1. RESUME MATERI MANAJEMEN KEUANGAN I
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen
Keuangan I
Nama Dosen : Bpk. Ade Fauji, SE, MM
Nama : Putri Fatmawati
NIM : 110117000134
Kelas : 2T-MA
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. 2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatulllahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunianya
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen
Keuangan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Keuangan. Sebelum penyusunan makalah ini saya sebelumnya
mengucapkan terimakasih kepada : Bapak Ade Fauji, SE, MM selaku dosen mata
kuliah Manajemen Keuangan serta teman-teman kelas 2T.
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan
yang disebabkan oleh minimnya pengetahuan yang dimiliki, oleh karenanya saya
mohon kritik dan saran yang membangun bagi yang membacanya demi perbaikan
dimasa yang akan datang.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan
hidayah-Nya serta membalas segala amal dan kebaikan kepada yang memberikan
kritik dan saran untuk kami.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan siapa saja
yang menggunakannya.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
3. 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I TINJAUAN MANAJEMEN KEUANGAN
1.1 Pengertian Manajemen Keuangan .......................................... 1
1.2 Perkembangan Manajemen Keuangan ...................................... 1
1.3 Tanggung Jawab dan Fungsi Manajer Keuangan ...................... 1
1.4 Lingkungan Perekonomian ........................................................ 2
1.5 Bursa Keuangan ......................................................................... 4
1.6 Bursa Saham .............................................................................. 5
1.7 Suku Bunga ............................................................................... 5
1.8 Tingkat Suku Bunga dan Harga Pasar Saham ........................... 7
BAB II NILAI WAKTU UANG
2.1 Pengertian Nilai Waktu Uang ……........................................... 8
2.2 Jenis-Jenis Nilai Waktu Uang .........………............................... 8
BAB III ANALISIS DAN PERAMALAN KEUANGAN
3.1 Analisa Rasio Keuangan ............................................................ 13
3.2 Rasio Nilai Pasar ....................................................................... 17
3.3 Analisis Indeks .......................................................................... 17
3.4 Analisa Pembanding/Komparatif .............................................. 17
BAB IV PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
4.1 Perencanaan dan Pengendalian Keuangan................................... 18
4. 4
4.2 Metode Presentasi Penjualan ...................................................... 18
4.3 Analisis Break Even Point .......................................................... 19
4.4 Analisis Titik Impas .................................................................... 20
BAB V KEBIJAKAN MODAL KERJA
5.1 Pengertian ................................................................................... 22
5.2 Siklus Arus Kas Modal Kerja ..................................................... 22
5.3 Cash Convertion Cycle ............................................................... 22
5.4 Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja .................... 22
BAB VI PENGELOLAAN PIUTANG USAHA DAN MANAJEMEN
PERSEDIAAN
6.1 Piutang Usaha ............................................................................. 24
6.2 Pengelolaan Persediaan .............................................................. 24
BAB VII PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
7.1 Sumber Pembiayaan atau Utang Jangka Pendek ........................ 27
7.2 Tipe Pembiayaan Jangka Pendek ............................................... 27
7.3 Pembiayaan dengan Piutang Usaha ............................................ 27
7.4 Pembiayaan Lainnya ................................................................... 30
5. 9
BAB I
TINJAUAN MANAJEMEN KEUANGAN
1.1 Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan
perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan berbagai tujuan
menyeluruh.
1.2 Perkembangan Manajemen Keuangan
Sejak awal 1900-an dan 1930-an menekankan aspek hukum, surat
berharga, dan saat 1930-an, beralih kepada kebangkrutan dan reorganisasi,
likuiditas, peraturan pemerintah atas pasar dan sekuritas. Manajemen
keuangan menjadi subyek deskriptif dan hukum.
Tahun 1940-an s/d awal 1950-an, masih subyek deskriptif dan institusional
dilihat dari luar dan bukan dari segi manajemen. Akhir 1950-an, dari neraca
kanan keanalisis aktiva.Antara tahun 1960-an dan 1970-an perhatian atas
bauran ekuitas, keputusan investasi
Manajemen Keuangan berkembang pesat karena pengaruh inflasi atas
bunga, deregulasi lembaga keuangan, innovasi pembiayaan jangka panjang
dan resiko, floating rate debt, adanya perlindungan investor, tehnologi dan
komputer telah berkembang pesat.
1.3 Tanggung Jawab dan Fungsi Manajer Keuangan
Tanggung Jawab Manajer Keuangan
A. Bidang strategi keputusan kunci perusahaan
1. Pemilihan produk dan pasar perusahaan.
2. Strategi untuk riset, investasi, produksi, pemasaran dan penjualan.
3. Seleksi ,pelatihan,pengorganisasian dan motivasi pasar eksekutif dan
karyawan.
4. Perolehan dana dengan biaya rendah/effisien.
5. Penyesuaian hal-hal diatas jika lingkungan dan persaingan berubah.
B. Bidang tugas utama Manajer Keuangan
1. Peramalan dan perencanaan
6. 6
2. Keputusan besar dalam investasi dan pembiayaan
3. Pengkoordinasian dan pengendalian
4. Interaksi dengan pasar modal.
Fungsi Manajer Keuangan
Fungsi Manajemen Keuangan, adalah :
1. Analisis aspek keuangan dan keputusan
2. Menentukan banyak investasi yg dibutuhkan.
3. Menentukan mencari dana dan penggunaannya
4. Analisis Neraca dan perhitungan Rugi-Laba
5. Analisis operasi arus kas dan seluruh jenisnya.
Kegiatan terkait dengan Manajemen Keuangan
1. Perencanaan dan peramalan berinteraksi dengan eksekutif lainnya.
2. Memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan pembiayaan dan
lainnya terkait.
