SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Siklus hidup Obelia
Keterangan :
1. Pada Polip obelia dewasa yang bersifat diploid (2n) terdapat dua jenis polip. Yang
pertama Polip Dengan Tentakel yang berfungsi untuk hal nutrisi (makanan) dan yang
kedua Polip Tanpa Tentakel yang berfungsi sebagai reproduksi aseksual.
2. Polip tanpa tentakel yang melakukan reproduksi secara aseksual itu menghasilkan
Tunas Medusa.
3. Tunas Medusa kemudian lepas dari polip dan tumbuh menjadi Medusa Dewasa.
4. Medusa Dewasa itu ada yang menghasilkan Sel telur (Ovum) dan Sel sperma
(Spermatozoid)
5. Ovum dan Sperma yang dilepaskan di air bertemu dan terjadilah fertilisasi
6. Fertilisasi yang terjadi di air akan menghasilkan Zigot
7. Zigot berkembang menjadi Larva Planula
8. Larva Planula kemudian menempel di dasar laut dan tumbuh menjadi Koloni muda dan
kemudaian tumbuh menjadi koloni dewasa (polip obelia dewasa)
(2) Obelia
Obelia merupakan jenis Coelenterata yang hidup di air laut dan hidup secara berkoloni.
Tubuhnya mempunyai rangka luar yang mengandung kitin. Hidupnya sebagai koloni
polip, yaitu polip hidrant yang berfungsi untuk makan dan polip gonangium yang
berfungsi membentuk medusa dan dapat menghasilkan alat reproduksi. Agar lebih jelas,
amati daur hidupnya pada Gambar 8.14!
Siklus Hidup Aurelia aurita
Aurelia aurita merupakan anggota filum Coelenterata, kelas Scyphozoa. Mempunyai bentuk
seperti mangkuk dan dikenal sebagai Jelly Fish. Hidup di laut secara planktonik, melayang pada
badan air. Hewan ini memiliki lapisan mesoglea yang tebal dan dapat digunakan sebagai sumber
nutrisi.
Pada masa hidupnya, bentuk tubuh medusa lebih dominan dibandingkan dengan bentuk polip.
Bentuk polip hanya dijumpai pada waktu larva. Hewan ini memiliki alat kelamin yang terpisah
pada individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh
individu betina. Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia
disebut planula. Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang sesuai. Setelah
menempel. Silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda disebut scifistoma,
kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga tampak seperti tumpukan piring atau
strobilasi. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri menjadi medusa disebut efira.
Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa.
Penjelasan :
Telur –> Larva Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymnea –> Sporokista –>
berkembang menjadi Larva (II) : Redia –> Larva (III) : Serkaria yang berekor, kemudian
keluar dari tubuh keong –> Kista yang menempel pada tetumbuhan air (terutama selada air –>
Nasturqium officinale) kemudian termakan hewan ternak (dapat tertular ke orang, apabila
memakan selada air) –> masuk ke tubuh dan menjadi Cacing dewasa menyebabkan
Fascioliasis.
keterangan:
1. Reproduksi seksual Fasciola hepatica menghasilkan telur pada hati dan kemudian
berpindah ke aliran darah ke empedu dan usus, kemudian keluar bersama tinja.
2. Telur menetas dan tumbuh menjadi mirasidium bersilia di tempat basah.
3. Mirasidium menginfeksi inang perantara yaitu Lymnaea atau siput air.
4. Mirasidium berubah menjadi sporokis di dalam tubuh inang perantara (siput air).
5. Sporokis berkembang secara aseksual menjadi redia.
6. Redia bermetamorfosis menjadi serkaria. Serkaria ini keluar dari tubuh siput dan
menempel paa turmbuhan atau rumput air.
7. Serkaria membentuk cacing muda atau metaserkaria.
8. Metaserkaria termakan oleh hewan dan kemudian menjadi cacing dewasa di dalam organ
hati.
Pertama, proglotid yang kaya akan telur cacing pita akan keluar dari badan manusia
lewat kotoran. Selanjutnya kotoran yang mengandung telur cacing ini akan dimakan oleh
binatang sapi/ babi.
Kedua, melalui proses alat pencernaan babi, proglotid tadi akan terbawa aliran d4rah
menjadi bentuk baru yaitu Onkosfera (larva heksakan) yang selanjutnya memasuki otot
berlemak pada sapi/ babi dan menjadi sistiserkus.
Ketiga, ketika manusia mengkonsumsi daging yang mengandung sistiserkus ini maka
akan menyebabkan timbulnya cacing d3wasa yang berkembang biak didalam usus
manusia.
Nah sedikit uraian diatas kiranya cukup menjelaskan tentang daur hidup taenia saginata
dan mengapa perlu berhati-hati dalam memilih daging, dan kita tidak dianjurkan untuk
mengkonsumsi daging babi, karena ternyata mungkin saja didalamnya terkandung bibit
cacing pita.
Kesimpulan Ciri-ciri Cacing pipih Platyhelminthes adalah sebagai berikut:
a. Tubuh pipih dan tidak berbuku-buku.
b. Sistem pencernaan dengan gastrovaskuler.
c. Sistem pencernaan tidak sempurna (tidak memiliki anus).
d. Sistem transportasi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh.
e. Sistem saraf dengan ganglion.
f. Sistem ekskresi menggunakan sel api.
g. Tidak memiliki sistem peredaran darah.
h. Berespirasi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya.
