5. Simetri radial
Memiliki bagian tubuh
dorsal dan ventral, tidak
memiliki bagian tubuh
anterior dan posterior.
Potongan khayal ke arah
manapun akan membagi
tubuh hewan menjadi dua
atau lebih bagian yang
sama. contoh: Hydra
Simetri bilateral
Memiliki bagian tubuh
dorsal dan ventral,
anterior dan posterior.
Potongan khayal
membagi tubuh hewan
menjadi dua bagian
sama besar pada satu
bidang datar. contoh:
Udang
Dorsal
Bidang simetri
Ventral
Anterior
Ventral
Dorsal
Bidang simetri
Posterior
SIMETRI TUBUH
Asimetri
Tidak memiliki
simetri tubuh
Contoh: Spons
6. LAPISAN EMBRIONAL
• Lapisan yang terbentuk saat perkembangan embrio
berdiferensiasi membentuk jaringan/organ tubuh
• 3 macam lapisan embrional:
– Ektoderm—lapisan paling luar, berdiferensiasi membentuk
sistem saraf dan pelindung tubuh bagian luar (kulit)
– Mesoderm—lapisan bagian tengah, berdiferensiasi membentuk
sistem sirkulasi dan limfatik, sistem ekskresi, sistem
perototan
– Endoderm—lapisan bagian dalam, berdiferensiasi membentuk
sistem pencernaan, melapisi sistem respirasi
7. Rongga Tubuh (Coelom)
Selom (coelom) = suatu rongga yang dilapisi oleh lapisan
mesoderm
Aselomata, tidak memiliki rongga tubuh, contoh:
Platyhelminthes atau cacing pipih
Pseudoselomata, mempunyai rongga tubuh semu
(pseudocoelom), contoh: Nemathelminthes atau cacing
gilig
Selomata, mesoderm dipisahkan oleh rongga tubuh yang
terbentuk menjadi dua lapisan, yaitu lapisan dalam dan
lapisan luar. Kedua lapisan tersebut mengelilingi rongga
dan menghubungkan antara dorsal dan ventral membentuk
mesenterium. Mesentrium berfungsi sebagai penggantung
organ dalam, contoh: Annelida dan Chordata
8.
9. Filum Invertebrata
1. P
2. C
3. C
4. P
5. N
6. A
7. M
8. A
9. E
orifera
Nidaria
tenophora
latyhelminthes
ematoda
nnelida
ollusca
rthropoda
chinodermata
Vermes
11. Porifera
■ Tubuh berpori
■ Multiseluler
■ Asimetri
■ Tidak memiliki jaringan (parazoa)
■ Sebagian besar hidup di laut, beberapa di air tawar
■ Porifera dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil) sering
dianggap sebagai tumbuhan, larva berenang bebas
■ Bentuk tubuh: tabung, vas bunga, mangkuk, bercabang
■ Warna tubuh: pucat, cerah, merah, jingga, kuning, ungu, hijau
P o r i f e r a
12. CARA HIDUP
Heterotrof
Makanan: bakteri dan plankton
Pencernaan: intraseluler di dalam sel koanosit dan sel amoebosit
Filter Feeders pemakan cairan
Reproduksi :
Aseksual : Tunas dan Gemmulae. Gemmule disebut juga tunas internal.
Gemmule dihasilkan menjelang musim dingin
di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar.
Seksual dengan pembentukan gamet
P o r i f e r a
13. STRUKTUR TUBUH
Pinakosit = sel pipih, tebal, sbg pelindung
Amoebosit = menyerap sari-sari makanan
Koanosit = mencerna makanan
Spikula = pembentuk rangka tubuh
Spongosol = mengedarkan bahan makanan
Ostium = tempat keluar masuknya air
Oskulum = saluran pembuangan
P o r i f e r a
14. P o r i f e r a
colla
r
partikel
makanan dalam
mukus
fagositosis
partikel makanan
flagel
a
amoebo
sit
koanosi
t
STRUKTUR TUBUH – KOANOSIT
DAN AMOEBOSIT
15. 1. Askonoid/Ascon:
paling sederhana
air ostia
spongosoel
oskulum
SISTEM SALURAN AIR
P o r i f e r a
2. Sikonoid/Sicon: 2
saluran air= inkuren
dan radial
air ostia
inkuren radial
spongosoel
oskulum
3. Leukonoid/Leucon:
paling kompleks
air ostia rongga-
rongga spongosoel
oskulum
16. Berdasarkan bahan penyusun rangkanya:
Calcarea (Calcispongae)
1. Zat kapur, askonoid, sikonoid, leukonoid
2. Contoh: Sycon dan Clathrina
Hexactinellida (Hyalospongiae)
1. Zat silica, ujung spikula berjumlah 6, sikonoid
2. Contoh: Pheronema, Euplectella
Demospongiae
1. Serabut spongin, leukonoid
2. Contoh: Spongilla, Euspongia molisima, Hypospongia equina
Sclerospongiae
1. Kristal Ca-Karbonat (CaCO3)
2. Contoh: Ceratoporella dan Stromatospongia
KLASIFIKASI
P o r i f e r a
18. PERANAN PORIFERA
Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan
Hippospongia dapat digunakan sebagai spons
mandi.
