Si Pi, Fanny Ayu Astari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Universitas Mercu Buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI & PENGENDALIAN INFORMASI (SI PI)
TENTANG
SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG
Dosen:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Dibuat:
Fanny Ayu Astari (55517110040)
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCA SARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2017
2. Siklus proses bisnis pendukung diantaranya adalah proses pelaporan akuntasi
keuangan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi di mana
informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas,
diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Dalam siklus akuntansi keuangan dapat
dijelaskan bahwa proses awal dimulai dengan dokumen transaksi. Transaksi
tersebut kemudian dicatat atau dijurnal dalam buku jurnal dan di posting ke buku
besar. Selanjutnya dari buku besar tersebut dapat disusun laporan keuangan dari
Laporan Rugi/laba, Laporan posisi Keuangan, laporan arus kas, dan laporan-
laporan lain yang diperlukan. Dalam siklus tersebut buku besar mempunyai
peranan yang penting karena sebagai pengendali apakah jurnal yang dilakukan
sudah benar.
Dalam suatu perusahaan buku besar ditutup setiap setahun sekali atau lebih
dikenal dengan isitilah periode pembukuan. Disetiap bulan dalam periode
pembukuan tersebut buku besar dicek, diteliti, dan ditutup, bisa di akhir bulan
atau tengah bulan tergantung kebijakan dari manajemen. Hal ini untuk melakukan
pengendalian atas pencatatan dan pengklasifikasian akun sudah sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan.
Berkaitan dengan hal tersebut maka timbulah pertanyaan, dimana diantaranya
adalah:
1. Apa yang saudara ketahui tentang Buku Besar (general ledger) dan siklus
pelaporannya. Berikan contoh implemntasinya.
2. Apa yang saudara ketahui tentang identifikasi major threat dalam aktivitas
pelaporan dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal.
3. Buku besar (general ledger) dan Siklus Pelaporan
Sistem pemprosesan transaksi dalam perusahaan dapat dilakukan secara manual
maupun komputerisasi. Dua sistem pemprosesan tersebut akan mempengaruhi
input, proses, output, menejemen data dan pengendaliannya.
1. Sistem pemprosesan transaksi secara manual, transaksi secara manual dimulai
dari dokumen sumber transaksi akan dicatat dalam jurnal khusus dan jurnal
umum sesuai dengan tipe transosesmpraksinya.
2. Sistem pemprosesan transaksi berkomputerisasi. Sistem pemprosesan
transaksi terkomputerisasi pada dasarnya memiliki proses yang sama dengan
system pemprosesan transaksi secara manual.
3. Beberapa keuntungan pemprosesan transaksi terkomputerisasi dibandingkan
dengan pemprosesan transaksi secara manual antara lain :
a. Data transaksi dapat dimasukan melalui alat elektronik dan disimpan
dalam media megnetik dari pada disimpan dalam dokumen hardcopy.
b. Data transaksi dapat diverifikasi dengan program edit checks tanpa
harus melibatakan tenaga manusia untuk mendeteksi adanya
kesalahan.
c. Penambahan data dapat dilakukan dengan mudah dan transaksi dapat
didentifikasi dengan cepat.
d. Transaksi dapat diposting dengan cepat kedalam buku besar.
e. Pemprosesan transaksi dan pembuatan neraca saldo dapat dilakukan
dengan cepat.
f. Laporan keuangan dan laporan lainnya dapat dibuat kapan saja tanpa
harus menunggu sampai akhir periode.
g. Dapat menampilkan jurnal dan buku besar sebagai gambaran dari
transaksi yang terjadi.
h. Laporan dapat disiapkan dengan cepat dan mudah yang telah disimpan
dalam computer.
i. Dapat dibuat dengan cepat laporan dan analisis untuk manajer dari data
yang telah disiapkan dalam computer.
4. 1. Sistem buku besar dan sistem pelaporan keuangan merupakan dua sistem yang
mempunyai interdependensi operasional sehingga keduanya dipandang
sebagai satu sistem tunggal yaitu sistem buku besar dan pelaporan keuangan.
