menjadikannya
sebagai bahan pertimbangan dalam menjalankan aktivitas proses
pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan
proses siswa.
b. Bagi siswa, supaya lebih termotivasi untuk mempelajari tematik
dalam upaya meningkatkan keterampilan proses dalam memahami
9
materi pembelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan keterampilan
proses sains siswa.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan
argumen/pemikiran kepada pihak pengelolaan sekolah, sebagai
bentuk kreatifitas ada inovasi pembelajaran yang mendukung sistem
pembelajaran yang sudah ada.
d. Bagi peneliti, untuk memambah khasana ilmu pengetahuan dan
pengalaman dalam melakukan penelitan, serta dapat memberikan
informasi tentang pemanfaatan lingkungan sekolah dengan
pendekatan keterampilan proses dalam meningkatkan keterampilan
proses siswa pada pembelajaran IPA dan sebagai upaya
meningkatkan kualitas profesi pendidik.
E. Definisi Operasional
Menghindari kesalahan dalam memahami skripsi ini, terlebih dahulu peneliti
akan menjalaskan beberapa istilah yang terdapat dalam karya tulis ini yaitu:
1. Pendekatan Keterampilan Proses
Kamus Bahasa Indonesia, penerapan adalah pemasangan, pengenalan
atau perihal mempratekkan sesuatu hal dengan aturannya.11
Penerapan yang di
maksud penulis dalam skripsi ini adalah cara guru IPA dalam memperkenalkan
materi-materi IPA kepada siswa dengan pendekatan keterampilan proses,
11
WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 2006),
hlm. 1258
10
sedangkan pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan yang mengarahkan
siswa untuk menemukan dan mengembangkan fakta dan konsep pengetahuan
dengan memerlukan suatu keterampilan yaitu mengamati, membuat hipotesis,
meramalkan, melakukan eksperimen/percobaan, menafsirkan data, meyimpulkan
dan mengkomunikasikan, sehingga akan menumbuhkan dan mengembangkan
sikap dan nilai yang dituntut. Keterampilan-keterampilan tersebut dapat digunakan
untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang kemudian disebut
keterampilan proses.12
Berdasarkan penjelasan diatas bahwa, pembelajaran dengan pendekatan
keterampilan proses merupakan pembelajaran yang menyajikan pembelajaran melalui
kegiatan percobaan dengan melakukan sendiri dan membuktikan secara mandiri
pertanyaan dan hipotesis yang telah dibuat. Pendekatan keterampilan proses
merupakan salah satu pendekatan yang tepat digunakan dalam pembelajaran IPA,
selain siswa dapat menemukan sendiri konsep yang telah dipelajari dan juga
pembelajaran yang dialami siswa akan lebih bermakna.
2. Keterampilan Proses Sains
Menurut Nuryani Rustaman dan Adrian (dalam Ali Nugraha)
keterampilan proses sains adalah semua keterampilan yang diperlukan untuk
memperoleh, mengembangkan, serta menerapkan konsep, prinsip, hukum, dan
teori sains, baik berupa keterampilan mental, keterampilan fisik (manual),
12
Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Gramedia. 1989), hlm. 18
11
maupun keterampilan sosial.13
Keterampilan proses sains dipilih dengan tujuan
agar siswa yang telah mengikuti pembelajaran IPA dapat memiliki keterampilan-
keterampilan yang berhubungan dengan IPA dan dapat diaplikasikan pada
kehidupan sehari-hari. Pendapat tersebut didukung oleh Sujana (dalam Siti Nur
Azizah) bahwa proses belajar IPA atau sains harus diarahkan agar siswa mau
mengerjakan sesuatu bukan hanya memahami sesuatu.14
Berdasarkan pendapat
tersebut terbukti bahwa pembelajaran IPA tidak hanya pembelajaran yang
menuntut siswa untuk hafal materi saja tetapi pembelajaran IPA mengharapkan
siswa yang ahli dalam berbagai keterampilan. Keterampilan proses sains
merupakan aspek yang diamati peningkatannya selama kegiatan penelitian
berlangsung. Peneliti melakukan beberapa kegiatan yang diupayakan untuk dapat
meningkatkan keterampilan proses sains setiap siswa, kegiatan tersebut
diantaranya yaitu membimbing siswa dalam melakukan pengamatan,
membimbing siswa dalam melakukan kegiatan menafsirkan dan mengklarifikasi,
membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis dan merencanakan percobaan
hingga melakukan percobaan, dan yang selanjutnya membimbing siswa dalam
menarik dan mengkomunikasikan hasil percobaan.
13
Fitri Arumsari, Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Melalui Penerapan
Metode Eksperimen Pada Kelompok B1 Di TK Assa‟adah Baledono Purworejo, Skripsi Online,
(Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. 2013), hlm. 12.
14
Siti Nur Azizah Puji Ayu Lestari, dkk, Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa
Pada Materi Sifatsifat Cahaya Melalui Pembelajaran Inkuiri, …, hlm. 628.
12
3. Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains yang semula berasal dari
Bahasa Inggris “natural science” secara singkat sering disebut “science”. Natural
artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam.
Kata “science” artinya ilmu pengetahuan. Jadi, IPA atau science secara harfiah
dapat disebut sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di
alam.15
Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan yang objek telaahnya
adalah alam dengan segala isinya yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan termasuk
bumi, menurut Carin (dalam Daryanto) menyatakan IPA adalah suatu kumpulan
ilmu pengetahuan yang tersusun secara sistematis yang di dalam pengguanaanya
secara umum terfokus pada gejala-gejala alam.16
Menurut Sri M. Iskandar (dalam Fitri), IPA adalah penyelidikan yang
terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam. Pada hakikatnya,
IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah.17
Menurut
H.W. Fowler (dalam Trianto) menjelaksan, IPA adalah pengetahuan yang
sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan
didasarkan pada pengamatan dan deduksi. IPA mempelajari alam semesta, benda-
15
Yuni Dewi Rukmani, Peningkatan Keterampilan Proses Melalui Penerapan Keterampilan
Bertanya Pada Pembelajaran IPA Berpusat Pada Siswa Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Turi 3
Kecamatan Turi Kabupaten Sleman, Skripsi Online, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
2014), hlm. 08.
16
Daryanto, Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegritasi, (Cet, 01.Yogyakarta: Gava
Media. 2014), hlm. 160
17
Fitri Arumsari, Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Melalui Penerapan
Metode Eksperimen Pada Kelompok B1 Di TK Assa‟adah Baledono Purworejo, …, hlm. 08.
13
benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik
yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera.18
Beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA adalah
pengetahuan tentang peristiwa atau gejala alam sekitar yang dapat di lihat oleh indera
maupun tidak dengan indera dan diperoleh melalui proses atau kegiatan tertentu
menggunakan metode ilmiah untuk mengembangkan keterampilan proses dan sikap
ilmiah siswa.
F. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang relevan dengan
permasalahan pada penelitian peneliti diantaranya:
1. Penelitian yang berjudul ”Peningkatan Keterampilan Proses Mahasiswa
PGMI Melalui Penerapan Keterampilan Proses Pada Pembelajaran IPA
MI” oleh Wati Oviana, S. Pd., M. Pd. dinyatakan berhasil, pada umumnya
sekitar 80-90% mahasiswa kelas exsperimen mengalami peningkatan pada
semua indikator keterampilan proses sains. Sedangkan mahasiswa kelas
kontrol hanya sebagian besar atau sekitar 60-70% mahasiswa mengalami
peningkatan keterampilan proses sains. Wati Oviana menitik beratkan pada
keterampilan proses sains karena pada mahasiswa PGMI kurangnya dalam
kemampuan mengembangkan pembelajaran IPA.
18
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu. (Cet. 04. Jakarta: Bumi Aksara. 2012), hlm. 136
14
2. Penelitian yang berjudul ”Penerapan Pendekatan Ketermpilan Proses Sains
(KPS) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Terakanan Zat Cair Pada Siswa
MTsN Kuta Baro Aceh Besar” oleh Muliza Syahwal Fitri dkk dinyatakan
berhasil, pada siklus I memperoleh persentase ketuntasa individual yaitu
70% dari 20 siswa terdapat 14 siswa yang telah tuntas. Silkus II meningkat
menjadi 80% terdapat 16 siswa yang tuntas dengan jumlah 20 siswa. Pada
siklus III terdapat 17 siswa yang tuntas sehingga perentase meningkat
menjadi 80%, pada siklus IV jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi
19 siswa sehingga perentase ketuntasan juga meningkat menjadi 90%.
Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa terjadinya peningkatan hasil
belajar siswa pada penerapan keterampilan proses (KPS).
3. Penelitian yang berjudul ”Penerapan Ketermpilan Proses Sains (KPS)
Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Gaya Di Kelas IV
MIN Tungkop Aceh Besar” oleh Amir Danis dinyatakan berhasil, aktivitas
siswa pada siklus I adalah 67,18% dengan katagori cukup, sedangkan pada
sikus II mengalami peningkat menjadi 79,68% dkatagori baik. Pada
aktivitas guru siklus I yaitu 75%, pada siklus II meningkat menjadi
84,37%. Penerapan pendekatan keterampilan proses pada mata pelajaran
IPA dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat pada
siklus I sebanyak 18 siswa memperoleh persentasi 45% katagori kurang.
Mengalami peningkatan dengan jumlah 39 siswa yang mencapai
ketuntasan memperoleh persentasi 90% dengan katagori baik. Berdasarkan
15
hasil analisis dapat dilihat bahwa terjadinya peningkatan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPA dengan penerapan pendekatan keterampilan
proses.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, yang membedakan dengan
penelitian yang ingin peneliti lakukan yaitu penerapan pendekatan keterampilan
proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA
di kelas V MIN 09 Aceh Timur, dalam hal ini peneliti mendapatkan ide atau gagasan
yang menarik, menyenangkan serta tepat bagi siswa untuk mendukung serta
meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA di kelas V
MIN 09 Aceh Timur.
16
16
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Hakikat Pendekatan Keterampilan Proses
Sains atau IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
terencana dan sistematis. Sains bukanlah sekedar kumpulan pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip tetapi juga merupakan proses
mencari dan menemukan. Proses pembelajaran sains sebaiknya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung melalui langkah-langkah kerja ilmiah yang
dilakukan oleh paara ilmuan, maka kegiatan belajar melalui proses kerja ilmiah akan
melibatkan serangkaian keterampilan yang disebut dengan keterampilan proses sains
(Science Process Skills).19
Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses memberi kesempatan
kepada peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga dengan adanya
interaksi antara pengembangan keterampilan proses dengan fakta, konsep dan prinsip
ilmu pengetahuan akan mengembangkan sikap dan nilai ilmuwan dalam diri peserta
didik. Selain itu, pendekatan keterampilan proses memberikan kepada peserta didik
pengertian yang tepat tentang hakikat ilmu pengetahuan, serta peserta didik dapat
sekaligus belajar proses dan produk ilmu pengetahuan.
19
Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains: Model Dasar Menjadi Guru Profesional,
(Cet. 02. Bandung: Pustaka Reka Cipta. 2017), hlm. 149-154.
17
Menurut Conny Semiawan, ada beberapa alasan yang melandasi perlu
diterapkannya pendekatan keterampilan proses dalam kegiatan belajar mengajar,
yaitu sebagai berikut:
a. Perkembangan ilmu pengetahun berlangsung cepat sehingga tidak mungkin
lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada peserta didik.
b. Peserta didik mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika
disertai dengan contoh-contoh kongkret, contoh-contoh yang wajar yang
sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, mempraktekkan sendiri
upaya penemuan konsep melalui perlakuan terhadap kenyataan fisik, dan
penanganan benda-benda yang benar-benar nyata.
c. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak (benar 100%) namun
penemuannya bersifat relatif. Suatu teori mungkin dibantah atau ditolak
setelah seseorang mendapatkan dat baru yang mampu membuktikan
kekeliruan teori yang dianut. Muncul lagi teori baru, yang pada prinsipnya
mengandung kebenaran yang relatif.20
Pengembangan keterampilan proses sangat diperlukan peserta didik sejak
awal, karena pada dasarnya anak memiliki keingintahuan dan rasa tahu yang besar
terhadap sasuatu. Menurut hasil penelitian terdahulu terungkap bahwa anak dapat
berpikir secara tingkat tinggi bila ia mempunyai cukup pengalaman secara kongkrit
20
Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, …, hlm. 14-15.
18
dan bimbingan yang memungkinkan pengembangan konsep-konsep dan
menghubungkan fakta-fakta yang diperlukan.
Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan
kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada perlibatan siswa secara aktif dan
kreatif dalam proses perolehan hasil belajar, pendekatan keterampilan proses akan
terbentuk hanya melalui proses berulang-ulang. Siswa tidak akan terampil (misalnya
untuk merumuskan masalah, mengajukan pertanyaan, melakukan percobaan, menarik
kesimpulan) apabila tidak ada peluang untuk melakukannya sendiri proses tersebut
secara terus-menerus.21
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk mengetahui tingkat
kemampuan siswa, maka guru diharuskan untuk mengecek pemahaman dan
memberikan umpan balik. Apabila kenyataannya masih ada siswa yang belum
memahami dan mengerjakannya secara benar, maka siswa tersebut harus diberikan
latihan lanjutan sampai benar memahaminya dan menemukan sendiri melalui
pengamatan langsung atau melakukan percobaan.
1. Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses
Menurut Funk dkk (dalam Heru) yang menyatakan pendekatan
keterampilan proses adalah cara mengajarkan IPA dengan mengajarkan berbagai
keterampilan proses yang biasa digunakan para ilmuwan dalam mendapatkan
21
Trianto, Model Pembelajaran Terpad, …, hlm. 149.
19
atau memformulasikan hasil IPA.22
Menurut Dimyati dan Mudjiono,
mengungkapkan bahwa pendekatan keterampilan proses sebagai wahana
penemuan dan pengembangan fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan bagi
diri siswa serta berperan menunjang pengembangan keterampilan proses sains
siswa.23
Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran
yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kerativitas peserta didik
dalam memperoleh pengetahuan, keteramilan, nilai dan sikap, serta dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.24
Menurut menurut Ernawati,
keterampilan proses sains adalah pendekatan yang didasarkan pada anggapan
bahwa sains itu terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah. Proses
ilmiah harus dikembangkan pada siswa sebagai pengalaman yang bermakna.
Bagaimana pemahaman konsep sains tidak hanya mengutamakan hasil (produk)
saja, tetapi proses untuk mendapatkan konsep tersebut juga sangat penting dalam
membangun pengetahuan siswa.25
22
Heru Setiawan, Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan
Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Kelas III SD, Artikel Peneltian, (Pontianak:
Universitas Tanjungpura. 2013), hlm. 02.
23
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta. 2013), hlm.139.
24
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Cet. 03. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2005),
hlm. 99.
25
Ernawati, Penggunaan Metode Pendekatan Ketrampilan Proses Untuk Meningkatkan
Aktivitas Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III Sekolah Dasar, (Jurnal Online, Volume 7, No. 1, 2018), h.
78. Diakses tanggal 27 Juni 2019: https://media.neliti.com/media/publications/258377-penggunaan-
metode-pendekatana-keterampilan-fe340e3a.pdf.
20
Penjelasan di atas disimpulkan bahwa, Pendekatan keterampilan proses
merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun
psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip
atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataaupun
untuk melakukan penyangkalan terhadap, suatu penemuan/flasifikasi.
Menurut Funk (dalam Trianto) membagi keterampilan proses ini menjadi
dua tingkatan, yaitu keterampilan proses tingkat dasar (basic science process
skill) dan keterampilan proses terpadu (integrated scienc proses skill).
Keterampilan tingkat dasar meliputi: observasi, klarifikasi, konumikasi,
pengukuran, prediksi, dan inferensi. Keterampilan proses terpadu meliputi
menentukan variabel, menyususn tabel data, menyusun grafik, memberi
hubungan variabel, memproses data, menganalisis penyelidikan, menyususn
hipotesisi, menentukan variabel secara operasional, merencanakan penyelidikan,
dan melakukan eksperimen.26
Sedangkan menurut Glencoe Science Skill
Handbook (dalam samatowa), keterampilan proses dapat dikelompokan menjadi
empat, yaitu: pengorganisasian informasi (organizing information), berpikir
kritis (thinking Critically), mempraktikan proses-proses sains (praticing science
processes), mempresentasikan dan mengunakan data (representing and applying
data).27
26
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, ..., hlm 144.
27
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar,(Jakarta: Indeks. 2011), hlm 93.
21
Hal tersebut senada dengan Gage (dalam Oemar Hamalik) juga
menyatakan bahwa keterampilan proses dalam bidang IPA perlu pengetahuan
tentang konsep dan prinsip dapat diperoleh siswa bila memiliki kemampuan
dasar tententu, yaitu keterampilan dalam bidang sains meliputi melakukan
pengamatan, pengelompokan, mengukur, menafsirkan, meramalkan,
mengkomunikasikan, menentukan hipotesis, mengendalikan variabel, dan
melakukan percobaan.28
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan
keterampilan proses dalah pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada
pengembangan keteramilan proses siswa untuk menemukan kebenaran fakta dan
konsep maupun pengembangan sikap dan nilai melalui prose belajar mengajar yang
aktif sehingga mampu menumbuhkan sejumlah keterampilan proses sains pada diri
siswa.
2. Aspek-Aspek Pendekatan Keterampilan Proses
Menurut GBPP IPA (dalam Usman Samatowa), keterampilan proses
dikembangkan untuk siswa SD/MI terdiri dari delapan indikator yaitu: meliputi
keterampilan mengamati, melakukan percobaan, mengelompokan, menafsirkan
hasil percobaan, meramalkan, menerapkan, mengkomunikasikan, dan
28
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran..., h. 150.
22
mengajukan pertanyaan.29
Aspek keterampilan proses dikembangkan untuk siswa
tingkat SD/MI terdiri dari beberapa aspek diantaranya yaitu:
1. Mengamati
Proses observasi atau mengamati adalah salah satu keterampilan
ilmiah yang mendasar. Mengobservasi atau mengamati tidak sama dengan
melihat, dalam mengamati kita memilah-memilahkan mana yang penting
atau tidak penting dengan cara menggunakan semua indra, seperti melihat,
mendengar, merasa, mengecap, dan mencium.30
2. Menafsirkan
Kemampuan menginterpretasi atau menafsirkan adalah salah satu
keterampilan penting yang umumnya dikuasai oleh para ilmuwan, data
tersebut diperoleh melalui observasi, ekperimen, atau penelitian sederhana
yang dapat dicatat atau disajikan dalam bentuk, seperti tabel, grafik, diagram
dan sebagainya.31
Menurut Gleanceo Sceince Skill Handbook kata
menafsirkan berarti “menjelaskan pengertian sesuatu”, baik itu berupa
benda, peristiwa, atau hasil pengamatan yang telah dilakukan.32
3. Meramalkan
29
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hlm 94.
30
Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 19.
31
Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 29.
32
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hlm 95.
23
Meramalkan atau hipotesis adalah suatu perkiraaan yang beralasan
untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu.33
Dengan
ditemukannya gejala keteraturan, maka diharapkan siswa dapat meramalkan
pola-pola berikutnya yang dengan kemungkinan yang akan terjadi pada
percobaan.34
4. Percobaan
Percobaan atau eksperimen adalah usaha untuk menguji atau
mengetes dengan cara penyelidikan sederhana,35
keterampilan dalam
menggunakan alat dan bahan angat mendukung terhadap hasil percobaan
yang diperoleh. Penggunaan alat dan bahan-bahan selama percobaan
berlangsung akan menambah pengalaman belajar siswa.36
5. Mengklarifikasi (menggolongkan)
Keterampilan mengklarifikasi atau menggolongkan adalah
keterampilan siswa membedakan atau mengelompokkan berbagai jenis
tumbuhan dan hewan, jenis burung, jenis makanan dan cara
hidupnya.37
Mengelompokkan merupakan suatu proses pemilihan objek-
33
Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 25.
34
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hlm 95.
35
Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 26.
36
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hlm 95.
37
Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 22.
24
objek atau peristiwa-peristiwa berdasarkan pesamaan dan perbedaan sifat
atau ciri-ciri dari suatu objek atau peristiwa tersebut.38
6. Menerapkan konsep
Keterampilan menerakan konsep adalah kemampuan siswa untuk
memerapkan konsep yang telah dipelajari untuk memecahakan masalah atau
menjelaskan sustu peristiwa baru dengan menggunakan konsep yang telah
dikuasinya.39
Kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap penerapan konsep di
antaranya adalah menghubungkan konsep yang satu dengan yang lainnya,
mencari konsep-konsep yang berhubungan, membedakan konsep satu
dengan konsep yang lainnya, membuat dan menggunakan tabel atau grafik,
merancang dan membuat alat sederhana, mengaplikasikan konsep dalam
kehidupan sehari-hari.
7. Mengkomunikasikan
Keterampilan berkomunikasi sangat penting dimiliki oleh setiap
orang, termasuk siswa. Hal ini berkaitan dengan proses penyampaian
informasi atau data-data, baik secara harfiah atau secara lisan, bentuk
komunikasi yang baik adalah yang dapat dipahami dan dimengerti oleh
penerima informasi.
38
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hlm 95.
39
Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 31-32.
25
8. Mengajukan pertanyaan
Keterampilan mengajukan pertanyaan merupakan salah satu ukuran
untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa setelah pelaksanaan
pembelajaran. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
keterampilan mengajukan pertanyaan yaitu dengan cara menghadapi siswa
kepada masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.40
Semiawan
menambahkan, keterampilan-keterampilan mendasar diantara lain adalah
keterampilan:
a. Menghitung
Kemampuan menghitng anak biasanya dilatih dan dibina melalui
pelejaran matematika, namum dalam pelajaran IPA anak dapat dilatih
dalam menghitung binatang onivora, herbivora, dan lainnya. Hasil
perhintungan dapat dikelompokkaan berdasar jenis atau objek peneliti
dengan cara membuat tabel, grafik, atau histrogram.41
b. Mengukur
Keterampilan mengukur sangat penting dalam kerja ilmiah dasar
dari pengukuran adalah pembandingan, dimana membandingkan satu
benda dengan benda lainnya sehingga mereka akan diperkenalkan
dengan satuan ukuran, seperti centimeter, kilogram dan liter.42
40
