SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
1
PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
Sering kali kita melihat orang berbelanja di supermarket membeli kebutuhan rumah tangga.
Misalkan, Si A akan membeli satu kg gula dan satu kg tepung seharga Rp. 20.000. Lalu Si B membeli
satu kg gula dan dua kg tepung dengan harga Rp. 32.000, maka banyak masing-masing gula dan tepung
yang dapat dibeli dapat ditentukan dengan menggunakan sistem persamaan linear dua variabel.
A. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Pada buku kelas VII semester 1, kita telah belajar menyelesaikan persamaan linear satu variabel. Hal
ini sebagai prasyarat dalam menjalankan sistem persamaan linear dua variabel. Namun, sebelum
melangkah ada baiknya kita mengulang kembali apa itu persamaan linear satu variabel.
Perlu diketahui bahwa variabel atau peubah tidak selalu menggunakan x. Kita dapat menggunakan
variabel lainnya. Seperti contoh :
3a – 2 = 7
atau variabel p, q, r, dan seterusnya.
Jawaban atau penyelesaian persamaan diatas dapat diperoleh
3a – 2 + 2 = 7 + 2 (masing-masing ruas ditambah 2)
3a = 9 (kedua ruas dibagi 3)
a = 3
pada pembahasan berikutnya dapat diperlihatkan bahwa persamaan linear dua variabel dapat kita
modelkan kedalam bentuk yang lebih nyata.
2
Adapun bentuk umum dari sistem persamaan linear dua variabel x dan y adalah
ax + by = p
cx + dy = q
dimana a, b, c, d, p, dan q adalah bilangan real dengan a dan b keduanya tidak nol, begitu juga c dan d
tidak nol. Berarti, jika a = 0, maka haruslah b ≠ 0. Solusi ini dapat kita tuliskan sebagai pasangan
bilangan real (x0, y0).
B. Model untuk Masalah Dua Variabel
1.
Berapa berat kotak besar dan berat kotak kecil ?
Masalah ini dapat dituliskan dalam sistem persamaan dua variabel. Jika x berat kotak besar dan y berat
kotak kecil maka
x = y + 100 (*)
x = 2y + 50 (**)
jika diselesaikan melalui metode eliminasi maka akan diperoleh x = 150 dan y = 50. Artinya, jika beban
(dalam kg) ditambahkan maka berat kotak besar akan semakin bertambah pula. Jadi, akan berbanding
lurus.
2. Dengan bantuan gambar kita dapat menyelsaikan masalah yang terdiri dari dua variabel. Seperti
contoh :
 Harga 3 cangkir teh dan 2 gelas jus melon adalah Rp. 15.000
 Harga 3 cangkir teh dan 5 gelas jus melon adalah Rp. 33.000
Gunakan gambar untuk menyelesaikan masalah tersebut.
15.000
rupiah
33.000
rupiah
3
a. Berapa harga 4 gelas jus melon ?
b. Berapa harga 2 gelas jus melon ?
c. Berapa harga 2 cangkir teh ?
d. Berapa harga 3 cangkir teh ?
Pada bagian selanjutnya, kita tidak akan menggunakan cangkir atau benda lainnya, tetapi cukup
menggunakan simbol x dan y.
C. Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem persamaan linear secara umum dinyatakan sebagai berikut.
ax + by = p
cx + dy = q
Berikut, beberapa metode penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel.
1. Metode Grafik
Jika masing-masing persamaan dinyatakan dalam satu garis maka terdapat tiga kemungkinan,
yaitu :
