SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi PT. Carrefour Indonesia, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi PT. Carrefour Indonesia, Universitas Mercu Buana, 2017
Similar to SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi PT. Carrefour Indonesia, Universitas Mercu Buana, 2017
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Pengembangan Si...LiaEka1412
Similar to SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi PT. Carrefour Indonesia, Universitas Mercu Buana, 2017 (20)
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi PT. Carrefour Indonesia, Universitas Mercu Buana, 2017
1. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
PT. Carrefour Indonesia
Disusun oleh :
Lia Eka Nurrahmawati (43116110248)
Dosen Pembimbing :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA 2017
2. i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ” Analisis
dan Perancangan Sistem Informasi PT. Carrefour Indonesia”. Makalah ini ditulis untuk
memenuhi salah satu tugas Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen pada Universitas Mercu Buana Jakarta Semester Ganjil Tahun Akademik
2017/2018.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkanlah saya menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bantuan
dan dorongan kepada saya dalam menyelesaikan penulisan makalah ini, terutama kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Selaku Dosen Mata Kuliah Sistem Informasi
Manajemen Universitas Mercu Buana.
2. Kedua orang tua saya yang telah membantu memberikan masukan dan sarannya serta
dukungannya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik bentuk, isi,
maupun teknik penyajiannya. Oleh sebab itu, kritikan yang bersifat membangun dari berbagai
pihak saya terima dengan tangan terbuka dan sangat diharapkan. Semoga kehadiran makalah
ini memenuhi sasarannya.
Jakarta, 20 Desember 2017
Penulis
Lia Eka Nurrahmawati
3. ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................... ii
Abstrak …................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 2
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 2
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 4
2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 4
2.2 Pemrosesan Data Informasi............................................................................ 6
2.3 Transformasi Informasi ................................................................................. 7
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 10
4.1 Sejarah Singkat PT. Carrefour ..................................................................... 10
4.2 Peran Sistem Informasi Pada PT.Carrefour ................................................. 10
4.3 Peranan Pengambilan Keputusan ................................................................. 12
4.4 E-Commerce Pada PT. Carrefour ................................................................. 12
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 15
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 15
5.2 Saran ............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 16
4. 1
ABSTRAK
Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah
mengubah cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi
mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat
ini banyak bisnis menggunakan teknologi internet untuk penggunaan website yang
memungkinkan mereka dapat menjalankan proses bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis
yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).
Disamping itu, dalam makalah ini akan membahas serta menganalis system informasi
manajemen yang digunakan PT Carrefour Indonesia. Selain itu saya juga akan membahas
mengenai penerapan E-commerce pada perusahaan ritel yaitu Carrefour.Tentu telah kita
ketahui bahwa Carrefour telah memiliki web pribadi yang berisi tentang perusahaan mereka
dan juga data-data atau produk apa yang mereka tawarkan serta adanya informasi diskon atau
promo lainnya, dan juga melayani pesan antar bagi para pelanggan yang berbelanja via online.
Kelebihan serta kekurangan pada system E-commerce yang digunakan Carrefour akan
dibahas lebih lengkap pada makalah ini.
Analisis ini terdiri dari beberapa aspek/ unsur yang berkaitan dengan system informasi
manajemen pada umumnya. Selain itu juga analisis ini juga bertujuan untuk memberikan
saran serta masukan terhadap PT Carrefour Indonesia selaku perusahaan perbelanjaan untuk
dapat memaksimalkan atau mengoptimalkan kinerja operasinya seperti Peranan Proses Bisnis
dan operasional, Peranan Pengambilan Keputusan, Peranan Persaingan Keuntungan Strategis.
Kata kunci : Sistem Informasi, SIM, E-Commerce
5. 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Internet dan teknologi lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah
mengubah cara operasi bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi
mendukung proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat
ini banyak bisnis menggunakan teknologi internet untuk penggunaan website yang
memungkinkan mereka dapat menjalankan proses bisnisnya dan membuat aplikasi e-bisnis
yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).
Menurut Kalakota dan Whinston (1997) pengertian e-commerce dapat ditinjau dalam
4 perspektif berikut: (Kalakota, R. & Whinston, A. B. 1997)
1. Dari perspektif komunikasi, e-commerce adalah pengiriman barang, layanan,
informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan
elektronik lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju
otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3. Dari perspektif layanan, e-commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan
perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service
cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan
pengiriman.
