Makalah ini membahas tentang sistem buku besar dan pelaporan keuangan yang mencakup proses memperbarui buku besar, posting jurnal penyesuaian, dan penyiapan laporan keuangan dan manajerial."
1. MAKALAH SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN
Dosen Pengampuh :
Drs. Syamsul Bahri, M.Si, Ak., CA
Disusun Oleh :
Kelompok 7
1. Kristina Desi Funan (211622018153518)
2. Redemta Takerubun (211622018153402)
3. Khoirur Roziqin (211622018153602)
4. Ahmad Nauval (211622018153446)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
2023
2. ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia – nya sehingga makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Sistem Informasi
Akuntansi. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai <Sistem Buku
Besar dan Pelaporan=. Serta dalam penyusunan makalah ini kami ucapkan
terima kasih kepada ibu dosen pengampu Drs. Syamsul Bahri, M.Si, Ak., CA dan
teman-teman Program Studi S-1 Akuntansi Universitas Widyagama Malang.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada makalah ini. Oleh karena itu kami meminta pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Malang,27 Juni 2023
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 1
C. TUJUAN PENULISAN ........................................................................... 1
BAB II..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
A. SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN ....................................... 2
B. AKTIVITAS BUKU BESAR DAN PELAPORAN. ............................... 5
1. Memperbaharui Buku Besar ................................................................. 6
2. Posting Ayat Jurnal Penyesuaian.......................................................... 7
3. Menyiapkan Laporan Keuangan......................................................... 12
4. Membuat Laporan Manajerial. ........................................................... 15
BAB III ................................................................................................................. 18
PENUTUP............................................................................................................. 18
A. Kesimpulan............................................................................................. 18
B. Saran....................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Buku besar merupakan buku utama pencatatan transaksi keuangan yang
mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi. Buku besar
merupakan dasar pembuatan laporan neraca dan laporan laba rugi. Buku besar
dapat memberikan pelaporan informasi ataupun nilai transaksi untuk periode
waktu tertentu. Sebuah sistem buku besar dan pelaporan memainkan peranan
penting dalam sistem informasi akuntansi sebuah perusahaan. Fungsi
utamanya adalah untuk mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-
sumbernya. Salah satunya adalah setiap subsistem siklus akuntansi yang
menyediakan transaksi reguler, bendahara, departemen anggaran dan kontrolir
yang menyediakan jurnal penyesuaian. Di dalam pengimplementasiannya sistem
buku besar dan pelaporan ini memiliki tujuan yang dapat membantu perusahaan
seperti mencatat transaksi akuntansi dengan tepat dan akurat, memposting pada
rekening yang tepat, menjaga keseimbangan jumlah dalam sisi debit dan kredit,
dan lainnya. Sehingga sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk
mengaplikasikan sistem buku besar dan pelaporan keuangan di dalam
berlangsungnya aktivitas perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa aktivitas buku besar dan bagaimana pelaporannya ?
2. Bagaimana proses pembuatan buku besar ?
3. Apa ancaman yang akan terjadi dan bagaimana Pengendaliannya ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui aktivitas buku besar dan pelaporannya
2. Memahami proses pembuatan buku besar
3. Menjelaskan ancaman yang terjadi dan bentuk pengendaliannya.
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN
Sistem buku besar dan pelaporan keuangan merupakan dua sistem yang
mempunyai interdependensi operasional sehingga keduanya dipandang
sebagai satu sistem tunggal yaitu sistem buku besar dan pelaporan keuangan.
Sistem buku besar dan pelaporan mencakup proses-proses di tempat untuk
memperbarui akun buku besar dan menyiapkan laporan yang merangkum hasil
kegiatan organisasi. Kegiatan dasar dalam sistem buku besar dan pelaporan
adalah :
Memperbarui buku besar
Posting jurnal penyesuaian
Menyiapkan laporan keuangan
Menghasilkan laporan manajerial
Salah satu fungsi utama dari sistem buku besar dan pelaporan adalah untuk
mengumpulkan dan mengatur data dari :
Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan
entri ringkasan yang berkaitan dengan kegiatan rutin dalam siklus
tersebut.
