SlideShare a Scribd company logo
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL. 40
1
Mekanisme Evolusi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
Menuju Puncak Ujian Nasional 2016
2
Bedah SKL Biologi SMA
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
Menginterpretasikan, menyimpulkan,Menganalisis,
Merumuskan, Menjelaskan hubungan konseptual dan
informasi faktual
3
Mekanisme Evolusi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Mekanisme evolusi; menjelaskan peristiwa evolusi yang
disebabkan adanya mutasi gen, seleksi alam dan seleksi alam
pada suatu populasi.
Penyebab evolusi:
1. Variasi Genetik
2. Seleksi Alam
4
Pengertian
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Mutasi gen menyebabkan terjadinya penyimpangan sifat-sifat
individu.
Penyebab mutasi (Mutagen)
1. Faktor luar
2. Faktor dalam (rekombinasi gen-gen).
Mutasi gen ini mempunyai 2 sifat, yaitu:
a. Jarang terjadi οƒ  tidak setiap rekombinasi gen
menyebabkan mutasi
b. Kebanyakan tidak menguntungkan
c. Sekalipun demikian, mutasi ini tetap merupakan salah satu
mekanisme evolusi yang sangat penting, termasuk dalam hal
pembentukkan species baru dengan sifat-sifat yang lebih
baik.
5
Mutasi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Jadi jika mutasi ditinjau selama periode evolusi suatu species, maka
tetap menunjukkan angka mutasi yang besar.
Hal ini terjadi karena:
οƒ’ Setiap gamet mengandung beribu-ribu gen
οƒ’ Setiap individu mampu menghasilkan beribu-ribu bahkan berjuta-
juta gamet dalam satu generasi
οƒ’ Jumlah generasi yang dihasilkan oleh suatu species selama kurun
waktu species itu ada banyak sekali.
6
Mutasi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Angka laju mutasi adalah angka yang menunjukkan jumlah gen yang
bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh satu individu dari
suatu species.
Contoh data sebagai berikut:
οƒ’ Angka laju mutasi per gen = 1 : 100.000
οƒ’ Jumlah gen dalam satu individu yang mampu bermutasi = 1000
οƒ’ Perbandingan mutasi yang menguntungkan dengan mutasi yang
merugikan = 1 : 1000
οƒ’ Jumlah populasi setiap generasi = 200 juta
οƒ’ Jumlah generasi selama species itu ada = 5000
7
Angka Laju Mutasi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Pertanyaan yang muncul adalah berapa kemungkinan terjadinya
mutasi yang menguntungkan selama species itu ada?
Jawab:
Jumlah mutasi gen yang menguntungkan yang mungkin terjadi
adalah:
οƒ’ Pada satu individu:
= 1/100.000 x 1000 x 1/1000 = 1/100.000
οƒ’ Pada tiap generasi:
1/100.000 x 200.000.000 = 2000
οƒ’ Selama species itu ada (5000 generasi)
2000 x 5000 = 10.000.000
8
Angka Laju Mutasi
Jadi terbukti, sekalipun mutasi
tersebut jarang terjadi dan
mutasi yang menguntungkan
sangat kecil tetapi jika
ditinjau selama periode evolusi
terlihat angka laju mutasi yang
cukup besar
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Frekuensi gen adalah perbandingan antara gen yang satu dengan gen
lainnya di dalam suatu populasi.
Contoh dalam populasi terdapat gen dominan A dan gen resesif a.
Maka dalam populasi tersebut terdapat individu bergenotif AA, Aa
dan aa dengan frekuensi 1 : 2 : 1.
Jika Dalam suatu populasi terdapat 50% AA jantan dan 50% aa
betina, maka dalam generasi (F1) semua populasi bergenotif Aa.
οƒ’ Apabila dilakukan perkawinan F1 dengan F1 maka frekuensi
genotif F2 adalah =
οƒ’ 25 AA : 50 Aa : 25 aa atau ΒΌ AA : Β½ Aa : ΒΌ aa
9
Frekuensi Gen dalam Populasi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Berdasarkan perhitungan tersebut οƒ  keseimbangan frekuensi
genotif F2 adalah hasil kali frekuensi gen dari masing-masing
induknya, yaitu :
οƒ’ (A + a)(A + a) = AA + 2 Aa + aa οƒ  A2 + 2 Aa + a2
Demikian pula generasi F3 tetap sama dengan F2 yaitu 1 : 2 : 1.
Jadi terjadi perkawinan antar individu yang berlangsung secara
acak, dan setiap genotif mempunyai viabilitas yang sama maka
perbandingan antara genotif antara individu satu dengan yang
lainnya dari generasi ke generasi akan tetap sama
10
Frekuensi Gen dalam Populasi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Hardy οƒ  Godfrey Harold Hardy
Pakar matematika asal Inggris
Weinberg οƒ  Wilhhelm Weinberg
Dokter asal jerman.
Mereka secara terpisah menemukan hubungan matematika dari
frekuensi gen dalam populasi, yang dikenal dengan Hukum Hardy-
Weinberg.
Frekuensi gen dalam populasi adalah perbandingan alela gen
tersebut dalam populasi.
11
Hukum Hardy-Weinberg
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi gen dan
genotip dalam suatu populasi akan tetap atau konstan, dari generasi
ke generasi apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
οƒ’ Genotip-genotip yang ada memiliki viabilitas (kemampuan hidup)
dan fertilitas (kesuburan) yang sama.
οƒ’ Perkawinan antara genotip terjadi secara acak (random)
οƒ’ Tidak ada mutasi dari gen satu ke gen yang lain atau sebaliknya
οƒ’ Populasi harus cukup besar
οƒ’ Tidak terjadi migrasi antar populasi
οƒ’ Tidak terjadi seleksi alam.
12
Hukum Hardy-Weinberg
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Apabila frekuensi gen p dan alelnya gen q, maka secara matematika
hukum tersebut dinyatakan sebagai berikut:
οƒ’ p + q = 1 atau sama dengan 100%
οƒ’ (p + q)2 = 1 atau sama dengan 100%
οƒ’ P2 + 2pq + q2 = 1 atau sama dengan 100%
οƒ’ Pp + 2pq + qq = 1 atau sama dengan 100%
Dimana:
οƒ’ pp = alela yang homozigot
οƒ’ pq = alela heterozigot
οƒ’ qq = alela homozigot resesif
13
Hukum Hardy-Weinberg
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
14
Hukum Hardy-Weinberg
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
15
Hukum Hardy-Weinberg
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Hukum hardy-weinber tidak selalu menghasilkan angka perbandingan
yang tetap dari generasi ke generasi. Ini berarti dalam populasi
frekuensi gen dapat mengalami perubahan.
Faktor yang menyebabkan perubahan frekuensi gen adalah :
οƒ’ Mutasi
οƒ’ Terjadinya mutasi pada satu atau beberapa gen akan
mengakibatkan adanya perubahan kesetimbangan gen-gen
16
Perubahan Perbandingan Frekuensi gen
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Hukum hardy-weinber tidak selalu menghasilkan angka perbandingan
yang tetap dari generasi ke generasi. Ini berarti dalam populasi
frekuensi gen dapat mengalami perubahan.
Faktor yang menyebabkan perubahan frekuensi gen adalah :
1. Mutasi οƒ  kesetimbangan gen dalam populasi berubah
2. Seleksi alam οƒ 
Apabila gen A memiliki viabilitas lebih rendah dari gen a, atau
gen A memiliki mempunyai daya fertilitas lebih baik dari gen a,
maka jumlah individu dengan gen A dalam populasi itu akan
bertambah, sedangkan individu dengan gen a akan berkurang.
οƒ  Kesetimbangan gen dalam populasi tersebut berubah
17
Perubahan Perbandingan Frekuensi gen
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Contoh untuk mutasi gen sekaligus seleksi alam adalah:
Didanau buatan , selain katak normal (A) ditemukan pula katak
berkaki banyak dan mandul (a). Jika populasi dari katak (Aa) saling
mengadakan perkawinan, berapakah perbandingan genotip AA : Aa :
aa dalam populasi tersebut pada generasi berikutnya bila diketahui:
οƒ’ keturunan dari populasi asal terdiri atas : 27 individu AA, 54
individu Aa, dan 27 aa
οƒ’ jumlah perkawina yang terjadi adalah 45
οƒ’ jumlah individu yang dihasilkan dari setiap perkawinan adalah 10
individu.
18
Perubahan Perbandingan Frekuensi gen
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Jawab:
οƒ’ Perbandingan genotip keturunan populasi asal adalah 27 AA : 54
Aa : 27 aa = 1 : 2 : 1
οƒ’ Perbandingan antara individu yang subur (normal) dengan mandul
adalah (AA + Aa) : aa = (27 + 54) : 27 = 81 : 27 = 3 : 1
οƒ’ Berarti dari seluruh individu yang normal (subur) terdiri atas 1/3
bergenotip AA dan 2/3 Aa. Oleh karena itu kemungkinan
terjadinya perkawinan antara induk-induk tersebut adalah:
19
Perubahan Perbandingan Frekuensi gen
1/3 AA 2/3 Aa
1/3AA 1/9 AA x AA 2/9 AA x Aa
2/3Aa 2/9 AA x Aa 4/9 Aa x Aa
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Karena jumlah perkawinan adalah 45 maka jumlah perkawinan
antara:
οƒ’ AA x AA = 1/9 x 45 = 5
οƒ’ AA x Aa = 2/9 x 45 = 10
οƒ’ Aa x AA = 2/9 x 45 = 10
οƒ’ Aa x Aa = 4/9 x 45 = 20
Setiap perkawinan menghasilkan 10 individu untuk masing-masing
genotip:
Jadi perbandingan genotip AA : Aa : aa = 200 : 200 : 50 = 4 : 4 : 1
20
Perubahan Perbandingan Frekuensi gen
Tipe
perkawinan
Jumlah
perkawinan
Jumlah individu yang diturunkan
AA Aa aa
AA X AA 5 50 - -
AA x Aa 10 50 50 -
Aa x AA 10 50 50 -
Aa x Aa 20 50 100 50
Jumlah 45 200 200 50
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Migrasi
Migrasi menyebabkan frekuensi gen akan berubah
Contoh:
Xylopa nobilis (kumbang) antara daerah manado dengan kepulauan
sangihe. Kumbang-kumbang di dua daerah tersebut menunjukkan
perbedaan genetika. Karena sesuatu hal, kumbang kayu di pulau
sangihe bermigrasi ke manado. Pada kumbang tersebut terjadi
interhibridisasi sehingga terjadi perubahan frekuensi gen pada
generasi selanjutnya
21
Perubahan Perbandingan Frekuensi gen
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Rekombinasi dan Seleksi
