3. DEFINISI OSTEOARTRITIS (OA)
Radang pada
tulang sendi
Penyakit degeneratif
menyebabkan
kerusakan
tulang rawan
(kartilago) sendi
dan tulang
didekatnya
Disertai proliferasi
dari tulang dan
jaringan lunak dan
sekitar sendi yang
terkena
4.  Penyebab tidak diketahui secara pasti
 Beberapa faktor resiko diketahui berhubungan
dengan OA :
 - usia >40th
 - genetik
 - kegemukan dan penyakit metabolik
 - cedera sendi berulang
 - osteoporosis (kepadatan berkurang)
 - beban sendi terlalu berat
ETIOLOGI OA
5. PATOFISIOLOGI
Peningkatan aktivitas enzim proteoglikan (zat
utk daya lentur tulang rawan) & kolagen
(serabut protein jaringan ikat) – merusak
makromolekul matriks tulang rawan sendi
Terjadi kerusakan setempat secara
progresif – memicu terbentuk tulang baru
pada dasar lesi sehingga timbul benjolan --
osteolit
Osteolit yg terbentuk
mempengaruhi fungsi sendi dan
menyebabkan nyeri jika sendi
digerakkan
6.  The primary enzymes responsible for the degradation of cartilage
are the matrix metalloproteinases (MMPs).
 These enzymes are secreted by both synovial cells and chondrocytes
and are categorized into three general categories: a) collagenases;
b) stromelysins; and, c) gelatinases. Under normal conditions,
MMP synthesis and activation are tightly regulated at several levels.
They are secreted as inactive proenzymes that require enzymatic
cleavage in order to become activated. Once activated, MMPs
become susceptible to the plasma-derived MMP inhibitor, alpha-2-
macroglobulin, and to tissue inhibitors of MMPs (TIMPs) that are
also secreted by synovial cells and chondrocytes. In OA, synthesis
of MMPs is greatly enhanced and the available inhibitors are
overwhelmed, resulting in net degradation. Interestingly,
stromelysin can serve as an activator for its own proenzyme, as well
as for procollagenase and prostromelysin, thus creating a positive
feedback loop of proMMP activation in cartilage.
PATHO PHYSIOLOGI
7.
8.
9.
10. MANIFESTASI KLINIK
DATA SUBYEKTIF
Nyeri sendi
terutama saat
bergerak
Umumnya pada sendi
penopang (sendi
panggul, tulang
belakang, lutut)
Kemerahan,
inflamasi, sakit
Perubahan bentuk
bahkan cara
berjalan
Sakit bertambah
pada sendi pinggul,
lutut, jari jari
Terdengar suara
persendian (cracking)
11.  Pemeriksaan fisik
 Foto rongten
Penyempitan tidak beraturan pada ruang sendi
Sclerosis tulang subkhondral dengan atau tanpa
pembentukan osteolit
 Data laboratorium
LED (laju endap darah ) >>
Terjadi leukositosis (sel darah putih <2000/ml)
DATA OBYEKTIF
12.  Pemeriksaan fisik :
Nyeri sendi >> jika digerakkan
Kekakuan sendi pagi hari (morning stiffness) atau
setelah tidak ada aktivitas
Hipertropi tulang (sendi bengkak), kemerahan, nyeri
Lab : LED
Rongten
DIAGNOSIS
13. TUJUAN TERAPI
Menghilangkan nyeri dan
kekakuan sendi
Memelihara / meningkatkan
mobilitas persendian
Mencegah gangguan fungsional
pada sendi
Memelihara / meningkatkan
kualitas hidup
14.  << BB jika obesitas
 Istirahat, hindari trauma persendian
 Penggunaan alat bantu jalan
 Fisioterapi dan olahraga tepat
 Kompres panas dingin utk me<< nyeri
 Penambahan suplemen makanan kandungan
glukosamin kondroitin
 Pembedahan
TERAPI NON FARMAKOLOGI
19. TERAPI FARMAKOLOGI
•First line OA nyeri ringan – sedang tidak dengan inflamasi
•Menghambat sitesis PG di SSP dengan menghambat COX
Asetaminofen
(PCT)
•Analgetik, antipiretik, antiinflamasi, dosis rendah
antitrombosis
•Analgetik & inflamasi : menghambat PG dan menghmbat
stimulasi nyeri pada subcortikal
Aspirin
•Ekstrak etanol dari cabe merah
•Mengurangi nyeri dioleskan pada permukaan sendi
Capsaisin
•Digunakan jika obat lain tidak meredakan nyeri.
•Tidak boleh jangka panjang karena efek ketergantungan
dan konstipasi
Tramadol
20. TERAPI FARMAKOLOGI
ANTI INFLAMASI
•Antiinflamasi : menghambat enzim COX yang berfungsi
mengubah asam arakidonat mnjadi PG, tromboksan, dan
prostasiklin
•Efek antipiretik : menghambat pirogen (IL 1) yang menginduksi
PG di hipotalamus pada sistem termoregulator– vasodilatasi ---
panas <<
AINS
•Menghambat konversi fosfolipid menjadi asam arakidonat dan
asam arakidonat menjadi leukotrien melalui kemampuan
mengikat enzim lipogenase
•Hanya diberikan secara injeksi im 4-6bulan , tidak lebih 3-
4x/tahun
Glukokortikoid
•Asam hialuronat membantu dalam rekonstitusi cairan sinovial,
>> elastisitas, viskositas, >> fungsi sendi.
•Dalam bentuk garam (sodium hialuronat) secara inj intrartikular
pada sendi lutut jika OA tidak responsif dengan terapi lain
Hialuronat