SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
IMPLISIA
10:22 PM Wan Sisw anto 4 comments
2.1 Tinjauan Tentang Simplisia
2.1.1 Pengertian Simplisia
Simplisia adalah bentuk jamak dari simpleks yang berasal dari kata simple, yang
berarti satu atau sederhana. Istilah simplisia dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam
yang masih berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk.
Departemen Kesehatan RI membuat batasan tentang simplisia sebagai berikut: simplisia
adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses
apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan
(Gunawan, 2004: 9).
Secara umum pemberian nama atau penyebutan simplisia didasarkan atas gabungan
nama spesies diikuti dengan nama bagian tanaman. Sebagai contoh, merica dengan nama
spesies Piperis albimaka nama simplisianya disebut Piperis albi fructus. Fructus
menunjukkan nama bagian tanaman yang digunakan yaitu buahnya (Gunawan, 2004: 9).
Perlu juga diketahui bahwa banyak buku-buku teks yang tidak menganut sistem
penyebutan simplisia yang telah disebutkan seperti contoh berikut ini:
 Calami Rhizoma: menunjukkan penyebutan nama berdasarkan nama belakang dari
spesies Acirus calamus (dlingo) yang diikuti dengan nama bagian
yangdigunakan
(Rhizoma = rimpang).
 Brugmansia folia: nama genus dari Brugmansia candida diikuti folia = daun
 Oleum Arachidis: minyak kacang (Arachis hypogea) tanpa nama bagian tanaman
 Lycopodium: nama spora, hanya ditulis Lycopodium saja
 Chinae Cortex: menggunakan nama daerah, dari tanaman Cinchona succirubra. Nama
daerahnya chinae (kina)
Berikut nama-nama latin dari bagian tanaman yang digunakan dalam tatanama simplisia
Nama Latin Bagian Tanaman
Semen Biji
Radix Akar
Rhizoma Rimpang
Bulbus Umbi lapis
Tubera Ubi
Flos Bunga
Fructus Buah
Lignum Kayu
Cortex Kulit kayu
Caulis Batang
Folia Daun
Herba Seluruh bagian tanaman
Amylum Pati
Thallus Bagian dari tanaman rendah
Tabel 2.1 Nama Latin Dari Bagian Tanaman Yang Digunakan Dalam Tatanama Simplisia
2.1.2 Penggolongan Simplisia
Simplisia terbagi 3 golongan yaitu :
1.Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman dan
eksudat tanaman. Eskudat tanaman ialah isi yang spontan keluar dari tanaman atau
isi sel yang dikeluarkan dari selnya, dengan cara tertentu atau zat yang dipisahkan
dari tanamannya dengan cara tertentu yang masih belum berupa zat kimia murni.
2.Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat
berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
3.Simplisia mineral adalah simplisia yang berupa bahan pelikan (mineral) yang belum
diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
2.1.3 Cara Pembuatan Simplisia
Pembuatan simplisia merupakan proses memperoleh simplisia dari alam yang baik
dan memenuhi syarat-syarat mutu yang dikehendaki. Dasar pembuatan simplisia meliputi
beberapa tahapan(Gunawan, 2004: 9).
1.Teknik pengumpulan
Pengumpulan atau panen dapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan
alat (mesin). Apabila pengambilan dilakukan secara langsung (pemetikan) maka harus
memperhatikan keterampilan si pemetik, agar diperoleh tanaman/bagian tanaman yang