 Mempunyai satu solusi. Terjadi jika dua garis berpotongan
 Jika kedua garis berimpit, maka tuliskan sistem tersebut sebagai sistem dengan penyelesaian
yang tak terhingga banyaknya.
 Jika kedua garis sejajar, maka tidak ada titik perpotongannya. Tidak mempunyai solusi.
2. Metode Eliminasi
Metode ini dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel. Kata
eliminasi sendiri mempunyai arti menghilangkan.
Misalkan kita mempunyai sistem persamaan
x + y = 5
4x + y = 14
Kita dapat menuliskan masalah ini kedalam bentuk sederhana
4
x + y 5 4x + y 14
karena kedua persamaan terdapat koefisien yang sama pada y maka kita kurangkan secara langsung
sehingga nantinya diperoleh x = 3 dan y = 2. Begitu seterusnya sampai menemukan solusi atas
persamaan x dan y.
Pembuktian Metode Eliminasi
Misalkan, diberikan sistem persamaan
px + qy = u (*)
rx + sy = v (**)
untuk kasus ps – qr ≠ 0. Memiliki solusi tunggal dan disebut konsisten bebas linear.
Langkah-langkah untuk mendapatkan nilai x dan y adalah
px + qy = u x s psx + sqy = us
rx + sy = v x q rqx + sqy = vq
kurangkan kedua persamaan diatas, sehingga didapatkan nilai 𝑥 =
𝑢𝑠−𝑣𝑞
𝑝𝑠−𝑟𝑞
Lalu, substitusikan nilai x ke pers. (*)
𝑝 (
𝑢𝑠−𝑣𝑞
𝑝𝑠−𝑟𝑞
) + 𝑞𝑦 = 𝑢 maka 𝑦 =
𝑝𝑣−𝑟𝑢
𝑝𝑠−𝑟𝑞
Solusi dari persamaan diatas adalah (
𝑢𝑠−𝑣𝑞
𝑝𝑠−𝑟𝑞
,
𝑝𝑣−𝑟𝑢
𝑝𝑠−𝑟𝑞
)
Sesuai persamaan, maka dapat dituliskan
𝑝 (
𝑢𝑠 − 𝑣𝑞
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
) + 𝑞 (
𝑝𝑣 − 𝑟𝑢
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
) = 𝑢
𝑟 (
𝑢𝑠 − 𝑣𝑞
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
) + 𝑠 (
𝑝𝑣 − 𝑟𝑢
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
) = 𝑣
Dengan demikian, kita telah mendapatkan sebuah metode penyelesaian sistem persamaan yang disebut
metode eliminasi.
3. Metode Substitusi
Metode ini sering diistilahkan sebagai penggantian. Dengan menyatakan satu variabel dalam
variabel lain. Selanjutnya, kita gantikan ke salah satu persamaan sehingga diperoleh nilai x dan y.
Misalkan kita mempunyai sistem persamaan
y = 4x – 1
y = x + 5
5
y 4x – 1 y x + 5
x + 54x – 1
kita dapat menuliskan masalah ini kedalam bentuk bagan sederhana
dengan mengganti salah satu persamaan
4x – 1 = x + 5
(4x – x) – 1 + 1 = (x – x) + 5 + 1
3x = 6, diperoleh x = 2 dan y = 7
Dengan menggunakan beberapa metode memudahkan kita dalam menentukan nilai x dan y.
Pembuktian Metode Substitusi
Misalkan, diberikan sistem persamaan
px + qy = u (*)
rx + sy = v (**)
untuk kasus ps – qr ≠ 0. Memiliki solusi tunggal dan disebut konsisten bebas linear.
Langkah-langkah untuk mendapatkan nilai x dan y adalah
px + qy = u
px = u – qy maka 𝑥 =
𝑢−𝑞𝑦
𝑝
Lalu, substitusikan nilai x ke pers. (**)
r(
𝑢−𝑞𝑦
𝑝
) + 𝑠𝑦 = 𝑣 maka 𝑦 =
𝑝𝑣−𝑟𝑢
𝑝𝑠−𝑟𝑞
masukkan kembali nilai y sehingga diperoleh 𝑥 =
𝑢𝑠−𝑞𝑣
𝑝𝑠−𝑟𝑞
Solusi dari persamaan diatas adalah (
𝑢𝑠−𝑣𝑞
𝑝𝑠−𝑟𝑞
,
𝑝𝑣−𝑟𝑢
𝑝𝑠−𝑟𝑞
)
Sesuai persamaan, maka dapat dituliskan
𝑝 (
𝑢𝑠 − 𝑣𝑞
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
) + 𝑞 (
𝑝𝑣 − 𝑟𝑢
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
) = 𝑢
6
𝑟 (
𝑢𝑠 − 𝑣𝑞