Axinella cannabina Hiasan di dalam akuarium
Cliona membantu pelapukan
20. Ciri-Ciri Cnidaria/Coelenterata
1. Hewan berongga yang disebut gastrovaskular yang bertugas sebagai usus dan pengedar zat makanan.
2. Memiliki tentakel dan penyengat yang disebut nematokist
3. Tubuh berbentuk simetris radial, tidak berkepala, dan dinding terdiri atas 2 lapisan embrionik
(diploblastik)
4. Tubuh terdiri atas 3 lapisan :
1. Epidermis,
2. Mesoglea. Rongga yang berisi bahan seperti gelatin dan tidak mengandung sel.
3. Gastrodermis
5. Bentuk tubuh Coelenterata ada 2 macam:
1. Polip, berbentuk tabung
2. Medusa, berbentuk payung
7. Pencernaan : makanan mulut rongga gastrovaskuler dicerna oleh tripsin difusi ke seluruh
21. – Tentakel berfungsi menangkap mangsa dan
memasukkannya ke dalam mulut. Tentakel
memikilik Knidosit / knidoblas
– Tiap knidosit memiliki nematokis
22. Klasifikasi Cnidaria
A.Hydrozoa (hewan air)
1) bentuk tubuh polip, medusa atau
keduanya
2) Mengalami pergantian dari polip ke
medusa
3) Memiliki 2 indera, Oseli (Pengindra
Cahaya), Statosista ( Alat Keseimbangan)
4) Terdiri dari Hydra (hidup di air tawar,
hermafrodit, sistem saraf difusi atau sel
saraf tersebar) dan Obelia geniculata
(hidup di laut, bermetagenesis, hidup
berkoloni).
Daur hidup Obelia Sp.
23. Klasifikasi Cnidaria
B. Scyphozoa (hewan mangkuk)
1) bentuk tubuh selalu medusa
2) Berenang bebas berbentuk paying dg diameter 2
– 40 cm
3) Umumnya dioesis
4) beralat kelamin terpisah. Contoh: Aurelia (ubur-
ubur), Pelagia, Atolla
Daur hidup Aurelia aurita
Aurelia aurita
24. Klasifikasi Cnidaria
C.Cubozoa
1) Awalnya masuk kelompok
Scyphozoa
2) Perbedan dg Scyphozia :
– mengalami metamorphosis
lengap dari polip ke medusa
– Payung berbentuk kotak
– Lensa mata kompleks
– Tentakel berjumlah 4
Chironex fleckeri
25. Klasifikasi Cnidaria
C. Anthozoa (hewan bunga)
1) berbentuk polip, meliputi anemon laut
dan karang
2) Gastrovaskular:
- berongga 6 (Metridium marginatum,
mawar laut; Fungia patella, Acropora)
- berongga 8 (Euplexaura antipathes,
akar bahar; Alcyonium, karang kulit)
Anthopleura xanthogrammica
26. Peranan Coelenterata
Hewan ubur-ubur dibuat tepung ubur-ubur yang diolah
menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan
makanan.
Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat
melindungi pantai dari aberasi air laut.
Karang merupakan tempat persembunyian dan tempat
perkembangbiakan ikan.
28. Tentaculata
• Ciri khas : sepasang tentakel
panjang, berbulu dan dapat ditarik
ke dalam sarung bulu mata khusus
• Tentakel memiliki colloblast
(semacam sel perekat) perangkap
mangsa
• Ex : Martenis ovum
Nuda
Tidak punya tentakel
Menangkap mangsa dengan
membuka mulut lebar – lebar
Hanya ada 1 ordo : Berioda
KLASIFIKASI CTENOPHORA
30. Ciri-Ciri Platyhelminthes
1. tubuh bulat pipih, bilateral simetris, dan lunak,
2. tidak memiliki sistem peredaran darah dan hermafrodit.