A. Ciri-ciri Nemathelminthes
Ciri-ciri cacing Nemathelminthes antara lain:
a. Berbentuk bulat panjang, berukuran kecil dan mengkilat
b. Hidup di perairan tawar, parairan latu, di tanah, dan sebgai parasit di tubuh manusia,
hewan, dan tumbuhan
c. Termasuk hewan triploblastik
d. Sistem pencernaan makanan berupa mulut , kerongkongan, usus, dan anus
e. Respirasi secara difusi di seluruh permukaan tubuh
f. Ukuran tubuh wanita lebih besar daripada ukuran tubuh jantan
g. Reproduksi secara seksual
Artikelbagus.com – Ciri-ciri Annelida (Cacing tanah):
Tubuh bersegmen (metameri), setiap segmen mempunyai organ tubuh (sistem
pencernaan, otot, pembuluh darah, alat reproduksinya hermaprodit, sedangkan alat gerak
dengan chetae, dengan sepasang alat eksksresi (nefridium) yang saling berhubungan dan
terkoordinasi. Tubuhnya simetris bilateral, berlapis kutikula. Sistem pencernaan
sempurna (memiliki anus). Sistem sarafnya tangga tali, dan sistem peredaran darah
tertutup. Salah satu paling berperan dalam kehidupan manusia (dalam bidang pertanian)
adalah cacing tanah (Kelas Oligochaeta) yang mampu meningkatkan kesuburan tanah
Polychaeta
Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida
berambut banyak. Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan
mata, antena, dan sensor palpus.
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal =
parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan
mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.
Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.
Anatomi polychaeta
Reproduksi polychaeta
Polychaetamemilikikelaminterpisah
Perkembangbiakannyadilakukansecaraseksual.
Pembuahannyadilakukandiluartubuhdanterutamadidalamair.Teluryangtelahdibuahiakanmenjadi
larva yang disebut trakofora. Beberapa spesies mengembangkan segmen khusus yang berisi
gamet dan melakukan epitoksi. Segmen itu dilepaskan dan gamet meledak lalu membentuk
individu baru.
Aseksual reproduksi polychaeta
Pada reproduksi aseksual, tubuh melakukan epitoksi (pembentukan individu reproduktif) dan hewan
menjaditampak2bagianyangakhirnyaakanmembentukindividubaru.
Contoh Polychaeta :
Yang Sesil :
- cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah
hidup bebas :
- Marphysa sanguinea
- Arenicola marina
- Kelabang laut ( Nereis virens )
- cacing palolo ( Eunice viridis )
- cacing wawo (Lysidice oele )
peranan Polychaeta bagi kehidupan manusia
Cacing wawo, cacing palolo mengandung protein tinggi dan sering dikonsumsi oleh
orang-orang di Kepulauan maluku.
Nereis sp merupakan jenis polychaeta yang umum digunakan sebagai pakan alami pada
usaha budidaya udang secara intensif, karena jenis inimemiliki kandungan nutrisi tinggi
bagi pertumbuhan udangwindudanmeningkatkanmutuudang.
Oligochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang
merupakan annelida berambut sedikit.Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun
memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen. Habitat di air tawar atau di daratan(tanah).
Cacing ini bersifat saprofit dengan memakan zat organik dan organisme yang telah mati.
Anatomi Oligochaete
Reprosuksi Oligochaeta
Reproduksi
Umumnyabersifathermafrodit,tetapicacinginitidakmelakukanpembuahansendiri,melainkansecarasilang.Dua
cacingyangmelakukankawinsilangmenempelkantubuhnyadenganujungkepalaberlawanan.Alatkelaminjantan
mengeluarkanspermadanditerimaolehkliteliumcacingpasangannya.Padasaatbersamaanklitelium
mengeluarkanmukosakemudianmembentukkokon.Spermabergerakkealatreproduksibetinadandisimpandi
reseptakelseminal.Ovumyangdikeluarkandariovariumakandibuahiolehsperma.Selanjutnya,ovumyang
telahdibuahimasukkedalamkokon.Telurbersamakokonakankeluardaritubuhcacingdanmenjadiindividuyang
baru.
Contoh Oligochaeta :
- cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris)
- cacing tanah Asia (Pheretima)
- cacing merah/cacing sutera (Tubifex)
- cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani)
- cacing raksasa sumatra ( Momiligester hautenii )
peranan oligochaeta bagi kehidupan manusia:
- Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali
tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan tanah.
Digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan
ternak.
Ciri-Ciri Umum phylum Mollusca
1. Tubuh biasanya pendek yang diselimuti oleh mantel pada sebagian atau seluruh
tubuhnya.
2. Badan terdiri atas kepala, kaki dan massa jerohan.
3. Biasanya memiliki cangkang yang dibentuk oleh mantel.
4. Saluran pencernaan makanan lengkap dan kompleks.
5. Sistem sirkulasi terbuka, kecuali pada Cephalopoda
6. Alat respirasi berua insang, ktenidium, mantel atau rongga mantel.
7. Alat ekskresi berupa ginjal (nefridium) yang berjumlah sepasang
8. Kelamin biasanya terpisah
9. Larva trokofor atau veliger
10. Tubuh tidak bersegmen.
Secara umum ciri-ciri filum arthropoda adalah sebagai berikut:
1. Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas kepala (caput), dada (thoraks), dan badan belakang
(abdomen). Beberapa diantaranya ada yang memiliki kepala dan dada yang bersatu
(cephalothoraks)
2. Memiliki 3 lapisan (triploblastik) yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm dengan rongga
tubuh.
3. Bentuk tubuh simetris bilateral
4. Bagian tubuh terbungkus oleh eksoskelet yang mengandung khitin
5. Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan anus
6. Sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina. Reproduksi
terjadi secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis)
7. Memiliki sistem peredaran darah terbuka (sistem lakuner) dan alat peredarannya berupa
jantung dan pembuluh-pembuluh darah terbuka
8. Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang merupkan “otak” terletak di atas saluran
pencernaan, sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf sebelah
ventral,serta pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan satu dengan yang
lain oleh urat syaraf ventral, berjalan sepanjang tubuh dari depan ke belakang di bawah
saluran pencernaan.
9. Sistem eksresinya berupa berupa saluran-saluran malphigi
10. Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan lembaran (paru-
paru buku)
11. Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas dan Hidupnya di
darat, air tawar dan laut.
Perbedaan dari masing-masing kelas akan dijelaskan berikut ini. Perhatikan
tabelnya!
CIRI
KELAS
1. Crustacea 2. Arachnida 3. Myriapoda 4. Insecta
Tubuh a. Mempunyai
rangka yang
keras
b. Terdiri atas 2
bagian :
kepala-dada
dan perut
Terdiri atas 2
bagian :
kepala-dada
dan perut
a. Chilopoda:
kepala dan
badan gepeng
(dorso ventra)
b. Diplopoda :
kepala dan
badan silindris
Terdiri atas
kepala, dada
dan abdomen
(perut)
Kaki 1 pasang pada
setiap segmen
tubuh
4 pasang pada
kepala - dada
1 pasang atau 2
pasang pada
setiap ruas
3 pasang
pada dada
atau tidak
ada
Sayap Tidak ada Tidak ada Tidak ada 2 pasang
atau tidak
ada
Antena 2 pasang Tidak ada a. Chilopoda : 1
pasang dan
panjang
b. Diplopoda : 1
pasang dan
pendek
1 pasang
Organ
Pernafasan
Insang atau
seluruh
permukaan tubuh
Paru-paru
buku
Trakea Trakea
Tempat
hidup
Air tawar, air laut Di darat Di darat Di darat
Pembuahan atau fertilisasi (singami) adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa
nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan
nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan
bahan nukleus (kariogami). Dengan meiosis, zigot itu membentuk ciri fundamental dari
kebanyakan siklus seksual eukariota, dan pada dasarnya gamet-gamet yang melebur
adalah haploid. Bilamana keduanya motil seperti pada tumbuhan, maka fertilisasi itu
disebut isogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka
disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan biasanya lebih besar) dinamakan oogami.
Hal ini merupakan cara khas pada beberapa tumbuhan, hewan, dan sebagian besar jamur.
Pada sebagian gimnofita dan semua antofita, gametnya tidak berflagel, dan polen tube
terlibat dalam proses fertilisasi.
Penjelasan singkat daur karbon dan daur nitrogen
Gambar daur karbon
Manusia, hewan, dan tumbuhan akan mengeluarkan karbon dioksida apabila berespirasi. Apabila
ada makhluk hidup yang meninggal, maka proses pembusukan tersebut juga akan menghasilkan
karbon dioksida dan seiring berjalannya waktu akan membentuk bahan bakar fosil. Bahan bakar
fosil itu dapat digunakan sebagai bahan bakar mobil ataupun keperluan industri yang akan
menghasilkan karbon dioksida seperti pembakaran kayu. Hewan di air juga akan mengeluarkan
karbon dioksida ke air. Karbon dioksida yang berada di udara dapat berpindah ke air dan
sebaliknya. Karbon dioksida akan diambil oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Karbon
dioksida yang berada di air akan mengendap menjadi batu kapur.
Gambar daur nitrogen
Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik (urea, protein, dan asam nukleat) atau sebagai
senyawa anorganik ( amonia, nitrit, dan nitrat). Tumbuhan dan hewan membutuhkan nitrogen
(tidak dalam bentuk gas) untuk membuat protein. Nitrogen di udara berada kurang lebih
sebanyak 80%.Tumbuhan dapat menyerap nitrogen dalam bentuk senyawa nitrit atau nitrat.
Tahap pertama daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfer ke dalam tanah. Selain air
hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui
proses fiksasi nitrogen yang dapat dilakukan oleh bakteri yang dapat mengikat nitrogen seperti
bakteri rhizobium dan azetobacter. Selain itu, ganggang hijau-biru dalam air juga memiliki
kemampuan memfiksasi nitrogen. Tahap kedua, nitrat yang dihasilkan oleh fiksasi biologis
digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein. Selanjutnya jika
tumbuhan atau hewan mati, makhluk pengurai merombaknya menjadi gas amoniak dan garam
