SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
KEBUTUHAN MEKANIKA TUBUH DAN AMBULASI 
A. MEKANIKA TUBUH 
Merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal dan system saraf untuk mempertahankan 
keseimbangan tubuh dengan tepat. Mekanika tubuh adalah cara menggunakan tubuh secara 
efesien, yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga, terkoordinasi, serta aman dalam 
menggerakkan dan mempertahankan keseimbangan selama beraktivitas. 
Merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal dan system saraf untuk mempertahankan 
keseimbangan tubuh dengan tepat. Mekanika tubuh adalah cara menggunakan tubuh secara 
efesien, yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga, terkoordinasi, serta aman dalam 
menggerakkan dan mempertahankan keseimbangan selama beraktivitas. 
1. Pergerakan Dasar dalam Mekanika Tubuh 
a. Gerakan ( ambulating ). 
Gerakan yang benar dapat membantu mempertahankan keseimbangan tubuh. Contoh: 
keseimbangan orang saat berdiri dan saat jalan akan berbeda. Orang yang berdiri akan lebih 
mudah stabil disbandingkan dalam posisi jalan. Dalam posisi jalan akan terjadi perpindahan 
dasar tumpuan dari sisi satu ke sisi yang lain, dan posisi gravitasi akan selalu berubah pada 
posisi kaki. 
b. Menahan ( squatting ). 
Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah.contoh : posisi orang duduk 
akan berbeda dengan orang jongkok, dan tentunya berbeda dengan posisi membungkuk. 
Gravitasi adalah hal yang perlu diperhatikan untuk memberikan posisi yang tepat dalam 
menahan. Dalam menahan diperlukan dasar tumpuan yang tepat. 
c. Menarik ( pulling ). 
Menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda. Yang perlu 
diperhatikan adalah ketinggian, letak benda, posisi kaki dan tubuh dalam menarik, sodorkan 
telapak tangan dana lengan atas dipusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada 
permukaan tempat tidur, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki ditekuk, lalu dilakukan 
penarikan. 
d. Mengangkat ( lifting ). 
Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik. Gunakan otot-otot besar besar dari tumit, 
paha bagian atas, kaki bagian bawa, perut, dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada 
daerah tubuh bagian belakang. 
e. Memutar ( Pivoting ). 
Merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang belakang. 
Gerakan memutar yang baik memerhatikan ketiga unsur gravitasi agar tidak berpengaruh 
buruk pada postur tubuh.
2. Pengaturan Posisi 
Pengaturan posisi yang dapat dilakukan pada pasien ketika mendapatkan asuhan, seperti: 
a. Posisi Fowler 
Posisi setengah duduk atau duduk, bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. 
Untuk fowler (45°-90°) dan semifowler (15°-45°). Dilakukan untuk mempertahankan 
kenyamanan, memfasilitasi fungsi pernapasan, dan untuk pasien pasca bedah. 
b. Posisi Sim 
Posisi miring ke kanan atau ke kiri. Dilakukan untuk memberi kenyamanan dan untuk 
mempermudah tindakan pemeriksaan rectum atau pemberian huknah atau obat-obatan lain 
melalui anus. 
c. Posisi Trendelenburg 
Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian 
kaki. Dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak, dan pada pasien shock dan pada 
pasien yang dipasang skintraksi pada kakinya. 
d. Posisi Dorsal Recumbent 
Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi(ditarik atau direnggangkan). Dilakukan 
untuk merawat dan memeriksa genetalia serta proses persalinan. 
e. Posisi Litotomi 
Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian 
perut. Dilakukan untuk memeriksa genetalia pada proses persalinan, dan memasang alat 
kontrasepsi. 
f. Posisi Genu Pektoral 
Posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian atas tempat 
tidur. Dilakukan untuk memeriksa daerah rectum dan sigmoid dan untuk membantu merubah 
letak kepala janin pada bayi yang sungsang. 
3. Faktor –faktor yang Mempengaruhi Mekanika Tubuh 