Rekombinasi merupakan penggabungan gen-gen melalui perkawinan
silang.
Genotip rekombinan tidak sama dengan induknya.
Sehubungan dengan itu rekombinasi gen menimbulkan perubahan gen
pada generasi berikutnya.
22
Perubahan Perbandingan Frekuensi gen
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Perubahan Alam Sekitar
Perubahan alam sekitar dan adanya mekanisme isolasi dapat
menyebabkan populasi dari species terpisah, akhirnya berkembang
menjadi species-species baru.
Contoh:
οƒ’ Xylopa nobilis pulau sangihe dengan Xylocopa nobilis di manado
οƒ’ Burung finch di kepulauan Galapagos dengan burung Finch di
daratan Amerika Selatan
23
Perubahan Perbandingan Frekuensi gen
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Syarat species
1. Dapat melakukan interhibridisasi
2. Menghasilkan F1 yang fertil
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya species baru :
1. Isolasi Geografis οƒ  dua populasi yang berasal dari species yang
sama terpisah oleh hambatan gunung, sungai atau samudra,
sehingga proses interhibridisasi antar kedua populasi tersebut
terhambat
2. Isolasi Reproduksi οƒ  dua populasi dari species yang sama tidak
dapat melakukan interhibridisasi karena hambatan reproduksi
3. Domestika οƒ  membentuk hewan ternak dari hewan liar dan
tanaman budidaya dari tumbuhan yang semula liar
24
Timbulnya Species Baru
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Isolasi Reproduksi
a. Isolasi tingkat laku οƒ  dua species simpatrik (habitat sama)
tidak dapat melakukan interhibridisasi karena kondisi habitat
yang berbeda
b. Isolasi musim οƒ  dua species simpatrik tidak dapat melakukan
interhibridisasi karena masing-masing species mempunyai masa
pemakasan kelamin yang berbeda
c. Isolasi tingkah laku οƒ  dua species simpatrik tidak dapat
melakukan interhibridisasi karena masing-masing species
mempunyai masa pemakasan kelamin yang berbeda
d. Isolasi mekanik οƒ  dua species simpatrik tidak dapat melakukan
interhibridisasi karena masing-masing species mempunyai masa
pemasakann kelamin yang berbeda
25
Timbulnya Species Baru
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
Isolasi Reproduksi
a. Isolasi Gamet οƒ  dua species simpatrik tidak dapat melakukan
interhibridisasi karena sel-sel kelamin jantannya tidak
mempunyai viabilitas dalam saluran reproduksi betina
b. Isolasi bastar Mandul οƒ  dua species simpatrik menghasilkan
keturunan (bastar) yang mandul atau dapat menghasilkan
keturunan
c. Bastar mati bujang οƒ  dua species simpatrik menghasilkan
bastar yang mati secara prematur
26
Timbulnya Species Baru
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
27
UJI KOMPETENSI
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
1. Timbulnya spesies baru dapat terjadi karena pengaruh faktor-
faktor tersebut di bawah ini kecuali …
A. domestikasi
B. modifikasi
C. isolasi geografi
D. isolasi reproduksi
E. isolasi musim
28
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
2. Dalam suatu daerah yang berpenduduk 10.000 orang, diketahui
25 % khusus wanita buta warna. Berapa orangkah wanita karier
buta warna?
A. 950 orang
B. 2.500 orang
C. 5.000 orang
D. 7.500 orang
E. 9.500 orang
29
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
3. Terhadap 1.000 orang diuji dengan phenyl thiocarbimide (PTC)
untuk menguji daya kecap, ternyata 960 saja yang perasa
(taster). Apabila gen B perasa, maka perbandingan genotip BB :
Bb : bb adalah …
A. 4 : 32 : 64
B. 32 : 4 : 64
C. 32 : 64 : 4
D. 64 : 32 : 4
E. 64 : 4 : 32
30
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
4. Di bawah ini adalah beberapa pernyataan :
1. Populasi besar
2. Terjadinya migrasi
3. perkawinan terjadi secara acak
4. terjadi mutasi gen
5. memiliki viabilitas dan fertilits tinggi
Hukum Hady Weinberg hanya berlaku dalam keadaan …
A. 1–2–3
B. 1–3–4
C. 1–3–5
D. 2–3–4
E. 3–4–5
31
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
5. Di bawah ini merupakan beberapa pernyataan tentang isolasi
intrinsik:
1. Empat jenis katak yang tergolong genus Rana, meskipun hidup di
daerah yang sama tetapi tidak terjadi persilangan, karena
perbedaan masa aktif perkawinan
2. Tanaman tembakau, meskipun serbuk sari diletakkan pada putik
tetapi tidak terjadi fertilisasi karena inti dari serbuk sari
tersebut tidak dapat mencapai inti sel telur dalam ovula
3. Bila hewan jantan dari suatu spesies jauh lebih besar ukurannya
dari pada jenis betina atau sebaliknya tidak menghasilkan
keturunan
Manakah pernyataan di atas yang termasuk isolasi mekanik?
A. 1 dan 2 C. 2 dan 3 E. 3 saja
B. 1 dan 3 D. 2 saja
32
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
6. Pada suatu daerah P yang berpenduduk 5.000 orang terdapat
penderita fenil thiocarbamide (PTC) 36 %, maka jumlah penduduk
yang non PTC adalah …
A. 180 orang
B. 320 orang
C. 5.000 orang
D. 1.800 orang
E. 3.200 orang
33
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
7. Pada suatu populasi didapatkan 64 % PTC dan 36 % bukan perasa
PTC. Frekuensi gen PTC (T) dan gen bukan perasa PTC (t) adalah …
A. 0,80 dan 0,20
B. 0,64 dan 0,36
C. 0,60 dan 0,40
D. 0,40 dan 0,60
E. 0,20 dan 0,80
34
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
8. Sebuah desa dihuni oleh 10.000 orang penduduk, 9 % di antaranya
adalah laki-laki buta warna. Berapakah jumlah wanita pembawa sifat
buta warna yang ada di desa tersebut?
A. 81 orang
B. 819 orang
C. 1.638 orang
D. 9.281 orang
E. 9.000 orang
35
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
9. Di bawah ini adalah beberapa pernyataan :
1. populasi besar
2. terjadi migrasi
3. perkawinan terjadi secara acak
4. terjadi mutasi gen
5. memiliki viabilitas dan fertilitas tinggi
Hukum Hardly Weinberg hanya berlaku dalam keadaan …
A. 1–2–3
B. 1–3–4
C. 2–3–4
D. 1–3–5
E. 3–4–5
36
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
10. Diketahui persentase orang normal (tidak albino) dalam suatu
populasi penduduk adalah 64%, berarti frekuensi genotip AA : Aa :
aa dalam populasi tersebut adalah ...
A. 48 : 36 : 16
B. 36 : 16 : 48
C. 16 : 48 : 36
D. 36 : 48 : 16
E. 16 : 36 : 48
37
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
11. Diketahui frekuensi gen orang albino pada suatu masyarakat
adalah 16 di antara 10.000 orang. Berapa persenkah orang pembawa
sifat albino ...
A. 77,8%
B. 76,8%
C. 67,8%
D. 7,68%
E. 7,78%
38
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
12. Dari 1000 penduduk di suatu kota ditemukan 49% orang normal
haemofilia, berapakah jumlah penduduk yang haemofilia?
A. 25 orang
B. 90 orang
C. 180 orang
D. 250 orang
E. 510 orang
39
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
13. Disuatu pulau ditemukan wanita berpenglihatan normal 84%,
berapa persen pria berpenglihatan buta warna?
A. 20%
B. 30%
C. 40%
D. 80%
E. 96%
40
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
15. Frekuensi orang albino pada suatu daerah adalah 25 di antara
10.000 orang. Frekuensi genotip orang pembawa sifat albino yang
heterozygot berjumlah .....
A. 475 orang
B. 5000 orang
C. 950 orang
D. 9.025 orang
E. 9.500 orang
41
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
16. Jika dalam suatu populasi tidak terjadi migrasi, populasi sangat
besar, tidak terjadi mutasi, perkawinan terjadi secara acak, dann
tidak terjadi seleksi alam.
kemungkinan yang terjadi pada populasi tersebut adalah ...
A. populasi akan berevolusi, tapi lebih lambat dibandingkan normal
B. frekuensi gen dalam populasi tersebut akan sama dari generasi ke
generasi
C. komposisi populasi akan berubah secara perlahan
D. alel dominan dalam populasi akan meningkat sedangkan alel
resesif akan menurun
E. populasi kemungkinan akan sama dari generasi ke generasi
42
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
17. Manakah dari pernyataan ini keadaan yang tidak dijumpai dalam
hukum Hardy-Weinberg?
A. Populasi harus besar
B. Tidak terjadi mutasi
C. tidak terjadi Imigrasi atai emigrasi
D. Frekuensi Alel dominan lebih besar dibandingkan alel resesif
E. tidak terjadi seleksi alam
43
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
18. Dalam populasi diketahui frekuensi genotip homozigot resesif
adalah 0,09. Berapakah frekuensi genotip individu yang homozigot
dominan?
A. 0.7
B. 0.21
C. 0.42
D. 0.49
E. 0.91
44
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
19. Jika frekuensi alel A dalam populasi 90%, dan frekuensi alel a
10%.
Berapakah frekuensi individu genotip Aa dalam populasi tersebut ?
A. 0,81
B. 0,09
C. 0,18
D. 0,01
E. 0,198
45
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
20. Dalam suatu populasi diketahui frekuensi gen a adalah 0,6.
Prosentasi Individu yang bergenotip heterozigot dalam populasi
tersebut sebesar ...
A. 16%
B. 36%
C. 40%
D. 48%
E. 64%
46
Uji Kompetensi
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
47
KUNCI JAWABAN
Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016
SKL 40. MEKANISME EVOLUSI
1. B 11. D
2. C 12. E
3. D 13. C
4. C 14. C
5. E 15. C
6. D 16. B
7. D 17. D
8. C 18. D
9. D 19. C
10. C 20. D
48
Kunci Jawaban
49
Selamat Belajar,
semoga Allah SWT
memberikan kemudahan
dalam menghadapi
Ujian nasional 2016