amonium yang larut dalam air. Proses ini disebut dengan amonifikasi. Selanjutnya adalah proses
nitrifikasi. Bakteri nitrifikasi (Nitrosomonas) mengubah amoniak dan senyawa amonium menjadi
nitrat oleh bakteri nitfrifikasi lainnya (Nitrobacter). Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat
dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses yang
disebut denitrifikasi.
klasifikasi perbedaan Bryophyta Pteridophyta dan Spermatophyta
TUMBUHAN LUMUT PAKU BERBIJI
Nama Divisi Bryophyta Pteridophyta Spermatophyta
Gymnospermae
(berbiji terbuka)
Angiospermae
(berbiji tertutup)
Daunnya Lumut hati dan lumut
tanduk tidak
mempunyai struktur
daun. Lumut daun
mempunyai daun
sederhana, berbentuk
pipih bilateral dengan
satu pembuluh angkut
di dalam ibu tulang
daun, dan
mengandung
kloroplas.
a) Mikrofil: berukuran
kecil, berbentuk
seperti rambut atau
sisik, tidak bertangkai,
tidak bertulang daun,
dan sel-selnya belum
mengalami
diferensiasi.
b) Makrofil:
berukuran besar,
bertangkai daun,
bertulang daun, serta
sel-selnya mengalami
diferensiasi
membentuk jaringan
tiang, jaringan bunga
karang, tulang daun,
dan stomata.
Sel-sel daun
mengalami
diferensiasi menjadi
epidermis dan
mesofil. Mesofil
tersusun dari jaringan
tiang dan jaringan
bunga karang.
batangnya Batangnya tidak
memiliki pembuluh
angkut (xilem dan
floem)
rhizome . Pada batang
terdapat pembuluh
angkut xilem dan
floem.
berbiji dapat tegak,
condong, berbaring,
atau merayap. Sel-
selnya mengalami
diferensiasi menjadi
epidermis, korteks,
dan silinder pusat
(terdapat xilem dan
floem).
Akarnya Rizoid berfungsi
untuk melekat pada
tempat tumbuh
(substrat) serta
menyerap air dan
unsur hara.
Akar serabut. Akar ini
merupakan akar sejati
karena sel-selnya
sudah terdiferensiasi
menjadi epidermis,
korteks, dan silinder
pusat yang di
dalamnya terdapat
pembuluh angkut
xilem dan floem.
berbentuk serabut dan
ada yang berupa akar
tunggang. Sel-sel akar
mengalami
diferensiasi menjadi
epidermis, korteks,
serta silinder pusat
yang di dalamnya
terdapat xilem dan
floem
Alat Reproduksi terjadi metagenesis
yaitu pergiliran
keturunan secara
teratur antara generasi
sporofit (2n) dan
generasi gametofit
(n). Generasi sporofit
menghasilkan spora,
sedangkan generasi
gametofit
menghasilkan gamet
jantan dan gamet
betina untuk
melakukan
reproduksi.
yaitu secara aseksual
(vegetatif) yaitu
dengan cara
menghasilkan gemma
(tunas) yang
mengandung spora,
dan secara seksual
(generatif) yaitu
dengan cara
memproduksi sel
kelamin jantan dan sel
kelamin betina oleh
alat kelamin
(gametangium).
Reproduksi
Vegetatif
Merupakan cara
reproduksi tanpa
melibatkan gamet
jantan dan gamet
betina. Reproduksi
vegetative dapat
terjadi secara alami
atau buatan
METAGENESIS LUMUT DAN PAKU
SPORA --> tumbuh jadi PROTONEMA --> tumbuh jadi TUMBUHAN LUMUT -->
membentuk ANTERIDIUM (alat kelamin jantan) dan ARKEGONIUM (alat kelamin betina) -->
ANTERIDIUM membentuk SPERMATOZOID, sedangkan ARKEGONIUM membentuk
OVUM --> keduanya bersatu membentuk ZIGOT --> SPORANGIUM
Urutan Metagenesis pada Tumbuhan paku:
SPORA --> PROTALIUM --> membentuk ANTERIDIUM dan ARKEGONIUM -->
ANTERIDIUM membentuk SPERMATOZOID, sedangkan ARKEGONIUM membentuk
OVUM --> keduanya bersatu membentuk ZIGOT --> TUMBUHAN PAKU -->
SPORANGIUM.
Tipe-tipe Saluran Air pada Porifera
Porifera mempunyai sistem saluran air yang dimulai dari pori tubuh, spongosol (rongga tubuh),
dan keluar melalui oskulum. Terdapat tiga tipe Porifera berdasarkan tipe saluran airnya yaitu
askon, sikon, dan ragon atau leukon. Berikut penjelasan tipe salusan air pada porifera
a. Tipe Askon
Tipe askon merupakan sistem saluran air yang paling sederhana. Air masuk melalui pori
kemudian menuju ke spongosol dan keluar melalui oskulum. Contohnya pada Leucosolenia.
b. Tipe Sikon
Pada tipe ini air masuk melalui pori menuju ke saluran radial yang berdinding koanosit menuju
ke spongosol dan keluar melalui oskulum. Contohnya pada Scypha.
c. Tipe Ragon atau Leukon
Tipe ragon merupakan tipe saluran air yang paling rumit. Air masuk melalui pori kemudian
memasuki saluran radial yang bercabang-cabang dan saling berhubungan. Sel-sel koanosit
terdapat pada rongga yang berbentuk bulat. Air kemudian keluar melalui oskulum. Contohnya
pada Euspongia dan Spongila.
Metamorfosis Pada Insecta
Metamorfosis pada hewan Insecta biasanya dialami oleh kelompok serangga bersayap
(Pterygota). Dalam perkembangannya menuju dewasa, pterygota mengalami metamorfosis.
Metamorfosis pada Pterygota dapat dibedakan menjadi dua yaitu hemimetabola dan
holometabola.
Hemimetabola, yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Tahapan
metamorfosis ini adalah telur, nimfa, imago. Contohnya kecoa, belalang, belalang sangit
Holometabola, yaitu seangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapannya
adalah telur, larva, pupa dan imago. Contohnya nyamuk, lalat dan kupu-kupu.
Siklus hidup obelia