1. Status Kesehatan. Terjadi penurunan koordinasi yang disebabkan oleh penyakit 
berupa berkurangya melakukan aktifitas sehari-hari. 
2. Nutrisi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan 
terjadi penyakit.contoh: tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih mudah fraktur. 
3. Emosi. Kondisi psikologi seseorang dapat mudah memudahkan perubahan perilaku 
yang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan ambulasi yang baik. 
4. Situasi dan Kebiasaan. Situasi dan kebiasaan yang dilakukan sesorang misalnya 
sering mengangkat benda-benda yang berat. 
5. Gaya Hidup. Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan 
kemungkinan besar akan menyebabkan kecerobohan dalam beraktifitas.
6. Pengetahuan. Pengetahuan yang baik dalam pengguanaan mekanika tubuh akan 
mendorong seseorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga mengurangi 
tenaga yang dikeluarkan. 
4. Peran Sistem Skeletal, Muskular dan Syaraf 
a. Sistem skeletal 
• Sebagai penunjang jaringan tubuh yang membentuk otot-otot tubuh. 
• Melindungi organ tubuh yang lunak, seperti otak, jantung, paru-paru dan sebagainya. 
• Membantu pergerakan tubuh. 
• Menyimpan garam-garam mineral, seperti kalsium. 
• Membantu proses hematopoiesis yaitu pembuntukan sel darah merah dalam sum-sum 
tulang. 
b.Sistem muskular 
Secara umum mempengaruhi kontraksi sehingga menghasilkan gerakan-gerakan 
c. Sistem saraf 
Neurotransmiter merupakan substansi kimia seperti asetilkolin yang memindahkan impuls 
listrik dari saraf yang bersilangan pada simpul mioeural ke otot. 
5. Dampak Mekanik Tubuh yang Salah 
· Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan gangguan dalam 
system muskuloskletal 
· Resiko terjadi kecelakaan pada system musculoskeletal. Seseorang salah berjongkok 
atau berdiri akan mudah terjadi kelainan pada tulang veterbra. 
B. KEAMANAN DAN KENYAMANAN LINGKUNGAN 
1. Keamanan Lingkungan 
Lingkungan Klien mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau 
berakibat terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup klien. 
a. Kebutuhan Fisiologis: 
1. Oksigen 
2. Kelembaban 
3. Pengurangan Bahaya Fisik 
4. Pengurangan Transmisi Patoge 
5. Pengontrolan Polusi 
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi: 
1. Usia 
2. Tingkat Kesadaran 
3. Emosi
4. Status Metabolisme 
5. Gangguan persepsi sensori 
6. Informasi/komunikasi 
7. Penggunaan antibiotik 
8. Keadaan imunitas 
9. Ketidakmampuan tubuh dlm memproduksi sel drh putih 
10. Status nutrisi 
11. Tingkat pengetahuan 
c. Macam-macam bahaya/kecelakaan: 
1. Di rumah 
2. Di RS : 
1. Mikroorganisme 
2. Cahaya 
3. Kebisingan 
4. Cedera 
5. Kesalahan prosedur 
6. Peralatan medik, dll 
d. Pencegahan Kecelakaan di RS: 
1. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri 
2. Menjaga keselamatan psien yang gelisah 
3. Dari infeksi 
4. Mengunci roda kereta dorong saat berhenti 
5. Penghalang sisi tempat tidur 
6. Bel yg mudah dijangkau 
7. Meja yang mudah dijangkau 
8. Kereta dorong ada penghalangnya 
9. Kebersihan lantau 
10. Prosedur tindakan, dll 
c. Kenyamanan 
Konsep kenyamanan memiliki subjektivitas yang sama dengan nyeri. 
- Sifat nyeri 
Merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh 
stimulus tertentu 
- Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri : 
1. Usia 6. Ansietas 
2. Jenis Kelamin 7. Keletihan 
3. Kebudayaan 8. Pengalaman sebelum 
4. Makna nyeri 9. Pengalaman sebelum
5. Perhatian 10. Dukungan Keluarga 
- Meningkatkan Kenyamanan/Strategi kesehatan 
1. Sentuhan teraupeutik 
2. Akupresure 
3. Relaksasi dan Teknik Imajinasi 
4. Imajinasi terbimbing 
5. Bimbingan Antisipasi 
2. Kenyamanan Lingkungan 
Selain keamanan untuk pasien yang perlu dijaga, kenyamanan lingkungan juga harus 
diperhatikan. Lingkungan yang nyaman akan menunjang cepatnya kesembuhan pasien. 
a. Menyiapkan Tempat Tidur 
Jenis persiapan tempat tidur 
a) Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien di atasnya 