4. Dari perspektif online, e-commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan
menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.
Kita bisa mengambil contoh penerapan e-commerce ini pada perusahaan ritel yaitu
Carrefour, bagaimana Carrefour ikut memanfaatkan internet untuk mendukung kegiatan
bisnis mereka. Carrefour memiliki web pribadi yang berisi tentang perusahaan mereka dan
juga data-data atau produk apa yang mereka tawarkan serta adanya informasi-informasi
seperti diskon atau promo-promo lainnya, disamping itu juga Carrefour menyiapkan
pelayanan pesan antar bagi para pelanggannya untuk mengakses atau berbelanja via online.
Sistem pembayaran yang Carrefour tawarkan dengan e-commerce hampir sama dengan pada
umumnya yaitu menggunakan credit card dan dengan keamanan yang terjaga dan aman dari
tindakan kriminal.
6. 3
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah untuk Sistem Informasi Carrefour adalah:
1. Bagaimana peranan Sistem informasi yang digunakan oleh PT Carrefour dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya.
2. Strategi apa saja yang digunakan dalam menghadapi persaingan.
3. Kegiatan E-commerce pada PT Carrefour.
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui system informasi yang digunakan pada PT Carrefour baik meliputi
kelebihan dan kekurangan dan manfaat dari system informasi
2. Dapat memberikan statregi yang baik untuk digunakan dalam menghadapi persaingan
dalam bisnis retail.
3. Mengetahui lebih dalam mengenai kegiatan E-commerce pada perusahaan retail yaitu PT
Carrefour
7. 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Sebelum menjelaskan pengertian Sistem Informasi Manajemen, terlebih dahulu akan
diuraikan pengertian Sistem, Informasi, Manajemen yang telah dikemukakan oleh beberapa
ahli :
Sistem
Definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi secara sederhanan sistem
diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen/variable yang
terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. (Wahyudi
Kumorotomo & Subando Agus Margono, 2001)
Sedangkan pengertian sistem menurut beberapa ahli sebagai berikut: Gordon B. Davis
mengartikan sistem adalah bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama
untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. L. Ackof mendefinisikan bahwa sistem adalah
setiap kesatuan, secara konseptual atau fisik, yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan
saling tergantung satu sama lain. Sementara itu, Budi Sutedjo mengungkapkan sistem adalah
kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan
dalam usaha mencapai suatu tujuan.
Informasi
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem
tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan relevan yang
dibutuhkan orang untuk menambah pemahamanannya terhadap fakta-fakta yang ada (Budi
Sutedjo Dharma Oetomo, 2002). Seringkali informasi disamakan dengan data, padahal data
dan informasi memiliki perbedaan substansi yang cukup mendasar. Data adalah kenyataan
yang menggambarkan suatu kejadian/kesatuan nyata yang terjadi pada saat tertentu
(Moekijat,2005). Data mengacu pada fakta berupa angka-angka, teks, dokumen, gambar,
bagan, kode tertentu, serta bentuk lainnya.
Dengan demikian, informasi mengandung pengertian sebagai data yang telah disusun
sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada
seseorang yang akan menggunakannya untuk membuat keputusan. Suatu informasi bisa
mejadi bahan bagi pengambil keputusan harus memenuhi syarat sebagaimana yang
dibutuhkan oleh kepala sekolah dalam rangka pengambilan keputusan yang harus segera
dilakukan. Syarat informasi dalam manajemen diklasifikasikan sebagai berikut: (Tata Subari,
2004)
8. 5
1. Informasi yang tepat waktu
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Karena informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Apabila pengambilan keputusan
terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Saat ini mahalnya nilai informasi
disebabkan harus cepatnya informasi itu didapat sehingga diperlukan teknologi-
teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
2. Informasi yang relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang berbeda-beda Dalam menunjang proses manajemen
suatu organisasi membutuhkan informasi yang relevan permasalahan, misi dan tujuan
organisasi
3. Informasi yang bernilai
Selain relevan, suatu informasi harus bernilai/bermanfaat bagi organisasi. Karena itu
informasi harus dapat tersaji sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan dapat diambil
manfaatnya oleh organisasi yang bersangkutan.
