SlideShare a Scribd company logo
1 of 117
KINGDOM ANIMALIA
(DUNIA HEWAN)
Ciri-ciri kingdom animalia
1. eukariotik,
2. multiseluler,
3. tidak memiliki klorofil, hidup heterotrof (memperoleh
makanan dari organisme lain),
4. tidak berdinding sel,
5. dapat bergerak pindah tempat/bebas untuk memperoleh
makanan atau mempertahankan diri dari musuh.
Kingdom animalia terdiri dari kelompok :
1. invertebrata (hewan tidak bertulang belakang) dan
2. vertebrata (hewan bertulang belakang).
Pembagian kelompok hewan ini berdasarkan adanya :
penyokong tubuh (notocord), tulang belakang (vertebrae),
jenis rongga tubuh, sistem tubuh, otot dan pergerakan
serta penutup tubuh.
ISTILAH BERHUBUNGAN DENGAN DUNIA HEWAN
1. Parazoa (tubuh tidak memiliki jaringan)cth. porifera
2. Eumetazoa (tubuh sudah memiliki jaringan)
3. Simetri tubuh
a. Simetri radial (jika hewan dipotong melalui sumbu pusat
hewan, ke arah manapun akan membagi tubuh hewan
menjadi 2 atau lebih bagian yang sama.
Hewan ini hanya memiliki tubuh dorsal/bagian atas dan
ventral/bawah, dan tidak memiliki (bagian kiri dan kanan)
serta tidak memiliki ( bagian kepala dan ekor )
b. Simetri bilateral (jika dipotong melalui sumbu pusat
hewan, atau jika di ambil garis memotong lewat mulut dan
anus, akan di dapatkan bagian yang sama antara sisi kiri
dan sisi kanan. Hewan jenis ini punya tubuh dorsal(atas)
dan Ventral (bawah), punya sisi kanan dan kiri serta punya
ujung kepala dan ekor.
.5. Lapisan embrional adalah lapisan yang terbentuk saat perkembangan
embrio, yang akan berdeferensiasi membentuk jaringan atau organ tubuh.
Lapisan embrional terdiri dari lapisan
a. ektoderm (luar), menjadi penutup luar dan pada fillum tertentu sistem
syaraf pusat
b. mesoderm (tengah),menjadi otot dan organ antara sal. Pemcernaan
dgn penutup luar
c. endoderm (dalam). Menj. Sal. Pencernaan , hati dan paru paru
Diploblastik adalah hewan yang memiliki dua lapisan embrional.
Triploblastik adalah hewan yang memiliki tiga lapisan embrional.
6. Selom adalah rongga tubuh
a. Aselomata artinya hewan yang tidak memiliki rongga tubuh
b. Pseudoselomata adalah hewan yang memiliki rongga tubuh semu,
karena rongga tubuhnya hanya sebagian dibatasi oleh mesoderm
c. Selomata artinya mempunyai rongga tubuh. Dimana rongga tubuh
dilapisi oleh lapisan mesoderm
7. Skeleton
a. Eksoskeleton adalah rangka luar
b. Endoskeleton adalah rangka dalam
c. Rangka hidrostatik artinya rangka tubuh yang dipertahankan oleh
tekanan yang berasal dari cairan tubuhnya
INVERTEBRATA (Hewan Tidak Bertulang
Belakang)
• Invertebrata dikelompokan menjadi delapan filum,
yaitu
1. Porifera,
2. Cnidaria,
3. Ctenophora
4. Plathyhelminhtes,
5. Nematoda,
6. Annelida,
7. Mollusca,
8. Arthropoda
9. Echinodermata.
1. Phylum Porifera (Hewan berpori/spons)
Ciri-ciri :
• Hewan multiseluler (metazoa) ,
• tubuh berpori,
• belum membentuk jaringan ( parazoa),
• memiliki rangka dan saluran air.
• Tubuhnya asimetri (tidak beraturan)
• Struktur tubuh terdiri dari sel pinakosit (sebagai pelindung),
sel koanosit yang berflagel (untuk menyerap makanan dan
oksigen), sel amoebosit (mengedarkan makanan dan
oksigen)
• Hidup secara heterotrof dengan memperoleh makanan dari
air yang masuk ke dalam tubuhnya melalui pori
.• Umumnya hidup di laut sebagian kecil
didarat, melekat (sesil ) pada batu atau
benda lainya.
• Reproduksi secara aseksual dengan
pembentukan tunas/budding,
gemmulae,dan regenerasi. Reproduksi secara
seksual dengan pembentukan gamet
• Mempunyai sistem sirkulasi air yang terdiri
dari tiga tipe yaitu
1. ascon
2. sycon
3. leucon
REPRODUKSI SEKSUAL PORIFERA
.
• Ascon : merupakan tipe saluran air dimana
lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan
saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol
(rongga dalam)
• Sycon : merupakan tipe saluran air dimana
lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan
saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga
yang berhubungan langsung dengan spongosol
• Leucon : merupakan tipe saluran air dimana
lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan
saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang
sudah tidak berhubungan langsung dengan
spongosol.
.
Klasifikasi berdasarkan bahan penyusun rangka
terbagi menjadi empat kelas, yaitu
1. Hexactinelida (spikula dari silikat),
2. Demospongiae (spikula dari spongin atau
spongin saja),
3. Calcarea/Calcispongiae (spikula dari zat
kapur/kalsium karbonat)
4. Sclerospingea/spons karang ( spikula dari
kalsium karbonat/CaCO3
.1. Hexactinellida /Hyalospongiae:
(hexa=enam,hyalo=transparan, spongia=spons)
memiliki ciri-ciri:
• memiliki spikula yang terdiri dari silika/kaca
• ujung spikula ada 6 berbentuk bintang
• tubuh biasanya berwarna pucat, dan berbentuk vas
bunga atau mangkuk
• saluran air tipe sikonoid
• hidup soliter di kedalaman 200-1000m
• contoh: Euplectella
.
2. Demospongiae (demo=tebal, spongia=spons)
memiliki ciri-ciri:
• rangka tersusun dari serabut spongin
• tubuh berwarna cerah, karena ada pigmen di
amoebosit
• bentuk tidak beraturan dan bercabang-cabang
• saluran air tipe leukonid
• contoh: Spongia, Hippospongia, Niphates digitalis
.3. Calcarae (Calcispongiae) memiliki ciri-ciri:
• rangka tersusun dari kalsium karbonat /zat kapur
• tubuh berwarna pucat, berbentuk vas, dompet, kendi,
atau silinder
• saluran air tipe askonoid, sikonoid, atau leukonoid
• hidup di laut dangkal
• contoh: Clathrina, Leucettusa lancifer
4. Sclerospongiae/spon karang
• Rangka tersusun atas kalsium karbonat
(CaCO3) yg terjalin dalam serat serat spons
• Diameter bisa sampai 1 meter
• Banyak banyak di terumbu karang jamaika
• Contoh : Ceratoporella
PERANAN PORIFERA
• Warnanya yg cerah utk. Hiasan akuarium Mis.
Axinella cannabina (warna orange)
• Dimanfaatkan untuk spon mandi ( kerangka
spongia dan Hippospongia
• Membantu pelapukan . Hewan spon Cliona
dapat mengebor batu karang
• Mengganggu peternakan kerang.
COELENTERATA
• Hewan colenterata ( hewan berongga )
• Dibagi 2 :
• a. Cnidaria ( punya alat sengat untuk
menangkap mangsanya / Nematosista)
• b. Ctenophora( tentakel berperekat untuk
menangkap mangsanya/koloblast )
a. Phylum Cnidaria (Alat sengat)
• Hewan eumetazoa diploblastik yang tubuhnya sudah
membentuk jaringan, dan memiliki rongga tubuh
• Tubuhnya simetri radial
• Berbentuk polip (nempel pada substrat) dan medusa
(bergerak bebas) dengan tentakel berpenyengat
• Memiliki rongga pencernaan (gastrosol), sistem saraf
sederhana, dan tidak memiliki sistem eksresi
• Hidup bebas secara heterotrof dengan menggunakan
tentakel untuk menangkap mangsa
• Habitat umumnya di laut
• Reproduksi aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip
• Reproduksi seksual dengan pembentukan gamet oleh
medusa (lihat gb . siklus hidup obelia)
Gambar cnidaria
Pergerakan, cara makan, pernapasan
• Pergerakan karena kontraksi otot