More Related Content

What's hot

Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang PeternakanPeranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
Trias Nurwana
Β 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Ekal Kurniawan
Β 
Laporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan IngenhouzsLaporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan IngenhouzsFirda Khaerini
Β 
Percobaan ingenhousz dan sach
Percobaan ingenhousz dan sachPercobaan ingenhousz dan sach
Percobaan ingenhousz dan sach
Affandi Arrizandy
Β 
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )DaPiDaBi
Β 
03 biomekanika
03 biomekanika03 biomekanika
03 biomekanika
Arif Rahman
Β 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darah
sicua050896
Β 
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan PerkembanganLaporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Wafiqhah Abbas
Β 
Gangguan pada sistem pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaanGangguan pada sistem pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaanRisda Hamsuri
Β 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
Michu OH
Β 
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahSistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
Rizki Nurul Zulda
Β 
Sistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia pptSistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia ppt
home
Β 
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Fitroh NH
Β 
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal BedahAnatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
Eri Yanuar Akhmad B Sunaryo
Β 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Agustin Dian Kartikasari
Β 
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAMATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
Zona Bebas
Β 
Mutasi
MutasiMutasi
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
Β 

What's hot (20)

sistem pencernaan ppt
sistem pencernaan pptsistem pencernaan ppt
sistem pencernaan ppt
Β 
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang PeternakanPeranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
Peranan Bioteknologi Terhadap Bidang Peternakan
Β 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
Β 
Laporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan IngenhouzsLaporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan Percobaan Ingenhouzs
Β 
Percobaan ingenhousz dan sach
Percobaan ingenhousz dan sachPercobaan ingenhousz dan sach
Percobaan ingenhousz dan sach
Β 
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Β 
03 biomekanika
03 biomekanika03 biomekanika
03 biomekanika
Β 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darah
Β 
Mekanisme evolusi
Mekanisme evolusiMekanisme evolusi
Mekanisme evolusi
Β 
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan PerkembanganLaporan  praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Laporan praktikum biologi Pertumbuhan dan Perkembangan
Β 
Gangguan pada sistem pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaanGangguan pada sistem pencernaan
Gangguan pada sistem pencernaan
Β 
Sistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada ManusiaSistem Otot pada Manusia
Sistem Otot pada Manusia
Β 
Sistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran DarahSistem Peredaran Darah
Sistem Peredaran Darah
Β 
Sistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia pptSistem reproduksi pada manusia ppt
Sistem reproduksi pada manusia ppt
Β 
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Β 
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal BedahAnatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
Anatomi dan Fisiologi Jantung Keperawatan Medikal Bedah
Β 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Β 
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAMATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
Β 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
Β 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Β 