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
) + 𝑠 (
𝑝𝑣 − 𝑟𝑢
𝑝𝑠 − 𝑟𝑞
) = 𝑣
Dengan demikian, kita telah mendapatkan sebuah metode penyelesaian sistem persamaan yang disebut
metode substitusi.
Bila kasus ps – qr = 0 maka ada dua kemungkinan
 Jika
𝑢
𝑣
=
𝑝
𝑟
= 𝐿, maka persamaan yang satu merupakan kelipatan yang lainnya. karena itu,
sistem dapat diganti dengan satu persamaan. Sistem disebut konsisten bergantung linear.
Semua titik pada garis px + qy = u adalah solusi.
 Jika
𝑢
𝑣
≠
𝑝
𝑟
, maka sistem persamaan tidak memiliki solusi dan terjadi pada dua garis yang
sejajar. Sistem disebut tak konsisten.
D. Implementasi Sistem Persamaan Linear dalam Kehidupan Sehari – hari
1. Saya membeli dua jenis es dan harus membayar Rp. 2.300. Jumlah seluruh es adalah 10. Harga es
jenis pertama adalah Rp. 300 dan harga es jenis kedua adalah Rp. 200. Tentukan jumlah masing-
masing es !
Solusi
Misalkan es jenis pertama x rupiah dan es jenis kedua y rupiah. Persamaan dapat dituliskan
300x + 200y = 2.300
x + y = 10
dengan menggunakan salah satu metode sebelumnya, akan diperoleh nilai x = 3 dan y = 7. Jadi, jumlah
masing-masing es pertama dan es kedua adalah 3 dan 7.
2. Rona membeli 3 penghapus dan 7 spidol. Sementara, Rani membeli 2 penghapus dan 5 spidol. Rona
harus membayar sebesar Rp. 54.000 sedangkan Rani harus membayar Rp. 38.000. Tentukan harga
masing-masing penghapus dan spidol.
Solusi
Misalkan harga penghapus x rupiah dan harga spidol y rupiah. Dengan demikian, masing-masing harus
membayar
3x + 7y = 54.000
2x + 5y = 38.000
dengan menggunakan metode eliminasi diperoleh x = 4.000 dan y = 6.000. Dengan demikian, harga
satu penghapus adalah Rp. 4.000 dan harga satu spidol adalah Rp. 6.000.
7
Pemberian Tugas
Buatlah kelompok yang beranggotakan 5 siswa.
1. Masalah yang lebih rumit seperti yang ditunjukkan gambar berikut ini.
Tuliskanlah model matematika untuk masalah ini !
2. Pak desa memiliki 4 anak perempuan yakni, Dona, Dini, Dina, dan Dana. Suatu hari pak desa
menyuruh ketiga putrinya membeli buah di pasar.
 Dona ditugaskan membeli sekilo jeruk dan sekilo apel seharga Rp. 24.000
 Dini ditugaskan membeli sekilo apel dan sekilo anggur seharga Rp. 32.000, dan
 Dina ditugaskan membeli sekilo anggur dan jeruk seharga Rp. 28.000
Jika Dana ditugaskan membeli sekilo jeruk, apel, dan anggur maka berapakah yang harus
dibayar Dana ?
a. 24
b. 42
c. 64
d. 46
3. Mintalah dua anggota kelompokmu menuliskan bilangan I dan bilangan II yang hasil
penjumlahannya 15.
Mintalah dua anggota kelompokmu, kemudian tuliskan bilangan I dan bilangan II, dimana 2
kali bilangan I ditambah bilangan II hasilnya 23.
REFERENSI
Madhavi, V. dan Ved Dudeja. Jelajah Matematika SMP Kelas VIII. Bogor: Yudhistira, 2011.
Neswan, Oki dan Wono Setya Budhi. Matematika untuk Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA.
Bandung: ITB, 2003.
Setya Budhi, Wono. Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Erlangga, 2007.
FAHRUL USMAN
email : fahrul.math25@gmail.com

