SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
SENYAWA ANTISENYAWA ANTI
MIKROBAMIKROBA
LANJUTANLANJUTAN
Sulfonamida;Trimetoprin-Sulfonamida;Trimetoprin-
Sulfametoksazol;kuinilon;dan obatSulfametoksazol;kuinilon;dan obat
untuk infeksi urin.untuk infeksi urin.
 Sulfonamida digunakan terutama padaSulfonamida digunakan terutama pada
pengobatan infeksi saluran urin.pengobatan infeksi saluran urin.
 Kombinasi dengan trimetoprin seringKombinasi dengan trimetoprin sering
pula digunakan untuk pengobatanpula digunakan untuk pengobatan
otitis;bronkitis;sinusitis dan pneumoniaotitis;bronkitis;sinusitis dan pneumonia
(Pneumocystis carnii).timbulnya(Pneumocystis carnii).timbulnya
resistensi telah membatasiresistensi telah membatasi
penggunaannya untuk kondisi yang lain.penggunaannya untuk kondisi yang lain.
 Antibiotik kuinolon merupakan golongan ABAntibiotik kuinolon merupakan golongan AB
yang penting karena memiliki spektrumyang penting karena memiliki spektrum
aktivitas antimikroba yang luas terhadapaktivitas antimikroba yang luas terhadap
basilus gram negatif aerob,stafilokukus danbasilus gram negatif aerob,stafilokukus dan
kokus gram negatif serta ketersediaankokus gram negatif serta ketersediaan
hayatinya secara oral.hayatinya secara oral.
 Kegunaan terapeutik:Kegunaan terapeutik:
-infeksi sal urin-infeksi sal urin
-prostatitis-prostatitis
-beberapa penyakit menular-beberapa penyakit menular
seksual;osteomeilitis;dan diare akibat bakteriseksual;osteomeilitis;dan diare akibat bakteri
 AB kuinolon umumnya tidak dianjurkanAB kuinolon umumnya tidak dianjurkan
untuk digunakan pada anak anak atauuntuk digunakan pada anak anak atau
selama kehamilan, karena berpotensiselama kehamilan, karena berpotensi
menimbulkan artropati.menimbulkan artropati.
 Anti septik saluran urin sepertiAnti septik saluran urin seperti
metenamin bermanfaat dalammetenamin bermanfaat dalam
pengobatan supresif dan kronis padapengobatan supresif dan kronis pada
infeksi saluran urin.infeksi saluran urin.
SULFONAMIDASULFONAMIDA
 Golongan obat ini dulu sering digunakanGolongan obat ini dulu sering digunakan
secara sistemik untuk pencegahan dansecara sistemik untuk pencegahan dan
pengobatan infeksi.tapi dengan ditemukan ABpengobatan infeksi.tapi dengan ditemukan AB
seperti penislin dan AB lain telah mengurangiseperti penislin dan AB lain telah mengurangi
kegunaan sulfonamida.Namun setelahkegunaan sulfonamida.Namun setelah
diperkenalkannya pemakaian trimetoprin dandiperkenalkannya pemakaian trimetoprin dan
sulfametoksazol pada th 1970 an,telahsulfametoksazol pada th 1970 an,telah
menyebabkan terjadinya peningkatanmenyebabkan terjadinya peningkatan
penggunaan untuk pengobatan spesifikpenggunaan untuk pengobatan spesifik
mikroba tertentu.mikroba tertentu.
 Istilah sulfonamida digunakan sebagai namaIstilah sulfonamida digunakan sebagai nama
generik bagi turunan para aminogenerik bagi turunan para amino
benzosulfonamida(sulanilamid) relatif tidakbenzosulfonamida(sulanilamid) relatif tidak
larut air garam Na mudah larut.larut air garam Na mudah larut.
 Efek terhadap Mikroba:Efek terhadap Mikroba:
 Sulfonamida meiliki aktivitas yang luas baikSulfonamida meiliki aktivitas yang luas baik
terhadap bekteri gram + dan -. Yang bersifatterhadap bekteri gram + dan -. Yang bersifat
bakteriostatik serta mekanisme pertahananbakteriostatik serta mekanisme pertahanan
seluler dan humoral inang penting dalamseluler dan humoral inang penting dalam
pemberantasan infeksi.pemberantasan infeksi.
 Spektrum Antibakteri:Mikroorganisme yang rentan :-SSpektrum Antibakteri:Mikroorganisme yang rentan :-S
pyogenespyogenes
 -S pneumonia-S pneumonia
 -Haemophylus influenzae-Haemophylus influenzae
 -H ducreyi-H ducreyi
 -Nocardia-Nocardia
 -Actinomyces-Actinomyces
 -Calymmatobacterium granulomatis-Calymmatobacterium granulomatis
 -Chlamidia trachomatis-Chlamidia trachomatis
 Konsentrasi MIC berkisar 0,1 ug/mlKonsentrasi MIC berkisar 0,1 ug/ml