dikehendaki, misalnya dikehendaki daun yang muda, maka daun yang tua jangan dipetik
dan jangan merusak bagian tanaman lainnya. misalnya jangan menggunakan alat yang
terbuat dari logam untuk simplisia yang mengandung senyawa fenol dan glikosa.
Waktu Pengumpulan Atau Panen
Kadar kandungan zat aktif suatu simplisia ditentukan oleh waktu panen, umur tanaman,
bagian tanaman yang diambil dan lingkungan tempat tumbuhnya. Pada umumnya waktu
pengumpulan sebagai berikut :
1.Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi
masak, contohnya, daun Athropa belladonnamencapai kadar alkaloid
tertinggi pada pucuk tanaman saat mulai berbunga. Tanaman yang
berfotosintesis diambil daunnya saat reaksi fotosintesis sempurna yaitu
pukul 09.00-12.00.
2.Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
3.Buah dipetik dalam keadaan tua, kecuali buah mengkudu dipetik sebelum
buah masak.
4.Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.
5.Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber) dan umbi lapis (bulbus), dikumpulkan
sewaktu proses pertumbuhannya berhenti.
Cara pengambilan bagian tanaman dari pohonnya biasanya menggunakan teknik-
teknik tertentu diantaranya:
1. Klika batang/klika/korteks
Klika diambil dari batang utama dan cabang, dikelupas dengan ukuran panjang
dan lebar tertentu, sebaliknya dengan cara berselang-seling dan sebelum
jaringan kambiumnya, untuk klika yang mengandung minyak atsiri atau senyawa
fenol gunakan alat pengelupas yang bukan terbuat dari logam.
2. Batang (caulis)
Batang diambil dari cabang utama sampai leher akar, dipotong-potong dengan
panjang dan diameter tertentu.
3. Kayu (Lignum)
Kayu diambil dari batang atau cabang, kelupas kuliltnya dan potong-potong kecil.
4. Daun (Folium)
Daun tua atau muda (daun kelima dari pucuk) dipetik satu persatu secara
manual.
5. Bunga (Flos)
Tergantung yang dimaksud, dapat berupa kuncup atau bunga mekar atau
mahkota bunga atau daun bunga, dapat dipetik langsung dengan tangan.
6. Akar (Radix)
Bagian yang digunakan adalah bagian yang berada di bawah permukaan tanah,
dipotong-potong dengan ukuran tertentu.
7. Rimpang (Rhizoma)
Tanaman dicabut, rimpang diambil dan dibersihkan dari akar, dipotong melintang
dengan ketebalan tertentu.
8. Buah (Fructus)
Dapat berupa buah yang masak, matang atau buah muda,
dipetik dengan tangan.
9. Biji (Semen)
Buah yang dikupas kulit buahnya menggunakan tangan atau alat, biji
dikumpulkan dan dicuci.
10. Bulbus
Tanaman dicabut, bulbus dipisahkan dari daun dan akar dengan memotongnya.
2. Pencucian dan Sortasi Basah
Pencucian dan sortasi basah dimaksudkan untuk membersihkan simplisia dari benda-
benda asing dari luar (tanah, batu dan sebagainya), dan memisahkan bagian tanaman
yang tidak dikehendaki. Pencucian dilakukan bagi simplisia utamanya bagian tanaman
yang berada di bawah tanah (akar, rimpang), untuk membersihkan simplisia dari sisa-
sisa tanah yang melekat.
3. Pengeringan
Tujuan pengeringan pada tanaman atau bagian tanaman adalah :
1.Untuk mendapatkan simplisia yang awet, tidak rusak dan dapat digunakan
dalam jangka relatif lama.
2.Mengurangi kadar air, sehingga mencegah terjadinya pembusukan oleh