General Ledger and Report System (GLARS) mencakup proses-proses di
tempat untuk memperbarui akun buku besar dan menyiapkan laporan yang
merangkum hasil kegiatan organisasi. Kegiatan dasar dalam General Ledger
and Report System adalah :
a. Update buku besar
b. Posting jurnal penyesuaian
c. Menyusun laporan keuangan
d. Menghasilkan laporan manajerial
e. Tiga hal pertama merupakan langkah dasar dalam siklus akuntansi
Salah satu fungsi utama dari General Ledger and Report System adalah untuk
mengumpulkan dan mengatur data dari:
a. Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan entri
ringkasan yang berkaitan dengan kegiatan rutin dalam siklus tersebut.
b. Bendahara, yang memberikan masukan sehubungan dengan kegiatan
non-rutin seperti transaksi dengan kreditor dan investor.
c. Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran.
d. Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian
e. Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna
internal dan eksternal.
f. Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan laporan periodik
teratur dan untuk mendukung pertanyaan real-time.
Update Umum Buku Besar
Kegiatan update umum Buku Besar merupakan posting yang berasal dari 2
sumber yaitu Siklus transaksi (siklus pendapatan, pengeluaran, sistem akuntansi
biaya, dan sistem penggajian) untuk transaksi rutin, dan kepada bagian keuangan,
untuk transaksi non-rutin seperti pengeluaran dan penarikan obligasi serta
5. pengeluaran dan penarikan saham. Jurnal yang digunakan untuk memperbaharui
catatan buku besar dapat didokumentasikan dalam sebuah dokumen yang disebut
jurnal voucer. Dokumen ini merupakan produk sampingan dari proses posting dan
bukan merupakan input. Namun dokumen ini cukup penting dalam proses
penelusuran bagi seorang auditor. Memperbarui buku besar terdiri dari dua
sumber yaitu:
a. Entri ringkasan jurnal transaksi rutin dari subsistem akuntansi.
b. Jurnal individu entri untuk transaksi non-rutin dari bendahara. Contoh:
Penerbitan atau pembayaran utang dan bunga yang terkait.
c. Penerbitan atau pembelian kembali saham perusahaan dan membayar
dividen pada saham itu.
d. Entri jurnal sering didokumentasikan pada formulir yang disebut
voucher jurnal.
e. Setelah memperbarui buku besar (GL), jurnal disimpan dalam file
voucher jurnal.
Posting Jurnal Penyesuaian
Pada tahap kedua siklus buku besar dan pelaporan adalah pembukuan transaksi
penyesuaian. Jurnal penyesuaian berasal dari controller pada setiap akhir periode
akuntansi (bulan, kuartal, tahun, dll) dan setelah neraca saldo awal telah
disiapkan. Neraca saldo berisi daftar saldo untuk semua rekening GL. Jika dicatat
dengan benar, total semua saldo debit sama dengan total dari semua saldo kredit.
Ada 5 jenis jurnal penyesuaian yaitu:
1. Accruals Accrual
merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat transaksi
yang telah terjadi namun belum dilakukan pembayaran atau belum ada
penerimaan kas, contohnya pendapatan bunga dan utang gaji.
2. Deferrals Deferral
merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mencatat transaksi
perubahan status kas yang telah diterima atau dibayarkan sebelum jasa
6. diberikan atau diterima. Contohnya pengakuan terhadap pendapatan atau
biaya yang telah diterima kasnya atau dibayarkan sebelum akhir periode
dan pada periode ini sebagian telah diakui.
3. Estimates
Estimates merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
pencatatan transaksi biaya yang terjadi dalam beberapa periode akuntansi.
Contohnya depresiasi dan biaya kerugian piutang.
4. Re-evaluations
Re-evaluations merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
mencatat selisih antara angka yang tercatat dan angka dari hasil
perhitungan fisik asset atau sebagai akibat perubahan kebijakan akuntansi
yang dilakukan.
5. Error corrections
Error-correction merupakan jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk
mencatat koreksi kesalahan dalam rekening-rekening buku besar.