3. Alat pencernakannya belum sempurna, dengan satu
lubang, yaitu mulut.
4. Alat eksresi berupa sel api (flame cell).
5. Bersifat triploblastik dimana tubuh terdiri atas
entoderm (lapisan dalam), ektoderm (lapisan luar), dan
mesoderm (lapisan tengah).
31. Klasifikasi Platyhelminthes
1. Turbellaria (Cacing berambut getar)
– Contohnya adalah Planaria, dimana:
– Ciri : 1 - 60 cm, hidup di air tawar jernih, mempunyai faring yang dapat
dijulurkan untuk menangkap makanan.
– Sistem saraf: sistem tangga tali
– Sistem ekskresi : flame cell (sel api)
– Sistem reproduksi :
– aseksual dengan cara fragmentasi. Bila terpotong, setiap potongan tubuh menjadi
planaria baru.
– seksual, yaitu pembuahan silang.
– Sistem gerak: dengan silia, atau otot di bawah epidermis.
33. 2. Monogenea
Ektoparasit pada ikan, amfibi, reptilian
Memakan lendir dan sel – sel permukaan
tubuh inang
Hemaphrodit
Punya alat penempel : prohaptor
(anterior) dan opistaptor (posterior)
34. 3. Trematoda (Cacing Hisap)
– Merupakan parasit.
– Memiliki penghisap (sucker).
– Contoh speciesnya:
– dalam darah: Schistostoma japonicum, Schistostoma mansoni,
Schistostoma haematobium.
– dalam hati: Fasciola hepatica (hati kambing), Clonorchis
sinensis (hati manusia)
– dalam usus: Fasciola buski
– dalam paru-paru: Paragonimus westermani
36. 4. Cestoda (Cacing Pita)
– Sebagai parasit pada vertebrata.
– Ciri-cirinya:
– Tubuh bersegmen-segmen (proglotid).
– Kepala (skoleks) mempunyai alat penghisap.
– Tidak memiliki mulut dan alat pencernaan.
– Penyerapan makanan oleh seluruh
permukaan tubuh.
– contoh: Taenia saginata, Taenia solium
38. Peranan Platyhelminthes
Pada umumnya Platyhelminthes merugikan, sebab parasit pada
manusia maupun hewan, kecuali Planaria. Planaria dapat
dimanfaatkan untuk makanan ikan.
Agar terhindar dari infeksi cacing parasit (cacing pita)
sebaiknya dilakukan beberapa cara, antara lain:
memutuskan daur hidupnya,
menghindari infeksi dari larva cacing,
tidak membuang tinja sembarangan (sesuai dengan syarat-syarat hidup
sehat),dan
tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging
sampai matang).
40. Ciri-Ciri Nematoda
• Tubuh berbentuk gilig (bulat panjang)
• Tertutup lapisan lilin (kutikula),
• Tidak bersegmen, simetris bilateral. Triploblastik pseudoselomata
• Hidup bebas dan sebagian parasit.
• Sistem pencernaan lengkap
• Tidak memiliki sistem pernapasan dan peredaran darah, tetapi memiliki
cairan mirip darah.