jamur atau bakteri karena terhentinya proses enzimatik dalam jaringan
tumbuhan yang selnya telah mati. Agar reaksi enzimatik tidak dapat
berlangsung, kadar air yang dianjurkan adalah kurang dari 10 %.
3.Mudah dalam penyimpanan dan mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.
a. Pengeringan alamiah
Tergantung dari kandungan zat aktif simplisia, pengeringan dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu :
1.Sinar matahari langsung, terutama pada bagian tanaman yang keras (kayu,
kulit biji, biji dan sebagainya) dan mengandung zat aktif yang relatif stabil
oleh panas)
2.Diangin-anginkan dan tidak terkena sinar matahari secara langsung,
umumnya untuk simplisia bertekstur lunak (bunga, daun dan lain-lain) dan
zat aktif yang dikandungnya tidak stabil oleh panas (minyak atsiri).
b. Pengeringan buatan
Cara pengeringan dengan, menggunakan alat yang dapat diatur suhu, kelembaban,
tekanan atau sirkulasi udaranya.
2.1.4 Pemeriksaan Mutu Simplisia
Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan pemeriksaan mutu
simplisia adalah sebagai berikut:
a. Simplisia harus memenuhi persyaratan umum edisi terakhir dari buku-buku resmi yang
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI seperti Farmakope Indonesia, Ekstra
Farmsakope Indonesia dan Materia Medika Indonesia. Jika tidak tercantum maka harus
memenuhi persyaratan seperti yang disebut pada paparannya (monografinya).
b. Tersedia contoh sebagai simplisia pembanding yang setiap periode tertentu harus
diperbaharui
c. Harus dilakukan pemeriksaan mutu fisis secara tepat yang meliputi:
1) Kurang kering atau mengandung air,
2) Termakan serangga atau hewan lain,
3) Ada-tidaknya pertumbuhan kapang, dan
4) Perubahan warna atau perubahan bau. (Gunawan, 2004: 9)
d. Dilakukan pemeriksaan lengkap yang terdiri atas:
1.Identifikasi meliputi pemeriksaan:
a.Organoleptik, yaitu pemeriksaan warna, bau dan rasa dari bahan simplisia.
Dalam buku resmi dinyatakan pemerian yaitu memuat paparan mengenai
bentuk dan rasa yang dimaksudka untuk dijadikan petunjuk mengenal
simplisia nabati sebagai syarat baku.
Reaksi warna dilakukan terhadap hasil penyarian zat berkhasiat, terhadap
hasil mikrosblimasi atau langsung terhadap irisan atau serbuk simplisia (
Depkes RI, 1979: xiii)
b.Mikroskopik, yaitu membuat uraian mikroskopik paparan mengenai bentuk
ukuran, warna dan bidang patahan atau irisan.
c.Mikroskopoik yaitu membuat paparan anatomi penempang melintang
simplisia fragmen pengenal serbuk simplisia.
d.Tetapan fisika, melipti pemeriksaan indeks bias, bobot jenis, titik lebur,
rotasi optik, mikrosublimasi, dan rekristalisasi.
e.Kimiawai, meliputi reaksi warna, pengendapan, penggaraman, logam, dan
kompleks.
f.Biologi, meliputi pemeriksaan mikrobiologi seperti penetapan angka kuman,
pencemaran, dan percobaan terhadap hewan.
2.Analisis bahan meliputi penetapan jenis konstituen (Zat kandungan), kadar
konstituen (Kadar abu, kadar sari, kadar air, kadar logam), dan standarisasi
simplisia.
3.Kemurnian, meliputi kromatografi: kinerja tinggi, lapis tipis, kolom, kertas, dan
gas untuk menentukan senyawa atau komponene kimia tunggal dalam
simplisia hasil metabolit primer dan sekunder tanaman.