a) Closed bed (tempat tidur tertutup) 
b) Open bed (tempat tidur terbuka) 
c) Aether bed (tempat tidur pasca operasi) 
b) Occupied bed (mengganti tempat tidur dengan klien diatasnya) 
b. Prinsip perawatan tempat tidur antara lain : 
1. Tempat tidur pasien harus selalu bersih dan rapi 
2. Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu jika kotor 
3. Penggunaan linen bersih harus seuai kebutuhan dan tidak boros. 
c. Persiapan tempat tidur 
a) Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien di atasnya) 
Pengertian menyiapkan tempat tidur pasien baru: 
Tempat tidur yang disiapkan untuk klien yang baru masuk atau menjalani rawat inap. 
Pengertian mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya adalah 
Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien dengan memindahkan klien 
kekursi/tempat duduk. 
Tujuan mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya adalah: 
1. Membersihkan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman pada pasien/klien 
2. Meningkatkan mobilisasi klien 
3. Memelihara kebersihan dan kerapian 
Menyiapkan Tempat Tidur Pasien Post Op 
Pengertian menyiapkan tempat tidur pasien Post Op adalah: 
Tempat tidur yang disiapkan untuk klien pasca operasi yang dapat narkose (obat bius). 
Tujuan menyiapkan tempat tidur pasien post op/pasca bedah: 
1. Menghangatkan klien 
2. Mencegah penyulit/komplikasi post op/pasca bedah
b) Mengganti Alat Tenun fengan Pasien diatasnya (Occupied bed) 
Pengertian mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya adalah mengganti alat tenun kotor 
pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien 
Tujuan: 
1. Membersihkan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman pada pasien/klien 
2. Mencegah terjadinya dekubitus 
3. Memelihara kebersihan dan kerapian. 
C. PRINSIP AMBULASI UNTUK PASIEN 
Ambulasi merupakan upaya seseoranga untuk melakukan latihan jalan atau berpindah tempat. 
Mobilitas merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan 
teratur. 
Mekanik tubuh penting bagi perawat dan klien. Hal ini mempengaruhi kondisi kesehatan 
mereka. Mekanik tubuh yang benar diperlukan untuk mendukung kesehatan dan mencegah 
kecacatan. Gaya berat dan friksi dapat mempengaruhi gerak tubuh. Jika digunakan dengan 
benar kekuatan ini dapat meningkatkan efisiensi kerja perawat 
1. Prinsip-Prinsip Yang Harus Diperhatikan Oleh Perawat Dalam Membantu Pasien 
Embulasi : 
a. Ketika merencanakan untuk memindahkan pasien, atur untuk bantuan yang adekuat. 
Gunakan alat bantu mekanik jika bantuan tidak mencukupi. 
b. Dorong klien untuk membantu sebanyak mungkin sesuai kemampuan. 
c. Jaga punggung, leher, pelvis, dan kaki lurus. Cegah terpelintir. 
d. Rileksikan lutut, buat kakai tetap lebar. 
e. Dekatkan tubuh perawat dengan klien (objek yang diangkat). 
f. Gunakan lengan atau tungkai (bukan punggung). 
g. Tarik klien kearah penariknya menggunakan sprei. 
h. Rapatkan otot abdomen dan gluteal untuk persiapan bergerak. 
i. Seseorang dengan beban yang sangat berat diangkat bersama dengan dipimpin 
seseorang dengan menghitung sampai tiga 
2. Tindakan yang Berhubungan dengan Ambulasi 
a. Latihan ambulasi 
a. Duduk ditempat di atas tempat tidur 
b. Turun dan berdiri 
c. Membantu berjalan
b. Membantu ambulasi dengan memindahkan pasien 
Cara Pelaksanaan : 
1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan. 
2. Atur branchard dalam posisi terkunci. 
3. Bantu pasien dengan 2-3 orang. 
4. Berdiri menghadap pasien. 
5. Silangkan tangan pasien di depan dada. 
6. Tekuk lutut anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien. 
7. Orang pertama meletakkan tangan di bawah leher/ bahu dan bawah pinggang, orang 
kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien dan orang ketiga 
meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki. 
8. Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard 
9. Atur posisi pasien di branchard