• Polip bergerak meliuk liuk
• Medusa gerak searah vertikal, gerak horisontal
oleh arus laut
• Makan masuk mulut dgn bantuan tentakel
• Di gastrovaskuler makanan dicerna enzim dan
diserap oleh sel otot pencerna
• Pernapasan melalui seluruh permukaan tubuhnya
secara difusi
.Klasifikasi berdasarkan bentuk dominan dalam siklus
hidup, dibedakan menjadi tiga kelas yaitu :
1. Hydrozoa ,
2. Scyphozoa
3. Anthozoa
4. Cubozoa
• Peranan merupakan komponen utama pembentuk
terumbu karang sebagai tempat hidup berbagai jenis
hewan dan ganggang
1. Kelas Hydrozoa (yunani, hydro =air, zoa =hewan)
• Contoh hydrozoa adalah Obelia, Hydra dan Pysalia
• Obelia hidup berkoloni di laut, berbentuk polip dan
medusa
• gambar siklus hidup obelia :
Gambar siklus hidup obelia :
Siklus hidup obelia
Gambar Hydra
Gambar hydra
.Keterangan siklus hidup obelia :
• Polip Obelia (2n) bereproduksi aseksual dengan tunas yang
tetap melekat pada induknya, sehingga membentuk koloni .
• Di dalam koloni, polip ada 2 jenis, yaitu polip yang memiliki
tentakel (untuk makan), dan polip yang tidak memiliki
tentakel (untuk reproduksi membentuk medusa)
• Medusa (2n), kemudian lepas dari polip dan tumbuh dewasa
• Medusa dewasa menghasilkan sperma (n) dan telur (n), yang
dilepaskan ke air
• Terjadi fertilisasi eksternal di air yang menghasilkan zygot
(2n)
• Zygot berkembang menjadi larva bersilia yang disebut
Planula
• Planula menempel di dasar laut dan tumbuh jadi polip
dewasa
2. Kelas Scyphozoa (yunani, scypho
=mangkuk, zoa=hewan)
memiliki bentuk dominan berupa medusa , yang
dikenal dengan ubur-ubur.
Siklus hidup adalah :
Daur Hidup Aurelia
Siklus hidup Aurelia
• Medusa jantan dan betina menghasil sel
gamet yang haploid (n)
• Terjadi fertilisasi eksternal membentuk zigot
• Zigot tumbuh menjadi larva bersilia (planula)
• Planula menempel pada substrat menjadi
larva polip skifistoma
• Pada saat tertentu skifistoma melakukan
strobilasi/ pembelahan melintang pd ujung
oral menghasilkan setumpuk bakal medusa
atau efira.
3. Kelas Anthozoa (Yunani, anthos
=bunga, zoa=hewan)
CIRI ANTHOZOA
• memiliki banyak tentakel yang berwarna-
warni, seperti bunga
• tidak memiliki bentuk medusa, hanya
berbentuk polip
• hidup di laut dangkal, soliter ataupun koloni
• contoh: Tubastrea (koral atau karang), Urticina
(anemon laut)
• Rangka koral tersusun dari zat kapur, koloninya
membentuk terumbu karang atau pulau
karang
4. Kelas Cubozoa
• Sebelumnya masuk scyphozoa
• Mengalami metamorfosa mulai polip hingga
medusa berbentuk kotak
• Bentuk lonceng dgn 4 sisi datar sehingga
berbentuk kubus.
• Beberapa jenis membahayakan perenang
karena sengatannya.
PERANAN CNIDARIA
• Colenterata/Cnidaria dari anthozoa untuk
pembentuk batu karang
• Beberapa jenis ubur ubur ada yang bisa
dikonsumsi
• Beberapa kerang luar dapat digunakan sebagai
hiasan akuarium
b. CTENOPHORA( Ubur-ubur sisir)
:Kteno=Sisir, Phore=Pembawa
• Ctenophora berbentuk simetri radial
• Bentuk bulat, oval dan ada yang panjang
seperti pita
• Tidak punya alat sengat tetapi menggunakan
tentakel yg dilengkapi dengan sel perekat
/koloblas.
• Ctenophora merupakan hewan terbesar yang
menggunakan silia untuk bergerak
4. Phylum Platyhelminthes/platy=pipih,
Helminthes=cacing ( Cacing pipih)
Ciri-ciri :
• Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral
berbentuk pipih
• Memiliki sistem saraf, sistem pencernan ada yang punya ada
yang tidak, tidak memiliki sistem sirkulasi, respirasi dan eksresi
punya tapi sederhana
• Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab, atau parasit
dalam tubuh hewan dan manusia . Endoparasit (hidup dalam
inang) dan ektoparasit ( hidup diluar inang )
• Reproduksi aseksual dengan fragmentasi yang diikuti regenerasi
• Bersifat hermafrodit, reproduksi seksual, secara sendiri atau
silang
Klasifikasi Platyhelminthes
1. Turbellaria ( cacing rambut getar )
2. Trematoda ( cacing isap )
3. Cestoda (cacing pita )
4. Monogenea
1. Ciri Turbelaria
• Hidup bebas dialam, sebagian bersimbioasis
dengan ganggang, sebagian hidup parasir
dalam usus molusca.
• Bentuk tubuh umumnya lonjong/panjang,
pipih dan tidak beruas
• Sisi kepala luar melebar membentuk tentakel
yg disebut aurikel
• Tubuhnya ditutupi epidermis yang
mengandung lendir.
.• Kelas Turbelaria (cacing berambut getar)
Contoh Turbelaria adalah Dugesia/cacing
planaria, yang memiliki daya regenerasi yang
sangat tinggi.
Regenerasi merupakan kemampuan makhluk
hidup untuk menggantikan bagian tubuhnya
yang rusak atau hilang.
Proses regenerasi
gambar planaria
Alat reproduksi planaria
Anatomi planaria
2. Kelas Trematoda (cacing hisap)
Memiliki alat pengisap, bersifat parasit,
contoh: Fasciola hepatica (Cacing hati)
Perhatikan gambar daur hidup cacing
hati :
Skema pada gambar di atas adalah :
Cacing dewasa pada hati bertelur---> telur keluar bersama tinja----> menetas
menjadi mirasidium (larva 1)-----> masuk tubuh siput air tawar (lymnea) ---->
sporokista ----> Redia (larva 2)-----> serkaria ----> ke luar dari siput -----> menempel
pada tumbuhan atau rumput air ------> metaserkaria (cacing muda)------> termakan
hewan ternak----> masuk kehati.
3. Kelas Cestoda (cacing pita)
• Cacing pita bersifat parasit pada usus vertebrata:
manusia, sapi anjing , babi,ayam, ikan
• Inang perantaranya adalah sapi pada Taenia saginata
dan babi pada Taenia solium
• Untuk menghindari infeksi cacing tersebut adalah
memasak dengan matang daging yang dimakan
4. Monogenea
• Monogenea bersifat ektoparasit
• Cacing Ukuran 0,2 -0,5 mm
• Bersifat hermafrodit
• Memiliki alat menempel pada inang yang
disebut prohaptor dan opistaptor
• Contoh : Gyrodactylus salaris
5. Phylum Nematoda ( Cacing Benang)
Ciri-ciri :
• Hewan tripoblastik pseudocelomata, tubuh simetri
bilateral, berbentuk bulat panjang, dilapisi kutikula,
memiliki sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulsi oleh
cairan pseudoselomata, tidak memiliki sistem respirsi dan
eksresi
• Hidup bebas atau parasit
• Hidup di tanah becek,dasar perairan tawar atau laut bebas,
parasit dalam tubuh manusia, hewan dan tumbuhan
• Reproduksi secara seksual
• Contoh : Cacing perut, , cacing tambang, cacing filaria,
cacing kermi, dan cacing Trichinella
Awasss..., cacing perut dapat bertelur 200
ribu perhari lho, jika ada 5 ekor saja, maka
jumlahnya bisa mencapai 1 juta perhari,
mengerikan...., perhatikan gambar di atas di
dalam usus seorang anak terdapat setengah
kg cacing .
Perhatikan siklus hidup Ascaris : Cacing dewasa hidup diusus halus dan
bertelur--->telur keluar melalui feces manusia---> menempel pada
tanaman-->termakan manusia--->usus halus (18 hari) --paru-paru menetas
dan berkembang jadi cacing dewasa (10-14 hari)----> menembus alveoli,
masuk bronkus, kerongkongan----> usus halus (dapat hidup 2-3 tahun)
1. Ancylostoma duodenale (cacing
tambang)
•Hidup dipertambangan daerah tropis
•Parasit dengan menyerap darah dan cairan di usus