Bendahara, yang memberikan masukan sehubungan dengan kegiatan
non rutin seperti transaksi dengan kreditor dan investor.
Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran.
Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian.
Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna
internal dan eksternal.
Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan laporan periodik
teratur dan untuk mendukung pertanyaan real time.
Pada pembahasan mengenai operasi pemrosesan informasi dilibatkan
dalam memperbarui buku besar dan menyisipkan laporan yang merangkum
hasil dari aktivitas organisasi. Dalam sistem buku besar dan pelaporan merupakan
6. 3
peran yang penting dalam sistem informasi akuntansi sebuah perusahaan.
Fungsi utamanya adalah untuk mengumpulkan dan mengatur data dari
sumber-sumber sebagai berikut :
Setiap subsistem siklus akuntansi yang dijelaskan memberikan
informasi mengenai transaksi reguler (hanya data utama yang mengalir
dari setiap subsistem yang diperhatikan).
Bendahara memberi informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan
investasi, seperti pengeluaran atau pemberhentian penggunaan
instrumen utang dan ekuitas pembelian atau penjualan surat berharga
investasi.
Bagian anggaran memberi jumlah anggaran.
Kontroler memberi ayat jurnal penyesuaian.
7. 4
Proses
1. Perbarui Buku Besar
Aktivitas memperbarui buku besar terdiri dari memasukkan ayat jurnal
yang berasal dari dua sumber yaitu subsistem akuntansi dan bendahara.
Ayat jurnal untuk memperbarui buku besar dapat di dokumentasikan
dalam sebuah formulir yang disebut sebagai voucher jurnal.
2. Memasukkan Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat jurnal penyesuaian terbagi ke dalam lima kategori dasar, yaitu
akrual, pembayaran di muka, perkiraan, penilaian ulang dan perbaikan.
3. Membuat Laporan Keuangan
Dalam pembuatan laporan keuangan, laporan laba rugi dibuat
pertama kali dengan menggunakan data dari saldo akun pendapatan
dan biaya di neraca saldo di sesuaikan. Aktivitas ini membutuhkan
ayat jurnal penutupan yang akan menolkan semua akun pendapatan dan
pengeluaran serta memindahkan laba bersih atau kerugian ke laba ditahan.
4. Membuat Laporan Manajerial.
Aktivitas keuangan dalam sistem buku besar dan pelaporan
menghasilkan berbagai laporan manajerial. Laporan anggaran dan
kinerja harus dikembangkan atas dasar akuntansi pertanggungjawaban.
Akuntansi pertanggungjawaban melaporkan hasil keuangan atas dasar
tanggung jawab manajerial organisasi.
Ancaman dan Pengendalian.
Ancaman umum dalam buku besar dan pelaporan adalah data buku
besar yang tidak tepat atau tidak valid. Data buku besar yang tidak akurat
dapat menghasilkan laporan yang menyebabkan para manajer membuat keputusan
yang keliru. Sama halnya kesalahan dalam laporan keuangan yang disediakan
untuk para kreditur, investor, dan badan pemerintah dapat menyebabkan para
pemegang kepentingan tersebut melakukan pengambilan keputusan yang salah.
Salah satu cara untuk menanggulangi ancaman data buku besar yang tepat
atau tidak valid adalah menggunakan berbagai pengendalian integritas
pemrosesan yaitu :
8. 5
1. Meminimalkan resiko kesalahan input data ketika bendahara dan
kontroler membuat entri jurnal langsung.
2. Mempersempit akses terhadap buku besar dan membuat konfigurasi
sistem, sehingga hanya para pegawai yang diotorisasi saja yang dapat
membuat perubahan terhadap data induk.
3. Menunjukkan bahwa nilai penting dari sebuah pengawasan
pengendalian adalah untuk menghasilkan sebuah laporan mengenai
seluruh perubahan terhadap buku besar secara teratur dan
meninjaunya untuk memverifikasi bahwa database masih cukup akurat.
Ancaman umum kedua dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah
pengungkapan informasi keuangan mengenai yang tidak diotorisasi.