More Related Content

What's hot

Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVpjj_kemenkes
 
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaMakalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaSeptian Muna Barakati
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasitirolyn
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananIrfa Kartini
 
SIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASISIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASIshelviaa
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasowik15
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1Rahayoe Ningtyas
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataOperator Warnet Vast Raha
 
Melepaskan Keteter
Melepaskan KeteterMelepaskan Keteter
Melepaskan Keteterpjj_kemenkes
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiWarnet Raha
 
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalPerubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalRahayu Pratiwi
 
1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidanadeputra93
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Rahayu Pratiwi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanYandrawati S.KM
 

What's hot (20)

Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IVKegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
Kegawatdaruratan Masa Persalinan Kala III dan IV
 
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesiaMakalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
Makalah sejarah perkembangan kebidanan di indonesia
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi
 
Sistem Perkemihan
Sistem PerkemihanSistem Perkemihan
Sistem Perkemihan
 
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUIPROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
 
Dokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidananDokumentasi asuhan kebidanan
Dokumentasi asuhan kebidanan
 
Makalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anusMakalah pemberian obat melalui anus
Makalah pemberian obat melalui anus
 
SIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASISIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASI
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
Mencuci Tangan
Mencuci TanganMencuci Tangan
Mencuci Tangan
 
Komunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayiKomunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayi
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
 
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramataDialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
Dialog percakapan pasien dan bidan mual muntah berlebihan akbid paramata
 
Melepaskan Keteter
Melepaskan KeteterMelepaskan Keteter
Melepaskan Keteter
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletalPerubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
Perubahan anatomi fisiologis sistem muculoskeletal
 
166927247 anatomi-kepala-bayi
166927247 anatomi-kepala-bayi166927247 anatomi-kepala-bayi
166927247 anatomi-kepala-bayi
 
1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan1. falsafah dan definisi bidan
1. falsafah dan definisi bidan
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 

Viewers also liked

Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Dedi Kun
 
Konsep aktivitas
Konsep aktivitasKonsep aktivitas
Konsep aktivitasharuna_06
 
Dasar-Dasar Anatomi
Dasar-Dasar AnatomiDasar-Dasar Anatomi
Dasar-Dasar Anatomipjj_kemenkes
 
Jenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasienJenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasienChingu Eli
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisiharuna_06
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasCahya
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Nenell 'kovalen' Miraldy
 

Viewers also liked (12)

Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
 
Mekanika dan gaya
Mekanika dan gayaMekanika dan gaya
Mekanika dan gaya
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
 