More Related Content

What's hot

Buku matematika sma kelas 11 semster 1 kurikulum 2013
Buku matematika sma kelas 11 semster 1 kurikulum 2013Buku matematika sma kelas 11 semster 1 kurikulum 2013
Buku matematika sma kelas 11 semster 1 kurikulum 2013Diah Octavianty
 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakMono Manullang
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptrahmawarni
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)
Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)
Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)Maskurinhs Maskurinhs
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSholiha Nurwulan
 
Garis singgung ellips
Garis singgung ellipsGaris singgung ellips
Garis singgung ellipsJenny Ritonga
 
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)Aisyah Turidho
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilNailul Hasibuan
 
Sistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogenSistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogenIpit Sabrina
 
Paraboloida - Geometri Analitik Ruang
Paraboloida - Geometri Analitik RuangParaboloida - Geometri Analitik Ruang
Paraboloida - Geometri Analitik RuangMuhammadFirzha1
 

What's hot (20)

Buku matematika sma kelas 11 semster 1 kurikulum 2013
Buku matematika sma kelas 11 semster 1 kurikulum 2013Buku matematika sma kelas 11 semster 1 kurikulum 2013
Buku matematika sma kelas 11 semster 1 kurikulum 2013
 
Transformasi
TransformasiTransformasi
Transformasi
 
Akt 7-asuransi-jiwa
Akt 7-asuransi-jiwaAkt 7-asuransi-jiwa
Akt 7-asuransi-jiwa
 
Bahan ajar matematika spldv
Bahan ajar matematika spldvBahan ajar matematika spldv
Bahan ajar matematika spldv
 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
 
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.pptAljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
Aljabar linear:Kebebasan Linear, Basis, dan Dimensi.ppt
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)
Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)
Sistem persamaan linier dua variabel (spdlv)
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
Subgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktorSubgrup normal dan grup faktor
Subgrup normal dan grup faktor
 
Garis singgung ellips
Garis singgung ellipsGaris singgung ellips
Garis singgung ellips
 
Sebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersamaSebaran peluang-bersama
Sebaran peluang-bersama
 
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
 
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat TeobilSistem bilangan cacah dan bulat Teobil
Sistem bilangan cacah dan bulat Teobil
 
persamaan diferensial
 persamaan diferensial  persamaan diferensial
persamaan diferensial
 
Exercise 2.3
Exercise 2.3Exercise 2.3
Exercise 2.3
 
Sistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogenSistem persamaan linear homogen
Sistem persamaan linear homogen
 
Paraboloida - Geometri Analitik Ruang
Paraboloida - Geometri Analitik RuangParaboloida - Geometri Analitik Ruang
Paraboloida - Geometri Analitik Ruang
 

Similar to Rancangan Pembelajaran SPLDV

Poster Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Poster Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Poster Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Poster Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Fahrul Usman
 
Telaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp pptTelaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp pptHorta arum
 
Spldv sudah jadi
Spldv sudah jadiSpldv sudah jadi
Spldv sudah jadieky45
 
bahanajarmatematikaspldv-161215035847.pdf
bahanajarmatematikaspldv-161215035847.pdfbahanajarmatematikaspldv-161215035847.pdf
bahanajarmatematikaspldv-161215035847.pdfVentanasTazer1
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.PPT.pptx
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.PPT.pptxSistem Persamaan Linear Dua Variabel.PPT.pptx
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.PPT.pptxPoesPita Rani
 
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Tiga VariabelSistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Tiga VariabelHERYNUGROHO5
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1n4rsih
 
127839825 kumpulan-soal-dan-pembahasan-sistem-persamaan-linier-dua-variabel-s...
127839825 kumpulan-soal-dan-pembahasan-sistem-persamaan-linier-dua-variabel-s...127839825 kumpulan-soal-dan-pembahasan-sistem-persamaan-linier-dua-variabel-s...
127839825 kumpulan-soal-dan-pembahasan-sistem-persamaan-linier-dua-variabel-s...Q-Think Zohieb Andesca
 

Similar to Rancangan Pembelajaran SPLDV (20)

Poster Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Poster Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Poster Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Poster Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 
Telaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp pptTelaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp ppt
 
Peer teaching
Peer teachingPeer teaching
Peer teaching
 
Peerteaching matematika
Peerteaching matematikaPeerteaching matematika
Peerteaching matematika
 
Spldv sudah jadi
Spldv sudah jadiSpldv sudah jadi
Spldv sudah jadi
 
bahanajarmatematikaspldv-161215035847.pdf
bahanajarmatematikaspldv-161215035847.pdfbahanajarmatematikaspldv-161215035847.pdf
bahanajarmatematikaspldv-161215035847.pdf
 