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hlm 94-96.
41
Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 20.
42
Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 21.
26
c. Mengendalikan variabel
Dalam penyelidikan ilmiah ilmuwan sering mengendalikan
variabel eksperimen atau penelitian, variabel adalah faktor yang
berpengaruh. sebagai contoh, tanaman jagung yang diberi pupuk akan
lebih cepat tumbuh dari pada tamanan jagung yang tidak diberi pupuk.43
d. Kesimpulan sementara (inferensi)
Melatih keterampilan siswa dalam membuat dan menyusun
kesimpulan sementara atau inferensi dalam proses percobaan sederhana
yang dilakukan. Pertama-tama data dikumpulkan melalui percobaan
atau konsep, lalu dibuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi
yang dimiliki sampai satuan waktu tertentu. Kesimpulan tersebut bukan
kesimpulan akhir, hanya merupakan kesimpulan sementara.44
e. Perencanaan percobaan (ekperimen)
Eksperimen atau percobaan adalah usaha menguji atau mengetes
melalui penyelidikan praktis. Melakukan eksperimen atau percoban
sederhana guru perlu melatih siswa dalam merencanakan percobaan
sederhana, dengan cara menentukan alat dan bahan, objek yang akan
diteliti, faktor ataau variabel yang diperhatikan, cara atau langkah kerja,
mencatat dan mengolah data untuk menarik kesimpulan.45
43
Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 28.
44
Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 30.
45
Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 26-27
27
Berikut ini adalah indikator-indikator untuk keterampilan proses yang
dilansirkan dari buku The Teaching of Sains and Observing Aktivities.
Tabel 2. 1 Aspek-aspek Pendekatan Keterampilan Proses46
No Jenis Keterampilan proses Indikator
1. Observasi a. Menggunakan indra secara aman dan
sesuai
b. Mengenali perbedaan dan persamaan
objek atau kejadian
c. Mengenali urutan kejadian
2. Mengajukan hipotesi a. Menyarankan jawaban mengapa sesuatu
terjadi
b. Mengunakan pengetauan awal untuk
menjelaskan sesuatu kejadian
c. Menyadari adanaya kemungkinan lebih
dari satu penjelasan dari suatu kejadian
3. Menginterprestasi data a. Memberikan interprestasi berdasarkan
semua data yang tersedia
b. Menguji sesuatu interprestasi dengan
data yang baru
c. Mendasarkan interprestasi pada pola
atau hubungan data
d. Menguji prediksi dari data dalam hal
hubungan yang dapat diamati
4. Merencanakan perocobaan a. Mengenali titik awal atau kejadian awal
yang relevan dengan percobaan
b. Mengenali variabel yang harus diubah
dalam percobaan
c. Mengenali variabel yang harus diubah
sama agar diperoleh suatu “a fair test”
d. Mengenali semua variabel yang harus
dikendalikan
e. Mengenali variabel yang sesuai utuk
diukur atau dibandingkan
46
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hal 99.
28
5. Melakukan investigasi a. Menentukan variabel bebas (yang
diubah-ubah) dan variabel kontrol (yang
harus dikendalikan atau dibuat tetap)
b. Memanipulasi variabel agar percobaan
benar-benar
c. Mengukur variabel taut (variabel
tergantung)
d. Mengukur variabel taut dengan alat
ukur yang sesuai
e. Bekerja dengan tingkat ketelitian yang
sesuai
6. Menarik kesimpulan a. Menggunaka berbagai informasi untuk
membuat peryataan dengan
mengkombinasikan artinya
b. Menemukan pola atau kecenderungan
hasil observasi/percobaan
c. Menidentifikasi hubungan antara satu
variabel dengan variabel lain
d. Berhati-hati dalam menyampaikan
asumsi tentang berlakunya kesimpulan
7. Mengkomunikasikan hasil a. Menyampaikan dan mengklarifikasikan
ide/ gagasan dengan lisan maupun
tulisan
b. Membuat catatan hasil observasi dalam
percobaan
c. Menyampaiakan informasi dalam
bentuk grafik, chart, atau tabel
d. Memilih alat komunikasi yang cocok
agar mudah dipahami oleh orang lain.
(Sumber Usman Samatowa)
Sedangkan menurut Mulyasa, Keterampilann yang menunjukan keterlibatan
siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut dapat dilihat melalui partisipasi dalam
kegiatan pembelajaran berikut:
1) Kemampuan bertanya;
2) Kemampuan melakukan pengamatan;
29
3) Kemampuan mengidentifikasi dan mengklarifikasi hasil pengamatan;
4) Kemampuan menafsirkan hasil identifikasi dan klarifikasi;
5) Kemampuan menggunakan alat dan bahan untuk memperoleh
pengalaman secara langsung;
6) Kemampuan merencanakan suatu kegiatan penelitian;
7) Kemampuan menggunakan dan menerapkan konsep yang telah di
kuasai dalam suatu situasi baru;
8) Kemampuan menyajikan hasil pengamatan dan atau hasil
penelitian.47
Penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa indikator yang digunakan
dalam penelitian menggunakan indikator berdasarkan sumber Usman Samatowa pada
pendekatan keterampilan proses sesuai dengan perkembangan siswa, yaitu:
mengamati/observasi, mengajukan hipotesis, menafsirkan, merencanakan percobaan,
melakukan investigasi/percobaan, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil
percobaan.
3. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses merupakan salah satu upaya yang
penting untuk memperoleh keberhasilan pembelajaran siswa yang optimal.
Materi pembelajaran akan lebih mudah dipahami, dipelajari, dihayati dan diingat
dalam waktu yang relatif lama bila siswa sendiri yang memperoleh pengalaman
47
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, ..., hlm. 100
30
secara langsung dari peristiwa tersebut melalui percobaan atau eksperiment.
Selaian itu, kelebihan dan kekurangan pendekatan keterampilan proses dapat
lihat pada tabel 2.2
Tabel 2. 2 Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Keterampilan Proses
Kelebihan Kekurangan
a. Meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa, karena dalam melatih
siswa dipacu untuk berpartisipasi
secara aktif dan efisien dalam
belajar;
a. Membutuhkan waktu yang relatif
lama untuk melakukannya;
b. Menuntaskan hasil belajar siswa
secara serentak, baik keterampilan
produk, proses, maupun
keterampilan kinerjanya;
b. Jumlah siswa dalam kelas harus
relatif kecil, karena memerlukan
perhatian guru dan memerlukan
perencanaan dengan sangan teliti;
c. Menemukan dan membangun
sendiri konsepsi serta dapat
mendefinisikan secara benar untuk
mencegah terjadinya miskonsepsi;
c. Tidak menjamin bahwa setiap
siswa akan dapat mencapai tujuan
sesuai dengan tujuan pembelajaran;
d. Untuk lebih memperdalam konsep,
pengertian, dan fakta yang
dipelajarinya karena dengan latihan
keterampilan proses, siswa sendiri
yang berusaha mencari dan
menemukan konsep tersebut;
d. Sulit membuat siswa turut aktif
secara merata selama
berlangsungnya proses
pembelajaran.
e. Mengembangkan pengetahuan teori
atau konsep dengan kenyataan
dalam kehidupan bermasyarakat;
e. Membutuhkan waktu yang relatif
lama untuk melakukannya;
f. Sebagai persiapan dan latihan
dalam menghadai kenyataan hidup
di dalam masyarakat, karena siswa
telah dilatih keterampilan dalam
berpikir logis dalam memecahkan
berbagai masalah dalam
kehidupan.48
Menurut Samatowa (dalam Hikmawati) antara lain sebagai berikut:
48
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Impementasi dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), ..., hlm 150.
31
a. Siswa dapat terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat
mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
b. Siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari.
c. Melatih siswa untuk berpikir lebih kritis.
d. Melatih siswa untuk bertanya dan terlibat aktif dalam pembelajaran.
e. Mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru.
f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan
metode ilmiah.49
Menurut Yinda (dalam Ernawati) kelebihan pendekatan ketrampilan proses
yaitu:
a. Merangsang ingin tahu dan mengembangkan sikap ilmiah siswa
b. Siswa akan aktif dalam pembelajaran dan mengalami sendiri proses
mendapatkan konsep
c. Pemahaman siswa lebih mantap
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan
metode ilmiah.50
49
Hikmawati, Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Pesawat Sederhana Siswa Di Kelas V SD N 51 lambari, (Jurnal Online Publikasi Pendidikan:
Volume II, No.1, 2012), h. 47. Diakses pada tanggal 5 November 2018 dari situs:
https://ojs.unm.ac.id/pubpend/articel/dowload/15484/646.
50
Ernawati, Penggunaan Metode Pendekatan Ketrampilan Proses Untuk Meningkatkan
Aktivitas Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III Sekolah Dasar, …, hlm. 79.
32
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan
keterampilan proses menghendaki siswa aktif dalam belajar. Siswa mengalami
langsung dan memahami konsep yang sedang dipelajariya, sehingga secara tidak
langsung rasa ingin tahu terhadap materi pelajaran tersebut semakin kuat. Adapu
kelemahan pendekatan keterampilan proses antara lain:
Menurut Desi Ratna Sari kelemahan pendekatan keterampilan proses antara
lain yaitu:
a. Memerlukan banyak waktu sehingga sulit untuk menyelesaikan
bahan pengajaran yang ditetapkan dalam kurikulum.
b. Memiliki fasilitas yang cukup lengkap sehingga tidak semua sekolah
dapat menyediakan.
c. Memerlukan perencanaan dengan sangat teliti.
d. Tidak menjamin bahwa setiap siswa akan dapat mencapai tujuan
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
e. Sulit membuat siswa aktif secara merata selama berlangsungnya
proses pembelajaran.51
Menurut Sagala, kelemahan ketrampilan proses antara lain:
a. Memerlukan banyak waktu sehingga sulit untuk menyelesaikan bahan
pengajaran yang ditetapkan dalam kurikulum
51
Desi Ratna Sari, Efektivas Pendekatan Kerampilan Proses dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa pada Pembelajaran IPA Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah Palembang, Skripsi
online, (Palembang: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah,
2017), hlm. 44. Diakses tanggal 5 November 2018 dari situs: http://perpus.radenfatah.ac.id.
33
b. Memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap sehingga tidak semua
sekolah dapat menyediakannya
c. Merumuskan masalah menyusun hipotesis, merancang suatu percobaan
untuk memperoleh data yang relevan adalah pekerjaan yang sulit, tidak
setiap siswa mampu melaksanakannya.52
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, upaya untuk mengatasi kekurangan
pendekatan keterampilan proses tersebut agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan,
guru perlu meyediakan alat atau bahan dalam belajar, merencanakan pembelajaran
degan baik, terstruktur, dan mendorong siswa menyimpulkan suatu masalah,
peristiwa berdasarkan fakta, konsep atau prinsip yang diketahui. Oleh karena itu,
Pendekatan keterampilan proses sains harus tersusun menurut urutan yang logis
sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa.
B. Keterampilan Proses Sains
Sains sebagai proses disebut juga keterampilan proses sains (science process
skills) atau disingkat proses sains yang merupakan keterampilan untuk mengkaji
fenomena alam dengan cara-cara tertentu untuk memperoleh dan pengembangan ilmu
itu selanjutnya.53
Sedangkan menurut Nuryani Rustaman dan Adrian (dalam Fitri
Arumsari) keterampilan proses sains adalah semua keterampilan yang diperlukan
untuk memperoleh, mengembangkan, serta menerapkan konsep, prinsip, hukum, dan
52
Ernawati, Penggunaan Metode Pendekatan Ketrampilan Proses Untuk Meningkatkan
Aktivitas Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III Sekolah Dasar, …, hlm. 80.
53
Patta Bundu. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains
SD. (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 2006), hlm. 12.
34
teori sains, baik berupa keterampilan mental, keterampilan fisik (manual), maupun
keterampilan sosial.54
Pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
keterampilan proses sains yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan
keterampilan anak dalam mengenal dan memahami ilmu dan konsep yang ada dalam
sains, dengan penguasaan proses sains diharapkan siswa mengalami perubahan dan
kemajuan dalam proses-proses sains seperti kemampuan klasifikasi, aktivitas
eksploratif, perencanaan kegiatan, sebab-akibat dan pemecahan masalah. Dengan
siswa memahami proses pembelajaran sains akan memberikan hasil belajar yang
berkesan dan tidak mudah lupa, siswa dapat menggunakan keterampilan proses sains
dalam proses belajar tersebut untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Indikator Keterampilan Proses Sains
Indikator keterampilan proses sains terdiri atas sejumlah keterampilan yang
satu sama lain sebenarnya tidak dapat dipisahkan, namun ada penekanan khusus
dalam masing-masing keterampilan proses tersebut. Menurut Mulyasa mengatakan
indikator-indikator pendekatan keterampilan proses antara lain: kemampuan
mengidentifikasi, mengkarifikasi, menghitung, mengukur, mengamati, mencari
hubungan, menafsirkan, menyimpulkan, menerapkan, mengkomunikasikan, dan
mengekspresikan diri dalam suatu kegiatan untuk menghasilkan suatu karya.55
54
Fitria Arumsari, Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Melalui Penerapan
Metode Eksperimen Pada Kelompok B1 Di TK Assa‟adah Baledono Purworejo, Skripsi Online,
(Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2011), hlm. 12.
55
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, ..., hlm. 100.
35
Hal tersebut serupa dengan buku „The Teaching of Science‟ dan „Observing
Aktivities‟ (dalam Usman Samatowa) yang menyebutkan tujuh aspek-aspek
keterampilan proses sains dan indikator diantaranya yaitu: 56
Tabel 2. 3 Aspek-aspek Keterampilan Proses Sains57
No Jenis Keterampilan proses Indikator
1. Observasi d. Menggunakan indra secara aman dan
sesuai
e. Mengenali perbedaan dan persamaan
objek atau kejadian
f. Mengenali urutan kejadian
2. Mengajukan hipotesi d. Menyarankan jawaban mengapa sesuatu
terjadi
e. Mengunakan pengetauan awal untuk
menjelaskan sesuatu kejadian
f. Menyadari adanaya kemungkinan lebih
dari satu penjelasan dari suatu kejadian
3. Menginterprestasi data e. Memberikan interprestasi berdasarkan
semua data yang tersedia
f. Menguji sesuatu interprestasi dengan
data yang baru
g. Mendasarkan interprestasi pada pola
atau hubungan data
h. Menguji prediksi dari data dalam hal
hubungan yang dapat diamati
4. Merencanakan perocobaan f. Mengenali titik awal atau kejadian awal
yang relevan dengan percobaan
g. Mengenali variabel yang harus diubah
dalam percobaan
h. Mengenali variabel yang harus diubah
56
Erien Damayanti, Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses Sains Terhadap Penguasaan
Konsep IPA Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 12 Pamulang, Skripsi Online (Jakarta: Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2015), h.14-15. Diakses pada
tanggal 25 Januari 2019 dalam situs: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/26538.
57
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hal 99.
36
sama agar diperoleh suatu “a fair test”
i. Mengenali semua variabel yang harus
dikendalikan
j. Mengenali variabel yang sesuai utuk
diukur atau dibandingkan
5. Melakukan investigasi f. Menentukan variabel bebas (yang
diubah-ubah) dan variabel kontrol (yang
harus dikendalikan atau dibuat tetap)
g. Memanipulasi variabel agar percobaan
benar-benar
h. Mengukur variabel taut (variabel
tergantung)
i. Mengukur variabel taut dengan alat
ukur yang sesuai
j. Bekerja dengan tingkat ketelitian yang
sesuai
6. Menarik kesimpulan e. Menggunaka berbagai informasi untuk
membuat peryataan dengan
mengkombinasikan artinya
f. Menemukan pola atau kecenderungan
hasil observasi/percobaan
g. Menidentifikasi hubungan antara satu
variabel dengan variabel lain
h. Berhati-hati dalam menyampaikan
asumsi tentang berlakunya kesimpulan
7. Mengkomunikasikan hasil e. Menyampaikan dan mengklarifikasikan
ide/ gagasan dengan lisan maupun
tulisan
f. Membuat catatan hasil observasi dalam
percobaan
g. Menyampaiakan informasi dalam
bentuk grafik, chart, atau tabel
h. Memilih alat komunikasi yang cocok
agar mudah dipahami oleh orang lain.
(Sumber Usman Samatowa)
Keberhasilan aspek-aspek keterampilan proses sains karena adanya
kemampuan siswa memahami indikator-indikator keterampilan proses, juga didukung
37
adanya kerjasama antar siswa, sehingga siswa yang memiliki kemampuan rendah
juga dapat memahami dan menyelesaikan pembelajaran dengan baik.58
Keterampilan proses sains secara lebih rinci dapat dikelompokkan menjadi
enam oleh Nuryani Rustaman (dalam Fitri Arumsari), yaitu:
1. Mengamati
Mengamati terdapat kegiatan melihat, mencium, mendengar, mencicipi,
meraba, dan mengukur yang melibatkan sebagaian atau seluruh alat indera. Hal-
hal yang dapat diamati antara lain berupa gambar atau benda-benda yang
diberikan kepada anak pada waktu kegiatan.
2. Menggolongkan atau mengklasifikasi
Menggolongkan atau mengklasifikasi merupakan suatu sistematika yang
digunakan untuk mengatur objek-objek ke dalam sederetan kelompok tertentu.
Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain mencari persamaan suatu objek dalam
kelompok dan menyusun obejk ke dalam suatu susunan berdasarkan kriteria
tertentu, misalnya sifat dan fungsi.
3. Menginferensi
Inferensi merupakan keterampilan dalam memberikan penjelasan atau
interpretasi yang akan menuju pada suatu kesimpulan mengenai hasil observasi.
4. Meramalkan atau memprediksi
58
Hikmawati, Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Pesawat Sederhana Siswa Di Kelas V SD N 51 lambari, ..., hlm. 52.
38
Keterampilan memprediksi merupakan suatu keterampilan membuat
perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan sesuatu keuntungan
atau pola yang sudah ada. Prediksi di dalam sains dibuat atas dasar observasi.
5. Mengkomunikasikan
Kegiatan mengkomunikasikan ini melibatkan kemampuan mengutarakan
dalam bentuk lisan, tulisan, gambar, grafik, dan persamaan. Kegiatan ini dapat
melatih anak berbahasa yang benar agar dapat dimengerti oleh orang lain.
6. Menggunakan alat dan melakukan pengukuran
Menggunakan alat dan pengukuran amat penting dalam sains.
Penggunaan alat harus benar dan mengetahui alasan penggunaannya. Pengukuran
juga harus dilakukan dengan cermat dan akurat.59
Menurut Patta Bundu secara khusus pengembangan keterampilan proses
difokuskan pada keterampilan observasi, penyusunan hipotesis, merancang
percobaan, interpretasi, dan keterampilan komunikasi. Penjelasannya adalah sebagai
berikut:
a. Keterampilan observasi
Kesempatan menggunakan alat indera untuk mengamati suatu objek
dan fenomena sangat penting untuk mengembangkan keterampilan
observasi. Semakin banyak melakukan kegiatan observasi maka kemampuan
keterampilan proses yang dimiliki anak akan berkembang dengan baik. Pada
59
Fitria Arumsari, Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Melalui Penerapan
Metode Eksperimen Pada Kelompok B1 Di TK Assa‟adah Baledono Purworejo, …, hlm. 13-14.
39
awalnya mungkin seorang anak hanya akan mengamati “permukaannya”
saja, tetapi seiring dengan rasa ingin tahu yang tinggi maka anak akan
mengamatinya lebih dalam lagi.
b. Keterampilan penyusunan hipotesis
Hipotesis merupakan kecenderungan untuk menjelaskan beberapa
hasil observasi, kejadian, dan hubungan antara setiap kejadian/ fenomena
yang perlu dihindari adalah pemikiran bahwa suatu hipotesis harus selalu
benar. Guru harus menanamkan kepada anak rasa percaya diri dalam
mengemukakan pendapat untuk memperkirakan pemecahan masalah.
Hipotesis anak terhadap adanya masalah masih sangat sederhana sesuai
dengan pengalaman mereka, guru dapat membantu anak dengan mengajukan
pertanyaan yang menimbulkan kemungkinan jawaban dari anak.
c. Keterampilan merancang percobaan
Keterampilan merancang percobaan ini meliputi menyusun
pertanyaan, membuat prediksi, dan mencari sendiri jawaban pemecahannya.
Anak dilatih untuk memikirkan sendiri langkah-langkah pemecahannya
tanpa instruksi yang berlebihan dari guru.
d. Keterampilan interpretasi
Keterampilan interpretasi ini terkait dengan kemampuan
memprediksi dalam hal ini mengembangkan ide-ide anak dari hasil
mengumpulkan data yang diperlukan, mereka harus menafsirkan apa yang
mereka temukan.
40
e. Keterampilan komunikasi
Kegiatan sains ada banyak potensi anak yang dapat dikembangkan,
salah satunya komunikasi. Anak dapat mengkomunikasikan ide/ pemikiran,
kegiatan yang dilakukan, temuan atau kesimpulan kepada teman maupun
guru.60
Berdasarkan indikator-indikator yang dikemukakan oleh para ahli di atas
sangatlah rinci dan lengkap, namun dalam pelaksanaannya peneliti mengambil tujuh
indikator keterampilan proses sains yang bersumber dari Usman Samatowa, karena
tidak semua indikator dapat kita gunakan melainkan harus sesuai dengan
perkembangan siswa di dalam kelas. Adapun indikator yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini yaitu, mengamati/observasi, mengajukan hipotesis, menafsirkan,
merencanakan percobaan, melakukan investigasi/percobaan, menarik kesimpulan dan
mengkomunikasikan hasil percobaan.
D. Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran IPA MI/SD
Keterampilan proses sains merupakan satu hal penting yang harus difasilitasi
perkembangannya dalam proses pembelajaran IPA, keterampilan proses sains
merupakan hasil belajar IPA yang dapat dikembangkan melalui proses latihan
melalui rangkaian kegiatan keterampilan proses dalam membuktikan suatu konsep
atau fakta, yang dirancang oleh pendidik dalam pembelajaran untuk meningkatkan
keterampilan proses siswa. Meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada
60
Patta Bundu. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains
SD. …, hlm. 33-37.
41
pembelajaran IPA diharapkan siswa mampu berpikir kritis, melakukan percobaan
dan mengemukakan idenya dalam memahami IPA bergantung pada kemampuan
memandang dan bergaul dengan alam. Kegiatan pembelajaran dengan melatih
keterampilan proses sains siswa dapat dilaksanakan dengan keyakinan bahwa IPA
merupakan alat yang sangat berpotensi untuk membantu mengembangkan
kepribadian siswa dan mengembangkan kreatifitas siswa berarti mengaktifkan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar.
Meningkatkan keterampilan proses sains siswa membutuhkan proses yang
berulang-ulang. Siswa tidak akan terampil (misalnya untuk merumuskan masalah,
mengajukan pertanyaan, melakukan percobaan, melakukan pengukuran, mengolah
data, dan menarik kesimpulan) apabila tidak ada peluang untuk melakukannya sendiri
proses tersebut secara terus-menerus. Melatih keterampilan proses diawali dengan
pemodelan guru, kemudian siswa diminta untuk bekerja dan berlatih sesuai petunjuk
dan bimbingan guru. Apabila pendekatan keterampilan proses sulit dipahami dan
kompleks bagi siswa, maka guru dapat menguraikan secara lebih sederhana indikator-
indikator pendekatan keterampilan proses sampai siswa benar-benar dapat memahami
dan mengerjakanya. Meningkat atau tidaknya keterampilan proses sains siswa dapat
diketahui mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, dari hasil temuannya
sendiri diharapkan siswa dapat memahami IPA secara lebih mendalam dan dapat
diingat dalam waktu yang relatif lama.61
61
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, ..., hal 149-150.
42
Berdasarkan uraian di atas menjelaksan bahwa, keterampilan proses sains
siswa merupakan strategi untuk memperoleh pengetahuan melalui pembelajaran yang