Konsep aktivitas
Konsep aktivitasKonsep aktivitas
Konsep aktivitas
 
Dasar-Dasar Anatomi
Dasar-Dasar AnatomiDasar-Dasar Anatomi
Dasar-Dasar Anatomi
 
Jenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasienJenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pengaturan posisi tubuh pada pasien
 
Makalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gayaMakalah kesehatan fisika gaya
Makalah kesehatan fisika gaya
 
Mengatur posisi
Mengatur posisiMengatur posisi
Mengatur posisi
 
Pengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomiPengantar ilmu anatomi
Pengantar ilmu anatomi
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Ppt imobilisasi
Ppt imobilisasiPpt imobilisasi
Ppt imobilisasi
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 

Similar to Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi

Similar to Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi (20)

1
11
1
 
Transport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligmentTransport pasien & body aligment
Transport pasien & body aligment
 
Fajarudin imobilisasi
Fajarudin imobilisasiFajarudin imobilisasi
Fajarudin imobilisasi
 
BIOMEKANIKA.pptx
BIOMEKANIKA.pptxBIOMEKANIKA.pptx
BIOMEKANIKA.pptx
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasienJenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
Jenis jenis pemberian posisi tubuh pada pasien
 
kebutuhan aktivi tas
kebutuhan aktivi taskebutuhan aktivi tas
kebutuhan aktivi tas
 
ROM
ROMROM
ROM
 
Biomekanika
Biomekanika Biomekanika
Biomekanika
 
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
 
Motor relearning program
Motor relearning programMotor relearning program
Motor relearning program
 
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
03. tren dan isu terkait gangguan persyarapan ( pertemuan ketiga)
 
Biomekanika & Fisika Olahraga
Biomekanika & Fisika OlahragaBiomekanika & Fisika Olahraga
Biomekanika & Fisika Olahraga
 
Biomekanika
BiomekanikaBiomekanika
Biomekanika
 
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptxPPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
PPT-UEU-Radiografi-dan-Laboratorium-Fisioterapi-Pertemuan-14.pptx
 
sop-rom
sop-romsop-rom
sop-rom
 
Tren dan isu terkait gangguan persyarapan
Tren dan isu terkait gangguan persyarapanTren dan isu terkait gangguan persyarapan
Tren dan isu terkait gangguan persyarapan
 
Definisi rom
Definisi romDefinisi rom
Definisi rom
 
Kata penganta1
Kata penganta1Kata penganta1
Kata penganta1
 
Home
HomeHome
Home
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 

Recently uploaded (20)

MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 

Kebutuhan mekanika tubuh dan ambulasi

  • 1. KEBUTUHAN MEKANIKA TUBUH DAN AMBULASI A. MEKANIKA TUBUH Merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal dan system saraf untuk mempertahankan keseimbangan tubuh dengan tepat. Mekanika tubuh adalah cara menggunakan tubuh secara efesien, yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga, terkoordinasi, serta aman dalam menggerakkan dan mempertahankan keseimbangan selama beraktivitas. Merupakan usaha koordinasi dari muskuloskeletal dan system saraf untuk mempertahankan keseimbangan tubuh dengan tepat. Mekanika tubuh adalah cara menggunakan tubuh secara efesien, yaitu tidak banyak mengeluarkan tenaga, terkoordinasi, serta aman dalam menggerakkan dan mempertahankan keseimbangan selama beraktivitas. 1. Pergerakan Dasar dalam Mekanika Tubuh a. Gerakan ( ambulating ). Gerakan yang benar dapat membantu mempertahankan keseimbangan tubuh. Contoh: keseimbangan orang saat berdiri dan saat jalan akan berbeda. Orang yang berdiri akan lebih mudah stabil disbandingkan dalam posisi jalan. Dalam posisi jalan akan terjadi perpindahan dasar tumpuan dari sisi satu ke sisi yang lain, dan posisi gravitasi akan selalu berubah pada posisi kaki. b. Menahan ( squatting ). Dalam melakukan pergantian, posisi menahan selalu berubah.contoh : posisi orang duduk akan berbeda dengan orang jongkok, dan tentunya berbeda dengan posisi membungkuk. Gravitasi adalah hal yang perlu diperhatikan untuk memberikan posisi yang tepat dalam menahan. Dalam menahan diperlukan dasar tumpuan yang tepat. c. Menarik ( pulling ). Menarik dengan benar akan memudahkan untuk memindahkan benda. Yang perlu diperhatikan adalah ketinggian, letak benda, posisi kaki dan tubuh dalam menarik, sodorkan telapak tangan dana lengan atas dipusat gravitasi pasien, lengan atas dan siku diletakkan pada permukaan tempat tidur, pinggul, lutut, dan pergelangan kaki ditekuk, lalu dilakukan penarikan. d. Mengangkat ( lifting ). Mengangkat merupakan pergerakan daya tarik. Gunakan otot-otot besar besar dari tumit, paha bagian atas, kaki bagian bawa, perut, dan pinggul untuk mengurangi rasa sakit pada daerah tubuh bagian belakang. e. Memutar ( Pivoting ). Merupakan gerakan untuk memutar anggota tubuh dan bertumpu pada tulang belakang. Gerakan memutar yang baik memerhatikan ketiga unsur gravitasi agar tidak berpengaruh buruk pada postur tubuh.
  • 2. 2. Pengaturan Posisi Pengaturan posisi yang dapat dilakukan pada pasien ketika mendapatkan asuhan, seperti: a. Posisi Fowler Posisi setengah duduk atau duduk, bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Untuk fowler (45°-90°) dan semifowler (15°-45°). Dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan, memfasilitasi fungsi pernapasan, dan untuk pasien pasca bedah. b. Posisi Sim Posisi miring ke kanan atau ke kiri. Dilakukan untuk memberi kenyamanan dan untuk mempermudah tindakan pemeriksaan rectum atau pemberian huknah atau obat-obatan lain melalui anus. c. Posisi Trendelenburg Posisi pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki. Dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke otak, dan pada pasien shock dan pada pasien yang dipasang skintraksi pada kakinya. d. Posisi Dorsal Recumbent Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi(ditarik atau direnggangkan). Dilakukan untuk merawat dan memeriksa genetalia serta proses persalinan. e. Posisi Litotomi Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas bagian perut. Dilakukan untuk memeriksa genetalia pada proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi. f. Posisi Genu Pektoral Posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada bagian atas tempat tidur. Dilakukan untuk memeriksa daerah rectum dan sigmoid dan untuk membantu merubah letak kepala janin pada bayi yang sungsang. 