halus manusia
•Ukuran jantan 9mm dan betina 12 mm
Perhatikan siklus hidupnya :
2. Wuchereria brancrofti (cacing
filaria/rambut)
•Tempat hidup dalam pembuluh limfa
•Menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis)
yaitu pembengkakan tubuh, yang terjadi akibat
akumulasi cairan limpa di dalam pembuluh limfa
yang tersumbat oleh cacing filaria.
•Cacing masuk ke tubuh ditularkan oleh gigitan
nyamuk culex
Perhatikan skema daur hidupnya :
3. Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
•ukuran 10-15 mm
•Hudup di usus besar manusia
•Infeksi cacing kremi terjadi secara autoinfeksi
(menginfeksi dirinya sendiri, tanpa inang
perantara)
•Telur dapat tertelan , bila kita memakan
makanan yang terkontaminasi telur cacing
Perhatikan skema siklus hidupnya :
4. Trichinella spiralis (cacing otot)
Hidup pada otot manusia
Menyebabkan penyakit trichinosis,
(kerusakan otot)
6. Phylum Annelida (Cacing Gelang)
Ciri-ciri :
• Hewan tripoblastik, selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen,
memiliki otot, sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulasi, sistem
saraf tangga tali, dan sistem eksresi, tidk memiliki sistem respirasi,
bersifat hermafrodit atau gonokoris
• Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat-
tempat lembab atau parasit pada tubuh vertebrata
• Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi kemudian
beregenerasi dan seksual dimana testis dan ovarium ada yang
terdapat pada satu individu (hermafrodit), ada juga yang terpisah
(gonokoris)
Terbagi menjadi tiga kelas
1. Polychaeta.
2. Oligochaeta,
3. Hirudinea (lintah)
1. Kelas Polychaeta (Annelida
berambut banyak)
Polychaeta pada setiap segmen tubuhnya memiliki sepasang
struktur seperti dayung yang disebut parapodia sebagai alat
gerak, dan berfungsi juga sebagai insang untuk bernapas
Pada tiap parapodia terdapat seta (rambut kaku)
Contoh : cacing palolo dan cacing wawo, yang dapat dikonsumsi
oleh orang di kepulauan Maluku
2. Kelas Oligochaeta (Annelida
berambut sedikit)
Cacing tanah makan dengan cara menelan tanah selama
menggali, jadi organisme dan bahan organik yang ada dalam
tanah akan dicerna, dan ada makanan yang tidak dicerna akan
dikeluarkan melalui anus.
Sisa buangan ini akan di bawa ke permukaan tanah dan
membentuk gundukan kecil yang disebut kascing, yang dapat
menggemburkan dan menyuburkan tanah
3. Kelas Hurudinea (lintah)
Hirudinea ada yang bersifat ektoparasit di permukaan tubuh
inangnya untuk mengisap darah dan ada yang hidup bebas
dengan memakan invertebrata kecil, seperti siput.
Contoh : pacet dan lintah yang memiliki rahang seperti silet untuk
merobek kulit inang , kemudian mengeluarkan zat anastesi, dan
juga mgaluarkan hirudin, (anti anti penggumpalan), sehingga
lintah mengisap darah sebanyak mungkin.
Lintah dapat di gunakan untuk pengobatan penyakit
mengeluarkandarah kotor dan bisul.
7. Phylum Mollusca (hewan lunak)
• Hewan tripoblastik, selomata dengan simetri bilateral, bertubuh
lunak,
• Hidup bebas di laut, air tawar atau darat
• Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral,dan mantel, bercangkang,
• Sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulasi terbuka atau
tertutup, sistem saraf terdiri dari ganglion dan serabur saraf,
resfirasi dengan insang atau rongga mantel, eksresi dengan
nefridia
• Reproduksi seksual secara internal atau eksternal, dn bersift
dioseus atau monoseus
• Terbagi menjadi tiga kelas yaitu Gastropoda (kaki di perut),
Pelecypoda (kaki pipih seperti kampak), Cephalopoda (kaki di
kepala)
• Peranan moluska yang menguntungkan sebagai bahan makanan,
perhiasan, sedangkan yang merugikan merupakan hama
tanaman (bekicot), dan perantara penyakit cacing hati (Lymnea)
1. Kelas Gastropoda (kaki di perut)
• Gastrpoda (latin, gaster= perut, podos =kaki)
adalah kelompok hewan yang menggunakan
perut sebagai alat derak /kaki
• Contoh : siput air (Lymnea sp), bekicot
(Achatina fulica)
2. Kelas Pelecypoda (kaki pipih seperti
kampak)
memiliki dua buah cangkang pipih setangkup sehingga disebut bivalvia
Cangkang tersusun dari lapisan perioatakum,prismatik, nakreas
Pada tiram mutiara, jika diantara mantel dan cangkangnya masuk benda asing
seperti pasir, lama kelamaan akan terbentuk mutiara. Mutiara terbentuk karena
benda asing terbungkus oleh hasil sekresi lapisan cangkang nakreas
Memiliki insang berbentuk lembaran yang disebut lamellibranchiata
3. Kelas Cephalopoda (kaki di kepala)
Memiliki kantong tinta, yang berisi cairan seperti tinta
berwarna hitam, untuk melindungi diri musuh, caranya jika
terancam oleh musuh maka cairan tinta akan dikeluarkan
melalui anus yang terletak di kepala
makanan berupa kepiting, ikan atau invertebrata lainnya
contoh : cumi-cumi (Loligi sp), gurita (Octopus sp), sotong
(Sepia officinalis)
8. Phylum Arthropoda ( hewan kaki beruas)
• Hewan tripoblastik selomata, simetri bilateral, memiliki
kaki dan tubuh beruas
• Hidup deberbagai habitat secara bebas, parasit,
komensal atau simbiotik
• Tubuh terdiri dari caput (kepala), toraks (dada),dan
abdomen (perut), berangka luar(eksoskeleton), jumlah
anggota tubuh beragam
• Sistem indra berkemang baik, sistem saraf tangga tali,
sistem pencernaan lengkap, eksresi menggunakan
tubula malphigi atau dibantu kelenjar eksresi tertentu,
respirasi dngan insang, paru-paru buku atau trakea,
sistem sirkulasi terbuka artinya darah tidak selalu
mengalir di dalam pembuluh darah
• Bersifat deoseus, reproduksi seksual secara internal
• Mengalami eksdisis atau molting yaitu tahap
pengelupasan eksoskeleton, sebagian bermetamorfosis
• Reproduksi secara aseksual ada yang
mengalami partenogenesis yaitu
pembentukan individu baru tanpa melalui
fertilisasi (pembuahan) dan individu yang
dihasilkan bersifat steril terjadi pada lebah
madu jantan, tawon dan semut, dan seksual
dengan pembentukan gamet
• Terbagi menjadi empat kelas berdasarkan
srtuktur tubuh dan kaki, yaitu :
1. Arachnoidea,
2. Myriapoda,
3. Crustacea,
4. Insecta
1. Kelas Arachnoidea (laba-laba)
• Arachnoidea terbagi menjadi tiga ordo yaitu :
a. Arachnida,
b. Scorpionida
c. Acarina
.• Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen
terakhir, contoh kalajengking (Uroctonus mondax)
• Arachnida , contoh laba-laba serigala (Pardosa amenata),
memiliki ciri-ciri tubuh terdiri dari sepalotoraks (kepala-
dada menyatu) dan abdomen abdomen yang tidak
bersegmen, memiliki sepasang kalisera (alat sengat),
sepasang pedipalpus (capit).
Pada bagian posterior abdomen terdapat spinered yaitu
organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas.
Dalam spinered terdapat spigot merupakan lubang
pengeluaran kelenjar benang halus yang mensekresikan
cairan yang mengandung protein elastik, yang akan
mengeras di udara membentuk benang halus untuk
menjebak mangsa (sarang laba-laba), respirasi dengan
paru-paru buku (trakea), eksresi dengan tubula malpighi