Menyusun Laporan Keuangan Tahap ketiga dalam siklus ini adalah penyusunan
laporan keuangan. Laporan laba- rugi harus dibuat pertama kali, dengan
menggunakan data dari saldo-saldo rekening pendapatan dan biaya yang
tercantumkan dalam neraca saldo setelah disesuaikan. Tahap kedua adalah
membuat neraca. Untuk membuat neraca ada 2 alternatif yang dapat yang dapat
dilakukan, yaitu: (1) menyusun terlebih dahulu laporan perubahan modal,
kemudian menyusun neraca dengan menggunaan data neraca saldo setelah
disesuaikan ditambah data dari laporan perubahan modal, (2) menutup buku
(menihilkan saldo rekening- rekening pendapatan dan biaya, dan mentransfer laba
bersih ke rekening laba ditahan atau rekening modal), dan menyusun neraca. Jika
proses pada alternatif kedua itu dilakukan dengan menggunakan cara manual, hal
ini umumnya dilakukan setiap akhir periode saja (setahun sekali). Dengan
menggunakan komputer, maka proses tersebut pada periode-periode yang lebih
pendek. Tahap ketiga, laporan yang dibuat adalah laporan arus kas. Laporan ini
7. disusun dengan menggunakan data dari neraca dan laba rugi ditambah informasi
tentang kegiatan pendanaan dan investasi.
Kegiatan dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Susunlah laporan laba rugi
2. Siapkan ayat jurnal penutup
3. Siapkan laporan ekuitas pemegang saham
4. Siapkan neraca keuangan
5. Siapkan laporan arus kas
Penyusunan Laporan Manajerial
Tahap akhir dari siklus buku besar dan pelaporan adalah pembuatan berbagai
macam laporan manajemen. Pada dasarnya laporan manajemen dibagi menjadi
dua, yaitu : (1) laporan kontrol buku besar dan (2) anggaran. Laporan kontrol
buku besar antara lain berupa daftar jurnal voucher yang diurutkan atas dasar
nomor urut, nomor (kode) rekening, tanggal dan daftar saldo rekening. Laporan
ini digunakan untuk mengecek ketelitian proses posting. Sedangkan laporan
anggaran digunakan untuk keperluan perencanaan dan penilaian kinerja.
Anggaran operasional berisi anggaran pengeluaran dan pendapatan untuk setiap
unit dalam organisasi. Anggaran pengeluaran modal menunjukan rencana arus
masuk dan arus keluar kas untuk setiap proyek. Anggaran arus kas
membandingkan estimasi arus kas dengan rencananya dan digunakan untuk
menentukan kebutuhan kas. Laporan anggaran dan kinerja harus didasarkan pada
akuntansi pertanggungjawaban.
Isi laporan kinerja anggaran harus disesuaikan dengan sifat unit yang sedang
dievaluasi.
a. Pusat biaya
b. Pusat pendapatan
c. Pusat laba
d. Pusat investasi
8. Dalam buku besar dan sistem pelaporan (siklus pelaporan), sebuah Accounting
Information System yang dirancang dengan baik harus menyediakan pengendalian
yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan berikut terpenuhi:
a. Semua transaksi diotorisasi dengan benar
b. Semua transaksi yang dicatat valid
c. Semua transaksi yang valid dan resmi dicatat
d. Semua transaksi dicatat dengan akurat
e. Aset sudah terjamin dari kehilangan atau pencurian
f. Aktivitas bisnis yang dilakukan efisien dan efektif
g. Perusahaan ini dalam mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku
h. Semua pengungkapan penuh dan adil
Ada beberapa tindakan perusahaan yang harus di lakukan sehubungan dengan
siklus untuk mengurangi ancaman dari kesalahan atau penyimpangan, sebagai
berikut:
1. Menggunakan, dokumen mudah lengkap sederhana dengan instruksi
yang jelas (meningkatkan akurasi dan reliabilitas).
2. Menggunakan kontrol aplikasi yang sesuai, seperti pemeriksaan validitas
dan pemeriksaan lapangan (meningkatkan akurasi dan reliabilitas).
3. Menyediakan ruang pada bentuk untuk merekam yang selesai dan yang
dikaji bentuk (mendorong otorisasi yang tepat dan akuntabilitas).
4. Dokumen pra-penomoran (mendorong pencatatan transaksi yang valid dan
hanya berlaku).