3. Faktor –faktor yang Mempengaruhi Mekanika Tubuh 1. Status Kesehatan. Terjadi penurunan koordinasi yang disebabkan oleh penyakit berupa berkurangya melakukan aktifitas sehari-hari. 2. Nutrisi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot dan memudahkan terjadi penyakit.contoh: tubuh yang kekurangan kalsium akan lebih mudah fraktur. 3. Emosi. Kondisi psikologi seseorang dapat mudah memudahkan perubahan perilaku yang dapat menurunkan kemampuan mekanika tubuh dan ambulasi yang baik. 4. Situasi dan Kebiasaan. Situasi dan kebiasaan yang dilakukan sesorang misalnya sering mengangkat benda-benda yang berat. 5. Gaya Hidup. Perubahan pola hidup seseorang dapat menyebabkan stress dan kemungkinan besar akan menyebabkan kecerobohan dalam beraktifitas.
  • 3. 6. Pengetahuan. Pengetahuan yang baik dalam pengguanaan mekanika tubuh akan mendorong seseorang untuk mempergunakannya dengan benar, sehingga mengurangi tenaga yang dikeluarkan. 4. Peran Sistem Skeletal, Muskular dan Syaraf a. Sistem skeletal • Sebagai penunjang jaringan tubuh yang membentuk otot-otot tubuh. • Melindungi organ tubuh yang lunak, seperti otak, jantung, paru-paru dan sebagainya. • Membantu pergerakan tubuh. • Menyimpan garam-garam mineral, seperti kalsium. • Membantu proses hematopoiesis yaitu pembuntukan sel darah merah dalam sum-sum tulang. b.Sistem muskular Secara umum mempengaruhi kontraksi sehingga menghasilkan gerakan-gerakan c. Sistem saraf Neurotransmiter merupakan substansi kimia seperti asetilkolin yang memindahkan impuls listrik dari saraf yang bersilangan pada simpul mioeural ke otot. 5. Dampak Mekanik Tubuh yang Salah · Terjadi ketegangan sehingga memudahkan timbulnya kelelahan dan gangguan dalam system muskuloskletal · Resiko terjadi kecelakaan pada system musculoskeletal. Seseorang salah berjongkok atau berdiri akan mudah terjadi kelainan pada tulang veterbra. B. KEAMANAN DAN KENYAMANAN LINGKUNGAN 1. Keamanan Lingkungan Lingkungan Klien mencakup semua faktor fisik dan psikososial yang mempengaruhi atau berakibat terhadap kehidupan dan kelangsungan hidup klien. a. Kebutuhan Fisiologis: 1. Oksigen 2. Kelembaban 3. Pengurangan Bahaya Fisik 4. Pengurangan Transmisi Patoge 5. Pengontrolan Polusi b. Faktor-faktor yang mempengaruhi: 1. Usia 2. Tingkat Kesadaran 3. Emosi
  • 4. 4. Status Metabolisme 5. Gangguan persepsi sensori 6. Informasi/komunikasi 7. Penggunaan antibiotik 8. Keadaan imunitas 9. Ketidakmampuan tubuh dlm memproduksi sel drh putih 10. Status nutrisi 11. Tingkat pengetahuan c. Macam-macam bahaya/kecelakaan: 1. Di rumah 2. Di RS : 1. Mikroorganisme 2. Cahaya 3. Kebisingan 4. Cedera 5. Kesalahan prosedur 6. Peralatan medik, dll d. Pencegahan Kecelakaan di RS: 1. Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri 2. Menjaga keselamatan psien yang gelisah 3. Dari infeksi 4. Mengunci roda kereta dorong saat berhenti 5. Penghalang sisi tempat tidur 6. Bel yg mudah dijangkau 7. Meja yang mudah dijangkau 8. Kereta dorong ada penghalangnya 9. Kebersihan lantau 10. Prosedur tindakan, dll c. Kenyamanan Konsep kenyamanan memiliki subjektivitas yang sama dengan nyeri. - Sifat nyeri Merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu - Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri : 1. Usia 6. Ansietas 2. Jenis Kelamin 7. Keletihan 3. Kebudayaan 8. Pengalaman sebelum 4. Makna nyeri 9. Pengalaman sebelum