More Related Content

What's hot

Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakKezia Hani Novita
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniDokter Tekno
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Sapan Nada
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
 
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper JogjaCreaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper JogjaRengga Renjani
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaWulung Gono
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolKezia Hani Novita
 

What's hot (20)

Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Laporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenakLaporan resmi gel natrium diklofenak
Laporan resmi gel natrium diklofenak
 
Sediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neniSediaan solida bu neni
Sediaan solida bu neni
 
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
Glikosida
GlikosidaGlikosida
Glikosida
 
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganKimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas Pekalongan
 
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper JogjaCreaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
Creaming Process, Agricultural Engineering Instiper Jogja
 
Ekskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjalEkskresi dan klirens ginjal
Ekskresi dan klirens ginjal
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Analisis resep
Analisis resepAnalisis resep
Analisis resep
 
PP flavonoid
PP flavonoidPP flavonoid
PP flavonoid
 
resep 3A seri V
resep 3A seri Vresep 3A seri V
resep 3A seri V
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
 
Membuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan GalenikaMembuat Sediaan Galenika
Membuat Sediaan Galenika
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Laporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamolLaporan resmi elixir paracetamol
Laporan resmi elixir paracetamol
 

Viewers also liked (10)

Kina
KinaKina
Kina
 
Doc5
Doc5Doc5
Doc5
 
Struktur Tumbuhan
Struktur TumbuhanStruktur Tumbuhan
Struktur Tumbuhan
 
Pengatar Farmakognosi
Pengatar FarmakognosiPengatar Farmakognosi
Pengatar Farmakognosi
 
Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi
Farmakognosi
 
makalah tanaman kacang hijau
makalah tanaman kacang hijaumakalah tanaman kacang hijau
makalah tanaman kacang hijau
 
Laporan Praktikum II Batang (Caulis)
Laporan Praktikum II Batang (Caulis)Laporan Praktikum II Batang (Caulis)
Laporan Praktikum II Batang (Caulis)
 
Presentasi praktikum biologi (kacang hijau)
Presentasi praktikum biologi (kacang hijau)Presentasi praktikum biologi (kacang hijau)
Presentasi praktikum biologi (kacang hijau)
 
Pbs tingkatan 1
Pbs tingkatan 1Pbs tingkatan 1
Pbs tingkatan 1
 
Farmakognosi
FarmakognosiFarmakognosi
Farmakognosi
 

Similar to Tahapan simplisia

SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptxSIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptxLarahmanIsni
 
PERTEMUAN II SIMPLISIA.ppt
PERTEMUAN II  SIMPLISIA.pptPERTEMUAN II  SIMPLISIA.ppt
PERTEMUAN II SIMPLISIA.pptyulis adriana
 
simplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxsimplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxekasaputri27
 
budidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisiabudidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisiamayavivianti
 
pendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).pptpendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).pptPaulaEstikaWugaGani
 
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...HotnaDoharniSiregar
 
Kumpulan istilah-pertanian
Kumpulan istilah-pertanianKumpulan istilah-pertanian
Kumpulan istilah-pertanianYusniar Wiranti
 
Kapsel Obat Bahan Alam.pptx
Kapsel Obat Bahan Alam.pptxKapsel Obat Bahan Alam.pptx
Kapsel Obat Bahan Alam.pptxrismaulyanis
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptMarfaNis
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdfBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdfPinkPantsu
 
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Yan PeRa
 
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptxElisWijayani
 
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMAFARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMAaptsitisamaniyah
 
PENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUN
PENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUNPENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUN
PENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUNSyawalina Soerbakti
 
Bimbel BLC Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (1).pptx
Bimbel BLC Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (1).pptxBimbel BLC Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (1).pptx
Bimbel BLC Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (1).pptxAgusBuntara1
 
(Farmakognosi Part 1) pendahuluan_2021_revisi.pptx
(Farmakognosi Part 1) pendahuluan_2021_revisi.pptx(Farmakognosi Part 1) pendahuluan_2021_revisi.pptx
(Farmakognosi Part 1) pendahuluan_2021_revisi.pptxVhina5
 

Similar to Tahapan simplisia (20)

Materi 3. Simplisia.pdf
Materi 3. Simplisia.pdfMateri 3. Simplisia.pdf
Materi 3. Simplisia.pdf
 
SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptxSIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
SIMPLISIA tumbuhan flos fructus semen.pptx
 
PERTEMUAN II SIMPLISIA.ppt
PERTEMUAN II  SIMPLISIA.pptPERTEMUAN II  SIMPLISIA.ppt
PERTEMUAN II SIMPLISIA.ppt
 
simplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptxsimplisia ciplukan..pptx
simplisia ciplukan..pptx
 
budidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisiabudidaya tanaman simplisia
budidaya tanaman simplisia
 
pendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).pptpendahuluan farmakognosi (1).ppt
pendahuluan farmakognosi (1).ppt
 
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
PENGARUH FAKTOR BIOLOGI DAN GEOGRAFI BAHAN ALAM FARMASI TERHADAP KUALITAS BAH...
 
Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Kumpulan istilah-pertanian
Kumpulan istilah-pertanianKumpulan istilah-pertanian
Kumpulan istilah-pertanian
 
Kapsel Obat Bahan Alam.pptx
Kapsel Obat Bahan Alam.pptxKapsel Obat Bahan Alam.pptx
Kapsel Obat Bahan Alam.pptx
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pptBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.ppt
 
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdfBAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
BAB 01 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN.pdf
 
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
Pera- pengaruh peningkatan konsentrasi yeast dan pemotongan ujung bawang terh...
 
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
1. Farmakognosi (Sejarang dan Ruang Lingkup).pptx
 
Fitokimia gietha
Fitokimia giethaFitokimia gietha
Fitokimia gietha
 
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMAFARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
FARMAKOGNOSI FARMASI UNIVERSITAS PERTEMUAN PERTAMA
 
PENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUN
PENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUNPENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUN
PENGARUH NAUNGAN TERHADAP STRUKTUR FISIOLOGIS TUMBUHAN HIJAU DAUN
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bimbel BLC Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (1).pptx
Bimbel BLC Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (1).pptxBimbel BLC Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (1).pptx
Bimbel BLC Bab 1. Tumbuhan Sumber Kehidupan (1).pptx
 
(Farmakognosi Part 1) pendahuluan_2021_revisi.pptx
(Farmakognosi Part 1) pendahuluan_2021_revisi.pptx(Farmakognosi Part 1) pendahuluan_2021_revisi.pptx
(Farmakognosi Part 1) pendahuluan_2021_revisi.pptx
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 