4. Informasi yang dapat dipercaya
Informasi yang disajikan pada manajer hendaknya diperoleh dari sumber-sumber yang
dapat diandalkan kebenarannya serta dapat dijamin tingkat kepercayaannya oleh
pengolah data atau pemberi informasi.
Sistem Informasi
Menurut John Nash dan Robert (1988) sistem informasi merupakan kombinasi dari user
atau orang, teknologi, media, prosedur, dan juga pengendalian, yang memiliki tujuan tertentu.
Tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan atau memperoleh jalur komunikasi, memproses
tipe transaksi, dan memberi sinyal kepada manajemen terhadap kejadian internal di dalam
suatu organisasi (Nash, John F. & Martil B.Robert. 1988).
Sedangkan menurut O’Brien, sistem informasi merupakan suatu kombinasi dari setiap
unit yang dikelola oleh user atau manusia, hardware (perangkat keras komputer), software
(perangkat lunak), jaringan komputer dan jaringan komunikasi data (komunikasi), dan juga
database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi tentang
suatu organisasi (O'Brien, James A. dan Marakas, George M. 2011). Jadi, pada dasarnya,
sistem informasi memang harus memiliki elemen – elemen tersebut aga dapat berguna dan
juga bekerja dengan optimal.
Manajemen
James A.F. Stoner memberikan pernyataan mengenai apa yang disebut dengan
manajemen. Menurutnya, manajemen merupakan suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta
penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya.
9. 6
Sistem Informasi Manajemen
Raymond McLeod Jr mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen sebagai suatu
sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang
mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem
utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan
apa yang mungkin terjadi di masa depan (Mc Leod R & Schell GP. 2008). Sedangkan
menurut James. A.F. Stoner system informasi manajemen yaitu metode yang formal yang
menyediakan bagi pihak manajemen sebuah informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya,
untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan, dan fungsi
oprasi sebuah organisasi yang lebih efektif.
2.2 Pemrosesan Data Informasi
Secara umum proses pengolahan data menjadi informasi melalui tiga tahapan dasar
yaitu input, proses, output. Tiga tahapan dasar tersebut dikembangkan sebagai berikut. (Dino,
Anugerah. 2015)
1. Penghimpunan dan pencatatan data
Tahapan ini berhubungan dengan proses pengumpulan atau penghimpunan data yang
biasanya merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen dasar atau formulir. Data
yang telah didapatkan dan dikumpulkan dimasukkan oleh pemakai atau pengguna pada
perangkat input, kemudian dengan metode tertentu data yang diinputkan diolah atau diproses
oleh perangkat proses dan selanjutnya dihasilkan informasi oleh perangkan keluaran (output
device).
2. Pengklasifikasian data
Setelah tahapan penghimpunan dan pencatatan data maka tahapan selanjutnya adalah
pengklasifikasian data. Dalam tahapan ini, data diberi identitas atau diklasifikasikan.
Identifikasi tersebut dapat dilakukan untuk suatu kelompok atau beberapa kelompok dari data
tersebut sehingga nantinya merupakan karakteristik dari data yang bersangkutan.
3. Penyusunan data (sorting)
Setelah data-data yang diolah diberikan identifikasi seperti diatas, maka data tersebut
mungkin perlu diatur atau disusun sedemikian rupa, contohnya mengurutkan data berdasarkan
kode klasifikasinya, berdasarkan nama, tanggal, dan lain sebagainya. Proses ini dinamakan
sorting.
4. Perhitungan (calculating)
Tahapan ini data dihitung atau dikalkulasi seperti pelaksanaan perhitungan atau disebut juga
calculating.
10. 7
5. Penyusunan laporan (summarizing)
Untuk memungkinkan dilakukan analisis terhadap data atau informasi yang dihasilkan,
diperlukan penyimpulan atau pembuatan rekapitulasi laporan sesuai dengan keinginan
pemakai informasi.
6. Penyimpanan (storing)
Storing atau penyimpanan data dan informasi yang sejenis kedalam file untuk referensi
dimasa yang akan datang perlu dilakukan. Media penyimpanan ini terdiri dari beberapa
macam, disesuaikan dengan metode dan peralatan yang dipakai dalam sistem pengolahan
data, seperti disk, kartu, dan dokumen. Dapat juga disimpan pada dunia maya.
7. Pencarian (retrieving)
Di dalam file yang disimpan, pencarian data atau retrieving biasa digunakan dengan cara
penyimpanannya terutama jika pengolahan datanya menggunakan komputer.