More Related Content

What's hot (20)

Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
PPT PLANTAE
PPT PLANTAEPPT PLANTAE
PPT PLANTAE
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
Tabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan FungsinyaTabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan Fungsinya
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
 
Laporan jaringan otot
Laporan jaringan ototLaporan jaringan otot
Laporan jaringan otot
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannyaLaporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
Laporan praktikum 1 daun tunggal dan bagian bagiannya
 
Jaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau ParenkimJaringan Dasar atau Parenkim
Jaringan Dasar atau Parenkim
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
Pinophyta
PinophytaPinophyta
Pinophyta
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
 
Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasmaRetikulum endoplasma
Retikulum endoplasma
 
Presentasi ascomycota
Presentasi ascomycotaPresentasi ascomycota
Presentasi ascomycota
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusiiPPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
 
Spesiasi
SpesiasiSpesiasi
Spesiasi
 
Mawar
MawarMawar
Mawar
 
Sistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewanSistem endokrin pada hewan
Sistem endokrin pada hewan
 

Similar to Siklus hidup obelia

Similar to Siklus hidup obelia (20)

SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom AnimaliaSOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
SOGABILIYANJAYA : IPA Kingdom Animalia
 
Filum annelida (bahan ajar 3)
Filum annelida (bahan ajar 3)Filum annelida (bahan ajar 3)
Filum annelida (bahan ajar 3)
 
Kingdom animalia
Kingdom animaliaKingdom animalia
Kingdom animalia
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
 
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
 
Artikel annelida
Artikel annelidaArtikel annelida
Artikel annelida
 
Artikel annelida
Artikel annelidaArtikel annelida
Artikel annelida
 
Cacing.h
Cacing.hCacing.h
Cacing.h
 
Sistem reproduksi umum (materi)
Sistem reproduksi umum (materi)Sistem reproduksi umum (materi)
Sistem reproduksi umum (materi)
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
 
Mollusca
MolluscaMollusca
Mollusca
 
Filum Annelida PPT beserta Anatomy
Filum Annelida PPT beserta AnatomyFilum Annelida PPT beserta Anatomy
Filum Annelida PPT beserta Anatomy
 
Subfilum chelicerata
Subfilum chelicerataSubfilum chelicerata
Subfilum chelicerata
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
Presentasi Animalia (IKD)
Presentasi Animalia (IKD)Presentasi Animalia (IKD)
Presentasi Animalia (IKD)
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
minor phyla
minor phylaminor phyla
minor phyla
 
ANIMALIA
ANIMALIAANIMALIA
ANIMALIA
 
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthesPresentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
Presentasi zoologi invertebrata filum platyhelminthes
 