3. Bekerja sama dengan manajer lain agar dapat beroperasi seefisien
mungkin.
4 .Menghubungkan perusahaan pada pasar uang dan pasar modal.
1.4 Lingkungan Perekonomian
Lingkungan ekonomi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli
dan pola pengeluaran konsumen.
14.1 Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dibedakan kedalam dua kondisi, yaitu:
1. Pertumbuhan ekonomi kuat. Segala aspek kegiatan ekonomi
berjalan lancar dan mengalami kemajuan. Ciri-cirinya ialah
tingginya pendapatan masyarakat didalamnya. Contohnya Amerika
Serikat, upah buruh jauh lebih tinggi dibanding dinegara lain.
2. Pertumbuhan ekonomi lemah. Ditunjukkan dengan bukti-buktin
penurunan jumlah pendapatan masyarakat, jumlah produksi dan
konsumsi, serta angka kemiskinan dan penangguran meningkat.
Karena pendapatan rendah, otomatis jumlah permintaan terhadap
7. 9
barang dan jasa hasil produksi sangat sedikit. Maka, kegiatan
produksi berjalan lambat dan produsen tidak membutuhkan tenaga
kerja sedikit.
Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan yang menunjukkan
adanya pertumbuhan serasi antara jumlah uang yang tersedia dengan
kuantitas barang serta jasa yang diproduksi. Kedua komponen tersebut
harus seimbang agar tidak terjadi kesetimpangan antara permintaan
dan penawaran. Faktor yang mempengaruhi, yaitu : inflasi, jumlah
pengangguran, tingkat suku bunga serta sumber daya dan produk.
Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah upaya yang dilakukan pemerintah
beserta masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dinegaranya. Beberapa hal yang mempengaruhi pembangunan
ekonomi meliputi:
1. Ketersediaan infrastruktur
2. Kebijakan pemerintah (kebijakan fiskal dan kebijakan moneter)
3. Kecanggihan pasar uang
4. Ukuran pasar
8. 8
BURSA KEUANGAN DAN SUKU BUNGA
1.5 Bursa Keuangan
Bursa keuangan mempertemukan peminjam dan mereka mem-punyai
yang mempunyai dana berlebihan untuk dipinjam. Jenis-jenis bursa keuangan
atau pasar :
Pasar aktiva fisik dan bursa keuangan.
Pasar saat ini dan pasar berjangka (spot and future market)
Bursa hipotek dan bursa kredit konsumen.
Pasar dunia,regional dan internasional.
Pasar perdana dan pasar sekunder
Lembaga keuangan berpartisipasi aktif dalam pasar uang dan pasar modal
baik sebagai yang menawarkan dana maupun sebagai peminta dana.
Bank Investasi adalah lembaga keuangan yang menjamin dan
mendistribusikan sekuritas baru serta membantu perusahaan untuk
memperoleh modal.
Perantara keuangan adalah lembaga keuangan berspesialisasi untuk
memperlancar transfer dana penabung kepada mereka yang memerlukannya.
Kelompok utama perantara keuangan adalah :
1. Bank komersial.
2. Perkumpulan simpan pinjam.
3. Bank tabungan bersama (Mutual saving bank).
4. Koperasi simpan pinjam.
5. Yayasan dan Dana Pensiun.
6. Maskapai Asuransi
7. Pendanaan Bersama (Mutual Funds)
9. 9
1.6 Bursa Saham
Bursa Saham (Utama atau The Stock Exchange) adalah organisasi formal
yang mempunyai wujud fisik yang melakukan pasar lelang atas sekuritas
yang tercatat di bursa (listed atau designated).Tingkat suku bunga dan pasar
biaya atas uang dipengaruhi oleh peluang indsutri, saat mengkonsumsi yang
dikehendaki,resiko dan inflasi.
1.7 Suku Bunga
Tingkat Suku Bunga adalah suatu kompensasi yang dibayarkan oleh
peminjam dana kepada yang memberi pinjaman. Dari pandangan peminjam
kom-pensasi ini merupakan “biaya” dari dana yang dipinjam.
Peminjam mengharapkan adanya “hasil yang diharapkan” dari dana yang
diinvestasikan dengan meng-harapkan pengembalian yang minimal sama
dengan tingkat suku bunga tabungan/deposito yang berlaku pada bank umum.
Pasar sekuritas beresiko rendah
0
Dolar
Suku Bunga, k
(%)
D2
S1
D1
8
kA
= 10
10. 10
Pasar sekuritas beresiko tinggi
1.7.1 Determinan dari Suku Bunga Pasar
Penggabungan k* + IP hasilnya adalah kRP.
Jadi k = kRF = DRP + LP + MRP.
Suku Bunga Riil Bebas Resiko (K*) adalah suku bunga sekuritas tanpa
resiko penunggakan biasanya sekuritas pemerintah tingkat inflasinya
nol.
Suku Bunga Nominal Bebas Resiko (kRP). Contohnya Sertifikat Bank
Indonesia
Premi Inflasi, (IP) adalah premi untuk inflasi rata-rata yang
diperkirakan selama masa berlaku sekuritas tsb
Premi resiko penunggakan (DRP) adalah selisih antara bunga obligasi
pemerintah dengan obligasi perseroan apabila ke-duanya mempunyai
tanggal jatuh tempo (jangka waktu) dan pasar yang sama.