8. Komunikasi (communicating)
Dalam proses pengolahan data menjadi informasi sampai informasi tersebut dapat dipakai
oleh user atau pengguna, maka diperlukan suatu komunikasi sehingga mempermudah proses
pengolahan data menjadi informasi.
9. Penggandaan (reproducing)
Untuk pengamanan apabila data hilang atau rusak, data dapat digandakan untuk keperluan
tertentu. Penggandaan data berarti suatu perbuatan menggandakan atau memperbanyak data
sesuai dengan kebutuhan menggunakan alat pengganda.
10. Pendistribusian data
Pendistribusian data dan informasi dapat dilakukan bila data sudah digandakan. Hasil
penggandaan data ini kemudian dibagikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
data tersebut sebagai penunjang pekerjaan.
2.3 Transformasi Informasi
Transformasi informasi adalah sekumpulan proses dalam mengelola sistem informasi.
Fungsi transformasi informasi adalah memberikan kelancaran dan efisiensi dalam memproses
data menjadi informasi, sehingga menghasilkan informasi informasi yang bermutu.
Pada hakikatnya transformasi informasi merupakan suatu proses pengubahan wujud,
sifat, ciri-ciri data hingga menjadi informasi, dan selanjutnya akan disebarluaskan dan di
dokumentasikan. mekanisme transformasi informasi dimulai dari pengumpulan data (input),
kemudian data diolah (Processing) dengan menggunakan suatu proses tertentu, data yang
11. 8
telah diolah akan menghasilkan informasi (output) sampai akhirnya data tersebut
disebarluaskan atau didokumentasikan.
Pengolahan data menjadi informasi dengan melalui tahapan diatas akan membentuk
suatu siklus informasi. Demikian gambaran siklus informasi menurut Tata Subari. (Tata
Subari. 2004)
12. 9
BAB III
METODE PENELITIAN
Data yang diteliti adalah data yang berhubungan dengan proses pembuatan siklus
penjualan. Penelitian ini merupakan aplikasi deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang memberikan gambaran kepada pembaca dan mengungkapkan perusahaan negara.
Studi yang berkaitan dengan penentuan sistem yang baik, maka diperlukan data. Data
harus diklasifikasikan berdasarkan jenis dan sumber untuk lebih fokus pada tujuan yang
diinginkan. Sumber data berasal dari data di PT. Carrefour Indonesia yang berisi internet dan
buku-buku untuk materinya.
13. 10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat PT Carrefour
Carrefour ialah sebuah kelompok supermarket internasional yang berkantor pusat di
Perancis. Carrefour merupakan kelompok ritel terbesar di Eropa dan Amerika Latin serta
terbesar kedua di dunia setelah Wal-Mart. Dalam bahasa Perancis, Carrefour berarti
persimpangan jalan. Pada tahun 1959 dari sebuah persimpangan jalan di Annecy, Paris,
Marcel Fournier dan Louis Deforey merintis gerai kecil yang lantas menjadi bagian dari
sejarah penting perjalanan ritel modern dunia. Publik dunia mengenal ikon ritel itu dengan
nama Carrefour. (Sanjaya, Angga. 2014)
4.2 Peran Sistem Informasi Pada PT. Carrefour
PT Carrefour adalah perusahaan yang selalu berusaha untuk mengambil keuntungan
dari perkembangan teknologi dan sistem informasi dalam strategi pengembangan bisnisnya.
Sistem informasi selalu dibutuhkan oleh setiap perusahaan, termasuk PT Carrefour untuk
memproses data yang digunakan dalam operasi bisnis. Operasi mendukung sistem semacam
ini menghasilkan berbagai produk informasi yang dapat digunakan oleh para manajer untuk
membantu membuat keputusan. diproses lebih lanjut oleh sistem informasi manajemen
biasanya masih diperlukan. Peran sistem pendukung operasi perusahaan dalam bisnis adalah
untuk memproses transaksi bisnis secara efisien, mengontrol proses produksi, mendukung
komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan.