Viewers also liked

Draf juknis unbk 2017
Draf juknis unbk 2017Draf juknis unbk 2017
Draf juknis unbk 2017
Herfen Suryati
Β 
Skl 11. gangguan pada sistem tubuh manusia
Skl 11. gangguan pada sistem tubuh manusiaSkl 11. gangguan pada sistem tubuh manusia
Skl 11. gangguan pada sistem tubuh manusia
Herfen Suryati
Β 
BAGAI PERMATA DALAM ETALASE PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...
BAGAI PERMATA DALAM ETALASE  PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...BAGAI PERMATA DALAM ETALASE  PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...
BAGAI PERMATA DALAM ETALASE PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...
Herfen Suryati
Β 
Asesmen Membaca Permulaan
Asesmen Membaca Permulaan Asesmen Membaca Permulaan
Asesmen Membaca Permulaan
Herfen Suryati
Β 
Skl 6. perubahan lingkungan dan dampaknya
Skl 6. perubahan lingkungan dan dampaknyaSkl 6. perubahan lingkungan dan dampaknya
Skl 6. perubahan lingkungan dan dampaknya
Herfen Suryati
Β 
Bedah kisi kisi 2017-petunjuk evolusi
Bedah kisi kisi 2017-petunjuk evolusiBedah kisi kisi 2017-petunjuk evolusi
Bedah kisi kisi 2017-petunjuk evolusi
Herfen Suryati
Β 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Dhiarrafii Bintang Matahari
Β 
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi TrikomataLaporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Dhiarrafii Bintang Matahari
Β 
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains SiswaPengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Herfen Suryati
Β 
APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT UNTUK ANDROID DAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA KOMUNI...
APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT UNTUK ANDROID DAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA KOMUNI...APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT UNTUK ANDROID DAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA KOMUNI...
APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT UNTUK ANDROID DAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA KOMUNI...
Herfen Suryati
Β 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Dhiarrafii Bintang Matahari
Β 
Rpp revisi 2017 biologi kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 biologi kelas 11 smaRpp revisi 2017 biologi kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 biologi kelas 11 sma
Diva Pendidikan
Β 
Skl 37 petunjuk evolus
Skl 37 petunjuk evolusSkl 37 petunjuk evolus
Skl 37 petunjuk evolus
Herfen Suryati
Β 
REVITALISASI SMK KEMARITIMAN DALAM UPAYA MENUNJANG INDONESIA SEBAGAI PORO...
REVITALISASI SMK KEMARITIMAN   DALAM UPAYA MENUNJANG INDONESIA   SEBAGAI PORO...REVITALISASI SMK KEMARITIMAN   DALAM UPAYA MENUNJANG INDONESIA   SEBAGAI PORO...
REVITALISASI SMK KEMARITIMAN DALAM UPAYA MENUNJANG INDONESIA SEBAGAI PORO...
Herfen Suryati
Β 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada Organisme
Laporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada OrganismeLaporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada Organisme
Laporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada Organisme
Dhiarrafii Bintang Matahari
Β 
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciContoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
Β 
Informasi lomba lomba 2017
Informasi lomba lomba 2017 Informasi lomba lomba 2017
Informasi lomba lomba 2017
Herfen Suryati
Β 
Dampak diklat Inkuiri berjenjang terhadap pengembangan pembelajaran IPA berba...
Dampak diklat Inkuiri berjenjang terhadap pengembangan pembelajaran IPA berba...Dampak diklat Inkuiri berjenjang terhadap pengembangan pembelajaran IPA berba...
Dampak diklat Inkuiri berjenjang terhadap pengembangan pembelajaran IPA berba...
Herfen Suryati
Β 
Auksanometer fkki
Auksanometer fkkiAuksanometer fkki
Auksanometer fkki
Herfen Suryati
Β 
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
Dhiarrafii Bintang Matahari
Β 

Viewers also liked (20)

Draf juknis unbk 2017
Draf juknis unbk 2017Draf juknis unbk 2017
Draf juknis unbk 2017
Β 
Skl 11. gangguan pada sistem tubuh manusia
Skl 11. gangguan pada sistem tubuh manusiaSkl 11. gangguan pada sistem tubuh manusia
Skl 11. gangguan pada sistem tubuh manusia
Β 
BAGAI PERMATA DALAM ETALASE PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...
BAGAI PERMATA DALAM ETALASE  PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...BAGAI PERMATA DALAM ETALASE  PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...
BAGAI PERMATA DALAM ETALASE PERLUNYA PENGUATAN PERLINDUNG HUKUM UNTUK HAK KE...
Β 
Asesmen Membaca Permulaan
Asesmen Membaca Permulaan Asesmen Membaca Permulaan
Asesmen Membaca Permulaan
Β 
Skl 6. perubahan lingkungan dan dampaknya
Skl 6. perubahan lingkungan dan dampaknyaSkl 6. perubahan lingkungan dan dampaknya
Skl 6. perubahan lingkungan dan dampaknya
Β 
Bedah kisi kisi 2017-petunjuk evolusi
Bedah kisi kisi 2017-petunjuk evolusiBedah kisi kisi 2017-petunjuk evolusi
Bedah kisi kisi 2017-petunjuk evolusi
Β 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Β 
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi TrikomataLaporan Praktikum Biologi Trikomata
Laporan Praktikum Biologi Trikomata
Β 
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains SiswaPengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu  tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu tipe Integrated dan Literasi Sains Siswa
Β 
APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT UNTUK ANDROID DAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA KOMUNI...
APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT UNTUK ANDROID DAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA KOMUNI...APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT UNTUK ANDROID DAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA KOMUNI...
APLIKASI KAMUS BAHASA ISYARAT UNTUK ANDROID DAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA KOMUNI...
Β 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Β 
Rpp revisi 2017 biologi kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 biologi kelas 11 smaRpp revisi 2017 biologi kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 biologi kelas 11 sma
Β 
Skl 37 petunjuk evolus
Skl 37 petunjuk evolusSkl 37 petunjuk evolus
Skl 37 petunjuk evolus
Β 
REVITALISASI SMK KEMARITIMAN DALAM UPAYA MENUNJANG INDONESIA SEBAGAI PORO...
REVITALISASI SMK KEMARITIMAN   DALAM UPAYA MENUNJANG INDONESIA   SEBAGAI PORO...REVITALISASI SMK KEMARITIMAN   DALAM UPAYA MENUNJANG INDONESIA   SEBAGAI PORO...
REVITALISASI SMK KEMARITIMAN DALAM UPAYA MENUNJANG INDONESIA SEBAGAI PORO...
Β 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada Organisme
Laporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada OrganismeLaporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada Organisme
Laporan Resmi Praktikum Biologi Kerja Enzim Katalase Pada Organisme
Β 
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinciContoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Contoh proposal ptk dela suryana, s.pd, sma n 13 kerinci
Β 
Informasi lomba lomba 2017
Informasi lomba lomba 2017 Informasi lomba lomba 2017
Informasi lomba lomba 2017
Β 
Dampak diklat Inkuiri berjenjang terhadap pengembangan pembelajaran IPA berba...
Dampak diklat Inkuiri berjenjang terhadap pengembangan pembelajaran IPA berba...Dampak diklat Inkuiri berjenjang terhadap pengembangan pembelajaran IPA berba...
Dampak diklat Inkuiri berjenjang terhadap pengembangan pembelajaran IPA berba...
Β 
Auksanometer fkki
Auksanometer fkkiAuksanometer fkki
Auksanometer fkki
Β 
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
SISTEM GERAK MANUSIA [XI Sem.2]
Β 