Siklus hidup obelia

  • 1. Siklus hidup Obelia Keterangan : 1. Pada Polip obelia dewasa yang bersifat diploid (2n) terdapat dua jenis polip. Yang pertama Polip Dengan Tentakel yang berfungsi untuk hal nutrisi (makanan) dan yang kedua Polip Tanpa Tentakel yang berfungsi sebagai reproduksi aseksual. 2. Polip tanpa tentakel yang melakukan reproduksi secara aseksual itu menghasilkan Tunas Medusa. 3. Tunas Medusa kemudian lepas dari polip dan tumbuh menjadi Medusa Dewasa. 4. Medusa Dewasa itu ada yang menghasilkan Sel telur (Ovum) dan Sel sperma (Spermatozoid) 5. Ovum dan Sperma yang dilepaskan di air bertemu dan terjadilah fertilisasi 6. Fertilisasi yang terjadi di air akan menghasilkan Zigot 7. Zigot berkembang menjadi Larva Planula 8. Larva Planula kemudian menempel di dasar laut dan tumbuh menjadi Koloni muda dan kemudaian tumbuh menjadi koloni dewasa (polip obelia dewasa) (2) Obelia Obelia merupakan jenis Coelenterata yang hidup di air laut dan hidup secara berkoloni. Tubuhnya mempunyai rangka luar yang mengandung kitin. Hidupnya sebagai koloni polip, yaitu polip hidrant yang berfungsi untuk makan dan polip gonangium yang berfungsi membentuk medusa dan dapat menghasilkan alat reproduksi. Agar lebih jelas, amati daur hidupnya pada Gambar 8.14!
  • 2. Siklus Hidup Aurelia aurita Aurelia aurita merupakan anggota filum Coelenterata, kelas Scyphozoa. Mempunyai bentuk seperti mangkuk dan dikenal sebagai Jelly Fish. Hidup di laut secara planktonik, melayang pada badan air. Hewan ini memiliki lapisan mesoglea yang tebal dan dapat digunakan sebagai sumber nutrisi. Pada masa hidupnya, bentuk tubuh medusa lebih dominan dibandingkan dengan bentuk polip. Bentuk polip hanya dijumpai pada waktu larva. Hewan ini memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di dalam tubuh individu betina. Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia disebut planula. Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang sesuai. Setelah menempel. Silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda disebut scifistoma, kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga tampak seperti tumpukan piring atau strobilasi. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri menjadi medusa disebut efira. Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa. Penjelasan : Telur –> Larva Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymnea –> Sporokista –> berkembang menjadi Larva (II) : Redia –> Larva (III) : Serkaria yang berekor, kemudian keluar dari tubuh keong –> Kista yang menempel pada tetumbuhan air (terutama selada air –> Nasturqium officinale) kemudian termakan hewan ternak (dapat tertular ke orang, apabila memakan selada air) –> masuk ke tubuh dan menjadi Cacing dewasa menyebabkan Fascioliasis. keterangan: 1. Reproduksi seksual Fasciola hepatica menghasilkan telur pada hati dan kemudian berpindah ke aliran darah ke empedu dan usus, kemudian keluar bersama tinja. 2. Telur menetas dan tumbuh menjadi mirasidium bersilia di tempat basah. 3. Mirasidium menginfeksi inang perantara yaitu Lymnaea atau siput air. 4. Mirasidium berubah menjadi sporokis di dalam tubuh inang perantara (siput air). 5. Sporokis berkembang secara aseksual menjadi redia.
  • 3. 6. Redia bermetamorfosis menjadi serkaria. Serkaria ini keluar dari tubuh siput dan menempel paa turmbuhan atau rumput air. 7. Serkaria membentuk cacing muda atau metaserkaria. 8. Metaserkaria termakan oleh hewan dan kemudian menjadi cacing dewasa di dalam organ hati. Pertama, proglotid yang kaya akan telur cacing pita akan keluar dari badan manusia lewat kotoran. Selanjutnya kotoran yang mengandung telur cacing ini akan dimakan oleh binatang sapi/ babi. Kedua, melalui proses alat pencernaan babi, proglotid tadi akan terbawa aliran d4rah menjadi bentuk baru yaitu Onkosfera (larva heksakan) yang selanjutnya memasuki otot berlemak pada sapi/ babi dan menjadi sistiserkus. Ketiga, ketika manusia mengkonsumsi daging yang mengandung sistiserkus ini maka akan menyebabkan timbulnya cacing d3wasa yang berkembang biak didalam usus manusia. Nah sedikit uraian diatas kiranya cukup menjelaskan tentang daur hidup taenia saginata dan mengapa perlu berhati-hati dalam memilih daging, dan kita tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi daging babi, karena ternyata mungkin saja didalamnya terkandung bibit cacing pita. Kesimpulan Ciri-ciri Cacing pipih Platyhelminthes adalah sebagai berikut: a. Tubuh pipih dan tidak berbuku-buku. b. Sistem pencernaan dengan gastrovaskuler. c. Sistem pencernaan tidak sempurna (tidak memiliki anus). d. Sistem transportasi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuh. e. Sistem saraf dengan ganglion. f. Sistem ekskresi menggunakan sel api. g. Tidak memiliki sistem peredaran darah. h. Berespirasi secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya.
  • 4. A. Ciri-ciri Nemathelminthes Ciri-ciri cacing Nemathelminthes antara lain: a. Berbentuk bulat panjang, berukuran kecil dan mengkilat b. Hidup di perairan tawar, parairan latu, di tanah, dan sebgai parasit di tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan c. Termasuk hewan triploblastik d. Sistem pencernaan makanan berupa mulut , kerongkongan, usus, dan anus e. Respirasi secara difusi di seluruh permukaan tubuh f. Ukuran tubuh wanita lebih besar daripada ukuran tubuh jantan g. Reproduksi secara seksual Artikelbagus.com – Ciri-ciri Annelida (Cacing tanah): Tubuh bersegmen (metameri), setiap segmen mempunyai organ tubuh (sistem pencernaan, otot, pembuluh darah, alat reproduksinya hermaprodit, sedangkan alat gerak dengan chetae, dengan sepasang alat eksksresi (nefridium) yang saling berhubungan dan terkoordinasi. Tubuhnya simetris bilateral, berlapis kutikula. Sistem pencernaan sempurna (memiliki anus). Sistem sarafnya tangga tali, dan sistem peredaran darah tertutup. Salah satu paling berperan dalam kehidupan manusia (dalam bidang pertanian) adalah cacing tanah (Kelas Oligochaeta) yang mampu meningkatkan kesuburan tanah Polychaeta Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan annelida berambut banyak. Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus. Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas. Setiap parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin. Anatomi polychaeta Reproduksi polychaeta Polychaetamemilikikelaminterpisah Perkembangbiakannyadilakukansecaraseksual. Pembuahannyadilakukandiluartubuhdanterutamadidalamair.Teluryangtelahdibuahiakanmenjadi larva yang disebut trakofora. Beberapa spesies mengembangkan segmen khusus yang berisi gamet dan melakukan epitoksi. Segmen itu dilepaskan dan gamet meledak lalu membentuk individu baru. Aseksual reproduksi polychaeta Pada reproduksi aseksual, tubuh melakukan epitoksi (pembentukan individu reproduktif) dan hewan menjaditampak2bagianyangakhirnyaakanmembentukindividubaru.