 Neisseria meningitis telah resiten juga N shigellaNeisseria meningitis telah resiten juga N shigella
juga E coli.juga E coli.
 Mekanisme Kerja:Mekanisme Kerja:
 Sulfonamida merupakananalog struktur dan antagonisSulfonamida merupakananalog struktur dan antagonis
kompetitif asam para aminobenzoat(PABA) sehinggakompetitif asam para aminobenzoat(PABA) sehingga
mencegah penggunaan PABA secara normal olehmencegah penggunaan PABA secara normal oleh
bakteri untuk sintesis asam folat ( asambakteri untuk sintesis asam folat ( asam
ptreoglutamat)atau dapat dikatakan sulfonamidaptreoglutamat)atau dapat dikatakan sulfonamida
merupakan inhibitor kompetitif enzim dihidropentoatmerupakan inhibitor kompetitif enzim dihidropentoat
sintase yaitu enzim yang bertanggung jawab atassintase yaitu enzim yang bertanggung jawab atas
penggabungan PABA kedalam asam dihidropetroatpenggabungan PABA kedalam asam dihidropetroat
sutu prekusor asam folat.sutu prekusor asam folat.
 Sinergisme Sulfonamida: Senyawa yang palingSinergisme Sulfonamida: Senyawa yang paling
aktif menunjukansinergisme adalahaktif menunjukansinergisme adalah
trimetoprin,yang merupakan inhibitor kompetitiftrimetoprin,yang merupakan inhibitor kompetitif
enzim dihidrofolat reduktase mikroba yangenzim dihidrofolat reduktase mikroba yang
poten dan selektif.Oleh karena itu pemberianpoten dan selektif.Oleh karena itu pemberian
terus menerus sulfa dan trimetoprin akanterus menerus sulfa dan trimetoprin akan
memblok jalur sintesis tetrahidrofolatmemblok jalur sintesis tetrahidrofolat
mikroorganisme dari molekul molekul prekusormikroorganisme dari molekul molekul prekusor
secara berurutan. Ini telah terbukti secara in-secara berurutan. Ini telah terbukti secara in-
vitro dan ib-vivo.vitro dan ib-vivo.
 Resistensi dapatan terhadapResistensi dapatan terhadap
Sulfonamida diduga berasal dari mutasoSulfonamida diduga berasal dari mutaso
dan seleksi secara acak atau melaluidan seleksi secara acak atau melalui
transfer resistensi melalui plasmid.initransfer resistensi melalui plasmid.ini
biasanya bertahan dan ireversibelbiasanya bertahan dan ireversibel
terutama jika dihasilkan secara in-terutama jika dihasilkan secara in-
vivo.Resistensi dapatan terhadapvivo.Resistensi dapatan terhadap
sulfonamida tidak melibatkanresitensisulfonamida tidak melibatkanresitensi
silang terhadap senyawa kemoterapeutiksilang terhadap senyawa kemoterapeutik
golongan lain.golongan lain.
 Resistensi terhadap sulfonamida akibat kandunganResistensi terhadap sulfonamida akibat kandungan
enzimatik sel bakteri yangditandai oleh:enzimatik sel bakteri yangditandai oleh:
 1.Afinitas terhadap sulfonamida yang lebih rendah1.Afinitas terhadap sulfonamida yang lebih rendah
pada enzim yang menggunakan PABA yaitupada enzim yang menggunakan PABA yaitu
dihidropetroat sintase.dihidropetroat sintase.
 2 menurunnya permeabilitas bakteri atau terjadinya2 menurunnya permeabilitas bakteri atau terjadinya
efluks obat secara aktifefluks obat secara aktif
 3jalur metabolikl a;ternatif untuk sitesa metabolit3jalur metabolikl a;ternatif untuk sitesa metabolit
esensial.esensial.
 AtauAtau
 Peningkatan produksi metabolit esensial atauPeningkatan produksi metabolit esensial atau
antagonis obat.antagonis obat.
Absrobsi,Nasib,danAbsrobsi,Nasib,dan
EkskresiEkskresi
 Kecuali sulfa yang dibuat khusus untuk memberikanKecuali sulfa yang dibuat khusus untuk memberikan
efek lokal dalam usus,kelompok obat ini cepatefek lokal dalam usus,kelompok obat ini cepat
diabsrobsi pada GI trac .diabsrobsi pada GI trac .
 Dosis oral akan diabsrobsi kira kira70% sampai 100%Dosis oral akan diabsrobsi kira kira70% sampai 100%
sulfonamida dapat ditemukan dalam urin 30 menitsulfonamida dapat ditemukan dalam urin 30 menit
setelah ditelan.Kadar puncak dalam plasma dicapaisetelah ditelan.Kadar puncak dalam plasma dicapai
dalam waktu 2-6 jam tergantung pada obatnya.Ususdalam waktu 2-6 jam tergantung pada obatnya.Usus
halus tempat absrobsi utama namuna adabeberapahalus tempat absrobsi utama namuna adabeberapa
yang diserap dilambung.Pada tempat lainsepertiyang diserap dilambung.Pada tempat lainseperti
vagina,sal nafas,atau kulit yang luka absrobsi nyavagina,sal nafas,atau kulit yang luka absrobsi nya
bervariasi dan takdapat diperkirakan.dapatbervariasi dan takdapat diperkirakan.dapat
menyebabkan reaksi toksisk pada individuyang rentanmenyebabkan reaksi toksisk pada individuyang rentan
atau dapat menybabkan sensisasi.atau dapat menybabkan sensisasi.
 Sulfonamida didistribusikan keseluruh jaringanSulfonamida didistribusikan keseluruh jaringan
tubuh.Fraksi Sulafadiazin yang dapat berdifusitubuh.Fraksi Sulafadiazin yang dapat berdifusi
didistribusikan secara seragam diseluruh cairandidistribusikan secara seragam diseluruh cairan
tubuh,sedangkan sulfasoksazol sebagian besartubuh,sedangkan sulfasoksazol sebagian besar
tertahan dalam ruang ekstraseluler.tertahan dalam ruang ekstraseluler.
 Sulfonamida dapat dengan mudah memasuki cairanSulfonamida dapat dengan mudah memasuki cairan
pleura,peritonial,sinovial,okular,dan cairan tubuhpleura,peritonial,sinovial,okular,dan cairan tubuh
 Sulfadiazin dan sulfasoksazol mencapai konsentrasiSulfadiazin dan sulfasoksazol mencapai konsentrasi
dalam cairan serebrospinal yang efektif untuk infeksidalam cairan serebrospinal yang efektif untuk infeksi
meningial,Sulfonamida mudah melewati plasentameningial,Sulfonamida mudah melewati plasenta
danmencapai sirkulasi janin.ini cukup untuk dapatdanmencapai sirkulasi janin.ini cukup untuk dapat
menyebabkan efek antibakteri maupun efek toksik.menyebabkan efek antibakteri maupun efek toksik.
 Dimetabolik dihati, dan dieliminasi daridalam tubuhDimetabolik dihati, dan dieliminasi daridalam tubuh
sebagian dalam bentuk tidak berubah, dansebagiansebagian dalam bentuk tidak berubah, dansebagian
berupa produk metabolik.Sebagian besar sulfonamidaberupa produk metabolik.Sebagian besar sulfonamida
diekskresikan din urin, sehingga waktuparuhnya dalamdiekskresikan din urin, sehingga waktuparuhnya dalam
tubuh tergantung pada fungsi ginjal.Dalam urin yangtubuh tergantung pada fungsi ginjal.Dalam urin yang
asam sulfonamida yang bersifat tak larut dan dapatasam sulfonamida yang bersifat tak larut dan dapat
mengendap menyebabkan terbentuknya deposit kristalmengendap menyebabkan terbentuknya deposit kristal
yang dapat menybabkan terbentuknya deposit kristalyang dapat menybabkan terbentuknya deposit kristal
yang menybabkan obstruksi urinasi,sedikityang menybabkan obstruksi urinasi,sedikit
sulfonamida dieliminasi dalam feses dan empedu ,airsulfonamida dieliminasi dalam feses dan empedu ,air
susu dan sekret lainnya.susu dan sekret lainnya.
Sifat FarmakologisSifat Farmakologis
masing masingmasing masing
sulfonamidasulfonamida
 Ada 3 kelompok kecepatan absrobsi sulfonamida:Ada 3 kelompok kecepatan absrobsi sulfonamida:
 1Absrobsi cepat: - sulfisuksazol dan1Absrobsi cepat: - sulfisuksazol dan
 -sulfadiazin.-sulfadiazin.
 2Yang sangat buruk absrobsinyasecara oral,tapi dapat2Yang sangat buruk absrobsinyasecara oral,tapi dapat
aktif dilumen usus seperti:aktif dilumen usus seperti:
 -Sulfasalazin-Sulfasalazin
 3Yang digunakan topikal: -sulafsetamid3Yang digunakan topikal: -sulafsetamid
 -mafenid-mafenid
 -perak sulfadiazin-perak sulfadiazin
 4sulfonamida kerja-lama seperti :-sulfadoksin yang4sulfonamida kerja-lama seperti :-sulfadoksin yang
 Cepat diabsrobsinya namunlama diekskresikan.Cepat diabsrobsinya namunlama diekskresikan.
 Sulfasuksazol(Gantrisin)cepat diabsrobsidan cepatSulfasuksazol(Gantrisin)cepat diabsrobsidan cepat
diekskresi dengan aktivitas antibakter yang cukup baikdiekskresi dengan aktivitas antibakter yang cukup baik
..
 Karena kelarutannya tinggi dapat mengurangiKarena kelarutannya tinggi dapat mengurangi
toksisitas di ginjal,toksisitas di ginjal,
 Sulfasuksazol ini terkait ekstensif dengan proteinSulfasuksazol ini terkait ekstensif dengan protein
plasma ,pada dosis oral 2 sampai 4 gr,konsentrasiplasma ,pada dosis oral 2 sampai 4 gr,konsentrasi
puncak dalam plasma yaitu 110 sampai 250ug/mlpuncak dalam plasma yaitu 110 sampai 250ug/ml
tercapai dalam waktu 2-4 jamtercapai dalam waktu 2-4 jam
 28-35% sulfisuksazol dalam darah dan sekitar 30%28-35% sulfisuksazol dalam darah dan sekitar 30%
sulfisuksazol dalam urin berada dalam bentuksulfisuksazol dalam urin berada dalam bentuk
terasetilasi.95% dari dosis tunggal di ekskresikanterasetilasi.95% dari dosis tunggal di ekskresikan
melaui ginjal dalam waktu 24 jam.Olehkarena itumelaui ginjal dalam waktu 24 jam.Olehkarena itu
konsentrasi obat ini jauh melebihi konsentrasinyakonsentrasi obat ini jauh melebihi konsentrasinya
dalam darah dan mungkin bersifat bekterisida.dalam darah dan mungkin bersifat bekterisida.
 Sulfasuksazol diolamin tersediaSulfasuksazol diolamin tersedia
untukpenggunaan topikal pada mata.untukpenggunaan topikal pada mata.
 Sulfasuksazol asetil tidak berasaSulfasuksazol asetil tidak berasa
lebihdisukai untuk anak anak.lebihdisukai untuk anak anak.
 Komninasi dengan fenazopridinKomninasi dengan fenazopridin
sebagaiantiseptik saularan urin.sebagaiantiseptik saularan urin.
 Obat ini dapat menimbulkan reaksi hiperObat ini dapat menimbulkan reaksi hiper
sensitivitas dan beberapa diantaranyasensitivitas dan beberapa diantaranya
dapat menyebabkan kematian.dapat menyebabkan kematian.
 Sulfa metoksazol merupakan turunanSulfa metoksazol merupakan turunan
sulsuksazol tetapi memiliki kecepatansulsuksazol tetapi memiliki kecepatan
absrobsi enterik danekskresi lebih lambatabsrobsi enterik danekskresi lebih lambat
baikuntuk infeksi sistemik maupunbaikuntuk infeksi sistemik maupun
urin,juga dikombinasi denganurin,juga dikombinasi dengan
fenazopiridin sebagai antiseptik danfenazopiridin sebagai antiseptik dan
analgetik sal urin sering juga bersamaanalgetik sal urin sering juga bersama
trimetoprin.trimetoprin.
 Sulfadiazin diberikan secara oral diabsrobsi denganSulfadiazin diberikan secara oral diabsrobsi dengan
cepat dari sluran gastrointestinal,konsentrasi puncakcepat dari sluran gastrointestinal,konsentrasi puncak
dalam darah dicapai dlam waktu 3-6 jam setelah dosisdalam darah dicapai dlam waktu 3-6 jam setelah dosis
tunggaltunggal
 Mudah diekskresikan melalui ginjal dalambentuk bebasMudah diekskresikan melalui ginjal dalambentuk bebas
maupun tersasetilasi pada awalnya cepat danmaupun tersasetilasi pada awalnya cepat dan
mkemudian lebihlambat selama 2-3 hari,Pemberianmkemudian lebihlambat selama 2-3 hari,Pemberian
basa karbonat akan mempercepat bersihan ginjal,Anakbasa karbonat akan mempercepat bersihan ginjal,Anak
anak dan dewasa harus dipastikan tercukupinyaanak dan dewasa harus dipastikan tercukupinya
asupan cairan agar agar urin lebih banyakasupan cairan agar agar urin lebih banyak
dikeluarkan(1200 ml pada dewasa) jika hal inidikeluarkan(1200 ml pada dewasa) jika hal ini
takterpenuhi akan terjadi kristaluria.takterpenuhi akan terjadi kristaluria.
 Sulfanilamid yang absrobsinya BURUK:Sulfanilamid yang absrobsinya BURUK:
 1 Sulfasalazin (Azalin,Azulfidin) absrobsi1 Sulfasalazin (Azalin,Azulfidin) absrobsi
sangat buruk dari sal gastrointestinal,sangat buruk dari sal gastrointestinal,
digunakan untuk terapi kolitis ulseratif dandigunakan untuk terapi kolitis ulseratif dan
entris regional,tapi dsering terjadi kambuhanentris regional,tapi dsering terjadi kambuhan
.Kortikosteroid lebih ampuh untuk mengobati.Kortikosteroid lebih ampuh untuk mengobati
serangan akut namun pilihan labih baikserangan akut namun pilihan labih baik
sulfasalazin untuk kolitis ulserasif yangsulfasalazin untuk kolitis ulserasif yang
sedang dan ringan,juga sebagai terapiawalsedang dan ringan,juga sebagai terapiawal
pada aksus enteritis regional dan kolitispada aksus enteritis regional dan kolitis
granuloma yang ringan.granuloma yang ringan.
 Sulfadiazuin diuraikan oleh bakteri usus manjadiSulfadiazuin diuraikan oleh bakteri usus manjadi
sulfapiridin danekskresi melalui urin .sulfapiridin danekskresi melalui urin .
 Reaksi tokasik seperti anemia Heinz-Reaksi tokasik seperti anemia Heinz-
body,hemolisisakut,pada pasien defisiensi glukosa 6body,hemolisisakut,pada pasien defisiensi glukosa 6
fosfat dehidrgenase danfosfat dehidrgenase dan
agranulositosis.Mual,ruam,demam,terjadi pada paseinagranulositosis.Mual,ruam,demam,terjadi pada pasein
yang diobati dengan obat ini lebih kurangyang diobati dengan obat ini lebih kurang
20%dandilakukan desensitisasi akan berhasil20%dandilakukan desensitisasi akan berhasil
 SD ini dapat menyebabkan infertilitas yang reversibelSD ini dapat menyebabkan infertilitas yang reversibel
pada pria akibat perobahan morfologipada pria akibat perobahan morfologi
sperma,Mikroflora usus tidak terbukti berubah padasperma,Mikroflora usus tidak terbukti berubah pada
penderita kolitisulserasif yang diobati dengan SD ini.penderita kolitisulserasif yang diobati dengan SD ini.
 Pada Penggunaan TOPIKAL:Pada Penggunaan TOPIKAL:
 Seperti SULFASETAMID dalam bentukSeperti SULFASETAMID dalam bentuk
garam Na:ISOPTOSETAMIDgaram Na:ISOPTOSETAMID
 SODIUM SULAMIDSODIUM SULAMID
 Digunakan pada infeksi mata,iniDigunakan pada infeksi mata,ini
mempunyai kelebihan,dibanding kanmempunyai kelebihan,dibanding kan
preparat sulfa lainnya danpreparat sulfa lainnya dan
tidakdianjurkan untuk topikal karenatidakdianjurkan untuk topikal karena
efikasi nya kurang serta tingginya resikoefikasi nya kurang serta tingginya resiko
sensitisasi.sensitisasi.
 PERAK SULFADIAZIN(SULFADENE)PERAK SULFADIAZIN(SULFADENE)
 Dapat menghambat in vitro semua bakteri danDapat menghambat in vitro semua bakteri dan
jamur patogen.digunakan secara topikal untukjamur patogen.digunakan secara topikal untuk
mengurangi kolonisasi mikroba dan insidenmengurangi kolonisasi mikroba dan insiden
infeksi pada luka bakar tidak digunakan untukinfeksi pada luka bakar tidak digunakan untuk
insiden infeksi pada dalam menetap. Perakinsiden infeksi pada dalam menetap. Perak
dilepas pelan pelan dari sediaan dalamdilepas pelan pelan dari sediaan dalam
konsentrasi yang secara selektif toksis untukkonsentrasi yang secara selektif toksis untuk
mikroba.Tapi kadang dapat juga terjadimikroba.Tapi kadang dapat juga terjadi
resistensi .Efek samping jarang terjadi sepertiresistensi .Efek samping jarang terjadi seperti
rasa terbakar,ruam dan gatal.ini preparatrasa terbakar,ruam dan gatal.ini preparat
pilihan untuk lukabakar.pilihan untuk lukabakar.
 Tri sulfa (tripel sulfa) gabungan tiga sulfa dengan dosis samaTri sulfa (tripel sulfa) gabungan tiga sulfa dengan dosis sama
banyak yaitu:banyak yaitu:
 Sulfamerazin,Sulfamezatin,sulfadiazin secara oral .Sulfamerazin,Sulfamezatin,sulfadiazin secara oral .
 Mafenid (sulfamylon) juga secara topikal baik digunakanuntukMafenid (sulfamylon) juga secara topikal baik digunakanuntuk
luka bakar.luka bakar.
 Sulfonamida kerja lama (SULFADOKSIN) dengan waktu paruh 7-Sulfonamida kerja lama (SULFADOKSIN) dengan waktu paruh 7-
9 hari obat ini digunakan kombinasi dengan primetamin9 hari obat ini digunakan kombinasi dengan primetamin
 (500mg sulfa doksin dan 25 mg primetamin) sebagai(500mg sulfa doksin dan 25 mg primetamin) sebagai
FANSIDAR,untuk profilaksis danpengobatan malaria yangFANSIDAR,untuk profilaksis danpengobatan malaria yang
disebabkan oleh galur P.Falcifarum yang resiten dengandisebabkan oleh galur P.Falcifarum yang resiten dengan
mefloquin.Karena reaksi parah dan terkadang fatal,termasukmefloquin.Karena reaksi parah dan terkadang fatal,termasuk
STEVENS – JOHNSON sebaiknya hanya digunakan sebagiaiSTEVENS – JOHNSON sebaiknya hanya digunakan sebagiai
profilaksis jika resiko terjadinya malaria yyang resite tinggi.profilaksis jika resiko terjadinya malaria yyang resite tinggi.
REAKSI YANG TAKREAKSI YANG TAK
DINGINKAN TERHADAPDINGINKAN TERHADAP
SULFONAMIDASULFONAMIDA
 Bentuk toksisitas tertentu mungkin terkait dengan perbedaanBentuk toksisitas tertentu mungkin terkait dengan perbedaan
metabolisme sulfonamida pada masing individu. Seperti:metabolisme sulfonamida pada masing individu. Seperti:
 Gangguan saluran urin :kristaluria insidennya sangatGangguan saluran urin :kristaluria insidennya sangat
kecil,Kristaluria ditemukan pada pasienAIDS yang mengalamikecil,Kristaluria ditemukan pada pasienAIDS yang mengalami
dehidrasi dan meneriam SD untuk pengobatab ensefalitis akibatdehidrasi dan meneriam SD untuk pengobatab ensefalitis akibat
toxoplasmatoxoplasma
 Gangguan pada sistim pembentukan selsel darah(Hematopoietik):Gangguan pada sistim pembentukan selsel darah(Hematopoietik):
 Anemiahemolitik akutAnemiahemolitik akut
 AgranulositosisAgranulositosis
 AnemiaAplastik:pada sumsumAnemiaAplastik:pada sumsum
tulang,granulositopenia,trombosiptopeniatulang,granulositopenia,trombosiptopenia
 Reaksi hip[ersensitivitasReaksi hip[ersensitivitas
 Reaksi lain ;aneroksia,mual,muntah,pada neonatus terjadinyaReaksi lain ;aneroksia,mual,muntah,pada neonatus terjadinya
pengusiran bilirubin dari albumin plasmapengusiran bilirubin dari albumin plasma
 Interaksi dapat terjadidengan :Interaksi dapat terjadidengan :
 Antikogulan oralAntikogulan oral
 Senyawa hipoglikemisulfonilureaSenyawa hipoglikemisulfonilurea
 Antikonvulsan hidantoinAntikonvulsan hidantoin
 Sulfonamida dapat memperkuat obatSulfonamida dapat memperkuat obat
lain,dengan mekanisme melibatkanlain,dengan mekanisme melibatkan
penghambatan metabolisme dan pengusiranpenghambatan metabolisme dan pengusiran
dari albumin,penyesuian dosis perlu jika obatdari albumin,penyesuian dosis perlu jika obat
diberikan bersama sulfonamida.diberikan bersama sulfonamida.
 Sulfonamida walau sudah berkurangSulfonamida walau sudah berkurang
seiringditemukannya senyawa anti mikroba lainseiringditemukannya senyawa anti mikroba lain
namun kemudianmengalami kebangkitan laginamun kemudianmengalami kebangkitan lagi
setelahdiperkenalkannyakombinasisetelahdiperkenalkannyakombinasi
trimetoprindan sulfametoksazoltrimetoprindan sulfametoksazol
 seperti pada: Infeksi saluran urinseperti pada: Infeksi saluran urin
 NokardiosisNokardiosis
 Toksoplasmosis (kombinasiToksoplasmosis (kombinasi
piremitamindan SD)piremitamindan SD)
TRIMETOPRIN-TRIMETOPRIN-
SULFAMETOKSAZOLSULFAMETOKSAZOL
 Kombinasi obat ini secara klinis merupakanKombinasi obat ini secara klinis merupakan
penerapan praktis dari suatu pertimbangpenerapan praktis dari suatu pertimbang
teoritis:yaituteoritis:yaitu
 ““jika dua obat bekerja pada tahapan yangjika dua obat bekerja pada tahapan yang
berurutan dalam jalur reaksi enzimatis obligatberurutan dalam jalur reaksi enzimatis obligat
bakteri maka hasil dari kombinasinya akanbakteri maka hasil dari kombinasinya akan
berupa efek sinergis ,kombinasi ini dikenalberupa efek sinergis ,kombinasi ini dikenal
dengan KO-TRMOKSAZOL.selain kombinasidengan KO-TRMOKSAZOL.selain kombinasi
dengan sulfa metoksazol juga ada trimetoprindengan sulfa metoksazol juga ada trimetoprin
secara tunggal sepertisecara tunggal seperti
TRIMPEX,PROLOPRIM.TRIMPEX,PROLOPRIM.
 Aktivitas anti bakteri:sama dengan sulfametoksazolAktivitas anti bakteri:sama dengan sulfametoksazol
dengan daya antibakterinya 20-100 kali lebihkuat daridengan daya antibakterinya 20-100 kali lebihkuat dari
sulfametoksazol.sulfametoksazol.
 Efektif terhadap: S.pyogenesEfektif terhadap: S.pyogenes
 S.viridansS.viridans
 S.faecalisS.faecalis
 E.coliE.coli