Khususnya, perusahaan tidak perlu terburu-buru menertibkan laporan
keuangan: penerbitan laporan keuangan secara premature cenderung
menimbulkan sanksi dari berbagai agensi terkait dan timbulnya tuntutan hukum
dari pemegang kepentingan. Prosedur pengendalian terbaik untuk mengurangi
risiko pengungkapan laporan keuangan yang tidak diotorisasi bisa dilakukan
dengan sebagai berikut :
1. Menerapkan autentifikasi multifactor dan pengendalian keamanan fisik
guna mempersmepit akses terhadap buku besar, diberikan hanya
pegawai yang memerlukan akses tersebut untuk melakukan pekerjaannya.
2. Melakukan enkripsi database, memberikan proteksi tambahan karena
menyediakan informasi yang tidak dapat dimengerti oleh mereka yang
berhasil mendapatkan akses database yang tidak diotorisasi.
Ancaman umum ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah
berkaitan dengan hilangnya atau penghancuran data induk. Cara terbaik
untuk menanggulangi risiko atas ancaman ini adalah menggunakan backup
dan proses pemulihan bencana.
B. AKTIVITAS BUKU BESAR DAN PELAPORAN.
Pada sistem buku besar dan pelaporan terdapat aktivitas-aktivitas yang
dijalankan. Terdapat empat aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku
besar dan pelaporan menunjukkan sistem online umum yang digunakan untuk
9. 6
melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. Dari empat aktivitas tersebut tiga
diantara aktivitas pertamanya yakni menyajikan langkah-langkah dasar dalam
siklus akuntansi, yang menghasilkan produksi rangkaian laporan tradisional.
Aktivitas terakhir menunjukkan bahwa sebagai tambahan dari laporan
keuangan untuk pemakai eksternal, SIA menghasilkan laporan untuk pihak
manajemen internal juga. Selanjutnya setiap aktivitas ini akan dipelajari
secara lebih terperinci, seperti berikut :
1. Memperbaharui Buku Besar
Proses
Aktivitas pertama dalam buku besar adalah memperbarui buku besar.
Aktivitas memperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua
sumber :
a. Subsistem Akuntansi
Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal untuk
memperbarui buku besar. Secara teori, buku besar dapat diperbarui
setiap saat tiap terjadinya transaksi. Akan tetapi praktiknya, berbagai
subsistem akuntansi biasanya memperbarui buku besar dengan membuat
ayat jurnal ringkasan yang menyajikan hasil dari semua transaksi yang
terjadi selama suatu periode waktu tertentu. Contohnya, subsistem
siklus pendapatan akan menghasilkan ayat jurnal ringkasan yang
mendebit piutang usahan dan kas serta mengkredit penjualan untuk
semua penjualan yang dilakukan selama periode pembaruan.
10. 7
b. Bendahara.
Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk memperbarui buku besar
atas transaksi nonrutin sepertin penerbitan atau pengeluaran utang, pembelian atau
penjualan saham investasi, atau perolehan saham perbendaharaan.
Entri jurnal per transaksi yang digunakan untuk memperbarui buku besar
disimpan dalam file voucher jurnal. File voucher jurnal ini berisi informasi
yang akan ditemukan dalam jurnal umum dalam sebuah sistem akuntansi
manual, yatitu tanggal entri jurnal, akun-akun yang didebit dan dikreditkan,
dan jumlahnya. Namun demikian, yang perlu diperhatikan adalah file voucher
jurnal tersebut merupakan hasil tambahan dari proses posting, bukan input ke
proses posting. File voucher jurnal merupakan bagian penting dari jejak audit,
yang memberikan bukti bahwa seluruh transaksi yang diotorisasi telah dicatat
dengan akurat dan lengkap.
2. Posting Ayat Jurnal Penyesuaian
Aktivitas kedua dalam buku besar adalah posting berbagai ayat jurnal
penyesuaian (AJP). Jurnal penyesuaian berasal dari kantor kontroler
setelah neraca saldo awal disiapkan. Jurnal penyesuaian terbagi dalam lima
kategori dasar:
a. Akrual adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang
menggambarkan transaski-transaksi yang telah terjadi, tetapi kasnya
belum diterima atau dikeluarkan. Contohnya: pencatatan pendapatan
bunga yang di dapat dan utang gaji.
