1. Alat peraga mekanisme gerak otot dibuat untuk membantu peserta didik memahami konsep perubahan struktur aktin dan miosin pada otot.
2. Model ini terdiri atas molekul aktin, garis Z, filamen miosin, dan tuas penggeser yang dapat digerakkan untuk mendemonstrasikan kontraksi otot.
3. Pembuatan model ini meningkatkan pemahaman peserta didik dan minat belajar tentang sistem gerak otot.
4. • Kelompok 5 BIOLOGI Diklat PKB Inovasi
Pembelajaran Medan
1. MARTHA WIDJAYA – SUMSEL
2. RATNA EVAWANI - BENGKULU
3. SITI AMINAH - JAMBI
4. I PUTU ANOM WARDIKA - JAMBI
5. ZUNAIMAR - ACEH
4
5. Pembuatan alat peraga pendidikan ini
merupakan implementasi RTL Diklat PKB
Inovasi Pembelajaran.
Implementasi dilaksanakan di SMA Negeri 3
Kota Bengkulu pada kelas XI MIPA
K.D.3.5.
Materi Sistem Gerak
5
6. LATAR BELAKANG
• Kesulitan peserta didik menemukan konsep
mekanisme gerak otot melalui media gambar
atau video
6
7. TUJUAN
Peserta didik :
• Menemukan dan membangun sendiri konsep
mengenai mekanisme gerak otot.
• Berperan aktif dalam proses pemahaman
konsep.
7
8. MANFAAT
• Memudahkan para pendidik untuk
membimbing peserta didik memahami
konsep mekanisme gerak otot.
• Peserta didik lebih mudah menemukan
konsep perubahan yang terjadi pada filamen
otot dengan melakukan pergeseran molekul
aktin dan miosin pada model
8
9. RANCANGAN/DESAIN ALAT PERAGA
• Molekul aktin dan miosin berupa model tiga dimensi
menggunakan bahan dari kertas kardus tebal yang
dirangkai dan dilekatkan pada media membentuk
satu sarkomer
• Mekanisme gerak otot digambarkan dengan cara
menggeser molekul aktin-miosin bergerak saling
mendekati - menjauhi dengan cara menggeser tuas
yang terdapat di belakang model ‘sliding filament’.
• Kontraksi otot terjadi ketika molekul aktin dan miosin
digerakkan saling mendekati dan saat molekul aktin
dan miosis menjauhi otot kembali relaksasi.
9
10. Alat Dan Bahan
A. ALAT
B. BAHAN
10
Gunting, Cutter, Penggaris, Pensil
Kertas kardus tebal
Kertas karton manila warna merah muda
Kertas origami warna kuning, orange, merah, hijau
Lem kayu, lem glukol
Benang bangunan
Spidol warna hitam, merah
Double tape
Selotip bening
11. CARA PEMBUATAN
• Disiapkan kertas dari kardus
tebal ukuran 83 cm lebar 64 cm ,
dilapisi kertas karton manila .
• Dibuat lubang 12 cm x 1 cm
sebanyak 3 buah pada sisi kiri
dan kanan kertas dengan jarak
15 cm, jarak lubang dari sisi kiri
dan kanan 23 cm, jarak lubang
dari sisi atas 20,5 cm dan dari sisi
bawah 10,5 cm.
• Seluruh sisi dalam lubang dilapisi
dengan selotip agar
memudahkan saat menggeser
tuas
11
12. CARA PEMBUATAN
12
Aktin
• Dibuat dari kertas kardus, panjang 20 cm lebar
4 cm sebanyak 6 buah, dilapisi kertas. Kedua
sisi panjang dibuat berulir, seluruh permukaan
luar dilukis dengan lingkaran-lingkaran kecil
berdiameter 3 cm menggambarkan molekul
filamen aktin yang berpilin. Filamen aktin
panjang 7 cm dibuat sebanyak 4 buah.
Garis Z
• Dibuat berukuran panjang 40 cm lebar 3,5 cm
kemudian dilapisi kertas origami sebanyak
2 buah.
Masing-masing garis Z dihubungkan dengan 3
buah molekul aktin berukuran panjang (20 cm)
dan 2 buah berukuran pendek (7 cm)
menggunakan kertas yang diberi lem.
13. CARA PEMBUATAN
13
Filamen miosin
1. Panjang 36 cm lebar 6,5 cm sebanyak 2
buah.
2. Kedua sisi panjang dibuat lekukan
berbentuk segitiga dengan panjang sisi 2,5
cm sebagai tempat melekatkan ‘kaki’
molekul miosin sebanyak empat buah pada
tiap sisi.
3. Kepala miosin panjang 5,5 cm, diameter
kepala 3 cm, kaki lebar 1 cm dengan ujung
menumpul sebanyak 16 buah, seluruh
permukaan dilapisi kertas origami warna
orange.
Seluruh kepala miosin dihubungkan dengan
filamen miosin dengan cara melekatkan
‘kaki’ molekul pada lekukan disisi miosin
dengan menggunakan benang , dibuat
sedikit longgar untuk memudahkan kepala
miosin bergerak saat digeserkan.
14. Tuas penggeser.
• Ukuran panjang 39
cm lebar 3 cm tebal
1 cm sebanyak 2
buah.
• Seluruh permukaan
tuas penggeser
dibungkus dengan
kertas origami.
14
15. LATAR BELAKANG
Kaki penyangga model.
• Dibuat dari kertas
kardus panjang 70 cm
lebar 10 cm, dilapisi
kertas warna, dilipat
berbentuk segitiga
sebanyak 2 buah.
• Tempelkan kaki
penyangga di bagian
pemukaan belakang
papan model
menggunakan double
tape.
15
22. Hasil
• Peserta didik lebih mudah memahami konsep
mekanisme gerak otot melalui pengamatan
perubahan struktur aktin-miosin pada zona-
zona di sarkomer
• Meningkatkan rasa ingin tahu, minat dan
kesungguhan peserta didik
22
23. • Catatan penting perbaikan model
- Pemilihan material yang lebih kuat dari kertas .
- Tuas penggerak diletakkan pada bagian kepala
miosin
23