Siklus pengeluaran meliputi kegiatan pembelian bahan baku dan barang jadi, pengeluaran kas, dan penggajian. Tujuannya adalah meminimalkan biaya dan mempermudah pertukaran kas dengan pemasok. Fungsinya mencakup memperoleh data kebutuhan, menempatkan pesanan, menerima barang, menyiapkan pembayaran, mengelola utang, dan menyediakan laporan. Laporan yang dihasilkan meliputi laporan kontrol, register, dan lap
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan
data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Pada bab ini, siklus pengeluaran lebih berfokus pada perolehan bahan baku mentah,
barang jadi, pasokan dan jasa, serta mebahas dua jenis khusus lainnya dari pengeluaran
akuisisi aktiva tetap dan juga jasa tenaga kerja.
Di dalam siklus pengeluaran, pertukaran informasi utama adalah dengan pemasok
barang (vendor). Di dalam organisasi, informasi mengalir ke siklus pengeluaran dari siklus
pendapatan dan produksi, pengendalian persediaan, dan berbagai departemen tentang
kebutuhan untuk membeli barang dan bahan baku. Begitu barang dan bahan baku tiba,
pemberitahuan penerimaannya mengalir kembali ke sumber-sumber tersebut dari siklus
pengeluaran. Data mengenai biaya juga mengalir dari siklus pengeluaran ke buku besar
dan ke fungsi pelaporan untuk dimasukkan ke dalam laporan keuangan serta berbagai
laporan manajemen lainnya.
B. Tujuan
Tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan (efisiensi) total
biaya untuk memperoleh persediaan, perlengkapan, dan untuk mempermudah
pertukaran kas dengan para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan , dan
berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi.
Tujuan lain untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya baik dalam
jangka pendek maupun dalam jangka panjang, pemimpin perusahaan dalam hal ini juga
pemilik perusahaan merasakan masih adanya kekurangan-kekurangan terhadap struktur
pengawasan intern yang berkaitan dengan siklus pengawasan baik yang menyangkut
pendapatan maupun pengeluaran, sehingga informasi mengenai adanya kebocoran-
3. kebocoran diketahui setelah berjalan sekian lama atau dengan kata lain informasi tentang
kebocoran-kebocoran dalam perusahaan terlambat diketahui.
Waktu jeda antara berbagai kegiatan ini memisahkan proses perolehan kedalam dua
tahap:
Tahap fisik, melibatkan pemerolehan sumber daya, dan
Tahap financial, melibatkan pengeluaran kas.
Untuk kemudahan, dua tahap ini diperlakukan sebagai transaksi yang terpisah dan
yang diproses melalui subsistem yang terpisah. Tujuan audit penggajian dan
kepegawaian yaitu untuk mengevaluasi saldo akun yang mempengruhi siklus itu. Akun
yang terkait dengan siklus ini adalah sebagai berikut
1. Kas di Bank
2. Gaji, Upah, Bonus dan Komisi yang masih harus dibayar
3. Pemotongan pajak penghasilan dan potongan lainnya
4. Beban gaji nyang masih harus dibayar
5. Biaya tenaga kerja langsung
6. Biaya pajak daftar gaji
C. Fungsi
Tiga fungsi dasar SIA dalam siklus pengeluaran:
Memperoleh dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis
Menyimpan dan mengatur data untuk mendukung pengambilan keputusan
Menyediakan fungsi pengendalian untuk memastikan keandalan data dan
penjagaan atas sumber daya organisasi
Fungsi dari Siklus Pengeluaran itu sendiri terdiri dari :
Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut
Menempatkan pesanan, menerima dan menyimpan barang
4. Memastikan validitas kewajiban pembayaran
Menyiapkan pngeluaran kas
Mengelola utang usaha (mengontrol kapan tanggal jatuh temponya dan berapa
jumlahnya)
Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum
Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan
5. BAB II
PEMBAHASAN
1. Bagan Siklus Pengeluaran
Siklus Pengeluaran
Subsistem
Pembelian/Utang
Pengeluaran Kas
Penggajian
Aktiva Tetap
Siklus Konversi
Subsistem
Perencanaan dan
pengendalian produksi
Akuntansi Biaya
Siklus Pendapatan
Subsistem
Pemrosesan pesanan
penjualan
Penerimaan kas
Tenaga Kerja
Bahan Baku
Pabrik
Barang Jadi
Pelanggan
Barang Jadi
Kas
Kas
6. 2. Dokumen dan Laporan
A. Dokumen Yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam siklus ini adalah:
Jenis Transaksi Dokumen yang Digunakan
Pembelian Kredit Permintaan Pembelian
Pesanan Pembelian
Laporan Penerimaan Barang
Voucher
Pengeluaran Kas Check
Retur Pembelian Memo Debit
B. Laporan Yang Dihasilkan
Seperti halnya aplikasi yang lain,dalam aplikasi pengeluaran ini juga dihasilkan tiga
macam laporan,yaitu laporan pengawasan(control report),register,dan laporan
khusus(special report). Meskipun demikian,informasi yang disajikan dalam laporan-
laporan tersebut berbeda-beda antara satu aplikasi dengan aplikasi yang lain.