• Alat ekskresi : kelenjar rennet
• Kelamin terpisah (jantan dan betina)
41. Klasifikasi
Nematoda
1. Adenophorea
- tidak punya kemoreseptor (Aphasmida)
- penyebab penyakit trikinosis
2. Secernentea
- Phasmida
a. Ascaris lumbricroides, cacing perut pada manusia
b. Ancylostoma duodenale , cacing tambang
c. Oxyuris/Enterobius vermicularis , cacing kremi
d. Wuchereria/Filaria bancrofti , penyebab kaki gajah
e. Strongyloides sp , infeksi melalui luka
f. Loa sp, cacing mata
g. Onchocerca sp , cacing pembuta
46. Ciri-Ciri Annelida
– Memiliki segmen seperti cincin
– Segmen berukuran sama metameri / somit
– Triploblastik selomata
– Simetri Bilateral,
– Memliki sistem pencernaan yang lengkap
– Hemafrodit
– Alat gerak : Parapodia
– Alat ekskresi : metanefridia
– Sistem saraf tangga tali
– Beberapa bisa melakukan autotomi
48. Klasifikasi AnnelidaPolychaeta (Cacing
berambut banyak)
Ex :
Cacing palolo
(Eunice sp) dan
cacing wawo
(Lysidice oele)
Oligochaeta (Cacing
berambut sedikit)
Ex : Cacing
tanah
(Lumbriscus
terestris)
Hirudinea (Cacing
tidak berambut)
Ex : Lintah (Hirudo
medicinalis)
49. MOLLUSCA
– Tubuh simetri bilateral
– Memiliki 3 bagian utama : kaki, masa visera dan mantel
– Masa visera : organ pencernaan, ekskresi dan reproduksi
– Sistem pencernaan lengkap. Pada bagian mulut terdapat radula
(lidah parut)
– Jantung terdiri atas 2 serambi dan 1 bilik
– Peredaran darah terbuka
– Alat pernapasan : ktenidium atau paru – paru
– Alat ekskresi : protonefridium
50. Klasifikasi Mollusca
1. Polyplacophora
• Dikenal dg nama Chiton
• Tidak punya mata dan tentakel
• Alat ekskresi : nefridium
• Alat indera : aesthetes
• Ex : Chiton sp.
51. 2. Pelecypoda/Bivalvia
• Mempunyai insang berlapis-lapis (Lamellibranchiata) dan
bercangkok sepasang (bivalvia)
• Tubuhnya simetris bilateral
• Pencernaan:esofagus, lambung, usus, dan kelenjar
pencernaan
• Peredaran darah merupakan peredaran darah terbuka
• Cangkang terdiri dari : periostrakum (terluar), prismatik
(tengah), nakreas (dalam
• Sistem saraf terdiri dari 3 ganglion : celebral/anterior,
pedal, posterior
• Contoh: Asaphis detlorata (remis), Meleagrina
marganitivera ( kerang mutiara)
52. 3. Gastropoda
• Menggunakan perut sebagai kaki, dan mempunyai
cangkok (kecuali vaginula)
• Bersifat hemafrodit
• Pernapasan: insang (larva),paru-paru(dewasa
yang hidup di darat), insang (dewasa yang hidup di
air)
• Peredaran darah merupakan peredaran darah
terbuka
• Cangkok terdiri dari: periostrakum, prismatik,
nakreas
• Pencernaan : Kerongkongan, tembolok, lambung,
usus, anus(terletak di atas mulut)
• Contoh : Vivipara javanica (kreco), Limnaea
trunchatula (siput), Achatina fulica (bekicot)
53. 4. Scachopoda
• Disebut siput taring
• Peredaran darah : sistem sinus, tidak punya
jantung
• Alat ekskresi : nefridium
• Tidak berinsang
• Punya mulut dan kaptakula (tentakel kecil)
• Ex : Dentalium dan Cadulus mayori
54. 5. Chepalopoda
• Kaki terdapat dikepala, tidak bercangkok (kecuali
nautilus)
• Bergerak lambat dengan tentakel, sirip, dan cepat
dengan cara menyemprotkan air
• Warna kulit berubah sesuail lingkungan (karena zat
kromator pada kulitnya)
• Alat kelamin terpisah
• Contoh : loligo indica (cumi), Octopus vulgaris (gurita),
sepia (ikan sotong), nautilus
55. Peranan
Mollusca
Menguntungkan : dapat
dimakan sebagian dan untuk
hiasan (mutiara, tiram)
Merugikan :
-Tredo navalis (pengebor kayu di
air asin)
-Limnaea trunchatula (penyebab
penyakit fasciolosis pada ternak)
-Helix aspera (perusak tanaman
budi daya)
56. ARTHROPODA
Triploblastik, simetri bilateral
Tubuh beruas-ruas: kaput (kepala), toraks (dada), abdomen
(perut). Bentuk simetris bilateral dengan rangka luar dari zat
kitin.
Sistem organ lengkap: peredaran, pencernaan, saraf,
pernafasan, eksresi, reproduksi dan panca indra.
Peredaran darah terbuka, dengan jantung pada bagian
dorsal. Darah tidak mengandung Hb
Alat pernafasan berupa trakea dan sistem saraf berupa
sistem saraf tangga tali
Beralat kelamin terpisah dengan pembuahan internal dan
perkembangan hidupnya mengalami metamorphosis
Umumnya mempunyai antenna sebagai alat peraba, mata
oselus dan mata majemuk yang terdiri atas banyak
omatidium.