Recently uploaded (10)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 

Tahapan simplisia

  • 1. IMPLISIA 10:22 PM Wan Sisw anto 4 comments 2.1 Tinjauan Tentang Simplisia 2.1.1 Pengertian Simplisia Simplisia adalah bentuk jamak dari simpleks yang berasal dari kata simple, yang berarti satu atau sederhana. Istilah simplisia dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang masih berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Departemen Kesehatan RI membuat batasan tentang simplisia sebagai berikut: simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan (Gunawan, 2004: 9). Secara umum pemberian nama atau penyebutan simplisia didasarkan atas gabungan nama spesies diikuti dengan nama bagian tanaman. Sebagai contoh, merica dengan nama spesies Piperis albimaka nama simplisianya disebut Piperis albi fructus. Fructus menunjukkan nama bagian tanaman yang digunakan yaitu buahnya (Gunawan, 2004: 9). Perlu juga diketahui bahwa banyak buku-buku teks yang tidak menganut sistem penyebutan simplisia yang telah disebutkan seperti contoh berikut ini:  Calami Rhizoma: menunjukkan penyebutan nama berdasarkan nama belakang dari spesies Acirus calamus (dlingo) yang diikuti dengan nama bagian yangdigunakan (Rhizoma = rimpang).  Brugmansia folia: nama genus dari Brugmansia candida diikuti folia = daun  Oleum Arachidis: minyak kacang (Arachis hypogea) tanpa nama bagian tanaman  Lycopodium: nama spora, hanya ditulis Lycopodium saja
  • 2.  Chinae Cortex: menggunakan nama daerah, dari tanaman Cinchona succirubra. Nama daerahnya chinae (kina) Berikut nama-nama latin dari bagian tanaman yang digunakan dalam tatanama simplisia Nama Latin Bagian Tanaman Semen Biji Radix Akar Rhizoma Rimpang Bulbus Umbi lapis Tubera Ubi Flos Bunga Fructus Buah Lignum Kayu Cortex Kulit kayu Caulis Batang Folia Daun Herba Seluruh bagian tanaman Amylum Pati Thallus Bagian dari tanaman rendah Tabel 2.1 Nama Latin Dari Bagian Tanaman Yang Digunakan Dalam Tatanama Simplisia 2.1.2 Penggolongan Simplisia Simplisia terbagi 3 golongan yaitu : 1.Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman dan eksudat tanaman. Eskudat tanaman ialah isi yang spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dikeluarkan dari selnya, dengan cara tertentu atau zat yang dipisahkan dari tanamannya dengan cara tertentu yang masih belum berupa zat kimia murni. 2.Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. 3.Simplisia mineral adalah simplisia yang berupa bahan pelikan (mineral) yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni. 2.1.3 Cara Pembuatan Simplisia Pembuatan simplisia merupakan proses memperoleh simplisia dari alam yang baik dan memenuhi syarat-syarat mutu yang dikehendaki. Dasar pembuatan simplisia meliputi beberapa tahapan(Gunawan, 2004: 9). 1.Teknik pengumpulan
  • 3. Pengumpulan atau panen dapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat (mesin). Apabila pengambilan dilakukan secara langsung (pemetikan) maka harus memperhatikan keterampilan si pemetik, agar diperoleh tanaman/bagian tanaman yang dikehendaki, misalnya dikehendaki daun yang muda, maka daun yang tua jangan dipetik dan jangan merusak bagian tanaman lainnya. misalnya jangan menggunakan alat yang terbuat dari logam untuk simplisia yang mengandung senyawa fenol dan glikosa. Waktu Pengumpulan Atau Panen Kadar kandungan zat aktif suatu simplisia ditentukan oleh waktu panen, umur tanaman, bagian tanaman yang diambil dan lingkungan tempat tumbuhnya. Pada umumnya waktu pengumpulan sebagai berikut : 1.Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak, contohnya, daun Athropa belladonnamencapai kadar alkaloid tertinggi pada pucuk tanaman saat mulai berbunga. Tanaman yang berfotosintesis diambil daunnya saat reaksi fotosintesis sempurna yaitu pukul 09.00-12.00. 2.Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar. 3.Buah dipetik dalam keadaan tua, kecuali buah mengkudu dipetik sebelum buah masak. 4.Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna. 5.Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber) dan umbi lapis (bulbus), dikumpulkan sewaktu proses pertumbuhannya berhenti. Cara pengambilan bagian tanaman dari pohonnya biasanya menggunakan teknik- teknik tertentu diantaranya: 1. Klika batang/klika/korteks Klika diambil dari batang utama dan cabang, dikelupas dengan ukuran panjang dan lebar tertentu, sebaliknya dengan cara berselang-seling dan sebelum jaringan kambiumnya, untuk klika yang mengandung minyak atsiri atau senyawa fenol gunakan alat pengelupas yang bukan terbuat dari logam. 2. Batang (caulis)