Similar to Skl 40 mekanisme evolusi1

Bedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusi
Bedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusiBedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusi
Bedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusi
Herfen Suryati
Β 
Genetika Populasi
Genetika PopulasiGenetika Populasi
Genetika Populasi
nana
Β 
kkiji
kkijikkiji
kkiji
PasekKetut
Β 
5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx
ssusera169c01
Β 
Genetika populasi
Genetika populasiGenetika populasi
Genetika populasiJeneng Omega
Β 
Nilai bibit dalam populasi
Nilai bibit dalam populasiNilai bibit dalam populasi
Nilai bibit dalam populasi
Emi Suhaemi
Β 
BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4
ppghybrid4
Β 
genetika populasi power point
 genetika populasi power point genetika populasi power point
genetika populasi power point
nurahlina08
Β 
Laporan genetika
Laporan genetika Laporan genetika
Laporan genetika
anggaekalaya
Β 
PPT BIO EVOLUSI.pptx
PPT BIO EVOLUSI.pptxPPT BIO EVOLUSI.pptx
PPT BIO EVOLUSI.pptx
azizabdul66
Β 
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendel
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendelSkl 33. penyimpangan semu hukum mendel
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendel
Herfen Suryati
Β 
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptxPopulasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Nhelafitrahsari
Β 
POLA PEWARISAN SIFAT
POLA PEWARISAN SIFAT POLA PEWARISAN SIFAT
POLA PEWARISAN SIFAT
novipridayantiii
Β 
Genetika populasi
Genetika populasiGenetika populasi
Genetika populasi
Nana
Β 
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadratLaporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Siti Jamilah
Β 
asal-usul-kehidupan.ppt
asal-usul-kehidupan.pptasal-usul-kehidupan.ppt
asal-usul-kehidupan.ppt
MunawarMuhammad1
Β 
Pola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas IsmailPola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas Ismail
ismail fizh
Β 
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4FadhiLah RaHayu
Β 

Similar to Skl 40 mekanisme evolusi1 (20)

Bedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusi
Bedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusiBedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusi
Bedah kisi kisi 2017- mekanisme evolusi
Β 
Genetika Populasi
Genetika PopulasiGenetika Populasi
Genetika Populasi
Β 
kkiji
kkijikkiji
kkiji
Β 
5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx5.1 Evolusi -.pptx
5.1 Evolusi -.pptx
Β 
Genetika populasi
Genetika populasiGenetika populasi
Genetika populasi
Β 
Nilai bibit dalam populasi
Nilai bibit dalam populasiNilai bibit dalam populasi
Nilai bibit dalam populasi
Β 
BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4BIOLOGI_M4KB4
BIOLOGI_M4KB4
Β 
genetika populasi power point
 genetika populasi power point genetika populasi power point
genetika populasi power point
Β 
Laporan genetika
Laporan genetika Laporan genetika
Laporan genetika
Β 
PPT BIO EVOLUSI.pptx
PPT BIO EVOLUSI.pptxPPT BIO EVOLUSI.pptx
PPT BIO EVOLUSI.pptx
Β 
mutasi sma
mutasi smamutasi sma
mutasi sma
Β 
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendel
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendelSkl 33. penyimpangan semu hukum mendel
Skl 33. penyimpangan semu hukum mendel
Β 
Pdf gpi aan
Pdf gpi aanPdf gpi aan
Pdf gpi aan
Β 
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptxPopulasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Β 
POLA PEWARISAN SIFAT
POLA PEWARISAN SIFAT POLA PEWARISAN SIFAT
POLA PEWARISAN SIFAT
Β 
Genetika populasi
Genetika populasiGenetika populasi
Genetika populasi
Β 
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadratLaporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Laporan praktikum genetika, dengan uji khi kuadrat
Β 
asal-usul-kehidupan.ppt
asal-usul-kehidupan.pptasal-usul-kehidupan.ppt
asal-usul-kehidupan.ppt
Β 
Pola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas IsmailPola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas Ismail
Β 
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Β 

More from Herfen Suryati

Metabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptx
Metabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptxMetabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptx
Metabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptx
Herfen Suryati
Β 
Lemak, Asam Lemak dan Produk Metabolitnya PM $ sesi 3.pptx
Lemak, Asam Lemak dan Produk Metabolitnya PM $ sesi 3.pptxLemak, Asam Lemak dan Produk Metabolitnya PM $ sesi 3.pptx
Lemak, Asam Lemak dan Produk Metabolitnya PM $ sesi 3.pptx
Herfen Suryati
Β 
Surat undangan forum komunikasi satgas covid 19
Surat undangan forum komunikasi satgas covid 19Surat undangan forum komunikasi satgas covid 19
Surat undangan forum komunikasi satgas covid 19
Herfen Suryati
Β 
Soal hots herfen
Soal hots herfenSoal hots herfen
Soal hots herfen
Herfen Suryati
Β 
Kisi kisi UN SMA 2018
Kisi kisi UN  SMA 2018Kisi kisi UN  SMA 2018
Kisi kisi UN SMA 2018
Herfen Suryati
Β 
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendelBedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Herfen Suryati
Β 
Bedah kisi kisi 2017- asal usul kehidupan
Bedah kisi kisi 2017- asal usul kehidupanBedah kisi kisi 2017- asal usul kehidupan
Bedah kisi kisi 2017- asal usul kehidupan
Herfen Suryati
Β 
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannyaBedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
Herfen Suryati
Β 
Bedah kisi kisi 2017
Bedah kisi kisi 2017Bedah kisi kisi 2017
Bedah kisi kisi 2017
Herfen Suryati
Β 
POS UN 2017
POS UN 2017POS UN 2017
POS UN 2017
Herfen Suryati
Β 
Kisi kisi-un-sma-ma-sederajat-2017
Kisi kisi-un-sma-ma-sederajat-2017Kisi kisi-un-sma-ma-sederajat-2017
Kisi kisi-un-sma-ma-sederajat-2017
Herfen Suryati
Β 
sliding filamen
sliding filamensliding filamen
sliding filamen
Herfen Suryati
Β 
Suyanik sman 1 bontang
Suyanik sman 1 bontangSuyanik sman 1 bontang
Suyanik sman 1 bontang
Herfen Suryati
Β 
Slide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohani
Slide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohaniSlide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohani
Slide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohani
Herfen Suryati
Β 
Alat peraga perbedaan sifat zat padat, cair dan gas sederhana
Alat peraga perbedaan sifat zat padat, cair dan gas sederhanaAlat peraga perbedaan sifat zat padat, cair dan gas sederhana
Alat peraga perbedaan sifat zat padat, cair dan gas sederhana
Herfen Suryati
Β 
Alat fertilisasi simulasi
Alat fertilisasi simulasiAlat fertilisasi simulasi
Alat fertilisasi simulasi
Herfen Suryati
Β 
5. simposiumguru seismograf 2015 ok
5. simposiumguru seismograf 2015 ok5. simposiumguru seismograf 2015 ok
5. simposiumguru seismograf 2015 ok
Herfen Suryati
Β 
Roda genetika
Roda genetikaRoda genetika
Roda genetika
Herfen Suryati
Β 
arduino data logging soni
arduino data logging soniarduino data logging soni
arduino data logging soni
Herfen Suryati
Β 
Digitalisasi data lab
Digitalisasi data labDigitalisasi data lab
Digitalisasi data lab
Herfen Suryati
Β 

More from Herfen Suryati (20)

Metabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptx
Metabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptxMetabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptx
Metabolisme Protein dan Sulfur PM ke-10.pptx
Β 
Lemak, Asam Lemak dan Produk Metabolitnya PM $ sesi 3.pptx
Lemak, Asam Lemak dan Produk Metabolitnya PM $ sesi 3.pptxLemak, Asam Lemak dan Produk Metabolitnya PM $ sesi 3.pptx
Lemak, Asam Lemak dan Produk Metabolitnya PM $ sesi 3.pptx
Β 
Surat undangan forum komunikasi satgas covid 19
Surat undangan forum komunikasi satgas covid 19Surat undangan forum komunikasi satgas covid 19
Surat undangan forum komunikasi satgas covid 19
Β 
Soal hots herfen
Soal hots herfenSoal hots herfen
Soal hots herfen
Β 
Kisi kisi UN SMA 2018
Kisi kisi UN  SMA 2018Kisi kisi UN  SMA 2018
Kisi kisi UN SMA 2018
Β 
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendelBedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Β 
Bedah kisi kisi 2017- asal usul kehidupan
Bedah kisi kisi 2017- asal usul kehidupanBedah kisi kisi 2017- asal usul kehidupan
Bedah kisi kisi 2017- asal usul kehidupan
Β 
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannyaBedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
Bedah kisi kisi 2017- hukum mendel dan persilangannya
Β 
Bedah kisi kisi 2017
Bedah kisi kisi 2017Bedah kisi kisi 2017
Bedah kisi kisi 2017
Β 
POS UN 2017
POS UN 2017POS UN 2017
POS UN 2017
Β 
Kisi kisi-un-sma-ma-sederajat-2017
Kisi kisi-un-sma-ma-sederajat-2017Kisi kisi-un-sma-ma-sederajat-2017
Kisi kisi-un-sma-ma-sederajat-2017
Β 
sliding filamen
sliding filamensliding filamen
sliding filamen
Β 
Suyanik sman 1 bontang
Suyanik sman 1 bontangSuyanik sman 1 bontang
Suyanik sman 1 bontang
Β 
Slide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohani
Slide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohaniSlide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohani
Slide kkmb p4 tk ipa 25 nov 16 siti rohani
Β 
Alat peraga perbedaan sifat zat padat, cair dan gas sederhana
Alat peraga perbedaan sifat zat padat, cair dan gas sederhanaAlat peraga perbedaan sifat zat padat, cair dan gas sederhana
Alat peraga perbedaan sifat zat padat, cair dan gas sederhana
Β 
Alat fertilisasi simulasi
Alat fertilisasi simulasiAlat fertilisasi simulasi
Alat fertilisasi simulasi
Β 
5. simposiumguru seismograf 2015 ok
5. simposiumguru seismograf 2015 ok5. simposiumguru seismograf 2015 ok
5. simposiumguru seismograf 2015 ok
Β 
Roda genetika
Roda genetikaRoda genetika
Roda genetika
Β 
arduino data logging soni
arduino data logging soniarduino data logging soni
arduino data logging soni
Β 
Digitalisasi data lab
Digitalisasi data labDigitalisasi data lab
Digitalisasi data lab
Β 

Recently uploaded

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
Β 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
Β 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
Β 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
Β 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
Β 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
Β 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
Β 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
Β 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
Β 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Β 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
Β 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
Β 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
Β 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
Β 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
Β 

Recently uploaded (20)

Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Β 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
Β 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Β 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Β 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Β 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Β 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
Β 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
Β 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Β 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Β 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
Β 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Β 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
Β 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Β 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
Β 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
Β 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Β 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Β 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Β 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Β 