Untuk itu agar terjadi efektivitas dalam operasional perusahaan, PT Carrefour membutuhkan
sistem informasi yang dapat bersinergi dengan satu sama lain sehingga tujuan perusahaan
dapat diwujudkan.
a) Transaction Processing Systems (TPS)
TPS berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan
mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). TPS
mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan
perubahan persediaan/inventori. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk
penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen,
cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening
keuangan.
b) Process Control Systems (PCS)
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses
operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control
14. 11
systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat
oleh komputer. Kilang minyak petroleum dan assembly lines dari pabrik-pabrik yang otomatis
menggunakan sistem ini.
c) Management Support System (MSS)
MSS ditujukan untuk melakukan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh
para manajer di perusahaan. Sistem pendukung manajemen di PT CARREFOUR terbagi
menjadi tiga bagian yaitu:
1. Company Dashboard
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Informasi Eksekutif karena menyediakan
informasi penting dari sumber internal dan eksternal yang mudah digunakan para eksekutif
dan manajer. Informasi yang disediakan terdiri-dari beberapa Key Performance Indicator
(KPI) semua departmen dan disajikan dalam satu laporan agar memudahkan eksekutif dan
manajer dalam proses pengambilan keputusan. Ada sekitar 30 KPI yang terbagi dalam
masing-masing departmen yaitu Sales, Marketing, Manufacture, Logistic, IT, dan Customer
Service.
2. Hyperion Essbase
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Pengambilan Keputusan karena memberikan
dukungan informasi dan laporan secara langsung kepada manajer dalam proses pengambilan
keputusan di perusahaan. Ada sekitar 160 cube dan 300 laporan yang bisa digunakan manajer
dalam melakukan analisis perkiraan penjualan, supply/demand, ketersediaan stok. Di samping
itu, aplikasi ini juga mendukung adhoc reporting dan membantu tim finance dalam
perencanaan keuangan dan penentuan anggaran (Financial Planning and Budgeting). Laporan
disajikan secara self-service sehingga memudahkan manajer atau analis dalam melakukan
pengolahan data tanpa harus melibatkan tim IT.
3. Sql Server Reporting Service
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen karena menyediakan
informasi dalam bentuk laporan statis dan tampilan kepada para manajer dan professional
bisnis. Aplikasi ini bersifat laporan data operasional seperti data penjualan masing-masing
sales office. (Helmajaya, 2017)
Untuk membuat sistem informasi di PT Carrefour, seluruh departemen diharapkan bisa saling
bersinergi satu sama lain sehingga memungkinkan antar departmen di perusahaan dapat
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan proses bisnis yang ada. Oleh kerena itu, dibutuhan
Sistem Informasi Terintegrasi atau Enterprise Information System. Pembahasan berikutnya
lebih difokuskan pada pemanfaatan Sistem Pengambilan Keputusan dalam menunjang
kegiatan operasional bisnis perusahaan terutama bagian pemasaran.13
d) Office Automation Systems (OAS)
15. 12
OAS mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam
bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation (OA) adalah word
processing, surat elektronik. electronic mail, teleconferencing, dan lain-lain.
4.3 Peranan Pengambilan Keputusan
Sistem Informasi Manajemen menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan manajemen. Sistem ini terdiri atas beberapa tipe, yaitu:
a. Laporan spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan oleh information
reporting systems ( sistem pelaporan informasi).
b. Dukungan ad hoc dan interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer dikerjakan
oleh decision support systems (sistem pendukung keputusan).
c. Informasi kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information systems
( sistem informasi eksekutif)
d. Nasehat pakar untuk pengambilan keputusan operasional atau manajerial ditetapkan
oleh expert systems (sistem pakar) dan knowledge-based information systems (sistem
informasi berbasis pengetahuan lainnya).
e. Dukungan langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dari end
usersditetapkan oleh end user computing systems.
f. Aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan
olehbusiness function information systems.
g. Produk dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis ditetapkan
oleh strategic information systems.
4.4 E-Commerce Pada PT. CARREFOUR
Pada tahun 2011, Pihak Manajemen Pemasaran Carrefour meluncurkan versi baru dari
situsnya yang menampilkan katalog dan program promosi, dan kemudian menjadi salah satu
pemain utama di aktivitas media sosial. Hal ini bertujuan untuk menjembatani audiens
online Carrefour dengan aktivitas utama yang dilakukan pihak manajemen pemasaran, dengan
menyediakan pengalaman belanja online untuk konsumen. Jadi mereka memutuskan untuk
mencoba layanan e-commerce. Situs mereka cukup sederhana, tidak mewah dan cantik tetapi
situsnya bekerja dengan baik dan bisa dengan mudah dimengerti. Tentu saja situs ini akan
tampak familiar bagi mereka yang memiliki pengalaman berbelanja online, meski tidak sulit
bagi pemula untuk belajar bagaimana cara situs ini bekerja (Lutfi, Septia. 2015).