5. Membatasi akses ke dokumen kosong (mengurangi risiko transaksi yang
tidak sah).
9. Contoh Buku Besar (General Ledger) pada umumnya:
Aktivitas-aktivitas dalam sistem buku besar, antara lain:
1. Memperbarui Buku Besar
a. Proses
Aktivitas memperbarui buku besar terdiri dari posting entri jurnal yang berasal
dari data sumber berikut.
a) Subsistem akuntansi. Pada subsistem ini membuat sebuah entri jurnal
untuk memperbaruhi buku besar. Dalam teori buku besar dapat
diperbaruhi untuk setiap transaksi yang terjadi. Dalam praktiknya berbagai
ubsistem akuntansi biasanya mempebaruhi buku besar dengan cara
meringkas entri jurnal yang menunjukan hasil transaksi yang terjadi dalam
periode tertentu.
b) Bendahara. Kantor bendahara menyediakan informasi bagi entri jurnal
untuk memperbarui buku besar terkait transaksi tidak rutin seperti
penerbitan dan penarikan utang, pembelian dan penjualan sekuritas, atau
akuisisi saham treasury.
10. b. Ancaman dan pengendalian
Ancaman yang muncu pada proses memperbarui buku besar yaitu adanya
pembaruan yang tidak akurat atas buku besar, entri jurnal yang tidak diotorisasi.
Dari ancaman tersebut terdapat pengandalian yang harus dilakukan yaitu dengan
pengndalian integritas pemprosesan entri data, rekonsiliasi dan laporan
pengendalian, pembuatan dan tinjauan jejak audit, pengendalian akses,
rekonsiliasi dan laporan pengendalian. Dan terdapat pengendalian atas entri
jurnalasli yang dilakukan oleh bendahara, yaitu:
a) Pengecekan validitas untuk memastikan akun-akun buku besar ada unuk
setiap refrensi nomor akun yang dijadikan refrensi entri jurnal.
b) Pengecekan field untuk memastikan bahwa jumlah fiel dalam entri jurnal
hanya berisi data numerik.
c) Pengecekan saldo nol untuk memverifikasi bahwa dalam entri jurnal, total
debit sama dengan total kredit.
d) Pengecekan kelengkapan untuk memastikan seluruh data yang terkait telah
dimasukan terutama entri jurnal.
e) Verifikasi closed loop untuk mencocokan nomor akun dengan deskripsi
akun untuk memastikan bahwa akun buku besar yang sedang diakses.
f) Pengecekan tanda saldo akun buku besar untuk memverifikasi saldo
berada pada posisi yang tepat setelah pembauan telah dilakukan.
g) Memhitung total yang terjadi untuk memverifikasi keakuratan
pemprosesan sejumlah voucer jurnal.
c. Jejak Audit
Jejak audit (audit trail ) adalah jalur yang dapat ditelusuri yang menunjukkan arus
sebuah transaksi yang mengalir melalui system informasi untuk memengaruhi
saldo akun buku besar. Jejak audit ini memungkinkan sebuah transaksi untuk
ditelusuri melalui sebuah system pengolahan data dari titik asal hingga pada
keluaran atau sebaliknya dari keluaran menuju titik asal.
11. Sebuah jejak audit yang didesain dengan tepat menyediakan kemampuan untuk
menjalankan tugas-tugas berikut :
a. Melacak berbagai transaksi dari dokumen sumber aslinya sampai entri
jurnal yang diperbaharui ke buku besar dan sampai pada berbagai laporan
atau dokumen lain yang menggunakan data tersebut.
b. Sarana untuk memverifikasi bahwa seluruh transaksi yang dicatat
diotorisasi dan dicatat dengan benar.
Dalam system akuntansi, file voucher adalah sebuah bagian penting dari jejak
audit, menyediakan informasi mengenai sumber seluruh entri yang dibuat untuk
memperbaharui buku besar. Kemampuan yang sama juga disediakan oleh fitur
aliran kerja bisnis dalam system ERP, yang mempermudah dalam menelusuri
setiap langkah yang digunakan dalam memproses sebuah transaksi.