Skl 40 mekanisme evolusi1

  • 1. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL. 40 1 Mekanisme Evolusi
  • 2. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 Menuju Puncak Ujian Nasional 2016 2 Bedah SKL Biologi SMA
  • 3. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 Menginterpretasikan, menyimpulkan,Menganalisis, Merumuskan, Menjelaskan hubungan konseptual dan informasi faktual 3 Mekanisme Evolusi
  • 4. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Mekanisme evolusi; menjelaskan peristiwa evolusi yang disebabkan adanya mutasi gen, seleksi alam dan seleksi alam pada suatu populasi. Penyebab evolusi: 1. Variasi Genetik 2. Seleksi Alam 4 Pengertian
  • 5. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Mutasi gen menyebabkan terjadinya penyimpangan sifat-sifat individu. Penyebab mutasi (Mutagen) 1. Faktor luar 2. Faktor dalam (rekombinasi gen-gen). Mutasi gen ini mempunyai 2 sifat, yaitu: a. Jarang terjadi οƒ  tidak setiap rekombinasi gen menyebabkan mutasi b. Kebanyakan tidak menguntungkan c. Sekalipun demikian, mutasi ini tetap merupakan salah satu mekanisme evolusi yang sangat penting, termasuk dalam hal pembentukkan species baru dengan sifat-sifat yang lebih baik. 5 Mutasi
  • 6. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Jadi jika mutasi ditinjau selama periode evolusi suatu species, maka tetap menunjukkan angka mutasi yang besar. Hal ini terjadi karena: οƒ’ Setiap gamet mengandung beribu-ribu gen οƒ’ Setiap individu mampu menghasilkan beribu-ribu bahkan berjuta- juta gamet dalam satu generasi οƒ’ Jumlah generasi yang dihasilkan oleh suatu species selama kurun waktu species itu ada banyak sekali. 6 Mutasi
  • 7. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Angka laju mutasi adalah angka yang menunjukkan jumlah gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh satu individu dari suatu species. Contoh data sebagai berikut: οƒ’ Angka laju mutasi per gen = 1 : 100.000 οƒ’ Jumlah gen dalam satu individu yang mampu bermutasi = 1000 οƒ’ Perbandingan mutasi yang menguntungkan dengan mutasi yang merugikan = 1 : 1000 οƒ’ Jumlah populasi setiap generasi = 200 juta οƒ’ Jumlah generasi selama species itu ada = 5000 7 Angka Laju Mutasi
  • 8. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Pertanyaan yang muncul adalah berapa kemungkinan terjadinya mutasi yang menguntungkan selama species itu ada? Jawab: Jumlah mutasi gen yang menguntungkan yang mungkin terjadi adalah: οƒ’ Pada satu individu: = 1/100.000 x 1000 x 1/1000 = 1/100.000 οƒ’ Pada tiap generasi: 1/100.000 x 200.000.000 = 2000 οƒ’ Selama species itu ada (5000 generasi) 2000 x 5000 = 10.000.000 8 Angka Laju Mutasi Jadi terbukti, sekalipun mutasi tersebut jarang terjadi dan mutasi yang menguntungkan sangat kecil tetapi jika ditinjau selama periode evolusi terlihat angka laju mutasi yang cukup besar
  • 9. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Frekuensi gen adalah perbandingan antara gen yang satu dengan gen lainnya di dalam suatu populasi. Contoh dalam populasi terdapat gen dominan A dan gen resesif a. Maka dalam populasi tersebut terdapat individu bergenotif AA, Aa dan aa dengan frekuensi 1 : 2 : 1. Jika Dalam suatu populasi terdapat 50% AA jantan dan 50% aa betina, maka dalam generasi (F1) semua populasi bergenotif Aa. οƒ’ Apabila dilakukan perkawinan F1 dengan F1 maka frekuensi genotif F2 adalah = οƒ’ 25 AA : 50 Aa : 25 aa atau ΒΌ AA : Β½ Aa : ΒΌ aa 9 Frekuensi Gen dalam Populasi
  • 10. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Berdasarkan perhitungan tersebut οƒ  keseimbangan frekuensi genotif F2 adalah hasil kali frekuensi gen dari masing-masing induknya, yaitu : οƒ’ (A + a)(A + a) = AA + 2 Aa + aa οƒ  A2 + 2 Aa + a2 Demikian pula generasi F3 tetap sama dengan F2 yaitu 1 : 2 : 1. Jadi terjadi perkawinan antar individu yang berlangsung secara acak, dan setiap genotif mempunyai viabilitas yang sama maka perbandingan antara genotif antara individu satu dengan yang lainnya dari generasi ke generasi akan tetap sama 10 Frekuensi Gen dalam Populasi
  • 11. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Hardy οƒ  Godfrey Harold Hardy Pakar matematika asal Inggris Weinberg οƒ  Wilhhelm Weinberg Dokter asal jerman. Mereka secara terpisah menemukan hubungan matematika dari frekuensi gen dalam populasi, yang dikenal dengan Hukum Hardy- Weinberg. Frekuensi gen dalam populasi adalah perbandingan alela gen tersebut dalam populasi. 11 Hukum Hardy-Weinberg
  • 12. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi gen dan genotip dalam suatu populasi akan tetap atau konstan, dari generasi ke generasi apabila memenuhi syarat sebagai berikut: οƒ’ Genotip-genotip yang ada memiliki viabilitas (kemampuan hidup) dan fertilitas (kesuburan) yang sama. οƒ’ Perkawinan antara genotip terjadi secara acak (random) οƒ’ Tidak ada mutasi dari gen satu ke gen yang lain atau sebaliknya οƒ’ Populasi harus cukup besar οƒ’ Tidak terjadi migrasi antar populasi οƒ’ Tidak terjadi seleksi alam. 12 Hukum Hardy-Weinberg
  • 13. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Apabila frekuensi gen p dan alelnya gen q, maka secara matematika hukum tersebut dinyatakan sebagai berikut: οƒ’ p + q = 1 atau sama dengan 100% οƒ’ (p + q)2 = 1 atau sama dengan 100% οƒ’ P2 + 2pq + q2 = 1 atau sama dengan 100% οƒ’ Pp + 2pq + qq = 1 atau sama dengan 100% Dimana: οƒ’ pp = alela yang homozigot οƒ’ pq = alela heterozigot οƒ’ qq = alela homozigot resesif 13 Hukum Hardy-Weinberg
  • 14. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 14 Hukum Hardy-Weinberg
  • 15. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 15 Hukum Hardy-Weinberg
  • 16. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Hukum hardy-weinber tidak selalu menghasilkan angka perbandingan yang tetap dari generasi ke generasi. Ini berarti dalam populasi frekuensi gen dapat mengalami perubahan. Faktor yang menyebabkan perubahan frekuensi gen adalah : οƒ’ Mutasi οƒ’ Terjadinya mutasi pada satu atau beberapa gen akan mengakibatkan adanya perubahan kesetimbangan gen-gen 16 Perubahan Perbandingan Frekuensi gen
  • 17. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Hukum hardy-weinber tidak selalu menghasilkan angka perbandingan yang tetap dari generasi ke generasi. Ini berarti dalam populasi frekuensi gen dapat mengalami perubahan. Faktor yang menyebabkan perubahan frekuensi gen adalah : 1. Mutasi οƒ  kesetimbangan gen dalam populasi berubah 2. Seleksi alam οƒ  Apabila gen A memiliki viabilitas lebih rendah dari gen a, atau gen A memiliki mempunyai daya fertilitas lebih baik dari gen a, maka jumlah individu dengan gen A dalam populasi itu akan bertambah, sedangkan individu dengan gen a akan berkurang. οƒ  Kesetimbangan gen dalam populasi tersebut berubah 17 Perubahan Perbandingan Frekuensi gen
  • 18. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Contoh untuk mutasi gen sekaligus seleksi alam adalah: Didanau buatan , selain katak normal (A) ditemukan pula katak berkaki banyak dan mandul (a). Jika populasi dari katak (Aa) saling mengadakan perkawinan, berapakah perbandingan genotip AA : Aa : aa dalam populasi tersebut pada generasi berikutnya bila diketahui: οƒ’ keturunan dari populasi asal terdiri atas : 27 individu AA, 54 individu Aa, dan 27 aa οƒ’ jumlah perkawina yang terjadi adalah 45 οƒ’ jumlah individu yang dihasilkan dari setiap perkawinan adalah 10 individu. 18 Perubahan Perbandingan Frekuensi gen
  • 19. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Jawab: οƒ’ Perbandingan genotip keturunan populasi asal adalah 27 AA : 54 Aa : 27 aa = 1 : 2 : 1 οƒ’ Perbandingan antara individu yang subur (normal) dengan mandul adalah (AA + Aa) : aa = (27 + 54) : 27 = 81 : 27 = 3 : 1 οƒ’ Berarti dari seluruh individu yang normal (subur) terdiri atas 1/3 bergenotip AA dan 2/3 Aa. Oleh karena itu kemungkinan terjadinya perkawinan antara induk-induk tersebut adalah: 19 Perubahan Perbandingan Frekuensi gen 1/3 AA 2/3 Aa 1/3AA 1/9 AA x AA 2/9 AA x Aa 2/3Aa 2/9 AA x Aa 4/9 Aa x Aa
  • 20. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Karena jumlah perkawinan adalah 45 maka jumlah perkawinan antara: οƒ’ AA x AA = 1/9 x 45 = 5 οƒ’ AA x Aa = 2/9 x 45 = 10 οƒ’ Aa x AA = 2/9 x 45 = 10 οƒ’ Aa x Aa = 4/9 x 45 = 20 Setiap perkawinan menghasilkan 10 individu untuk masing-masing genotip: Jadi perbandingan genotip AA : Aa : aa = 200 : 200 : 50 = 4 : 4 : 1 20 Perubahan Perbandingan Frekuensi gen Tipe perkawinan Jumlah perkawinan Jumlah individu yang diturunkan AA Aa aa AA X AA 5 50 - - AA x Aa 10 50 50 - Aa x AA 10 50 50 - Aa x Aa 20 50 100 50 Jumlah 45 200 200 50
  • 21. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Migrasi Migrasi menyebabkan frekuensi gen akan berubah Contoh: Xylopa nobilis (kumbang) antara daerah manado dengan kepulauan sangihe. Kumbang-kumbang di dua daerah tersebut menunjukkan perbedaan genetika. Karena sesuatu hal, kumbang kayu di pulau sangihe bermigrasi ke manado. Pada kumbang tersebut terjadi interhibridisasi sehingga terjadi perubahan frekuensi gen pada generasi selanjutnya 21 Perubahan Perbandingan Frekuensi gen
  • 22. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Rekombinasi dan Seleksi Rekombinasi merupakan penggabungan gen-gen melalui perkawinan silang. Genotip rekombinan tidak sama dengan induknya. Sehubungan dengan itu rekombinasi gen menimbulkan perubahan gen pada generasi berikutnya. 22 Perubahan Perbandingan Frekuensi gen