Premi Likuiditas (LP) adalah premi yang ditambahkan ke suku bunga
sekuritas dalam keadaan ekuilibrium apabila sekuritas tersebut tidak
bisa segera dikonversi menjadi uang tunai.
0
Dolar
Suku Bunga, k
(%) S1
D1
kA
= 12
11. 9
Premi Resiko pada saat jatuh tempo (MRP) adalah premi yang
mencerminkan resiko suku bunga (resiko terjadi-nya kerugian modal
yang dihadapi investor akibat berubahnya suku bunga).
1.7.2 Teori Struktur Suku Bunga Berjangka
1. Teori Segementasi Pasar
Membagi pasar sekuritas dengan preferensi pemberi pinjaman
dan peminjam sehubungan dengan tanggal jatuh tempo sekuritas.
2. Teori Preferensi Likuiditas
Teori yang menyatakan bahwa para pemberi pinjaman lebih suka
memberi pinjaman jangka pendek ketimbang jangka panjang, karena
itu mereka bersedia meminjamkan dana jangka pendek dengan
bunga yang lebih murah.
3. Teori Pengharapan
Teori menyatakan bahwa bentuk kurva hasil bunga tergantung
pada tingkat inflasi yang diperkirakan investor untuk masa mendatang.
Faktor lain yang mempengaruhi suku bunga pasar.Kebijakan Bank
Sentral, Defisit anggaran pemerintah,Neraca perdagangan luar negeri.
Dan Tingkat kegiatan usaha.
1.8 Tingkat Suku Bunga dan Harga Pasar Saham
Suku bunga mempengaruhi laba dalam dua hal:
Bunga adalah biaya,makin tinggi bunganya, makin rendah laba
perusahaan, apabila hal-hal lain tetap konstan.
Tingkat suku bunga dan keputusan bisnis dapat diramalkan tingkat suku
bunga pada mas yang akan datang yang selalu berubah-ubah sesuai kondisi
ekonomi dan faktor lainnya.
12. 12
BAB II
NILAI WAKTU UANG
2.1 Pengertian Nilai Waktu Uang
Nilai waktu uang adalah merupakan salah satu konsep keuangan yang
menyatakan uang yang diterima pada hari ini lebih besar nilainya bila
dibandingkan dari uang yang diterima pada waktu yang akan datang.
2.2 Jenis-Jenis Nilai Waktu Uang
2.2.1 Nilai Mendatang (Future Value), FV
Nilai mendatang adalah suatu jumlah dimana akan dicapai
pertumbuhan pembayaran atau serangkaian pembayaran selama suatu
periode mendatang apabila dimajemukkan dengan suku bunga
tertentu.
Nilai mendatang dengan mempergunakan faktor bunga pada tabel
Future Value Interest Faktor (FVIF).
FVIF k,n = (I + k)n
Nilai Mendatang yang berkesinambungan.
Pemajemukan berkesinambungan ialah situasi dimana
bunga ditambahkan secara bersinambung, bukan pada waktu yang
terputus-putus.
Nilai Mendatang dari serangkaian pembayaran tidak sama
FV dari serangkaian pembayaran yang jumlahnya tidak
sama, yang disebut Terminal Value (Nilai Akhir), dapat dicari
dengan memajemukkan setiap pembayaran (PMT) dan kemudian
dijumlahkan nilai mendatang (FV) masing-masing.
nk,PVIFPVk1PVFVn
n
)1(
1
nFV,ValueTerminal kPMT
tnn
t
t
13. 9
Pemajemukan FA (nilai mendatang) tahunan, setengah tahunan dan
periode berikutnya:
Anuitas (Annuity)
Anuitas (Annuity) adalah serangkaian pembayaran atau
penerimaan dalam jumlah yang sama selama periode tertentu atau
aliran kas yang jumlahnya setiap tahunnya sama atau serangkaian
pembayaran atau penerimaan yang jumlahnya sama selama sejumlah
periode tertentu.
Anuitas Biasa (Ordinary/Deffrered Annuity)/PVAn
Suatu anuitas yang pembayarannya dilakukan pada akhir setiap
periode (anuitas tertunda).
setahundalamkalibeberapa
1,,dihitungmajemukbungaNilai7.
2,7183functionlexponentiae
g)compoundins(continuouFV
,,sly)(continuoumenerusTerus6.
365
1,(daily)Harian5.
12
1,(monthly)Bulanan4.
4
1,)(quarterlyTriwulan3.
2
1,annually)(semiahunSetengah t2.
1,(annually)Tahunan.1
365
12
4
2
mn
tkn
n
n
n
n
n
m
NomK
PVnkFV
ePVnkFV
NomK
FVnkFV
NomK
FVnkFV
NomK
FVnkPV
NomK
FVnkPV
kFVnkPV
sama
jumlahnyayangtahunsetiapPAYMENT
anuitassuatumendatangNilai
,
1
1
PMT
nkFVIFAPMTFVAn
kPMTFVAn
n
t
tn
14. 14
Annuity Due (Jatuh tempo)/FVAn
Suatu anuitas yang pembayarannya terjadi pada permulaan (awal)
tahun setiap periode.