melibatkan intelektual, berpikir kritis, manual dan sosial. Keterampilan intelektual
meliputi bagaimana siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan manual
melibatkan keterampilan penggunaan alat dan bahan, penyusunan alat, melakukan
percobaan, sedangkan keterampila sosial melibatkan interaksi siswa dengan
lingkungan sekitar untuk mencari tahu sendiri tentang sesuatu hal.
Hal ini sejalan dengan Trianto mengatakan bahwa, ketarampilan proses sains
perlu dilatih/dikembangkan pada diri siswa dalam pembelajaran karena keterampilan
proses mempunyai peran-peran sebagai berikut:
1. Membantu siswa belajar mengembangkan pikiran;
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan;
3. Meningkatkan daya ingat;
4. Memberikan kepuasan intrisik bila anak telah berhasil melakukan
sesuatu;
5. Membantu siswa mempelajari konsep-konsep sains.
Dengan menggunakan keterampilan proses akhirnya akan terjadi interaksi
antara konsep/prinsip/teori yang telah ditemukan atau dikembangkan dengan proses
pengembangan keterampilan proses itu sendiri, dengan adanya interaksi tersebut akan
43
timbul sikap nilai dalam penemuan ilmu pengetahuan. Nilai ini meliputi; teliti,
kreatif, tekun, bertanggung jawab, kritis, objektif, rajin, jujur, terbuka, dan disiplin.62
Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan, untuk melatih atau
meningkatkan keterampilan proses siswa dibutuhkan pemahaman yang baik oleh
guru tentang pendekatan keterampilan proses dan membutuhkan waktu yang relatif
lama atau secara berulang-ulang dalam meningkatkan keterampilan proses sains
siswa, sehingga tidak terjadinya miskonsepsi dalam memahami IPA itu sendiri atau
memberikan umpan balik atau mengecek pemahaman siswa.
E. Materi IPA dalam Pembelajaran Tematik Kelas V MI/SD
1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam MI/SD
Pembelajaran IPA akan bermakna ketika proses pembelajaran itu
dimengerti dan dipahami oleh siswa apa sebenarnya dari hakikat pembelajaran
IPA tersebut. Pemahaman siswa terhadap kosep-konsep IPA, fenomena dan
peristiwaperistiwa alam dapat diamati di sekitar lingkungannya melalui proses-
proses sains yang dilakukan siswa. Proses-proses sains yang dilakukan siswa
tersebut terdiri dari berbagai keterampilan yang dikenal dengan keterampilan
proses sains. Dengan keterampilan proses yang juga biasa digunakan para
ilmuwan, diharapkan siswa dapat mengalami proses sebagaimana yang dialami
para ilmuwan dalam memecahkan misteri-misteri alam dan akan menjadi roda
62
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, ..., hlm 148
44
penggerak penemuan, pengembangan sikap, wawasan dan nilai.63
Hakikat ilmu
pengetahuan alam memberikan pengertian bahwa IPA tidak hanya meliputi ilmu
pengetahuan mengenai alam tetapi mencakup pengertian proses penyelidikan dan
perolehan ilmu tersebut. IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses bukanlah
merupakan dua dimensi yangg terpisah, tetapi merupakan dua dimensi yang
terjalin erat sebagai satu kesatuan. Proses IPA akan menghasilkan (produk IPA)
yang baru dan pengantahuan sebagai produk IPA akan memunculkan pertanyaan
baru untuk diteliti melalui proses IPA, sehingga dihasilkan pengathuan (produk
IPA) yang baru lagi.64
Carin dan Sund (1989) menyebutkan bahwa unsur-unsur sains terdiri
dari tiga macam, yaitu:
a. Proses atau metode yang meliputi pengamatan, membuat hipotesis,
kealaman;
b. Produk meliputi prinsip-prinsip, hukum-hukum, teori-teori, kaidah-
kaidah, postulat-postulat dan sebagainya;
c. Sikap misalnya mempercayai, mengahargai, menanggapi,
menerima, dan sebagainya.65
Sejalan dengan carin dan sund di atas, Daryanto mengatakan hakikat
IPA meliputi empat unsur, yaitu:
63
Heru Setiawan, Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan
Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Kelas III SD, …, hlm. 01.
64
Gusti Ayu Tri Agustiani dan Nyoman Tika, Konsep Dasar IPA, (Yogyakarta: Ombak.
2013), hlm. 27- 42.
65
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, ..., hlm 20.
45
1) Sikap : rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, mahkluk
hidup, serta hubunngan sebab akibat yang menimbulkan masalah
baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar, IPA
bersifat open ended.
2) Proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Metode
illmiah meliputi penyusunan hipotetis, perancangan eksperrimen atau
percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
3) Produk: berupa fakta, konsep/teori, prinsip dan hukum.
4) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan
sehari-hari.66
Menurut Callingford, pembelajaran sains bukan hanya dengan hafalan
dan pemahaman konsep, tetapi siswa harus diberi kesempatan untuk
mengembangkan sikap ingin tahu hal ini akan mendorong siswa untuk
mengembangkan cara brpikir kritis dan logis, mengembangkan kemanpuan
ilmiah dalam percobaan dan mendorong siswa untuk mengekspresikan
kreativitasnya.67
Berdasarkan pembahasan di atas, peneliti menarik kesimupan bahwa
pembelajaran sains atau IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dalam bentuk kumpulan konsep, prinsip, teori dan
hukum. Sains dipandang sebagai produk yaitu sebagai ilmu pengetahuan yang
66
Daryanto, Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegritas, …, hlm, 190-191.
67
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hlm 09.
46
diperoleh melalui proses ilmiah, dan dapat juga dipandang sebabagi proses yaitu
sebagai pola berpikir untuk memperoleh pengetahuan. Sedangkan sikap yaitu
berupa rasa ingin tahu, kerendahan hati, jujur, objektif, cermat, kritis, tekun,
terbuka dan tanggung jawab.
2. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains yang semula berasal dari Bahasa
Inggris “natural science” secara singkat sering disebut “science”. Natural artinya
alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Kata
“science” artinya ilmu pengetahuan. Jadi, IPA atau science secara harfiah dapat
disebut sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.68
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
alam dan segala isinya, serta fenomena - fenomena yang terjadi didalamnya.69
Dari
teori di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan tentang
peristiwa dan gejala alam sekitar kehidupan, yang diperoleh melalui proses atau
kegiatan tertentu menggunakan metode ilmiah untuk mengembangkan
keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa.
68
Yuni Dewi Rukmani, Peningkatan Keterampilan Proses Melalui Penerapan Keterampilan
Bertanya Pada Pembelajaran IPA Berpusat Pada Siswa Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Turi 3
Kecamatan Turi Kabupaten Sleman, …, hlm. 08.
69
Arrofa Acesta, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA, Jurnal Pendidikan Dasar, (Kuningan: Universitas
Kuningan), hlm. 96. Diakses pada tanggal 27 Juni 2019 di situs:
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/pendas/article/view/743/620
47
Hal ini senada dengan BSNP mengatakan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan keterampilan
lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.70
Uraian di atas
seirama dengan pandangan konstruktivis adalah paradigama pembelajaran yang
didasarkan pada pengalaman diri kita dalam belajar. Pemahaman kita tentang
sesuatu hal bukanlah pemberian orang lain melainkan kita sendiri yang
membangunnya secara bertahap, masing-masing orang memiliki “cara” atau
“model” sendiri dalam memahami sesuatu hal, yang mungkin berdeda dengan
orang lain. Jadi belajar pada dasarnya adalah proses menerima dan mengolah
pengalaman-pengalaman baru menjadi pengetahuan baru.71
Berdasrkan uraian di atas bahwa, Proses pembelajaran IPA harus
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi siswa agar mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat
70
Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. (Jakarta: BSNP. 2006), hlm 177.
71
Fitryawati dkk, Pembelajaran Sains SD, (Banda Aceh: Kerjasama Universitas Syiah Kuala
& IAIN Ar-Raniry. 2007), hlm. 256
48
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam sekitar.
3. Pembelajaran IPA dalam Tematik Kelas V MIN/SD
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan pengalaman
yang bermakna bagi siswa.72
Tema 9 benda-benda disekitar kita kelas V semester
2, setiap tema terdiri dari 3 subtema yang diuraikan ke dalam 6 pembelajaran,
satu pembelajaran dialokasikan untuk 1 kali pertemuan. Pada penelitian ini,
peneliti memilih tema 9 benda-benda disekitar kita, subtema 2: benda tunggal
dan campuran pembelajaran 1 dengan menggunakan pendekatan keterampilan
proses. Dimana dalam pembelajaran 1 terdiri dari 2 mata pelajaran yaitu IPA dan
Bahasa Indonesia. Namun demikian untuk penelitian ini fokus mata pelajaran
IPA saja pada materi pengaruh gaya terhadap benda. Adapun Kompetensi Dasar
(KD) dan indikator pada pembelajaran satu dan pembelajaran tiga adalah sebagi
berikut:
Tabel 2. 4 KD dan Indikator Subtema Benda Tunggal dan Campuran PB 1
Kompentensi Dasar Indicator Pencapaian Kompetensi
3.9 Memahami penggolongan
materi dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan
indikator penyusunnya (zat
tunggal dan campuran)
3.9.1 Mengidentifikasi pengertian materi,
zat tunggal dan zat campuran.
3.9.2 Menyebutkan ciri-ciri zat tunggal dan
zat campuran dalam kehidupan sehari
4.9.1 Melakukan percobaan dan membuat
72
Daryanto, Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013), …, hlm. 3.
49
1.9 Melalukan pengamatan sifat-
sifat campuran dan indikator
penyusunnya dalam kehidupan
sehari-hari
hasil laporan percobaan berdasarkan
indikator penyusunnya
4.9.2 Mempersentasikan hasil laporan
percobaan berdasarkan indikator
penyusunnya
Tabel 2. 5 KD dan Indikator PB 3
Kompetensi Dasar Indikator
3.9 Memahami penggolongan materi
dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan indikator
penyusunnya (zat tunggal dan
campuran)
1.9 Melakukan pengamatan sifat-sifat
campuran dan indikator
penyusunnya dalam kehidupan
sehari-hari
3.9.1 Mengklarifikasi benda-benda sekitar
indikator penyusunan (zat tunggal dan
campuran)
3.9.2 Membandingkan percobaan zat
campuran yang heterogen dan
homogen
1.9.1 Melakukan percobaan zat campuran
yang homogen atau heterogen
1.9.2 Mengamati dan membuat hasil
laporan percobaan dan
membandingkan zat campuran yang
homogen atau heterogen
4.4.1 Mempersentasikan hasil laporan
percobaan dan membandingkan zat
campuran yang homogen atau
heterogen
4. Zat Tunggal Dan Campuran
Materi adalah setiap objek atau segala sesuatu yang menempati ruang
dan mempunyai massa. Banyak jenis materi di lingkungan sekitarmu, misalnya
air, batu, pasir, tanah, kayu, besi, emas, plastik, dan oksigen. Jika kita melihat
sebuah benda atau materi, maka wujudnya bermacam-macam di lingkungan
sekitar kita mudah dijumpai materi.73
73
Ari Subekti, Tema 9 : Benda-benda dilingkungan Sekitar kelas 5 (buku tematik terpadu
kurikulum 2013, (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017), hlm 62.
50
Berdasarkan wujudnya materi dibagi menjadi tiga yaitu padat, cair dan
gas. Benda padat merupaka benda zat yang dapat menjaga bentuknya, contohnya
benda-benda yang terbuat dari batu dan kayu. Benda cair merupakan zat yang
tidak menyebar keseluruh rauang tetapi mudah berubah bentuknya. Contonya air
dan minyak. Sebaliknya benda gas, merupakan zat yang tidak memiliki bentuk
yang tetap, mudah menempati ruang contohnya, udara.74
Gambar 2. 1 Bagan Pembagian Materi75
Penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa, materi adalah segala sesuatu
benda yang tergoolong dalam wujud cair (misalnya air, minyak goreng, alkohol,
bensin, solar, larutan gula, air laut), padat (misalnya baja, batu dan kapur ), gas
(misalnya udara, gas bumi, gas elpiji, uap air, gas kapur, kapur barus) dan yang
memiliki massa, volume dan sifat.
74
Gusti Ayu Tri Agustiani dan Nyoman Tika, Konsep Dasar IPA, ..., hlm. 64.
75
Ari Subekti, Tema 9 : Benda-benda dilingkungan Sekitar kelas 5 (buku tematik terpadu
kurikulum 2013, ..., hlm 62.
Materi
Gas
Padat
Cair
51
5. Klasifikasi Materi
Zat-zat yang kita temukan di alam semesta ini hanya ada dua kemungkinan,
yaitu adalah zat tunggal dan campuran berikut klarifikasi materi pada gambar 2.3
berikut:
Gambar 2. 2 Bagan Klarifikasi Materi76
a. Zat Tunggal
Zat tunggal merupakan zat yang terdiri atas materi sejenis.77
Zat
tunggal atau disebut zat murni adalah zat yang indikator penyusunnya hanya
satu zat atau materi. Zat tunggal dapat berupa unsur dan senyawa.
1) Unsur adalah zat kimia yang tak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih
sederhana. Ada dua jenis unsur, yaitu unsur logam dan nonlogam.
Contoh unsur logam adalah perak, besi, emas, dan platina. Adapun
contoh unsur nonlogam antara lain hidrogen, oksigen, nitrogen, dan
karbon.
76
Gusti Ayu Tri Agustiani dan Nyoman Tika, Konsep Dasar IPA, ..., hlm. 65.
77
Ari Subekti, Tema 9 : Benda tunggal dan campuran kelas 5 (buku tematik terpadu
kurikulum 2013, ..., hlm 05.
Materi
Zat Tunggal
HeterogenHomogenSenyawaUnsur
Campuran
52
2) Senyawa adalah zat tunggal yang terbentuk dari beberapa unsur. Contoh
unsur senyawa adalah garam, air, dan gula.78
b. Campuran
Campuran adalah zat yang terdiri atas beberapa jenis materi atau zat
tunggal.79
Campuran adalah suatu bahan atau meteri yang terdiri atas 2 atau
lebih zat tunggal yang berlainan, bergabung menjadi satu dan masih
mempunyai sifat asalnya serta dapat dipisahkan secara fisik.80
Zat campuran
adalah perpaduan beberapa zat yang mesing-masing masih tetap memiliki
sifat aslinya, contoh zat campuran adalah air kopi (terdiri dari air dan kopi),
78
Ari Subekti, Tema 9 : Benda tunggal dan campuran kelas 5 (buku tematik terpadu krikulum
2013, ..., hlm 62.
79
Ari Subekti, Tema 9 : Benda tunggal dan campuran kelas 5 (buku tematik terpadu krikulum
2013, ..., hlm 05.
80
Gusti Ayu Tri Agustiani dan Nyoman Tika, Konsep Dasar IPA, ..., hlm. 65
Gambar 2.3. Air Mineral Merupakan Zat Tunggal
53
air susu (terdiri dari air dan susu) dan lain sebagainya. Zat campuran terbagi
menjadi dua macam, yaitu campuran serba sama disebut larutan (campuran
homogen) dan campuran serba beda disebut campuran heterogen.81
c. Campuran Homogen
Campuran Homogen adalah campuran 2 atau lebih zat tunggal dimana
zatnya menyebar merata sehingga membentuk satu fase. Fase adalah keadaan
zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian lain
didekatnya, campuran yang membentuk satu fase adalah larutan.82
Campuran
atau larutan terdiri atas dua materi atau zat yang dapat menyatu secara merata.
Contoh campuran homogen antara lain sirop (campuran gula, pewarna, dan
air), larutan oralit (campuran air dan garam), dan udara (campuran gas-gas).
Gambar 2.5. Sirop merupakan zat campuran homogen (larutan) 83
d. Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran dua atau lebih zat tunggal,
dengan nisbah sembarang, sebaran partikelnya tidak merata sehingga
komposisinya di berbagai bagian tidak seragam dan membentuk lebih daru
81
Eka Purjiyanti, dkk, Mandiri IPA, (Bandung: Erlangga. 2015), hlm. 44.
82
Gusti Ayu Tri Agustiani dan Nyoman Tika, Konsep Dasar IPA, ..., hlm. 66.
83
Ari Subekti, Tema 9 : Benda tunggal dan campuran kelas 5 (buku tematik terpadu krikulum
2013, ..., hlm. 63.
Gambar 2. 4. Sirup Merupakan Zat Campuran Homogen (Larutan)
54
satu fase.84
Heterogen adalah campuran yang terdiri atas dua zat atau materi
berbeda yang tidak dapat menyatu secara sempurna. Contoh campuran
heterogen antara lain air kopi tumbuk, air dengan tanah, dan air dengan
minyak.85
Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa, zat tunggal yaitu
zat yang terdiri dari zat penyusunya contohnya perak, tembaga, besi dan lain-
lain. Sedangkana campuran adalah benda atau meteri yang terdiri atas dua
atau lebih zat tunggal yang berlainan, bergabung menjadi satu dan
menghasilkan benda zat baru serta masih mempunyai sifat aslinya.
84
Gusti Ayu Tri Agustiani dan Nyoman Tika, Konsep Dasar IPA, ..., hlm. 66.
85
Ari Subekti, Tema 9 : Benda tunggal dan campuran kelas 5 (buku tematik terpadu krikulum
2013, ..., hlm. 63.
Gambar 2. 5. Secangkir Kopi Merupakan Zat Campuran Heterogen
55
55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu bentuk
kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya itu,
serta untuk memperbaiki kondisi nyata di mana praktik pelaksanaan pembelajaran
tersebut dilakukan di dalam kelas. Adapun langkah-langkah perencanaan penelitian
tindakan kelas ini menggunakan model penelitian tindakan kelas dari Ghony sebagai
berikut:
Gambar 3. 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)86
86
M. Junaidi Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm. 8.
Perencanaan
Refleksi
Refleksi pelaksanaan
Siklus II
perencanaa
pengamatan
Siklus I
Pelaksaan
Pengamatan
56
Peneliti bermaksud menggunakan penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan pendekatan
keterampilan proses pada kelas V MIN 9 Aceh Timur. Perencanaan penelitian ini
akan dilakukan dalam dua siklus dengan langkah-langkah sebagi berikut:
a. Observasi Awal
Kegiatan yang dilakukan pada observasi awal ini adalah: menentukan
tempat dan masalah yang akan diteliti, menjajaki tempat penelitian dan
mengumpulkan informasi awal tentang pembelajaran ilmu pengetahuan alam di
kelas V MIN 9 Aceh Timur pukul 08 pagi.87
b. Perencaan
Mulyasa (dalam buku Praktik Penelitian Tindakan Kelas) menjelaskan,
perencanan atau rencana yaitu menguraikan berbagai metode dan prosedur yang
akan ditempuh, sifatnya operasional dalam menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan dalam penelitiaan.88
Perencanaan, yaitu merumuskan masalah,
menentukan tujuan dan metode penelitian serta membuat rencana tindakan.89
Peneliti menarik kesimpulan yaitu, perencaan adalah rencana tindakan yang akan
dilakukan peneliti meliputi mempersiapkan prangkat pembelajaran bertujuan
87
Rosma Hartiny Sam‟s, Model Penelitian Tindakan Kelas, (Cet. 01. Yogyakarta: Teras.
2010), hlm, 74
88
E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Cet. 05. Bandung: Remaja Rosdakarya.
2012), hlm, 67
89
Suharmi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara,2011), hlm. 16
57
untuk memperoleh data berupa informasi aktivitas pembalajaran. Adapun tahap
perencanaan yang penulis lakukan pada penelitian ini adalah:
1) Menerapkan materi yang akan diajarkan.
2) Menentukan jumlah siklus yang akan dilakukan.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk masing-
masing siklus dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses.
4) Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada setiap RPP
dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses.
5) Menyiapkan fasilitas yang akan digunakan dalam pembelajaran.
6) Menyusun instrumen yang akan digunakan berupa: lembar observasi
aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa selama
berlangsungnya proses pelaksanaan pembelajaran pada masing-masing
siklus.
7) Menyusun alat evaluasi berupa: tes-tes yang akan diberikan sebelum
dan setelah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada masing-
masing siklus.
c. Pelaksanaa/Tindakan
Pelaksanaan atau Tindakan yaitu tindakan yang dilakukan sebagai upaya
perubahan yang dilakukan.90
Pelaksanaan yaitu tindakan yang dilakukan secara
sadar dan terkendali dalam menggunakan pendekatan keterampilan
90
Suharmi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, ..., hlm.16
58
proses.Langkah awal yang dilakukan peneliti adalah melaksanakan proses
pembelajaran siklus pertama sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang telah dirancang. Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
melalui pendekatan keterampilan proses yang dilaksanakan oleh guru adalah
sebagai berikut:
1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
2) Guru memberikan apersepsi dan motivasi untuk membangkitkan minat
belajar siswa.
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4) Guru memfasilitasi keterampilan mengamati dibantu dengan peragaan,
unjuk laku (demonstrasi), atau gambar, yang sesuai dengan keperluan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mengamati
dengan cepat, cermat, dan tepat.
5) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok.
6) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan diskusi
secara berkelompok.
7) Guru memfasilitasi proses pembelajaran siswa agar memaksimalkan
pengembangan keterampilan proses dasar siswa melalui kegiatan
percobaan, dan diskusi, (keterampilan yang akan dikembangkan pada
kegiatan ini adalah keterampilan observasi, mengklasifikasikan,
menafsirkan dan komunikasi).
59
8) Guru memberikan kesempatan kepada siswa mengkomunikasikan hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan dan siswa lain dibimbing untuk
mengungkapkan tanggapannya.
9) Guru meluruskan jawaban siswa dan memberikan penguatan terhadap
jawaban yang diajukan siswa.
10) Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menarik
kesimpulan.
d. Pengamatan/observasi
Margono (dalam buku Metodelogi Penelitian Pendidikan) mengatakan,
obseravasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan
yang dilakukan terdahap objek di tempat penleitian atau berlangsungnya
peristiwa, sehingga observasi berada bersama objek yang diselidikai, di sebut
observasi langsung.91
Berdasarkan uraian di atas, pengamatan adalah kegiatan
pengamatan yang dilakukan oleh observer bertujuan untuk mengumpulkan data
pelaksaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat.
Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengamati prosedur pelaksanaan
pembelajaran, yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa serta mencatat segala
hal yang terjadi dalam proses pembelajaran. Pengamatan ini bertujuan untuk
dijadikan masukan sebagai penyempurnaan pada siklus-siklus selanjutnya.
91
Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan,(Cet. 02. Jakarta: Rineka Cipta. 2010), hlm.
158-159.
60
Pengamatan aktivitas guru diisi oleh guru wali kelas di sekolah tersebut.
Kemudian untuk pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran
dengan penerapan pendekatan keterampilan proses diisi oleh teman sejawat. Jadi,
pengamatan dilakukan oleh dua orang pengamat yaitu guru kelas dan teman
sejawat.
e. Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti
yang telah dicatat dalam observasi, hasil dari refleksi ini dapat disimpulkan untuk
melakukan tindakan selanjutnya dalam pelaksanaan pembelajaran.92
Refleksi
adalah menganlisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa
sebelum dan sesudah dilakukan tindakan, adapun bahan yang direfleksikan
adalah hasil catatan pengamatan selama pelaksanaan tindakan.93
Bertujuan untuk mengkaji secara keseluruhan tindakan dalam pembelajaran
pada siklus I berdasarkan data yang diperoleh untuk menyempurnakan tindakan pada
siklus II. Adapun perbaikan yang perlu dilakukan adalah dalam menyusun RPP,
menyusun alat evaluasi dan terus melakukan pelatihan diri untuk mengajar.
92
Suharmi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, ...,hlm.16
93
Rosma Hartiny Sam‟s, Model Penelitian Tindakan Kelas, ..., hlm, 77
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur
Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur

More Related Content

What's hot

Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifNaita Novia Sari
 
RPP IPA SD IV/II Penerapan Konsep Perubahan Gerak Akibat Pengaruh UdaraRpp
RPP IPA SD IV/II Penerapan Konsep Perubahan Gerak Akibat Pengaruh UdaraRppRPP IPA SD IV/II Penerapan Konsep Perubahan Gerak Akibat Pengaruh UdaraRpp
RPP IPA SD IV/II Penerapan Konsep Perubahan Gerak Akibat Pengaruh UdaraRppAlfan Fazan Jr.
 
contoh surat lamaran kerja guru sd umum
contoh surat lamaran kerja guru sd umumcontoh surat lamaran kerja guru sd umum
contoh surat lamaran kerja guru sd umumainakinani
 
Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2Zaiful Saputra
 
Rubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulanRubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulannooraisy22
 
kisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docx
kisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docxkisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docx
kisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docxJurikeAndarani1
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarAksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarRizalAlFatih1
 
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxCONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxFriscaDwiSeptianaPut
 
Angket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaAngket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaYati Rostiati
 
IPA SMP Kelas 7 Semester 2
IPA SMP Kelas 7 Semester 2IPA SMP Kelas 7 Semester 2
IPA SMP Kelas 7 Semester 2siruz manto
 
Rubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompokRubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompokwawan_wawan
 
Profil pelajar pancasila SMK Kebekerjaan
Profil pelajar pancasila SMK KebekerjaanProfil pelajar pancasila SMK Kebekerjaan
Profil pelajar pancasila SMK KebekerjaanFredySetiawan12
 
Lembar observasi aktifitas siswa
Lembar observasi aktifitas siswaLembar observasi aktifitas siswa
Lembar observasi aktifitas siswayohanesagus
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarAdelaide Australia
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloommasterkukuh
 
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...ZainulHasan13
 
Latihan Konstruksi Tes Essay dilengkapi dengan Rubrik (Asesmen dan Evaluasi)
Latihan Konstruksi Tes Essay dilengkapi dengan Rubrik (Asesmen dan Evaluasi)Latihan Konstruksi Tes Essay dilengkapi dengan Rubrik (Asesmen dan Evaluasi)
Latihan Konstruksi Tes Essay dilengkapi dengan Rubrik (Asesmen dan Evaluasi)Ary Darma
 

What's hot (20)

Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatifModul 3. pengembangan asesmen alternatif
Modul 3. pengembangan asesmen alternatif
 
RPP IPA SD IV/II Penerapan Konsep Perubahan Gerak Akibat Pengaruh UdaraRpp
RPP IPA SD IV/II Penerapan Konsep Perubahan Gerak Akibat Pengaruh UdaraRppRPP IPA SD IV/II Penerapan Konsep Perubahan Gerak Akibat Pengaruh UdaraRpp
RPP IPA SD IV/II Penerapan Konsep Perubahan Gerak Akibat Pengaruh UdaraRpp
 
contoh surat lamaran kerja guru sd umum
contoh surat lamaran kerja guru sd umumcontoh surat lamaran kerja guru sd umum
contoh surat lamaran kerja guru sd umum
 
Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2Ptk matematika sd kelas 2
Ptk matematika sd kelas 2
 
Rubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulanRubrik lkpd pemantulan
Rubrik lkpd pemantulan
 
kisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docx
kisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docxkisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docx
kisi-kisi soal uas ipa kelas 7 smster 1 (kurikulum merdeka).docx
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarAksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Aksi Nyata Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
 
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docxCONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
CONTOH RPP PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP MODEL 221.docx
 
Angket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaAngket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswa
 
hakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikanhakikat penelitian pendidikan
hakikat penelitian pendidikan
 
IPA SMP Kelas 7 Semester 2
IPA SMP Kelas 7 Semester 2IPA SMP Kelas 7 Semester 2
IPA SMP Kelas 7 Semester 2
 
Rubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompokRubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompok
 
Profil pelajar pancasila SMK Kebekerjaan
Profil pelajar pancasila SMK KebekerjaanProfil pelajar pancasila SMK Kebekerjaan
Profil pelajar pancasila SMK Kebekerjaan
 
Lembar observasi aktifitas siswa
Lembar observasi aktifitas siswaLembar observasi aktifitas siswa
Lembar observasi aktifitas siswa
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
Karakteristik STEM
Karakteristik STEMKarakteristik STEM
Karakteristik STEM
 
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
 
Latihan Konstruksi Tes Essay dilengkapi dengan Rubrik (Asesmen dan Evaluasi)
Latihan Konstruksi Tes Essay dilengkapi dengan Rubrik (Asesmen dan Evaluasi)Latihan Konstruksi Tes Essay dilengkapi dengan Rubrik (Asesmen dan Evaluasi)
Latihan Konstruksi Tes Essay dilengkapi dengan Rubrik (Asesmen dan Evaluasi)
 

Similar to Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur

SRI AZIARTIYA.pdf
SRI  AZIARTIYA.pdfSRI  AZIARTIYA.pdf
SRI AZIARTIYA.pdfaapdoank
 
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mts
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mtsRc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mts
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mtsChoy Fauzi
 
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...Operator Warnet Vast Raha
 
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...Muhamad Yogi
 
Korelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdf
Korelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdfKorelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdf
Korelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdfFisikawandiHosting
 
I ii iii_i-14-min-fk
I ii iii_i-14-min-fkI ii iii_i-14-min-fk
I ii iii_i-14-min-fkEdy Suprapto
 
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...Non Formal Education
 
10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustakaSidraa Adion
 
PERPUS PUSAT BAB 1 DAN 2 quizizz.pdf
PERPUS PUSAT BAB 1 DAN 2 quizizz.pdfPERPUS PUSAT BAB 1 DAN 2 quizizz.pdf
PERPUS PUSAT BAB 1 DAN 2 quizizz.pdfVinaOktaviani17
 
Bab i%2 cv%2c daftar pustaka
Bab i%2 cv%2c daftar pustakaBab i%2 cv%2c daftar pustaka
Bab i%2 cv%2c daftar pustakaAndana Putra
 
Literature of Quantum teaching
Literature of Quantum teachingLiterature of Quantum teaching
Literature of Quantum teachingpagardewa
 
Prosiding semnas u_pgri_2011
Prosiding semnas u_pgri_2011Prosiding semnas u_pgri_2011
Prosiding semnas u_pgri_2011Fppi Unila
 

Similar to Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur (20)

SRI AZIARTIYA.pdf
SRI  AZIARTIYA.pdfSRI  AZIARTIYA.pdf
SRI AZIARTIYA.pdf
 
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mts
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mtsRc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mts
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mts
 
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...Pkp  penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman s...
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
54. handi
54. handi54. handi
54. handi
 
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KESADA...
 
contoh PTK Matematika Kelas VI
contoh PTK Matematika Kelas VIcontoh PTK Matematika Kelas VI
contoh PTK Matematika Kelas VI
 
Korelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdf
Korelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdfKorelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdf
Korelasi Gaya Belajar dengan Multiple Intelegence.pdf
 
I ii iii_i-14-min-fk
I ii iii_i-14-min-fkI ii iii_i-14-min-fk
I ii iii_i-14-min-fk
 
Ptk sd
Ptk sdPtk sd
Ptk sd
 
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
Kontribusi kompetensi tutor terhadap mutu hasil belajar kesetaraan paket a, b...
 
10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
10670022 bab i-iv-atau-v_daftar-pustaka
 
jarimatika-workshop
jarimatika-workshopjarimatika-workshop
jarimatika-workshop
 
Disertasi 1(16-10-2010)
Disertasi 1(16-10-2010)Disertasi 1(16-10-2010)
Disertasi 1(16-10-2010)
 
PERPUS PUSAT BAB 1 DAN 2 quizizz.pdf
PERPUS PUSAT BAB 1 DAN 2 quizizz.pdfPERPUS PUSAT BAB 1 DAN 2 quizizz.pdf
PERPUS PUSAT BAB 1 DAN 2 quizizz.pdf
 
Bab i%2 cv%2c daftar pustaka
Bab i%2 cv%2c daftar pustakaBab i%2 cv%2c daftar pustaka
Bab i%2 cv%2c daftar pustaka
 
Literature of Quantum teaching
Literature of Quantum teachingLiterature of Quantum teaching
Literature of Quantum teaching
 
pbl 2.pdf
pbl 2.pdfpbl 2.pdf
pbl 2.pdf
 
Gaya kepemimpinan kepsek
Gaya kepemimpinan kepsekGaya kepemimpinan kepsek
Gaya kepemimpinan kepsek
 
Prosiding semnas u_pgri_2011
Prosiding semnas u_pgri_2011Prosiding semnas u_pgri_2011
Prosiding semnas u_pgri_2011
 

More from Soga Biliyan Jaya

CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020
CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020
CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020Soga Biliyan Jaya
 
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...Soga Biliyan Jaya
 
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniMakalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniSoga Biliyan Jaya
 
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamTugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamSoga Biliyan Jaya
 
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau Disertasi
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau DisertasiContoh Persentasi Sidang, Tesis atau Disertasi
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau DisertasiSoga Biliyan Jaya
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranSoga Biliyan Jaya
 
Proposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses SainProposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses SainSoga Biliyan Jaya
 
Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)
Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)
Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)Soga Biliyan Jaya
 
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Soga Biliyan Jaya
 
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahua
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahuaSosiologi pendidikan dan ilmu pengetahua
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahuaSoga Biliyan Jaya
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganSoga Biliyan Jaya
 
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom AnimaliaSOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom AnimaliaSoga Biliyan Jaya
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranSoga Biliyan Jaya
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
 

More from Soga Biliyan Jaya (20)

CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020
CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020
CONTOH RPP SATU LEMBAR Tema 6 SD/MI VERSI 2020
 
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...
 
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia DiniMakalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
Makalah komprehensif Perkembangan Koqnitif Anak Usia Dini
 
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamTugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
 
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau Disertasi
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau DisertasiContoh Persentasi Sidang, Tesis atau Disertasi
Contoh Persentasi Sidang, Tesis atau Disertasi
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Proposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses SainProposal skripsi Keterampilan Proses Sain
Proposal skripsi Keterampilan Proses Sain
 
Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)
Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)
Kelompok 13 (soga biliyan jaya & noura iklima)
 
Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
Sistem pertahanan tubuh (sistem limfatik)
 
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahua
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahuaSosiologi pendidikan dan ilmu pengetahua
Sosiologi pendidikan dan ilmu pengetahua
 
Sistem indra
Sistem indraSistem indra
Sistem indra
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Fotosintesis pada tumbuhan
Fotosintesis pada tumbuhanFotosintesis pada tumbuhan
Fotosintesis pada tumbuhan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom AnimaliaSOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINIPENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

Penerapan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran ipa kelas 5 min 09 aceh timur