  • 5. Contoh Polychaeta : Yang Sesil : - cacing kipas (Sabellastarte indica) yang berwarna cerah hidup bebas : - Marphysa sanguinea - Arenicola marina - Kelabang laut ( Nereis virens ) - cacing palolo ( Eunice viridis ) - cacing wawo (Lysidice oele ) peranan Polychaeta bagi kehidupan manusia Cacing wawo, cacing palolo mengandung protein tinggi dan sering dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan maluku. Nereis sp merupakan jenis polychaeta yang umum digunakan sebagai pakan alami pada usaha budidaya udang secara intensif, karena jenis inimemiliki kandungan nutrisi tinggi bagi pertumbuhan udangwindudanmeningkatkanmutuudang. Oligochaeta Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang merupakan annelida berambut sedikit.Oligochaeta tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen. Habitat di air tawar atau di daratan(tanah). Cacing ini bersifat saprofit dengan memakan zat organik dan organisme yang telah mati. Anatomi Oligochaete Reprosuksi Oligochaeta Reproduksi Umumnyabersifathermafrodit,tetapicacinginitidakmelakukanpembuahansendiri,melainkansecarasilang.Dua cacingyangmelakukankawinsilangmenempelkantubuhnyadenganujungkepalaberlawanan.Alatkelaminjantan mengeluarkanspermadanditerimaolehkliteliumcacingpasangannya.Padasaatbersamaanklitelium mengeluarkanmukosakemudianmembentukkokon.Spermabergerakkealatreproduksibetinadandisimpandi reseptakelseminal.Ovumyangdikeluarkandariovariumakandibuahiolehsperma.Selanjutnya,ovumyang telahdibuahimasukkedalamkokon.Telurbersamakokonakankeluardaritubuhcacingdanmenjadiindividuyang baru. Contoh Oligochaeta : - cacing tanah Amerika (Lumbricus terrestris) - cacing tanah Asia (Pheretima) - cacing merah/cacing sutera (Tubifex) - cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani) - cacing raksasa sumatra ( Momiligester hautenii ) peranan oligochaeta bagi kehidupan manusia: - Cacing ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan tanah. Digunakan untuk bahan kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak. Ciri-Ciri Umum phylum Mollusca 1. Tubuh biasanya pendek yang diselimuti oleh mantel pada sebagian atau seluruh tubuhnya. 2. Badan terdiri atas kepala, kaki dan massa jerohan. 3. Biasanya memiliki cangkang yang dibentuk oleh mantel. 4. Saluran pencernaan makanan lengkap dan kompleks.
  • 6. 5. Sistem sirkulasi terbuka, kecuali pada Cephalopoda 6. Alat respirasi berua insang, ktenidium, mantel atau rongga mantel. 7. Alat ekskresi berupa ginjal (nefridium) yang berjumlah sepasang 8. Kelamin biasanya terpisah 9. Larva trokofor atau veliger 10. Tubuh tidak bersegmen. Secara umum ciri-ciri filum arthropoda adalah sebagai berikut: 1. Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas kepala (caput), dada (thoraks), dan badan belakang (abdomen). Beberapa diantaranya ada yang memiliki kepala dan dada yang bersatu (cephalothoraks) 2. Memiliki 3 lapisan (triploblastik) yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm dengan rongga tubuh. 3. Bentuk tubuh simetris bilateral 4. Bagian tubuh terbungkus oleh eksoskelet yang mengandung khitin 5. Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan anus 6. Sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina. Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis) 7. Memiliki sistem peredaran darah terbuka (sistem lakuner) dan alat peredarannya berupa jantung dan pembuluh-pembuluh darah terbuka 8. Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang merupkan “otak” terletak di atas saluran pencernaan, sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf sebelah ventral,serta pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh urat syaraf ventral, berjalan sepanjang tubuh dari depan ke belakang di bawah saluran pencernaan. 9. Sistem eksresinya berupa berupa saluran-saluran malphigi 10. Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan lembaran (paru- paru buku) 11. Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas dan Hidupnya di darat, air tawar dan laut. Perbedaan dari masing-masing kelas akan dijelaskan berikut ini. Perhatikan tabelnya! CIRI KELAS 1. Crustacea 2. Arachnida 3. Myriapoda 4. Insecta Tubuh a. Mempunyai rangka yang keras b. Terdiri atas 2 bagian : kepala-dada dan perut Terdiri atas 2 bagian : kepala-dada dan perut a. Chilopoda: kepala dan badan gepeng (dorso ventra) b. Diplopoda : kepala dan badan silindris Terdiri atas kepala, dada dan abdomen (perut) Kaki 1 pasang pada setiap segmen tubuh 4 pasang pada kepala - dada 1 pasang atau 2 pasang pada setiap ruas 3 pasang pada dada atau tidak ada Sayap Tidak ada Tidak ada Tidak ada 2 pasang atau tidak ada Antena 2 pasang Tidak ada a. Chilopoda : 1 pasang dan panjang b. Diplopoda : 1 pasang dan pendek 1 pasang Organ Pernafasan Insang atau seluruh permukaan tubuh Paru-paru buku Trakea Trakea Tempat hidup Air tawar, air laut Di darat Di darat Di darat