 P.mirabilisP.mirabilis
 P morganii, P retgeri, Enterobacter, aerobacterP morganii, P retgeri, Enterobacter, aerobacter
Sp,Salmonella,Shigella.P,pseumallei,Sp,Salmonella,Shigella.P,pseumallei,
Sertia,AlkaligenesSp,Klebsiella,BrucellaSertia,AlkaligenesSp,Klebsiella,Brucella
abortus,Pasteurellaabortus,Pasteurella
haemolitica.Y,pseudotuberculosis.Yhaemolitica.Y,pseudotuberculosis.Y
enterocolitica<Nocardiaasteroides.,juga efektifenterocolitica<Nocardiaasteroides.,juga efektif
terhadap strain Stafilokokus yang resiten terhadapterhadap strain Stafilokokus yang resiten terhadap
 MEKANISME KERJA :MEKANISME KERJA :
 Sulfametoksazol bekerja sebagai kompetitifSulfametoksazol bekerja sebagai kompetitif
inhibitor terhadap PABA ( yang meng hambatinhibitor terhadap PABA ( yang meng hambat
masuknya molekul PABA kedalam molekulmasuknya molekul PABA kedalam molekul
asam folat) sedangkan trimetoprin bekerjaasam folat) sedangkan trimetoprin bekerja
menghambat enzim dehidrofolat reduktasemenghambat enzim dehidrofolat reduktase
sehingga asam tetrahidrofolat yangsehingga asam tetrahidrofolat yang
dibutuhkan untuk perkembangan bakteridibutuhkan untuk perkembangan bakteri
tidak terbentuk.tidak terbentuk.
PABAPABA
Sulfonamida berkompetisi dengan PABASulfonamida berkompetisi dengan PABA
Asam dihidrofoatAsam dihidrofoat
Trimetoprim mengikaat enzim asam dihidrofolat reduktaseTrimetoprim mengikaat enzim asam dihidrofolat reduktase
Asam tetrahidrofolatAsam tetrahidrofolat
PurinPurin
DNADNA
 Dengan titik tangkap kerja yang berbeda ini resitensiDengan titik tangkap kerja yang berbeda ini resitensi
jarang terjadi dan dapat digunakan untuk infeksi olehjarang terjadi dan dapat digunakan untuk infeksi oleh
kuman yang resiten terhadap sulfonamida seperti :kuman yang resiten terhadap sulfonamida seperti :
H.Influenzae,dan E.coli.Trimetoprin mempunyaiH.Influenzae,dan E.coli.Trimetoprin mempunyai
potensi 20-100 kali sulfametoksazol sehinggapotensi 20-100 kali sulfametoksazol sehingga
dfiperluikan kadar sulfametoksazol 20 kali lebih tinggidfiperluikan kadar sulfametoksazol 20 kali lebih tinggi
dari trimetoprin.KHM sulfametoksazol adalah 3 ug/mldari trimetoprin.KHM sulfametoksazol adalah 3 ug/ml
dan trimetoprin 0,3 ug/ml .dari hasil penelitiandan trimetoprin 0,3 ug/ml .dari hasil penelitian
didapatkan bahwa kombinasi yang optimaldidapatkan bahwa kombinasi yang optimal
berdasarkan KHM dan farmakokinetik adalah dalamberdasarkan KHM dan farmakokinetik adalah dalam
perbandingan dosis 5 : 1.perbandingan dosis 5 : 1.
 FARMAKOKINETIKFARMAKOKINETIK
 Absrobsi melalui saluran cerna cepat danAbsrobsi melalui saluran cerna cepat dan
lengkap,kadar puncak plasma dicapailengkap,kadar puncak plasma dicapai
dalamwaktu 2 jam untuk trimetoprin dan 4 jamdalamwaktu 2 jam untuk trimetoprin dan 4 jam
untuk sulfametoksazol Waktu paruh 11 jamuntuk sulfametoksazol Waktu paruh 11 jam
untuk trimetoprin dan 10 jam untukuntuk trimetoprin dan 10 jam untuk
sulametoksazol.Distribusi cepat keseluruhsulametoksazol.Distribusi cepat keseluruh
jaringan termasuk SSP ,saliva,dan empedujaringan termasuk SSP ,saliva,dan empedu
yang kadarnya cukup tinggi.Ekskresi terutamayang kadarnya cukup tinggi.Ekskresi terutama
melalui urin,dan perlu perhatian akanmelalui urin,dan perlu perhatian akan
kerusakan ginjal.kerusakan ginjal.
 INDIKASI KLINIK :INDIKASI KLINIK :
 Infeksi saluran kemih,terutama saluran kemihInfeksi saluran kemih,terutama saluran kemih
bagian bawah, seperti :bagian bawah, seperti :
sistitis,prostatitis,uretritis,dan jangan digunakansistitis,prostatitis,uretritis,dan jangan digunakan
untuk pielitis berat.Juga baik untuk uretritisuntuk pielitis berat.Juga baik untuk uretritis
gonoroika akut pada pria dan wanita dengangonoroika akut pada pria dan wanita dengan
regimen dosis 2 x 2 tab/hari untuk 5 hari atauregimen dosis 2 x 2 tab/hari untuk 5 hari atau
2x4 tab/hari untuk 2 hari atau 1x6 tab /hari2x4 tab/hari untuk 2 hari atau 1x6 tab /hari
untuk 3 hari atau 2x3 tab/hari untuk 3 hari.untuk 3 hari atau 2x3 tab/hari untuk 3 hari.
 Infeksi saluran nafas bagian atas /bawahInfeksi saluran nafas bagian atas /bawah
seperti bronkitis akut /eksaserbasiseperti bronkitis akut /eksaserbasi
akut,peneumonia dan lain lainakut,peneumonia dan lain lain
yangdisebabkan pneumokokus dan Hyangdisebabkan pneumokokus dan H
influenzae.Alternatif terapi,padainfluenzae.Alternatif terapi,pada
salmonelosis dan infeksi oleh V choleraesalmonelosis dan infeksi oleh V cholerae
.Untuk memberantas karier Salmonela.Untuk memberantas karier Salmonela
thypi diberikan dosis 2x2 tab /harithypi diberikan dosis 2x2 tab /hari
selama 3 bulan.selama 3 bulan.
 EFEK SAMPING:EFEK SAMPING:
 Mirip dengan sulfa ,selain itu terdapatMirip dengan sulfa ,selain itu terdapat
juga efek samping hemopoetik danjuga efek samping hemopoetik dan
reaksi hipersensitivitas.Efek sampingreaksi hipersensitivitas.Efek samping
trimetoprin belum jelas .trimetoprin belum jelas .
KUINOLONKUINOLON
Senyawa lama dari kelompok anti mikroba ini asamSenyawa lama dari kelompok anti mikroba ini asam
nalikdisat yang sudah lama dipakai sebagainalikdisat yang sudah lama dipakai sebagai
pengobatan infeksi saluran urin selama bertahun tahunpengobatan infeksi saluran urin selama bertahun tahun
Obat ini relatif keberhasilan kecil karena penggunaanObat ini relatif keberhasilan kecil karena penggunaan
terbatas serta cepatnya perkembangan resistensiterbatas serta cepatnya perkembangan resistensi
bakteri. Diperkenalkanya senyawa baru yaitu 4-bakteri. Diperkenalkanya senyawa baru yaitu 4-
kuinolon terflurinasi seperti Siprofloksasin (CIPRO)kuinolon terflurinasi seperti Siprofloksasin (CIPRO)
danOFLOKSASIN (FLOKSIN)menunjukan terpeutikdanOFLOKSASIN (FLOKSIN)menunjukan terpeutik
yang penting,karena senyawa ini memiliki antiyang penting,karena senyawa ini memiliki anti
mikroba yang luas dan efektif secara oral.mikroba yang luas dan efektif secara oral.
 Efek samping yang menyertai relatifEfek samping yang menyertai relatif
kecil dan resitensi mikroba tidak cepatkecil dan resitensi mikroba tidak cepat
bekembangbekembang
 Sifat Sifat FarmakologiSifat Sifat Farmakologi
a.Siprofloksasinm didistribusikan lebiha.Siprofloksasinm didistribusikan lebih
luasluas
 B.Sebagian besar diekskresikan di urin.B.Sebagian besar diekskresikan di urin.
MEKANISME KERJAMEKANISME KERJA
dan AKTIVITAS ANTIdan AKTIVITAS ANTI
BAKTERIBAKTERI
 Golongan kuinolon bersifat bakterisidal,Golongan kuinolon bersifat bakterisidal,
dan bekerja dengan menghambat DNAdan bekerja dengan menghambat DNA
girase suatu enzim yang penting dalamgirase suatu enzim yang penting dalam
proses supercoiling DNA mikroba.proses supercoiling DNA mikroba.
 Spektrum aktivitas antibakteri golonganSpektrum aktivitas antibakteri golongan
ini meliputi bakteri gramini meliputi bakteri gram
negatif,ENterobacteriaceae,Serratia,Provnegatif,ENterobacteriaceae,Serratia,Prov
idencia, danP aerogonosa. KHM untukidencia, danP aerogonosa. KHM untuk
berbagai mikroba 2 ug/ml.berbagai mikroba 2 ug/ml.
ANTILEPRAANTILEPRA
(LEPROSTATIKA)(LEPROSTATIKA)
 Lepra adalah penyakit infeksiLepra adalah penyakit infeksi
yangdisebabkan oleh M,leprae atau lebihyangdisebabkan oleh M,leprae atau lebih
dikenal dengan nama Morbusdikenal dengan nama Morbus
hansen.Diperkirakan terdapat 12 jutahansen.Diperkirakan terdapat 12 juta
penderita ini didunia 62% di asia danpenderita ini didunia 62% di asia dan
34% di afrika.India 3,2 juta,dandinegara34% di afrika.India 3,2 juta,dandinegara
berkembang lain diperkirakan prevalensiberkembang lain diperkirakan prevalensi
penyakit lebih kurang 4%penyakit lebih kurang 4%
 Basil sudah ditemukan sejak tahun 1874 basilBasil sudah ditemukan sejak tahun 1874 basil
tersebut sampai saat ini belum bisa dibiakkantersebut sampai saat ini belum bisa dibiakkan
pada media buatan.pada media buatan.
 Cara penularan:Cara penularan:
 1.Kontak lansung yang erat dan lama1.Kontak lansung yang erat dan lama
(membutuhkan waktu berkisar 5 – 10 th)(membutuhkan waktu berkisar 5 – 10 th)
 2Penyebaran droplet dari penderita leprosi.2Penyebaran droplet dari penderita leprosi.
 Tak ada alasan untuk takut terhadap lepraTak ada alasan untuk takut terhadap lepra
karena sudah banyak obat leprostatika yangkarena sudah banyak obat leprostatika yang
efektif tersedia dan memberikan hasil yangefektif tersedia dan memberikan hasil yang
baik.baik.
 TUJUAN PENGOBATAN :TUJUAN PENGOBATAN :
 1 melindungi pasien non infeksi1 melindungi pasien non infeksi
 2 mengurangi multifikasi bakteri dan2 mengurangi multifikasi bakteri dan
3 mengurangi efek samping.3 mengurangi efek samping.
Penting diingat untuk keberhasilan pengobatanPenting diingat untuk keberhasilan pengobatan
sangat dipengaruhi oleh tersedianya obat atausangat dipengaruhi oleh tersedianya obat atau
tidak,mudah digunakan,dan harganya murahtidak,mudah digunakan,dan harganya murah
serta kepatuhan penderita.serta kepatuhan penderita.
 Obat lepra;Obat lepra;
 1DAPSON merupakan leprostatika yang1DAPSON merupakan leprostatika yang
banyak digunakan yang merupakanbanyak digunakan yang merupakan
analog asam – p-aminibenzoat.Dapsonanalog asam – p-aminibenzoat.Dapson
berupa bubuk putih sukarb larut dalamairberupa bubuk putih sukarb larut dalamair
dan lemak.Obat ini merupakan obat yangdan lemak.Obat ini merupakan obat yang
penting untuk penyakit lepra karenapenting untuk penyakit lepra karena
harganya murah ,mudah digunakan,efekharganya murah ,mudah digunakan,efek
toksis minimal.toksis minimal.
 MEKANISME KERJA:MEKANISME KERJA:
 Obat bekerja dengan menghambatObat bekerja dengan menghambat
sintesa asam folat.Dapson bersifatsintesa asam folat.Dapson bersifat
bakteriostatik,dan bakterisid terhadapbakteriostatik,dan bakterisid terhadap
Mycobacterium leprae,obat ini jugaMycobacterium leprae,obat ini juga
digunakan untuk pengobatan penemoniadigunakan untuk pengobatan penemonia
pada penderitaAIDSpada penderitaAIDS
 FARMAKOKINETIK :FARMAKOKINETIK :
 Dapson segera diabsrobsi di saluran cerna,(waktuDapson segera diabsrobsi di saluran cerna,(waktu
untuk mencapai efek maksimal adalah 4 – 8 jam)untuk mencapai efek maksimal adalah 4 – 8 jam)
danabsropsi hampir komplit disaluran cerna,lebihdanabsropsi hampir komplit disaluran cerna,lebih
kurang 50% obat ini berikatan dengan protein plasma,kurang 50% obat ini berikatan dengan protein plasma,
70-80 % dartidosis obat diekskresikan sebagai70-80 % dartidosis obat diekskresikan sebagai
konyugat N glukoronid, atau N-sulfamat.Obat inikonyugat N glukoronid, atau N-sulfamat.Obat ini
diasetilasi di hati,dan masuk kedalam reesirkulasidiasetilasi di hati,dan masuk kedalam reesirkulasi
enterohepatik,.Konsentrasi puncak dicapai 1-3 jamenterohepatik,.Konsentrasi puncak dicapai 1-3 jam
setelah pemberian.Obat didistribusikan keseluruhsetelah pemberian.Obat didistribusikan keseluruh
jaringan tubuh dan candrung bertahan dijaringan tubuh dan candrung bertahan di
kulit,otot,hati,dan ginjal.Obat ini juga ditrmukan dalamkulit,otot,hati,dan ginjal.Obat ini juga ditrmukan dalam
jumlah besar di air susu.jumlah besar di air susu.
 Mikroba lain yang juga sensitif isalahMikroba lain yang juga sensitif isalah
Staphylokokus,N gonohoeae,HStaphylokokus,N gonohoeae,H
influenzae termasuk yang menghasilkaninfluenzae termasuk yang menghasilkan
penisiliase dan Klamidia.penisiliase dan Klamidia.
 Resistensi: telah terjadi resitensi padaResistensi: telah terjadi resitensi pada
mikroba yang kurangmikroba yang kurang
sensitif,Pseudomonas,Enterobacteriaceasensitif,Pseudomonas,Enterobacteriacea
e danStaphylokokus.e danStaphylokokus.
FarmakokinetikFarmakokinetik
 Absropsi peroral bervariasiantara 50-Absropsi peroral bervariasiantara 50-
90%.Ekskresinya melalui ginjal dosis90%.Ekskresinya melalui ginjal dosis
berkisar antara 400-600 mg/hari.kadarberkisar antara 400-600 mg/hari.kadar
puncak berkisar antar 2-6puncak berkisar antar 2-6
ug/ml.waktuparuh eliminasi padaug/ml.waktuparuh eliminasi pada
siprofloksasin 3,5 – 4 jam dan padasiprofloksasin 3,5 – 4 jam dan pada
norfloksasin 6-7 jam.norfloksasin 6-7 jam.
 Efek samping:Yangsering dilaporkan ialah gangguanEfek samping:Yangsering dilaporkan ialah gangguan
pada sluran cerna dan dapat pula timbul gagngguanpada sluran cerna dan dapat pula timbul gagngguan
neurologik seperti vertigo,halusinasi,dan reaksi kulitneurologik seperti vertigo,halusinasi,dan reaksi kulit
kemerahan pada kulit.kemerahan pada kulit.
 Indikasiklinik:Indikasiklinik:
 1.Siprofloksasin terutanma digunakan1.Siprofloksasin terutanma digunakan
infeksi kulit dan sluran nafas bagian bawah padainfeksi kulit dan sluran nafas bagian bawah pada
penderita yang takdapat menggunakan anti biotikpenderita yang takdapat menggunakan anti biotik
beta laktam atau aminiglikosida( mis karena alergi ataubeta laktam atau aminiglikosida( mis karena alergi atau
efek samping berat)efek samping berat)
2.Norfloksasin digunakan untuk infeksi saluran2.Norfloksasin digunakan untuk infeksi saluran
kemih,akibat mikroba yang resiten terhadap obat lainkemih,akibat mikroba yang resiten terhadap obat lain
atau infeksi yang sering kambuh.atau infeksi yang sering kambuh.
 Toksisitas:Kebanyakan terjadi padaToksisitas:Kebanyakan terjadi pada
gastrointestinal ;ruam kulit pernahgastrointestinal ;ruam kulit pernah
dilaporkan.dilaporkan.
 Indikasi: 1 LepraIndikasi: 1 Lepra
 2 Pnemonia pada AIDS2 Pnemonia pada AIDS
 KONTRA INDIKASI : -Hiperbilirubin emiaKONTRA INDIKASI : -Hiperbilirubin emia
 - G 6 PD (anemia)- G 6 PD (anemia)
 EFEK SAMPING:EFEK SAMPING:
 Efek samping yang sering terjadi berupaEfek samping yang sering terjadi berupa
neusea,muntah,mual,sakit kepala dan takikardi,Efekneusea,muntah,mual,sakit kepala dan takikardi,Efek
samping yang berhubungan dengan dosis yaitusamping yang berhubungan dengan dosis yaitu
anemia hemolitik,yang dapat terjadi pada semuaanemia hemolitik,yang dapat terjadi pada semua
penderita yang diberikan dengan dosis 250 – 300penderita yang diberikan dengan dosis 250 – 300
mg/hari.mg/hari.
 Obat ini dapat menyebabkan eksaserbasiObat ini dapat menyebabkan eksaserbasi
lepra,tipe lepromatous yang analog denganlepra,tipe lepromatous yang analog dengan
Jarish-Herxeimer (sindroma sulfon) yang tejadiJarish-Herxeimer (sindroma sulfon) yang tejadi
setelah 5 minggu pertama pengobatan dengansetelah 5 minggu pertama pengobatan dengan
gejalagejala
demam,lesu,dermatitis,eksfoliatif,ikterus,yangdemam,lesu,dermatitis,eksfoliatif,ikterus,yang
nekrosis,limfanekrosis,limfa
denofati,methemoglobinemia,dan anelia.rekasidenofati,methemoglobinemia,dan anelia.rekasi
hipersensitivitas jarang terjadi.hipersensitivitas jarang terjadi.
 Interaksi Obat: Rifampin menurunkanInteraksi Obat: Rifampin menurunkan
kadar serum dapson di plasma sedangkadar serum dapson di plasma sedang
pirimetamin meningkatkan efekpirimetamin meningkatkan efek
hematologik. Dosis Dewasa – anak 100hematologik. Dosis Dewasa – anak 100
mg/hari ( 1-2 mg/kgBB /hari)mg/hari ( 1-2 mg/kgBB /hari)
 Sediaan : Tablet 15 dan 100 mgSediaan : Tablet 15 dan 100 mg
 Senyawa anti septik dan analgetik infeksiSenyawa anti septik dan analgetik infeksi
saluran Urin:saluran Urin:
 Metenamin (hexamin)Metenamin (hexamin)
Klofazimen (Lampren)Klofazimen (Lampren)
 Obat ini merupakan suatu fenazin,berbentukObat ini merupakan suatu fenazin,berbentuk
bubukberwarna coklat kemerahan,tidak larutbubukberwarna coklat kemerahan,tidak larut
dalam air larut dalam asam lemak obat inidalam air larut dalam asam lemak obat ini
bersifat bakterisid dan mempunyai efekbersifat bakterisid dan mempunyai efek
antiinflamasi,obat ini merupakan obat alternatifantiinflamasi,obat ini merupakan obat alternatif
terhadap dapson bila ditemukan M,Lepraeterhadap dapson bila ditemukan M,Leprae
yang resiten dan dulu digunakan untukyang resiten dan dulu digunakan untuk
pengobatan infeksi M avium pada pendritapengobatan infeksi M avium pada pendrita
AIDS.AIDS.
 Mekanisme Kerja:Cara kerja tidak diketahuiMekanisme Kerja:Cara kerja tidak diketahui
pasti diduga mempengaruhi peningkatan DNApasti diduga mempengaruhi peningkatan DNA
sehingga mempengaruhi pertumbuhansehingga mempengaruhi pertumbuhan
mikobakterium.mikobakterium.
 Farmakokinetik;Absropsi disaluran cernaFarmakokinetik;Absropsi disaluran cerna
bervariasi obat sebagian besar diekskresikanbervariasi obat sebagian besar diekskresikan
melaui tinja waktu paruh setelah pemberianmelaui tinja waktu paruh setelah pemberian
berulang ulang selama 70 hari.berulang ulang selama 70 hari.
 Obat ditujukan untuk lepra.Obat ditujukan untuk lepra.
 Kontra indikasi:Kontra indikasi:
 1 wanita hamil1 wanita hamil
 Penderita gagal ginjalPenderita gagal ginjal
 Efek samping sering ada perubahan warna kulit (75-Efek samping sering ada perubahan warna kulit (75-
80%) biasanya berwarna merah,jambu coklat80%) biasanya berwarna merah,jambu coklat
kehitaman.yang terjadi dalam beberapa minggukehitaman.yang terjadi dalam beberapa minggu
pengobatan. ,kulitkemerahan dan gatal.pengobatan. ,kulitkemerahan dan gatal.
 Interaksi Obat:belum diketahuiInteraksi Obat:belum diketahui
 Dosis 50-100 mg /hari. Sediaan KapsulDosis 50-100 mg /hari. Sediaan Kapsul
 RIFAMPIN: obat ini bersifat bakterisidRIFAMPIN: obat ini bersifat bakterisid
terhadap M leprae denga dosis 600 mgterhadap M leprae denga dosis 600 mg
dapat menghambat pertumbuhan basildapat menghambat pertumbuhan basil
lepra untuk menghindari resisten obatlepra untuk menghindari resisten obat
harus dikombinasi dengan leprostatikaharus dikombinasi dengan leprostatika
.lain..lain.
 Dosis yang biasa dipakai ada;ah 600Dosis yang biasa dipakai ada;ah 600
mg/hari atau 4-8 mg /kgbb/hari untukmg/hari atau 4-8 mg /kgbb/hari untuk
anak anak.anak anak.
 Amitiozon: suatu tiomikarbazon yangAmitiozon: suatu tiomikarbazon yang
digunakan sebagai terapi subsitsi padadigunakan sebagai terapi subsitsi pada
penderita yag tak tagan terhadappenderita yag tak tagan terhadap
dapson.efektif untukdapson.efektif untuk
lepratuberkuloid.Dosis 50 mg/harilepratuberkuloid.Dosis 50 mg/hari
selama 2 minggu kemudian dinaikanselama 2 minggu kemudian dinaikan
perlahan sampai 200 mg/hari.perlahan sampai 200 mg/hari.
 ETIONAMID: Penggunaan obat ini untukETIONAMID: Penggunaan obat ini untuk
pengobatan lepra masih diteliti, untuk itupengobatan lepra masih diteliti, untuk itu
diketahui efek bakterisid antara dapson dandiketahui efek bakterisid antara dapson dan
rifampi waktu paro 2jam Dosis 250-375rifampi waktu paro 2jam Dosis 250-375
mg/hari.mg/hari.
 FLUOROKINOLON:Ofloksasin mempunyaiFLUOROKINOLON:Ofloksasin mempunyai
aktivitas baterisid terhsadap Mleprae absropsiaktivitas baterisid terhsadap Mleprae absropsi
baik dan menca[pai kadar puncak seru 2,9baik dan menca[pai kadar puncak seru 2,9
ug/ml.Dosis 400 mg/hariug/ml.Dosis 400 mg/hari
 Minosiklin Obat ini merupakan satuMinosiklin Obat ini merupakan satu
satunya golongan tetrasiklin yangsatunya golongan tetrasiklin yang
mempunyai aktivitas bakterisid terhadapmempunyai aktivitas bakterisid terhadap
lepra karena sifalifofiliknya mudahlepra karena sifalifofiliknya mudah
menembus dinding sel Dosis 100menembus dinding sel Dosis 100
mg/hari.mg/hari.
 Makrolida: Klritromisin makrolid anti lepraMakrolida: Klritromisin makrolid anti lepra
absropsi di sal cerna menjadi metbolitabsropsi di sal cerna menjadi metbolit
aktif Dosis 500 mg/hariaktif Dosis 500 mg/hari