11. 8
b. Pembayaran di muka adalah entri yang dibuat pada akhir periode
akuntansi yang menggambarkan penerimaan kas sebelum pekerjaan terkait
transaksi dilaksanakan. Contohnya: meliputi pengakuan pendapatan
diterima dimuka sebagai kewajiban dan mencatat pembayaran tertentu
(misalnya sewa, bunga, dan asuransi) sebagai aset yang dibayar di muka.
c. Estimasi adalah entri yang menunjukkan sebagian biaya yang diharapkan
terjadi selama beberapa periode akuntansi. Contohnya: beban depresiasi
atau penyusutan dan beban piutang tak tertagih.
d. Revaluasi adalah entri yang dibuat untuk menggambarkan selisih antara
nilai yang sesungguhnya dengan nilai tercatat atas suatu aset atau
perubahan dalam prinsip akuntansi. Contohnya: perubahan metode yang
digunakan untuk menilai persediaan, mengurangi nilai persediaan untuk
mencerminkan umur atau menyesuaikan catatan persediaan untuk
mencerminkan hasil yang di dapat selama perhitungan fisik persediaan.
e. Koreksi adalah entri yang dibuat untuk membalik pengaruh dari kesalahan
yang ditemukan dalam buku besar.
Informasi mengenai jurnal penyesuaian ini juga disimpan dalam file
voucher jurnal. Setelah seluruh jurnal penyesuaian di posting, kemudian dibuat
neraca saldo penyesuaian. Neraca saldo penyesuaian digunakan sebagai input
terhadap langkah selanjutnya dalam siklus buku besar dan pelaporan keuangan,
persiapan penyusunan laporan keuangan.
Ancaman dan Pengendalian.
1. Kesalahan dalam Memperbarui General Ledger dan General Report.
Kesalahan yang terjadi dalam pemutakhiran buku besar dapat
mengakibatkan buruknya proses pengembalian keputusan yang menggunakan
informasi salah dalam pelaporan keuangan. Prosedur pengendalian yang
berhubungan dengan pengolahan data dibagi menjadi 3 katgori, yaitu:
a. pengawasan edit input dan pemrosesan,
b. laporan pengawasan dan rekonsiliasi,
c. pemeliharaan jejak audit yang memadai.
12. 9
Dua jenis jurnal yang digunakan untuk memutakhirkan buku besar
adalah:ikhtisar jurnal dari siklus SIA lainnya dan jurnal yang dibuat oleh
bagian keuangan atau kepala bagian akuntansi. Jenis-jenis pengawasan input
edit dan pemrosesan untuk menjamin bahwa transaksi tersebut akurat dan lengkap
yaitu :
a. Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar
tersedia untuk setiap nomor rekening yang deverensi untuk semua
jurnal.
b. Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field
dalam sebuah jurnal berisi data numeric.
c. Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan total
kredit dalam sebuah jurnal.
d. Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua
data yang relevan telat dicatat. Penting bahwa semua jurnal dapat
diidentifikasi sehingga informasi ini memiliki daya telusur audit.
e. Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan
nomor rekening dengan nama rekening, guna menjamin kebenaran
rekening buku besar yang menerima posting. Untuk sistem entry data
online, prosedur ini disebut closed-loop verivication.
f. Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang
sering terjadi pada akhir periode, seperti biaya depresiasi. Akurat
input diperbaiki tanpa mengulang pemasukan data. Kemungkinan lupa
membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga dapat dikurangi, sehingga
menjamin kelengkapan input.
g. Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelat
dilakukan pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.
h. Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan bahwa akurasi
pemrosesan kelompok voucher jurnal. Komputer menghitung saldo
baru rekening buku besar, atas dasar saldo awal, total debit dan kredit yang
dimasukkan ke dalam rekening buku besar. Jika terjadi antara perbedaan
keduanya, harus segera dilakukan investigasi.