B. spldv
B. spldvB. spldv
B. spldv
 
Spldv
SpldvSpldv
Spldv
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.PPT.pptx
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.PPT.pptxSistem Persamaan Linear Dua Variabel.PPT.pptx
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.PPT.pptx
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Tiga VariabelSistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linier Dua Variabel dan Tiga Variabel
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
127839825 kumpulan-soal-dan-pembahasan-sistem-persamaan-linier-dua-variabel-s...
127839825 kumpulan-soal-dan-pembahasan-sistem-persamaan-linier-dua-variabel-s...127839825 kumpulan-soal-dan-pembahasan-sistem-persamaan-linier-dua-variabel-s...
127839825 kumpulan-soal-dan-pembahasan-sistem-persamaan-linier-dua-variabel-s...
 
Kelas x bab 5
Kelas x bab 5Kelas x bab 5
Kelas x bab 5
 

More from Fahrul Usman

The Concept Marketing Mix
The Concept Marketing MixThe Concept Marketing Mix
The Concept Marketing MixFahrul Usman
 
Structural equation modeling
Structural equation modelingStructural equation modeling
Structural equation modelingFahrul Usman
 
Skala Instrumen Penelitian
Skala Instrumen PenelitianSkala Instrumen Penelitian
Skala Instrumen PenelitianFahrul Usman
 
Rancangan Pengajaran Matematika Berbasis Problem Solving
Rancangan Pengajaran Matematika Berbasis Problem Solving Rancangan Pengajaran Matematika Berbasis Problem Solving
Rancangan Pengajaran Matematika Berbasis Problem Solving Fahrul Usman
 
Poster Persamaan Linear Dua Variabel
Poster Persamaan Linear Dua VariabelPoster Persamaan Linear Dua Variabel
Poster Persamaan Linear Dua VariabelFahrul Usman
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianFahrul Usman
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiFahrul Usman
 
Teknik Counting Lanjut 1
Teknik Counting Lanjut 1Teknik Counting Lanjut 1
Teknik Counting Lanjut 1Fahrul Usman
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianFahrul Usman
 
Penerapan Analisis Regresi Berganda
Penerapan Analisis Regresi BergandaPenerapan Analisis Regresi Berganda
Penerapan Analisis Regresi BergandaFahrul Usman
 
Regresi Non Linear
Regresi Non LinearRegresi Non Linear
Regresi Non LinearFahrul Usman
 
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It UpNCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It UpFahrul Usman
 
Slide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Matematika
Slide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar MatematikaSlide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Matematika
Slide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar MatematikaFahrul Usman
 
Komunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal GuruKomunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal GuruFahrul Usman
 
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Fahrul Usman
 

More from Fahrul Usman (19)

The Concept Marketing Mix
The Concept Marketing MixThe Concept Marketing Mix
The Concept Marketing Mix
 
Bauran Pemasaran
Bauran PemasaranBauran Pemasaran
Bauran Pemasaran
 
Structural equation modeling
Structural equation modelingStructural equation modeling
Structural equation modeling
 
Skala Instrumen Penelitian
Skala Instrumen PenelitianSkala Instrumen Penelitian
Skala Instrumen Penelitian
 
Rancangan Pengajaran Matematika Berbasis Problem Solving
Rancangan Pengajaran Matematika Berbasis Problem Solving Rancangan Pengajaran Matematika Berbasis Problem Solving
Rancangan Pengajaran Matematika Berbasis Problem Solving
 
Poster Persamaan Linear Dua Variabel
Poster Persamaan Linear Dua VariabelPoster Persamaan Linear Dua Variabel
Poster Persamaan Linear Dua Variabel
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
Permutasi dan Kombinasi
Permutasi dan KombinasiPermutasi dan Kombinasi
Permutasi dan Kombinasi
 
Rekursi
Rekursi Rekursi
Rekursi
 
Teknik Counting 2
Teknik Counting 2Teknik Counting 2
Teknik Counting 2
 
Teknik Counting Lanjut 1
Teknik Counting Lanjut 1Teknik Counting Lanjut 1
Teknik Counting Lanjut 1
 
Basic Counting
Basic CountingBasic Counting
Basic Counting
 
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode PembuktianAturan Inferensi dan Metode Pembuktian
Aturan Inferensi dan Metode Pembuktian
 
Penerapan Analisis Regresi Berganda
Penerapan Analisis Regresi BergandaPenerapan Analisis Regresi Berganda
Penerapan Analisis Regresi Berganda
 