More Related Content

What's hot

Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinNursa'id Fitria
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotikrula25
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solidDokter Tekno
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian iiSurya Amal
 
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasToleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasAbdul Hakim
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanYulinda Kartika
 
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaWulung Gono
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Nova Rizky
 
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UBPertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UBMuhammad Luthfan
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatDokter Tekno
 

What's hot (20)

Pp sulfon amida 2
Pp sulfon amida 2Pp sulfon amida 2
Pp sulfon amida 2
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
 
Suppo
SuppoSuppo
Suppo
 
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan AutoimnitasToleransi Imunologik dan Autoimnitas
Toleransi Imunologik dan Autoimnitas
 
Macam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan LarutanMacam-Macam Sediaan Larutan
Macam-Macam Sediaan Larutan
 
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan Galenika
 
Mikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasiMikrobiologi farmasi
Mikrobiologi farmasi
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Uji Disolusi
Uji DisolusiUji Disolusi
Uji Disolusi
 
Tanin
TaninTanin
Tanin
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
Antioksidan 1 (versi 2)
Antioksidan 1 (versi 2)Antioksidan 1 (versi 2)
Antioksidan 1 (versi 2)
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UBPertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
Pertumbuhan bakteri semester 2 THP UB
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja Obat
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 

Viewers also liked

Android &amp; google
Android &amp; googleAndroid &amp; google
Android &amp; googleSunny Singh
 
Habilidadesgerenciales
HabilidadesgerencialesHabilidadesgerenciales
HabilidadesgerencialesAndres Aguirre
 
CLM45_DoeMusea
CLM45_DoeMuseaCLM45_DoeMusea
CLM45_DoeMuseaEdith Vos
 
Paradigmas Educativos María Navas
Paradigmas Educativos María NavasParadigmas Educativos María Navas
Paradigmas Educativos María NavasMarielos Navas
 
MELISSA VAN DEN HEEVER CV
MELISSA VAN DEN HEEVER CVMELISSA VAN DEN HEEVER CV
MELISSA VAN DEN HEEVER CVMelissa Heever
 
Resumen de legislacion financiera y banca internacional
Resumen de legislacion financiera y banca  internacional Resumen de legislacion financiera y banca  internacional
Resumen de legislacion financiera y banca internacional Jose Paredes
 
Soc 222 4
Soc 222  4Soc 222  4
Soc 222 4soc222
 
Soc 222, 6th class
Soc 222, 6th classSoc 222, 6th class
Soc 222, 6th classsoc222
 
Soc 222 1
Soc 222  1Soc 222  1
Soc 222 1soc222
 
Sustainable develpoment
Sustainable develpomentSustainable develpoment
Sustainable develpomentAnkit Sarkar
 

Viewers also liked (17)

Android &amp; google
Android &amp; googleAndroid &amp; google
Android &amp; google
 
Habilidadesgerenciales
HabilidadesgerencialesHabilidadesgerenciales
Habilidadesgerenciales
 
CLM45_DoeMusea
CLM45_DoeMuseaCLM45_DoeMusea
CLM45_DoeMusea
 
Conventions
Conventions Conventions
Conventions
 
Paradigmas Educativos María Navas
Paradigmas Educativos María NavasParadigmas Educativos María Navas
Paradigmas Educativos María Navas
 