13. 10
Penggunaan laporan control dan rekonsiliasi dapat mendeteksi apakah ada
kesalahan yang dibuat selama proses pemutakhiran buku besar. Salah satu bentuk
rekonsiliasi yang digunakan dalam sistem manual adalah pembuatan neraca
saldo, yang menunjukkan apakah total debit dan total kredit seimbang, hal ini
menunjukkan adanya kesalahan atau ketidaktelitian proses pencatatan. Dalam
sistem berbasis komputer, penggunaan rekening kliring dan rekening
suspense (rekening penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar
selalu seimbang. Pada akhir periode semua rekening khusus tersebut harus
bersaldo nol, berarti terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar.
Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan yang
terjadi dalam proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal urut nomor
rekening memudahkan mengidentifikasi penyebab kesalahan yang berpengaruh
terhadap sebuah rekening buku besar. Daftar voucher jurnal ini juga dapat
menunjukkan ketiadaan beberapa posting. Akhirnya, daftar jurnal umum
menunjukkan rincian (nomor rekening, kode referensi sumber, nama rekening,
angka yang didebit atau dikredit) untuk setiap jurnal yang di posting ke buku
besar. Laporan ini menunjukkan apakah total debit dan total kredit yang di posting
ke buku besar sama angkanya. Jejak audit ini memberikan informasi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
a. Menelusur transaksi dari dokumen sumber asli rekening buku besar ke
laporan atau dokumen lain yang menggunakan data pada dokumen
sumber.
b. Menelusur dokumen-dokumen yang muncul kembali dalam sebuah
laporan atau dokumen lain mellaui buku besar ke dokumen sumber
aslinya.
c. Menelusur seluruh perubahan dalam rekening buku besar dari saldo awal
ke saldo akhir.
2. Rugi, Perubahan, atau Pengungkapan Tidak Sah Data Keuangan
Akses ke buku besar oleh karyawan yang tidak berhak dapat berakibat data
yang bersifat rahasia bocor ke tangan pesaing sehingga merusak validitas
dalam buku besar. Akses semacam ini juga dapat menciptakan peluang untuk
14. 11
melakukan pencurian aktiva. Oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki sistem
pengawasan yang memadai untuk mencegah akses ke buku besar secara tidak sah.
Identitas dan pemakai harus digunakan untuk mengawasi akses ke
buku besar dan untuk memaksa adanya pemisahan tugas dengan pembatasan
fungsi yang akan dilaksanakan oleh setiap karyawan yang legitimate. Sebagai
contoh, karyawan yang bertugas menjaga aktiva atau memiliki wewenang untuk
mengontrolisasi pengeluaran barang tidak diperbolehkan memutakhirkan buku
besar. Contoh lain manajemen harus diberi wewenang <hanya= dapat membaca
catatan buku besar. Matrix pengendalian akses harus membatasi fungsi-fungsi
yang dapat dilaksanakan pada berbagai terminal di kantor kepala bagian
akuntansi.
Pengendalian terhadap pembuatan catatan voucher jurnal juga penting
karena mereka mengotorisasi perubahan ke saldo rekening buku besar.
Dengan demikian sistem harus mengecek esistensi kode otorisasi yang valid
pada setiap jurnal. Jika hal ini tidak dilakukan, integritas buku besar tidak
terganggu. Kode otorisasi juga ikut membentuk jejak audit. Inspeksi terhadap
jejak audit memungkinkan deteksi terhadap akses ke buku besar secara tidak sah.
a. Poor Performance (Kinerja Miskin)
Buku besar adalah komponen kunci dalam sebuah sistem informasi
akuntansi sebuah perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu
menetapkan prosedur pembuatan cadangan data (back up) dan
prosedur pemulihan untuk memulihkannya pengawasan back up
mencakup:
Penggunaan label internal dan eksternal untuk melindungi data
terhadap kerusakan yang tidak disengaja terhadap buku besar.