ataupun dengan kelenjar koksal.
•Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil, contoh caplak (tungau)
2. Kelas Myriapoda (berkaki banyak)
Myriopoda terbagi menjadi dua ordo yaitu Chilopoda dan Diplopoda
Contoh chilopoda adalah kelabang (Csutigera sp).Pada tiap segmen
tubuhnya terdapat sepasang kaki dan spirakel (liubang respirasi). pasangan
pertama kaki termodifikasi menjadi alat penyengat beracun.
Diplopoda atau kaki seribu atau keluwing, bersifat herbivora dan pemakan
sisa organisme, tiap segmen tubuh memiliki dua pasang kaki dan dua
pasang spirakel, tidak memili,alat penyengat, bila diganggu tubuhnya akan
menggulung.
3. Kelas Crustacea
Crustaceae (Latin,crusta = kulit); memiliki kulit (eksoskeleton)
yang keras
Terbagi menjadi dua subkelas yaitu
1. Entomostraca dan
2. Malacostraca
Entomostraca merupakan crustacea mikroskopis, contoh daphnia
Malacostraca, contohnya udang dan kepiting
4. Kelas Insecta (serangga)
.• Disebut Hexapoda (kaki berjumlah enam buah)
• Tubuh terdiri dari bagian kaput(kepala), toraks
(dada) , perut (abdomen)
• Pada caput terdapat sepasang antena, mata
majemuk (mata faset/ mata majemuk) yaitu mata
yang terdiri dari banyak inti fokus) dan mata
tunggal (oseli)
• Serangga mengalami metamorfosis, yaitu
perubahan bentuk dan ukuran tubuh saat
berkembang dari muda menjadi dewasa.
• Ada dua macam metamorfosis, yaitu
1. metamorfosis sempurna (holometabola)
2. metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola)
.
Metamorfosis sempurna adalah perkembangan
insecta dimana setiap tahap menunjukan
perubahan bentuk yang sangat berbeda (4
tahap pertumbuhan), yaitu telur-larva-pupa
dan dewasa. Terjadi pada kupu-kupu dan
nyamuk
.Metamorfosis tidak sempurna adalah tahap
perkembangan insecta dimana insecta muda
yang menetas mirip dengan induknya, hanya
ada organ yang belum muncul seperti sayap
(3 tahap pertumbuhan), yaitu telur- nimfa-
dewasa. Terjadi pada belalang, kecoak,
jangkrik, capung.
9. Filum Echinodermata (Hewan
berkulit duri)
.• Hewan tripoblastik selomata, simetri bilateral,
permukaan tubuh berduri,
• Habitat hidup bebas di dasar laut
• Duri tumpul atau runcing, memiliki sistem
ambulakral,saraf sistem sarap berupa
cincin sarap yg bercabang, sistem pencernaan
lengkap.tidak memiliki sistem ekskresi, respirasi
dengan insang pada rongga tubuh, sistem
sirkulasi dengan cairan rongga tubuh
• Bersifat dioseus, reproduksi seksual secara
eksternal, dapat beregenersi
• Terbagi menjadi lima kelas yaitu Asteroidea,
Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea dan
Crinoidea
9. Filum Chordata terbagi menjadi tiga
subfilum yaitu
1. Subfilum Urochordata (Tunikata), yaitu tidak
memiliki notokord, tali saraf dan ekor saat
dewasa, hidup di dasar laut.
2. Subfilum Cephalochordata
(Lancelet),
• Memiliki notokord di bagian kepala, tali saraf,
ekor dan celah faring.
3. Subfilum vertebrata,
penyokong tubuh (notokord) di tulang belakang
Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki
vertebrae memanjang pada bagian dorsal dari kepala
hingga ekor .
Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota
badan, kulit tersusun atas epidermis dan dermis,
endoskeleton terdiri atas tulang atau tulang rawan,
memiliki sistem pencernaan, alat eksresi ginjal,
respirasi dengan kulit dan paru-paru, sistem peredaran
darah tertutup.
Hidup diberbagai habitat, di darat maupun diperairan
Berdasarkan ada tidaknya rahang terbagi menjadi dua
superkelas, yaitu Agnatha dan Gnataostomata
Gnataostomata terbagi menjadi 5 kelas, yaitu pisces
(ikan), Amphibia, Reptilia, Aves dan Mamalia
.1. Agnatha (tidak memiliki rahang) dengan ciri
berbadan panjang dan ramping (seperti
belut), contoh Lamprey dan Hagfish
.2. Gnathostomata (memiliki rahang bersendi
yang dapat digerakan ke atas ke bawah,
terbagi menjadi enam kelas yaitu :
1. Chondrichthyes (ikan bertulang rawan), ex :
Hiu dan Pari
.
2. Osteichthyes (ikan bertulang
keras), memiliki ciri : sisik sikloid dan
stenoid, operculum, gelembung
renang, poikiloterm, respirasi dengan
insang, peredaran darah tertutup,
jantung 2 ruang, ex :kuda laut, ikan
nila, ikan gabus dll
.
3. Amphibia (hidup di dua tempat di
darat dan di air), memiliki ciri fase
larva di air (insang), fase dewasa di
darat (paru dan kulit), permukaan
kulit basah oleh lendir, poikiloterm,
fertilisasi eksternal, jantung 3 ruang,
Terbagi menjadi 3 ordo yaitu Anura
(katak, kodok), Urodella
(salamander), Apoda (Caicilia)
AMPHIBI
.4. Reptilia (hewan melata), memiliki ciri : tubuh
terbuat dari sisik yang terbuat dari zat tanduk,
respirasi dengan paru-paru, poikiloterm,
mengalami pergantian kulit (kornifikasi),
jantung terdiri dari 4 ruang dengan sekat yang
belum sempurna, fertilisasi internal, telur
dilapisi oleh cangkang.
Terbagi menjadi 3 ordo yaitu Crocodilia (buaya
dan aligator), squamata (kadal dan ular),
Testudinata (kura-kura dan penyu)
REFTILIA
.
5. Aves ( burung), memiliki ciri : tubuh
dilindungi oleh bulu, punya sepasang
sayap , paruh, Homoioterm, ovivar,
respirasi paru-paru dan kantung
udara, jantung terdiri 4 ruang
sempurna,
ex : elang, penguin, bebek dll
.6. Mamalia (hewan menyusui),
memiliki ciri, permukaan tubuh
ditutupi oleh rambut, memiliki
glandula mamae (kelenjar susu),
vivivar, jantung 4 ruang (sekat
sempurna), homoioterm, 4 anggota
gerak, respirasi paru-paru, memiliki
gigi.
.Terdiri atas 3 sub kelas :
1. Prototheria: Ordo Monotremata (Bertelur)
Ex: Plathypus (Ornithorhynchus sp), Echidna
(Tachyglossus sp)
2. Metatheria
Ordo: Marsupialia (Hewan Berkantung)
Ex. OPASUM, KANGURU, TASMANIA
3. Eutheria (Mamalia Berplasenta)
carnivora, rodentia
.Keterangan :
Hewan berdarah dingin atau disebut
juga Poikiloterm adalah hewan
yang suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu
lingkungan sekitarnya.
Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh
lingkungan.
Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan
dengan suhu tubuh luar.
Contoh hewan yang termasuk dalam Poikiloterm
adalah bangsa Ikan, Reptil, dan Amfibi.
.Homoiterm adalah hewan berdarah panas.
Pada hewan homoiterm suhunya lebih stabil, hal ini dikarenakan
adanya reseptor dalam otaknya sehingga dapat mengatur suhu
tubuh.
Hewan homoiterm dapat melakukan aktivitas pada suhu lingkungan
yang berbeda akibat dari kemampuan mengatur suhu tubuh.
Hewan homoiterm mempunyai variasi temperatur normal yang
dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan,
faktor panjang waktu siang dan malam, faktor makanan yang
dikonsumsi, dan faktor jenuh pencernaan air.
Hewan berdarah panas adalah hewan yang dapat menjaga suhu
tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih
tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya.
Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang
menyejukkan badan.
Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan.
contoh : burung dan mamalia