MELISSA VAN DEN HEEVER CV
MELISSA VAN DEN HEEVER CVMELISSA VAN DEN HEEVER CV
MELISSA VAN DEN HEEVER CV
 
Question 2 evaluation
Question 2  evaluationQuestion 2  evaluation
Question 2 evaluation
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
Photoshoot pics
Photoshoot picsPhotoshoot pics
Photoshoot pics
 
Resumen de legislacion financiera y banca internacional
Resumen de legislacion financiera y banca  internacional Resumen de legislacion financiera y banca  internacional
Resumen de legislacion financiera y banca internacional
 
Soc 222 4
Soc 222  4Soc 222  4
Soc 222 4
 
Soc 222, 6th class
Soc 222, 6th classSoc 222, 6th class
Soc 222, 6th class
 
Soc 222 1
Soc 222  1Soc 222  1
Soc 222 1
 
las tic
las ticlas tic
las tic
 
Pornography
PornographyPornography
Pornography
 
INVESTORS FOR EDUCATIONAL INSTITUTION
INVESTORS FOR EDUCATIONAL INSTITUTIONINVESTORS FOR EDUCATIONAL INSTITUTION
INVESTORS FOR EDUCATIONAL INSTITUTION
 
Sustainable develpoment
Sustainable develpomentSustainable develpoment
Sustainable develpoment
 

Similar to Senyawa anti mikroba lanjutan

Similar to Senyawa anti mikroba lanjutan (10)

Askur sulfonamida
Askur sulfonamidaAskur sulfonamida
Askur sulfonamida
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Farmakologi
FarmakologiFarmakologi
Farmakologi
 
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleat
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleatAntibiotik penghambat sintesis asam nukleat
Antibiotik penghambat sintesis asam nukleat
 
Antiprotozoa dan antivirus
Antiprotozoa dan antivirusAntiprotozoa dan antivirus
Antiprotozoa dan antivirus
 
447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt
447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt
447208748-4-ANTI-MIKROBA-ppt.ppt
 
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikrobaAntibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
Antibiotik adalah zat yang dihasilkan mikroba
 
cacing(parasit).ppt
cacing(parasit).pptcacing(parasit).ppt
cacing(parasit).ppt
 
Obat Kencing Keluar Nanah Dari Dokter
Obat Kencing Keluar Nanah Dari DokterObat Kencing Keluar Nanah Dari Dokter
Obat Kencing Keluar Nanah Dari Dokter
 
Makalah Ampisilin
Makalah AmpisilinMakalah Ampisilin
Makalah Ampisilin
 

More from fikri asyura (20)

Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Tb
TbTb
Tb
 
Transfusi darah
Transfusi darahTransfusi darah
Transfusi darah
 
Toksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 aToksoplasmosis 3 a
Toksoplasmosis 3 a
 
Sistosomiasis
SistosomiasisSistosomiasis
Sistosomiasis
 
Reaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitasReaksi hipersensitivitas
Reaksi hipersensitivitas
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
Lupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemikLupus eritematosus sistemik
Lupus eritematosus sistemik
 
Filariasis
FilariasisFilariasis
Filariasis
 
Demam reumatik
Demam reumatikDemam reumatik
Demam reumatik
 
Askariasis
AskariasisAskariasis
Askariasis
 
Artritis reumatoid
Artritis reumatoidArtritis reumatoid
Artritis reumatoid
 
Artritis gout
Artritis goutArtritis gout
Artritis gout
 
Ankilostomiasis
AnkilostomiasisAnkilostomiasis
Ankilostomiasis
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
P petri dbd
P petri dbdP petri dbd
P petri dbd
 
P petri tifoid
P petri tifoidP petri tifoid
P petri tifoid
 
P petri sepsis
P petri sepsisP petri sepsis
P petri sepsis
 
P petri malaria
P petri malariaP petri malaria
P petri malaria
 

Recently uploaded

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 

Recently uploaded (20)

konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 

Senyawa anti mikroba lanjutan

  • 2.  Sulfonamida digunakan terutama padaSulfonamida digunakan terutama pada pengobatan infeksi saluran urin.pengobatan infeksi saluran urin.  Kombinasi dengan trimetoprin seringKombinasi dengan trimetoprin sering pula digunakan untuk pengobatanpula digunakan untuk pengobatan otitis;bronkitis;sinusitis dan pneumoniaotitis;bronkitis;sinusitis dan pneumonia (Pneumocystis carnii).timbulnya(Pneumocystis carnii).timbulnya resistensi telah membatasiresistensi telah membatasi penggunaannya untuk kondisi yang lain.penggunaannya untuk kondisi yang lain.
  • 3.  Antibiotik kuinolon merupakan golongan ABAntibiotik kuinolon merupakan golongan AB yang penting karena memiliki spektrumyang penting karena memiliki spektrum aktivitas antimikroba yang luas terhadapaktivitas antimikroba yang luas terhadap basilus gram negatif aerob,stafilokukus danbasilus gram negatif aerob,stafilokukus dan kokus gram negatif serta ketersediaankokus gram negatif serta ketersediaan hayatinya secara oral.hayatinya secara oral.  Kegunaan terapeutik:Kegunaan terapeutik: -infeksi sal urin-infeksi sal urin -prostatitis-prostatitis -beberapa penyakit menular-beberapa penyakit menular seksual;osteomeilitis;dan diare akibat bakteriseksual;osteomeilitis;dan diare akibat bakteri
  • 4.  AB kuinolon umumnya tidak dianjurkanAB kuinolon umumnya tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak anak atauuntuk digunakan pada anak anak atau selama kehamilan, karena berpotensiselama kehamilan, karena berpotensi menimbulkan artropati.menimbulkan artropati.  Anti septik saluran urin sepertiAnti septik saluran urin seperti metenamin bermanfaat dalammetenamin bermanfaat dalam pengobatan supresif dan kronis padapengobatan supresif dan kronis pada infeksi saluran urin.infeksi saluran urin.
  • 5. SULFONAMIDASULFONAMIDA  Golongan obat ini dulu sering digunakanGolongan obat ini dulu sering digunakan secara sistemik untuk pencegahan dansecara sistemik untuk pencegahan dan pengobatan infeksi.tapi dengan ditemukan ABpengobatan infeksi.tapi dengan ditemukan AB seperti penislin dan AB lain telah mengurangiseperti penislin dan AB lain telah mengurangi kegunaan sulfonamida.Namun setelahkegunaan sulfonamida.Namun setelah diperkenalkannya pemakaian trimetoprin dandiperkenalkannya pemakaian trimetoprin dan sulfametoksazol pada th 1970 an,telahsulfametoksazol pada th 1970 an,telah menyebabkan terjadinya peningkatanmenyebabkan terjadinya peningkatan penggunaan untuk pengobatan spesifikpenggunaan untuk pengobatan spesifik mikroba tertentu.mikroba tertentu.
  • 6.  Istilah sulfonamida digunakan sebagai namaIstilah sulfonamida digunakan sebagai nama generik bagi turunan para aminogenerik bagi turunan para amino benzosulfonamida(sulanilamid) relatif tidakbenzosulfonamida(sulanilamid) relatif tidak larut air garam Na mudah larut.larut air garam Na mudah larut.  Efek terhadap Mikroba:Efek terhadap Mikroba:  Sulfonamida meiliki aktivitas yang luas baikSulfonamida meiliki aktivitas yang luas baik terhadap bekteri gram + dan -. Yang bersifatterhadap bekteri gram + dan -. Yang bersifat bakteriostatik serta mekanisme pertahananbakteriostatik serta mekanisme pertahanan seluler dan humoral inang penting dalamseluler dan humoral inang penting dalam pemberantasan infeksi.pemberantasan infeksi.
  • 7.  Spektrum Antibakteri:Mikroorganisme yang rentan :-SSpektrum Antibakteri:Mikroorganisme yang rentan :-S pyogenespyogenes  -S pneumonia-S pneumonia  -Haemophylus influenzae-Haemophylus influenzae  -H ducreyi-H ducreyi  -Nocardia-Nocardia  -Actinomyces-Actinomyces  -Calymmatobacterium granulomatis-Calymmatobacterium granulomatis  -Chlamidia trachomatis-Chlamidia trachomatis  Konsentrasi MIC berkisar 0,1 ug/mlKonsentrasi MIC berkisar 0,1 ug/ml 
  • 8.  Neisseria meningitis telah resiten juga N shigellaNeisseria meningitis telah resiten juga N shigella juga E coli.juga E coli.  Mekanisme Kerja:Mekanisme Kerja:  Sulfonamida merupakananalog struktur dan antagonisSulfonamida merupakananalog struktur dan antagonis kompetitif asam para aminobenzoat(PABA) sehinggakompetitif asam para aminobenzoat(PABA) sehingga mencegah penggunaan PABA secara normal olehmencegah penggunaan PABA secara normal oleh bakteri untuk sintesis asam folat ( asambakteri untuk sintesis asam folat ( asam ptreoglutamat)atau dapat dikatakan sulfonamidaptreoglutamat)atau dapat dikatakan sulfonamida merupakan inhibitor kompetitif enzim dihidropentoatmerupakan inhibitor kompetitif enzim dihidropentoat sintase yaitu enzim yang bertanggung jawab atassintase yaitu enzim yang bertanggung jawab atas penggabungan PABA kedalam asam dihidropetroatpenggabungan PABA kedalam asam dihidropetroat sutu prekusor asam folat.sutu prekusor asam folat.
  • 9.  Sinergisme Sulfonamida: Senyawa yang palingSinergisme Sulfonamida: Senyawa yang paling aktif menunjukansinergisme adalahaktif menunjukansinergisme adalah trimetoprin,yang merupakan inhibitor kompetitiftrimetoprin,yang merupakan inhibitor kompetitif enzim dihidrofolat reduktase mikroba yangenzim dihidrofolat reduktase mikroba yang poten dan selektif.Oleh karena itu pemberianpoten dan selektif.Oleh karena itu pemberian terus menerus sulfa dan trimetoprin akanterus menerus sulfa dan trimetoprin akan memblok jalur sintesis tetrahidrofolatmemblok jalur sintesis tetrahidrofolat mikroorganisme dari molekul molekul prekusormikroorganisme dari molekul molekul prekusor secara berurutan. Ini telah terbukti secara in-secara berurutan. Ini telah terbukti secara in- vitro dan ib-vivo.vitro dan ib-vivo.
  • 10.  Resistensi dapatan terhadapResistensi dapatan terhadap Sulfonamida diduga berasal dari mutasoSulfonamida diduga berasal dari mutaso dan seleksi secara acak atau melaluidan seleksi secara acak atau melalui transfer resistensi melalui plasmid.initransfer resistensi melalui plasmid.ini biasanya bertahan dan ireversibelbiasanya bertahan dan ireversibel terutama jika dihasilkan secara in-terutama jika dihasilkan secara in- vivo.Resistensi dapatan terhadapvivo.Resistensi dapatan terhadap sulfonamida tidak melibatkanresitensisulfonamida tidak melibatkanresitensi silang terhadap senyawa kemoterapeutiksilang terhadap senyawa kemoterapeutik golongan lain.golongan lain.
  • 11.  Resistensi terhadap sulfonamida akibat kandunganResistensi terhadap sulfonamida akibat kandungan enzimatik sel bakteri yangditandai oleh:enzimatik sel bakteri yangditandai oleh:  1.Afinitas terhadap sulfonamida yang lebih rendah1.Afinitas terhadap sulfonamida yang lebih rendah pada enzim yang menggunakan PABA yaitupada enzim yang menggunakan PABA yaitu dihidropetroat sintase.dihidropetroat sintase.  2 menurunnya permeabilitas bakteri atau terjadinya2 menurunnya permeabilitas bakteri atau terjadinya efluks obat secara aktifefluks obat secara aktif  3jalur metabolikl a;ternatif untuk sitesa metabolit3jalur metabolikl a;ternatif untuk sitesa metabolit esensial.esensial.  AtauAtau  Peningkatan produksi metabolit esensial atauPeningkatan produksi metabolit esensial atau antagonis obat.antagonis obat.
  • 12. Absrobsi,Nasib,danAbsrobsi,Nasib,dan EkskresiEkskresi  Kecuali sulfa yang dibuat khusus untuk memberikanKecuali sulfa yang dibuat khusus untuk memberikan efek lokal dalam usus,kelompok obat ini cepatefek lokal dalam usus,kelompok obat ini cepat diabsrobsi pada GI trac .diabsrobsi pada GI trac .  Dosis oral akan diabsrobsi kira kira70% sampai 100%Dosis oral akan diabsrobsi kira kira70% sampai 100% sulfonamida dapat ditemukan dalam urin 30 menitsulfonamida dapat ditemukan dalam urin 30 menit setelah ditelan.Kadar puncak dalam plasma dicapaisetelah ditelan.Kadar puncak dalam plasma dicapai dalam waktu 2-6 jam tergantung pada obatnya.Ususdalam waktu 2-6 jam tergantung pada obatnya.Usus halus tempat absrobsi utama namuna adabeberapahalus tempat absrobsi utama namuna adabeberapa yang diserap dilambung.Pada tempat lainsepertiyang diserap dilambung.Pada tempat lainseperti vagina,sal nafas,atau kulit yang luka absrobsi nyavagina,sal nafas,atau kulit yang luka absrobsi nya bervariasi dan takdapat diperkirakan.dapatbervariasi dan takdapat diperkirakan.dapat menyebabkan reaksi toksisk pada individuyang rentanmenyebabkan reaksi toksisk pada individuyang rentan atau dapat menybabkan sensisasi.atau dapat menybabkan sensisasi.
  • 13.  Sulfonamida didistribusikan keseluruh jaringanSulfonamida didistribusikan keseluruh jaringan tubuh.Fraksi Sulafadiazin yang dapat berdifusitubuh.Fraksi Sulafadiazin yang dapat berdifusi didistribusikan secara seragam diseluruh cairandidistribusikan secara seragam diseluruh cairan tubuh,sedangkan sulfasoksazol sebagian besartubuh,sedangkan sulfasoksazol sebagian besar tertahan dalam ruang ekstraseluler.tertahan dalam ruang ekstraseluler.  Sulfonamida dapat dengan mudah memasuki cairanSulfonamida dapat dengan mudah memasuki cairan pleura,peritonial,sinovial,okular,dan cairan tubuhpleura,peritonial,sinovial,okular,dan cairan tubuh  Sulfadiazin dan sulfasoksazol mencapai konsentrasiSulfadiazin dan sulfasoksazol mencapai konsentrasi dalam cairan serebrospinal yang efektif untuk infeksidalam cairan serebrospinal yang efektif untuk infeksi meningial,Sulfonamida mudah melewati plasentameningial,Sulfonamida mudah melewati plasenta danmencapai sirkulasi janin.ini cukup untuk dapatdanmencapai sirkulasi janin.ini cukup untuk dapat menyebabkan efek antibakteri maupun efek toksik.menyebabkan efek antibakteri maupun efek toksik.
  • 14.  Dimetabolik dihati, dan dieliminasi daridalam tubuhDimetabolik dihati, dan dieliminasi daridalam tubuh sebagian dalam bentuk tidak berubah, dansebagiansebagian dalam bentuk tidak berubah, dansebagian berupa produk metabolik.Sebagian besar sulfonamidaberupa produk metabolik.Sebagian besar sulfonamida diekskresikan din urin, sehingga waktuparuhnya dalamdiekskresikan din urin, sehingga waktuparuhnya dalam tubuh tergantung pada fungsi ginjal.Dalam urin yangtubuh tergantung pada fungsi ginjal.Dalam urin yang asam sulfonamida yang bersifat tak larut dan dapatasam sulfonamida yang bersifat tak larut dan dapat mengendap menyebabkan terbentuknya deposit kristalmengendap menyebabkan terbentuknya deposit kristal yang dapat menybabkan terbentuknya deposit kristalyang dapat menybabkan terbentuknya deposit kristal yang menybabkan obstruksi urinasi,sedikityang menybabkan obstruksi urinasi,sedikit sulfonamida dieliminasi dalam feses dan empedu ,airsulfonamida dieliminasi dalam feses dan empedu ,air susu dan sekret lainnya.susu dan sekret lainnya.
  • 15. Sifat FarmakologisSifat Farmakologis masing masingmasing masing sulfonamidasulfonamida  Ada 3 kelompok kecepatan absrobsi sulfonamida:Ada 3 kelompok kecepatan absrobsi sulfonamida:  1Absrobsi cepat: - sulfisuksazol dan1Absrobsi cepat: - sulfisuksazol dan  -sulfadiazin.-sulfadiazin.  2Yang sangat buruk absrobsinyasecara oral,tapi dapat2Yang sangat buruk absrobsinyasecara oral,tapi dapat aktif dilumen usus seperti:aktif dilumen usus seperti:  -Sulfasalazin-Sulfasalazin  3Yang digunakan topikal: -sulafsetamid3Yang digunakan topikal: -sulafsetamid  -mafenid-mafenid  -perak sulfadiazin-perak sulfadiazin  4sulfonamida kerja-lama seperti :-sulfadoksin yang4sulfonamida kerja-lama seperti :-sulfadoksin yang  Cepat diabsrobsinya namunlama diekskresikan.Cepat diabsrobsinya namunlama diekskresikan.
  • 16.  Sulfasuksazol(Gantrisin)cepat diabsrobsidan cepatSulfasuksazol(Gantrisin)cepat diabsrobsidan cepat diekskresi dengan aktivitas antibakter yang cukup baikdiekskresi dengan aktivitas antibakter yang cukup baik ..  Karena kelarutannya tinggi dapat mengurangiKarena kelarutannya tinggi dapat mengurangi toksisitas di ginjal,toksisitas di ginjal,  Sulfasuksazol ini terkait ekstensif dengan proteinSulfasuksazol ini terkait ekstensif dengan protein plasma ,pada dosis oral 2 sampai 4 gr,konsentrasiplasma ,pada dosis oral 2 sampai 4 gr,konsentrasi puncak dalam plasma yaitu 110 sampai 250ug/mlpuncak dalam plasma yaitu 110 sampai 250ug/ml tercapai dalam waktu 2-4 jamtercapai dalam waktu 2-4 jam  28-35% sulfisuksazol dalam darah dan sekitar 30%28-35% sulfisuksazol dalam darah dan sekitar 30% sulfisuksazol dalam urin berada dalam bentuksulfisuksazol dalam urin berada dalam bentuk terasetilasi.95% dari dosis tunggal di ekskresikanterasetilasi.95% dari dosis tunggal di ekskresikan melaui ginjal dalam waktu 24 jam.Olehkarena itumelaui ginjal dalam waktu 24 jam.Olehkarena itu konsentrasi obat ini jauh melebihi konsentrasinyakonsentrasi obat ini jauh melebihi konsentrasinya dalam darah dan mungkin bersifat bekterisida.dalam darah dan mungkin bersifat bekterisida.
  • 17.  Sulfasuksazol diolamin tersediaSulfasuksazol diolamin tersedia untukpenggunaan topikal pada mata.untukpenggunaan topikal pada mata.  Sulfasuksazol asetil tidak berasaSulfasuksazol asetil tidak berasa lebihdisukai untuk anak anak.lebihdisukai untuk anak anak.  Komninasi dengan fenazopridinKomninasi dengan fenazopridin sebagaiantiseptik saularan urin.sebagaiantiseptik saularan urin.  Obat ini dapat menimbulkan reaksi hiperObat ini dapat menimbulkan reaksi hiper sensitivitas dan beberapa diantaranyasensitivitas dan beberapa diantaranya dapat menyebabkan kematian.dapat menyebabkan kematian.
  • 18.  Sulfa metoksazol merupakan turunanSulfa metoksazol merupakan turunan sulsuksazol tetapi memiliki kecepatansulsuksazol tetapi memiliki kecepatan absrobsi enterik danekskresi lebih lambatabsrobsi enterik danekskresi lebih lambat baikuntuk infeksi sistemik maupunbaikuntuk infeksi sistemik maupun urin,juga dikombinasi denganurin,juga dikombinasi dengan fenazopiridin sebagai antiseptik danfenazopiridin sebagai antiseptik dan analgetik sal urin sering juga bersamaanalgetik sal urin sering juga bersama trimetoprin.trimetoprin.