Pembayaran pada awal tahun
PVA(due) = PMT (FVIFA,k,n) (1+k)
= 2.000 (FVIAF,20%,5) (1+0,2)
= 2.000 (6,3528) (1,2)
= 15.246,72
Perpetuitas (Perpetuity)
Perpetuitas adalah suatu aliran pembayaran yang jumlahnya sama
yang diperkirakan akan berlangsung selamanya.
Tingkat Bunga Efektif
Efective Annual Rate (EAR) atau Pemajemukan dengan suku
bunga tahunan efektif Adalah suku bunga tahunan efektif (Effektive
Annual Rate atau EAR) adalah suku bunga yang benar-benar dihasilkan
yang ekuivalen dengan suku bunga ditetapkan nominal.
Untuk suku bunga nominal setengah tahunan/semester, maka
efektifnya adalah FA semester = PV( 1 +k/2) ^ 2m
Dengan perkataan lain EAR adalah suku bunga yang menghasilkan
nilai yang sama dengan penggandaan (compounding) secara tahunan
atau suku bunga tahunan yang benar-benar dinikmati oleh investor.
k1nk,FVIFAPMTtempo)jatuhasFVAn(Anuit
k
PMT
BungaSuku
Pembayaran
as)(PerpetuitPV
mn
mn
m
NomK
1PVFAn
m
Nomk
1efektiftahunanbungaSuku
15. 9
K Nom = suku bunga per tahun
M = berapa kali dalam setahun bunga dibayar.
Hal ini lebih sering disebut juga pemajemukan
Jika sejumlah uang di compounding atau didiscounting secara terus
menerus (continuously).
2.2.2 Nilai Sekarang (Present Value), PV
Pendiskonan (Discounting)
Nilai sekarang dari suatu pembayaran atau serangkaian
pembayaran pada masa datang yang didiskontokan dengan suku bunga
diskonto yang tepat.
Proses pencarian nilai sekarang dari suatu atau serangkaian
pembayaran atau arus kas pada masa mendatang kebalikan dari
pemajemukan.
Nilai Sekarang atau Present Value (PV) adalah kebalikan dari FV.
Nilai Sekarang Anuitas
Nilai sekarang dari suatu anuitas yang terdiri atas n periode
Adalah faktor bunga nilai sekarang untuk suatu anuitas yang terdiri
atas n pembayaran periodik yang didiskonto-kan dengan k persen.
nk,PVIFFVn
k1
1
PVnPV
n
nk,PVIFA,PMTPVAnnPVIFA,
nk,PVIFA,PMTnPVA,
nk,PVIFA,
t
n
1t k1
1PMTnPVA,
16. 16
Nilai Sekarang dari Anuitas (Ordinary Annuity)
Nilai Sekarang dari Anuitas Jatuh Tempo
Nilai Sekarang (Pembayaran Tunggal)
Nilai Sekarang yang Berkesinambungan
nk,PVIFA,PMTnk,PVA,
t
k)(1
1PMTordinary)(annuitynk,PVA,
k1nk,PVIFA,PMTk1
t
k1
1
PMTnk,PVA,
nk,FVIFFVnPV
2.71828183nilaie
FVn
e
FVn
PV.. kne
k.n
17. 9
BAB III
ANALISIS DAN PERAMALAN KEUANGAN
3.1 Analisa Rasio Keuangan
Analisa Rasio digunakan oleh :
1. Manajer
2. Analisis Kredit
3. Analisa sekuritas
Keterbatasan Analisa Rasio
1. Analisis rasio sukar untuk diterap-kan pada perusahaan besar yang yang
mengoperasikan beberapa divisi yang berbeda pada industri yang
berlainan.
2. Rata-rata industri tidak dapat dijadikan standar.
3. Inflasi.
4. Faktor-faktor musiman yang menyebabkan ketimpangan analisa rasio.
5. Pengelabuan dengan tehnik ”window dreesing” yaitu tehnik yang
digunakan perusahaan untuk membuat laporan keuangannya kelihatan lebih
baik dari pada sesungguhnya.
6. Perbedaan praktek operasi dan akuntansi dapat melakukan distorsi dalam
perbandingan.
7. Sukar untuk menentapkan secara pasti rasio mana yang “baik atau buruk“.
8. Sulit menentukan posisi keadaan perusahaan yang memiliki sejum-lah
hasil rasio yang menujukkan indikasi yang “baik” dan sejumlah hasil rasio
yang “buruk” yang seimbang
3.1.1 Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan- tagihan
jangka pendek dari para kreditor dapat dipenuhi dengan aktiva yang
diharapkan akan dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu dekat.
18. 18
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban financial jangka pendek
tepat pada waktunya. Rasio likuiditas terdiri dari :
Rasio Cepat (Quick or Acid Test Ratio)
Rasio cepat adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
untuk melunasi kewajiban jangka pendek tanpa dikaitkan dengan
penjualan persediaan.
3.1.2 Rasio Pengelolaan Aktiva (Asset Management Ratio)
Menunjukkan sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan
dan mengelola aktivanya.