  • 5. 5. Perhatian 10. Dukungan Keluarga - Meningkatkan Kenyamanan/Strategi kesehatan 1. Sentuhan teraupeutik 2. Akupresure 3. Relaksasi dan Teknik Imajinasi 4. Imajinasi terbimbing 5. Bimbingan Antisipasi 2. Kenyamanan Lingkungan Selain keamanan untuk pasien yang perlu dijaga, kenyamanan lingkungan juga harus diperhatikan. Lingkungan yang nyaman akan menunjang cepatnya kesembuhan pasien. a. Menyiapkan Tempat Tidur Jenis persiapan tempat tidur a) Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien di atasnya a) Closed bed (tempat tidur tertutup) b) Open bed (tempat tidur terbuka) c) Aether bed (tempat tidur pasca operasi) b) Occupied bed (mengganti tempat tidur dengan klien diatasnya) b. Prinsip perawatan tempat tidur antara lain : 1. Tempat tidur pasien harus selalu bersih dan rapi 2. Linen diganti sesuai kebutuhan dan sewaktu-waktu jika kotor 3. Penggunaan linen bersih harus seuai kebutuhan dan tidak boros. c. Persiapan tempat tidur a) Unoccupid bed (tempat tidur yang belum ada klien di atasnya) Pengertian menyiapkan tempat tidur pasien baru: Tempat tidur yang disiapkan untuk klien yang baru masuk atau menjalani rawat inap. Pengertian mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya adalah Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien dengan memindahkan klien kekursi/tempat duduk. Tujuan mengganti alat tenun tanpa pasien diatasnya adalah: 1. Membersihkan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman pada pasien/klien 2. Meningkatkan mobilisasi klien 3. Memelihara kebersihan dan kerapian Menyiapkan Tempat Tidur Pasien Post Op Pengertian menyiapkan tempat tidur pasien Post Op adalah: Tempat tidur yang disiapkan untuk klien pasca operasi yang dapat narkose (obat bius). Tujuan menyiapkan tempat tidur pasien post op/pasca bedah: 1. Menghangatkan klien 2. Mencegah penyulit/komplikasi post op/pasca bedah
  • 6. b) Mengganti Alat Tenun fengan Pasien diatasnya (Occupied bed) Pengertian mengganti alat tenun dengan pasien diatasnya adalah mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien Tujuan: 1. Membersihkan perasaan senang dan meningkatkan rasa nyaman pada pasien/klien 2. Mencegah terjadinya dekubitus 3. Memelihara kebersihan dan kerapian. C. PRINSIP AMBULASI UNTUK PASIEN Ambulasi merupakan upaya seseoranga untuk melakukan latihan jalan atau berpindah tempat. Mobilitas merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur. Mekanik tubuh penting bagi perawat dan klien. Hal ini mempengaruhi kondisi kesehatan mereka. Mekanik tubuh yang benar diperlukan untuk mendukung kesehatan dan mencegah kecacatan. Gaya berat dan friksi dapat mempengaruhi gerak tubuh. Jika digunakan dengan benar kekuatan ini dapat meningkatkan efisiensi kerja perawat 1. Prinsip-Prinsip Yang Harus Diperhatikan Oleh Perawat Dalam Membantu Pasien Embulasi : a. Ketika merencanakan untuk memindahkan pasien, atur untuk bantuan yang adekuat. Gunakan alat bantu mekanik jika bantuan tidak mencukupi. b. Dorong klien untuk membantu sebanyak mungkin sesuai kemampuan. c. Jaga punggung, leher, pelvis, dan kaki lurus. Cegah terpelintir. d. Rileksikan lutut, buat kakai tetap lebar. e. Dekatkan tubuh perawat dengan klien (objek yang diangkat). f. Gunakan lengan atau tungkai (bukan punggung). g. Tarik klien kearah penariknya menggunakan sprei. h. Rapatkan otot abdomen dan gluteal untuk persiapan bergerak. i. Seseorang dengan beban yang sangat berat diangkat bersama dengan dipimpin seseorang dengan menghitung sampai tiga 2. Tindakan yang Berhubungan dengan Ambulasi a. Latihan ambulasi a. Duduk ditempat di atas tempat tidur b. Turun dan berdiri c. Membantu berjalan
  • 7. b. Membantu ambulasi dengan memindahkan pasien Cara Pelaksanaan : 1. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan. 2. Atur branchard dalam posisi terkunci. 3. Bantu pasien dengan 2-3 orang. 4. Berdiri menghadap pasien. 5. Silangkan tangan pasien di depan dada. 6. Tekuk lutut anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien. 7. Orang pertama meletakkan tangan di bawah leher/ bahu dan bawah pinggang, orang kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasien dan orang ketiga meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki. 8. Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard 9. Atur posisi pasien di branchard