  • 19.  Sulfadiazin diberikan secara oral diabsrobsi denganSulfadiazin diberikan secara oral diabsrobsi dengan cepat dari sluran gastrointestinal,konsentrasi puncakcepat dari sluran gastrointestinal,konsentrasi puncak dalam darah dicapai dlam waktu 3-6 jam setelah dosisdalam darah dicapai dlam waktu 3-6 jam setelah dosis tunggaltunggal  Mudah diekskresikan melalui ginjal dalambentuk bebasMudah diekskresikan melalui ginjal dalambentuk bebas maupun tersasetilasi pada awalnya cepat danmaupun tersasetilasi pada awalnya cepat dan mkemudian lebihlambat selama 2-3 hari,Pemberianmkemudian lebihlambat selama 2-3 hari,Pemberian basa karbonat akan mempercepat bersihan ginjal,Anakbasa karbonat akan mempercepat bersihan ginjal,Anak anak dan dewasa harus dipastikan tercukupinyaanak dan dewasa harus dipastikan tercukupinya asupan cairan agar agar urin lebih banyakasupan cairan agar agar urin lebih banyak dikeluarkan(1200 ml pada dewasa) jika hal inidikeluarkan(1200 ml pada dewasa) jika hal ini takterpenuhi akan terjadi kristaluria.takterpenuhi akan terjadi kristaluria.
  • 20.  Sulfanilamid yang absrobsinya BURUK:Sulfanilamid yang absrobsinya BURUK:  1 Sulfasalazin (Azalin,Azulfidin) absrobsi1 Sulfasalazin (Azalin,Azulfidin) absrobsi sangat buruk dari sal gastrointestinal,sangat buruk dari sal gastrointestinal, digunakan untuk terapi kolitis ulseratif dandigunakan untuk terapi kolitis ulseratif dan entris regional,tapi dsering terjadi kambuhanentris regional,tapi dsering terjadi kambuhan .Kortikosteroid lebih ampuh untuk mengobati.Kortikosteroid lebih ampuh untuk mengobati serangan akut namun pilihan labih baikserangan akut namun pilihan labih baik sulfasalazin untuk kolitis ulserasif yangsulfasalazin untuk kolitis ulserasif yang sedang dan ringan,juga sebagai terapiawalsedang dan ringan,juga sebagai terapiawal pada aksus enteritis regional dan kolitispada aksus enteritis regional dan kolitis granuloma yang ringan.granuloma yang ringan.
  • 21.  Sulfadiazuin diuraikan oleh bakteri usus manjadiSulfadiazuin diuraikan oleh bakteri usus manjadi sulfapiridin danekskresi melalui urin .sulfapiridin danekskresi melalui urin .  Reaksi tokasik seperti anemia Heinz-Reaksi tokasik seperti anemia Heinz- body,hemolisisakut,pada pasien defisiensi glukosa 6body,hemolisisakut,pada pasien defisiensi glukosa 6 fosfat dehidrgenase danfosfat dehidrgenase dan agranulositosis.Mual,ruam,demam,terjadi pada paseinagranulositosis.Mual,ruam,demam,terjadi pada pasein yang diobati dengan obat ini lebih kurangyang diobati dengan obat ini lebih kurang 20%dandilakukan desensitisasi akan berhasil20%dandilakukan desensitisasi akan berhasil  SD ini dapat menyebabkan infertilitas yang reversibelSD ini dapat menyebabkan infertilitas yang reversibel pada pria akibat perobahan morfologipada pria akibat perobahan morfologi sperma,Mikroflora usus tidak terbukti berubah padasperma,Mikroflora usus tidak terbukti berubah pada penderita kolitisulserasif yang diobati dengan SD ini.penderita kolitisulserasif yang diobati dengan SD ini.
  • 22.  Pada Penggunaan TOPIKAL:Pada Penggunaan TOPIKAL:  Seperti SULFASETAMID dalam bentukSeperti SULFASETAMID dalam bentuk garam Na:ISOPTOSETAMIDgaram Na:ISOPTOSETAMID  SODIUM SULAMIDSODIUM SULAMID  Digunakan pada infeksi mata,iniDigunakan pada infeksi mata,ini mempunyai kelebihan,dibanding kanmempunyai kelebihan,dibanding kan preparat sulfa lainnya danpreparat sulfa lainnya dan tidakdianjurkan untuk topikal karenatidakdianjurkan untuk topikal karena efikasi nya kurang serta tingginya resikoefikasi nya kurang serta tingginya resiko sensitisasi.sensitisasi.
  • 23.  PERAK SULFADIAZIN(SULFADENE)PERAK SULFADIAZIN(SULFADENE)  Dapat menghambat in vitro semua bakteri danDapat menghambat in vitro semua bakteri dan jamur patogen.digunakan secara topikal untukjamur patogen.digunakan secara topikal untuk mengurangi kolonisasi mikroba dan insidenmengurangi kolonisasi mikroba dan insiden infeksi pada luka bakar tidak digunakan untukinfeksi pada luka bakar tidak digunakan untuk insiden infeksi pada dalam menetap. Perakinsiden infeksi pada dalam menetap. Perak dilepas pelan pelan dari sediaan dalamdilepas pelan pelan dari sediaan dalam konsentrasi yang secara selektif toksis untukkonsentrasi yang secara selektif toksis untuk mikroba.Tapi kadang dapat juga terjadimikroba.Tapi kadang dapat juga terjadi resistensi .Efek samping jarang terjadi sepertiresistensi .Efek samping jarang terjadi seperti rasa terbakar,ruam dan gatal.ini preparatrasa terbakar,ruam dan gatal.ini preparat pilihan untuk lukabakar.pilihan untuk lukabakar.
  • 24.  Tri sulfa (tripel sulfa) gabungan tiga sulfa dengan dosis samaTri sulfa (tripel sulfa) gabungan tiga sulfa dengan dosis sama banyak yaitu:banyak yaitu:  Sulfamerazin,Sulfamezatin,sulfadiazin secara oral .Sulfamerazin,Sulfamezatin,sulfadiazin secara oral .  Mafenid (sulfamylon) juga secara topikal baik digunakanuntukMafenid (sulfamylon) juga secara topikal baik digunakanuntuk luka bakar.luka bakar.  Sulfonamida kerja lama (SULFADOKSIN) dengan waktu paruh 7-Sulfonamida kerja lama (SULFADOKSIN) dengan waktu paruh 7- 9 hari obat ini digunakan kombinasi dengan primetamin9 hari obat ini digunakan kombinasi dengan primetamin  (500mg sulfa doksin dan 25 mg primetamin) sebagai(500mg sulfa doksin dan 25 mg primetamin) sebagai FANSIDAR,untuk profilaksis danpengobatan malaria yangFANSIDAR,untuk profilaksis danpengobatan malaria yang disebabkan oleh galur P.Falcifarum yang resiten dengandisebabkan oleh galur P.Falcifarum yang resiten dengan mefloquin.Karena reaksi parah dan terkadang fatal,termasukmefloquin.Karena reaksi parah dan terkadang fatal,termasuk STEVENS – JOHNSON sebaiknya hanya digunakan sebagiaiSTEVENS – JOHNSON sebaiknya hanya digunakan sebagiai profilaksis jika resiko terjadinya malaria yyang resite tinggi.profilaksis jika resiko terjadinya malaria yyang resite tinggi.
  • 25. REAKSI YANG TAKREAKSI YANG TAK DINGINKAN TERHADAPDINGINKAN TERHADAP SULFONAMIDASULFONAMIDA  Bentuk toksisitas tertentu mungkin terkait dengan perbedaanBentuk toksisitas tertentu mungkin terkait dengan perbedaan metabolisme sulfonamida pada masing individu. Seperti:metabolisme sulfonamida pada masing individu. Seperti:  Gangguan saluran urin :kristaluria insidennya sangatGangguan saluran urin :kristaluria insidennya sangat kecil,Kristaluria ditemukan pada pasienAIDS yang mengalamikecil,Kristaluria ditemukan pada pasienAIDS yang mengalami dehidrasi dan meneriam SD untuk pengobatab ensefalitis akibatdehidrasi dan meneriam SD untuk pengobatab ensefalitis akibat toxoplasmatoxoplasma  Gangguan pada sistim pembentukan selsel darah(Hematopoietik):Gangguan pada sistim pembentukan selsel darah(Hematopoietik):  Anemiahemolitik akutAnemiahemolitik akut  AgranulositosisAgranulositosis  AnemiaAplastik:pada sumsumAnemiaAplastik:pada sumsum tulang,granulositopenia,trombosiptopeniatulang,granulositopenia,trombosiptopenia  Reaksi hip[ersensitivitasReaksi hip[ersensitivitas  Reaksi lain ;aneroksia,mual,muntah,pada neonatus terjadinyaReaksi lain ;aneroksia,mual,muntah,pada neonatus terjadinya pengusiran bilirubin dari albumin plasmapengusiran bilirubin dari albumin plasma
  • 26.  Interaksi dapat terjadidengan :Interaksi dapat terjadidengan :  Antikogulan oralAntikogulan oral  Senyawa hipoglikemisulfonilureaSenyawa hipoglikemisulfonilurea  Antikonvulsan hidantoinAntikonvulsan hidantoin  Sulfonamida dapat memperkuat obatSulfonamida dapat memperkuat obat lain,dengan mekanisme melibatkanlain,dengan mekanisme melibatkan penghambatan metabolisme dan pengusiranpenghambatan metabolisme dan pengusiran dari albumin,penyesuian dosis perlu jika obatdari albumin,penyesuian dosis perlu jika obat diberikan bersama sulfonamida.diberikan bersama sulfonamida.
  • 27.  Sulfonamida walau sudah berkurangSulfonamida walau sudah berkurang seiringditemukannya senyawa anti mikroba lainseiringditemukannya senyawa anti mikroba lain namun kemudianmengalami kebangkitan laginamun kemudianmengalami kebangkitan lagi setelahdiperkenalkannyakombinasisetelahdiperkenalkannyakombinasi trimetoprindan sulfametoksazoltrimetoprindan sulfametoksazol  seperti pada: Infeksi saluran urinseperti pada: Infeksi saluran urin  NokardiosisNokardiosis  Toksoplasmosis (kombinasiToksoplasmosis (kombinasi piremitamindan SD)piremitamindan SD)
  • 28. TRIMETOPRIN-TRIMETOPRIN- SULFAMETOKSAZOLSULFAMETOKSAZOL  Kombinasi obat ini secara klinis merupakanKombinasi obat ini secara klinis merupakan penerapan praktis dari suatu pertimbangpenerapan praktis dari suatu pertimbang teoritis:yaituteoritis:yaitu  ““jika dua obat bekerja pada tahapan yangjika dua obat bekerja pada tahapan yang berurutan dalam jalur reaksi enzimatis obligatberurutan dalam jalur reaksi enzimatis obligat bakteri maka hasil dari kombinasinya akanbakteri maka hasil dari kombinasinya akan berupa efek sinergis ,kombinasi ini dikenalberupa efek sinergis ,kombinasi ini dikenal dengan KO-TRMOKSAZOL.selain kombinasidengan KO-TRMOKSAZOL.selain kombinasi dengan sulfa metoksazol juga ada trimetoprindengan sulfa metoksazol juga ada trimetoprin secara tunggal sepertisecara tunggal seperti TRIMPEX,PROLOPRIM.TRIMPEX,PROLOPRIM.
  • 29.  Aktivitas anti bakteri:sama dengan sulfametoksazolAktivitas anti bakteri:sama dengan sulfametoksazol dengan daya antibakterinya 20-100 kali lebihkuat daridengan daya antibakterinya 20-100 kali lebihkuat dari sulfametoksazol.sulfametoksazol.  Efektif terhadap: S.pyogenesEfektif terhadap: S.pyogenes  S.viridansS.viridans  S.faecalisS.faecalis  E.coliE.coli  P.mirabilisP.mirabilis  P morganii, P retgeri, Enterobacter, aerobacterP morganii, P retgeri, Enterobacter, aerobacter Sp,Salmonella,Shigella.P,pseumallei,Sp,Salmonella,Shigella.P,pseumallei, Sertia,AlkaligenesSp,Klebsiella,BrucellaSertia,AlkaligenesSp,Klebsiella,Brucella abortus,Pasteurellaabortus,Pasteurella haemolitica.Y,pseudotuberculosis.Yhaemolitica.Y,pseudotuberculosis.Y enterocolitica<Nocardiaasteroides.,juga efektifenterocolitica<Nocardiaasteroides.,juga efektif terhadap strain Stafilokokus yang resiten terhadapterhadap strain Stafilokokus yang resiten terhadap
  • 30.  MEKANISME KERJA :MEKANISME KERJA :  Sulfametoksazol bekerja sebagai kompetitifSulfametoksazol bekerja sebagai kompetitif inhibitor terhadap PABA ( yang meng hambatinhibitor terhadap PABA ( yang meng hambat masuknya molekul PABA kedalam molekulmasuknya molekul PABA kedalam molekul asam folat) sedangkan trimetoprin bekerjaasam folat) sedangkan trimetoprin bekerja menghambat enzim dehidrofolat reduktasemenghambat enzim dehidrofolat reduktase sehingga asam tetrahidrofolat yangsehingga asam tetrahidrofolat yang dibutuhkan untuk perkembangan bakteridibutuhkan untuk perkembangan bakteri tidak terbentuk.tidak terbentuk.
  • 31. PABAPABA Sulfonamida berkompetisi dengan PABASulfonamida berkompetisi dengan PABA Asam dihidrofoatAsam dihidrofoat Trimetoprim mengikaat enzim asam dihidrofolat reduktaseTrimetoprim mengikaat enzim asam dihidrofolat reduktase Asam tetrahidrofolatAsam tetrahidrofolat PurinPurin DNADNA
  • 32.  Dengan titik tangkap kerja yang berbeda ini resitensiDengan titik tangkap kerja yang berbeda ini resitensi jarang terjadi dan dapat digunakan untuk infeksi olehjarang terjadi dan dapat digunakan untuk infeksi oleh kuman yang resiten terhadap sulfonamida seperti :kuman yang resiten terhadap sulfonamida seperti : H.Influenzae,dan E.coli.Trimetoprin mempunyaiH.Influenzae,dan E.coli.Trimetoprin mempunyai potensi 20-100 kali sulfametoksazol sehinggapotensi 20-100 kali sulfametoksazol sehingga dfiperluikan kadar sulfametoksazol 20 kali lebih tinggidfiperluikan kadar sulfametoksazol 20 kali lebih tinggi dari trimetoprin.KHM sulfametoksazol adalah 3 ug/mldari trimetoprin.KHM sulfametoksazol adalah 3 ug/ml dan trimetoprin 0,3 ug/ml .dari hasil penelitiandan trimetoprin 0,3 ug/ml .dari hasil penelitian didapatkan bahwa kombinasi yang optimaldidapatkan bahwa kombinasi yang optimal berdasarkan KHM dan farmakokinetik adalah dalamberdasarkan KHM dan farmakokinetik adalah dalam perbandingan dosis 5 : 1.perbandingan dosis 5 : 1.
  • 33.  FARMAKOKINETIKFARMAKOKINETIK  Absrobsi melalui saluran cerna cepat danAbsrobsi melalui saluran cerna cepat dan lengkap,kadar puncak plasma dicapailengkap,kadar puncak plasma dicapai dalamwaktu 2 jam untuk trimetoprin dan 4 jamdalamwaktu 2 jam untuk trimetoprin dan 4 jam untuk sulfametoksazol Waktu paruh 11 jamuntuk sulfametoksazol Waktu paruh 11 jam untuk trimetoprin dan 10 jam untukuntuk trimetoprin dan 10 jam untuk sulametoksazol.Distribusi cepat keseluruhsulametoksazol.Distribusi cepat keseluruh jaringan termasuk SSP ,saliva,dan empedujaringan termasuk SSP ,saliva,dan empedu yang kadarnya cukup tinggi.Ekskresi terutamayang kadarnya cukup tinggi.Ekskresi terutama melalui urin,dan perlu perhatian akanmelalui urin,dan perlu perhatian akan kerusakan ginjal.kerusakan ginjal.
  • 34.  INDIKASI KLINIK :INDIKASI KLINIK :  Infeksi saluran kemih,terutama saluran kemihInfeksi saluran kemih,terutama saluran kemih bagian bawah, seperti :bagian bawah, seperti : sistitis,prostatitis,uretritis,dan jangan digunakansistitis,prostatitis,uretritis,dan jangan digunakan untuk pielitis berat.Juga baik untuk uretritisuntuk pielitis berat.Juga baik untuk uretritis gonoroika akut pada pria dan wanita dengangonoroika akut pada pria dan wanita dengan regimen dosis 2 x 2 tab/hari untuk 5 hari atauregimen dosis 2 x 2 tab/hari untuk 5 hari atau 2x4 tab/hari untuk 2 hari atau 1x6 tab /hari2x4 tab/hari untuk 2 hari atau 1x6 tab /hari untuk 3 hari atau 2x3 tab/hari untuk 3 hari.untuk 3 hari atau 2x3 tab/hari untuk 3 hari.
  • 35.  Infeksi saluran nafas bagian atas /bawahInfeksi saluran nafas bagian atas /bawah seperti bronkitis akut /eksaserbasiseperti bronkitis akut /eksaserbasi akut,peneumonia dan lain lainakut,peneumonia dan lain lain yangdisebabkan pneumokokus dan Hyangdisebabkan pneumokokus dan H influenzae.Alternatif terapi,padainfluenzae.Alternatif terapi,pada salmonelosis dan infeksi oleh V choleraesalmonelosis dan infeksi oleh V cholerae .Untuk memberantas karier Salmonela.Untuk memberantas karier Salmonela thypi diberikan dosis 2x2 tab /harithypi diberikan dosis 2x2 tab /hari selama 3 bulan.selama 3 bulan.
  • 36.  EFEK SAMPING:EFEK SAMPING:  Mirip dengan sulfa ,selain itu terdapatMirip dengan sulfa ,selain itu terdapat juga efek samping hemopoetik danjuga efek samping hemopoetik dan reaksi hipersensitivitas.Efek sampingreaksi hipersensitivitas.Efek samping trimetoprin belum jelas .trimetoprin belum jelas .