Laporan Kontrol, Laporan ini meringkas perubahan yang dilakukan
terhadap sebuah file.Akuntan menggunakan laporan ini untuk menentukan
ada tidaknya perubahan file yang tidak semestinya atau untuk menjamin
bahwa tidak ada transaksi yang hilang selama proses pengolahan data
berlangsung.Laporan ini berisi informasi tentang (1)transaksi yang telah
diposting,atau (2)jumlah angka atau nomor transaksi,atau (3)daftar
perubahan yang dibuat selama pemeliharaan file,Dalam sistem berbasis
komputer,laporan ini menyajikan record count,control total,dan hash
total.Petugas pengawas data mengkaji laporan ini dan membandingkan
total tersebut untuk menguji bahwa semua perubahan (terhadap file) telah
dilakukan secara tepat.
Register,Laporan ini berisi daftar transaksi yang dicatat dalam periode
waktu tertentu,misalnya satu hari,satu minggu,atau satu bulan.Laporan ini
berisi ringkasan data yang telah di posting ke rekening buku besar,sehingga
dapat digunakan untuk melakukan telusuran audit(audit trail) terhadap
saldo-saldo rekening.Register ini dalam sistem manual disebut dengan
jurnal khusus,oleh karenanya register dalam sistem yang berbasis komputer
sering pula disebut dengan jurnal.
7. Laporan Khusus,Laporan khusus dalam siklus pengeluaran ini membantu
manajer dalam membuat jadwal pembayaran utang kepada pemasok.
Laporan khusus yang dihasilkan dalam siklus ini mencakup:
Laporan Faktur Terbuka(Open Invoices Report).Laporan ini berisi
daftar faktur pembelian yang belum di bayar pada tanggal
laporan.Data yang dilaporkan adalah data pemasok dan jumlah
utang kepada setiap pemasok.
Laporan Umum Voucher.Laporan ini meringkas voucher menurut
umumnya.Laporan ini sangat bermanfaat,karena jika perusahaan
sampai memiliki utang yang tidak dibayar sampai jangka waktu
tertentu,akan berakibat negative bagi perusahaan,yaitu:
a. Merusak hubungan baik dengan pemasok,
b. Merusak citra kredit,yang pada gilirannya perusahaan akan
sulit untuk dapat membeli barang dari pemasok secara kredit.
Laporan Kebutuhan Kas.Laporan ini meringkas faktur pembelian urut
jatuh tempo. Laporan ini membantu departemen utang dalam
merencanakan pembayaran kas dan dalam mengidentifikasi faktur
mana yang harus dibayar segera,agar dapat diperoleh potongan dan
juga agar hubungan baik dengan pemasok dapat dipelihara.
Layanan Status Utang.Laporan ini dihasilkan kalau perusahaan
menggunakan sistem on-line real-time,karena sistem ini
memungkinkan pemakai untuk meminta database
menyajikan informasi terbaru.Dalam siklus ini,karyawan bagian
utang juga memerlukan informasi mengenai utang kepada setiap
pemasok.kebutuhan ini dipenuhi dengan menyajikan informasi
terbaru tentang utang kepada setiap pemasok.
8. 3. Poin Penting Dalam Siklus Pengeluaran
Pengendalian internal utama dalam siklus pengeluaran berdasarkan prosedur
pengendalian yang dispesifikasikan dalam SAS 78, yaitu:
AKTIVITAS
PENGENDALIAN
SISTEM PEMROSESAN
PEMBELIAN
SSISTEM PENGELUARAN
KAS
Otorisasi
Transaksi
Pengendalian persediaan Bagian utang usaha
mengotorisasi pembayaran
Pemisahan
Pekerjaan
Pengendalian persediaan
dipisahkan dari bagian
pembelian dan penyimpanan
persediaa. Buku besar utang
usaha terpisah dari buku besar
Pisahkan bagian buku besar
pembantu utang usaha,
pengeluaran kas, dan buku
besar.
Supervisi Bagian penerimaan
Catatan
Akuntansi
Buku pembantu utang usaha,
buku besar, file permintaan
pemmbelian, file pesanan
pembelian, file laporan
penerimaan.
File voucher utang, buku
pembantu utang usaha, jurnal
pengeluaran kas, akun kas di
buku besar.
Akses
Keamanan fisik aktiva. Batasi
akses hanya ke catatan
akuntansi di atas
Keamanan yang memadai atas
kas. Batasi akses ke berbagai
catatan akuntansi diatas.
Verifikasi
independen
Bagian utang dengan
merekonsiliasi berbagai
dokumen sumber sebelum
mencatat kewajiban. Bagian
buku besar merekonsiliasi
akurasi umum proses tersebut.
Peninjauan akhir oleh bagian
pengeluaran kas. Rekonsiliasi
keseluruhan oleh bagian buku
besar. Rekonsiliasi bank secara
berkala oleh kontroler.