  • 23. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Perubahan Alam Sekitar Perubahan alam sekitar dan adanya mekanisme isolasi dapat menyebabkan populasi dari species terpisah, akhirnya berkembang menjadi species-species baru. Contoh: οƒ’ Xylopa nobilis pulau sangihe dengan Xylocopa nobilis di manado οƒ’ Burung finch di kepulauan Galapagos dengan burung Finch di daratan Amerika Selatan 23 Perubahan Perbandingan Frekuensi gen
  • 24. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Syarat species 1. Dapat melakukan interhibridisasi 2. Menghasilkan F1 yang fertil Faktor yang mempengaruhi terbentuknya species baru : 1. Isolasi Geografis οƒ  dua populasi yang berasal dari species yang sama terpisah oleh hambatan gunung, sungai atau samudra, sehingga proses interhibridisasi antar kedua populasi tersebut terhambat 2. Isolasi Reproduksi οƒ  dua populasi dari species yang sama tidak dapat melakukan interhibridisasi karena hambatan reproduksi 3. Domestika οƒ  membentuk hewan ternak dari hewan liar dan tanaman budidaya dari tumbuhan yang semula liar 24 Timbulnya Species Baru
  • 25. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Isolasi Reproduksi a. Isolasi tingkat laku οƒ  dua species simpatrik (habitat sama) tidak dapat melakukan interhibridisasi karena kondisi habitat yang berbeda b. Isolasi musim οƒ  dua species simpatrik tidak dapat melakukan interhibridisasi karena masing-masing species mempunyai masa pemakasan kelamin yang berbeda c. Isolasi tingkah laku οƒ  dua species simpatrik tidak dapat melakukan interhibridisasi karena masing-masing species mempunyai masa pemakasan kelamin yang berbeda d. Isolasi mekanik οƒ  dua species simpatrik tidak dapat melakukan interhibridisasi karena masing-masing species mempunyai masa pemasakann kelamin yang berbeda 25 Timbulnya Species Baru
  • 26. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI Isolasi Reproduksi a. Isolasi Gamet οƒ  dua species simpatrik tidak dapat melakukan interhibridisasi karena sel-sel kelamin jantannya tidak mempunyai viabilitas dalam saluran reproduksi betina b. Isolasi bastar Mandul οƒ  dua species simpatrik menghasilkan keturunan (bastar) yang mandul atau dapat menghasilkan keturunan c. Bastar mati bujang οƒ  dua species simpatrik menghasilkan bastar yang mati secara prematur 26 Timbulnya Species Baru
  • 27. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 27 UJI KOMPETENSI
  • 28. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 1. Timbulnya spesies baru dapat terjadi karena pengaruh faktor- faktor tersebut di bawah ini kecuali … A. domestikasi B. modifikasi C. isolasi geografi D. isolasi reproduksi E. isolasi musim 28 Uji Kompetensi
  • 29. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 2. Dalam suatu daerah yang berpenduduk 10.000 orang, diketahui 25 % khusus wanita buta warna. Berapa orangkah wanita karier buta warna? A. 950 orang B. 2.500 orang C. 5.000 orang D. 7.500 orang E. 9.500 orang 29 Uji Kompetensi
  • 30. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 3. Terhadap 1.000 orang diuji dengan phenyl thiocarbimide (PTC) untuk menguji daya kecap, ternyata 960 saja yang perasa (taster). Apabila gen B perasa, maka perbandingan genotip BB : Bb : bb adalah … A. 4 : 32 : 64 B. 32 : 4 : 64 C. 32 : 64 : 4 D. 64 : 32 : 4 E. 64 : 4 : 32 30 Uji Kompetensi
  • 31. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 4. Di bawah ini adalah beberapa pernyataan : 1. Populasi besar 2. Terjadinya migrasi 3. perkawinan terjadi secara acak 4. terjadi mutasi gen 5. memiliki viabilitas dan fertilits tinggi Hukum Hady Weinberg hanya berlaku dalam keadaan … A. 1–2–3 B. 1–3–4 C. 1–3–5 D. 2–3–4 E. 3–4–5 31 Uji Kompetensi
  • 32. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 5. Di bawah ini merupakan beberapa pernyataan tentang isolasi intrinsik: 1. Empat jenis katak yang tergolong genus Rana, meskipun hidup di daerah yang sama tetapi tidak terjadi persilangan, karena perbedaan masa aktif perkawinan 2. Tanaman tembakau, meskipun serbuk sari diletakkan pada putik tetapi tidak terjadi fertilisasi karena inti dari serbuk sari tersebut tidak dapat mencapai inti sel telur dalam ovula 3. Bila hewan jantan dari suatu spesies jauh lebih besar ukurannya dari pada jenis betina atau sebaliknya tidak menghasilkan keturunan Manakah pernyataan di atas yang termasuk isolasi mekanik? A. 1 dan 2 C. 2 dan 3 E. 3 saja B. 1 dan 3 D. 2 saja 32 Uji Kompetensi
  • 33. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 6. Pada suatu daerah P yang berpenduduk 5.000 orang terdapat penderita fenil thiocarbamide (PTC) 36 %, maka jumlah penduduk yang non PTC adalah … A. 180 orang B. 320 orang C. 5.000 orang D. 1.800 orang E. 3.200 orang 33 Uji Kompetensi
  • 34. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 7. Pada suatu populasi didapatkan 64 % PTC dan 36 % bukan perasa PTC. Frekuensi gen PTC (T) dan gen bukan perasa PTC (t) adalah … A. 0,80 dan 0,20 B. 0,64 dan 0,36 C. 0,60 dan 0,40 D. 0,40 dan 0,60 E. 0,20 dan 0,80 34 Uji Kompetensi
  • 35. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 8. Sebuah desa dihuni oleh 10.000 orang penduduk, 9 % di antaranya adalah laki-laki buta warna. Berapakah jumlah wanita pembawa sifat buta warna yang ada di desa tersebut? A. 81 orang B. 819 orang C. 1.638 orang D. 9.281 orang E. 9.000 orang 35 Uji Kompetensi
  • 36. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 9. Di bawah ini adalah beberapa pernyataan : 1. populasi besar 2. terjadi migrasi 3. perkawinan terjadi secara acak 4. terjadi mutasi gen 5. memiliki viabilitas dan fertilitas tinggi Hukum Hardly Weinberg hanya berlaku dalam keadaan … A. 1–2–3 B. 1–3–4 C. 2–3–4 D. 1–3–5 E. 3–4–5 36 Uji Kompetensi
  • 37. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 10. Diketahui persentase orang normal (tidak albino) dalam suatu populasi penduduk adalah 64%, berarti frekuensi genotip AA : Aa : aa dalam populasi tersebut adalah ... A. 48 : 36 : 16 B. 36 : 16 : 48 C. 16 : 48 : 36 D. 36 : 48 : 16 E. 16 : 36 : 48 37 Uji Kompetensi
  • 38. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 11. Diketahui frekuensi gen orang albino pada suatu masyarakat adalah 16 di antara 10.000 orang. Berapa persenkah orang pembawa sifat albino ... A. 77,8% B. 76,8% C. 67,8% D. 7,68% E. 7,78% 38 Uji Kompetensi
  • 39. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 12. Dari 1000 penduduk di suatu kota ditemukan 49% orang normal haemofilia, berapakah jumlah penduduk yang haemofilia? A. 25 orang B. 90 orang C. 180 orang D. 250 orang E. 510 orang 39 Uji Kompetensi
  • 40. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 13. Disuatu pulau ditemukan wanita berpenglihatan normal 84%, berapa persen pria berpenglihatan buta warna? A. 20% B. 30% C. 40% D. 80% E. 96% 40 Uji Kompetensi
  • 41. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 15. Frekuensi orang albino pada suatu daerah adalah 25 di antara 10.000 orang. Frekuensi genotip orang pembawa sifat albino yang heterozygot berjumlah ..... A. 475 orang B. 5000 orang C. 950 orang D. 9.025 orang E. 9.500 orang 41 Uji Kompetensi
  • 42. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 16. Jika dalam suatu populasi tidak terjadi migrasi, populasi sangat besar, tidak terjadi mutasi, perkawinan terjadi secara acak, dann tidak terjadi seleksi alam. kemungkinan yang terjadi pada populasi tersebut adalah ... A. populasi akan berevolusi, tapi lebih lambat dibandingkan normal B. frekuensi gen dalam populasi tersebut akan sama dari generasi ke generasi C. komposisi populasi akan berubah secara perlahan D. alel dominan dalam populasi akan meningkat sedangkan alel resesif akan menurun E. populasi kemungkinan akan sama dari generasi ke generasi 42 Uji Kompetensi
  • 43. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 17. Manakah dari pernyataan ini keadaan yang tidak dijumpai dalam hukum Hardy-Weinberg? A. Populasi harus besar B. Tidak terjadi mutasi C. tidak terjadi Imigrasi atai emigrasi D. Frekuensi Alel dominan lebih besar dibandingkan alel resesif E. tidak terjadi seleksi alam 43 Uji Kompetensi
  • 44. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 18. Dalam populasi diketahui frekuensi genotip homozigot resesif adalah 0,09. Berapakah frekuensi genotip individu yang homozigot dominan? A. 0.7 B. 0.21 C. 0.42 D. 0.49 E. 0.91 44 Uji Kompetensi
  • 45. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 19. Jika frekuensi alel A dalam populasi 90%, dan frekuensi alel a 10%. Berapakah frekuensi individu genotip Aa dalam populasi tersebut ? A. 0,81 B. 0,09 C. 0,18 D. 0,01 E. 0,198 45 Uji Kompetensi
  • 46. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 20. Dalam suatu populasi diketahui frekuensi gen a adalah 0,6. Prosentasi Individu yang bergenotip heterozigot dalam populasi tersebut sebesar ... A. 16% B. 36% C. 40% D. 48% E. 64% 46 Uji Kompetensi
  • 47. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 47 KUNCI JAWABAN
  • 48. Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016Created by Herfen Suryati, Bontang Kalimantan Timur 2016 SKL 40. MEKANISME EVOLUSI 1. B 11. D 2. C 12. E 3. D 13. C 4. C 14. C 5. E 15. C 6. D 16. B 7. D 17. D 8. C 18. D 9. D 19. C 10. C 20. D 48 Kunci Jawaban
  • 49. 49 Selamat Belajar, semoga Allah SWT memberikan kemudahan dalam menghadapi Ujian nasional 2016