  • 1. PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V DI MIN 09 ACEH TIMUR SKRIPSI Diajukan Oleh SOGA BILIYAN JAYA NIM : 150209067 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH 2019 M/ 1440 H
  • 2. ii PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V MIN 09 ACEH TIMUR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh Sebagai Beban Studi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh SOGA BILIYAN JAYA NIM. 150209067 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Disetujui oleh: Pembimbing I, Wati Oviana, S. Pd. I., M. Pd. NIP.198110182007102003 Pembimbing II, Fanny Fajria, M. Pd.
  • 3. iii PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V MIN 09 ACEH TIMUR SKRIPSI Telah Diuji oleh Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry dan Dinyatakan Lulus serta Diterima sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana (S-1) dalam Ilmu Pendidikan Islam Pada Hari/Tanggal Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi Mengetahui, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh Dr. Muslim Razali, S. H. M. Ag. NIP. 195903091989031001 Senin, 22 juli 2019 19 Dzulqa‟idah 1440 H Ketua, Wati Oviana, S. Pd. I., M. Pd. NIP. 198110182007102003 Sekretaris, Salfayana Putri Arita, M. Pd. Penguji I, Fanny Fajria, M. Pd. Penguji II, Mainisa, M. Pd.
  • 4. iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH/SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Soga Biliyan Jaya NIM : 150 209 067 Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan Judul Skripsi : Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V MIN 09 Aceh Timur Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunkan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan; 2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain; 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya; 4. Tidak memanipulasi dan memalsukan data; 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini. Bila di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan dan ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar- Raniry Banda Aceh. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Banda Aceh, Yang Menyatakan ( Soga Biliyan Jaya ) NIM. 150 209 067
  • 5. v ABSTRAK Nama NIM Fakultas/Prodi Judul Jadwal Sidang Tebal Skripsi Pembimbing I Pembimbing II Kata Kunci : Soga Biliyan Jaya : 15209067 : Tarbiyah dan Keguruan/Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah : Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V MIN 9 Aceh Timur : 22 Juni 2019 : 209 Lembar : Wati Oviana, S.Pd.I., M.Pd. : Fanny Fajria, M.Pd : Pendekatan Keterampilan Proses, Keterampilan Proses Sains, dan Pembelajaran IPA Proses belajar mengajar di MIN 09 Aceh Timur umumnya proses pembelajaran yang dilakukan guru kurang dalam mendukung perkembangan siswa secara utuh yaitu kognitif, afektif, dan Psikomotor. Proses pembelajaran lebih ditekankan pada perkembangan kognitif siswa, sehingga perkembangan psikomotor siswa kurang terasah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas guru melalui penerapan pendekatan keterampilan proses pada mata pelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur, untuk mengetahui aktivitas siswa melalui penerapan pendekatan keterampilan proses pada mata pelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur dan untuk mengetahui peningkatan keterampilanan proses sains siswa melalui penerapan pendekatan keterampilan proses pada mata pelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik dan intrumen penelitian ini yaitu lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa dan soal tes keterampilan proses sains siswa. Analisis data pada penelitian mengunakan rumus deskriptif persentase. Berdasarkan hasil analisis penelitian diperoleh bahwa aktivitas guru dalam mengolah pembelajaran pada siklus I adalah 80% dan pada siklus II memperoleh 92%, Sedangkan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran siklus I memperoleh 77% dan siklus II sebanyak 92%. Hasil tes KPS siswa pada siklus I memperoleh 54,77% dan siklus II memperoleh persentase 92,68%. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpullkan bahwa penerapan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur.
  • 6. vi KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehazirat Allah SWT yang telah banyak memberikan karunia-Nya berupa kekuatan, kesatuan, serta kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi sebagai mana mestinya. Selanjutnya selawat beserta salam penulis sampaikan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Alhamdulillah dengan petunjuk dan hidayah-Nya penulis telah selesai menyusun skripsi yang sangat sederhana ini guna memenuhi dan melengkapi syarat- syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh dengan judul “Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran IPA di Kelas V MIN 09 Aceh Timur” Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Teristimewa kepada Ayahanda Siardi, Ibunda Emi Sari dan adik-adik saya Sena Aditya Wijaksana dan Alya Qornea Kasih, serta seluruh keluarga karena berkat pengorbanan, dukungan, dorongan dan kasih
  • 7. vii kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. 2. Bapak Dr. Muslim Razali, S. H., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry. 3. Ibu Wati Oviana, S. Pd. I., M. Pd. selaku Penasehat Akademik dan pembimbing pertama dan Ibu Fanny Fajria, M. Pd selaku pembimbing kedua yang telah senantiasa ikhlas dan bersungguh-sungguh dalam memotivasi dan membimbing penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 4. Bapak Irwandi, M.A. sebagai Ketua Prodi dan Ibu Wati Oviana, S. Pd. I., M. Pd. sebagai Wakil Prodi serta seluruh staf Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar- Raniry yang selalu membantu kelancaran administrasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 5. Bapak dan Ibu Dosen, Para Asisten, karyawan – karyawan dan semua bagian Akademik Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar – Raniry yang telah membantu penulisan selama ini. 6. Bapak Jailani, S. Ag. sebagai Kepala MIN 09 Aceh Timur, Staf dan Dewan guru beserta siswa dan siswi yang telah memberikan kesempatan meneliti dan membantu penulis dalam pengumpulan data penelitian ini.
  • 8. viii 7. Terspesial kepada Bapak Mawardi, M. Pd. selaku Dosen The Best Of PGMI yang telah memberikan masukan, bimbingan, saran dan nasehatnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir tepat waktu. 8. Teristimewa kepada Agus Setiawan, Ismuhul Fadhil Azzam, Aqsanul Harivah, Zikraul Husna, Putri Nur Alifah, Desi Ratna Juwita, Refina Auliyanti, Dibrina Rauseki Ginting, Lidya, Mona Radshan Zana, Siti Sarah, Siharmin, Harisnan, Rizki Furqan, Muhammad Noza (STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh), Risa Susilawati (UIN Sunan Gunung Jati Bandung), Wan Azizah (UIN Alauddin Makasar), Muhammad Fikri (IAIN Kudus) yang telah banyak memberikan support, spirit dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Sahabat-sahabat seperjuangan letting PGMI‟15 dan Generation Of SMA Bunga Bangsa Angkatan 15 yang telah banyak memberi suport dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Segala usaha telah dilakukan untuk menyelesaikan skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk meningkatkan mutu tulisan di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat memberi arti dan manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Akhirul kalam semoga Allah SWT selalu memberi rahmat dan karuni-nya kepada kita semua. Amin Ya Rabbal‟alamin. Banda Aceh, 22 Juli 2019 Penulis,
  • 9. ix DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL JUDUL ..................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................................ii LEMBAR PENGESAHAN SIDANG.......................................................................iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIHAN ..............................................................iv ABSTRAK ..................................................................................................................iv KATA PENGANTAR................................................................................................vi DAFTAR ISI...............................................................................................................ix DAFTAR GAMBAR..................................................................................................xi DAFTAR TABEL......................................................................................................xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................xiii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah....................................................................................1 B. Rumusan Masalah .............................................................................................7 C. Tujuan Penelitian ..............................................................................................7 D. Manfaat Penelitian ............................................................................................8 E. Definisi Operasional..........................................................................................9 F. Penelitian yang Relevan..................................................................................13 BAB II LANDASAN TEORITIS.............................................................................16 A. Hakikat Pendekatan Keterampilan Proses .......................................................16 1. Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses..............................................18 2. Aspek-Aspek Pendekatan Keterampilan Proses ........................................21 3. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Keterampilan Proses ...................29 B. Keterampilan Proses Sains ..............................................................................33 C. Indikator Keterampilan Proses Sains...............................................................34 D. Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran IPA MI/SD............................40 E. Materi IPA dalam Pembelajaran Tematik Kelas V MI/SD..............................43 1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam MI/SD....................................................43 2. Pengertian IPA...........................................................................................46 3. Pembelajaran IPA dalam Tematik Kelas V MIN/SD .................................48 4. Zat Tunggal Dan Campuran.......................................................................49 5. Klasifikasi Materi.......................................................................................51
  • 10. x BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...............................................................55 A. Rancangan Penelitian......................................................................................55 B. Lokasi Penelitian.............................................................................................61 C. Subjek Penelitian.............................................................................................61 D. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................................61 E. Instrumen Pengumpulan Data .........................................................................63 F. Teknik Analisis Data.......................................................................................64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.........................................68 A. Deskripsi Hasil Penelitian ...............................................................................68 1. Siklus I.......................................................................................................69 2. Siklus II....................................................................................................100 B. Pembahasan dan Analisis Data Penelitian .....................................................131 BAB V PENUTUP...................................................................................................146 A. Kesimpulan ...................................................................................................146 B. Saran .............................................................................................................148 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................149
  • 11. xi DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Bagan Pembagian Materi ........................................................................50 Gambar 2.2 Bagan Klarifikasi Materi.........................................................................51 Gambar 2.4 Air Mineral Merupakan Zat Tunggal......................................................52 Gambar 2.5 Sirup Merupakan Zat Campuran Homogen (Larutan) ............................53 Gambar 2.6 Secangkir Kopi Merupakan Zat Campuran Heterogen...........................54 Gambar 4.4 Persentase Aktivitas Guru .....................................................................135 Gambar 4.5 Persentase Aktivitas Siswa....................................................................135 Gambar 4.6 Persentase Keterampilan Proses Sains Siswa........................................138
  • 12. xii DAFTAR TABEL Tabel 2.1 : Aspek-aspek Pendekatan Keterampilan Proses .....................................26 Tabel 2.2 : Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Keterampilan Proses ..............29 Tabel 2.3 : Aspek-aspek Keterampilan Proses Sains...............................................34 Tabel 2.4 : KD dan Indikator Subtema Benda Tunggal Dan Campuran PB 1.........46 Tabel 2.5 : KD dan Indikator Pembelajaran 3..........................................................46 Tabel 3.1 : Krietria Penilaian Aktivitas Guru ..........................................................63 Tabel 3.2 : Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa..........................................................64 Tabel 3.3 : Kriteria Penilaian Tes Keterampilan Proses Sains Siswa......................65 Tabel 4.1 : Jadwal Penelitian MIN 09 Aceh Timur .................................................66 Tabel 4.2 : Hasil Penelitian Aktivitas Guru Dalam mengolah PMB Siklus I..........73 Tabel 4.3 : Hasil Penelitian Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I............77 Tabel 4.4 : Hasil KPS Siswa Indikator 1 Mengamati Silkus I.................................80 Tabel 4.5 : Hasil KPS Siswa Indikator 2 Mengajukan Hipotesis Silkus I...............81 Tabel 4.6 : Hasil KPS Siswa Indikator 3 Menafsirkan Silkus I...............................82 Tabel 4.7 : Hasil KPS Siswa Indikator 5 Merencanakan Percobaan Silkus I..........85 Tabel 4.8 : Hasil KPS Siswa Indikator 6 Melakukan Percobaan Silkus I................86 Tabel 4.9 : Hasil KPS Siswa Indikator 7 Menarik Kesimpulan Silkus I .................87 Tabel 4.10 : Hasil KPS Siswa Indikator 8 Mengkomunikasikan Silkus I .................88 Tabel 4.11 : Nilai Rata-rata KPS Siswa Perindikator Siklus I...................................90 Tabel 4.12 : Hasil Temuan dan Revisi Proses Pembelajaran Siklus I .......................93 Tabel 4.13 : Hasil Penelitian Aktivitas Guru Siklus II.............................................104 Tabel 4.14 : Hasil Penelitian Aktivitas Siswa Siklus II ...........................................108 Tabel 4.15 : Hasil KPS Siswa Indikator 1 Mengamati Silkus II..............................111 Tabel 4.16 : Hasil KPS Siswa Indikator 2 Mengajukan Hipotesis Silkus II............112 Tabel 4.17 : Hasil KPS Siswa Indikator 3 Menafsirkan Silkus II............................113 Tabel 4.18 : Hasil KPS Siswa Indikator 5 Merencanakan Percobaan Silkus II.......116 Tabel 4.19 : Hasil KPS Siswa Indikator 6 Melakukan Percobaan Silkus II ............117 Tabel 4.20 : Hasil KPS Siswa Indikator 7 Menarik Kesimpulan Silkus II..............118 Tabel 4.21 : Hasil KPS Siswa Indikator 8 Mengkomunikasikan Silkus II ..............119 Tabel 4.22 : Deskripsi Skor Rata-rata KPS Siswa Perindikator Siklus II................121 Tabel 4.23 : Hasil Temuan dan Revisi Selama Proses Pembelajaran Siklus II .......123 Tabel 4.24 : Persentase Keterampilan Proses Sains Siklus I dan Siklus II...............126 Tabel 4.25 : Deskripsi Perolehan Skor Aktivitas Guru............................................131 Tabel 4.26 : Deskripsi Perolehan Skor Aktivitas Siswa ..........................................135 Tabel 4.27 : Deskripsi Perolehan Keterampilan Proses Sains Siswa.......................138
  • 13. xiii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Keterangan Bimbingan Skripsi ................................................26 Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian dari Dekan............................................26 Lampiran 3 : Surat Keterangan Penelitian dari MIN 09 Aceh Timur.....................26 Lampiran 4 : RPP Siklus I dan Siklus II .................................................................26 Lampiran 5 : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Siklus I dan Siklus II ............26 Lampiran 6 : Soal Tes Keterampilan Proses Sains Siswa.......................................26 Lampiran 7 : Lembar Obervasi Guru dan Siswa.....................................................26 Lampiran 8 : Foto Penelitian...................................................................................26 Lampiran 9 : Daftar Riwayat Hidup Peneliti ..........................................................26
  • 14. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha dasar dan terencana untuk mengembangkan potensi diri manusia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1 Menurut Salahuddin, pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan segenap dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu dan membimbing siswa untuk mengembangkan segala potensinya sehingga mencapai kulaitas diri yang lebih baik.2 Pengetian di atas, dapat dipahami bahwa pendidikan merupakan usaha dan upaya pendidik yang bekerja secara interaktif dengan siswa untuk meningkatkan dan mengembangkan serta memajukan kecerdasan dan keterampilan pada diri siswa. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, seperti yang tercamtum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasiona No. 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 disebutkan bahwa, Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman 1 Dwi Siswoyo, dkk. Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Pres, 2007), hlm. 15 2 Anas Salahuddin, Filsafat Pendidikan, (Cet. 10. Bandung: Pustaka Setia, 2011), hlm. 19
  • 15. 2 dan berwatak kepada Tuhan Yang Maha Esa, beraklah mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.3 Berdasarkan undang-undang di atas dapat disimpulkan beberapa hal, Pertama, pendidikan adalah usaha sadar yang terencana. Kedua, proses pendidikan diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Ketiga, suasana belajar dan pembelajaran itu diarahkan pada pengembangkan potensi diri siswa. Keempat, akhir dari proses pendidikan adalah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga indikator inilah yang menjadi sasaran akhir tujuan pendidikan yang harus diupayakan. Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar dan diharapkan akan mampu mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik dalam diri siswa.4 Hal tersebut senada dengan Suhandi Astuti (dalam Dina Indriyani) menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum 2013 pada proses pembelajaran, bukan hanya sebagai pemberi ilmu pengetahuan saja tetapi guru juga bertugas untuk memberikan 3 Departemen Agama Republik Indonesia, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintahan RI Tentang Pendidikan, ( Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI. 2006), hlm 08-09. 4 Yuna Mumpuni Rahayu, Pengaruh Perubahan Kurikulum 2013 Terhadap Perkembangan Peserta Didik (Jurnal Logika, Vol XVIII, No 3, 2016), hlm. 24. Diakses pada tanggal 27 Juni 2019 dari situs: http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/logika/article/viewFile/216/139.
  • 16. 3 katerampilan dan merubah perilaku siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya.5 Pembahasan di atas dapat disadari bahwa sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, guru perlu mengadakan perbaikan atau perubahan dalam proses pendidikan, sehingga guru tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan saja melainkan perubahan sikap dan keterampilan juga harus dikembangkan dalam diri siswa. Maka dari itu, dalam kurikulum 2013 siswa dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan, salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa adalah keterampilan proses sains. Selaras dengan pendapat yang telah dijelaskan di atas, salah satu hakikat IPA yang berhubungan dengan kegiatan tersebut adalah IPA sebagai proses yang artinya pembelajaran IPA tidak hanya berfokus pada hasil belajar saja tetapi memberi perhatian lebih juga terhadap proses-proses kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.6 Senada dengan penjelasan diatas, pasal 2 Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah disebutkan bahwa pembelajaran dalam kurikulum 2013 dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik, interaktif dan ispriratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi 5 Dina Indriyani, dkk, Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Melalui Model Inkuiri Berbantuan Media Konkret Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 05 Tahun Pelajaran 2018/2019, (Jurnal Basicedu, Volume 3 No 1, 2019), hlm.28. Diakses pada tanggal 27 Juni 2019 dari situs: https://www.neliti.com/journals/jurnal-basicedu. 6 Siti Nur Azizah Puji Ayu Lestari, dkk, Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Sifatsifat Cahaya Melalui Pembelajaran Inkuiri, (Jurnal Pena Ilmiah, Volume 2 No 1, Sumedang: UPI Kampus Sumedang, 2017), hlm. 622. Diakses pada tanggal 27 Juni 2019 dari situs: http://ejournal.upi.edu/index.php/penailmiah/article/download/10051/6243.
  • 17. 4 siswa untuk berpartisipasi aktif, kontekstual dan kolaboratif.7 Pasal di atas menjelaskan bahwa, pembelajaran di kelas harus menekankan pada keaktifan, inovatif, berpikir kritis dan student center, serta suasana pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga, siswa termotivasi dalam proses pembelajaran dan dapat mendorong siswa untuk selalu mengembangkan cakrawala ilmu pengetahuan mereka dan menerapkanya dalam kehidupan, sehingga mereka menjadi manusia yang kreatif. Proses pembelajaran IPA diperlukan suatu pembaharuan yang merujuk terhadap pendekatan pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan berpikir kritis. Sesuai yang disarankan dalam undang-undang dan kurikulum 2013, salah satu pendekatan yang dapat diterapkan guru pada proses pembelajaran IPA adalah ”Pendekatan Keterampilan Proses”. Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, berfikir kritis dan kreativitas siswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta menerapkannya dalam kehiduapn sehari-hari.8 Djamarah menyatakan, keterampilan proses bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa, menyadari, memahami dan menguasai rangkaian bentuk kegiatan yang berhubungan dengan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Rangkaian bentuk kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan mengamati, 7 Suryadharma dkk, Panduan Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Sekolah Menengah Pertama, (Cet. 03. Kemdikbud: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah. 2017), hlm 01. 8 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Cet., 12. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2013), hlm. 99.