Saat ini, Carrefour hanya menyediakan cara pembayaran menggunakan kartu kredit
yang adalah sangat masuk akal karena kita bisa melihat bahwa konsumen offline pembeli
sering mengunakan kartu kredit ketika berbelanja, terutama untuk mendapatkan diskon dan
promosi. Carrefour secara pintar mengunakan perilaku ini untuk mendorong operasional
sistem pembayaran dengan proses yang sederhana dan mudah. Sebenarnya,pihak manajemen
16. 13
berpendapat bahwa tidak melihat ada badge keamanan untuk transaksi saya, yang mungkin
seharisnya menjadi prioritas untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
Carrefour juga beruntung bahwa mereka telah diasosiasikan dengan kualitas bagus
dari berbagai barang dan produk yang mereka jual, ini bisa meninimalkan keraguan konsumen
dan ketidakpercayaan yang biasanya ada pada diri konsumen ketika mereka menggunakan
situs e-commerce lain. Dan Carrefour tahu secara pasti dimana kekuatan mereka, tetapi ini
juga berarti mereka harus memelihara kepercayaan konsumen yang seringkali lebih sulit
dibandingkan mendapatkan kepercayaan konsumen untuk pertama kali.
Secara singkat, situs belanja online Carrefour secara mendasar mudah digunakan dan
sangat sederhana, tetapi ini baru 30% dari pekerjaan secara total. Hal yang paling sulit dari
layanan e-commerce adalah permasalahan logistik, proses dimana barang sampai di rumah
pembeli dengan selamat, pekerjaan masih jauh dari selesai. Ini mungkin bisa menjadi satu-
satunya kekurangan dari situse-commerce Carrefour, mereka tidak melakukan pengiriman.
Menurut Adrien, konsep dari belanja online dan model ambil di lokasi bekerja secara bagus di
negara lain jadi mereka beranggapan ini pun akan berhasil di Indonesia juga.
Satu hal yang menjadi penting untuk diingat, jika sistem Carrefour ini bekerja
(online dan offline) ini bisa mengubah acara mereka melakukan proses belanja bulanan. Dan
juga mengubah perspektif orang tenang belanja online dan dapat, membantu pertumbuhan
situs e-commerce dengan skala lebih kecil lainnya.
Pihak Manajemen mengatakan bahwa mereka meluncurkan konsep e-commerce ini (Click &
Drive – beli online dan ambil barang di toko) di Carrefour cabang Lebak Bulus sebagai versi
beta dari apa yang mereka sebut Carrefour Online. “Idenya adalah untuk menjalankan konsep
ini sembari meningkatkan kualitas dari layanan di kemudian hari untuk membawa layanan
baru di mana pun hal tersebut dibutuhkan.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan:
Situs belanja online Carrefour lebih mudah digunakan dan sangat sederhana.
Dapat memilih barang kebutuhan yang kita inginkan secara online di website Carrefour.
Kategori yang ditawarkan dibagi menjadi beberapa bagian seperti : minuman, pembersih,
perawatan pribadi, perawatan bayi dan makanan, yang didalamnya masih banyak kategori
yang sesuai.
Dapat menentukan sendiri hari dan waktu pengambilan barang.
Langsung ambil barang tanpa perlu antri.
Mempersingkat waktu untuk memilih barang yang diinginkan.
Pembayaran dapat dilakukan via online atau atm terdekat.
17. 14
Kekurangan:
Baru beroperasi di Carrefour lebak bulus saja. Di website hanya terdapat 2 pilihan tempat
Carrefour yaitu Carrefour Lebak Bulus-Jakarta Selatan dan Carrefour Sunset Road-Kuta,
Bali.
Meskipun kelebihannya 'langsung ambil barang dan tidak perlu mengantri panjang', tetapi
masyarakat awam berpikir bahwa tentang click & drive yaitu barang pesanan yang dikirim
kerumah. Tetapi pada kenyataannya barang pesanan diambil di Carrefour yang
diinginkan. Sehingga situs e-commerce Carrefour ini tidak melakukan pengiriman.