Regresi Non Linear
Regresi Non LinearRegresi Non Linear
Regresi Non Linear
 
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It UpNCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
NCTM, TIMSS, PISA, and Adding It Up
 
Slide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Matematika
Slide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar MatematikaSlide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Matematika
Slide Komunikasi Interpersonal Guru Terhadap Minat Belajar Matematika
 
Komunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal GuruKomunikasi Interpersonal Guru
Komunikasi Interpersonal Guru
 
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

Rancangan Pembelajaran SPLDV

  • 1. 1 PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Sering kali kita melihat orang berbelanja di supermarket membeli kebutuhan rumah tangga. Misalkan, Si A akan membeli satu kg gula dan satu kg tepung seharga Rp. 20.000. Lalu Si B membeli satu kg gula dan dua kg tepung dengan harga Rp. 32.000, maka banyak masing-masing gula dan tepung yang dapat dibeli dapat ditentukan dengan menggunakan sistem persamaan linear dua variabel. A. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Pada buku kelas VII semester 1, kita telah belajar menyelesaikan persamaan linear satu variabel. Hal ini sebagai prasyarat dalam menjalankan sistem persamaan linear dua variabel. Namun, sebelum melangkah ada baiknya kita mengulang kembali apa itu persamaan linear satu variabel. Perlu diketahui bahwa variabel atau peubah tidak selalu menggunakan x. Kita dapat menggunakan variabel lainnya. Seperti contoh : 3a – 2 = 7 atau variabel p, q, r, dan seterusnya. Jawaban atau penyelesaian persamaan diatas dapat diperoleh 3a – 2 + 2 = 7 + 2 (masing-masing ruas ditambah 2) 3a = 9 (kedua ruas dibagi 3) a = 3 pada pembahasan berikutnya dapat diperlihatkan bahwa persamaan linear dua variabel dapat kita modelkan kedalam bentuk yang lebih nyata.
  • 2. 2 Adapun bentuk umum dari sistem persamaan linear dua variabel x dan y adalah ax + by = p cx + dy = q dimana a, b, c, d, p, dan q adalah bilangan real dengan a dan b keduanya tidak nol, begitu juga c dan d tidak nol. Berarti, jika a = 0, maka haruslah b ≠ 0. Solusi ini dapat kita tuliskan sebagai pasangan bilangan real (x0, y0). B. Model untuk Masalah Dua Variabel 1. Berapa berat kotak besar dan berat kotak kecil ? Masalah ini dapat dituliskan dalam sistem persamaan dua variabel. Jika x berat kotak besar dan y berat kotak kecil maka x = y + 100 (*) x = 2y + 50 (**) jika diselesaikan melalui metode eliminasi maka akan diperoleh x = 150 dan y = 50. Artinya, jika beban (dalam kg) ditambahkan maka berat kotak besar akan semakin bertambah pula. Jadi, akan berbanding lurus. 2. Dengan bantuan gambar kita dapat menyelsaikan masalah yang terdiri dari dua variabel. Seperti contoh :  Harga 3 cangkir teh dan 2 gelas jus melon adalah Rp. 15.000  Harga 3 cangkir teh dan 5 gelas jus melon adalah Rp. 33.000 Gunakan gambar untuk menyelesaikan masalah tersebut. 15.000 rupiah 33.000 rupiah