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Makalh jaringan pada tumbuhan
Makalh jaringan pada tumbuhanMakalh jaringan pada tumbuhan
Makalh jaringan pada tumbuhanRaden Sengkuni
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaf' yagami
 
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...Muhammad Azka Fardani
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)Dokter Tekno
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Malikul Mulki
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
DeuteromycotaAini29
 

What's hot (20)

Pinophyta
PinophytaPinophyta
Pinophyta
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
Filum Annelida PPT beserta Anatomy
Filum Annelida PPT beserta AnatomyFilum Annelida PPT beserta Anatomy
Filum Annelida PPT beserta Anatomy
 
Ppt jamur
Ppt jamurPpt jamur
Ppt jamur
 
Makalh jaringan pada tumbuhan
Makalh jaringan pada tumbuhanMakalh jaringan pada tumbuhan
Makalh jaringan pada tumbuhan
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
 
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...
Biologi Tanaman : Terminologi dan morfologi tumbuhan tingkat rendah dan tingk...
 
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 6 bunga majemuk (morfologi tumbuhan)
 
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemukMorfologi Tumbuhan - Daun majemuk
Morfologi Tumbuhan - Daun majemuk
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
 
Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang Arah tumbuh batang
Arah tumbuh batang
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
Makalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan pakuMakalah tumbuhan paku
Makalah tumbuhan paku
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
PPT PLANTAE
PPT PLANTAEPPT PLANTAE
PPT PLANTAE
 
Filum Arthropoda Biologi
Filum Arthropoda BiologiFilum Arthropoda Biologi
Filum Arthropoda Biologi
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
Deuteromycota
 
Batang (Caulis)
Batang (Caulis)Batang (Caulis)
Batang (Caulis)
 

Similar to KINGDOM ANIMALIA (20)

MATERI ANIMALIA
MATERI ANIMALIAMATERI ANIMALIA
MATERI ANIMALIA
 
Kingdom animalia
Kingdom animaliaKingdom animalia
Kingdom animalia
 
Animalia
AnimaliaAnimalia
Animalia
 
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthesBahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
Bahan ajar 1 filum porifera, coelenterata, platyhelminthes
 
DUNIA HEWAN (Porifera dan Coelenterata).pptx
DUNIA HEWAN (Porifera dan Coelenterata).pptxDUNIA HEWAN (Porifera dan Coelenterata).pptx
DUNIA HEWAN (Porifera dan Coelenterata).pptx
 
Kingdom animalia
Kingdom animaliaKingdom animalia
Kingdom animalia
 
Animalia
AnimaliaAnimalia
Animalia
 
Klasifikasi & Tata Nama.ppt
Klasifikasi & Tata Nama.pptKlasifikasi & Tata Nama.ppt
Klasifikasi & Tata Nama.ppt
 
Kingdom ANimalia. Beserta devisi devisinya
Kingdom ANimalia. Beserta devisi devisinyaKingdom ANimalia. Beserta devisi devisinya
Kingdom ANimalia. Beserta devisi devisinya
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Animalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas XAnimalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas X
 
Animalia
AnimaliaAnimalia
Animalia
 
PPT ANIMALIA
PPT ANIMALIAPPT ANIMALIA
PPT ANIMALIA
 
Animalia porifer,colen, platyhel
Animalia porifer,colen, platyhelAnimalia porifer,colen, platyhel
Animalia porifer,colen, platyhel
 
Porifera platyhelminthes
Porifera platyhelminthesPorifera platyhelminthes
Porifera platyhelminthes
 
Porifera platyhelminthes
Porifera platyhelminthesPorifera platyhelminthes
Porifera platyhelminthes
 
Porifera platyhelminthes
Porifera platyhelminthesPorifera platyhelminthes
Porifera platyhelminthes
 
Ppt molusca
Ppt molusca Ppt molusca
Ppt molusca
 
PPT Coelenterata Kel. 5_2.pptx
PPT Coelenterata Kel. 5_2.pptxPPT Coelenterata Kel. 5_2.pptx
PPT Coelenterata Kel. 5_2.pptx
 
Porifera vs coelenterata
Porifera vs coelenterataPorifera vs coelenterata
Porifera vs coelenterata
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