  • 7. Pembuahan atau fertilisasi (singami) adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami). Dengan meiosis, zigot itu membentuk ciri fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota, dan pada dasarnya gamet-gamet yang melebur adalah haploid. Bilamana keduanya motil seperti pada tumbuhan, maka fertilisasi itu disebut isogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan biasanya lebih besar) dinamakan oogami. Hal ini merupakan cara khas pada beberapa tumbuhan, hewan, dan sebagian besar jamur. Pada sebagian gimnofita dan semua antofita, gametnya tidak berflagel, dan polen tube terlibat dalam proses fertilisasi. Penjelasan singkat daur karbon dan daur nitrogen Gambar daur karbon Manusia, hewan, dan tumbuhan akan mengeluarkan karbon dioksida apabila berespirasi. Apabila ada makhluk hidup yang meninggal, maka proses pembusukan tersebut juga akan menghasilkan karbon dioksida dan seiring berjalannya waktu akan membentuk bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil itu dapat digunakan sebagai bahan bakar mobil ataupun keperluan industri yang akan menghasilkan karbon dioksida seperti pembakaran kayu. Hewan di air juga akan mengeluarkan karbon dioksida ke air. Karbon dioksida yang berada di udara dapat berpindah ke air dan sebaliknya. Karbon dioksida akan diambil oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Karbon dioksida yang berada di air akan mengendap menjadi batu kapur. Gambar daur nitrogen Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik (urea, protein, dan asam nukleat) atau sebagai senyawa anorganik ( amonia, nitrit, dan nitrat). Tumbuhan dan hewan membutuhkan nitrogen (tidak dalam bentuk gas) untuk membuat protein. Nitrogen di udara berada kurang lebih sebanyak 80%.Tumbuhan dapat menyerap nitrogen dalam bentuk senyawa nitrit atau nitrat. Tahap pertama daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfer ke dalam tanah. Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen yang dapat dilakukan oleh bakteri yang dapat mengikat nitrogen seperti
  • 8. bakteri rhizobium dan azetobacter. Selain itu, ganggang hijau-biru dalam air juga memiliki kemampuan memfiksasi nitrogen. Tahap kedua, nitrat yang dihasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein. Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, makhluk pengurai merombaknya menjadi gas amoniak dan garam amonium yang larut dalam air. Proses ini disebut dengan amonifikasi. Selanjutnya adalah proses nitrifikasi. Bakteri nitrifikasi (Nitrosomonas) mengubah amoniak dan senyawa amonium menjadi nitrat oleh bakteri nitfrifikasi lainnya (Nitrobacter). Apabila oksigen dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses yang disebut denitrifikasi. klasifikasi perbedaan Bryophyta Pteridophyta dan Spermatophyta TUMBUHAN LUMUT PAKU BERBIJI Nama Divisi Bryophyta Pteridophyta Spermatophyta Gymnospermae (berbiji terbuka) Angiospermae (berbiji tertutup) Daunnya Lumut hati dan lumut tanduk tidak mempunyai struktur daun. Lumut daun mempunyai daun sederhana, berbentuk pipih bilateral dengan satu pembuluh angkut di dalam ibu tulang daun, dan mengandung kloroplas. a) Mikrofil: berukuran kecil, berbentuk seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai, tidak bertulang daun, dan sel-selnya belum mengalami diferensiasi. b) Makrofil: berukuran besar, bertangkai daun, bertulang daun, serta sel-selnya mengalami diferensiasi membentuk jaringan tiang, jaringan bunga karang, tulang daun, dan stomata. Sel-sel daun mengalami diferensiasi menjadi epidermis dan mesofil. Mesofil tersusun dari jaringan tiang dan jaringan bunga karang. batangnya Batangnya tidak memiliki pembuluh angkut (xilem dan floem) rhizome . Pada batang terdapat pembuluh angkut xilem dan floem. berbiji dapat tegak, condong, berbaring, atau merayap. Sel- selnya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan floem). Akarnya Rizoid berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh (substrat) serta menyerap air dan unsur hara. Akar serabut. Akar ini merupakan akar sejati karena sel-selnya sudah terdiferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan silinder pusat yang di dalamnya terdapat pembuluh angkut xilem dan floem. berbentuk serabut dan ada yang berupa akar tunggang. Sel-sel akar mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, serta silinder pusat yang di dalamnya terdapat xilem dan floem
  • 9. Alat Reproduksi terjadi metagenesis yaitu pergiliran keturunan secara teratur antara generasi sporofit (2n) dan generasi gametofit (n). Generasi sporofit menghasilkan spora, sedangkan generasi gametofit menghasilkan gamet jantan dan gamet betina untuk melakukan reproduksi. yaitu secara aseksual (vegetatif) yaitu dengan cara menghasilkan gemma (tunas) yang mengandung spora, dan secara seksual (generatif) yaitu dengan cara memproduksi sel kelamin jantan dan sel kelamin betina oleh alat kelamin (gametangium). Reproduksi Vegetatif Merupakan cara reproduksi tanpa melibatkan gamet jantan dan gamet betina. Reproduksi vegetative dapat terjadi secara alami atau buatan METAGENESIS LUMUT DAN PAKU SPORA --> tumbuh jadi PROTONEMA --> tumbuh jadi TUMBUHAN LUMUT --> membentuk ANTERIDIUM (alat kelamin jantan) dan ARKEGONIUM (alat kelamin betina) --> ANTERIDIUM membentuk SPERMATOZOID, sedangkan ARKEGONIUM membentuk OVUM --> keduanya bersatu membentuk ZIGOT --> SPORANGIUM Urutan Metagenesis pada Tumbuhan paku: SPORA --> PROTALIUM --> membentuk ANTERIDIUM dan ARKEGONIUM --> ANTERIDIUM membentuk SPERMATOZOID, sedangkan ARKEGONIUM membentuk OVUM --> keduanya bersatu membentuk ZIGOT --> TUMBUHAN PAKU --> SPORANGIUM. Tipe-tipe Saluran Air pada Porifera Porifera mempunyai sistem saluran air yang dimulai dari pori tubuh, spongosol (rongga tubuh), dan keluar melalui oskulum. Terdapat tiga tipe Porifera berdasarkan tipe saluran airnya yaitu askon, sikon, dan ragon atau leukon. Berikut penjelasan tipe salusan air pada porifera a. Tipe Askon Tipe askon merupakan sistem saluran air yang paling sederhana. Air masuk melalui pori kemudian menuju ke spongosol dan keluar melalui oskulum. Contohnya pada Leucosolenia. b. Tipe Sikon Pada tipe ini air masuk melalui pori menuju ke saluran radial yang berdinding koanosit menuju ke spongosol dan keluar melalui oskulum. Contohnya pada Scypha. c. Tipe Ragon atau Leukon Tipe ragon merupakan tipe saluran air yang paling rumit. Air masuk melalui pori kemudian memasuki saluran radial yang bercabang-cabang dan saling berhubungan. Sel-sel koanosit terdapat pada rongga yang berbentuk bulat. Air kemudian keluar melalui oskulum. Contohnya pada Euspongia dan Spongila. Metamorfosis Pada Insecta Metamorfosis pada hewan Insecta biasanya dialami oleh kelompok serangga bersayap (Pterygota). Dalam perkembangannya menuju dewasa, pterygota mengalami metamorfosis. Metamorfosis pada Pterygota dapat dibedakan menjadi dua yaitu hemimetabola dan holometabola. Hemimetabola, yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Tahapan metamorfosis ini adalah telur, nimfa, imago. Contohnya kecoa, belalang, belalang sangit Holometabola, yaitu seangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapannya adalah telur, larva, pupa dan imago. Contohnya nyamuk, lalat dan kupu-kupu.