  • 3. 3 a. Berapa harga 4 gelas jus melon ? b. Berapa harga 2 gelas jus melon ? c. Berapa harga 2 cangkir teh ? d. Berapa harga 3 cangkir teh ? Pada bagian selanjutnya, kita tidak akan menggunakan cangkir atau benda lainnya, tetapi cukup menggunakan simbol x dan y. C. Metode Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Sistem persamaan linear secara umum dinyatakan sebagai berikut. ax + by = p cx + dy = q Berikut, beberapa metode penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. 1. Metode Grafik Jika masing-masing persamaan dinyatakan dalam satu garis maka terdapat tiga kemungkinan, yaitu :  Mempunyai satu solusi. Terjadi jika dua garis berpotongan  Jika kedua garis berimpit, maka tuliskan sistem tersebut sebagai sistem dengan penyelesaian yang tak terhingga banyaknya.  Jika kedua garis sejajar, maka tidak ada titik perpotongannya. Tidak mempunyai solusi. 2. Metode Eliminasi Metode ini dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel. Kata eliminasi sendiri mempunyai arti menghilangkan. Misalkan kita mempunyai sistem persamaan x + y = 5 4x + y = 14 Kita dapat menuliskan masalah ini kedalam bentuk sederhana
  • 4. 4 x + y 5 4x + y 14 karena kedua persamaan terdapat koefisien yang sama pada y maka kita kurangkan secara langsung sehingga nantinya diperoleh x = 3 dan y = 2. Begitu seterusnya sampai menemukan solusi atas persamaan x dan y. Pembuktian Metode Eliminasi Misalkan, diberikan sistem persamaan px + qy = u (*) rx + sy = v (**) untuk kasus ps – qr ≠ 0. Memiliki solusi tunggal dan disebut konsisten bebas linear. Langkah-langkah untuk mendapatkan nilai x dan y adalah px + qy = u x s psx + sqy = us rx + sy = v x q rqx + sqy = vq kurangkan kedua persamaan diatas, sehingga didapatkan nilai 𝑥 = 𝑢𝑠−𝑣𝑞 𝑝𝑠−𝑟𝑞 Lalu, substitusikan nilai x ke pers. (*) 𝑝 ( 𝑢𝑠−𝑣𝑞 𝑝𝑠−𝑟𝑞 ) + 𝑞𝑦 = 𝑢 maka 𝑦 = 𝑝𝑣−𝑟𝑢 𝑝𝑠−𝑟𝑞 Solusi dari persamaan diatas adalah ( 𝑢𝑠−𝑣𝑞 𝑝𝑠−𝑟𝑞 , 𝑝𝑣−𝑟𝑢 𝑝𝑠−𝑟𝑞 ) Sesuai persamaan, maka dapat dituliskan 𝑝 ( 𝑢𝑠 − 𝑣𝑞 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 ) + 𝑞 ( 𝑝𝑣 − 𝑟𝑢 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 ) = 𝑢 𝑟 ( 𝑢𝑠 − 𝑣𝑞 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 ) + 𝑠 ( 𝑝𝑣 − 𝑟𝑢 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 ) = 𝑣 Dengan demikian, kita telah mendapatkan sebuah metode penyelesaian sistem persamaan yang disebut metode eliminasi. 3. Metode Substitusi Metode ini sering diistilahkan sebagai penggantian. Dengan menyatakan satu variabel dalam variabel lain. Selanjutnya, kita gantikan ke salah satu persamaan sehingga diperoleh nilai x dan y. Misalkan kita mempunyai sistem persamaan y = 4x – 1 y = x + 5
  • 5. 5 y 4x – 1 y x + 5 x + 54x – 1 kita dapat menuliskan masalah ini kedalam bentuk bagan sederhana dengan mengganti salah satu persamaan 4x – 1 = x + 5 (4x – x) – 1 + 1 = (x – x) + 5 + 1 3x = 6, diperoleh x = 2 dan y = 7 Dengan menggunakan beberapa metode memudahkan kita dalam menentukan nilai x dan y. Pembuktian Metode Substitusi Misalkan, diberikan sistem persamaan px + qy = u (*) rx + sy = v (**) untuk kasus ps – qr ≠ 0. Memiliki solusi tunggal dan disebut konsisten bebas linear. Langkah-langkah untuk mendapatkan nilai x dan y adalah px + qy = u px = u – qy maka 𝑥 = 𝑢−𝑞𝑦 𝑝 Lalu, substitusikan nilai x ke pers. (**) r( 𝑢−𝑞𝑦 𝑝 ) + 𝑠𝑦 = 𝑣 maka 𝑦 = 𝑝𝑣−𝑟𝑢 𝑝𝑠−𝑟𝑞 masukkan kembali nilai y sehingga diperoleh 𝑥 = 𝑢𝑠−𝑞𝑣 𝑝𝑠−𝑟𝑞 Solusi dari persamaan diatas adalah ( 𝑢𝑠−𝑣𝑞 𝑝𝑠−𝑟𝑞 , 𝑝𝑣−𝑟𝑢 𝑝𝑠−𝑟𝑞 ) Sesuai persamaan, maka dapat dituliskan 𝑝 ( 𝑢𝑠 − 𝑣𝑞 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 ) + 𝑞 ( 𝑝𝑣 − 𝑟𝑢 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 ) = 𝑢