18. 15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Sistem
informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang
manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif
organisasi. Penerapan E-Commerce Carrefour di Indonesia bisa meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dan juga bisa mengurangi biaya dengan mengurangi jumlah karyawan dari
perusahaan atau bisnisnya dengan alasan lebih efektif dan efisien ketika menggunakan media
online, tenaga mesin atau teknologi computer ketimbang tenaga kerja manusia, meskipun
tenaga kerja manusia masih dibutuhkan untuk mengontrol tools atau teknologi computer
tersebut.
Setiap produk yang dihasilkan manusia pastti memiliki kelebihan dan kekurangan,
pada impementasi SIM Carrefour pun demikian. Kelebihan implementasi pada PT. Carrefour
di Indonesia:
a. Situs belanja online Carrefour lebih mudah digunakan dan sangat sederhana.
b. Dapat memilih barang kebutuhan yang kita inginkan secara online di website Carrefour.
Kategori yang ditawarkan dibagi menjadi beberapa bagian seperti : minuman, pembersih,
perawatan pribadi, perawatan bayi dan makanan, yang didalamnya masih banyak kategori
yang sesuai.
c. Dapat menentukan sendiri hari dan waktu pengambilan barang.
d. Langsung ambil barang tanpa perlu antri.
e. Mempersingkat waktu untuk memilih barang yang diinginkan.
f. Pembayaran dapat dilakukan via online atau atm terdekat
Kekurangan implementasi SIM pada PT Carrefour di Indonesia: Meskipun
kelebihannya“langsung ambil barang dan tidak perlu mengantri panjang”, tetapi masyarakat
awam berpikir bahwa tentang click & drive yaitu barang pesanan yang dikirim kerumah.
Tetapi pada kenyataannya barang pesanan diambil di Carrefour yang diinginkan. Sehingga
situs e-commerce Carrefour ini tidak melakukan pengiriman.
5.2 Saran
Sebaiknya PT Carrefour meningkatkan konsep e-commerce (click and drive) menjadi beli
online dan barang dikirim ke rumah dibanding yang semula hanya beli online barang diambil
di toko. Menurut saya, perusahaan seperti Carrefour tidaklah cocok menggunakan e-
commerce atau belanja secara online apabila barang yang dibeli produk makanan seperti ikan,
daging, sayur dan buah-buahan.
19. 16
DAFTAR PUSTAKA
Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi,
(Yogyakarta: Andi, 2002) 168
Dino, Anugerah. 2015. “Proses Pengolahan Data Menjadi Informasi”
http://www.anugerahdino.com/2015/01/proses-pengolahan-data-menjadi-informasi.html (20
Desember 2017, jam 22:14)
Helmajaya. 2017. “SPK Sistem Penunjang Keputusan” helmajaya.wordpress.com/spk-sistem-
penunjang-keputusan/ (20 Desember 2017, jam 21:52)
Kalakota, R. & Whinston, A. B. (1997). Electronic Commerce: a Managers Guide, Penerbit:
Addison-Wesley, United States of America.
Lutfi, Septia. 2015. “Peran SIM Pada Perusahaan Carrefour” From http://sim-septialutfi-
1a122066-karmelitaip.blogspot.co.id/2015/10/peran-sim-pada-perusahaan-carrefour.html (20
Desember 2017, jam 21:30)
Mc Leod R & Schell GP. 2008. Manajemen Sistem Informasi, Edisi 10, Terjemahan, Jakarta:
Salemba Empat
Moekijat,Pengantar Sistem Informasi Manajemen, (Bandung: Mandar Maju, 2005). 9
Nash, John F. & Martil B.Robert. 1988. Accounting Information Systems. Macmillaan
Publisher. New York
O’Brien, James A dan Marakas, George M. 2008. Management Information System.
McGraw-Hill, Boston, MA. Copyright 2008
Sanjaya, Angga. 2014. “ Ritel Bisnis” http://anggasanjaya14.blogspot.co.id/2014/03/ritel-
bisnis.html (20 Desember 2017, jam 21:46)
Tata Subari, Analisa Sistem Informasi, (Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2004). 23-24
Wahyudi Kumorotomo & Subando Agus Margono, Sistem Informasi Manajemen dalam
Organisasi-organisasi public, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2001) 8