Inventory Turn Over
Inventory turn over adalah rasio yang dihitung dengan jalan
membagi penjualan dengan persediaan, disebut juga rasio
pemanfaatan persediaan
Jangka Waktu Penagihan (Day Sales Outstanding=DSO)
Jangka waktu penagihan adalah rasio yang menunjukkan berapa lama
rata-rata jangka waktu penerimaan hasil penjualan sejak penjualan
terlaksana.
sLiabilitieCurrent
AssetsCurrentRatioCurrent
sLiabilitieCurrent
InventoryAssetsCurrentRatioQuick
Inventory
SalesOverTurnInventory
ACPPeriodColectionAveragejugadisebutDSO
daypersalesAverage
Receivable
Sales/360Annual
Receivable
Penagihan
Waktu
Jangka
DSO
19. 9
Rasio Perputaran Aktiva (Fixed Asset Turnover Ratio)
Rasio perputaran aktiva adalah rasio penjualan terhadap aktiva tetap
(bersih), rasio mengukur sampai seberapa efektif perusahaan menggunakan
pabrik serta peralatannya.
Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover Ratio)
Rasio perputaran total aktiva adalah rasio penjualan terhadap aktiva
tetap (bersih), rasio mengukur sampai seberapa efektif perusahaan
menggunakan pabrik serta peralatannya.
3.1.3 Rasio Pengelolaan Hutang (Leverage Keuangan)
Rasio pengelolaan hutang adalah tingkat penggunaan utang sebagai
sumber Pembiayaan Perusahaan.
Rasio Utang (Debt Utang)
Menghitung persentase total dana yang disediakan oleh para
kreditor, utang mencakup baik kewajiban lancar maupun utang
jangka panjang.
Rasio Kemampuan Membayar Bunga (Time Interest Earned Ratio =
TIE)
Rasio kemampuan membayar bunga adalah rasio yang mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga tahunannya.
AssetFixedNet
Sales
RatioTurnoverAssetFixed
AssetTotal
SalesRatioTurnoverAssetTotal
AssetTotal
DebtTotalRatioDebt
ChargeInterest
EBIT(TIE)RatioEarnedInterestTime
20. 20
Rasio Kemampuan Membayar Beban Tetap (Fixed Charge Coverage
Ratio)
Rasio kemampuan membayar beban tetap adalah rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga
dan biaya lease tahunannya
Rasio Pemenuh Kas (Cash Flow Coverage Ratio)
Rasio pemenuh kas adalah rasio yang menunjukkan marjin sampai
seberapa besar laba operasi perusahaan dapat menu-tupi kebutuhan
keuangannya.
3.1.4 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menujukkan
pengaruh gabungan dari likuiditas, pengeloaan aktiva dan pengelolaan utang
terhadap hasil- hasil operasi.
Marjin Laba atas Penjualan (Profit Margin on Sales)
Marjin laba atas penjualan adalah rasio yang mengukur laba dari setiap
penjualan.
Rasio Kemampuan Dasar Menghasil Laba (Basic Earning Power)
Rasio kemampuan dasar menghasil laba adalah rasio yang menujukkan
kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba operasi.
Tingkat Pengembalian atas Total Asset (Return on Total Asset =
ROA)
Tingkat pengembalian atas total aset adalah rasio yang mengukur
tingkat pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak.
PaymentLeaseChargeInterest
PaymentLeaseEBITRatioCoverageChargeFixed
AssetTotal
EBITRatioPowerEarningBasic
AssetTotal
rstockholdecommontoavailableincomeNetROA
21. 9
Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa (Return on Common Equity
= ROE)
Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi pemegang
saham biasa.
3.2 Rasio Nilai Pasar
Rasio nilai pasar adalah serangkaian rasio yang mengaitkan harga saham
perusahaan dengan labanya dan dengan nilai bukunya per saham.
3.2.1 Rasio Harga/Laba (Price/Earning Ratio = P/E Ratio)
Rasio harga/laba adalah rasio yang menujukkan berapa rupih/dollar
yang harus dibayar investor untuk setiap $ 1 laba periode penjualan.
3.2.2 Rasio Nilai Pasar (Market/Book Ratio = M/B)
Akuntansi umunya mencatat aktiva di neraca berdasarkan harga
perolehannya (historical cost) yang telah disesuaikan dengan
depresiasi. Nilai ini disbeut nilai buku.Shareholders lebih senang nilai
pasar karena mereka dapat menjual saham dengan harga pasar yang
selalu berfluktiasi.
V= D + E.
V =value of the firm (nilai perusahaan)
D= Debt dan E =Equity.
3.3 Analisis Indeks
Analisis indeks adalah menetapkan semua angka dalam suatu laporan
keuangan pada tahun dasar angka 100% dalam kondisi normal sehingga
dapat menunjukkan erkembangan usaha dari waktu ke waktu.Indeks tahun
berikutnya menunjukkan naik dan turun dari tahun dasar normal
3.4 Analisa Pembanding/Komparatif (Coparative Ratio Analysis)
Analisis yang didasarkan pada per-bandingan rasio-rasio suatu perusahaan
dengan rasio perusahaan lain pada industri sejenis.
EquityCommon
rstockholdecommontoavailableincomeNetROE
(EPS)shareperEarning
shareperPriceRatioP/E
22. 22
BAB IV
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
4.1 Perencanaan dan Pengendalian Keuangan
Perencanaan Keuangan
Manajemen perusahaan selalu memandang ke depan, maka
perusahaan akan selalu terlibat dalam perencana-an jangka panjang dan
juga beroperasi dengan efisien pada saat sekarang. Hal ini khususnya
semakin penting karena lingkupnya mencakup internasional dan
perekonomian dunia semakin terkait.
Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi
perusahaan dan sumber penghasilan dan mengendalikan kegiatan
perusahaan untuk mencapi tujuan.