  • 6. 6 𝑟 ( 𝑢𝑠 − 𝑣𝑞 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 ) + 𝑠 ( 𝑝𝑣 − 𝑟𝑢 𝑝𝑠 − 𝑟𝑞 ) = 𝑣 Dengan demikian, kita telah mendapatkan sebuah metode penyelesaian sistem persamaan yang disebut metode substitusi. Bila kasus ps – qr = 0 maka ada dua kemungkinan  Jika 𝑢 𝑣 = 𝑝 𝑟 = 𝐿, maka persamaan yang satu merupakan kelipatan yang lainnya. karena itu, sistem dapat diganti dengan satu persamaan. Sistem disebut konsisten bergantung linear. Semua titik pada garis px + qy = u adalah solusi.  Jika 𝑢 𝑣 ≠ 𝑝 𝑟 , maka sistem persamaan tidak memiliki solusi dan terjadi pada dua garis yang sejajar. Sistem disebut tak konsisten. D. Implementasi Sistem Persamaan Linear dalam Kehidupan Sehari – hari 1. Saya membeli dua jenis es dan harus membayar Rp. 2.300. Jumlah seluruh es adalah 10. Harga es jenis pertama adalah Rp. 300 dan harga es jenis kedua adalah Rp. 200. Tentukan jumlah masing- masing es ! Solusi Misalkan es jenis pertama x rupiah dan es jenis kedua y rupiah. Persamaan dapat dituliskan 300x + 200y = 2.300 x + y = 10 dengan menggunakan salah satu metode sebelumnya, akan diperoleh nilai x = 3 dan y = 7. Jadi, jumlah masing-masing es pertama dan es kedua adalah 3 dan 7. 2. Rona membeli 3 penghapus dan 7 spidol. Sementara, Rani membeli 2 penghapus dan 5 spidol. Rona harus membayar sebesar Rp. 54.000 sedangkan Rani harus membayar Rp. 38.000. Tentukan harga masing-masing penghapus dan spidol. Solusi Misalkan harga penghapus x rupiah dan harga spidol y rupiah. Dengan demikian, masing-masing harus membayar 3x + 7y = 54.000 2x + 5y = 38.000 dengan menggunakan metode eliminasi diperoleh x = 4.000 dan y = 6.000. Dengan demikian, harga satu penghapus adalah Rp. 4.000 dan harga satu spidol adalah Rp. 6.000.
  • 7. 7 Pemberian Tugas Buatlah kelompok yang beranggotakan 5 siswa. 1. Masalah yang lebih rumit seperti yang ditunjukkan gambar berikut ini. Tuliskanlah model matematika untuk masalah ini ! 2. Pak desa memiliki 4 anak perempuan yakni, Dona, Dini, Dina, dan Dana. Suatu hari pak desa menyuruh ketiga putrinya membeli buah di pasar.  Dona ditugaskan membeli sekilo jeruk dan sekilo apel seharga Rp. 24.000  Dini ditugaskan membeli sekilo apel dan sekilo anggur seharga Rp. 32.000, dan  Dina ditugaskan membeli sekilo anggur dan jeruk seharga Rp. 28.000 Jika Dana ditugaskan membeli sekilo jeruk, apel, dan anggur maka berapakah yang harus dibayar Dana ? a. 24 b. 42 c. 64 d. 46 3. Mintalah dua anggota kelompokmu menuliskan bilangan I dan bilangan II yang hasil penjumlahannya 15. Mintalah dua anggota kelompokmu, kemudian tuliskan bilangan I dan bilangan II, dimana 2 kali bilangan I ditambah bilangan II hasilnya 23. REFERENSI Madhavi, V. dan Ved Dudeja. Jelajah Matematika SMP Kelas VIII. Bogor: Yudhistira, 2011. Neswan, Oki dan Wono Setya Budhi. Matematika untuk Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA. Bandung: ITB, 2003. Setya Budhi, Wono. Matematika untuk SMP Kelas VIII Semester 1. Jakarta: Erlangga, 2007. FAHRUL USMAN email : fahrul.math25@gmail.com