KINGDOM ANIMALIA

  • 2.
  • 3. Ciri-ciri kingdom animalia 1. eukariotik, 2. multiseluler, 3. tidak memiliki klorofil, hidup heterotrof (memperoleh makanan dari organisme lain), 4. tidak berdinding sel, 5. dapat bergerak pindah tempat/bebas untuk memperoleh makanan atau mempertahankan diri dari musuh. Kingdom animalia terdiri dari kelompok : 1. invertebrata (hewan tidak bertulang belakang) dan 2. vertebrata (hewan bertulang belakang). Pembagian kelompok hewan ini berdasarkan adanya : penyokong tubuh (notocord), tulang belakang (vertebrae), jenis rongga tubuh, sistem tubuh, otot dan pergerakan serta penutup tubuh.
  • 4. ISTILAH BERHUBUNGAN DENGAN DUNIA HEWAN 1. Parazoa (tubuh tidak memiliki jaringan)cth. porifera 2. Eumetazoa (tubuh sudah memiliki jaringan) 3. Simetri tubuh a. Simetri radial (jika hewan dipotong melalui sumbu pusat hewan, ke arah manapun akan membagi tubuh hewan menjadi 2 atau lebih bagian yang sama. Hewan ini hanya memiliki tubuh dorsal/bagian atas dan ventral/bawah, dan tidak memiliki (bagian kiri dan kanan) serta tidak memiliki ( bagian kepala dan ekor ) b. Simetri bilateral (jika dipotong melalui sumbu pusat hewan, atau jika di ambil garis memotong lewat mulut dan anus, akan di dapatkan bagian yang sama antara sisi kiri dan sisi kanan. Hewan jenis ini punya tubuh dorsal(atas) dan Ventral (bawah), punya sisi kanan dan kiri serta punya ujung kepala dan ekor.
  • 5.
  • 6.
  • 7. .5. Lapisan embrional adalah lapisan yang terbentuk saat perkembangan embrio, yang akan berdeferensiasi membentuk jaringan atau organ tubuh. Lapisan embrional terdiri dari lapisan a. ektoderm (luar), menjadi penutup luar dan pada fillum tertentu sistem syaraf pusat b. mesoderm (tengah),menjadi otot dan organ antara sal. Pemcernaan dgn penutup luar c. endoderm (dalam). Menj. Sal. Pencernaan , hati dan paru paru Diploblastik adalah hewan yang memiliki dua lapisan embrional. Triploblastik adalah hewan yang memiliki tiga lapisan embrional. 6. Selom adalah rongga tubuh a. Aselomata artinya hewan yang tidak memiliki rongga tubuh b. Pseudoselomata adalah hewan yang memiliki rongga tubuh semu, karena rongga tubuhnya hanya sebagian dibatasi oleh mesoderm c. Selomata artinya mempunyai rongga tubuh. Dimana rongga tubuh dilapisi oleh lapisan mesoderm 7. Skeleton a. Eksoskeleton adalah rangka luar b. Endoskeleton adalah rangka dalam c. Rangka hidrostatik artinya rangka tubuh yang dipertahankan oleh tekanan yang berasal dari cairan tubuhnya
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11. INVERTEBRATA (Hewan Tidak Bertulang Belakang) • Invertebrata dikelompokan menjadi delapan filum, yaitu 1. Porifera, 2. Cnidaria, 3. Ctenophora 4. Plathyhelminhtes, 5. Nematoda, 6. Annelida, 7. Mollusca, 8. Arthropoda 9. Echinodermata.
  • 12. 1. Phylum Porifera (Hewan berpori/spons) Ciri-ciri : • Hewan multiseluler (metazoa) , • tubuh berpori, • belum membentuk jaringan ( parazoa), • memiliki rangka dan saluran air. • Tubuhnya asimetri (tidak beraturan) • Struktur tubuh terdiri dari sel pinakosit (sebagai pelindung), sel koanosit yang berflagel (untuk menyerap makanan dan oksigen), sel amoebosit (mengedarkan makanan dan oksigen) • Hidup secara heterotrof dengan memperoleh makanan dari air yang masuk ke dalam tubuhnya melalui pori
  • 13. .• Umumnya hidup di laut sebagian kecil didarat, melekat (sesil ) pada batu atau benda lainya. • Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas/budding, gemmulae,dan regenerasi. Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet • Mempunyai sistem sirkulasi air yang terdiri dari tiga tipe yaitu 1. ascon 2. sycon 3. leucon
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24. . • Ascon : merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran lurus yang langsung menuju ke spongosol (rongga dalam) • Sycon : merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rangga yang berhubungan langsung dengan spongosol • Leucon : merupakan tipe saluran air dimana lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubungan langsung dengan spongosol.
  • 25.
  • 26. . Klasifikasi berdasarkan bahan penyusun rangka terbagi menjadi empat kelas, yaitu 1. Hexactinelida (spikula dari silikat), 2. Demospongiae (spikula dari spongin atau spongin saja), 3. Calcarea/Calcispongiae (spikula dari zat kapur/kalsium karbonat) 4. Sclerospingea/spons karang ( spikula dari kalsium karbonat/CaCO3
  • 27. .1. Hexactinellida /Hyalospongiae: (hexa=enam,hyalo=transparan, spongia=spons) memiliki ciri-ciri: • memiliki spikula yang terdiri dari silika/kaca • ujung spikula ada 6 berbentuk bintang • tubuh biasanya berwarna pucat, dan berbentuk vas bunga atau mangkuk • saluran air tipe sikonoid • hidup soliter di kedalaman 200-1000m • contoh: Euplectella
  • 28. . 2. Demospongiae (demo=tebal, spongia=spons) memiliki ciri-ciri: • rangka tersusun dari serabut spongin • tubuh berwarna cerah, karena ada pigmen di amoebosit • bentuk tidak beraturan dan bercabang-cabang • saluran air tipe leukonid • contoh: Spongia, Hippospongia, Niphates digitalis
  • 29. .3. Calcarae (Calcispongiae) memiliki ciri-ciri: • rangka tersusun dari kalsium karbonat /zat kapur • tubuh berwarna pucat, berbentuk vas, dompet, kendi, atau silinder • saluran air tipe askonoid, sikonoid, atau leukonoid • hidup di laut dangkal • contoh: Clathrina, Leucettusa lancifer
  • 30. 4. Sclerospongiae/spon karang • Rangka tersusun atas kalsium karbonat (CaCO3) yg terjalin dalam serat serat spons • Diameter bisa sampai 1 meter • Banyak banyak di terumbu karang jamaika • Contoh : Ceratoporella
  • 31. PERANAN PORIFERA • Warnanya yg cerah utk. Hiasan akuarium Mis. Axinella cannabina (warna orange) • Dimanfaatkan untuk spon mandi ( kerangka spongia dan Hippospongia • Membantu pelapukan . Hewan spon Cliona dapat mengebor batu karang • Mengganggu peternakan kerang.
  • 32. COELENTERATA • Hewan colenterata ( hewan berongga ) • Dibagi 2 : • a. Cnidaria ( punya alat sengat untuk menangkap mangsanya / Nematosista) • b. Ctenophora( tentakel berperekat untuk menangkap mangsanya/koloblast )
  • 33. a. Phylum Cnidaria (Alat sengat) • Hewan eumetazoa diploblastik yang tubuhnya sudah membentuk jaringan, dan memiliki rongga tubuh • Tubuhnya simetri radial • Berbentuk polip (nempel pada substrat) dan medusa (bergerak bebas) dengan tentakel berpenyengat • Memiliki rongga pencernaan (gastrosol), sistem saraf sederhana, dan tidak memiliki sistem eksresi • Hidup bebas secara heterotrof dengan menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa • Habitat umumnya di laut • Reproduksi aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip • Reproduksi seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa (lihat gb . siklus hidup obelia)
  • 35. Pergerakan, cara makan, pernapasan • Pergerakan karena kontraksi otot • Polip bergerak meliuk liuk • Medusa gerak searah vertikal, gerak horisontal oleh arus laut • Makan masuk mulut dgn bantuan tentakel • Di gastrovaskuler makanan dicerna enzim dan diserap oleh sel otot pencerna • Pernapasan melalui seluruh permukaan tubuhnya secara difusi
  • 36. .Klasifikasi berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup, dibedakan menjadi tiga kelas yaitu : 1. Hydrozoa , 2. Scyphozoa 3. Anthozoa 4. Cubozoa • Peranan merupakan komponen utama pembentuk terumbu karang sebagai tempat hidup berbagai jenis hewan dan ganggang 1. Kelas Hydrozoa (yunani, hydro =air, zoa =hewan) • Contoh hydrozoa adalah Obelia, Hydra dan Pysalia • Obelia hidup berkoloni di laut, berbentuk polip dan medusa • gambar siklus hidup obelia :
  • 41. .Keterangan siklus hidup obelia : • Polip Obelia (2n) bereproduksi aseksual dengan tunas yang tetap melekat pada induknya, sehingga membentuk koloni . • Di dalam koloni, polip ada 2 jenis, yaitu polip yang memiliki tentakel (untuk makan), dan polip yang tidak memiliki tentakel (untuk reproduksi membentuk medusa) • Medusa (2n), kemudian lepas dari polip dan tumbuh dewasa • Medusa dewasa menghasilkan sperma (n) dan telur (n), yang dilepaskan ke air • Terjadi fertilisasi eksternal di air yang menghasilkan zygot (2n) • Zygot berkembang menjadi larva bersilia yang disebut Planula • Planula menempel di dasar laut dan tumbuh jadi polip dewasa
  • 42. 2. Kelas Scyphozoa (yunani, scypho =mangkuk, zoa=hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa , yang dikenal dengan ubur-ubur.
  • 45. Siklus hidup Aurelia • Medusa jantan dan betina menghasil sel gamet yang haploid (n) • Terjadi fertilisasi eksternal membentuk zigot • Zigot tumbuh menjadi larva bersilia (planula) • Planula menempel pada substrat menjadi larva polip skifistoma • Pada saat tertentu skifistoma melakukan strobilasi/ pembelahan melintang pd ujung oral menghasilkan setumpuk bakal medusa atau efira.
  • 46. 3. Kelas Anthozoa (Yunani, anthos =bunga, zoa=hewan)
  • 47. CIRI ANTHOZOA • memiliki banyak tentakel yang berwarna- warni, seperti bunga • tidak memiliki bentuk medusa, hanya berbentuk polip • hidup di laut dangkal, soliter ataupun koloni • contoh: Tubastrea (koral atau karang), Urticina (anemon laut) • Rangka koral tersusun dari zat kapur, koloninya membentuk terumbu karang atau pulau karang