Pembuatan cadangan secara reguler (teratur terhadap buku
besar) minimum 2 copy cadangan data buku besar harus
dibuat. 1 copy harus diletakkan di lokasi pengolahan data,
sehingga setiap dibutuhkan segera tersedia. 1 copy lagi harus
diletakkan di lokasi luar peruasahaan (misalnya disimpan di bank
dalam safe deposite box) untuk mengantisipasi terjadinya
bencana seperti terjadinya banjir, kebakaran, dll.
15. 12
Selain itu rencana pemulihan bencana (disaster recovery planning)
juga penting. Dengan meningkatkan ketergantungan perusahaan
terhadap EDI, EFT, dan internet untuk melaksanakan aktivitas
bisnis harian, tidak ada satu pun perusahaan dapat survive
untuk jangka waktu lama, jika komputernya tidak dapat
berfungsi dengan baik. Dengan dimilikinya rencana pemulihan
rencana ini, maka sebuah perusahaan yang mengalami bencana
dapat segera melaksanakan aktivitasnya beberapa hari setelah
bencana.
3. Menyiapkan Laporan Keuangan
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah membuat
laoran-laporan keuangan. Laporan pertama yang disusun adalah laporan laba rugi
dimana data dari saldo akun pendapatan dan biaya di neraca saldo
disesuaikan. Kedua, neraca yang di dalamnya membutuhkan ayat jurnal
penutupan yang akan menolkan semua akun pendapatan dan pengeluaran, serta
memindahkan laba bersih atau kerugian ke laba ditahan. Ketiga, laporan arus kas
yang menggunakan data dari laporan laba rugi dan neraca untuk
memberikan rincian mengenai aktivitas investasi dan keuangan organisasi.
Proses
Sebagian besar perusahaan melakukan tutup buku untuk membuat
laporan keuangan, baik secara bulanan maupun tahunan. Entri jurnal penutup
membuat nol seluruh akun pendapatan dan biaya dalam neraca saldo
disesuaikan dan memindahkan pendapatan (atau rugi) bersih pada laba ditahan.
Laporan perubahan posisi keuangan menyajikan informasi mengenai aset,
kewajiban dan ekuitas perusahaan pada satu waktu tertentu. Laporan arus kas
menyediakan informasi mengenai cara perusahaan dalam menjalankan
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sehingga berpengaruh terhadap
saldo kasnya.
16. 13
Transisi dari GAAP Ke IFRS
FRS berbeda dari GAAP dalam beberapa cara yang mempengaruhi desain
sistem buku besar dan pelaporan sebuah perusahaan.Satu perbedaan besar
terkait akuntansi untuk aktivitas tetap. Dalam GAAP, sebagian besar aktiva
tetap utama dicatat dan di depresiasikan dalam basis gabungan. Perbedaan
yang lain yaitu IFRS tidak mengizinkan penggunaan metode last-in-first-out
(LIFO) untuk perhitungan persediaan. Akibatnya, perusahaan yang menggunakan
LIFO harus memodifikasi sistem akuntansi biayanya dan perhitungan yang
digunakan untuk menilai persediaan.
XBRL : MEREVOULUSI PROSES PELAPORAN XBRL
XBRL adalah singkatan dari eXtensible Business Reporting Language,
yaitu suatu bahasa pemrograman yang di desain secara khusus untuk
memfasilitasi komunikasi informasi bisnis.
PROSES XBRL dan TERMINOLOGI
Gambar ini menyediakan sebuah tayangan tingkat tinggi mengenai
langkah-langkah dasar dalam menyiapkan dan menyajikan laporan XBRL. File
XBRL tersebut yang mengandung data yang ditandai dan di antarkan ke para
pengguna disebut sebagai dokumen contoh (instance documen). Dokumen
contoh berisi fakta-fakta mengenai akun-akun dalam laporan keuangan
17. 14
tertentu, termasuk nilai dan informasi kontekstual seperti unit pengukuran
(dollar, euro, yuan dsb). Setiap komponen data tertentu dalam sebuah dokumen
XBRL disebut sebagai elemen (element).
Sebuah taksonomi (taxonomy) adalah serangkaian file yang
menjelaskan berbagai elemen dan hubungan diantaranya.Satu bagian
taksonomi disebut skema (schem), yang merupakan sebuah file yang berisi
definisi setiap elemen yang terdapat dalam sebuah dokumen contoh. Berikut ini
adalah beberapa atribut dasar yang digunakan untuk menjelaskan tiap
elemen.