  • 37. KUINOLONKUINOLON Senyawa lama dari kelompok anti mikroba ini asamSenyawa lama dari kelompok anti mikroba ini asam nalikdisat yang sudah lama dipakai sebagainalikdisat yang sudah lama dipakai sebagai pengobatan infeksi saluran urin selama bertahun tahunpengobatan infeksi saluran urin selama bertahun tahun Obat ini relatif keberhasilan kecil karena penggunaanObat ini relatif keberhasilan kecil karena penggunaan terbatas serta cepatnya perkembangan resistensiterbatas serta cepatnya perkembangan resistensi bakteri. Diperkenalkanya senyawa baru yaitu 4-bakteri. Diperkenalkanya senyawa baru yaitu 4- kuinolon terflurinasi seperti Siprofloksasin (CIPRO)kuinolon terflurinasi seperti Siprofloksasin (CIPRO) danOFLOKSASIN (FLOKSIN)menunjukan terpeutikdanOFLOKSASIN (FLOKSIN)menunjukan terpeutik yang penting,karena senyawa ini memiliki antiyang penting,karena senyawa ini memiliki anti mikroba yang luas dan efektif secara oral.mikroba yang luas dan efektif secara oral.
  • 38.  Efek samping yang menyertai relatifEfek samping yang menyertai relatif kecil dan resitensi mikroba tidak cepatkecil dan resitensi mikroba tidak cepat bekembangbekembang  Sifat Sifat FarmakologiSifat Sifat Farmakologi a.Siprofloksasinm didistribusikan lebiha.Siprofloksasinm didistribusikan lebih luasluas  B.Sebagian besar diekskresikan di urin.B.Sebagian besar diekskresikan di urin.
  • 39. MEKANISME KERJAMEKANISME KERJA dan AKTIVITAS ANTIdan AKTIVITAS ANTI BAKTERIBAKTERI  Golongan kuinolon bersifat bakterisidal,Golongan kuinolon bersifat bakterisidal, dan bekerja dengan menghambat DNAdan bekerja dengan menghambat DNA girase suatu enzim yang penting dalamgirase suatu enzim yang penting dalam proses supercoiling DNA mikroba.proses supercoiling DNA mikroba.  Spektrum aktivitas antibakteri golonganSpektrum aktivitas antibakteri golongan ini meliputi bakteri gramini meliputi bakteri gram negatif,ENterobacteriaceae,Serratia,Provnegatif,ENterobacteriaceae,Serratia,Prov idencia, danP aerogonosa. KHM untukidencia, danP aerogonosa. KHM untuk berbagai mikroba 2 ug/ml.berbagai mikroba 2 ug/ml.
  • 40. ANTILEPRAANTILEPRA (LEPROSTATIKA)(LEPROSTATIKA)  Lepra adalah penyakit infeksiLepra adalah penyakit infeksi yangdisebabkan oleh M,leprae atau lebihyangdisebabkan oleh M,leprae atau lebih dikenal dengan nama Morbusdikenal dengan nama Morbus hansen.Diperkirakan terdapat 12 jutahansen.Diperkirakan terdapat 12 juta penderita ini didunia 62% di asia danpenderita ini didunia 62% di asia dan 34% di afrika.India 3,2 juta,dandinegara34% di afrika.India 3,2 juta,dandinegara berkembang lain diperkirakan prevalensiberkembang lain diperkirakan prevalensi penyakit lebih kurang 4%penyakit lebih kurang 4%
  • 41.  Basil sudah ditemukan sejak tahun 1874 basilBasil sudah ditemukan sejak tahun 1874 basil tersebut sampai saat ini belum bisa dibiakkantersebut sampai saat ini belum bisa dibiakkan pada media buatan.pada media buatan.  Cara penularan:Cara penularan:  1.Kontak lansung yang erat dan lama1.Kontak lansung yang erat dan lama (membutuhkan waktu berkisar 5 – 10 th)(membutuhkan waktu berkisar 5 – 10 th)  2Penyebaran droplet dari penderita leprosi.2Penyebaran droplet dari penderita leprosi.  Tak ada alasan untuk takut terhadap lepraTak ada alasan untuk takut terhadap lepra karena sudah banyak obat leprostatika yangkarena sudah banyak obat leprostatika yang efektif tersedia dan memberikan hasil yangefektif tersedia dan memberikan hasil yang baik.baik.
  • 42.  TUJUAN PENGOBATAN :TUJUAN PENGOBATAN :  1 melindungi pasien non infeksi1 melindungi pasien non infeksi  2 mengurangi multifikasi bakteri dan2 mengurangi multifikasi bakteri dan 3 mengurangi efek samping.3 mengurangi efek samping. Penting diingat untuk keberhasilan pengobatanPenting diingat untuk keberhasilan pengobatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya obat atausangat dipengaruhi oleh tersedianya obat atau tidak,mudah digunakan,dan harganya murahtidak,mudah digunakan,dan harganya murah serta kepatuhan penderita.serta kepatuhan penderita.
  • 43.  Obat lepra;Obat lepra;  1DAPSON merupakan leprostatika yang1DAPSON merupakan leprostatika yang banyak digunakan yang merupakanbanyak digunakan yang merupakan analog asam – p-aminibenzoat.Dapsonanalog asam – p-aminibenzoat.Dapson berupa bubuk putih sukarb larut dalamairberupa bubuk putih sukarb larut dalamair dan lemak.Obat ini merupakan obat yangdan lemak.Obat ini merupakan obat yang penting untuk penyakit lepra karenapenting untuk penyakit lepra karena harganya murah ,mudah digunakan,efekharganya murah ,mudah digunakan,efek toksis minimal.toksis minimal.
  • 44.  MEKANISME KERJA:MEKANISME KERJA:  Obat bekerja dengan menghambatObat bekerja dengan menghambat sintesa asam folat.Dapson bersifatsintesa asam folat.Dapson bersifat bakteriostatik,dan bakterisid terhadapbakteriostatik,dan bakterisid terhadap Mycobacterium leprae,obat ini jugaMycobacterium leprae,obat ini juga digunakan untuk pengobatan penemoniadigunakan untuk pengobatan penemonia pada penderitaAIDSpada penderitaAIDS
  • 45.  FARMAKOKINETIK :FARMAKOKINETIK :  Dapson segera diabsrobsi di saluran cerna,(waktuDapson segera diabsrobsi di saluran cerna,(waktu untuk mencapai efek maksimal adalah 4 – 8 jam)untuk mencapai efek maksimal adalah 4 – 8 jam) danabsropsi hampir komplit disaluran cerna,lebihdanabsropsi hampir komplit disaluran cerna,lebih kurang 50% obat ini berikatan dengan protein plasma,kurang 50% obat ini berikatan dengan protein plasma, 70-80 % dartidosis obat diekskresikan sebagai70-80 % dartidosis obat diekskresikan sebagai konyugat N glukoronid, atau N-sulfamat.Obat inikonyugat N glukoronid, atau N-sulfamat.Obat ini diasetilasi di hati,dan masuk kedalam reesirkulasidiasetilasi di hati,dan masuk kedalam reesirkulasi enterohepatik,.Konsentrasi puncak dicapai 1-3 jamenterohepatik,.Konsentrasi puncak dicapai 1-3 jam setelah pemberian.Obat didistribusikan keseluruhsetelah pemberian.Obat didistribusikan keseluruh jaringan tubuh dan candrung bertahan dijaringan tubuh dan candrung bertahan di kulit,otot,hati,dan ginjal.Obat ini juga ditrmukan dalamkulit,otot,hati,dan ginjal.Obat ini juga ditrmukan dalam jumlah besar di air susu.jumlah besar di air susu.
  • 46.  Mikroba lain yang juga sensitif isalahMikroba lain yang juga sensitif isalah Staphylokokus,N gonohoeae,HStaphylokokus,N gonohoeae,H influenzae termasuk yang menghasilkaninfluenzae termasuk yang menghasilkan penisiliase dan Klamidia.penisiliase dan Klamidia.  Resistensi: telah terjadi resitensi padaResistensi: telah terjadi resitensi pada mikroba yang kurangmikroba yang kurang sensitif,Pseudomonas,Enterobacteriaceasensitif,Pseudomonas,Enterobacteriacea e danStaphylokokus.e danStaphylokokus.
  • 47. FarmakokinetikFarmakokinetik  Absropsi peroral bervariasiantara 50-Absropsi peroral bervariasiantara 50- 90%.Ekskresinya melalui ginjal dosis90%.Ekskresinya melalui ginjal dosis berkisar antara 400-600 mg/hari.kadarberkisar antara 400-600 mg/hari.kadar puncak berkisar antar 2-6puncak berkisar antar 2-6 ug/ml.waktuparuh eliminasi padaug/ml.waktuparuh eliminasi pada siprofloksasin 3,5 – 4 jam dan padasiprofloksasin 3,5 – 4 jam dan pada norfloksasin 6-7 jam.norfloksasin 6-7 jam.
  • 48.  Efek samping:Yangsering dilaporkan ialah gangguanEfek samping:Yangsering dilaporkan ialah gangguan pada sluran cerna dan dapat pula timbul gagngguanpada sluran cerna dan dapat pula timbul gagngguan neurologik seperti vertigo,halusinasi,dan reaksi kulitneurologik seperti vertigo,halusinasi,dan reaksi kulit kemerahan pada kulit.kemerahan pada kulit.  Indikasiklinik:Indikasiklinik:  1.Siprofloksasin terutanma digunakan1.Siprofloksasin terutanma digunakan infeksi kulit dan sluran nafas bagian bawah padainfeksi kulit dan sluran nafas bagian bawah pada penderita yang takdapat menggunakan anti biotikpenderita yang takdapat menggunakan anti biotik beta laktam atau aminiglikosida( mis karena alergi ataubeta laktam atau aminiglikosida( mis karena alergi atau efek samping berat)efek samping berat) 2.Norfloksasin digunakan untuk infeksi saluran2.Norfloksasin digunakan untuk infeksi saluran kemih,akibat mikroba yang resiten terhadap obat lainkemih,akibat mikroba yang resiten terhadap obat lain atau infeksi yang sering kambuh.atau infeksi yang sering kambuh.
  • 49.  Toksisitas:Kebanyakan terjadi padaToksisitas:Kebanyakan terjadi pada gastrointestinal ;ruam kulit pernahgastrointestinal ;ruam kulit pernah dilaporkan.dilaporkan.
  • 50.  Indikasi: 1 LepraIndikasi: 1 Lepra  2 Pnemonia pada AIDS2 Pnemonia pada AIDS  KONTRA INDIKASI : -Hiperbilirubin emiaKONTRA INDIKASI : -Hiperbilirubin emia  - G 6 PD (anemia)- G 6 PD (anemia)  EFEK SAMPING:EFEK SAMPING:  Efek samping yang sering terjadi berupaEfek samping yang sering terjadi berupa neusea,muntah,mual,sakit kepala dan takikardi,Efekneusea,muntah,mual,sakit kepala dan takikardi,Efek samping yang berhubungan dengan dosis yaitusamping yang berhubungan dengan dosis yaitu anemia hemolitik,yang dapat terjadi pada semuaanemia hemolitik,yang dapat terjadi pada semua penderita yang diberikan dengan dosis 250 – 300penderita yang diberikan dengan dosis 250 – 300 mg/hari.mg/hari.
  • 51.  Obat ini dapat menyebabkan eksaserbasiObat ini dapat menyebabkan eksaserbasi lepra,tipe lepromatous yang analog denganlepra,tipe lepromatous yang analog dengan Jarish-Herxeimer (sindroma sulfon) yang tejadiJarish-Herxeimer (sindroma sulfon) yang tejadi setelah 5 minggu pertama pengobatan dengansetelah 5 minggu pertama pengobatan dengan gejalagejala demam,lesu,dermatitis,eksfoliatif,ikterus,yangdemam,lesu,dermatitis,eksfoliatif,ikterus,yang nekrosis,limfanekrosis,limfa denofati,methemoglobinemia,dan anelia.rekasidenofati,methemoglobinemia,dan anelia.rekasi hipersensitivitas jarang terjadi.hipersensitivitas jarang terjadi.
  • 52.  Interaksi Obat: Rifampin menurunkanInteraksi Obat: Rifampin menurunkan kadar serum dapson di plasma sedangkadar serum dapson di plasma sedang pirimetamin meningkatkan efekpirimetamin meningkatkan efek hematologik. Dosis Dewasa – anak 100hematologik. Dosis Dewasa – anak 100 mg/hari ( 1-2 mg/kgBB /hari)mg/hari ( 1-2 mg/kgBB /hari)  Sediaan : Tablet 15 dan 100 mgSediaan : Tablet 15 dan 100 mg
  • 53.  Senyawa anti septik dan analgetik infeksiSenyawa anti septik dan analgetik infeksi saluran Urin:saluran Urin:  Metenamin (hexamin)Metenamin (hexamin)
  • 54. Klofazimen (Lampren)Klofazimen (Lampren)  Obat ini merupakan suatu fenazin,berbentukObat ini merupakan suatu fenazin,berbentuk bubukberwarna coklat kemerahan,tidak larutbubukberwarna coklat kemerahan,tidak larut dalam air larut dalam asam lemak obat inidalam air larut dalam asam lemak obat ini bersifat bakterisid dan mempunyai efekbersifat bakterisid dan mempunyai efek antiinflamasi,obat ini merupakan obat alternatifantiinflamasi,obat ini merupakan obat alternatif terhadap dapson bila ditemukan M,Lepraeterhadap dapson bila ditemukan M,Leprae yang resiten dan dulu digunakan untukyang resiten dan dulu digunakan untuk pengobatan infeksi M avium pada pendritapengobatan infeksi M avium pada pendrita AIDS.AIDS.
  • 55.  Mekanisme Kerja:Cara kerja tidak diketahuiMekanisme Kerja:Cara kerja tidak diketahui pasti diduga mempengaruhi peningkatan DNApasti diduga mempengaruhi peningkatan DNA sehingga mempengaruhi pertumbuhansehingga mempengaruhi pertumbuhan mikobakterium.mikobakterium.  Farmakokinetik;Absropsi disaluran cernaFarmakokinetik;Absropsi disaluran cerna bervariasi obat sebagian besar diekskresikanbervariasi obat sebagian besar diekskresikan melaui tinja waktu paruh setelah pemberianmelaui tinja waktu paruh setelah pemberian berulang ulang selama 70 hari.berulang ulang selama 70 hari.  Obat ditujukan untuk lepra.Obat ditujukan untuk lepra.
  • 56.  Kontra indikasi:Kontra indikasi:  1 wanita hamil1 wanita hamil  Penderita gagal ginjalPenderita gagal ginjal  Efek samping sering ada perubahan warna kulit (75-Efek samping sering ada perubahan warna kulit (75- 80%) biasanya berwarna merah,jambu coklat80%) biasanya berwarna merah,jambu coklat kehitaman.yang terjadi dalam beberapa minggukehitaman.yang terjadi dalam beberapa minggu pengobatan. ,kulitkemerahan dan gatal.pengobatan. ,kulitkemerahan dan gatal.  Interaksi Obat:belum diketahuiInteraksi Obat:belum diketahui  Dosis 50-100 mg /hari. Sediaan KapsulDosis 50-100 mg /hari. Sediaan Kapsul
  • 57.  RIFAMPIN: obat ini bersifat bakterisidRIFAMPIN: obat ini bersifat bakterisid terhadap M leprae denga dosis 600 mgterhadap M leprae denga dosis 600 mg dapat menghambat pertumbuhan basildapat menghambat pertumbuhan basil lepra untuk menghindari resisten obatlepra untuk menghindari resisten obat harus dikombinasi dengan leprostatikaharus dikombinasi dengan leprostatika .lain..lain.  Dosis yang biasa dipakai ada;ah 600Dosis yang biasa dipakai ada;ah 600 mg/hari atau 4-8 mg /kgbb/hari untukmg/hari atau 4-8 mg /kgbb/hari untuk anak anak.anak anak.
  • 58.  Amitiozon: suatu tiomikarbazon yangAmitiozon: suatu tiomikarbazon yang digunakan sebagai terapi subsitsi padadigunakan sebagai terapi subsitsi pada penderita yag tak tagan terhadappenderita yag tak tagan terhadap dapson.efektif untukdapson.efektif untuk lepratuberkuloid.Dosis 50 mg/harilepratuberkuloid.Dosis 50 mg/hari selama 2 minggu kemudian dinaikanselama 2 minggu kemudian dinaikan perlahan sampai 200 mg/hari.perlahan sampai 200 mg/hari.
  • 59.  ETIONAMID: Penggunaan obat ini untukETIONAMID: Penggunaan obat ini untuk pengobatan lepra masih diteliti, untuk itupengobatan lepra masih diteliti, untuk itu diketahui efek bakterisid antara dapson dandiketahui efek bakterisid antara dapson dan rifampi waktu paro 2jam Dosis 250-375rifampi waktu paro 2jam Dosis 250-375 mg/hari.mg/hari.  FLUOROKINOLON:Ofloksasin mempunyaiFLUOROKINOLON:Ofloksasin mempunyai aktivitas baterisid terhsadap Mleprae absropsiaktivitas baterisid terhsadap Mleprae absropsi baik dan menca[pai kadar puncak seru 2,9baik dan menca[pai kadar puncak seru 2,9 ug/ml.Dosis 400 mg/hariug/ml.Dosis 400 mg/hari
  • 60.  Minosiklin Obat ini merupakan satuMinosiklin Obat ini merupakan satu satunya golongan tetrasiklin yangsatunya golongan tetrasiklin yang mempunyai aktivitas bakterisid terhadapmempunyai aktivitas bakterisid terhadap lepra karena sifalifofiliknya mudahlepra karena sifalifofiliknya mudah menembus dinding sel Dosis 100menembus dinding sel Dosis 100 mg/hari.mg/hari.  Makrolida: Klritromisin makrolid anti lepraMakrolida: Klritromisin makrolid anti lepra absropsi di sal cerna menjadi metbolitabsropsi di sal cerna menjadi metbolit aktif Dosis 500 mg/hariaktif Dosis 500 mg/hari