  • 48. 4. Kelas Cubozoa • Sebelumnya masuk scyphozoa • Mengalami metamorfosa mulai polip hingga medusa berbentuk kotak • Bentuk lonceng dgn 4 sisi datar sehingga berbentuk kubus. • Beberapa jenis membahayakan perenang karena sengatannya.
  • 49.
  • 50. PERANAN CNIDARIA • Colenterata/Cnidaria dari anthozoa untuk pembentuk batu karang • Beberapa jenis ubur ubur ada yang bisa dikonsumsi • Beberapa kerang luar dapat digunakan sebagai hiasan akuarium
  • 51. b. CTENOPHORA( Ubur-ubur sisir) :Kteno=Sisir, Phore=Pembawa • Ctenophora berbentuk simetri radial • Bentuk bulat, oval dan ada yang panjang seperti pita • Tidak punya alat sengat tetapi menggunakan tentakel yg dilengkapi dengan sel perekat /koloblas. • Ctenophora merupakan hewan terbesar yang menggunakan silia untuk bergerak
  • 52.
  • 53. 4. Phylum Platyhelminthes/platy=pipih, Helminthes=cacing ( Cacing pipih) Ciri-ciri : • Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih • Memiliki sistem saraf, sistem pencernan ada yang punya ada yang tidak, tidak memiliki sistem sirkulasi, respirasi dan eksresi punya tapi sederhana • Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab, atau parasit dalam tubuh hewan dan manusia . Endoparasit (hidup dalam inang) dan ektoparasit ( hidup diluar inang ) • Reproduksi aseksual dengan fragmentasi yang diikuti regenerasi • Bersifat hermafrodit, reproduksi seksual, secara sendiri atau silang
  • 54. Klasifikasi Platyhelminthes 1. Turbellaria ( cacing rambut getar ) 2. Trematoda ( cacing isap ) 3. Cestoda (cacing pita ) 4. Monogenea
  • 55. 1. Ciri Turbelaria • Hidup bebas dialam, sebagian bersimbioasis dengan ganggang, sebagian hidup parasir dalam usus molusca. • Bentuk tubuh umumnya lonjong/panjang, pipih dan tidak beruas • Sisi kepala luar melebar membentuk tentakel yg disebut aurikel • Tubuhnya ditutupi epidermis yang mengandung lendir.
  • 56. .• Kelas Turbelaria (cacing berambut getar) Contoh Turbelaria adalah Dugesia/cacing planaria, yang memiliki daya regenerasi yang sangat tinggi. Regenerasi merupakan kemampuan makhluk hidup untuk menggantikan bagian tubuhnya yang rusak atau hilang.
  • 61. 2. Kelas Trematoda (cacing hisap) Memiliki alat pengisap, bersifat parasit, contoh: Fasciola hepatica (Cacing hati)
  • 62. Perhatikan gambar daur hidup cacing hati : Skema pada gambar di atas adalah : Cacing dewasa pada hati bertelur---> telur keluar bersama tinja----> menetas menjadi mirasidium (larva 1)-----> masuk tubuh siput air tawar (lymnea) ----> sporokista ----> Redia (larva 2)-----> serkaria ----> ke luar dari siput -----> menempel pada tumbuhan atau rumput air ------> metaserkaria (cacing muda)------> termakan hewan ternak----> masuk kehati.
  • 63.
  • 64. 3. Kelas Cestoda (cacing pita) • Cacing pita bersifat parasit pada usus vertebrata: manusia, sapi anjing , babi,ayam, ikan • Inang perantaranya adalah sapi pada Taenia saginata dan babi pada Taenia solium • Untuk menghindari infeksi cacing tersebut adalah memasak dengan matang daging yang dimakan
  • 65.
  • 66.
  • 67. 4. Monogenea • Monogenea bersifat ektoparasit • Cacing Ukuran 0,2 -0,5 mm • Bersifat hermafrodit • Memiliki alat menempel pada inang yang disebut prohaptor dan opistaptor • Contoh : Gyrodactylus salaris
  • 68.
  • 69. 5. Phylum Nematoda ( Cacing Benang) Ciri-ciri : • Hewan tripoblastik pseudocelomata, tubuh simetri bilateral, berbentuk bulat panjang, dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulsi oleh cairan pseudoselomata, tidak memiliki sistem respirsi dan eksresi • Hidup bebas atau parasit • Hidup di tanah becek,dasar perairan tawar atau laut bebas, parasit dalam tubuh manusia, hewan dan tumbuhan • Reproduksi secara seksual • Contoh : Cacing perut, , cacing tambang, cacing filaria, cacing kermi, dan cacing Trichinella
  • 70. Awasss..., cacing perut dapat bertelur 200 ribu perhari lho, jika ada 5 ekor saja, maka jumlahnya bisa mencapai 1 juta perhari, mengerikan...., perhatikan gambar di atas di dalam usus seorang anak terdapat setengah kg cacing .
  • 71. Perhatikan siklus hidup Ascaris : Cacing dewasa hidup diusus halus dan bertelur--->telur keluar melalui feces manusia---> menempel pada tanaman-->termakan manusia--->usus halus (18 hari) --paru-paru menetas dan berkembang jadi cacing dewasa (10-14 hari)----> menembus alveoli, masuk bronkus, kerongkongan----> usus halus (dapat hidup 2-3 tahun)
  • 72. 1. Ancylostoma duodenale (cacing tambang) •Hidup dipertambangan daerah tropis •Parasit dengan menyerap darah dan cairan di usus halus manusia •Ukuran jantan 9mm dan betina 12 mm
  • 74. 2. Wuchereria brancrofti (cacing filaria/rambut) •Tempat hidup dalam pembuluh limfa •Menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis) yaitu pembengkakan tubuh, yang terjadi akibat akumulasi cairan limpa di dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria. •Cacing masuk ke tubuh ditularkan oleh gigitan nyamuk culex
  • 75. Perhatikan skema daur hidupnya :
  • 76. 3. Oxyuris vermicularis (cacing kremi) •ukuran 10-15 mm •Hudup di usus besar manusia •Infeksi cacing kremi terjadi secara autoinfeksi (menginfeksi dirinya sendiri, tanpa inang perantara) •Telur dapat tertelan , bila kita memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing
  • 78. 4. Trichinella spiralis (cacing otot) Hidup pada otot manusia Menyebabkan penyakit trichinosis, (kerusakan otot)
  • 79. 6. Phylum Annelida (Cacing Gelang) Ciri-ciri : • Hewan tripoblastik, selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulasi, sistem saraf tangga tali, dan sistem eksresi, tidk memiliki sistem respirasi, bersifat hermafrodit atau gonokoris • Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat- tempat lembab atau parasit pada tubuh vertebrata • Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi kemudian beregenerasi dan seksual dimana testis dan ovarium ada yang terdapat pada satu individu (hermafrodit), ada juga yang terpisah (gonokoris) Terbagi menjadi tiga kelas 1. Polychaeta. 2. Oligochaeta, 3. Hirudinea (lintah)
  • 80. 1. Kelas Polychaeta (Annelida berambut banyak) Polychaeta pada setiap segmen tubuhnya memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia sebagai alat gerak, dan berfungsi juga sebagai insang untuk bernapas Pada tiap parapodia terdapat seta (rambut kaku) Contoh : cacing palolo dan cacing wawo, yang dapat dikonsumsi oleh orang di kepulauan Maluku
  • 81. 2. Kelas Oligochaeta (Annelida berambut sedikit) Cacing tanah makan dengan cara menelan tanah selama menggali, jadi organisme dan bahan organik yang ada dalam tanah akan dicerna, dan ada makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan melalui anus. Sisa buangan ini akan di bawa ke permukaan tanah dan membentuk gundukan kecil yang disebut kascing, yang dapat menggemburkan dan menyuburkan tanah
  • 82. 3. Kelas Hurudinea (lintah) Hirudinea ada yang bersifat ektoparasit di permukaan tubuh inangnya untuk mengisap darah dan ada yang hidup bebas dengan memakan invertebrata kecil, seperti siput. Contoh : pacet dan lintah yang memiliki rahang seperti silet untuk merobek kulit inang , kemudian mengeluarkan zat anastesi, dan juga mgaluarkan hirudin, (anti anti penggumpalan), sehingga lintah mengisap darah sebanyak mungkin. Lintah dapat di gunakan untuk pengobatan penyakit mengeluarkandarah kotor dan bisul.
  • 83. 7. Phylum Mollusca (hewan lunak) • Hewan tripoblastik, selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak, • Hidup bebas di laut, air tawar atau darat • Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral,dan mantel, bercangkang, • Sistem pencernaan lengkap, sistem sirkulasi terbuka atau tertutup, sistem saraf terdiri dari ganglion dan serabur saraf, resfirasi dengan insang atau rongga mantel, eksresi dengan nefridia • Reproduksi seksual secara internal atau eksternal, dn bersift dioseus atau monoseus • Terbagi menjadi tiga kelas yaitu Gastropoda (kaki di perut), Pelecypoda (kaki pipih seperti kampak), Cephalopoda (kaki di kepala) • Peranan moluska yang menguntungkan sebagai bahan makanan, perhiasan, sedangkan yang merugikan merupakan hama tanaman (bekicot), dan perantara penyakit cacing hati (Lymnea)
  • 84. 1. Kelas Gastropoda (kaki di perut) • Gastrpoda (latin, gaster= perut, podos =kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat derak /kaki • Contoh : siput air (Lymnea sp), bekicot (Achatina fulica)
  • 85. 2. Kelas Pelecypoda (kaki pipih seperti kampak) memiliki dua buah cangkang pipih setangkup sehingga disebut bivalvia Cangkang tersusun dari lapisan perioatakum,prismatik, nakreas Pada tiram mutiara, jika diantara mantel dan cangkangnya masuk benda asing seperti pasir, lama kelamaan akan terbentuk mutiara. Mutiara terbentuk karena benda asing terbungkus oleh hasil sekresi lapisan cangkang nakreas Memiliki insang berbentuk lembaran yang disebut lamellibranchiata
  • 86. 3. Kelas Cephalopoda (kaki di kepala) Memiliki kantong tinta, yang berisi cairan seperti tinta berwarna hitam, untuk melindungi diri musuh, caranya jika terancam oleh musuh maka cairan tinta akan dikeluarkan melalui anus yang terletak di kepala makanan berupa kepiting, ikan atau invertebrata lainnya contoh : cumi-cumi (Loligi sp), gurita (Octopus sp), sotong (Sepia officinalis)