Perangkat lunak menggunakan identifikasi nama yang unik
Sebuah deskripsi yang dapat digunakan untuk menginterprestasikan
dengan benar.
Jenis data elemen (unit monete, teks, tanggal, dsb).
Jenis saldo normal elemen (debit dan kredit).
Jenis periode elemen (satu waktu tertentu disebut instan, atau satu
periode waktu tertentu disebut durasi).
Taksonomi tersebut juga menyertakan serangkaian file yang disebut
linkbase yang menjelaskan hubungan antar elemen dalam sebuah dokumen
contoh tertentu. Linkbase penting menyertakan hal-hal sebagai berikut :
Linkbase Reference mengidentifikasi keputusan otoritatif yang relevan
(misalnya US, GAAP, IFRS) bagi elemen itu
Linkbase Calculation dikhususkan untuk menjelaskan cara
mengombinasikan elemen-elemen tersebut.
Linkbase Definition menunjukkan hubungan hirarki antar elemen
Linkbase Presentation menjelaskan cara mengelompokkan elemen
(misalnya aset, kewajiban dan ekuitas).
Linkbase Label mengasosiasikan label-label yang termasuk kelompok
human readable dengan elemen
18. 15
PERAN AKUNTAN
Para Akuntan dapat dan harusny memainkan peran besar dalam semua
tahap pembuatan laporan XBL, dimulai dari pemilihan taksonomi yang sesuai.
Para akuntan menggunakan pengetahuan mereka atas praktik bisnis organisasi
tersebut ditambah prinsip-prinsip akuntansi umum untuk memilih taksonomi
standar yang paling menyesuaikan organisasi tersebut. Mereka kemudian
memetakan tiap hal data dalam system akuntansi organisasi terhadap elemen-
elemen yang berkaitan dalam taksonomi.
4. Membuat Laporan Manajerial.
Aktivitas terakhir dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah
menghasilkan berbagai laporan manajerial dengan kategori sebagai berikut :
a. Laporan pengendali buku besar
b. Anggaran.
Laporan tersebut digunakan untuk memverifikasi akurasi proses
memasukkannya buku besar.
a. Anggaran operasional : Memperlihatkan pendapatan dan pengeluaran
yang direncanakan untuk setiap organisasi.
b. Anggaran pengeluaran modal : Masuk dan keluarnya kas proyek.
19. 16
Pencabutan tersebut menyebabkan tidak ada pengaturan untuk industri
tertentu, karena standar lebih menekankan pada substansi transaksi dan
komponen yang dilaporkan bukan pada jenis industri entitas. Pengaturan
akuntasi yang ada dalam standar lama diubah mengikuti aturan dalam PSAK baru.
Standar akuntansi berdasarkan IFRS banyak menggunakan dasar
penilaian nilai wajar, hal ini membawa dampak perubahan besar dalam
penerapan standar akuntansi dalam praktik. Sebagai contoh, perhitungan
amortisasi premium atau diskon yang selama ini dibolehkan menggunakan
metode garis lurus, dengan IFRS harus menggunakan metode bunga.
Perhitungan bunga harus didasarkan pada tingkat bunga efektif bukan tingkat
bunga nominal.Bunga efektif adalah bunga yang menyamakan antara nilai
wajar aset keuangan dengan nilai kini dari pembayaran/penerimaan aset
keuangan di masa depan. Perubahan tidak hanya berdampak pada laporan
keuangan, baik kinerja keuangan perusahaan dan posisi keuangan, namun juga
memengaruhi proses bisnis dan sistem yang digunakan oleh entitas. Entitas harus
menyiapkan sistem yang memungkinkan pencatatan transaksi sehingga dapat
menghasilkan laporan keuangan sesuai dengan PSAK.
Semua entitas tanpa terkecuali memiliki aset dan liabilitas keuangan.