Berhubung dengan penyusunan proyek, penjualan, laba dan aktiva
yang didasarkan pada berbagai strategi produksi dan pemasaran, kemudian
memutuskan cara memenuhi kebutuhan keuangan yang diramalkan.
Ada 2 hal penting dalam perencanaan keuangan,yaitu :
a. Perencanaan uang tunai (Cash Planning), persiapan menyususn
anggaran kas perusahaan (Cash Budget)
b. Perencaan laba (Proifit Planning), perencanaan laba perusahaanyang
dibuat dalam laporan keuangan proforma. (Financial Statement proforma).
Pengendalian Keuangan
Berlangsung pada tahap pada tahap implementasi yaitu
menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan:
1. Untuk menjamin bahwa rencana terlaksana.
2. Untuk merubah rencana yang ada sebagai tanggapan baru terhadap
berbagai perusahaan dalam lingkungan operasi.
4.2 Metode Presentasi Penjualan
Metode presentasi penjualan adalah suatu metode peramalan kebutuhan
keuangan dengan meng-hitung berbagai pos neraca (dana spontan) sebagai
persentase penjual-an dan mengalikan persentase ter-sebut dengan penjualan
23. 9
yang diharap-kan pada masa mendatang sehingga neraca proforma dapat
disusun.
Analisis dana eksternal yang dibutuhkan perusahaan.
1. Diperhitungkan hanya dana spontan dalam neraca.
2. Menentukan berapa dana dari luar (External Fund Needed = EFN / AFN)
4.3 Analisis Break Even Point
Analisis break even point adalah suatu tehnik analis untuk memperlajari
hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, volume penjualan dan laba.
Analisis Break even point dapat juga disebut suatu metode untuk
menentukan titik dimana penjualan akan menutup biaya tetap dan biaya
variabel sehingga perusahaan tidak menderita laba dan maupun rugi.
Biaya Operasi Tetap
-Penyususutan atas pabrik dan peralatannya
-Sewa
-Gaji eksekutif
-Gaji staf eksekutif
-Beban umum kantor
-Asuransi
-Biaya overhead pabrik tetap
-Dan lainnya
Biaya Operasi Variabel
-Upah tenaga kerja pabrik
-Bahan
-Biaya overhead pabrik variabel
-Komisi penjualan
-Dan lainnya
Analisi Break Even Point untuk Multi Produk atau Jasa
Analisis break even point untuk multi produk atau jasa adalah teknik
analisis untuk mempelajari hubungan antara harga, biaya tetap, biaya
variabel, proporsi terhadap total penjualan dan kontri-busi tertimbang atas
beberapa produk yang dihasilkan suatu perusahaan.
24. 24
Contohnya perusahaan restoran, hotel, biro perjalanan wisata dan
lainnya.
Perlu diperhatikan dengan seksama bahwa BEP Multi Produk
hanya dapat dihitung dalam bentuk Rp/Dollar dan tidak dapat dihitung
dalam bentuk unit/satuan (Q)
Dimana :
F = Biaya Tetap per periode.
V1 = Biaya Variabel per unit(salah satu jenis produk).
P1 = Harga per unit.(salah satu jenis poruk)
W1 = Persentase produk produk 1 terhadap total rupiah penjualan.
(( 1 – V1 /P1 /) W1 ) = Kontribusi tertimbang.
4.4 Analisis Titik Impas
Analisis Titik Impas Untuk Kas
Beberapa biaya tetap tidak semuanya pengeluaran tunai tetapi ada non
tunai (penyusutan). Untuk menghitung titik impas kas, penyusutan harus
dikeluarkan dari biaya tetap atau hanya biaya pengeluaran tunai saja.
V-PatauC
kasnPengeluara-F
Q*KasImpasTitik
)
p
v
-(1CRRatioonContributi
CR
kasnonnPengeluara
FTR
W1
P1
V1
1-
F
ProductMultiBERumus
25. 9
Grafik Titik Impas
Analisis Titik Impas dan Keputusan Menutup Usaha Perusahaan (Shut
Down Point)
Pada titik impas tidak ada laba dan tidak selalu perusahaan ditutup
pada kondisi BEP karena perusahaan masih mendapatkan sisa uang. Biaya
yang timbul pada suatu periode adalah biaya tunai (memerlukan
pengeluaran uang = out of pocket cost) dan biaya yang tidak memerlukan
pengeluaran uang (sunk cost atau penyusutan).
Shut Down Cost (SDC) adalah beban tetap yang harus dibayar oleh
perusahaan walaupun perusahaan tidak melakukan aktivitas. Perusahaan
yang tidak ada kegiatannya seperti pabarik harus membayar gaji saptam,
asuransi gedung,abonemen listrik, air dan lainnya. Shut Down Point (SDP)
adalah jumlah satuan barang yang harus dijual agar dapat menutup biaya
tunai. SDP grafiknya hamper sama dengan cash break event point.
SDP = F / contirbution margin per unit.
Dapat dikatakan bahwa penutupan usaha dapat dilakukan pada saat
titik impas kas terus menerus yaitu pada saat jumlah penjualan dengan
biaya tunai atau pada saat titik impas kas. Grafik titik impas kas dapat
dipakai sebagai gambaran SDP dalam Q dan rupiah/dolar.