  • 87. 8. Phylum Arthropoda ( hewan kaki beruas) • Hewan tripoblastik selomata, simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas • Hidup deberbagai habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik • Tubuh terdiri dari caput (kepala), toraks (dada),dan abdomen (perut), berangka luar(eksoskeleton), jumlah anggota tubuh beragam • Sistem indra berkemang baik, sistem saraf tangga tali, sistem pencernaan lengkap, eksresi menggunakan tubula malphigi atau dibantu kelenjar eksresi tertentu, respirasi dngan insang, paru-paru buku atau trakea, sistem sirkulasi terbuka artinya darah tidak selalu mengalir di dalam pembuluh darah • Bersifat deoseus, reproduksi seksual secara internal • Mengalami eksdisis atau molting yaitu tahap pengelupasan eksoskeleton, sebagian bermetamorfosis
  • 88. • Reproduksi secara aseksual ada yang mengalami partenogenesis yaitu pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan) dan individu yang dihasilkan bersifat steril terjadi pada lebah madu jantan, tawon dan semut, dan seksual dengan pembentukan gamet • Terbagi menjadi empat kelas berdasarkan srtuktur tubuh dan kaki, yaitu : 1. Arachnoidea, 2. Myriapoda, 3. Crustacea, 4. Insecta
  • 89. 1. Kelas Arachnoidea (laba-laba) • Arachnoidea terbagi menjadi tiga ordo yaitu : a. Arachnida, b. Scorpionida c. Acarina
  • 90. .• Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen terakhir, contoh kalajengking (Uroctonus mondax) • Arachnida , contoh laba-laba serigala (Pardosa amenata), memiliki ciri-ciri tubuh terdiri dari sepalotoraks (kepala- dada menyatu) dan abdomen abdomen yang tidak bersegmen, memiliki sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus (capit). Pada bagian posterior abdomen terdapat spinered yaitu organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas. Dalam spinered terdapat spigot merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus yang mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik, yang akan mengeras di udara membentuk benang halus untuk menjebak mangsa (sarang laba-laba), respirasi dengan paru-paru buku (trakea), eksresi dengan tubula malpighi ataupun dengan kelenjar koksal. •Acarina memiliki tubuh yang sangat kecil, contoh caplak (tungau)
  • 91. 2. Kelas Myriapoda (berkaki banyak) Myriopoda terbagi menjadi dua ordo yaitu Chilopoda dan Diplopoda Contoh chilopoda adalah kelabang (Csutigera sp).Pada tiap segmen tubuhnya terdapat sepasang kaki dan spirakel (liubang respirasi). pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alat penyengat beracun. Diplopoda atau kaki seribu atau keluwing, bersifat herbivora dan pemakan sisa organisme, tiap segmen tubuh memiliki dua pasang kaki dan dua pasang spirakel, tidak memili,alat penyengat, bila diganggu tubuhnya akan menggulung.
  • 92. 3. Kelas Crustacea Crustaceae (Latin,crusta = kulit); memiliki kulit (eksoskeleton) yang keras Terbagi menjadi dua subkelas yaitu 1. Entomostraca dan 2. Malacostraca Entomostraca merupakan crustacea mikroskopis, contoh daphnia Malacostraca, contohnya udang dan kepiting
  • 93. 4. Kelas Insecta (serangga)
  • 94. .• Disebut Hexapoda (kaki berjumlah enam buah) • Tubuh terdiri dari bagian kaput(kepala), toraks (dada) , perut (abdomen) • Pada caput terdapat sepasang antena, mata majemuk (mata faset/ mata majemuk) yaitu mata yang terdiri dari banyak inti fokus) dan mata tunggal (oseli) • Serangga mengalami metamorfosis, yaitu perubahan bentuk dan ukuran tubuh saat berkembang dari muda menjadi dewasa. • Ada dua macam metamorfosis, yaitu 1. metamorfosis sempurna (holometabola) 2. metamorfosis tidak sempurna (hemimetabola)
  • 95. . Metamorfosis sempurna adalah perkembangan insecta dimana setiap tahap menunjukan perubahan bentuk yang sangat berbeda (4 tahap pertumbuhan), yaitu telur-larva-pupa dan dewasa. Terjadi pada kupu-kupu dan nyamuk
  • 96. .Metamorfosis tidak sempurna adalah tahap perkembangan insecta dimana insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, hanya ada organ yang belum muncul seperti sayap (3 tahap pertumbuhan), yaitu telur- nimfa- dewasa. Terjadi pada belalang, kecoak, jangkrik, capung.
  • 97. 9. Filum Echinodermata (Hewan berkulit duri)
  • 98. .• Hewan tripoblastik selomata, simetri bilateral, permukaan tubuh berduri, • Habitat hidup bebas di dasar laut • Duri tumpul atau runcing, memiliki sistem ambulakral,saraf sistem sarap berupa cincin sarap yg bercabang, sistem pencernaan lengkap.tidak memiliki sistem ekskresi, respirasi dengan insang pada rongga tubuh, sistem sirkulasi dengan cairan rongga tubuh • Bersifat dioseus, reproduksi seksual secara eksternal, dapat beregenersi • Terbagi menjadi lima kelas yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea dan Crinoidea
  • 99. 9. Filum Chordata terbagi menjadi tiga subfilum yaitu 1. Subfilum Urochordata (Tunikata), yaitu tidak memiliki notokord, tali saraf dan ekor saat dewasa, hidup di dasar laut.
  • 100. 2. Subfilum Cephalochordata (Lancelet), • Memiliki notokord di bagian kepala, tali saraf, ekor dan celah faring.
  • 101. 3. Subfilum vertebrata, penyokong tubuh (notokord) di tulang belakang Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki vertebrae memanjang pada bagian dorsal dari kepala hingga ekor . Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, kulit tersusun atas epidermis dan dermis, endoskeleton terdiri atas tulang atau tulang rawan, memiliki sistem pencernaan, alat eksresi ginjal, respirasi dengan kulit dan paru-paru, sistem peredaran darah tertutup. Hidup diberbagai habitat, di darat maupun diperairan Berdasarkan ada tidaknya rahang terbagi menjadi dua superkelas, yaitu Agnatha dan Gnataostomata Gnataostomata terbagi menjadi 5 kelas, yaitu pisces (ikan), Amphibia, Reptilia, Aves dan Mamalia
  • 102.
  • 103. .1. Agnatha (tidak memiliki rahang) dengan ciri berbadan panjang dan ramping (seperti belut), contoh Lamprey dan Hagfish
  • 104. .2. Gnathostomata (memiliki rahang bersendi yang dapat digerakan ke atas ke bawah, terbagi menjadi enam kelas yaitu : 1. Chondrichthyes (ikan bertulang rawan), ex : Hiu dan Pari
  • 105. . 2. Osteichthyes (ikan bertulang keras), memiliki ciri : sisik sikloid dan stenoid, operculum, gelembung renang, poikiloterm, respirasi dengan insang, peredaran darah tertutup, jantung 2 ruang, ex :kuda laut, ikan nila, ikan gabus dll
  • 106.
  • 107. . 3. Amphibia (hidup di dua tempat di darat dan di air), memiliki ciri fase larva di air (insang), fase dewasa di darat (paru dan kulit), permukaan kulit basah oleh lendir, poikiloterm, fertilisasi eksternal, jantung 3 ruang, Terbagi menjadi 3 ordo yaitu Anura (katak, kodok), Urodella (salamander), Apoda (Caicilia)
  • 109. .4. Reptilia (hewan melata), memiliki ciri : tubuh terbuat dari sisik yang terbuat dari zat tanduk, respirasi dengan paru-paru, poikiloterm, mengalami pergantian kulit (kornifikasi), jantung terdiri dari 4 ruang dengan sekat yang belum sempurna, fertilisasi internal, telur dilapisi oleh cangkang. Terbagi menjadi 3 ordo yaitu Crocodilia (buaya dan aligator), squamata (kadal dan ular), Testudinata (kura-kura dan penyu)
  • 111. . 5. Aves ( burung), memiliki ciri : tubuh dilindungi oleh bulu, punya sepasang sayap , paruh, Homoioterm, ovivar, respirasi paru-paru dan kantung udara, jantung terdiri 4 ruang sempurna, ex : elang, penguin, bebek dll
  • 112.
  • 113. .6. Mamalia (hewan menyusui), memiliki ciri, permukaan tubuh ditutupi oleh rambut, memiliki glandula mamae (kelenjar susu), vivivar, jantung 4 ruang (sekat sempurna), homoioterm, 4 anggota gerak, respirasi paru-paru, memiliki gigi.
  • 114.
  • 115. .Terdiri atas 3 sub kelas : 1. Prototheria: Ordo Monotremata (Bertelur) Ex: Plathypus (Ornithorhynchus sp), Echidna (Tachyglossus sp) 2. Metatheria Ordo: Marsupialia (Hewan Berkantung) Ex. OPASUM, KANGURU, TASMANIA 3. Eutheria (Mamalia Berplasenta) carnivora, rodentia
  • 116. .Keterangan : Hewan berdarah dingin atau disebut juga Poikiloterm adalah hewan yang suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnya. Poikiloterm suhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Contoh hewan yang termasuk dalam Poikiloterm adalah bangsa Ikan, Reptil, dan Amfibi.
  • 117. .Homoiterm adalah hewan berdarah panas. Pada hewan homoiterm suhunya lebih stabil, hal ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya sehingga dapat mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm dapat melakukan aktivitas pada suhu lingkungan yang berbeda akibat dari kemampuan mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm mempunyai variasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang waktu siang dan malam, faktor makanan yang dikonsumsi, dan faktor jenuh pencernaan air. Hewan berdarah panas adalah hewan yang dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya. Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan. Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. contoh : burung dan mamalia