Untuk perusahaan yang bergerak di bidang keuangan seperti perbankan,
asuransi dan pembiayaan, aset dan liabilitas keuangan merupakan komponen
terbesar dalam laporan posisi keuangan. Dampak perubahan besar PSAK
instrumen keuangan sangat dirasakan oleh entitas yang bergerak di industri
keuangan.
IASB mengeluarkan IFRS 9 tahun 2011 untuk menggantikan IAS 39
Financial Instrument: Recognition and Valuation. Beberapa bagian dari IFRS
tersebut telah selesai didiskusikan namun ada beberapa bagian yang belum
selesai dibahas sehingga IFRS tersebut belum berlaku secara keseluruhan.
DSAK menerbitkan PSAK 55 (revisi 2011) dengan mendasarkan pada
perubahan IIFRS 9 yang telah selesai dibahas. Beberapa perubahan yang
dilakukan dalam IFRS 9 di antaranya adalah klasifikasi aset keuangan tersedia
dijual dan dipegang hingga jatuh tempo, reklasifikasi aset keuangan, dan
metode perhitungan penurunan nilai aset keuangan.
20. 17
Ancaman dan Pengendalian
Salah satu cara untuk menggulangi ancaman diatas data buku besar yang
tidak tepat atau valid adalah menggunakan berbagai pengendalian integritas
pemrosesan yaitu :
a. Meminimalkan risiko kesalahan input data ketika bendahara dan
kontrolir membuat entri jurnal langsung.
b. Mempersempit akses terhadap buku besar dan membuat konfigurasi
sistem, sehingga hanya para pegawai yang diotorisasi saja yang dapat
membuat perubahan terhadap data induk.
c. Menunjukan bahwa nilai penting dari sebuah pengawasan pengendalian
adalah untuk menghasilkan sebuah laporan mengenai seluruh perubahan
terhadap buku besar secara teratur dan meninjamnya untuk
memverifikasi bahwa database masih cukup akurat.
Prosedur pengendalian terbaik untuk mengurangi risiko pengungkapan
laporan keuangan yang tidak diotorisasi bisa dilakukan dengan sebagai berikut :
a. Menerapkan autentifikasi multifactor dan pengendalian keamanan fisik
guna mempersempit akses terhadap buku besar, diberikan hanya pegawai
yang memerlukan akses tersebut untuk melakukan pekerjaannya.
b. Melakukan enkriosi database, memberikan proteksi tambahan karena
menyediakan informasi yang tidak dapat dimengerti oleh mereka yang
berhasil mendapatkan akses database yang tidak diotorisasi.
Ancaman umum ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan
adalah berkaitan dengan hilangnya atau penghancuran data induk. Cara terbaik
untuk menanggulangi risiko atas ancaman ini adalah menggunakan backup dan
proses pemulihan bencana.
21. 18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku besar merupakan penggolongan perkiraan menurut jenisnya,
tujuan disusun buku besar adalah untuk memudahkan menyusun
informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan
terutama pimpinan perusahaan maka perkiraan -perkiraan yang sudah
dihimpun didalam buku besar di Akuntansi, setelah memahami hakikat dan
cara pempostingan buku besar maka selanjutnya dapat mempelajari Nearaca
Saldo. Aktivitas-aktivitasnya yaitu, memperbaru buku besar, posting ayat
jurnal penyesuaian, penyusunan laporan keuangan, dan penyususnan
laporan manajerial. Penggunaan teknologi memberikan peluang bagi
peningkatan efisiensi dan elektivitas siklus buku besar dan pelaporan
dalam hal ketepatan waktu penaksiran buku besar, proses penutupan buku
bulanan dan pembuatan laporan keuangan. Adapun ancaman dari
prosedur pengendalian internal yaitu: kesalahan dalam memperbarui buku
besar, akses ke buku besar secara tidak sah, serta kehilangan atau kerusakan
data buku besar.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi
pembaca pada umumnya. Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
22. 19
DAFTAR PUSTAKA
Nawa, Salma. <Sia Buku Besar dan Pelaporan=.Academia.edu,2017,
https://www.academia.edu/19633137/Sia_buku_besar_dan_pelaporan.