  • 4. Batang diambil dari cabang utama sampai leher akar, dipotong-potong dengan panjang dan diameter tertentu. 3. Kayu (Lignum) Kayu diambil dari batang atau cabang, kelupas kuliltnya dan potong-potong kecil. 4. Daun (Folium) Daun tua atau muda (daun kelima dari pucuk) dipetik satu persatu secara manual. 5. Bunga (Flos) Tergantung yang dimaksud, dapat berupa kuncup atau bunga mekar atau mahkota bunga atau daun bunga, dapat dipetik langsung dengan tangan. 6. Akar (Radix) Bagian yang digunakan adalah bagian yang berada di bawah permukaan tanah, dipotong-potong dengan ukuran tertentu. 7. Rimpang (Rhizoma) Tanaman dicabut, rimpang diambil dan dibersihkan dari akar, dipotong melintang dengan ketebalan tertentu. 8. Buah (Fructus) Dapat berupa buah yang masak, matang atau buah muda, dipetik dengan tangan. 9. Biji (Semen) Buah yang dikupas kulit buahnya menggunakan tangan atau alat, biji dikumpulkan dan dicuci. 10. Bulbus Tanaman dicabut, bulbus dipisahkan dari daun dan akar dengan memotongnya. 2. Pencucian dan Sortasi Basah Pencucian dan sortasi basah dimaksudkan untuk membersihkan simplisia dari benda- benda asing dari luar (tanah, batu dan sebagainya), dan memisahkan bagian tanaman yang tidak dikehendaki. Pencucian dilakukan bagi simplisia utamanya bagian tanaman yang berada di bawah tanah (akar, rimpang), untuk membersihkan simplisia dari sisa- sisa tanah yang melekat. 3. Pengeringan Tujuan pengeringan pada tanaman atau bagian tanaman adalah : 1.Untuk mendapatkan simplisia yang awet, tidak rusak dan dapat digunakan dalam jangka relatif lama.
  • 5. 2.Mengurangi kadar air, sehingga mencegah terjadinya pembusukan oleh jamur atau bakteri karena terhentinya proses enzimatik dalam jaringan tumbuhan yang selnya telah mati. Agar reaksi enzimatik tidak dapat berlangsung, kadar air yang dianjurkan adalah kurang dari 10 %. 3.Mudah dalam penyimpanan dan mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk. a. Pengeringan alamiah Tergantung dari kandungan zat aktif simplisia, pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1.Sinar matahari langsung, terutama pada bagian tanaman yang keras (kayu, kulit biji, biji dan sebagainya) dan mengandung zat aktif yang relatif stabil oleh panas) 2.Diangin-anginkan dan tidak terkena sinar matahari secara langsung, umumnya untuk simplisia bertekstur lunak (bunga, daun dan lain-lain) dan zat aktif yang dikandungnya tidak stabil oleh panas (minyak atsiri). b. Pengeringan buatan Cara pengeringan dengan, menggunakan alat yang dapat diatur suhu, kelembaban, tekanan atau sirkulasi udaranya. 2.1.4 Pemeriksaan Mutu Simplisia Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan pemeriksaan mutu simplisia adalah sebagai berikut: a. Simplisia harus memenuhi persyaratan umum edisi terakhir dari buku-buku resmi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI seperti Farmakope Indonesia, Ekstra Farmsakope Indonesia dan Materia Medika Indonesia. Jika tidak tercantum maka harus memenuhi persyaratan seperti yang disebut pada paparannya (monografinya). b. Tersedia contoh sebagai simplisia pembanding yang setiap periode tertentu harus diperbaharui c. Harus dilakukan pemeriksaan mutu fisis secara tepat yang meliputi: 1) Kurang kering atau mengandung air, 2) Termakan serangga atau hewan lain, 3) Ada-tidaknya pertumbuhan kapang, dan 4) Perubahan warna atau perubahan bau. (Gunawan, 2004: 9)
  • 6. d. Dilakukan pemeriksaan lengkap yang terdiri atas: 1.Identifikasi meliputi pemeriksaan: a.Organoleptik, yaitu pemeriksaan warna, bau dan rasa dari bahan simplisia. Dalam buku resmi dinyatakan pemerian yaitu memuat paparan mengenai bentuk dan rasa yang dimaksudka untuk dijadikan petunjuk mengenal simplisia nabati sebagai syarat baku. Reaksi warna dilakukan terhadap hasil penyarian zat berkhasiat, terhadap hasil mikrosblimasi atau langsung terhadap irisan atau serbuk simplisia ( Depkes RI, 1979: xiii) b.Mikroskopik, yaitu membuat uraian mikroskopik paparan mengenai bentuk ukuran, warna dan bidang patahan atau irisan. c.Mikroskopoik yaitu membuat paparan anatomi penempang melintang simplisia fragmen pengenal serbuk simplisia. d.Tetapan fisika, melipti pemeriksaan indeks bias, bobot jenis, titik lebur, rotasi optik, mikrosublimasi, dan rekristalisasi. e.Kimiawai, meliputi reaksi warna, pengendapan, penggaraman, logam, dan kompleks. f.Biologi, meliputi pemeriksaan mikrobiologi seperti penetapan angka kuman, pencemaran, dan percobaan terhadap hewan. 2.Analisis bahan meliputi penetapan jenis konstituen (Zat kandungan), kadar konstituen (Kadar abu, kadar sari, kadar air, kadar logam), dan standarisasi simplisia. 3.Kemurnian, meliputi kromatografi: kinerja tinggi, lapis tipis, kolom, kertas, dan gas untuk menentukan senyawa atau komponene kimia tunggal dalam simplisia hasil metabolit primer dan sekunder tanaman.