Q
BEP Cash
Biaya Tetap
BEP
Biaya Total
Pendapatan
Penyusutan
Penyusutan
Pendapatan
dan Biaya
Pengeluaran
kas tetap
0
26. 26
BAB V
KEBIJAKAN MODAL KERJA
5.1 Pengertian
Modal kerja (Working Capital) adalah investasi perusahaan pada jangka
pendek, kas, sekuritas yang mudah dipasarkan, piutang usaha dan persediaan.
Kebijakan modal kerja (Working Capital Polity) adalah keputusan
mendasar sehubungan dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang
ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar tersebut akan dibiayai.
Pentingnya pengelolaan modal kerja yaitu :
a. Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-
hari perusahaan yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.
b. Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau
sekitar 40% dan berfluktuasi dengan penjualan
c. Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan .
d. Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar.
5.2 Siklus Arus Kas Modal Kerja
Siklus arus kas modal kerja adalah lamanya jangka waktu sejak bahan
baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha dan barang tertagih.
5.3 Cash Convertion Cycle
Cash convertion cycle adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku
yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang
jadi.
5.4 Kebijakan Investasi dan Pembiayaan Modal Kerja
Ada 3 alternatif kebijakan investasi dalam aktiva lancer,yaitu :
(CL)
PendekJangkaKewajiban
(CA)
lancarAktiva
Capital)Working(Net
BersihKerjaModal
27. 9
Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets
policy) adalah kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekuritas dan
persediaan dalam jumlah relatif besar dan berupaya menggalakkan
penjualan dengan kebijakan penjualan kredit yang longgar sehingga
menimbulkan banyak piutang usaha.
Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets
policy) adalah kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas,
sekuritas, persediaan dan piutang usaha perusahaan
Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijakan modal kerja
yang ekstrim tersebut terdapat kebijakan yang moderat.
28. 28
BAB VI
PENGELOLAAN PIUTANG USAHA DAN MANAJEMEN PERSEDIAAN
6.1 Piutang Usaha
Akumulasi piutang usaha ditentukan 2 faktor :
1. Tingkat volume penjualan kredit.
2. Jangka waktu rata-rata di antara penjualan dan penagihan.
6.1.1 Kebijakan Penjualan Kredit (Credit Policy)
Kebijakan penjualan kredit adalah serangkaian keputusan yang
mencakup periode kredit, standar kredit, prosedur penagihan dan diskon
yang ditawarkan.
Syarat-syarat kredit (credit term)
1. Periode kredit (Credit period)
2. Potongan tunai (Cash discount)
3. Standard kredit (Credit standards) adalah standar yang menetapkan
kemampuan finansial minimum dari calon pelanggan agar dapat
memperoleh pembelian secara kredit.
6.1.2 Kebijakan Penagihan (Collection Policy)
Kebijakan penagihan adalah prosedur yang ditempuh perusahaan untuk
menagih piutang usaha. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
kebijakan kredit.
1. Laba yang dihasilkan.
2. Pertimbangan hukum dalam pemberian kredit.
3. Perangkat kredit.
6.2 Pengelolaan Persediaan
Persediaan adalah meliputi semua ba-rang atau bahan yang diperlukan da-
lam proses produksi dan distribusi menunggu untuk diproses lebih lanjut atau
dijual.
29. 9
Persediaan sebagai investasi karena uang perusahaan tertanam dalam
persediaan (bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi) karena itu
perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan penghasilan
lainnya. Semakin tinggi rata-rata persediaan semakin besar investasi dan
biaya yang dibutuhkan dan sebaliknya.
Manfaat persediaan bagi perusahaan
1. Menghindari kehilangan penjualan
2. Memperoleh diskon kuantiti (Quanity discount)
3. Mengurangi biaya persediaan
4. Mencapai biaya produksi yang efisien
Faktor-faktor yang perlu dipertimbang-kan dalam menentukan persediaan:
1. Tingkat penjualan
2. Sifat teknis dan lamanya produksi
3. Daya tahan produk
4. Diskon kuantitas
5. Biaya persediaan
Teknik –Teknik untuk Mengelola Persediaan.
1. Sistem ABC
2. Economic Order Quantity (EOQ)
3. Re Order Point (ROP)
4. Material Requirement Planning (MRP)
5. Just In Time (JIT)
30. 30
6.2.1 Sistem Pengelolaan Persediaan
Pengendalian metode garis merah (Red bin method)
Pengendalian barang / persediaan dilakukan dengan metode
“benang merah atau red line method atau red bin-method“ yaitu
suatu tehnis sederhana dengan menggambar suatu garis merah di
sekeliling bagian dalam peti atau kotak tempat menyimpan persediaan
untuk menunjukkan titik pemesan-an ulang.
Metode dua peti (Two bin method)
Metode dua peti adalah suatu prosedur pengenda-lian dimana titik
pemesanan ulang ditandai manakala salah satu dari dua peti
penyimpanan persediaan kosong.
Sistem pengendalian persediaan dengan komputer (Computer
inventory Control)
Sistem pengendalian persediaan dengan komputer adalah suatu
sistem pengendalian dengan menggunakan komputer untuk
menentukan titik pemesanan ulang dan untuk mengatur keseimbangan
persediaan.
Penggunaan sumber luar (Out sourcing)
Pengunaan sumber luar adalah melakukan pembelian atas
kompenen dari pada memproduksi-nya sendiri.
Penjadwalan produksi dengan tingkat persediaan
Produksi secara merata sepanjang tahun.
Membiarkan tingkat produksi naik turun mengikuti irama penjualan.