  • 18. 5 menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, merencanakan dan menerapkan penelitian, dan mengkomunikasikan.9 Berdasarkan uraian di atas, semakin jelas bahwa proses pembelajaran yang bersifat penemuan dalam hal ini yang dimaksud peneliti pendekatan keterampilan proses pada kegiatan IPA dapat dikembangkan bersamaan dengan mengembangkan aspek keterampilan proses sains. Hal tersebut menegaskan bahwa pembelajaran IPA di SD/MI lebih baik dilakukan melalui kegiatan pengalaman langsung siswa ketika berinteraksi dengan sumber belajarnya. Sehingga siswa dapat menemukan fakta- fakta, membangun konsep, teori dan sikap ilmiah yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan. Pembelajaran IPA tidak hanya mengutamakan hasil saja, tetapi proses untuk mendapatkan konsep tersebut juga sangat penting dalam membangun gagasan baru sewaktu siswa berinteraksi dengan gejala-gejala alam. Ketarampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung siswa sehingga dapat lebih menghayati proses atau kegiatan yang sedang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di kelas V MIN 09 Aceh Timur khususnya pada mata pelajaran IPA, terlihat selama proses pembelajaran berlangsung hanya satu arah bersifat teacher centered. Guru cenderung hanya menyampaikan materi-materi, guru kurang dalam mengembangkan keterampian proses siswa akibatnya potensi diri pada siswa kurang terasah, tidak hanya itu saja kurangnya dalam memanfatan media sebagai sarana dalam proses pembelajaran 9 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik, ( Jakarta : Rineka Cipta. 2005), hlm 88.
  • 19. 6 untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPA di sekolah, yaitu guru jarang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sehingga siswa kurang terampil dalam mengasilkan suatu produk IPA, motivasi belajar siswa kurang, siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar dan siswa dituntut untuk menghafalkan konsep atau teori sehingga siswa sulit memahami konsep-konsep IPA. Proses pembelajaran di kelas terkesan kurang inovatif, kreatif, bermakna dan student center, sehingga siswa kurang memahami apa yang dipelajari dan dijelaksan oleh guru, tentu hal ini akan berdampak pada tidak meningkatkan keterampilan proses siswa baik itu koqnitif, afektif, dan psikomotor.10 Proses pembelajaran IPA di MIN 09 Aceh Timur khususnya kelas V perlu diadakan inovasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan/metode/model yang tepat, untuk itu perlu dikembangkan suatu model atau pendekatan pembelajaran IPA yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk menemukan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan guru hanya sebagai pembimbing untuk membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan keterampilan proses merupakan salah satu upaya untuk meningkatan keterampilan proses sains siswa dalam menemukan dan mengembangkan fakta dan konsep IPA, serta menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan proses, sikap siswa agar menjadi manusia yang produktif dan kreatif. 10 Hasil Obesrvasi, Proses Pembelajaran IPA di kelas V Min 09 Aceh Timur, (Tanggal 07 Maret 2019. Pukul 08:00 sd 12:30)
  • 20. 7 Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik ingin melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran IPA di Kelas V MIN 09 Aceh Timur” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimanakah aktivitas guru melalui penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur? 2. Bagaimanakah aktivitas siswa melalui penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur? 3. Bagaimanakah peningkatan keterampilan proses sains siswa melalui penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui aktivitas guru melalui penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur. 2. Untuk mengetahui aktivitas siswa melalui penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur.
  • 21. 8 3. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan proses sains siswa melalui penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan peneliatian di atas maka hasil penelitian ini diharapakan berguna: 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, diharapakan dapat memberikan kontribusi besar dalam perkembangan pendidikan di Aceh terutama kepada pendidik, pembaca, mahasiswa dan peneliti sendiri mengenai penerapan pendekatan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses siswa pada pembelajaran IPA kelas V MIN 09 Aceh Timur. 2. Manfaat Praktis a. Bagu guru, melalui penelitian ini diharapkan dapat mengenal lebih dekat tentang pemanfaatan lingkungan sekolah dan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan dalam menjalankan aktivitas proses pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan proses siswa. b. Bagi siswa, supaya lebih termotivasi untuk mempelajari tematik dalam upaya meningkatkan keterampilan proses dalam memahami
  • 22. 9 materi pembelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa. c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan argumen/pemikiran kepada pihak pengelolaan sekolah, sebagai bentuk kreatifitas ada inovasi pembelajaran yang mendukung sistem pembelajaran yang sudah ada. d. Bagi peneliti, untuk memambah khasana ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitan, serta dapat memberikan informasi tentang pemanfaatan lingkungan sekolah dengan pendekatan keterampilan proses dalam meningkatkan keterampilan proses siswa pada pembelajaran IPA dan sebagai upaya meningkatkan kualitas profesi pendidik. E. Definisi Operasional Menghindari kesalahan dalam memahami skripsi ini, terlebih dahulu peneliti akan menjalaskan beberapa istilah yang terdapat dalam karya tulis ini yaitu: 1. Pendekatan Keterampilan Proses Kamus Bahasa Indonesia, penerapan adalah pemasangan, pengenalan atau perihal mempratekkan sesuatu hal dengan aturannya.11 Penerapan yang di maksud penulis dalam skripsi ini adalah cara guru IPA dalam memperkenalkan materi-materi IPA kepada siswa dengan pendekatan keterampilan proses, 11 WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 2006), hlm. 1258
  • 23. 10 sedangkan pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan yang mengarahkan siswa untuk menemukan dan mengembangkan fakta dan konsep pengetahuan dengan memerlukan suatu keterampilan yaitu mengamati, membuat hipotesis, meramalkan, melakukan eksperimen/percobaan, menafsirkan data, meyimpulkan dan mengkomunikasikan, sehingga akan menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Keterampilan-keterampilan tersebut dapat digunakan untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang kemudian disebut keterampilan proses.12 Berdasarkan penjelasan diatas bahwa, pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses merupakan pembelajaran yang menyajikan pembelajaran melalui kegiatan percobaan dengan melakukan sendiri dan membuktikan secara mandiri pertanyaan dan hipotesis yang telah dibuat. Pendekatan keterampilan proses merupakan salah satu pendekatan yang tepat digunakan dalam pembelajaran IPA, selain siswa dapat menemukan sendiri konsep yang telah dipelajari dan juga pembelajaran yang dialami siswa akan lebih bermakna. 2. Keterampilan Proses Sains Menurut Nuryani Rustaman dan Adrian (dalam Ali Nugraha) keterampilan proses sains adalah semua keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan, serta menerapkan konsep, prinsip, hukum, dan teori sains, baik berupa keterampilan mental, keterampilan fisik (manual), 12 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta: Gramedia. 1989), hlm. 18
  • 24. 11 maupun keterampilan sosial.13 Keterampilan proses sains dipilih dengan tujuan agar siswa yang telah mengikuti pembelajaran IPA dapat memiliki keterampilan- keterampilan yang berhubungan dengan IPA dan dapat diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Pendapat tersebut didukung oleh Sujana (dalam Siti Nur Azizah) bahwa proses belajar IPA atau sains harus diarahkan agar siswa mau mengerjakan sesuatu bukan hanya memahami sesuatu.14 Berdasarkan pendapat tersebut terbukti bahwa pembelajaran IPA tidak hanya pembelajaran yang menuntut siswa untuk hafal materi saja tetapi pembelajaran IPA mengharapkan siswa yang ahli dalam berbagai keterampilan. Keterampilan proses sains merupakan aspek yang diamati peningkatannya selama kegiatan penelitian berlangsung. Peneliti melakukan beberapa kegiatan yang diupayakan untuk dapat meningkatkan keterampilan proses sains setiap siswa, kegiatan tersebut diantaranya yaitu membimbing siswa dalam melakukan pengamatan, membimbing siswa dalam melakukan kegiatan menafsirkan dan mengklarifikasi, membimbing siswa untuk mengajukan hipotesis dan merencanakan percobaan hingga melakukan percobaan, dan yang selanjutnya membimbing siswa dalam menarik dan mengkomunikasikan hasil percobaan. 13 Fitri Arumsari, Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Kelompok B1 Di TK Assa‟adah Baledono Purworejo, Skripsi Online, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. 2013), hlm. 12. 14 Siti Nur Azizah Puji Ayu Lestari, dkk, Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Materi Sifatsifat Cahaya Melalui Pembelajaran Inkuiri, …, hlm. 628.
  • 25. 12 3. Pembelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains yang semula berasal dari Bahasa Inggris “natural science” secara singkat sering disebut “science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Kata “science” artinya ilmu pengetahuan. Jadi, IPA atau science secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.15 Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan yang objek telaahnya adalah alam dengan segala isinya yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan termasuk bumi, menurut Carin (dalam Daryanto) menyatakan IPA adalah suatu kumpulan ilmu pengetahuan yang tersusun secara sistematis yang di dalam pengguanaanya secara umum terfokus pada gejala-gejala alam.16 Menurut Sri M. Iskandar (dalam Fitri), IPA adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam. Pada hakikatnya, IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah.17 Menurut H.W. Fowler (dalam Trianto) menjelaksan, IPA adalah pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan pada pengamatan dan deduksi. IPA mempelajari alam semesta, benda- 15 Yuni Dewi Rukmani, Peningkatan Keterampilan Proses Melalui Penerapan Keterampilan Bertanya Pada Pembelajaran IPA Berpusat Pada Siswa Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Turi 3 Kecamatan Turi Kabupaten Sleman, Skripsi Online, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. 2014), hlm. 08. 16 Daryanto, Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegritasi, (Cet, 01.Yogyakarta: Gava Media. 2014), hlm. 160 17 Fitri Arumsari, Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Kelompok B1 Di TK Assa‟adah Baledono Purworejo, …, hlm. 08.
  • 26. 13 benda yang ada di permukaan bumi, di dalam perut bumi dan di luar angkasa, baik yang dapat diamati indera maupun yang tidak dapat diamati dengan indera.18 Beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA adalah pengetahuan tentang peristiwa atau gejala alam sekitar yang dapat di lihat oleh indera maupun tidak dengan indera dan diperoleh melalui proses atau kegiatan tertentu menggunakan metode ilmiah untuk mengembangkan keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa. F. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang relevan dengan permasalahan pada penelitian peneliti diantaranya: 1. Penelitian yang berjudul ”Peningkatan Keterampilan Proses Mahasiswa PGMI Melalui Penerapan Keterampilan Proses Pada Pembelajaran IPA MI” oleh Wati Oviana, S. Pd., M. Pd. dinyatakan berhasil, pada umumnya sekitar 80-90% mahasiswa kelas exsperimen mengalami peningkatan pada semua indikator keterampilan proses sains. Sedangkan mahasiswa kelas kontrol hanya sebagian besar atau sekitar 60-70% mahasiswa mengalami peningkatan keterampilan proses sains. Wati Oviana menitik beratkan pada keterampilan proses sains karena pada mahasiswa PGMI kurangnya dalam kemampuan mengembangkan pembelajaran IPA. 18 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu. (Cet. 04. Jakarta: Bumi Aksara. 2012), hlm. 136
  • 27. 14 2. Penelitian yang berjudul ”Penerapan Pendekatan Ketermpilan Proses Sains (KPS) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Terakanan Zat Cair Pada Siswa MTsN Kuta Baro Aceh Besar” oleh Muliza Syahwal Fitri dkk dinyatakan berhasil, pada siklus I memperoleh persentase ketuntasa individual yaitu 70% dari 20 siswa terdapat 14 siswa yang telah tuntas. Silkus II meningkat menjadi 80% terdapat 16 siswa yang tuntas dengan jumlah 20 siswa. Pada siklus III terdapat 17 siswa yang tuntas sehingga perentase meningkat menjadi 80%, pada siklus IV jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 19 siswa sehingga perentase ketuntasan juga meningkat menjadi 90%. Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa terjadinya peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan keterampilan proses (KPS). 3. Penelitian yang berjudul ”Penerapan Ketermpilan Proses Sains (KPS) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Gaya Di Kelas IV MIN Tungkop Aceh Besar” oleh Amir Danis dinyatakan berhasil, aktivitas siswa pada siklus I adalah 67,18% dengan katagori cukup, sedangkan pada sikus II mengalami peningkat menjadi 79,68% dkatagori baik. Pada aktivitas guru siklus I yaitu 75%, pada siklus II meningkat menjadi 84,37%. Penerapan pendekatan keterampilan proses pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat pada siklus I sebanyak 18 siswa memperoleh persentasi 45% katagori kurang. Mengalami peningkatan dengan jumlah 39 siswa yang mencapai ketuntasan memperoleh persentasi 90% dengan katagori baik. Berdasarkan
  • 28. 15 hasil analisis dapat dilihat bahwa terjadinya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan penerapan pendekatan keterampilan proses. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, yang membedakan dengan penelitian yang ingin peneliti lakukan yaitu penerapan pendekatan keterampilan proses terhadap peningkatan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur, dalam hal ini peneliti mendapatkan ide atau gagasan yang menarik, menyenangkan serta tepat bagi siswa untuk mendukung serta meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur.
  • 29. 16 16 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Hakikat Pendekatan Keterampilan Proses Sains atau IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara terencana dan sistematis. Sains bukanlah sekedar kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip tetapi juga merupakan proses mencari dan menemukan. Proses pembelajaran sains sebaiknya menekankan pada pemberian pengalaman langsung melalui langkah-langkah kerja ilmiah yang dilakukan oleh paara ilmuan, maka kegiatan belajar melalui proses kerja ilmiah akan melibatkan serangkaian keterampilan yang disebut dengan keterampilan proses sains (Science Process Skills).19 Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses memberi kesempatan kepada peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga dengan adanya interaksi antara pengembangan keterampilan proses dengan fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan akan mengembangkan sikap dan nilai ilmuwan dalam diri peserta didik. Selain itu, pendekatan keterampilan proses memberikan kepada peserta didik pengertian yang tepat tentang hakikat ilmu pengetahuan, serta peserta didik dapat sekaligus belajar proses dan produk ilmu pengetahuan. 19 Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains: Model Dasar Menjadi Guru Profesional, (Cet. 02. Bandung: Pustaka Reka Cipta. 2017), hlm. 149-154.
  • 30. 17 Menurut Conny Semiawan, ada beberapa alasan yang melandasi perlu diterapkannya pendekatan keterampilan proses dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu sebagai berikut: a. Perkembangan ilmu pengetahun berlangsung cepat sehingga tidak mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada peserta didik. b. Peserta didik mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh kongkret, contoh-contoh yang wajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, mempraktekkan sendiri upaya penemuan konsep melalui perlakuan terhadap kenyataan fisik, dan penanganan benda-benda yang benar-benar nyata. c. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak (benar 100%) namun penemuannya bersifat relatif. Suatu teori mungkin dibantah atau ditolak setelah seseorang mendapatkan dat baru yang mampu membuktikan kekeliruan teori yang dianut. Muncul lagi teori baru, yang pada prinsipnya mengandung kebenaran yang relatif.20 Pengembangan keterampilan proses sangat diperlukan peserta didik sejak awal, karena pada dasarnya anak memiliki keingintahuan dan rasa tahu yang besar terhadap sasuatu. Menurut hasil penelitian terdahulu terungkap bahwa anak dapat berpikir secara tingkat tinggi bila ia mempunyai cukup pengalaman secara kongkrit 20 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, …, hlm. 14-15.
  • 31. 18 dan bimbingan yang memungkinkan pengembangan konsep-konsep dan menghubungkan fakta-fakta yang diperlukan. Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar-mengajar yang berfokus pada perlibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses perolehan hasil belajar, pendekatan keterampilan proses akan terbentuk hanya melalui proses berulang-ulang. Siswa tidak akan terampil (misalnya untuk merumuskan masalah, mengajukan pertanyaan, melakukan percobaan, menarik kesimpulan) apabila tidak ada peluang untuk melakukannya sendiri proses tersebut secara terus-menerus.21 Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa, maka guru diharuskan untuk mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik. Apabila kenyataannya masih ada siswa yang belum memahami dan mengerjakannya secara benar, maka siswa tersebut harus diberikan latihan lanjutan sampai benar memahaminya dan menemukan sendiri melalui pengamatan langsung atau melakukan percobaan. 1. Pengertian Pendekatan Keterampilan Proses Menurut Funk dkk (dalam Heru) yang menyatakan pendekatan keterampilan proses adalah cara mengajarkan IPA dengan mengajarkan berbagai keterampilan proses yang biasa digunakan para ilmuwan dalam mendapatkan 21 Trianto, Model Pembelajaran Terpad, …, hlm. 149.
  • 32. 19 atau memformulasikan hasil IPA.22 Menurut Dimyati dan Mudjiono, mengungkapkan bahwa pendekatan keterampilan proses sebagai wahana penemuan dan pengembangan fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan bagi diri siswa serta berperan menunjang pengembangan keterampilan proses sains siswa.23 Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kerativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keteramilan, nilai dan sikap, serta dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.24 Menurut menurut Ernawati, keterampilan proses sains adalah pendekatan yang didasarkan pada anggapan bahwa sains itu terbentuk dan berkembang melalui suatu proses ilmiah. Proses ilmiah harus dikembangkan pada siswa sebagai pengalaman yang bermakna. Bagaimana pemahaman konsep sains tidak hanya mengutamakan hasil (produk) saja, tetapi proses untuk mendapatkan konsep tersebut juga sangat penting dalam membangun pengetahuan siswa.25 22 Heru Setiawan, Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Kelas III SD, Artikel Peneltian, (Pontianak: Universitas Tanjungpura. 2013), hlm. 02. 23 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta. 2013), hlm.139. 24 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Cet. 03. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2005), hlm. 99. 25 Ernawati, Penggunaan Metode Pendekatan Ketrampilan Proses Untuk Meningkatkan Aktivitas Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III Sekolah Dasar, (Jurnal Online, Volume 7, No. 1, 2018), h. 78. Diakses tanggal 27 Juni 2019: https://media.neliti.com/media/publications/258377-penggunaan- metode-pendekatana-keterampilan-fe340e3a.pdf.
  • 33. 20 Penjelasan di atas disimpulkan bahwa, Pendekatan keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataaupun untuk melakukan penyangkalan terhadap, suatu penemuan/flasifikasi. Menurut Funk (dalam Trianto) membagi keterampilan proses ini menjadi dua tingkatan, yaitu keterampilan proses tingkat dasar (basic science process skill) dan keterampilan proses terpadu (integrated scienc proses skill). Keterampilan tingkat dasar meliputi: observasi, klarifikasi, konumikasi, pengukuran, prediksi, dan inferensi. Keterampilan proses terpadu meliputi menentukan variabel, menyususn tabel data, menyusun grafik, memberi hubungan variabel, memproses data, menganalisis penyelidikan, menyususn hipotesisi, menentukan variabel secara operasional, merencanakan penyelidikan, dan melakukan eksperimen.26 Sedangkan menurut Glencoe Science Skill Handbook (dalam samatowa), keterampilan proses dapat dikelompokan menjadi empat, yaitu: pengorganisasian informasi (organizing information), berpikir kritis (thinking Critically), mempraktikan proses-proses sains (praticing science processes), mempresentasikan dan mengunakan data (representing and applying data).27 26 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, ..., hlm 144. 27 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar,(Jakarta: Indeks. 2011), hlm 93.
  • 34. 21 Hal tersebut senada dengan Gage (dalam Oemar Hamalik) juga menyatakan bahwa keterampilan proses dalam bidang IPA perlu pengetahuan tentang konsep dan prinsip dapat diperoleh siswa bila memiliki kemampuan dasar tententu, yaitu keterampilan dalam bidang sains meliputi melakukan pengamatan, pengelompokan, mengukur, menafsirkan, meramalkan, mengkomunikasikan, menentukan hipotesis, mengendalikan variabel, dan melakukan percobaan.28 Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan keterampilan proses dalah pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada pengembangan keteramilan proses siswa untuk menemukan kebenaran fakta dan konsep maupun pengembangan sikap dan nilai melalui prose belajar mengajar yang aktif sehingga mampu menumbuhkan sejumlah keterampilan proses sains pada diri siswa. 2. Aspek-Aspek Pendekatan Keterampilan Proses Menurut GBPP IPA (dalam Usman Samatowa), keterampilan proses dikembangkan untuk siswa SD/MI terdiri dari delapan indikator yaitu: meliputi keterampilan mengamati, melakukan percobaan, mengelompokan, menafsirkan hasil percobaan, meramalkan, menerapkan, mengkomunikasikan, dan 28 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran..., h. 150.
  • 35. 22 mengajukan pertanyaan.29 Aspek keterampilan proses dikembangkan untuk siswa tingkat SD/MI terdiri dari beberapa aspek diantaranya yaitu: 1. Mengamati Proses observasi atau mengamati adalah salah satu keterampilan ilmiah yang mendasar. Mengobservasi atau mengamati tidak sama dengan melihat, dalam mengamati kita memilah-memilahkan mana yang penting atau tidak penting dengan cara menggunakan semua indra, seperti melihat, mendengar, merasa, mengecap, dan mencium.30 2. Menafsirkan Kemampuan menginterpretasi atau menafsirkan adalah salah satu keterampilan penting yang umumnya dikuasai oleh para ilmuwan, data tersebut diperoleh melalui observasi, ekperimen, atau penelitian sederhana yang dapat dicatat atau disajikan dalam bentuk, seperti tabel, grafik, diagram dan sebagainya.31 Menurut Gleanceo Sceince Skill Handbook kata menafsirkan berarti “menjelaskan pengertian sesuatu”, baik itu berupa benda, peristiwa, atau hasil pengamatan yang telah dilakukan.32 3. Meramalkan 29 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hlm 94. 30 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 19. 31 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 29. 32 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hlm 95.
  • 36. 23 Meramalkan atau hipotesis adalah suatu perkiraaan yang beralasan untuk menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu.33 Dengan ditemukannya gejala keteraturan, maka diharapkan siswa dapat meramalkan pola-pola berikutnya yang dengan kemungkinan yang akan terjadi pada percobaan.34 4. Percobaan Percobaan atau eksperimen adalah usaha untuk menguji atau mengetes dengan cara penyelidikan sederhana,35 keterampilan dalam menggunakan alat dan bahan angat mendukung terhadap hasil percobaan yang diperoleh. Penggunaan alat dan bahan-bahan selama percobaan berlangsung akan menambah pengalaman belajar siswa.36 5. Mengklarifikasi (menggolongkan) Keterampilan mengklarifikasi atau menggolongkan adalah keterampilan siswa membedakan atau mengelompokkan berbagai jenis tumbuhan dan hewan, jenis burung, jenis makanan dan cara hidupnya.37 Mengelompokkan merupakan suatu proses pemilihan objek- 33 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 25. 34 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hlm 95. 35 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 26. 36 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hlm 95. 37 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 22.