57.
58. Ciri-Ciri
Umumnya hidup di air, bernafas dengan
insang (atau difusi melalui seluruh
prmukaan tubuh), dan termasuk
omnivora (pemakan segala).
Kulit merupakan rangka luar
(eksokeleton).
Kepala: sepasang mata faset bertangkai,
2 pasang antena, 3 pasang rahang
Dada: sepasang kaki pertama besar
seperti catut, 4 pasang kaki untuk
berjalan.
Perut: beberapa pasang kaki untuk
berenang, pada ekor terdapat uropod
atau telsom untuk alat kemudi saat
berenang.
Crustacea
Ciri-Ciri
Reproduksi: Pembuahan dalam induk betina. Telur menjadi larva
kemudian dewasa.
Peredaran darah: terbuka dengan jantung pada daerah dorsal
Pencernaan: mulut, kerongkongan, perut besar, usus dan anus.
Crustacea
59.
60. Peranan
Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal
udang, lobster dan kepiting.
Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong
zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal
anggota Branchiopoda,Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara
lain:
Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan
Copepoda.
Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
63. Peranan
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi
serangga terutama serangga hama.Akan tetapi hewan
ini juga banyak hewan ini juga banyak merugikan
manusia terutama hewan Acarina misalnya:
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak
domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang
anjing dan kucing.
64. MYRIAPODA
Tubuh terdiri atas kepala dan bagian belakang yang berbuku-buku.
Pada setiap segmen terdapat kaki sehingga disebut kaki seribu
Pada kepala terdapat sepasang antena dan mata tunggal.
Sedangkan pada kelabang mata majemuk dan 1 atau 2 maksila
Ciri-Ciri
65. Ordo Chilopoda = Sentipede
contohnya lipan
Ordo Diplopoda
contohnya keluwing
MYRIAPODA
Ordo
66.
67. ARACHNIDA
Tubuh terdiri 2 bagian:
sefalotoraks dan abdomen.
Memiliki mata 0, 2, 4, 6, 8
(tergantung jenisnya)
2 pasang alat mulut di
kepala, yaitu: Kelisera
(seperti catut) dan
Pedipalpus (seperti kaki
berakhir dengan cakar)
Reproduksi: berkelamin
terpisah
Ciri-Ciri
68. Abdomen, terdiri dari 10, atau 11 segmen •
Reproduksi: berkelamin terpisah, pembuahan terjadi di dalam tubuh induk
betina. Serangga umumnya bersifat ovipar, atau bertelur. •
Respirasi: berupa trakea atau saluran udara yang bercabang ke seluruh jari-
jari.
Sistem saraf: sistem saraf tangga tali.
Sistem peredaran darah: peredaran darah terbuka dan darahnya tidak
mengandung haemoglobin. •
Sistem pencernaan: bervariasi tergantung jenis serangganya. Umumnya terdiri
dari: mulut-kerongkongan-tembolok-perut otot-perut kelenjar-usus bagian
akhir-anus. •
Alat ekskresi: saluran Malphigi
Terbagi menjadi subkelas : Apterygota (tidak bersayap) dan Pterygota
(bersayap)
INSECTA
71. Echinodermata
Sistem pencernaan sempurna,
beberapa tidak beranus
Tidak memiliki peredaran darah
Pernapasan dengan insang kecil
(papulae) ada yang
menggunakan kaki amburakral
Tidak memiliki system ekskresi
Sistem saraf jala
Editor's Notes
Medial—along the midline of an animal
Aselomata, artinya tubuhnya padat tanpa rongga antara usus dan tubuh terluar. Pada hewan semacam ini mesoderm membentuk struktur yang kompak sehingga selom (rongga tubuh) tidak terbentuk.
Pseudoselomata. Hewan semacam ini, mesodermnya belum membentuk rongga yang sesungguhnya karena mesodermnya belum terbagi menjadi lapisan dalam dan lapisan luar. Rongga yang terbentuk berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dengan dinding tubuh bagian luar.
Triploblastik pseudoselomata = memiliki rongga tubuh semu krn rongga tubuhnya hanya sebagian dibatasi oleh mesoderm, c/: cacing gilig
Polip reproduksi menjadi koloni polip , polip tentakel makanan, polip non tentakel mebentuk medusa. Medusa menghasilkan sperma ovum Zigot planula menetap di substrat polip baru