31. 9
BAB VII
PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
7.1 Sumber Pembiayaan atau Utang Jangka Pendek
Sumber pembiayaan atau utang jangka pendek diperoleh dari:
Pos-pos akrual
Utang usaha
Kredit bank jangka pendek
Warkat komersial
7.2 Tipe Pembiayaan Jangka Pendek
Spontaneous Financing
Spontaneous financing adalah jenis pembiayaan berubah secara
otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan, seperti
perubahan penjualan. Contohnya hutang dagang dan hutang akrual (pajak,
gaji dan biaya lain yang masih harus dibayar) yang mengikat secara
otomatis.
Nonspontaneous Financing.
Nonspontaneous financing adalah pembiayaan jangka pendek
yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan
perusahaan. Contoh: utang yang diperoleh dari bank (jika penjualan
meningkat maka hutang kepada bank tidak otomatis meningkat),
Commercial paper, pinjaman jangka pendek, factoring dan lainnya.
7.3 Pembiayaan dengan Piutang Usaha
Penjaminian dgn piutang usaha(Pledgeing of accounts receivables)
Anjak Piutang (Factoring)
32. 32
Anjak piutang adalah penjualan piutang usaha disertai pengalihan
risiko/utang tak tertagih kepada pembeli/piutang tsb. Factor (pembeli
piutang) mengikat perjanjian dengan akta pengalihan piutang dengan
penjual piutang yang disebut dengan “Cessie”
Dalam Factoring ada tiga pihak yaitu:
1. Pihak yang menjual piutang membutuhkan dana tunai (pihak I).
2. Pihak yang berutang kepada pihak I disebut pihak ke II
3. Pihak yang membeli piutang dan memberikan dana/kas kepada
pihak I,disebut pihak III atau disebut sebagai “Factor”
Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Factoring bermula dari penjualan kredit yang mengakibatkan
piutang dagang, dan debitur (yang terutang) mungkin tidak dapat melunasi
hutangnya atau pihak yang mempunyai piutang membutuhkan dana untuk
kegiatan operasional. Pihak kreditur menjual piutang kepada “Factor”,dan
pihak “Factor” memberi dana kas kepada pihak I. Saat transaksi ini pihak
II yang memiliki piutang tsb.
Factoring bermula dari penjualan kredit yang mengakibatkan
piutang dagang, dan debitur (yang terutang) mungkin tidak dapat melunasi
hutangnya atau pihak yang mempunyai piutang membutuhkan dana untuk
kegiatan operasional. Pihak kreditur menjual piutang kepada “Factor”,dan
pihak “Factor” memberi dana kas kepada pihak I. Saat transaksi ini pihak
II yang memiliki piutang tsb.
Perusahaan membutuhkan factoring disebabkan karena:
33. 9
1. Perusahaan menggunakan jasa Factor untuk mendapatkan tambahan
cash flow.
2. Mungkin kondisi usaha buruk, dan keuangan lemah, akibatnya rasio
keuangan jelek. Sementara bank mensyaratkan kondisi keuangan baik
kalau perusahaan meminjam. Perusahaan melakukan factoring untuk
memperbaiki kondisi keuangan.
3. Perusahaan tumbuh tetapi tidak ada devisi kredit, maka dengan jasa
factor manajemen dapat berkonsentrasi pada usaha yang lebih penting.
4. Perusahaan bertumbuh tetapi kebutuhan dana melebihi dari dana
tersedia, maka perusahaan dapat menjual piutangnya
5. Proses factoring relatif cepat.
Pembiayaan Factoring.
Biaya factoring terdiri dari 2 jenis yaitu biaya komisi penjualan (factoring
commission) dan biaya bunga. Komisi ini bisa mencapai 0,7% atau 2%
ataupun lebih tergantung kepada kesepakatan antara pihak I dan pihak II.
Biaya bunga dihitung mulai pada saat pemberian dana ke perusahaan
sampai pada saat pembayaran piutang ke factor, dengan suku bunga sekitar
2% di atas bunga secara umum.
Dari segi Factor menghadapi resiko yang tinggi, tetapi
factoring mempunyai keuntungan:
1) factor merupakan lembaga keuangan yang memiliki informasi tentang
resiko kredit
2) dengan berpegang kepada portofolio piutang dagang yang terdiversifikasi,
maka factor dapat mengurangi resiko tidak sistematis yaitu resiko yang
berkaitan dengan perusahaan spesifik.
34. 34
7.4 Pembiayaan Lainnya
1. Pembayaran dengan persediaan Inventory Blanket Lien (pengikatan
persediaan) adalah pengikatan agunan atas persediaan secara fidusia demi
kepentingan lembaga pemberi pinjaman.
2. Tanda Terima Perwalian (trust receipt) adalah suatu tanda bukti bahwa
peminjam mempunyai sejumlah persediaan yang dipercayakan kepada
perwalian sebagai agunan bagi pemberi pinjaman.
3. Pembiayaan dengan tanda terima gudang (Warehouse Receipt Financing)
adalah suatu metode pembiayaan dimana lembaga pemberi pinjaman
mempekerjakan pihak ketiga untuk mengawasi persediaan peminjam dan
bertindak sebagai agen bagi pemberi pinjaman.
4. Gudang dilokasi proyek (Field Warehouse) adalah gudang yang dibangun
dilokasi proyek peminjam, namun pemberi pinjaman bisa mendapat akses
utk mengawasi persediaan yang disimpan di dalamnya yang menjadi
agunan atas kredit yang diberikan