  • 37. 24 objek atau peristiwa-peristiwa berdasarkan pesamaan dan perbedaan sifat atau ciri-ciri dari suatu objek atau peristiwa tersebut.38 6. Menerapkan konsep Keterampilan menerakan konsep adalah kemampuan siswa untuk memerapkan konsep yang telah dipelajari untuk memecahakan masalah atau menjelaskan sustu peristiwa baru dengan menggunakan konsep yang telah dikuasinya.39 Kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap penerapan konsep di antaranya adalah menghubungkan konsep yang satu dengan yang lainnya, mencari konsep-konsep yang berhubungan, membedakan konsep satu dengan konsep yang lainnya, membuat dan menggunakan tabel atau grafik, merancang dan membuat alat sederhana, mengaplikasikan konsep dalam kehidupan sehari-hari. 7. Mengkomunikasikan Keterampilan berkomunikasi sangat penting dimiliki oleh setiap orang, termasuk siswa. Hal ini berkaitan dengan proses penyampaian informasi atau data-data, baik secara harfiah atau secara lisan, bentuk komunikasi yang baik adalah yang dapat dipahami dan dimengerti oleh penerima informasi. 38 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hlm 95. 39 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 31-32.
  • 38. 25 8. Mengajukan pertanyaan Keterampilan mengajukan pertanyaan merupakan salah satu ukuran untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa setelah pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan mengajukan pertanyaan yaitu dengan cara menghadapi siswa kepada masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.40 Semiawan menambahkan, keterampilan-keterampilan mendasar diantara lain adalah keterampilan: a. Menghitung Kemampuan menghitng anak biasanya dilatih dan dibina melalui pelejaran matematika, namum dalam pelajaran IPA anak dapat dilatih dalam menghitung binatang onivora, herbivora, dan lainnya. Hasil perhintungan dapat dikelompokkaan berdasar jenis atau objek peneliti dengan cara membuat tabel, grafik, atau histrogram.41 b. Mengukur Keterampilan mengukur sangat penting dalam kerja ilmiah dasar dari pengukuran adalah pembandingan, dimana membandingkan satu benda dengan benda lainnya sehingga mereka akan diperkenalkan dengan satuan ukuran, seperti centimeter, kilogram dan liter.42 40 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hlm 94-96. 41 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 20. 42 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 21.
  • 39. 26 c. Mengendalikan variabel Dalam penyelidikan ilmiah ilmuwan sering mengendalikan variabel eksperimen atau penelitian, variabel adalah faktor yang berpengaruh. sebagai contoh, tanaman jagung yang diberi pupuk akan lebih cepat tumbuh dari pada tamanan jagung yang tidak diberi pupuk.43 d. Kesimpulan sementara (inferensi) Melatih keterampilan siswa dalam membuat dan menyusun kesimpulan sementara atau inferensi dalam proses percobaan sederhana yang dilakukan. Pertama-tama data dikumpulkan melalui percobaan atau konsep, lalu dibuat kesimpulan sementara berdasarkan informasi yang dimiliki sampai satuan waktu tertentu. Kesimpulan tersebut bukan kesimpulan akhir, hanya merupakan kesimpulan sementara.44 e. Perencanaan percobaan (ekperimen) Eksperimen atau percobaan adalah usaha menguji atau mengetes melalui penyelidikan praktis. Melakukan eksperimen atau percoban sederhana guru perlu melatih siswa dalam merencanakan percobaan sederhana, dengan cara menentukan alat dan bahan, objek yang akan diteliti, faktor ataau variabel yang diperhatikan, cara atau langkah kerja, mencatat dan mengolah data untuk menarik kesimpulan.45 43 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 28. 44 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 30. 45 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, ..., hlm. 26-27
  • 40. 27 Berikut ini adalah indikator-indikator untuk keterampilan proses yang dilansirkan dari buku The Teaching of Sains and Observing Aktivities. Tabel 2. 1 Aspek-aspek Pendekatan Keterampilan Proses46 No Jenis Keterampilan proses Indikator 1. Observasi a. Menggunakan indra secara aman dan sesuai b. Mengenali perbedaan dan persamaan objek atau kejadian c. Mengenali urutan kejadian 2. Mengajukan hipotesi a. Menyarankan jawaban mengapa sesuatu terjadi b. Mengunakan pengetauan awal untuk menjelaskan sesuatu kejadian c. Menyadari adanaya kemungkinan lebih dari satu penjelasan dari suatu kejadian 3. Menginterprestasi data a. Memberikan interprestasi berdasarkan semua data yang tersedia b. Menguji sesuatu interprestasi dengan data yang baru c. Mendasarkan interprestasi pada pola atau hubungan data d. Menguji prediksi dari data dalam hal hubungan yang dapat diamati 4. Merencanakan perocobaan a. Mengenali titik awal atau kejadian awal yang relevan dengan percobaan b. Mengenali variabel yang harus diubah dalam percobaan c. Mengenali variabel yang harus diubah sama agar diperoleh suatu “a fair test” d. Mengenali semua variabel yang harus dikendalikan e. Mengenali variabel yang sesuai utuk diukur atau dibandingkan 46 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hal 99.
  • 41. 28 5. Melakukan investigasi a. Menentukan variabel bebas (yang diubah-ubah) dan variabel kontrol (yang harus dikendalikan atau dibuat tetap) b. Memanipulasi variabel agar percobaan benar-benar c. Mengukur variabel taut (variabel tergantung) d. Mengukur variabel taut dengan alat ukur yang sesuai e. Bekerja dengan tingkat ketelitian yang sesuai 6. Menarik kesimpulan a. Menggunaka berbagai informasi untuk membuat peryataan dengan mengkombinasikan artinya b. Menemukan pola atau kecenderungan hasil observasi/percobaan c. Menidentifikasi hubungan antara satu variabel dengan variabel lain d. Berhati-hati dalam menyampaikan asumsi tentang berlakunya kesimpulan 7. Mengkomunikasikan hasil a. Menyampaikan dan mengklarifikasikan ide/ gagasan dengan lisan maupun tulisan b. Membuat catatan hasil observasi dalam percobaan c. Menyampaiakan informasi dalam bentuk grafik, chart, atau tabel d. Memilih alat komunikasi yang cocok agar mudah dipahami oleh orang lain. (Sumber Usman Samatowa) Sedangkan menurut Mulyasa, Keterampilann yang menunjukan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut dapat dilihat melalui partisipasi dalam kegiatan pembelajaran berikut: 1) Kemampuan bertanya; 2) Kemampuan melakukan pengamatan;
  • 42. 29 3) Kemampuan mengidentifikasi dan mengklarifikasi hasil pengamatan; 4) Kemampuan menafsirkan hasil identifikasi dan klarifikasi; 5) Kemampuan menggunakan alat dan bahan untuk memperoleh pengalaman secara langsung; 6) Kemampuan merencanakan suatu kegiatan penelitian; 7) Kemampuan menggunakan dan menerapkan konsep yang telah di kuasai dalam suatu situasi baru; 8) Kemampuan menyajikan hasil pengamatan dan atau hasil penelitian.47 Penjelasan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa indikator yang digunakan dalam penelitian menggunakan indikator berdasarkan sumber Usman Samatowa pada pendekatan keterampilan proses sesuai dengan perkembangan siswa, yaitu: mengamati/observasi, mengajukan hipotesis, menafsirkan, merencanakan percobaan, melakukan investigasi/percobaan, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. 3. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Keterampilan Proses Pendekatan keterampilan proses merupakan salah satu upaya yang penting untuk memperoleh keberhasilan pembelajaran siswa yang optimal. Materi pembelajaran akan lebih mudah dipahami, dipelajari, dihayati dan diingat dalam waktu yang relatif lama bila siswa sendiri yang memperoleh pengalaman 47 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, ..., hlm. 100
  • 43. 30 secara langsung dari peristiwa tersebut melalui percobaan atau eksperiment. Selaian itu, kelebihan dan kekurangan pendekatan keterampilan proses dapat lihat pada tabel 2.2 Tabel 2. 2 Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Keterampilan Proses Kelebihan Kekurangan a. Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, karena dalam melatih siswa dipacu untuk berpartisipasi secara aktif dan efisien dalam belajar; a. Membutuhkan waktu yang relatif lama untuk melakukannya; b. Menuntaskan hasil belajar siswa secara serentak, baik keterampilan produk, proses, maupun keterampilan kinerjanya; b. Jumlah siswa dalam kelas harus relatif kecil, karena memerlukan perhatian guru dan memerlukan perencanaan dengan sangan teliti; c. Menemukan dan membangun sendiri konsepsi serta dapat mendefinisikan secara benar untuk mencegah terjadinya miskonsepsi; c. Tidak menjamin bahwa setiap siswa akan dapat mencapai tujuan sesuai dengan tujuan pembelajaran; d. Untuk lebih memperdalam konsep, pengertian, dan fakta yang dipelajarinya karena dengan latihan keterampilan proses, siswa sendiri yang berusaha mencari dan menemukan konsep tersebut; d. Sulit membuat siswa turut aktif secara merata selama berlangsungnya proses pembelajaran. e. Mengembangkan pengetahuan teori atau konsep dengan kenyataan dalam kehidupan bermasyarakat; e. Membutuhkan waktu yang relatif lama untuk melakukannya; f. Sebagai persiapan dan latihan dalam menghadai kenyataan hidup di dalam masyarakat, karena siswa telah dilatih keterampilan dalam berpikir logis dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan.48 Menurut Samatowa (dalam Hikmawati) antara lain sebagai berikut: 48 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Impementasi dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), ..., hlm 150.
  • 44. 31 a. Siswa dapat terlibat langsung dengan objek nyata sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. b. Siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajari. c. Melatih siswa untuk berpikir lebih kritis. d. Melatih siswa untuk bertanya dan terlibat aktif dalam pembelajaran. e. Mendorong siswa untuk menemukan konsep-konsep baru. f. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan metode ilmiah.49 Menurut Yinda (dalam Ernawati) kelebihan pendekatan ketrampilan proses yaitu: a. Merangsang ingin tahu dan mengembangkan sikap ilmiah siswa b. Siswa akan aktif dalam pembelajaran dan mengalami sendiri proses mendapatkan konsep c. Pemahaman siswa lebih mantap d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar menggunakan metode ilmiah.50 49 Hikmawati, Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pesawat Sederhana Siswa Di Kelas V SD N 51 lambari, (Jurnal Online Publikasi Pendidikan: Volume II, No.1, 2012), h. 47. Diakses pada tanggal 5 November 2018 dari situs: https://ojs.unm.ac.id/pubpend/articel/dowload/15484/646. 50 Ernawati, Penggunaan Metode Pendekatan Ketrampilan Proses Untuk Meningkatkan Aktivitas Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III Sekolah Dasar, …, hlm. 79.
  • 45. 32 Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan keterampilan proses menghendaki siswa aktif dalam belajar. Siswa mengalami langsung dan memahami konsep yang sedang dipelajariya, sehingga secara tidak langsung rasa ingin tahu terhadap materi pelajaran tersebut semakin kuat. Adapu kelemahan pendekatan keterampilan proses antara lain: Menurut Desi Ratna Sari kelemahan pendekatan keterampilan proses antara lain yaitu: a. Memerlukan banyak waktu sehingga sulit untuk menyelesaikan bahan pengajaran yang ditetapkan dalam kurikulum. b. Memiliki fasilitas yang cukup lengkap sehingga tidak semua sekolah dapat menyediakan. c. Memerlukan perencanaan dengan sangat teliti. d. Tidak menjamin bahwa setiap siswa akan dapat mencapai tujuan sesuai dengan tujuan pembelajaran. e. Sulit membuat siswa aktif secara merata selama berlangsungnya proses pembelajaran.51 Menurut Sagala, kelemahan ketrampilan proses antara lain: a. Memerlukan banyak waktu sehingga sulit untuk menyelesaikan bahan pengajaran yang ditetapkan dalam kurikulum 51 Desi Ratna Sari, Efektivas Pendekatan Kerampilan Proses dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Wathoniyah Palembang, Skripsi online, (Palembang: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah, 2017), hlm. 44. Diakses tanggal 5 November 2018 dari situs: http://perpus.radenfatah.ac.id.
  • 46. 33 b. Memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap sehingga tidak semua sekolah dapat menyediakannya c. Merumuskan masalah menyusun hipotesis, merancang suatu percobaan untuk memperoleh data yang relevan adalah pekerjaan yang sulit, tidak setiap siswa mampu melaksanakannya.52 Berdasarkan beberapa pendapat di atas, upaya untuk mengatasi kekurangan pendekatan keterampilan proses tersebut agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan, guru perlu meyediakan alat atau bahan dalam belajar, merencanakan pembelajaran degan baik, terstruktur, dan mendorong siswa menyimpulkan suatu masalah, peristiwa berdasarkan fakta, konsep atau prinsip yang diketahui. Oleh karena itu, Pendekatan keterampilan proses sains harus tersusun menurut urutan yang logis sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. B. Keterampilan Proses Sains Sains sebagai proses disebut juga keterampilan proses sains (science process skills) atau disingkat proses sains yang merupakan keterampilan untuk mengkaji fenomena alam dengan cara-cara tertentu untuk memperoleh dan pengembangan ilmu itu selanjutnya.53 Sedangkan menurut Nuryani Rustaman dan Adrian (dalam Fitri Arumsari) keterampilan proses sains adalah semua keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan, serta menerapkan konsep, prinsip, hukum, dan 52 Ernawati, Penggunaan Metode Pendekatan Ketrampilan Proses Untuk Meningkatkan Aktivitas Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III Sekolah Dasar, …, hlm. 80. 53 Patta Bundu. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains SD. (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 2006), hlm. 12.
  • 47. 34 teori sains, baik berupa keterampilan mental, keterampilan fisik (manual), maupun keterampilan sosial.54 Pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan keterampilan anak dalam mengenal dan memahami ilmu dan konsep yang ada dalam sains, dengan penguasaan proses sains diharapkan siswa mengalami perubahan dan kemajuan dalam proses-proses sains seperti kemampuan klasifikasi, aktivitas eksploratif, perencanaan kegiatan, sebab-akibat dan pemecahan masalah. Dengan siswa memahami proses pembelajaran sains akan memberikan hasil belajar yang berkesan dan tidak mudah lupa, siswa dapat menggunakan keterampilan proses sains dalam proses belajar tersebut untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. C. Indikator Keterampilan Proses Sains Indikator keterampilan proses sains terdiri atas sejumlah keterampilan yang satu sama lain sebenarnya tidak dapat dipisahkan, namun ada penekanan khusus dalam masing-masing keterampilan proses tersebut. Menurut Mulyasa mengatakan indikator-indikator pendekatan keterampilan proses antara lain: kemampuan mengidentifikasi, mengkarifikasi, menghitung, mengukur, mengamati, mencari hubungan, menafsirkan, menyimpulkan, menerapkan, mengkomunikasikan, dan mengekspresikan diri dalam suatu kegiatan untuk menghasilkan suatu karya.55 54 Fitria Arumsari, Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Kelompok B1 Di TK Assa‟adah Baledono Purworejo, Skripsi Online, (Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2011), hlm. 12. 55 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, ..., hlm. 100.
  • 48. 35 Hal tersebut serupa dengan buku „The Teaching of Science‟ dan „Observing Aktivities‟ (dalam Usman Samatowa) yang menyebutkan tujuh aspek-aspek keterampilan proses sains dan indikator diantaranya yaitu: 56 Tabel 2. 3 Aspek-aspek Keterampilan Proses Sains57 No Jenis Keterampilan proses Indikator 1. Observasi d. Menggunakan indra secara aman dan sesuai e. Mengenali perbedaan dan persamaan objek atau kejadian f. Mengenali urutan kejadian 2. Mengajukan hipotesi d. Menyarankan jawaban mengapa sesuatu terjadi e. Mengunakan pengetauan awal untuk menjelaskan sesuatu kejadian f. Menyadari adanaya kemungkinan lebih dari satu penjelasan dari suatu kejadian 3. Menginterprestasi data e. Memberikan interprestasi berdasarkan semua data yang tersedia f. Menguji sesuatu interprestasi dengan data yang baru g. Mendasarkan interprestasi pada pola atau hubungan data h. Menguji prediksi dari data dalam hal hubungan yang dapat diamati 4. Merencanakan perocobaan f. Mengenali titik awal atau kejadian awal yang relevan dengan percobaan g. Mengenali variabel yang harus diubah dalam percobaan h. Mengenali variabel yang harus diubah 56 Erien Damayanti, Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses Sains Terhadap Penguasaan Konsep IPA Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 12 Pamulang, Skripsi Online (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2015), h.14-15. Diakses pada tanggal 25 Januari 2019 dalam situs: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/26538. 57 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hal 99.
  • 49. 36 sama agar diperoleh suatu “a fair test” i. Mengenali semua variabel yang harus dikendalikan j. Mengenali variabel yang sesuai utuk diukur atau dibandingkan 5. Melakukan investigasi f. Menentukan variabel bebas (yang diubah-ubah) dan variabel kontrol (yang harus dikendalikan atau dibuat tetap) g. Memanipulasi variabel agar percobaan benar-benar h. Mengukur variabel taut (variabel tergantung) i. Mengukur variabel taut dengan alat ukur yang sesuai j. Bekerja dengan tingkat ketelitian yang sesuai 6. Menarik kesimpulan e. Menggunaka berbagai informasi untuk membuat peryataan dengan mengkombinasikan artinya f. Menemukan pola atau kecenderungan hasil observasi/percobaan g. Menidentifikasi hubungan antara satu variabel dengan variabel lain h. Berhati-hati dalam menyampaikan asumsi tentang berlakunya kesimpulan 7. Mengkomunikasikan hasil e. Menyampaikan dan mengklarifikasikan ide/ gagasan dengan lisan maupun tulisan f. Membuat catatan hasil observasi dalam percobaan g. Menyampaiakan informasi dalam bentuk grafik, chart, atau tabel h. Memilih alat komunikasi yang cocok agar mudah dipahami oleh orang lain. (Sumber Usman Samatowa) Keberhasilan aspek-aspek keterampilan proses sains karena adanya kemampuan siswa memahami indikator-indikator keterampilan proses, juga didukung
  • 50. 37 adanya kerjasama antar siswa, sehingga siswa yang memiliki kemampuan rendah juga dapat memahami dan menyelesaikan pembelajaran dengan baik.58 Keterampilan proses sains secara lebih rinci dapat dikelompokkan menjadi enam oleh Nuryani Rustaman (dalam Fitri Arumsari), yaitu: 1. Mengamati Mengamati terdapat kegiatan melihat, mencium, mendengar, mencicipi, meraba, dan mengukur yang melibatkan sebagaian atau seluruh alat indera. Hal- hal yang dapat diamati antara lain berupa gambar atau benda-benda yang diberikan kepada anak pada waktu kegiatan. 2. Menggolongkan atau mengklasifikasi Menggolongkan atau mengklasifikasi merupakan suatu sistematika yang digunakan untuk mengatur objek-objek ke dalam sederetan kelompok tertentu. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain mencari persamaan suatu objek dalam kelompok dan menyusun obejk ke dalam suatu susunan berdasarkan kriteria tertentu, misalnya sifat dan fungsi. 3. Menginferensi Inferensi merupakan keterampilan dalam memberikan penjelasan atau interpretasi yang akan menuju pada suatu kesimpulan mengenai hasil observasi. 4. Meramalkan atau memprediksi 58 Hikmawati, Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pesawat Sederhana Siswa Di Kelas V SD N 51 lambari, ..., hlm. 52.
  • 51. 38 Keterampilan memprediksi merupakan suatu keterampilan membuat perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan sesuatu keuntungan atau pola yang sudah ada. Prediksi di dalam sains dibuat atas dasar observasi. 5. Mengkomunikasikan Kegiatan mengkomunikasikan ini melibatkan kemampuan mengutarakan dalam bentuk lisan, tulisan, gambar, grafik, dan persamaan. Kegiatan ini dapat melatih anak berbahasa yang benar agar dapat dimengerti oleh orang lain. 6. Menggunakan alat dan melakukan pengukuran Menggunakan alat dan pengukuran amat penting dalam sains. Penggunaan alat harus benar dan mengetahui alasan penggunaannya. Pengukuran juga harus dilakukan dengan cermat dan akurat.59 Menurut Patta Bundu secara khusus pengembangan keterampilan proses difokuskan pada keterampilan observasi, penyusunan hipotesis, merancang percobaan, interpretasi, dan keterampilan komunikasi. Penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Keterampilan observasi Kesempatan menggunakan alat indera untuk mengamati suatu objek dan fenomena sangat penting untuk mengembangkan keterampilan observasi. Semakin banyak melakukan kegiatan observasi maka kemampuan keterampilan proses yang dimiliki anak akan berkembang dengan baik. Pada 59 Fitria Arumsari, Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Melalui Penerapan Metode Eksperimen Pada Kelompok B1 Di TK Assa‟adah Baledono Purworejo, …, hlm. 13-14.
  • 52. 39 awalnya mungkin seorang anak hanya akan mengamati “permukaannya” saja, tetapi seiring dengan rasa ingin tahu yang tinggi maka anak akan mengamatinya lebih dalam lagi. b. Keterampilan penyusunan hipotesis Hipotesis merupakan kecenderungan untuk menjelaskan beberapa hasil observasi, kejadian, dan hubungan antara setiap kejadian/ fenomena yang perlu dihindari adalah pemikiran bahwa suatu hipotesis harus selalu benar. Guru harus menanamkan kepada anak rasa percaya diri dalam mengemukakan pendapat untuk memperkirakan pemecahan masalah. Hipotesis anak terhadap adanya masalah masih sangat sederhana sesuai dengan pengalaman mereka, guru dapat membantu anak dengan mengajukan pertanyaan yang menimbulkan kemungkinan jawaban dari anak. c. Keterampilan merancang percobaan Keterampilan merancang percobaan ini meliputi menyusun pertanyaan, membuat prediksi, dan mencari sendiri jawaban pemecahannya. Anak dilatih untuk memikirkan sendiri langkah-langkah pemecahannya tanpa instruksi yang berlebihan dari guru. d. Keterampilan interpretasi Keterampilan interpretasi ini terkait dengan kemampuan memprediksi dalam hal ini mengembangkan ide-ide anak dari hasil mengumpulkan data yang diperlukan, mereka harus menafsirkan apa yang mereka temukan.
  • 53. 40 e. Keterampilan komunikasi Kegiatan sains ada banyak potensi anak yang dapat dikembangkan, salah satunya komunikasi. Anak dapat mengkomunikasikan ide/ pemikiran, kegiatan yang dilakukan, temuan atau kesimpulan kepada teman maupun guru.60 Berdasarkan indikator-indikator yang dikemukakan oleh para ahli di atas sangatlah rinci dan lengkap, namun dalam pelaksanaannya peneliti mengambil tujuh indikator keterampilan proses sains yang bersumber dari Usman Samatowa, karena tidak semua indikator dapat kita gunakan melainkan harus sesuai dengan perkembangan siswa di dalam kelas. Adapun indikator yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu, mengamati/observasi, mengajukan hipotesis, menafsirkan, merencanakan percobaan, melakukan investigasi/percobaan, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. D. Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran IPA MI/SD Keterampilan proses sains merupakan satu hal penting yang harus difasilitasi perkembangannya dalam proses pembelajaran IPA, keterampilan proses sains merupakan hasil belajar IPA yang dapat dikembangkan melalui proses latihan melalui rangkaian kegiatan keterampilan proses dalam membuktikan suatu konsep atau fakta, yang dirancang oleh pendidik dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan proses siswa. Meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada 60 Patta Bundu. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains SD. …, hlm. 33-37.