2. Posting Jurnal Penyesuaian
a. Proses
Jurnal penyesuaian asli berasal dari kantor kontrolir dan setelah neraca saldo awal
disiapkan. Jurnal penyesuaian dibagi dalam lima kategori dasar, antara lain:
a.) Akrual
Adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang
menggambarkan transaksi-transaksi yang telah terjadi, tetapi kasnya belum
diterima atau dikeluarkan. Contohnya meliputi pencatatan pendapatan
bunga yang harus diterima dan upah yang belum dibayar.
b.) Penangguhan
Adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang
menggambarkan penerimaan kas sebelum pekerjaan terkait transaksi
dilaksanakan. Contohnya meliputi pengakuan pendapatan diterima di
muka sebagai kewajiban dan mencatat pembayaran tertentu ( misalnya,
sewa, bunga, dan asuransi ) sebagai asset yang dibayar di muka.
12. c.) Estimasi
Adalah entri yang menunjukkan sebagian biaya yang diharapkan terjadi
selama sejumlah periode akuntansi. Contohnya meliputi depresiasi dan
beban utang tak tertagih.
d.) Revaluasi
Adalah entri yang dibuat untuk menggambarkan selisih antara nilai akrual
dan nilai tercatat dari suatu asset atau perubahan dalam prinsip akuntansi.
Contohnya meliputi perubahan dalam metode yang digunakan untuk
menilai persediaan, mengurangi nilai persediaan yang menggambarkan
tingkat keusangan, atau catatan penyesuaian persediaan yang
menunjukkan hasil tercatat pada saat dilakukan perhitungan fisik
persediaan.
e.) Koreksi
Adalah entri yang dibuat untuk membalik pengaruh dari kesalahan yang
ditemukan dalam buku besar.
Informasi mengenai jurnal penyesuaian juga disimpan dalam file voucher jurnal.
Setelah seluruh jurnal penyesuaian di posting, kemudian dibuat neraca saldo
penyesuaian. Neraca saldo penyesuaian digunakan sebagai input terhadap langkah
selanjutnya dalam siklus buku besar dan pelaporan keuangan, persiapan
penyusunan laporan keuangan.
b. Ancaman dan Pengendalian
Entri jurnal penyesuaian yang tidak diotorisasi atau tidak akurat adalah ancaman
yang perlu diatasi karena dapat menghasilkan laporan keuangan yang keliru dan
mengarah pada keputusan yang buruk. Untuk mengurangi risiko input yang keliru,
jenis pengendalian integritas pemrosesan entri data yang sama yang dibahas
sebelumnya untuk mencegah ancaman entri jurnal yang keliru oleh bendahara
yang diterapkan terhadap entri jurnal penyesuaian yang dibuat oleh kontrolir.
13. Pengendalian tambahan disediakan dengan membuat sebuah file jurnal
penyesuaian standar untuk jurnal penyesuaian jurnal yang berulang dibuat pada
setiap periode, seperti beban depresiasi. Sebuah file jurnal penyesuaian standar
meningkatkan ketepatan input dengan mengeliminasi kebutuhan untuk
memasukkan jenis entri jurnal yang sama secara berulang. File jurnal penyesuaian
juga mengurangi risiko lupa memasukkan sebuah jurnal penyesuaian yang
berulang, sehingga memastikan kelengkapan input.
Pengendalian akses yang kuat mengurangi risiko jurnal penyesuaian yang tidak
diotorisasi. Rekonsiliasi periodik dan jejak audit menyediakan sebuah sarana
untuk mendeteksi jurnal penyesuaian yang tidak diotorisasi dan tidak akurat.
14. Daftar Pustaka
1. Ali, Hapzi. 2015. Modul Perkuliahan Sistem Informasi dan Pengendalian
Internal: Siklus Proses Bisnis Pendukung. Jakarta: Universitas Mercu
Buana
2. Damayanti, Kristina. https://medium.com/@khristdamay/siklus-proses-
bisnis-mendukung-buku-besar-general-ledger-dan-siklus-pelaporan-serta-
aba8ac47c50a. (11 Desember 2017. Jam 19.00)
3. Setyawan, Sandy. https://sandysetiawanblogspotcom.wordpress.com/. (11
Desember 2017. Jam 19.33)