  • 54. 41 pembelajaran IPA diharapkan siswa mampu berpikir kritis, melakukan percobaan dan mengemukakan idenya dalam memahami IPA bergantung pada kemampuan memandang dan bergaul dengan alam. Kegiatan pembelajaran dengan melatih keterampilan proses sains siswa dapat dilaksanakan dengan keyakinan bahwa IPA merupakan alat yang sangat berpotensi untuk membantu mengembangkan kepribadian siswa dan mengembangkan kreatifitas siswa berarti mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Meningkatkan keterampilan proses sains siswa membutuhkan proses yang berulang-ulang. Siswa tidak akan terampil (misalnya untuk merumuskan masalah, mengajukan pertanyaan, melakukan percobaan, melakukan pengukuran, mengolah data, dan menarik kesimpulan) apabila tidak ada peluang untuk melakukannya sendiri proses tersebut secara terus-menerus. Melatih keterampilan proses diawali dengan pemodelan guru, kemudian siswa diminta untuk bekerja dan berlatih sesuai petunjuk dan bimbingan guru. Apabila pendekatan keterampilan proses sulit dipahami dan kompleks bagi siswa, maka guru dapat menguraikan secara lebih sederhana indikator- indikator pendekatan keterampilan proses sampai siswa benar-benar dapat memahami dan mengerjakanya. Meningkat atau tidaknya keterampilan proses sains siswa dapat diketahui mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, dari hasil temuannya sendiri diharapkan siswa dapat memahami IPA secara lebih mendalam dan dapat diingat dalam waktu yang relatif lama.61 61 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, ..., hal 149-150.
  • 55. 42 Berdasarkan uraian di atas menjelaksan bahwa, keterampilan proses sains siswa merupakan strategi untuk memperoleh pengetahuan melalui pembelajaran yang melibatkan intelektual, berpikir kritis, manual dan sosial. Keterampilan intelektual meliputi bagaimana siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan manual melibatkan keterampilan penggunaan alat dan bahan, penyusunan alat, melakukan percobaan, sedangkan keterampila sosial melibatkan interaksi siswa dengan lingkungan sekitar untuk mencari tahu sendiri tentang sesuatu hal. Hal ini sejalan dengan Trianto mengatakan bahwa, ketarampilan proses sains perlu dilatih/dikembangkan pada diri siswa dalam pembelajaran karena keterampilan proses mempunyai peran-peran sebagai berikut: 1. Membantu siswa belajar mengembangkan pikiran; 2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan; 3. Meningkatkan daya ingat; 4. Memberikan kepuasan intrisik bila anak telah berhasil melakukan sesuatu; 5. Membantu siswa mempelajari konsep-konsep sains. Dengan menggunakan keterampilan proses akhirnya akan terjadi interaksi antara konsep/prinsip/teori yang telah ditemukan atau dikembangkan dengan proses pengembangan keterampilan proses itu sendiri, dengan adanya interaksi tersebut akan
  • 56. 43 timbul sikap nilai dalam penemuan ilmu pengetahuan. Nilai ini meliputi; teliti, kreatif, tekun, bertanggung jawab, kritis, objektif, rajin, jujur, terbuka, dan disiplin.62 Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan, untuk melatih atau meningkatkan keterampilan proses siswa dibutuhkan pemahaman yang baik oleh guru tentang pendekatan keterampilan proses dan membutuhkan waktu yang relatif lama atau secara berulang-ulang dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa, sehingga tidak terjadinya miskonsepsi dalam memahami IPA itu sendiri atau memberikan umpan balik atau mengecek pemahaman siswa. E. Materi IPA dalam Pembelajaran Tematik Kelas V MI/SD 1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam MI/SD Pembelajaran IPA akan bermakna ketika proses pembelajaran itu dimengerti dan dipahami oleh siswa apa sebenarnya dari hakikat pembelajaran IPA tersebut. Pemahaman siswa terhadap kosep-konsep IPA, fenomena dan peristiwaperistiwa alam dapat diamati di sekitar lingkungannya melalui proses- proses sains yang dilakukan siswa. Proses-proses sains yang dilakukan siswa tersebut terdiri dari berbagai keterampilan yang dikenal dengan keterampilan proses sains. Dengan keterampilan proses yang juga biasa digunakan para ilmuwan, diharapkan siswa dapat mengalami proses sebagaimana yang dialami para ilmuwan dalam memecahkan misteri-misteri alam dan akan menjadi roda 62 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, ..., hlm 148
  • 57. 44 penggerak penemuan, pengembangan sikap, wawasan dan nilai.63 Hakikat ilmu pengetahuan alam memberikan pengertian bahwa IPA tidak hanya meliputi ilmu pengetahuan mengenai alam tetapi mencakup pengertian proses penyelidikan dan perolehan ilmu tersebut. IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses bukanlah merupakan dua dimensi yangg terpisah, tetapi merupakan dua dimensi yang terjalin erat sebagai satu kesatuan. Proses IPA akan menghasilkan (produk IPA) yang baru dan pengantahuan sebagai produk IPA akan memunculkan pertanyaan baru untuk diteliti melalui proses IPA, sehingga dihasilkan pengathuan (produk IPA) yang baru lagi.64 Carin dan Sund (1989) menyebutkan bahwa unsur-unsur sains terdiri dari tiga macam, yaitu: a. Proses atau metode yang meliputi pengamatan, membuat hipotesis, kealaman; b. Produk meliputi prinsip-prinsip, hukum-hukum, teori-teori, kaidah- kaidah, postulat-postulat dan sebagainya; c. Sikap misalnya mempercayai, mengahargai, menanggapi, menerima, dan sebagainya.65 Sejalan dengan carin dan sund di atas, Daryanto mengatakan hakikat IPA meliputi empat unsur, yaitu: 63 Heru Setiawan, Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Kelas III SD, …, hlm. 01. 64 Gusti Ayu Tri Agustiani dan Nyoman Tika, Konsep Dasar IPA, (Yogyakarta: Ombak. 2013), hlm. 27- 42. 65 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, ..., hlm 20.
  • 58. 45 1) Sikap : rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, mahkluk hidup, serta hubunngan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar, IPA bersifat open ended. 2) Proses: prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Metode illmiah meliputi penyusunan hipotetis, perancangan eksperrimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. 3) Produk: berupa fakta, konsep/teori, prinsip dan hukum. 4) Aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.66 Menurut Callingford, pembelajaran sains bukan hanya dengan hafalan dan pemahaman konsep, tetapi siswa harus diberi kesempatan untuk mengembangkan sikap ingin tahu hal ini akan mendorong siswa untuk mengembangkan cara brpikir kritis dan logis, mengembangkan kemanpuan ilmiah dalam percobaan dan mendorong siswa untuk mengekspresikan kreativitasnya.67 Berdasarkan pembahasan di atas, peneliti menarik kesimupan bahwa pembelajaran sains atau IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam bentuk kumpulan konsep, prinsip, teori dan hukum. Sains dipandang sebagai produk yaitu sebagai ilmu pengetahuan yang 66 Daryanto, Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegritas, …, hlm, 190-191. 67 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, ..., hlm 09.
  • 59. 46 diperoleh melalui proses ilmiah, dan dapat juga dipandang sebabagi proses yaitu sebagai pola berpikir untuk memperoleh pengetahuan. Sedangkan sikap yaitu berupa rasa ingin tahu, kerendahan hati, jujur, objektif, cermat, kritis, tekun, terbuka dan tanggung jawab. 2. Pengertian IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains yang semula berasal dari Bahasa Inggris “natural science” secara singkat sering disebut “science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam. Kata “science” artinya ilmu pengetahuan. Jadi, IPA atau science secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.68 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari alam dan segala isinya, serta fenomena - fenomena yang terjadi didalamnya.69 Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan tentang peristiwa dan gejala alam sekitar kehidupan, yang diperoleh melalui proses atau kegiatan tertentu menggunakan metode ilmiah untuk mengembangkan keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa. 68 Yuni Dewi Rukmani, Peningkatan Keterampilan Proses Melalui Penerapan Keterampilan Bertanya Pada Pembelajaran IPA Berpusat Pada Siswa Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Turi 3 Kecamatan Turi Kabupaten Sleman, …, hlm. 08. 69 Arrofa Acesta, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA, Jurnal Pendidikan Dasar, (Kuningan: Universitas Kuningan), hlm. 96. Diakses pada tanggal 27 Juni 2019 di situs: http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/pendas/article/view/743/620
  • 60. 47 Hal ini senada dengan BSNP mengatakan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta pengembangan keterampilan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.70 Uraian di atas seirama dengan pandangan konstruktivis adalah paradigama pembelajaran yang didasarkan pada pengalaman diri kita dalam belajar. Pemahaman kita tentang sesuatu hal bukanlah pemberian orang lain melainkan kita sendiri yang membangunnya secara bertahap, masing-masing orang memiliki “cara” atau “model” sendiri dalam memahami sesuatu hal, yang mungkin berdeda dengan orang lain. Jadi belajar pada dasarnya adalah proses menerima dan mengolah pengalaman-pengalaman baru menjadi pengetahuan baru.71 Berdasrkan uraian di atas bahwa, Proses pembelajaran IPA harus menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa agar mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat 70 Badan Standar Nasional Pendidikan, Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. (Jakarta: BSNP. 2006), hlm 177. 71 Fitryawati dkk, Pembelajaran Sains SD, (Banda Aceh: Kerjasama Universitas Syiah Kuala & IAIN Ar-Raniry. 2007), hlm. 256
  • 61. 48 membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. 3. Pembelajaran IPA dalam Tematik Kelas V MIN/SD Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa.72 Tema 9 benda-benda disekitar kita kelas V semester 2, setiap tema terdiri dari 3 subtema yang diuraikan ke dalam 6 pembelajaran, satu pembelajaran dialokasikan untuk 1 kali pertemuan. Pada penelitian ini, peneliti memilih tema 9 benda-benda disekitar kita, subtema 2: benda tunggal dan campuran pembelajaran 1 dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Dimana dalam pembelajaran 1 terdiri dari 2 mata pelajaran yaitu IPA dan Bahasa Indonesia. Namun demikian untuk penelitian ini fokus mata pelajaran IPA saja pada materi pengaruh gaya terhadap benda. Adapun Kompetensi Dasar (KD) dan indikator pada pembelajaran satu dan pembelajaran tiga adalah sebagi berikut: Tabel 2. 4 KD dan Indikator Subtema Benda Tunggal dan Campuran PB 1 Kompentensi Dasar Indicator Pencapaian Kompetensi 3.9 Memahami penggolongan materi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan indikator penyusunnya (zat tunggal dan campuran) 3.9.1 Mengidentifikasi pengertian materi, zat tunggal dan zat campuran. 3.9.2 Menyebutkan ciri-ciri zat tunggal dan zat campuran dalam kehidupan sehari 4.9.1 Melakukan percobaan dan membuat 72 Daryanto, Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013), …, hlm. 3.
  • 62. 49 1.9 Melalukan pengamatan sifat- sifat campuran dan indikator penyusunnya dalam kehidupan sehari-hari hasil laporan percobaan berdasarkan indikator penyusunnya 4.9.2 Mempersentasikan hasil laporan percobaan berdasarkan indikator penyusunnya Tabel 2. 5 KD dan Indikator PB 3 Kompetensi Dasar Indikator 3.9 Memahami penggolongan materi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan indikator penyusunnya (zat tunggal dan campuran) 1.9 Melakukan pengamatan sifat-sifat campuran dan indikator penyusunnya dalam kehidupan sehari-hari 3.9.1 Mengklarifikasi benda-benda sekitar indikator penyusunan (zat tunggal dan campuran) 3.9.2 Membandingkan percobaan zat campuran yang heterogen dan homogen 1.9.1 Melakukan percobaan zat campuran yang homogen atau heterogen 1.9.2 Mengamati dan membuat hasil laporan percobaan dan membandingkan zat campuran yang homogen atau heterogen 4.4.1 Mempersentasikan hasil laporan percobaan dan membandingkan zat campuran yang homogen atau heterogen 4. Zat Tunggal Dan Campuran Materi adalah setiap objek atau segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Banyak jenis materi di lingkungan sekitarmu, misalnya air, batu, pasir, tanah, kayu, besi, emas, plastik, dan oksigen. Jika kita melihat sebuah benda atau materi, maka wujudnya bermacam-macam di lingkungan sekitar kita mudah dijumpai materi.73 73 Ari Subekti, Tema 9 : Benda-benda dilingkungan Sekitar kelas 5 (buku tematik terpadu kurikulum 2013, (Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017), hlm 62.
  • 63. 50 Berdasarkan wujudnya materi dibagi menjadi tiga yaitu padat, cair dan gas. Benda padat merupaka benda zat yang dapat menjaga bentuknya, contohnya benda-benda yang terbuat dari batu dan kayu. Benda cair merupakan zat yang tidak menyebar keseluruh rauang tetapi mudah berubah bentuknya. Contonya air dan minyak. Sebaliknya benda gas, merupakan zat yang tidak memiliki bentuk yang tetap, mudah menempati ruang contohnya, udara.74 Gambar 2. 1 Bagan Pembagian Materi75 Penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa, materi adalah segala sesuatu benda yang tergoolong dalam wujud cair (misalnya air, minyak goreng, alkohol, bensin, solar, larutan gula, air laut), padat (misalnya baja, batu dan kapur ), gas (misalnya udara, gas bumi, gas elpiji, uap air, gas kapur, kapur barus) dan yang memiliki massa, volume dan sifat. 74 Gusti Ayu Tri Agustiani dan Nyoman Tika, Konsep Dasar IPA, ..., hlm. 64. 75 Ari Subekti, Tema 9 : Benda-benda dilingkungan Sekitar kelas 5 (buku tematik terpadu kurikulum 2013, ..., hlm 62. Materi Gas Padat Cair
  • 64. 51 5. Klasifikasi Materi Zat-zat yang kita temukan di alam semesta ini hanya ada dua kemungkinan, yaitu adalah zat tunggal dan campuran berikut klarifikasi materi pada gambar 2.3 berikut: Gambar 2. 2 Bagan Klarifikasi Materi76 a. Zat Tunggal Zat tunggal merupakan zat yang terdiri atas materi sejenis.77 Zat tunggal atau disebut zat murni adalah zat yang indikator penyusunnya hanya satu zat atau materi. Zat tunggal dapat berupa unsur dan senyawa. 1) Unsur adalah zat kimia yang tak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Ada dua jenis unsur, yaitu unsur logam dan nonlogam. Contoh unsur logam adalah perak, besi, emas, dan platina. Adapun contoh unsur nonlogam antara lain hidrogen, oksigen, nitrogen, dan karbon. 76 Gusti Ayu Tri Agustiani dan Nyoman Tika, Konsep Dasar IPA, ..., hlm. 65. 77 Ari Subekti, Tema 9 : Benda tunggal dan campuran kelas 5 (buku tematik terpadu kurikulum 2013, ..., hlm 05. Materi Zat Tunggal HeterogenHomogenSenyawaUnsur Campuran
  • 65. 52 2) Senyawa adalah zat tunggal yang terbentuk dari beberapa unsur. Contoh unsur senyawa adalah garam, air, dan gula.78 b. Campuran Campuran adalah zat yang terdiri atas beberapa jenis materi atau zat tunggal.79 Campuran adalah suatu bahan atau meteri yang terdiri atas 2 atau lebih zat tunggal yang berlainan, bergabung menjadi satu dan masih mempunyai sifat asalnya serta dapat dipisahkan secara fisik.80 Zat campuran adalah perpaduan beberapa zat yang mesing-masing masih tetap memiliki sifat aslinya, contoh zat campuran adalah air kopi (terdiri dari air dan kopi), 78 Ari Subekti, Tema 9 : Benda tunggal dan campuran kelas 5 (buku tematik terpadu krikulum 2013, ..., hlm 62. 79 Ari Subekti, Tema 9 : Benda tunggal dan campuran kelas 5 (buku tematik terpadu krikulum 2013, ..., hlm 05. 80 Gusti Ayu Tri Agustiani dan Nyoman Tika, Konsep Dasar IPA, ..., hlm. 65 Gambar 2.3. Air Mineral Merupakan Zat Tunggal
  • 66. 53 air susu (terdiri dari air dan susu) dan lain sebagainya. Zat campuran terbagi menjadi dua macam, yaitu campuran serba sama disebut larutan (campuran homogen) dan campuran serba beda disebut campuran heterogen.81 c. Campuran Homogen Campuran Homogen adalah campuran 2 atau lebih zat tunggal dimana zatnya menyebar merata sehingga membentuk satu fase. Fase adalah keadaan zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan bagian lain didekatnya, campuran yang membentuk satu fase adalah larutan.82 Campuran atau larutan terdiri atas dua materi atau zat yang dapat menyatu secara merata. Contoh campuran homogen antara lain sirop (campuran gula, pewarna, dan air), larutan oralit (campuran air dan garam), dan udara (campuran gas-gas). Gambar 2.5. Sirop merupakan zat campuran homogen (larutan) 83 d. Campuran Heterogen Campuran heterogen adalah campuran dua atau lebih zat tunggal, dengan nisbah sembarang, sebaran partikelnya tidak merata sehingga komposisinya di berbagai bagian tidak seragam dan membentuk lebih daru 81 Eka Purjiyanti, dkk, Mandiri IPA, (Bandung: Erlangga. 2015), hlm. 44. 82 Gusti Ayu Tri Agustiani dan Nyoman Tika, Konsep Dasar IPA, ..., hlm. 66. 83 Ari Subekti, Tema 9 : Benda tunggal dan campuran kelas 5 (buku tematik terpadu krikulum 2013, ..., hlm. 63. Gambar 2. 4. Sirup Merupakan Zat Campuran Homogen (Larutan)
  • 67. 54 satu fase.84 Heterogen adalah campuran yang terdiri atas dua zat atau materi berbeda yang tidak dapat menyatu secara sempurna. Contoh campuran heterogen antara lain air kopi tumbuk, air dengan tanah, dan air dengan minyak.85 Berdasarkan penjelasan di atas disimpulkan bahwa, zat tunggal yaitu zat yang terdiri dari zat penyusunya contohnya perak, tembaga, besi dan lain- lain. Sedangkana campuran adalah benda atau meteri yang terdiri atas dua atau lebih zat tunggal yang berlainan, bergabung menjadi satu dan menghasilkan benda zat baru serta masih mempunyai sifat aslinya. 84 Gusti Ayu Tri Agustiani dan Nyoman Tika, Konsep Dasar IPA, ..., hlm. 66. 85 Ari Subekti, Tema 9 : Benda tunggal dan campuran kelas 5 (buku tematik terpadu krikulum 2013, ..., hlm. 63. Gambar 2. 5. Secangkir Kopi Merupakan Zat Campuran Heterogen
  • 68. 55 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta untuk memperbaiki kondisi nyata di mana praktik pelaksanaan pembelajaran tersebut dilakukan di dalam kelas. Adapun langkah-langkah perencanaan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian tindakan kelas dari Ghony sebagai berikut: Gambar 3. 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)86 86 M. Junaidi Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm. 8. Perencanaan Refleksi Refleksi pelaksanaan Siklus II perencanaa pengamatan Siklus I Pelaksaan Pengamatan
  • 69. 56 Peneliti bermaksud menggunakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses pada kelas V MIN 9 Aceh Timur. Perencanaan penelitian ini akan dilakukan dalam dua siklus dengan langkah-langkah sebagi berikut: a. Observasi Awal Kegiatan yang dilakukan pada observasi awal ini adalah: menentukan tempat dan masalah yang akan diteliti, menjajaki tempat penelitian dan mengumpulkan informasi awal tentang pembelajaran ilmu pengetahuan alam di kelas V MIN 9 Aceh Timur pukul 08 pagi.87 b. Perencaan Mulyasa (dalam buku Praktik Penelitian Tindakan Kelas) menjelaskan, perencanan atau rencana yaitu menguraikan berbagai metode dan prosedur yang akan ditempuh, sifatnya operasional dalam menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitiaan.88 Perencanaan, yaitu merumuskan masalah, menentukan tujuan dan metode penelitian serta membuat rencana tindakan.89 Peneliti menarik kesimpulan yaitu, perencaan adalah rencana tindakan yang akan dilakukan peneliti meliputi mempersiapkan prangkat pembelajaran bertujuan 87 Rosma Hartiny Sam‟s, Model Penelitian Tindakan Kelas, (Cet. 01. Yogyakarta: Teras. 2010), hlm, 74 88 E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Cet. 05. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2012), hlm, 67 89 Suharmi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara,2011), hlm. 16
  • 70. 57 untuk memperoleh data berupa informasi aktivitas pembalajaran. Adapun tahap perencanaan yang penulis lakukan pada penelitian ini adalah: 1) Menerapkan materi yang akan diajarkan. 2) Menentukan jumlah siklus yang akan dilakukan. 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk masing- masing siklus dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. 4) Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pada setiap RPP dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. 5) Menyiapkan fasilitas yang akan digunakan dalam pembelajaran. 6) Menyusun instrumen yang akan digunakan berupa: lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa selama berlangsungnya proses pelaksanaan pembelajaran pada masing-masing siklus. 7) Menyusun alat evaluasi berupa: tes-tes yang akan diberikan sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada masing- masing siklus. c. Pelaksanaa/Tindakan Pelaksanaan atau Tindakan yaitu tindakan yang dilakukan sebagai upaya perubahan yang dilakukan.90 Pelaksanaan yaitu tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali dalam menggunakan pendekatan keterampilan 90 Suharmi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, ..., hlm.16
  • 71. 58 proses.Langkah awal yang dilakukan peneliti adalah melaksanakan proses pembelajaran siklus pertama sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dirancang. Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses yang dilaksanakan oleh guru adalah sebagai berikut: 1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. 2) Guru memberikan apersepsi dan motivasi untuk membangkitkan minat belajar siswa. 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 4) Guru memfasilitasi keterampilan mengamati dibantu dengan peragaan, unjuk laku (demonstrasi), atau gambar, yang sesuai dengan keperluan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mengamati dengan cepat, cermat, dan tepat. 5) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. 6) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan diskusi secara berkelompok. 7) Guru memfasilitasi proses pembelajaran siswa agar memaksimalkan pengembangan keterampilan proses dasar siswa melalui kegiatan percobaan, dan diskusi, (keterampilan yang akan dikembangkan pada kegiatan ini adalah keterampilan observasi, mengklasifikasikan, menafsirkan dan komunikasi).
  • 72. 59 8) Guru memberikan kesempatan kepada siswa mengkomunikasikan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dan siswa lain dibimbing untuk mengungkapkan tanggapannya. 9) Guru meluruskan jawaban siswa dan memberikan penguatan terhadap jawaban yang diajukan siswa. 10) Guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam menarik kesimpulan. d. Pengamatan/observasi Margono (dalam buku Metodelogi Penelitian Pendidikan) mengatakan, obseravasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terdahap objek di tempat penleitian atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama objek yang diselidikai, di sebut observasi langsung.91 Berdasarkan uraian di atas, pengamatan adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh observer bertujuan untuk mengumpulkan data pelaksaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat. Pada tahap ini yang dilakukan adalah mengamati prosedur pelaksanaan pembelajaran, yang diamati adalah aktivitas guru dan siswa serta mencatat segala hal yang terjadi dalam proses pembelajaran. Pengamatan ini bertujuan untuk dijadikan masukan sebagai penyempurnaan pada siklus-siklus selanjutnya. 91 Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan,(Cet. 02. Jakarta: Rineka Cipta. 2010), hlm. 158-159.
  • 73. 60 Pengamatan aktivitas guru diisi oleh guru wali kelas di sekolah tersebut. Kemudian untuk pengamatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan penerapan pendekatan keterampilan proses diisi oleh teman sejawat. Jadi, pengamatan dilakukan oleh dua orang pengamat yaitu guru kelas dan teman sejawat. e. Refleksi Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi, hasil dari refleksi ini dapat disimpulkan untuk melakukan tindakan selanjutnya dalam pelaksanaan pembelajaran.92 Refleksi adalah menganlisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan perilaku siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan, adapun bahan yang direfleksikan adalah hasil catatan pengamatan selama pelaksanaan tindakan.93 Bertujuan untuk mengkaji secara keseluruhan tindakan dalam pembelajaran pada siklus I berdasarkan data yang diperoleh untuk menyempurnakan tindakan pada siklus II. Adapun perbaikan yang perlu dilakukan adalah dalam menyusun RPP, menyusun alat evaluasi dan terus melakukan pelatihan diri untuk mengajar. 92 Suharmi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, ...,hlm.16 93 Rosma Hartiny Sam‟s, Model Penelitian Tindakan Kelas, ..., hlm, 77